39
98 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah 1. Sejarah singkat tentang Lahirnya Madrasah Madrasah Al-Jam’iyatul Washliyah Tembung didirikan oleh (Alm). H. Mahmud Umar Nasution bin H. Umar Nasution. Beliau dibesarkan oleh Ayahanda dan Ibunda beliau (Hj. Tsanariah Lubis) dalam lingkungan hidup bersahaja. Keseharian bergelut dengan pertanian di sebidang tapak tanah dekat dengan tempat domisili (Pertapakan pesantren Modern Nurul Hakim). Al-Marhum melewati masa pendidikan beliau tingkat ibtidaiyah di Maktabul Al- Islamiyah Pekan Tembung, selanjutnya beliau melanjutkan pendidikan pada tingkat Tsanawiyah dan Al-Qismul’ali di jalan Isma’iliyah Medan. Selagi beliau menimba ilmu pada tingkat Tsanawiyah, Ayahanda tercinta berpulang ke rahmatullah (Allah Yarham) tahun 1955. Walau terasa berat dengan kondisi yang dihadapi pada saat itu, beliau terus bertekad dapat meneruskan dan melanjutkan pendidikan sambil berikhtiyar membatu ibunda tercinta dalam memenuhi kehidupan. Selesai sholat subuh berangkat ke ladang dan mengusahakan apa yang bisa dibawa untuk dimakan dan dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup saat itu. Dengan izin Allah Swt. beliau akhirnya dapat menyelesaikan pendidikan di Al-Qismul’ali Al-Jam’iyatul Washliyah Tembung. Selama dalam pendidikan di Al-Qismul’ali beliau sudah ikut terjun membantu mengajar pada tingkat ibtidaiyah di Madrasah Al-Halim Titi Sewa. Shibghah Al-Washliyah yang tertanam dalam diri beliau terus menggelitik untuk mengembangkan dan memajukan Al-Washliyah dari zaman ke zaman. Akhirnya pada tahun 1965 beliau putuskan dan meminta kepada ibunda tercinta setapak tanah yang ada disamping rumah untuk beliau bangun gubuk-gubuk sebagai sarana untuk menampung anak-anak untuk belajar. Sedikit demi sedikit dengan do’a orang tua dan ridho Allah Swt. akhirnya madrasah ini mendapat tempat dihati masyarakat. Pada tanggal 4 Januari 1971 didirikanlah MTs Diniyah Kitab Kuning sebagai kelanjutan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

  • Upload
    vanbao

  • View
    221

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

98

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Madrasah

1. Sejarah singkat tentang Lahirnya MadrasahMadrasah Al-Jam’iyatul Washliyah Tembung didirikan oleh (Alm). H.

Mahmud Umar Nasution bin H. Umar Nasution. Beliau dibesarkan oleh

Ayahanda dan Ibunda beliau (Hj. Tsanariah Lubis) dalam lingkungan hidup

bersahaja. Keseharian bergelut dengan pertanian di sebidang tapak tanah

dekat dengan tempat domisili (Pertapakan pesantren Modern Nurul

Hakim). Al-Marhum melewati masa pendidikan beliau tingkat ibtidaiyah di

Maktabul Al- Islamiyah Pekan Tembung, selanjutnya beliau melanjutkan

pendidikan pada tingkat Tsanawiyah dan Al-Qismul’ali di jalan Isma’iliyah

Medan. Selagi beliau menimba ilmu pada tingkat Tsanawiyah, Ayahanda

tercinta berpulang ke rahmatullah (Allah Yarham) tahun 1955. Walau

terasa berat dengan kondisi yang dihadapi pada saat itu, beliau terus

bertekad dapat meneruskan dan melanjutkan pendidikan sambil

berikhtiyar membatu ibunda tercinta dalam memenuhi kehidupan. Selesai

sholat subuh berangkat ke ladang dan mengusahakan apa yang bisa

dibawa untuk dimakan dan dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup saat

itu. Dengan izin Allah Swt. beliau akhirnya dapat menyelesaikan

pendidikan di Al-Qismul’ali Al-Jam’iyatul Washliyah Tembung. Selama

dalam pendidikan di Al-Qismul’ali beliau sudah ikut terjun membantu

mengajar pada tingkat ibtidaiyah di Madrasah Al-Halim Titi Sewa.

Shibghah Al-Washliyah yang tertanam dalam diri beliau terus menggelitik

untuk mengembangkan dan memajukan Al-Washliyah dari zaman ke

zaman. Akhirnya pada tahun 1965 beliau putuskan dan meminta kepada

ibunda tercinta setapak tanah yang ada disamping rumah untuk beliau

bangun gubuk-gubuk sebagai sarana untuk menampung anak-anak untuk

belajar. Sedikit demi sedikit dengan do’a orang tua dan ridho Allah Swt.

akhirnya madrasah ini mendapat tempat dihati masyarakat. Pada tanggal

4 Januari 1971 didirikanlah MTs Diniyah Kitab Kuning sebagai kelanjutan

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

99

dari Madrasah Ibtidiyah Al-Washliyah yang dibina selama ini. Semakin

maju zaman dan besarnya tuntutan masyarakat, mencuatlah usulan

untuk mendirikan MadrasahTsanawiyah SKB3 Menteri ketika itu. Akhirnya dengan izin Allah Swt. pada

tahun 1980 berdirilah Madrasah tersebut.1

2. Identitas Madrasah

a. Nomor Statistik Madrasah : 121212070005b. Nama Sekolah : Madrasah Swasta Al-Jam’iyatul

Washliyah

c. NPSN : 10264228

d. NPWP : 02.435.609.9-125.004

e. Alamat : Jl. Besar Tembung No. 78 Lingk.

IV Desa

Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan

Kab. Deli Serdang, Prov. SUMUT

Kode Pos: 20371f. Nomor Telepon : 061-7383536g. Website : http://mtsawtembung.blogspot.comh. Alamat e-mail :

[email protected] i. Berdiri sejak tahun : 1980j. No. SK Pendirian : 23/PM/MTS/80k. Tanggal SK Pendirian : 02 / 01 / 1980l. No. SK Izin Operasional : Kd.02.01/5/PP.03.03.2/13m. Tgl SK Izin Operasioanal : 07/ 06 / 2010n. Status Akreditasi : Ao. Tahun Akreditasi : 2005p. No. SK Akreditasi : 336/MTs/12.10/2005q. Luas Tanah : 1105 m2

r. Luas Bangunan : 1536 m2

s. Penyelenggara Madrasah : Organisasi Keagamaan (Organisasi Al-Washliyah)2

3. Visi dan Misi Madrasah

1 Muhammad Zubir Nasution, Program Kerja Kepala Madrasah Tsanawiyah Al-Jam’iyatul Washliyah Tembung Tahun Pelajaran 2015-2016 (Tembung: Madrasah Tsanawiyah Al-Jam’iyatul Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang, 2015), h. 2 - 4.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

100

a. Visi Madrasah, yaitu Madrasah Tsanawiyah Al-Washliyah Tembung

adalah suatu wadah untuk membentuk Insan Kamil sadar akan

IPTEK, ramah dan peduli lingkungan dalam mencapai kebahagiaan

dunia dan akhirat.b. Misi Madrasah, yaitu mempersiapkan setiap peserta didik menjadi

manusia berkepribadian Muslim, Mukmin, Muhsin, Berakhlakul

Karimah pada sesama serta berpengetahuan luas dan dalam,

sesuai dengan tuntutan zaman.3

4. Data Kepala Madrasah:

a. Nama Lengkap : Muhammad Zubir Nasutionb. Pendidikan/Gelar Akademik : S. Ag (Sarjana Agama dari Fak.

Syari’ah IAIN SUMUT Jurusan Muamalah)

c. Jenis Kelamin : Laki-lakid. Status Kepegawaian : Non PNSe. Lama bertugas : Dari tahun 1999 s/d sekarang,

yaitu sejak sepeninggal (alm). Ayahanda beliau.4

Adapun terobosan-terobosan progam beliau yang dilakukan sejak

tahun pertama menduduki sebagai Kepala Madrasah adalah sebagai

berikut:

1) Merevisi visi dan misi madrasah yang telah dibuat sebelumnya oleh

(alm). Ayahanda beliau.2) Merubah sistem pendidikan dari yang dulunya bersifat heterogen (tiap

lokal bergabung murid laki-laki dan perempuan) sekarang menjadi

sistem pendidikan yang homogen (tiap lokal satu jenis kelamin murid).

2 Kementerian Agama RI-Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Data Emis MTs Al-Washliyah Tembung (Lembaga, personal dan siswa), TP. 2013/2014 Semester Genap (Lubuk Pakam: Education Management Information System (EMIS), 2014), h. 1 – 3.

3 Muhammad Zubir Nasution, Program ... h. 4 dan SK Majelis Pendidikan dan Kebudayaan Al-Washliyah SUMUT Nomor: KEP. 202/MPK/PW-AW-B/IX/X/1999.

4 Kementerian Agama RI-Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Data Emis MTs ...h. 1.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

101

3) Merenovasi dan membangun tambahan bangunan madrasah yang

ada dengan menambah jumlah kelas dan sejumlah infrastruktur

madrasah.4) Membuat jadwal kerjanya sebagai Kepala Madrasah yang terdiri dari

kegiatan harian, kegiatan mingguan, kegiatan bulanan, kegiatan

semester, kegiatan awal tahun pelajaran, dan kegiatan akhir tahun

pelajaran.5) Menetapkan sendiri sesuai dengan kebutuhan madrasah tentang

Fungsi dan Tugas Pokok Madrasah, yaitu untuk:a) Kepala Madrasah yang berperan sebagai EMASLIM (Educator,

Manajer, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator dan

Motivator).b) Wakil Kepala Madrasah, dibagi kepada 3 (tiga) orang wakil yang

terdiri dari Wakil bidang Kurikulum, Sarana Prasarana dan Humas,

dan Kesiswaan.c) Wali Kelas.d) Guru Mata Pelajaran.e) Guru Piket dan 9 K.f) Guru Bimbingan Penyuluhan dan Bimbingan Konseling.g) Perpustakaan Madrasah.h) Koordinator Pengelola Laboratorium / Ruangan Media Belajar.i) Kepala Tata Usaha.j) Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Madrasah.5

B. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dibahas, maka data yang

dideskripsikan dalam penelitian ini adalah persepsi guru tentang

kepemimpinan kepala madrasah (X1) dan motivasi kerja guru (X2) dan

kinerja guru (Y) yaitu sebagai berikut:

Tabel 13Statistik Distribusi Data

Statistics

X1 X2 Y

NValid 52 52 52

Missing 0 0 0

5 Hasil wawancara dengan PKM I MTs Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang pada tanggal 4 April 2016 pukul 09.30 WIB.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

102

Mean 127,06 114,40 120,08Std. Error of Mean 1,442 ,913 2,290

Median 126,00 113,00 122,00Mode 140 112 136

Std. Deviation 10,397 6,584 16,515Variance 108,095 43,344 272,739Range 51 24 50

Minimum 89 101 87Maximum 140 125 137

Sum 6607 5949 6244

a. Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1)

Data yang dikumpulkan mengenai persepsi guru tentang

kepemimpinan kepala madrasah diperoleh dari hasil penskoran terhadap

jawaban kuesioner yang diberikan oleh guru. Berdasarkan butir-butir

pertanyaan variabel persepsi guru tentang kepemimpinan kepala

madrasah (X1) yang berjumlah 35 butir, maka skor terendah adalah 89 dan

yang tertinggi adalah 140. Rata-rata 127,06, modus 140, median 126, dan

standart deviasi ideal 10,397. Sebaran data ini menunjukkan bahwa

sebaran data cenderung berdistribusi normal. Distribusi frekuensi variabel

persepsi guru tentang kepemimpinan kepala madrasah dapat dilihat pada

Tabel berikut di bawah ini.

Tabel 14Deskripsi Data Penelitian Persepsi Guru tentang

Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1)Frequency Table

X1Skor Nilai Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 89 1 1,9 1,9 1,9112 1 1,9 1,9 3,8113 3 5,8 5,8 9,6114 2 3,8 3,8 13,5117 1 1,9 1,9 15,4119 1 1,9 1,9 17,3120 1 1,9 1,9 19,2121 6 11,5 11,5 30,8122 3 5,8 5,8 36,5124 1 1,9 1,9 38,5125 6 11,5 11,5 50,0127 2 3,8 3,8 53,8130 4 7,7 7,7 61,5131 3 5,8 5,8 67,3132 3 5,8 5,8 73,1137 1 1,9 1,9 75,0139 3 5,8 5,8 80,8140 10 19,2 19,2 100,0

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

103

Total 52 100,0 100,0

Tabel 15Distribusi Frekuensi Skor Persepsi Guru Tentang

Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1)Kelas Interval Frekuensi

AbsolutFrekuensi Relatif (%)

89 – 113 5 9,6114 – 119 4 7,6120 – 122 10 19,2124 – 127 9 17,3130 – 132 10 19,4137 – 140 14 26,9Jumlah 52 100,00

Selanjutnya penyebaran distribusi frekuensi guru disajikan pada

histogram seperti pada Gambar berikut:

Gambar 2 Histogram Data X1

Gambar 2 di atas menunjukkan sebaran skor Persepsi Guru

Tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1) sebanyak 9 orang (17,3%)

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

104

berada di bawah rata-rata kelas Persepsi Guru tentang Kepemimpinan

Kepala Madrasah (X1), sebanyak 19 orang (36,4%) pada rata-rata dan

sebanyak 24 orang (46,3%) di atas rata-rata. Data ini menunjukkan bahwa

Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah umumnya di atas

rata-rata.

b. Motivasi Kerja Guru (X2)

Data yang dikumpulkan mengenai motivasi kerja guru diperoleh

dari hasil penskoran terhadap jawaban kuesioner yang diberikan oleh

guru. Berdasarkan butir-butir pernyataan variabel motivasi kerja guru (X2)

yang berjumlah 35 butir, maka skor terendah adalah 101 dan yang

tertinggi adalah 125. Rata-rata 114,40; modus 112; median 113; dan

standart deviasi ideal 6,584. Sebaran data ini menunjukkan bahwa skor

rata-rata median dan modus tidak jauh berbeda, hal ini menunjukkan

bahwa sebaran data cenderung berdistribusi normal. Sesuai dengan hasil

perhitungan statistik dasar yang telah dilakukan, data diklasifikasikan

dalam lima interval kelas. Distribusi frekuensi variabel motivasi kerja guru

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 16Deskripsi Data Penelitian Motivasi Kerja Guru (X2)

Frequency TableX2

Skor Nilai Frequency Percent Valid Percent Cumulative PercentValid 101 1 1,9 1,9 1,9

102 2 3,8 3,8 5,8104 2 3,8 3,8 9,6107 1 1,9 1,9 11,5108 4 7,7 7,7 19,2110 1 1,9 1,9 21,2111 5 9,6 9,6 30,8112 10 19,2 19,2 50,0114 6 11,5 11,5 61,5115 1 1,9 1,9 63,5116 1 1,9 1,9 65,4118 2 3,8 3,8 69,2119 2 3,8 3,8 73,1

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

105

122 9 17,3 17,3 90,4125 5 9,6 9,6 100,0

Total 52 100,0 100,0

Tabel 17Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Kerja Guru (X2)

Kelas Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%(101 – 104 5 9,7107 – 110 6 11,5111 – 114 21 40,4115 – 118 4 7,6119 – 125 16 30,8

Jumlah 52 100,00

Selanjutnya grafik histogramnya disajikan pada seperti Gambar

berikut:

Gambar 3 Histogram X2

Gambar 3 di atas menunjukkan sebaran skor Motivasi Kerja Guru

(X2) sebanyak 11 orang (21,2%) berada di bawah rata-rata Motivasi Kerja

Guru (X2) dan sebanyak 20 orang (38,4%) berada pada rata-rata kelas

Motivasi Kerja Guru (X2) serta sebanyak 21 orang (40,4%) di atas rata-

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

106

rata. Data ini menunjukkan bahwa Motivasi Kerja Guru umumnya berada

di atas rata-rata.

c. Kinerja Guru (Y)

Data yang dikumpulkan mengenai kinerja guru diperoleh dari hasil

penskoran terhadap jawaban kuesioner yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan butir-butir pernyataan variabel kinerja guru (Y) yang

berjumlah 35 butir, maka skor terendah adalah 87 dan yang tertinggi

adalah 137. Rata-rata = 120,08; modus = 136; median = 122; dan standar

deviasi ideal = 16,515. Sebaran data ini menunjukkan bahwa sebaran

data cenderung berdistribusi normal. Sesuai dengan hasil perhitungan

statistik dasar yang telah dilakukan, data diklasifikasikan dalam enam

interval kelas. Distribusi frekuensi variabel kinerja guru dapat dilihat pada

Tabel berikut ini:

Tabel 18Desripsi Data Kinerja Guru (Y)

Frequency TableY

Skor Nilai Frequency Percent Valid Percent Cumulative PercentValid 87 2 3,8 3,8 3,8

88 2 3,8 3,8 7,789 1 1,9 1,9 9,690 1 1,9 1,9 11,592 1 1,9 1,9 13,599 1 1,9 1,9 15,4103 1 1,9 1,9 17,3104 2 3,8 3,8 21,2107 1 1,9 1,9 23,1110 2 3,8 3,8 26,9111 1 1,9 1,9 28,8112 1 1,9 1,9 30,8115 1 1,9 1,9 32,7116 1 1,9 1,9 34,6118 3 5,8 5,8 40,4120 5 9,6 9,6 50,0124 1 1,9 1,9 51,9126 1 1,9 1,9 53,8127 1 1,9 1,9 55,8128 1 1,9 1,9 57,7134 10 19,2 19,2 76,9

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

107

136 11 21,2 21,2 98,1137 1 1,9 1,9 100,0

Total 52 100,0 100,0

Tabel 19Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Guru (Y)

Kelas Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%)87 – 90 6 11,592 – 104 5 9,6107 – 112 5 9,6115 – 120 10 19,3124 – 128 4 7,6134 – 137 22 42,4

Jumlah 52 100,00Selanjutnya grafik histrogramnya disajikan seperti pada Gambar

berikut:

Gambar 4 Histogram Y

Gambar 4 di atas menunjukkan sebaran skor Kinerja Guru (Y)

sebanyak 11 orang (21,1%) berada di bawah rata-rata Kinerja Guru (Y)

dan sebanyak 15 orang (28,9%) berada pada rata-rata kelas Kinerja Guru

(Y) serta sebanyak 26 orang (50%) di atas rata-rata. Data ini menunjukkan

bahwa Kinerja Guru umumnya berada di atas rata-rata.

2. Kecenderungan Variabel Penelitian

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

108

Dalam menentukan range untuk tingkat kecenderungan variabel

penelitian, maka digunakan rumus sebagai berikut:

X > Mean + 1,5 Standar Deviasi

Mean < X < Mean + 1,5 Standar Deviasi

Mean – 1,5 Standar Deviasi < X < Mean

X < Mean – 1,5 Standar Deviasi

(a) Tingkat Kecenderungan Variabel Persepsi Guru tentang

Kepemimpinan Kepala Madrasah

Dalam mengidentifikasi tingkat kecenderungan variabel Persepsi

Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah digunakan nilai mean

sebesar 127,06 dan standar deviasi sebesar 10,397. Dari perhitungan

tingkat kecenderungan variabel Persepsi Guru tentang Kepemimpinan

Kepala Madrasah seperti pada tabel berikut:

Tabel 20Tingkat Kecenderungan Variabel Persepsi Guru Tentang

Kepemimpinan Kepala Madrasah

Skor F. Observasi F. Relatif (%) Kategori130 – ke atas 24 46,3 Sangat Baik

120 – 127 19 36,5 Baik 114 – 119 4 7,6 Cukup

113 – ke bawah 5 9,6 Kurang Jumlah 52 100

Dari tabel di atas terlihat bahwa Persepsi Guru tentang

Kepemimpinan Kepala Madrasah yang termasuk dalam kategori sangat

baik baik 24 responden (46,3%). Responden yang termasuk dalam

kategori baik sebanyak 19 responden (36,5%). Persepsi guru tentang

Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam kategori cukup sebanyak 4

responden (7,6%) dan kurang sebanyak 5 responden (9,6%). Dari tabel

tersebut dapat disimpulkan bahwa kecenderungan Persepsi Guru tentang

Kepemimpinan Kepala Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah

Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang tergolong kategori

sangat baik.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

109

(b) Tingkat Kecenderungan Variabel Motivasi Kerja Guru

Dalam mengidentifikasi tingkat kecenderungan variabel Motivasi

Kerja Guru digunakan nilai mean 114,40 dan standar deviasi sebesar

6,584. Dari perhitungan tingkat kecenderungan variabel Motivasi Kerja

Guru seperti pada tabel berikut:

Tabel 21Tingkat Kecenderungan Variabel Motivasi Kerja Guru

Skor F. Observasi F. Relatif (%) Kategori115 – ke atas 20 38,4 Sangat Baik

111 – 114 21 40,4 Baik 107 – 110 6 11,5 Cukup

104 – ke bawah 5 9,7 Kurang Jumlah 52 100

Dari tabel di atas terlihat bahwa Motivasi Kerja Guru yang termasuk

dalam kategori sangat baik baik 20 responden (38,4%). Responden yang

termasuk dalam kategori baik sebanyak 21 responden (40,4%). Motivasi

Kerja Guru dalam kategori cukup sebanyak 6 responden (11,5%) dan

kurang sebanyak 5 responden (9,7%). Dari tabel tersebut dapat

disimpulkan bahwa kecenderungan Motivasi Kerja Guru Madrasah

Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab.

Deli Serdang tergolong kategori baik.

(c) Tingkat Kecenderungan Variabel Kinerja Guru

Dalam mengidentifikasi tingkat kecenderungan variabel Kinerja

Guru digunakan nilai mean 120,08 dan standar deviasi sebesar 16,515.

Dari perhitungan tingkat kecenderungan variabel Motivasi Kerja Guru

seperti pada tabel berikut:

Tabel 22Tingkat Kecenderungan Kinerja Guru

Skor F. Observasi F. Relatif (%) Kategori134 – ke atas 22 42,4 Sangat Baik

115 – 128 14 26,9 Baik 92 – 112 10 19,2 Cukup

90 – ke bawah 6 11,5 Kurang

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

110

Jumlah 52 100

Dari tabel di atas terlihat bahwa Kinerja Guru yang termasuk dalam

kategori sangat baik baik 22 responden (42,4%). Responden yang

termasuk dalam kategori baik sebanyak 14 responden (26,9%). Kinerja

Guru dalam kategori cukup sebanyak 10 responden (19,2%) dan kurang

sebanyak 6 responden (11,5%). Dari tabel tersebut dapat disimpulkan

bahwa kecenderungan Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-

Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang tergolong

kategori sangat baik.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Penelitian ini menggunakan rumus statistik parametik dengan

menggunakan teknik korelasi dan regresi. Kedua teknik ini baru dapat

dilakukan apabila telah memenuhi persyaratan. Persyaratan yang harus

dipenuhi dalam menggunakan statistik parametik di sini, yaitu: (1) data

sampel setiap variabel berdistribusi normal dan (2) uji linearlitas. Artinya

adalah bahwa untuk dapat melaksanakan analisis statistik dengan teknik

analisis korelasi dan regresi terlebih dahulu perlu adanya persyaratan,

yaitu: sampel yang dipilih secara acak, hubungan antara variabel

independen (bebas = X) dengan variabel dependen (terikat = Y)

merupakan data tersebut harus berdistribusi normal atau mendekati nilai

kenormalan dan memiliki hubungan yang linier.

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data adalah dengan menggunakan teknik uji

chi-kuadrat dengan menggunakan taraf signifikansi alpha 0,05. Pengujian

ini menjadi sangat penting karena akan memberikan indikasi lebih lanjut

apakah data dapat diolah atau tidak dengan menggunakan analisis

regresi. Data dari setiap variabel dikatakan normal jika chi-kuadrat (x2)

hitung lebih kecil dari chi-kuadrat (x2) tabel pada taraf signifikansi alpha

0,05. Normalitas dan populasi perlu untuk memberi keyakinan bahwa

pemakaian teknik analisis korelasi tepat digunakan dalam penelitian ini,

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

111

karena salah satu persyaratannya adalah bahwa data populasi harus

berdistribusi normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas dihitung dengan

Rumus One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.

Adapun kriteria pengujian Normalitas di sini adalah:

1. Jika Sign. > 0,05, maka data normal.2. Jika Sign. < 0,05, maka data tidak normal.

Dengan Hipotesisnya adalah sebagai berikut:

1. H0 : Data berdistribusi normal.2. H1 : Data tidak berdistribusi normal.

Berikut ini disajikan ringkasan analisis normalitas data galat

taksiran Y atas X1 dan Y atas X2 pada Tabel. Perhitungan lengkapnya

dapat dilihat pada lampiran sebagai berikut:Tabel 23

Uji Normalitas Variabel

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1 X2 Y

N 52 52 52

Normal Parametersa,b

Mean 127,06 114,40 120,08

Std. Deviation 10,397 6,584 16,515

Most Extreme Differences

Absolute ,125 ,145 ,223

Positive ,107 ,142 ,153

Negative -,125 -,145 -,223

Kolmogorov-Smirnov Z ,899 1,045 1,612

Asymp. Sig. (2-tailed) ,394 ,225 ,011

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil perhitungan (terlampir) dengan menggunakan uji

Kolmogorov Smirnov di atas nilai Asymp. Sig. dua sisi variabel bahwa data

variabel persepsi guru tentang kepemimpinan kepala madrasah (X1)

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

112

adalah 0,394, sehingga H0 diterima dan menolak H1 pada tingkat

signifikansi 5% (0,05) atau dapat dikatakan bahwa variabel persepsi guru

tentang kepemimpinan kepala madrasah (X1) yang diambil dari responden

52 orang berdistribusi normal, mengingat t hitung > t tabel pada tingkat

signifikansi 5%, yaitu 0,394 > 0,05.

Kemudian data variabel Motivasi Kerja Guru (X2) adalah 0,225,

sehingga H0 diterima dan menolak H1 pada tingkat signifikansi 5% (0,05)

atau dapat dikatakan bahwa variabel Motivasi Kerja Guru (X2) yang

diambil dari responden 52 orang berdistribusi normal, mengingat t hitung >

t tabel pada tingkat signifikansi 5%, yaitu 0,225 > 0,05.

Sedangkan data variabel Kinerja Guru (Y) adalah 0,11, sehingga

H0 diterima dan menolak H1 pada tingkat signifikansi 5% (0,05) atau

dapat dikatakan bahwa variabel Kinerja Guru (Y) yang diambil dari

responden 52 orang berdistribusi normal, mengingat t hitung > t tabel

pada tingkat signifikansi 5%, yaitu 0,11 > 0,05.

Berdasarkan pengujian di atas, diambil kesimpulan bahwa galat

taksiran Y atas X1 dan Y atas X2 berdistribusi normal, dengan demikian

dapat dikatakan bahwa data dari masing-masing variabel dapat dijadikan

sebagai persyaratan lebih lanjut dalam analisis.

2. Uji Linieritas dan Keberartian Arah Regresi

Untuk menguji kelinearan garis yang dibentuk oleh variabel bebas

dengan variabel terikat digunakan persamaan regresi sederhana.

Persamaan regresi sederhana yang dicari adalah persamaan regresi

sederhana Y atas X1 dan Y atas X2. Kriteria yang digunakan untuk

pengujian linearlitas ini adalah apabila nilai Ftabel ¿ Fhitung pada taraf

signifikansi α = 0,05, maka persamaan garis regresi yang dibentuk oleh

variabel bebas dengan variabel terikat membentuk garis linear.

Berdasarkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ada dua variabel

bebas yang diduga mempunyai hubungan dengan variabel terikat,

sehingga ada dua jenis persamaan regresi sederhana yang perlu

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

113

kelinieran dan keberartiannya. Berikut ini akan disajikan rangkuman

pengujian linieritas secara lengkap pada tabel berikut:

a. Uji Linieritas garis X1 dengan Y

Hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi sederhana = Ῡ

30,29 + 0,71 X1. Rangkuman hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 24

Uji Linieritas Variabel X1 dengan Variabel Y

ANOVA TableSum of

Squares

Df Mean Square

Y * X1

Between Groups

(Combined) 9579,042 17 563,473

Linearity 2172,556 1 2172,556

Deviation from Linearity 7406,487 16 462,905

Within Groups 4330,650 34 127,372

Total 13909,692 51

Tabel 25ANOVA Table

F Sig.

Y * X1

Between Groups

(Combined) 4,424 ,000Linearity 17,057 ,000Deviation from Linearity

3,634 ,001

Within Groups

Total

Tabel 26Measures of Association

R R Squared Eta Eta SquaredY * X1 ,395 ,156 ,830 ,689

Tabel 27

Rangkuman Uji Linieritas Persepsi Guru tentang Kepemimpinan

Kepala Madrasah (X1) dengan Kinerja Guru (Y)

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

114

SumberVarians

dK JumlahKuadrat (JK)

Rata-rataJumlahKuadrat(RJK)

Fhitung Ftabel

Total Regresi (a)

Regresi(b/a)

Residu

521150

27153,0025600,49

105,05538,17

25600,49105,0513,21

78,52 5,23

Tuna CocokGalat

349

161,37376,80

67,19104,565

1,95 1,08

Dari hasil perhitungan seperti pada tabel ANOVA Table di atas

menunjukkan bahwa garis yang dibentuk oleh variabel Persepsi Guru

tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1) dengan Kinerja Guru (Y)

memiliki Fhitung sebesar 3,634 dan harga Ftabel dengan db (0,000) pada taraf

signifikansi α = 0,05 adalah 0,001. Oleh karena itu, Ftabel ¿

dari Fhitung,

maka persamaan regresi antara variabel Persepsi Guru tentang

Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1) dengan Kinerja Guru (Y)

membentuk persamaan garis linier. Dan dari perhitungan seperti pada

tabel di atas menunjukkan bahwa garis yang dibentuk oleh variabel

Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1) dengan

Kinerja Guru (Y) memiliki Fhitung sebesar 1,95 dan harga Ftabel dengan db

(3,88) pada taraf signifikansi α = 0,05 adalah 1,08. Oleh karena itu F tabel <

dari Fhitung, maka persamaan regresi antara Persepsi Guru tentang

Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1) dengan Kinerja Guru membentuk

persamaan garis linier.

b. Uji Linieritas Garis X2 dengan Y

Hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi sederhana = Ῡ

31,56 + 0,67 X2. Rangkuman hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 28

Uji Linieritas Variabel X2 dengan Variabel Y

ANOVA Table

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

115

Sum of Squares df MeanSquare

Y * X2

Between Groups(Combined) 9417,359 14 672,668Linearity 3409,668 1 3409,668Deviation from Linearity 6007,691 13 462,130

Within Groups 4492,333 37 121,414

Total 13909,692 51

Tabel 29ANOVA Table

F Sig.

Y * X2

Between Groups(Combined) 5,540 ,000Linearity 28,083 ,000Deviation from Linearity 3,806 ,001

Within Groups

Total

Tabel 30 Measures of Association

R R Squared Eta Eta SquaredY * X2 ,495 ,245 ,823 ,677

Tabel 31Rangkuman Uji Linieritas Motivasi Kerja Guru (X2)

dengan Kinerja Guru (Y)SumberVarians

dK JumlahKuadrat (JK)

Rata-rataJumlahKuadrat(RJK)

Fhitung Ftabel

Total Regresi (a)

Regresi(b/a)

Residu

521150

26153,0026090,10

141,00522,90

26090,10141,0019,81

29,37 4,03

Tuna CocokGalat

547

320,90202,00

13,9636,19

2,95 1,48

Dari hasil perhitungan seperti pada tabel ANOVA Table di atas

menunjukkan bahwa garis yang dibentuk oleh variabel Motivasi Kerja

Guru (X2) dengan Kinerja Guru (Y) memiliki Fhitung sebesar 3,806 dan harga

Ftabel dengan db (0,000) pada taraf signifikansi α = 0,05 adalah 0,001. Oleh

karena itu, Ftabel ¿

dari Fhitung, maka persamaan regresi antara variabel

Motivasi Kerja Guru (X2) dengan Kinerja Guru (Y) membentuk persamaan

garis linier. Dan dari hasil perhitungan seperti pada tabel di atas

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

116

menunjukkan bahwa garis yang dibentuk oleh variabel Motivasi Kerja

Guru (X2) dengan Kinerja Guru (Y) memiliki Fhitung sebesar 2,95 dan harga

Ftabel dengan db (5,86) pada taraf signifikansi α =0,05 adalah 1,48. Oleh

karena itu, Ftabel ¿

dari Thitung, maka persamaan regresi antara variabel

Motivasi Kerja Guru (X2) dengan Kinerja Guru (Y) membentuk garis linier.

Berdasarkan pengujian di atas, diambil kesimpulan bahwa uji

persyaratan linieritas dari masing-masing variabel (X1, X2 dengan Y) telah

terpenuhi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa data dari masing-

masing variabel dapat dijadikan sebagai persyaratan lebih lanjut dalam

analisis regresi.

C. Pengujian Hipotesis

1. Hipotesis Pertama: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan

antara Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah

dengan Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah

Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang

Untuk menguji hipotesis pertama yakni Terdapat hubungan yang

positif dan signifikan antara Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala

Madrasah dengan Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-

Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang digunakan

analisis korelasi parsial atau dikenal dengan Uji T, dengan kata lain dalam

hal ini dilakukan perhitungan koefisien korelasi antara variabel penelitian.

Hasil koefisien korelasi parsialnya di sini dapat dilihat sebagaimana

ditunjukkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 32Tabel Koefisien Korelasi Persepsi Guru tentang

Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1)Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1(Constant) -52,848 36,943 -1,431 ,159

X1 ,428 ,198 ,269 2,164 ,035X2 1,036 ,312 ,413 3,318 ,002

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

117

a. Dependent Variable: Y

Sebelum diterangkan tentang data pada tabel di atas, terlebih

dahulu diketahui Pengajuan Hipotesisnya sebagaimana telah diterangkan

sebelumnya di halaman 58 berikut di bawah ini:

1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi guru tentang

kepemimipinan kepala madrasah dengan kinerja guru Madrasah Tsanawiyah

Swasta Al-Washliyah Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli

Serdang.2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja guru

dengan kinerja guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung

Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi guru tentang

kepemimpinan kepala madrasah dan motivasi kerja guru secara bersama-sama

dengan kinerja guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung

Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

Dalam hal ini, kriteria pengujiannya adalah:

1. Ho diterima jika nilai signifikansinya > (lebih besar dari) 0,05.2. Ho ditolak jika nilai signifikansinya < (lebih kecil dari) 0,05.

Setelah ditentukan Hipotesis dan kriteria pengujiannya, maka hasil

pengujiannya adalah bahwa pada tabel Coefficientsa di atas diketahui

nilai signifikansi pada variabel Persepsi Guru tentang Kepemimpinan

Kepala Madrasah sebagai variabel X1 adalah 0,035. Sedangkan nilai

signifikansi ini < (lebih kecil dari) nilai 0,05. Maka Ho ditolak dan menerima

Ha, artinya adalah variabel X1 (Persepsi Guru tentang Kepemimpinan

Kepala Madrasah) berpengaruh secara siginifikan dengan variabel Y

(Kinerja Guru) di Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung

Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang.

Hal ini memberikan makna bahwa hipotesis penelitian yang

menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah dengan Kinerja

Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut

Sei Tuan Kab. Deli Serdang dapat diterima pada taraf signifikan 0,05.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

118

Hasil analisis membuktikan bahwa t hitung untuk Persepsi Guru

tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1) lebih besar dari t tabel atau

2,164 > 2 dengan nilai probabilitas sebesar 0,035 < 0,05, hal ini

menunjukkan bahwa hipotesis I yang menyatakan terdapat hubungan

yang signifikan antara Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala

Madrasah dengan kinerja guru terbukti. Apabila Persepsi tentang

kepemimpinan kepala madrasahnya yang dilakukan oleh guru-gurunya

baik maka kinerja guru juga akan meningkat dengan sendirinya.

Sedangkan untuk koefisien determinasinya dapat ditunjukkan pada

tabel berikut di bawah ini:

Tabel 33Tabel Koefisien Determinasi Persepsi Guru tentang Kepemimpinan

Kepala Madrasah (X1) dengan Kinerja Guru (Y)Correlations

X1 X2 Y

X1

Pearson Correlation 1 ,304* ,395**

Sig. (2-tailed) ,028 ,004

N 52 52 52

X2Pearson Correlation ,304* 1 ,495**

Sig. (2-tailed) ,028 ,000N 52 52 52

Y

Pearson Correlation ,395** ,495** 1

Sig. (2-tailed) ,004 ,000

N 52 52 52*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hal ini menunjukkan bahwa variabel Persepsi Guru tentang

Kepemimpinan Kepala Madrasah memiliki hubungan dengan Kinerja Guru

Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei

Tuan Kab. Deli Serdang yang ditunjukkan oleh koefisien determinasi yang

diperoleh yaitu sebesar 0,395 pada kotak Pearson Correlation. Besarnya

koefisien determinasi ini juga memberikan makna bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala

Madrasah terhadap Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-

Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang, besarnya

persentase bobot konstribusi yang diperoleh adalah 0,395 x 100% =

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

119

39,5%. Sedangkan sisanya sebesar 60,5% lagi diperkirakan berasal dari

faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam variabel penelitian ini.

Untuk lebih jelasnya lagi bisa diperhatikan pada tabel Summary

berikut:

Tabel 34Regresi Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah

(X1) dengan Kinerja Guru (Y)Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,395a ,156 ,139 15,32132

a. Predictors: (Constant), X1

Kemudian untuk menguji keberartian persamaan regresi sederhana

antara Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah dengan

Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Kec. Percut Sei

Tuan Kab. Deli Serdang dapat ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 35Regresi Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1)

dengan Kinerja Guru (Y)ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 2172,556 1 2172,556 9,255 ,004b

Residual 11737,137 50 234,743

Total 13909,692 51

a. Dependent Variable: Yb. Predictors: (Constant), X1

Tabel 36Regresi Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1)

dengan Kinerja Guru (Y)Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1(Constant) 40,314 26,305 1,533 ,132

X1 ,628 ,206 ,395 3,042 ,004

Dari tabel ANOVA di atas dapat dilihat bahwa Fhitung diperoleh

sebesar 9,225, sedangkan harga Ftabel dengan db (1,50) diperoleh sebesar

0,004. Oleh karena Fhitung > Ftabel yaitu 9,225 > 0,004, maka persamaan

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

120

garis regresi sederhana yang dibentuk oleh variabel Persepsi Guru

tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah dengan Kinerja Guru Madrasah

Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang

melalui prediktor Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah.

2. Hipotesis Kedua: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan

antara Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru Madrasah

Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan

Kab. Deli Serdang

Untuk menguji hipotesis kedua yakni terdapat hubungan yang

positif dan signifikan antara Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru

Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei

Tuan Kab. Deli Serdang digunakan analisis korelasi parsial atau dikenal

dengan Uji T, dengan kata lain dalam hal ini dilakukan perhitungan

koefisien korelasi antara variabel penelitian. Hasil koefisien korelasi

parsialnya di sini dapat dilihat sebagaimana ditunjukkan dalam tabel

berikut ini:

Tabel 37Tabel Koefisien Korelasi Motivasi Kerja Guru (X2) dengan Kinerja

Guru (Y)Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -52,848 36,943 -1,431 ,159

X1 ,428 ,198 ,269 2,164 ,035

X2 1,036 ,312 ,413 3,318 ,002

a. Dependent Variable: Y

Sebelum diterangkan tentang data pada tabel di atas, terlebih

dahulu diketahui Pengajuan Hipotesisnya sebagaimana berikut di bawah

ini:

1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi guru tentang

kepemimipinan kepala madrasah dengan kinerja guru Madrasah Tsanawiyah

Swasta Al-Washliyah Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli

Serdang.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

121

2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja guru

dengan kinerja guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung

Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi guru tentang

kepemimpinan kepala madrasah dan motivasi kerja guru secara bersama-sama

dengan kinerja guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung

Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

Dalam hal ini, kriteria pengujiannya adalah:

1. Ho diterima jika nilai signifikansinya > (lebih besar dari) 0,05.2. Ho ditolak jika nilai signifikansinya < (lebih kecil dari) 0,05.

Setelah ditentukan Hipotesis dan kriteria pengujiannya, maka hasil

pengujiannya adalah bahwa pada tabel Coefficientsa di atas diketahui

nilai signifikansi pada variabel Motivasi Kerja Guru sebagai variabel X2

adalah 0,002. Sedangkan nilai signifikansi ini < (lebih kecil dari) nilai 0,05.

Maka Ho ditolak dan menerima Ha, artinya adalah variabel X2 (Motivasi

Kerja Guru) berpengaruh secara siginifikan dengan variabel Y (Kinerja

Guru) di Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec.

Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang.

Hal ini memberikan makna bahwa hipotesis penelitian yang

menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta

Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang dapat

diterima pada taraf signifikan 0,05.

Hasil analisis membuktikan bahwa t hitung untuk Motivasi Kerja

Guru (X2) lebih besar dari t tabel atau 3,318 > 2 dengan nilai probabilitas

sebesar 0,002 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa hipotesis II yang

menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara Motivasi Kerja

Guru dengan kinerja guru terbukti. Apabila Motivasi Kerja yang dilakukan

oleh guru-gurunya baik maka kinerja guru juga akan meningkat dengan

sendirinya.

Sedangkan untuk koefisien determinasinya dapat ditunjukkan pada

tabel berikut di bawah ini:

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

122

Tabel 38Tabel Koefisien Determinasi Motivasi Kerja Guru (X2) dengan

Kinerja Guru (Y)Correlations

X1 X2 Y

X1

Pearson Correlation 1 ,304* ,395**

Sig. (2-tailed) ,028 ,004

N 52 52 52

X2Pearson Correlation ,304* 1 ,495**

Sig. (2-tailed) ,028 ,000N 52 52 52

Y

Pearson Correlation ,395** ,495** 1

Sig. (2-tailed) ,004 ,000

N 52 52 52*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hal ini menunjukkan bahwa variabel Motivasi Kerja Guru memiliki

hubungan dengan Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-

Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang yang

ditunjukkan oleh koefisien determinasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,495

pada kotak Pearson Correlation. Besarnya koefisien determinasi ini juga

memberikan makna bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Persepsi

Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap Kinerja Guru

Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei

Tuan Kab. Deli Serdang, besarnya persentase bobot konstribusi yang

diperoleh adalah 0,495 x 100% = 49,5%. Sedangkan sisanya sebesar

50,5% lagi diperkirakan berasal dari faktor-faktor lain yang tidak termasuk

dalam variabel penelitian ini.

Untuk lebih jelasnya lagi bisa diperhatikan pada tabel Summary

berikut:

Tabel 39Regresi Motivasi Kerja Guru (X2) dengan Kinerja Guru (Y)

Model SummaryModel R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,495a ,245 ,230 14,49139

a. Predictors: (Constant), X2

Kemudian untuk menguji keberartian persamaan regresi

sederhana antara Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru Madrasah

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

123

Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang

dapat ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 40Regresi Motivasi Kerja Guru (X2) dengan Kinerja Guru (Y)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 3409,668 1 3409,668 16,236 ,000b

Residual 10500,024 50 210,000

Total 13909,692 51

a. Dependent Variable: Yb. Predictors: (Constant), X2

Tabel 41Regresi Motivasi Kerja Guru (X2) dengan Kinerja Guru (Y)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1(Constant) -22,008 35,319 -,623 ,536

X2 1,242 ,308 ,495 4,029 ,000

a. Dependent Variable: Y

Dari tabel ANOVA di atas dapat dilihat bahwa Fhitung diperoleh

sebesar 4,029, sedangkan harga Ftabel dengan db (1,50) diperoleh sebesar

0,000. Oleh karena Fhitung > Ftabel yaitu 4,029 > 0,000, maka persamaan

garis regresi sederhana yang dibentuk oleh variabel Motivasi Kerja Guru

dengan Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Kec.

Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang melalui prediktor Motivasi Kerja Guru.

3. Hipotesis Ketiga: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan

antara Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah

dan Motivasi Kerja Guru secara simultan atau bersama-sama

dengan Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah

Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

124

Hipotesis III menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif

dan signifikan antara persepsi guru tentang kepemimpinan kepala

madrasah dan motivasi kerja guru secara simultan atau bersama-sama

dengan kinerja guru. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang

positif dan signifikan atau tidak antara persepsi guru tentang

kepemimpinan kepala madrasah dan motivasi kerja guru dengan kinerja

guru maka dilakukan uji regresi linier berganda dengan bantuan program

SPSS versi 20,00.

Adapun hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut.

Tabel 42Regresi Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah(X1) dan Motivasi Kerja Guru (X2) secara simultan dengan Kinerja

Guru (Y)Model Summary

Model R R Square Adjusted RSquare

Std. Error of the Estimate

1 ,558a ,311 ,283 13,98522a. Predictors: (Constant), X2, X1

Tabel 43Regresi Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1)

dan Motivasi Kerja Guru (X2) secara simultan dengan Kinerja Guru(Y)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 4325,955 2 2162,977 11,059 ,000b

Residual 9583,738 49 195,586

Total 13909,692 51

a. Dependent Variable: Yb. Predictors: (Constant), X2, X1

Tabel 44Regresi Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1)dan Motivasi Kerja Guru (X2) secara simultan dengan Kinerja Guru (Y)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

125

1(Constant) 52,848 36,943 -1,431 ,159

X1 ,428 ,198 ,269 2,164 ,035X2 1,036 ,312 ,413 3,318 ,002

a. Dependent Variable: Kinerja Guru (Y)

Tabel di atas menunjukkan bahwa secara simultan atau bersama-

sama terdapat hubungan yang positif dan siginifikan antara persepsi guru

tentang kepemimpinan kepala madrasah dan motivasi kerja guru dengan

kinerja guru. Hal ini dibuktikan dari hasil uji F hitung lebih besar dari F

tabel atau 11,059 > 4 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000<0,05. Hasil

uji R menunjukkan bahwa secara simultan variabel persepsi guru tentang

kepemimpinan kepala madrasah dan motivasi kerja guru dapat

menjelaskan variabel kinerja guru sebesar 55,8%

sedangkan sisanya sebesar 44,2% dijelaskan oleh variabel lain di luar

variabel yang diteliti.

Hal ini memberikan makna bahwa semakin baik Persepsi Guru

tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Motivasi Kerja Guru secara

bersama-sama maka akan semakin baik pula Kinerja Guru Madrasah

Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab.

Deli Serdang dapat dilihat melalui tabel berikut ini:

Tabel 45

Rangkuman Bobot Sumbangan Variabel X1 dan X2 Terhadap Y

Variabel Sumbangan Efektif (SE) %Persepsi Guru Tentang

Kepemimpinan Kepala Madrasah(X1)

39,5

Motivasi Kerja Guru(X2)

49,5

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel Motivasi

Kerja Guru memberikan sumbangan efektif yang lebih besar yaitu sebesar

49,5% dibandingkan dengan Persepsi Guru tentang Kepemimpinan

Kepala Madrasah yaitu sebesar 39,5% terhadap Kinerja Guru Madrasah

Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab.

Deli Serdang. Hal ini memberikan makna bahwa variabel Motivasi Kerja

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

126

Guru mampu atau dapat memprediksi Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah

Swasta Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang

sebesar 49,5%.

Berdasarkan data-data hasil perhitungan tersebut menunjukkan

bahwa variabel persepsi guru tentang kepemimpinan kepala madrasah

dengan motivasi kerja guru memiliki perbedaan pengaruh yang cukup

besar dengan selisih 49,5% - 39,5% = 10%.

D. Pembahasan Penelitian

Dari data yang terkumpul mengenai Kinerja Guru Madrasah

Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab.

Deli Serdang, diperoleh rentang skor antara 87 sampai dengan 137.

Selanjutnya diperoleh pula 21,1% skor kinerja guru di bawah rata-rata,

28% skor kinerja pada nilai rata-rata dan 50% skor kinerja guru di atas

nilai rata-rata. Memang hasil penelitian ini belum bisa menjamin kualitas

kerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec.

Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang, namun penelitian ini perlu

mendapatkan perhatian yang lebih serius lagi, agar kinerja guru semakin

meningkat, yang muaranya akan meningkatkan mutu pendidikan.

1. Hubungan Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala

Madrasah dengan Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-

Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang

Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa variabel

persepsi guru tentang kepemimpinan kepala madrasah memiliki skor

tertinggi adalah 112; skor terendah adalah 70; rata-rata = 90,5; modus

90,93; media 90,50; simpangan baku 9,74.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Persepsi Guru tentang

Kepemimpinan Kepala Madrasah berkorelasi positif dengan Kinerja Guru

Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei

Tuan Kab. Deli Serdang dengan besar koefisien korelasi parsialnya

sebesar r = 0,722 sedangkan sumbangan efektifnya mencapai 52,10%.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

127

Berdasarkan temuan di atas melihat secara empiris bahwa

Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah yang

diperlihatkan guru merupakan faktor penting dan sangat menentukan

dalam kaitan peningkatan Kinerja Guru. Guru merupakan komponen

penting yang berkaitan langsung dengan kegiatan belajar mengajar di

kelas. Kegagalan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di

kelas, akan mempengaruhi proses pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan. Sebagai seorang guru, hendaknya memiliki Persepsi Guru

tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah yang cukup dan memadai.

Dengan Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah yang

demikian, seorang guru akan mampu melaksanakan tugas di madrasah

dengan sebaik-baiknya.

Ringkasnya berdasarkan temuan di atas dapat disimpulkan bahwa

Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah yang ditampilkan

oleh guru akan manjadi faktor pendukung bagi peningkatan efektivitas

tugas guru madrasah, semakin baik Persepsinya tentang Kepemimpinan

Kepala Madrasah maka diyakini akan semakin baik pula efektivitas

tugasnya.

Hasil penelitian ini bersesuaian dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Nuriah Ulfah Lubis, yang menyatakan bahwa besaran

koefisien determinasi faktor hubungan Persepsi Guru tentang

Kepemimpinan Kepala Madrasah dengan Kinerja Guru di SMA Swasta

Kecamatan Medan Tembung memberikan hubungan atau sumbangsih

korelasi positif sebesar 27,1%.6 Temuan ini senada dengan pendapat dari

Timpe yang menyatakan bahwa faktor-faktor kinerja terdiri dari faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang dihubungkan

dengan sifat-sifat seseorang. Misalnya kinerja seseorang baik disebabkan

kerena kemampuan tinggi dan tipe pekerja keras, sedangkan seseorang

6 Nuriah Ulfah Lubis, Hubungan Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi dengan Kinerja Guru SMA Swasta Kecamatan Medan Tembung (Tesis, PPS UNIMED Medan, 2012), h. 93.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

128

mempunyai kinerja jelek disebabkan orang tersebut mempunyai

kemampuan rendah dan tidak memiliki upaya-upaya untuk memperbaiki

kemampuannya. Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan, seperti perilaku, sikap,

dan tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja

dan iklim organisasi.7 Ditambahkan juga oleh Gibson sebagaimana dikutip

oleh Supardi bahwa variasi yang mempengaruhi perilaku dan prestasi

kerja atau kinerja, yaitu individual, organisasional dan psikologis seperti

diuraikan di bawah ini:

1. Variabel individu, terdiri dari: (a) kemampuan dan keterampilan:

mental dan fisik, (b) latar belakang: keluarga, tingkat sosial,

penggajian, (c) demografis: umur, asal-usul, jenis kelamin.2. Variabel organisasional, terdiri dari: (a) sumber daya, (b)

kepemimpinan, (c) imbalan, (d) struktur.3. Variabel psikologis, terdiri dari: (a) persepsi, (b) sikap, (c)

kepribadian, (d) belajar, (e) motivasi.8

Selanjutnya ditambahkan juga, Sinuhaji dalam penelitiannya

menyimpulkan bahwa persepsi guru tentang kepemimpinan kepala

sekolah mempunyai hubungan yang signifikan dengan motivasi kerja

guru.9 Dengan demikian, Kinerja yang optimal dapat dicapai apabila

seseorang memiliki persepsi guru yang tergolong tinggi. Semakin baik

persepsi gurunya tentang kepemimpinan kepala madrasah, maka semakin

baik pula kinerja yang ditampilkan mereka dalam melaksanakan tugasnya

sebagai guru. Dan sebaliknya, jika persepsi buruk maka secara otomatis

buruk pula kinerja mereka yang tertampilkan tersebut.

7 A. Dale Timpe, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia Kinerja (Jakarta: Alex Media Komputindo Kelompok Gramedia, 1992), h. 32.

8 Supardi, Kinerja Guru (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2014), h. 51.

9 Beluh Sinuhaji, Hubungan Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Motivasi Kerja Guru (Tesis, PPs UNIMED Medan, 2008), h. 90.

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

129

2. Hubungan Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru Madrasah

Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan

Kab. Deli Serdang

Setiap orang dalam aktivitas berbeda satu sama lainnya tergantung

pada kemampuan, kemauan, keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan,

sasaran, imbalan, atau motif dan dorongan. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

motivasi kerja dengan kinerja guru. Sumbangan positif motivasi kerja

terhadap kinerja guru menurut hasil penelitian sebesar 72%. Angka itu

menunjukkan betapa tingginya pengaruh motivasi bekerja terhadap kinerja

guru. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Erna Yunita,

menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara motivasi

kerja dengan kinerja guru Madrasah Tsanawiyah Binjai, sumbangan relatif

motivasi kerja terhadap kinerja guur menurut hasil penelitiannya adalah

72% dan angka ini menunjukkan betapa tingginya pengaruh motivasi

bekerja terhadap kinerja guru.10 Dengan demikian seorang guru sangat

dituntut untuk dapat meningkatkan motivasi dirinya untuk bekerja, yang

akhirnya kinerja meningkat dan hal ini dapat berpengaruh terhadap mutu

pendidikan yang dikelolanya. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan

pendapat Arkitson, dkk mengatakan bahwa motivasi adalah

membicarakan faktor-faktor yang memberi energi dan arah pada perilaku

manusia. Energi dan arah pada perilaku berkaitan dengan kinerja. Dengan

demikian motivasi memiliki hubungan yang demikian eratnya dengan

kinerja.11

Selanjutnya hasil penelitian ini bersesuaian dengan pendapat

Siagian, menganggap motivasi sebagai daya pendorong yang

10 Erna Yunita, Hubungan Antara Komunikasi Antar Pribadi dan Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Binjai (Tesis, PPs UNIMED Medan, 2005), h. 64.

11 Rita L Artkitson. at all, Pengantar Psikologi: Terjemahan Nurjannah Taufik (Jakarta: Erlangga, 1993), h. 45.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

130

mengakibatkan seorang mau dan rela menggerakkan semua kemampuan,

tenaga, dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai bentuk kegiatan

yang menjadi tanggungjawabnya yang wajib dikerjakan dalam rangka

pencapaian tujuan serta berbagai sasaran organisasi yang telah

ditentukan sebelumnya.12 Ditambahkan juga bahwa motivasi merupakan

suatu penggerak yang timbul dari diri seseorang untuk mengembangkan seluruh

potensi yang dimilikinya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman menyatakan

bahwa motivasi adalah inisiatif untuk menggerakkan yang didasarkan atas

pengembangan potensi (kesadaran) seseorang itu sendiri untuk melakukan

sesuatu”13. Pendapat di atas, didukung oleh Uno Hamzah B, menyatakan bahwa:

“Motivation is energy change within the person carterized by affective arousal

and anticipatory goal reactions.” (Motivasi adalah perubahan energi dalam diri

seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai

tujuan).14 Ditambahkan lagi bahwa Menurut Usman, motivasi adalah suatu daya

yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu,

atau keadaan seseorang atau organisme yang menyebabkan kesiapannya untuk

memulai serangkaian tingkah laku atau perbuatan.15 Dan ditegaskan dalam hal ini

oleh Harmain, menyatakan bahwa guru yang mempunyai motivasi yang tinggi

senantiasa bekerja keras untuk mengatasi segala jenis permasalahan dalam

melaksanakan tugasnya untuk mencapai hasil yang lebih baik.16 Dengan

demikian bahwa motivasi kerja guru yang dimiliki oleh seorang guru

umumnya sangat mendukung untuk meningkatkan kualitas kinerja guru.

12 SP. Siagian, Teori Motivasi dan Aplikasinya (Jakarta: Bina Aksara, 1989), h. 76.

13 Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: RajaGrafindo Persada, cet. 7, 2000), h. 72.

14 Uno Hamzah B, Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di bidang Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 70.

15 Husaini Usman, Peran Baru Administrasi Pendidikan dari Sistem Sentralistik Menuju Sistem Desentralistik dalam Jurnal Ilmu Pendidikan (Jakarta: t.p., 2004), h. 24.

16 H. Harmain, Kaitan antara Motivasi Kerja dan Kinerja Guru. Jurnal Pendidikan I. 7. 1. Analytica Islamica, 2008, h. 27.

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

131

Dengan meningkatnya kinerja guru, diharapkan akan meningkatkan pula

mutu pendidikan di Indonesia.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Nazri Mader

yang menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara motivasi kerja

dengan tingkat produktivitas kerja pada taraf siginifikan 5%.17 Hasil

penelitian ini juga sejalan dengan penelitian dari Zulkifli yang menyatakan

bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi

dengan kinerja guru Matematika di SMP Negeri Kabupaten Langkat.18

Dengan demikian perlu menjadi catatan oleh guru, bahwa faktor motivasi

bekerja tidak dapat diabaikan, karena faktor ini memiliki pengaruh yang

cukup signifikan terhadap kinerjanya.

3. Hubungan antara Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala

Madrasah dan Motivasi Kerja Guru secara bersama-sama dengan

Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah

Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang

Kedua variabel bebas yakni persepsi guru tentang kepemimpinan

kepala madrasah dan motivasi kerja guru secara bersama-sama memiliki

hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja guru Madrasah

Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab.

Deli Serdang. Hal ini berarti semakin tinggi dan baik persepsi gurunya

tentang kepemimpinan kepala madrasah dan motivasi kerja maka akan

semakin tinggi dan baik pula kualitas kinerja guru. Temuan penelitian ini

relevan dari pandangan Arikunto yang menyatakan bahwa ada tiga hal

yang mempengaruhi kualitas kinerja seorang guru, dimana salah satu di

antaranya adalah kemampuan umumnya. Dalam penelitian ini,

17 Nazri Mader, Latar Belakang Pendidikan, Motivasi Kerja, Sikap Kerja, dan Kemampuan Kerja dalam Kaitannya dengan Tingkat Produktivitas Kerja Teknisi (Tesis: PPs IKIP Jakarta, 1998), h. 76.

18 Zulkifli, Hubungan Motivasi Berprestasi, Kemampuan Menggunakan Media Pembelajaran, dan Kebiasaan Belajar terhadap Kinerja Guru Matematika se Kabupaten Langkat (Tesis: PPs UNIMED Medan, 2003), h. 78.

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

132

kemampuan guru dalam menjalankan tugasnya adalah berkaitan dengan

kemampuan berpersepsi yang baik dengan kepala madrasah tentang

kepemimpinannya dalam menjalankan pendidikannya di madrasah yang

ia kelola. Selanjutnya temuan penelitian ini mendukung hasil penelitian

oleh Sinambela yang menyatakan motivasi kerja, komunikasi

interpersonal dan supervisi instruksional kepala sekolah berkorelasi

secara positif dengan keterampilan mengelola pembelajaran di SMU

Negeri di DKI Jakarta.19 Selain itu, Nasution juga menyatakan bahwa

terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan komunikasi dan

motivasi kerja dengan unjuk kerja manajemen kelas guru Madrasah

Tsanawiyah Negeri di Kota Medan. Sibuea juga memperoleh kesimpulan

terdapat korelasi yang positif antara keterampilan manajerial dan motif

berprestasi kepala sekolah menengah kejuruan dengan efektivitas kinerja

SMK di Kota Medan.20 Ditambahkan juga oleh Erna Yunita, besarnya

sumbangan efektif variabel komunikasi antar pribadi dengan variabel

kinerja guru Madrasah Tsanawiyah di Binjai adalah sebesar 28,99% dan

11,71%, serta sumbangan relatif dan sumbangan efektif variabel motivasi

kerja dengan variabel kinerja guru Madrasah Tsanawiyahnya adalah

sebesar 71,01% dan 28,66%.21

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa faktor persepsi guru

tentang kepemimpinan kepala madrasah dan motivasi kerja guru

merupakan dua faktor yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja

guru, khususnya guru yang mengajar di Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-

Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang.

19 M. Arja Sinurat dan Ida Sinambela T, Keterampilan Guru dalam Mengelola Pembelajaran dan Beberapa Variabel Penentunya. Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Vol 3 Lembaga Penelitian UNIMED, 2002), h. 83.

20 Inom Nasution, Hubungan Pengetahuan Komunikasi dan Motivasi Kerja dengan Unjuk Kerja Manajemen Kelas Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri di Kota Medan (Tesis: PPs UNIMED, 2000), h. 86.

21 Erna Yunita, Hubungan Antara Komunikasi Antar Pribadi dan Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Binjai (Tesis, PPs UNIMED Medan, 2005), h. 67.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

133

Besarnya sumbangan relatif dan sumbangan efektif variabel

persepsi guru tentang kepemimpinan kepala madrasah dengan variabel

kinerja guru Madrasah Tsanawiyah adalah sebesar 28,99% dan 11,71%.

Dengan demikian, persepsi guru tentang kepemimpinan kepala madrasah

memiliki sumbangan yang berarti dalam meningkatkan kinerja guru.

Sehingga dengan semakin tinggi dan baiknya persepsi guru tentang

kepemimpinan kepala madrasah maka akan semakin tinggi dan baiknya

pula kinerja guru.

Besarnya sumbangan relatif dan sumbangan efektif variabel

motivasi kerja dengan variabel kinerja guru Madrasah Tsanawiyah Swasta

Al-Washliyah Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli

Serdang adalah sebesar 71,01% dan 28,66%. Dengan demikian motivasi

kerja memiliki sumbangan yang berarti dalam meningkatkan kinerja guru.

Sehingga dengan semakin tingginya motivasi kerja maka akan semakin

tinggi pula kinerja guru. Perhitungan yang selanjutnya, ternyata

mendapatkan terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi guru

tentang kepemimpinan kepala madrasah dengan motivasi kerja. Ternyata

semakin baiknya persepsi guru tentang kepemimpinan kepala madrasah

dapat meningkatkan motivasi kerja guru.

Sebagaimana diketahui, salah satu bidang penting dalam

adminstrasi/manajemen pendidikan adalah berkaitan dengan

personil/sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan,

baik itu pendidik seperti guru maupun tenaga kependidikan seperti tenaga

administratif. Intensitas dunia pendidikan berhubungan dengan manusia

dapat dipandang sebagai suatu perbedaan penting antara lembaga

pendidikan/organisasi madrasah dengan organisasi lainnya.22

Kinerja Guru akan menjadi optimal, bilamana diintegrasikan dengan

komponen persekolahan, apakah itu kepala sekolah, guru, karyawan

maupun peserta didik. Kinerja guru akan bermakna bila dibarengi dengan

22 Abin Syamsuddin Makmun, Tenaga Pendidik (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h. 123.

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

134

nawaitu yang bersih dan ikhlas, serta selalu menyadari akan kekurangan

yang ada pada dirinya, dan berupaya untuk dapat meningkatkan atas

kekurangan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan ke arah yang

lebih baik. kinerja yang dilakukan hari ini akan lebih baik dari kinerja hari

kemarin, dan tentunya kinerja masa depan lebih baik dari kinerja hari ini.

Terkait dengan pemahaman tentang Kinerja Guru ini agar

mendapatkan kinerja yang maksimal dan efektif, A. Rusdiana dan Yety

Heryati menjelaskan setidaknya ada 10 (sepuluh) kompetensi guru,

yaitu:23

1) Memiliki kepribadian sebagai guru;2) Menguasai landasan pendidikan;3) Menguasai bahan pengajaran;4) Menyusun program pengajaran;5) Melaksanakan proses belajar mengajar;6) Melaksanakan penilaian pendidikan;7) Melaksanakan bimbingan;8) Melaksanakan administrasi;9) Menjalin kerja sama dan interaksi dengan guru, sejawat, dan

masyarakat;10) Melaksanakan penelitian sederhana.

Dalam Syaiful Sagala24 bahwa tugas dan tanggungjawab guru

begitu berat dan luas. Beliau menginventarisir tugas guru secara garis

besar, yaitu:

1) Mewariskan kebudayaan dalam bentuk kecakapan, kepandaian dan

pengalaman empirik kepada pada muridnya;2) Membentuk kepribadian anak didik sesuai dengan nilai dasar negara;3) Mengantarkan anak didik menjadi warganegara yang baik serta

memfungsikan diri sebagai media dan perantara pembelajaran bagi

anak didik;4) Mengarahkan dan membimbing anak sehingga memiliki kedewasaan

dalam berbicara, bertindak dan bersikap;

23 A. Rusdiana dan Yeti Heryati, Pendidikan Profesi Keguruan: Menjadi Guru Inspiratif dan Inovatif (Bandung: Pustaka Setia, 2015), h. 85.

24 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 12.

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

135

5) Memungsikan diri sebagai penghubung antara sekolah dan

masyarakat lingkungan, baik sekolah negeri maupun swasta;6) Harus mampu mengawal dan menegakkan disiplin baik untuk dirinya,

maupun murid dan orang lain;7) Memungsikan diri sebagai administrator dan sekaligus manajer yang

disenangi;8) Melakukan tugasnya dengan sempurna sebagai amanat profesi;9) Guru diberi tanggungjawab paling besar dalam hal perencanaan dan

pelaksanaan kurikulum serta evaluasi keberhasilannya; 10) Membimbing anak untuk belajar memahami dan menyelesaikan

masalah yang dihadapi muridnya;11) Guru harus dapat merangsang anak didik untuk memiliki semangat

yang tinggi dan gairah yang kuat dalam membentuk kelompok studi,

mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka memperkaya

pengalaman.

E. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan secara optimal dengan menekan

seminimal mungkin bias terjadi, namun tidak menutup kemungkinan akan

adanya faktor keterbatasan manusia yang tidak dapat dihindari karena

melibatkan orang banyak yang menjadi responden dalam mengambil data

penelitian. Sangat memungkinkan terjadinya ketidakseriusan dan

ketidakterbukaan para responden dalam mengisi kuesioner penelitian.

Keterbatasan lain dari penelitian ini adalah instrumen data

penelitian itu sendiri, walaupun telah teruji kesahihan dan kehandalannya,

namun ada kemungkinan terjadi interkorelasi antara variabel, sungguhpun

hasil analisis menunjukkan tingkat interkorelasi yang tidak signifikan.

Keterbatasan lain adalah penelitian ini hanya melibatkan faktor

Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Motivasi

Kerja Guru dalam melihat Kinerja Guru sehingga diperlukan penelitian

lanjutan guna mengungkapkan lebih jauh aspek-aspek apa saja yang

menjadi permasalahan pada guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah

136

Washliyah Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang berkaitan

dengan peningkatan kinerjanya.