23
46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh setiap tahapan yang dilakukan. Penelitian ini membahas terkait pengaruh metode pembelajaran Picture and Picture terhadap peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar pada kelas V di SD Negeri Griba 255. Dalam penelitian ini penelitian membagi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang mendapat perlakuan menggunakan metode pembelajaran Picture and Picture sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Proses pembelajaran pada tahap awal, peneliti memberikan soal pretest untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam materi siklus air. Kemudian pada tahap selanjutnya, peserta didik diberikan pembelajaran yang berbeda pada setiap kelasnya. Kelas eksperimen peneliti menggunakan metode Picture and Picture, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran konvensional. Pada tahap akhir, peneliti memberikan soal kepada peserta didik untuk mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang telah dilakukan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.fkip.unla.ac.id/files/original/d8dd2ef7771afddae475ecac... · yaitu uji homogenitas menggunakan Levene’s test for

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 46

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Penelitian

    4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian

    Pada bab ini dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang

    diperoleh setiap tahapan yang dilakukan. Penelitian ini membahas terkait pengaruh

    metode pembelajaran Picture and Picture terhadap peningkatan pemahaman konsep

    peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar pada

    kelas V di SD Negeri Griba 255. Dalam penelitian ini penelitian membagi dua

    kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen

    adalah kelompok yang mendapat perlakuan menggunakan metode pembelajaran

    Picture and Picture sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang

    menggunakan metode pembelajaran konvensional.

    Proses pembelajaran pada tahap awal, peneliti memberikan soal pretest untuk

    mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam materi siklus air. Kemudian

    pada tahap selanjutnya, peserta didik diberikan pembelajaran yang berbeda pada

    setiap kelasnya. Kelas eksperimen peneliti menggunakan metode Picture and Picture,

    sedangkan pada kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran konvensional.

    Pada tahap akhir, peneliti memberikan soal kepada peserta didik untuk mengetahui

    hasil dari proses pembelajaran yang telah dilakukan.

  • 47

    Data dalam tahap ini diperoleh dari hasil pretest dan posttest pemahaman konsep

    peserta didik tentang materi siklus air, serta pengolahannya dilakukan menggunakan

    bantuan software Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 22 for Windows.

    Selain mendapat data dari hasil pretest dan posttest dalam penelitian ini diperoleh

    dari hasil observasi. Agar mendapat gambaran yang jelas mengenai pengolahan data

    pada penelitian ini, maka diperoleh hasil penelitian seperti di bawah ini:

    4.1.1 Analisis Data Hasil Penelitian

    1) Data Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

    Data pretest diolah dengan memberikan soal tes mengenai siklus air terhadap

    kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui

    kemampuan awal yang dimiliki peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran

    dilaksanakan.

    (1) Uji Normalitas Data Pretest

    Uji normalitas data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol digunakan untuk

    mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Ukuran

    sampel pada penelitian ini adalah 30 peserta didik untuk masing-masing kelas.

    Pengujian normalitas yang digunakan adalah Shapiro-Wilk. Berikut adalah langkah-

    langkah penarikan kesimpulan untuk uji normalitas:

    Perumusan hipotesis pengujian normalitas sebagai berikut:

    H0: Data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.

    H1: Data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berdistribusi normal.

    Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

  • 48

    (a) Jika nilai signifikan ≥ 0,05 maka H0 diterima.

    (b) Jika nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak.

    Adapun hasil statistik uji normalitas pretest pemahaman konsep kelas eksperimen dan

    kelas kontrol sebagai berikut:

    Tabel 4.1

    Uji Normalitas Pretest Pemahaman Konsep

    Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

    Tests of Normality

    Kelas

    Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig.

    Pretest Kelas Eksperimen ,945 30 ,126

    Kelas Kontrol ,941 30 ,100

    *. This is a lower bound of the true significance.

    a. Lilliefors Significance Correction

    Berdasarkan output SPSS pada tabel 4.1 nilai Sig. Kelas eksperimen yaitu 0.126,

    karena 0.126 ≥ 0,05 maka H0 diterima, data pretest kelas eksperimen berasal dari

    populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan nilai Sig. Kelas kontrol yaitu 0.100,

    karena 0.100 ≥ 0,05 maka H0 diterima pretest kelas kontrol berasal dari populasi yang

    berdistribusi normal.

    Pengujian normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa

    kedua kelas berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian selanjutnya

    yaitu uji homogenitas menggunakan Levene’s test for equality variance.

  • 49

    (2) Uji Homogenitas Data Pretest

    Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok data sampel

    berasal dari populasi yang memiliki varian yang sama atau tidak. Berikut adalah

    langkah-langkah penarikan kesimpulan untuk uji homogenitas:

    Hipotesis Statistik:

    H0: 𝜎12 = 𝜎2

    2

    H1: 𝜎12 ≠ 𝜎2

    2

    Keterangan:

    H0 : Data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varian yang homogen.

    H1 : Data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varian yang tidak

    homogen.

    𝜎12 : Varians kelas eksperimen

    𝜎22 : Varians kelas kontrol

    Kriteria pengujian dengan menggunakan taraf signifikan 5% (𝛼= 0,05)

    1) Jika nilai signifikan ≥ 0,05, maka H0 diterima.

    2) Jika nilai signifikan < 0,05, maka H0 ditolak.

    Berikut ini adalah hasil uji homogenitas pretest pemahaman konsep Ilmu

    Pengetahuan Alam kelas eksperimen dan kelas kontrol:

  • 50

    Tabel 4.2

    Hasil Uji Homogenitas Pretest

    Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

    Test of Homogeneity of Variances

    Pretest

    Levene

    Statistic df1 df2 Sig.

    ,009 1 58 ,926

    Berdasarkan output SPSS pada tabel 4.2 maka dapat ditarik kesimpulan nilai

    0,926 ≥ 0,05 maka H0 diterima, dapat diartikan bahwa tidak terdapat perbedaan

    varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, hal ini berarti sampel memiliki

    varians yang sama (homogen). Data pretest kedua kelas dilanjutkan untuk pengujian

    beda beda rata-rata Maka untuk menguji uji-t menggunakan uji Independent sampel

    T-Test.

    (3) Uji Beda Rata-rata Data Pretest

    Uji perbedaan rata-rata pada data pretest dilakukan untuk mengetahui

    kemampuan awal peserta didik tersebut, bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol

    dalam keadaan awal yang sama dimana kemampuan rata-rata pada kedua kelas

    tersebut sama pada awalnya. Uji perbedaan rata-rata pretest kedua kelas ini di uji

    dengan menggunakan uji-t. Perbedaan rata-rata ini sebelumnya harus di uji dengan uji

    normalitas dan homogenitas. Jika data memenuhi kriteria normalitas dan

    homogenitas, maka pengujannya menggunakan uji Independent sampel T-Test.

    Berikut ini hipotesis untuk uji-t adalah:

    H0: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai pretest

  • 51

    H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai pretest

    Rumusan Hipotesis menurut Sugiyono (2015)

    H0:µ1 = µ2

    H1 :µ1 ≠ µ2

    Keterangan:

    µ1: Rata-rata peningkatan keterampilan menulis karangan narasipada peserta didik

    µ2: Rata-rata peningkatan metode pembelajaran konvensional.

    ≠ : Tidak sama dengan

    Kriteria pengujian taraf signifikan uji sebesar 5% (𝛼= 0,05):

    1) Jika nilai signifikan ≥ 0,05, maka H0 diterima.

    2) Jika nilai signifikan < 0,05, maka H0 ditolak.

  • 52

    Tabel 4.3

    Hasil Uji-t Pretest

    Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

    Independent Samples Test

    Levene's

    Test for

    Equality

    of

    Variances t-test for Equality of Means

    F Sig. T Df

    Sig.

    (2-

    tailed

    )

    Mean

    Differe

    nce

    Std.

    Error

    Differe

    nce

    95% Confidence

    Interval of the

    Difference

    Lower Upper

    Pr

    ete

    st

    Equal

    variance

    s

    assumed

    .009 .926 .927

    58

    .358 2.200 2.374 -2.552 6.952

    Equal

    variance

    s not

    assumed

    .927 57.997 .358 2.200 2.374 -2.552 6.952

    Tabel 4.3 merupakan hasil output SPSS uji-t kelas eksperimen dan kelas kontrol.

    Berdasarkan hasil data yang diperoleh yaitu 0,358 dimana 0,358 ≥ 0,05 maka

    H0diterima. Kesimpulan dari hasil nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol,

    yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata kemampuan

    pemahaman konsep peserta didik kelas eksperimen dengan kelas kontrol pada mata

    pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Hal ini berarti nilai peretest kedua kelas tidak

    memiliki perbedaan.

  • 53

    2) Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

    Pengujian hipotesis penelitian yang pertama, yaitu terdapat peningkatan

    pemahaman konsep pada peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pegetahuan Alam

    yang dalam proses pembelajarannya diberi treatment dengan menggunakan metode

    Picture and Picture. Tahap ini pengujiannya diperoleh dari data pretest dan postest

    kelas eksperimen yang bertujuan untuk melihat pengaruh metode Picture and Picture

    terhadap peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran Ilmu

    Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar.

    (1) Uji Normalitas Data Pretest dan Postest Kelas Eksperimen

    Uji normalitas hasil pretest dan postest kelas eksperimen digunakan untuk

    mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Ukuran

    sampel pada penelitian ini adalah 30 peserta didik. Pengujian normalitas yang

    digunakan adalah Shapiro-Wilk. Berikut adalah langkah-langkah penarikan

    kesimpulan untuk uji normalitas:

    Perumusan hipotesis pengujian normalitas sebagai berikut:

    H0: Data pretest dan posttest kelas eksperimen berdistribusi normal.

    H1: Data pretest dan posttest kelas eksperimen tidak berdistribusi normal.

    Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

    (a) Jika nilai signifikan ≥ 0,05 maka H0 diterima.

    (b) Jika nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak.

    Adapun hasil statistik uji normalitas petest dan posttest pemahaman konsep Ilmu

    Pengetahuan Alam:

  • 54

    Tabel 4.4

    Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

    Tests of Normality

    Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig.

    Pretest ,945 30 ,126

    Postest ,944 30 ,118

    *. This is a lower bound of the true

    significance.

    a. Lilliefors Significance Correction

    Berdasarkan hasil SPSS pada tabel 4.4 nilai signifikan untuk nilai pretest adalah

    0,126 dan nilai posttest 0,118. Terlihat bahwa nilai signifikan data pretest dan

    posttest ≥ 0,05, maka H0 diterima. Dengan kata lain, data pretest dan posttest kelas

    eksperimen berdistribusi normal.

    (2) Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

    Setelah dilakukan uji normalitas dan diketahui data pretest dan data posttest kelas

    eksperimen berdistribusi normal maka tahap selanjutnya yaitu pengujian

    homogenitas, dengan tujuan untuk mengetahui data pretest dan posttest kelas

    eksperimen mempunyai varians yang sama atau berbeda. Dalam uji homogenitas ini

    dilakukan uji Levence’s test dengan taraf signifikan 5% (𝛼= 0,05):

    Hipotesis Statistik:

    H0: 𝜎12 = 𝜎2

    2

    H1: 𝜎12 ≠ 𝜎2

    2

    Keterangan:

  • 55

    H0: Tidak terdapat perbedaan varians antara data pretest dan data posttest kelas

    eksperimen (homogen).

    H1: Terdapat perbedaan varians antara data pretest dan data posttest kelas

    eksperimen (tidak homogen).

    𝜎12 : Varians pretest kelas eksperimen

    𝜎22 : Varians posttest kelas kontrol

    ≠ : Tidak sama dengan

    Kriteria pengujian dengan menggunakan taraf signifikan 5% (𝛼= 0,05)

    (a) Jika nilai signifikan ≥ 0,05, maka H0 diterima.

    (b) Jika nilai signifikan< 0,05, maka H0 ditolak.

    Berikut ini adalah hasil uji homogenitas pretest dan posttest:

    Tabel 4.5

    Hasil Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

    Test of Homogeneity of Variances

    Levene Statistic df1 df2 Sig.

    ,758 1 58 ,388

    Berdasarkan hasil SPSS pada tabel 4.5 maka dapat ditarik kesimpulan nilai

    signifikan dari data tersebut 0,388, karena 0,388 ≥ 0,05 maka H0 diterima, maka dapat

    diartikan bahwa tidak terdapat perbedaan varians antara data pretest dan posttest

    kelas eksperimen, hal ini berarti sampel memiliki varians yang sama (homogen). Data

    pretest dan posttest kelas eksperimen dilanjutkan untuk pengujian beda beda rata-rata.

    Maka untuk menguji uji-t menggunakan uji Paired sampel T-Test.

  • 56

    (3) Uji Perbedaan Rata-rata Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

    Setelah dilakukan pengujian normalitas dan homogenitas, maka tahap

    selanjutnya adalah pengujian perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji Paired

    sampel T-Test. Dengan taraf signifikan 5% (𝛼= 0,05). Berikut ini hipotesis untuk uji t

    adalah:

    H0: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai pretest dan

    postest pemahaman konsep kelas eksperimen.

    H1: Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai pretest dan posttest

    terhadap pemahaman konsep kelas eksperimen.

    Rumusan Hipotesis menurut Sugiyono (2015)

    H0: µ1 = µ2

    H1: µ1 ≠ µ2

    Keterangan:

    µ1: Rata-rata nilai pretest kelas eksperimen.

    µ2: Rata-rata nilai postest kelas eksprimen.

    ≠: Tidak sama dengan

    Kriteria pengujian taraf signifikan uji sebesar 5% (𝛼= 0,05):

    (a) Jika nilai signifikan ≥ 0,05, maka H0 diterima.

    (b) Jika nilai signifikan < 0,05, maka H0 ditolak.

  • 57

    Tabel 4.6

    Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Data Pretest dan Posttest

    Paired Samples Test

    Paired Differences

    t Df

    Sig.

    (2-

    tailed) Mean

    Std.

    Deviati

    on

    Std.

    Error

    Mean

    95% Confidence

    Interval of the

    Difference

    Lower Upper

    Pair

    1

    Pretest

    Postest

    -25.367 10.108 1.845 -29.141 -21.592 -13.745 29 ,000

    Tabel 4.6 merupakan hasil output SPSS uji-t nilai pretest dan posttest

    pemahaman konsep Ilmu Pengetahuan Alam. Berdasarkan hasil data yang diperoleh

    nilai signifikan (2-tailed) yaitu 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

    Kesimpulan dari hasil nilai pretest dan posttest kelas eksperimen, yaitu terdapat

    perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai pretest dan posttest pada peserta

    didik kelas eksperimen.

    (4) Penarikan Kesimpulan Hipotesis Penelitian Pertama

    Berdasarkan uji perbedaan rata-rata nilai pretest dan posttest kelas eksperimen

    diperoleh kesimpulan rata-rata peserta didik mengalami peningkatan secara signifikan

    di kelas eksperimen. Dari hasil tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

    terdapat pengaruh metode Picture and Picture terhadap peningkatan pemahaman

    konsep peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar,

    karena rata-rata nilai peserta didik meningkat secara signifikan.

  • 58

    4.1.2 Analisis Peningkatan Pemahaman

    Pengujian kedua pada penelitian ini yaitu dengan cara menguji hipotesis yang

    digunakan data indeks gain kelas eksperimen dan kelas kontrol. Indeks gain

    digunakan untuk melihat peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada kelas

    eksperimen dan kelas kontrol, data dihitung dengan rumus gain ternormalisasi.

    Uji beda rata-rata (uji -t) digunakan untuk menjawab hipotesis yang kedua, tapi

    sebelum melakukan uji t data harus di uji normalitas dan homogenitas terlebih

    dahulu. Adapun langkah dalam pengujian hipotesis yang kedua adalah sebagai

    berikut:

    (1) Uji Normalitas Indeks Gain

    Uji normalitas yang kedua digunakan untuk mengetahui apakah data yang

    diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Data yang berdistribusi normal itu adalah

    data yang berada disekitar daerah rata-rata dan median.

    Perumusan hipotesis adalah sebagai berikut:

    H0 :data indeks gain kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.

    H1 :data indeks gain kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berdistribusi normal.

    Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

    (a) Jika nilai signifikan ≥ 0,05 maka H0 diterima.

    (b) Jika nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak.

    Adapun hasil statistik uji normalitas indeks gain kelas eksperimen dan kelas kontrol

    sebagai berikut:

  • 59

    Tabel 4.7

    Hasil Uji Normalitas Data Indeks Gain

    Tests of Normality

    Kelas

    Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig.

    Indeks

    Gain

    Kelas

    Eksperimen .966 30 ,437

    Kelas Kontrol .942 30 ,105

    *. This is a lower bound of the true significance.

    a. Lilliefors Significance Correction

    Berdasarkan tabel di atas nilai signifikan untuk kelas eksperimen adalah 0,437

    dan kelas kontrol 0,105. Terlihat bahwa nilai signifikan kedua kelas ≥ 0,05, maka H0

    diterima. Maka dari itu, nilai indeks gain yang diperoleh dari kedua kelas tersebut

    berdistribusi normal.

    (2) Uji Homogenitas Indeks Gain

    Uji homogenitas dilakukan apabila uji normalitas dan nilai indeks gain di kedua

    kelas berdistribusi normal maka pada tahap selanjutnya dilakukan uji homogenitas,

    dengan tujuan untuk mengetahui kedua kelas sampel mempunyai varians yang sama

    atau beda. Dalam uji homogenitas ini dilakukan uji Levence’s test dengan taraf

    signifikan 5% (𝛼= 0,05):

    Hipotesis Statistik:

    H0: 𝜎12 = 𝜎2

    2

    H1: 𝜎12 ≠ 𝜎2

    2

  • 60

    Keterangan:

    H0: Tidak terdapat perbedaan varians antara data kelas eksperimen dan kelas kontrol

    (homogen).

    H1: Terdapat perbedaan varians antara data kelas eksperimen dan kelas kontrol (tidak

    homogen).

    𝜎12: Varians pretest kelas eksperimen

    𝜎22: Varians postest kelas kontrol

    ≠ : Tidak sama dengan

    Kriteria pengujian dengan menggunakan taraf signifikan 5% (𝛼= 0,05)

    (a) Jika nilai signifikan ≥ 0,05, maka H0 diterima.

    (b) Jika nilai signifikan < 0,05, maka H0 ditolak.

    Berikut ini adalah hasil uji homogenitas indeks gain kelas eksperimen dan kelas

    kontrol:

    Tabel 4.8

    Hasil Uji Homogenitas Data Indeks Gain

    Test of Homogeneity of Variances

    Indeks Gain

    Levene

    Statistic df1 df2 Sig.

    ,748 1 58 ,391

    Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai signifikan dari data tersebut adalah kelas

    eksperimen 0,391. Nilai signifikan tersebut ≥ 0,05, sehingga H0 diterima. Hal ini

  • 61

    dapat diartikan bahwa data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai

    varians yang sama (homogen).

    (3) Uji Perbedaan Rata-rata Indeks Gain

    Setelah dilakukan pengujian homogenitas dan diketahui bahwa kedua sampel

    tersebut homogen, maka tahap selanjutnya adalah pengujian perbedaan rata-rata data

    indeks gain dengan menggunakan uji IndependentSampele T-Test. Dengan taraf

    signifikan 5% (𝛼= 0,05). Berikut ini hipotesis untuk uji t adalah:

    H0: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai pretest dan posttest

    terhadap peningkatan pemahaman konsep

    H1: Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai pretest dan posttest

    terhadap peningkatan pemahaman konsep

    Rumusan Hipotesis menurut Sugiyono (2015)

    H0: µ1 = µ2

    H1: µ1 ≠ µ2

    Keterangan:

    µ1: Rata-rata nilai pretest kelas eksperimen.

    µ2: Rata-rata nilai posttest kelas eksprimen.

    ≠ : Tidak sama dengan

    Kriteria pengujian taraf signifikan uji sebesar 5% (𝛼= 0,05):

    (a) Jika nilai signifikan ≥ 0,05, maka H0 diterima.

    (b) Jika nilai signifikan < 0,05, maka H0 ditolak.

  • 62

    Hasil statistik uji perbedaan rata-rata data indeks gain keterampilan menulis

    karangan narasi kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut:

    Tabel 4.9

    Hasil Uji-t Data Indeks Gain

    Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

    Independent Samples Test

    Levene's

    Test for

    Equality of

    Variances t-test for Equality of Means

    F Sig. T Df

    Sig.

    (2-

    tailed

    )

    Mean

    Differe

    nce

    Std.

    Error

    Differe

    nce

    95%

    Confidence

    Interval of the

    Difference

    Lower Upper

    Indek

    s

    Gain

    Equal

    varia

    nces

    assu

    med

    .748 .391 7.025

    58

    .000 .32064 .04564 .22927 .4120

    1

    Equal

    varia

    nces

    not

    assu

    med

    7.025 54.681 .000 .32064 .04564 .22915 .4121

    3

    Berdasarkan hasil data diatas diperoleh nilai signifikan (2-tailed) yaitu 0,000.

    Dimana 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak. Hasil indeks gain kelas eksperimen lebih

    besar dibanding dengan hasil indeks gain kelas kontrol. Oleh karena itu dapat

    disimpulkan bahwa peningkatan rata-rata pemahaman konsep peserta didik

  • 63

    menggunakan metode Picture and Picture pada kelas eksperimen lebih baik dari pada

    kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.

    (4) Kesimpulan Hipotesis Penelitian

    Berdasarkan uji perbedaan rata-rata data indeks gain pemahaman konsep peserta

    didik pada materi siklus air kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan

    bahwa indeks gain kelas eksperimen lebih besar dari indeks gain kelas kontrol, yang

    artinya terdapat peningkatan pemahaman konsep peserta didik sekolah dasar

    menggunakan metode Picture and Picture pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

    Alam dengan materi siklus air lebih baik dari kelas kontrol yang menggunakan

    metode pembelajaran konvensional.

    4.1.3 Deskripsi Kegiatan Pembelajaran

    Ada pun deskripsi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Picture

    and Picture di kelas V SD Negeri Griba 255 Bandung sebagai berikut:

    1) Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran pada Kelas Kontrol

    (1) Perencanaan

    Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu menyiapkan beberapa

    perangkat pembelajaran diantaranya: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

    lembar soal, dan lembar observasi guru untuk mengevaluasi pelaksanaan

    pembelajaran. Semua perangkat pembelajaran telah disetujui oleh dosen pembimbing

    dan pendidik di SD Negeri Griba 255 dengan materi yang diajarkan yaitu tema 8

    subtema 3 mengenai “Manusia dan Lingkungannya”.

  • 64

    (2) Pelaksanaan Tindakan

    Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada RPP yang telah dibuat oleh peneliti

    dan peneliti bertindak sebagai pendidik. Pada tahap awal peneliti memberikan lembar

    soal (pretest) kepada kelas kontrol setelah peserta didik selesai mengerjakan pretest,

    pendidik menjelaskan tentang arti dari siklus air, proses terjadinya siklus air, tahapan-

    tahapan terjadinya siklus air, dan bagaimana kelebihan dan kekurangan menjaga air

    dan alam sekitar.

    (3) Hasil

    Pada akhir pembelajaran peserta didik memberikan kesimpulan dari

    pembelajaran yang telah dilaksanakan mengenai proses terjadinya siklus air. Pendidik

    memberikan posttest setelah selesai posttest peserta didik diberikan tugas untuk

    dikerjakan dirumah mengenai pembelajaran yang telah disampaikan.

    2) Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran pada Kelas Eksperimen

    (1) Perencanaan

    Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu menyiapkan beberapa

    perangkat pembelajaran diantaranya: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

    gambar-gambar siklus air, lembar kerja siswa, lembar soal, dan lembar observasi guru

    untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran. Semua perangkat pembelajaran telah

    disetujui oleh dosen pembimbing dan pendidik di SD Negeri Griba 255. Materi yang

    diajarkan yaitu tema 8 subtema 3 mengenai “Manusia dan Lingkungannya”.

  • 65

    (2) Pelaksanaan Tindakan

    Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada RPP yang telah dibuat oleh

    peneliti. Peneliti bertindak sebagai pendidik dan yang menjadi observer adalah teman

    sejawat. Selama pembelajaran observer mengamati kegiatan pendidik tanpa

    mengganggu proses pembelajaran.

    Pada tahap awal peneliti memberikan lembar soal (pretest) kepada kelas

    eksperimen setelah peserta didik selesai mengerjakan pretest, pendidik menjelaskan

    tentang arti dari siklus air, proses terjadinya siklus air, tahapan-tahapan siklus air,

    kemudian kelebihan dan kekurangan menjaga air. Setelah selesai menjelaskan

    pendidik dan peserta didik pun bertanya jawab mengenai apa yang telah di pelajari.

    Tahap selanjutnya pendidik memperlihatkan gambar terjadinya proses terjadinya

    siklus air kepada peserta didik dan pendidik bertanya jawab mengenai peristiwa yang

    ada di dalam gambar tersebut tujuannya untuk merangsang pikiran peserta didik.

    Setelah itu pendidik membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk

    mengurutkan tahapan siklus air menjadi urutan yang logis dilembar kerja siswa yang

    telah dibagikan pada setiap kelompok, setelah itu pendidik menunjuk setiap

    perwakilan kelompoknya untuk mempersentasikan hasil lembar kerja siswa tersebut,

    Kemudian pendidik mengevalusi hasil kerja siswa tersebut. Tahap selanjutnya yaitu

    posttest. Posttest dilakukan untuk mengetahui hasil setelah diberikan pelakuan

    dengan menggunakan pembelajaran metode Picture and Picture.

  • 66

    (3) Hasil

    Pada akhir pembelajaran peserta didik memberikan kesimpulan dari

    pembelajaran yang telah dilaksanakan mengenai proses siklus air. Pendidik

    memberikan refleksi dan memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah mengenai

    pembelajaran yang telah disampaikan.

    Berdasarkan hasil penelitian pada lembar observasi kegiatan pendidik pada

    kegiatan belajar pembelajaran, maka masih perlu adanya identifikasi untuk perbaikan.

    Lembar observasi digunakan dalam penelitian ini adalah untuk dapat melihat apakah

    pelaksanaan metode Picture and Picture sudah tepat atau tidak dilaksanakan dalam

    proses pembelajaran. Hasil kegiatan observasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

    Tabel 4.10

    Analisis Hasil Observasi Pembelajaran Kelas Eksperimen

    Aktivitas Jumlah

    Keseluruhan

    Jumlah

    Terlaksana

    Persentasi

    Keterlaksanaan

    Pendidik 10 8 8

    10 x 100% = 80%

    Berdasarkan analisia pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa persentase

    keterlaksanaan pembelajaran pada pendidik sebesar 80%. menunjukkan bahwa

    aktivitas pendidik berada dalam klasifikasi yang baik. Sehingga dapat disimpulkan

    bahwa pembelajaran telah dilaksanakan dengan baik.

  • 67

    4.2 Pembahasan

    Pembahasan hasil penelitian ini adalah memberikan penjelasan terhadap hasil

    penelitian. Pada penelitian ini terdapat dua hipotesis yang berkenaan dengan

    kemampuan pemahaman konsep Ilmu Pengetahuan Alam peserta didik di sekolah

    dasar.

    Pengujian hipotesis pertama yaitu terdapat peningkatan pemahaman konsep

    terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan metode

    Picture and Picture, hipotesis ini diterima dengan melihat nilai signifikan pada uji

    perbedaan rata-rata antara nilai pretest dan posttest pada kelas eksperimen. Analisis

    data pretest pada peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol hasilnya sama,

    Tidak dapat perbedaan nilai pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil

    pengujian dari kelas eksprimen dan kelas kontrol pada tahap pertama yaitu H0 ditolak

    maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep peserta

    didik menggunakan metode pembelajaran Picture and Picture.

    Hipotesis yang kedua yaitu pengujian indeks gain, hasil dari uji gain yaitu H0

    ditolak, maka dapat disimpulkan hipotesis penelitian menyatakan bahwa peningkatan

    pemahaman konsep peserta didik menggunakan metode Picture and Picture lebih

    baik dari pada kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.

    Hasil nilai rata-rata indeks gain kelas eksperimen menunjukkan bahwa rata-rata

    peningkatan pemahaman konsep peserta didik menggunakan metode Picture and

    Picture lebih baik dibanding dengan rata-rata peningkatan dengan menggunakan

    metode konvensional. Dengan melihat gambar peserta didik lebih mudah dalam

  • 68

    menuangkan ide yang ada pada pikirannya sehingga peserta didik pun tidak lagi

    kesulitan dan bingung harus dalam memahami materi yang diberikan.

    Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemahaman konsep

    Ilmu Pengetahuan Alam peserta didik menggunakan metode Picture and Picture

    meningkat dan lebih baik dari pada peserta didik yang dalam pembelajarannya tidak

    menggunakan metode pembelajaran dan media pembelajaran. Maka metode Picture

    and Picture dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik pada mata

    pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.