14
1 Universitas Gunadarma Pengantar Bisnis BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi ekonomi, pemerintah telah melaksanakan serangkaian deregulasi dan debirokrasi, karena hasil industri kita ditantang untuk dapat bersaing dalam pasar domestik maupun Internasional. Persaingan dalam pasar domestik tidak bisa dihindari, bukan hanya karena harus bersaing dengan produk dalam negeri yang sejenis, tetapi juga dengan produk – produk impor, karena kita tidak bisa lagi melakukan proteksi pasar terlalu ketat. Sudah tidak bisa disangsikan lagi, bahwa salah satu faktor yang dapat memperkuat daya saing adalah produktivitas, baik produktivitas mikro (usaha) maupun produktivitas makro. Hal tersebut tidak hanya dialami oleh industri yang memproduksi barang, tetapi dialami pula oleh perkantoran (industri jasa) yang menerapkan prosedur administrasi yang berbelit – belit / birokratis. Hal itu akan menyebabkan waktu pelayanan terhadap pelanggan menjadi lebih lama dari waktu yang sepantasnya dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Sandy Widayanto 1EB17 28213234

BAB VII PENGANTAR BISNIS. Manajemen Produksi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TUGAS PENGANTAR BISNIS

Citation preview

Page 1: BAB VII PENGANTAR BISNIS. Manajemen Produksi

1

Universitas Gunadarma

Pengantar Bisnis

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Dalam era globalisasi ekonomi, pemerintah telah

melaksanakan serangkaian deregulasi dan debirokrasi, karena

hasil industri kita ditantang untuk dapat bersaing dalam pasar

domestik maupun Internasional. Persaingan dalam pasar

domestik tidak bisa dihindari, bukan hanya karena harus

bersaing dengan produk dalam negeri yang sejenis, tetapi juga

dengan produk – produk impor, karena kita tidak bisa lagi

melakukan proteksi pasar terlalu ketat. Sudah tidak bisa

disangsikan lagi, bahwa salah satu faktor yang dapat

memperkuat daya saing adalah produktivitas, baik produktivitas

mikro (usaha) maupun produktivitas makro.

Hal tersebut tidak hanya dialami oleh industri yang

memproduksi barang, tetapi dialami pula oleh perkantoran

(industri jasa) yang menerapkan prosedur administrasi yang

berbelit – belit / birokratis. Hal itu akan menyebabkan waktu

pelayanan terhadap pelanggan menjadi lebih lama dari waktu

yang sepantasnya dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan

tersebut.

Disinilah peran manajer produksi dibutuhkan bagaimana

manajer produksi dapat mengatasi persoalan tersebut untuk

dapat menghilangkan pemborosan dalam proses produksi atau

dengan kata lain dapat meningkatksn produktivitas kerja.

I.2. Rumusan Masalah

Sandy Widayanto1EB1728213234

Page 2: BAB VII PENGANTAR BISNIS. Manajemen Produksi

2

Universitas Gunadarma

Pengantar Bisnis

Dari latar belakang di atas dapat di buat beberapa

rumusan masalah yaitu antar lain:

a. Lokasi dan lay out pabrik

b. Fungsi dan sistem produksi dan operasi

c. Ruang lingkup manajemen produksi

d. Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi

e. Proses produksi

f. Perkembangan Manajemen Produksi

g. Pengertian manajemen produksi

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Perkembangan Manajemen Produksi

Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya

faktor :

a. Adanya pembagian kerja (division of labour) dan

spesialisasi

Agar produksi efektif dan efisien, produsen

hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-

azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan

dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih

baik bila disertai dengan pengolahan yang baik.dan

akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat

tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi.

b. Revolusi Industri

Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa

penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin.

Revolusi itu merupakan perubahan dan

pembaharuan radikal dan cepat dibidang

Sandy Widayanto1EB1728213234

Page 3: BAB VII PENGANTAR BISNIS. Manajemen Produksi

3

Universitas Gunadarma

Pengantar Bisnis

perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa.

Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan

perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan

peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.

Perkembangan revolusi industri terlihat pada :

a. Bertambahnya penggunaan mesin.

b. efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja.

c. Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan

komunikasi.

d. meluasnya system perbankan dan perkreditan.

Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi,

sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.

a. Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup

penggunaan computer. Sehingga pada banyak hal

manajer produsi mengintegrasikan tekhnologi

canggih kedalam bisnisnya.

b. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang

mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia,

dan model keputusan.

Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan

memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan

pendekatan sebagai berikut :

a. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang

berlaku

b. Pengamatan terhadap metode kerja melalui

pengukuran dan analisis ilmiah

c. pelatihan pekerja dengan metode baru

d. pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas

proses kerja.

II.2. Pengertian Manajemen Produksi

Sandy Widayanto1EB1728213234

Page 4: BAB VII PENGANTAR BISNIS. Manajemen Produksi

4

Universitas Gunadarma

Pengantar Bisnis

Manajemen produksi yaitu kegiatan atau usaha yang

dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan atau

koordinasi kegiatan orang lain. Organisasi adalah alat untuk

mencapai tujuan dalam manajemen.

Manajemen produksi yaitu kegiatan untuk mengatur dan

mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya.

Pengertian manajemen produksi mencakup 3 unsur

penting yaitu:

a. Adanya orang yang lebih dari satu

b. Adanya tujuan yang ingin dicapai

c. Orang yang bertanggungjawab terhadap pencapaian

tujuan tersebut

II.3. Pengertian Produksi

Yaitu suatu kegiatan atau proses yang

mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran atau

output. Dalam arti sempit produksi adalah kjegiatan yang

menghasilkan barang baik barang setengah jadi, barang jadi,

barang industri, suku cadang, komponen penunjang. Produksi

adalah upaya atau kegiatan untuk menambah nilai pada suatu

barang. Arah kegiatan ditujukan kepada upaya-upaya

pengaturan yang sifatnya dapat menambah atau menciptakan

kegunaan (utility) dari suatu barang atau mungkin jasa.

II.4. Proses Produksi

Penggolongan proses produksi ada beberapa hal, yaitu:

a. Sifat proses produksi

Proses ekstraktif

Adalah suatu proses produksi yang mengambil

bahan-bahan langsung dari alam. Contoh: proses

penambangan batu bara.

Sandy Widayanto1EB1728213234

Page 5: BAB VII PENGANTAR BISNIS. Manajemen Produksi

5

Universitas Gunadarma

Pengantar Bisnis

Proses analitik

Adalah sutu proses pemisahan dari suatu bahan

menjadi beberapa barang yang hampir menyerupai

bentuk atau jenis aslinya. Contoh: penyulingan

minyak.

Proses fabrikasi

Disebut juga proses pengolahan adalah suatu proses

yang mengubah suatu bahan menjadi beberpa

bentuk. Contoh: sepatu.

Proses sintetik

Proses sintetik menunjukan metode

pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu

bentuk produk. Dalam pengolahan baja gelas/kaca,

produk akhirnya sangat berbeda dengan jenis

aslinya karena ada perubahan fisik atau kimia.

b. Jangka waktu produksi

Proses terus-menerus (continuous process)

Istilah proses terus-menerus digunakan untuk

menunjukan suatu keadaan manufaktur dimana

periode waktu yang lama diperlukan untuk

mempersiapkan mesin dan peralatan yang akan

dipakai. Dalam hal ini banyak atau semua mesin

akan melaksanakan operasi yang sama dalam waktu

tidak terbatas. Contoh: produksi mobil di mana

perubahan model hanya terjadi dalam satu tahun. Ini

juga terdapat pada industri-industri yang hanya

mempunyai satu saat operasi (satu shift) yaitu pada

pagi hingga sore hari, sedangkan malamnya tidak

beroperasi.

Proses terputus-putus (intermittent process)

Sandy Widayanto1EB1728213234

Page 6: BAB VII PENGANTAR BISNIS. Manajemen Produksi

6

Universitas Gunadarma

Pengantar Bisnis

Istilah proses terputus-putus ini terdapat dalam

keadaan manufaktur di mana mesin-mesin itu

beroperasi dengan mengalami beberapa kali

berhenti dan dirancang lagi untuk membuat

membuat produk lain yang berbeda. Jadi, alat yang

sama dapat digunakan untuk membuat beberapa

macam produk sesuai dengan keinginan atau

pesanan konsumen. Contoh: alat-alat untuk

pengecoran logam.

c. Sifat produk

Produksi standar

Contoh: produk televisi, lemari es, sikat gigi, dan

sebagainya.

Produk pesanan

Contoh: membuat pakaian dengan ukuran tertentu,

mebel untuk keperluan khusus, dan sebagainya.

II.5. Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Produksi

Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil,

dibedakan menjadi:

a. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.

b. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang

mengandung resiko.

c. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak

pasti.

d. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul

karena pertentangan dengan keadaan lain.

Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab keputusan

Utama, yaitu :

a. Proses

b. Kapasitas

Sandy Widayanto1EB1728213234

Page 7: BAB VII PENGANTAR BISNIS. Manajemen Produksi

7

Universitas Gunadarma

Pengantar Bisnis

c. Persediaan

d. Tenaga Kerja

e. Mutu/Kualitas

II.6. Ruang Lingkup Manajemen Produksi

Manajemen produksi mencakup perancangan atau

penyiapan sistem produksi serta pengoperasiannya.

Penambahan dan perancangan sistem produksi meliputi:

a. Seleksi dan desain hasil produksi

b. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan

c. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi

d. Rancangan tata letak dan arus kerja

e. Rancangan tugas

f. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan

kapasitas

II.7. Fungsi dan Sistem Produksi dan Operasi

Fungsi produksi dan operasi

Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam produksi dan

operasi, yaitu:

a. Proses pengolahan

b. Jasa-jasa penunjang

c. Perencanaan

d. Pengendalian/pengawasan

Sistem produksi dan operasi

Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan

unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan

menyeluruh dalam pentransformasian masukan dan

pengeluaran.

II.8. Lokasi dan layout pabrik

Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam

pemilihan tempat untuk pabrik baru, misalnya:

Sandy Widayanto1EB1728213234

Page 8: BAB VII PENGANTAR BISNIS. Manajemen Produksi

8

Universitas Gunadarma

Pengantar Bisnis

a. Dekat dengan pasar, misalnya pabrik roti basah.

b. Dekat dengan bahan baku, misalnya pabrik semen.

c. Ongkos transport, misalnya pabrik mobil.

d. Penyediaan tenaga kerja, misalnya pabrik rokok.

e. Penyediaan sumber tenaga/energi, misalnya pabrik

peleburan aluminium.

f. Lingkungan sekitar, misalnya peternakan sapi.

g. Iklim, misalnya perkebunan teh.

Penting dan tidaknya faktor-faktor tersebut tidak sama

atau berbeda diantara masing-masing perusahaan. Lokasi yang

paling ideal bagi perusahaan adalah lokasi di mana biaya

operasinya paling rendah atau serendah mungkin.

Layout fasilitas produksi

Agar perusahaan dapat mencapai produktivitas yang

tinggi dengan mengeluarkan biaya yang rendah, manajemen

harus mengambil keputusan tentang layout pabrik yang baik.

Secara definitif dapat dikatakan bahwa layout fasilitas produksi

adalah pengaturan dan penempatan alat-alat, tenaga kerja, dan

kegiatan-kegiatan di dalam produksi.

Tujuan pokok dari layout pabrik adalah:

a. Untuk meminimumkan biaya pengangkutan dan

penanganan.

b. Untuk mempercepat dan melancarkan arus bahan-

bahan.

c. Untuk mendapatkan penggunaan ruang yang efisien

baik bagi karyawan maupun untuk penyimpanan.

d. Untuk melakukan pekerjaan yang efisien.

e. Untuk memudahkan pengawasan pekerjaan bagi

mandor.

Layout untuk perusahaan-perusahaan yang menghasilkan

barang standar adalah berbeda dengan layout untuk perusahaan

Sandy Widayanto1EB1728213234

Page 9: BAB VII PENGANTAR BISNIS. Manajemen Produksi

9

Universitas Gunadarma

Pengantar Bisnis

yang membuat barang berdasarkan pesanan. Dalam hal ini

layout dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

a. process layout dan

b. product layout.

BAB III

PENUTUP

III.1. Kesimpulan

Manajemen produksi yaitu kegiatan atau usaha yang

dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan atau

koordinasi kegiatan orang lain. Organisasi adalah alat untuk

mencapai tujuan dalam manajemen.

Sandy Widayanto1EB1728213234

Page 10: BAB VII PENGANTAR BISNIS. Manajemen Produksi

10

Universitas Gunadarma

Pengantar Bisnis

III.2. Saran-Saran

Penulisan makalah yang penulis buat ini tidak sempurna

masih banyak memiliki salah sehingga pada penulis, selanjutnya

perlu memperhatikan beberapa aspek penulisan yang pelu

menjadikan koreksi jika benar terdapa kekuarangan, mulai dari

inti pembahasan sampai dengan memberikan simpulan atas

penulisan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Siswasih dan M. Ridwan, Kanen. 2008. Bahasa dan Sastra

Indonesia Untuk SMK Kelas XII, Jakarta: Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

http://www.google.co.idSandy Widayanto1EB1728213234

Page 11: BAB VII PENGANTAR BISNIS. Manajemen Produksi

11

Universitas Gunadarma

Pengantar Bisnis

http://www.wikipedia.co.id

http://nadyanitasari.wordpress.com/2012/03/16/manajemen-produksi/

Sandy Widayanto1EB1728213234