120
149 BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan Paparan data pondok pesantren Sidogiri (PPS) Pasuruan ini meliputi kondisi umum PPS Pasuruan, nilai-nilai kewirausahaan di PPS Pasuruan, proses internalisasi nilai-nilai kewirausahaan di PPS Pasuruan, peran kiai, pengurus, dan ustadz dalam internalisasi nilai-nilai kewirausahaan di PPS Pasuruan. Sedangkan temuan penelitiannya meliputi kondisi umum PPS Pasuruan, nilai-nilai kewirausahaan di PPS Pasuruan, proses internalisasi nilai- nilai kewirausahaan, peran kiai, pengurus dan ustadz, tingkat nilai kewirausahaan santri setelah pembelajaran dan visi kewirausahaan santri. 1. Kondisi Umum dan Sejarah Singkat PPS Pasuruan Bagian ini menjelaskan tentang kondisi umum PPS Pasuruan dari sudut geografis, astronomis, topografis, demografis, dan sosial budaya, yang terbagi atas keadaan umum dan sejarah singkat PPS Pasuruan. a. Kondisi Umum PPS Pasuruan Pondok pesantren Sidogiri Pasuruan terletak di Desa Sidogiri, kecamatan Kraton, kabupaten Pasuruan, propinsi Jawa Timur, sekitar lima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

149

BAB IV

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan

Paparan data pondok pesantren Sidogiri (PPS) Pasuruan ini meliputi

kondisi umum PPS Pasuruan, nilai-nilai kewirausahaan di PPS Pasuruan,

proses internalisasi nilai-nilai kewirausahaan di PPS Pasuruan, peran kiai,

pengurus, dan ustadz dalam internalisasi nilai-nilai kewirausahaan di PPS

Pasuruan. Sedangkan temuan penelitiannya meliputi kondisi umum PPS

Pasuruan, nilai-nilai kewirausahaan di PPS Pasuruan, proses internalisasi nilai-

nilai kewirausahaan, peran kiai, pengurus dan ustadz, tingkat nilai

kewirausahaan santri setelah pembelajaran dan visi kewirausahaan santri.

1. Kondisi Umum dan Sejarah Singkat PPS Pasuruan

Bagian ini menjelaskan tentang kondisi umum PPS Pasuruan dari sudut

geografis, astronomis, topografis, demografis, dan sosial budaya, yang

terbagi atas keadaan umum dan sejarah singkat PPS Pasuruan.

a. Kondisi Umum PPS Pasuruan

Pondok pesantren Sidogiri Pasuruan terletak di Desa Sidogiri,

kecamatan Kraton, kabupaten Pasuruan, propinsi Jawa Timur, sekitar

lima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi

Page 2: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

150

kabupaten Pasuruan antara 112 0 33’ 55” hingga 113 30’ 37” Bujur

Timur dan antara 70 32’ 34” hingga 80 30’ 20” Lintang Selatan. Wilayah

kabupaten Pasuruan berbatasan dengan kabupaten Malang di bagian

Selatan, kabupaten Mojokerto, dan Sidoarjo di bagian Barat, kabupaten

Probolinggo di bagian Timur dan selat Madura di bagian Utara.

Kabupaten Pasuruan mempunyai luas wilayah 147,140,50 ha. (3,13%

luas Propinsi Jawa Timur) terdiri dari 24 kecamatan, 240 kelurahan, 341

desa dan 1.694 pedukuhan.1

Sebagai modal dasar pembangunan penduduk Kabupaten Pasuruan

relatif besar tercatat 1.455.536 jiwa dari laki-laki 720.012 jiwa dan

perempuan 735.524 jiwa dengan kepadatan 979 jiwa/km2. Keaneka

ragaman penduduk sebagian besar suku Jawa, suku Tengger dan

keturunan asing antara lain: Cina, Arab, India. Agama yang dianut Islam,

Kristen Protestan, Katholik, Budha dan Hindu. Mata pencaharian terdiri

dari: Pertanian (33,98%), industri pengolahan (24,69%), listrik, gas dan

air (0,41%), perdagangan, hotel dan restoran (17,79%), pertambangan

dan galian (0,38%). Bangunan (5,21%), keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan (0,33%), pengangkutan dan komunikasi (6,66%) serta jasa

(10,55%).2

1Biro Pusat Statistik Propinsi Jawa Timur, Propinsi Jawa Timur Dalam Angka, Laporan BPS Jawa Timur, Tahun 2005 2Ibid

Page 3: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

151

Tempat penelitian ini dilakukan di PPS Pasuruan, desa Sidogiri

kecamatan Keraton kabupaten Pasuruan. Pesantren ini menempati areal

kurang lebih sekitar tiga hektar terdiri atas pesantren putra dan pesantren

putri. Areal PPS Pasuruan diapit oleh perkampungan penduduk desa

Sidogiri yang padat dan dibelah oleh sungai dan dihubungkan dengan

jembatan, sehingga ada wilayah gedung Utara sungai dan wilayah

Selatan sungai. Sebagian besar areal gedung dan asrama ada di bagian

Utara sungai, sedangkan gedung pertemuan, kantor koperasi, ruang

belajar dan kantin santri ada di bagian Selatan.

Berdasarkan hasil observasi, bangunan gedung yang berada di

dalam areal pesantren Sidogiri terdiri dari: ndalem masha<yikh (rumah

para kiai), beberapa ndalem masha<yikh masih nampak sederhana dan

jauh dari kesan mewah, meskipun gedung tempat kegiatan santri sudah

cukup megah. Gedung Madrasah Miftahul Ulum (MMU) berlantai empat

yang megah dan berarsitektur modern, juga terdapat gedung asrama putra

yang diberi nama secara alpabet A sampai Z. Beberapa gedung asrama

masih terkesan merupakan bangunan lama, dan bangunan asrama putri.

Penulis tidak bisa masuk ke pesantren putri kerena ada keyakinan yang

diikuti oleh keluarga pesantren putri untuk tidak menerima tamu laki-

laki. Terdapat juga bangunan masjid Jami’ di tengah areal pesantren

berdekatan dengan kompleks makam para pendiri pesantren dan para

kerabat.

Page 4: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

152

Selain itu masih terdapat beberapa gedung perkantoran yang

berdiri kantor baru dan lama PPS Pasuruan serta perpustakaan. Kantor

baru adalah sebuah gedung megah berlantai tiga dengan arsitektur

modern, menghadap ke Utara tepat berhadapan dengan lapangan desa

Sidogiri. Kantor lama berada di areal dalam pesantren berdekatan dengan

koperasi dan perpustakaan. Balai pengobatan yang terletak berada di luar

areal asrama santri. Gedung koperasi dan beberapa gedung lainnya, baik

yang ada di luar maupun di dalam areal pesantren. Terdapat pula lahan

tempat parkir dan bangunan kamar mandi.

Gedung lainnya adalah balai tamu atau gedung pertemuan santri

dengan wali santri, terdapat juga nampak jalan dapur umum. Dalam

denah juga terdapat jalan desa, jalan pesantren, sungai dan pagar. Di luar

pagar juga terdapat fasilitas pesantren seperti koperasi untuk masyarakat

umum, balai pengobatan untuk santri dan masyarakat, serta lapangan

olah raga yang berada tepat di depan kantor pusat PPS Pasuruan.

Berdasarkan hasil survai, situasi umum PPS Pasuruan tersebut

tergolong relatif bersih meskipun belum seluruhnya rapi. Tentang

kerapian ini penulis mewancarai salah satu alumni tahun 1999 yakni

ustadz Mujib Amar yang sekarang menjadi salah satu pengelola filial

(cabang) PPS di desa Karang Panas, kecamatan Pasrepan kabupaten

Pasuruan. Petikan hasil wawancaranya pada tanggal 4 Januari 2013

sebagai berikut:

Page 5: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

153

Siyen niku miturut riwayate, pondok Sidogiri niku asramane ndamel angkring, dados santri ndamel angkring piyambak-piyambak, serto dangu-dangu mboten muat, lajeng ndamel asrama putra. Dangu-dangu nggih mboten muat, lajenmg dipun tingkat. Mulane susun bangunan asramane mboten urut koyo gambar, pokoke cekap mawon. (Terjemahan: Dulu menurut riwayatya, Pondok Pesanten Sidogiri itu asramanya menggunakan angkring, jadi santri membuat angkring sendiri-sendiri. sehingga lama-kelamaan tidak muat, kemudian membuat asrama putra. Lama-kelamaan juga tidak muat, kemudian ditingkat. Oleh karenanya bangunan asramanya tidak urut seperti gambar, yang penting cukup saja.3

Meskipun pesantren ini memiliki santri putra dan putri yang

tinggal di asrama hampir 10.000 orang. Jika ditambah dengan santri

kalong (santri yang tidak bermukim di asrama) maka jumlah santri putra

dan putri hampir 12.500 orang, dengan dukungan sekitar 300 guru atau

ustadz, namun kebersihan masih nampak terjaga. Data santri berdasarkan

konsulat dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1: Data Santri Putra PPS Pasuruan menurut Konsulat

tahun 1432 H/2012 M

No Asal Daerah Jml Santri No Asal Daerah Jml Santri

1 Banyuwangi 41 13 Pamekasan 166

2 Jember 258 14 Sumenep 131

3 Situbondo 105 15 Jawa Tengah 19

4 Lumajang 160 16 Jawa Barat 13

5 Probolinggo 106 17 DKI Jakarta 30

6 Pasuruan 294 18 Sumatra 17

7 Malang 775 19 Sulawesi 16

3 Mujib Amar, Wawancara (Pengelolah filial PPS), Pasuruan, 4 Januari 2013

Page 6: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

154

8 Sidoarjo 208 20 Kalimantan 61

9 Surabaya 60 21 Bali 141

10 Gresik 109 22 Nusa Tenggara 13

11 Bangkalan 109 23 Luar Negeri 2

12 Sampang 458 24 Lain-lain 27

Jumlah 4.229

(Sumber: Dokumentasi Pengurus PPS tahun 1433 H/2012 M,)

Sedangkan berdasarkan pada data keluar masuknya santri pondok

pesantren Sidogiri ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2: Daftar Santri Baru, Aktif dan Berhenti PPS Pasuruan

tahun 1433 H/2012 M.

No Status Santri PPS Luar PPS Jumlah

1 Santri Baru 815 113 928

2 Santri Aktif 4261 394 4655

3 Santri Boyong 489 - 4166

Sumber: Dokumen Kantor Pusat PPS tahun 1433 H./2012 M.

Sebagaimana pendidikan pesantren pada umumnya, maka kiai,

ustadz, pengurus dan santri tinggal bersama dalam satu kesatuan areal

yang disebut pesantren. Kecuali hari libur, aktifitas berlangsung selama

24 jam secara terus menerus sesuai jadwal kegiatan di PPS Pasuruan.

Asrama santri di PPS Pasuruan diistilahkan dengan daerah.

Daerah adalah “rumah” para santri untuk istira<h} dan melepas lelah

sekaligus sebagai “rumah” untuk mengamalkan pengetahuan yang

didapat dari pedidikan madrasiyah dan pendidikan ma’hadiyah. Di

Page 7: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

155

daerahnya masing-masing para santri menerima bimbingan secara

khusus, meliputi bimbingan beribadah secara istiqomah, muthalaah,

hidup bersih dan sehat, dan berprilaku sesuai dengan teladan para ulama

dan masha<yikh.

Berdasarkan obervasi mendalam, bahwa sampai saat ini PPS

Pasuruan memiliki 13 daerah atau pemukiman santri, yaitu daerah A

sampai L dan Z. Enam diantaranya adalah daerah khusus, yaitu daerah A,

khusus tahfidzul Qur’an, daerah J, khusus santri kelas 3 Ibtidaiyah dan

kelas 4 Istidadiyah ke bawah, daearah K, L, dan E, khusus santri

berbahasa inggris dan arab, dan daerah Z, khusus karyawan kopontren

Sidogiri.

Walaupun disebut sebagai daerah khusus, keenam daerah itu juga

memiliki fungsi serupa dengan daerah lainnya, yakni tempat

mengamalkan ilmu sehingga menjadi pribadi yang termasuk ‘iba<dilla<h as}

s}a<lihi<n (hamba Allah yang baik). Dan berdasarkan hasil wawancara

dengan ustadz Abdullah Nur tentang daerah Z pada tanggal 4 Januari

2013, beliau mengatakan sebagai berikut:

Meskipun daerah Z termasuk daerah khusus untuk karyawan kopontren Sidogiri, santri di daerah ini juga harus mengikuti kegiatan sebagaimana yang telah digariskan PPS, dan daerah Z khusus untuk asrama santri yang menjadi karyawan, dengan demikian diharapkan santri lebih fokus di dalam mengembangkan tugasnya.4

4 Abdullah Nur, Wawancara, (Staf Administrasi), 4 Januari 2013

Page 8: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

156

Untuk mengetahui jumlah penghuni santri PPS Pasuruan

berdasarkan daerah, dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.: Jumlah Santri PPS Pasuruan Berdasarkan Daerah

Tahun 1433/2012

(Dokumentasi : Data di kantor PPS Th. 1433H/2012)

Adapun jumlah santri PPS Pasuruan berdasarkan data di MMU

baik pada tingkat Istidadiyah, Ibtidaiyyah, Tsanawiyah maupun Aliyah

dapat dijelaskan berikut ini:

Tabel 4.4: Jumlah Total Murid MMU PPS Pasuruan

Tahun Pelajaran 1432 H.-1433 H.

(Sumber: Dokumentasi Kantor Pusat PPS tahun 1433 H./2012M.

Page 9: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

157

PPS Pasuruan terletak di daerah yang subur dengan komoditas

utama adalah hasil pertanian dan perkebunan. Berdasarkan hasil

observasi, tanaman yang nampak di sepanjang jalan menuju pesantren

Sidogiri adalah tebu, padi dan tanaman sayur-mayur milik penduduk.

Desa Sidogiri sendiri merupakan ciri desa yang mulai beralih menuju

tradisi menuju desa industri dan perdagangan.

Secara geografis desa Sidogiri berbatasan dengan desa Ngempet

di sebelah Utara, desa Jeruk di sebelah Selatan, desa Geneng Waru di

sebelah Barat dan desa Dompo Klampisan di sebelah Timur. Secara

geografis, desa ini tergolong padat penduduk dengan mayoritas penduduk

beragama Islam dengan ciri khas warga nahdiyi<n. Ciri khas sebagai

warga nahdiyi<n ini dapat diketahui dari tata cara berpakaian dan ibadah

amaliyah. Seperti berpakaian sarung bagi kaum laki-laki, berkerudung

bagi kaum perempuan. Selama beberapa kali mengikuti ibadah di sekitar

pesantren juga menunjukan tata cara ibadah amaliyah bermazhab ahlus

sunnah wal jamaah, seperti membaca basmalah terdengar keras sebelum

bacaan fatihah dalam shalat berjamaah, membaca doa qunut pada shalat

shubuh dan membaca wirid secara berjamaah sesudah shalat maktu<bah

atau shalat fardu berjamaah. Tradisi ibadah yang dilakukan oleh warga

sekitar pesantren Sidogiri ini adalah tradisi ibadah yang biasa dilakukan

oleh umat Islam bermazhab sya<fi’iyah.

Page 10: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

158

Secara etnografis, mayoritas penduduk desa Sidogiri terdiri dari

suku bangsa Jawa, suku bangsa Madura. Bahasa pergaulan yang

digunakan adalah bahasa Jawa, bahasa Madura dan menggunakan bahasa

Indonesia kepada tamu atau orang baru. Sedangkan bahasa yang

digunakan santri di dalam pesantren adalah bahasa Indonesia, bahasa

Jawa, bahasa madura dan bahasa arab. Sementara bahasa inggris

diajarkan dalam kegiatan belajar santri.

Berdasarkan hasil observasi, infrastruktur desa Sidogiri sudah

cukup baik, hal ini bisa dilihat dari beberapa unsur fasilitas seperti jalan,

jembatan, dan fasilitas umum seperti pasar, lembaga keuangan, pusat

pertokoan, sarana ibadah dan sekolah. Seperti contoh, jalur jalan yang

menghubungkan antara kota Pasuruan lewat Warungdowo dan ke

Sidogiri sudah terbuat dari aspal kualitas tinggi. Begitu pula jalur jalan

poros yang menghubungkan Sidogiri dengan kota kecamatan Keraton

dan jalur Pasuruan Surabaya masih sangat baik. Hanya arus lalu lintas

yang padat menuju pesantren Sidogiri menyebabkan arus jalan perlu

diperbesar. Begitu juga jembatan yang ada di sekitar timur UGT terasa

sempit karena banyaknya kendaraan yang menuju ke pesantren. Padatnya

arus lalu lintas menuju pesantren Sidogiri menunjukan bahwa pesantren

menjadi salah satu kegiatan penduduk dan menjadi salah satu pusat

pendidikan dan pertumbuhan ekonomi di desa Sidogiri.

Page 11: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

159

Penduduk desa Sidogiri tergolong penduduk yang ramah dan

terbuka kepada orang yang baru dikenal. Ini dapat dipahami karena

keberadaan pesantren Sidogiri telah menyebabkan ribuan orang datang

ke Sidogiri setiap hari. Berikut ini penuturan bapak Syamsi warga pinggir

jalan raya menuju pesantren Sidogiri yang telah berhasil diwawancarai

penulis pada tanggal 7 Januari 2013 bapak Syamsi mengatakan:

“Awit siyen ngriki niki rame mas, nggih santri, nggih wali santri, nggih tiyang nyambut damel, tumplek blek” ( Terjemah: Sejak dulu di sini itu ramai mas, ya santri, ya wali santri, ya orang yang bekerja, semuanya di sini).5

Ketika penulis bertanya pada tanggal 7 Januari 2013 tentang

bagaimana sikap penduduk sekitar pesantren terhadap santri dan orang

baru di sini, bapak Shodik menjawab:

“nek tiyang ngriki mpun biasa kaleh tiyang enggal, sebab kawit siyen daerah ngriki dados jujukan tiyang tebih-tebih. kulo piyambak remen, nek katah santri kan katah tiyang, dodolan ugi dados laris, hehehe..... santri ngriki sae-sae kaleh tiyang ndeso”. (Kalau orang sini sudah biasa dengan orang baru, sebab sejak dulu daerah sini itu menjadi tujuannya orang dari jauh-jauh. Saya sendiri senang, kalau banyak santri berarti banyak orang, jualan juga menjadi ramai, he,he,he ...... santri di sini itu baik-baik dengan orang desa )”.6

Dari petikan wawancara ini menunjukan telah terjalin hubungan

baik antara masyarakat sekitar dengan PPS Pasuruan sehingga

masyarakat setempat bersikap baik kepada warga pesantren. Hasil

5 Syamsi, Wawancara (Warga pinggir jalan raya), Pasuruan, 7 Januari 2013 6 Shodik, Wawancara (Warga pinggir jalan raya), Pasuruan,7 Januari 2013

Page 12: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

160

observasi juga menunjukan kegiatan ekonomi PPS Pasuruan melibatkan

warga masyarakat, baik di lingkungan pesantren, lingkungan kecamatan

keraton, lingkungan kabupaten Pasuruan, maupun lingkungan propinsi

Jawa Timur. Ini bisa dibuktikan dari beberapa cabang usaha pesantren ini

ada di beberapa kabupaten di wilayah propinsi Jawa Timur, seperti

Banyuwangi, Jember, Probolinggo, Malang, dan beberapa kabupaten di

wilayah Madura.

Dan penanggung jawab dari usaha-usaha tersebut adalah para

santri untuk usaha yang di dalam lingkungan pesantren. Sedangkan usaha

yang di luar pesantren adalah para alumni dan keberadaan unit-unit usaha

tersebut sekaligus sebagai media dalam pembelajaran santri untuk

menjadi seorang entrepreneur sukses.

Interpretasi

Berdasarkan paparan di atas, bahwa PPS Pasuruan adalah pesantren

yang hidup di lingkungan masyarakat agraris dengan budaya Jawa dan

Madura sebagai pendukungnya. Meskipun begitu pendiri pesantren adalah

keturunan Arab dan Sunda karena berasal dari Cirebon. Jika dilihat dari

daerah asal santri, menunjukan bahwa PPS Pasuruan adalah pesantren yang

multikultural dan multi etnis. Sebagai pesantren tradisional, keberadaan PPS

Page 13: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

161

Pasuruan diterima dengan baik oleh masyarakat karena memberikan peran

penting bagi pengembangan masyarakat setempat.

PPS Pasuruan terletak di daerah yang subur dengan komoditas utama

adalah hasil pertanian dan perkebunan. Penduduk desa Sidogiri tergolong

penduduk yang ramah dan terbuka kepada orang yang baru dikenal. Ini dapat

dipahami karena keberadaan pesantren Sidogiri telah menyebabkan ribuan

orang datang ke Sidogiri setiap hari. Secara geografis, desa Sidogiri tergolong

padat penduduk dengan mayoritas penduduk beragama Islam dengan ciri khas

warga nahdiyi<n. Ciri khas sebagai warga nahdiyi<n ini dapat diketahui dari

tata cara berpakaian dan ‘iba<dah ‘ama<liyah. Seperti berpakaian sarung bagi

kaum laki-laki, berkerudung bagi kaum perempuan. Selama beberapa kali

mengikuti ibadah di sekitar pesantren juga menunjukan tata cara ibadah

amaliyah bermadzab ahlus sunnah wal jamaah.

b. Sejarah Singkat PPS Pasuruan

PPS Pasuruan adalah pesantren tua yang sudah berumur hampir

tiga abad. Berdasarkan bukti-bukti yang ada PPS Pasuruan didirikan

pada tahun 1745 M atau 1158 H. Sehingga pada tahun 2013 ini genap

berusia 268 tahun. Pesantren ini didirikan di tengah hutan di salah satu

wilayah bagian barat kabupaten Pasuruan proponsi Jawa Timur. Belum

ditemukan adanya bukti tertulis yang bisa dijadikan sumber data tentang

pendirian PPS Pasuruan. Sampai bagian ini ditulis peneliti hanya

menemukan dua data, satu data dalam laporan pengurus tahun 2009 atau

Page 14: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

162

periode 1429-1430 H, dan data tulisan di website pesantren yang

diunduh penulis pada tanggal 12 Januari 2013 tentang pendirian PPS

Pasuruan. Dalam laporan yang ditulis oleh pengurus pesantren dijelaskan

sebagai berikut:

Ada dua versi tentang tahun sejarah berdirinya Pondok Pesantren Sidogiri. Dalam suatu catatan yang ditulis oleh panca warga (Bani KH. Nawawie bin Nur Hasan) dan ditandatangani oleh al-Maghfurlah KH. Nurhasan Nawawie, KH. Cholil Nawawie dan KA. Sa’doellah Nawawie tertanggal 29 Oktober 1963, disebutkan bahwa PPS Pasuruan mulai berdiri pada tahun 1718 M. Dengan demikian, sampai saat ini berarti usia PPS Pasuruan telah mencapai usia 285 tahun. Tetapi dalam surat yang lain (1971) yang ditandatangani oleh al-Marhum KA.Sa’doellah Nawawie tertulis, bahwa tahun tersebut merupakan hari ulang tahun PPS Pasuruan yang ke 226, dengan demikian PPS Pasuruan (versi terakhir) berdiri pada tahun 1745. Dan versi terakhir inilah yang dibuat standart peringatan hari jadi atau ulang tahun Pondok Pesantren Sidogiri. Menurut penjelasan dari Syaikhina al-Karim al-Maghfurlah KH. Hasani bin Nawawie bin Noerhasan, bahwa PPS Pasuruan didirikan atas dasar taqwallah seperti halnya masjid di-ta’sis. Allah SWT berfirman ;“Sesungguhnya masjid itu dibangun atas dasar taqwa”.7

Sedangkan keterangan dalam website Sidogiri yang lain juga

diunduh penulis pada tanggal 12 Januari 2013 disebutkan bahwa:

Sejarah pendirian PPS Pasuruan adalah di awali dari keadaan dua setengah abad yang lalu,di mana ada seorang pemuda perantau dari Cirebon Jawa Barat yang pertama kali menginjakkan kaki di tanah Sidogiri dan saat itu kondisinya masih berupa hutan belantara, pemuda itu bernama Sayid Sulaiman, seorang putra pertama pasangan Sayid Abdurrahman bin Umar ba Syaiban dan Syarifah Khadijah binti Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati). Konon, selama 40 hari Mbah Sayyid (nama akrab Sayyid Sulaiman) berperang melawan jin dan para dedemit. Dengan ditemani oleh

7 Website, www.sidogiri.com., 12 Januari 2013

Page 15: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

163

salah seorang santrinya yang bernama Aminulloh yang berasal dari pulau Bawean, beliau akhirnya sukses mendirikan sebuah pesantren kecil yang diberi nama Sidogiri.8

Berdasarkan catatan tersebut, maka PPS Pasuruan didirikan pada

tahun 1975 M. oleh Sayid Sulaiman. Kepemimpinan pesantren kemudian

dilanjutkan oleh beberapa keturunan. Berdasarkan sumber dokumen

pesantren, sampai sekarang sudah keturunan yang ke sembilan. Secara

berurutan kiai yang menjadi pengasuh adalah sebagai berikut: Sayid

Sulaiman (wafat 1766) dilanjutkan KH Aminullah (wafat akhir 1700-

an/awal 1800-an), dilanjutkan KH Abu Dzarrin (wafat 1800-an)

kemudian KH Mahalli (wafat 1800-an). Selanjutnya pengasuh pesantren

dilanjutkan oleh KH Noerhasan bin Noerkhotim (wafat pertengahan

1800-an) dan kemudian diteruskan oleh KH Bahar bin Noerhasan (wafat

awal 1900-an). Selanjutnya yang menjadi pengasuh adalah KH Nawawie

bin Noerhasan (wafat 1929) dan dilanjutkan oleh KH Abd Adzim Bin

Oerip (wafat 1959). Tahun 1959 kepemimpinan dilanjutkan KH Abd

Djalil bin Fadlil (wafat 1947). Setelah wafatnya KH Abd Djalil bin

Fadlil, pengasuhan pesantren dilanjutkan oleh KH Cholil Nawawie

(wafat 1978). Tahun 1978 pengasuhan pesanten duilanjutkan oleh KH

Abd Alim Abd Djalil (wafat 2005). Selanjutnya sejak tahun 2005 sampai

sekarang pengasuh pondok pesantren Sidogiri Pasuruan adalah KH A

8Ibid, 12 Januari 2013

Page 16: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

164

Nawawi Abd Djalil. Bukti dari susunan pengasuhan ini dapat dibaca

pada tulisan pada website pesantren dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.5: Urutan Nama Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan

Tahun 1433 H./2012 M.

No Nama Pengasuh Tahun Pengasuhan

Wafat

1 Sayid Sulaiman 1745 – 1766 1766

2 KH Aminullah 1766 – 1800* 1800

3 KH Abu Dzarrin 1766 – 1800* 1800

4 KH Mahalli 1766 – 1800* 1800

5 KH Noerhasan bin Noerkhotim 1766 – 1800* 1800

6 KH Bahar bin Noerhasan 1800 – 1920 1920

7 KH Nawawie bin Noerhasan 1920 – 1929 1929

8 KH Abd Adzim Bin Oerip 1929 – 1947 1947

9 KH Abd Djalil bin Fadlil 1947 – 1959 1959

10 KH Cholil Nawawie 1959 – 1978 1978

11 KH Abd Alim Abd Djalil 1978 – 2005 2005

12 KH A Nawawi Abd Djalil 2005 – sekarang -

*Sejak wafatnya Sayyid Sulaiman pengasuhan pesantren diteruskan oleh keempat kiai, tetapi belum ditemukan angka tahun yang pasti. (Sumber: Dokumen PPS tahun 1433 H./2012 M.)

Pada perkembangannya, pesantren ini dipimpin secara kolektif.

Artinya keputusan tertinggi berada di tangan musyawarah. Majlis

Musyawarah keluarga ini diberi nama Majlis Keluarga. Majlis ini

dibentuk dalam rangka melestarikan asas, ideologi, dan keberadaan

Page 17: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

165

pesantren. Tentang keberadaan Majlis Keluarga ini berikut kutipan dari

website Sidogiri tanggal 12 Januari 2023:

........... Setelah tiga anggota panca warga wafat, KH Siradj Nawawie mempunyai gagasan untuk membentuk wadah baru. Maka dibentuklah organisasi pengganti yang diberi nama “Majelis Keluarga”, dengan anggota terdiri dari cucu-cucu laki-laki KH Nawawi bin Noerhasan. Rais Majelis Keluarga pertama sekaligus pengasuh adalah KH Abd Alim Abd Djalil. Sedangkan KH Siradj Nawawi dan KH Hasani Nawawi sebagai Penasehat.9

Pada saat penelitian ini dilakukan, Majlis Keluarga PPS Pasuruan

terdiri dari enam orang kiai yaitu : (1) KH. A. Nawawi Abd. Djalil,

selaku Anggota dan Pengasuh. (2) Mas’ud. Nawawi Sadoellah, selaku

Katib dan Anggota, (3) KH. Fuad Noerhasan, Anggota, (4) KH. Abdullah

Syaukat Siradj, Anggota, (5) KH. Abd. Karim Thoyyib, Anggota, dan (6)

H. Bahruddin Thoyyib, selaku Anggota.

Selain Majlis Keluarga juga memiliki kelengkapan lembaga yang

disebut pengurus Harian. Pengurus Harian terdiri dari delapan orang

yakni H. Burhanuddin Thoyyib selaku Ketua Umum, d. Nawawy

Sadoellah selaku Wakil Ketua, A. Saifullah Nadji selaku Sekretaris

Umum, H.M. Kholil Rachman Abd. Karim selaku Bendahara Umum,

H.M. Aminullah Bq selaku Wakil Ketua I, H. Mahmud Ali Zain selaku

Wakil Ketua II, H.M. Masykuri Abdurrahman selaku Wakil Ketua III

dan H. Nurhasan Ghozi selaku Wakil Ketua IV.

9 Website, www.sidogiri.com., 12 Januari 2013

Page 18: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

166

Dalam menjalankan fungsi dan perananya sebagai pengurus

pesantren, para pengurus menggunakan sistem pembagian tugas yang

sangat jelas yang didelegasikan berdasarkan keputusan pengurus.

Sebagai kepanjangan fungsi manajemen, pengurus membentuk pengurus

pleno dikoordinasikan oleh pengurus Harian pesantren. Bentuk

pelaksanaan fungsi manajemen di PPS Pasuruan ini telah mengantarkan

pesantren menjadi lembaga dengan sistem manajemen yang mapan.

Gambar 4.1:

Tentang Struktur Organisasi Kepengurusan PPS Pasuruan Priode 1432 H-1436 H.

(Sumber : Dokumentasi Kantor Pusat PPS tahun 1433 H/2012 M.)

Adapun visi dan misi PPS Pasuruan, sebagaimana hasil wawancara

penulis dengan salah seorang alumni madrasah Aliyah tahun 2006 yang

sekarang menjadi salah satu staf administrasi umum yakni ustadz

Abdullah Nur dalam wawancara pada tanggal 7 Januari 2013 sebagai

berikut:

Page 19: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

167

................ bahwa PPS Pasuruan memiliki visi besar, di mana visi besarnya itu adalah mencetak santri sebagai iba<dilla<his s{a<lih{i<n (yang disebut dengan santri hakiki). Dari visi besar tersebut tertuang menjadi visi yang ada diberbagai instansi atau sub instansi yang ada di pondok pesantren Sidogiri. Sedangkan visi instansi atau sub instansi diterjemahkan ke dalam buku program kegiatan pengurus. Sedangkan tujuan pondok pesantren Sidogiri Pasuruan adalah mencetak santri yang kelak menjadi hamba Allah yang sholih. 10

Dari hasil wawancara tersebut dapat penulis jelaskan mengenai visi

dan misi PPS Pasuruan sebagai berikut: Visi PPS Pasuruan adalah

mencetak santri sebagai ‘Iba<dilla<his s}a<lih}i<n (santri hakiki). Sedangkan

misinya adalah tertuang menjadi visi yang ada di berbagai instansi atau

sub instansi yang ada di PPS Pasuruan. Visi instansi atau sub instansi

diterjemahkan ke dalam buku program kegiatan pengurus. Sedangkan

tujuan PPS Pasuruan adalah mencetak santri yang kelak menjadi hamba

Allah yang shalih

Interpretasi

Berdasarkan paparan di atas, dapat penulis gambarkan bahwa PPS

Pasuruan adalah pesantren yang sudah berpengalaman ratusan tahun dalam

mengelola manajemen pesantren. Pengalaman bertahun-tahun itu telah

mengantar para kiai, pengurus, ustadz dan komunitas pesantren semakin

memiliki kearifan dalam mengelola pesantren. Beberapa kearifan yang dapat

10 Abdullah Nur, Wawancara (Staf sdministrasi), Pasuruan, 7 Januari 2013

Page 20: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

168

dilihat adalah munculnya budaya demokrasi dalam pesantren, munculnya

manajemen modern dalam pengelolaan pesantren, terbukanya terhadap

perubahan jaman namun masih dipegang teguh nilai dan tradisi kuno yang

baik dan upaya mempersiapkan santri dalam menghadapi kompetisi dunia

kerja sebagai akibat dari perkembangan ekonomi gelobal.

Tumbuhnya budaya demokrasi di PPS Pasuruan dapat dilihat dari

adanya Majlis Kelurga sebagai lembaga permusyawaratan para kiai dan

keluarga pendiri pesantren. Majlis Keluarga dipimpin oleh pengasuh

pesantren yang penunjukannya juga melalui rapat majlis. Majlis Keluarga

memberikan mandat kepada pengasuh untuk menyelenggarakan fungsi

manajemen pesantren. Pengurus adalah mandataris Majlis Keluarga.

Pengurus bekerja berdasarkan peraturan yang sudah dibuat oleh pesantren.

Dalam menjalankan fungsi dan perananya sebagai pengurus, para

pengurus menggunakan sistem pembagian tugas yang sangat jelas yang

didelegasikan berdasarkan keputusan pengurus. Sebagai kepanjangan fungsi

manajemen, pengurus membentuk pengurus pleno dikoordinasikan oleh

pengurus harian. Bentuk pelaksanaan fungsi manajemen di PPS Pasuruan ini

telah mengantarkan pesantren menjadi lembaga dengan sistem manajemen

modern.

PPS Pasuruan juga terbuka dalam hal-hal baru, baik ilmu

pengetahuan, tehnologi maupun budaya. Dalam hal ilmu pengetahuan,

pengurus bersama ustadz merumuskan mata pelajaran tambahan sebagai

Page 21: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

169

bekal kepada santri. Beberapa ilmu pengetahuan yang masuk dan menjadi

mata pelajaran adalah ilmu ekonomi syariah, sosiologi, ilmu bahasa, ilmu

pendidikan dan ilmu jiwa dan jurnalistik. Sedangkan teknologi yang juga

diterima adalah teknologi informasi dan teknologi produksi.

2. Nilai-nilai Kewirausahaan di PPS Pasuruan

a. Nilai-nilai kewirausahaan yang dimiliki santri

Dalam proses penerimaan santri baru yang bukan dari PPS

Pasuruan, di pesantren ini menggunakan sistem tes untuk mengetahui

kemampuan dasar mereka, sehingga tidak semua santri akan langsung

bisa belajar di kelas reguler, mereka harus masuk ditempatkan di kelas

khusus untuk menyesuaikan kemampuannya tersebut yaitu tingkat

Istidadiyah selama satu tahun, setelah itu baru akan ditetukan jenjang

pendidikan yang akan diikuti sesuai dengan kemampuan santri. Hal ini

sebagaimana yang disampaikan oleh staf Humas dan Informasi ustadz

Abdullah Nur pada tanggal 14 Januari 2013 sebagai berikut:

Ketika santri masuk di pesanten Sidogiri mereka semua wajib mengikuti program pendidikan Istidadiyah atau Itidadiyah selama satu tahun sebelum mereka dites untuk masuk pada jenjang pendidikan mana yang akan diikuti. Untuk masalah kelulusan santri baru semuanya diabaikan. Bisa jadi santri yang asalnya sudah lulus dari tingkat SMA setelah mengikuti program tersebut dan dites akan masuk di jenjang pendidikan Istidaiyah kelas 4 misalnya. Dan sebaliknya santri baru yang lulus SD bisa masuk di jenjang pendidikan Ibtidaiyyah kelas 5. Hal ini yang menjadi tolok ukurnya

Page 22: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

170

adalah kemampuan calon santri dalam menguasai materi ujian dan pendidikan selama di rumah.11

Dan berdasarkan pengamatan peneliti bahwa yang menjadi

pertimbangan utama dalam penerimaan santri adalah kemauan dan minat

santri selain juga kemampuan setelah mengikuti program Istidadiyah. Hal

ini juga disampaikan oleh Wakil Ketua LAZISWA PPS Pasuruan ustadz

Zaini Alwi pada tanggal 23 Januari 2013 sebagai berikut:

............ memang santri baru sebelum mereka memasuki jenjang pendidikan yang akan diikiuti mereka harus dimasukkan pada program Istidadiyyah atau Itidadiyah selama satu tahun tidak peduli, lulusan dari manapun dan dari jenjang pendidikan apapun. Setelah itu baru di tes untuk menentukan jenjang pendidikan mana yang harus diikuti dan kelas berapa. Namun sering kali kita temui walaupun asalnya bagus prestasinya namun karena kurang dalam bakat dan minatnya dalam mengikuti program Istidadiyah, akhirnya mereka masuk jenjang pendidikan yang lebih rendah.12

Demikian juga berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti

atas dokumen data santri yang masuk sebagai santri baru, memang

memperlihatkan bahwa prestasi akademik calon santri biasa-biasa saja,

sebagaimana juga yang disampaikan oleh ustadz M. Ali Wafa pada

tanggal 23 Januari 2013 sebagai berikut:

Kebanyakan santri yang masuk di pondok pesantren Sidogiri ini lulusan Sekolah Dasar atau madasah Ibtidaiyah dan sebagian lulusan SMP atau madrasah Tsanawiyah, kalau ada yang yang lulusan madrasah Aliyah atau SMA itu sedikit sekali. Melihat

11 Abdullah Nur, Wawancara, (Staf Administrasi Umum), 14 Januari 2013 12 Zaini Alwi, Wawancara (wakil ketua LAISWA), Pasuruan , 23 Januari 2013

Page 23: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

171

dari hasil nilai ijazahnya, rata-rata biasa-biasa saja. Dan memang bukan nilai ijazah itu yang menjadi ukuran masuk tidaknya di di pesantren ini tapi bakat minatnya yang paling penting dan pengetahuan dasar agamanya yang akan menentukan mereka masuk di jenjang pendidikan yang ada di pesantrenn setelah mereka masuk program Istidadiyah selama satu tahun.13

Informasi itu mengindikasikan bahwa santri yang masuk di PPS

Pasuruan adalah anak yang prestasinya biasa-biasa saja dan yang paling

pokok untuk dinilai adalah penegetahuan agama dasar dan bacaan al-

qur’an. Hal senada juga dituturkan oleh ustadz Fathurrahman yang juga

alumni pesantren Sidogiri yang sekarang menjadi Kepala DKS Surabaya

pada tanggal 23 Januari 2013, sebagai berikut:

Sejak saya mengajar di pesantren Sidogiri mulai tahun 2002 sampai saat ini bahkan ketika saya menjadi santri di sini yakni tahun 1987 proses penerimaan santri pada dasarnya tidak ada seleksi yang sifatnya menentukan masuk tidaknya santri di pesantren ini, namun hanya untuk menentukan masuk di jenjang pendidikan apa dan di kelas berapa, sehingga yang diujikan adalah materi-materi yang sifatnya dasar misalnya baca tulis Al-Qur’an, ilmu tajwidnya, sedikit mengenai ilmu alatnya dan sebagainya. Sebab yang paling penting adalah kemauan yang tinggi untuk menuntut ilmu.14

Dari hasil wawancara peneliti dengan para responden jelas

mengindikasikan bahwa proses penerimaan santri baru yang ada di PPS

Pasuruan ini tidak jauh berbeda dengan pesantren salaf lainnya dimana

penerimaan santri didasarkan pada keinginan yang kuat dalam mencari 13 M. Ali Wafa, Wawancara ( Pengurus PPS), Pasuruan, 23 Januari 2013 14 Fathurrahman, Wawancara (Kepala DKS Surabaya), Pasuruan, 23 Januari 2013

Page 24: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

172

ilmu agama, selain pengetahuan dasarnya tentang pemahaman agama dan

kemampuan baca tulis Al-Qur’an.

Namun demikian ketika peneliti menanyakan kepada salah satu

pengurus Pleno Wakil Ketua II ustadz Moh. Muchlis MH. tentang latar

belakang mereka, rata-rata mereka masuk ke pesantren karena dorongan

orang tua yang kuat, selain karena keinginannya untuk mendalami ilmu

agama. Sebagaimana ungkapan beliau pada tanggal 24 Januari 2013

kepada penulis sebagai berikut:

Rata-rata santri yang masuk di pesanten Sidogiri ini motivasi utamanya adalah dorongan orang tua yang sangat kuat. Karena mereka masuk ke pesantren ini rata-rata masih kecil dan belum memikirkan masa depannya, sehingga orang tualah yang mengarahkan mereka. Dan tatkala mereka datang pertama kali di pondok didampingi orang tua bahkan kadang orang tua menginap beberapa hari di pondok sampai anaknya krasan. Dan kalau sudah bisa ditinggal mereka ingin dijenguk orang tuanya satu bulan bisa dua atau tiga kali.15

Senada juga disampaikan oleh Moh. Amin santri kelas 2 madrasah

Tsanawiyah pada tanggal 27 Januari 2013 sebagai berikut:

Pengalaman yang saya alami, bahwa saya masuk di pesantren Sidogiri pertama kalinya karena keinginan dan dorongan orang tua, saya masih ingat waktu itu bapak mengatakan ” le, mengko nek wis mari sekolah SD keneh awakmu dipondokne Bapak nang Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan ben awakmu dadi anak sing sholeh, iso dongakno wong tuwo tur pinter ngaji” (Nak, kalau sudah lulus SD di sini kamu dipondokkan bapak di pondok pesantren Sidogiri Pasuruan supaya kamu menjadi anak yang sholeh, bisa mendo’akan orang tua juga pandai mengaji ilmu agama). Sehingga sejak itu

15 Moh. Muchlis MH, Wawancara (Pengurus pleno wakil ketua II), Pasuruan, 24 Januari 2013

Page 25: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

173

saya masuk di pesantren ini. Selain itu juga karena saya sendiri ingin sekali bisa menguasai ilmu agama.16

Bahkan santri masuk di PPS Pasuruan tidak terbesit sedikitpun

menginginkan menjadi apapun, kecuali ingin mendalami ilmu agama,

misalnya ingin menjadi pengusaha, menjadi pegawai dan sebagainya. Hal

ini sebagaimana yang disampaikan oleh anak Abdul Hayyi santri

Istidadiyah pada tanggal 27 Januari 2013 sebagai berikut:

............ tujuan utama saya masuk di pesantren Sidogiri ini adalah untuk mencari ilmu, agar saya ke depan akan menjadi manusia yang berguna bagi manusia lainnya. Urusan saya nantinya bekerja apa, melalui cara bagaimana rizki yang akan saya peroleh nanti, itu urusan nanti yang penting saya harus menuntut ilmu dahulu setelah itu baru saya akan memikirkan pekerjaan.17

Hal ini menunjukan bahwa santri masuk ke PPS Pasuruan hanya

semata karena keinginannya untuk mencari dan mendalami ilmu agama,

namun dalam perkembangannya karena proses pembelajarannya yang

juga melatih dan mengajarkan bagaimana menjadi manusia yang utuh,

maka diajari juga cara menjadi pengusaha, mandiri, bekerja keras dan

sebagainya, maka banyak diantara santri muncul pemikirannya untuk

mengembangkan kemandirian khususnya ekonomi produktif. Hal ini

sebagaimana yang ditururkan oleh Abdul Majid santri Aliyah jurusan

Muamalah kelas 2 pada tanggal 23 Januari 2013 sebagai berikut:

16 Moh. Amin, Wawancara ( Santri kelas 11), Pasuruan, 27 Januari 2013 17 Abdul Hayyi, Wawancara (santri Iti’dadiyah,) Pasuruan, 27 January 2013

Page 26: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

174

Saya pertama kali masuk pesantren Sidogiri ini hanya bertujuan untuk mencari ilmu agama dan agar kelak saya menjadi orang yang dapat berdakwah, memberi ilmu kepada orang lain. Tapi karena setelah saya masuk di daerah khusus untuk dapat mengabdi menjadi karyawan kopontren yaitu daerah Z, saya merasa senang dan dengan begitu secara otomatis saya dapat belajar juga tentang usaha yang benar. Hal ini juga didukung dengan pelajaran yang ada di sekolah mengenai ekonomi syariah, marketing, manajemen dan sebagainya, sehingga saya semakin terarah sehingga diharapkan saya nanti benar-benar menjadi pengusaha yang sukses.18

Hal ini diungkapkan juga oleh salah seorang alumni madrasah Aliyah

jurusan Muamalah yang bernama Sairozi Amin pada tanggal 23 Januari

2013 sebagai berikut:

Ketika saya masih mondok di Sidogiri, awalnya tidak krasan seperti halnya teman-teman baru yang lain, hal ini dikarenakan saya di pesantren itu awalnya dorongan dari orang tua, namun setelah saya pertahankan lama kelamaan saya merasakan nikmatnya menuntut ilmu di pesantren sidogiri tersebut, bahkan setelah saya ikut membantu menjadi pegawai kopontren dengan tugas menjaga toko kitab, saya belajar untuk menjadi orang yang mandiri dan cara bagaimana memasarkan dagangan. Sehingga ilmu yang saya dapatkan tidak hanya ilmu agama tapi juga ilmu tentang pengembangan ekonomi.19

Interpretasi

Berdasarkan paparan di atas, dapat penulis interpretasikan bahwa ada

3 faktor yang melatarbelakangi santri masuk di PPS Pasuruan yaitu, (1)

dorongan orang tua agar menjadi anak yang shaleh, (2) faktor orang lain

yang dirasa sukses masuk di pesantren Sidogiri, dan (3) internal santri

dengan kesadarannya ingin menimba ilmu agar menjadi anak yang berguna 18 Moh. Amin, Wawancara (Santri kelas 2 Tsanawiyah), Pasuruan, 23 Januari 2013 19 Sairozi Amin, Wawancara (Alumni madrasah aliyah juruan muamalah), Pasuruan, 23 Januari 2013

Page 27: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

175

bagi agama, nusa dan bangsa. Pada paparan data di atas juga menunjukan

bahwa ketika santri masuk di PPS Pasuruan belum tumbuh nilai-nilai

kewirausahaannya, namun setelah mereka mengikuti proses pembelajaran,

barulah muncul nilai-nilai kewirausahaan secara berlahan. Hal ini

disebabkan karena pembelajarannya yang menginternalisasi nilai-nilai

kewirausahaan tidak hanya berupa teori yang diperoleh di kelas, namun juga

langsung ikut terlibat dalam praktek di lembaga ekonomi atau

keterlibatannya dalam menanamkan saham.

Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa ketika masuk di PPS

Pasuruan mereka merasa bangga dan senang karena pembelajarannya yang

tidak hanya menekankan pada pendidikan agama saja namun

mengintegrasikan antara pendidikan ekonomi dan entrepreneurship dengan

pendidikan agama. Selain itu dalam penelitian ini ditemukan adanya upaya

serius kiai, pengurus dan ustadz dalam mempersiapkan santri menjadi

seorang entrepreneur dengan bukti adanya pengajian kitab fiqih yang

mendalami ekonomi syariah, adanya jurusan muamalah pada jenjang

madsarah Aliyah, keterlibatan santri dalam memegang unit usaha, adanya

pengkususan daerah untuk santri yang menanggungjawabi unit usaha

kopontren dengan menempati daerah Z, dan adanya kesempatan santri untuk

menanamkan saham.

Page 28: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

176

b. Lingkungan keluarga santri

Lingkungan keluarga sebagai salah satu sumber dan tempat

pembelajaran di rumah, seringkali banyak berpengaruh tehadap nilai-

nilai yang berkembang pada diri santri. Dalam penelitian ini

diketengahkan berbagai budaya keluarga yang terjadi pada informan,

yang menyangkut pemahaman orang tua tentang makna kewirausahaan,

pandangan orang tua tentang masa depan anaknya dan proses

pembelajaran keseharian ketika liburan pondok.

1). Pemahaman makna kewirausahaan

Dalam hal ini informan yang kami ambil dalam menggali data

tersebut terdiri dari orang tua santri maupun alumni dengan berbagai

latar belakang pendidikan, strata sosial maupun profesi. Dalam hal

ini tidak terdapat banyak perbedaan pandangan para orang tua santri

atau alumni tentang makna entrepreneurship atau kewirausahaan

yang mereka pahami. Kebanyakan mereka memahami bahwa

entrepreneurship itu terkait usaha yang dilakukan sendiri tanpa ikut

orang lain. Sebagaimana hasil wawancara penulis pada tanggal 27

Januari 2013 dengan bapak Darminto orang tua dari Sholihin kelas 2

Tsanawiyah, dia mengatakan:

Menurut saya wirausaha itu ya..... membuka usaha sendiri, seperti saya ini meskipun awalnya saya ikut orang menjadi karyawan bagian penjahit, tapi keinginan saya membuka

Page 29: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

177

jahitan sendiri sangat kuat, jadi kalau ikut orang itu semata-mata dalam usaha menambah pengalaman saja biar tahu liku-liku usaha itu bagaimana, dan sekarang saya sudah buka jahitan sendiri.20

Pada saat itu juga (tanggal 27 Januari 2013) bapak Suwoto

orang tua Abdul Malik, ketika ditanya tentang masalah

entepreneurship juga memberikan jawaban yang hampir sama, dia

menuturkan:

Menurut saya, wirausaha itu ya...... orang yang memiliki usaha sendiri tanpa tergantung kepada orang lain, ya .....seperti saya ini mungkin, meskipun saya usaha kecil-kecilan dengan membuka pracangan di depan rumah, yang penting tidak tergantung pada orang lain dan tidak menjadi pegawai negeri atau swasta.21

Demikian juga apa yang disampaikan oleh bapak H. Sukamto

pada tanggal 27 Januari 2013 orang tua dari Syamsul Anam,

penjual alat-alat tulis di depan rumahnya dia dari Surabaya,

tentang kewirausahaan dia mengatakan:

Nggih kados kulo ngaten niki, kados tanggi ngriko ingkang kagungan usaha alit-alitan, poko’e nggak melok cino lan saget damel kebutuhan keluargo saget damel nyekolahne anak. ( Ya seperti saya ini, juga seperti tetangga saya yang di situ yang punya usaha kecil-kecilan, yang penting tidak ikut cina, cukup untuk kebutuhan keluarga dan biaya sekolah anak).22

20 Darminto, Wawancara (Wali santri), Pasuruan, 27 Januari 2013 21 Suwoto, Wawancara (Wali santri), Pasuruan, 27 Januari 2013 22 H. Sukamto, Wawancara (Wali santri), Pasuruan, 27 Januari 2013

Page 30: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

178

Senada dengan apa yang disampaikan oleh bapak H. Sukamto

bapak Kasmali orang tua dari M. Fauziri sebagai petani dari

pasuruan, pada tanggal 5 Pebruari 2013 dia mengatakan:

Wiraswasta atau kewirausahaan ya .... orang yang punya usaha sendiri, tidak jadi pegawai atau bekerja di tempat orang lain. Tidak seperti saya, saya ini petani, kadang ya... ada hasil kadang ya .... tidak ada hasil karena kena hama atau kekurangan air dan sebagainya, sebenarnya sih enak jadi pengusaha, ya ... bagaimana lagi kita belum punya modal dan kalau usaha, usaha apa.23

Berdasarkan paparan data di atas menunjukan bahwa orang

tua santri dalam perjalanan hidupnya rata-rata dimatangkan oleh

tuntutan kehidupan yang membawa mereka merasakan

kepercayaan diri yang cukup untuk menggantungkan kehidupannya

dari berwirausaha. Hanya saja karena kadang ketidakmampuannya

untuk berwirausaha apakah karena modal atau merasa skill yang

belum mumpuni, maka mereka tetap menekuni profesi yang

mereka jalani.

2). Keterlibatan Orang Tua atas Masa Depan Anaknya

Pandangan orang tua terhadap anaknya terkait dengan

bagaimana tingkat keterlibatan orang tua terhadap prinsip-prinsip

hidup yang dianut oleh sang anak. Pandangan orang tua akan masa

depan yang digambarkan atas sang anak terkait dengan pola

23 Kasmali, Wawancara (Wali santri), Pasuruan, 5 Pebruari 2013

Page 31: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

179

pendidikan yang berkembang di dalam keluarga sangat dominan.

Bahkan dalam banyak kasus penentuan tempat sekolah lanjutpun

seringkali menjadi otoritas orang tua, walaupun ada juga atas

inisiatif dan keinginan sang anak sendiri. Hal ini akan berpengaruh

terhadap nilai-nilai yang berkembang pada diri sang anak.

Sebagaimana yang dituturkan oleh ibu Syarofah orang tua

dari Abdul Kholiq yang mengatakan bahwa dia yang memilihkan

pesantren Sidogiri untuk menjadi tempat menimba ilmu agama bagi

anaknya agar menjadi anak yang mengerti tentang agama. Urusan

pekerjaan dia menginginkan supaya melanjutkan usaha ayahnya

yang lama sudah meninggal dunia. Berikut ungkapan ibu Syarofah

kepada penulis pada tanggal 5 Pebruari 2013.

Kulo meniko pingin yogo kulo dados tiang sing sholeh, ngerti agomo, milo kulo kengken mondok wonten sidogiri Pasuruan. Pondo’e sahe, keranten kathah lare sakmeniko ingkang nakal-nakal , angel tuturane, malah wonten sing nglakoni sing aneh-aneh, mlanggar agomo. Boten anak kolo kepingin dados lare sholeh sing saget do’aake tiang sepoh. Urusan nyambut damel mangke cek nerusake usahane bapa’e sadean material bangunan. Milo menawi wayah libur pondok piyambae kulo kengken bantu-bantu wonten toko.(Saya ini ingin anak saya menjadi anak yang sholeh, mengerti tentang agama, maka saya suruh di mondok di Pesantren Sidogiri Pasuruan, pondoknya bagus, sebab banyak anak sekarang ini yang nakal-nakal yang sulit dinasehati, bahkan banyak yang melakukan perbuatan yang tidak sepatutnya, yang melangar aturan agama. Tidak ! saya menginginkan menjadi anak yang sholeh yang bisa mendo’akan orang tua. Urusan masalah pekerjaan biar dia meneruskan pekerjaan bapaknya jualan

Page 32: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

180

material bangunan. Maka setiap waktunya libur dia saya suruh ikut membantu jualan di toko ).24

Berbagai temuan itu, memberikan indikasi bahwa kontribusi

orang tua dalam menentukan tempat pendidikan anak masih

dominan. Rata-rata orang tua santri memberikan kontribusi yang

sangat besar walaupun dengan berbagai macam motoivasi dan

keinginan. Bukan hanya menyangkut pendidikannya, termasuk

harapan-harapan setelah lulus juga telah ditentukan oleh orang

tuanya. Dengan demikian tingkat keterlibatan orang tua terhadap

apa yang harus dilakukan anak dimasa mendatang cukup tinggi.

Fenomena ini memberikan gambaran bahwa apa yang dilakukan

orang tua dan dirasakan nyaman bagi orang tua senantiasa

diturunkan pada anaknya. Demikian pula sebaliknya, bagi orang

tua yang merasa tidak nyaman dengan profesi yang ditekuninya,

dia berusaha agar sang anak tidak melakukannya.

Hal ini juga dituturkan oleh bapak Aminan, orang tua dari

Sahal Manan alumni tahun 1997, bahwa orang tua itu harus bisa

mengarahkan pendidikan anaknya agar menjadi anak yang sholeh,

berguna bagi masyarakat, bangsa, negara dan agama. Dia

menyampaikan bahwa urusan rizki itu urusan Allah SWT yang

24 Syarofah, Wawancara (Wali santri), Pasuruan, 5 Pebruari 2013

Page 33: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

181

penting berusaha dengan sungguh-sungguh. Berikut penuturan

bapak Aminan kepada penulis pada tanggal 5 Pebruari 2013.

Zaman sekarang ini pendidikan anak itu penting sekali, dan orang tua harus bisa mengarahkan pendidikan anak itu pada pendidikan yang benar sehingga bagaimana anak menjadi anak yang sholeh, berguna bagi masyarakatnya, bangsa, negara dan agamanya. Urusan rizki itu urusane gusti Allah nggak perlu kito meniko pusing, yang penting kita mau usaha. Nyuwun sewu kados yogo kulo meniko si Sahal Manan, dulu anak saya itu juga lulusan Sidogiri, ya alhamdulillah sakniki gadah mushalla yang ikut ngaji banyak, gadah toko kados minimarket, alhamdulillah.25

3). Proses Pembelajaran di Rumah

Yang dimaksud dengan proses pembelajarn di rumah adalah

proses pembelajaran yang berlangsung di lingkungan keluarga

setiap santri pulang ke rumah saat liburan pondok. Dalam hal

kewirausahaan, pemberian contoh merupakan pembelajaran yang

terjadi dalam keluarga santri, orang tua yang rata-rata pekerja keras

ada yang menjadi petani, pegawai negeri, ada yang membuka usaha

sendiri dan sebagainya akan menjadikan anak mendapat

pengalaman yang berarti, seperti yang diakui oleh bapak Wardiman

wali santri dari Ahmad Ali Maghfur yang kesehariannya membuka

usaha warung nasi pecel, menjadikan sang anak mau tidak mau

harus mengikuti dinamika suasana keluarga yang senantiasa

25 Aminn, Wawancara (Wali santri), Pasuruan, 5 Pebruari 2013

Page 34: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

182

bekerja keras, begitu menghargai waktu dan tenaga serta

bagaimana sulitnya mendapatkan penghasilan yang tidak menentu.

Sebagaima diakui Ahmad Ali Maghfur santri kelas 3

Tsanawiyah kepada penulis pada tanggal 9 Pebruari 2013, dia

menuturkan sebagai berikut.

Ketika masa liburan saya sering melihat bapak dan ibu bekerja keras jam 02.00 pagi sudah harus bangun untuk memasak mempersiapkan makanan dagangannya, jam 06.00 pagi warungnya sudah dibuka sampai jam 17.00 sore. Malam harinya harus belanja untuk keperluan masakan yang akan dimasak, baru jam 22.00 istirahat tidur dan harus bangun jam 02.00. kegiatan itu dilakukan setiap hari tanpa mengenal lelah, karena saya di rumah maka sayapun juga ikut membantu pekerjaan orang tua saya tersebut. Hal ini menjadikan pemikiran saya terbuka betapa pentingnya bekerja keras bagi kita manusia untuk memenuhi kebutuhan keluarga khususnya untuk biaya pendidikan anak. Dan saat ini saya diberi tugas oleh pondok untuk menjadi petugas di kopontren bagian produksi percetakan.26

Demikian juga disampiakan oleh Muhammad Ilham Wahyudi

pada tanggal 9 Pebruari 2013 alumni santri Aliyah jurusan

Muamalah, dia menuturkan sebagai berikut.

Dulu ketika saya masih di pondok Sidogiri, bapak saya itu buruh bangunan (tukang bangunan), setiap hari berangkat kerja jam tujuh pagi pulang jam lima sore. Kadang-kadang kalau tempat kerjanya itu di luar kota maka pulang hanya sehari dalam satu minggu bahka dua minggu sekali baru pulang. Setiap kali saya pulang ke rumah ketika liburan pondok saya melihat bapak seperti itu merasa kasihan dan dalam pikiran saya kapan saya bisa membantu beliau. Oleh karenanya dengan kondisi ini mendorong saya supaya saya

26 Ahmad Ali Maghfur, Wawancara (Santri kelas 3), Pasuruan, 9 Pebruari 2013

Page 35: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

183

menjadi anak yang sukses dalam membangun ekonomi sehingga bisa membantu orang tua. Nah kebetulan saya di pondok bertugas di bagian usaha foto copy, dari situ mendorong saya untuk menjadi seorang pengusaha karena saya bisa belajar tentang manajemennya. Dan alamdulillah sekarang saya membuka usaha bahan bangunan.27

Dari hasil wawancara peneliti dengan informan tersebut

menunjukan betapa besar pengaruh lingkungan keluarga dalam

pembentukan jiwa kemandirian santri ketika sedang di rumah

melalui pembiasaan dan sikap meniru terhadap apa yang dilakukan

oleh orang tua.

Ungkapan senada juga disampaikan ibu Novi orang tua dari

Amar Ma’ruf santri kelas 2 Aliyah jurusan Tarbiyah dia

menuturkan kepada penulis pada tanggal 5 Januari 2013 sebagai

berikut:

Sejak kecil, anak-anak saya ajari mandiri, seperti anak saya si novi ini sejak kelas III SD dia sudah saya ajari cuci sendiri, ikut menyapu, ngepel lantai, menyisihkan uang jajan untuk menabung, kadang membantu saya untuk bikin kue. Saya ceritakan tentang perjuangan saya dan Bapaknya mulai dari bawah, di mana selama itu masih dalam hidup prihatin, berjuang sampai meraih kesuksesan. Semua itu tak ceritakan. Bahkan setiap liburan pondok bulan sya’ban dia saya suruh untuk membantu orang pekerjaan bapaknya, ya agar anak ini terbiasa bekerja tidak malas.28

27 Muhammad Ilham Wahyudi, Wawancara (Alumni Santri Jurusan Ekonomi Syari’ah), Pasuruan, 9 Pebruari 2013 28 Novi, Wawancara (Wali santri), Pasuruan, 5 Januarii 2013

Page 36: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

184

Namun demikian, meskipun proses pembelajaran di rumah

relatif sama antara anak yang satu dengan yang lainnya, tetapi

tingkat keteladanan dan kesabaran anak itu tidak sama.

Sebagaimana yang dituturkan ibu Hj. Naila Fatmawati pada tanggal

5 Pebruari 2013 sebagai berikut:

Anak saya Ahmad itu yang sekarang di Sidogiri dan sejak di pesanten itu dia rajin sekali, kalau sekiranya ada sesuatu yang kurang pas atau harus dibenahi dia langsung mengerjakannya tanpa saya suruh dia sudah mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan. Misalnya saya ini kan kesehariannya penjahit, tanpa saya suruh dia sudah mau membantu saya. Jika dia libur panjang kadang-kadang ada saja yang dia kerjakan.29

Lain dengan ibu Sri Sulastri orang tua dari Abdul Harits

dalam memberikan pembelajaran kepada anaknya melalui cerita

dan contoh orang yang dulunya miskin kemudian menjadi kaya.

Sebagaimana yang dia tuturkan kepada penulis pada tanggal 7

Pebruari 2013 sebagai berikut:

Kulo meniko sering sanjang kale lare-lare, khususe anak kulo si Abdul Harist niku, menawi piyambae liburan pondok lan wangsul ten griyo, le ..... wong urip iku kudu rekoso disek, sebab kerono rekoso iku urip iku ora dadine gampang putus asa sehinggo Allah bakal paring dalan uripe. Cobo delengen bapak Haji Sulaeman iku biyen uripe rekoso, sahrene dewe’e tabah, ulet anggene nyambut gawe akhire diparingi gusti Allah koyo mangkono.30 (Saya itu sering memberi nasehat kepada anak-anak, khususnya anak saya Abdul Harist ini, kalau dia sedang liburan ;pondok dan pulang ke rumah, anakku ......... orang hidup itu harus berjuang dulu, karena berjuang dengan sungguh-sungguh

29 Hj. Naila Fatmawati, Wawancara (Wali santri), Pasuruan, 5 Januarii 2013 30 Sri Sulastri, Wawancara (Wali santri), Pasuruan, 7 Pebruari 2013

Page 37: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

185

hidup itu tidak akan mudah putus asa, sehingga Allah memberi kemudahan. Coba lihatlah bapak H. Sulaiman, dulu hidupnya penuh dengan cobaan, susah karena dia selalu tabah, ulet dalam bekerja, akhirnya Allah memberi seperti itu, yakni kesuksesan)

Juga disampaikan oleh bapak H.Agus Mawardi orang tua dari

Ali Azis anak madrasah Aliyah kelas 3 jurusan Dakwah bahwa

kemandirian itu sangat perlu terutama ketika menghadapi hidup

berumah tangga. Lebih lengkapnya beliau mengatakan kepada

penulis pada tanggal 7 Pebruari 2013 sebagai berikut:

Saya selalu mengingatkan agar anak saya itu nantinya tidak tergantung kepada orang lain meskipun keluarga sendiri. Saya menyarankan supaya membiasakan diri untuk mandiri, tidak tergantung kepada orang lain, sehingga dari situ mencari pekerjaan itu akan mudah. Lebih-lebih nanti ketika sudah rumah tangga, punya anak, istri, harus dapat memenuhi kebutuhan mereka semua, sementara kebutuhan rumah tangga itu semakin lama semakin besar karena anak harus sekolah, kebutuhan ini kebutuhan itu dan sebaginya. Oleh karenanya mulai saat ini harus belajar mandiri, kreatif tidak malas-malas. Kalau di pondok belajar yang serius dan saya suruh juga ikut belajar berdagang karena di pondoknya ada banyak toko yang dijaga para santri.31

Keluarga yang berwirausaha, satu sisi memang memberikan

kontribusi positif dalam mengembangkan nilai-nilai kewirausahaan

anak, seperti nilai kepercayaan diri dan motivasi, akan tetapi rata-

rata implementasi pembelajaran di rumah juga tidak banyak

membantu dalam mengembangkan nilai-nilai yang lain seperti

31 H. Agus Mawardi, Wawancara (Wali santri), Pasuruan, Pebruari 2013

Page 38: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

186

kreativitas, tanggung jawab dan terutama dalam hal keberanian

mengambil resiko. Hal ini terjadi terutama ketika anak sudah mulai

belajar mandiri yakni ketika sudah lulus dari pesantren. Ketika baru

lulus, anak memang tidak bekerja pada orang lain, tetapi mereka

sebenarnya bekerja juga kepada orang lain yakni orang tuanya dan

sifatnya membantu.

Fenomena ini menarik, karena peneliti memperoleh gambaran

bahwa orang tua yang memiliki usaha yang sejenis dengan

kemampuan anak, secara tidak langsung telah memanfaatkan

anaknya sebagai tenaga kerja saat mereka liburan pondok, atau

sang anak sudah lulus dari pesantren, sang anak tidak akan

membuka usaha sebagaimana idealnya membuka usaha sendiri, ia

tidak memiliki kekuasaan untuk mengelola keuangan dengan

leluasa, ia juga tidak memiliki kesempatan untuk belajar benar akan

memulai usaha. Satu sisi terdapat ketergantungan sang anak pada

orang tuanya, sisi lain orang tua telah membuat sang anak tidak

leluasa karena segala keputusan senantiasa tergantung orang tua.

Sebagaimana diakui oleh Ahmad Fathoni pada tanggal 7

Pebruari 2013, santri madrasah Tsanawiyah kelas 1 dengan

ungkapan sebagai berikut:

Setiap kali saya pulang ke rumah karena liburan pondok, saya selalu membantu orang tua, kebetulan orang tua saya punya usaha jualan bahan-bahan sembilan pokok, ada gula,beras,

Page 39: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

187

minyak goreng, tepung dan sebaginya. Selama saya membantu itu yah.... hanya menunggui orang yang membeli yang kemudian uangnya saya serahkan kepada orang tua. Kadang kala saya diajak untuk belanja untuk kulaan di pasar Pasuruan, ya.... membantu saja. 32

Peneliti berusaha mendalami masalah pembelajaran di

keluarga, sebagaimana pada keluarga bapak Armawi memang

anak yang memiliki keterampilan sebagaimana yang dimiliki orang

tuanya, tenaganya dimanfaatkan pula untuk bekerja di rumah

membantu pekerjaan orang tuanya, anak tidak memiliki

keleluasaan untuk mengelola keuangan hasil pekerjaannya.

Demikian pula yang terjadi pada keluarga bapak H. Anang

Susianto yang meskipun putranya Mohammad Adzim kelas 2

madrasah Tsanawiyah lebih trampil membantu orang tuanya dalam

pekerjaan mabel di rumah, ia pun tidak memiliki kebebasan

mengelelola keuangan karena harus menyerahkan pengahasilannya

kepada orang tuanya. Padahal anak ini ketika di pesantren dia

sudah memegang satu unit usaha milik kopontren Sidogiri.

c. Pembelajaran di Lingkungan Sosial

Yang dimaksud lingkungan sosial dalam penelitian ini adalah

teman sepergaulan santri termasuk kondisi lingkungan tempat santri

tinggal di asrama pondok atau di rumah saat liburan. Hasil penelitian

32 Ahmad Fathoni, Wawancara (santri kelas 1 Tsanawiyah), Pasuruan, 7 Pebruari 2013

Page 40: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

188

memberikan gambaran informasi bahwa mereka jika berada di

lingkungan luar pesantren baik di rumah maupun dengan teman

sebaya, mereka rata-rata tidak secara khusus bergaul dengan suatu

komunitas yang khusus artinya tidak hidup dalam komunitas teman-

teman yang memiliki budaya kewirausahaan, justru banyak

bermainya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Moh. Ibrahim santri

kelas VI madrasah Ibtidaiyah kepada penulis pada tanggal 27 Januari

2013 sebagai berikut:

Di rumah saya tidak mempunyai teman khusus, bahkan sejak di pesantren, malah saya jarang bermain karena jarangnya saya pulang ke kampung halaman, rata-rata hanya dua kali dalam setahun yakni setiap liburan pondok. Kalau ngobrol dengan teman hanya mengenai hal lain bukan masalah kewirausahaan atau mengenai masalah pekerjaan.33

Pernyataan yang tidak jauh beda juga disampaikan oleh Novi

Ardiansyah kelas 2 Aliyah jurusan Muamalah pada tanggal 27 Januari

2013 sebagai berikut:

Ketika saya di rumah, biasa saya main ke rumah teman, di sana ngobrol dan saling cerita tentang pengalamannya masing-masing, kadang-kadang saya mengikuti kegiatan pengajian bersama teman-teman di kampung. Dan yang lebih sering saya di masjid bersama-teman-teman sampai malam, yang dibicarakan hanya tentang pengalaman masing-masing baik mengenai sekolah, pondok dan sebagainya.34

33 Moh. Ibrahim, Wawancara (santri kelas 6), Pasuruan, 27 Januari 2013 34 Novi Ardiansyah, Wawancara (santri kelas 11), Pasuruan, 27 Januari 2013

Page 41: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

189

Hal yang sama juga disampaikan oleh Amin Ja’far dalam

beberapa kali pertemuan yaitu pada tanggal 27 Januari 2013, dia

mengemukakan bahwa pada setiap liburan pondok dia tidak memiliki

teman khusus yang telah berwirausaha, apalagi diskusi tentang itu.

Demikian penuturannya:

Saya selama liburan di rumah tidak memiliki teman, sebab teman-teman dulu sudah banyak yang menikah, kerja di luar kota dan yang sekolah dan mondok di luar daerah dan sebagainya sehingga praktis setiap liburan tidak memiliki teman untuk ngobrol, apalagi ngobrol masalah berwiraswasta.35

Akan tetapi jika berada di lingkungan pondok mereka sangat

intens sekali membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan

pengembangan ekonomi ke depan baik yang menyangkut ekonomi

pesantren maupun pengembangan ekonomi pribadinya. Sebagaimana

yang disampaikan oleh Mohammad Nafi’ santri dari Malang yang

menghuni daerah hunian Z dan dia masih duduk di kelas 2 Aliyah

jurusan Muamalah pada tanggal 27 Januari 2013 dengan penuturan

sebagai berikut:

Selama saya berada di pondok ini berada di daerah hunian Z merasa sangat senang sebab saya bisa saling tukar pikiran sesama teman mengenai tugas sebagai karyawan kopontren Sidogiri, yang sekaligus dapat mendorong, memotivasi dan memberikan inspirasi baru dalam pengembangan ekonomi baik yang menyangkut ekonomi pesantren maupun yang

35 Amin Ja’far, Wawancara (santri), Pasuruan, 27 Januari 2013

Page 42: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

190

menyangkut ekonomi yang saya alami nanti tatkala sudah keluar dari pesantren Sidogiri ini.36

Interpretasi

Berdasarkan paparan data di atas, maka dapat penulis interpretasikan

bahwa pandangan orang tua santri mengenai makna kewirausahaan masih

terbatas pada pemahaman pada usaha yang dilakukan sendiri tanpa ikut

orang lain, tidak menjadi pekerja dengan ikut orang lain, bukan menjadi

pegawai yang menerima gaji, akan tetapi usaha milik sendiri yang memiliki

pegawai. Hal ini menunjukan bahwa wali santri belum memahami secara

konprehensif mengenai kewirausahaan yang sebenarnya, sebab belum

menyentuh pada ciri-ciri dan karakter seorang entrepreneur. Sedangkan

mengenai masalah pandangan orang tua santri tentang masa depan anaknya,

dalam paparan data di atas menunjukan bahwa orang tua santri

mengharapkan anaknya supaya menjadi anak yang mandiri, tidak tergantung

pada orang lain. Hal ini ditunjukan dengan beberapa hasil wawancara

peneliti yang mengungkapkan bahwa banyak orang tua yang memberi

contoh dan nasehat-nasehat tentang pentingnya kemandirian dalam

mepersiapkan masa depannya. Hal ini juga ditunjukan orang tua santri

melalui upaya melibatkan anak dalam membantu usaha yang dimiliki orang

tua setiap anaknya pulang ke rumah karena liburan pondok.

36 Mohammad Nafi’, Wawancara (santri kelas 11), Pasuruan, 27 Januari 2013

Page 43: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

191

Sedangkan mengenai proses pembelajaran orang tua terhadap

anaknya ketika di rumah, menunjukan bahwa proses pembelajaran anak

melalui kegiatan-kegiatan yang terjadi di lingkungan rumah adalah dengan

ikut terlibat langsung dalam membantu usaha orang tua atau memperhatikan

pekerjaan oang tua, selain melalui nasehat-nasehat dan pembiasaan di

rumah.

Walhasil, pada umumnya nilai-nilai kewirausahaan dari input

(santri) masih bersifat abstrak, yang bersumber dari pembelajaran di

keluarga dengan tahapan pembiasaan melalui proses penginderaan yang

diikuti oleh perubahan sikap yang lebih positif dan berujung pada tahap

keyakinan yang masih labil dan belum sampai pada tingkat kesadaran.

Dalam tataran ini pemahaman santri tentang kewirausahaan lebih kepada

kecenderungan-kecenderungan keinginan yang tumbuh dari pengetahuan

yang terbatas, kemudian memunculkan kecenderungan keyakinan yang

merupakan potensi nilai kepercayaan diri dan motivasi namun belum

terdapat kemampanan keyakinan sebagai prasarat awal tumbuhnya

kesadaran

Mengenai pembelajaran di lingkungan sosial tidak terdapat kaitan

yang berarti antara lingkungan pergaulan santri yang berada di luar PPS

Pasuruan dengan nilai-nilai pada diri santri atau alumni pesantren. Akan

tetapi kegiatan keluarga dan pergaulan santri di dalam pesantren terutama

yang berada di daerah hunian Z sangat banyak memberikan kontribusi

Page 44: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

192

terhadap perubahan nilai-nilai kewirausahaan santri. Hal ini disebabkan oleh

beberapa hal, diantaranya adalah: (1) lingkungan sosial santri yang berada di

luar pondok adalah teman-teman mereka yang pada umumnya \ sama-sama

masih sekolah dan atau belum bekerja sehingga apa yang mereka pikirkan

dan bicarakan bukan masalah-masalah pekerjaan atau kemandirian, (2)

ketika santri berada di lingkungan sosialnya hanya selama liburan saja

sehingga tidak banyak waktu yang harus digunakan khususnya berpikir

masalah kewirausahaan yang mereka geluti dan pelajari ketika di pesantren

Sidogiri, dan (3) tidak adanya stimulan yang mendorong santri dalam

berpikir untuk peningkatan dan pengembangan nilai-nilai kewirausahaan

yang ada pada diri mereka.

B. Paparan Data tentang Internalisasi Nilai-nilai Kewirausahaan di PPS

Pasuruan

1. Madrasah Diniyah PPS Pasuruan

a. Lembaga Madrasah Diniyah

Berdasarkan hasil penelitian yang mendalam, bahwa PPS

Pasuruan tidak menyelenggarakan pendidikan formal yang berafiliasi

ke Kementrian Pendidikan Nasional maupun ke Kementrian Agama,

tetapi tetap memegang teguh tradisi salafiyah dengan sistem

madrasiyah yang tergabung dalam Madrasah Miftahul Ulum (MMU)

Page 45: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

193

Sidogiri. Untuk mendapatkan ijazah negara, setiap tahun diadakan

program pendidikan sistem paket bekerja sama dengan Dinas

Penddikan setempat, yakni program paket A untuk santri yang belum

memiliki ijazah setara dengan sekolah dasar, program paket B untuk

santri yang belum memiliki ijazah setara sekolah menengah pertama,

dan program paket C untuk santri yang menginginkan ijazah setara

sekolah menengah atas. Pendidikan sistem persekolahan yang berada

di PPS Pasuruan adalah Madrasah Miftahul Ulum (MMU) yang

memiliki tiga jenjang pendidikan yakni Ibtidaiyah atau tingkat dasar,

Tsanawiyah atau tingkat menengah dan Aliyah atau tingkat atas.

Untuk mewujudkan pendidikan yang ideal dan dapat

mengikuti perkembangan zaman, maka PPS Pasuruan melengkapi

sarana prasarananya dengan perpustakaan yang lengkap dan cukup

memadai. Perpustakaan berfungsi menopang pengembangan

pengetahuan para santri, baik yang diajarkan dalam kegiatan

madrasiyah dan ma’hadiyah maupun ilmu pengetahuan lainnya secara

umum. Hal itu diwujudkan dengan dua hal yaitu penyediaan koleksi

kitab, buku, CD dan mengadakan berbagai macam kegiatan

pengembangan keilmuan.

Koleksi perpustakaan cukup lengkap dan beraneka ragam

terutama koleksi kitab salaf. Kelengkapan koleksi kitab salaf

disinyalir terlengkap di Indonesia. Sehingga santri dapat leluasa

Page 46: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

194

mengembangkan keilmuannya baik dalam bentuk halaqah, belajar

bersama, dan diskusi kelompok yang umumnya dikoordinir oleh

organisasi atau kelas tertentu sebagai penunjang madrasah diniyah.

Adapun kegiatan keilmuan yang ditangani oleh perpustakaan

sendiri adalah pelatihan mempelajari sebuah disiplin ilmu dan layanan

konsultasi. Layanan konsultasi adalah program penyediaan seorang

konsultan yang memiliki kredibilitas keilmuan untuk dijadikan tempat

bertanya pemustaka (pengunjung) dalam memanfaatkan koleksi yang

ada. Sebagaimana yang disampaikan oleh ustdz Ismail Arif, SH, pada

tanggal 15 Pebruari 2013 selaku Kepala perpustakaan Sidogiri sebagai

berikut:

Perpustakaan ini benar-benar diupayakan dapat melayani pengunjung dengan seoptimal mungkin, seorang pemustaka yang kesulitan mencari referensi keilmuan yang dia cari atau memiliki musykilat-musykilat tentang pemahaman atas teks-teks kitab kuning, dapat mengkonsultasikannya (bertanya) kepada konsultan yang sudah disediakan. Layanan konsultasi ini dibagi menjadi tiga: konsultan reguler; konsultan non reguler, dan Kepala ruang. Konsultan reguler dan konsultan non reguler adalah konsultan yang ditugaskan untuk melayani pemustaka dalam semua disiplin ilmu agama. Perbedaannya, konsultan reguler memiliki jam piket khusus sementara konsultan non reguler tidak, ia diundang secara khusus ke perpustakaan. Sedangkan Kepala ruang adalah konsultan yang bertugas melayani pemustaka dalam satu disipilin ilmu secara khusus. Kepala ruang ini dibentuk sebanyak ruang khusus yang dimiliki perpustakaan. Karena sementara ini perpustakaan hanya memiliki lima ruang khusus, yakni ruang tafsir, ruang hadist, ruang fikih, ruang tarikh, dan ruang nahwu, maka konsultan yang dibentuk juga sebanyak lima orang.37

37 Ismail Arif, SH, Wawancara (Kepala Pustakawan Sidogiri), 15 Pebruari 2013

Page 47: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

195

Dalam penelitian ini juga ditemukan, bahwa sejak tahun 2010

perpustakaan Sidogiri telah membuka layanan digital. Dengan

menerapkan sistem digital, perpustakaan Sidogiri dapat disebut

sebagai perpustakaan hibrida, yaitu perpustakaan yang memiliki

koleksi digital di samping tetap memelihara koleksi kitab yang tidak

sedikit. Sampai saat ini perpustaaan Sidogiri memiliki koleksi lebih

dari 20 ribu eksemplar dengan hampir 10 ribu judul kitab dan buku.

b. Jenjang dan Kurikulum Madrasah Diniyah

Berdasarkan hasil penelitian, bahwa jenjang pendidikan di PPS

Pasuruan terbagi menjadi tiga jenjang dan masing-masing jenjang

terdapat tingkatan kelas, yakni jenjang dasar atau Ibtidaiyah terbagi atas

kelas 1 sampai kelas 6, jenjang menengah atau Tsanawiyah terbagai

atas tiga kelas yakni kelas 1 sampai 3, dan jenjang menengah atas atau

Aliyah terbagi atas tiga kelas yakni kelas 1 sampai kelas 3. Namun

demikian, tidak semua santri yang mendaftar di madrasah diniyah di

PPS Pasuruan ini siap belajar. Ada santri yang kemampuan dasar

agamanya masih belum standar dan perlu dilakukan penyetaraan

kemampuan. Program penyetaraan ini diberi nama madrasah

Istidadiyah. Madrasah ini terbagai ke dalam 6 tingkat yakni tingkat

kelas 2 sampai kelas 7, dan tidak ada kelas 1. Setelah menempuh

pendidikan selama satu atau dua semester, maka santri lulusan

Page 48: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

196

Istidadiyah akan ditempatkan di kelas reguler sesuai dengan tingkat

kemampuan dasar agamanya.

Sistem pembelajaran di madrasah Istidadiyah dibagi menjadi

dua semester dan di setiap akhir semester diselenggarakan ujian

kenaikan kelas. Sehingga dalam setahun kenaikan kelas di Istidadiyah

sebanyak dua kali. Karena target pendidikan di madrasah Istidadiyah

adalah untuk mempersiapkan murid baru masuk ke tingkat Ibtidaiyah

atau Tsanawiyah, kurikulumpun disusun secara khusus. Hanya fan-fan

khusus yang diajarkan di masing-masing kelas, seperti fikih, nahwu,

tauhid, dan akhlak.

Istidadiyah menjadi salah satu alternatif kreatif di dalam

masalah ini. Sebab proses KBM di PPS Pasuruan bukan hanya

berlangsung untuk mentransfer ilmu pengetahuan. Selain itu, ada

langkah pemantapan dan transfer nilai-nilai salaf yang akan menjadi

pondasi awal santri baru hidup di pesantren. Layaknya ikan menyelam

sambil minum air, murid baru yang masuk di tingkat Istidadiyah selain

memperoleh tambahan keilmuan, mereka akan memperoleh

pengetahuan ekstra yang berkaitan dengan kehidupan barunya di

pesantren.

Untuk jenjang menengah atas atau jenjang Aliyah dilakukan

penjurusan. Ada tiga jurusan pada jenjang Aliyah kelas 2 ini yakni,

jurusan Tarbiyah atau fan Tarbiyah, jurusan Dakwah atau fan Dakwah

Page 49: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

197

dan jurusan Muamalah atau fan Muamalah. Masing-masing fan atau

jurusan mendapatkan materi pembelajaran yang berbeda sesuai dengan

target hasil pendidikan yang ingin dicapai.

Penjurusan atau fan dilakukan oleh pesantren dalam rangka

mempersiapkan lulusan menjadi tenaga lulusan siap pakai dan siap

mengabdi pada masyarakat. Fan Dakwah disiapkan untuk menjadi

kader dakwah di berbagai daerah, fan Tarbiyah disiapkan untuk menjadi

guru agama di madrasah lingkungan Sidogiri atau yang membutuhkan

guru agama, sedangkan fan Muamalah disiapkan menjadi tenaga bidang

pengembangan ekonomi dan tenaga kerja pada lembaga pendidikan

yang sudah dikembangkan atau akan dikembangkan oleh PPS dan

sekaligus mereka akan menjadi entrepreneur yang sukses.

Dalam pembelajaran di MMU Sidogiri memiliki struktur

organisasi yang berdiri sendiri pada setiap jenjang. Masing-masing

jenjang dipimpin oleh kepala madarasah. Berikut nama-nama kepala

madrasah di lingkunagan MMU Sidogiri saat penelitian berlangsung,

yaitu: Kepala MMU tingkat Ibtidaiyah ustadz Kholilurrohman, kepala

MMU tingkat Tsanawiyah ustadz A. Syafullah Naji, kepala MMU

tingkat Aliyah ustadz H. Abd. Qodir Gufron dan kepala MMU tingkat

Istidadiyah ustadz Nasihin Khozin.

Peneliti ini juga menemukan, bahwa kurikulum resmi yang

digunakan oleh PPS Pasuruan adalah kurikulum madrasah diniyah

Page 50: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

198

yang dirumuskan secara mandiri oleh kiai bersama para ustadz dan

pengurus pesantren. Kurikulum madrasah diniyah bersumber pada

kitab-kitab salaf yang biasa disebut dengan kitab kuning. Mata

pelajaran dan nama kitab yang digunakan dalam kurikulum diniyah

disesuaikan menurut tingkatan kelas dan jenjang pendidikan.

Berbeda dengan jenjang yang lain, jenjang Aliyah khususnya

fan Muamalah santri diajari ilmu-ilmu ekonomi seperti pengantar ilmu

ekonomi, teori ekonomi makro mikro, akuntansi, koperasi, ilmu

pemasaran, sistem perbankan, dan tentu saja sistem ekonomi syariah.

Dan secara teori proses pembelajaran ini terjadi dalam rangka

pembentukan jiwa entrepreneur. Oleh karenanya fan Muamalah ini

menjadi jurusan unggulan di PPS Pasuruan dengan pembangunan

lembaga ekonomi di berbagai daerah di Indonesia.

c. Proses Internalisasi Nilai-nilai Kewirausahaan Melalui Madrasah

Diniyah

Dalam kaitannya dengan proses internaliasi nilai-nilai

kewirausahaan, madrasah Aliyah jurusan Muamalah inilah yang secara

spesifik melakukan upaya internalisasi nilai kewirausahaan pada santri.

Hal ini karena pada jurusan ini ada beberapa mata pelajaran yang secara

langsung dapat menunjang pengetahuan santri untuk menjadi seorang

Page 51: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

199

entrepreneur, misalnya pelajaran pengantar ilmu ekonomi, teori

ekonomi makro mikro, akuntansi, koperasi, ilmu pemasaran, sistem

perbankan, dan tentu saja sistem ekonomi syariah dan sebagainya.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi mendalam, bahwa

proses pengajaran di PPS Pasuruan dalam rangka internalisasi nilai-

nilai kewirausahaan dilakukan dengan cara integrasi dan kolaborasi

antara kurikulum madrasah yang tergabung dalam MMU Sidogiri

mulai dari tingkat Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah dengan materi

pengajian kitab salaf dan pemberdayaan lembaga ekonomi pesantren.

Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh KH.Fuad Nur Hasan pada

tanggal 13 Pebruari 2013 sebagai berikut:

Di pondok pesantren Sidogiri ini terdapat tiga jenjang madrsah yang tergabung dalam Madrasah Miftahul Ulum baik Istidadiyah, Tsanawiyah maupun Aliyah selain Istidadiyah, juga ada pengajian kitab kuning atau kitab salaf dan juga memiliki lembaga ekonomi baik kopontren, BMT-MMU maupun BMT-UGT. Ketiga hal tersebut merupakan satu kesatuan yang terintegritas dalam rangka menghasilkan output santri yang s{a<lih{i<n dan siap menghadapi tuntutan zaman.38

Dalam kesempatan yang sama ustadz H. M. Masykuri

Abdurrahman juga menyatakan:

.... sejak empat tahun terakhir, di madrasah Aliyah PPS sudah ada tiga jurusan, yaitu jurusan Dakwah, jurusan Tarbiyah, dan jurusan Muamalah. Khusus jurusan Muamalah ini para santri diberikan tugas untuk praktek mengelola koperasi PPS, selanjutnya mereka yang sudah lulus dikaryakan untuk

38 KH. Fuad Nur Hasan, Wawancara ( pengurus PPS), Pasuruan, 13 Pebruari 2013

Page 52: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

200

mengelola koperasi milik PPS ini yang ada di beberapa tempat.39

Selain itu senada dengan pernyataan di atas, ustadz Mujib Amari

dari Pasepran Pasuruan yang juga salah satu alumni PPS Pasuruan

tahun 1999 pada tanggal 13 Pebruari 2013 menyatakan bahwa :

“..... di antara kitab-kitab salaf yang dikaji di PPS yang memberi spirit berekonomi dan pendidikan kewirausahaan antara lain, kitab fath{ul mu’i<n karya Zainuddin al Malibari, tanwi<rul qulu<b karya Muhammad Amin al Kurdi, dan kitab tah{rir karangan karya Zakaria al Anshori. Kitab-kitab ini memberikan pedoman tentang bagaimana kita bermuamalah termasuk bagaimana berdagang sebagai bagian dati usaha ekonomi”.40

Interpretasi

Berdasarkan paparan data di atas, dapat penulis interpretasikan

bahwa PPS Pasuruan adalah pesantren yang berusaha mempertahankan ciri-

ciri pesantren yang tradisional dengan mengkaji kitab-kitab salaf dengan

menggunakan metode bandongan, sorogan, musyawarah, hafalan,

muh}a<dathah dan bah}sul masa<il. Namun walau demikian PPS Pasuruan telah

mengadopsi manajemen persekolahan modern dan kurikulum modern yang

biasa digunakan oleh sekolah-sekolah formal lainnya seperti yang ada di

jenjang Aliyah jurusan Muamalah..

39 H. M. Masykuri Abdurahman, Wawancara ( pengurus PPS), Pasuruan, 13 Pebruari 2013 40 Mujib Amari, Wawancara ( pengurus PPS), Pasuruan, 13 Pebruari 2013

Page 53: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

201

Pada jenjang madrasah Aliyah dilakukan penjurusan atau fan dalam

rangka mempersiapkan lulusan menjadi tenaga yang siap pakai dan siap

mengabdi pada masyarakat. Fan Dakwah disiapkan untuk menjadi kader

dakwah di berbagai daerah, fan Tarbiyah disiapkan untuk menjadi guru

agama di madrasah lingkungan Sidogiri atau yang membutuhkan guru

agama, sedangkan fan Muamalah disiapkan menjadi tenaga bidang

pengembangan ekonomi dan tenaga kerja pada lembaga ekonomi yang

sudah dikembangkan atau akan dikembangkan oleh PPS Pasuruan dan

sekaligus mereka akan menjadi alumni yang entrepreneur, menjadi

pengusaaha-pengusaha yang sukses.

Modernisasi terhadap sistem pendidikan di PPS Pasuruan ini dapat

dilihat dari struktur program kurikulum madrasah diniyah yang dipakai,

sistem perjenjangan, sistem klasikal, muatan isi kurikulum dan sistem

kegiatan belajar mengajar di kelas yang menggunakan sistem pendidikan

formal pada umumnya. Dalam konteks pendidikan kewirausahaan, PPS

telah mengajarkan secara formal, terprogram, dan terencana materi-materi

pelajaran yang berhubungan dengan kewirausahaan dan perekonomian pada

jenjang Aliyah pada jurusan Muamalah. Materi pendidikan pada jurusan

muamalah diberikan selama dua tahun dan diakhiri dengan praktik di

lembaga ekonomi Sidogiri. Ini berarti bahwa pendidikan ekonomi bagi para

santri sudah dilakukan dengan memperhatikan aspek afektif, kognitif dan

psikomotorik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sistem pendidikan

Page 54: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

202

di PPS Pasuruan menggunakan tradisi salafiyah dengan manajemen modern

dan memberikan bekal pendidikan ekonomi bagi santri secara umum dan

secara spisifik kepada santri yang memiliki minat menjadi seorang

entrepreneur.

2. Pengajian Kitab Salaf di PPS Pasuruan

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi mendalam, bahwa PPS

Pasuruan menggunakan model pesantren salafiyah atau pesantren yang

memegang teguh tradisi salaf. Pada umumnya sistem pendidikan

salafiyah adalah sistem pendidikan yang mengkaji kitab-kitab klasik ber-

manha<j ahlus sunnah wal jamaah. Salah satu ciri yang menonjol pada

sistem pendidikan pesantren salafiyah adalah metode pengajian kitab

menggunakan metode sorogan, bandongan atau wetonan. Metode

pengajian tersebut adalah pengajian yang diikuti oleh para santri sesuai

dengan tingkat kemampuan. Santri bebas mengkaji kitab apapun dan

belajar kepada kiai atau ustadz yang ditunjuk oleh kiai. Sedangkan posisi

kiai dan ustadz menjadi pengajar berbagai kitab yang diminati oleh

santri. Seorang santri bisa mengkaji beberapa judul kitab atau hanya kitab

tertentu saja.

Sebagaimana pesantren salaf lainnya bahwa prinsip dan nilai yang

ada dalam perikehidupan PPS Pasuruan ini juga tercermin dari tradisi

pembelajaran sebagai proses transmisi keilmuan pesantren. Dalam

pengajian kitab salaf di PPS Pasuruan ini menggunakan metode wetonan

Page 55: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

203

atau juga disebut metode halaqah, yang berarti lingkaran belajar santri

dengan cara kiai duduk di lingkaran para santri, kemudian kiai membaca

satu kitab, menjelaskan dan mengulas kitab yang disampaikan dalam

bahasa arab dalam waktu tertentu, sedang santri menghadapi kitab yang

sama dan mendengarkan serta menyimak apa yang dibaca sang kiai atau

ustadz. Dan pada metode ini tidak ada absensi dan tidak ada kenaikan

kelas. Metode berikutnya adalah metode sorogan. Dalam konteks

pelaksanaannya metode ini dilakukan dengan jalan santri memegang

kitab yang sama selanjutnya santri membaca kitab dihadapan kiai atau

ustadz satu persatu, jika terdapat kesalahan maka kiai atau ustadz akan

membenarkannya. Selain dua metode tersebut PPS Pasuruan juga

menggunakan metode lainnya seperti metode hafalan, muhadatsah,

bahsul masail dan musyawarah.

Meskipun materi yang di pelajari terdiri dari teks tertulis, namun

penyampaian secara lisan oleh para kiai adalah penting. Kitab dibacakan

oleh kiai di depan sekelompok santri, sementara para santri yang

memegang bukunya sendiri memberikan harakat sebagaimana bacaan

sang kiai dan mencatat penjelasannya, baik dari segi lughawiy maupun

maknawiy. Santri diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan,

terutama pada masalah-masalah muamalah atau situasi kontemporer.

Kitab-kitab yang bersifat pengantar sering dihafalkan, sementara kitab-

kitab advanced akan dibaca dan dijelaskan dari awal sampai akhir.

Page 56: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

204

Tujuan utama pengajaran ini adalah untuk mendidik calon-calon

ulama dan menjadi manusia yang shalih (min ‘iba<dilla<hi al s{a<lih}in)

sebagaimana visi dan misi PPS Pasuruan. Sistem pengajaran seperti di

atas adalah cara-cara yang lazim dilakukan oleh pesantren salaf lainnya.

Seiring terjadinya modernisasi dalam sistem pembelajaran dan kurikulum

pesantren, maka pola pembelajaran yang dilakukan di PPS Pasuruan

tidak hanya sorogan dan bandongan, tapi sudah menganut sistem

klasikal. Materi pelajaranpun menjadi beragam, tidak hanya mengaji

kitab kuning, tapi ilmu-ilmu lainnya seperti materi pelajaran yang

diberikan di madrasah Aliyah khususnya jurusan Muamalah. Namun

demikian, meskipun PPS Pasuruan telah memasukan pengajaran

pengetahuan umum sebagai suatu bagian penting dalam pendidikan

pesantren, namun pengajaran kitab-kitab salaf tetap diberikan sebagai

upaya untuk meneruskan tujuan utama pesantren mendidik calon-calon

ulama, yang setia kepada faham Islam tradisional ‘ala<ahlus sunnah wal

jama<’ah.

Penelitian ini juga menemukan, bahwa keseluruhan kitab salaf

yang diajarkan di PPS Pasuruan dapat digolongkan ke dalam 8

kelompok, yakni nahwu dan s}araf, fiqh, us}u<l fiqh, hadi<th, tafsi<r, tauh}i<d,

tasawuf dan etika, dan cabang-cabang lain seperti tari<kh dan balaghah.

Kitab-kitab yang diajarkan di pesantren di seluruh Jawa dan Madura pada

umumnya sama, demikian pula metode pengajarannya. Kesamaan kitab

Page 57: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

205

yang diajarkan dan sistem pengajaran tersebut menghasilkan

homogenitas pandangan hidup, kultural dan praktek-praktek keagamaan

di kalangan santri di seluruh Jawa dan Madura. Seiring perkembangan

pesantren, maka kitab-kitab dan sistem pengajaran tersebut, diadopsi juga

oleh pesantren yang ada di luar Jawa.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mendalam

menunjukan bahwa proses internalisasi nilai-nilai kewirausahaan pada

santri melalui pengajian kitab salaf ini selalu terintegrasi antara kitab

yang dikaji dengan pemberian motivasi dan semangat dalam

kemandirian, kerja keras, tanggung jawab, amanah dan sebagainya

terutama pada kitab-kitab fiqih muamalah oleh kiai atau ustadz. Unsur

kunci proses internalisasi inilai-nilai kewirausahaan melalui pengajian

kitab salaf ini adalah peranan dan kepribadian serta karisma kiai dalam

memberi contoh prilaku dan doktrin. Sikap hormat, takzim, dan

kepatuhan mutlak kepada kiai juga salah satu nilai pertama yang

ditanamkan pada setiap santri. Kepatuhan ini tampak lebih penting dari

pada usaha menguasai ilmu tetapi bagi kiai hal itu merupakan bagian

integral dari ilmu yang akan dikuasai. Hal inilah yang menjadi kunci

keberhasilan sang kiai dalam memberikan doktrin dan motivasi pada

santri terutama pada prinsip-prinsip sifat nabi Muhammad saw. siddiq,

amanah, tabligh dan fatonah atau yang dikenal dengan istilah STAF,

Page 58: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

206

sehingga cukup efektif proses internalisasi nilai-nilai kewirausahaan pada

santri melalui pengajian kitab salaf ini.

Dalam kaitannya dengan proses ineternalisasi nilai-nilai

kewirausahaan melalui pengajian kitab salaf di PPS Pasuruan,

sebagaimana yang disampaikan oleh ustadz H. Masykuri Abdurrahman

Sekretaris Umum PPS Pasuruan mengatakan kepada penulis pada tanggal

23 Pebruari 2013 sebagai berikut:

....sebenarnya pendidikan ekonomi dan kewirausahaan itu sudah ada di berbagai kitab yang dikaji di PPS, baik itu Qur’an, Hadits, dan kitab-kitab fiqih, maupun kitab-kitab lainnya. Jadi spirit ekonomi itu sudah ada di lingkungan santri, tinggal penerapannya saja dalam kehidupan sehari-hari. Kitab-kitab yang dikaji di PPS pada umumnya berisi tentang ibadah dan muamalah, tetapi yang banyak dipraktikan masih lebih banyak yang berkaitan dengan ibadah.41

Selain itu senada dengan pernyataan di atas, ustadz Mujib Amari

dari Pasepran Pasuruan yang juga salah satu alumni PPS Pasuruan tahun

1999 menyatakan kepada penulis pada tanggal 23 Pebruari 2013 :

“..... di antara kitab-kitab salaf yang dikaji di PPS yang memberi spirit berekonomi dan pendidikan kewirausahaan antara lain, kitab fath{ul mu’i<n karya Zainuddin al Malibari, tanwi<rul qulu<b karya Muhammad Amin al Kurdi (1332 H), dan kitab tah{ri<r karangan Zakaria al Anshori. Kitab-kitab ini memberikan pedoman tentang bagaimana kita bermuamalah termasuk bagaimana berdagang sebagai bagian dati usaha ekonomi”.42

41 H. Masykuri Abdurrahman, Wawancara (Sekretaris Umum PPS), Pasuruan, 23 Pebruari 2013 42 Mujib Amari, Wawancara (Alumni PPS Th. 1999), Pasuruan, 23 Pebruari 2013

Page 59: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

207

Dari paparan hasil wawancara tersebut menunjukan bahwa PPS

Pasuruan telah melakukan upaya dalam rangka mewujudkan kemandirian

santri khususnya dalam masalah ekonomi melalui pengajian kitab salaf

terutama pada kitab fiqih muamalah dengan selalu menekankan akan

pentingnya kemandirian ekonomi dalam kehidupan dan selalu mencontoh

sikap dan kepribadian nabi Muhammad saw melalui sifat-sifat beliau.

Interpretasi

Berdasarkan paparan data di atas dapat penulis interpretasikan,

bahwa sebagaimana pesantren salaf lainnya, PPS Pasuruan juga

mengadakan pengajian kitab salaf, diantaranya kitab yang berkaitan dengan

ilmu nah{wu, s}arof, fiqh, us}u<l fiqh, h}adi<th, tafsi<r, tauh{i<d, tasawuf dan etika,

serta cabang-cabang lain seperti ta<rikh dan bala<ghah dengan metode

bandongan, sorogan, muhadasah, bahsul masail dan musyawarah.

Dalam kaitannya dengan proses internalisasi nilai-nilai

kewirausahaan pada santri melalui pengajian kitab salaf ini selalu

terintegrasi dengan kitab yang dikaji dengan cara memberi motivasi dan

semangat tenteng kemandirian, kerja keras, tanggungjawab, amanah dan

sebagainya terutama pada kitab-kitab fiqih muamalah. Kata kuncinya adalah

peranan dan kepribadian karisma sang kiai. Sikap hormat, takdzim, dan

kepatuhan mutlak kepada kiai adalah salah satu nilai utama yang

Page 60: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

208

ditanamkan pada setiap santri dengan memberikan doktrin untuk mencontoh

sifat Rasulullah saw. dengan istilah STAF (siddiq, tabligh, amanah dan

fathanah). Hal inilah yang menjadi kunci keberhasilan sang kiai dalam

memberikan doktrin dan nasehat pada santri tentang pentingnya

kemandirian ekonomi.

Adapun di antara kitab-kitab salaf yang dikaji di PPS Pasuruan yang

memberi spirit berekonomian dan pendidikan kewirausahaan antara lain,

kitab fath{ul mu’i<n karya Zainuddin al Malibari, tanwi<rul qulu<b karya

Muhammad Amin al Kurdi, dan kitab tahri<r karangan Zakaria al Anshori

dan sebagainya.

3. Lembaga Ekonomi di PPS

Bagian ini akan memaparkan bentuk kegiatan lembaga ekonomi

di PPS Pasuruan dan bagian ini perlu dipaparkan karena memiliki

teterkaitan dengan proses internalisasi nilai-nilai kewirausahaan santri.

Adapun kegiatan lembaga ekonomi ini terbagi atas kegiatan kopontren,

BMT-UGT dan BMT-MMU Sidogiri.

a. Jenis dan Profil Lembaga Ekonomi

Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan memiliki tiga lembaga

ekonomi yang sudah berjalan dengan baik, dan satu lembaga yang

pada saat penelitian ini dilakukan masih dalam tahap rintisan awal.

Tiga lembaga ekonomi tersebut adalah koperasi pesantren Sidogiri

Page 61: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

209

yang selanjutnya disingkat Koponrten Sidogiri, Koperasi Baitul Mal

wa Tanwil-Maslahah Mursalah Lil Umah yang selanjtnya disingkat

BMT-MMU Sidogiri dan Koperasi Baitul Mal wa Tamwil Usaha

Gabungan Terpadu yang selanjutnya disebut dengan BMT-UGT

Sidogiri.

Ketiga lembaga ekonomi ini dikelola oleh pengurus pesantren,

ustadz di MMU, santri dan alumni PPS yang telah dilatih oleh

Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil. Berdasarkan hasil observasi

diketahui bahwa pengelolaan lembaga ekonomi di PPS menggunakan

sistem ekonomi syariah dengan berbagai bentuk dan jenis transaksi

yang menggunakan istilah ekonomi syariah.

Visi Kopontren Sidogiri adalah menjadi kopontren yang

produktif dan sesuai prinsip syariah sehingga bisa menjadi sumber

dana yang kuat dan prospektif bagi PPS Pasuruan. Sedangkan misinya

adalah menjadi pusat perekonomian dan bisnis PPS Pasuruan, menjadi

pusat perkulakan atau grosir, menjadi kopontren percontohan di

Indonesia, dan usaha yang berorientasi pada laba.

Visi BMT-MMU dan BMT-UGT Sidogiri adalah terbangunnya

dan berkembangnya ekonomi umat dengan landasan syariah Islam dan

terwujudnya budaya taawun dalam kebaikan dan ketaqwaan dibidang

sosial ekonomi. Sedangkan misi BMT-MMU dan BMT-UGT Sidogiri

adalah menerapkan dan memasyarakatkan syariat Islam dalam

Page 62: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

210

aktifitas ekonomi; menanamkan pemahaman bahwa sistem syariah

dibidang ekonomi adalah adil, mudah dan maslahah; meningkatkan

kesejahteraan umat dan anggota; melakukan aktifitas ekonomi dengan

budaya STAF (siddiq/jujur, tabligh/komunikatif, amanah/dipercaya,

fatonah/profesional).

PPS Pasuruan memiliki potensi jaringan yang kuat karena

memiliki santri, alumni, madrasah filial (cabang) di berbagai daerah.

Jaringan santri ini memiliki potensi yang lulus dan kemabali ke

masyarakat sekitar 700 santri setiap tahunnya. Sedangkan santri yang

mondok atau bermukim sekitar 5.000 santri. Dari sekian anak santri,

masih mempunyai potensi jaringan lain yaitu jaringan wali santri.

Selain jaringan santri, PPS Pasuruan juga memiliki jaringan

madrasah ranting, diantaranya MMU ranting Ibtidaiyah sebanyak 68,

MMU ranting Tsanawiyah sebanyak 16 madrasah. Jaringan lain

adalah jaringan guru yang ditugaskan oleh PPS ke daerah-daerah.

Jaringan guru tugas yang dikirim setiap tahunnya 300 sampai 500

santri lulusan MMU Tsanawiyah dengan tugas menjadi pengajar pada

madrasah di seluruh Indonesia yang memintanya.

Selain jaringan yang ada di atas, PPS Pasuruan juga memiliki

jaringan alumni yang tergabung dalam wadah Ikatan Alumni Santri

Sidogiri (IASS). Menurut catatan sementara dari pengurus pesantren,

alumni santri Sidogiri jumlahnya sekitar 100.000 orang yang tersebar

Page 63: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

211

di seluruh Indonesia. Selain itu masih terdapat pengurus konsulat

Ikatan Alumni Santri Sidogiri (PK-IASS) di luar negeri termasuk juga

di Malaysia dan Timur Tengah.

Simpatisan PPS Pasuruan juga merupakan jaringan yang

potensial. Hal ini bisa diketahui dari banyaknya studi banding yang

dilakukan ke pesantren ini, mulai dari para dosen dan peneliti, tokoh

pendidikan, pesantren dengan lembaga pendidikan tinggi, para praktisi

perbankan dan perbankan syariah, pengurus pesantren lain baik dari di

sekitar kabupaten Pasuruan maupun pesantren lain di seluruh

Indonesia, beberapa koperasi dan lembaga keuangan mikro, serta

beberapa lembaga ekonomi lainnya.

Sebagai bentuk kerja sama, lembaga keuangan Sidogiri bekerja

sama dengan lembaga keuangan lainnya secara berkala dengan

melakukan pendidikan dan pelatihan untuk para anggota koperasi,

calon karyawan koperasi dan BMT serta pengurus dan jajaran

manajemen lembaga keuangan. Pendidikan dan pelatihan itu

melibatkan Departemen Koperasi dan UKM Jawa Timur, Bank

Syariah Mandiri, Bank Muamalah dan BNI Syariah cabang Surabaya.

Prestasi besar yang bisa dicapai oleh lembaga ekonomi Sidogiri

adalah membebaskan masyarakat dari sistem ekonomi yang

mengandung riba dan digantikan dengan sistem ekonomi yang tidak

mengandung unsur riba, yakni sistem ekonomi syariah.

Page 64: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

212

Selain itu banyak prestasi lain yang diperoleh lembaga ekonomi

Sidogiri, diantaranya koponten Sidogiri menjadi model dalam

berinvestasi dibidang ritel (Franchise), BMT-MMU mendapat

predikat koperasi simpan pinjam syariah berprestasi se Indonesia dari

kementrian Koperasi dan UKM juga mendapat predikat terbaik

tingkat propinsi Jawa Timur, mendapat kepercayaan dalam

memberikan rujukan tentang akad-akad syariah berdasarkan fiqih

salafiyah.

Dampak nyata dari keberadaan ke tiga lembaga ekonomi

tersebut dapat dirasakan baik santri, alumni, hingga masyarakat

sekitarnya. Termasuk hilangnya rasa kawatir tentang kehalalan dan

tingkat higienis dari makanan yang dikonsumsi. Untuk mengetahui

perkembangan lembaga ekonomi PPS Pasuruan secara singkat dapat

dilihat pada bagan berikut:

Tabel 4.6: Profil Usaha Lembaga Ekonomi Pondok Pesantren Sidogiri

Pasuruan Tahun 2011-2012

Lembaga Ekonomi PPS

Kopontren Sidogiri

BMT-MMU BMT-UGT Koperasi Agro Sidogiri

Tahun Berdiri

1961 1997 2000 2009

Modal 8.769.700.630 43.424.564.970 144.559.817.457 -

Omzet 31.334.426.000 129.465.397.843 367.869.086.172 -

Page 65: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

213

SHU 1.022.830.671 1.700.082.583 4.592.113.814 -

Kantor Pelayanan

25 Cabang 24 Cabang 72 Cabang 1 Pusat

Produk dan Jasa

Waralaba, Percetakan, Pertanian

Kedai makanan

Perusahaan AMDK merk Santri

Giriway

Wadiah

Mudharabah

Musyarakah

Murabahah

Ijarah

Qord Al-Hasan

Jasa talangan haji

Wadiah

Mudharabah

Musyarakah

Murabahah

Ijarah

Qord Al-Hasan

Layanan Transfer

Masih dalam rintisan usaha pembelian produksi pertanian dan penjualan alat dan bahan pertanian

(Data tahun 2009-2012: Diverifikasikan dari berbagai laporan oleh penulis)

b. Proses Internalisasi Nilai-nilai Kewirausahaan Melalui Pemberdayaan

Ekonomi

Proses pemberdayaan ekonomi diawali oleh keprihatinan kiai

dengan praktek riba yang terjadi di lingkungan PPS Pasuruan.

Keprihatinan itulah yang memunculkan semangat untuk membangun

ekonomi bebas riba yang dimotori oleh KH. Mahmud Ali Zain. Proses

pemberdayaan ekonomi tidak lepas dari tiga lembaga ekonomi

tersebut dan masing-masing sebagai media proses internalisasi nilai-

nilai kewirausahaan terhadap santri dan dapat penulis dipaparkan

sebagai berikut:

Page 66: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

214

1). Kopontren Sidogiri

Berdasarkan dokumen akta pendirian dan laporan

pengurus, kopontren Sidogiri berdiri tahun 1961 pada saat

pengasuhan almaghfurlla<h KH. A. Nawawi Sa’dulloh. Pada awal

berdirinya koopentren ini berupa toko klontong dan kedai yang

menyediakan nasi dan makanan ringan untuk memenuhi

kebutuhan santri. Sebagaimana yang dijelaskan oleh KH.

Mahmud Ali Zain pada tanggal 3 April 2013 sebagai berikut:

Koperasi ini dirintis oleh KH. A. Nawawi Sadulloh pada tahun 1961 sebagai wadah belajar mandiri, wirausaha dan pengabdian santri. Laboratorium prakteknya barulah berupa kedai dan toko kelontong. Kala itu, praktek yang diselenggarakan masih sederhana, yakni membuka kedai yang menyediakan nasi dan makanan ringan untuk memenuhi kebutuhan santri sendiri. Sedangkan motto kopontren Sidogiri yang sering disampaikan oleh almaghfurllah KH. A. Nawawi Sadulloh adalah “dari santri, oleh santri dan untuk santri”. Maksudnya kopontren Sidogiri dibentuk yang modalnya dikumpulkan dari para santri. Modal tersebut kemudian dikelola melalui usaha perdagangan oleh para santri yang menjadi pengurus kopontren Sidogiri. Keuntungan atau laba usaha yang dilakukan oleh kopontren nantinya akan dikembalikan kepada santri”.43

Kopontren Sidogiri merupakan institusi yang memiliki

manfaat yang besar bagi pesantren, santri dan masyarakat. Bagi

pesantren keberadaan kopontren sangat menunjang upaya

kemandirian PPS Pasuruan karena 88% biaya operasional

43 KH. Mahmud Zain, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 3 April 2013

Page 67: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

215

pesantren adalah dari SHU kopontren. Bagi santri keberadaan

koperasi selain menyediakan kebutuhan sehari hari, juga sebagai

tempat belajar kemandirian, kewirausahaan dan pengabdian.

Sedang bagi masyarakat umum, kopontren Sidogiri dapat

menyediakan kebutuhan sehari-hari dengan harga yang

kompetitif.

Secara legal formal kopontren ber-Badan Hukum pada

tanggal 15 Juli 1997 dengan nama koperasi pesantren Sidogiri

dengan nomor: 441/BH/KWK.13/VII/97. Seiring dengan

terbitnya Akta Badan Hukum tersebut kopontren Sidogiri terus

memperbaiki manajemen dan kinerja usahanya dengan mengiku

sertakan pengurus, dan manajer pada berbagai kegiatan

pelatihan dan workshop manajemen koperasi.

Dalam kaitannya dengan proses internalisasi nilai-nilai

kewirausahaan, bahwa unit-unit usaha yang dimiliki oleh

kopontren yang berada di dalam lingkungan pesantren dipegang

oleh santri. Sebelum mereka memegang unit usaha tersebut

mereka harus mendapat restu dari kiai dan diseleksi oleh

pengurus. Setelah lulus dari seleksi barulah mereka akan

mendapatkan pembinaan dan diklat oleh pihak lain secara

profesional. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh ustadz

Abullah Nur pada tanggal 3 April 2013 sebagai berikut:

Page 68: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

216

Ketika santri sudah mendapat restu dari kiai untuk mengelola unit usaha yang dimiliki kopontren, maka dalam rangka untuk meningkatkan kinerja produktivitas kerja mereka, para pengurus kopontren memberikan pelatihan kepada mereka dengan bekerja sama dengan pihak lain yang berkompeten. Selain untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme kerja mereka juga sekaligus sebagai upaya pembelajaran mereka untuk tumbuh menjadi seorang entrepreneur yang handal.”44

Selain itu berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan

peneliti bahwa santri PPS setelah masuk di MMU baik

Ibtidaiyyah, Tsanawiyah maupun Aliyah, mereka

terkelompokan per daerah. Dalam hal ini terdapat 13 daerah

pemukiman santri dan diantara 13 daerah tersebut terdapat 6

daerah pemukiman santri dengan katagori khusus, yaitu daerah

A khusus tah}fi<dhul Qur’a<n, daerah J khusus santri kelas 3

Ibtidaiyyah dan kelas 4 Istidadiyah ke bawah, daerah K, L dan E

khusus berbahasa Arab dan Inggris dan daerah Z khusus santri

yang mengabdikan dirinya sebagai karyawan kopontren.

Santri yang berada di daerah Z yang diistilahkan sebagai

rumah istirahat dan melepas lelah sekaligus rumah untuk

mengamalkan ilmu yang didapat dari pendidikan madrasiah dan

ma’hadiyah, selain mereka harus mengikuti semua program

pesantren secara umum, mereka juga dapat mengembangkan

44 Abdullah Nur, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 3 April 2013

Page 69: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

217

nilai-nilai kewirausahaannya dan bisa berkomunikasi dan

melakukan sharing sesama penghuni daerah Z.

Sebagaimana yang juga disampaikan oleh ustadz

Abdullah Nur juga pada tanggal 4 April 2013 sebagai berikut:

Salah satu ciri pesantren yang jarang dimiliki oleh lembaga-lembaga pendidikan lain adalah adanya asrama pemukiman santri. Adanya asrama ini membuat santri betul-betul fokus di seluruh waktunya untuk belajar dan menempa diri. Di Sidogiri, tempat asrama santri diistilahkan “Daerah”. Setiap daerah dipimpin oleh seorang kepala daerah (kepda), dibantu 6 pembantu urusan daerah (baurda), dan seorang kepala kamar (kepma) untuk setiap kamar. Dengan menempatkan santri di daerah-daerah, diharapkan perilaku keseharian santri dapat terkontrol dengan baik, karena lingkungan merupakan faktor yang sangat dominan dalam pendidikan dan dalam membentuk sebuah karakter. sehingga pendidikan yang diajarkan di kelas atau surau tercapai dengan optimal. Selain itu, daerah juga merupakan tempat untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam kehidupan nyata.45

Selain itu mereka memiliki tugas khusus yakni sebagai

karyawan kopontren Sidogiri. Sebagaimana yang disampaikan

juga oleh Ust. Achmad Fadoil pada tanggal 4 April 2013 sebagai

berikut:

Pesantren Sidogiri ini memiliki kopontren yang usahanya saangat banyak. Semua karyawan di setiap unit usaha di kopontren ini melibatkan para santri sebagai karyawannya. Mereka supaya fokus pada pengabdiannya sebagai karyawan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan usahanya, maka mereka ditempatkan

45 Abdullah Nur, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 4 April 2013

Page 70: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

218

didaerah khusus yaitu daerah Z. Dengan pengkususan daeran ini mereka mudah dalam pembinaan dan pengembangan mereka untuk mewujudkan jiwa kewirausahaan.46

Hal senada juga disampaikan oleh ustadz H. Fathul

Mu’in pada tanggal 4 April 2013 sebagaimana penuturan beliau.

Dengan adanya daerah khusus untuk santri yang mengabdikan diri sebagai karyawan kopontren Sidogiri, mereka bisa fokus dalam pengembangan jiwa kewirausahaannya khususnya dalam upaya pengembangan usaha yang dipegangnya. Selain mereka melaksanakan tugas-tugas sebagaimana santri yang lainnya seperti di daerah wilayah tinggal satri yang lainnya. 47

Komitmen pengurus PPS Pasuruan dalam rangka

mewujudkan santri yang berjiwa kewirausahaan diwujudkan

dengan mengembangkan kopontren. Hingga saat ini kopontren

memiliki puluhan unit usaha yang semuanya itu dikelola oleh

santri dengan cara bergantian. Sebagaimana yang dijelaskan

oleh ustadz. Zaini Alwi wakil ketua LAZISWA pada tanggal 4

April 2013 sebagai berikut:

Salah besar jika menilai dunia pondok pesantren hanya bergulat dengan kajian kitab kuning semata. Karena di ponpes Sidogiri, desa Umbulan kecamatan Winongan kabupaten Pasuruan, santri juga diajarkan untuk bergiat di bidang ekonomi, di samping belajar agama, dengan mengelola koperasi yang menjual air mineral kemasan

46 Achmad Fadoli, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 4 April 2013 47 H. Fathul Mu’in, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 4 April 2013

Page 71: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

219

buatan sendiri yang bahannya berasal dari sumber air Umbulan yang terletak tak jauh dari ponpes.48

Senada dengan ustadz Zaini Alwi, ustadz Ali Wafa pada

tanggal yang sama sebagai berikut:

Santri yang belajar di ponpes Sidogiri tidak hanya diajari mengkaji kitab (kuning). Tapi juga diajak bergiat di bidang ekonomi. Karena ajaran dalam kitab disebutkan bahwa setiap orang harus bersentuhan dengan dunia usaha, seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad,” jabarnya, di sela-sela memberi sambutan dalam grand opening peresmian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di ponpes Sidogiri.49

Demikian juga yang disampaikan oleh ustadz

Mohammad Nadji dalam wawancaranya dengan peneliti pada

tanggal 15 Maret 2013 sebagai berikut:

Kopontren Sidogiri adalah salah satu sarana bagi para santri untuk mengamalkan pengetahuan fikih muamalah yang mereka pelajari dari kutub at tura<th para ulama. Melalui Kopontren pula, konsep ekonomi syariah yang telah tertuang dalam fiqih muamalah diupayakan dapat diimplementasikan secara nyata di tengah tengah perkembangan ekonomi modern. Manfaat lain yang juga tak kalah penting, dengan adanya kopontren diharapkan agar santri dapat belajar berbisnis/berwirausaha secara mandiri.50

48 Zaini Alwi, Wawancara (Wakil ketua LAZISWA), Pasuruan, 4 April 2013 49 Ali Wafa, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 4 April 2013 50 Muhammad Nadji, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 15 Maret 2013

Page 72: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

220

2). BMT (Baitul Mal Wa Tamwil)-MMU Sidogiri

BMT-MMU adalah lembaga keuangan berbentuk koperasi

simpan pinjam dengan prinsip syariah. Lembaga koperasi ini

berdiri tahun 1997 dengan nama koperasi BMT-MMU dan telah

berbadan hukum nomor 608/BH/KWK.13/IX/97 tanggal 4

September 1997. Selain itu juga telah memiliki TDP nomor

1325600099, TDUP nomor 133/13.25/UP/TX/98 dan NPWP

nomor 1-718-668.5-624.

Latar belakang berdirinya BMT-MMU Sidogiri

berdasarkan penelusuran peneliti dalam www.sidogiri.com

menemukan data pada tanggal 9 April 2013 sebagai berikut:

Usaha ini diawali oleh keprihatinan KH. Nawawi Thoyib (Alm.)pada tahun 1993 akan maraknya praktek renten di desa Sidogiri. Maka beliau mengutus beberapa orang untuk mengganti hutang masyarakat tersebut dengan pola pinjaman tanpa bunga dan alhamdulillah program tersebut bisa berjalan hampir 4 tahun meskipun masih terdapat sedikit kekurangan dan praktek renten masih belum punah. Dari semangat dan tekad itulah para pendiri koperasi yang pada waktu itu dimotori oleh Ust. H. Mahmud Ali Zain bersama beberapa ustadz madrasah ingin meneruskan keinginan KH. Nawawi Thoyib (Alm.) terwujud. Pada tahun 1996 di pesantren Zainul Hasan Genggong diadakan seminar dan sosialisasi tentang konsep simpan-pinjam syariah yang diikuti KH. Mahmud Ali Zain dan para ustadz, maka setelah itu pesantren dan kopontren sepakat untuk mendirikan koperasi BMT yang diberi nama Baitul Mal wat-Tamwil Maslahah Mursalah lil Ummah Pasuruan disingkat BMT MMU. Mengapa memakai nama MMU? Karena seluruh pendiri pada waktu itu adalah guru-guru

Page 73: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

221

MMU Sidogiri. Dan ditetapkanlah pendirian Koperasi BMT MMU Pasuruan pada tanggal 12 Rabiul Awal 1418 H. (ditepatkan dengan tanggal lahir Rasulullah SAW) atau 17 Juli 1997 M, di kecamatan Wonorejo Pasuruan. Saat itu kantor pelayanan pertama BMT MMU masih sewa dengan ukuran luas + 16 m2 dan Modal awal sebesar Rp 13.500.000,- yang terkumpul dari anggota sebanyak 148 orang, terdiri dari para asatidz, pengurus dan pimpinan MMU Sidogiri dengan modal dana sebesar Rp 13.500.000,-.51

Usaha yang dilakukan BMT-MMU Sidogiri meliputi: (1)

simpan pinjam pola syariah, (2) industri rumah tangga (home

industri), (4) sektor jasa penggilingan padi, (5) usaha roti, (3)

toko dan perdagangan umum dan (4) jasa penggilingan padi.

Koperasi BMT-MMU mempunyai beberapa mitra yang

ikut mendukung, yaitu kopontren Sidogiri, koperasi PER,

koperasi UGT, koperasi Muawanah, koperasi Perkreditan Rakyat

Syariah dan koperasi primer. Secara struktural BMT-MMU tidak

ada kaitannya sama sekali dengan PPS Pasuruan, namun uang

zakatnya disalurkan spenuhnya kepada LAZISWA untuk dikelola

dan disampaikan kepada para mustahiq. Hal ini sebagaimana

yang disampaikan oleh Wakil Ketua LAZISWA Sidogiri ustadz.

Zaini Alwi pada tanggal 10 April 2013 sebagai berikut.

LAZISWA itu adalah sebuah lembaga amil zakat infaq shadaqah yang di bawah naungan Pondok Pesantren Sidogiri yang pengumpulannya dananya melalui jemput

51 Website, www.sidogiri.com, 9 April 2013

Page 74: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

222

bola kepada para muzakki dan aghniya<’. Namun dana yang terbesar yang kami peroleh dari zakatnya BMT-MMU dan tahun ini (2012) kurang lebih sebesar satu milyar rupiah. Kemudian dana tersebut kami salurkan kepada para mustahiq khususnya para alumni untuk dijadikan sebagai modal usaha.52

Senada dengan apa yang disampaikan oleh salah seorang

pengurus pusat BMT-MMU ustadz Masykuri Abdurrahman pada

tanggal 9 April 2013 sebagai berikut.

Keberadaan koperasi BMT-MMU itu secara internal tidak memiliki hubungan dengan PPS Pasuruan baik secara finansial maupun struktural. Semua keuntungan yang didapatkan melalui SHU kembali kepada anggota koperasi, hanya saja untuk penyaluran zakatnya diserahkan sepenuhnya kepada LAZISWA Sidogiri untuk disampaikan kepada para mustahiqnya.53

Informasi ini mengidentifikasikan bahwa secara struktural

koperasi BMT-MMU sama sekali tidak ada kaitannya dengan

PPS Pasuruan, tetapi secara psikologis dan moral memiliki

hubungan yang erat.

Dalam kaitannya dengan proses internalisasi nilai-nilai

kewirausahaan melalui BMT-MMU ditemukan hasil penelitian,

bahwa seluruh santri baik di jenjang Istidadiyah, Ibtidaiyah,

Tsanawiyah maupun Aliyah diberikan kesempatan sama untuk

menanamkan saham di BMT-MMU. Hal ini tentu dapat

52 52 Zaini Alwi, Wawancara (Wakil ketua LAZISWA), Pasuruan, 10 April 2013 53 Masykuri Abdurrahman, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 9 April 2013

Page 75: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

223

mempengaruhi dan memberikan motivasi santri untuk

mengembangkan ekonominya. Selain itu dalam sistem perekrutan

tenaga kerja, BMT-MMU menetapkan skala prioritas kepada

alumni santri PPS Pasuruan. Sebagaimana yang disampaikan oleh

ustadz Abdullah Nur pada tanggal 9 April 2013 dengan

pernyataan sebagai berikut.

Dalam perekrutan karyawan BMT-MMU ada beberapa ketentuan dan skala prioritas diantaranya yang paling diutamakan adalah alumni lulusan madrasah Aliyah jurusan muamalah, yang kedua adalah semua alumni madrasah Aliyah semua jurusan, yang ketiga semua alumni Sidogiri dan yang keempat adalah semua alumni pesantren manapun. Sehingga dari sini jelas bahwa alumni pesantren Sidogiri menjadi skala perioritas sebelum dari pesantren lainnya.54

Selain itu hasil penelitian menunjukan, bahwa ada

program khusus yang dicanangkan PPS Pasuruan dalam rangka

menyiapkan santri-santri yang berjiwa entrepreneur melalui

BMT-MMU tersebut. Hal tersebut ditunjukan dengan adanya

kesempatan yang diberikan kepada santri madrasah Aliyah

jurusan Muamalah ketika akan menyelesaikan tugas akhir

belajarnya harus mengikuti program kerja lapangan di BMT

MMU.

54 Abdullah Nur, Wawancara (Staf bagian informasi dan humas), Pasuruan, 9 April 2013

Page 76: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

224

3). BMT (Baitul Mal Wa Tamwil) - UGT

Koperari Baitul Mal Wa Tamwil - Usaha Gabungan

Terpadu yang kemudian disingkat dengan BMT-UGT didirikan

oleh beberapa pengurus BMT-MMU dan orang-orang yang

berada dalam satu kegiatan UGT-PPS (Urusan Guru Tugas PPS)

yang di dalamnya terdapat PJGT, pimpinam madrasah diniyah,

guru, alumni dan simpatisan PPS Pasuruan yang tersebar di

wilayah propinsi Jawa Timur. Tentang pendirian BMT-UGT

ini, ustadz. H. Abdul Madjid Umar menjelaskan kepada penulis

pada tanggal 9 April 2013 sebagai berikut:

“BMT-UGT mulai beroperasi di Surabaya pada tanggal 5 Rabiul Awal 1421H/6 Juni 2000 M. Meskipun beroperasi di Surabaya, namun kantor pusatnya tetap di PPS Pasuruan. Koperasi ini berdiri pada tanggal 5 Rabiul Awal 1421 H. bertepatan dengan tanggal 6 Juni 2000 M. dengan status Badan Hukum nomor: 09/BH/KWK/13/VII/2000 dan TDP-nya nomor: 132 626 500 100. BMT juga punya SIUP, nomornya: 517/099/424.061/2003. Sebagai kelengkapan lainnya BMT-UGT juga memilki NPWP dengan nomor: 02.082.190.6-624.000. UGT juga memilki wilayah kerja operasional di seluruh Jawa imur “55

Sedangkan berdasarkan penelusuran peneliti dalam

www.sidogiri.com menemukan data pada tanggal 10 April 2013

sebagai berikut:

55 H. Abdul Majid Umar, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 9 April 2013

Page 77: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

225

Setelah koperasi BMT MMU berjalan selama dua tahun, maka banyak masyarakat madrasah diniyah yang mendapat bantuan guru dari pesantren Sidogiri lewat Urusan Guru Tugas (UGT) dan para alumni PPS yang berdomisili di luar Pasuruan, mendorong untuk didirikan koperasi dengan skop yang lebih luas, maka pada tanggal 05 Rabiul Awal 1421 H bertepatan 22 Juni 2000 M dibuka satu unit koperasi BMT UGT Sidogiri di Jalan Asem Mulyo 48 C Surabaya. Lalu tidak lama kemudian BMT UGT mendapatkan badan Hukum Koperasi dari Kanwil Dinas Koperasi, PK dan M propinsi Jawa Timur dengan Surat Keputusan no: 09/BH/KWK/13/VII/2000, tertanggal 22 Juli 2000 dengan nama Koperasi Usaha Gabungan Terpadu (UGT) Sidogiri. Mengapa memakai nama UGT? Karena mayoritas pendiri pada waktu itu adalah pengurus pesantren atau madrasah yang tergabung dalam Urusan Guru Tugas (UGT) yang mengambil guru tugas dari pesantren Sidogiri.56

Adapun jenis produk tabungan yang dimiliki adalah: (1)

tabungan umum, (2) tabungan pendidikan, (3) tabungan Idul

Fitri, (4) tabungan ibadah Qurban, (5) tabung walimah dan (6)

tabungan ziarah. Berikut penulis sajikan foto kegiatan BMT-

UGT berikut.

BMT-UGT juga memberikan pembiayaan dengan

menggunakan skema sebagai berikut: (1) muda<rabah (bagi

hasil) yakni pembiayaan oleh koperasi UGT sedang nasabah

menyediakan usaha dan manajemennya. Hasil keuntungan akan

dibagikan sesuai dengan kesepakatan bersama, (2) mura<bah}ah

(modal kerja) yaitu, pembiayanaan yang pembayarannya

56 56 Website, www.sidogiri.com, 10 April 2013

Page 78: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

226

dilakukan pada saat jatuh tempo dan satu kali lunas beserta

mark-up (laba) sesuai kesepakatan bersama, (3) musha<rokah

(penyertaan) yaitu pembiayaan yang berupa sebagian modal

yang diberikan kepada anggota dari modal keseluruhan, (4)

bai’bistamanu a<jil (investasi) yaitu pembiayaan dengan sistem

jual-beli yang dilakukan secara angsuran terhadap pembelian

suatu barang.

Dalam kaitannya dengan proses internalisasi

kewirausahaan pada diri santri melalui koperasi BMT-UGT

adalah sama dengan apa yang terjadi di BMT-MMU.

Interpretasi

Berdasarkan paparan data tersebut dapat penulis interpretasikan

bahwa pemberdayaan ekonomi PPS Pasuruan merupakan perjalanan yang

panjang dan penuh perjuangan. Untuk bisa mencapai tingkat kemajuan

seperti saat ini, pengurus telah bekerja keras membangun tiga lembaga

ekonomi yaitu koperasi pesantren, BMT-MMU dan BMT-UGT. Ketiga

lembaga ekonomi ini menggunakan sistem syariah dan kegiatan

operasioanalnya telah menerapkan manajemen madern. Sedangkan satu

lembaga lagi masih dalam tahap pengembangan belum bisa dipaparkan

pada bagian ini.

Page 79: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

227

Paparan data juga menunjukkan bahwa lembaga ekonomi pesantren

telah menunjukan kemajuan dengan berbagai indikator ketercapaian seperti

meningkatnya omzet, aset, jumlah nasabah, SHU dan zakat yang terus

meningkat. Peningkatan ini dimaknai bahwa lembaga ekonomi PPS telah

dikelola oleh pengurus yang profesional dan ditunjang oleh sistem

manajemen yang baik. Prinsip-prinsip manajemen madern dan Islami seperti

jujur, transparan, komunikatif dan profesional, dipegang teguh dan menjadi

tujuan pelayanan kepada anggota. Berkat usaha pengurus dalam

mengembangkan lembaga ekonomi di PPS ini, maka salah satu prestasinya

adalah menjadi koperasi pesantren terbaik di Indonesia. Prestasi ini

dimaknai sebagai bukti tambahan, bahwa peran pengurus saangat besar

dalam memberdayakan ekonomi di PPS Pasuruan sehingga kepercayaan

masyarakat terus meningkat.

Dalam proses internalisasi nilai-nilai kewirausahaan santri melalui

lembaga ekonomi ini bahwa selain sebagai tempat berlatih untuk menjadi

seorang entrepreneur dengan memegang unit usaha, tempat praktek kerja

lapangan santri, adanya kesempatan santri menanamkan saham juga

memproritaskan output santri menjadi pegawai di lembaga ekonomi.

Page 80: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

228

C. Peran Kiai, Pengurus dan Ustadz dalam Internalisasi Nilai-nilai

Kewirausahaan

1. Peran Kiai

Sebelum masuk pada masing-masing peran, bagian ini

mendeskripsikan dan menganalisis latar belakang kiai dalam proses

internalisasi nilai-nilai kewirausahaan baik melalui madrasah diniyah,

pengajian kitab salaf maupun lembaga ekonomi. Pimpinan tertinggi di

pesantren adalah pengasuh, selanjutnya dalam kehidupan sehari-hari di

pesantren sang pengasuh disebut kiai. Sehingga pimpinan tertinggi di

pesantren adalah kiai. Pada umumnya pesantren di Jawa kiai berperan

multiguna. Selain sebagai guru paling senior, pimpinan agama, sebagai

tokoh masyarakat dalam lingkungan yang lebih luas, sebagai konsultan

masalah politik, konsultan bidang pekerjaan, konsultan jodoh, dan ahli

pengobatan spiritual.

Sebagaimana pesantren pada umumnya, peran kiai dalam bidang

pendidikan dan bidang ekonomi di PPS Pasuruan sangat penting. Peran

kiai diwujudkan dengan terbentuknya Majlis Keluarga. Majlis Keluarga

adalah wadah bergabungnya semua kiai yang ada di lingkungan keluarga

pendiri pesantren Sidogiri. Majlis inilah yang mendirikan dan

mengembangkan pendidikan di PPS sekaligus yang membidani lahirnya

usaha ekonomi di PPS Pasuruan. Peran Majlis Keluarga ini dituturkan oleh

Page 81: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

229

H. Sholeh Wafi dalam petikan wawancara yang penulis lakukan tanggal 15

Maret 2013 jam 10.00 sebagai berikut:

Pesantren ini memiliki Majlis Keluarga yang mendukung dan mengawal jalannya pendidikan dan kegiatan ekonomi, bentuk dukungan dari Majlis Keluarga adalah memfasilitasi dan menyediakan sarana dan prasarana pendiikan, memfasilitasi berdirinya koperasi dan lembaga keuangan pesantren. Majlis Keluarga juga menanamkan simpanan atau investasi dana (saham) pada koperasi dan lembaga keuangan sebagai upaya suritauladan pada santri dan komunitas pesantren. Selain itu, sebagai bentuk komitmen pada lembaga keuangan dan koperasi pesantren, para kiai anggota Majlis Keluarga dan para anggota keluarga lainnya tidak memilki atau membuka toko pribadi. Contoh konkrit dari peran kiai ini juga dapat dilihat pada saat para kiai yang tergabung ke dalam Majlis Keluarga ini membeli mobil untuk disewakan kepada koperasi pesantren.”57

Peran kiai dalam merintis pemberdayaan ekonomi pesantren juga

dapat dibaca melalui www.sidogiri.com pada tanggal 17 Maret 2013

sebagai berikut:

Cikal bakal berdirinya koperasi di pesantren pada mulanya atas inisiatif dari KA. Sa'doellah Nawawie guna kemaslahatan santri dalam memenuhi kebutuhannya sehari hari. Sehingga dari sana, beliau menciptakan sebuah motto untuk koperasi: "Dari Santri, oleh Santri, untuk Santri". Beliau mendirikan koperasi ini pada tahun 1961 dan hingga pada saat ini tahun ini resmi menjadi tahun berdirinya kopontren sidogiri. Pada waktu itu beliau bertindak sebagai Ketua Umum sekaligus penanggung jawab PPS yang merintis berdirinya koperasi sebagai wadah belajar berwirausaha para santri, di mana kegiatan usaha saat itu hanya berupa Kedai makanan dan Toko kelontong. Seiring dengan perjalanan waktu, hingga pesantren Sidogiri diasuh oleh kiai Kholil Nawawie, mulai dibentuk struktur kepengurusan kopontren yang bertujuan memberikan kepercayaan penuh kepada pengurus kopontren untuk

57 H. Sholeh Wafi, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 15 Maret 2013

Page 82: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

230

mengambil keputusan yang berkaitan dengan bisnis di lingkungan pesantren.58

Peran penting Majlis Keluarga dituturkan oleh KH. Mahmud Ali

Zain selaku salah satu Ketua PPS pada tanggal 9 Maret 2013 sebagai

berikut:

Pesantren ini memiliki beberapa kiai sebagai leader yang tergabung dalam Majlis Keluarga yang sekarang beranggotakan 6 orang kiai. Para kyiai ini berperan dalam pengambilan keputusan tertinggi di PPS ini “la” dan “na’am” nya (boleh tidaknya) keputusan di pesantren ditentukan oleh Majlis Keluarga. Dalam mengambil keputusan untuk kepentingan pesantren, Majlis Keluarga menggunakan pedoman “al muh{a<fadhatu ala< qadi<mis s{a<lih, wal akhdu bil jadi<dil as{lah” (memelihara barang atau keyakinan lama yang baik dan mengambil sesuatu yang baru yang lebih baik)59

Sementara itu menurut ustadz H. Sholeh Wafi, salah satu pengurus

yang ditugaskan di Banyuwangi dalam wawancaranya dengan penulis

pada tanggal 15 April 2013 sebagai berikut:

“Pesantren ini memiilki Majlis Keluarga, bentuk struktur organisasinya hampir sama seperti pengurus Nahdlatul Ulama, jadi ada Syuriah, ada Tanfidziyah. Majlis Keluarga ini berdiri tahun 1961 dan Rois Syuriahnya adalah KH. Sa’dullah Nawawi. Majlis ini bertugas memikirkan bagaimana agar pesantren bisa berkembang dan maju, termasuk maju dalam bidang ekonomi dan pendidikan. Pada awalnya PPS membuka koperasi yang melayani kebutuhan santri. Apa yang dibutuhkan oleh santri, itulah yang kita jual. Pada perkembangannya koperasi pesantren ini tudak hanya melayani kebutuhan santri, tetapi juga melayani kebutuhan masyarakat sekitar pesantren dan dengan koperasi ini santri dapat belajar berwirausaha. Baru pada tahun 1977 berdirilah lembaga keuangan yang melayani kebutuhan masyarakat sekitar pesantren”.60

58 Website, www.sidogiri.com, 17 Maret 2013 59 KH. Mahmud Ali Zain, Wawancara (Salah satu ketua PPS), Pasuruan, 9 Maret 2013 60 H. Sholeh Wafi, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 15 April 2013

Page 83: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

231

Sedangkan menurut ustadz H. Masykuri Abdurrahman Sekretaris

Umum PPS pada tanggal 9 Maret 2013 mengatakan sebagai berikut:

....sebenarnya pendidikan ekonomi dan kewirausahaan itu sudah ada di berbagai kitab yang dikaji oleh para kiai dan ustadz di PPS, baik al Qur’an, hadits, dan kitab fiqih muamalah, maupun kitab-kitab lainnya. Jadi spirit ekonomi itu suudah ada di lingkungan santri, tinggal penerapannya saja dalam kehidupan sehari-hari. Kitab-kitab yang dikaji di PPS pada umumnya berisi tentang ibadah dan muamalah, tetapi yang banyak dipraktikkan masih lebih banyak yang berkaitan dengan ibadah.61

Dalam kesempatan yang sama (tanggal 9 April 2013) ustadz H. M.

Masykuri Abdurrahman juga menyatakan:

.... atas kebijakan kiai, sejak empat tahun terakhir, di madrasah Aliyah PPS sudah ada tiga jurusan, yaitu jurusan dakwah, jurusan tarbiyah, dan jurusan mu’amalah. Khusus jurusan muamalah para santri diberikan tugas untuk praktek mengelola koperasi PPS, selanjtnya mereka yang sudah lulus dikaryakan untuk mengelola koperasi Sidogiri yang ada di berbagai tempat.62

Selain itu senada dengan pernyataan di atas, ustadz Mujib Amari

dari Pasepran Pasuruan yang juga salah satu alumni PPS Pasuruan tahun

1999 menuturkan kepada penulis pada tanggal 4 Pebruari 2013, bahwa :

“..... di antara kitab-kitab salaf (klasik) yang dikaji oleh kiai di PPS yang memberi spirit berekonomi dan pendidikan kewirausahaan antara lain, kitab fath{ul mu’i<n karya Zainuddin al Malibari, tanwi<rul qulu<b karya Muhammad Amin al Kurdi (1332 H), dan kitab tah{<rir karangan Zakaria al Anshori. Kitab-kitab ini memberikan pedoman tentang bagaimana kita bermuamalah

61 H. Masykuri Abdurrahman, Wawancara (Sekretaris Umum PPS), Pasuruan, 9 Maret 2013 62 H. Masykuri Abdurrahman, Wawancara (Sekretaris Umum PPS), Pasuruan, 9 Maret 2013

Page 84: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

232

termasuk bagaimana berdagang sebagai bagian dari usaha ekonomi”.63

Melalui berbagai sarana yang seperti pengajian, pendidikan

ekonomi, pendidikan diniyah, dan kegiatan harian lainnya, kiai

mengajarkan dan melatih tata cara berekonomi kepada santri, baik secara

langsung maupun tidak langsung yakni melalui para ustadz dan pengurus

pesantren. Berikut ini penuturan ustdaz. H. Sholeh Wafi tentang

pendidikan kewirausahaan yang dilakukan PPS kepada para santri pada

tanggal 4 Pebruari 2013 sebagai berikut:.

“......... di pondok pesantren Sidogiri, santri yang akan diberi tugas untuk mengelola koperasi dan lembaga ekonomi pesantren ditunjuk oleh kiai dan diseleksi oleh pengurus, pengurus menyeleksi para calon pengelola lembaga ekonomi itu dengan empat kriteria sifat rasul, yakni shiddiq, amanah, tabligh dan fathonah. Selanjutnya pesantren mengundang para ahli di bidang ekonomi dari Unair Surabaya dan Unibraw Malang untuk melatih para santri. Selain perguruan tinggi, pesantren juga mengundang para praktisi ekonomi dari Bank, Koperasi, dan Badan Usaha lainnya untuk melatih manajemen usaha dan kepemimpinan. Kegiatan ini dikemas dalam kegiatan ekstra kurikuler untuk santri”.64

Penjelasan di atas menunjukan bahwa upaya internalisasi nilai-nilai

kewirausahaan pada santri baik melalui madrasah diniyah, pengajian kitab

salaf maupun lembaga ekonomi di PPS tidak lepas dari kebijakan internal

kiai yang ditindak lanjuti oleh pengurus dan ustadz. Dalam melatih para

santri menjadi entrepreneur, santri ditunjuk sebagai pengelola usaha

63 Mujib Amari, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 4 Pebruari 2013 64 H. Sholeh Wafi, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 4 Pebruari 2013

Page 85: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

233

ekonomi pesantren dengan mendapatkan ifrah (gaji) dari pesantren. Hal ini

diungkapkan oleh H. Sholeh Wafi dalam kutipan wawancara pada tanggal

11 April 2013 sebagai berikut:

... atas perintah kiai, santri yang bekerja di lembaga ekonomi pesantren dibayar penuh, karena mereka bertanggungjawab pada kelangsungan ekonomi pesantren. Santri yang ditunjuk itu diseleksi, dilatih, kemudian ditugaskan menjadi pengelola. Seperti saya dulu juga begitu, saya tiba-tiba diminta jadi pengurus lembaga ekonomi pesanten, padahal saya tidak memilki keahlian dalam bidang itu, tetapi kiai Mahmud bilang, “kalau belum bisa nanti akan diajari”, karena itu saya mendapatkan pelatihan dari berbagai lembaga dan instansi. Jadilah akhirnya saya menjadi manajer di Bank Syari’ah Sidogiri ini.65

Interpretasi

Berdasarkan paparan di atas, dapat penulis interpretasikan bahwa

upaya internalisasi nilai-nilai kewirausahaan pada santri selain melalui

pendidikan diniyah khususnya madrasah Aliyah jurusan Muamalah dan

penggalian kitab salaf melalui pengajian dengan dikolaborasikan dengan

teori-teori ekonomi juga tidak lepas dari proses upaya pemberdayaan

ekonomi di PPS yang dilakukan oleh Majlis Keluarga yang disebut dengan

kiai. Peran Kiai secara umum dapat dikelompokan dalam dua bentuk, yakni

peran langsung dan peran tidak langsung. Peran langsung adalah dengan

wujud: (1) kiai menyerahkan tanah dan gedung milik pesantren untuk

memulai kegiatan pendidikan ekonomi melalui pemberdayaan ekonomi, (2)

65 H. Sholeh Wafi, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 11 April 2013

Page 86: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

234

kiai membentuk Majlis Keluarga dan selanjutnya Majlis Keluarga

membentuk pengurus pesantren yang di dalamnya ada pengurus ekonomi

pesantren, (3) bersama-sama dengan masyarakat dan santri, kiai

menanamkan saham dalam lembaga ekonomi pesantren.

Sedangkan peran yang tidak langsung pada pendidikan

kewirausahaan santri adalah: (1) melalui pengajian dan pendidikan di

pesantren kiai mengajarkan ilmu-ilmu fiqih muamalah sebagai dasar aturan

atau cara berekonomi, (2) merumuskan kurikulum pendidikan yang di

dalamanya terdapat mata pelajaran yang mengajarkan ilmu ekonomi secara

langsung pada proses pembelajaran di madrasah, (3) memfasilitasi semua

kegaiatan santri termasuk merestui berdirinya lembaga ekonomi serta, (4)

tidak mengambil keuntungan secara pribadi dari kegiatan ekonomi

pesantren dan menyerahkan semua pengelolaan kepada pengurus lembaga

ekonomi pesantren.

2. Peran Pengurus

Bagian ini mendiskripsikan dan menganalisis peran pengurus PPS

Pasuruan dalam intermnalisasi nilai kewirausahaan santri melalui

madrasah diniyah, pengajian kitab salaf dan pengembangan ekonomi.

Seperti yang telah disinggung pada paparan data di atas bahwa struktur

tertinggi dalam organisasi PPS adalah kiai. Organ kedua di bawah kiai

adalah pengurus yang bertanggung jawab kepada Majlis Keluarga dan

Majlis Keularga dipimpin langsung oleh pengasuh pesantren.

Page 87: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

235

Pengurus PPS Pasuruan terdiri dari dua bagian, yaitu pengurus

Harian dan pengurus Pleno. Atas kemauan kiai pengurus PPS Pasuruan

sangat berperan dalam menjalankan pembaharuan manajemen, perubahan

manajemen ini tidak akan berjalan tanpa kemauan dari pengurus pesantren

untuk melaksanakannya. Dari perubahan manajemen inilah berbagai

inovasi pesantren dilakukan misalnya pengembangan pendidikan ekonomi

dan entrepreneurship, terbentuknya lembaga ekonomi, LAZISWA dan

lembaga-lembaga lainnya yang terus berkembang. Hal ini sebagaimana

yang dituturkan oleh ustadz Abdullah Nor pada tanggal 3 Pebruari 2013

sebagai berikut:

Perubahan menejemen PPS ini mengalami perkembangan yang luar biasa dan perubahan manajemen tersebut dilatarbelakangi oleh adanya kemauan kiai, tersedianya SDM, dan adanya tuntutan perkembangan pesantren yang berubah. Perubahan manajemen itu tentu tidak akan berjalan tanpa kemauan dari pengurus pesantren untuk melaksanakannya. Kiai selaku pengasuh pesantren memegang wewenang yang makro dalam mengendalikan garis-garis besar program pesantren, sedangkan pengurus memegang wewenang mikro yaitu kewenangan operasional dalam pelaksanaan kegiatan harian di PPS.66

Pengurus juga berperan dalam pengurusan berbagai urusan legal

formalnya lembaga ekonomi pesantren Sidogiri. Berikut ini penuturan KH.

Mahmud Ali Zain kepada penulis pada tanggal 4 Pebruari 2013 sebagai

berikut:

Meskipun pesantren ini tidak anti pemerintah, tetapi pesantren ini menjaga agar jangan sampai meminta bantuan dari pemerintah.

66 Abdullah Nor, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 3 Pebruari 2013

Page 88: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

236

Namun setelah masa Orde Baru berakhir, pesantren merasa perlu menjalin kerja sama dengan pemerintah, tetapi tetap tidak meminta bantuan pemerintah. Tahun 1997 kita para pengurus mulai mengurus badan hukum koperasi dan selanjutnya semua kegiatan ekonomi kita berbadan hukum. Kita menyadari bahwa semua kegiatan harus berpayung hukum, karena kita bagian dari masyarakat Indonesia. Kita mentaati hukum dan peraturan.67

Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh ustadz Masykuri

Abdurrahman pada tanggal 4 Pebruari 2013 yang menyatakan bahwa:

sudah sejak lama pesantren menjaga jarak dengan pemerintah, artinya pesantren tidak mengajukan proposal permohonan bantuan dari pemerintah. Para pengurus disini berusaha untuk tidak merepotkan pemerintah. Tetapi setelah melihat perekembangan usaha yang dilakukan oleh pesantren, akhirnya pemerintah sendiri yang menawari bantuan untuk pesantren.68

Interpretasi

Berdasarkan paparan data tersebut di atas, dapat penulis

interpretasikan bahwa pengurus berperan dalam upaya internalisasi nilai-

nilai kewirausahaan pada santri diantaranya: (1) pengurus dalam mandataris

Majlis Keluarga yang bertugas melaksanakan amanat keputusan Majlis

Keluarga, (2) pengurus menjadi badan eksekutif yang melaksanakan garis

besar rencana pesantren, karena itu kegiatan harian pesantren berada

dibawah tanggung jawab pengurus, (3) dalam beberapa hal yang sudah

diatur oleh keputusan Majlis Keluarga, maka pengurus diberikan

kewenangan penuh dalam mengambil keputusan yang terkait dengan 67 KH. Mahmud Zain, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 4 Pebruari 2013 68 Masykuri Abdurrahman, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 4 Pebruari 2013

Page 89: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

237

manajemen pesantren, (4) khusus dalam bidang pendidikan pengurus

bersama-sama dengan kiai menyusun kurikulum pendidikan pesantren juga

ikut memberikan pengajian kitab klasik bidang fiqih muamalah, (5)

sedangkan khusus dalam bidang ekonomi pengurus diberikan kewenangan

dan otonomi penuh untuk merumuskan sistem ekonomi yang akan

digunakan oleh pesantren.

Dengan demikian maka PPS Pasuruan sudah menerapkan

manajemen modern dalam penyelenggaraan pesantren, atau dengan kata lain

pesantren dikelola dengan menajemen modern dan terbuka tanpa

meninggalkan tradisi kuno pesantrren yang beriplikasi terhadap

pengembangan pendidikan (madrasah diniyah) dan lembaga ekonomi,

sehingga melalui perkembangan madrasah diniyah dan lembaga ekonomi

serta proses pengajaran yang lain dapat memberikan kontribusi dalam

menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan terhadap santri.

3. Peran Ustadz

Bagian ini memaparkan data tentang peran ustadz dalam upaya

internalisasi nilai-nilai kewirausahaan baik melalui madrasah diniyah,

pengajian kitab salaf maupun pemberdayaan ekonomi. Seperti sudah

dijelaskan di bagian lalu, selain kiai dan pengurus, pihak yang berperan

dalam upaya internalisasi nilai-nilai kewirausahaan PPS adalah para

ustadz.

Page 90: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

238

Sebagaimana yang diketahui bahwa ustadz adalah orang yang

sangat berjasa dalam mentrasfer ilmu pengetahuan kepada para santri,

tanpa jasa ustadz santri tidak akan memiliki ilmu pengetahuan baik melalui

pengajaran secara langsung maupun melalui keteladanan-keteladanan yang

diberikannya. Selain itu ustadz juga mengajarkan kitab-kitab salaf

khususnya fiqih muamalah yang dikolaborasikan dengan teori-teori

ekonomi misalnya ilmu ekonomi makro-mikro, ilmu akutansi, ilmu

ekonomi dasar, ilmu akuntansi dan sebagainya melalui madrasah diniyah

khususnya jenjang Aliyah jurusan Muamalah atau melalui pengajian rutin

(mbalah) kitab salaf.

Berdasarkan data yang diperoleh selama di lapangan juga diketahui

bahwa cikal bakal berdirinya kopontren Sidogiri diprakarsai oleh kiai

bersama-sama pengurus dan ustadz. Misalnya pendirian BMT-MMU

Sidogiri diawali oleh keprihatinan kiai terhadap maraknya praktik ekonomi

ribawi yang ada di sekitar pesantren. Hal ini diceritrakan oleh KH.

Mahmud Ali Zain salah satu pengurus PPS kepada penulis pada tanggal 22

April 2013 sebagai berikut:

Kiai mendapatkan lapaoran dari para ustadz bahwa pedagang yang memasok kebutuhan santri di PPS menggunakan uang yang dipinjam dari KOSEPA atau koperasi Simpan Pinjam yang setiap hari berkeliling di sekitar pesantren. Berdasarkan pengakuan dari para pedagang kecil di sekitar pesantren, mereka meminjam uang Rp. 100 ribu dipotong 10 ribu untuk biaya adminstrasi sehingga menerima 90 ribu. Uang sembilan puluh ribu itu dicicil selama satu bulan dengan cicilan harian antara 4.000 sampai 5000 per hari. Jika ini dihitung, maka mereka telah dikenakan bungan sekitar 30% per

Page 91: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

239

bulan. Berdasarkan kajian kami, ini cara-cara rentenir yang harus dihentikan. Maka kami mencari sistem baru untuk memberdayakan para pedagang kecil ini dengan sistem baru. Setelah mencari-cari tahu dasar hukum dan sistemnya, kemudian kami meberanikan diri mengumpulkan uang dari para ustadz baik dari MMU induk maupun MMU ranting di sekitar Sidogiri, terkumpullah Rp. 13.500.000,0 uang itu kami pinjamkan tanpa bungah dan potongan. Pedagang kami pinjami Rp. 500.000,00 dicicil selama 100 kali cicilan. Setiap cicilan Rp. 5.000,00 kali seratus hari. Setiap kali mencicil, pedagang setiap hari menabung minimal 1000 rupiah dan pada akhir cicilan, tabungan boleh diambil. Pada saat pengambilan tabungan itu, pedagang diminta secara ikhlas untuk mengambil sebagian untuk diserahkan kepada pengurus madrasah. Begitu seterusnya. Sejak itu para pedagang beralih dari sistem bungah ke sistem bagi hasil yang dikelola MMU Sidogiri. Sebagai pengingat jasa para para ustadz di madrasah ini, maka lembaga ekonomi ini dilegalkan dengan nama Baitul Mal wa Tanwil Maslahah Mursalah lil Umah atau disingkat BMT-MMU.69

Dari hasil wawancara tersebut menunjukan, bahwa ustadz selain

memiliki peran dalam menginternalisasikan nilai-nilai kewirausahaan

kepada santri melalui madarasah diniyah, pengajian salaf maupun lembaga

ekonomi dengan bimbingan dan pendampingan juga ustadz juga berperan

penting dalam cikal bakal pembentukan lembaga ekonomi BMT-MMU.

Peran ustadz tersebut juga ditunjukan melalui pembentukan lembaga

ekonomi lainnya baik kopontren maupun BMT-UGT.

Interpretasi

Berdasarkan paparan data di atas dapat penulis interpretasikan

bahwa para ustadz di PPS Pasuruan berperan penting dalam upaya

69 KH. Mahmud Ali Zen, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 24 April 2013

Page 92: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

240

internalisasi entrepreneuship pada santri melalui pendidikan diniyah,

pengajian kitab salaf dan pemberdayaan ekonom. Dalam kaitannya dengan

peran ustadz sebagai pengajar, mereka adalah sebagai seorang yang

mentransfer ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan teori ekonomi,

kemandirian ekonomi dan sebagainya, khususnya di jenjang Aliyah jurusan

muamalah.

Peran ustadz yang lain melalui pengajian kitab salaf, dimana ada

sebagian ustadz yang ikut memberikan pengajian kepada santri khususnya

kitab fiqih muamalah yang selalu mengintegrasikan dengan arahan, motivasi

dan dorongan kepada santri akan pentingnya kemandirian ekonomi dan

semangat bekerja keras.

Sedangkan peran ustadz dalam pemberdyaan ekonomi terbagi

menjadi tiga kelompok, pertama kelompok ustadz yang tergabung dalam

kepengurusan lembaga ekonomi, kedua kelompok ustadz yang tidak

tergabung dalam kepengurusan lembaga ekonomi tetapi menjadi guru di

PPS, dan ketiga kelompok ustadz yang mengajar di madrasah filial di luar

PPS Pasuruan.

Peran ustadz kelompok petama adalah sangat besar, mulai dari

membuat rencana bersama-sama kiyai, merumuskan kegiatan ekonomi

pesantren, mendirikan lembaga keuangan syariah BMT-MMU dan

membentuk kepengurusan. Kelompok kedua ini adalah para ustadz yang

menjadi pengikut pendiri pertama dengan cara memberikan saham pada

Page 93: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

241

BMT-MMU. Sedangkan kelompok ketiga adalah para ustadz dari madrasah

ranting yang kemudian mengikuti jejak langkah ustadz di madrasah induk,

mereka menjadi penabung atau nasabah di BMT-MMU Sidogiri.

D. Temuan Penelitian

1. Temuan Penelitian Berdasarkan Fokus Penelitian

Temuan penelitian di PPS Pasuruan ini dapat dikelompokan

menjadi dua, yaitu temuan penelitian berdasarkan fokus penelitian dan

temuan penelitian di luar fokus penelitian. Secara rinci temuan penelitian

berdasarkan fokus penelitian dikemukakan sebagai berikut:

a. Temuan kondisi umum PPS Pasuruan

Penelitian ini menemukan bahwa PPS Pasuruan adalah

pesantren tradisional yang berada pada masyarakat agraris. Sebagian

besar santri berasal dari keluarga petani dan sebagian besar masyarakat

sekitar pesantren juga sebagai petani, hanya sebagian kecil saja yang

berasal dari keluarga pedagang atau pegawai. Secara idiologis pesantren

ini adalah pesantren yang berafiliasi dengan oraganisasi Nahdlatul

Ulama. Sebagian besar masyarakat sekitar pesantren berasal dari suku

bangsa Jawa dan Madura dan berbahasa sehari-hari menggunakan

bahasa Jawa dan Madura.

Page 94: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

242

Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan hanya menyelenggarakan

kegiatan pendidikan melalui pendidikan diniyah yang tergabung ke

dalam Madrasah Miftahul Ulum (MMU). Pendidikan non formal yang

diselenggarakan adalah pendidikan Paket A. Paket B dan Paket C.

Sedangkan Pendidikan diniyah meliputi tingkat Ibtidaiyah, Tsanawiyah

dan Aliyah. Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk klasikal juga

dilaksanakan pengajian kitab salaf dalam bentuk pengajian wetonan,

pengajian bandongan atau sorogan dan pengajian umum.

b. Temuan Nilai-nilai Kewirausahaan di PPS Pasuruan

1). Nilai-nilai Kewirausahaan yang dimiliki Santri

Berdasarkan hasil paparan data ditemukan, bahwa dalam

proses peneriman santri baru, PPS Pasuruan menggunakan sistem

tes untuk menentukan jenjang pendidikan yang akan diikuti. Jika

tidak bisa masuk di madrasah reguler, maka santri harus masuk di

jenjang Istidadiyah. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh

ustadz Abdullah Nur pada tanggal 5 April 2013 sebagai berikut:

Ketika santri masuk di pesanten Sidogiri mereka semua wajib mengikuti program pendidikan Istidadiyah atau I’tidadiyah selama satu tahun sebelum mereka dites untuk masuk pada jenjang pendidikan mana yang akan diikuti. Untuk masalah kelulusan santri baru semuanya diabaikan. Bisa jadi santri yang asalnya sudah lulus dari tingkat SMA setelah mengikuti program tersebut dan dites akan masuk di jenjang pendidikan Isti’daiyah kelas 4 misalnya. Dan sebaliknya santri baru yang lulus SD bisa masuk di jenjang pendidikan Ibtidaiyah kelas 5. Hal ini yang menjadi tolok ukurnya adalah kemampuan calon

Page 95: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

243

santri dalam menguasai materi ujian dan pendidikan selama di rumah.70

Santri yang masuk di PPS Pasuruan adalah anak yang

prestasinya biasa-biasa saja dan yang paling pokok untuk dinilai

adalah pengetahuan agama dasar dan bacaan al-qur’an. Dalam

proses penerimaan santri baru yang ada di PPS Pasuruan ini tidak

jauh berbeda dengan pesantren salaf lainnya, di mana penerimaan

santri baru didasarkan pada keinginan yang kuat dalam mencari

ilmu agama, walau demikian rata-rata mereka masuk di PPS

Pasuruan juga karena dorongan orang tua untuk mendalami ilmu

agama. Sebagaimana yang diungkapkan oleh ustadz Moh. Muchlis

MH. pada tanggal 2 Maret 2013 sebagai berikut:

Rata-rata santri yang masuk di pesanten Sidogiri ini motivasi utamanya adalah dorongan orang tua. Karena mereka masuk ke pesantren ini rata-rata masih kecil dan belum memikirkan masa depannya, sehingga orang tualah yang mengarahkan mereka. Dan tatkala mereka datang pertama kali di pondok didampingi orang tua bahkan kadang orang tua menginap beberapa hari di pondok sampai anaknya krasan. Dan kalau sudah bisa ditinggal mereka ingin dijenguk orang tuanya satu bulan bisa dua atau tiga kali.71

Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa santri masuk

PPS Pasuruan karena keinginannya untuk mencari dan mendalami

ilmu agama, tidak terbesit sedikitpun menginginkan menjadi

70 Abdullah Nur, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 5 April 2013 71 Moh. Muchlis MH., Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 2 Maret 2013

Page 96: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

244

apapun, apakah menjadi pengusaha, pegawai dan sebagainya. Hal

ini sebagaimana yang disampaikan oleh anak Abdul Hayyi. Namun

dalam perkembangannya karena proses pembelajarannya

mengajarkan bagaimana untuk menjadi manusia yang utuh

(iba<diyas s}a<lih}i<n), maka santri diajari juga bagaimana menjadi

pengusaha, mandiri, dapat terlatih untuk bisa bekerja dan

sebagainya, sehingga muncul pemikiran santri untuk

mengembangkan kemandirian khususnya dalam ekonomi

produktif. Sebagaimana yang ditururkan oleh Abdul Majid santri

Aliyah jurusan Muamalah kelas 2 juga oleh Sairozi Amin alumni

madrasah Aliyah jurusan Muamalah.

2). Lingkungan Keluarga Santri

Dalam penelitian ini ditemukan, bahwa orang tua santri

dalam pemahamannya tentang makna kewirausahaan masih sangat

terbatas, yakni masih terbatas pada pemahaman pada usaha yang

dilakukan sendiri tanpa ikut orang lain, tidak menjadi pekerja

dengan ikut orang lain, bukan menjadi pegawai yang menerima

gaji, akan tetapi usaha milik sendiri yang memiliki modal dan

pegawai. Sebagaimana yang diungkapkan oleh oleh bapak

Darminto orang tua dari Sholihin, bapak Suwoto orang tua Abdul

Malik, bapak H. Sukamto orang tua dari Syamsul Anam juga yang

dikemukakan oleh bapak Kasmali orang tua dari M. Fauziri. Hal ini

Page 97: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

245

menunjukkan bahwa wali santri belum memahami secara

konprehensif mengenai kewirausahaan yang sebenarnya, sebab

belum menyentuh pada ciri-ciri dan karakter seorang entrepreneur.

Mengenai keterlibatan orang tua atas masa depan anaknya,

dalam penelitian ini ditemukan bahwa kontribusi orang tua dalam

menentukan tempat pendidikan anak masih dominan. Rata-rata

orang tua santri memberikan kontribusi yang sangat besar

walaupun dengan berbagai macam motoivasi dan keinginan. Bukan

hanya menyangkut pendidikannya, termasuk harapan-harapan

setelah lulus. Dengan demikian tingkat keterlibatan orang tua

terhadap apa yang dilakukan anak dimasa mendatang cukup tinggi.

Fenomena ini memberikan gambaran bahwa apa yang dilakukan

orang tua dan dirasakan nyaman bagi orang tua senantiasa

diturunkan pada anaknya.

Demikian pula sebaliknya, bagi orang tua yang merasa tidak

nyaman dengan profesi yang ditekuni anak, dia berusaha agar sang

anak tidak melakukannya, sebagaimana yang diungkapkan oleh ibu

Syarofah. Demikian juga yang dikatakan olek bapak Aminan orang

tua dari Sahal Manan alumni pesantren Sidogiri tahun 1997, dia

mengatakan bahwa orang tua itu harus bisa mengarahkan

pendidikan anaknya agar menjadi anak yang sholeh, berguna bagi

masyarakat, bangsa, negara dan agama. Dan dia menyampaikan

Page 98: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

246

bahwa urusan rizki itu adalah urusan Allah SWT. yang penting

berusaha dengan sungguh-sungguh. Dalam wawancara yang lain

juga ditemukan bahwa orang tua santri mengharapkan anaknya

supaya menjadi anak yang mandiri, tidak tergantung pada orang

lain, sehingga banyak orang tua yang memberi contoh dan nasehat-

nasehat tentang pentingnya kemandirian dalam mempersiapkan

masa depannya. Hal ini juga ditunjukan orang tua santri melalui

upaya melibatkan anak dalam membantu usaha orang tua setiap

anaknya pulang ke rumah karena liburan pondok.

Sedangkan mengenai proses pembelajaran di rumah dalam

penelitian ini ditemukan, bahwa pemberian contoh dari orang tua

santri merupakan pembelajaran yang terjadi dalam keluarga. Orang

tua yang rata-rata pekerja keras ada yang menjadi petani, pegawai

negeri, atau yang membuka usaha sendiri mampu menjadikan anak

mendapat pengalaman yang berarti, seperti yang diakui oleh bapak

Wardiman wali santri dari Ahmad Ali Maghfur yang kesehariannya

membuka usaha warung nasi pecel, menjadikan sang anak mau

tidak mau mengikuti dinamika suasana keluarga yang senantiasa

bekerja keras, begitu menghargai waktu dan tenaga serta kesadaran

tentang sulitnya mendapatkan penghasilan yang tidak menentu

tersebut. Demikian juga yang diakui oleh Ahmad Ali Maghfur

santri kelas 3 Tsanawiyah. Demikian juga disampaikan oleh

Page 99: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

247

Muhammad Ilham Wahyudi santri Aliyah jurusan Ekonomi

Syariah.

Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa orang tua yang

berwirausaha, satu sisi memberikan kontribusi positif

mengembangkan nilai-nilai kewirausahaan anak, seperti nilai

kepercayaan diri dan motivasi, akan tetapi rata-rata implementasi

pembelajaran di rumah juga tidak banyak membantu dalam

mengembangkan nilai-nilai yang lain seperti kreativitas, tanggung

jawab terutama dalam keberanian mengambil resiko. Hal ini terjadi

terutama ketika anak sudah mulai belajar mandiri yakni ketika

sudah lulus dari pesantren. Ketika baru lulus, anak memang tidak

bekerja pada orang lain, tetapi mereka sesungguhnya bekerja juga

kepada orang lain yakni orang tuanya sendiri.

Fenomena ini menarik, karena peneliti memperoleh

gambaran bahwa orang tua yang memiliki usaha yang sejenis

dengan kemampuan anak, secara tidak langsung telah

memanfaatkan anaknya sebagai tenaga kerja saat mereka liburan

pondok, atau sang anak sudah lulus dari pesantren, sang anak tidak

akan membuka usaha sebagaimana idealnya membuka usaha

sendiri, ia tidak memiliki kekuasaan untuk mengelola keuangan

dengan leluasa, juga tidak memiliki kesempatan untuk belajar

benar memulai usaha.

Page 100: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

248

Satu sisi terdapat ketergantungan sang anak pada orang

tuanya, sisi lain orang tua telah membuat sang anak tidak leluasa

karena segala keputusan senantiasa tergantung orang tua.

Sebagaimana diakui oleh Ahmad Fathoni, santri madrasah

Tsanawiyah kelas 1. Bagi orang tua santri yang usahanya relatif

kecil, ada kecenderungan untuk mendorong sang anak yang sudah

lulus dari pesantren untuk bekerja pada orang lain.

Beberapa alasan yang dikemukakan adalah agar anak

mempunyai pemahaman bekerja sekaligus mendapatkan tambahan

pengetahuan sebelum membuka usaha sendiri. Sedangkan anak

yang memiliki keterampilan sebagaimana yang dimiliki orang tua,

tenaganya dimanfaatkan untuk bekerja di rumah membantu

pekerjaan orang tuanya, anak tidak memiliki keleluasaan untuk

mengelola keuangan hasil pekerjaannya.

3). Pembelajaran di Lingkungan Sosial

Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini menunjukan

bahwa tidak terdapat kaitan yang berarti antara lingkungan

pergaulan santri yang berada di luar PPS Pasuruan dengan nilai-

nilai pada diri santri atau alumni pesantren. Hal ini dikarenakan

santri ketika liburan pondok mereka rata-rata tidak memiliki teman

akrab, sebagaimana yang diungkapkan oleh Moh. Ibrahim santri

kelas VI madrasah Ibtidaiyah. Demikian juga yang diungkapkan

Page 101: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

249

oleh Novi Ardiansyah kelas 2 Aliyah jurusan Muamalah dan Amin

Ja’far.Akan tetapi kegiatan keluarga dan pergaulan santri di dalam

pesantren terutama yang berada di daerah hunian Z sangat banyak

memberikan kontribusi terhadap perubahan nilai-nilai

kewirausahaan santri.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Mohammad Nafi’

santri dari Malang yang menghuni daerah hunian Z dan dia masih

duduk di kelas 2 Aliyah jurusan Muamalah. Hal ini disebabkan

oleh: (1) lingkungan sosial santri yang berada di luar pesantren

adalah teman yang pada umumnya sama-sama masih sekolah dan

atau belum bekerja sehingga apa yang mereka pikirkan dan

bicarakan bukan masalah pekerjaan atau kemandirian, (2) ketika

santri berada di lingkungan sosialnya hanya selama liburan saja

sehingga tidak banyak waktu yang digunakan untuk berpikir

masalah kewirausahaan yang mereka geluti dan pelajari di

pesantren, dan (3) tidak adanya dorongan berpikir untuk

peningkatan dan pengembangan nilai-nilai kewirausahaan pada diri

mereka.

c. Temuan Penelitian Internalisasi Nilai-nilai Kewirausahaan

Proses internalisasi nilai-nilai kewirausahaan disisni adalah

terealisasi dalam bentuk pendidikan ekonomi, yakni pendidikan yang

bertujuan membangkitkan kesadaran berekonomi pada santri.

Page 102: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

250

Kesadaran berekonomi adalah kesadaran akan pentingnya menjadi

manusia yang produktif dalam kegiatan ekonomi, berkonsumsi secara

berimbang sehingga memperdulikan hak orang lain, berbudaya hemat

dan bijaksana dalam merencanakan masa depan. Pendidikan ekonomi

juga membangun kesadaran akan adanya kelangkaan, adanya supply

and demand yang menyebabkan peraturan siklus ekonomi dari hulu ke

hilir dan dari produsen kepada konsumen. Siklus ekonomi adalah

perputaran kebutuhan dan ketergantungan antara sumberdaya ekonomi

dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa

PPS Pasuruan adalah lembaga pendidikan diniyah yang berfungsi

sebagai lembaga untuk memperdalam ilmu pengetahuan agama

(tafaqquh fiddi<n). Tujuan pendidikan pesantren ini adalah untuk

mengabdi kepada Tuhan YME atau disebut dengan mencari keridhaan

Allah SWT (li marda<tilla<h) dengan dasar semata-mata karena Allah

(lilla<hi ta’a<la<).

Dalam kaitannya dengan pendidikan ekonomi, penelitian ini

menemukan bahwa PPS Pasuruan telah melakukan pendidikan ekonomi

dengan baik melalui kurikulum tertutup maupun kurikulum terbuka.

Kurikulum tertutup adalah pembelajaran ekonomi yang terintegrasikan

ke dalam pembelajaran kitab salaf yang diajarkan oleh kiai dan ustadz

dalam bentuk pengajian dengan menggunakan kitab-kitab fiqih

Page 103: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

251

muamalah. Pengajian kitab salaf ini diikuti oleh seluruh santri mulai

jenjang pendidikan Ibtidaiyah, Tsanawiyah maupun Aliyah.

Sebagaimana yang disampaikan oleh ustadz Mujib Amari dari Pasepran

Pasuruan yang juga salah satu alumni PPS Pasuruan tahun 1999

menuturkan kepada penulis pada tanggal 4 Pebruari 2013, bahwa :

“..... di antara kitab-kitab salaf (klasik) yang dikaji oleh kiai di PPS yang memberi spirit berekonomi dan pendidikan kewirausahaan antara lain, kitab fath}ul mu’i<n karya Zainuddin al Malibari, tanwi<rul qulu<b karya Muhammad Amin al Kurdi (1332 H), dan kitab tah{ri<r karangan Zakaria al Anshori. Kitab-kitab ini memberikan pedoman tentang bagaimana kita bermuamalah termasuk bagaimana berdagang sebagai bagian dati usaha ekonomi”.72

Sedangkan pembelajaran ekonomi dengan kurikulum terbuka

adalah pembelajaran ekonomi dalam bentuk materi pelajaran yang

diajarkan di madrasah MMU pada tingkat Aliyah dengan sajian materi

teori dan praktek. Materi teori ini hanya diajarkan pada jurusan

Muamalah (ekonomi) dan tidak diajarkan pada jurusan Dakwah dan

tarbiyah. Sebagaimana yang disampaikan oleh ustadz H.M. Masykuri

Abdurrahman.

Beberapa mata teori diajarkan selama dua tahun di kelas 1

Aliyah, dan kelas 2 Aliyah pada jurusan Muamalah. Materi teori yang

berkaitan dengan ilmu ekonomi adalah: (1) pengantar ilmu ekonomi,

(2) teori ekonomi makro, (3) teori ekonomi mikro, (4) pengantar ilmu

72 Mujib Amari, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 4 Pebruari 2013

Page 104: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

252

akuntansi, (5) pengantar ilmu koperasi, (6) tafsir muamalah, (7) analisis

permodalan, (8) transaksi syariah, (9) akuntansi perubahan, (10)

ekonomi moneter, (11) sistem pelayanan perbankan, (12) tafsir

muamalah 2, (13) sosiologi ekonomi dan (14) strategi pemasaran.

Penelitian ini juga menemukan bahwa santri yang belajar di

jurusan Muamalah, dibekali pula dengan ilmu praktek, yakni praktek di

kopontren dan di BMT. Santri jurusan Muamalah setelah lulus dari

pendidikan, ditempatkan di lembaga ekonomi yang ada atau dibukakan

cabang baru di daerah.

Dalam penelitian ini juga di temukan bahwa semua santri berhak

untuk menanamkan modal atau ke koperasi sebagai media pembelajaran

pendidikan ekonomi mereka. Selain itu semua santri berhak untuk

mengabdikan diri untuk memegang unit usaha yang dimiliki kopontren

selain sebagai pengabdian mereka kepada pesantren juga sebagai upaya

melatih diri mereka menjadi seorang entrepreneur.

Dalam penelitian itu ditemukan bahwa para santri yang

memegang unit usaha milik kopontren Sidogiri, selain karena latar

belakang ekonomi yang kurang mampu juga karena keinginannya untuk

dijadikan media latihan menjadi seorang entrepreneur. Apapun

alasannya mereka harus melalui proses awal yang ditempuh oleh

pengurus, yaitu, (1) diseleksi lebih dahulu akan kemampuan dan

komitmen mereka khususnya dalam mentauladani sifat Rasul yang

Page 105: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

253

diistilahkan dengan STAF (siddiq, tabligh, amanah dan fathonah), (2)

menempatkan mereka di daerah khusus yaitu di daerah Z yang khusus

dihuni oleh santri yang mengabdi di unit-unit usaha kopontren Sidogiri,

(3) mereka akan mendapatkan pelatihan-pelatihan, diklat dan

pembinaan yang lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan

profesionalisme dalam memegang unit usaha.

d. Temuan Peran Kiai, Pengurus dan Ustadz dalam Internalisasi Nilai-nilai

kewirausahaan di PPS Pasuruan

Penelitian ini menemukan bukti bahwa kiai selaku pemilik,

pimpinan tertinggi, mandataris Majlis Keluarga dan pengasuh santri,

berperan penting dalam upaya internalisasi nilai-nilai kewirausahaan di

PPS Pasuruan. Peran kiai tersebut dibedakan dalam dua kategori, yakni

peran langsung dan peran yang tidak langsung. Peran langsung adalah

dengan menentukan kurikulum pesantren bersama-sama dengan

pengurus, memberikan pengajian kitab fiqih muamalah dengan nasehat

dan mitivasi kepada santri, memberikan mandat kepada pengurus untuk

mendirikan koperasi, ikut menjadi anggota koperasi dan aktif dalam

kegiatan simpan-pinjam di koperasi BMT. Hal ini sangat memberikan

kontribusi dalam proses pendidikan ekonomi dalam upaya internalisasi

nilai-nilai kewirausahaan kepada santri karena selain memberikan

pembelajaran tentang nilai ekonomi juga memberikan ketauladanan

secara langsung kepada santri. Sedangkan peran yang tidak langsung

Page 106: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

254

adalah sikap modernitas kiai, mengajak santri untuk berpraktek

muamalah, mengajak masyarakat untuk berkoperasi dan merestui

kegaiatan yang terkait dengan koperasi yang berada di sekitar

pesantren.

Begitu halnya dengan peran pengurus dan ustadz, penelitian ini

menemukan bukti bahwa di PPS Pasuruan dalam rangka internalisasi

nilai-nilai kewirausahaan antara lain disebabkan oleh manajemen

modern dan terbuka yang diterapkan pengurus, kinerja pengurus dalam

mengelola manajemen koperasi. Selain itu pengurus yang menyusun

kurikulum pendidikan diniyah bersama Majlis Keluarga khususnya

yang berkaitan dengan pendidikan ekonomi sebagai upaya internalisasi

nilai-nilai kewirausahaan dan juga mengadakan kegiatan

ekstrakurikuler dalam pembinaan ekonomi para santri. Sedangkan para

ustadz berperan dalam mengumpulkan modal awal, menggerakan

santri, menggerakan wali santri dan menggerakan Madarasah Miftahul

Ulum cabang di berbagai daerah binaan PPS unrtuk mendukung

program pengembangan ekonomi. Para ustadz juga berperan dalam

mendidik calon karyawan lembaga ekonomi melalui pendidikan diniyah

dalam kegiatan belajar mengajar pada program studi muamalah di

MMU. Selain itu para ustadz juga melakukan pendampingan kepada

santri yang memegang suatu unit usaha kopontren Sidogiri dengan

Page 107: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

255

memberikan pengarahan, pembinaan bahkan training-training tertentu

untuk menambah wawasan mereka.

e. Tingkat Keberhasilan dalam Internalisasi Nilai-nilai Kewirausahaan

Sebagaimana paparan data di atas, bahwa misi PPS Pasuruan

adalah mencetak santri yang s}a<lih}i<n yang salah satu penjabarannya

adalah menjadi manusia yang mampu menghadapi tuntutan zaman yang

dimanifestasikan dalam bentuk internalisasi nilai-nilai kewirausahaan

pada diri santri melalui kurikulum pendidikan sehingga menghasilkan

output santri yang mandiri, pekerja keras dan inovatif. Hal ini

sebagaimana yang terungkap pada wawancara peneliti dengan para kiai

dan ustadz diantaranya disampaikan oleh KH.Fuad Nur Hasan pada

tanggal 13 Pebruari 2013 sebagai berikut:

Di pondok pesantren Sidogiri ini terdapat tiga jenjang madrasah yang tergabung dalam Madrasah Miftahul Ulum (MMU) baik Ibtidaiyah, Tsanawiyah maupun Aliyah selain Istidadiyah, juga ada pengajian kitab kuning atau kitab salaf dan juga memiliki lembaga ekonomi baik kopontren, BMT-MMU maupun BMT-UGT. Ketiga lenbaga ekonomi tersebut merupakan satu kesatuan yang terintegritat dalam rangka menghasilkan output santri yang s}a<lihi<n dan siap menghadapi tuntutan zaman.73

Dalam kesempatan yang sama yaitu pada tanggal 13 Pebruari

2013 ustadz H. M. Masykuri Abdurrahman juga menyatakan:

.... sejak empat tahun terakhir, di madrasah Aliyah PPS sudah ada tiga jurusan, yaitu jurusan Dakwah, jurusan Tarbiyah, dan jurusan Muamalah. Khusus jurusan Muamalah ini para santri

73 KH. Fuad Nur Hasan, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 13 Pebruari 2013

Page 108: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

256

diberikan tugas untuk praktek mengelola koperasi PPS, selanjtnya mereka yang sudah lulus dikaryakan untuk mengelola koperasi milik PPS ini yang ada di beberapa tempat.74

Selain itu senada dengan pernyataan di atas, ustadz Mujib Amari

dari Pasepran Pasuruan yang juga salah satu alumni pondok pesantren

Sidogiri Pasuruan tahun 1999 pada tanggal 13 Pebruari 2013

menyatakan bahwa :

“..... di antara kitab-kitab salaf (klasik) yang dikaji di PPS yang memberi spirit berekonomi dan pendidikan kewirausahaan antara lain, kitab fath}ul mu’i<n karya Zainuddin al Malibari, tanwi<rul qulu<b karya Muhammad Amin al Kurdi (1332 H), dan kitab tah{ri<r karangan Zakaria al Anshori. Kitab-kitab ini memberikan pedoman tentang bagaimana kita bermu’amalah termasuk bagaimana berdagang sebagai bagian dati usaha ekonomi”.75

Tingkat nilai-nilai kewirausahaan santri berkaitan dengan

berbagai nilai-nilai yang dimiliki santri setelah proses pembelajaan

berlangsung, termasuk di dalamnya pengembangan nilai-nilai setelah

santri lulus dan kembali dalam lingkungan keluarga. Ahmad Ali

Maghfur santri kelas 3 Tsanawiyah dalam wawancara penelitian

menunjukkan bahwa sejak awal ia menyadari betul bahwa menjadi

wirusaha dan bekerja keras merupakan pilihan hidup yang dianggap

baik, bahkan keinginan itu sudah ada sejak di Tsanawiyah kelas 1 yakni

ketika dia sering melihat pekerjan orang tua yang punya usaha warung

74 H. M. Masykuri Abdurrahman, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 13 Pebruari 2013 75 Mujib Amari, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 13 Pebruari 2013

Page 109: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

257

makanan. Sebagaimana ungkapan Ahmad Ali Maghfur pada tanggal 9

Pebruari 2013 sebagai berikut:

Ketika masa liburan saya sering melihat bapak dan ibu bekerja keras jam 02.00 pagi sudah harus bangun untuk memasak mempersiapkan makanan dagangannya, jam 06.00 pagi warungnya sudah dibuka sampai jam 17.00 sore. Malam harinya harus belanja untuk keperluan masakan yang akan dimasak, baru jam 22.00 istirahat tidur dan harus bangun jam 02.00. kegiatan itu dilakukan setiap hari tanpa mengenal lelah, karena saya di rumah maka saya pun juga ikut membantu pekerjaan orang tua saya tersebut. Hal ini menjadikan pemikiran saya terbuka betapa pentingnya bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga khususnya untuk biaya pendidikan anak.76

Semangat itu menjadi lebih kuat menurut Ahmad Ali Maghfur

ketika dia mendapatkan tugas di percetakan di PPS. “Saya tambah

percaya diri karena saya tahu arti bekerja keras bagi kita manusia”.

Demikian pengkuannya pada suatu pembicaraan santai di asrama saat

jam istirahat.

Demikian juga dengan pernyataan Muhammad Ilham Wahyudi

alumni santri Aliyah jurusan Muamalah pada tanggal 9 Januari 2013,

bahwa pembelajaran di pesantren dan di madrasah lebih ia sukai karena

diakui banyak memberikan kontribusi terhadap kepercayaan diri untuk

memulai membuka usaha sendiri, bahkan kepercayaan dan pujian

konsumen telah menambah rasa percaya diri. Lebih lengkapnya

demikian pernyataannya :

76 Ahmad Ali Maghfur, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 9 Pebruari 2013

Page 110: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

258

Dulu ketika saya masih di pondok Sidogiri, bapak saya itu buruh bangunan (tukang bangunan), setiap hari berangkat kerja jam tujuh pagi pulang jam lima sore. Kadang-kadang kalau tempat kerjanya itu di luar kota maka pulang hanya sehari dalam satu minggu bahka dua minggu sekali baru pulang. Setiap kali saya pulang ke rumah ketika liburan pondok saya melihat bapak seperti itu merasa kasihan dan dalam pikiran saya kapan saya bisa membantu beliau. Oleh karenanya dengan kondisi ini mendorong saya supaya saya menjadi anak yang sukses dalam membangun ekonomi sehingga bisa membantu orang tua. Nah kebetulan saya di pondok bertugas di bagian usaha foto copy, dari situ mendorong saya untuk menjadi seorang pengusaha karena saya bisa belajar tentang manajemennya. Dan alamdulillah sekarang saya membuka usaha bahan bangunan.77

Senada juga disampaikan oleh ibu Hj. Naila Fatmawati pada

tanggal 5 Pebruari 2013 sebagai berikut:

Anak saya Ahmad itu yang sekarang di pondok pesantren Sidogiri Pasuruan dan sejak di pesanten itu dia rajin sekali, Kalau sekiranya ada sesuatu yang kurang pas atau harus dibenahi dia langsung mengerjakannya tanpa saya suruh dia sudah mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan. Misalnya saya ini kan kesehariannya penjahit, tanpa saya suruh dia sudah mau membantu saya. Jika dia libur panjang kadang-kadang ada saja yang dia kerjakan.78

Sebagaimana juga yang disampaaikan oleh Ahmad Fathoni pada

tanggal 27 Januari 2013 sebagai berikut:

Setiap kali saya pulang ke rumah karena liburan pondok, saya selalu membantu orang tua, kebetulan orang tua saya punya usaha jualan bahan-bahan sembilan pokok, ada gula,beras, minyak goreng, tepung dan sebagainya. Selama saya membantu itu yah.... hanya menunggui orang yang membeli yang kemudian uangnya saya serahkan kepada orang tua. Kadang

77 Muhammad Ilham Wahyudi, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 9 Januari 2013 78 Hj. Naila Fatmawati, Wawancara (Wali santri), Pasuruan, 5 Pebruari 2013

Page 111: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

259

kala saya diajak untuk belanja untuk kulaan di pasar Pasuruan, ya.... membantu saja.79

Senada juga dengan pernyataan di atas dimana para santri PPS

sangat senang membahas tentang pengembanagan ekonomi ke depan

baik ekonomi pesantren maupun ekonomi pribadinya. Sebagaimana

yang disampaikan oleh Mohammad Nafi’ pada tanggal 27 Januari 2013,

dia adalah santri dari Malang yang menghuni daerah hunian Z dan dia

masih duduk di kelas 2 Aliyah jurusan Muamalah dengan penuturan

sebagai berikut:

Selama saya berada di pondok pesantren Sidogiri ini khususnya berada di daerah hunian Z merasa sangat senang sebab saya bisa saling tukar pikiran sesama teman mengenai tugas sebagai karyawan kopontren Sidogiri, yang sekaligus dapat mendorong, memotivasi dan memberikan inspirasi baru dalam pengembangan ekonomi baik yang menyangkut ekonomi pesantren maupun yang menyangkut ekonomi yang saya alami nanti tatkala sudah keluar dari pesantren Sidogiri ini.80

Dari pernyataan-pernyataan tersebut jelas mengindikasikan

bahwa ketrampilan yang dimiliki para santri, semangat kewirausahaan

dan bekerja keras serta jiwa kemandirian lebih dirasakan sebagai hasil

pembelajaran selama di PPS Pasuruan.

Dalam kesempatan yang lain yaitu pada bulan berikutnya

peneliti mencoba ingin mengetahui lebih dalam tentang nilai-nilai

kewirausahaan yang dimiliki santri. Dalam pernyataan yang terakhir

79 Ahmad Fathoni, Wawancara (Santri kelas 11), Pasuruan, 27 Januari 2013 80 Muhammad Nafi’, Wawancara (Santri kelas 11), Pasuruan, 27 Januari 2013

Page 112: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

260

ini memberikan informasi bahwa nilai-nilai kemandirin, kreativitas

maupun motivasi sebenarnya belumlah sepenuhnya seperti yang

diharapkan, berikut pernyataan Mohammad Ali pada tanggal 4 Pebruari

2013, dia adalah alumni madrasah Aliyah jurusan Muamalah yang

sekarang masih membantu orang tuanya usaha mebel, berikut

pernyataannya:

Selama ini memang usaha saya dibawa bayang-bayang bapak saya nggak bayangkan bagaimana sulitnya tatkala membuka usaha sendiri dari nol. Kalau dipikir-pikir mendingan bekerja di perusahaan besar, dapat gaji dan tidak perlu modal dari pada buka usaha sendiri. Ya kalau ada order kalau tidak ........ Bagaimana nantinya.81

Dari pernyatan itu, ada semacam keraguan mungkin juga

ketakutan ketika dia harus memulai membuka usaha sendiri, kalau

sekarang ia merasakan mendapatkan order dari konsumen, itu bukan

order karya sendiri tapi dari orang tua. Bahkan Mohammad Ali tidak

pernah berusaha mencari order sendiri sebagaimana para pengusaha

yang lain. Penghasilan yang lebih rutin dari bekerja ditempat lain yang

lebih dia sukai, ini mengindikasikan bahwa lemahnya keberanian

mengambil risiko yang tidak bisa terhindar dari dunia usaha.

Tidak jauh berbeda dengan pernyataan Saiful Amin putra bapak

H. Sholeh alumni PPS Pasuruan tahun 2009 dengan pernyataan sebagai

berikut:

81 Mohammad Ali, Wawancara (Alumni PPS), Pasuruan, 4 Pebruari 2013

Page 113: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

261

Ketika masih di pondok, selain saya sekolah dan mengaji juga bertugas di minimarket milik pondok. Namun di situ saya bertugas untuk melayani para pembeli, saya tidak tahu bagaimana cara menjalankan dan praktek manajemen suatu usaha. Setelah saya pulang dari pondok ternyata sulit menjadi seorang pengusaha, akhirnya saya putuskan untuk menjadi pegawai saja. Setiap bulan dapat gaji dan tidak banyak mikir. Dan sampai saat ini saya masih menjadi pegawai di salah satu perusahaan kecil di daerah Bangkalan ini.82

Dalam temuan penelitian ini ditemukan, bahwa proses

pembelajaran yang ada di PPS Pasuruan baik melalui jalur pendidikan

diniyah, pengajian kitab salaf maupun lembaga ekonomi, banyak

dihasilkan alumni yang entrepreneur. Selain itu terdapat fenomena lain

yang menarik bahwa order yang berasal dari pondok atau ustadz yang

diharapkan dapat merangsang santri dapat menacari order secara

mandiri justru menyebabkan santri banyak tergantung kepada pondok,

yang pada akhirnya mereka ragu dan tidak ada keberanian untuk

mengambil risiko dalam sebuah usaha.

Fenomena lain menunjukan, bahwa alumni yang membuka

usaha di rumah dan usahanya itu sama dengan usaha orang tuanya,

maka meskipun mereka tidak bekerja kepada orang sebagai karyawan,

akan tetapi pada dasarnya mereka sama saja dengan bekerja kepada

orang lain dalam hal ini bekerja kepada orang tuanya, bahkan efek

pembelajaran model semacam ini tidak memberikan kontribusi yang

lebih baik dalam rangka meningkatkan nilai-nilai kewirausahaan.

82 Saifull Amin, Wawancara (Alumni PPS), Pasuruan, 4 Pebruari 2013

Page 114: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

262

Secara lebih terperinci bagimana kontribusi pembelajaran di

PPS Pasuruan dan di rumah terhadap perkembangan nilai-nilai

kewirausahaan alumni sebagai berikut: 1) santri yang keluargaya

memiliki usaha, hampir semua unsur nilai kewirausahaan lebih tinggi

dibanding dengan santri yang keluarganya tidak berwirausaha, 2) akan

tetapi santri yang setelah lulus dari PPS yang membuka usaha sejenis

dengan usaha orang tuanya cenderung mendegradasi nilai

kewirausahaannya, dikarenakan tidak adanya kesempatan anak belajar

mengengelola dengan mandiri, 3) santri yang mempunyai keluarga

yang usahanya berbeda dengan anak, ternyata kesempatan belajar

membuka usaha mandiri lebih terbuka, dan ini meyebabkan nilai

kewirausahaannya semakin meningkat seiring pengalaman belajarnya

dan 4) sementara bagi santri yang berasal dari keluarga yang tidak

berwiraswasta nilai kewirausahaannya cederung statis, sebab

kesempatan belajar mengelola usaha dengan benar tidak mendapat

dukungan berarti dari keluarga.

Untuk mengilustrasikan bagaimana perkembangan nilai-nilai

kewirausahaan santri setelah lulus dan kembali dalam lingkungan

keluarga dapat dijelaskan bahwa santri dari keluarga yang berwirausaha

memiliki nilai kewirausahaan yang relatif tinggi dibanding dengan

santri yang dari keluarga bukan wirausaha, akan tetapi dalam proses

perkembangannnya, ketika mereka benar-benar membuka usaha setelah

Page 115: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

263

lulus, mereka yang membuka usaha sejenis dengan usaha orang tuanya

cenderung makin rendah, sebaliknya mereka yang membuka usaha

yang tidak sejenis dengan usaha orang tuanya semakin mengalami

kemajuan. Sementara santri yang memang dari keluarga wirusaha,

perkembangan selama penelitian menunjukan fenomena yang relatif

stabil.

f. Visi Kewirausahaan Santri

Visi kewirausahaan dimaksudkan adalah mengungkapkan

bagaimana kemampuan serta pandangan alumni tentang usahanya ke

depan. Masalah ini dituangkan dalam upaya mengungkapkan potensi

kesiapan alumni dalam merintis pengembangan usahanya. Dalam

penelitian yang dilakukan diperoleh data bahwa rata-rata alumni tidak

terlalu menyakinkan bahwa usaha yang dirintis memiliki potensi untuk

dikembangkan di masa mendatang, Indikasi dari masalah ini adalah

karena banyaknya pernyataan serta hasil pengamatan yang menunjukan

belum adanya tanda-tanda kesiapan mereka menghadapi tantangan

bisnis yang sesungguhnya.

Seperti yang diungkapkan oleh Abdul Malih, Arif Susanto,

Abdul Majid maupun Affandi dalam beberapa kali wawancara pada

tanggal 9 April 2013 belum menujukkan indikasi ke arah persiapan

tersebut, berikut pernyataan Abdul Malik :

Page 116: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

264

Selama di pondok saya berada di daerah Z, yaitu daerah yang khusus santri yang mengabdi di lembaga ekonomi pondok, dan kebetulan mulai dari Aliyah saya bertugas di minimarket, setelah saya lulus dari pondok, pulang kampung saya berniat buka usaha kecil-kecilan, tapi ternyata tidak mudah yang saya bayangkan, karena banyak hal yang harus dipersiapkan khususnya modal, akhirnya saya tetap menjadi petani garap sawah bagian dari orang tua, sampai sekarang.83

Senada juga disampaikan oleh Arif Susanto dan Abdul Majid,

bahwa modal merupakan permasalahan utama dalam memulai

membuka sebuah usaha, karena tidak adanya modal maka seakan-akan

tidak ada peluang untuk memulai membuka usaha. Feomena ini

menunjukan bahwa visi kewirausahaan mereka belumlah seperti yang

diharapkan. Sebab seorang entrepreneur haruslah memiliki jiwa

keberanian, inovasi dan berani mengambil risiko. Hal ini berbeda

dengan apa yang dialami oleh Affandi alumni PPS Pasuruan tahun

2008 yang saat ini menjadi pengusaha sukses sebagai agen 9 bahan

pokok, dia menuturkan kepada penulis pada tanggal 27 Maret 2013

sebagai berikut:

...... ketika saya di pesantren Sidogiri, saya putuskan untuk mengabdi di kopontren, saat itu belum sebesar sekarang. Maklum ekonomi orang tua pas-pasan sebagai buruh tani. Hampir selama 12 tahun saya di pondok, akhirnya lulus juga dan ditugaskan menjadi guru tugas selama 2 tahun dan begitu selesai, saya pulang kampung dan membuka usaha pracangan kecil-kecilan di depan rumah dan kebetulan bapak saya sudah meninggal dunia sehingga saya yang menjadi tumpuhan ekonomi keluarga. Berkat kesabaran dan kegigihan saya serta

83 Abdul Malik, Wawancara (Pengurus PPS), Pasuruan, 9 April 2013

Page 117: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

265

pengalaman saya di kopontren dan belajar di pondok, akhirnya usaha saya menjadi besar seperti sekarang ini. Alhamdulillah.84

Dari beberapa informan tersebut di atas mengindikasikan adanya

temuan penelitian dimana di satu sisi ada output santri yang sudah

memiliki visi kewirausahaan yang diharapkan dan ada pula output

santri yang belum memiliki visi kewirausahaan yang diharapkan.

Fenomena ini menjadi sesuatu yang umum terjadi, karena semuanya itu

akan dikembalikan kepada masing-masing pribadinya.

2. Temuan Penelitian di luar Fokus

Selain penemuan penelitian yang sudah menjadi fokus penelitian,

ditemukan juga temuan tambahan. Temuan tambahan itu berupa proses

pemberdayaan ekonomi dan temuan praktek pelaksanaan ekonomi syariah

di PPS Pasuruan.

a. Temuan Pemberdayaan Ekonomi di PPS Pasuruan

Pemberdayaan ekonomi di PPS Pasuruan melalui koperasi yang

dimotori oleh anggota komunitas pesantren, yaitu para ustadz madrasah

diniyah dengan membuat koperasi simpan pinjam. Koperasi simpan

pinjam ini kemudian berkembang bukan hanya di sekitar pesantren

84 Affandi, Wawancara (Alumni santri PPS Th. 2008), Pasuruan, 27 Maret 2013

Page 118: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

266

akan tetapi juga berkembang di wilayah seluruh Pasuruan, Probolinggo,

Banyuwangi, Madura dan sampai ke wilayah propinsi Jawa Timur.

Pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh PPS Psuruan adalah

dalam bentuk pembinaan kelompok usaha produktif berupa koperasi

PPS dan dalam bentuk lembaga keuangan mikro berupa baitul mal wa

tamwil. Diantaranya adalah koperasi pesantren Sidogiri, Koperasi

BMT-MMU dan BMT-UGT Sudogiri.

Penelitian ini juga menemukan bahwa PPS Pasuruan dapat

mengatasi beberapa persoalan ekonomi diantaranya masalah kurang

berdayanya sistem kelembagaan ekonomi untuk memberikan

kesempatan bagi masyarakat khususnya masyarakat kecil dalam rangka

mengembangkan usaha ekonomi kompetitif telah dipecahkan PPS

dengan membuat kelompok usaha kecil yang dibiayai oleh BMT

Sidogiri. Masalah kurangnya penciptaan akses masyarakat terhadap

input sumberdaya ekonomi berupa kapital, lokasi berusaha, lahan

usaha, informasi pasar dan teknologi produksi telah difasilitasi oleh

kopponten Sidogiri dengan mengadakan pelatihan usaha pada

kelompok usaha kecil.

Sedangkan masalah lemahnya kemampuan masyarakat kecil

untuk membangun organisasi ekonomi masyarakat yang dapat

meningkatkan posisi tawar dan daya saingnya juga telah dipecahkan

oleh PPS Pasuruan dengan berdirinya kopontren Sidogiri, BMT-MMU

Page 119: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

267

Sidogiri dan BMT-UGT Sidogiri. Ini berarti bahwa pemberdayaan

ekonomi yang diawali dengan pemberdayaan ekonomi komunitas

internal pesantren ini mampu meluas dan mengembang juga dalam

bentuk pemberdayaan masyarakat, baik masyarakat di lingkungan

Sidogiri maupun masyarakat di luar Sidogiri.

b. Temuan Implimentasi Ekonomi Syariah di PPS Pasuruan

Implimentasi sistem ekonomi syariah yang ditemukan di PPS

Pasuruan adalah berupa kegiatan di lembaga ekonomi, yaitu BMT-

MMU dan MBT-UGT. Dalam kegiatan transaksinya kedua BMT ini

menggunakan beberapa jenis akad antara lain: (1) Wadi’ah, (2)

Muda<rabah, (3) Musha<rokah, (4) Mura<bah}ah, (5) Ija<rah, (6) Qord al-

h}asan, (7) Layanan transfer, dan (8) Jasa talangan haji.

Wadi<’ah adalah simpanan atau titipan uang kepada lembaga

ekonomi yang akan diambil sewaktu waktu. Sedangkan muda<rabah

adalah penyerahan harta baik berupa uang maupun benda dari pemilik

modal kepada pengelola sebagai modal usaha, sedangkan keuntungan

dibagi sesuai perbandingan laba rugi (nis}bah) yang disepakati. Jika

terjadi kerugian maka ditutupi oleh laba yang diperoleh. Selain kedua

jenis akad tersebut diatas, ditemukan pula adanya transaksi

musha<rakah.

Page 120: BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIANdigilib.uinsby.ac.id/710/7/Bab 4.pdflima kolometer arah Barat Daya dari kota Pasuruan. Letak geografi . 150 kabupaten Pasuruan antara 112 0

268

Praktik kegiatan ekonomi berikutnya adalah mura<bah}ah yakni

akad jual beli barang dengan menyertakan harga perolehan (thaman)

dan keuntungan (ribh}) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

Sedangkan ija<rah atau sewa menyewa adalah akad pemindahan hak

guna suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu dengan adanya

pembayaran upah, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas

barang itu sendiri. Akad berikutnya adalah qard al h}asan atau pinjaman

kebijakan atau menghutangkan pihak lain tanpa mengharapkan

imbalan, untuk dikembalikan dengan nilai yang sama dan dapat ditagih

atau diminta kembali kapan saja oleh pemberi hutang.

Penelitian ini menemukan adanya jasa pelayanan transfer ke dan

dari beberapa bank konvensional ke BMT-UGT dan BMT-MMU

Sidogiri sebagai bagian dari bentuk layanan jasa perbankan. Sedangkan

yang terakhir adalah jasa talangan haji, yakni BMT memberikan

pinjaman kepada calon jamaah haji yang kekurangan dana untuk

mendapatkan daftar tunggu dan pengembaliannya dengan cara mencicil

kepada BMT selama satu tahun.