45
IV-1 BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. INFORMASI UMUM LOKASI SURVEI 1. Pelabuhan Tanjung Priok, DKI, Jakarta Jalan Raya Pelabuhan Nomor 9, Jakarta Utara, DKI Jakarta 14310, Telepon 62-21-4367305, 4301080, Faximile : 62-21-4372933 a. Koordinat : 06º - 06' - 00'' LS dan 106º - 53' - 00 BT b. Status Pelabuhan : Diusahakan c. Jenis Pelabuhan : Pelabuhan Umum d. Kelas Pelabuhan : Pelabuhan Utama e. Fasilitas Dan Peralatan Pelabuhan Gambar IV.1. Peta Fasilitas Dan Peralatan Pelabuhan

BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-1

BAB IV

LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. INFORMASI UMUM LOKASI SURVEI

1. Pelabuhan Tanjung Priok, DKI, Jakarta

Jalan Raya Pelabuhan Nomor 9, Jakarta Utara, DKI Jakarta 14310, Telepon 62-21-4367305, 4301080, Faximile : 62-21-4372933 a. Koordinat : 06º - 06' - 00'' LS dan 106º - 53' - 00 BT b. Status Pelabuhan : Diusahakan c. Jenis Pelabuhan : Pelabuhan Umum d. Kelas Pelabuhan : Pelabuhan Utama e. Fasilitas Dan Peralatan Pelabuhan

Gambar IV.1. Peta Fasilitas Dan Peralatan Pelabuhan

Page 2: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-2

1). Dermaga I • Nama : 001, 002, 003 • Operator : PT. Hamparan Jala Segara • Panjang : 420 M' • Lapangan Penumpukan : 6146,65M • Gudang : 12075 M'

2). Dermaga II

• Nama : 004 • Operator : PT. Kharisma Bintang • Samudera • Panjang : 448,20 M' • Lapangan Penumpukan : 5.895 M' • Gudang : 4.000 M'

3). Dermaga III

• Nama : 004 U • Operator : PT. Prima Nur Panurjwan • Panjang : 514 M' • Lapangan Penumpukan : 2.500 M

4). Dermaga IV

• Nama : 005, 006 dan 007 • Operator : PT. Sarana Bandar Nasional • Panjang : 544,50 M' • Lapangan Penumpukan : 11.546 M' • Gudang : 16.965 M

5). Dermaga V

• Nama : 005 S • Operator : PT. Multi Terminal Indonesia • Panjang : 14,6 M

6). Dermaga VI

• Nama : 007 U • Operator : PT. Multi Terminal Indonesia • Panjang : 75 M'

Page 3: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-3

7). Dermaga VII • Nama : 009 • Operator : PT. Multi Terminal • Indonesia • Panjang : 404 M' • Lapangan Penumpukan : 50.000 M

8). Dermaga VIII

• Nama : Walie Jaya • Operator : PT. Walie Citra Teladan • Panjang : 400 M' • Lapangan Penumpukan : 28.783 M

9). Dermaga IX

• Nama : 100 • Operator : PT. Trimulia Baruna Perkasa • Panjang : 64M

10) Dermaga X

• Nama : 101 U dan 102 • Operator : PT. Trimulia Baruna Perkasa • Panjang : 522,50 M' • Lapangan Penumpukan : 8.122 M' • Gudang : 2.817,50 M

11) Dermaga XI

• Nama : 103, 104 dan 105 • Operator : PT. Adipurusa • Panjang : 445 M' • Lapangan Penumpukan : 9.989 M' • Gudang : 15.873,99M'

12) Dermaga XII

• Nama : 106 dan 107 • Operator : Cabang Tg. Priok • Panjang : 380 M

13) Dermaga XIII

• Nama : 108, 109, dan 110

Page 4: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-4

• Operator : PT. Mahardi Sarana Tama • Panjang : 464 • Lapangan Penumpukan : 9.430 M' • Gudang : 12.907 M

14) Dermaga XIV

• Nama : 111, 112, dan 113 • Operator : PT. Dwipahasta Utama Duta • Panjang : 450 M' • Lapangan Penumpukan : 12.997,10M' • Gudang : 13.494,50M

15) Dermaga XV

• Nama : 114 • Operator : PT. Multi Terminal Indonesia • Panjang : 170 M' • Lapangan Penumpukan : 900 M' • Gudang : 4.950 M

16) Dermaga XVI

• Nama : 115/200 • Operator : Cabang Tg. Priok • Panjang : 287 M' • Lapangan Penumpukan : 12.525 M

17) Dermaga XVII

• Nama : 201, 202, dan 203 • Operator : PT. Kaluku Maritim Utama • Panjang : 506 M' • Lapangan Penumpukan : 14.805,88M' • Gudang : 8.219,96 M'

18) Dermaga XVIII

• Nama : 207 • Operator : PT. Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M'

19) Dermaga XIX

• Nama : 208 dan 209

Page 5: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-5

• Operator : PT. Prima Nur Panuriwan • Panjang : 420 M' • Lapangan Penumpukan : 10.340,20 M' • Gudang : 7.002,98 M

20) Dermaga XX

• Nama : 210 dan 211 • Operator : Cabang Tg. Priok • Panjang : 276 M' • Lapangan Penumpukan : 5.775 M' • Gudang : 3.513,57 M

21) Gudang

• Luas : 180.367 M2 • Kapasitas : 26.35 T/M2

22) Lapangan Penumpukan

• Luas : 341.711 M2

23) Terminal Penumpang • Luas : 7.266 M2 • Kapasitas : 5.000 Prs

24) DLKR/ DLKP

Surat Keputusan Bersama Menteri Perhubungan dan Menteri Dalam Negeri Nomor : 16 Tahun 1972 dan SK.146/0/1972 tanggal 1 Juni 1972

25) Peralatan Bongkar Muat

Page 6: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-6

Tabel IV-1. Peralatan Bongkar Muat, Pelabuhan Tanjung Priok

Sumber: Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta

2. Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur

Jl. Tanjung Perak Timur No. 620, Perak Timur, Pabean Cantian, Surabaya 60165, Jawa Timur, Telepon : 031 3291992 – 96, Faximile : 031 3293994 a. Posisi : 112º 44'100” - 112º32'40” BT b. 7º11'50” - 70º13'20” LS c. Status Pelabuhan : Pelabuhan komersial d. Jenis Pelabuhan : Umum e. Nama Stasiun : Stasiun Pandu Surabaya f. Frequensi (KHZ/MHZ) : 156.600 KHz / Ch. 12 g. Distrik Navigasi Kelas I Surabaya h. Kelas Pelabuhan : Utama i. Kepanduan : Wajib Pandu j. Pelabuhan Wlayah Kerja (Wilker) : Tidak Ada k. Anak Perusahaan Pelabuhan : Tidak Ada l. DUKS : PT. Bogasari, PT. Pertamina PT. Aneka Kimia Raya

Page 7: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-7

m. Peta Fasilitas Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya

Gambar IV-2. Peta Fasilitas Dan Peralatan Pelabuhan Tanjung

Perak, Surabaya

Page 8: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-8

Tabel IV-.3. Fasilitas PelabuhanTanjung Perak, Surabaya

Page 9: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-9

Sumber: Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya

3. Pelabuhan Balikpapan, Kalimantan Timur

Jl. Yos Sudarso No. 30, Prapatan, Balikpapan, Kalimantan Timur 76111, Telepon : (0542) 422246, Faximile : (0542) 731227 a. Status Pelabuhan : Pelabuhan Diusahakan b. Jenis Pelabuhan : Pelabuhan Umum c. Telex / Vhf : 37105 d. Kelas Pelabuhan : I (Satu) e. Kepanduan

- Status Pemanduan : Pelabuhan Wajib Pandu - Koordinat Perairan Pandu : Tunggu Pandu Di Bouy Pada

Posisi 01º 21' 31' Ls/ 116º 56' 41' Bt, Sedangkan Posisi Rede 01º 16' 12' Ls, 116º 48' 00'. Peta No. 157.

- Sarana Pemanduan : 5 (Lima) Unit Kapal Tunda Dan 3 (Tiga) Unit Kapal Pandu

h. Peta Lokasi Pelabuhan

Page 10: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-10

Gambar IV-3 Peta Lokasi Pelabuhan Balikpapan

i. Posisi Dan Wilayah Kerja Pelabuhan

1). Kantor Pelabuhan PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero)

Cabang Balikpapan, Jl. Yos Sudarso No. 30 Balikpapan Kalimantan Timur

2). Wilayah/ Satuan Kerja, PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero), Kawasan Kampung Baru, Jl. Wolter Monginsidi Balikpapan Kalimantan Timur

3). DUKS - Duks PT. Inne Dong Hwa Plywood - Duks PT. Pertamina (Petrosea) Minyak - Duks PT. Pertamina Minyak - Duks PT. Unocal / Chevron Minyak - Duks PT. Bakal Makmur Sejahtera Batubara - Duks PT. Dermaga Perkasapratama Batubara

Page 11: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-11

j. Tata Letak Fasilitas Pelabuhan

Gambar IV-4. Tata Letak Fasilitas Pelabuhan Balikpapan

1). Pangkalan Semayang Dermaga I • Nama :Dermaga Semayang I • Fungsi / Kegunaan: Dermaga Umum • Panjang :84 M' • Lebar :21 M • Kedalaman :13 Mlws • Konstruksi :Tiang Pancang, Beton,Balok & Lantai Beton • Kapasitas :1.764 T/M2 • Tahun Pembuatan :1958 • Pemilik :PT. Pelabuhan Indonesia IV • Kondisi :60% Dermaga II • Nama :Dermaga Semayang II • Fungsi / Kegunaan :Dermaga Umum • Panjang :60 M' • Lebar :21 M

Page 12: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-12

• Kedalaman :13 Mlws • Konstruksi :Tiang Pancang, Beton,Balok & Lantai Beton • Kapasitas :1.260 T/M2 • Tahun Pembuatan :1973 • Pemilik :PT. Pelabuhan Indonesia IV • Kondisi :65% Dermaga III • Nama :Dermaga Semayang III • Fungsi / Kegunaan :Dermaga Umum • Panjang :50 M' • Lebar :21 M • Kedalaman :13 Mlws • Konstruksi :Tiang Pancang, Beton,Balok & Lantai Beton • Kapasitas :1.050 T/M2 • Tahun Pembuatan :1975 • Pemilik :PT. Pelabuhan Indonesia IV • Kondisi :65% Dermaga IV • Nama :Dermaga Semayang IV • Fungsi / Kegunaan :Dermaga Umum • Panjang :75 M' • Lebar :21 M • Kedalaman :13 Mlws • Konstruksi :Tiang Pancang, Beton,Balok & Lantai Beton • Kapasitas :1.575 T/M2 • Tahun Pembuatan :1980 • Pemilik :PT. Pelabuhan Indonesia IV • Kondisi :70% Dermaga V • Nama :Dermaga Semayang V • Fungsi / Kegunaan :Dermaga Umum • Panjang :60 M' • Lebar :21 M • Kedalaman :13 Mlws • Konstruksi :Tiang Pancang, Beton,Balok & Lantai Beton • Kapasitas :1.260 T/M2

Page 13: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-13

• Tahun Pembuatan :1990 • Pemilik :PT. Pelabuhan Indonesia IV • Kondisi :85% Dermaga VI • Nama :Dermaga Semayang VI • Fungsi / Kegunaan :Dermaga Umum • Panjang :50 M', Lebar :21 M • Kedalaman :13 Mlws • Konstruksi :Tiang Pancang, Beton,Balok & Lantai Beton • Kapasitas :1.050 T/M2 • Tahun Pembuatan :1992 • Pemilik :PT. Pelabuhan Indonesia IV • Kondisi :90% Dermaga VII • Nama :Dermaga Semayang VII • Fungsi / Kegunaan :Dermaga Umum • Panjang :50 M' , Lebar :21 M • Kedalaman :13 Mlws • Konstruksi :Tiang Pancang, Beton,Balok & Lantai Beton • Kapasitas :1.050 T/M2 • Tahun Pembuatan :1995 • Pemilik :PT. Pelabuhan Indonesia IV • Kondisi :90% Dermaga VIII • Nama :Dermaga Semayang VIII • Fungsi / Kegunaan :Dermaga Umum • Panjang :60 M', Lebar :21 M • Kedalaman :13 Mlws • Konstruksi :Tiang Pancang, Beton,Balok & Lantai Beton • Kapasitas :1.260 T/M2 • Tahun Pembuatan :1997 • Pemilik :PT. Pelabuhan Indonesia IV • Kondisi :90%

Page 14: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-14

2). Pangkalan Kampung Baru Dermaga I • Nama :Pangkalan Kampung Baru I • Fungsi / Kegunaan :Dermaga Umum • Panjang :50 M' • Lebar :8 M • Kedalaman :5 Mlws • Konstruksi :Tiang Pancang, Beton,Balok & Lantai

Beton • Kapasitas :400 T/M2 • Tahun Pembuatan :1995 • Pemilik : PT. Pelabuhan Indonesia IV • Kondisi :85% Dermaga II • Nama :Pangkalan Kampung Baru Ii • Fungsi / Kegunaan :Dermaga Umum • Panjang :26,30 M' • Lebar :8 M • Kedalaman :5 Mlws • Konstruksi :Tiang Pancang, Beton, Balok & Lantai

Beton • Kapasitas :210,40 /M2 • Tahun Pembuatan :1993 • Pemilik : PT. Pelabuhan Indonesia IV • Kondisi :80% Dermaga III • Nama :Pangkalan Kampung Baru • Fungsi / Kegunaan :Dermaga Umum • Panjang :26,30 M' • Lebar :8 M • Kedalaman : 5 Mlws • Konstruksi :Tiang Pancang, Beton,Balok & Lantai

Beton • Kapasitas :210,40 T/M2 • Tahun Pembuatan :1993 • Pemilik : PT. Pelabuhan Indonesia IV • Kondisi :80%

Page 15: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-15

Dermaga IV • Nama :Pangkalan Kampung Baru • Fungsi / Kegunaan :Dermaga Umum • Panjang :34 M' Lebar :8 M • Kedalaman :5 Mlws • Konstruksi :Tiang Pancang, Beton,Balok & Lantai

Beton • Kapasitas :272 T/M2 • Tahun Pembuatan :1999 • Pemilik : PT. Pelabuhan Indonesia IV • Kondisi :95% Lapangan Penumpukan Semayang I (Ex Yuka) • Luas :1.000 M2 • Kapasitas : 600 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1994 • Pemilik : PT. Pelabuhan Indonesia IV • Kondisi : 80% • Konstruksi :Lapisan Dasar Sirtu Paving Block

3) Lapangan Penumpukan Semayang II (Ex Shipping

Centre) • Luas : 1.200 M2 • Kapasitas : 720 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1996 • Pemilik : PT. Pelabuhan Indonesia IV • Kondisi : 85 % • Konstruksi : Lapisan Dasar Sirtu Paving Block

4) Lapangan Penumpukan Semayang III (Ex Kontrak 8 )

• Luas :8.613 M2 • Kapasitas :5.168 T/M2 • Tahun Pembuatan :1992 • Pemilik : PT. Pelabuhan Indonesia IV • Kondisi : 80% • Konstruksi :Lapisan Dasar Sirtu, Lap Permukaan

Beton, • Aspal & Pav Block

Page 16: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-16

5) Lapangan Penumpukan Semayang IV(Ex Kontrak 7) • Gedung Kantor, Rumah Dinas • Luas :1.850 M2, Kapasitas :1.110 T/M2 • Tahun Pembuatan :1990 • Pemilik : PT. Pelabuhan Indonesia IV • Kondisi : 80% • Konstruksi :Lapisan Dasar Sirtu, Lantai Hotmix

6) Terminal Penumpang

• Luas :2500 M2 (Kekuatan Alat Produksi) • Kapasitas :1150 Orang • Tahun Pembuatan :1990 • Pemilik : PT. Pelabuhan Indonesia Iv • Kontruksi : Lantai Beton,Dinding Batubata • & Kayu Atap Sirap • Kondisi : 70%

4. Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara

Belawan Bahagia, Sumatera Utara 20411, Telepon: 061-6941919/6941720, Faximile 061-6941300, E-mail : webmaster@belawan port.coid a.Status Pelabuhan : Umum b. Kelas Pelabuhan : Utama c. Posisi Dan Wilayah Kerja Pelabuhan

1) Kantor Pelabuhan : Cabang Pelabuhan Belawan Posisi : 03' 47' 00” LU / 98' 42' 00” BT 2) Wilayah / Satuan Kerja :

- Perwakilan Pangkalan Susu/Brandan - Perwakilan Kuala Tanjung

3) Anak Perusahaan / Afiliasi Bisnis : - Unit Usaha Terminal Petikemas - Unit Usaha Galangan Kapal - RS.Umum Pelabuhan Medan - Balai Pendidikan dan Latihan

4) DUKS : - PT Semen Andalas - PT Pertamina (Persero) - PT Indonesia Asahan Alumunium

Page 17: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-17

d. Tata Letak Fasilitas Pelabuhan Belawan.

Gambar IV-5 . Tata Letak Fasilitas Pelabuhan Belawan

FASILITAS DAN PERALATAN PELABUHAN 1) DERMAGA

Nama :Serbaguna / Multipurpose berth Panjang :1.669,74 M Kedalaman :8,5 MLWS Kapasitas :7.000 Ton Nama :Curah cair / Liquid Bulk Panjang :775 M Kedalaman :8,5 MLWS Kapasitas :4.000 Ton Nama : Pelayanan BBM / Fuel Jelly Panjang : 94,37 M Kedalaman : 8,5 MLWS Kapasitas : 7.000 Ton Nama : Terminal Ferry Panjang : 115 M Kedalaman : 8,5 MLWS Kapasitas : 7.000 Ton

Page 18: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-18

2) GUDANG, Luas : 75.858,95 M2 3) LAPANGAN PENUMPUKAN, Luas : 136.317 M2 4) TERMINAL PENUMPANG,

Luas : 3.577 M2, Kapasitas : 3.100 orang 5) LISTRIK

PLN : 3.465, 1.040, 1.110 Kva Instalasi sendiri : 750, 150, 126 Kva

6) AIR PAM : 5 Unit = 60 Ton/jam, 4 Unit=40 Ton/Jam, 1 Unit=35 Ton/Jam, 1 Unit = 30 Ton/Jam Instalasi sendiri : 1 Unit=1.000 M3/Menit, 1 Unit=500 M3/Menit 2 Unit=270 M3/Menit, 2 Unit=120 M3/Menit 1 Unit=100 M3/Menit.

7) PERALATAN BONGKAR MUAT • Ganco • Jala-jala • Lori • Mobile Crane = 3 Unit=40 Ton • Forklift = 9 Unit=15 Ton

e. Lain-Lain

Tabel IV-4. Instansi Terkait Pelabuhan Belawan

Sumber: Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara

Page 19: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-19

5. Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan Ujung Tanah Kecamatan Wajo, Sulawesi Selatan 90173, Telepon : 0411-316549,316966,320941, Faximile : 0411-313513 a) Status Pelabuhan : Pelabuhan Diusahakan b) Jenis Pelabuhan : Pelabuhan Umum c) Alamat : Jl. Soekarno No I Makassar d) Kelas Pelabuhan : Utama e) Kepanduan:

• Status Pemanduan : Pelabuhan Wajib Pandu • Koordinat Perairan Pandu : Tunggu Pandu di Bouy pada posisi

05° 07' 25” LS/119° 22' 20 ” BT • Sarana Pemanduan : Kapal Tunda 3 Unit, Kapal Pandu 3 Unit,

8 (delapan) orang Pandu

f) Peta Lokasi Pelabuhan.

Gambar IV-6 . Peta Lokasi Pelabuhan Makassar

Posisi Dan Wilayah Kerja Pelabuhan 1) Kantor Pelabuhan: PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar, Jl. Soekarno No 1, Makassar- Sulawesi

Selatan

Page 20: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-20

2) Wilayah / Satuan Kerja: PT. Pelabuhan Indonesia Iv (Persero) Kawasan Paotere. Jl. Sabutung, Makassar- Sulawesi Selatan 3) Duks : Tidak Ada Duks

g) Tata Letak Fasilitas Pelabuhan

Gambar IV-7 . Tata Letak Fasilitas Pelabuhan Soekano-Hatta,

Makassar

1. PANGKALAN SOEKARNO

DERMAGA I • Nama : Dermaga 100 Pangkalan Soekarno • Fungsi / Kegunaan : Dermaga Umum • Panjang : 100 M' • Lebar : 11 M' • Kedalaman : 12 M • Konstruksi : Caison & lantai beton • Kapasitas : 1.100 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1917 • Pemilik :PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero)

Page 21: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-21

DERMAGA II • Nama : Dermaga 101 Pangkalan Soekarno • Fungsi / Kegunaan : Dermaga Umum • Panjang : 330 M' • Lebar : 11 M' • Kedalaman : 12 M • Konstruksi : Caison & lantai beton • Kapasitas : 3.630 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1917 • Pemilik : PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero)

DERMAGA III • Nama : Dermaga 102 Pangkalan Soekarno • Fungsi / Kegunaan : Dermaga Umum • Panjang : 230 M' • Lebar : 11 M' • Kedalaman : 12 M • Konstruksi : Caison & lantai beton • Kapasitas : 2.530 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1917 • Pemilik : PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero)

DERMAGA IV • Nama : Dermaga 103 Pangkalan Soekarno • Fungsi / Kegunaan : Dermaga Umum • Panjang : 290 M' • Lebar : 11 M' • Kedalaman : 12 M • Konstruksi : Caison & lantai beton • Kapasitas : 3.190 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1917 • Pemilik : Pelindo IV

DERMAGA V • Nama : Dermaga 104 Pangakalan Soekarno • Fungsi / Kegunaan : Dermaga Umum • Panjang : 180 M' • Lebar : 11 M' • Kedalaman : 12 M

Page 22: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-22

• Konstruksi : Caison & lantai beton • Kapasitas : 1.980 M² • Tahun Pembuatan : 1917 • Pemilik : Pelindo IV DERMAGA VI • Nama : Dermaga 105 Pangakalan Soekarno • Fungsi / Kegunaan : Dermaga Umum • Panjang : 180 M' • Lebar : 11 M' • Kedalaman : 12 M • Konstruksi : Caison & lantai beton • Kapasitas : 1.980 M² • Tahun Pembuatan : 1917 • Pemilik : Pelindo IV

2. PANGKALAN HATTA

DERMAGA V • Nama : Dermaga Container • Fungsi / Kegunaan : Dermaga Umum • Panjang : 850 M' • Lebar : 30 M' • Kedalaman : 12 M • Konstruksi : Caison & lantai beton • Kapasitas : 25.500 M² • Tahun Pembuatan : 1997 • Pemilik : Pelindo IV DERMAGA VI • Nama : Pangkalan Hasanuddin • Fungsi / Kegunaan : Dermaga Umum • Panjang : 210 M' • Lebar : 15 M' • Kedalaman : 12 M • Konstruksi : PC Block • Kapasitas : 3.150 M² • Tahun Pembuatan : 1997 • Pemilik : Pelindo IV

Page 23: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-23

3. KAWASAN PAOTERE DERMAGA I • Nama : Dermaga Paotere • Fungsi / Kegunaan : Dermaga Umum (Kapal Rakyat/kayu) • Panjang : 100 M' • Lebar : 10 M' • Kedalaman : 12 M • Konstruksi : Tiang Pancang, beton & lantai beton • Kapasitas : 1.000 M² • Tahun Pembuatan : 1980 • Pemilik : Pelindo IV DERMAGA II • Nama : Dermaga Paotere • Fungsi / Kegunaan : Dermaga Umum (Kapal Rakyat/kayu) • Panjang : 52,36 M' • Lebar : 10 M' • Kedalaman : 12 M • Konstruksi : Tiang Pancang, beton & lantai beton • Kapasitas : 523,60 M² • Tahun Pembuatan : 1981 • Pemilik : Pelindo IV DERMAGA III • Nama : Dermaga Paotere • Fungsi / Kegunaan : Dermaga Umum(Kapal Rakyat/kayu) • Panjang : 52 M' • Lebar : 10 M' • Kedalaman : 12 M • Konstruksi : Tiang Pancang, beton & lantai beton • Kapasitas : 520 M² • Tahun Pembuatan : 1986 • Pemilik : Pelindo IV DERMAGA IV • Nama : Dermaga Paotere • Fungsi / Kegunaan : Dermaga Umum(KapalRakyat/kayu) • Panjang : 52 M' • Lebar : 10 M'

Page 24: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-24

• Kedalaman : 12 M • Konstruksi : Tiang Pancang, beton & lantai beton • Kapasitas : 520 M² • Tahun Pembuatan : 1989 • Pemilik : Pelindo IV

DERMAGA V • Nama : Dermaga Paotere • Fungsi / Kegunaan : Dermaga Umum (Kapal Rakyat/kayu) • Panjang : 33,5 M' • Lebar : 10 M' • Kedalaman : 12 M • Konstruksi : Tiang Pancang, beton & lantai beton • Kapasitas : 335 M² • Tahun Pembuatan : 1989 • Pemilik : Pelindo IV DERMAGA VI • Nama : Dermaga Paotere • Fungsi / Kegunaan : Dermaga Umum (Kapal Rakyat/kayu) • Panjang : 33,5 M' • Lebar : 10 M' • Kedalaman : 12 M • Konstruksi : Tiang Pancang, beton & lantai beton • Kapasitas : 335 M² • Tahun Pembuatan : 1989 • Pemilik : Pelindo IV DERMAGA VII • Nama : Dermaga Paotere • Fungsi / Kegunaan : Dermaga Umum (Kapal Rakyat/kayu) • Panjang : 33,33 M' • Lebar : 10 M' • Kedalaman : 12 M • Konstruksi : Tiang Pancang, beton & lantai beton • Kapasitas : 333,33 M² • Tahun Pembuatan : 1989 • Pemilik : Pelindo IV

Page 25: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-25

DERMAGA VIII • Nama : Dermaga Paotere • Fungsi / Kegunaan : Dermaga Umum (Kapal Rakyat/kayu) • Panjang : 33,33 M' • Lebar : 10 M' • Kedalaman : 12 M • Konstruksi : Tiang Pancang, beton & lantai beton • Kapasitas : 333,33 M² • Tahun Pembuatan : 1989 • Pemilik : Pelindo IV DERMAGA IX • Nama : Dermaga Paotere • Fungsi / Kegunaan : Dermaga Umum (Kapal Rakyat/kayu) • Panjang : 52,36 M' • Lebar : 10 M' • Kedalaman : 12 M • Konstruksi : Tiang Pancang, beton & lantai beton • Kapasitas : 523,60 M² • Tahun Pembuatan : 1991 • Pemilik : Pelindo IV DERMAGA X • Nama : Dermaga Paotere • Fungsi / Kegunaan : Dermaga Umum (Kapal Rakyat/kayu) • Panjang : 33,5 M', Lebar : 10 M' • Kedalaman : 12 M • Konstruksi : Tiang Pancang, beton & lantai beton • Kapasitas : 335 M² • Tahun Pembuatan : 1991 • Pemilik : Pelindo IV DERMAGA XI • Nama : Dermaga Paotere • Fungsi / Kegunaan : Dermaga Umum (Kapal Rakyat/kayu) • Panjang : 50 M' • Lebar : 10 M' • Kedalaman : 12 M • Konstruksi : Tiang Pancang, beton & lantai beton

Page 26: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-26

• Kapasitas : 500 M² • Tahun Pembuatan : 1995 • Pemilik : Pelindo IV

PINGGIRAN/TALUD • Panjang : 1.581 M' • Pembuatan tahun : 1921

ALUR PELAYARAN • Panjang : 2,5 mil • Lebar : 150 Meter • Kedalaman : 10 M • Pasang tertinggi : 1,8 M LWS • Pasang terendah : 0,9 M LWS

KOLAM PELABUHAN • Luas : 315,20 Ha • Kedalaman : 9,7 M • Pasang tertinggi : 1,8 M LWS • Pasang terendah : 0,9 M LW

GUDANG 101 • Luas : 3.800 M2 • Kapasitas : 2.280 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1990 • Pemilik : Pelindo • Konstruksi : Lantai Beton, ddg Tembok, • rangka baja & Atap Aluminium • Kondisi : 75%

GUDANG 102 • Luas : 3.800 M2 • Kapasitas : 2.280 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1989 • Pemilik : Pelindo • Konstruksi : Lantai Beton, ddg Tembok, • rangka baja & Atap Aluminium • Kondisi : 75%

Page 27: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-27

GUDANG 103 • Luas : 4.000 M2 • Kapasitas : 2.400 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1985 • Pemilik : Pelindo • Konstruksi : Lantai Beton, ddg Tembok, • rangka baja & Atap Aluminium • Kondisi : 70% GUDANG 104 • Luas : 3.800 M2, Kapasitas : 2.280 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1991 • Pemilik : Pelindo • Konstruksi : Lantai Beton, ddg Tembok, • rangka baja & Atap Aluminium • Kondisi : 75% GUDANG 105 • Luas : 3.800 M2 • Kapasitas : 2.280 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1992 • Pemilik : Pelindo • Konstruksi : Lantai Beton, ddg Tembok, • rangka baja & Atap Aluminium • Kondisi : 75% GUDANG CFS • Luas : 4.000 M2 • Kapasitas : 2.400 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1994 • Pemilik : Pelindo • Konstruksi : Lantai Beton, ddg Tembok, • rangka baja & Atap Aluminium • Kondisi : 90% GUDANG API • Luas : 600 M2 • Kapasitas : 360 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1980

Page 28: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-28

• Pemilik : Pelindo • Konstruksi : Lantai Beton, ddg Tembok, • rangka baja & Atap Aluminium • Kondisi : 60%

4. LAPANGAN PENUMPUKAN LOKASI SOEKARNO

LAPANGAN PENUMPUKAN (Ex Gudang 100) • Luas : 1.254 M2 • Kapasitas : 752 T/M2 • Pemilik : Pelindo • Konstruksi : Aspal Hotmix • Kondisi : 60 % LAPANGAN PENUMPUKAN 101 • Luas : 1.213 M2 • Kapasitas : 728 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1990 • Pemilik : Pelindo • Konstruksi : Aspal Hotmix • Kondisi : 50 % LAPANGAN PENUMPUKAN 102 • Luas : 1.930 M2 • Kapasitas : 1.158 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1991 • Pemilik : Pelindo • Konstruksi : Aspal Hotmix • Kondisi : 60 % LAPANGAN PENUMPUKAN 103 • Luas : 3.374 M2 • Kapasitas : 2.024 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1984 • Pemilik : Pelindo • Konstruksi : Aspal Hotmix • Kondisi : 60 %

Page 29: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-29

LAPANGAN PENUMPUKAN 104 • Luas : 1.017 M2 • Kapasitas : 610 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1992 • Pemilik : Pelindo • Konstruksi : Aspal Hotmix • Kondisi : 60 % LAPANGAN PENUMPUKAN 105 • Luas : 1.216 M2 • Kapasitas : 730 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1992 • Pemilik : Pelindo • Konstruksi : Aspal Hotmix • Kondisi : 60 %

LAPANGAN PENUMPUKAN 106 • Luas : 925 M2 • Kapasitas : 555 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1992 • Pemilik : Pelindo • Konstruksi : Aspal Hotmix • Kondisi : 60 %

LAPANGAN PENUMPUKAN (Ex Containe Yard) • Luas : 21.937 M2 • Kapasitas : 13.162 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1985 & 1992 • Pemilik : Pelindo • Konstruksi : Aspal Hotmix & Paving Block • Kondisi : 60 %

LAPANGAN PENUMPUKAN (Ex EmPTy container) • Luas : 3.347 M2 • Kapasitas : 2.008 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1991 • Pemilik : Pelindo • Konstruksi : Paving Block • Kondisi : 80 %

Page 30: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-30

LAPANGAN PENUMPUKAN (Ex Kaporlap) • Luas : 8.001 M² • Kapasitas : 4.801 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1995 • Pemilik : Pelindo • Konstruksi : Paving Block • Kondisi : 80 % LAPANGAN PENUMPUKAN (Ex PUSRI ) • Luas : 8.417 M2 • Kapasitas : 5.050 T/M2 • Pemilik : Pelindo • Konstruksi : Tanah LAPANGAN PENUMPUKAN (Ex GUDANG IMCO) • Luas : 2.800 M2 • Kapasitas : 1.680 T/M2 • Pemilik : Pelindo • Konstruksi : Tanah

5. LAPANGAN PENUMPUKAN LOKASI HATTA LAPANGAN PENUMPUKAN PETIKEMAS • Luas : 75.000 M2 • Kapasitas : 45.000 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1997 • Pemilik : Pelindo • Konstruksi : Paving Block • Kondisi : 60 %

LAPANGAN PENUMPUKAN MULTI PURPOSE I • Luas : 17.000 M2 • Kapasitas : 10.200T/M2 • Tahun Pembuatan : 1997 • Pemilik : Pelindo • Konstruksi : Paving Block • Kondisi : 60 %

LAPANGAN PENUMPUKAN MULTI PURPOSE II • Luas : 22.446 M² • Kapasitas : 13.468 T/M2

Page 31: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-31

• Tahun Pembuatan : 1997 • Pemilik : Pelindo • Konstruksi : Paving Block • Kondisi : 60 %

6. LAPANGAN PENUMPUKAN LOKASI PAOTERE

LAPANGAN PENUMPUKAN I • Luas : 1.801 M2 • Kapasitas : 1.081 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1986 • Pemilik : Pelindo • Konstruksi : Aspal • Kondisi : 60 %

LAPANGAN PENUMPUKAN II • Luas : 1.974 M2 • Kapasitas : 1.184 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1991 • Pemilik : Pelindo • Konstruksi : Aspal • Kondisi : 60 %

LAPANGAN PENUMPUKAN III • Luas : 4.187 M2 • Kapasitas : 2.512 T/M2 • Tahun Pembuatan : 1990 • Pemilik : Pelindo • Konstruksi : Aspal • Kondisi : 60 %

TERMINAL PENUMPANG • Luas : 4.000 M2 • Kapasitas : 1.600 orang • Tahun Pembuatan : 1981 • Pemilik : Pelindo • Kontruksi : Lantai Keramik, Dinding tembok/Triplek, • Atap Aluminium • Kondisi : 60%

Page 32: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-32

7. DAERAH LINGKUNGAN KERJA PELABUHAN • Perairan :2.978 Ha • Daratan :1.192.933 M2 (dikuasai)

8. DAERAH LINGKUNGAN KEPENTINGAN

PELABUHAN Perairan :39.740 Ha

9. DITETAPKAN DENGAN SK KM 85 Tahun 1999, Tanggal 13/10/1999

10. JALAN MASUK PELABUHAN • Jalan dari/ke sentra-sentra industri/perdagangan Kelas Jalan

: Tol Reformasi Lapisan Permukaan : Aspal • Jalan yang berada di lokasi pelabuhan Kelas Jalan : Utama

Akses ke jalan Tol Reformasi Lapisan Permukaan : Aspal

11. PERALATAN BONGKAR MUAT • Crane 40 ton, 25 ton, 5 ton & 3 ton masing-masing 1 Unit • Container Crane 2 Unit; • Transtainer; • Reach stacker; Top Laoder; • Forklift; Head truck;Chasis; • Reefer.

j. LAIN-LAIN

1) Instansi Terkait

Tabel IV-6. Instansi Terkait Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar

Page 33: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-33

2). Perusahaan Bongkar Muat

Tabel IV-7. Perusahaan Bongkar Muat Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar

3). Perusahaan Pelayaran

Tabel IV-8. Perusahaan Pelayaran Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar

4). Data Potensi Hinterland Tabel IV-9. Data Potensi Hinterland Pelabuhan Soekarno-

Hatta, Makassar

Page 34: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-34

6. Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah.

Pelabuhan Tanjung Emas (terkadang ada yang menulis Tanjung Mas), dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) sejak tahun 1985. Pelabuhan ini merupakan satu-satunya pelabuhan di Kota Semarang. Pelabuhan Tanjung Emas ke arah Tugu Muda Semarang berjarak sekitar 5 km atau kira-kira 30 menit dengan kendaraan sepeda motor/mobil. Pelabuhan Indonesia III, ukuran pelabuhan 400 Ha, Luas lahan 500 Ha. Fasilitas-fasilitas yang berada di pelabuhan Tanjung Emas antara lain: 1. Pemecah Gelombang 2. Alur Pelayaran 3. Kolam Pelabuhan 4. Dermaga 5. Fender 6. Gudang 7. Terminal seluas 3000 m². Fasilitas Dermaga pada pelabuhan ini: Nusantara, Pelabuhan Dalam II, Dermaga Gd. VII, DUKS PLTU, DUKS Pertamina, DUKS BEST, serta DUKS Sriboga. Pelabuhan Tanjung Emas juga didukung dengan peralatan: Kapal Tunda, Kapal Pandu, Kapal Kepil, Gudang, Lapangan Penumpukan dan alat Bongkat, serta dengan pelayanan meliputi: Pelayanan Kapal, Pelayanan Barang, Pelayanan Terminal, Pelayanan Tanah, Bangunan, Air, dan Listrik.

Gambar IV-8 Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang

Page 35: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-35

B. PERATURAN DAN PERUNDANGAN TERKAIT DENGAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, yang mengatur kembali pengangkutan barang beracun dan berbahaya (B3) untuk terus ditingkatkan. Hal itu ditunjukkan pada Pasal 44 sampai dengan Pasal 49, di mana istilah yang digunakan adalah barang khusus seperti kayu gelondongan (logs), barang curah, rel dan ternak sedangkan barang berbahaya seperti bahan cair, bahan padat dan bahan gas. Pemerintah meratifikasi penanganan barang beracun dan berbahaya (B3) dari Konvensi International Tahun 1973 tentang Pencegahan Pencemaran dari Kapal. Ratifikasi yang ditandatangani pada 20 Maret 2012 itu, tertuang dalam Peraturan Presiden No 29 Tahun 2012 tentang Ratifikasi Lampiran III, Lampiran IV, Lampiran V, dan Lampiran VI, sebagaimana diubah dengan Protokol Tahun 1978. Dengan meratifikasi konvensi internasional Pemerintah mempunyai kewenangan untuk mengawasi dan mengatur muatan berbahaya dan beracun dari kapal. Konvensi ini mengatur bagaimana setiap negara melakukan pengawasan atas muatan beracun dan berbahaya yang diangkut kapal. Penjelasan peraturan perundangan di atas secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. International Maritime Dangerous Goods-Code (IMDG-Code) 2010.

Kode IMDG adalah barang berbahaya maritim internasional (IMDG) Code yang diadopsi oleh Komite Keselamatan Maritim Organisasi berdasarkan keputusan MSC.122 (75), sebagaimana telah diubah oleh organisasi berdasarkan amandemen tersebut mulai berlaku. Dan berlaku sesuai dengan ketentuan pasal VIII dari Konvensi tentang prosedur amandemen yang berlaku untuk annex kecuali bab I. Barang berbahaya diklasifikasikan berdasarkan IMDG Code., menjadi sembilan golongan (klasifikasi). Penggolongan yang benar dan labelnya harus sesuai dengan IMDG Code. Bahwa barang yang termasuk dalam daftar ini tidak berarti tidak berbahaya, namun merupakan sifat khusus dari barang itu yang harus diperhatikan.

Page 36: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-36

Tabel IV.10, Contoh Barang Berbahaya

No Klas Contoh 1. Explosive (Mudah

Meledak) Dynamite, TNT, Mesiu, Granat, dan Bahan Peledak Lainnya

2. Gasses (Gas-gas Mudah Terbakar)

Helium, Nitrogen, LPG

3. Flammable Liquid (Cairan Mudah Terbakar)

Cat, Thinner, Air Raksa, Air Accu ( air aki), Bensin

4. Flammable Solids (Benda Padat Mudah Terbakar)

Kalsium Karbid, Parafin, Belerang, Sulfur

5. Oxidizing & Organic Peroxide (Bahan Kaya Oksigen)

Tabung Oksigen, Asseton (Pembersih cat kuku)

6. Toxic & Infectious Subtance (Bahan Beracun)

Pesticida, Racun Tikus, Racun Serangga, Virus (Hepatitis, Rabies, HIV, H1N1 / flu burung), Microbiology

7. Radioactive (Bahan Radiasi)

Sinar Inframerah, Sinar X (X-Ray), Uranium

8. Corrosive (Bahan Merusak)

Zat Asam (asam sulfat, asam nitrat, asam klorida), Terpentin, Mercury

9. Miscellaneous (Bahan Berbahaya Lainnya)

Dry Ice (biang es), Karbon Dioksida

Sumber: Olahan Penulis

2. Peraturan Pemerintah No.20 Tahun 2010, Tentang Angkutan di Perairan Khusus pada Bab X yang mengatur pengangkutan atas barang khusus dan berbahaya

Page 37: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-37

Gambar IV-9. Pengangkutan Barang khusus dan Barang

Berbahaya

3. Safety of life at Sea 1974 diperbaiki dengan Amandemen 1978 berlaku bagi semua kapal yang melakukan pelayaran antara pelabuhan-pelabuhan di dunia. Ordonansi dan peraturan tersebut mengatur antara lain: a. Instansi yang melakukan pengawasan terhadap laik laut suatu

kapal. b. Mengatur persyaratan konstruksi bangunan kapal c. Mengatur persyaratan kelengkapan kapal d. Mengatur persyaratan alat-alat radio komunikasi kapal e. Mengatur persyaratan daerah pelayaran suatu kapal f. Mengatur persyaratan navigasi kapal g. Mengatur tatacara pemuatan di kapal

Page 38: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-38

h. Mengatur persyaratan stabilitas kapal i. Mengatur persyaratan permesinan dan kelistrikan j. Mengatur tentang muatan berbahaya k. Mengatur persyaratan kapal nuklir l. Mengatur persyaratan untuk Nahkoda, perwira deck, dan mesin

kapal serta awak kapal m. Mengatur bentuk sertifikat keselamatan pelayaran

4. Pengawasan Syahbandar meningkatkan keamanan dan keselamatan

dalam pelayaran melalui pengawasan kelaiklautan kapal, di atur dalan beberapa kebijakan seperti : a. Peraturan Bandar 1925, Pasal 2 Ayat 1 dan Pasal 13 Ayat 1 Reden

Reglement 1925. b. UU No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran, Pasal 1 butir 34

berbunyi : Keselamatan Kapal adalah keadaan kapal yang memenuhi persyaratan material, konstruksi bangunan, permesinan dan pelistrikan, stabilitas, tata susunan serta perlengkapan termasuk perlengkapan alat penolong dan radio, elektronik kapal, yang dibuktikan dengan sertifikat setelah dilakukan pemeriksaan dan pengujian).

c. Konvensi Marine Pollution 1973/1978 yang diratifikasi dengan Keputusan Presiden No. 46 tahun 1986 adalah untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran.

d. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan.

Pasal 2 Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan mempunyai tugas

melaksanakan pengaturan, pengendalian, dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan pelayaran pada pelabuhan, serta penyediaan dan/atau pelayanan jasa kepelabuhanan yang belum diusahakan secara komersial. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 tahun 2010, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan. Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Perhubungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan melalui Direktur Jenderal Perhubungan Laut, mempunyai tugas melakukan kegiatan pemberian pelayanan lalu lintas dan angkutan laut, keamanan dan keselamatan pelayaran di perairan pelabuhan untuk memperlancar angkutan laut.

Page 39: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-39

Pelaksanaan peran sebagai wakil pemerintah dalam pemberian konsesi atau bentuk lainnya kepada Badan Usaha Pelabuhan untuk melakukan kegiatan pengusahaan di pelabuhan.

e. Peraturan Menteri Perhubungan KM No. 64 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Syahbandar . Pasal 1. (1)Kantor Syahbandar adalah unit Pelaksana Teknis di lingkungan

kementerian Perhubungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan melalui Direktur Jenderal Perhubungan Laut di pelabuhan yang melaksanakan fungsi keselamatan dan ketertiban pelayaran serta pengawasan dan penegakan hukum bidang pelayaran,

(2)Syahbandar memiliki kewenangan tertinggi dalam melaksanakan koordinasi kegiatan kepabeanan, keimigrasian, kekarantinaan dan kegiatan institusi pemerintah lainnya di pelabuhan.

Kantor Syahbandar dipimpin oleh seorang Kepala. Pasal 2. Kantor Syahbandar mempunyai tugas mengkordinasikan dan melaksanakan keselamatan dan keamanan pelayaran. Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, Kantor Syahbandar menyelenggarakan fungsi, antara lain:

(1) Pengawasan bongkar muat barang berbahaya, limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), dan pengisian bahan bakar.

(2) Kordinasi dan pelaksanaan penanggulangan pencemaran dan pemadam kebakaran di pelabuhan serta pengawasan perlindungan lingkungan maritim.

Pasal 10 Bidang kelaiklautan kapal mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan, pengujian dan sertifikasi kelaiklautan kapal serta pengawasan bongkar muat barang berbahaya, limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dan pengisian bahan bakar. Pasal 11

Page 40: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-40

Dalam melaksanakan tugas di bidang kelaiklautan kapal menyelenggarakan fungsi antara lain : a) Pemeriksaan peralatan pencegahan pencemaran dan

pembersihan tangki. b) Pemeriksaan nautis, teknis, radio dan perlengkapan kapal. c) Penyiapan bahan penerbitan sertifikasi keselamatan dan

pencegahan pencemaran.

5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah: upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum, (UU PPLH No. 32 Tahun 2009). Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energy, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. Dalam Undang-undang nomor 32 tahun 2009 dalam pasal 13 tercantum bahwa pengedalian pencemaran dan /atau kerusakan lingkungan hidup dilaksanakan dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup. Pengedalian pecemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup ini terdiri dari 3 hal yaitu pencegahan, penanggulangan dan pemulihan lingkungan hidup dengan menerapkan berbagai instrument-instrument yaitu: Kajian lingkungan hidup straegis (KLHS); Tata ruang; Baku mutu lingkungan hidup; Kreteria baku mutu kerusakan lingkungan hidup; Amdal; UKL-UPL; perizinan; instrument ekonomi lingkungan hidup; peraturan perundang-undangan berbasis lingkungan hidup; anggaran berbasis lingkungan hidup; Analisis resiko lingkungan hidup; audit lingkungan hidup, dan instrument lain sesuai dnagan kebutuhan dan/atau perkembangan ilmu pengetahuan. Setiap orang yang melakukan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup wajib melakukan pemulihan fungsi lingkungan dengan melalui antara lain: penghentian sumber pencemaran dan pembersihan unsur pencemar; remediasi; rehabilitasi; restorasi dan/atau cara lain yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengtahuan dan teknologi.

Page 41: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-41

Pemeliharan lingkungan hidup dilakukan melalui upaya: konservasi sumber daya alam; pencadangan sumber daya alam; dan/atau pelestarian fungsi atmosfer. Sedangkan konservasi sumber daya adalah perlindungan sumber daya alam; pengawetan sumber daya alam; dan pemanfaatan secara lestari sumber daya alam. Bila terjadi pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup maka pasti akan menibulkan sengketa lingkungan hidup , penyelesaian sengketa lingkungan hidup ini bias dilakukan melalui jalur pengadilan maupun diluar pengadilan pada dasarnya isi dari sengketa lingkungan hidup adalah bentuk dan besaran ganti kerugian; tindakan pemulihan akibat dan/atau perusakan, pencemaran; tindakan tertentu untuk menjamin tindak akan terulangnya pencemaran dan/atau perusakan; tindakan dampak untuk negative mencegah terhadap timbulnya lingkungan hidup. Penegakan hukum pidana adalah semua tidakan pencemaran atau perusakan lingkungan hidup yang telah di kriminalisasi dalam ketentuan pasal 97 sampai dengan ketentuan pasal 120 undang-undang nomor 32 tahun 2009

C PROSES PENANGANAN BARANG BERBAHAYA DAN BARANG BERBAHAYA BERACUN (B3) Proses penanganan barang berbahaya dan beracun, mutlak menurut aturan ketentuan IMDG Code terkini. Proses dimaksud yaitu sejak kedatangan barang berbahaya dari area parkir, penumpukan sementara sampai pengangkutan ke kapal dilakukan pengecekan (check lis)t secara urut dari pengecekan Multimoda Shiper’s Declaration, kemasan, label & marking, dokumen kiriman barang berbahaya di bidang pelayaran. Secara lengkap penjelasan Proses penanganan barang berbahaya dan beracun, meliputi :

1. Jenis Barang Berbahaya Yang Ditangani di Pelabuhan

a. Pelabuhan Belawan Medan

1) Bahan Bakar Minyak (solar, bensin) 2) Crude Oil 3) Batu bara 4) Adhesive Cement

Page 42: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-42

b. Pelabuhan Makassar: 1) Bahan Bakar Minyak (solar, bensin). 2) Barang Berbahaya Beracun (Limbah). 3) Batu bara

c. Pelabuhan Tanjung Emas. Semarang

1) Bahan Bakar Minyak (solar, bensin) 2) Gas mudah terbakar 3) Barang Berbahaya beracun (limbah)

d. Pelabuhan Balikpapan

1) Bahan Bakar Minyak (solar, bensin) 2) Gas mudah terbakar 3) Batu bara

e. Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta

1) Besi Bekas Industri Logam, mengandung Radio active dan

beracun 2) Oli Bekas 3) Asphalt 4) Batu bara 5) Ammonium Nitrate Porous Prilled (bahan untuk peledak milik

PT Dahana) 6) Bahan Bakar Minyak (Solar, Bensin) 7) Arsenic 8) Chrome 9) Steel Scraps 10) Kembang Api (firework) 11) Thinner (pengencer cat) 12) Kendaraan Bermotor 13) Barang Cair Corrosive

f. Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya

1) Besi Bekas Industri Logam, mengandung Radio active dan

beracun

Page 43: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-43

2) Oli Bekas 3) Asphalt 4) Batu bara 5) Potasium (bahan untuk peledak milik PT Dahana) 6) Bahan Bakar Minyak (Solar, Bensin) 7) Steel Scraps 8) Kembang Api (firework) 9) Thinner (pengencer cat)

2. Proses penanganan serta pengelolaan bahan berbahaya dan

beracun (B3) Ulasan untuk proses penanganan B3 dengan mengambil sampel 2 (dua) pelabuhan sebagai berikut : a. Pelabuhan Tanjung Priok

Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dalam penanganan dan pengelolaan B-3, memiliki 6 lokasi penempatan dengan luas 10,260 M2, dinilai penanganannya tidak mengindahkan Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup terkait. Pengelolaan dan pemanfaatan limbah B-3 di pelabuhan Tanjung Priok, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan UU Nomor 32 Tahun 2009, dilakukan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II. Untuk itu, Pelindo II didukung dengan berbagai alat/perangkat operasional, antara lain berupa reception facilities (RF) untuk menghindari pencemaran di laut. Namun sayangnya, kini RF dan perangkat lainnya lebih banyak menganggur atau tidak digunakan. "Sebagian besar limbah B3, entah dari kapal domestik maupun luar negeri, dikelola dan dimanfatkan oleh perusahaan yang sesungguhnya tidak mempunyai izin. Selama ini penanganan limbah B-3 dari sekitar 50 sampai 60 kapal yang ada di pelabuhan, tidak atas seizin instansi yang berwenang. Pelindo II dibuat tidak berdaya dan hanya menjadi penonton atas penyerobotan lahan usahanya itu, selaku pengelola limbah B-3 dari kapal di pelabuhan yang ditunjuk pemerintah, Pelindo II berupaya keras untuk melaksanakan tanggung jawab dan kewajibannya dengan baik. Di samping menyediakan fasilitas penampung, proses bongkar juga didukung tiga unit tongkang dan dua tugboat serta infrastruktur izin dan administrasi. Limbah B-3 yang dikelola Pelindo II sudah sesuai dengan rekomendasi Kementerian Lingkungan Hidup.

Page 44: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-44

Beberapa contoh penanganan tersebut di atas dapat dilihat pada Gambar IV.2 sd IV.4

Gambar IV.10. Proses penanganan bahan berbahaya dan beracun (B3) dengan

Kode di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta

Gambar IV.11. Proses penanganan bahan berbahaya Corrosive di

Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta

Page 45: BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000202/swf...Multi Terminal Indonesia • Panjang : 144 M' • Gudang : 14.805,88M

IV-45

Gambar IV.12 Proses bongkar bahan berbahaya Ammonium Nitrate Prous Prilled, milik PT. Dahana Indonesia, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta

b. Pelabuhan Tanjung Perak

Tempat penumpukan, luas dan kesesuaian dengan jenis zat curah padat dan cair sudah sesuai dan memadai, demikian juga dengan sarana, alat angkut, kemasan, tangki. Namun petugas belum mematuhi memakai perlengkapan alat keselamatan di dalam area penempatan barang berbahaya dan barang berbahaya beracun (B3). Sedangkan dalam nomenklatur aturan dan perundangan masih menggunakan B3 padahal Barang Beracun sudah termasuk kelas 6.1 barang berbahaya, hal ini menimbulkan kerancuan karena berbeda dgn nomenklatur IMDG Code secara internasional. Untuk proses penanganan limbah selama ini dimasukan ke dalam kategori Barang Beracun seharusnya masuk ke Enviromental Hazardous Substance n.o.s class 9, hanya saja bila dikaitkan dengan nomenklatur dan perundangan yang berlaku, perlu merumuskan kebijakan lintas kementrian. Dimaksud dalam contoh untuk Kementrian Perhubungan sudah menggunakan aturan internasional IMDG Code sementara di Kementrian Lingkungan Hidup masih menggunakan UU Nomor 32 Tahun 2009.