24
The Death of Inflation Surviving & Thriving in The Zero Era 62 BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS Ketika terjadi inflasi besar-besaran, kenaikan harga akan lebih mudah terjadi bagi semua orang dengan berbagai macam alasan. Kemudian para teknisi mempelajarinya seperti mempelajari teknik ski, tennis, berenang, atau apapun yang pertama dilakukan dengan mudah, yang dapat diterapkan selanjutnya ketika inflasi ekonomi telah menurun. Jadi, seperti di tempat lain inflasi menurunkan inflasi. W.D Slawson PENDAHULUAN Perusahaan dengan keadaan keuangannya merupakan ujian untuk semua tekanan kuat, telah menjadi goyah dalam perekonomian karena inflasi yang sangat tinggi ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar uang yang bereaksi secara berlebihan. Mereka juga merupakan fokus dari operasi kekuatan baru di dunia tanpa inflasi, termasuk kehati-hatian konsumen dan tingkat suku bunga yang rendah. Dan tentu saja, mereka akan berada di garis awal saat level harga umum mulai turun. Hasilnya adalah bahwa masalah utama yang ditimbulkan oleh revolusi teknologi, perubahan organisasional, dan persaingan dari negara-negara dinamis, kematian inflasi menimbulkan bisnis dengan seluruh tantangan barunya. Ada tiga area utama dimana perubahan lingkungan inflasi bisa memberikan konstribusi terhadap kemakmuran membujuk firma-firma untuk memilih batas terendah, strategi volume tinggi, mendorong level investasi lebih tinggi dan meningkatkan kualitas keputusan yang diambil manager. Pada semua area ini, ada keuntungan yang bisa diambil oleh perusahaan dan masyarakat. Banyak perusahaan akan tenggelam sebagai akibat langsung dari perubahan lingkungan, seringnya dikarenakan mereka gagal merasakan pentingnya perubahan sampai keakarnya untuk bertahan dan makmur tanpa inflasi. Dan industri jasa keuangan menghadapi masa sulit.

BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/...tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/...tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar

The Death of Inflation Surviving & Thriving in The Zero Era

62

BAB V

THE CHALLENGE FOR BUSINESS

Ketika terjadi inflasi besar-besaran, kenaikan harga akan lebih mudah

terjadi bagi semua orang dengan berbagai macam alasan. Kemudian para teknisi

mempelajarinya seperti mempelajari teknik ski, tennis, berenang, atau apapun

yang pertama dilakukan dengan mudah, yang dapat diterapkan selanjutnya

ketika inflasi ekonomi telah menurun. Jadi, seperti di tempat lain inflasi

menurunkan inflasi.

W.D Slawson

PENDAHULUAN

Perusahaan dengan keadaan keuangannya merupakan ujian untuk semua

tekanan kuat, telah menjadi goyah dalam perekonomian karena inflasi yang sangat

tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar uang

yang bereaksi secara berlebihan. Mereka juga merupakan fokus dari operasi

kekuatan baru di dunia tanpa inflasi, termasuk kehati-hatian konsumen dan tingkat

suku bunga yang rendah. Dan tentu saja, mereka akan berada di garis awal saat

level harga umum mulai turun.

Hasilnya adalah bahwa masalah utama yang ditimbulkan oleh revolusi

teknologi, perubahan organisasional, dan persaingan dari negara-negara dinamis,

kematian inflasi menimbulkan bisnis dengan seluruh tantangan barunya.

Ada tiga area utama dimana perubahan lingkungan inflasi bisa

memberikan konstribusi terhadap kemakmuran – membujuk firma-firma untuk

memilih batas terendah, strategi volume tinggi, mendorong level investasi lebih

tinggi dan meningkatkan kualitas keputusan yang diambil manager. Pada semua

area ini, ada keuntungan yang bisa diambil oleh perusahaan dan masyarakat.

Banyak perusahaan akan tenggelam sebagai akibat langsung dari

perubahan lingkungan, seringnya dikarenakan mereka gagal merasakan

pentingnya perubahan sampai keakarnya untuk bertahan dan makmur tanpa

inflasi. Dan industri jasa keuangan menghadapi masa sulit.

Page 2: BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/...tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar

The Death of Inflation Surviving & Thriving in The Zero Era

63

AKIBAT SENSITIVITAS HARGA

Keruntuhan inflasi telah berlangsung bergandengan dengan meningkatnya

sensitivitas konsumen akan harga. Hal ini memberikan konsekuensi penting bagi

makroekonomi. Tetapi juga memiliki implikasi yang sangat kuat untuk bisnis

pribadi. Karena kenaikan harga yang konstan merupakan perintah hari ini dalam

lingkungan inflasi, artinya penjual bisa mencoba atau mengujinya dengan

menaikan harga. Jika kenaikannya terlalu jauh, maka yang harus mereka lakukan

adalah menunggu sampai level harga umum kembali . Dalam kasus apapun.

Sensitivitas keterbatasan harga konsumen akan berarti bahwa kerugian yang

banyak mungkin tidak akan terlalu hebat, dan kekuatan departemen pemasaran

dan periklanan biasanya dapat dipercayakan pada perubahan yang akan terjadi

kalau tidak akan menjadi saham yang tidak terjual. Waktu ada disisi kenaikan

harga inflasi.

Semua ini terjadi naik turun di dunia dengan tingkat inflasi yang rendah.

Tentunya ada faktor-faktor lain selain harga, seperti kualitas, desain, dan tingkat

pelayanan yang masih menjadi masalah, tetapi sekarang harga menjadi masalah

yang lebih rumit dibanding dahulu. Jika harga naik terlalu tinggi, maka akan

menimbulkan banyak respon penting. Hal ini tidak berlaku dengan mudah bagi

pedagang untuk menunggu kenaikan harga barang lain sebagai jaminan. Bagi

mereka.. Konsumen harus mendorong pedagang untuk keuntungan mereka

sendiri, untuk memilih strategi volume penjualan lebih tinggi dan batas unit lebih

rendah.

Satu ciri dari tingkah laku baru konsumen yaitu ancaman terhadap merk-

merk telah berdiri sejak puluhan tahun lalu. Pada tahun 1993, perusahaan tembako

US milik Philip Morris menarik perhatian industri dan pasar uang dengan

membanting harga rokok Marlboro dalam menghadapi penjualan yang lemah.

Dan di kedua sisi Atlantik, barang-barang bermerk dari sereal sampai cola

mengalami tekanan dari pemilik label pedagang eceran, dan dari toko-toko yang

memberi diskon. Sementara itu, pedagang eceran yang sudah mapan di Eropa

berada dibawah tekanan toko-toko yang memberi diskon seperti Germany‟s Aldi

dan Denmark‟s Netto. Keadaan ini sudah mengambil alih 25% pasar makanan di

Page 3: BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/...tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar

The Death of Inflation Surviving & Thriving in The Zero Era

64

Jerman. Di negara-negara Eropa lainnya andilnya lebih kecil tetapi meningkat

dimana-mana.

Kekuatan persaingan harga eceran dirasakan mengejutkan. Pada

November 1995, Guinness mengaku bahwa pertumbuhan supermarket telah

membahayakan kemampuan produsen minuman untuk mendikte harga.

Pertumbuhan itu belum bisa meningkatkan harga merk-merk meski hanya 1% .

Analis Pasar Saham, Andrew Holland menyatakan :

Semangat pemimpin meremas tangan mereka dalam ketakutan. Mereka terus

berkata bahwa mereka akan menaikan harga tanpa mampu

mendemonstrasikannnya.

Rupanya, kenaikan anggaran pemasaran Guinness (yang mencapai £ 300

milyar setahun) bahkan tidak mampu merubah situasi.

Ini adalah bagian dari tren umum. Kekuatan memanipulasi konsumen

dengan iklan tampaknya merosot. Seperti yang dikatakan oleh Peter Brabeck,

Kepala ahli pemasaran Nestle :

Sekarang orang tidak melakukan sesuatu karena orang lain menyuruh mereka.

Sensitivitas kenaikan harga konsumen dibawah kondisi inflasi yang rendah

telah mendapat dukungan yang mengejutkan dari negara bagian – Argentina.

Secara tradisional, sebuah negara dengan tingkat inflasi tinggi, dimana rakyatnya

telah dirugikan , Argentina baru-baru ini telah menjalankan rencana stabilitas

dramatis yang menurunkan tingkat inflasi sampai 1,6% pada tahun 1995. Menurut

Financial Times, hal ini digabungkan dengan asosiasi resesi telah menuntun pada

sensitivitas harga - dengan akibat dramatis dalam tingkah laku bisnis.

Setelah setengah abad inflasi yang merajalela, rasa persaudaraan orang-

orang Argentina banyak berubah, sampai pada kalimat “ Seberapa banyak ? “yang

jarang terdengar di Buenos Aires . Tetapi sekarang berbeda, tahun lalu toko

eceran USA Wallmart membuka toko pertama disana dan dibombardir oleh para

pemburu diskon, sepertinya bisa mengalahkan harga dari saingannya yang ada di

Argentina seperti French Carrefourrs dan The Chilean Firm Jumbo. Kalimat

“Perang Harga” pun menjadi perbincangan.

Financial Times melaporkan efek dramatis yang lainnya. Pembuat mobil

yang bertahun-tahun telah menjual mobil diatas harga biasa kepada pasar telah

Page 4: BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/...tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar

The Death of Inflation Surviving & Thriving in The Zero Era

65

memotong harga mobil baru sampai 40% ; harga penyewaan mobil telah anjlok

sampai seperempatnya ; selebaran yang menawarkan diskon pada barang-barang

seperti pemotong rambut dan restoran makanan “ Sampah kaki lima”. Meskipun

upah telah turun dibeberapa sektor.

Ada akibat penting dalam efisiensi, pemberontakan dimana bisnis-bisnis

kecil bangkrut dan meningkatkan angka pengangguran. Sensitivitas kenaikan

harga berarti keuntungan rendah, dan keuntungan rendah berarti kecil, produsen

yang tidak efisien tidak mampu bertahan. Menurut Carlos Paciarotti, Direktur

cabang Disco supermarket pada zaman dulu di Argentina :

Setiap orang bisa menjadi tukang daging, grosir (penjual bahan pangan), atau

tukang roti.

Tetapi tidak lagi, lebih dari 4 tahun lalu sepuluh dari ribuan pemilik toko kecil

telah keluar dari bisnis.

Efek ini telah membatasi negara-negara seperti Argentina dengan

pergolakan sejarah yang baru saja terjadi. Pengalaman terbaru UK ( Inggris)

mengungkapkan efek dari sensitivitas kenaikan harga barang dengan jelas. Saat

pengeluaran eceran UK diperinci pada bagian-bagian komponennya,

membuktikan bahwa pada tahun 1993-4 bagian-bagian pengeceran mengadopsi

strategi harga rendah yang berjalan baik dalam istilah nilai volume penjualan

mereka meningkat. Mereka yang tidak memperhatikan pelajaran ini akan kalah.

Yang menarik, hal ini tidak berlaku dalam masa penyembuhan pada awal

tahun 1980, ataupun pada masa ledakan di akhir tahun 1980an. Dengan kata lain

karena konsumen pada tahun 1990 menjadi lebih sensitive terhadap harga, hal ini

sekarang terbayar oleh para produsen dan pedagang eceran untuk bersaing dalam

harga.

Di Inggris, realisasi ini telah menuntun pada pecahnya perang harga

berkali-kali, seringnya terjadi di daerah-daerah yang mengejutkan. Daerah

pengeceran yang akhir-akhir ini telah menemukan kekuatan harga di Inggris

termasuk pakaian dan outlet perlengkapan alas kaki , koran, asuransi dan

supermarket. Mengadakan kampanye penurunan harga pada bulan September

1995. Grup supermarket Somerfield menunjukan hasil penelitian 5 bulan yang

Page 5: BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/...tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar

The Death of Inflation Surviving & Thriving in The Zero Era

66

menunjukan bahwa pelanggan masih menuntut harga rendah. Direktur Pemasaran

somerfield menyatakan :

Pada masa ketidakpastian ini, keluarga sekarang menginginkan nilai untuk uang

Permintaan surat kabar selalu dianggap tidak sensitive akan harga, tetapi

perang harga pada tahun 1994 terbukti salah. 7p yang berbeda dan hanya dalam

satu hari turun harga 10p menaikan penjualan The Sun hampir 4 juta dan

membuat catatan terkemuka untuk rivalnya. Sementara itu, penjualan The Times

meningkat hampir 30% setelah harganya dipotong sampai 20p.

Sensitivitas kenaikan harga digabungkan dengan persaingan pasar, tekanan

pasar berubah melalui pergerakan harga. Bahkan penjualan buku di Inggris yang

telah ditentukan selama hampir 100 tahun oleh „persetujuan jaringan buku‟ ,

semacam gabungan perusahaan, sekarang mulai ditentukan oleh kekuatan

persaingan normal seperti supermarket memamerkan untuk menawarkan buku-

buku terlaris dengan memotong harga sampai 50% dari harga penuh. Sementara

itu, perdagangan paket liburan terus menerus dibawa berhadapan dengan realita

ekonomi. Di akhir tahun 1995, agen penjualan besar menawarkan potongan 10%

di brosur tahunan berikutnya sebelum menginjak tahun baru.

Disamping pemotongan harga secara terbuka, banyak pengecer barang dan

jasa telah mengambil jalan untuk memberikan diskon, penawaran khusus,

kenang-kenangan, hadiah-hadiah, dan bentuk lainnya dari pengurangan harga.

Agaknya ini dikarenakan mereka menghargai sensitivitas nilai saat ini di pasar

untuk sementara dan atau berharap untuk melindungi imej harga yang terlarang

sebagai “ harga sesungguhnya”. Seiring dengan berjalannya waktu, mereka akan

belajar bahwa tuntutan nilai itu bersifat permanen dan itu mungkin membuat

penggabungan diskon dan penawaran khusus yang lebih masuk akal.

Pada tingkat bisnis pribadi, hasilnya adalah tambahan harga yang melebihi

kemampuannya. Daripada memulai dengan harga mereka dan menambahkan

keuntungan yang beralasan untuk mencapai harga yang ditetapkan, mereka harus

membebani konsumen, bisnis sekarang harus dimulai dengan harga pelanggan

yang akan membayar kembali harga yang mereka keluarkan. Ini bukan biaya

tambahan tetapi potongan harga.

Page 6: BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/...tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar

The Death of Inflation Surviving & Thriving in The Zero Era

67

Di divisi General Motor‟s Cadillac, misalnya, sekarang mereka mulai

menetapkan target harga untuk model baru. Lalu, kamu bilang keuntunganmu

sangat banyak dan kamu mundur dari biayanya, kita tidak pernah menggunakan

cara itu, tutur Janet Eckhoff, direktur strategi produk dan pemasaran.

BEBERAPA NAIK, BEBERAPA TURUN

Dalam kondisi inflasi, bisnis setidaknya tahu bahwa harga hanya tentang

sesuatu yang terus naik. Ini hanya masalah sederana kapan dan seberapa banyak.

Pergerakan yang perlu dalam harga relatif disempurnakan oleh beberapa harga

yang naik kurang dari yang lainnya. Di dunia yang harganya stabil merata,

bagaimanapun ini tidak akan jadi kenyataan ; beberapa harga akan cenderung naik

sementara beberapa cenderung turun dan yang lainnya berfluktuasi. Namun

mengetahui mana yang akan terjadi merupakan tantangan bisnis yang nyata.

Dengan upah buruh yang masih meningkat secara keseluruhan, maka

barang dan jasa yang dihasilkkan buruh akan lebih intensif dan akan

meningkatkan harga. Hal ini mewakili pengulangan pengalaman yang telah biasa

pada masa inflasi panjang dimana ada kecenderungan barang yang dihasilkan

buruh lebih intensif, dan khususnya jasa atau pelayanan yang mana harganya naik

sangat tinggi.

Tetapi sekarang seharusnya berbeda. Padahal masa setelah perang

dicirikan dengan kekurangan buruh yang terus menerus, termasuk buruh yang

tidak memiliki keahlian karena perubahan teknologi dan persaingan dari Timur,

masa yang kita lihat sekarang sepertinya untuk mengetahui kelebihan dari tenaga

buruh yang tidak memiliki keahlian dan penyebaran pendapatan yang berbeda.

Jadi, harga barang dan jasa sangat tergantung pada tenaga buruh yang tidak

memiliki keahlian yang mungkin tetap atau bahkan jatuh. Biaya makan di luar dan

berbagai macam pembantu rumah, contohnya cenderung meningkat tajam selama

hampir 30 tahun kebelakang, mungkin sekarang tidak meningkat sama sekali.

Sebaliknya barang dan jasa sangat mengandalkan pada tenaga ahli yang

akan menaikan harga. Biaya sekolah swasta, biaya pengobatan, biaya administrasi

semuanya mungkin akan terus meningkat, bahkan di dunia baru yang berani

dimana tidak ada inflasi sama sekali.

Page 7: BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/...tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar

The Death of Inflation Surviving & Thriving in The Zero Era

68

Barang-barang yang mungkin turun harga adalah barang-barang yang

pertumbuhan daya produksi dan kemajuan teknisnya lebih rendah dari biaya

produksi, atau barang-barang yang kenaikannya ditetapkan oleh biaya produsen

di Timur yang rendah. Kandidat yang jelas dari kelompok ini adalah mobil,

konsumen yang tahan lama, barang-barang elektronik dan pakaian dasar.

Sebaliknya desainer pakaian akan terus melanjutkan untuk menaikan harga, yang

mencerminkan kelangkaan keahlian khusus para desainer terkenal.

APAKAH HARGA BARANG KOMODITAS MASIH TINGGI ?

Sulit untuk memastikan apakah harga barang komoditas akan naik

berkaitan dengan harga barang lain. Kadang kala kita mendengar para ahli

ekonomi memperkirakan bahwa beberapa atau semua barang komoditas akan

menjadi langka atau bahkan menghilang. Misalnya pada tahun 1970, Kelompok

Roma memprediksikan bahwa dunia akan mengalami pertumbuhan yang rendah

atau akan menghadapi kemunduran dari berbagai barang komoditas utama. Pada

prakteknya, bukan hanya kekurangan komoditas tidak menghambat pertumbuhan,

tetapi harga riil dari kebanyakan komoditas tidak naik. Harga riil minyak yang

merupakan salah satu yang terpenting dalam dunia industri jatuh sejak awal tahun

1980.

Meskipun begitu, dengan pertumbuhan di negara-negara dinamis di Timur,

permintaan untuk bermacam-macam barang komoditas akan meningkat.

Contohnya minyak, logam, bahan kimia, makanan, dan fiber. Dengan penawaran

yang terbatas, hasilnya akan meningkatkan harga barang komoditas yang akan

dibayari baik oleh negara Timur maupun Barat. Tentu saja, hal ini dikarenakan

mereka menyadari bahaya ini dan tidak menyadari tekanan dis-inflasi lainnya.

Banyak pengamat yang melihat pembangunan di Timur sebagai tekanan bagi

Barat.

Jadi, peningkatan harga barang komoditas merupakan ancaman, tetapi

seberapa seriuskah bahayanya? Wilayah Timur berkembang dalam banyak hal,

peningkatan sumber daya intensif, budaya lama, cerobong asap, industri logam

hidup dan berkembang di banyak negara dinamis.

Page 8: BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/...tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar

The Death of Inflation Surviving & Thriving in The Zero Era

69

Di Barat, meskipun kegiatan ekonomi menjadi kekurangan sumber daya

intensif. Hal ini sebagian disebabkan oleh perubahan harga, dan perhatian

lingkungan yang membuat masyarakat menjadi ekonomis (seperti dalam kasus

minyak), dan sebagian lagi disebabkan karena Barat mengizinkan negara /

wilayah Timur mengambil sebagian kegiatan ekonomi sumber daya intensif.

Tetapi, alasan utamanya adalah ketika negara / wilayah barat menjadi kaya dan

semakin kaya, kegiatan ekonomi diisi dengan kegiatan yang menggunakan

beberapa bahan material. Sektor jasa, khususnya jasa keuangan menggunakan

beberapa bahan material dibandingkan dengan perusahaan manufaktur yang

pertumbuhannya mendominasi pembangunan ekonomi selama hampir abad

ke-20. Kesimpulannya adalah bahwa meskipun kuantitas absolut dari bahan

material diharapkan oleh Barat bisa menumbuhkan hasil yang terus meningkat,

sekarang ini meningkat kurang dari pertumbuhan GDP.

Dengan demikian, Barat sama sekali tidak terbuka terhadap pergerakan

harga barang komoditas seperti sebelum-sebelumnya. Jika harga minyak

meningkat pada proporsi yang sama seperti yang terjadi pada tahun 1970,

umpamanya efek yang merugikan tidak akan seserius seperti sekartang.

Sederhananya, Minyak masih sangat penting, meskipun tidak sepenting seperti

sebelumnya. Ketika harga berkembang lagi, perekonomian yang dinamis akan

mereka raih pada tahap ini, saat perluasan lebih lanjut didasarkan pada jasa

dibanding manufaktur. Tentu saja, Hongkong dan Singapura sudah sampai pada

tahap ini. Lebih jauh, terdapat jangkauan yang besar bagi perekonomian dalam

hal penggunaan energi. Penyebaran penggunaan mekanisme kontrolisasi

komputer yang luas akan memberi penyelarasan terhadap permintaan bahan

bakar.

Seberapa jauh harga barang komoditas dikendalikan oleh permintaan Barat

yang berkelanjutan dan oleh pembangunan di Timur, juga akan tergantung

seberapa jauh kemungkinan untuk meningkatkan produksi barang komoditas

sejajar dengan peningkatan permintaan. Faktanya, terdapat prosfek yang bagus

untuk adanya peningkatan besar dalam penawaran. Kemajuan teknologi memberi

dampak yang besar terhadap produksi barang komoditas. Misalnya, beberapa

tahun lalu sangat tidak mungkin untuk mengebor minyak di Atlantik Utara.

Page 9: BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/...tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar

The Death of Inflation Surviving & Thriving in The Zero Era

70

Lebih jauh lagi, dimana pembangunan Jepang dan kemudian sesudah itu,

macan-macan Asia telah meliputri negara-negara yang luas yang tidak kaya akan

sumber daya ( Misalnya, Singapura, Hongkong dan Taiwan), gelombang

pembangunan baru mengajak negara-negara yang kaya akan sumber daya

( termasuk Indonesia ).

Lebih lanjut lagi, ketika negara bekas Uni Soviet dan bekas Eropa Timur

telah pulih dari masalah, mereka akan membawa kapasitas penghasil sumber daya

secara besar-besaran. Salah satu penderitaan utama dari kekacauan dan dislokasi

di Rusia adalah produksi minyak. Jika pencabutan kekuatan industri di Rusia

ditentukan sebagaimana batas Barat modern, maka akan tidak mungkin untuk

menjamin peningkatan besar dalam produksi minyak, gas, dan batu bara. Pada

bekas negara Republik Soviet, Kazakhstan dan Azerbaijan, kebanyakan

perusahaan minyak Barat terkemuka saling bersaing ( termasuk dengan orang

Rusia) untuk mendapatkan minyak.

AKHIR DARI KETIDAKSTABILAN KURS

Satu kemungkinan kompensasi bagi pengelola bisnis dalam menghadapi

kebijakan harga bisa datang pada akhir fluktuasi mata uang. Bagaimanapun besar

dan frekuensi perubahan mata uang hanya muncul pada tahun 1970 bersamaan

dengan kenaikan inflasi. Jadi akankah kematian inflasi membawa akhir bagi

mereka ?

Jawabannya tergantung seberapa jauh lingkungan baru yang tidak

mengalami atau bebas dari inflasi merata secara internasional. Jika tersebar

merata, kemudian perubahan kurs bisa menjadi lebih kecil karena tidak diragukan

lagi, perbedaan tingkat inflasi telah menjadi alasan utama dibelakang tren sekuler

kurs. Contohnya, penurunan mata uang Sterling yang panjang terhadap

Deutschmark. Dan tentu saja, penurunan inflasi pada tahun 1980 secara umum

mengurangi perbedaan tingkat inflasi diantara negara-negara yang tadinya tingkat

inflasinya tinggi seperti Itali, Perancis, dan Inggris berubah menjadi turun tingkat

inflasinya seperti Jerman.

Hal ini, kemungkinan diambil untuk mendukung kestabilan kurs yang

lebih besar, apakah berlaku untuk EU ( Uni Eropa ) atau lebih lagi berlaku untuk

Page 10: BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/...tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar

The Death of Inflation Surviving & Thriving in The Zero Era

71

dunia industri keseluruhan – Jenis system moneter internasional baru didasarkan

pada system kurs tetap. Implikasinya adalah perusahaan-perusahaan akan lebih

mudah untuk mengatur perbedaan kurs mereka – dan bank akan lebih sulit untuk

mengeluarkan atau mencetak uang dari operasi kurs asing mereka.

Tetapi perubahan kurs sepertinya tidak hilang. Meskipun, tidak terjadi

inflasi. Bagi mereka kurs berguna untuk memberi reaksi terhadap

kegiatan-kegiatan nyata seperti penyatuan kembali Jerman yang memberi dampak

yang berbeda bagi semua negara. Kejadian seperti itu masih akan terjadi,

meskipun jika semua pengalaman inflasi semua negara sama. Ketiadaan ancaman

inflasi akan membuat kebijakan devaluasi mata uang menjadi mungkin dilakukan

bagi negara-negara dalam menghadapi goncangan yang merugikan.

Salah satu pesan dari buku ini adalah bahwa bagaimanapun banyak negara

di dunia Barat tingkat inflasinya turun, pembangunan yang cepat di Timur masih

akan menjadi pengalaman masalah inflasi yang serius. Dimana hal ini bisa

membatasi perkembangan inflasi murni, kemudian tidak ada alasan mengapa

persaingan perdagangan harus dihalangi dan tidak perlu penurunan mata uang.

Inflasi tinggi bisa cocok dengan penguatan mata uang. Lebih jauh, membiarkan

mata uang menjadi kuat adalah merupakan satu-satunya cara perkembangan

inflasi bisa ditahan.

Ketika inflasi di Timur lebih cepat diluar tahap ini, bagaimanapuan akan

sangat perlu bagi mata uang Timur untuk berdepresiasi terhadap mata uang barat

yang memimpin. Dan tentu saja, perusahaan Barat akan melakukan peningkatan

proporsi bisnis mereka dengan rekanan dari Timur, sehingga apa yang terjadi pada

mata uang Timur akan meningkatkan kepentingan.

Lebih jauh lagi telah dijelaskan, bahkan di Barat, dunia baru sepertinya

tidak menjadi keseimbangan yang menyenangkan. Tingkat harga berfluktuasi, dan

pada waktu dan tingkat yang berbeda dalam negara yang berbeda pula. Sistem

keuangan beberapa negara akan mampu mengatasi periode turunnya harga

dibanding negara lainnya. Secara khusus, negara dengan pemerintahan yang

memiliki hutang yang banyak, akan menemukan kesulitan saat harga-harga mulai

turun. Dan hal ini akan tejadi pada saat kekacauan dan ketidakpastian dimana

tidak seorangpun yang yakin apa yang terjadi sebenarnya. Sepertinya akibat Kurs.

Page 11: BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/...tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar

The Death of Inflation Surviving & Thriving in The Zero Era

72

Jadi, akhir inflasi di Barat tidak akan mudah memberi akhir pada

perubahan kurs, dan kesulitan bisnis yang disebabkan pengaturan pembukaan

mata uang akan terus berlanjut. Tetapi, paling tidak pedagang kurs asing para

pekerjanya bisa istirahat.

JATUHNYA HARGA DUNIA

Tidak adanya inflasi terdengar seperti berita yang bagus bagi

perekonomian dunia. Meskipun banyak orang bisnis dan manager yang mungkin

mengeluh bahwa hal tersebut akan membuat hidup mereka lebih sulit. Ini tidak

berarti, meskipun bahwa sesuatu akan lebih baik bila harga-harga mulai turun.

Faktanya adalah penurunan atau jatuhnya harga dunia sangat sama efeknya

dengan inflasi dunia yang berkelanjutan, hanya tanda-tandanya yang terbalik. Jika

semua orang tahu bahwa harga-harga akan turun dalam 3 tahun, setiap tahun, dan

semua rencana diatur seperti ini, maka deflasi harga hampir tidak memberi

perbedaan.

Tetapi dengan inflasi, orang-orang tidak akan tahu seberapa banyak harga

akan turun dan tentu saja semuanya tidak akan bebas untuk jatuh harganya.

Beberpa harga akan turun secara bebas dan yang lainnya akan tetap.Tingkat bunga

akan menjadi masalah utama karena tingkat bunga tidak bisa berubah menjadi

negatif. Jadi, ketika kamu mendapatkan deflasi harga yang kecil, masalah tingkat

bunga yang tinggi nampaknya akan naik lagi. Dan justru karena individu dan

perusahaan-perusahaan tidak bisa menghukum dan memegang asset keuangan

dengan pengenaaan tingkat bunga yang negatif, terdapat insentif untuk menunda

menghabiskan uang dan menyimpannnya. Orang-orang masih akan menghabiskan

uang untuk pengeluaran hidup sehari-hari seperti untuk makanan, transportasi,

pakaian, dan hiburan. Tetapi konsumen yang setia akan menjadi masalah lain. Jika

kamu bisa menunda pembelian, dan kemudian kamu menemukan harganya

murah, maka kamu akan kembali untuk membelinya lagi.

Hal ini mungkin tidak terlihat seperti fenomena baru, karena konsumen

memiliki sejumlah pengalaman yang cukup dalam bidang barang teknologi tinggi.

Video, Camecorder, Fax, Komputer dan Telepon genggam, semuanya banyak

yang harganya turun, dan ada kecenderungan para konsumen untuk menunda

Page 12: BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/...tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar

The Death of Inflation Surviving & Thriving in The Zero Era

73

pembelian terhadap barang-barang tersebut, selain untuk memperoleh keuntungan

dari harga yang lebih murah, tetapi juga kualitas yang lebih baik dan spesifikasi

yang lebih tinggi nantinya. Namun di pasar barang tekonologi tinggi,

kecenderungan seperti ini paling tidak tertutupi oleh kesadaran fashion. Meskipun

telepon genggam mungkin lebih murah harganya dalam 2 tahun, memilikinya

sekarang akan memeberimu tambahan status. Jenis pertimbangan yang sama tidak

akan dipakai oleh konsumen tetap pada saat penurunan harga dunia secara umum.

Lebih jauh lagi, kecenderungan untuk menunda pembelian tidak hanya

dilakukan konsumen. Perusahaan akan menjadi subjek struktur insentif yang

sama. Pada masa turunnya harga-harga, jika mereka menunda pembelian

mesin-mesin atau gedung ataupun saham di perusahaan lain, perusahaan akan

mendapatkaan harga yang lebih murah ketika mereka akhirnya membeli barang

tersebut.

Jadi, ketika pengeluaran yang lebih tinggi diperlukan untuk membentuk

kestabilan tingkat harga, ada kecenderungan sistematik menuju pengeluaran yang

lebih rendah.

Meskipun tingkat deflasi yang rendah bisa ditolerir secara sempurna

sebagaimana tingkat inflasi yang rendah, reaksi dunia bisnis akan sesuatu yang

labih dari turunnya harga minimal menjadi sesuatu ketakutan yang ekstrim,

hampir panik. Untuk sebagian elemen yang mengejutkan dan berbeda dari masa

lalu, penurunan harga-harga tanpa kenaikan volume membawa kemungkinan

terjadinya bencana. Tingkat bunga riil meningkat, pendapatan riil dan

kesejahteraan ditransfer dari peminjam kepada yang meminjamkan ; perusahaan

yang berhutang banyak membahayakan ; institusi atau lembaga keuangan terlihat

gemetar ketakutan ; bahkan pemerintah melihat keuangan mereka merosot.

Reaksi perusahaan-perusahaan adalah dengan melakukan penghematan

dan meminta pengurangan biaya, termasuk pengurangan dalam tingkat

pembayaran seperti yang mereka lakukan pada saat terjadi depresi pada tahun

1930. Hal ini pastinya akan menemui perlawanan dari para pekerja. Jadi, serangan

deflasi memungkinkan membawa ke arah perselisihan dan konflik dalam industri,

seperti halnya kenaikan inflasi yang terjadi di tahun 1970. Tidak ada yang

mengejutkan. Seperti inflasi, periode/waktu terjadinya deflasi mewakili

Page 13: BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/...tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar

The Death of Inflation Surviving & Thriving in The Zero Era

74

perjuangan terhadap pembagian pendapatan riil dalam kondisi atau situasi

ketidakpastian dan kegelisahan yang amat sangat.

MENYADARI PENTINGNYA HARGA

Status dan pentingnya perubahan dalam kebijakan harga meningkat secara

tajam. Dulu, tidak mungkin untuk menaikan harga pada waktu yang tetap –

“ Harga naik di bulan Januari”, kurang lebih menghiraukan pasar. Tidak lagi, tak

satu pun pilihan yang aman untuk menguji pasar dengan menaikan harga karena

waktu tidak lagi memihak usaha untuk menaikan harga. Jika pasar tidak menahan

kenaikan harga-harga, para penjual mungkin terpaksa mengurangi harga pada

tingkat yang memalukan.

Lebih jauh lagi, sekarang penting bagi pebisnis/perusahaan untuk

mengetahui termasuk jenis kategori mana mereka dalam hal tren harga produk

dalam jangka panjang. Apakah produk mereka termasuk jenis produk yang bisa

naik meskipun harga umum di dunia sedang stabil, ataukah jenis produk yang

harganya akan turun bersamaan dengan waktu? Sangat penting bagi

perusahaan/firma untuk mengetahuinya dengan benar. Jika perusahaan berpikir

termasuk kedalam kelompok yang pertama dan secara efektif bisa terus bereaksi

lebih dari sebelumnya, tetapi kenyataannnya termasuk kedalam kelompok yang

terakhir, maka perusahaan akan mengalami kesulitan. Penjualan akan merosot,

tagihan marketing dan iklan akan naik, stok barang yang tidak terjual akan

bertambah.

Tanda peringatan ini akan terjadi khususnya pada industri mobil. Biaya

produksi mobil turun dengan output/hasil yang lebih banyak, tetapi industri

mengeluarkan biaya yang besar untuk melakukan diferensiasi produk. Produk itu

sendiri merupakan produk lama dan tidak lagi menonjol seperti sebelumnya.

Sementara itu negara-negara yang berkembang dengan cepat dengan biaya yang

rendah menjadi lebih mampu menawarkan/mengedarkan mobil-mobil kepada

negara Barat yang berkembang. Pendeknya, di dunia Barat yang tanpa inflasi,

mobil merupakan produk yang harganya bisa turun.

Tanpa inflasi, perputaran gaji/upah tahunan bisa membawa corak baru.

Asumsi atau anggapan umum bahwa upah/gaji naik bagi semua orang, paling

Page 14: BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/...tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar

The Death of Inflation Surviving & Thriving in The Zero Era

75

tidak satu tahun sekali berkaitan erat dengan pengalaman terjadinya inflasi yang

terus-menerus. Di dunia dengan ting\kat inflasi nol, perusahaan/pebisnis akan

mempertimbangkan system yang berbeda, mungkin meliputi masa pembayaran

yang lebih lama seperti kombinasi biasa antara jasa dengan hadiah promosi.

Perubahan yang tajam dalam inflasi membutuhkan pendekatan

perencanaan yang berbeda dalam hal keuangan atau penganggaran uang dan

hukum. Sebagai contoh, bahkan dalam keadaan normal, budget atau keuangan

dibutuhkan untuk membuat asumsi penurunan harga. Dan sebagai kemungkinan

semuanya dibutuhan sebagai dasar untuk menurunkan tingkat harga umum

Yang lebih [penting, penganggaran dan perencanaan harus konsisten

dengan tingkat inflasi di masa datang. Kematian inflasi bukan hanya berati

turunya harga barang, tetapi juga upah sulit untuk naik, tingkat bunga rendah dan

harga asset-aset tidak meningkat banyak. Untuk melihat dan mewujudkan rencana

kerjasama sebagian dari dunia tanpa inflasi tetapi tidak keseluruhan bisa membaca

adanya bencana.

TINGKAT SUKU BUNGA DAN INVESTASI

Inflasi merupakan masalah utama dalam anggaran keuangan maupun

investasi. Salah satu implikasinya akan mengurangi keuntungan yang cukup besar

dalam suatu perusahaan maupun perekonomian secara keseluruhan.

Kecenderungan dalam tingkat suku bunga, akan menyebabkan kenaikan

tingkat inflasi, hal ini berarti bahwa aliran uang masuk dalam suatu pembangunan

akan dapat dipenuhi dengan kredit apabila kondisi yang terjadi tingkat bunga

ditetapkan tanpa terjadinya inflasi yang cukup besar.

Jika kita ingin meminjam uang dalam periode tetap, kita akan membayar

bunga selama pengembalian pinjaman dan secara berangsur-angsur sampai

pinjaman itu lunas. Inflasi masuk kedalam suatu sistem dan perubahan waktu

pengembalian kembali dipengaruhi oleh tingkat suku bunga nominal. Bagian dari

pembayaran kembali tingkat suku bunga menjadi pengganti dalam inflasi dan

pada kenyataannya menjadi imbalan dari pembayaran kapital. Kompensasi

mengurangi nilai riil kapital pembayaran kembali dimasa yang akan datang. Jadi

kerugian dalam keuangan akan ditimbulkan secara cepat oleh adanya inflasi dan

Page 15: BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/...tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar

The Death of Inflation Surviving & Thriving in The Zero Era

76

penurunan tingkat suku bunga. Kenyataann itu menjadi fenomena dalam

pembagian kembali nilai riil saat pembayaran waktu habis.

Perusahaan-perusahaan besar yang sudah berpengalaman telah

menemukan jalan dalam mengatasi kesulitan tersebut. Mereka mengatur

keuangannya dalam bentuk usaha yang berbeda, banyak mempercayakan modal

ataupun pendapatan yang akan dihasilkannya dengan pinjaman dalam jangka

panjang secara luas. Hal itu dilakukan agar selama peminjaman mereka dapat

memenuhi jadwal pembayaran kembali atau meminjam banyak uang selama

pinjaman untuk menghasilkan dana pinjaman beserta bunganya.

Akan tetapi perusahaan kecil tidak siap dengan semua itu. Jika mereka

mengerti proses kerja secara lengkap bahwa biaya riil dalam meminjam saat ini

lebih besar daripada tingkat bunga nominal yang akan dibayar. Hal ini menjadi

kenyataan yang tidak mudah dalam mempertahankan keberadaannya, perusahaan

kecil meraa sangat khawatir antara manajer bank disatu sisi dan waktu yang

mendesak disisi lainnya. Biaya keuangan yang dipinjam harus sesuai dengan arus

produksi. Untuk menghindari penambahan kerugian dalam keuangan mapun

pembangunan investasi, tingkat suku bunga jangan sampai mencapai dua digit.

Secara garis besar dapat dikatakan bahwa tingkat suku bunga 15 % karena

inflai diprediksi 12 %, dan hal ini berarti bahwa bisnis akan mengalami kenaikan

sebesar 12 % dalam setahun. Berarti mereka membayar untuk tingkat bunga

sebesar itu.

Pada saat inflasi telah menaikkan tingkat suku bunga, hal ini akan

mempengaruhi investasi, khususnya untuk sektor perusahaan kecil ditingkat yang

lebih tinggi. Inflasi akan berpengaruh positif terhadap tingkat suku bunga dan

untuk jangka pendek maupun panjang akan mengurangi investasi untuk UKM.

SEBERAPA JAUH PENGARUHNYA TERHADAP MASA DEPAN?

Inflasi memberikan efek yang merugikan bagi investasi riil secara lebih

lanjut. Salah satu efek yang ditimbulkannya adalah penurunan nilai mata uang.

Selama Inflasi terjadi penyusutan nilai mata uang dimasa yang akan datang.

Bisnis memberi perhatian lebih terhadap masalah ini, bahkan konsentrasi yang

penuh, terutama pada saat terjadi Inflasi yang tinggi. Sebagai awalnya, saat Inflasi

Page 16: BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/...tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar

The Death of Inflation Surviving & Thriving in The Zero Era

77

terjadi, yang dipikirkan tidak hanya Inflasi pertahun ataupun perbulan tetapi

secara ekstrim memikirkan perubahan Inflasi setiap hari. Tetapi efek ini tidak

memperpanjang persetujuan dan kontrak pada saat terjadi Inflasi yang sangat

tinggi, yang mengakibatkan perubahan pada keuangan pasar dalam jangka

panjang.

Diwaktu yang akan datang membuktikan bahwa bisnis merupakan bagian

terpenting dari dunia. Sukses yang mencolok dari bidang bisnis memberi nilai

ekonomi yang dinamis. Budaya tradisional China memperlihatkanya. Banyak hal

sama yang terjadi pada kebudayaan asing.. Di Jepang, kehidupan dalam keluarga

dan komunitas termasuk kehidupan perubahan menjadi hal yang penting bagi

individu. Efek dari etos ini membuat kuat dan tentu saja tanpa mengabaikan

keberadaan Inflasi dan pada akhirnya hal tersebut memberi pengaruh yang kuat

terhadap turunnya nilai suku bunga.

Di negara-negara barat, budaya tidak dianggap sebagai latar belakang yang

penting, diakuinya hal ini setelah melihat kejadian yang sudah terjadi. Budaya

Victorian Inggris sebagai salah satu contoh yang dapat dilihat. Keragu-raguan

menjadi komponen utama dalam pengaruh non ekonomi dan kepercayaan diri

sedangkan optimis dan stabilitas memperpanjang turunnya tingkat suku bunga dan

tentu saja hal ini menjadi perbedaan yang mendasar.

Di Barat, turunnya Inflasi menjadi kontribusi utama sekarang ini. Jika

perubahan (dan pemerintah) memberi potongan pada tingkat bunga 8, 10 atau 12

%hal itu menjadi keajaiban bahwa tingkat suku bunga investasi turun. Dalam

pembangunan jangka panjang tingkat suku bunga harus diturunkan.

Jika tidak dilakukan penurunan tingkat suku bunga yang tinggi, terutama

sekali akan mengakibatkan banyak resiko. Jika perubahan berpikir tepat resiko

beban penurunan katakan 15 %, itu mungkin akan menambah 5 % menjadi 20 %

dan terjadi resiko. Tetapi karena dalam pembangunan jangka panjang terutama

sekali sensitif terhadap penurunan tingkat suku bunga, hal tersebut menjadi

pertimbangan yang kuat, terlepas dari resiko bahwa proyek „Shorter Life‟.

Dengan demikian penurunan Inflasi akan memberikan pertolongan pada

perubahan dalam investasi dan investasi untuk pembangunan jangka panjang,

asalkan tingkat suku bunga diturunkan secara lengkap dengan refleksinya dan

Page 17: BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/...tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar

The Death of Inflation Surviving & Thriving in The Zero Era

78

realitanya dan perusahaan memperoleh keuntungan yang besar. Akan tetapi hal itu

hanya menjadi paradoks.

MASALAH DALAM TRANSISI

Selama proses dis-inflasi, beberapa penyimpangan terjadi yang

menjadikan keadaan menjadi lebih buruk. Keuangan pasar harus mengatur

rendahnya Inflasi. Hasil dari tingkat suku bunga tinggi dan beberapa

pemikirannya menjadikan tingkat bunga nominal secara umum turun. Beberapa

orang akan terkejut dengan keuangan dipasar dan berusaha menyesuaikan diri.

Setelah Inflasi praktis mematikan sama sekali, dengan cara demikian

mengekalkan tingginya tingkat suku bunga riil dan menurunkan investasi.

Tapi proses dalam transisi ini tidak ada batasnya dalam keuangan pasar.

Saat Inflasi turun, industrial dan komersial tidak mengharapkan banyak.

Perusahaan melihat bahwa dengan penurunan Inflasi akan terjadi prospek

investasi. Di Britain pada 1994, Bank of England menemukan fakta bahwa banyak

perusahaan dengan terang melihat tingkat suku bunga sampai 20 % atau Inflai

turun 3% dan penanaman modal yang tidak akan rugi sebesar 10%.

Perusahaan dengan jelas tidak mengatur target atau berusaha mengatasi

tingkat suku bunga dengan menegakkan nilai nominal. Untuk tingkat penurunan

tingkat suku bunga jangka panjang, pokok yang mendasari perubahan Inflasi

adalah pasar. Pada prosesnya secara efektif mereka mengatur syarat yang tinggi

daripada yang mereka dapat dimasa lalu dan menjadi pertanyaan yang bagus.

Apakah mereka menggunakan operasi yang mudah dalam penggunaannya?.

Mereka berhati-hati dengan masa yang akan datang dan sadar pada pilihan kriteria

dibanding sebelumnya. Apapun alasannya, hasilnya mereka menurunkan

prospektif investasi yang telah dibuat.

PERUBAHAN CITRA

Inflasi mengubah alokasi sumber penghasilan. Demikian hal itu menjadi

improvisasi pemikiran dalam keputusan bisnis dan alokasi sumber penghasilan.

Masalah serius yang telah diciptakan dari interaksi Inflasi dengan sistem

pajak, dibanyak negara-negara di Barat, hal itu menjadi asumsi dalam ekonomi

Page 18: BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/...tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar

The Death of Inflation Surviving & Thriving in The Zero Era

79

maupun saat tidak terjadinya Inflasi. Modifikasi di AS, Inflasi menaikkan pajak

secara efektif dalam modal kapital dan dalam proses menghalangi rencana

investasi riil dan bahan baku mesin. Selain itu, Inflasi merusakkan aktivitas

perusahaan dalam banyak hal sebagai ukuran profit dan kekuatan neraca

keseimbangan. Secara serius Inflasi mengubah neraca penyusunan keuangan

secara keseluruhan yang sebenarnya menaikkan biaya dan dapat dikatakan

catatan untuk semua transaksi pada masa waktu pembayaran tanpa

memperhatikan perubahan nilai uang yang diakibatkan oleh Inflasi.

Bermacam usaha telah dilakukan dalam profesionalisme keuangan. Dalam

metode keuangan Inflasi dalam beberapa perusahaan saat ini menekan biaya

dengan malakukan bentuk keuangan Inflasi. Tapi sejak tingkat Inflasi mengalami

penurunan, dorongan untuk membuat pengakuan secara luas dan dikerjakan

secara umum sistem keuangan Inflasi telah menghamburkan dan beberapa

perusahaan dan akuntan mempunyai kenyataan untuk melakukan „Historical‟

metode biaya. Jadi, distorsi atau pembedaan signifikan terhadap turunnya Inflasi

dan secara lebih jauh memberi efek yang serius dan juga terhadap keuangan

perusahaan.

Masalah penting lainnya adalah harta tetap dan penyusutan . dalam

akuntansi terdapat anggaran untuk penyusutan terhadap perlengkapan. Tapi pada

saat kondisi Inflasi turun, biaya untuk penyusutan perlengkapan secara umum naik

dan sebagai biaya penggantinya akan menjadi lebih tinggi.

Besarnya depresiasi secara umum akan menaikkan tingkat harga.

Kenyataannya, hal itu tidak berarti perusahaan terlalu keras menekan profit.

Beberapa perusahaan membayar lebih pajak dari yang seharusnya. Peranan

penting dari akuntan, jika dianggarkan penyusutan dalam anggaran keuangan akan

memberikan efek Inflasi. ICI‟s nyata menahan berlebihnya pada periode 1972-

1991.

Inflasi, bagaimanapun juga bukan pekerjaan akuntan perusahaan dalam

suatu direksi. Dalam perusahaan nilai tanah dan gedung , saat turunnya Inflasi

nilainya akan menahan kenaikan Inflasi maupun pertanggungjawaban neraca

keseimbangan. Dari penurunan nilai sebenarnya, pengaturan hal ini dalam efek

Page 19: BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/...tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar

The Death of Inflation Surviving & Thriving in The Zero Era

80

Inflasi dapat dihubungkan dengan perusahaan-perusahaan AS pada 1979, selama

Inflasi beberapa produksi hasilnya mengejutkan dalam hal kenaikan profit.

Demikianlah, saat Inflasi baru sudah manjadi masalah intens bagi

keuangan perusahaan. Didunia, secara umum tingkat harga hampir tidak terlihat

dan secara terus-menerus tentu saja Deflasi menjadi masalah serius setelah

turunnya Inflasi.

Berfluktuasinya tingkat harga didunia,walaupun property dalam batas dan

perbaikan distorsi barangkali mungkin menyebabkan kebingungan yang besar,

dalam hal distorsi sesuatu menjadi lawan bagi yang lainnya.

KEUNTUNGAN MENINGKAT ATAU MENURUN?

Apakah implikasi stabilitas harga terhadap keuntungan perusahaan? Untuk

jawaban singkatnya semuanya tidak ada. Kenapa dikatakan demikian, tidak

adanya Inflasi tidak berarti bahwa keuntungan uang mengalami kenaikan atau

penurunan, jadi dapat diberikan poin tergantung uangnya. Tapi hal itu juga tidak

berpengaruh signifikan karena kenyataannya sama.

Jawaban berbeda yang sangat mencolok telah dikemukakan, sebaliknya

Inflasi diinginkan oleh perusahaan-perusahaan . Sisi baiknya, bahwa kenaikan

harga secara terus-menerus membantu fleksibilitas dan harga relatif. Yang secara

simultan mendorong kenaikan nilai aset, menaikkan harga penjualan dan

menaikkan tingkat laba nominal. Jika ingin melakukan Inflasi, menaikkan harga

akan lebih baik.

Disisi debet menjadi kekhawatiran bagi perusahaan-perusahaan, lambat

dalam adaptasi harga, biaya tinggi dan bahwa Inflasi dapat menekan laba.

Lainnya, interaksi sisem pajak dengan Inflasi mungkin memberikan pernyataan

lebih dalam untuk laba perusahaan dan pemberian pajak. Apakah dapat dilakukan

dengan melakukan kebohongan „neraca keseimbangan?‟.

Logika dari naiknya harga menjadi sensitif terhadap unit margin terutama

tingkat retail, mungkin menetap pada level bawah dalam kapaaitas penggunaan

yang menjadikan tingginya dalam ketiadaan Inflasi. Karena strategi penjualan

begitupun faktor lainnya mendorong untuk menurunkan Inflasi. Saat turunnya

tingkat pengangguran, kebijakan moneter akan mengejar tingkat ekonomi pada

Page 20: BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/...tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar

The Death of Inflation Surviving & Thriving in The Zero Era

81

tingkat tinggi dalam permintaan. Hasilnya, bahwa tingkat bunga kembali naik saat

unit margin menurun.

Sementara itu, turunnya tingkat suku bunga memberi pengaruh kuat pada

laba perusahaan dan rendahnya keuangan. Bagi beberapa perusahaan dengan

peminjaman luas, deduksi laba perdagangan untuk pembayaran kembali dikenai

bunga kecil. Nyatanya, tingkat suku bunga riil tanpa perubahan, asalkan keuangan

dibuat penuh dengan didukung Inflasi yang pantas, laba real didalam bisnis tidak

akan berubah.

Tapi, perdebatan bahwa tanpa Inflasi berperan penting untuk menurunkan

nilai tingkat suku bunga, baik jangka pendek maupun panjang. Dalam

kenyataannya hak stakeholder akan lebih tinggi. Hasil dari turunnya tingkat suku

bunga dan menurunnya tingkat nominal, perusahaan-perusahaan mungkin

memulai untuk meminjam dalam jangka panjang dengan bunga uang tetap.

Mereka mungkin menggunakan kenaikan keuangan investasi dan mengganti

modal dengan hasil yang dilengkapi rasio kenaikkan.

Hal ini menjadi keberatan yang paling penting. Harga stabil didapat pada

saat turunnya masa tingkat suku bunga yang diakui akan menjadi kondusif untuk

jangka panjang dengan tingkat suku bunga tetap. Tetapi perusahaan merasa

khawatir pada saat turunnya harga pada jangka panjang yang akan memberi

ketakutan dari penetapan tingkat suku bunga pinjaman tetap pada jangka panjang,

saat kenyataannya tingkat suku bunga sama.

Penurunan Inflasi akan dengan mencolok mengubah pola relative kekuatan

diantara perusahaan, beberapa pasti akan memperbaiki strategi penting harga

karena harus bersaing dengan perusahaan lain. Status neraca keseimbangan akan

memainkan peranan utama. Perusahaan akan meminjam dengan pajak yang

memberatkan pada tingkat suku bunga tetap dan akan membuat kelanjutan Inflasi

yang akan mengakibatkan kerugian yang lebih berat. Poisi yang paling buruk akan

terjadi pada saat bunga tetap tinggi sedangkan harga tanah dan gedung menyusut.

TEKANAN PADA INDUSTRI-INDUSTRI BAWAH

Banyak faktor yang akan mempengaruhi posisi perusahaan-perusahaan

dibeberapa sektor, selain memang karena nasib industri tersebut tentunya. Tapi

Page 21: BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/...tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar

The Death of Inflation Surviving & Thriving in The Zero Era

82

secara relatif dapat disebutkan 3 faktor lingkungan yang mempengaruhinya yaitu

tempat perusahaan, pengecer dan konsumen-sebagai relasi bisnis dan pengecer

sebagai pelayanan keuangan.

Pada permulaannya, harga real rumah akan lebih rendah dan akan terus

menurun dibanding pasar. Saat kebutuhan akan rumah baru bertambah dan

tekanan refleksi demografi dengan permintaan penggantian, hasilnya akan ada

banyak tekanan terhadap bisnis pasar rumah.

Terdapat dua kekuatan dalam pengeluaran konsumen. Pertama,

argumentasi bahwa efek kombinasi dari perubahan teknologi dan persaingan

negara-negara timur akan mengurangi tingkat penditribusian pendapatan, dalam

hal pembayaran proses pasar akan mendorong dalan UK.

Kedua, berapapun pendapatannya, konsumen mungkin mempunyai alasan

untuk menyimpan uangnya karena ragu-ragu dan mengantisipasi harga

kekurangan rumah. Ketiga, saat mereka mengeluarkan uang, mereka akan

melanjutkan dengan harga yang lebih tinggi. Agar dengan demikian, membuat

penjual lebih sulit dalam memprediksi pengeluarannya.

Terakhir dan paling atas, mereka menyukai pembagian besar dalam sektor

konsumsi. Bertambahnya jumlah ketidaksamaan dalam pendapatan, dinegara-

negara Barat mereka menambah profitabilitas dalam pengeluaran. Sementara

tingkat bawah dalam pembayaran mungkin lebih tinggi dalam pembayaran

daripada keluarga pasangan muda.

Tekanan dalam pengeluaran keuangan secara relatif menjadi ilusi

terjadinya Inflasi. Perantara keuangan biasanya memberi reward/hadiah dalam

bentuk selisih presentasi antara harga pembelian dan penjualan. Atau perbedaan

antara dua tingkat suku bunga. Hal ini adalah jumlah yang nyata yang seperti itu

akan menghadapi biaya yang mungkin akan datang.

Sistem dengan Inflasi tinggi akan meninggikan tingkat suku bunga.

Berpikir tentang ongkos permulaan membeli unit dalam investasi atau unit

kepercayaan. Katakanlah biaya 5%. Itu adalah jumlah yang besar yang terjadi (at

least) Inflasi didunia tinggi, investor mungkin membayar untuk kemudahan

kembali selama 1 tahun. Perkiraan bahwa nominal kembali dalam 1 tahun pertama

15 %, tapi tapi Inflasi 10 %. Kita dapat mengatakan bahwa terdapat ongkos

Page 22: BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/...tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar

The Death of Inflation Surviving & Thriving in The Zero Era

83

tambahan kembali. Faktanya, hal itu salah karena kita membutuhkan 10 % hanya

untuk memenuhi Inflasi. Anda akan membuat 5% nyata dan hal itu secara lengkap

tertelan dalam ongkos.

Poin sama adalah memakai bank.lembaga deposit membuat uang dengan

pembayaran deposit dibanding biaya pinjaman. Persamaannya, pembayaran turun

dalam deposit kompetitif daripada untuk pembiayaan pasar uang. Deposit yang

normal membayar sekitar 3% dari official tingkat uku bunga. Official 3% akan

membayar semuanya, kesiapan dari penerimaan konsumen bank.

Atau berpikir tentang tingkat pegadaian. Biasanya 1-2% tingkat official

suku bunga. Sekarang 1-2% dapat dilihat disini saat tingkat suku bunga umum

antara 10-12%, tapi saat tingkat suku bunga umum sangat rendah, margin sama

akan terlihat dengan perkiraan tingkat suku bunga umum 3%. Mungkin pegadaian

mengambil offered 5%. Jika dilihat pada tingkat bawah, hal ini akan terlihat

terdapat dua pasar dalam penentuan tingkat suku bunga.

MANAJEMEN MENJADI LEBIH SULIT

Saat tingkat Inflasi sangat tinggi, akan mendatangkan manajemen yang

sulit pada pendiri bisnis termasuk manajemen faktor utama, yang dinamakan

posisi bisnis dalam proses Inflasi. Tapi, saat tingkat suku bunga sedang, Inflasi

mungkin membuat mudah karena hal itu memberikan tingkat ekstra kekuatan

untuk menipu. Mungkin penipuan untuk menjadi konsumen pekerja, stakeholders

atau bahkan manajer.

Seberapa sering kita mendengar manajemen berpegang teguh untuk

mencapai rekor keuntungan? Namun, dengan laporan inflasi yang terus menerus,

meskipun, jika performa bisnis ada dalam tingkat atau level yang sama dengan

keadaan nyata, setiap tahun harus mencapai rekor keuntungan dalam istilah

nominal. Apapun kurang dari kemunduran yang ditunjukkan dari tahun

sebeluimnya. Untuk menghasilkan rekor keuntungan dalam kenyataan tentu saja,

tingkat keuntungan nominal harus meningkat lebih cepat dari tingkat inflasi,dari

tingkat atau level keuntungan sebelumnya. Jadi, inflasi memberi godaan bagi

manajemen untuk mengadakan peninjauan yang lebih rendah.

Page 23: BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/...tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar

The Death of Inflation Surviving & Thriving in The Zero Era

84

Dalam hubungan dengan para pekerja, dalam kondisi inflasi, manajemen

paling tidak mampu memberi penghargaan bagi tenaga kerja mereka dengan

kenaikan gaji, katakanlah di bulan Januari, yang mana lebih baik dilakukan

daripada di bulan Desember. Tanpa inflasi, manajemen hanya mampu memberi

sedikit kenaikan gaji atau tidak sama sekali. Pekerja tidak menyukai tambahan

gaji di bulan januari.

Akhir dari inflasi mengeluarkan fakta nyata untuk dilihat semua. Ilusi

tidak lagi menjadi alat manajemen. Pada saat bersamaan, perubahan penting di

dunia bisnis dan keuangan dihubungkan dengan keruntuhan inflasi, menjatuhkan

beban berat bagi para pemimpin bisnis.

Hal ini akan memberi premi bagi manajemen yang bagus. Hampir semua

orang bisa memimpin diatas bisnis yang menguntungkan yang bergerak

bersamaan dengan kondisi yang stabil. Ini membutuhkan keterampilan nyata,

bagaimanapun, untuk merasakan perubahan alam yang tajam dalam lingkungan

eksternal dan beradaptasi dengan kesuksesan bisnis. Hal ini merupakan tantangan

bisnis yang harus dihadapi.

Page 24: BAB V THE CHALLENGE FOR BUSINESS - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/...tinggi – ilusi uang, perubahan keputusan, kebingungan konsumen, dan pasar

The Death of Inflation Surviving & Thriving in The Zero Era

85