27
34 BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN Nama Klien : Ny.K No. Rekam Medik : 04560 Ruangan/RS : Ruang Perawatan Puskesmas Lepo-Lepo Tanggal Masuk : 16 Juli 2019 Tanggal Pengkajian : 17 Juli 2019 Diagnosa Medis : Gastritis A. Hasil Studi Kasus 1. Pengkajian a. Identitas klien Nama pasien Ny.K berjenis kelamin perempuan dan beralamatkan jalan Sultan Kaemudin. Pasien berusia 21 tahun dan tinggal serumah Bersama suaminya Tn.Y. b. Keluhan Utama Atau Alasan Masuk Rumah Sakit Pasien Ny.K mengeluh nyeri perut. c. Riwayat kesehatan 1) Riwayat kesehatan sekarang Pasien mengatakan bahwa setiap pagi hari setelah bangun tidur pasien sering merasa nyeri pada perut bagian sebelah kirinya. Rasa nyerinya itu seperti diremas-remas serta terasa panas. Rasa nyerinya berada di skala 6 dari skala

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN IV NI KETUT... · 2020. 1. 30. · 2) Riwayat kesehatan yang lalu Pasien mengatakan bahwa pernah berobat dengan penyakit yang sama (gastritis)

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 34

    BAB IV

    HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

    Nama Klien : Ny.K

    No. Rekam Medik : 04560

    Ruangan/RS : Ruang Perawatan Puskesmas Lepo-Lepo

    Tanggal Masuk : 16 Juli 2019

    Tanggal Pengkajian : 17 Juli 2019

    Diagnosa Medis : Gastritis

    A. Hasil Studi Kasus

    1. Pengkajian

    a. Identitas klien

    Nama pasien Ny.K berjenis kelamin perempuan dan

    beralamatkan jalan Sultan Kaemudin. Pasien berusia 21 tahun

    dan tinggal serumah Bersama suaminya Tn.Y.

    b. Keluhan Utama Atau Alasan Masuk Rumah Sakit

    Pasien Ny.K mengeluh nyeri perut.

    c. Riwayat kesehatan

    1) Riwayat kesehatan sekarang

    Pasien mengatakan bahwa setiap pagi hari setelah bangun

    tidur pasien sering merasa nyeri pada perut bagian sebelah

    kirinya. Rasa nyerinya itu seperti diremas-remas serta

    terasa panas. Rasa nyerinya berada di skala 6 dari skala

  • 35

    nyeri 0-10 menurut Bourbanis. Pasien mengatakan

    merasa lebih baik jika dibuat berbaring. Pasien juga

    mengeluh mual dan muntah yang membuat nafsu makan

    pasien menurun. Pasien mengatakan keluhan ini terjadi 2

    hari yang lalu sampai akhirnya dia dibawa ke puskesmas

    lepo-lepo.

    2) Riwayat kesehatan yang lalu

    Pasien mengatakan bahwa pernah berobat dengan

    penyakit yang sama (gastritis) pada tanggal 5 Desember

    2018, dan diberi obat Antasida.

    3) Riwayat kesehatan keluarga

    Pasien mnegatakan tidak ada yang menderita penyakit

    seperti ini

    4) Genogram

    18 14 211

    Generasi 1

    Generasi 2

    Generasi 3

  • 36

    Keterangan:

    : Laki-Laki

    : Perempuan

    : Klien

    : Tinggal dalam satu rumah

    : Meninggal

    5) Riwayat nutrisi

    a) Dirumah

    Makan tidak teratur ±1-2x sehari. Makan selalu habis dalam 1

    porsi. Pasien mengatakan tidak mempunyai pantangan terhadap

    makanan, pasien minum 6-7 gelas setiap hari

    b) Di RS

    Pasien mengatakan pagi hanya makan bubur habis 1/4 porsi

    karena pasien merasa mual setiap kali mau makan dan sehabis

    makan pasien sering muntah. Pasien minum air putih habis 4

    gelas setiap hari.

  • 37

    6) Riwayat Elimanasi

    a) Dirumah

    Pasien mengatakan BAB 1x sehari pada waktu pagi dengan

    konsistensi lembek, warna kuning, bau khas dan tidak ada keluhan

    dalam BAB. Klien BAK ± 2-6x sehari dengan warna kuning, bau

    khas, dan pasien tidak ada kesulitan dalam BAK.

    b) Di Puskesmas

    Pasien mengatakan selama dirawat di rumah sakit klien BAB

    dengan frekuensi 1x sehari, konsistensi lembek. Pasien

    mengatakan BAK dengan frekuensi 5x sehari warna kekuningan,

    bau khas dan tidak ada keluhan dalam BAK.

    7) Riwayat Istirahat dan Tidur

    a) Dirumah

    Pasien mengatakan tidur selama 7 jam mulai tidur pukul 22.00 WIB

    dan bangun pukul 05.00 WIB. Pasien jarang tidur siang.

    b) Di Rumah Sakit

    Pasien mengatakan tidur selama 9 jam mulai pukul 21.00 WIB,

    kalau malam sering terbangun karena suasana yang panas,

    pasien bangun pukul 06.00 WIB.

  • 38

    8) Riwayat Aktivitas

    a) Dirumah

    Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan orang lain

    maupun alat bantu.

    b) Di Rumah Sakit

    Pasien mengatakan bisa melakukan aktivitas sehari-hari sesuai

    kemampuan, pasien ke kamar mandi dibantu oleh keluarga, pasien

    tidak mengalami kesulitan dalam melakukan personal hygiene, pasien

    mengatakan lebih banyak berbaring di tempat tidur karena perut terasa

    sakit saat bergerak.

    9) Pemeriksaan fisik

    Tingkat kesadaran : composmentis

    Keadaan umum klien

    Penampilan dihubungkan dengan usia: penampilan baik

    Ekspresi wajah, bicara, mood : lemas

    Berpakaian dan kebersihan umum: kebersihan baik

    Tanda-tanda vital :

    Tekanan Darah : 110/70 mmHg

    Pernapasan : 22x/mnt

    Nadi : 80x/mnt

    Suhu : 380 C

  • 39

    Kepala:

    Kulit Kepala

    Bersih tidak ada lesi, tidak ada tumor, rambut warna hitam, tidak ada

    nyeri tekan.

    Wajah

    Bentuk wajah simetris, tidak ada luka, tidak ada edema.

    Mata

    Simetris, konjungtiva tidak anemis, fungsi penglihatan baik.

    Hidung

    Bentuk simetris tidak ada polip, tidak ada keluhan dan kelainan pada

    hidung.

    Telinga

    Bentuk simetris, tidak menggunakan alat bantu pendengaran.

    Mulut

    Bibir tampak kering dengan gigi bersih, tidak ada perdarahan

    dan pembengkakan gusi.

    Leher

    Tidak terdapat pembesaran tiroid.

    Dada dan Thorak

    Inspeksi : bentuk simetris

    Palpasi: tidak ada benjolan dan nyeri tekan

    Perkusi: suara jantung pekak, suara paru sonor

  • 40

    Auskultasi: bunyi paru vesikuler, bunyi jantung normal (1,2)

    Abdomen:

    Inspeksi : simetris, datar

    Palpasi : adanya nyeri tekan, terhadap abdomen

    Perkusi : timpani

    Auskultasi : bising usus ± 8x/menit

    Ekstremitas

    Ekstremitas atas

    terpasang infus RL 20 tpm (tetes per menit)pada tangan kiri, tidak

    terdapat oedem.

    Ekstremitas bawah

    tidak terdapat luka, tidak terjadi kelumpuhan, dan tidak oedem.

    Genetalia

    Tidak terpasang kateter.

    Pemeriksaan Penunjang

    WBC (Leukosit) : 9,51 . 103m/l (4,00 – 10,00)

    RBC (Eritrosit) : 5,39 . 106m/l (3,50 – 5,50)

    HGB (hemoglobin) : 14,3 g/dl (11,0 – 16,0)

    HCT (hemotokrit) : 42,8% (37,0 – 50,0)

    MCV (Volume Korpuskular rerata) : 79,4 fl (80,0 – 50,0)

    MCH : 26,5 pg (27,0 – 100,0)

    MCHC : 33,0 g/dm (32,0 – 31,0)

  • 41

    RDW : 12,9% (1,5 – 36,0)

    PLT : 207 . 103m/l (150 – 450)

    MPV : 7,0 fl (7,0 – 11,0)

    PDW : 16,1 (15,0 – 17,0)

    Terapi dan Penatalaksanaan

    Infus RL 20 tpm (tetes per menit)

    Injeksi: Cefotaxime (1gr) dan Ranitidine (2x1 mg)

    Oral : Antasida (3x500 mg) dan Paracetamol

  • 41

    Data Etiologi Masalah

    DS:

    - Mengeluh nyeri perut sejak 2 hari yang lalu

    - Klien mengatakan sering nyeri perut bagian kiri

    - Rasa nyeri seperti diremas-remas dan terasa panas

    - Klien mengatakan terasa lebih baik jika berbaring

    DO:

    - Skala nyeri 6

    - Palpasi: adanya nyeri tekan, terhadap abdomen

    - Perkusi: timpani

    - Auskultasi: bising usus ± 8x/menit

    H. Phylori

    Melekat pada epitel lambung

    Menghancurkan lapisan mukosa sel

    lambung

    Menurunkan barrier lambung terhadap

    asam dan pepsin

    Menyebabkan difusi

    Inflamasi

    Nyeri akut

    Nyeri akut

    ANALISA DATA

  • 42

    DS:

    - Klien mengatakan sering merasa mual dan muntah

    - Mengeluh nyeri perut sejak 2 hari yang lalu

    DO:

    - Klien Nampak mual - Suhu 380 C - Klien sering memegang perutnya

    H. Phylori

    Melekat pada epitel lambung

    Menghancurkan lapisan mukosa sel

    lambung

    Menurunkan barrier lambung terhadap

    asam dan pepsin

    Menyebabkan difusi

    Erosi mukosa lambung

    Menurunkan tonus dan peristaltic

    lambung

    Mual

    Mual

  • 43

    DIAGNOSA KEPERAWATAN

    1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera biologis

    ditandai dengan:

    DS:

    - Klien mengeluh nyeri perut sejak 2 hari yang lalu

    - Klien mengatakan sering nyeri perut bagian kiri

    - Klien mengeluh nyerinya seperti diremas-remas dan terasa panas

    - Klien mengatakan terasa lebih baik jika berbaring

    DO:

    - Skala nyeri 6

    - Palpasi: adanya nyeri tekan, terhadap abdomen

    - Perkusi: timpani

    - Nampak nyeri yang dirasakan klien hilang timbul

    2. Mual berhubungan dengan iritasi gaster

    DS:

    - Klien mengeluh sering merasakan mual

    - Klien mengeluh nyeri perut disertai dengan mual-mual

    DO:

    - Klien tampak tidak nyaman

    - Nampak klien memegang perutnya saat merasa mual

  • 44

    INTERVENSI KEPERAWATAN

    Nama Pasien : Ny.K Nomor Rekam Medik : 04560

    Tanggal Lahir : 23 Mei 1998 Diagnosa : Gastritis

    No Diagnosa

    Keperawatan

    Tujuan dan Kriteria Hasil

    (NOC) Intervensi ( NIC)

    1. 11

    .

    1

    1

    .

    1

    1

    Nyeri akut berhubungan

    dengan agen cedera

    biologis

    Setelah dilakukan tindakan keperawatan

    3 x 24 jam maka diharapkan klien:

    Tingkat nyeri

    Kontrol nyeri

    Dengan kriteria hasil:

    Klien melaporkan nyeri yang terkontrol

    Klien mengalami penurunan skala nyeri

    Manajemen Nyeri:

    Lakukan pengkajian nyeri secara komperehensif

    Observasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan

    Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri dan antisipasi

    ketidaknyamanan akibat prosedur

    Berikan posisi yang meringankan nyeri

    Mengajarkan teknik kombinasi kompres hangat

    Kolaborasi pemberian analgesic

    1.

  • 45

    2. 2 Mual berhubungan

    dengan iritasi gaster

    Setelah dilakukan tindakan keperawatan

    3 x 24 jam maka diharapkan klien

    memperlihatkan:

    Tingkat Kenyamanan

    Status Nutrisi

    Hidrasi

    Dengan kriteria hasil:

    Klien melaporkan bebas dari

    mual

    Mengidentifikasi hal-hal yang

    mengurangi mual

    Nutrisi yang adekuat

    Manajemen Cairan:

    Catat intake output secara adekuat

    Monitor makanan dan cairan yang

    dikonsumsi

    Monitor status hidrasi (kelembaban,

    membran mukosa dan vital sign)

    Batasi minum 1 jam sebelum, 1 jam sesudah

    dan selama makan

    Instruksikan untuk menghindari bau makan

    yang menyengat

    Kolaborasi pemberian antimetik

    2.

  • 46

    Status hidrasi

  • 47

    IMPLEMENTASI

    Nama Pasien : Ny.K Nomor Rekam Medik : 04560

    Tanggal Lahir : 23 Mei 1998 Diagnosa : Gastritis

    No Diagnosa Hari/Tanggal Jam Implementasi Evaluasi

    1. Nyeri Akut

    Berhubungan dengan

    agen cedera biologis

    Rabu

    17 Juli 2019

    08:40

    Wita

    Melakukan pengkajian nyeri secara

    komperehensif

    Mengobservasi isyarat nonverbal

    ketidaknyamanan

    Memberikan informasi tentang nyeri seperti

    penyebab nyeri dan antisipasi

    ketidaknyamanan akibat prosedur

    Memberikan posisi yang meringankan nyeri

    S:

    - Klien mengatakan

    nyeri pada perut

    sebelah kiri

    O:

    - Skala nyeri 6

    A : Masalah belum

    teratasi

    P : Intervensi di

    Lanjutkan

  • 48

    Mengajarkan teknik nonfarmakologis seperti

    teknik relaksasi (kompres hangat)

    Memberikan obat analgesik

    2 Mual berhubungan

    dengan iritasi gaster

    Rabu, 17 Juli

    2019

    09.00

    Wita

    Mencatat intake output secara adekuat

    Memonitor makanan dan cairan yang

    dikonsumsi

    Memonitor status hidrasi (kelembaban,

    membran mukosa dan vital sign)

    Membatasi minum 1 jam sebelum, 1 jam

    sesudah dan selama makan

    Menginstruksikan untuk menghindari bau

    S :

    - Klien mengeluh sering

    merasakan mual

    O:

    - Nampak klien memegang

    perutnya saat

    merasa mual

    A : Masalah belum

    teratasi

    P : Intervensi di

    Lanjutkan

  • 49

    makan yang menyengat

    Berkolaborasi pemberian antimetik

    1 Nyeri Akut

    Berhubungan dengan

    agen cedera biologis

    Kamis

    18 Juli 2019

    12:05 Melakukan pengkajian nyeri secara

    komperehensif

    Memberikan informasi tentang nyeri seperti

    penyebab nyeri dan antisipasi

    ketidaknyamanan akibat prosedur

    Memberikan posisi yang meringankan nyeri

    Mengajarkan teknik nonfarmakologis seperti

    teknik relaksasi (kompres hangat)

    Memberikan obat analgesik

    S :

    - Klien mengatakan

    nyeri sudah mulai

    terkontrol

    O :

    - Skala nyeri 5

    A: Masalah belum

    teratasi

    P :Intervensi di

    Lanjutkan

    2 Mual berhubungan Kamis, 18 09.00 Mencatat intake output secara adekuat S :

    - Klien mengatakan

  • 50

    dengan iritasi gaster Juli 2019 Wita Memonitor makanan dan cairan yang

    dikonsumsi

    Memonitor status hidrasi (kelembaban,

    membran mukosa dan vital sign)

    Batasi minum 1 jam sebelum, 1 jam sesudah

    dan selama makan

    Instruksikan untuk menghindari bau makan

    yang menyengat

    Kolaborasi pemberian antimetik

    rasa mual timbul dengan

    frekuensi yang lebih

    jarang dari sebelumnya

    O :

    - Klien minum air sesuai

    anjuran

    A : Masalah belum

    teratasi

    P : Intervensi di

    pertahankan

    3 Nyeri Akut

    Berhubungan dengan

    Jumat, 19 Juli 08.10 Melakukan pengkajian nyeri secara

    komperehensif

    S :

    - Klien mengatakan

    masih merasa nyeri

    tetapi nyeri berkurang

  • 51

    agen cedera biologis 2019 Wita Berikan posisi yang meringankan nyeri

    Mengajarkan teknik nonfarmakologis seperti

    teknik relaksasi (kompres hangat)

    Memberikan obat analgesic

    dari sebelumnya

    O :

    - Skala nyeri 3

    A : Masalah teratasi

    sebagian

    P : Intervensi di

    pertahankan

    Mual berhubungan

    dengan iritasi gaster

    Jumat, 19 Juli

    2019

    08.13

    Wita

    Monitor makanan dan cairan yang

    dikonsumsi

    Monitor status hidrasi (kelembaban,

    membran mukosa dan vital sign)

    Batasi minum 1 jam sebelum, 1 jam sesudah

    dan selama makan

    Instruksikan untuk menghindari bau makan

    S :

    - Klien mengatakan

    tidak mual

    O :

    - Klien menghabiskan

    porsi makanan

    A : Masalah teratasi

    P : Intervensi di

    hentikan

  • 52

    yang menyengat

    Kolaborasi pemberian antimetik

  • 54

    B. PEMBAHASAN

    Berdasarkan tujuan dari karya tulis ilmiah ini dan hasil studi

    kasus yang penulis lakukan dari tanggal 17 Juli 2019, maka pada bagian

    ini penulis akan membahas tentang perbandingan antara teori dan kasus

    yang di dapatkan selama melaksanakan asuhan keperawatan pada klien

    Ny.K yang akan dibahas berdasarkan proses keperawatan yang meliputi

    pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan

    evaluasi.

    1. Pengkajian

    Pengkajian keperawatan adalah proses pengumpulan data

    secara sistematis yang bertujuan untuk menentukan status kesehatan

    klien pada saat ini dan waktu sebelumnya (Potter Perry, 2009).

    Pengkajian yang dilakukan peneliti pada Ny.K yang

    mengeluh nyeri perut sejak 2 hari yang lalu, Klien mengatakan

    sering nyeri perut bagian kiri, Klien mengeluh nyerinya seperti

    diremas-remas dan terasa panas, Klien mengatakan terasa lebih baik

    jika berbaring.

    Pada hasil pemeriksaan fisik yang di lakukan pada tanggal 17

    Juli 2019 skala nyeri pasien 6, dari rentang 1 – 10. Skala nyeri 6

    menunjukan tingkatan nyeri sedang. pada saat palpasi adanya nyeri

    tekan pada kepala. Selain itu klien juga mengatakan merasa mual

    dan muntah.

  • 55

    Hal ini sesuai dengan teori menjelaskan bahwa hipertensi

    adalah suatu respon yang tidak menyenangkan dimana terjadi

    peningkatan tekanan darah yang manifestasi klinisnya berupa nyeri

    kepala, pusing mual, dan muntah, mata berkunang-kunang.

    Biasanya, jika dilakukan anamnesis lebih dalam, terdapat riwayat

    penggunaan obat-obatan dalam jangka watu yang lama atau bahan

    kimia tertentu. (Price dan Wilson, 2005)

    Asumsi peneliti tidak terdapat perbedaan antara teori dan

    praktek yang di temukan dilapangan. Disini sudah didapatkan

    kesesuaian antara kasus dengan konsep teori bahwa tanda dan gejala

    yang muncul atau yang dialami oleh kedua partisipan terdapat dalam

    teori.

    2. Diagnosa keperawatan

    Diagnosa keperawatan adalah proses menganalisa data

    subjektif dan data objektif yang telah didaptkan daari hasil

    pengkajian maupun dari wawancara untuk menegakkan diagnosa

    keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan proses berpikir

    kompleks tentang data yang dikumpulkan melalui pengkajian, rekam

    medis, dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain.

    Berdasarkan diagnosa keperawatan pada Ny.K, ditemukan

    diagnosa Medis Gastritis dengan diagnosa keperawatan yaitu Nyeri

  • 56

    Akut berhubungan dengan agen cedera biologis dan Mual

    berhubungan dengan iritasi pada gaster.

    Teori Wilkinson (2016), menyatakan bahwa beberapa

    diagnosa yang memungkinan muncul pada pasien hipertensi yaitu

    nyeri akut, gangguan perfusi jaringan serebral, mual, defisit volume

    cairan, gangguan pola tidur, nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

    3. Intervensi Keperawatan

    Berdasarkan diagnosa keperawatan yang ditemukan pada

    Ny. K yaitu Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis.

    Perawat membuat rencana keperawatan yang terstandar dengan

    membuat strategi pelaksanaan tindakan keperawatan terhadap

    pasien.

    Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan untuk diagnosa

    pertama dengan Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera

    biologis pada Ny. K terdiri dari lima intervensi yaitu Pertama

    Lakukan pengkajian nyeri secara komperehensif, Observasi respon

    nonverbal ketidaknyamanan, Berikan informasi tentang nyeri

    seperti penyebab nyeri dan antisipasi ketidaknyamanan akibat

    prosedur, Berikan posisi yang meringankan nyeri, Ajarkan teknik

    nonfarmakologis seperti teknik relaksasi, atau distraksi, Kolaborasi

    dengan dokter untuk pemberian analgesik.

  • 57

    Penyusunan rencana keperawatan pada Ny. K telah sesuai

    dengan rencana teoritis menurut Dermawan (2013). Namun tetap

    disesuaikan kembali dengan kondisi pasien serta dievaluasi secara

    terus menerus sehingga tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan

    dapat tercapai. Peneliti juga mengikuti langkah-langkah

    perencanaan yang telah disusun mulai dari menentukan prioritas

    masalah sampai dengan kriteria hasil yang diharapkan. Dalam

    perencanaan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus dalam

    memprioritaskan masalah dan perencanaan tindakan keperawatan.

    Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan untuk diagnose

    kedua yaitu, Mual berhubungan dengan iritasi gaster pada Ny. K

    terdiri dari enam intervensi yaitu, pertama Catat intake output secara

    adekuat, Monitor makanan dan cairan yang dikonsumsi, Monitor

    status hidrasi (kelembaban, membran mukosa dan vital sign), Batasi

    minum 1 jam sebelum, 1 jam sesudah dan selama makan,

    Instruksikan untuk menghindari bau makan yang menyengat,

    Kolaborasi pemberian antimetik.

    4. Implementasi Keperawatan

    Implementasi keperawatan pada Ny. K disesuaikan dengan

    rencana tindakan keperawatan yang telah ditetapkan. Hasil

    penelitian pada Ny. K dengan Nyeri akut berhubungan dengan agen

  • 58

    cedera biologis, peneliti lakukan beberapa tindakan keperawatan

    diantaranya:

    Pada Tangal 17 Juli s.d 20 Juli 2019 implementasi

    keperawatan yang dilakukan pada diagnosa Nyeri akut meliputi,

    Melakukan pengkajian nyeri secara komperehensif, Mengobservasi

    isyarat nonverbal ketidaknyamanan, Memberikan informasi tentang

    nyeri seperti penyebab nyeri dan antisipasi ketidaknyamanan akibat

    prosedur, Memberikan posisi yang meringankan nyeri, Mengajarkan

    teknik nonfarmakologis seperti teknik relaksasi, atau distraksi.

    Sedangkan implementasi keperawatan yang dilakukan yaitu

    dalam melakukan pengkajian Mual meliputi, Mencatat intake output

    secara adekuat, Memonitor makanan dan cairan yang dikonsumsi,

    Memonitor status hidrasi (kelembaban, membran mukosa dan vital

    sign), Membatasi minum 1 jam sebelum, 1 jam sesudah dan selama

    makan, Menginstruksikan untuk menghindari bau makan yang

    menyengat dan Berkolaborasi pemberian antimetik.

    Pada Ny. K peneliti telah melakukan beberapa tindakan

    keperawatan. Dalam hal ini melaksanakan tindakan keperawatan

    yang sudah direncanakan, perawat perlu menvalidasi dengan singkat

    apakah rencana tindakan masih sesuai dan dibutuhkan klien sesuai

    dengan kondisinya (here and now). Peneliti tidak menemukan

    kesulitan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan yaitu klien

  • 59

    kooperatif saat berkomunikasi dan menjawab pertanyaan yang

    diberikan peneliti. Pasien mampu melakukan teknik relaksasi

    (kompres hangat), hanya saja pasien masih malas untuk melakukan

    apabila tidak ada kontak antara perawat dengan pasien secara

    berkesinambungan.

    Tindakan keperawatan yang telah dilakukan sesuai dengan

    NIC (Nursing interventions classification) dan sesuai dengan

    intervensi yang sudah ditetapkan.

    3. Evaluasi keperawatan

    Pada kasus penulis melakukan evaluasi dari tindakan

    keperawatan dilakukan dari tanggal 17 Juli 2019 sampai 20 Juli

    2019. Evaluasi yang peneliti lakukan pada Ny. K adalah klien

    mampu melakukan teknik relaksasi kompres hangat dalam selama

    lima menit dan melaporkan bahwa nyeri yang dirasakan berkurang.

    Klien mengatakan sebelum diajarkan teknik relaksasi kompres

    hangat skala nyeri 6, setelah diajarkan teknik relaksasi kompres

    hangat selama 4 hari klien melaporkan tidak merasa nyeri .

    Terapi panas merupakan tindakan non farmakologi yang

    bekerja menstimulasi reseptor tidak nyeri, pemakaian kompres

    panas biasanya di lakukan pada satu daerah saja pada bagian tubuh

    tertentu.dengan pemberian panas maka pembuluh-pembuluh darah

  • 60

    akan melebar sehingga memperpaiki peredaran darah didalam

    jaringan tersebut.

    Cara ini efektif untuk mengurangi nyeri atau kejang otot.

    Prinsip kerja kompres hangat dengan menggunakan buli-buli panas

    yang dibungkus kain dengan cara pemindahan secara konduksi

    dimana terjadi pemindahan panas dari buli-buli kedalam tubuh

    sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah yang akan

    menurunkan ketegangan otot dan meningkatkan aliran darah

    (Wilson, 2005).

    Menurut Perry & Potter (2005), prinsip kerja kompres

    hangat dengan mempergunakan buli-buli panas yang dibungkus kain

    yaitu secara konduksi dimana terjadi pemindahan panas dari bulibuli

    ke dalam tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh

    darah dan akan terjadi penurunan ketegangan otot sehingga nyeri

    haid yang dirasakan akan berkurang atau hilang.

    Evaluasi akhir menurut peneliti setelah dilakukan tindakan

    strategi pelaksanaan pada Ny. K dapat menangkap atau merespon

    tindakan yang telah diajarkan.