33
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas IV sebanyak 41 siswa. Letak Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 05 berada di wilayah Kelurahan Sidorejo Lor Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Dilihat dari letak geografisnya SD ini terletak di lingkungan pedesaan yang strategis untuk pembelajaran di lingkungan desa Bancaan Timur. Letak SD ini berdekatan dengan SD Negeri Sidorejo Lor 01 dan sangat mudah untuk mendapatkan kendaraan angkot karena terletak dekat dengan jalan raya. 4.2 Deskripsi Kondisi Awal (Pemberian pretest) Penelitian dilakukan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 05 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 41 siswa pada pembelajaran Matematika. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan bisa terlihat dari nilai hasil pretest peserta didik pada mata pelajaran matematika topic bangun ruang yang telah dilakukan dimana sebagian besar peserta didik memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 66). Pretest adalah tes yang diberikan sebelum proses pembelajaran. Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh peserta didik diperoleh data hasil nilai pretest yang dilakukan oleh peneliti yang terdapat dalam tabel dan deskripsi, serta dilengkapi dengan diagram sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Sekolah

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 05

Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas IV

sebanyak 41 siswa. Letak Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 05 berada di

wilayah Kelurahan Sidorejo Lor Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.

Dilihat dari letak geografisnya SD ini terletak di lingkungan pedesaan

yang strategis untuk pembelajaran di lingkungan desa Bancaan Timur. Letak

SD ini berdekatan dengan SD Negeri Sidorejo Lor 01 dan sangat mudah untuk

mendapatkan kendaraan angkot karena terletak dekat dengan jalan raya.

4.2 Deskripsi Kondisi Awal (Pemberian pretest)

Penelitian dilakukan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 05

Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 41 siswa pada

pembelajaran Matematika. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan

bisa terlihat dari nilai hasil pretest peserta didik pada mata pelajaran

matematika topic bangun ruang yang telah dilakukan dimana sebagian besar

peserta didik memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM

≥66). Pretest adalah tes yang diberikan sebelum proses pembelajaran. Tes ini

bertujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi yang akan diajarkan telah

dapat dikuasai oleh peserta didik diperoleh data hasil nilai pretest yang

dilakukan oleh peneliti yang terdapat dalam tabel dan deskripsi, serta

dilengkapi dengan diagram sebagai berikut:

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

33

Tabel 4.1 Analisis dan Rekapitulasi Hasil Nilai Pretest Kelas IV

SD Negeri Sidorejo Lor 05 Mata Pelajaran Matematika Topik Bangun Ruang Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 Kategori Rentang Nilai Frekuensi Persentase

Sangat Rendah 0 – 20 0 0% Rendah 21 – 40 8 20% Sedang 41 – 60 20 48% Tinggi 61 – 80 13 32%

Sangat Tinggi 81 – 100 0 0% Jumlah 41 100%

Secara lebih rinci, rekapitulasi hasil nilai pretest dapat dilihat pada gambar

4.1 di bawah ini :

0

8

20

13

00

5

10

15

20

25

Rentang Nilai

Frek

uens

i

Frekuensi

Frekuensi 0 8 20 13 0

0 – 20 21 – 40 41 – 60 61 – 80 81 – 100

Sangat Rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Gambar 4.1

Diagram Hasil Nilai Pretest Kelas IV SD N Sidorejo Lor 05 Mata pelajaran Matematika Topik Bangun Ruang Semester II Tahun

Ajaran 2011/2012

Sedangkan Ketuntasan Hasil Nilai Pretest dapat dilihat pada table 4.2

berikut

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

34

Tabel 4.2 Analisis dan Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Pretest Kelas IV

SD Negeri Sidorejo Lor 05 Mata Pelajaran Matematika Topik Bangun Ruang Semester II Tahun Ajaran 2011/2012

Nilai Frekuensi Ketuntasan Persentase < 66 28 Tidak Tuntas 68% ≥ 66 13 Tuntas 32%

Jumlah 41 100% Rata – rata 53.37

Keterangan :

KKM : 66

Dari hasil analisis nilai pretest, masih ada 28 siswa yang belum

tuntas atau belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu 66. Secara

lebih rinci, ketuntasan hasil pretest dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut :

Gambar 4.2

Diagram Ketuntasan Hasil Pretest Kelas IV SD N Sidorejo Lor 05 Mata Pelajaran Matematika

Topik Bangun Ruang Semester II Tahun Ajaran 2011/2012

Dari tabel analisis dan rekapitulasi hasil pretest dan diagram di atas

dapat disimpulkan bahwa dari 41 siswa SD Negeri Sidorejo Lor 05 hanya 13

siswa (32%) yang tuntas (yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

35

yaitu 66) dan 28 siswa (68%) yang tidak tuntas (yang belum memenuhi

kriteria ketuntasan minimal) serta nilai rata-rata yang masih sangat rendah

yaitu 53,37. Berdasarkan hasil pretest dapat disimpulkan bahwa siswa belum

mempelajari materi yang akan diajarkan dan tujuan dilakukannya pretest ini

adalah untuk mengetahui sejauh manakah materi yang akan diajarkan telah

dapat dikuasai oleh peserta didik. Sehingga peneliti merasa perlu mengadakan

tindakan pembelajaran demi membantu meningkatkan hasil belajar siswa,

khususnya siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 05 Salatiga pada mata

pelajaran Matematika topic bangun ruang.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April, dan terdiri dari

dua siklus, siklus pertama tiga pertemuan dan siklus kedua dua pertemuan.

Siklus pertama membahas tentang sifat – sifat bangun ruang dan siklus kedua

tentang jaring – jaring kubus dan balok.

Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus

pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam

penelitian ini pembelajaran dilakukan dalam dua siklus sebagaimana

pemaparan berikut ini.

4.3 Hasil Penelitian

4.3.1 Kegiatan Pembelajaran Siklus 1

Siklus pertama terdiri dari tiga tindakan, yang mana ada empat tahap,

yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, seperti berikut ini.

a. Perencanaan

Pada siklus pertama, perencanaan yang dilakukan oleh peneliti

adalah:

1) Membuat scenario pembelajaran sesuai tindakan dalam bentuk

RPP lengkap.

2) Membuat lembar observasi.

3) Membentuk dan menyiapkan tim.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

36

b. Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan pembelajaran siklus pertama tindakan/ pertemuan 1, 2,

dan 3 dilaksanakan sesuai dengan rencana dalam pembelajaran yang

menggunakan pendekatan matematika realistic. Materi yang dibahas pada

tindakan/pertemuan pertama adalah mengenai “Menentukan Sifat – sifat

Kubus”, tindakan/pertemuan kedua materi yang dibahas adalah

“Menentukan Sifat – sifat Balok”, sedangkan tindakan/pertemuan ketiga

adalah mengenai “Menentukan Sifat – sifat Tabung dan Kerucut”.

Dalam pembelajarannya guru menggunakan pendekatan matematika

realistic. Yang mana dalam pembelajarannya guru harus menggunakan

permasalahan/soal yang menyangkut ke dalam kehidupan sehari – hari

dengan pengalaman siswa, juga guru menggunakan alat pembelajaran

yang real (nyata) supaya memudahkan siswa dalam menemukan informasi

baru dan mendapatkan suatu pengertian tentang sifat – sifat bangun ruang

yang akan dipelajarinya.

Agar pembelajaran berlangsung interaktif maka guru memilih

menggunakan metode kerja kelompok agar terlihat adanya interaktif

dalam suatu kelompok. Tahapan paling awal dalam pembelajaran yang

menggunakan matematika realistic adalah guru mengelompokkan siswa ke

dalam 6 kelompok yang mana nama kelompok pertama adalah Pangeran

Diponegoro, kelompok kedua adalah Pattimura, kelompok ketiga adalah

Jenderal Soedirman, kelompok keempat adalah R.A. Kartini, kelompok

kelima aadalah Mohammad Hatta, dan kelompok keenam adalah Ir.

Soekarno. Dalam satu kelompoknya terdiri dari 6 – 7 orang siswa yang

heterogen baik dalam jenis kelamin maupun kemampuannya.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

37

a) Pertemuan I

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 19

Maret 2012 dengan menentukan sifat – sifat kubus. Alokasi waktu

yang digunakan yaitu 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Dalam kegiatan

proses pembelajaran peneliti membuat skenario kegiatan yaitu berdo’a

dilanjutkan mengabsen siswa, setelah dilakukan pengabsenan

diketahui bahwa siswa hadir semua yang berjumlah 41 siswa.

Setelah mengkondisikan siswa, guru memberikan permasalahan

yang menyangkut kehidupan sehari – hari siswa seperti “Anak – anak,

sekarang bapak membawa benda apa (guru membawa sebuah benda

yang menyerupai kubus yaitu rubrik atau puzzle)? Benda ini berbentuk

apa?”, secara serempak anak – anak menjawab “kubus pak, iya betul

bagus jawaban kalian semuanya. Itu semua agar siswa memberikan

respons dari stimulus guru dan membangun pengetahuannya sendiri

untuk siap melaksanakan kegiatan belajar mengajar siswa. Setelah itu

guru menyampaikan tujuan dan langkah – langkah pembelajaran.

Alat pembelajaran pun dibagikan kepada setiap kelompok yaitu

sebuah rangka kubus dari kayu yang diselimuti mika. Setelah alat

pembelajaran diberikan kepada setiap kelompok maka guru

memberikan lembar kerja siswa untuk dikerjakan dengan cara

berdiskusi. Pada saat kelompok belajar siswa sedang mengerjakan

lembar kerja siswa yang diberikan oleh guru, maka guru berkeliling

untuk melihat aktivitas siswa dalam kelompok dan juga memberikan

pengarahan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam

mengerjakannya. Dalam proses ini guru hanya sebagai fasilitator dan

motivator bagi siswa.

Setelah selesai mengerjakan LKS, maka guru memberikan waktu

dan membimbing siswa dalam melakukan presentasi tentang hasil

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

38

kerja kelompok siswa. Kemudian guru menyikapi hasil presentasi

dengan melakukan tanya jawab. Dalam proses ini terjadinya interaksi

guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Setelah itu masing –

masing kelompok mengumpulkan hasil kerja kelompoknya untuk

dikoreksi.

Dan yang terakhir guru dan siswa menyimpulkan bersama –

sama hasil pembelajaran dan guru memberikan evaluasi kepada siswa

tentang sifat – sifat kubus.

b) Pertemuan II

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 22

Maret 2012 dengan menentukan sifat – sifat balok. Alokasi waktu

yang digunakan yaitu 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Dalam kegiatan

proses pembelajaran peneliti membuat skenario kegiatan yaitu berdo’a

dilanjutkan mengabsen siswa, setelah dilakukan pengabsenan

diketahui bahwa siswa hadir semua yang berjumlah 41 siswa.

Setelah mengkondisikan siswa, guru memberikan permasalahan

yang menyangkut kehidupan sehari – hari siswa seperti “Anak – anak,

sekarang bapak membawa benda apa (guru membawa sebuah benda

yang menyerupai balok yaitu kardus handphone)? Benda ini berbentuk

apa?”, secara serempak anak – anak menjawab “balok pak, iya betul

bagus jawaban kalian semuanya. Itu semua agar siswa memberikan

respons dari stimulus guru dan membangun pengetahuannya sendiri

untuk siap melaksanakan kegiatan belajar mengajar siswa. Setelah itu

guru menyampaikan tujuan dan langkah – langkah pembelajaran.

Alat pembelajaran pun dibagikan kepada setiap kelompok yaitu

sebuah rangka balok dari kayu yang diselimuti mika serta kardus.

Setelah alat pembelajaran diberikan kepada setiap kelompok maka

guru memberikan lembar kerja siswa untuk dikerjakan dengan cara

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

39

berdiskusi. Pada saat kelompok belajar siswa sedang mengerjakan

lembar kerja siswa yang diberikan oleh guru, maka guru berkeliling

untuk melihat aktivitas siswa dalam kelompok dan juga memberikan

pengarahan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam

mengerjakannya. Dalam proses ini guru hanya sebagai fasilitator dan

motivator bagi siswa.

Setelah selesai mengerjakan LKS, maka guru memberikan waktu

dan membimbing siswa dalam melakukan presentasi tentang hasil

kerja kelompok siswa. Kemudian guru menyikapi hasil presentasi

dengan melakukan tanya jawab. Dalam proses ini terjadinya interaksi

guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Setelah itu masing –

masing kelompok mengumpulkan hasil kerja kelompoknya untuk

dikoreksi.

Dan yang terakhir guru dan siswa menyimpulkan bersama –

sama hasil pembelajaran dan guru memberikan evaluasi kepada siswa

tentang sifat – sifat balok.

c) Pertemuan III

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 24 Maret

2012 dengan menentukan sifat – sifat tabung dan kerucut. Alokasi

waktu yang digunakan yaitu 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Dalam

kegiatan proses pembelajaran peneliti membuat skenario kegiatan

yaitu berdo’a dilanjutkan mengabsen siswa, setelah dilakukan

pengabsenan diketahui bahwa siswa hadir semua yang berjumlah 41

siswa.

Setelah mengkondisikan siswa, guru memberikan permasalahan

yang menyangkut kehidupan sehari – hari siswa seperti “Anak – anak,

sekarang bapak membawa benda apa? (guru membawa sebuah benda

yang menyerupai tabung dan kerucut yaitu gelas aqua dan corong air)

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

40

Benda ini berbentuk apa?”, secara serempak anak – anak menjawab

“tabung dan kerucut pak, iya betul bagus jawaban kalian semuanya.

Itu semua agar siswa memberikan respons dari stimulus guru dan

membangun pengetahuannya sendiri untuk siap melaksanakan

kegiatan belajar mengajar siswa. Setelah itu guru menyampaikan

tujuan dan langkah – langkah pembelajaran.

Alat pembelajaran pun dibagikan kepada setiap kelompok yaitu

sebuah tabung yang dibuat dari pralon dan kerucut yang dibuat dari

kertas. Setelah alat pembelajaran diberikan kepada setiap kelompok

maka guru memberikan lembar kerja siswa untuk dikerjakan dengan

cara berdiskusi. Pada saat kelompok belajar siswa sedang mengerjakan

lembar kerja siswa yang diberikan oleh guru, maka guru berkeliling

untuk melihat aktivitas siswa dalam kelompok dan juga memberikan

pengarahan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam

mengerjakannya. Dalam proses ini guru hanya sebagai fasilitator dan

motivator bagi siswa.

Setelah selesai mengerjakan LKS, maka guru memberikan waktu

dan membimbing siswa dalam melakukan presentasi tentang hasil

kerja kelompok siswa. Kemudian guru menyikapi hasil presentasi

dengan melakukan tanya jawab. Dalam proses ini terjadinya interaksi

guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Setelah itu masing –

masing kelompok mengumpulkan hasil kerja kelompoknya untuk

dikoreksi.

Dan yang terakhir guru dan siswa menyimpulkan bersama –

sama hasil pembelajaran dan guru memberikan evaluasi kepada siswa

tentang sifat – sifat tabung dan kerucut.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

41

c. Pengamatan

a) Pertemuan I

Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus 1 pertemuan I,

yaitu ketika guru memberi pertanyaan pada siswa, siswa selalu

menjawab secara bersama-sama, tapi ketika guru menunjuk salah satu

siswa untuk menjawab, siswa cenderung malu dan takut karena pada

saat siswa menjawab dengan jawaban salah, sebagian besar siswa

mengejek dan mengolok-olok jawaban siswa, sehingga siswa

cenderung malu dan takut dalam menjawab. Sehingga guru perlu

memberi pengertian pada siswa lain untuk menghargai jawaban dari

teman-teman mereka, salah atau pun benar.

Saat guru menjelaskan tentang materi yang dipelajari ada

sebagian siswa yang malah asyik bermain sendiri, mereka ada yang

memainkan bolpoin, buku atau penggaris, dan ada juga antar siswa

yang saling melempar dengan kertas sobekan. Untuk mengantisipasi

pada pertemuan berikutnya guru membuat peraturan yaitu seperti

halnya kalau melanggar dalam sepakbola, disini ditujukan kepada

siswa yang membuat ramai atau membuat kelas tidak kondusif dan

memerintahkan seluruh siswa untuk memasukkan semua alat tulis

yang ada di atas meja siswa masing-masing.

Ketika kegiatan kerja kelompok dilakukan para siswa terlihat

antusias dalam belajar, memperhatikan dan mendengarkan penjelasan

dari guru meskipun beberapa siswa ada yang berbicara kepada

temannya untuk meminjam sesuatu. Dalam pembagian tugas

kelompok terlihat bahwa anggota dari kelompok R.A. Kartini belum

terbiasa dan berada dalam tugas kelompok karena masih sebagian

besar siswa yang melakukannya.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

42

Dan dalam pengerjaan LKS, beberapa anggota kelompok seperti

Ir. Soekarno dan Pangeran Diponegoro terlihat tidak sungguh –

sungguh dalam mengerjakan LKS yang menggunakan benda – benda

riil yang ada karena terdapat siswa yang melamun, mengganggu siswa

yang lain dan coret – coret kertas. Sedangkan kelompok yang lain

seperti Jenderal Soedirman, Mohammad Hatta, dan Pattimura sedang

berdiskusi dalam mengerjakan LKS tetapi ada juga dari beberapa

anggota kelompok tersebut yang ramai sendiri dengan anggota

kelompok yang lain.

Saat presentasi berlangsung hanya dua kelompok yang

mempresentasikan hasil kerja kelompok dikarenakan siswa yang lain

masih malu – malu untuk maju ke depan kelas, jadi kelompok lain

hanya mendengarkan, ketika guru meminta siswa untuk bertanya dan

memberi pendapat atau tanggapan hanya sebagian siswa yang mau

bertanya dan memberi pendapat atau tanggapan, sehingga guru perlu

memberikan pancingan pertanyaan dan motivasi kepada siswa.

b) Pertemuan II

Pada siklus 1 pertemuan II ini kegiatan pembelajaran sudah

mulai berjalan dengan baik hal ini dapat dibuktikan saat guru memberi

pertanyaan, sebagian besar siswa sudah menjawab dan ketika guru

menunjuk salah satu siswa untuk menjawab, sebagian besar siswa

sudah berani menjawab walaupun ada juga siswa yang masih malu,

karena sebagian besar siswa sudah mulai menghargai pendapat atau

jawaban yang dikemukakan oleh siswa yang lain. Walaupun masih ada

siswa yang malu dan takut dalam menjawab, guru memberikan

pengertian kepada siswa bahwa tak ada jawaban yang salah tapi yang

ada hanya jawaban yang kurang tepat.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

43

Saat guru menjelaskan tentang materi siswa juga sudah

memperhatikan dengan baik tetapi masih terdapat beberapa siswa yang

membuat suasana tidak kondusif dalam pembelajaran, karena pada

awal pembelajaran guru meminta kepada seluruh siswa untuk

memasukkan seluruh peralatan tulis ke dalam tas dan memberlakukan

peraturan yang sudah disepakati dengan siswa pada awal

pembelajaran, hal ini terbukti dapat memfokuskan siswa kepada

penjelasan guru.

Ketika kegiatan kerja kelompok (kelompok masih sama seperti

pertemuan I) dilakukan para siswa terlihat antusias dalam belajar,

memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru meskipun

beberapa siswa masih ada yang berbicara kepada temannya untuk

meminjam sesuatu ataupun tidak memperhatikan arahan dari guru.

Dalam mengerjakan tugas kelompok, masing – masing kelompok

sudah dapat mengerjakan LKS dengan baik dikarenakan sudah

terbiasa dalam kerja kelompok pada pertemuan I, walaupun masih

terdapat kelompok yang membuat ramai sendiri yang menggangu

kelompok yang lain.

Dan dalam pengerjaan LKS, beberapa anggota kelompok seperti

Ir. Soekarno dan Pangeran Diponegoro terlihat sungguh – sungguh

dalam mengerjakan LKS yang menggunakan benda – benda riil yang

ada dikarenakan siswa memperhatikan arahan dari guru tetapi masih

terdapat siswa yang melamun, mengganggu siswa yang lain dan coret

– coret kertas. Dibandingkan dengan pertemuan I saat mengerjakan

tugas kelompok pertemuan II lebih baik dikarenakan kesadaran dari

siswa yang mendapat motivasi dari guru pada awal pembelajaran.

Saat presentasi berlangsung, guru hanya meminta dua kelompok

yang mempresentasikan hasil kerja kelompok dikarenakan lebih

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

44

efisien dalam waktu, jadi kelompok lain hanya mendengarkan, ketika

guru meminta siswa untuk bertanya dan memberi pendapat atau

tanggapan hanya sebagian siswa yang mau bertanya dan memberi

pendapat atau tanggapan.

c) Pertemuan III

Pada siklus 1 pertemuan III ini kegiatan pembelajaran sudah

mulai berjalan dengan baik hal ini dapat dibuktikan saat guru memberi

pertanyaan, sebagian besar siswa sudah menjawab dan ketika guru

menunjuk salah satu siswa untuk menjawab, sebagian besar siswa

sudah berani menjawab, karena sebagian besar siswa sudah mulai

menghargai pendapat atau jawaban yang dikemukakan oleh siswa yang

lain. Walaupun masih ada siswa yang malu dan takut dalam menjawab,

guru memberikan pengertian kepada siswa bahwa tak ada jawaban

yang salah tapi yang ada hanya jawaban yang kurang tepat.

Saat guru menjelaskan tentang materi siswa juga sudah

memperhatikan dengan baik tetapi masih terdapat beberapa siswa yang

membuat suasana tidak kondusif dalam pembelajaran, karena pada

awal pembelajaran guru meminta kepada seluruh siswa untuk

memasukkan seluruh peralatan tulis ke dalam tas dan memberlakukan

peraturan yang sudah disepakati dengan siswa pada awal

pembelajaran, hal ini terbukti dapat memfokuskan siswa kepada

penjelasan guru.

Ketika kegiatan kerja kelompok (kelompok masih sama seperti

pertemuan I dan II) dilakukan para siswa terlihat antusias dalam

belajar, memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru

meskipun beberapa siswa masih ada yang berbicara kepada temannya

untuk meminjam sesuatu ataupun tidak memperhatikan arahan dari

guru. Dalam mengerjakan tugas kelompok, masing – masing kelompok

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

45

sudah dapat mengerjakan LKS dengan baik dikarenakan sudah terbiasa

dalam kerja kelompok pada pertemuan I dan II, walaupun masih

terdapat kelompok yang membuat ramai sendiri yang menggangu

kelompok yang lain.

Dan dalam pengerjaan LKS, beberapa anggota kelompok

terlihat sungguh – sungguh dalam mengerjakan LKS yang

menggunakan benda – benda riil yang ada dikarenakan siswa

memperhatikan arahan dari guru tetapi masih terdapat siswa yang

melamun, mengganggu siswa yang lain dan coret – coret kertas.

Dibandingkan dengan pertemuan sebelumya saat mengerjakan tugas

kelompok pertemuan III lebih baik dikarenakan kesadaran dari siswa

yang mendapat motivasi dari guru pada awal pembelajaran.

Saat presentasi berlangsung, guru hanya meminta dua

kelompok yang mempresentasikan hasil kerja kelompok dikarenakan

lebih efisien dalam waktu, jadi kelompok lain hanya mendengarkan,

ketika guru meminta siswa untuk bertanya dan memberi pendapat atau

tanggapan hanya sebagian siswa yang mau bertanya dan memberi

pendapat atau tanggapan, sehingga guru perlu memberikan pancingan

pertanyaan.

4.3.2 Analisis Hasil Tindakan Siklus 1

a) Pertemuan I

Hasil tindakan diperoleh dari hasil observasi pertemuan I pada

kegiatan pembelajaran yang telah diterapkan oleh guru. Untuk

mengukur keberhasilan penerapan pendekatan matematika realistik

dalam kegiatan pembelajaran, menggunakan lembar observasi yang

diambil dari indikator dalam strategi pendekatan matematika realistik

dengan menyesuaikan standar kompetensi dan kompetensi dasarnya.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

46

Adapun lembar observasi ditujukan untuk aktivitas guru dan aktivitas

peserta didik.

Dari hasil observasi yang dilakukan observer (guru kelas IV),

hasil keseluruhan kegiatan pembelajaran yang diterapkan berdasarkan

hasil observasi siklus 1 memperoleh skor dengan rata-rata dari

keseluruhan kegiatan pembelajaran pada pertemuan I memperoleh

skor rata-rata 3,78. Peneliti memberikakan patokan dalam pelaksanaan

pembelajaran rata – rata ≥4 dan individu ≥3. Oleh karena itu,

berdasarkan hasil skor rata-rata observasi pada siklusi 1 pertemuan I

penerapan pendekatan matematika realistik belum mencapai patokan

dalam pelaksanaan pembelajaran rata – rata ≥4 atau indikator yang

ditentukan peneliti tetapi sudah mencapai indicator individu ≥3. Hasil

observasi dapat dilihat pada lampiran (Lampiran13.).

b) Pertemuan II

Hasil tindakan diperoleh dari hasil observasi pertemuan II pada

kegiatan pembelajaran yang telah diterapkan oleh guru. Untuk

mengukur keberhasilan penerapan pendekatan matematika realistik

dalam kegiatan pembelajaran, menggunakan lembar observasi yang

diambil dari indikator dalam strategi pendekatan matematika realistik

dengan menyesuaikan standar kompetensi dan kompetensi dasarnya.

Adapun lembar observasi ditujukan untuk aktivitas guru dan aktivitas

peserta didik.

Dari hasil observasi yang dilakukan observer (guru kelas IV),

hasil keseluruhan kegiatan pembelajaran yang diterapkan berdasarkan

hasil observasi siklus 1 memperoleh skor dengan rata-rata dari

keseluruhan kegiatan pembelajaran pada pertemuan II memperoleh

skor rata-rata 3,86. Peneliti memberikakan patokan dalam pelaksanaan

pembelajaran rata – rata ≥4 dan individu ≥3. Oleh karena itu,

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

47

berdasarkan hasil skor rata-rata observasi pada siklusi 1 pertemuan II

penerapan pendekatan matematika realistik belum mencapai patokan

dalam pelaksanaan pembelajaran rata – rata ≥4 atau indikator yang

ditentukan peneliti tetapi sudah mencapai indikator individu ≥3. Hasil

observasi dapat dilihat pada lampiran (Lampiran 14.)

c) Pertemuan III

Hasil tindakan diperoleh dari hasil observasi pertemuan III

pada kegiatan pembelajaran yang telah diterapkan oleh guru. Untuk

mengukur keberhasilan penerapan pendekatan matematika realistik

dalam kegiatan pembelajaran, menggunakan lembar observasi yang

diambil dari indikator dalam strategi pendekatan matematika realistik

dengan menyesuaikan standar kompetensi dan kompetensi dasarnya.

Adapun lembar observasi ditujukan untuk aktivitas guru dan aktivitas

peserta didik.

Dari hasil observasi yang dilakukan observer (guru kelas IV),

hasil keseluruhan kegiatan pembelajaran yang diterapkan berdasarkan

hasil observasi siklus 1 memperoleh skor dengan rata-rata dari

keseluruhan kegiatan pembelajaran pada pertemuan II memperoleh

skor rata-rata 4,01. Peneliti memberikakan patokan dalam pelaksanaan

pembelajaran rata – rata ≥4 dan individu ≥3. Oleh karena itu,

berdasarkan hasil skor rata-rata observasi pada siklusi 1 pertemuan III

penerapan pendekatan matematika realistik sudah mencapai patokan

dalam pelaksanaan pembelajaran rata – rata ≥4 atau indikator yang

ditentukan peneliti dan sudah mencapai indikator individu ≥3. Hasil

observasi dapat dilihat pada lampiran (Lampiran 15.)

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

48

4.3.3 Analisis Hasil Belajar Siklus 1

Dari hasil pengamatan pelaksanaan siklus 1, diketahui bahwa

pelaksanaan siklus 1 dengan penerapan matematika realistik dan

menggunakan metode kerja kelompok itu dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota

Salatiga pada semester II tahun pelajaran 2011/2012. Itu dibuktikan setelah

selesai pembelajaran pertemuan I, II, dan III maka dilaksanakan evaluasi

untuk mengukur keberhasilan siswa dalam penguasaan materi dan untuk

mendapatkan hasil belajar siklus 1 peneliti merata – rata hasil dari evaluasi

pertemuan I, II, dan III.

Hasil nilai post test siklus 1 yang dilakukan oleh peneliti yang terdapat

dalam tabel dan deskripsi, serta dilengkapi dengan diagram sebagai berikut:

Tabel 4.3 Analisis dan Rekapitulasi Hasil Nilai Siklus 1 Kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 05 Mata Pelajaran Matematika

Topik Bangun Ruang Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 Kategori Rentang Nilai Frekuensi Persentase

Sangat Rendah 0 – 20 0 0% Rendah 21 – 40 0 0% Sedang 41 – 60 4 10% Tinggi 61 – 80 21 51%

Sangat Tinggi 81 – 100 16 39% Jumlah 41 100%

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

49

Secara lebih rinci, rekapitulasi hasil nilai tes siklus 1 dapat dilihat pada

gambar 4.3 di bawah ini :

Gambar 4.3

Diagram Hasil Nilai Siklus 1 Kelas IV SD N Sidorejo Lor 05 Mata Pelajaran Matematika Topik Bangun Ruang Semester II

Tahun Ajaran 2011/2012 Sedangkan ketuntasan hasil nilai siklus 1 dapat dilihat pada table

4.4 berikut:

Tabel 4.4 Analisis dan Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Nilai Siklus 1 Kelas IV

SD Negeri Sidorejo Lor 05 Mata Pelajaran Matematika Topik Bangun Ruang Semester II Tahun Ajaran 2011/2012

Nilai Frekuensi Ketuntasan Persentase < 66 4 Tidak Tuntas 10% ≥ 66 37 Tuntas 90%

Jumlah 41 100% Rata – rata 75,2

Dari tabel analisis dan rekapitulasi ketuntasan hasil nilai

diatas diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar dengan nilai KKM

(≤66) maka diperoleh dari seluruh jumlah siswa yang berjumlah 41

siswa dalam belajarnya sebanyak 4 siswa belum mencapai

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

50

ketuntasan belajar dengan mendapat nilai masih dibawah KKM

dengan presentase 10%, dan sebanyak 37 siswa mencapai

ketuntasan belajar dengan mendapat nilai ≥66 dengan presentase

jumlah keseluruhan 90%. Berdasarkan indikator kinerja yang telah

ditentukan yaitu ketercapaian KKM pada hasil belajar siswa

penulis memberikan patokan 75% , jadi dapat diambil kesimpulan

hasil belajar siswa meningkat dari yang semula hanya 32% yang

mencapai ketuntasan belajar kini setelah pelaksanaan siklus 1

meningkat menjadi 90% mencapai ketuntasan belajar itu berarti

sudah berhasil melebihi indikator kinerja yang telah ditentukan

yaitu ketercapaian KKM pada hasil belajar siswa dimana peneliti

memberikan patokan 75% . Berdasarkan sebaran hasil belajar siswa

pada siklus 1, bila dituangkan dalam bentuk diagram (pada gambar

4.4) maka akan tampak pencapaian hasil belajar siswa sebagai

berikut :

Gambar 4.4

Diagram Ketuntasan Hasil Nilai Siklus 1 SD N Sidorejo Lor 05 Mata Pelajaran Matematika

Topik Bangun Ruang Semester II Tahun Ajaran 2011/2012

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

51

d. Refleksi

Berdasarkan observasi dan analisis hasil tes pada siklus 1 terdapat

37 siswa yang tuntas dan 4 siswa belum tuntas belajar, sehingga perlu

diadakan perbaikan dan pemantapan dalam pembelajaran. Dari hasil

pelaksanaan pembelajaran, diketahui bahwa selama guru mengajar pada

pembelajaran siklus 1 siswa sudah aktif akan tetapi beberapa siswa tingkat

keaktifannya masih kurang serta masih ada 10% siswa belum tuntas

belajar. Akan tetapi telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari rata –

rata nilai pretest 53.37 menjadi 75,2 pada hasil post test siklus 1.

Berdasarkan hasil siklus 1, masih ada siswa yang nilainya belum

mencapai KKM (66) maka peneliti perlu memperbaiki dan memantapkan

dalam pelaksanaan pembelajaran siklus 2 agar hasil belajar siswa tercapai

secara optimal.

Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus

pertama adalah sebagai berikut :

1. Belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah

kepada pendekatan matematika realistic hal ini diperoleh dari

observasi terhadap guru dan siswa dalam siklus pertama pada

pertemuan I hanya mencapai rata – rata 3,775, pertemuan I hanya

mencapai rata – rata II 3,86 dan pertemuan III mencapai 4,01, tetapi

dalam siklus pertama pertemuan III sudah mencapai indicator

keberhasilan.

2. Sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar dengan

pendekatan matematika realistic. Mereka merasa antusias dan

senang tetapi kurang dapat berinteraksi dengan anggota

kelompoknya dalam metode kerja kelompok yang mana harus

adanya interaksi antar guru dengan siswa kemudian siswa dengan

siswa.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

52

3. Masih ada kelompok yang belum bisa menyelesaikan tugas pada

waktu yang ditentukan. Hal ini dikarenakan terdapat anggota

kelompok tersebut kurang serius dalam belajar.

4. Siswa masih kurang mampu dalam presentasi dikarenakan siswa

belum terbiasa dan masih baru dalam pendekatan matematika

realistic.

Untuk memperbaiki dan mempertahankan keberhasilan yang telah

tercapai pada siklus pertama, maka pada siklus yang kedua dibuat

perencanaan sebagai berikut.

Pertama peneliti harus memberikan motivasi dan arahan kepada

kelompok agar memahami metode kerja kelompok dan harus ada interaksi

dalam diskusi. Peneliti juga harus lebih intensif membimbing siswa yang

mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Memberikan lebih banyak

penguatan kepada siswa dan penghargaan dalam presentasi agar siswa

termotivasi dalam mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

4.3.4 Kegiatan Pembelajaran Siklus 2

Siklus kedua terdiri dari dua tindakan, yang mana tindakan yang

pertama ada empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,

dan refleksi, serta tindakan yang kedua hanya pemberian tes evaluasi dari

tindakan pertama, seperti berikut ini.

a. Perencanaan

Setelah diperoleh informasi pada tahap siklus pertama, maka

dilakukan perbaikan dan pemantapan pada siklus kedua, serta diskusi

dengan guru kelas IV mengenai materi pembelajaran yang akan

disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum

mengajar pada siklus kedua, maka praktikan menyiapkan segala

sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya yaitu:

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

53

1. Membuat scenario pembelajaran sesuai tindakan dalam bentuk

RPP lengkap.

2. Membuat lembar observasi.

3. Membentuk dan menyiapkan tim.

b. Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan pembelajaran siklus pertama tindakan/ pertemuan I

dan II dilaksanakan sesuai dengan rencana dalam pembelajaran yang

menerapkan pendekatan matematika realistic. Materi yang dibahas

pada tindakan/ pertemuan pertama adalah mengenai “Menentukan

jaring – jaring kubus dan balok” dan tindakan/pertemuan II hanya

pemberian tes evaluasi dari pertemuan I.

Dalam pembelajarannya guru menggunakan pendekatan

matematika realistic. Yang mana dalam pembelajarannya guru harus

menggunakan permasalahan/soal yang menyangkut ke dalam

kehidupan sehari – hari dengan pengalaman siswa, juga guru

menggunakan alat pembelajaran yang real (nyata) supaya

memudahkan siswa dalam menemukan informasi baru dan

mendapatkan suatu pengertian tentang jaring – jaring kubus dan balok

yang akan dipelajarinya.

Agar pembelajaran berlangsung interaktif maka guru memilih

menggunakan metode kerja kelompok agar terlihat adanya interaktif

dalam suatu kelompok. Tahapan paling awal dalam pembelajaran

yang menggunakan matematika realistic adalah guru mengelompokkan

siswa ke dalam 6 kelompok (kelompok masih sama seperti kegiatan

pembelajaran siklus 1) yang mana nama kelompok pertama adalah

Pangeran Diponegoro, kelompok kedua adalah Pattimura, kelompok

ketiga adalah Jenderal Soedirman, kelompok keempat adalah R.A.

Kartini, kelompok kelima aadalah Mohammad Hatta, dan kelompok

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

54

keenam adalah Ir. Soekarno. Dalam satu kelompoknya terdiri dari 6 –

7 orang siswa yang heterogen baik dalam jenis kelamin maupun

kemampuannya.

a) Pertemuan I

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 13

April 2012 dengan menentukan jaring - jaring kubus dan balok.

Alokasi waktu yang digunakan yaitu 3 jam pelajaran (3 x 35 menit).

Dalam kegiatan proses pembelajaran peneliti membuat skenario

kegiatan yaitu berdo’a dilanjutkan mengabsen siswa, setelah dilakukan

pengabsenan diketahui bahwa siswa hadir semua yang berjumlah 41

siswa.

Setelah mengkondisikan siswa, guru bertanya jawab tentang

pelajaran sebelumnya yaitu tentang sifat – sifat kubus dan balok. Guru

menyampaikan tujuan dan langkah – langkah pembelajaran. Setelah

itu guru memberikan permasalahan yang menyangkut kehidupan

sehari – hari siswa seperti “Anak – anak, sekarang bapak membawa

benda apa? secara serempak anak – anak menjawab “kardus pak, iya

betul bagus jawaban kalian semuanya. Itu semua agar siswa

memberikan respons dari stimulus guru dan membangun

pengetahuannya sendiri untuk siap melaksanakan kegiatan belajar

mengajar siswa. Setelah itu guru menyuruh beberapa siswa 2 – 3 orang

maju ke depan untuk menggunting rusuk pada kardus supaya menjadi

jaring – jaring kardus (kubus dan balok)

Alat pembelajaran pun dibagikan kepada setiap kelompok yaitu

sebuah karton, gunting dan penggaris. Setelah alat pembelajaran

diberikan kepada setiap kelompok maka guru memberikan lembar

kerja siswa untuk dikerjakan dengan cara kerja kelompok. Pada saat

kelompok belajar siswa sedang mengerjakan lembar kerja siswa yang

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

55

diberikan oleh guru, maka guru berkeliling untuk melihat aktivitas

siswa dalam kelompok dan juga memberikan pengarahan kepada

siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakannya. Dalam

proses ini guru hanya sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa.

Setelah selesai mengerjakan LKS, maka guru memberikan waktu

dan membimbing siswa untuk menunjukkan hasil buatan jaring –

jaring kubus dan balok kepada siswa yang lain. Kemudian guru

menyikapi hasil buatan jaring – jaring tersebut dengan melakukan

tanya jawab. Dalam proses ini terjadinya interaksi guru dengan siswa

dan siswa dengan siswa. Setelah itu masing – masing kelompok

mengumpulkan hasil kerja kelompoknya.

Dan yang terakhir guru dan siswa menyimpulkan bersama –

sama hasil pembelajaran dan guru memberikan penguatan pada akhir

pembelajaran, serta siswa diminta untuk membawa penggaris dan

belajar tentang jaring – jaring kubus dan balok.

b) Pertemuan II

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 14 April

2012. Alokasi waktu yang digunakan yaitu 1 jam pelajaran (1 x 35

menit). Dalam kegiatan proses pembelajaran peneliti membuat

skenario kegiatan yaitu berdo’a dilanjutkan mengabsen siswa, setelah

dilakukan pengabsenan diketahui bahwa siswa hadir semua yang

berjumlah 41 siswa.

Setelah itu guru menyampaikan bahwa pembelajaran hari ini

hanya pemberian soal/tes tentang jaring – jaring kubus dan balok.

c. Pengamatan

Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus 2 pertemuan I,

yaitu ketika guru memberi pertanyaan, siswa sudah dapat menjawab

dengan berani. Pada siklus kedua ini terlihat bahwa setiap kelompok

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

56

sudah mulai untuk berbagi tugas, tidak egois untuk mengerjakan

sendiri. Sebagian kecil siswa memang masih terlihat ada yang

melamun dan berisik tetapi hal itu cepat direspon oleh teman yang

dekat dengan siswa yang melamun dan berisik. Terlihat bahwa

aktivitas siswa meningkat baik pada siklus kedua ini. Dalam

memberikan pendapat dan bertanya kepada guru, siswa sudah

mengalami kemajuan waluapun hanya beberapa saja.

4.3.5 Analisis Hasil Tindakan Siklus 2

Hasil tindakan diperoleh dari hasil observasi pertemuan I pada

kegiatan pembelajaran yang telah diterapkan oleh guru. Untuk mengukur

keberhasilan penerapan pendekatan matematika realistik dalam kegiatan

pembelajaran, menggunakan lembar observasi yang diambil dari indikator

dalam strategi pendekatan matematika realistik dengan menyesuaikan

standar kompetensi dan kompetensi dasarnya. Adapun lembar observasi

ditujukan untuk aktivitas guru dan aktivitas peserta didik.

Dari hasil observasi yang dilakukan observer (guru kelas IV), hasil

keseluruhan kegiatan pembelajaran yang diterapkan berdasarkan hasil

observasi siklus 2 memperoleh skor dengan rata-rata dari keseluruhan

kegiatan pembelajaran pada pertemuan I memperoleh skor rata-rata 4,1.

Peneliti memberikakan patokan dalam pelaksanaan pembelajaran rata – rata

≥4 dan individu ≥3. Oleh karena itu, berdasarkan hasil skor rata-rata

observasi pada siklusi 2 pertemuan I penerapan pendekatan matematika

realistik sudah mencapai patokan dalam pelaksanaan pembelajaran rata –

rata ≥4 atau indikator yang ditentukan peneliti dan sudah mencapai indicator

individu ≥3. Hasil observasi dapat dilihat pada lampiran (Lampiran 16.).

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

57

4.3.6`Analisis Hasil Belajar Siklus 2

Dari hasil pengamatan pelaksanaan siklus 2, diketahui bahwa

pelaksanaan siklus 2 dengan penerapan matematika realistik dan

menggunakan metode kerja kelompok itu dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota

Salatiga pada semester II tahun pelajaran 2011/2012. Itu dibuktikan setelah

selesai pembelajaran pertemuan I dan II maka dilaksanakan evaluasi untuk

mengukur keberhasilan siswa dalam penguasaan materi sebagai berikut.

Hasil nilai post test siklus 2 yang dilakukan oleh peneliti yang terdapat

dalam tabel dan deskripsi, serta dilengkapi dengan diagram sebagai berikut:

Tabel 4.5 Analisis dan Rekapitulasi Hasil Nilai Siklus 2 Kelas IV

SD Negeri Sidorejo Lor 05 Mata Pelajaran Matematika Topik Bangun Ruang Semester II Tahun Ajaran 2011/2012

Kategori Rentang Nilai Frekuensi Persentase Sangat Rendah 0 – 20 0 0

Rendah 21 – 40 0 0 Sedang 41 – 60 0 0 Tinggi 61 – 80 23 56%

Sangat Tinggi 81 – 100 18 44% Jumlah 41 100%

Secara lebih rinci, rekapitulasi hasil nilai tes siklus 2 dapat dilihat pada

gambar di bawah ini :

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

58

0 0 0

23

18

0

5

10

15

20

25

0 – 20 21 – 40 41 – 60 61 – 80 81 – 100

SangatRendah

Rendah Sedang Tinggi SangatTinggi

Rentang Nilai

Frek

uens

i

Frekuensi

Gambar 4.5

Diagram Hasil Nilai Siklus 2 Kelas IV SD N Sidorejo Lor 05 Mata Pelajaran Matematika Topik Bangun Ruang

Semester II Tahun Ajaran 2011/2012

Sedangkan ketuntasan hasil nilai siklus 2 dapat dilihat pada

tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Analisis dan Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Nilai Siklus 2 Kelas IV SD

Negeri Sidorejo Lor 05 Mata Pelajaran Matematika Topik Bangun Ruang Semester II Tahun Ajaran 2011/2012

Nilai Frekuensi Ketuntasan Persentase < 66 0 Tidak Tuntas 0% ≥ 66 41 Tuntas 100%

Jumlah 41 100% Rata – rata 76,9

Dari tabel analisis dan rekapitulasi ketuntasan hasil nilai

diatas diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar dengan nilai KKM

(≤66) maka diperoleh dari seluruh jumlah siswa yang berjumlah 41

siswa sudah mencapai ketuntasan belajar dengan mendapat nilai

≥66 dengan persentase jumlah keseluruhan 100%. Berdasarkan

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

59

indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu ketercapaian

KKM pada hasil belajar siswa penulis memberikan patokan 75% ,

jadi dapat diambil kesimpulan hasil belajar siswa meningkat dari

yang semula pada pelaksanaan pra siklus (pemberian pretest) hanya

32% dan pelaksanaan siklus 1 meningkat menjadi 90%, serta pada

pelaksanaan siklus 2 meningkat menjadi 100% mencapai ketuntasan

belajar itu berarti sudah berhasil melebihi indikator keberhasilan

yang telah ditentukan yaitu ketercapaian KKM pada hasil belajar

siswa dimana peneliti memberikan patokan 75% dari jumlah

keseluruhan siswa mencapai kentuntasan belajar siswa dengan

memperoleh nilai ≥66 sesuai dengan KKM. Berdasarkan sebaran

hasil belajar siswa pada siklus 2, bila dituangkan dalam bentuk

diagram maka akan tampak pencapaian hasil belajar siswa sebagai

berikut :

0%

100%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Tidak Tuntas Tuntas

0 41

< 66 ≥ 66

Ketuntasan

Pers

enta

se

Persentase

Gambar 4.6

Diagram Ketuntasan Hasil Nilai Siklus 2 SD N Sidorejo Lor 05 Mata Pelajaran Matematika

Topik Bangun Ruang Semester II Tahun Ajaran 2011/2012

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

60

d. Refleksi

Bardasarkan observasi dari pelaksanaan siklus kedua adalah

sebagai berikut:

1. Dalam kegiatan pembelajaran siswa sudah mampu

membangun kerjasama dalam kelompok untuk tugas yang

diberikan oleh guru. Siswa mulai mampu berpatisipasi dalam

kegiatan dan tepat waktu dalam pelaksanaan. Siswa mulai

mampu mempresentasikan hasil kerja kelompoknya didepan

kelas dengan baik meskipun hanya beberapa orang saja.

2. Selain itu juga siswa yang pada saat siklus 1 kurang

mendengarkan arahan dari guru pada siklus 2 ini sudah dapat

memperhatikan dengan baik. Berdasarkan hasil analisis tes

pada siklus 2 ini, ketuntasan siswa sudah mencapai 100%.

Hasil tes siswa pada siklus 2 ini nilai rata-ratanya adalah 76,9

dengan kata lain bahwa nilai rata-rata tersebut sudah diatas

KKM (66) yang ditentukan sehingga tidak perlu diadakan

tindakan siklus berikutnya.

4.4 Perbandingan Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus 1, dan Siklus 2

No Nilai (x) Kategori Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2

Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 x< 66 Belum Tuntas 28 68 4 10 0 0 2 x ≥66 Tuntas 13 32 37 90 41 100

Tabel 4.7 Perbandingan hasil belajar kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2

Data perbandingan hasil evaluasi pembelajaran kondisi awal,

siklus 1, dan siklus 2 menunjukkan pada kondisi awal jumlah peserta didik

yang belum mencapai target KKM ada 28 siswa dan yang sudah mencapai

target KKM ada 13 siswa, yang berarti persentase ketuntasan sebesar

32%. Siklus 1 persentase ketuntasan meningkat dan sudah mencapai

indikator keberhasilan setelah menggunakan penerapan matematika

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

61

realistik sebesar 90% dengan rincian 37 siswa mencapai target KKM dan

4 siswa belum mencapai target KKM, serta siklus kedua ketercapaian

KKM sudah maksimal dengan indikator keberhasilan pembelajaran

mencapai 100%.

Data perbandingan hasil belajar kondisi awal, siklus pertama, dan

siklus kedua menunjukkan kenaikan nilai setelah melakukan tindakan.

Data perbandingan hasil belajar kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2

apabila disajikan dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut:

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar

68%

10%0%

32%

90%100%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2

x< 66 Belum Tuntasx ≥66 Tuntas

Gambar 4.7

Diagram Perbandingan Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus 1, dan Siklus 2

Diagram perbandingan ketutasan hasil belajar pada setiap

pembelajaran menunjukkan, kondisi awal jumlah siswa yang tuntas adalah

32% peserta didik, dan 68% belum tuntas. Siklus 1 menunjukkan 90%

hasil belajar siswa sudah mengalami ketuntasan, dan 10% siswa belum

mengalami ketuntasan. Siklus 2 menunjukkan 100% hasil belajar siswa

tuntas. Secara keseluruhan apabila dilihat dari indikator keberhasilan

kondisi awal belum mencapai ketuntasan pembelajaran, sedangkan siklus

1 dan siklus 2 mengalami ketuntasan pembelajaran.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

62

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas IV SD Negeri

Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga ditemukan kesalahan yang

sering dilakukan guru dalam matematika khususnya dalam materi bangun

ruang adalah guru sering kali langsung memberi informasi pada siswa tentang

ciri – ciri bangun geometri bangun ruang tersebut. Sebenarnya, hal ini

menunjukkan kekurangpahaman guru dalam penyampaian topik geometri

bangun ruang melalui metode dan teknik pembelajaran matematika yang

benar.

Salah satu cara untuk memecahkan masalah utama itu adalah mengubah

citra matematika, dari matematika sebagai sekumpulan konsep (definisi), sifat

(aksioma dan teorema), prosedur (rumus, algoritma), yang harus dihafalkan,

dan soal – soal rutin, menjadi matematika sebagai kegiatan siswa, untuk

memecahkan masalah – masalah dari dunia kehidupan siswa sehari – hari.

Pendidikan matematika yang berdasarkan paham “matematika sebagai

kegiatan manusia adalah RME, yang di Indonesia di adaptasi menjadi PMRI.

Adapun perubahan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan kelas

dengan menerapkan pendekatan matematika realistic adalah meningkatnya

hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 05. Hal ini dapat dilihat

sebagai berikut:

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

63

Berdasarkan hasil evaluasi dari hasil kondisi awal (pemberian pretest),

siklus 1, dan siklus 2, maka pembelajaran matematika yang menggunakan

pendekatan matematika realistic pada topic bangun ruang meningkat. Hal ini

dapat dilihat dari perolehan nilai evaluasi siswa pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.8 Perolehan Nilai Evaluasi Siswa

P

Pada tabel diatas perolehan nilai evaluasi pada kondisi awal (pemberian

pretest) mendapat rata – rata 53,37. Pada siklus 1 mengalami peningkatan

yaitu nilai rata – rata siswa mendapatkan 75,2. Sedangkan nilai evaluasi pada

siklus 2 terlihat peningkatan yang sangat signifikan dari siklus 1 yaitu

mendapatkan rata – rata 76,9.

Hasil dari ketuntasan siswa menunjukkan pada kondisi awal atau

pemberian pretest siswa yang nilainya memenuhi KKM terdapat 13 siswa

(32%) dan yang belum memenuhi KKM terdapat 28 siswa (68%). Pada siklus

1 menggunakan pendekatan matematika realistik terjadi peningkatan cukup

signifikan yaitu terdapat 37 siswa memenuhi KKM (90%) dan 4 siswa (10%)

belum memenuhi KKM yang ditetapkan. Sedangkan pada siklus 2 terjadi

peningkatan sangat signifikan yaitu 41 siswa atau seluruh siswa (100%) telah

memenuhi KKM yang ditetapkan. Ini berarti bahwa penelitian telah berhasil,

dibuktikan dengan nilai seluruh siswa di atas KKM yaitu 66 (≥66) dan 100%

siswa tuntas memenuhi KKM atau melebihi KKM yang ditetapkan.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dan peserta didik dengan

menerapkan pendekatan matematika realistic pada siklus 1 belum berhasil

karena mendapat rata – rata 3,88. Sedangkan pada siklus 2 dikatakan berhasil

karena mendapat rata – rata 4,1.

Pelaksanaan Rata – rata Kondisi Awal (pemberian pretest) 53,37

Siklus 1 75,2 Siklus 2 76,9

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …€¦ · tentang jaring – jaring kubus dan balok. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus pembelajaran

64

Pembahasan di atas membuktikan bahwa pendekatan matematika

realistik tepat untuk diterapkan dalam mata pelajaran matematika dengan

topic bangun ruang, karena terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.