Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Terminal Bus dan Stasiun Kereta Api Terpadu Pasar Senen Tema Sirkulasi Sebagai Penentu Way Finding BAB VI – Konsep Perencanaan
BAB VI
KONSEP PERENCANAAN
VI.1 KONSEP BANGUNAN
VI.1.1 Konsep Massa Bangunan
Pada konsep terminal dan stasiun kereta api senen ditetapkan
memakai masa gubahan tunggal memanjang atau linier. Hal ini
dengan pertimbangan fungsinya dengan bangunan transportasi yang
memiliki jalur, jenis masa bangunan akan saling terkait dengan
perpindahan pergerakan sirkulasi. Jenis masa bangunan tunggal akan
lebih memudahkan pencapaian dan penyesuaian dengan bangunan
disekitarnya.
Konsep bangunan tunggal ini akan ada penambahan pada sisi - sisi
masa didasarkan adanya fasilitas yang berbeda pada kegiatan utama
dimana fasilitas tersebut merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan
dengan fasilitas utama.
VI.1.2 Konsep Struktur Bangunan
Penggunaan sistem struktur dari bangunan ini dibagi atas beberapa
bagian :
Program Studi Arsitektur – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Mercu Buana 54
Terminal Bus dan Stasiun Kereta Api Terpadu Pasar Senen Tema Sirkulasi Sebagai Penentu Way Finding BAB VI – Konsep Perencanaan
a. struktur pada bagian bawah adalah penggunaan tiang pancang
sebagai pondasinya, karena kedalaman tanah keras hingga
mencapai 25 meter dan beban yang ditanggung berat.
b. Struktur lantai meggunakan jenis lantai plat.
c. Struktur atap menggunakan struktur bentang lebar untuk
menciptakan bangunan kontras, karena struktur bentang lebar
secara visual akan sangat berbeda dengan bangunan lainnya.
VI.3 Konsep Tapak
VI.3.1 Konsep Pencapaian Tapak
Jalur pencapaian kedalam tapak dibedakan kedalam tiga
bagian, yaitu:
1. Jalur Pejalan Kaki.
a. Untuk memberikan kenyamanan pencapaian bagi
pejalan kaki.
b. Kenyamanan pejalan kaki dibuat dengan peneduh yang
didesain dengan unsur penghijauan.
c. Pencapaian untuk pejalan kaki ditempat kan pada area
yang kepadatan pejalan kakinya tinggi.
2. Jalur Pencapaian Kendaraan Pribadi
a. Jalur pencapaian kendaraan dibuat searah untuk menjaga
kelancaran sirkulasi didalam tapak dan disesuaikan
dengan sirkulasi yang ada disekitar tapak.
b. Pintu masuk dan pintu keluar kendaraan dibuat terpisah
disesuaikan dengan arah sirkulasi didalam tapak
Program Studi Arsitektur – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Mercu Buana 55
Terminal Bus dan Stasiun Kereta Api Terpadu Pasar Senen Tema Sirkulasi Sebagai Penentu Way Finding BAB VI – Konsep Perencanaan
Program Studi Arsitektur – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana
56
3. Jalur Pencapaian Kendaraan Umum
a. Jalur kendaraan umum terpisah dengan sirkulasi
kendaraan pribadi.
b. Jalur kendaraan umum diusahakan untuk menghindari
entrance bangunan dan sirkulasinya melalui bagian
Depan atau samping bangunan.
Terminal Bus dan Stasiun Kereta Api Terpadu Pasar Senen Tema Sirkulasi Sebagai Penentu Way Finding BAB VI – Konsep Perencanaan
Program Studi Arsitektur – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana
57
VI.3.2 Konsep Pergerakan dalam Bangunan
1. Pergerakan pada stasiun kereta api
2. Pergerakan pada terminal bus
3. Pergerakan Penumpang di Peron
Hall
KA ke arah stasiun Kota
KA ke arah stasiun Jatinegara
Arah masuk ke stasiun Kereta Api
Terminal Bus dan Stasiun Kereta Api Terpadu Pasar Senen Tema Sirkulasi Sebagai Penentu Way Finding BAB VI – Konsep Perencanaan
Program Studi Arsitektur – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana
58
VI.3.3 Konsep Zoning Ruang dalam Bangunan
VI.3.4 Konsep Pola Pergerakan dalam Tapak
VI.3.5 Konsep Zoning dalam Tapak
Pertimbangan yang perlu diperrhatikan dalam mengatur
penzoningan didalam tapak adalah :
Terminal Bus dan Stasiun Kereta Api Terpadu Pasar Senen Tema Sirkulasi Sebagai Penentu Way Finding BAB VI – Konsep Perencanaan
Program Studi Arsitektur – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana
59
- Hubungan antar kegiatan didalam tapak.
- Situasi dan kondisi tapak.
- Pencapaian dan sirkulasi pejalan kaki atau kendaraan di
dalam tapak. Dan Penataan ruang luar yang ingin dicapai.
VI.3.7 Konsep Terhadap Matahari
Orientasi bangunan tetap dapat mengarah ke timur atau barat
dengan memiringkan atau melengkungkan permukaan dinding,
supaya radiasi matahari tidak terserap sepenuhnya ( terpencar )
VI.3.8 Konsep Terhadap Angin
Massa bangunan berbentuk linier memanjang yang berkombinasi
bidangnya dan beratap melingkar dengan pertimbangan
mengurangi beban angin serta mengarahkan angin.
VI.3.9 Konsep Orientasi dan View
Bangunan diorientasikan mengarah ke jalan stasiun senen dan
menhadap langsung ke sentra perdagangan senen. Terdapat
beberapa potensi tapak yang dapat dijadikan orientasi view dari
pergerakan di sekitar senen. Titik orientasi pergerakan dapat
terwujud dengan adanya sebuah element arsitektur yang dapat
membantu orang mengenali daerah tersebut dengan bentuk yang
jelas dan dapat terlihat dari luar tapak.
VI.3.10 Konsep Tata Ruang Luar
Ruang luar suatu bangunan perlu ditata secara baik, untuk
mendukung fungsi bangunan dan penampilan bangunan. Ruang
luar direncanakan kedalam dua bagian, yaitu :
1. Ruang Luar Aktif
Terminal Bus dan Stasiun Kereta Api Terpadu Pasar Senen Tema Sirkulasi Sebagai Penentu Way Finding BAB VI – Konsep Perencanaan
Program Studi Arsitektur – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana
60
Ruang luar yang digunakan sebagai sarana penunjang
aktifitas: misalnya pedestrian, tempat duduk, sirkulasi
kendaraan dan sirkulasi servis.
2. Ruang Luar Pasif
Ruang luar yang tidak digunakan sebagai sarana penunjang
aktifitas, misalnya: penghijauan sebagai bufer kebisingan,
ruang hijau terbuka sebagai serapan air hujan
VI.3.11 Konsep Pembentuk Visual Way Finding
Elemen pembentuk karakter visual menemukan arah, meliputi:
1. Bangunan
Elemen yang berperan membentuk karakter visual suatu
bangunan adalah hadirnya bagian bangunan yang menjadi
vokal point atau bangunan yang utama di suatu area kawasan
sehingga bisa menjadi suatu petunjuk utama dari area
bangunan.
Terminal Bus dan Stasiun Kereta Api Terpadu Pasar Senen Tema Sirkulasi Sebagai Penentu Way Finding BAB VI – Konsep Perencanaan
Program Studi Arsitektur – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana
61
2. Sirkulasi
Pengaturan terhadap sirkulasi pada suatu kawasan atau area
merupakan suatu petunjuk dari sebuah alur sirkulasi.
Terminal Bus dan Stasiun Kereta Api Terpadu Pasar Senen Tema Sirkulasi Sebagai Penentu Way Finding BAB VI – Konsep Perencanaan
Program Studi Arsitektur – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana
62
Entrance stasiun koridor stasiun ke terminal
Terminal bus koridor terminal ke pasar
3. Ruang
Menurut Cluskey ruang-ruang terbentuk dari komposisi antar
bangunan dan ruang terbuka. Secara mendasar ruang terbuka
menunjukkan karakter yang kuat yang bertujuan menunjukkan
kesan keruangan yang jelas.
Terminal Bus dan Stasiun Kereta Api Terpadu Pasar Senen Tema Sirkulasi Sebagai Penentu Way Finding BAB VI – Konsep Perencanaan
Program Studi Arsitektur – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana
63
Terminal Bus dan Stasiun Kereta Api Terpadu Pasar Senen Tema Sirkulasi Sebagai Penentu Way Finding BAB VI – Konsep Perencanaan
Program Studi Arsitektur – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana
64
4. Aktivitas
Setiap bagian kota akan menjadi monoton dan tidak ramah
kecuali terdapat tataguna campuran yang menjaga efisiensi
dan humanitas.
5. Street furniture
a. Vegetasi merupakan bingkai sudut visual. Bingkai visual
ini berguna untuk menunjukkan arah pergerakan dan
merapatkan vista serta cenderung untuk menambah
kualitas pandangan pada objek.
b. Signage
Menurut Triratma tanda-tanda tidak dapat lepas dari ilmu
perancangan grafis, dan pesan-pesan yang harus
disampaikan harus komprehensif, fungsional dan aman.
Sedangkan penempatannya tidak lepas dari moda
sirkulasi dalam maupun kuar bangunan. Dari jenisnya,
tanda-tanda dapat dibedakan menjadi:
1. Identitas
Tanda jenis ini digunakan untuk pengenal kegiatan
pada suatu lingkungan atau lokasi tertentu.
Terminal Bus dan Stasiun Kereta Api Terpadu Pasar Senen Tema Sirkulasi Sebagai Penentu Way Finding BAB VI – Konsep Perencanaan
Program Studi Arsitektur – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana
65
Tanda-tanda yang mempunyai bentuk khusus dan
skala yang besar dapat dijadikan landmark.
Stasiun Kereta Api Terminal Bus
Terminal Bus Stasiun Kereta Api
2. Nama bangunan
Tanda jenis ini dipakai sebagai nama bangunan yang
biasanya dilengkapi dengan petunjuk jenis kegiatan
yang ada didalamnya.
Terminal Bus dan Stasiun Kereta Api Terpadu Pasar Senen Tema Sirkulasi Sebagai Penentu Way Finding BAB VI – Konsep Perencanaan
Program Studi Arsitektur – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana
66
3. Petunjuk sirkulasi
Digunakan sebagai rambu-rambu lalu-lintas. Gunanya
untuk mengatur dan mengarahkan pengendara atau
pejalan kaki alam bersirkulasi untuk mencapai tujuannya.
Termasuk didalamnya adalah nama jalan.
4. Komersial
Tanda jenis ini berupa iklan atau reklame, yang
maksudnya memplubikasikan kepentingan dagang,
profesi, komoditi, pelayanan jasa, hiburan an
produk-produk lainnya. Tempat pemasangannya banyak
yang memanfaatkan permukaan bangunan.
Papan reklame Box reklame
5. Petunjuk ke lokasi dan fasilitas lain
Tanda jenis ini merupakan petunjuk arah, lokasi kegiatan
tetentu yang mempunyai keterangan jarak. Maksudnya
untuk memudahkan warga berorientasi, mengenali
Terminal Bus dan Stasiun Kereta Api Terpadu Pasar Senen Tema Sirkulasi Sebagai Penentu Way Finding BAB VI – Konsep Perencanaan
Program Studi Arsitektur – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana
67
lingkungannya dan mencapai tujuannya.
6. Informasi
Maksud dari tanda jenis ini adalah untuk
menginformasikan kegiatan di suatu lokasi, keterangan
tentang keadaan suatu lingkungan dan lain-lain