Upload
phammien
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi kondisi awal
Berdasarkan pengamatan hasil belajar kondisi pra siklus di kelas
IV SD Negeri Kalipancur 02 yang berjumlah 30 siswa terdiri atas 12 siswa
laki-laki dan 18 siswa perempuan. Sebelum penelitian dilakukan guru
lebih sering hanya menggunakan metode ceramah dan tidak
menggunakan media pada pelajaran matematika .
Model pembelajaran yang digunakan tidak bervariasi sehingga
siswa merasa bosan dan menggangap matematika sebagai pelajaran
yang sulit dan membosankan karena materi sangat abstrak dan sulit
dipahami.Guru hanya memberikan materi dengan menerangkan saja
tanpa variasi dan tanpa alat peraga ,sehingga hasil belajar Matematika
relatif paling rendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain.Untuk
mengetahui prestasi belajar siswa pada kondisi awal mata pelajaran
Matematika dapat dilihat pada tabel berikut.
33
34
Tabel 4.1
Distribusi Skor Tes Berdasarkan Ketuntasan Belajar Pada Pra Siklus
Nilai Frekuensi Prosentase ( %) JML Ketuntasan
20 2 6,7 % 40 Belum tuntas
30 4 13,3 % 120 Belum tuntas
40 9 30 % 360 Belum tuntas
50 9 30 % 450 Belum tuntas
60 3 10 % 180 Belum tuntas
70 2 6,7 % 140 Tuntas
80 1 3,3 % 80 tuntas
Jumlah 30 100 % 1400 -
Rata-rata - 47 -
Berdasarkan data tersebut di atas siswa yang tuntas belajar dengan KKM
69 hanya 3 dari 30 siswa atau sebesar ( 10 % ) ,sedangkan yang 27 siswa atau
90 % belum tuntas belajar.Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 20
sedangkan nilai tertinggi adalah 80.Rata-rata hasil belajar hanya 47 dari KKM
yang ditetapkan 69.
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal 69 data hasil perolehan nilai
sebelum tindakan dapat disajikan dalam tabel berikut ini .
35
Tabel 4.2
Tabel Rekapitulasi Nilai Pra Siklus
No. Ketuntasan belajar Jumlah Siswa
Jumlah Prosentase
1. Tuntas 3 10 %
2. Belum Tuntas 27 90 %
Jumlah 30 100 %
Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dengan KKM 69 adalah
siswa yang mendapat nilai di atas KKM hanya 3 siswa sedangkan yang 27 siswa
belum tuntas belajar.
Ketuntasan belajar siswa lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini
Grafik 4.1
Rekapitulasi Nilai Ketuntasan Pra Siklus
36
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Untuk mengetahui dan memahami hasil temuan tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut :
SIKLUS I
1. Perencanaan Tindakan
Siklus I direncanakan sekali tindakan dalam tiga kali pertemuan dengan
pencapaian kompetensi dasar menjumlahkan bilangan bulat.
Metode yang digunakan adalah ceramah variasi, kerja kelompok dan
peragaan dengan menggunakan media manik-manik sebagai alat peraga.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 11, 18 , dan 25
April 2012. Dalam pelaksanaan Siklus I ini belum maksimal sesuai yang
diharapkan karena disebabkan hal-hal sebagai berikut :
a. Belum semua siswa terlibat aktif saat diskusi untuk mencari hasil
penjumlahan .
b. Belum semua anak mau mencoba memperagakan penggunaan media
manik-manik untuk mencari hasil penjumlahan bilangan bulat.
c. Dalam mempresentasikan hasil diskusi hanya ketua kelompok yang
berani mempresentasikan.
3. Pengamatan
Hasil penelitian pada Siklus I dapat dilihat pada table di bawah ini :
37
Tabel 4.3
Hasil Evaluasi Belajar Siklus I
No
.
Nama Siswa Pra
Siklus
Siklus
I
Peningkatam
N S T tuntas Tida
k
tunt
as
1. 001 50 70 V - - V -
2 002 50 80 V - - V -
3 003 30 70 V - - V -
4 004 20 40 V - - V
5 005 60 100 V - - V -
6 006 60 60 V - - V
7 007 70 80 V - - V -
8 008 50 70 V - - V -
9 009 50 60 V - - V
10 010 30 50 V - - V
11 011 40 100 V - - V -
12 012 40 60 V - - V
13 013 40 100 V - - V -
14 014 80 80 V - - V -
15 015 50 60 V - - V
16 016 40 50 V - - V
17 017 40 90 V - - V -
18 018 40 100 V - - V -
19 019 60 100 V - - V -
20 020 40 50 V - - V
38
21 021 20 50 V - - V
22 022 30 50 V - - V
23 023 30 50 V - - V
24 024 40 70 V - - V -
25 025 50 100 V - - V -
26 026 50 70 V - - V -
27 027 50 50 V - - V
28 028 70 80 V - - V -
29 029 50 70 V - - V -
30 030 40 50 V - - - V
JUMLAH NILAI 1400 2110 30 0 0 17 13
RATA-RATA 47 69 - - - - -
Keterangan =
N = meningkat
S = tetap
T = turun
Berdasarkan data tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Semua anak mengalami peningkatan nilai meskipun peningkatannya
bervariasi .
b. Meskipun nilai hasil belajar mengalami peningkatan pada semua siswa
tetapi baru 17 dari 30 anak atau sebesar ( 57 % ) yang sudah tuntas
belajar, sedangkan 13 anak atau sebesar ( 43, % ) belum tuntas belajar.
Dengan nilai ketuntasan minimal 69.
39
Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4
Distribusi Skor Tes Berdasarkan Ketuntasan Belajar Pada Siklus I
N0 Nilai SebeLum tindakan Jumlah Keterangan
Jumlah
Siswa
Prosentase
1. 40 1 3,3 % 40 Belum tuntas
2 50 8 26,7 % 400 Belum tuntas
3 60 4 13,3 % 240 Belum tuntas
4 70 6 20 % 420 Tuntas
5 80 4 13,3 % 320 Tuntas
6 90 1 3,3 % 90 Tuntas
7 100 6 20 % 600 Tuntas
Jumlah 30 100% 2110
Rata-rata 69
Berdasarkan tabel di atas jumlah siswa yang tuntas belajar
dengan KKM 69 pada Siklus I adalah 17 siswa dari 30 siswa atau sebesar
57 % sedangkan yang belum tuntas sebanyak 13 siswa atau sebesar 13
%. Dengan rata-rata hasil belajar yang diperoleh 69 ,mengalami kenaikan
dari pra siklus yang hanya 47 meskipun belum memenuhi tuntas klasikal
yang ditetapkan sebesar 75 %.
40
Distribusi skor nilai hasil belajar pada siklus I dapat diperjelas dengan
grafik di bawah ini.
Grafik 4.2
Distribusi Skor Hasil Belajar Siklus I
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa nilai terendah yang diperoleh siswa
pada siklus I adalah 40 sebanyak 1 anak ,dan nilai tettinggi adalah 100 yang
diperoleh oleh 6 anak.
41
Hasil belajar pada Siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5
Tabel Rekapitulasi Nilai Siklus I
No. Ketuntasan belajar Jumlah Siswa
Jumlah Prosentase
1. Tuntas 17 57 %
2. Belum Tuntas 13 33 %
Jumlah 30 100 %
Untuk lebih jelasnya hasil belajar Siklus I pada dapat dilihat pada grafik berikut
ini
Grafik 4.3
Ketuntasan Belajar Siklus I
42
Berdasarkan grafik di atas jumlah siswa yang tuntas belajar dengan KKM
69 sebesar 57 % ( 17 siswa ) , dan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak
43 % ( 13 siswa ) dari 30 siswa.
c. Hasil pengamatan observer terhadap proses pembelajaran pada Siklus I
Tabel 4.6
Kualitas Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus I
No. Aspek Pengamatan Kemunculan
ya tidak
1 Pemberian apersepsi V -
2 Penyampaian materi dan tujuan pembelajaran V -
3 Pembahasan materi dengan bahasa yang mudah
dipahami siswa
V -
4 Penggunaan variasi metode V -
5 Pengaktifan siswa dalam pembelajaran V
6 Membimbing siswa dalam menggunakan alat
peraga
V
7 Penggunaan alat peraga V -
8 Pemberian kesempatan siswa untuk bertanya V -
9 Pemberian motivasi dan penguatan V -
10 Membimbing siswa secara individual V -
11 Menyimpulkan materi pembelajaran V -
Jumlah
43
4. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi dengan teman sejawat ditemukan
beberapa kelemahan pada pelaksanaan Siklus I, yaitu :
a. Siswa belum memahami secara mendalam penggunaan media manik-
manik untuk membantu memahami materi penjumlahan bilangan bulat
dengan benar.
b. Belum semua anak mencoba memperagakan media manik-manik ,hanya
anak-anak yang aktif dan berani yang mau mencoba pada saat diskusi
kelompok.
c. Siswa masih kesulitan menjumlahkan bilangan bukat terutama pada
penjumlahan bulat positif ditambah dengan bilangan bulat negatif.
d. Terbatasnya jumlah alat peraga sehingga tidak semua anak
berkesempatan untuk mencoba.
SIKLUS II
1. Perencanaan
Berdasarkan temuan refleksi pada Siklus I ,maka perencanaan pembelajaran
Siklus II dilakukan pembenahan-pembenahan sebagai berikut :
a. Pembagian kelompok diatur agar merata secara kemampuan ,diharapkan
pada siklus II anak yang pandai dapat menjadi tutor sebaya pada
temannya untuk memahami materi lebih lanjut.
b. Menyuruh seluruh siswa untuk membuat alat peraga manik-manik agar
semua siswa terlibat pada saat peragaan penggunaan alat peraga untuk
lebih memahami materi penjumlahan bilangan bulat.
44
2. Pelaksanaan
Siklus II dilaksanakan dengan dua akali pertemuan pada hari Rabu tanggal 2
serta Rabu tanggal 9 dan 16 Mei 2012.
Pada siklus II terjadi perkembangan proses pembelajaran sebagai berikut :
a. Pelaksanaan diskusi terlihat aktif karena semua anak memperagakan
media untuk menyelesaikan soal –soal yang ada di Lembar Kerja Siswa.
b. Anak mulai berani bertanya pada teman sebaya bila mengalami kesulitan
c. Beberapa anak yang bukan ketua kelompok sudah berani
mempresentasikan hasil diskusi.
d. Dengan media manic-manik dan bantuan teman sebaya anak lebih dapat
memahami materi penjumlahan bilangan bulat dengan baik.
3. Pengamatan
Hasil penelitian Siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ;
Tabel 4.7
Tabel Hasil Evaluasi Belajar Siklus II
No
Nama Siswa
Nilai Siklus I
Nilai Siklus II
N S T Ketuntasan
tuntas Tidak tuntas
1. 001 70 80 V - - V -
2 002 80 100 V - - V -
3 003 70 90 V - - V -
4 004 40 80 V - - V -
5 005 100 70 - - V V -
6 006 60 100 V - --- V -
7 007 80 100 V - - V -
8 008 70 80 V - - V -
9 009 60 90 V - - V -
10 010 50 90 V - - V -
11 011 100 100 - V - V -
45
12 012 60 60 - V - - V
13 013 100 100 - V - V -
14 014 80 90 V - - V -
15 015 60 90 V - - V -
16 016 50 100 V - - V -
17 017 90 100 V - - V -
18 018 100 100 - V - V -
19 019 100 100 - V - V -
20 020 50 100 V - - V -
21 021 50 100 V - - V -
22 022 50 60 - - - - V
23 023 50 80 V - - V -
24 024 70 100 V - - V -
25 025 100 90 - - V V -
26 026 70 70 - V - V -
27 027 50 100 V - - V -
28 028 80 80 - V - V -
29 029 70 100 V - - V -
30 030 50 60 V - - - V
JML 2110 2660 22 7 1 27 3
RATA-RATA
69 88 - - - - -
Keterangan =
N = meningkat
S = tetap
T = turun
Hasil belajar pada siklus II untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
rekapitulasi dibawah ini .
46
Tabel 4.4
Distribusi Skor Tes Berdasarkan Ketuntasan Belajar Pada Siklus II
N0 Nilai Sebelum tindakan Jumlah Keterangan
Jumlah
Siswa
Prosentase
1. 60 3 10 % 180 Belum tuntas
2 70 2 6,7 % 140 Tuntas
3 80 5 16,7 % 400 Tuntas
4 90 6 20 % 540 Tuntas
6 100 14 46,6 % 1400 Tuntas
Jumlah 30 100% 2660 -
Rata-rata 88
Dari data diatas dapat dilihat bahwa nilai terendah yang diperoleh siswa
adalah 60, sedangkan nilai tertinggi adalah 100.Rat-rata yang diperoleh dari
hasil tes hasil belajar adalah 88 .
47
Grafik 4.4
Distribusi Skor Siklus II
Tingkat tuntas klasikal pada siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini .
Tabel 4.8
Tabel Ketuntasan Klasikal Siklus II
No. Ketuntasan belajar Jumlah Siswa
Jumlah Prosentase
1. Tuntas 27 90 %
2. Belum Tuntas 3 10 %
Jumlah 30 100 %
Pada akhir siklus II dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas
belajar sebesar 90 % ( 27 dari 30 siswa ) dan tinggal 10 % ( 3 dari 30 siswa )
yang belum tuntas belajar.Hal ini berarti tingkat tuntas klasikal yang ditetapkan
sebesar 75 % sudah terlampaui .
48
Tingkat tuntas klasikal untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di
bawah ini.
Grafik 4.6
Tingkat Ketuntasan Klasikal Siklus II
Pada akhir tindakan siklus II dapat diketahui perbandingan tingkat tuntas
klasikal sebagai berikut :
Tabel 4.9
Perbandingan Tingkat Tuntas Klasikal
Tindakan Tuntas Belum Tuntas
Pra Siklus 10 % 90 %
Siklus I 57 % 33 %
Siklus II 90 % 10 %
49
Grafik 4.7
Grafik Ketuntasan Klasikal
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa tingkat tuntas klasikal pada
materi penjumlahan bilangan bulat mengalami peningkatan yang sangat signifikan
dari tuntas 10 % pada pra siklus menjadi 57 % pada siklus I , dan mengalami
kenaikan menjadi 90 % pada akhir siklus II.
50
Hasil pengamatan observer terhadap proses pembelajaran pada Siklus II
Tabel 4.10
Kualitas Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus II
No. Aspek Pengamatan Kemunculan
ya tidak
1 Pemberian apersepsi V -
2 Penyampaian materi dan tujuan pembelajaran V -
3 Pembahasan materi dengan bahasa yang mudah
dipahami siswa
V
4 Penggunaan variasi metode V -
5 Pengaktifan siswa dalam pembelajaran V -
6 Membimbing siswa dalam menggunakan alat
peraga
V -
7 Penggunaan alat peraga V -
8 Pemberian kesempatan siswa untuk bertanya V -
9 Pemberian motivasi dan penguatan V -
10 Membimbing siswa secara individual V -
11 Menyimpulkan materi pembelajaran V -
Jumlah 11 0
51
4. Refleksi
a. Berdasarkan penilaian evaluasi hasil belajar ketuntasan individual dan
ketuntasan klasikal sudah terlampaui.
b. Keaktifan siswa dalam menggunakan alat peraga juga sudah
bertambah,sehingga siswa lebih mudah memahami materi terbukti
dengan meningkatnya rata-rata nilai hasil evaluasi hasil belajar dari tahap
Sikus I 69 menjadi 88 pada Siklus II.