17
V-1 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi KMS Klub Sepakbola Pada bab ini akan dibahas mengenai konfigurasi minimal implementasi KMS Klub Sepakbola berdasarkan Knowledge Management System Framework Fokus pada Manusia pada Organisasi Pembelajar. Penerapan KMS pada suatu organisasi atau perusahaan sebaiknya dilakukan bertahap dengan mengambil salah satu bidang/divisi dari perusahaan sebagai uji coba penerapan. Hasil uji coba penerapan pada suatu bidang/divisi tersebut kemudian dapat menjadi masukan bagi penerapan KMS lanjutan yang bersifat menyeluruh. Begitu pula dengan penerapan KMS Klub Sepakbola. Penerapan KMS dapat dilakukan bertahap dimulai dengan salah satu bidang/divisi untuk kemudian dilakukan implementasi secara keseluruhan. Sebagai permulaan, KMS dapat diimplementasikan pada bidang kompetisi untuk pengelolaan pengetahuan non-persepakbolaan, atau di antara pemain, pelatih dan official tim untuk implementasi pengetahuan persepakbolaan. Implementasi KMS akan dibahas berdasarkan komponen-komponen Knowledge Management System Framework Fokus pada Manusia pada Organisasi Pembelajar, baik konfigurasi minimal maupun mendekati ideal, satu per satu untuk tiap-tiap komponen. Model konfigurasi minimal dan ideal implementasi KMS Klub Sepakbola dapat dilihat pada gambar V-1.

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/685/jbptitbpp-gdl-twindanian-34241-6... · dibahas pada sub bab 3.4.2 dan spesifikasi kebutuhan minimal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/685/jbptitbpp-gdl-twindanian-34241-6... · dibahas pada sub bab 3.4.2 dan spesifikasi kebutuhan minimal

V-1

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

5.1 Implementasi KMS Klub Sepakbola

Pada bab ini akan dibahas mengenai konfigurasi minimal implementasi KMS

Klub Sepakbola berdasarkan Knowledge Management System Framework Fokus

pada Manusia pada Organisasi Pembelajar.

Penerapan KMS pada suatu organisasi atau perusahaan sebaiknya dilakukan

bertahap dengan mengambil salah satu bidang/divisi dari perusahaan sebagai uji

coba penerapan. Hasil uji coba penerapan pada suatu bidang/divisi tersebut

kemudian dapat menjadi masukan bagi penerapan KMS lanjutan yang bersifat

menyeluruh. Begitu pula dengan penerapan KMS Klub Sepakbola. Penerapan

KMS dapat dilakukan bertahap dimulai dengan salah satu bidang/divisi untuk

kemudian dilakukan implementasi secara keseluruhan. Sebagai permulaan, KMS

dapat diimplementasikan pada bidang kompetisi untuk pengelolaan pengetahuan

non-persepakbolaan, atau di antara pemain, pelatih dan official tim untuk

implementasi pengetahuan persepakbolaan.

Implementasi KMS akan dibahas berdasarkan komponen-komponen Knowledge

Management System Framework Fokus pada Manusia pada Organisasi

Pembelajar, baik konfigurasi minimal maupun mendekati ideal, satu per satu

untuk tiap-tiap komponen. Model konfigurasi minimal dan ideal implementasi

KMS Klub Sepakbola dapat dilihat pada gambar V-1.

Page 2: BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/685/jbptitbpp-gdl-twindanian-34241-6... · dibahas pada sub bab 3.4.2 dan spesifikasi kebutuhan minimal

V-2

Gambar V-1 Model Konfigurasi Implementasi KMS Klub Sepakbola

5.1.1 Implementasi Komponen Manusia

Implementasi pada komponen manusia terkait erat dengan keberadaan tim KM.

Implementasi KMS tidak dapat dilakukan tanpa adanya tim KM sebagai mesin

penggerak. Minimal dibutuhkan seorang CKO dan seorang KO untuk memastikan

berjalannya proses pengelolaan pengetahuan di klub sepakbola, walaupun

pengelolaan pengetahuan hanya dilakukan pada satu bidang saja.

Seorang CKO bertugas untuk menentukan arah pengelolaan pengetahuan dalam

sebuah klub sesuai dengan tujuan dan visi misi klub dan melakukan evaluasi

terhadap implementasi yang telah berjalan. CKO butuh didampingi minimal oleh

seorang KO, baik sebagai rekan untuk bertukar ide mengenai penerapan KMS,

maupun sebagai utusan yang melakukan implementasi langsung pengelolaan

pengetahuan pada suatu bidang. Tim kecil KM yang terdiri dari seorang CKO dan

seorang KO ini adalah konfigurasi minimal yang dibutuhkan pada komponen

Page 3: BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/685/jbptitbpp-gdl-twindanian-34241-6... · dibahas pada sub bab 3.4.2 dan spesifikasi kebutuhan minimal

V-3

manusia. Tim ini yang kemudian akan mengawasi berlangsungnya pengelolaan

pengetahuan di salah satu bidang dan memastikan partisipan-partisipan pada

bidang tersebut ikut ambil bagian dalam komponen manusia, sebagai awal mula

penerapan KMS Klub Sepakbola.

Idealnya, untuk penerapan pada satu bidang/divisi, tim KM sebaiknya terdiri dari

seorang CKO dan lebih dari seorang KO. Seorang KO utama bertanggung jawab

penuh atas implementasi KMS divisi tersebut, sedangkan KO lainnya menjadi

evaluator penerapan KMS yang kemudian berfungsi sebagai saluran untuk

menyampaikan hasil evaluasi kepada CKO, sehingga KO utama tidak terpecah

fokusnya dalam mengawasi implementasi KMS di bidang/divisi yang

dinaunginya.

5.1.2 Implementasi Komponen Teknologi

Konfigurasi minimal untuk komponen teknologi diawali dengan konfigurasi

minimal arsitektur KMS yang telah dibahas pada sub bab 4.2.1. Setelah

konfigurasi minimal arsitektur, berikutnya yang perlu diperhatikan adalah

konfigurasi minimal kebutuhan umum aplikasi KMS Klub Sepakbola yang telah

dibahas pada sub bab 3.4.2 dan spesifikasi kebutuhan minimal aplikasi KMS Klub

Sepakbola sebagai turunan dari kebutuhan umum aplikasi, yang telah dibahas

pada sub bab 4.1.2.

Untuk konfigurasi mendekati ideal implementasi komponen teknologi, arsitektur

KMS sebaiknya menekankan pada perancangan collaorative filtering and

intelligence layer sebagai peningkatan penggunaan teknologi manjadi berorientasi

agent/computing. Perancangan dan implementasi terhadap layer ini akan

memberikan fasilitas dan kemudahan untuk pengelolaan pengetahuan dalam

tingkat yang lebih tinggi, khususnya terkait pemetaan pengetahuan dan pencarian

pengetahuan menggunakan artificial intelligence.

Page 4: BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/685/jbptitbpp-gdl-twindanian-34241-6... · dibahas pada sub bab 3.4.2 dan spesifikasi kebutuhan minimal

V-4

Untuk fitur aplikasi, idealnya disediakan fasilitas pencarian pengetahuan dengan

menggunakan Information Retrieval System (IRS) atau Knoweldge Retrieval

System (KRS) yang dapat memudahkan pencarian pengetahuan dan memberikan

hasil pencarian yang lebih baik. Selain itu aplikasi sebaiknya juga memungkinkan

terjadinya audio-video streaming secara real-time, tanpa harus mendownload

multimedia file terlebih dahulu.

5.1.3 Implementasi Komponen Proses Pengetahuan

Untuk implementasi komponen proses pengetahuan tidak terdefinisi konfigurasi

minimal karena seluruh proses pengetahuan pada model pengetahuan SECI dan

aliran pengetahuan GKM harus terlibat di dalamnya. Untuk bidang/divisi terkait

dengan pengetahuan persepakbolaan implementasi komponen proses pengetahuan

sebaiknya ditekankan kepada proses konversi pengetahuan tacit menjadi explicit

melalui teknologi aplikasi KMS. Sedangkan untuk bidang/divisi terkait dengan

pengetahuan non-persepakbolaan, implementasi komponen proses pengetahuan

sebaiknya fokus pada proses knowledge sharing dalam bentuk tatap muka

langsung di antara sesama partisipan. Hal tersebut dikarenakan untuk membangun

budaya pengelolaan pengetahuan dan menciptakan suasana kondusif dalam

lingkungan pembelajaran.

5.1.4 Implementasi Komponen Artefak

Komponen artefak sebagai hasil dari proses pengetahuan minimal berupa

dokumen/laporan fisik (hardcopy) maupun dokumen/laporan digital (softcopy).

Untuk pengetahuan non-persepakbolaan minimal tersedia artefak pengetahuan

bersifat fisik, yang di dalamnya berasal dari laporan-laporan tertulis yang selama

ini tersedia dalam bentuk hardcopy. Idealnya laporan fisik tersebut juga dapat

tersedia dalam bentuk digital. Sedangkan untuk pengetahuan persepakbolaan

dititikberatkan kepada tersedianya artefak pengetahuan dalam bentuk digital,

sebagai hasil konversi pengetahuan tacit menjadi explicit melalui teknologi

aplikasi KMS.

Page 5: BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/685/jbptitbpp-gdl-twindanian-34241-6... · dibahas pada sub bab 3.4.2 dan spesifikasi kebutuhan minimal

V-5

5.1.5 Implementasi Komponen Lingkungan Pembelajaran

Untuk implementasi komponen lingkungan pembelajaran, minimal tim KM harus

melakukan sosialisasi arah implementasi KMS yang telah ditentukan dan

didefinisikan sebelumnya kepada seluruh partisipan KMS, termasuk di dalamnya

budaya KM yang ingin dicapai dalam klub sepakbola. Hal ini bertujuan untuk

menjaga stabilitas dan kondisi lingkungan pembelajaran agar tetap kondusif untuk

berlangsungnya proses pengelolaan pengetahuan..

5.2 Implementasi Aplikasi KMS Klub Sepakbola

Bab ini membahas proses implementasi aplikasi FCKMS KMS Klub Sepakbola

beserta pengujian yang dilakukan terhadapnya, yang masih merupakan bagian dari

tahap Membangun KMS, tahap ke-7 dari 10 Tahap KM Roadmap.

5.2.1 Lingkungan Implementasi

Lingkungan implementasi yang digunakan dalam pengerjaan Tugas Akhir ini

adalah :

1. Sistem Operasi : Microsoft XP Professional SP2

2. DBMS : MySQL 5.1

3. Kakas Pengembangan

a. Macromedia Dreamweaver 8

b. Microsoft Visio 2007

c. Microsoft Word 2003

d. Notepad++

4. Bahasa Pemrograman

a. PHP

b. Javascript

c. CSS

5. Web Server : Apache Web Server

6. Web Browser : Mozilla Firefox 3.5

Page 6: BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/685/jbptitbpp-gdl-twindanian-34241-6... · dibahas pada sub bab 3.4.2 dan spesifikasi kebutuhan minimal

V-6

7. Perangkat keras

a. Processor Intel(R) Pentium(R) D CPU 2.66GHz

b. Memory 512 MB

c. Hardisk 80GB

d. Monitor 15,4”

5.2.2 Batasan Implementasi

Implementasi aplikasi FCKMS memiliki beberapa batasan seperti berikut:

1. Aplikasi ini tidak melakukan validasi format atau tipe data yang

dimasukkan pengguna. Pengguna dianggap sudah mengerti akan format

atau tipe data apa saja yang akan dimasukkan.

2. Aplikasi ini dikembangkan pada web browser Mozilla Firefox 3 atau yang

lebih tinggi yang mendukung cookie dan Javascript dengan ukuran

resolusi minimal 1280x800 pixel. Penjalanan aplikasi di web browser lain

dengan ukuran resolusi selain itu masih dapat dilakukan tetapi tidak persis

sama, asalkan web browser tersebut mendukung cookie dan Javascript.

5.2.3 Optimasi Kerja

Tahapan optimasi kerja disini adalah lanjutan dari rekayasa task/kerja yang sudah

dilakukan di tahapan analisis dan tahapan perancangan. Berikut adalah klasifikasi

rancangan task yang ada.

1. Generic Task

1.1. -

2. Parametric Task

2.1. Mengelola, data pengguna

Mengelola, fitur

Mengelola, pengetahuan

Mengelola, task

Mengelola, berita

Page 7: BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/685/jbptitbpp-gdl-twindanian-34241-6... · dibahas pada sub bab 3.4.2 dan spesifikasi kebutuhan minimal

V-7

Mengelola, forum

Mengelola, akun

Mengelola, dokumen

Mengelola, multimedia file

Mengelola, link

3. Specific Task

3.1. Mencari, pengetahuan

3.2. Mengikuti, forum

Tahapan selanjutnya dari optimasi kerja adalah pengelolaan kesalahan / Error

management. Error management disini terdiri atas Fault, Error, Failure, dan

Error Detection. Berikut adalah penjelasan dari keempat Error management itu.

1. Fault

1.1. Sistem tidak membatasi pengguna dalam memasukkan format datanya,

sehingga memungkinkan terjadinya error dari pengguna.

2. Error

2.1. Pengguna tidak mengisi semua masukan data yang dianggap perlu oleh

sistem.

2.2. Pengguna salah dalam memasukkan username dan password pada saat

login.

3. Failure

3.1. Kegagalan saat melakukan koneksi ke Web server ataupun basis datanya.

4. Error detection

4.1. Fungsi untuk mengecek validasi login oleh pengguna.

4.2. Fungsi untuk mengecek masukan data yang dianggap perlu oleh sistem.

5.2.4 Implementasi Data

Basis data yang telah dirancang pada tahapan perancangan diimplementasikan

secara physical ke dalam sebuah basis data yang diberi nama kms yang

merupakan jenis basis data MySQL versi 5.1 dengan konfigurasi tabel MyISAM.

Page 8: BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/685/jbptitbpp-gdl-twindanian-34241-6... · dibahas pada sub bab 3.4.2 dan spesifikasi kebutuhan minimal

V-8

Pemetaan nama tabel dan field basis data pada proses perancangan dengan nama

tabel dan field hasil implementasi tidak diperlukan, karena pada tahapan

perancangan dan implementasi keduanya adalah sama, tidak ada yang berubah.

5.2.5 Implementasi Modul

Pada tahap ini dilakukan pemetaan struktur modul yang telah dijelaskan bada sub

bab Perancangan Modul pada tahapan perancangan. Hasil perancangan modul ini

diimplementasikan secara fisik dalam bentuk file dengan dengan bahasa PHP.

Setiap modul yang ada diimplementasikan dalam satu atau lebih file dengan

berekstensi .php. Secara ringkas pembagian implementasi modul pada sejumlah

file adalah sebagai berikut:

1. Modul Login : login.html, cek.php

2. Modul Mengelola Data Pengguna : admin_account.php

3. Modul Mengelola Fitur : admin_feature.php

4. Modul Mengelola Task : ko_man_task.php

5. Modul Mengelola Pengetahuan : ko_man_knowledge.php

6. Modul Mengelola Berita : ko_man_news.php

7. Modul Mengelola Akun : pengguna_profil.php

8. Modul Mengelola Dokumen : pengguna_doc.php

9. Modul Mengelola Multimedia File : pengguna_vid.php

10. Modul Mengelola Link : pengguna_link.php

11. Modul Mencari Pengetahuan : search.php

Untuk lebih jelasnya pemetaan modul dan keterangan setiap modul implementasi

dapat ditunjukan pada tabel Implementasi Modul pada lampiran E Implementasi

dan Pengujian.

5.2.6 Implementasi Antarmuka Aplikasi

Implementasi antarmuka aplikasi FCKMS dilakukan berdasarkan perancangan

antarmuka pada tahapan perancangan yang sudah dilakukan sebelumnya.

Page 9: BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/685/jbptitbpp-gdl-twindanian-34241-6... · dibahas pada sub bab 3.4.2 dan spesifikasi kebutuhan minimal

V-9

Perancangan antarmuka dapat dilihat pada Lampiran C. Sebagai contoh hasil

implementasi antarmuka aplikasi dapat dilihat pada gambar. Untuk lebih

lengkapnya implementasi antarmuka yang sudah dilakukan dapat dilihat pada

Lampiran D mengenai screenshot antarmuka aplikasi.

Gambar V-2 Screenshot Halaman Login

5.3 Pengujian Aplikasi KMS Klub Sepakbola

Sub bab pengujian ini terdiri dari rencana pengujian, lingkungan pengujian,

pelaksanaan pengujian, dan kesimpulan pengujian.

5.3.1 Rencana Pengujian

Pengujian diterapkan untuk setiap modul yang berupa halaman yang telah

didefinisikan pada implementasi modul. Metode pengujian yang dipakai adalah

metode blackbox, dimana metode ini memfokuskan pada spesifikasi kebutuhan

aplikasi, dengan tidak langsung pada task-task yang telah terdefinisikan pada

tahapan analisis. Tahapan pengujian yang ada yaitu:

1. Memeriksa kebenaran dan kekonsistenan link antar halaman.

Page 10: BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/685/jbptitbpp-gdl-twindanian-34241-6... · dibahas pada sub bab 3.4.2 dan spesifikasi kebutuhan minimal

V-10

2. Memeriksa kesesuaian halaman tampilan dengan kebutuhan dan privilege

masing-masing pengguna

3. Memeriksa operasi data pada basis data.

4. Memeriksa proses SECI yang telah terfasilitasi untuk seumlah modul yang

terkait langsung dengan pengelolaan pengetahuan.

Pengujian dilakukan dengan memberikan masukan pada aplikasi berupa format

data yang valid sehingga aplikasi dapat memprosesnya dengan baik dan benar.

5.3.2 Lingkungan Pengujian

Pada tahapan pengujian kali ini dilakukan pada lingkungan yang sama dengan

lingkungan yang digunakan pada saat implementasi yang terdiri dari lingkungan

perangkat keras dan lunak, yaitu pada Bab Implementasi dan Pengujian, sub bab

Lingkungan Implementasi.

5.3.3 Pelaksanaan Pengujian

Pengujian dilaksanakan dengan menggunakan data model (dummy). Pengujian

dilakukan untuk semua kasus memungkinkan, baik kasus yang benar maupun

yang salah atau yang menimbulkan error. Hal ini ditujukan agar semua kasus

ditangani oleh aplikasi ini. Lalu kemudian diberikan status apakah hasil yang

diharapkan benar-benar diberikan oleh aplikasi ketika terjadi interaksi dari

pengguna. Berikut adalah salah satu contoh pengujian, yaitu untuk Modul Login,

dapat dilihat pada Tabel V-1. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran

E Implementasi dan Pengujian.

Page 11: BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/685/jbptitbpp-gdl-twindanian-34241-6... · dibahas pada sub bab 3.4.2 dan spesifikasi kebutuhan minimal

V-11

Tabel V-1 Pengujian Modul Login

No Deskripsi Hasil yang Diharapkan Status Uji

1 Form login tidak diisi secara

lengkap baik isian username

maupun password

Muncul notifikasi ketidaklengkapan

form login

Berhasil

2 Pengguna memasukkan username

atau passoword yang salah

Kembali menampilkan halaman login Berhasil

3 Pengguna memasukkan username

dan password yang terdefinisi

Menampilkan halaman utama

pengguna sesuai dengan peran masing-

masing

Berhasil

4 Pengguna memilih menu logout Kembali menampilkan halaman login Berhasil

Seluruh modul yang direncanakan diimplementasikan berhasil terimplementasi

dengan baik sesuai dengan rencana pengujian yang telah dideskripsikan dan

memberikan hasil sesuai yang diharapkan. Keberhasilan implementasi modul ini

membuktikan bahwa apilkasi yang dibangun telah memenuhi kebutuhan

fungsional yang telah dispsesifikasikan sebelumnya. Pemenuhan kebutuhan

fungsional secara tidak langsung memperlihatkan terfasilitasinya proses

pengelolaan pengetahuan SECI yang sebelumnya telah dipetakan dalam

kebutuhan fungsional tersebut. Berikut secara ringkas keterkaitan antara

kebutuhan fungsional, keberhasilan implementasi modul serta keberhasilan

terfasislitasinya proses SECI dapat dilihat pada tabel V-2 dan tabel V-3.

Tabel V-2 Pemetaan Hasil Pengujian

ID Fitur Layanan Modul Terkait yang Berhasil Diimplementsi

ID Proses

FCKMS-F-01 Search Engine Search Engine

Mencari Pengetahuan IV-4-1 IV-4-2

FCKMS-F -02 Account management

Login User Login - Profile Customization Login

FCKMS-F -03 User Management

User Classification Login - User Categorization Login Define Classes Permission

Login

Page 12: BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/685/jbptitbpp-gdl-twindanian-34241-6... · dibahas pada sub bab 3.4.2 dan spesifikasi kebutuhan minimal

V-12

Tabel V-3 Pemetaan Hasil Pengujian (lanjutan)

ID Fitur Layanan Modul Terkait yang Berhasil Diimplementsi

ID Proses

FCKMS-F -04 Knowledge Management

Document Management

Mengelola Dokumen, Mengelola Pengetahuan

IV-4-1 IV-4-2 IV-4-4 Multimedia files

Management Mengelola Multimedia File, Mengelola Pengetahuan

Link Management Mengelola Link, Mengelola Pengetahuan

Task Management Mengelola Task News Management Mengelola Berita

FCKMS-F -05

e-Learning Knowledge Base Mengelola Pengetahuan IV-4-2 Best Practice Mengelola Pengetahuan

FCKMS-F -06

Personal Working Panel

My Document Mengelola Pengetahuan, Mengelola Dokumen, Mengelola Link, Mengelola Multimedia File

IV-4-1 IV-4-3 IV-4-4

Alert (new berita, new posting, new document, new task)

Mengelola Pengetahuan, Mengelola Berita, Mengelola Task

Khusus untuk fungsionalitas FCKMS-F-02 dan FCKMS-F-03 karena sebelumnya

memang tidak terpetakan dalam tabel IV-4, maka keberhasilan implementasi

kedua fungsionalitas tersebut tidak mempengaruhi terfasilitasinya seluruh proses

pengetahuan. Sedangkan berdasarkan analisis dan perancangan modul yang

dilakukan, untuk fungsionalitas FCKMS-F-02 memang tidak terdapat modul

terkait yang telah direncanakan untuk diimplementasikan. Oleh karena itu tidak

terdapat modul yang berhasil diimplementasi maupun proses pengetahuan terkait

yang berhasil diimplementasi.

5.3.4 Kesimpulan Pengujian

Beberapa kesimpulan dari hasil pengujian terhadap aplikasi FCKMS ini adalah:

1. Setiap link berjalan dengan baik dan konsisten.

2. Penanganan hak akses masing-masing pengguna berjalan baik dan benar.

3. Proses operasi basis data seperti penambahan, penghapusan, pengubahan data

pada basis data telah berjalan baik dan benar.

Page 13: BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/685/jbptitbpp-gdl-twindanian-34241-6... · dibahas pada sub bab 3.4.2 dan spesifikasi kebutuhan minimal

V-13

4. Seluruh proses pengetahuan baik Proses model GKM, Proses KM Beccera-

Fernandez, maupun proses model SECI telah terfasilitasi.

5.4 Perbandingan FCKMS dengan KM Tools Lain

Dari pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa FCKMS telah berhasil

terimplementasi sesuai dengan analisis dan perancangan aplikasi yang telah

dilakukan sebelumnya. Tahap berikutnya adalah melakukan perbandingan antara

FCKMS dengan KM Tools lain yang telah ada. Ada 3 buah KM Tools yang

digunakan sebagai pembanding, yaitu OpenKM yang merupakan Open Source

Document Management System, Wikipedia sebagai contoh aplikasi knowledge

sharing berbasis web dan Facebook, situs jejaring sosial yang dapat digunakan

sebagai alternatif aplikasi KMS.

Perbandingan dilakukan terhadap beberapa komponen, yaitu proses pengetahuan

model SECI yang dapat terfasilitasi oleh KM Tools, jenis pengetahuan yang

dikelola, fitur yang tersedia, serta hal-hal terkait penciptaan dan publikasi

pengetahuan. Secara ringkas hasil perbandingan FCKMS dan KM Tools lainnya

dapat dilihat pada tabel V-4 dan table V-5.

Tabel V-4 Perbandingan FCKMS dengan KM Tools lain

No Jenis

Pembanding

Pembanding FCKMS OpenKM Wikipedia Facebook

1 Proses

pengetahuan

terfasilitasi

Socialization v v V v

Externalization v v V v

Combination v v V v

Internalization v v V v

2 Tipe

pengetahuan

yang dikelola

Dokumen v v V -

Artikel/Note v - V v

Multimedia Files v v - v

Link v - V v

Legenda: v → pembanding tersedia/terfasilitasi dalam KM Tools

- → pembanding tidak tersedia/terfasilitasi dalam KM Tools

Page 14: BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/685/jbptitbpp-gdl-twindanian-34241-6... · dibahas pada sub bab 3.4.2 dan spesifikasi kebutuhan minimal

V-14

Tabel V-5 Perbandingan FCKMS dengan KM Tools lain (lanjutan)

No Komponen

Pembanding

Pembanding FCKMS OpenKM Wikipedia Facebook

3 Fitur Create-Upload-

Download Knowledge

v v V v

Forum/discussion board v v - v

Personal Working Panel v v - v

Powerful Search Engine - v V -

Versioning - v - -

Document templates - v - -

Workflow - v - -

Indexing - v V -

Mail support - v - v

4 Pengawasan

penciptaan

dan publikasi

pengetahuan

Autentikasi pengguna v v V v

Pendefinisian task v - - -

Penyaringan

pengetahuan

v - - -

Legenda: v → pembanding tersedia/terfasilitasi dalam KM Tools

- → pembanding tidak tersedia/terfasilitasi dalam KM Tools

Data dasar perbandingan KM Tools terkait komponen pembanding proses

pengetahuan yang terfasilitasi, tipe pengetahuan yang dikelola, dan pengawasan

penciptaan dan publikasi pengetahuan, selengkapnya dapat dilihat pada poin

about pada lampiran H. Sedangkan data dasar perbandingan untuk komponen fitur

dapat dilihat pada poin features, pada lampiran yang sama.

Berikut pembahasan hasil perbandingan untuk tiap-tiap komponen pembanding:

1. Proses pengetahuan yang terfasilitasi

Baik FCKMS maupun 3 buah KM Tools lain seluruhnya memfasilitasi

berlangsungnya proses pengetahuan model SECI, baik socialization,

externalization, combination dan internalization.

2. Tipe pengetahuan yang dikelola

FCKMS menjadi satu-satunya KM Tools yang memfasilitasi seluruh tipe

pengetahuan baik dokumen, artikel/note, multimedia files, dan link.

OpenKM tidak memfasilitasi pengelolaan pengetahuan dalam bentuk link,

Page 15: BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/685/jbptitbpp-gdl-twindanian-34241-6... · dibahas pada sub bab 3.4.2 dan spesifikasi kebutuhan minimal

V-15

sementara Wikipedia tidak memfasilitasi pengelolaan multimedia files,

sedangkan Facebook tidak memfasilitasi pengelolaan pengetahuan dalam

bentuk dokumen.

3. Fitur terkait pengelolaan pengetahuan

OpenKM menyediakan fitur terlengkap dibandingkan aplikasi lainnya.

Fitur-fitur yang disediakan oleh OpenKM sebagai Document Management

System mengutamakan kemudahan dalam pengelolaan pengetahuan bertipe

dokumen, dengan indexing dan powerful search engine sebagai salah satu

fitur unggulan, yang juga dimiliki oleh Wikipedia. Kedua fitur tersebut

memudahkan pengelolaan dan pencarian pengetahuan berdasarkan

taksonomi pengetahuan yang telah didefinisikan sebelumnya. Fitur yang

tersedia pada FCKMS tidak selengkap yang disediakan openKM mengingat

implementasi FCKMS mengacu pada konfigurasi minimal impementasi

KMS Klub Sepakbola komponen teknologi. Sedangkan kurang lengkapnya

fitur yang tersedia pada Facebook dikarenakan aplikasi tersebut

dititikberatkan pada interaksi antar pengguna, terkait fungsi utama Facebook

sebagai situs jejaring sosial.

4. Pengawasan terhadap penciptaan dan publikasi pengetahuan

FCKMS memiliki kelebihan dibandngkan ketiga KM Tools lainnya. Hal ini

dikarenakan analisis dan perancangan aplikasi FCKMS dibuat berdasarkan

kebutuhan akan adanya tim KM sebagai mesin penggerak dan pengawas

keberlangsungan pengelolaan pengetahuan. Meskipun seluruh KM Tools

memiliki fungsionalitas autentikasi pengguna sebagai kontributor

pengetahuan, namun hanya FCKMS yang memiliki fungsionalitas untuk

mendefinisikan task bagi partisipan dalam rangka penciptaan pengetahuan.

Fungsionalitas pendefinisian task yang hanya dimiliki oleh FCKMS

menjadikan FCKMS satu-satunya aplikasi KMS yang memastikan

berlangsungnya penciptaan pengetahuan baru maupun kombinasi

pengetahuan yang ada. Hal ini dikarenakan penciptaan pengetahuan baru

maupun kombinasi pengetahuan yang ada pada KM Tools lain hanya

bergantung kepada insiatif penggunanya.

Page 16: BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/685/jbptitbpp-gdl-twindanian-34241-6... · dibahas pada sub bab 3.4.2 dan spesifikasi kebutuhan minimal

V-16

Terkait dengan penyaringan pengetahuan, Wikipedia memiliki sifat

keterbukaan yang tinggi terhadap pengetahuan yang dikelola. Pada

Wikipedia pengetahuan dapat disumbangkan dan diedit oleh siapapun dan

kapanpun selama kontributor pengetahuan memiliki akun Wikipedia, tanpa

dilakukan saringan terlebih dahulu terhadap pengetahuan baru maupun

pengetahuan yang teredit, di mana tidak ada syarat tertentu bagi seseorang

untuk memiliki akun Wikipedia. Hal yang sama juga terjadi pada OpenKM

dan Facebook, pengetahuan yang masuk dapat terpublikasi langsung tanpa

dilakukan saringan terhadap pengetahuan yang akan dipublikasikan.

Perbedaan antara Wikipedia dan OpenKM serta Facebook adalah bahwa

pemilik akun pada OpenKM dan Facebook dibatasi dengan syarat dan

ketentuan tertentu yang telah didefinisikan sebelumnya oleh administrator

dari perusahaan/organisasi pengguna OpenKM dan Facebook. Sedangkan

fungsionalitas penyaringan pengetahuan yang tersedia pada FCKMS

membuat FCKMS dan pengetahuan yang dikelola di dalamnya bersifat

tertutup dan terbatas. Pengetahuan yang dikelola pada FCKMS hanya

pengetahuan yang memang telah layak untuk dipublikasikan berdasarkan

definisi KO.

Berdasarkan hasil perbandingan tersebut, kseimpulan yang dapat diambil adalah

sebagai berikut:

1. FCKMS bukanlah aplikasi KMS terbaik di antara keempat KM Tools yang

dibandingkan

Masih terdapat banyak kekurangan dari FCKMS khususnya terkait dengan

fitur-fitur pengelolaan pengetahuan yang bersifat minimal, meskipun seluruh

proses pengetahuan model SECI telah terfasilitasi.

2. FCKMS memiliki keunggulan sehubungan dengan pengawasan penciptaan

dan publikasi pengetahuan, yang merupakan fokus utama pada implementasi

FCKMS

Page 17: BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/685/jbptitbpp-gdl-twindanian-34241-6... · dibahas pada sub bab 3.4.2 dan spesifikasi kebutuhan minimal

V-17

Ketertutupan terhadap kontributor pengetahuan yang menjamin kelayakan

pengetahuan yang dikelola, serta sarana pendefinisian task yang memastikan

keberlangsungan pengelolaan pengetahuan, memberikan nilai tambah

tersendiri bagi FCKMS sebagai sebuah aplikasi pendukung KMS.