15
55 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Penelitian Pengambilan data dilakukan di Apotek Kecamatan Lowowaru Kota Malang dengan menggunakan teknik random sampling. Pada pemilihan sampel pasien swamedikasi obat diare anak dilakukan dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 90 responden untuk 5 Apotek, dengan jumlah responden dari masing-masing Apotek sebagai berikut: Tabel 5.1 Jumlah Responden di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang No. Apotek Kecamatan Lowokwaru Jumlah Responden 1. Apotek A 15 responden 2. Apotek B 15 responden 3. Apotek C 15 responden 4. Apotek D 15 responden 5. Apotek E 15 responden 5.2 Data Demografi Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh data demografi yaitu usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan, obat diare yang digunakan dan sumber informasi yang diterima. 5.2.1 Usia Responden Berdasarkan data rentang usia yang diperoleh dari responden yang melakukan swamedikasi obat diare anak di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota

BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Penelitianrepository.ub.ac.id/4375/6/BAB V.pdf · Oralit 52 57,8 Suplemen Zinc 6 6,7 Kaolin/Pectin 3 3,3 Attalpugit 0 0 Probiotik 10 11,1

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Penelitianrepository.ub.ac.id/4375/6/BAB V.pdf · Oralit 52 57,8 Suplemen Zinc 6 6,7 Kaolin/Pectin 3 3,3 Attalpugit 0 0 Probiotik 10 11,1

55

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Penelitian

Pengambilan data dilakukan di Apotek Kecamatan Lowowaru Kota

Malang dengan menggunakan teknik random sampling. Pada pemilihan sampel

pasien swamedikasi obat diare anak dilakukan dengan teknik purposive sampling

berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Jumlah

responden pada penelitian ini adalah 90 responden untuk 5 Apotek, dengan

jumlah responden dari masing-masing Apotek sebagai berikut:

Tabel 5.1 Jumlah Responden di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang

No. Apotek Kecamatan Lowokwaru Jumlah Responden

1. Apotek A 15 responden

2. Apotek B 15 responden

3. Apotek C 15 responden

4. Apotek D 15 responden

5. Apotek E 15 responden

5.2 Data Demografi

Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh data demografi yaitu usia,

tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan, obat diare yang digunakan dan

sumber informasi yang diterima.

5.2.1 Usia Responden

Berdasarkan data rentang usia yang diperoleh dari responden yang

melakukan swamedikasi obat diare anak di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota

Page 2: BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Penelitianrepository.ub.ac.id/4375/6/BAB V.pdf · Oralit 52 57,8 Suplemen Zinc 6 6,7 Kaolin/Pectin 3 3,3 Attalpugit 0 0 Probiotik 10 11,1

56

Malang, diperoleh data kelompok usia responden yang ditunjukkan pada grafik

dibawah ini:

Tabel 5.2 Profil Distribusi Usia Responden

Usia Frekuensi (n) Persentase (%)

Dewasa Muda (18-25 tahun) 15 16,7

Dewasa Tua (26-56 tahun) 75 83,3

Lanjut Usia (> 56 tahun) 0 0

Berdasarkan tabel, responden yang melakukan swamedikasi obat diare

anak di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang yang paling banyak yaitu

dengan rentang usia antara usia 26-56 tahun sebanyak 75 responden (83,3%),

kemudian pada rentang usia 18-25 tahun responden yang melakukan

swamedikasi obat diare sebanyak 13 responden (16,7%), dan pada rentang usi

>56 tahun tidak ada yang melakukan swamedikasi obat diare anak.

5.2.2 Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan data yang diperoleh dari responden yang melakukan

swamedikasi obat diare anak di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang,

diperoleh data jenis kelamin responden yang ditunjukkan pada grafik dibawah ini:

Tabel 5.3 Profil Distribusi Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi (n) Presentase (%)

Perempuan 70 77,8

Laki-Laki 20 22,2

Page 3: BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Penelitianrepository.ub.ac.id/4375/6/BAB V.pdf · Oralit 52 57,8 Suplemen Zinc 6 6,7 Kaolin/Pectin 3 3,3 Attalpugit 0 0 Probiotik 10 11,1

57

Berdasarkan tabel diatas, responden yang melakukan swamedikasi obat

diare anak di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang yang paling banyak

yaitu berjenis kelamin perempuan sebanyak 70 responden (77,8%) dan yang

paling sedikit yaitu berjenis kelamin laki-laki yaitu 20 responden (22,2%).

5.2.3 Tingkat Pendidikan Responden

Berdasarkan data yang diperoleh dari responden yang melakukan

swamedikasi obat diare anak di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang,

diperoleh data kelompok tingkat pendidikan responden yang ditunjukkan pada

grafik dibawah ini:

Tabel 5.4 Profil Distribusi Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat Pendidikan Frekuensi (n) Persentase (%)

Dasar 17 18,9

Menengah 33 36,7

Tinggi 40 44,4

Berdasarkan tabel diatas, responden yang melakukan swamedikasi obat

diare anak di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang yang paling banyak

yaitu dengan tingkat pendidikan tinggi (diploma, sarjana) sebanyak 40 responden

(44,4%) dan yang paling sedikit adalah pasien dengan tingkat pendidikan dasar

(SD atau sederjata dan SMP atau sederajat) sebanyak 17 pasien (18,9%).

5.2.4 Pekerjaan Responden

Berdasarkan data yang diperoleh dari responden yang melakukan

swamedikasi obat diare anak di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang,

diperoleh data pekerjaan responden yang ditunjukkan pada grafik dibawah ini:

Page 4: BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Penelitianrepository.ub.ac.id/4375/6/BAB V.pdf · Oralit 52 57,8 Suplemen Zinc 6 6,7 Kaolin/Pectin 3 3,3 Attalpugit 0 0 Probiotik 10 11,1

58

Tabel 5.5 Profil Distribusi Pekerjaan Responden

Pekerjaan Frekuensi (n) Persentase (%)

PNS 14 15,6

POLRI/ TNI 0 0

Pegawai Swasta/ Wiraswasta 25 27,8

Pedagang 6 6,7

Petani 0 0

Buruh 1 1,1

Pensiunan 4 4,4

Mahasiswa/ Mahasiswi 3 3,3

Ibu Rumah Tangga 37 41,1

Berdasarkan tabel diatas, responden yang melakukan swamedikasi obat

diare anak di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang yang paling banyak

yaitu responden dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 37

responden (41,1%) dan yang paling sedikit adalah responden dengan pekerjaan

sebagai buruh sebanyak 1 responden (1,1%).

5.2.5 Penghasilan Responden

Berdasarkan data yang diperoleh dari responden yang melakukan

swamedikasi obat diare anak di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang,

diperoleh data penghasilan responden yang ditunjukkan pada grafik dibawah ini:

Tabel 5.6 Profil Distribusi Penghasilan Responden

Penghasilan Frekuensi (n) Persentase (%)

Rendah 24 26,7

Menengah 31 34,4

Tinggi 35 38,9

Page 5: BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Penelitianrepository.ub.ac.id/4375/6/BAB V.pdf · Oralit 52 57,8 Suplemen Zinc 6 6,7 Kaolin/Pectin 3 3,3 Attalpugit 0 0 Probiotik 10 11,1

59

Berdasarkan tabel diatas, responden yang melakukan swamedikasi obat

diare anak di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang yang paling banyak

yaitu dengan penghasilan yang tinggi sebanyak 35 responden (38,9%) dan

penghasilan responden yang paling sedikit yaitu responden dengan penghasilan

rendah sebanyak 24 responden (26,7%).

5.2.6 Obat Diare yang Digunakan

Berdasarkan data yang diperoleh dari responden yang melakukan

swamedikasi obat diare anak di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang,

diperoleh data penghasilan responden yang ditunjukkan pada grafik dibawah ini:

Tabel 5.7 Profil Distribusi Obat Diare yang Digunakan

Obat Diare yang Digunakan Frekuensi (n) Persentase (%)

Oralit 52 57,8

Suplemen Zinc 6 6,7

Kaolin/Pectin 3 3,3

Attalpugit 0 0

Probiotik 10 11,1

Tanin 19 21,1

Berdasarkan tabel diatas, responden yang melakukan swamedikasi obat

diare anak di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang yang paling banyak

yaitu memilih oralit sebagai pilihan untuk mengatasi diare pada anak sebanyak

52 responden (57,8%) dan yang paling sedikit memilih kaolin/pectin sebagai

pilihan untuk mengatasi diare anak sebanyak 3 responden (3,3%).

Page 6: BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Penelitianrepository.ub.ac.id/4375/6/BAB V.pdf · Oralit 52 57,8 Suplemen Zinc 6 6,7 Kaolin/Pectin 3 3,3 Attalpugit 0 0 Probiotik 10 11,1

60

5.2.7 Sumber Informasi

Berdasarkan data yang diperoleh dari responden pasien swamedikasi

alopurinol di Apotek Kota Malang, diperoleh data sumber informasi responden

yang ditunjukkan pada grafik dibawah ini:

Tabel 5.8 Profil Distribusi Sumber Informasi Responden

Sumber Informasi Frekuensi (n) Pesentase (%)

Iklan dari media cetak/elektronik 14 15,5

Pengalaman penggunaan obat pribadi/

keluarga

42 46,7

Petugas kesehatan : dokter/ apoteker/

perawat/ bidan/ mantri

27 30

Saran dari orang lain 7 7,8

Berdasarkan tabel diatas, responden yang melakukan swamedikasi obat

diare anak di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang yang paling banyak

yaitu mendapat informasi berdasarkan pengalaman penggunaan obat

pribadi/keluarga sebanyak 43 responden (46,7%) dan yang paling sedikit

mendapatkan informasi berdasarkan saran dari orang lain sebanyak 7 responden

(7,8%). Sehingga dari data tersebut sumber informasi yang diperoleh oleh

sebagian besar responden berasal dari non-tenaga kesehatan.

5.3 Validitas dan Reliabilitas

5.3.1 Uji Validitas Instrumen

Uji validitas dilakukan pada 30 responden yang melakukan swamedikasi

obat diare anak di Apotek Kecamatan Lowokwaru. Uji validitas pada penelitian ini

menggunakan SPSS 14. Uji validitas dilakukan terhadap 10 pertanyaan tentang

Page 7: BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Penelitianrepository.ub.ac.id/4375/6/BAB V.pdf · Oralit 52 57,8 Suplemen Zinc 6 6,7 Kaolin/Pectin 3 3,3 Attalpugit 0 0 Probiotik 10 11,1

61

ketepatan pemilihan responden dalam swamedikasi obat diare anak yang

terdapat pada kuesioner. Instrumen dinyatakan valid apabila nilai probabilitas

korelasi [sig.(2 tailled)] ≤ taraf signifikan (α) sebesar 0,05.

Tabel 5.9 Uji Validitas Kuesioner Ketepatan Pemilihan Obat Diare

Item r hitung p-value Keterangan

SOAL 1 0. 775 0.000 VALID

SOAL 2 0. 820 0.000 VALID

SOAL 3 0. 592 0.001 VALID

SOAL 4 0. 110 0.015 VALID

SOAL 5 0.643 0.000 VALID

SOAL 6 0. 618 0.000 VALID

SOAL 7 0.829 0.000 VALID

SOAL 8 0. 686 0.000 VALID

SOAL 9 0. 686 0.000 VALID

SOAL 10 0.775 0.000 VALID

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa kesepuluh butir

pertanyaan valid karena telah memenuhi nilai korelasi [sig.(2-tailed)] ≤ taraf

signifikan (α) sebesar 0,05 yang merupakan nilai korelasi antara item tertentu

dengan item total sehingga semua pertanyaan dalam kuesioner tersebut

dinyatakan valid.

5.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS program SPSS IBM

14. Uji reliabilitas dilakukan terhadap 10 butir pertanyaan tentang ketepatan

pemilihan responden dalam swamedikasi obat diare anak yang terdapat pada

Page 8: BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Penelitianrepository.ub.ac.id/4375/6/BAB V.pdf · Oralit 52 57,8 Suplemen Zinc 6 6,7 Kaolin/Pectin 3 3,3 Attalpugit 0 0 Probiotik 10 11,1

62

kuesioner. Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Alat ukur atau

instrumen penelitian dikatakan reliabel jika hasil stastistika cronbach’s alpha (α) >

0,6.

Tabel 5.10 Uji Reliabilitas Ketepatan Pemilihan Obat Diare

Jumlah Item Cronbach’s Alpha Keterangan

10 0.8079 Reliabel

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa kesepuluh butir

pertanyaan reliabel karena nilai Cronbach’s alpha bernilai lebih dari 0.6 dengan

nilai sebesar 0.8079.

5. 4 Hasil Kuesioner

5. 4.1 Hasil Kuesioner Ketepatan Pemilihan Obat Diare

Berdasarkan hasil penelitian, responden yang melakukan swamedikasi

obat diare anak di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, diperoleh data

hasil kuesioner ketepatan pemilihan responden yang ditunjukkan dalam tabel di

bawah ini:

Tabel 5.11 Hasil Kuesioner Ketepatan Pemilihan Obat Diare

No. Pertanyaan Jumlah Jawaban Responden (n=90)

Ya Tidak

1. Obat yang anda gunakan dapat

dibeli tanpa resep dokter

89

(98,9%)

1

(1,1%)

2. Obat yang anda beli digunakan

untuk mengatasi gejala diare pada

88

(97,8%)

2

(2,2%)

Page 9: BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Penelitianrepository.ub.ac.id/4375/6/BAB V.pdf · Oralit 52 57,8 Suplemen Zinc 6 6,7 Kaolin/Pectin 3 3,3 Attalpugit 0 0 Probiotik 10 11,1

63

anak anda

3. Dosis obat diare diberikan

tergantung pada usia anak

75

(83,3%)

15

(16,7%)

4. Tidak semua obat diare diminum

setelah BAB

52

(57,8%)

38

(42,2%)

5. Obat diare digunakan sehari satu

kali

17

(18,9%)

73

(81,1%)

6. Antibiotik dapat digunakan sebagai

pengobatan untuk penanganan

pertama pada diare

26

(28,9%)

64

(71,1%)

7. Konsumsi air putih saja cukup

untuk mengembalikan cairan yang

hilang akibat diare

26

(28,9%)

64

(71,1%)

8. Anak anda harus dibawa ke dokter

apabila pengobatan diare tidak

berhasil selama 5 hari

86

(95,6%)

4

(4,4%)

9. Obat diare dapat menimbulkan

efek samping berbahaya,

contohnya jantung berdebar, sesak

nafas

3

(3,3%)

87

(96,7%)

10. Obat disimpan pada tempat yang

sesuai (bersih, kering, terhindar

cahaya matahari langsung)

87

(96,7%)

3

(3,3%)

Page 10: BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Penelitianrepository.ub.ac.id/4375/6/BAB V.pdf · Oralit 52 57,8 Suplemen Zinc 6 6,7 Kaolin/Pectin 3 3,3 Attalpugit 0 0 Probiotik 10 11,1

64

Tabel diatas menunjukkan hasil kuesioner mengenai ketepatan pemilihan

responden dalam swamedikasi obat diare anak. Jawaban yang tepat pada

kuesioner adalah jawaban “ya” untuk nomor 1, 2, 3, 4, 8, dan 10 dan “tidak”

untuk soal nomor 5, 6, 7, dan 9. Pada pertanyaan nomor 1, jumlah responden

yang menjawab benar adalah sebanyak 98,9% dimana “ya” merupakan jawaban

yang tepat. Pada pertanyaan nomor 2, jumlah responden yang menjawab benar

sebanyak 97,8% dimana “ya” merupakan jawaban yang tepat. Pada pertanyaan

nomor 3, jumlah responden yang menjawab benar sebanyak 83,3% dimana “ya”

merupakan jawaban yang tepat. Pada pertanyaan nomor 4, jumlah responden

yang menjawab benar sebanyak 57,8% dimana “ya” merupakan jawaban yang

tepat. Pada pertanyaan nomor 5, sebanyak 81,1% responden menjawab “tidak”

dimana jawaban tersebut merupakan jawaban yang tepat untuk pertanyaan

tersebut. Pada pertanyaan nomor 6, sebanyak 71,1% responden menjawab

“tidak” dimana jawaban tersebut merupakan jawaban yang tepat untuk

pertanyaan tersebut. Pada pertanyaan nomor 7, sebanyak 71,1% responden

menjawab “tidak” , dimana jawaban tersebut merupakan jawaban yang tepat.

Pada pertanyaan nomor 8, sebanyak 95,6% responden menjawab “ya” yang

mana merupakan jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut. Pada

pertanyaan nomor 9, sebanyak 96,7% responden menjawab “tidak” yang mana

merupakan jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut. Pada pertanyaan

nomor 10, jumlah responden yang menjawab benar adalah sebanyak 96,7%

dimana “ya” merupakan jawaban yang tepat.

5.4.2 Ketepatan Pemilihan Obat Diare

Kategori ketepatan pemilihan responden yang melakukan swamedikasi

obat diare anak, dilihat berdasarkan hasil jawaban kuesioner pasien, dihitung

Page 11: BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Penelitianrepository.ub.ac.id/4375/6/BAB V.pdf · Oralit 52 57,8 Suplemen Zinc 6 6,7 Kaolin/Pectin 3 3,3 Attalpugit 0 0 Probiotik 10 11,1

65

dengan cara membagi jumlah item yang benar dengan jumlah soal kemudian

dikali 100%. Hasil dari perhitungan tersebut disesuaikan dengan kategori

ketepatan pemilihan, yaitu responden dikatakan tepat dalam memilih obat diare

anak apabila persentase jawaban benar sebesar 76%-100%, kurang tepat

apabila persentase jawaban benar sebesar 56%-75% dan tidak tepat apabila

persentase jawaban benar sebesar 40-55%. Data ketepatan pemilihan respoden

yang melakukan swamedikasi obat diare anak, ditunjukkan pada grafik berikut:

Tabel 5.12 Profil Distribusi Ketepatan Pemilihan Obat Diare

Ketepatan Pemilihan Frekuensi (n) Pesentase (%)

Tepat 71 78,9

Kurang tepat 17 18,9

Tidak Tepat 2 2,2

Berdasarkan tabel diatas, kategori ketepatan pemilihan menunjjukkan

persentase tertinggi pada respoden dengan ketepatan pemilihan yang tepat

sebanyak 71 responden (78,9%) dan yang paling sedikit merupakan responden

yang tidak tepat dalam pemilihan swamedikasi obat diare anak sebanyak 2

responden (2,2%).

5.4.3 Tingkat Pendidikan dan Ketepatan Pemilihan Obat Diare

Berdasarkan data responden yang melakukan swamedikasi obat diare

anak didapatkan data tingkat pendidikan dan ketepatan pemilihan yang di

tunjukkan pada tabel di bawah ini:

Page 12: BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Penelitianrepository.ub.ac.id/4375/6/BAB V.pdf · Oralit 52 57,8 Suplemen Zinc 6 6,7 Kaolin/Pectin 3 3,3 Attalpugit 0 0 Probiotik 10 11,1

66

Tabel 5.13 Tabulasi Silang Tingkat Pendidikan dan Ketepatan Pemilihan Obat Diare

Pendidikan Ketepatan Pemilihan

Tepat Kurang Tepat Tidak Tepat Total

Dasar 12 (70,6%) 5 (29,4%) 0 (0%) 17 (100%)

Menengah 15 (57,7%) 9 (34,6%) 2 (7,7%) 26 (100%)

Tinggi 41 (87,2%) 6 (12,8) 0 (0%) 47 (100%)

Total 68 (75,6%) 20 (22,2%) 2 (2,2%) 90 (100%)

Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar responden dalam memilih

swamedikasi obat diare anak tergolong pada kategori tepat yaitu sejumlah 68

responden (75,6%). Pada kategori tingkat pendidikan dasar, sebagian besar

responden tepat dalam memilih swamedikasi obat diare anak yaitu sebanyak 12

responden (70,6%) dari total 17 responden. Pada kategori tingkat pendidikan

menengah, sebagian besar responden tepat dalam memilih swamedikasi obat

diare anak yaitu sebanyak 15 responden (57,7%) dari total 26 responden. Pada

kategori tingkat pendidikan tinggi, sebagian besar responden tepat dalam

memilih swamedikasi obat diare anak (87,2%) dari total 47 responden.

5.4.4 Uji Korelasi Tingkat Pendidikan dan Ketepatan Pemilihan

Pada penelitian ini dilakukan uji korelasi antara tingkat pendidikan dan

ketepatan pemilihan responden yang melakukan swamedikasi obat diare anak di

Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Uji yang digunakan pada hasil

penelitian yaitu analisis Somer’s d dengan bantuan program SPSS 14. Kedua

variabel pada penelitian dinilai memiliki hubungan bila nilai p value < koefisien

alpha sebesar 0,05. Selain itu, nilai koefisien korelasi “r” juga digunakan untuk

melihat kekuatan hubungan dari dua variabel tersebut. Variabel yang digunakan

pada penelitian ini yaitu ketepatan pemilihan swamedaikasi obat diare anak

Page 13: BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Penelitianrepository.ub.ac.id/4375/6/BAB V.pdf · Oralit 52 57,8 Suplemen Zinc 6 6,7 Kaolin/Pectin 3 3,3 Attalpugit 0 0 Probiotik 10 11,1

67

(variabel tergantung) dan tingkat pendidikan (variabel bebas) yang diperoleh dari

kuesioner.

Tabel 5.14 Korelasi Tingkat Pendidikan dan Ketepatan Pemilihan

Value Koefisien korelasi Keeratan Hubungan Keterangan

0,016 0,178 Sangat rendah atau

lemah sekali

Signifikan

Dari analisis Somer’s d yang telah dilakukan diperoleh p value sebesar

0,016 dimana nilai tersebut kurang dari 0,05 sehingga terdapat hubungan yang

signifikan antara tingkat pendidikan dengan ketepatan pemilihan. Koefisien

korelasi yang diperoleh yaitu 0,178 dengan demikian keeratan hubungan

berdasarkan hasil tersebut adalah sangat rendah atau lemah sekali. Hal ini

dikarenakan nilai koefisien korelasi data tersebut 0,00< |r| ≤0,20.

5.4.5 Faktor Perancu

Usia, tingkat pengetahuan, dan sumber informasi merupakan faktor

perancu yang berpotensi mempengaruhi ketepatan pemilihan obat diare anak.

Oleh karena itu perlu dilakukan analisis dari ketiga faktor perancu tersebut,

sehingga dapat ditentukan apakah faktor tersebut memberikan pengaruh pada

hasil penelitian dengan metode statistik yang sesuai. Dari hasil data demografi

yang diperoleh (usia, tingkat pengetahuan dan sumber informasi) dan ketepatan

pemilihan swamedikasi obat diare anak, ditunjukkan pada table berikut:

Page 14: BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Penelitianrepository.ub.ac.id/4375/6/BAB V.pdf · Oralit 52 57,8 Suplemen Zinc 6 6,7 Kaolin/Pectin 3 3,3 Attalpugit 0 0 Probiotik 10 11,1

68

Tabel 5.15 Tabulasi Silang Usia dan Ketepatan Pemilihan Obat Diare

Usia Ketepatan Pemilihan

Tepat Kurang Tepat Tidak Tepat Total

Dewasa Muda

(18-25 tahun)

13 (81,3%) 3 (18,7) 0 (0%) 16 (100%)

Dewasa Tua

(26-65 tahun)

55 (74,3%) 17 (23%) 2 (2,7%) 74 (100%)

Lanjut Usia

(>65 tahun)

0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)

Total 68 (75,6%) 20 (22,2%) 2 (2,2%) 90 (100%)

Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar responden dalam memilih

swamedikasi obat diare anak tergolong pada kategori tepat yaitu sejumlah 68

responden (75,6%). Pada rentang usia dewasa muda, sebagian besar responden

tepat dalam memilih swamedikasi obat diare anak yaitu sebanyak 13 responden

(81,3%) dari total 16 responden. Dan pada rentang usia dewasa tua, sebagian

besar responden tepat dalam memilih swamedikasi obat diare anak yaitu

sebanyak 55 responden (74,3%) dari total 74 responden.

Tabel 5.16 Korelasi Usia dan Ketepatan Pemilihan Obat Diare

p value Keterangan

0, 495 Tidak terdapat korelasi yang signifikan

Dari analisis Somer’s d yang telah dilakukan diperoleh p value sebesar

0,495 dimana nilai tersebut >0,05 sehingga tidak terdapat hubungan yang

signifikan antara usia dengan ketepatan pemilihan swamedikasi obat diare anak.

Page 15: BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Penelitianrepository.ub.ac.id/4375/6/BAB V.pdf · Oralit 52 57,8 Suplemen Zinc 6 6,7 Kaolin/Pectin 3 3,3 Attalpugit 0 0 Probiotik 10 11,1

69

Tabel 5.17 Tabulasi Silang Sumber Informasi dan Ketepatan Pemilihan

Sumber Informasi Ketepatan Pemilihan

Tepat Kurang Tepat Tidak Tepat Total

Non Tenaga

Kesehatan

47 (74,6%) 16 (25,4%) 0 (0%) 63 (100%)

Tenaga Kesehatan 21 (77,8%) 4 (14,8) 2 (7,4%) 27 (100%)

Total 68 (75,6%) 20 (22,2%) 2 (2,2%) 90 (100%)

Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar responden mendapatkan

sumber informasi dari non-tenaga kesehatan yang meliputi iklan dari media

cetak/elektronik, pengalaman penggunaan obat pribadi/keluarga, dan saran dari

orang lain. Sebanyak . Pada sumber informasi dari non tenaga kesehatan,

sebagian besar responden termasuk dalam kategori tepat dalam memilih obat

diare anak sebanyak 47 responden (74,6%) dari total 63 responden . Sedangkan,

responden yang mendapat informasi dari tenaga kesehatan (meliputi dokter,

apoteker, perawat, bidan, mantri), responden yang termasuk kedalam kategori

tepat dalam memilih obat diare anak sebanyak 21 responden (77,8%) dari total

27 responden.

Tabel 5.18 Korelasi Sumber Informasi dan Ketepatan Pemilihan

p value Keterangan

0, 898 Tidak terdapat korelasi yang signifikan

Dari analisis Somer’s d yang telah dilakukan diperoleh p value sebesar

0,898 dimana nilai tersebut lebih dari 0,05 sehingga tidak terdapat hubungan

yang signifikan antara sumber informasi dan ketepatan pemlihan