20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Teknis Fondasi Tower Support Pipa Fine Coal Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan departemen rancang bangun PT. Semen Tonasa, maka diperoleh data – data yang dibutuhkan dalam analisis perencanaan seperti berarti isi tanah t ) = 1750 kg/m 3 , mutu baja f y = 390 MPa, mutu beton K-225, Berat isi beton (Ɣ b ) = 2400 kg/m 3 . Berdasarkan desain tower didalam program, diperoleh nilai reaksi beban mati sebesar 1380 kg/kolom dan beban hidup sebesar 207,07 kg/kolom. Untuk berat isi beton (Ɣ b ) tercantum didalam SK-SNI. Selain itu, untuk merubah nilai K ke fc dapat diliat dalam PBI 1971 SK-SNI, mutu beton K- 225 dikonfersi ke silinder = 225 kg/cm 2 x 0,83 = 186,75 kg/cm 2 kemudian dikonfersi kesatuan MPa (N/mm 2 ) = 186,75 x 9,81 100 = 18,320 N/mm 2 . 30

BAB IV TA Revisi Terbaru - Qnetto Minus

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANA. Data Teknis Fondasi Tower Support Pipa Fine CoalBerdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan departemen rancang bangun PT. Semen Tonasa, maka diperoleh data data yang dibutuhkan dalam analisis perencanaan seperti berarti isi tanah (t) = 1750 kg/m3, mutu baja fy = 390 MPa, mutu beton K-225, Berat isi beton (b) = 2400 kg/m3. Berdasarkan desain tower didalam program, diperoleh nilai reaksi beban mati sebesar 1380 kg/kolom dan beban hidup sebesar 207,07 kg/kolom.Untuk berat isi beton (b) tercantum didalam SK-SNI. Selain itu, untuk merubah nilai K ke fc dapat diliat dalam PBI 1971 SK-SNI, mutu beton K-225 dikonfersi ke silinder = 225 kg/cm2 x 0,83 = 186,75 kg/cm2 kemudian dikonfersi kesatuan MPa (N/mm2) = 186,75 x = 18,320 N/mm2.

PD & PLPD & PL

Gambar 4.1. Dimensi Pondasibt = 1750 kg/m

Penyelesaian :Di dalam penyelesaian suatu perencanaan fondasi, ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu:1. Daya Dukung TanahDaya dukung tanah diambil dari data pengujian Bored Pile pada kedalaman 2,0 meter dari permukaan tanah dengan nilai qp = 9,0 ton/m = 0,9 kg/cma. Daya dukung izin tanah, q all = FK diambil 2,5qall= = 0,360 kg/cm2. Perhitungan daya dukung tanah yang ditinjau.a. Beban beban yang bekerja pada fondasi telapak q yang terjadi= = = 3712,88 kg/m= 0,371 kg/cmq yang terjadi< q all0,371 kg/cm> 0,360 kg/cmDimana,Lk = Panjang kolom fondasiBk = Lebar kolom fondasiH = Tinggi kolom fondasi

a. Tebal plat fondasi, diambil = 55 cmb. Perhitungan tegangan netto ijin tanah akibat beban yang bekerjaTegangan ijin tanah= 0,360 kg/cm ()Berat sendiri fondasi= 0,55 x 2400= -0,1320 kg/cm ()Berat tanah diatas fondasi = (2,0-0,55) x 1750= -0,254 kg/cm () net= -0,026 kg/cm

c. Luas fondasi = = = = -17,566 m2 Ukuran fondasi eksisting = Lebar plat fondasi x Panjang plat fondasi A = 1,5 m x 3,5 m = 5,25 m25,25 m2 > 4,3727 m2 .....Ok (Penampang aman terhadap beban yang bekerja). Beban terfaktor, Pu = 1,2 x 2 ( PD + L x B x H x b ) + 1,6 (PL) = 1,2 x 2 (1380 kg + 0,4 m x 0,4 m x 2,5 m x 2400kg/m3) + 1,6 (207,07 kg)= 5947,312 kg Menghitung tegangan netto ijin tanah akibat beban berfaktorqu net= = = 1132,82 kg/m2

3. Kontrol Tegangan GeserMenghitung tegangan geser diperlukan untuk mengontol apakah pemanpang yang digunakan aman terhadap geser akibat beban beban yang bekerja.Dipakai tulangan : 16Tinggi efektif, d = Tebal fondasi selimut beton diameter tulangan = 60 cm 7 cm 0,8 cm= 52,2 cmMeninjau luas bidang geser dengan potongan kritis satu araha. Arah pendek :

Gambar 4.2. Potongan kritis satu arah (arah pendek)

Vu = qu x luas beban geser = 1132,82 kg/m2 x 1,5 m (1,165 m 0,2 m 0,522m) = 47,5784 kg.= Pu qunet . L1 - qunet . db. Arah panjang :

Gambar 4.3. Potongan kritis satu arah (arah memanjang)

Vu = qu x luas beban geser= 1132,82 kg/m2 x 1,75 m (0,75m 0,2m 0,522 m)= 55,508 kg.Vc = x bw x d= x 1750 mm x 522 mm= 651658,457 N= 65165,84573 kg Vc = 0,6 x Vc= 0,6 x 15230,3317 kg= 39099,507 kg Vu < Vc55,508 kg < 39099,507 kg ....(Ok)(Fondasi aman terhadap beban geser).4. Momen lenturDalam perhitungan momen lentur dengan metode cross, dapat dilakukan dengan beberapa langkah yaitu :

Gambar 4.4. Gambar Perletakan

a. Momen primerRumus rumus momen primer dapat dilihat didalam tabel momen primer didalam lampiran.M012 = -M021= - x qu x L2= - x 1132,82 x 2,00= - 377,607 kg mM01A= - M02B = - x qu x L2= - x 1132,82 x 0,752= - 318,6056 kg m

b. Faktor kekakuan ( k )K1A = 0K12, K21 = = = 2,00K2B = 0c. Koefisien distribusi ( )1A = 0 12 = = = 121 = = = 1 2B = 0 Dari hasil perhitungan di atas kemudian di rangkum kedalam tabel distribusi momen sehingga di peroleh momen akhir.Tabel 4.1 Distribusi Momen Titik Kumpul12

Batang1A12212B

Koef. DistribusiMoBalanceC OverBalance-+318,60560001- 377,607+59,0005001+377,607-59,000500--318,6056000

M318,6056-318,6065318,6065-318,6056

5. Free bodyPerhitungan momen dengan metode free body di gunakan untuk menghitung momen maksimum yang terjadi pada daerah lapangan suatu struktur lentur.a. Momen maksimum bentang 1 2

Gambar 4.5. Bentang 1-2 reaksi perletakan

M2 = 0R12 . L q . L . - M12 + M21 = 0R12 . 2,00 ( 1132,82 . 2,00. ) -318,6065 + 318,6065 = 0R12 . 2,00 = 2265,64R12 = = 1132,82 kgM2 = 0-R21 . L + q . L . + M12 M21 = 0

-R2 . 2,00 + (1132,82 . 2,00. ) +293,92 - 293,92 = 0-R2 . 2,00 = -2265,64-R2 = R21 = -1132,82

xGambar 4.6. Bentang 1-2 (Momen Max)

M1 = 0 Mmax = 0Mx = R12 x q . x - M12X = = = 1M1= R12 . 1 q . 1 . M12= 1132,82 . 1 1132,82. 1 . 318,6065= 247,8035

Gambar 4.7. Gaya dalam yang bekerja (Momen)

6. Perhitungan tulangan :Dalam perencanaan penulangan suatu struktur lentur, yang harus di perhatikan adalah menentukan nilai As yang memenuhi syarat untuk Mn = Mu / dan rasio tulang ( ) yang tidak boleh kurang dari min atau melebihi max.

Langkah- langkah perhitungan tulangan fondasi yaitu : a. Penulangan plat fondasi Diambil momen lentur maksimal = 318,6065kg m= 3,1860 kN m Menghitung rasio tulangan minimum (min)Rasio tulangan minimum dihitung dengan persamaaan (2.12) min = = =0,0036 Menghitung rasio tulang berumbang (b )Rasio tulang berimbang dapat dihitung dengan persamaaan (2.10)b = . = . = 0,020907 Menghitung rasio tulangan maksimum di hitung dengan persamaaan (2.11)max = 0,75 x bmax = 0,75 x 0,020907= 0,0157 Menghitung momen nominal (Mn)Momen nominal di hitung dengan persamaan (2.17)Mn = = = 3,9825 KN mMn = T x zT = As x fyMn = As x fy x z z di ambil sebesar 0,85 0,9d3,9825 x 106 = As x 390 x 444 mm2 z = 0,85 x dAs = 22,9989 mm2 = 0,85 x 0,522 mAs = x b xd = 0,444 m = 444 mm

Menghitung rasio tulangan ( )Rasio tulangan maksimum dapat dihitung dengan persamaan (2.7) = = = 0,0000441 < 0,0036 di gunakan min Menghitung luas tulangan yang di butuhkan (As) Luas tulangan yang dibutuhkan dihitung dengan persamaan (2.7)Di pakai As = min x b x d = 0,0036 x 1000 mm x 522 mm = 1879,2 mm2 Digunakan tulangan : D19 150 mm = 1890 mm2 ( tulangan rangkap ) Menghitung tulangan susut : Untuk fy = 400 Mpa, rasio tulangan susut ( ) = 0,0018Dipakai As = x b x d= 0,0018 x 1000 mm x 522 mm= 939,6 mm2Digunakan tulangan : D 14 150 mm (1026 mm2)

b. Penulangan pedestal ( kolom )Ukuran pedestal : b = 40 cm h = 250 cmcek rasio ukuran pedestal : = = 6,25

Digunakan As min = 0,01 x 400 mm x 400 mm = 1600 mm2 Dipakai tulangan : Tulang sengkang : As = = = 341,880 mm2 Dipakai tulangan =

34