30
74 BAB IV PERANCANGAN 1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Bangunan yang direncanakan berfiingsi untuk Gelanggang Samudra, mempunyai beberapafilosofidasar, yaitu : 1. Sebagai suatu bangunan rekreasi, maka bangunan harus dapat memberikan kepuasan kepada wisatawan dalam menikmati fasilitas yang ada dan keindahan alam di sekitar lingkungan. 2. Sebagai suatu tempat wisata utama, maka bangunan harus mempunyai daya tank tersendiri bagi wisatawan, misalnya dengan menampilkan unsur-unsur arsitektur yang bersifat atraktif dan dinamis. Dengan ditunjang penerapan teknologi modern diharapkan kehadirannya mampu memberikan kesan tersendiri dan memberikan citra lingkungan yang baik. 3. Sebagai bangunan rekreasi yang digunakan untuk umum, maka harus memberikan kesan menarik dan mengundang. Untuk mencapai target dari perencanaan tersebut perlu adanya pendekatan—pendekatan yaitu:

BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

74

BAB IV

PERANCANGAN

1. KONSEP DASAR PERANCANGAN

Bangunan yang direncanakan berfiingsi untuk Gelanggang Samudra, mempunyai

beberapa filosofi dasar, yaitu :

1. Sebagai suatu bangunan rekreasi, maka bangunan harus dapat memberikan

kepuasan kepada wisatawan dalam menikmati fasilitas yang ada dan keindahan

alam di sekitar lingkungan.

2. Sebagai suatu tempat wisata utama, maka bangunan harus mempunyai daya tank

tersendiri bagi wisatawan, misalnya dengan menampilkan unsur-unsur arsitektur

yang bersifat atraktif dan dinamis. Dengan ditunjang penerapan teknologi modern

diharapkan kehadirannya mampu memberikan kesan tersendiri dan memberikan

citra lingkungan yang baik.

3. Sebagai bangunan rekreasi yang digunakan untuk umum, maka harus memberikan

kesan menarik dan mengundang.

Untuk mencapai target dari perencanaan tersebut perlu adanya pendekatan—pendekatan

yaitu:

Page 2: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

75

• Pendekatan terhadap lingkungan dan tapak yaitu peranan Ujung Pandang sebagai

kawasan wisata.

• Pendekatan terhadap bangunan sebagai sarana rekreasi.

Pendekatan secara lingkungan dan tapak yaitu :

- Untuk mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan meningkatkan

potensi alam yang ada, dalam menentukan tapak disesuaikan dengan peraturan

Pemda setempat.

- Pencapaian ke tapak mudah dari jalan utama.

Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi:

- Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah yang nyaman

dan mampu memberikan hiburan serta menambah pengetahuan.

- Mengutamakan para tamu dapat menikmati keindahan alam dan fasilitas yang

disediakan.

- Zoning yang jelas dari setiap bangunan.

- Orientasi ke pemandangan lepas pantai.

- Bentuk bangunan berkesan terbuka dan mengundang.

- View terbaik diarahkan pada ruang-ruang yang penting, seperti Entrance Hall,

Restaurant, dan lainnya.

- Memanfaatkan tata ruang luar sebagai pemandangan yang baik dari dalam bangunan,

pengarah dan penghubung antar kegiatan dan aktifitas yang terjadi.

- Menampilkan unsur-unsur kelautan dalam penataan ruang dalamnya dan pada

penampilan eksterior bangunannya.

Page 3: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

76

2. PERANCANGAN TAPAK

Perencanaan sebuah kawasan rekreasi mempunyai beberapa faktor yang

sangat penting untuk dipertimbangkan, dimana faktor tersebut berpengaruh

terhadap pencapaian ke lokasi, fungsi, serta servis dari perencanaan proyek

tersebut. Lokasi yang ditetapkan sebagai kawasan rekreasi adalah Tanjung Bunga

yang memiliki keuntungan sebagai berikut:

- merupakan kawasan yang cukup tenang karena terletak di pinggir kota Ujung

Pandang, serta memiliki kondisi yang alami yang sangat tepat bila dimanfaatkan

sebagai lokasi rekreasi

- Strategis, karena hanya berjarak 9 km dari pusat kota Ujung Pandang, sehingga

mudah dicapai oleh wisatawan

- merupakan kawasan yang ditetapkan dan dikembangkan sebagai kawasan wisata

oleh Pemerintah Kotamadya Ujung Pandang

- menarik, karena memiliki pemandangan pantai yang indah denganpanorama

sunset-nya

- aksessibilitas ke lokasi wisata lainnya cukup baik dalam arti terdapat jalur

transportasi umum

- terdapat jaringan utilitas seperti air bersih, listrik dan telepon.

2.1. Analisis Tapak

Dalam proses perancangan tapak,hal-hal yang dapat dipakai sebagai pertimbangan

dalam pemilihan dan perancangan tapak adalah:

Page 4: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

77

2. 1.1. Analisis Iklim

Iklim pada pantai tapak pada umumnya sama dengan iklim pantai Ujung

Pandang, yaitu beriklim basah pada akhir bulan Nopember - April dan

beriklim kering pada bulan April - Mei dan Oktober - Nopember. Tapak

termasuk dalam kategori iklim tropis dimana perubahan cuaca tidak teijadi

secara drastis. Temperatur berkisar antara 23° C di malam hari dan 32° C di

siang hari. Kelembaban udara berkisar antara 60% - 87%. Angin yang

dominan selama setahun adalah angin barat/ barat laut dengan kecepatan 4

- 10 knots selama musim barat, dan angin timur/ timur tenggara pada

musim timur dengan kecepatan 5-8 knots. Kondisi iklim tropis yang panas

lembab memungkinkan untuk dibuat pembukaan yang lebar dengan sistem

cross ventilasi (gambar 4.1).

2.1.2. Analisis Geologi

Lapisan tanah keras yang mempunyai daya dukung tinggi tidak terlalu

dalam, sehingga tidak memerlukan biaya yang tinggi dalam pembangunan

bangunan yang tinggi. Kandungan air tanah dapat diperoleh pada kedalaman

yang cukup dalam dari permukaan tanah.

2.1.3. Analisis Hidrologi

Keadaan hidrologi di bawah permukaan, terutama air tanah dangkal (sumur)

sangat bervariasi dan dapat dikatakan relatif dangkal, yaitu antara 2 - 3

meter.

Kondisi laut adalah: dari pinggir pantai garis kontur -1.00m rata-rata

terletak pada jarak 100 m, -2.00 m rata-rata terletak pada jarak 200 m, -3.00

Page 5: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

78

m rata-rata terletak pada jarak 2S0 m dan pantai, sedangkan -S.00 m rata-

rata terletak pada jarak 500 m. Perbedaan ketinggian air pasang tertinggi

dan air surut terendah adalah 1,785 m. Tipe air laut yang mengandung kadar

garam yang cukup tinggi perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan

pemakaian bahan/ material, terutama untuk konstruksi bangunan

(gambar 4.2).

2.1.4. Analisis Topografi

Pada daerah pantai sebagian terdiri dari endapan pasir berwarna abu-abu,

bersifat agak lepas, ukuran agak halus sampai dengan sedang, permeabilitas

tinggi, mengandung pecahan kerang. Ketebalan 1,5 sampai dengan 5 meter.

2.1.5. Analisis Visual

Lokasi berada pada pesisir pantai selat Makassar. Penggalian potensi alam

dan lingkungan yang positif dari site harus dimanfaatkan agar dapat

langsung dinikmati. View yang sangat menarik dari kawasan ini adalah pada

arah barat dapat dinikmati pemandangan laut lepas yang indah dengan

matahari terbenamnya (gambar 4.3).

2.1.6. Analisis Planologi

Dengan mengusahakan untuk mempertahankan kondisi alaminya maka

tumbuhan eksisting diusahakan untuk dipertahankan. Dengan mengenal

karakter dari tiap jenis tumbuhan akan memberi alternatif-alternatif yang

mungkin dapat dipakai untuk mengatasi masalah-masalah seperti angin,

erosi, shelter, view dan lain sebagainya.

Page 6: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

79

2.1.7. Anal is is Sirkulasi

- Sirkulasi Luar Tapak

Lokasi dapat dicapai dari dua arah, yaitu dari arah kota Ujung Pandang

(timur laut) dan dari arah Sungai Jeneberang (barat daya). Kelas jalan yang

melalui lokasi adalah kolektor sekunder, dimana jalan tersebut akan

berhubungan dengan jalan yang bertemu dengan jalan raya satu arah

dengan jalur hijau pada poros jalan (gambar 4.4).

- Sirkulasi dalam tapak

Sirkulasi dalam tapak direncanakan menggunakan pola pencapaian

langsung, yang disesuaikan dengan pola penataan massa.

2.1.8. Analisis Karakter She

Kebisingan yang terbesar berasal dari jalan, karena she berbatasan dengan

site lain di sebelah kanan dan kirinya. Hal ini mempengaruhi peletakan massa

dalam site (gambar 4.5).

2.1.9. Analisis Zoning

Dengan adanya analisis di atas, maka dapat di buat zoning dengan

penempatan zone publik pada sepanjang sisi site di daerah dekat jalan, zone

privat dan servis diletakkan disepanjang sisi she yang dekat dengan pantai,

sedangkan zone semi publik diletakkan diantara zone publik dan semi publik

(gambar 4.6).

Page 7: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

Gambar 4.1. Analisis Sinar Matahari dan Arab Angin

—t 0M&HTACI MATAHAM T t M U B - * eAPAT MEMPETiGAWlHi

l£TAt P£M8UWWrt PADA Cii'l - Cfti flAtlGUHArt •

PAPA DAtpAM TPOP'lS YAW 'iHTOttirAT pAMAC

MATAHAtftlTA CUPUP -rirtOff? , S E B A i ^ Y A ppMffUr=AArt

TlpAC PU^TA^Ar t PAPA CTjf -£ f j f ><Art6 M E U G H A O A P

Y&APAH MATAHAUi" i fWf*e<1A ©ArtGUrtArt APArt MtriPAPAT

6EffArt PArtAC.fl? COWiP X\r i f f« • ATAU ffllA PeUUI Pi&UHAl^Arl

ve&e-TAsi GBBA&Ai FEuriPuriG •

- #

b Mi

IX — ^ APAW AriSlrt PoreritfAL ut t tw DtMAri«xAWV(H ffSASM

pEHGHAWAAri PfrH SiSTCM CP05S WWTitATfOrf - <>**

PAPAT tvmrtGUpAn&f eWArt torws PAPA &AriffUri/\d

^3? 00

o

Page 8: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

Gambar 4.2. Analisis Hidrologi

178? Kl ?£WEPAAt1 E.AW AlP- PACAftS T^p-TTrtffei * ATP- CUPUT itpertDAH

AOAUVH - WB<5 in .

- * pfPffePAP.t1 -nt1ff6TA(p pMArit? V JUPUT hlEMPEtKrAPUH''

f f tZ€HCAt*VAf( K pEpt^TAfWt ffArt5UtlArt •

tfcreM UTIUTAC r<? APA, VMCUSHYA tfnm fErnBUAMSAr^ AIP

MjAtl

oc

Page 9: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

Gambar 4.3. Analisis View

A -& ViEW PC purtCfl, fAHTAff

h - * VIEW l̂ fc AWSHA m=Att PAVA

t - * vrpuv i<e ts*PEA*'i PAmv4 P - ^ VIEW KE ABAH MATAHAW T£ti55E<A^ «

p. IAE - WE • C BEST Vl&W.)

r U OW'£HTA$l SAtiGUliAH PAPA PP^Y^ * t f S£ffA(rfArt ffSAp-APAL^H ^plfcrtTAfi *« . PALAM-jAt?i UrtTUK- PArtSUtfArt T ^ ^ T U / fttSILiTAST f ^ p - -

term; S^JA PTPEW-UKANJ view YATHG &*i£ • AS Umu£ {^rtATAAii fUJArtt UJAP- pie^uri^H viad

YATfff SAIf- A(?AF- p£rtgUtfjtJrt(r PA?AT ivTEtSt^MATf

FA^UlTA^ R£rtCrArt pt'pUWtlG- OlEtf VlfcW f i r ffAffc- .

Page 10: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

10 11

Gambar 4.4. Analisis Pencapaian dan Space Penangkap

A - * VfttCAPWirt V& W W f l D^lpi AWH EELATAtl / B-ARAT OAVA

& - t f P^NC?\PArAH K& Lfl^ACf MELALUl U4JUF- JAMT-1 Y * ^ LUP^Sr .

C - $ RENCAPAlArf v ^ LWACi PAW AP-AH fOTA u J 0 h 6 PAriDA(H£ •

MASri'tlG- * L&T / * SPACE- P&NAr i ( r ^AP t *£MUfe l l W > £ A / O M t O *

mJEB'lHAH '

A -S> SPACE P&HAN5hAp IfcBttt POWrMr* Wr ARAV\ Sff iWTAri ,

KUP^r1& \*ertUTtJArtS 5A6\ VenSDHjurlCr PAP4 APAH V£OTA •

B - $ ei'Ace- PBtiA.-H5^AP .SeSUA* DALAM +iAL p ^ t ^ C A P A ' l A H

P/pj p. A1MH j A L A l i , H A M U H K O f A T ^ M & N A P - I K : .

C - * SPAC£ f {?NAt i ( r£Ap teg lH P D M l r i A H P A P A M ^ & - t i G o ( i P A r t ( r

WH^AT peMHJrtjurK? DerfgAti APA I^TA urtfi-ipApAn

JALArA •

PPTKrA* MWlBlrt&AT fTAHWA PeH&l)r\jUrllr YA^fr P A T A ^ U?8*H

VWYM- PA^ APAH V*TA OJ0H5 t?A^PAC^ . S^TA D ^ S A W

WX&AQt<K\ S*A<£ t ^ N A - T ^ A ? < & ^ / i pei>rA<y\PiiAM

^A^tjurtAti, V ^ A pfau/iti AvxewiAttf1 •• &_•

Page 11: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

#

Gambar 4.5. Analisis Kebisingan

KECrilriGArt YAH5 TPP8«AP- gep-ATAL DAP-'l APAH JAlArt,

YATTU tUAPA Yfr oTrfMBiWrt o n * t^rtDApAArt yff

LAW WAtiG • ?APA -TfrUTtfAt* | 4 * t t f r W YAKr

T^fAPJ UE8IH 6&AP-, MPCrlA GAS ^ O A t M A r t _ CertP^pUTiG- Ul?«P^«A^ SETPLAH ( ^ P A P A A r t CN

PEtA PAOA SAAT e^LO^ •

&AH&Ur(Arl WKG M £ M W m t t I^ETCHA>I6AM S ^ A I ^ / A

P'( L&TAeKAH J/\0H PAW DAt=p,Att jAlArt /si/MSep-

KisffTtfrfGAT* •

£

Page 12: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

to 11

Gambar 4.6. Analisis Zoning

/v VIEW K6e\crrtSAn

^ PEtlCAPAlAr* SpACS- ?WAtiWAP

A •• 2w?tie pusUv̂ -

B-. ^ r t E s ^ PUSUK

D^lKrAti ftlASArl-

• view p&rtGWJurtCr WAP-AH^AM (^ PAi/\r*

TM?A<£- •

2^rne- 8 _ ^ • ^ ^ E YA-rt(r KemsptU^iAiS ^ l e c l A r t ^ A H

• vfew p£tiwrvjimc? pTAt^AHV^rt f& P A u m

TAPA^ •

" ^ n e a - ^ • wi^TAp^Art PA DA P A E P A H TEPP&^AT

t>&r̂ PASIUVAT YAtfCr oTsepvis". g

• TI'PAV1 r^s-M^p- iA^Ar^ / i e w YG

fr/ieur AT/\U tter&NAW&Ari •

Page 13: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

86

3. PERANCANGAN UTILITAS

3.1. Sistem Distribusi dan Sirkulasi Air Laut

3.1.1. Sistem Distribusi Air Laut

Pendistribusian air laut merupakan masalah yang pokok dalam proyek

ini, mengingat bahwa air laut merupakan sarana yang paling menunjang

kelangsungan hidup biota-biota laut yang menjadi fokus utama seluruh

fasilitas di Gelanggang Samudra. Untuk itu dilakukan langkah-langkah

sebagai berikut.

- air laut akan diambil dengan intake point (titik penghisapan) dari selat

Makassar

- karena air laut dari Selat Makassar sudah tercemar oleh polusi, baik

dari sungai maupun dari laut sendiri, maka air laut tersebut tidak

dapat digunakan sebagai water supplay secara langsung. Sebagai

pemecahannya, akan dilakukan "water treatment" dengan melakukan

filterisasi, ozonisasi dan mineralisasi. Dengan dilakukan "water

treatment" ini, diharapkan air laut dari Selat Makassar tersebut akan

dapat memenuhi syarat untuk di supplay ke tiap-tiap fasilitas yang

membutuhkan (skema 4.1).

- Persyaratan air laut:

untuk water supplay dipertukan kondisi kimiawi dan mikrobiologis

tertentu, terutama dalam hal:

. salinitas

Page 14: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

87

* kadar02

.pH

. bebas terhadap polusi dan zat-zat racun seperti Pb, As, Fe, Hg,

H2S, dan Iain-lain

. bebas dari kuman-kuman dan bakteri-bakteri yang berbahaya se­

perti: pseudomunas, cotlishape, dan sebagainya

. mengandung kadar plankton yang cukup tinggi agar dapat terjadi

keseimbangan ekosistem

- perincian persyaratan kondisi air yang akan didistribusikan:

. salinitas rata-rata antara 29% - 34%

. pH rata-rata antara 7,5 - 8,5

3.1. 2. Sistem Sirkulasi Air Laut

1. Air laut akan dipompa ke bak penampung.

2. Dilakukan pre filter, yaitu untuk memisahkan kerikil-kerikil, pasir

dan Iain-lain dengan menggunakan land separator.

3. Air laut yang telah melalui land separator dipompa ke lamela

clarifier. Pada lamela clarifier ini dilakukan penjernihan air laut.

Pada saat air laut akan dialirkan ke lamela clarifier tersebut akan

dilakukan ozonisasi untuk mengontrol kadar O2 , serta pemberian

bahan-bahan kimia/ obat-obatan (chemical) agar bakteri/ kuman

Page 15: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

88

yang merugikan dapat mati. Namun bakteri-bakteri yang

menguntungkan serta plankton-plankton tetap dijaga agar tetap

hidup.

4. Air laut dialirkan ke sand filter. Pada tahap ini air laut akan disaring

sekali lagi agar benar-benar jernih.

5. Air laut dipompa ke salt water storage tank/ reservoir. Pada

reservoir ini akan dilakukan ozon monitor dan biological monitor

agar air bebas dari kuman dan bakteri yang membahayakan

kelangsungan hidup biota-biota laut. Disamping itu akan dilakukan

mineralisasi (mineral-mineral yang penting seperti calium, chlorine

dan soda).

6. Kondisi air yang sudahmemenuhi syarat akan disupplay ke tiap-tiap

fasilitas yang membutuhkan, kecuali air laut yang akan

didistribusikan ke oceanarium, dipompa ke balancing tank lebih

dabulu agar kondisi air benar-benar seimbang, baik kadar pH,

salinhas, O2 dan mineral-mineral yang berguna, sehingga memenuhi

syarat mutu air yang diijinkan.

7. Setelah air laut benar-benar memenuhi syarat, air laut akan

didistribusikan ke oceanarium tank.

8. Dalam unit tangki oceanarium, setiap hari air laut akan dibuang

sebanyak 20%, sisanya akan diresirkulasi dengan proses sebagai

berikut:

Page 16: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

89

- air laut dari oceanarium akan dipompa ke 03 contact tank

- di dalam 03 contact tank akan dilakukan ozonisasi

- dari O3 contact tank dialirkan ke sand filter

- dari sand filter dialirkan ke balancing tank

- disalurkan lagi ke oceanarium.

9. Air laut yang sudah tidak memenuhi syarat pada 0 3 contact tank

akan dialirkan ke lamela clarifier. Selanjutnya ke sand filter dan

dipompa kembali ke storage tank/ reservoir. Air yang sudah benar-

benar tidak memenuhi syarat dan tidak layak lagi untuk

disirkulasikan akan dibuang.

10. Air laut yang sudah dikondisikan dan memenuhi syarat akan

disirkulasikan lagi.

11. Proses sirkulasi akan berlanjut di dalam tangki-tangki tersebut secara

konstan dan otomatis.

3. 2. SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH

Kriteria penentu adalah:

- Kelancaran pendistribusian ke seluruh unit bangunan

- Kemungkinan pengadaan jaringan

- Efisiensi pelayanan

Berdasarkan pertimbangan di atas maka penerapan sistem air bersih adalah

sumber air utama dari PDAM dan cadangan dari Deep Weel yang kemudian

ditampung dalam tandon bawah (bersatu dengan sumber dari PDAM), lalu

Page 17: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

90

dipompa keatas dan di tandon atas dengan bantuan gravitasi didistribusikan ke

ruang-ruang yang memerlukannya. Untuk penyediaan air panas dibantu dengan

boiler (skema 4.2).

Sedangkan kebutuhan air bersih untuk satwa laut dipenuhi dengan cara

memompa air laut ke dalam bak yang tersedia,kemudian setelah disterilkan air

tersebut dipompa ke kolam-kolam satwa melalui filter. Filter ini bekerja terus-

menerus menyaring air laut dalam kolam, untuk menjaga agar air tersebut tetap

bersih.

3.3. SISTEM PEMBUANGAN

3.3.1. Sistem Pembuangan Air Laut

- Air laut dari oceanarium tank setiap hari akan dibuang sebanyak 20%,

sisanya disirkulasi.

- Sedangkan air laut dari fastlitas-fasilitas lain akan disirkulasi, dan bila

kotor akan dibuang langsung ke laut melalui pipa pembuangan air

laut. Tangki-tangki akan dikuras hanya bila perlu.

3.3.2. Sistem Pembuangan Air Kotor dan Kotoran

Sistem pembuangan air kotor dan kotoran yang dipakai adalah sewage

treatment plant (STP) dan septick tank serta sumur resapan (skema

4.3). Hal ini didasarkan atas pertimbangan :

- Jumlah air kotor dan kotoran yang dihasilkan cukup besar.

- Jumlahnya terpisah menurut fasilitas-fasilitas yang dilayani.

Page 18: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

91

- Area tapak yang luas sehingga memungkinkan untuk menampung air

kotor.

3.3.3. Sistem Pembuangan Air Hujan

Sistem drainase yang digunakan adalah dengan melalui saluran yang

dibuat yaitu saluran dengan sistem tertutup dan terbuka (skema 4.4).

Dimana sebagian besar sistem saluran air hujan adalah dengan sistem

terbuka. Pada sistem saluran tertutup dilengkapi dengan bale kontrol

pada jarak tertentu. Dari saluran ini kemudian disalurkan ke riol di tepi

jalan.

3.3.4. Sistem Pembuangan Sampah

Sistem pembuangan sampah yang digunakan didasarkan atas

pertimbangan:

- Keefektifan dan kelancaran pembuangan.

- Kebersihan dan tidak menimbulkan pencemaran atau polusi bagi

lingkungan sekitarnya.

- Mudah dalam perawatan dan ekonomis.

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka sistem pembuangan sampah

yang dipakai adalah carry out system (skema 4.5), Dimana sampah

dikumpulkan ke bak penampungan sampah yang tersedia pada tiap

bangunan, kemudian dijadikan satu dan selanjutnya diangkut menuju ke

tempat pembuangan sampah kota.

Page 19: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

92

3. 4. SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK

Dasar pertimbangan:

- Volume kebutuhan

- Kenyamanan lingkungan rekreasi dan keamanan

Sistem yang diajukan adalah:

- Sumber listrik utama berasal dari jaringan listrik PLN yang selanjutnya

didistribusikan ke unit-unit yang membutuhkan dan generator sebagai

sumber listrik cadangan.

- Jaringan instalasi utama dalam lingkungan she ditanam di bawah tanah,

sedang instalasi pada bangunan ditanam pada dinding atau plafond

(sketna 4.6).

3.5. SISTEM KOMUNIKASI

Berdasarkan pertimbangan:

Untuk memperlancar hubungan ke luar / ke dalam dan hubungan antar unit.

Sistem komunikasi yang diusulkan adalah:

- Menggunakan telepon untuk komunikasi ke luar melalui operator dan

telepon umum.

- Menggunakan intercom untuk komunikasi dalam site.

(skema 4.7).

Page 20: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

93

3.6. SISTEM PENGHAWAAN

Sistem pengkondisian udara yang dipakai untuk fasilitas-fasilitas yang

memeriukan penghawaan buatan dipakai sistem penghawaan split (AC Split).

Dasar pertimbangan dalam pemilihan sistem ini karena massa bangunan yang

banyak (multi massa) dan ruang-ruang yang terpisah satu dengan yang lainnya.

Sedangkan untuk memperoleh penghawaan alami dapat dilakukan dengan

membuat ventilasi atau jendela dengan sistem cross ventilation.

3. 7. SISTEM PENCEGAHAN DAN PEMADAMAN KEBAKARAN

Berdasarkan atas pertimbangan:

- Kemungkinan adanya sumber api pada jaringan elektrikal, terutama pada

ruang pompa.

- Keterbatasan petugas pemadam kebakaran pemerintah baik dari segi

fasilitas maupun waktu pencapaian ke lokasi.

Kriteria penentu adalah:

- Efektifitas kerja peralatan

- Aman bagi peralatan

- Fleksibilitas terhadap pencapaian ke ruang-ruang

Sistem penanggulangan bahaya kebakaran yang diusulkan (skema 4.8) adalah:

- Penempatan kran-kran fire hydrant pada daerah-daerah tertentu

- Penyediaan tabung-tabung pemadam kebakaran pada ruang-ruang yang

rawan kebakaran

Page 21: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

94

- Pemasangan detektor kebakaran pada ruang-ruang tertutup

- Penggunaan sistem sprinkler pada bangunan utama.

3.8. SISTEM PENANGKAL PETIR

Berdasarkan pertimbangan:

- Area yang luas dan terbuka

- Massa bangunan yang menyebar

- Tinggibangunan

Sistem penangkal petir yang diusulkan adaiah:

- Sistem Franklin

- Sistem Faraday

Page 22: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

8KEMA 4.1. SISTEM DISTRIBU8I DAN SIRKULASI AIR LAUT

Ozon 03 Contact tank

Airlaut -) Bak

penampung

Ozon

Chemical

Land Operator

Sand filter

Drain ^7

Balancing Tank

Lamela clarifier

Penggunaan lain

$ 5 Sand filter

REJECT WATER

Ozon, PH. Salinitas Monitor

Storage tank / reservoir

<. Mineralisasi

Lamela clarifier

Sand filter

Drain '-

Page 23: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

96

Skema 4.2. Sistem Distribusi Air Bersih

PDAM M

TANDON

Air bersih

— P —

Skema 4.3. Sistem Pembuangan Air Kotor dan Kotoran

n / f w*~

unnoir

r v w uapur

r - K 1 1

Perangkap lemak

— * Pipa Air Kotor — s Sumur Peresap

Septic Tank

Kotoran dari WC

Skema 4.4. Sistem Pembuangan Air Hujan

Airhujan

Atap Talang horisontal [ 1 Talang vertikal

Bakkontrol

R.Luar

Diresap

Dialirkan

Riol lingkungan | 1 Lairt

Bak kontrol

Page 24: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

Skema 4.5. Sistem Pembuangan Sampah

97

Sampah \ 1 Shaftsampah | 1 Bak sampah

Truksampah"]

Skema 4.6. Sistem distribusi Listrik

PLN GarduPLN Meter Travo Panel listrik

Travo Panel listrik

Generator Panel listrik Panel distribusi

Page 25: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

98

Skema 4.7. Sistem Komunikasi

Tape deck ]

FM 1 AM ., . .

Record Chamber — Program selector

1 Monitor

Amplifier Distribusi switch

Speaker |

Skema. Sistem Tata Suara

iciKom ivuuu tciuuiuu vjperaior cox ictcpnono

Skema. Sistem PABX

Telkom Main terminal Box telephone

Skema. Sistem Telpoa Umum

1 ivucrupnonc | nujjjiiiu

mtrol |

selector —

1— Amplifier

1 — Amplifier

Distribusi

Skema. Sistem Siayal

Page 26: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

99

Skema 4.8. Sistem Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran

| Sumber kebakaran —

| l~U.«UM. |

Box fire alarm / manual

Panel kontrol

Pemutusan aliran listrik

Fire alarm / bel kebakaran

PLN tegangan rendah

Relay on/off

Generator saklar

Tangga kebakaran

Pompa hydrant / sprinkler

Blower

Skema. Sistem Pemutosan Aliran Listrik

Page 27: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

100

4. PENERAPAN KONSEP PADA DISAIN

4.1. Perancangan Pola Penataan Massa

Pola penataan massa pada proyek Gelanggang Samudra ini dirancang

berdasarkan konsep filosofi dari judul proyek ini, dimana sifat dari gelombang

samudra itu sendiri adalah dinamis. Bentuk yang diambil untuk menggambarkan

sifat yang dinamis tersebut adalah bentuk gelombang laut, sebagai bentuk yang

nyata dari sifat gelombang laut yang dinamis.. Jadi, konsep penataan massa yang

dipakai adalah bentuk gelombang laut yang merupakan hasil dari pertemuan

elemen angin dan air laut. Angin dan air laut bertemu menghasilkan ombak, dan

ombak yang bertemu dengan angin tersebut menghasilkan gelombang laut yang

dinamis. Dari uraian tentang konsep filosofis Gelanggang Samudra tersebut

diatas, maka dibuat pola pada tapak yang akan menjadi dasar atau konsep

perletakkan massa dari proyek ini.

Selain itu pola penataan massa dipengaruhi oleh kondisi fisik dari site yang telah

dianalisis terdahulu, serta zoning yang telah ditentukan berdasarkan analisis

karakter she.

Dari konsep dasar tersebut dibuat pola penataan massa:

- Yang mengundang dan mengarahkan pengunjung untuk melatui main entrance/

main building sebelum memasuki lokasi Gelanggang Samudra

- Yang berorientasi ke dalam she, untuk mengarahkan perhatian pengunjung

kepada obyek Wisata yang ada di dalam site.

Page 28: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

101

4. 2. KONSEP RUANG LUAR

Ruang luar yang ada terjadi akibat pola penataan massa. Dalam pola

penataan massa diusahakan agar ruang luar yang terjadi dimanfaatkan secara

maksimal untuk ruang-ruang yang memerlukan view yang baik. Namun tidak

semua ruang yang ada dipaksakan untuk mendapatkan view dari ruang luar

yang terbentuk karena terbatasnya lahan. Disamping itu, orientasi sebagian besar

bangunan/ ruang adalah orientasi ke dalam, sehingga kurang dibutuhkan banyak

view dari ruang luar.

Terbatasnya lahan untuk membentuk ruang luar dapat diantisipasi dengan

cara membuat kolam, plaza, jalan setapak yang berbukit-bukit, playground,

serta taman yang menarik serta dapat menunjukkan kesan dinamis sekaligus.

4. 3. KONSEP RUANG DALAM

Ruang dalam ditata dengan berdasarkan kebutuhan pengunjung yang

datang untuk berekreasi dan mengenal kehidupan biota laut, sehingga dalam

menata ruang dalam perlu diperhatikan beberapa pertimbangan, seperti

pencapaian yang dinamis, adanya pergantian suasana, sifat ruang yang

menerima, serta disesuaikan dengan fungsi yang ada dengan memasukkan

unsur-unsur yang mampu mencerminkan fungsi bangunan sebagai arena rekreasi

yang memperkenalkan kehidupan biota laut kepada masyarakat.

Page 29: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

102

4. 4. KONSEP BENTUK DAN PENAMPILAN

Bentuk massa bangunan Gelanggang Samudera ini menggunakan bentuk

dasar lingkaran, yang merupakan penyederhanaan bentuk dari gambaran bentuk

ombak lautan. Bentuk lingkaran ini kemudian dikembangkan menjadi bentuk

lingkaran yang bervariasi menurut kebutuhan luas dan bentuk ruang yang

diperlukan, misalnya bentuk lingkaran yang digunakan untuk bentuk bangunan,

jendela, plaza, dan lainnya.

Penampilan bangunan direncanakan sedemikian rupa sehinggan dapat

dikenal ciri arsitekturnya yang khas sebagai bangunan Gelanggang Samudra

yang mencerminkan kesan dinamis dengan menggunakan variasi bentuk

gelombang lautan, bentuk-bentuk biota laut, Warna-warna yang memperkuat

kesan kelautan.

4. 5. KONSEP MODUL BANGUNAN

Modul bangunan ditentukan berdasarkan kebutuhan ruang dan gerak dari

manusia dan hewan yang ada di arena ini. Untuk manusia modul ditentukan

sebagai kelipatan dari lebar dan tebal tubuh manusia. Sedangkan untuk hewan,

modul ditentukan berdasarkan panjang tubuh hewan.

4. 6. KONSEP STRUKTUR DAN BAHAN

Pengertian struktur dan material dari bangunan Gelanggang Remaja Dan Samudera

disusun dengan memperhatikan hal-hal berikut:

Page 30: BAB IV PERANCANGAN - dewey.petra.ac.id · Pendekatan secara bangunan sebagai sarana rekreasi pantai meliputi: - Mengutamakan kegiatan utama yaitu fasilitas rekreasi menjadi daerah

103

- Dapat diterapkan pada kondisi pantai dan tahan terhadap lingkungan, seperti

udara pantai dan air laut

- Memungkinkan penggunaan material yang ada di pasaran dan teknik pelaksanaan

pada kondisi lingkungan pantai.

Bcrdasarkan pertimbangan di atas, maka penggunaan sistem struktur dan material

yang diusulkan adalah sistem struktur material beton dan baja.