Upload
lamkhanh
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
67
BAB IV ANALISIS SUB SEKTOR POTENSIAL DALAM MENDUKUNG
FUNGSI KOTA CILEGON
4.1 Analisis Struktur Ekonomi
Dengan struktur ekonomi kita dapat mengatakan suatu daerah telah
mengalami perubahan dari perekonomian tradisional (ekonomi yang
mengandalkan sektor primer) ke perekonomian modern (ekonomi yang
mengandalkan sektor sekunder dan tersier) atau sebaliknya. Peranan sektor dan
sub sektor ekonomi sangat mempengaruhi karakteristik ekonomi suatu daerah.
Hal tersebut terkait dengan potensi masing-masing sektor atau sub sektor dalam
memberikan kontribusi bagi perkembangan/pertumbuhan ekonomi daerah.
Beberapa sektor atau sub sektor mungkin memiliki potensi pertumbuhan tinggi,
sedangkan yang lain memiliki potensi pertumbuhan lambat.
4.1.1 Kontribusi Struktur Ekonomi Kota Cilegon A. Analisis Kota Cilegon
Jika dilihat dari data yang tersedia dari tahun 2007 sampai pada tahun 2010,
PDRB Kota Cilegon setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Selama tahun
2007 sampai tahun 2010, sub sektor ekonomi di Kota Cilegon yang memberikan
kontribusi PDRB yang relatif tinggi dibandingkan dengan Provinsi Banten
diantara sub sektor lain adalah sub sektor penggalian, industri tanpa migas, listrik,
air bersih, angkutan rel, amgkutan laut, angkutan sungai dan penyeberangan,
bank, lembaga keuangan lainnya, dan jasa perusahaan.Dengan nilai rata-rata
kontribusi tertinggi terdapat pada sub sektor industri tanpa migas yakni sebesar
30,29 persen. Sedangkan kontribusi sektor lainnya apabila dibandingkan dengan
kontribusi Provinsi Banten masih relatif kecil. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
68
Tabel 4.1 Kontribusi Rata-Rata Sektor Dalam PDRB Provinsi Banten dan
Kota Cilegon Atas Harga Konstan Tahun 2007-2010 No Sub Sektor Ekonomi Rata-Rata Kontribusi (%)
Provinsi Banten Kota Cilegon 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 4,41 1,35 a. Tanaman bahan makanan 2,86 1,20 b. Tanaman perkebunan 0,33 0,02 c. Peternakan dan hasil-hasilnya 0,83 0,10 d. Kehutanan 0,03 - e. Perikanan 0,37 0,03
2 Pertambangan dan Penggalian 0,05 0,04 a. Minyak dan gas bumi - - b. Pertambangan tanpa migas 0,01 - c. Penggalian 0,04 0,04
3 Industri Pengolahan 24,61 30,29 a. Industri migas - - b. Industri tanpa migas 24,61 30,29
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 2,13 4,76 a. Listrik 1,87 4,69 b. Gas kota 0,22 - c. Air bersih 0,04 0,07
5 Bangunan 1,26 0,21 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 8,68 5,43 a. Perdagangan besar dan eceran 7,27 4,24 b. Hotel 0,06 0,04 c. Restoran 1,36 1,14
7 Pengangkutan dan Komunikasi 3,93 4,04 a. Pengangkutan 3,46 3,97 1) Angkutan rel 0,02 0,04 2) Angkutan jalan raya 1,49 0,75 3) Angkutan laut 0,37 2,29 4) Angkutan sungai dan penyeberangan 0,08 0,50 5) Angkutan udara 0,96 - 6) Jasa penunjang angkutan 0,54 0,39 b. Komunikasi 0,47 0,07
8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 1,21 1,20 a. Bank 0,22 0,55 b. Lembaga keuangan lainnya 0,07 0,15 c. Sewa Bangunan 0,76 0,34 d. Jasa perusahaan 0,16 0,17
9 Jasa-Jasa 2,07 0,64 a. Pemerintahan umum 1,00 0,30 b. Swasta 1,08 0,34 1) Sosial kemasyarakatan 0,29 0,07 2) Hiburan dan rekreasi 0,04 0,01 3) Perorangan dan rumah tangga 0,75 0,26
Sumber : Hasil Analisis 2012
69
Gambar 4.1 Grafik Perubahan Struktur Ekonomi
Kota Cilegon Tahun 2006-2010
Sumber: Hasil Analisis, 2012
Dilihat dari gambar grafik diatas makan dapat diketahui perkembangan Kota
Cilegon lebih menuju kepada sektor sekunder yang meliputi sub sektor industri
tanpa migas, listrik, gas kota, air bersih dan bangunan atau kontruksi. Berdasarkan
pengamatan gambar 4.1 dan teori yang terkait dengan perkembangan suatu kota,
Kota Cilegon mengalami transformasi dari pertanian tradisional (sektor primer)
beralih ke sektor sekunder sebagai roda penggerak ekonomi yang kemudian
terjadi transformasi menuju kepada sektor tersier. Penelitian yang dilakukan
Hollis Chenery tentang transformasi struktur produksi menunjukkan bahwa
sejalan dengan peningkatan pendapatan perkapita, perekonomian suatu kota akan
bergeser dari yang semula mengandalkan sektor primer menuju ke sektor
sekunder ataupun tersier.
B. Analisis Kecamatan Kota Cilegon
Dilihat dari data tenaga kerja struktur ekonomi tiap kecamatan Kota Cilegon
yang dari tahun 2007-2010 mengalami perubahan baik peningkatan tiap sektornya
maupun penurunan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
70
Tabel 4.2 Kontribusi Rata-Rata Struktur Ekonomi Per Kecamatan
Kota Cilegon Tahun 2007-2010 (%)
No Sektor Kegiatan
Kecamatan
Kota Cilegon
Ciw
anda
n
Cita
ngki
l
Pulo
mer
ak
Purw
akar
ta
Gro
gol
Cile
gon
Jom
bang
Cib
eber
1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 0,54 5,34 5,59 2,36 2,48 2,92 2,76 0,66 2,83 2 Pertambangan dan Penggalian 5,60 0,51 2,57 0,53 0,51 32,73 0,52 28,37 8,92 3 Industri Pengolahan 32,69 5,37 0,93 27,37 21,62 3,38 0,67 4,31 12,04 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,70 0,67 0,70 0,70 0,66 0,69 0,70 0,66 0,69 5 Konstruksi 5,31 27,11 30,62 35,82 34,44 33,47 26,82 14,92 26,06 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 16,75 20,66 0,63 10,15 15,05 9,45 25,09 25,84 15,45 7 Transportasi dan Komunikasi 28,38 11,86 27,62 1,50 11,53 4,27 4,80 1,08 11,38 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 4,24 4,04 4,23 1,55 1,20 1,58 15,24 4,00 4,51 9 Jasa-Jasa 5,79 24,44 27,11 20,02 12,52 11,51 23,41 20,17 18,12
Sumber : Hasil Analisis 2012
4.1.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Cilegon
A. Analisis Kota Cilegon
Laju pertumbuhan sub sektor ekonomi Kota Cilegon memperlihatkan hasil-
hasil yang positif dan negatif. Sub sektor yang laju pertumbuhan PDRB yang
relatif lebih besar daripada laju pertumbuhan Provinsi Banten adalah sub sektor
tanaman perkebunan, peternakan, perikanan, penggalian, angkutan rel dan bank.
Sub sektor yang memiliki nilai rata-rata laju pertumbuhan tertinggi adalah sub
sektor bank dengan nilai 23,86 persen. Sedangkan untuk sektor lainnya masih
relatif kecil apabila dibandingkan dengan laju pertumbuhan Provinsi Banten.
Untuk lebih jelasnya mengenai rata-rata laju pertumbuhan sektor yang ada di Kota
Cilegon dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.3 Laju Pertumbuhan Sektor Dalam PDRB Kota Cilegon Atas Dasar Harga
Konstan Tahun 2007-2010 (%) No Sub Sektor Ekonomi Rata-Rata Kontribusi (%)
Provinsi Banten Kota Cilegon 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 1,39 0,09 a. Tanaman bahan makanan 1,54 -0,10 b. Tanaman perkebunan 0,52 2,10 c. Peternakan dan hasil-hasilnya 1,03 1,41 d. Kehutanan -0,19 - e. Perikanan 2,01 2,10
2 Pertambangan dan Penggalian 1,28 2,14 a. Minyak dan gas bumi - - b. Pertambangan tanpa migas 3,04 - c. Penggalian 0,61 2,14
71
No Sub Sektor Ekonomi Rata-Rata Kontribusi (%) Provinsi Banten Kota Cilegon
3 Industri Pengolahan 2,24 2,16 a. Industri migas - - b. Industri tanpa migas 2,24 2,16
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 3,31 0,66 a. Listrik 3,40 0,63 b. Gas kota 2,61 - c. Air bersih 3,04 2,20
5 Bangunan 4,56 2,14 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 3,85 3,53 a. Perdagangan besar dan eceran 3,92 3,69 b. Hotel 4,82 0,52 c. Restoran 3,46 3,07
7 Pengangkutan dan Komunikasi 4,47 1,08 a. Pengangkutan 4,03 1,01 1) Angkutan rel -1,86 0,34 2) Angkutan jalan raya 3,30 1,68 3) Angkutan laut 1,28 0,86 4) Angkutan sungai dan penyeberangan 3,04 0,50 5) Angkutan udara 7,81 - 6) Jasa penunjang angkutan 2,00 1,26 b. Komunikasi 7,77 5,12
8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 15,60 8,63 a. Bank -27,96 23,86 b. Lembaga keuangan lainnya 4,33 4,07 c. Sewa Bangunan 4,04 2,35 d. Jasa perusahaan 3,64 2,56
9 Jasa-Jasa 3,18 2,80 a. Pemerintahan umum 3,04 2,31 b. Swasta 3,30 2,81 1) Sosial kemasyarakatan 4,36 3,21 2) Hiburan dan rekreasi 3,04 2,17 3) Perorangan dan rumah tangga 2,92 2,73
Sumber : Hasil Analisis 2012
B. Analisis Kecamatan Kota Cilegon
Untuk laju pertumbuhan rata-rata kecamatan Kota Cilegon yang dilihat dari
data tenaga kerja dari tahun 2007-2010 terlihat perbedaan tiap kecamatannya.
Dimana sektor perdagangan, hotel dan restoran memiliki nilai tertinggi pada
Kecamatan Cilegon memiliki laju pertumbuhan rata-rata lebih tinggi daripada laju
pertumbuhan rata-rata Kota Cilegon. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
72
Tabel 4.4 Laju Pertumbuhan Rata-Rata Struktur Ekonomi
Per Kecamatan Kota Cilegon Tahun 2007-2010 (%)
No Sektor Kegiatan
Kecamatan
Kota Cilegon
Ciw
anda
n
Cita
ngki
l
Pulo
mer
ak
Purw
akar
ta
Gro
gol
Cile
gon
Jom
bang
Cib
eber
1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 0,070 0,015 2,507 0,215 0,002 0,063 41,538 0,016 13,809 2 Pertambangan dan Penggalian 0,097 0,044 1,374 0,079 0,032 19,159 0,014 45,260 17,671 3 Industri Pengolahan 23,363 8,467 0,687 14,086 34,922 -46,135 0,010 0,033 10,413 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,033 0,081 1,168 0,151 0,039 0,092 0,010 0,033 0,014 5 Konstruksi 0,064 17,272 52,905 38,285 44,570 39,060 2,226 0,484 12,069 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 47,677 50,246 1,305 7,562 15,759 100,242 5,049 50,337 28,285 7 Transportasi dan Komunikasi 28,351 4,471 38,920 0,244 0,018 0,087 51,129 0,016 12,379 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 0,249 0,120 0,756 10,206 0,067 0,160 0,020 0,016 0,064 9 Jasa-Jasa 0,097 19,285 0,378 29,172 4,592 -12,727 0,005 3,804 5,296
Sumber : Hasil Analisis 2012
4.1.3 Analisis Tipologi Kontribusi Struktur Ekonomi Terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Cilegon
Hasil dari analisis tipologi antara kontribusi terhadap laju pertumbuhan
struktur ekonomi menghasilkan pesebaran sub sektor pada tiap kuadran. Pada
kudran I dimana yang termasuk dalam kuadran I adalah sub sektor industri tanpa
migas yang berarti sektor ini memiliki potensi yang kuat pada perekonomian Kota
Cilegon.
Sedangkan sub sektor yang terdapat pada kuadran III adalah sub sektor
perdagangan besar dan eceran yang berarti sektor ini tidaklah memberikan
kontribusi yang besar pada perekonomian Kota Cilegon dan perkembangan sektor
ini juga kurang pesat. Sub sektor yang termasuk dalam kuadran IV meliputi sub
sektor jasa-jasa yang berarti tidak memberikan kontribusi yang besar pada
perekonomian Kota Cilegon namun pada perkembangannya sektor ini cukup
memiliki potensi yang dapat dikembangkan.
Berkaitan dengan fungsi Kota Cilegon sebagai pusat industri yakni industri
tanpa migas merupakan fungsi yang sangat mempengaruhi perekonomian Kota
Cilegon, sedangkan fungsi lainnya tidak berkendala pada perkembangan dan
peranan yang kurang dominan (berperan dalam perekonomian Kota Cilegon).
73
Gambar 4.2 Tipologi Kontribusi Terhadap
Laju Pertumbuhan Struktur Ekonomi Kota Cilegon
3,69
2,80
2,16
2,14
0,040,643,974,24 (15,15 , 1,85) 30,29
1,01
Sumber : Hasil Analisis 2012 Keterangan: 1 = Industri Tanpa Migas 2 = Perdagangan Besar dan Eceran 3 = Jasa-Jasa
4.2 Analisis Sektor Basis Ekonomi
Analisis sektor basis ekonomi merupakan suatu perhitungan aktivitas sektor
ekonomi dimana yang akan menunjukan bahwa sektor tersebut merupakan sektor
basis ataupun sektor non basis. Sektor basis adalah suatu sektor yang memiliki
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan wilayah sendiri juga memberikan
peluang untuk mengekspor kewilayah lain, atau sektor tersebut memiliki suplai
input-output yang lebih besar dari kebutuhan lokal sehingga mempunyai potensi
ekspor. Dalam analisis ini dilakukan dengan menggunakan dua metode, yakni
metode analisis Location Quetiont (LQ) dan metode analisis Multiplier Effect.
Untuk lebih jelasnya mengenai analisis sektor basis ekonomi dapat dilihat pada
penjelasan dibawah ini.
4.2.1 Analisis Location Quetiont (LQ)
A. Analisis Kota Cilegon
Berdasarkan hasil analisis Location Quetiont (LQ) terhadap aktivitas
ekonomi di Kota Cilegon menunjukan bahwa sub sektor ekonomi yang memiliki
nilai LQ>1 dan menjadi sub sektor basis (sektor unggulan) yang berarti sub sektor
tersebut memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan wilayah sendiri juga
memberikan peluang untuk mengekspor kewilayah lain, atau sektor tersebut
memiliki suplai input-output yang lebih besar dari kebutuhan lokal sehingga
Laju Pertumbuhan
Kontribus
i
1 3
2
74
mempunyai potensi ekspor, dilihat dari tahun 2007 sampai pada tahun 2010 yang
menjadi sub sektor basis adalah sub sektor penggalian, industri tanpa migas,
listrik, air bersih, angkutan rel, angkutan laut, angkutan sungai dan
penyeberangan, lembaga keuangan lainnya dan jasa perusahaan. Sub sektor yang
memiliki nilai LQ tertinggi adalah sub sektor angkutan laut dengan nilai 6,29.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.5 Nilai LQ Tiap Sektor Ekonomi Dengan Menggunakan
Variabel PDRB Di Kota Cilegon Tahun 2007-2010 No Sub Sektor Ekonomi Tahun
2007 2008 2009 2010 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan - - - - a. Tanaman bahan makanan - - - - b. Tanaman perkebunan - - - - c. Peternakan dan hasil-hasilnya - - - - d. Kehutanan - - - - e. Perikanan - - - - 2 Pertambangan dan Penggalian - - - - a. Minyak dan gas bumi - - - - b. Pertambangan tanpa migas - - - - c. Penggalian 1,13 1,13 1,29 1,29 3 Industri Pengolahan - - - - a. Industri migas - - - - b. Industri tanpa migas 1,22 1,23 1,25 1,27 4 Listrik, Gas dan Air Bersih - - - - a. Listrik 2,66 2,58 2,55 2,34 b. Gas kota - - - - c. Air bersih 1,75 1,75 1,88 1,75 5 Bangunan - - - - 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran - - - - a. Perdagangan besar dan eceran - - - - b. Hotel - - - - c. Restoran - - - - 7 Pengangkutan dan Komunikasi 1,12 1,06 1,00 - a. Pengangkutan 1,24 1,18 1,12 1,09 1) Angkutan rel 2,00 2,67 2,34 2,33 2) Angkutan jalan raya - - - - 3) Angkutan laut 6,28 6,27 6,27 6,29 4) Angkutan sungai dan penyeberangan 6,88 6,56 6,38 6,13 5) Angkutan udara - - - - 6) Jasa penunjang angkutan - - - - b. Komunikasi - - - - 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 1,09 1,09 - - a. Bank - 3,09 1,73 1,51 b. Lembaga keuangan lainnya 1,93 2,00 1,94 2,06 c. Sewa Bangunan - - - -
75
No Sub Sektor Ekonomi Tahun 2007 2008 2009 2010
d. Jasa perusahaan 1,06 1,06 1,06 1,06 9 Jasa-Jasa - - - - a. Pemerintahan umum - - - - b. Swasta - - - - 1) Sosial kemasyarakatan - - - - 2) Hiburan dan rekreasi - - - - 3) Perorangan dan rumah tangga - - - -
Sumber : Hasil Analisis 2012
B. Analisis Kecamatan Kota Cilegon
Berdasarkan hasil analisis Location Quetiont (LQ) per kecamatan terhadap
penyerapan tenaga kerja di Kota Cilegon menunjukan bahwa sektor ekonomi yang
memiliki nilai LQ>1 dan menjadi sektor basis yang berarti sektor tersebut
memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan wilayah sendiri juga
memberikan peluang untuk mengekspor kewilayah lain, atau sektor tersebut
memiliki suplai input-output yang lebih besar dari kebutuhan lokal sehingga
mempunyai potensi ekspor.
Dilihat dari tahun 2007 sampai pada tahun 2010 di tiap kecamatan yang
berada di Kota Cilegon nilai LQ yang dihasilkan mengalami perubahan baik
perubahan peningkatan maupun perubahan penurunan. Pada tahun 2007-2010
hampir diseluruh kecamatan memiliki sektor kegiatan basis atau memiliki nilai
LQ > 1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.6 Nilai LQ Tiap Sektor Ekonomi Per Kecamatan Dengan
Menggunakan Variabel Tenaga Kerja Di Kota Cilegon Tahun 2007 No Sektor Kecamatan
Ciwandan Citangkil Pulomerak Purwakarta Grogol Cilegon Jombang Cibeber 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan - 1,93 1,89 - - 1,01 - - 2 Pertambangan dan Penggalian - - - - - 4,07 - 3,34 3 Industri Pengolahan 3,00 - - 2,53 1,93 - - - 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 1,02 1,00 - - - - 1,02 - 5 Konstruksi 0,21 1,05 1,18 1,37 1,26 1,27 1,06 - 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1,04 1,21 - - - - 1,61 1,56 7 Transportasi dan Komunikasi 2,50 1,11 2,45 - 1,10 - - - 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan - - - - - - 3,01 - 9 Jasa-Jasa - 1,26 1,41 1,03 - - 1,26 1,10
Sumber : Hasil Analisis 2012
76
Tabel 4.7 Nilai LQ Tiap Sektor Ekonomi Per Kecamatan Dengan Menggunakan
Variabel Tenaga Kerja Di Kota Cilegon Tahun 2010 No Sektor Kecamatan
Ciwandan Citangkil Pulomerak Purwakarta Grogol Cilegon Jombang Cibeber 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan - 1,67 1,87 - - - 1,18 - 2 Pertambangan dan Penggalian - - - - - 3,91 - 3,58 3 Industri Pengolahan 3,05 - - 2,54 2,07 - - - 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 1,03 - 1,07 1,05 - 1,03 1,01 - 5 Konstruksi - 1,04 1,19 1,40 1,40 1,32 1,02 - 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1,02 1,32 - - - - 1,48 1,61 7 Transportasi dan Komunikasi 2,55 1,00 2,47 - - - - - 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan - - - - - - 3,00 - 9 Jasa-Jasa - 1,33 1,47 1,09 - - 1,22 1,03
Sumber : Hasil Analisis 2012
4.2.2 Analisis Multiplier Effect
A. Analisis Kota Cilegon
Dari hasil analisis multiplier effect, diperoleh bahwa sub sektor yang
merupakan basis di Kota Cilegon sebanyak sepuluh sub sektor. Sub sektor dengan
nilai multiplier tertinggi terdapat padasub sektor jasa perusahaandengan nilai
sebesar 18 berarti bahwa sektor ini memiliki kegiatan ekonomi yang mampu
menghasilkan barang atau jasa untuk kebutuhan masyarakat daerah di Kota
Cilegon dan mampu menjualnya atau memasarkan produk-produknya keluar
daerah (ekspor) di luar Kota Cilegon.
Sedangkan sektor <1 merupakan sektor non basis yang artinya kegiatan usaha
ekonomi yang menyediakan barang atau jasa untuk kebutuhan masyarakat dalam
wilayah ekonomi daerah yang bersangkutan saja. Kegiatan-kegiatan ekonomi
bukan basis (non basis) tidak menghasilkan produk untuk diekspor keluar daerah
Kota Cilegon.
Tabel 4.8 Nilai Multiplier Effect PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Di Kota
Cilegon Tahun 2010 (Juta Rupiah) No Sub Sektor Ekonomi Kota
Cilegon LQ Ekspor Serving
Nonlocal Needs
ME
1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 321.895,17 - - - - - a. Tanaman bahan makanan 283.953,15 - - - - - b. Tanaman perkebunan 6.119,68 - - - - - c. Peternakan dan hasil-hasilnya 24.478,72 - - - - - d. Kehutanan - - - - - - e. Perikanan 7.343,62 - - - - - 2 Pertambangan dan Penggalian 11.015,42 - - - - - a. Minyak dan gas bumi - - - - - - b. Pertambangan tanpa migas - - - - - - c. Penggalian 11.015,42 1,29 B 0,222222 2.447,87 4,50 3 Industri Pengolahan 7.751.186,65 - - - - -
77
No Sub Sektor Ekonomi Kota Cilegon LQ Ekspor
Serving Nonlocal
Needs ME
a. Industri migas - - - - - - b. Industri tanpa migas 7.751.186,65 1,27 B 0,212538 1.647.417,85 4,71 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 1.135.812,60 - - - - - a. Listrik 1.118.677,50 2,34 B 0,573304 641.342,46 1,74 b. Gas kota - - - - - - c. Air bersih 17.135,10 1,75 B 0,428571 7.343,62 2,33 5 Bangunan 52.629,25 - - - - - 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.468.723,19 - - - - - a. Perdagangan besar dan eceran 1.154.171,64 - - - - - b. Hotel 9.791,49 - - - - - c. Restoran 304.760,06 - - - - - 7 Pengangkutan dan Komunikasi 996.283,90 - - - - - a. Pengangkutan 975.476,99 1,09 nB 0,080301 78.331,90 12,45 1) Angkutan rel 8.567,55 2,33 B 0,571429 4.895,74 1,75 2) Angkutan jalan raya 188.486,14 - - - - - 3) Angkutan laut 561.786,62 6,29 B 0,840959 472.439,29 1,19 4) Angkutan sungai dan penyeberangan 119.945,73 6,13 B 0,836735 100.362,75 1,20 5) Angkutan udara - - - - - - 6) Jasa penunjang angkutan 96.690,94 - - - - - b. Komunikasi 20.806,91 - - - - - 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 334.134,53 - - - - - a. Bank 162.783,49 1,51 B 0,338346 55.077,12 2,96 b. Lembaga keuangan lainnya 40.389,89 2,06 B 0,515152 20.806,91 1,94 c. Sewa Bangunan 86.899,46 - - - - - d. Jasa perusahaan 44.061,70 1,06 B 0,055556 2.447,87 18,00 9 Jasa-Jasa 167.679,23 - - - - - a. Pemerintahan umum 78.331,90 - - - - - b. Swasta 89.347,33 - - - - - 1) Sosial kemasyarakatan 18.359,04 - - - - - 2) Hiburan dan rekreasi 2.447,87 - - - - - 3) Perorangan dan rumah tangga 68.540,42 - - - - -
Sumber : Hasil Analisis 2012 Keterangan: B : Basis nB : Non Basis
B. Analisis Kecamatan Kota Cilegon
Hasil analisis multiplier effect tiap kecamatan di Kota Cilegon, diperoleh
bahwa sektor yang merupakan basis pada kecamatan yang ada di Kota Cilegon
menyebar di setiap kecamatannya berarti bahwa sektor ini memiliki kegiatan
usaha yang mampu menghasilkan barang atau jasa untuk kebutuhan masyarakat
daerah di kecamatan tersebut pada Kota Cilegon dan mampu menjualnya atau
memasarkan produk-produknya keluar daerah (ekspor) di kecamatan lainnya
maupun luar Kota Cilegon.
Sedangkan sektor <1 merupakan sektor non basis yang artinya kegiatan
usaha ekonomi yang menyediakan barang atau jasa untuk kebutuhan masyarakat
dalam wilayah ekonomi daerah yang bersangkutan saja. Kegiatan-kegiatan
78
ekonomi bukan basis (non basis) tidak menghasilkan produk untuk diekspor
keluar daerah Kota Cilegon.
Tabel 4.9 Nilai Multiplier Effect Per Kecamatan Kota Cilegon Dengan
Variabel Tenaga Kerja Tahun 2010 No Sektor Kecamatan
Ciwandan Citangkil Pulomerak Purwakarta Grogol Cilegon Jombang Cibeber 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan - 2,50 2,15 - - - 6,71 - 2 Pertambangan dan Penggalian - - - - - 1,34 - 1,39 3 Industri Pengolahan 1,49 - - 1,65 1,94 - - - 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 30,50 - 15,79 22,28 - 32,64 79,46 - 5 Konstruksi - 24,53 6,20 3,48 3,48 4,16 56,83 - 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 61,78 4,14 - - - - 3,09 2,65 7 Transportasi dan Komunikasi 1,65 841,34 1,68 - - - - - 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan - - - - - - 1,50 - 9 Jasa-Jasa - 4,07 3,14 11,88 - - 5,65 34,16
Sumber : Hasil Analisis 2012
4.2.3 Analisis Tipologi Location Quetiont Terhadap Multiplier Effect Kota Cilegon
Hasil dari analisis basis ekonomi dalam lingkup Kota Cilegon menghasilkan
persebaran sub sektor pada kuadran. Sub sektor pada kuadran I adalahindustri
tanpa migas dan perdagangan besar dan eceranyang berarti sektor ini memiliki
memiliki potensi untuk dikembangkan dan memiliki dampak penggandaan yang
kuat pada perekonomian Kota Cilegon. Sub sektor yang terdapat pada kuadran III
adalah jasa-jasa yang berarti sektor ini merupakan sektor yang tidak sensitif
terhadap pasar dan tidak memberikan dampak penggandaan yang besar.
Berkaitan dengan fungsi Kota Cilegon sebagai industri pengolahan yakni
pusat industri seperti industri tanpa migas dan perdagangan besar dan eceran
fungsi tersebut didukung oleh potensi dan dampak penggandaan dari kegiatan
tersebut yang cukup besar bagi kegiatan perekonomian Kota Cilegon.
Gambar 4.3 Tipologi Location Quetiont Terhadap Multiplier Effect
12,45
4,71
4,50
0,32 0,61 (1, 1,5)1,091,271,29
- 0,47
- 1,56
Sumber : Hasil Analisis 2012 Keterangan: 1 = Industri Tanpa Migas, 2 = Perdagangan Besar dan Eceran, 3= Jasa-Jasa
Me
LQ 1
3
2
79
4.3 Analisis Perubahan Struktur Ekonomi (Shift-Share) Shift-share digunakan untuk melihat adanya perubahan kesempatan kerja
atau produksi suatu wilayah dan daerah yang disebabkan oleh perubahan
kesempatan kerja atau produksi ruang lingkup regional secara umum. Tujuan dari
analisis shift-share ini adalahn untuk menentukan kinerja atau produktivitas kerja
perekonomian daerah dengan membandingkannya dengan wilayah yang lebih
luas. Hal tersebut dilakukan dalam rangka untuk mengidentifikasi sektor-sektor
ekonomi unggulan di Kota Cilegon yang bisa dikembangkan sebagai sektor-sektor
unggulan dalam perekonomian Kota Cilegon. 4.3.1 Perubahan Proporsi Sektor Terhadap Regional dan Nasional (National
Share) A. Analisis Kota Cilegon
Nilai dari hasil perhitungan dengan metode shift-share ini seluruhnya
menghasilkan nilai positif. Jenis sub sektor yang memiliki nilai pergeseran positif
mengandung pengertian bahwa tingkat perkembangan sub sektor di Kota Cilegon
memiliki perkembangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat
perkembangan rata-rata Provinsi Banten.
Tabel 4.10 Nilai National Share Sektor Kegiatan Dengan Variabel PDRB
Kota Cilegon Tahun 2007-2010
No Sub Sektor Ekonomi Er,i,t-n EN,t / EN,t-n
(c) National Share
(a) (b) (a) x (b) (c) – (a) (+/-) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 319.775,76 1,17 374.137,6 54.361,88
a. Tanaman bahan makanan 286.004,06 1,17 334.624,7 48.620,69 + b. Tanaman perkebunan 5.276,83 1,17 6.173,9 897,06 + c. Peternakan dan hasil-hasilnya 22.162,68 1,17 25.930,3 3.767,65 + d. Kehutanan - 1,17 - - - e. Perikanan 6.332,19 1,17 7.408,7 1.076,47 + 2 Pertambangan dan Penggalian 9.467,05 1,17 11.076,4 1.609,40
a. Minyak dan gas bumi - 1,17 - - - b. Pertambangan tanpa migas - 1,17 - - - c. Penggalian 9.467,05 1,17 11.076,4 1.609,40 + 3 Industri Pengolahan 6.652.177,23 1,17 7.783.047,4 1.130.870,13
a. Industri migas 1,17 - - - b. Industri tanpa migas 6.652.177,23 1,17 7.783.047,4 1.130.870,13 + 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 1.084.502,64 1,17 1.268.868,1 184.365,45
a. Listrik 1.069.776,13 1,17 1.251.638,1 181.861,94 + b. Gas kota - 1,17 - - - c. Air bersih 14.726,52 1,17 17.230,0 2.503,51 + 5 Bangunan 45.231,44 1,17 52.920,8 7.689,34 +
80
No Sub Sektor Ekonomi Er,i,t-n EN,t / EN,t-n
(c) National Share
(a) (b) (a) x (b) (c) – (a) (+/-) 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.149.720,07 1,17 1.345.172,5 195.452,41
a. Perdagangan besar dan eceran 894.109,84 1,17 1.046.108,5 151.998,67 + b. Hotel 9.467,05 1,17 11.076,4 1.609,40 + c. Restoran 246.143,18 1,17 287.987,5 41.844,34 + 7 Pengangkutan dan Komunikasi 922.510,98 1,17 1.079.337,8 156.826,87
a. Pengangkutan 907.784,46 1,17 1.062.107,8 154.323,36 + 1) Angkutan rel 8.415,15 1,17 9.845,7 1.430,58 + 2) Angkutan jalan raya 167.251,14 1,17 195.683,8 28.432,69 + 3) Angkutan laut 528.050,75 1,17 617.819,4 89.768,63 + 4) Angkutan sungai dan penyeberangan 115.708,33 1,17 135.378,7 19.670,42 + 5) Angkutan udara - 1,17 - - - 6) Jasa penunjang angkutan 88.359,09 1,17 103.380,1 15.021,05 + b. Komunikasi 14.726,52 1,17 17.230,0 2.503,51 + 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 197.756,06 1,17 231.374,6 33.618,53
a. Bank 56.802,27 1,17 66.458,7 9.656,39 + b. Lembaga keuangan lainnya 30.504,92 1,17 35.690,8 5.185,84 + c. Sewa Bangunan 73.632,58 1,17 86.150,1 12.517,54 + d. Jasa perusahaan 36.816,29 1,17 43.075,1 6.258,77 + 9 Jasa-Jasa 137.798,11 1,17 161.223,8 23.425,68
a. Pemerintahan umum 66.983,20 1,17 78.370,3 11.387,14 + b. Swasta 73.632,58 1,17 86.150,1 12.517,54 + 1) Sosial kemasyarakatan 14.726,52 1,17 17.230,0 2.503,51 + 2) Hiburan dan rekreasi 2.103,79 1,17 2.461,4 357,64 + 3) Perorangan dan rumah tangga 56.802,27 1,17 66.458,7 9.656,39 + Sumber : Hasil Analisis 2012
B. Analisis Kecamatan Kota Cilegon
Nilai dari hasil perhitungan dengan metode shift-share ini dapat bernilai
positif. Jenis sektor yang memiliki nilai pergeseran positif mengandung
pengertian bahwa tingkat perkembangan sektor kegiatan di tiap kecamatan Kota
Cilegon memiliki perkembangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat
perkembangan rata-rata Kota Cilegon.
Tabel 4.11 Nilai National Share Tiap Sektor Kegiatan Per Kecamatan Dengan
Menggunakan Variabel Tenaga Kerja Di Kota Cilegon Tahun 2007-2010 No Sektor Kecamatan
Ciwandan Citangkil Pulomerak Purwakarta Grogol Cilegon Jombang Cibeber 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 20,31 297,88 220,34 81,86 81,83 103,57 102,74 26,30 2 Pertambangan dan Penggalian 210,89 28,64 101,25 18,52 16,74 1.140,34 27,63 1.004,75 3 Industri Pengolahan 1.187,78 290,92 36,73 940,73 649,20 125,89 35,63 172,32 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 26,55 37,50 27,74 24,25 21,92 24,66 37,01 26,55 5 Konstruksi 200,20 1.426,15 1.198,49 1.211,38 1.009,09 1.143,85 1.394,23 594,95 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 586,74 980,48 24,92 350,45 475,65 304,86 1.267,89 903,41 7 Transportasi dan Komunikasi 1.023,21 651,49 1.083,39 52,07 380,84 151,49 166,94 43,01 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 159,64 225,49 166,80 53,51 39,52 55,98 810,19 159,64 9 Jasa-Jasa 218,28 1.277,31 1.069,04 681,34 408,05 414,23 1.245,14 796,90
Sumber : Hasil Analisis 2012
81
4.3.2 Perubahan Pertumbuhan Sektor Ekonomi (Proportional Share) A. Analisis Kota Cilegon
Proportional shift component (P) kadang-kadang dikenal komponen
struktural atau industrial mix, mengukur besarnya shift regional nett yang
diakibatkan oleh sub sektor usaha Kota Cilegon. Jika dilihat dari nilai proportional
shift usaha yang berpotensi sebagai sub sektor usaha unggulan di Kota Cilegon
yang bernilai positif adalah:
1. Listrik 2. Perdagangan besar dan eceran 3. Hotel 4. Restoran 5. Angkutan jalan raya
6. Komunikasi 7. Lembaga keuangan lainnya 8. Sewa bangunan 9. Jasa perusahaan 10. Sosial kemasyarakatan
Tabel 4.12
Nilai Proportional Shift PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kota Cilegon Tahun 2007-2010
No Sub Sektor Ekonomi Er,i,t-n EN,i,t / EN,i,t-n
EN,t / EN,t-n
(d) Proportional Shift
(a) (b) (c) (b) – (c) (a) x (d) (+/-) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 319.775,76 1,08 1,17 -0,09 (29.836,8) a. Tanaman bahan makanan 286.004,06 1,08 1,17 -0,09 (24.327,6) - b. Tanaman perkebunan 5.276,83 1,03 1,17 -0,14 (746,8) - c. Peternakan dan hasil-hasilnya 22.162,68 1,06 1,17 -0,11 (2.516,5) - d. Kehutanan - 0,98 1,17 -0,19 - - e. Perikanan 6.332,19 1,11 1,17 -0,06 (366,2) - 2 Pertambangan dan Penggalian 9.467,05 1,07 1,17 -0,10 (980,1) a. Minyak dan gas bumi - - 1,17 - - - b. Pertambangan tanpa migas - 1,17 1,17 0 - - c. Penggalian 9.467,05 1,03 1,17 -0,14 (1.358,8) - 3 Industri Pengolahan 6.652.177,23 1,13 1,17 -0,04 (296.052,3) a. Industri migas - - 1,17 - - - b. Industri tanpa migas 6.652.177,23 1,13 1,17 -0,04 (296.052,3) - 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 1.084.502,64 1,19 1,17 0,02 20.846,3 a. Listrik 1.069.776,13 1,19 1,17 0,02 26.269,3 + b. Gas kota - 1,15 1,17 -0,02 - - c. Air bersih 14.726,52 1,17 1,17 0 0 + 5 Bangunan 45.231,44 1,27 1,17 0,10 4.352,1 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.149.720,07 1,22 1,17 0,05 60.033,9 a. Perdagangan besar dan eceran 894.109,84 1,23 1,17 0,06 50.301,1 + b. Hotel 9.467,05 1,28 1,17 0,11 1.039,1 + c. Restoran 246.143,18 1,20 1,17 0,03 6.998,9 + 7 Pengangkutan dan Komunikasi 922.510,98 1,26 1,17 0,09 84.212,0 a. Pengangkutan 907.784,46 1,23 1,17 0,06 57.831,7 1) Angkutan rel 8.415,15 0,88 1,17 -0,29 (2.441,8) - 2) Angkutan jalan raya 167.251,14 1,19 1,17 0,02 3.077,4 + 3) Angkutan laut 528.050,75 1,07 1,17 -0,10 (52.558,2) - 4) Angkutan sungai dan penyeberangan 115.708,33 1,17 1,17 0 0 + 5) Angkutan udara - 1,48 1,17 0,31 - - 6) Jasa penunjang angkutan 88.359,09 1,11 1,17 -0,06 (5.132,9) - b. Komunikasi 14.726,52 1,48 1,17 0,31 4.561,2 + 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 197.756,06 2,05 1,17 0,88 173.260,2 a. Bank 56.802,27 -3,44 1,17 -4,61 (261.923,1) - b. Lembaga keuangan lainnya 30.504,92 1,25 1,17 0,08 2.480,7 + c. Sewa Bangunan 73.632,58 1,23 1,17 0,06 4.716,6 +
82
No Sub Sektor Ekonomi Er,i,t-n EN,i,t / EN,i,t-n
EN,t / EN,t-n
(d) Proportional Shift
(a) (b) (c) (b) – (c) (a) x (d) (+/-) d. Jasa perusahaan 36.816,29 1,21 1,17 0,04 1.423,5 + 9 Jasa-Jasa 137.798,11 1,18 1,17 0,01 1.562,3 a. Pemerintahan umum 66.983,20 1,17 1,17 0 0 + b. Swasta 73.632,58 1,19 1,17 0,02 1.396,7 1) Sosial kemasyarakatan 14.726,52 1,25 1,17 0,08 1.237,3 + 2) Hiburan dan rekreasi 2.103,79 1,17 1,17 0 0 + 3) Perorangan dan rumah tangga 56.802,27 1,17 1,17 0 0 +
Sumber : Hasil Analisis 2012
B. Analisis Kecamatan Kota Cilegon
Proportional shift component (P) kadang-kadang dikenal komponen
struktural atau industrial mix, mengukur besarnya shift regional nett yang
diakibatkan oleh sektor usaha di tiap kecamatan Kota Cilegon. Jika dilihat dari
nilai proportional shift kegiatan yang berpotensi sebagai sektor kegiatan unggulan
yang ada diseluruh kecamatan maka sektor kegiatan yang berpotensi adalah :
1. Sektor Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan
2. Sektor pertambangan dan penggalian
3. Sektor perdagangan, hotel dan restoran
Tabel 4.13 Nilai Proportional Shift Tiap Sektor Kegiatan Per Kecamatan Dengan
Menggunakan Variabel Tenaga Kerja Di Kota Cilegon Tahun 2007-2010 No Sektor Kecamatan
Ciwandan Citangkil Pulomerak Purwakarta Grogol Cilegon Jombang Cibeber 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 1,42 20,76 15,36 5,71 5,70 7,22 7,16 1,83 2 Pertambangan dan Penggalian 77,80 10,57 37,35 6,83 6,18 420,67 10,19 370,65 3 Industri Pengolahan (229,65) (56,25) (7,10) (181,88) (125,52) (24,34) (6,89) (33,32) 4 Listrik, Gas dan Air Bersih (26,55) (37,50) (27,74) (24,25) (21,92) (24,66) (37,01) (26,55) 5 Konstruksi (13,03) (92,79) (77,98) (78,82) (65,65) (74,42) (90,71) (38,71) 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 698,85 1.167,82 29,68 417,42 566,54 363,11 1.510,15 1.076,03 7 Transportasi dan Komunikasi (42,04) (26,77) (44,51) (2,14) (15,65) (6,22) (6,86) (1,77) 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan (158,86) (224,38) (165,97) (53,25) (39,32) (55,70) (806,19) (158,86) 9 Jasa-Jasa (128,72) (753,24) (630,43) (401,79) (240,63) (244,28) (734,27) (469,94)
Sumber : Hasil Analisis 2012 4.3.3 Perubahan Aktivitas Sektor Ekonomi (Differential Shift)
A. Analisis Kota Cilegon
Analisis ini bertujuan untuk mengukur besarnya shift regional netto yang
diakibatkan oleh sub sektor tertentu yang tumbuh lebih cepat atau lebih lambat di
daerah yang bersangkutan dari pada tingkat nasional yang disebabkan oleh faktor-
faktor lokasional intern. Jadi sub sektor yang lokasional mempunyai keuntungan
atau nilai tambah akan mempunyai differential shift yang positif. Sedangkan sub
sektor yang secara lokasional tindak menguntungkan akan mempunyai komponen
83
yang negatif. Berdasarkan hasil analisis nilai differential shiftsub sektor yang
berpotensi menjadi sub sektor unggulan atau mempunyai nilai tambah atau
keuntungan adalah :
1. Perkebunan 2. Peternakan 3. Perikanan 4. Penggalian 5. Industri tanpa migas
6. Restoran 7. Angkutan rel 8. Bank 9. Lembaga keuangan lainnya 10. Perorangan dan rumah tangga
Tabel 4.14
Nilai Differential Shift PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kota Cilegon Tahun 2007-2010
No Sub Sektor Ekonomi Er,i,t EN,i,t / EN,i,t-n
Er,i,t-n (d) Differential Shift
(a) (b) (c) (b) x (c) (a) - (d) (+/-) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 321.895,17 1,08 319.775,76 344.300,87 (22.405,70) a. Tanaman bahan makanan 283.953,15 1,08 286.004,06 310.297,19 (26.344,04) - b. Tanaman perkebunan 6.119,68 1,03 5.276,83 5.427,14 692,54 + c. Peternakan dan hasil-hasilnya 24.478,72 1,06 22.162,68 23.413,80 1.064,92 + d. Kehutanan - 0,98 - - - - e. Perikanan 7.343,62 1,11 6.332,19 7.042,50 301,11 + 2 Pertambangan dan Penggalian 11.015,42 1,07 9.467,05 10.096,30 919,12 a. Minyak dan gas bumi - - - - - - b. Pertambangan tanpa migas - 1,17 - - - - c. Penggalian 11.015,42 1,03 9.467,05 9.717,69 1.297,73 + 3 Industri Pengolahan 7.751.186,65 1,13 6.652.177,23 7.486.995,04 264.191,61 a. Industri migas - - - - - - b. Industri tanpa migas 7.751.186,65 1,13 6.652.177,23 7.486.995,04 264.191,61 + 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 1.135.812,60 1,19 1.084.502,64 1.289.714,39 (153.901,79) a. Listrik 1.118.677,50 1,19 1.069.776,13 1.277.907,38 (159.229,88) - b. Gas kota - 1,15 - - - - c. Air bersih 17.135,10 1,17 14.726,52 17.275,90 (140,79) - 5 Bangunan 52.629,25 1,27 45.231,44 57.272,93 (4.643,68) 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.468.723,19 1,22 1.149.720,07 1.405.206,40 63.516,80 a. Perdagangan besar dan eceran 1.154.171,64 1,23 894.109,84 1.096.409,61 57.762,03 - b. Hotel 9.791,49 1,28 9.467,05 12.115,56 (2.324,08) - c. Restoran 304.760,06 1,20 246.143,18 294.986,40 9.773,66 + 7 Pengangkutan dan Komunikasi 996.283,90 1,26 922.510,98 1.163.549,80 (167.265,90) a. Pengangkutan 975.476,99 1,23 907.784,46 1.119.939,55 (144.462,57) - 1) Angkutan rel 8.567,55 0,88 8.415,15 7.403,96 1.163,60 + 2) Angkutan jalan raya 188.486,14 1,19 167.251,14 198.761,25 (10.275,11) - 3) Angkutan laut 561.786,62 1,07 528.050,75 565.261,21 (3.474,59) - 4) Angkutan sungai dan penyeberangan 119.945,73 1,17 115.708,33 135.739,20 (15.793,47) - 5) Angkutan udara - 1,48 - - - - 6) Jasa penunjang angkutan 96.690,94 1,11 88.359,09 98.247,28 (1.556,34) - b. Komunikasi 20.806,91 1,48 14.726,52 21.791,19 (984,28) - 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 334.134,53 2,05 197.756,06 404.634,82 (70.500,29) a. Bank 162.783,49 -3,44 56.802,27 (195.464,44) 358.247,93 + b. Lembaga keuangan lainnya 40.389,89 1,25 30.504,92 38.171,51 2.218,38 + c. Sewa Bangunan 86.899,46 1,23 73.632,58 90.866,74 (3.967,28) - d. Jasa perusahaan 44.061,70 1,21 36.816,29 44.498,52 (436,83) - 9 Jasa-Jasa 167.679,23 1,18 137.798,11 162.786,13 4.893,11 a. Pemerintahan umum 78.331,90 1,17 66.983,20 78.579,01 (247,10) - b. Swasta 89.347,33 1,19 73.632,58 87.546,78 1.800,55 1) Sosial kemasyarakatan 18.359,04 1,25 14.726,52 18.467,34 (108,30) - 2) Hiburan dan rekreasi 2.447,87 1,17 2.103,79 2.467,99 (20,11) - 3) Perorangan dan rumah tangga 68.540,42 1,17 56.802,27 66.208,45 2.331,96 +
Sumber : Hasil Analisis 2012
84
B. Analisis Kecamatan Kota Cilegon
Sektor yang lokasional mempunyai keuntungan atau nilai tambah akan
mempunyai differential shift yang positif. Sedangkan sektor yang secara
lokasional tindak menguntungkan akan mempunyai komponen yang negatif.
Berdasarkan hasil analisis nilai differential shift sektor yang berpotensi menjadi
sektor unggulan atau sektor mempunyai nilai tambah atau keuntungan adalah di
tiap Kecamatan Kota Cilegon yang bernilai positif.
Tabel 4.15 Nilai Differential Shift Tiap Sektor Kegiatan Per Kecamatan Dengan
Menggunakan Variabel Tenaga Kerja Di Kota Cilegon Tahun 2007-2010 No Sektor Kecamatan
Ciwandan Citangkil Pulomerak Purwakarta Grogol Cilegon Jombang Cibeber 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 19,77 290,01 (0,23) (1.500,41) (1.500,67) (1.265,12) (274,13) (2.102,39) 2 Pertambangan dan Penggalian 256,31 34,81 (0,38) (896,34) (915,59) 11.747,00 (797,66) 12.789,00 3 Industri Pengolahan 1.883,74 418,41 (0,36) 9.994,32 8.148,00 836,00 (12,00) 1.469,00 4 Listrik, Gas dan Air Bersih (0,39) (0,25) (0,72) (37,81) (63,02) (33,37) 100,50 (12,89) 5 Konstruksi 172,31 3.227,44 200,00 839,66 948,00 408,00 2.848,00 (6.520,00) 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 2.069,33 5.786,93 (0,37) 3.567,00 5.383,48 3.717,00 14.967,00 12.518,00 7 Transportasi dan Komunikasi 1.938,40 810,41 133,00 (11.173,85) (7.611,83) (10.096,66) (7.929,31) (11.272,00) 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 0,79 1,11 (0,44) (1.219,17) (1.379,00) (1.200,70) 6.970,83 (77,51) 9 Jasa-Jasa 86,29 2.504,95 (0,56) (3.900,57) (7.036,57) (7.212,57) 1.907,89 (2.748,57)
Sumber : Hasil Analisis 2012 4.3.4 Intepretasi Nilai Pergeseran Analisis Shift-Share
A. Analisis Kota Cilegon
Jika dilihat berdasarkan analisis shift-share yang telah dilakukan, terlihat
bahwa hampir seluruh sub sektor ekonomi di Kota Cilegon menunjukan national
share atau pergeseran yang positif, hal tersebut dapat dikategorikan bahwa sektor
perekonomian di Kota Cilegon tergolong maju karena memiliki nilai national
share atau pergeseran yang positif. Sedangkan untuk nilai national share yang
negatif merupakan sub sektor yang kurang berkembang yang ada di Kota Cilegon.
Dilihat dari pergeseran PDRB atas harga konstan di Kota Cilegon tahun 2007-
2010, nilai shift share untuk sub sektor perekonomian di Kota Cilegon dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
85
Tabel 4.16 Nilai Pergeseran PDRB Kota Cilegon
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2007-2010 No Sub Sektor Ekonomi PS DS Kuadran 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan a. Tanaman bahan makanan - - III b. Tanaman perkebunan - + II c. Peternakan dan hasil-hasilnya - + III d. Kehutanan e. Perikanan - + II 2 Pertambangan dan Penggalian a. Minyak dan gas bumi
b. Pertambangan tanpa migas c. Penggalian - + II 3 Industri Pengolahan a. Industri migas b. Industri tanpa migas - + II 4 Listrik, Gas dan Air Bersih a. Listrik + - IV b. Gas kota c. Air bersih + - IV 5 Bangunan 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran a. Perdagangan besar dan eceran + - IV b. Hotel + - IV c. Restoran + + I 7 Pengangkutan dan Komunikasi a. Pengangkutan 1) Angkutan rel - + II 2) Angkutan jalan raya + - IV 3) Angkutan laut - - III 4) Angkutan sungai dan penyeberangan + - IV 5) Angkutan udara 6) Jasa penunjang angkutan - - III b. Komunikasi + - IV 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan a. Bank - + II b. Lembaga keuangan lainnya + + I c. Sewa Bangunan + - IV d. Jasa perusahaan + - IV 9 Jasa-Jasa a. Pemerintahan umum + - IV b. Swasta 1) Sosial kemasyarakatan + - IV 2) Hiburan dan rekreasi + - IV 3) Perorangan dan rumah tangga + + I
Sumber : Hasil Analisis 2012 Keterangan: PS = Proportional Shift
DS = Differential Shift
86
Tabel 4.17 Intepretasi Dari Nilai Shift-Share Kota Cilegon Dengan Variabel PDRB
No Kuadran Intepretasi Sub Sektor
1 K I
Sektor ini mempunyai peranan yang penting dalam perekonomian kota (kontribusinya cenderung naik) dan naik terhadap sistem perekonomian yang lebih luas (provinsi). (Budiharsono, 2001 : 42)
Restoran, Lembaga keuangan lainnya, Perorangan dan rumah tangga
2 K II Sektor ini hanya dapat meningkatkan peranannya dalam lingkup internal (kota) saja
Perkebunan, Perikanan, Penggalian, Industri tanpa migas, Angkutan rel, Bank
3 K III
Sektor ini tidak mempunyai peranan dalam memajukan perekonomian internal (kota) maupun eksternal (provinsi). (Budiharsono, 2001 : 42).
Tanaman bahan makanan, Peternakan, Angkutan laut, Jasa penunjang angkutan
4 K IV
Sektor ini hanya dapat meningkatkan peranannya dalam wilayah yang lebih luas (provinsi), tetapi tidak dapat meningkatkan perekonomian internal (kota). (Budiharsono, 2001 : 42).
Listrik, Air bersih, Perdagangan besar dan eceran, Hotel, Angkutan jalan raya, Angkutan sungai dan penyeberangan, Komunikasi, Sewa bangunan, Jasa perusahaan, Pemerintahan umum, Sosial kemasyarakatan, Hiburan dan rekreasi
Sumber : Hasil Analisis 2012
B. Analisis Kecamatan Kota Cilegon
Berdasarkan analisis shift-share yang telah dilakukan, terlihat bahwa hampir
seluruh sektor ekonomi di Kota Cilegon menunjukan national share atau
pergeseran yang positif, hal tersebut dapat dikategorikan bahwa sektor kegiatan di
tiap kecamatan Kota Cilegon tergolong maju karena memiliki nilai national share
atau pergeseran yang positif. Sedangkan untuk nilai national share yang negatif
merupakan sektor yang kurang berkembang yang ada di Kota Cilegon. Dilihat
dari pergeseran tenaga kerja tiap kecamatan di Kota Cilegon tahun 2007-2010,
nilai shift share untuk sektor kegaitan per kecamatan di Kota Cilegon dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
87
Tabel 4.18 Nilai Pergeseran Tenaga Kerja Per Kecamatan Kota Cilegon
Tahun 2007-2010
No Sektor
Kecataman Ciwandan Citangkil Pulomerak Purwakarta Grogol Cilegon Jombang Cibeber
Ps Ds
Kua
dran
Ps Ds K
uadr
an
Ps Ds
Kua
dran
Ps Ds
Kua
dran
Ps Ds
Kua
dran
Ps Ds
Kua
dran
Ps Ds
Kua
dran
Ps Ds
Kua
dran
1 1 + + I + + I + - IV + - IV + - IV + - IV + - IV + - IV 2 2 + + I + + I + - IV + - IV + - IV + + I + - IV + + I 3 3 - + II - + II - - III - + II - + II - + II - - III - + II 4 4 - - III - - III - - III - - III - - III - - III - + II - - III 5 5 - + II - + II - + II - + II - + II - + II - + II - - III 6 6 + + I + + I + - IV + + I + + I + + I + + I + + I 7 7 - + II - + II - + II - - III - - III - - III - - III - - III 8 8 - + II - + II - - III - - III - - III - - III - + II - - III 9 9 - + II - + II - - III - - III - - III - - III - + II - - III
Sumber : Hasil Analisis 2012 Keterangan: 1 = Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 2 = Pertambangan dan Penggalian 3 = Industri Pengolahan 4 = Listrik, Gas dan Air Bersih 5 = Konstruksi
6 = Perdagangan, Hotel dan Restoran 7 = Transportasi dan Komunikasi 8 = Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9 = Jasa-Jasa
Tabel 4.19
Intepretasi Dari Nilai Shift-Share Per Kecamatan Kota Cilegon Dengan Variabel Tenaga Kerja
No Sektor Kuadran I II III IV
1
Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
Ciwandan, Citangkil Pulomerak, Purwakarta, Grogol, Cilegon, Jombang, Cibeber
2 Pertambangan dan Penggalian
Ciwandan, Citangkil, Cilegon, Cibeber
Pulomerak, Purwakarta, Grogol, Jombang
3 Industri Pengolahan Ciwandan,
Citangkil Pulomerak, Purwakarta, Grogol, Cilegon, Jombang, Cibeber
4 Listrik, Gas dan Air Bersih
Jombang Ciwandan, Citangkil, Pulomerak, Purwakarta, Grogol, Cilegon, Cibeber
5
Konstruksi Ciwandan, Citangkil, Pulomerak, Purwakarta, Grogol, Cilegon, Jombang
Cibeber
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Ciwandan, Citangkil, Purwakarta, Grogol, Cilegon, Jombang, Cibeber
Pulomerak
7 Transportasi dan Komunikasi
Ciwandan, Citangkil, Pulomerak
Purwakarta, Grogol, Cilegon, Jombang, Cibeber
8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Ciwandan, Citangkil, Jombang
Pulomerak, Purwakarta, Grogol, Cilegon, Cibeber
9 Jasa-Jasa Ciwandan, Citangkil, Jombang
Pulomerak, Purwakarta, Grogol, Cilegon, Cibeber
Sumber : Hasil Analisis 2012
88
Keterangan:
Kuadran I : Sektor ini mempunyai peranan yang penting dalam perekonomian kota
(kontribusinya cenderung naik) dan naik terhadap sistem perekonomian
yang lebih luas (provinsi).
Kuadran II : Sektor ini hanya dapat meningkatkan peranannya dalam lingkup
internal (kota) saja.
Kuadran III : Sektor ini tidak mempunyai peranan dalam memajukan perekonomian
internal (kota) maupun eksternal (provinsi).
Kuadran IV : Sektor ini hanya dapat meningkatkan peranannya dalam wilayah yang
lebih luas (provinsi), tetapi tidak dapat meningkatkan perekonomian
internal (kota).
4.3.5 Analisis Tipologi Proportional Share Terhadap Differential Shift Kota Cilegon
Hasil dari analisis tipologi antara proportional share terhadap differential shift
menghasilkn persebaran sub sektor pada kuadran kecuali kuadran I. Kuadran II
meliputi sub perdagangan besar dan eceran yang berarti sektor ini cukup potensial
pada pertumbuhan ekonominya namun pada segi kegiatan dipasaran kurang potensial.
Kuadran III meliputi sub sektor jasa-jasa yang berarti sub sektor ini tidak mengalami
pertumbuhan dan aktivitas yang baik (rendah). Kuadran IV meliputi sub sektor
industri tanpa migas yang berarti sektor ini dalam segi pertumbuhan kurang
berkembang namun untuk aktivitasnya cukup berpotensi untuk dikembangkan.
Kaitannya dengan fungsi Kota Cilegon, semua sub sektor yang merupakan
fungsi Kota Cilegon tidak berpotensi besar terhadap pertumbuhan dan aktivitas di
Kota Cilegon sehingga perlu adanya inovasi baru untuk meningkatkan kegiatan sub
sektor tersebut.
89
Gambar 4.4 Tipologi Proportional Share Terhadap Differential Shift Kota Cilegon
264.191,61
-296.052,3 -1.358,81.562,3 (28.915,85, 50.301,1 57.831,7 132.095,81)
57.762,03
4.893,11
1.297,73
- 144.462,57
Sumber : Hasil Analisis 2012 Keterangan: 1 = Industri Tanpa Migas 2 = Perdagangan Besar dan Eceran 3 = Jasa-Jasa
4.4 Analisis Dukungan Sektor Potensial Dalam Mendukung Fungsi Kota 4.4.1 Analisis Fungsi Kota Cilegon Berdasarkan Kriteria
Dilihat dari fungsi yang ditetapkan menurut kebijakan yang terkait di Kota
Cilegon terdapat tiga fungsi utama yakni terdapat dalam industri tanpa migas,
perdagangan besar dan eceran serta jasa-jasa.
Dari ketiga fungsi tersebut berdasarkan tipologi gabungan,sub sektor industri
tanpa migas adalah sub sektor yang berpotensi dan daya dukung yang besar baik dari
segi peranan perekonomian maupun dampak dari penggandaan kegiatan tersebut.
Untuk lebih jelasnya mengenai fungsi Kota Cilegon yang sudah berjalan dan yang
belum berjalan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Ds
Ps
2
1
3
90
Tabel 4.20 Fungsi Kota Cilegon Berdasarkan Kebijakan
Kebijakan Fungsi
RTRW Nasional
1. Simpul utama kegiatan ekspor-impor (pintu gerbang menuju kawasan internasional)
2. Pusat kegiatan industri skala nasional 3. Pusat kegiatan jasa skala nasional 4. Simpul utama transportasi skala nasional
RPJP Nasional 1. Industri pengolahan 2. Jasa penunjang
MP3EI Pendorong industri dan jasa nasional
RTRW Provinsi Banten
1. Kehutanan 2. Pertanian 3. Industri 4. Pelabuhan 5. Pariwisata 6. Pemerintahan 7. Jasa 8. Perdagangan 9. Pertambangan 10. Pergudangan 11. Pendidikan
RTRW Kota Cilegon
1. Kegiatan komersial 2. Perkotaan 3. Pelayanan umum dan sosial 4. Kawasan permukiman perkotaan 5. Industri 6. Perdagangan 7. Jasa 8. Transportasi
Kesimpulan: (1) Industri, (2) Jasa, (3) Perdagangan Sumber: Hasil Analisis Tahun 2012
Gambar 4.5
Tipologi Gabungan Tiap Kriteria Kota Cilegon
Sumber : Hasil Analisis 2012 Keterangan: 1 = Industri Tanpa Migas 2 = Perdagangan Besar dan Eceran 3 = Jasa-Jasa
Kuadran I Kuadran IV
Kuadran III Kuadran II
1
2
3
91
Tabel 4.21 Matrik Hasil Analisis Gabungan Fungsi Kota Sub Sektor Industri Berdasarkan
Kriteria Di Kota Cilegon No Kinerja/
Kriteria Sub Kriteria Standar Sub Kriteria Perubahan Eksisting Indeks
1 Peran Struktur Ekonomi (*)
Kontribusi 21,82 % < 30,29% 138,75% Laju Pertumbuhan 11,39 % > 2,16% 18,95%
2 Basis Ekonomi (**) LQ >1 < 1,27 127% ME >1,5 < 4,71 314%
3 Perubahan Struktur Ekonomi (***)
Perubahan Pertumbuhan Sektor Ekonomi >28.915,85 > -296.052,3 1% Perubahan Aktivitas Sektor Ekonomi >179.123,97 > 264.191,61 146,99%
Sumber : Hasil Analisis 2012 Keterangan: * : Hollis Chenery ** : Suwardjoko Warpani & Tarigan *** : Budiharsono
Tabel 4.22
Matrik Hasil Analisis Gabungan Fungsi Kota Sub Sektor Perdagangan Besar dan Eceran Berdasarkan Kriteria Di Kota Cilegon
No Kinerja/ Kriteria Sub Kriteria Standar
Sub Kriteria Perubahan Eksisting Indeks
1 Peran Struktur Ekonomi (*)
Kontribusi 13,76% > 4,24% 30,80% Laju Pertumbuhan 31,007% > 3,69% 11,90%
2 Basis Ekonomi (**) LQ >1 > 0,61 61% ME >1,5 > -1,56 1%
3 Perubahan Struktur Ekonomi (***)
Perubahan Pertumbuhan Sektor Ekonomi >28.915,85 < 50.301,1 173.95% Perubahan Aktivitas Sektor Ekonomi >179.123,97 > 57.762,03 32,25%
Sumber : Hasil Analisis 2012 Keterangan: * : Hollis Chenery ** : Suwardjoko Warpani & Tarigan *** : Budiharsono
Tabel 4.23
Matrik Hasil Analisis Gabungan Fungsi Kota Sektor Jasa-Jasa Berdasarkan Kriteria Di Kota Cilegon
No Kinerja/ Kriteria Sub Kriteria Standar
Sub Kriteria Perubahan Eksisting Indeks
1 Peran Struktur Ekonomi (*)
Kontribusi 3,11% > 0,64% 20,58% Laju Pertumbuhan 31,40% > 2,80% 8,91%
2 Basis Ekonomi (**) LQ >1 > 0,32 32% ME >1,5 > -0,47 1%
3 Perubahan Struktur Ekonomi (***)
Perubahan Pertumbuhan Sektor Ekonomi >565.435,07 > 23.425,68 4,14% Perubahan Aktivitas Sektor Ekonomi >86.630,1 > 1.562,3 1,8%
Sumber : Hasil Analisis 2012 Keterangan: * : Hollis Chenery ** : Suwardjoko Warpani & Tarigan *** : Budiharsono
Dilakukannya analisis indeks gabungan berdasarkan fungsi kota hasil dari
kebijakan yang terkait mengenai Kota Cilegon berdasarkan kriteria yang telah
92
ditentukan menghasilkan suatu pernyataan bahwa hanya fungsi kota sebagai kota
industri yakni industri tanpa migas, penggalian dan transportasi yang
berjalan/berkembang karena menghasilkan nilai rata-rata indeks >100 persen.
Sedangkan untuk fungsi lainnya belum berjalan/berkembang pesat karena nilai rata-
rata yang dihasilkan <100 persen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 4.24 Analisis Indeks Gabungan Fungsi Kota Cilegon Berdasarkan Kebijakan
No Kinerja/ Kriteria Sub Kriteria Fungsi Kota
Industri Perdagangan Jasa-Jasa
1 Peran Struktur Ekonomi
Kontribusi 138,75 30,80 20,58 Laju Pertumbuhan 18,95 11,90 8,91
2 Basis Ekonomi LQ 127 61 32 ME 314 1 1
3 Perubahan Struktur Ekonomi
Perubahan Pertumbuhan Sektor Ekonomi 1 173,95 4,14 Perubahan Aktivitas Sektor Ekonomi 146,99 32,25 1,8
Jumlah 746,7 310,90 68,45 Rata-Rata 124,45 51,82 11,41
Sumber : Hasil Analisis 2012
Gambar 4.6 Indeks Kinerja/Kriteria Fungsi Kota Cilegon
Sumber : Hasil Analisis 2012 Keterangan: : Industri : Perdagangan : Jasa-Jasa
Dari gambar diatas memberikan informasi bahwa nilai indeks tertinggi terdapat
pada fungsi Kota Cilegon sebagai industri pengolahan yakni industri tanpa migas hal
ini dilihat dari penggunaan lahan Kota Cilegon yang memiliki presentase sebesar
20,84% dari total luasan Kota Cilegon serta dalam kebijakan Kota Cilegon memiliki
pusat industri yang berada pada Kecamatan Ciwandan serta tersebar juga pada
Kecamatan Citangkil, Purwakarta dan Grogol. Sedangkan untuk perdagangan dan
Kriteria Terpenuhi 100%
93
jasa dilihat dari penggunaan lahannya masih sangat rendah yakni sebesar 8,64% yang
penggunaan lahan terbanyak pada sektor ini adalah Kecamatan Cilegon.
4.6.2 Sub Sektor Potensial Dalam Mendukung Fungsi Kota Cilegon
A. Sub Sektor Potensial
Dalam menentukan sub sektor potensial penulis membuat sekumpulan
pertanyaan yang masing-masing diajukan untuk mendapat nilai perbandingan antara
beberapa faktor/kriteria yang ditinjau dari segi pentingnya faktor tersebut terhadap
faktor lainnya dalam menentukan prioritas terhadap sub sektor ekonomi potensial di
Kota Cilegon. Sekumpulan pertanyaan tersebut berupa quisioner yang mana dalam
penelitian penentuan sub sektor ekonomi potensial ini peneliti menggunakan
responden dari tenaga ahli yang berbeda sehingga menghasilkan bobot dari tiap
masing-masing variabel.
Gambar 4.7 Nilai Kriteria dan Sub Kriteria
Sumber : Hasil Analisis 2012
94
Dari serangkaian analisis tersebut penulis melakukan uji konsistensi yang
menghasilkan bahwa jawaban responden dianggap konsisten karena rasio konsistensi
analisis ini adalah 0,0012 atau 0,12% < 10%. Selanjutnya dilakukan pengukuran
klasifikasi sektor potensial yang terdapat pada Kota Cilegon. Dalam penelitian ini sub
sektor yang merupakan potensial yaitu sub sektor yang memiliki nilai positif. Dan
dihasilkan sembilan sub sektor Perekonomian yang potensial di Kota Cilegon yang
harus di prioritaskan dalam pengembangannya. Adapun ke sembilan sub sektor
tersebut adalah:
1. Penggalian
2. Industri tanpa migas
3. Listrik
4. Perdagangan besar dan eceran
5. Angkutan laut
6. Angkutan sungai dan penyeberangan
7. Bank
8. Lembaga keuangan lainnya
9. Jasa perusahaan
Berdasarkan kebijakan yang terkait Kota Cilegon berfungsi sebagai kota
industri, pertambangan, perdagangan, jasa dan transportasi. Dimana dari hasil analisis
menghasilkan tiga fungsi yang menunjukan berkembang pesat yakni industri,
pertambangan dan tranportasi. Sedangkan apabila dilihat dari hasil analisis sub sektor
potensial dengan menggunakan metode AHP tidak terjadi kesenjangan antara fungsi
yang ditetapkan oleh kebijakan terkait dengan sembilan sub sektor potensial yang
diperoleh. Oleh karena itu fungsi yang ditetapkan atau dirumuskan oleh kebijakan
terkait Kota Cilegon sesuai dengan sub sektor potensial yang terdapat pada Kota
Cilegon.
95
Tabel 4.25 Hasil Analisis Kriteria dan Sub KriteriaSub Sektor
Perekonomian Kota Cilegon
No. Sub Sektor Peran Struktur
Ekonomi Ekonomi Basis Perubahan Struktur Ekonomi
Kontribusi Laju LQ ME Ns Ps Ds 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
a. Tanaman bahan makanan 1,20 -0,10 0,41 -0,69 48.620,69 (24.327,6) (26.344,04)
b. Tanaman perkebunan 0,02 2,10 0,08 -0,08 897,06 (746,8) 692,54
c. Peternakan dan hasil-hasilnya 0,10 1,41 0,12 -0,14 3.767,65 (2.516,5) 1.064,92
d. Kehutanan - - - - - - -
e. Perikanan 0,03 2,10 0,08 -0,09 1.076,47 (366,2) 301,11 2 Pertambangan dan Penggalian
a. Minyak dan gas bumi - - - - - - -
b. Pertambangan tanpa migas - - - - - - - c. Penggalian 0,04 2,14 1,29 4,50 1.609,40 (1.358,8) 1.297,73
3 Industri Pengolahan a. Industri migas - - - - - - - b. Industri tanpa migas 30,29 2,16 1,27 4,71 1.130.870,13 (296.052,3) 264.191,61
4 Listrik, Gas dan Air Bersih a. Listrik 4,69 0,63 2,34 1,74 181.861,94 26.269,3 (159.229,88) b. Gas kota - - - - - - - c. Air bersih 0,07 2,20 1,75 2,33 2.503,51 0 (140,79)
5 Bangunan 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran a. Perdagangan besar dan eceran 4,24 3,92 0,61 -1,56 151.998,67 50.301,1 57.762,03 b. Hotel 0,04 4,82 0,67 -2,00 1.609,40 1.039,1 (2.324,08) c. Restoran 1,14 3,46 0,88 -7,11 41.844,34 6.998,9 9.773,66
7 Pengangkutan dan Komunikasi a. Pengangkutan 3,97 1,01 1,09 12,45 154.323,36 57.831,7 (144.462,57) 1) Angkutan rel 0,04 0,34 2,33 1,75 1.430,58 (2.441,8) 1.163,60 2) Angkutan jalan raya 0,75 1,68 0,50 -0,98 28.432,69 3.077,4 (10.275,11) 3) Angkutan laut 2,29 0,86 6,29 1,19 89.768,63 (52.558,2) (3.474,59) 4) Angkutan sungai dan penyeberangan 0,50 0,50 6,13 1,20 19.670,42 0 (15.793,47) 5) Angkutan udara - - - - - - - 6) Jasa penunjang angkutan 0,39 1,26 0,72 -2,63 15.021,05 (5.132,9) (1.556,34) b. Komunikasi 0,07 5,12 0,15 -0,18 2.503,51 4.561,2 (984,28)
8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan a. Bank 0,55 4,07 1,51 2,96 9.656,39 (261.923,1) 358.247,93 b. Lembaga keuangan lainnya 0,15 2,35 2,06 1,94 5.185,84 2.480,7 2.218,38 c. Sewa Bangunan 0,34 2,56 0,44 -0,78 12.517,54 4.716,6 (3.967,28) d. Jasa perusahaan 0,17 4,07 1,06 18,00 6.258,77 1.423,5 (436,83)
9 Jasa-Jasa a. Pemerintahan umum 0,30 2,31 0,31 -0,45 11.387,14 0 (247,10) b. Swasta 0,34 2,81 0,32 -0,48 12.517,54 1.396,7 1.800,55 1) Sosial kemasyarakatan 0,07 3,21 0,24 -0,32 2.503,51 1.237,3 (108,30) 2) Hiburan dan rekreasi 0,01 2,17 0,25 -0,33 357,64 0 (20,11) 3) Perorangan dan rumah tangga 0,26 2,73 0,36 -0,57 9.656,39 0 2.331,96
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012 Keterangan: Ns : Proporsi Sektor Ekonomi Ps : Perubahan Pertumbuhan Ekonomi Ds : Perubahan Aktivitas Ekonomi
96
Tabel 4.26 Nilai Standardize Hasil Analisis Kriteria dan Sub Kriteria
Sub Sektor Perekonomian Kota Cilegon
No. Sub Sektor Peran Struktur
Ekonomi Ekonomi Basis Perubahan Struktur Ekonomi
Kontribusi Laju LQ ME Ns Ps Ds 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
a. Tanaman bahan makanan -0,12 -0,67 -0,52 -0,42 -0,11 -0,08 -0,40
b. Tanaman perkebunan -0,36 -0,08 -0,73 -0,29 -0,33 0,22 -0,12
c. Peternakan dan hasil-hasilnya -0,35 -0,26 -0,70 -0,30 -0,31 0,20 -0,12
d. Kehutanan - - - - -
e. Perikanan -0,36 -0,08 -0,73 -0,29 -0,33 0,23 -0,12 2 Pertambangan dan Penggalian
a. Minyak dan gas bumi - - - - - - -
b. Pertambangan tanpa migas - - - - - - - c. Penggalian -0,36 -0,06 0,04 0,69 -0,32 0,21 -0,11 3 Industri Pengolahan a. Industri migas - - - - - - - b. Industri tanpa migas 4,29 -0,06 0,02 0,73 4,86 -3,57 2,60 4 Listrik, Gas dan Air Bersih a. Listrik 0,35 -0,46 0,70 0,10 0,50 0,57 -1,77 b. Gas kota - - - - - - - c. Air bersih -0,37 -0,63 -0,78 -0,27 -0,33 0,23 -0,13 5 Bangunan 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran a. Perdagangan besar dan eceran 0,29 0,35 -0,39 -0,60 0,37 0,88 0,47 b. Hotel -0,36 -0,49 -0,35 -0,70 -0,32 0,24 -0,15 c. Restoran -0,19 0,18 -0,22 -1,79 -0,14 0,32 -0,03 7 Pengangkutan dan Komunikasi a. Pengangkutan 1) Angkutan rel -0,36 -0,54 0,69 0,10 -0,32 0,20 -0,11 2) Angkutan jalan raya -0,25 -0,18 -0,46 -0,48 -0,20 0,27 -0,23 3) Angkutan laut -0,01 -0,40 3,19 -0,02 0,08 -0,44 -0,16 4) Angkutan sungai dan penyeberangan -0,29 -0,50 3,09 -0,02 -0,24 0,23 -0,29 5) Angkutan udara - - - - - 6) Jasa penunjang angkutan -0,31 -0,30 -0,32 -0,83 -0,26 0,17 -0,14 b. Komunikasi -0,35 0,72 -0,68 -0,31 -0,32 0,29 -0,14 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan a. Bank -0,28 5,68 0,18 0,36 -0,29 -3,13 3,57 b. Lembaga keuangan lainnya -0,34 0,45 0,52 0,14 -0,31 0,26 -0,10 c. Sewa Bangunan -0,31 -0,01 -0,50 -0,44 -0,27 0,29 -0,17 d. Jasa perusahaan -0,34 0,05 -0,11 3,57 -0,30 0,25 -0,13 9 Jasa-Jasa a. Pemerintahan umum -0,32 -0,02 -0,58 -0,37 -0,28 0,23 -0,13 b. Swasta 1) Sosial kemasyarakatan -0,36 0,22 -0,63 -0,34 -0,32 0,25 -0,13 2) Hiburan dan rekreasi -0,36 -0,06 -0,62 -0,34 -0,33 0,23 -0,13 3) Perorangan dan rumah tangga -0,33 0,09 -0,55 -0,39 -0,29 0,23 -0,10
Sumber : Hasil Analisis 2012 Keterangan: Ns : Proporsi Sektor Ekonomi Ps : Perubahan Pertumbuhan Ekonomi Ds : Perubahan Aktivitas Ekonomi
97
Tabel 4.27 Hasil Analisis Gabungan Sub Sektor Ekonomi Potensial Kota Cilegon
No. Sub Sektor
Peran Struktur Ekonomi
(0,331)
Ekonomi Basis (0,417)
Perubahan Struktur Ekonomi
(0,252) Jumlah Kontribusi
(0,697) Laju
(0,303) LQ
(0,424) ME
(0,576) Ns
(0,494) Ps
(0,290) Ds
(0,217) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
a. Tanaman bahan makanan -0,029 -0,068 -0,092 -0,101 -0,013 -0,006 -0,022 -0,330 b. Tanaman perkebunan -0,084 -0,008 -0,128 -0,069 -0,041 0,016 -0,007 -0,320 c. Peternakan dan hasil-hasilnya -0,081 -0,026 -0,124 -0,072 -0,039 0,014 -0,006 -0,334 d. Kehutanan - - - - - - - - e. Perikanan -0,083 -0,008 -0,128 -0,070 -0,041 0,017 -0,007 -0,320
2 Pertambangan dan Penggalian a. Minyak dan gas bumi - - - - - - - - b. Pertambangan tanpa migas - - - - - - - -
c. Penggalian -0,083 -0,006 0,006 0,165 -0,040 0,016 -0,006 0,052 3 Industri Pengolahan a. Industri migas - - - - - - - - b. Industri tanpa migas 0,990 -0,006 0,004 0,176 0,604 -0,260 0,142 1,650 4 Listrik, Gas dan Air Bersih a. Listrik 0,082 -0,046 0,124 0,024 0,063 0,041 -0,096 0,191 b. Gas kota - - - - - - - - c. Air bersih -0,084 -0,063 -0,137 -0,065 -0,041 0,017 -0,007 -0,381 5 Bangunan 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran a. Perdagangan besar dan eceran 0,066 0,035 -0,069 -0,145 0,046 0,064 0,026 0,021 b. Hotel -0,083 -0,049 -0,063 -0,168 -0,040 0,018 -0,008 -0,393 c. Restoran -0,044 0,018 -0,039 -0,430 -0,017 0,023 -0,001 -0,490 7 Pengangkutan dan Komunikasi a. Pengangkutan 1) Angkutan rel -0,083 -0,054 0,122 0,024 -0,040 0,015 -0,006 -0,022 2) Angkutan jalan raya -0,058 -0,018 -0,082 -0,116 -0,025 0,020 -0,013 -0,291 3) Angkutan laut -0,003 -0,040 0,564 -0,004 0,010 -0,032 -0,009 0,485 4) Angkutan sungai dan penyeberangan -0,067 -0,050 0,546 -0,004 -0,030 0,017 -0,016 0,397 5) Angkutan udara - - - - - - - - 6) Jasa penunjang angkutan -0,071 -0,030 -0,057 -0,200 -0,033 0,012 -0,008 -0,386 b. Komunikasi -0,082 0,073 -0,121 -0,075 -0,040 0,021 -0,007 -0,231 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan a. Bank -0,065 0,569 0,031 0,086 -0,036 -0,228 0,194 0,552 b. Lembaga keuangan lainnya -0,079 0,045 0,092 0,034 -0,038 0,019 -0,006 0,067 c. Sewa Bangunan -0,073 -0,001 -0,088 -0,105 -0,034 0,021 -0,009 -0,289 d. Jasa perusahaan -0,078 0,005 -0,019 0,858 -0,038 0,018 -0,007 0,738 9 Jasa-Jasa a. Pemerintahan umum -0,074 -0,002 -0,103 -0,088 -0,035 0,017 -0,007 -0,292 b. Swasta 1) Sosial kemasyarakatan -0,082 0,022 -0,111 -0,082 -0,040 0,018 -0,007 -0,281 2) Hiburan dan rekreasi -0,084 -0,006 -0,109 -0,082 -0,041 0,017 -0,007 -0,312 3) Perorangan dan rumah tangga -0,075 0,009 -0,097 -0,095 -0,036 0,017 -0,006 -0,282
Sumber : Hasil Analisis 2012 Keterangan: Ns : Proporsi Sektor Ekonomi Ps : Perubahan Pertumbuhan Ekonomi Ds : Perubahan Aktivitas Ekonomi
B. Fungsi Kota Cilegon
Hasil dari analisis berdasarkan kriteria dan sub kriteria yang telah ditentukan
menghasilkan beberapa sektor kegiatan yang dominan pada setiap kecamatan
yang berada di Kota Cilegon. Hal tersebut memperlihatkan bahwa sektor kegiatan
tiap kecamatan yang ada menggambarkan sub kegiatan di Kota Cilegon yang
98
berbeda-beda dan seluruh kecamatan di Kota Cilegon sektor kegiatannya dominan
adalah industri, perdagangan, hotel dan restoran serta jasa-jasa. untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.28 Fungsi Kota Tiap Kecamatan Kota Cilegon
Berdasarkan Hasil Analisis Gabungan No Kecamatan Fungsi No Kecamatan Fungsi
1 Ciwandan
- Industri Pengolahan - Perdagangan, Hotel
dan Restoran - Transportasi dan
Komunikasi
5 Grogol
- Industri Pengolahan
- Kontruksi
2 Citangkil
- Kontruksi - Perdagangan, Hotel
dan Restoran - Transportasi dan
Komunikasi - Jasa-Jasa
6 Cilegon
- Pertambangan dan Penggalian
- Kontruksi - Perdagangan,
Hotel dan Restoran
3 Pulomerak
- Kontruksi - Tranportasi dan
Komunikasi - Keuangan,
Persewaan dan Jasa Perusahaan
7 Jombang
- Kontruksi - Perdagangan,
Hotel dan Restoran
- Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
- Jasa-Jasa
4 Purwakarta
- Industri Pengolahan - Kontruksi - Keuangan,
persewaan dan Jasa Perusahaan
- Jasa-Jasa
8 Cibeber
- Pertambangan dan Penggalian
- Perdagangan, Hotel dan Restoran
- Jasa-Jasa Sumber : Hasil Analisis 2012
Tabel 4.29 Analisis Indeks Gabungan Guna Lahan Kota Cilegon
No Kinerja/ Kriteria Sub Kriteria
Jenis Guna Lahan
Industri Perdagangan dan Jasa
1 Peran Struktur Ekonomi
Kontribusi 425,44 70,50 Laju Pertumbuhan 116,58 106,96
2 Basis Ekonomi LQ 260,69 100,49 ME 1 96,55
3 Perubahan Struktur Ekonomi
Perubahan Pertumbuhan Sektor Ekonomi 4,09 2,45 Perubahan Aktivitas Sektor Ekonomi 12,84 1
Jumlah 820,63 377,94 Rata-Rata 136,77 62,99
Sumber : Hasil Analisis 2012
99
Gambar 4.8 Kesesuaian Antara Non Spasial dan Spasial
Sumber : Hasil Analisis 2012 Keterangan:
Untuk melihat sektor yang dapat mendukung fungsi Kota Cilegon dilakukan
analisis kondisi eksisting (Tabel 4.28) sehingga memperoleh kesesuaian antara
hasil analisis non spasial dengan analisis spasial yang dapat dilihat pada Gambar
4.8 diatas yang memberikan informasi bahwa kesesuaian antar hasil analisis
berdasarkan variabel PDRB dengan kondisi eksisting yang terdapat pada Kota
Cilegon yakni bahwa Kota Cilegon berfungsi sebagai pusat industri sudah
mendukung terhadap kondisi eksistingnya yang dilihat pada terdapatnya kawasan
pusat industri yang terdapat pada Kecamatan Ciwandan dan fungsi lainnya bila
dilihat pada hasil analisis non spasial dan spasial belum dapat dikatakan
mendukung oleh fungsi kota yang sedang diemban pada Kota Cilegon yakni
sebagai kota industri, perdagangan dan jasa namun apabila dilihat dari presentase
nilai yang dihasilkan baik dari analisis spasial maupun non spasial tidak terjadi
banyak penyimpangan.
Kriteria Terpenuhi 100%
Spasial
40.85 136,77 67,99 10,71 5,97
Kriterian Terpenuhi
100 %
124,45 51,82 11,41 9,28 7,68 52,8
Non Spasial
: Industri : Perdagangan : Jasa : Perdagangan & Jasa