28
29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SD Penelitian ini dilaksanakan di SDN Regunung 01. Letak SDN Regunung 01 berada di wilayah Kelurahan RegunungKecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah.Letak SDN Regunung 01±7 km DIKNAS Pendidikan Kecamatan Tengaran. Walaupun tidak terletak di pinggir jalan rayaakses jalan yang dilalui cukup baik. Dengan kata lain letak SDN Regunung 01 mudah dijangkau baik siswa, guru, Dinas Pendidikan Kecamatan maupun Dinas Pendidikan Kabupaten. Meskipun letak SDN Regunung 01 berdampingan dengan rumah penduduk, namun kegiatan belajar mengajar tetap dapat berjalan dengan baik. 4.2. Karakteristik Responden Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 SDN Regunung 01 sebanyak 24 siswa. Berdasarkan informasi dari guru kelas 4 siswa-siswi SD Regunung 01 memiliki karakteristik : suka bermain,ekonomi orang tua rata-rata ekonomi lemah, pendidikan orang tua rata-rata berijasah SD, pekerjaan orang tua sebagian besar adalah buruh petani dan buruh pabrik, dan kurangnya perhatian orang tua dengan anak khususnya dalam pendidikannya. 4.3. Pelaksanaan Tindakan 4.3.1. Kondisi Pra Siklus Sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa atau hasil belajar IPA. Selain observasi secara langsung peneliti juga mendapatkan data nilaihasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPAdari guru kelas 4. Peneliti juga mempersiapkan angket minat belajar IPA pra siklus yang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata pelajaran IPA pra

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

  • Upload
    lamdan

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran SD

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Regunung 01. Letak SDN Regunung

01 berada di wilayah Kelurahan RegunungKecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang Provinsi Jawa Tengah.Letak SDN Regunung 01±7 km DIKNAS

Pendidikan Kecamatan Tengaran. Walaupun tidak terletak di pinggir jalan

rayaakses jalan yang dilalui cukup baik. Dengan kata lain letak SDN Regunung

01 mudah dijangkau baik siswa, guru, Dinas Pendidikan Kecamatan maupun

Dinas Pendidikan Kabupaten. Meskipun letak SDN Regunung 01 berdampingan

dengan rumah penduduk, namun kegiatan belajar mengajar tetap dapat berjalan

dengan baik.

4.2. Karakteristik Responden

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 SDN Regunung

01 sebanyak 24 siswa. Berdasarkan informasi dari guru kelas 4 siswa-siswi SD

Regunung 01 memiliki karakteristik : suka bermain,ekonomi orang tua rata-rata

ekonomi lemah, pendidikan orang tua rata-rata berijasah SD, pekerjaan orang tua

sebagian besar adalah buruh petani dan buruh pabrik, dan kurangnya perhatian

orang tua dengan anak khususnya dalam pendidikannya.

4.3. Pelaksanaan Tindakan

4.3.1. Kondisi Pra Siklus

Sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II, terlebih dahulu peneliti

melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

siswa atau hasil belajar IPA. Selain observasi secara langsung peneliti juga

mendapatkan data nilaihasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPAdari

guru kelas 4. Peneliti juga mempersiapkan angket minat belajar IPA pra siklus

yang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata pelajaran IPA pra

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

30

siklus (lampiran 8). Berdasarkan hasil observasi ini peneliti mendapatkan data

bahwa minat siswa kurang dan hasil belajar IPA kelas 4 sangat rendah.

a. Minat Belajar

Untuk mengukur besar minat siswa sebelum melakukan tindakan, peneliti

memberikan angket minat belajar IPAkepada siswa. Berdasarkan kriteria skor

angka minat belajar siswa = 75, data minat belajar siswa terhadap IPA disajikan

dalam bentuk tabel 1

Tabel 1 Skor Angka Minat Belajar IPA Pra Siklus

Siswa Kelas 4 SDN Regunung 01 Tahun Pelajaran 2012/2013

Skor Angka Minat Jumlah Siswa Persentasi

≥ 75 4 16,67%

<75 20 83,33%

Rata-rata skor angka minat belajar IPA 66,71

Skor angka minat belajar IPA tertinggi 82

Skor angka minat belajar IPA terendah 50

Dari tabel 1 dapat diketahui ada 4 siswa yang memiliki skor angka minat

≥75 sedangkan 20 siswa memiliki skor angka minat <75. Dimana rata-rata skor

angka minat belajar IPA 66,71, skor angka minat belajar IPA tertinggi adalah 82

dan skor angka minat belajar IPA terendah 50. Berdasarkan tabel 1 dapat di buat

diagram lingkaran seperti berikut.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

31

16.67%

83.33%

Minat

Kurang Minat

Diagram 1 Skor Angka Minat Belajar IPA Pra Siklus

Berdasarkan diagram 1hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk

diagram lingkaran terlihat jelas perbandingan bahwa pada diagram menunjukkan

jumlah siswa yang memiliki minat belajar IPA sebesar 16,67%.Sedangkan siswa

yang kurang minat terhadap IPA sebesar 83,33%. Terlihat jelas bahwa prosentasi

siswa yang minat terhadap IPA masih rendah.

b. Hasil Belajar IPA

Dari tes evaluasi yang dilakukan oleh guru untuk siswa diperoleh data

hasil belajar IPA sebelum dilakukan tindakan pembelajaran. Berdasarkan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM = 70) data hasil belajar IPA disajikan dalam bentuk

tabel 4.2

Tabel 2 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus

Siswa Kelas 4 SDNRegunung 01 Tahun Pelajaran 2012/2013

Nilai Jumlah Siswa Persentasi

≥ 70 6 25,00% <70 18 75,00%

Rata-rata nilai IPA 59.17 Nilai tertinggi IPA 85 Nilai terendah IPA 35

Dari tabel 2dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas dengan nilai

murni lebih dari sama dengan KKM ada 6 siswa dan yang belum tuntas atau

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

32

25.00%

75.00%

Tuntas

Tidak Tuntas

masih dibawah KKM ada 18siswa. Dimana nilai rata-rata 59,17, nilai tertinggi

adalah 85 dan nilai terendah adalah 35.Dari analisis hasil tes pada tabel 2dapat

dibuat diagram lingkaran seperti berikut.

Diagram 2 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus

Berdasarkan diagram 2hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk

diagram lingkaran terlihat jelas perbandingan bahwa jumlah siswa yang sudah

tuntas belajar sebesar 25,00%.Sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar sebesar

75,00%. Terlihat jelas bahwa tingkat ketuntasan siswa terhadap mata pelajaran

IPA masih rendah yaitu hanya sebesar 25%.

Setelah diperoleh data dari skor angka minat dan hasil belajar siswa kelas

4SDNRegunung 01 yang masih rendah pada mata pelajaran IPA , maka peneliti

akan melakukan penelitian tindakan kelas kolaboratif sesuai dengan rancangan

yang telah diuraikan pada BAB sebelumnya. Dalam penelitian ini penulis akan

menggunakan model pembelajaran CTL untuk meningkatkan minat dan hasil

belajar siswapada mata pelajaranIPA dalam pembelajaran siklus I dan siklus II.

Siklus I pembelajaran dilakukan dengan Kompetensi Dasar “Menjelaskan

hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan”, dan siklus II

pembelajaran dilakukan dengan Kompetensi Dasar “Menjelaskan dampak

pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan”.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

33

4.3.2. Deskripsi Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka peneliti

melakukan diskusi dengan guru kelas 4 mengenai materi pembelajaran yang akan

disajikan, kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, serta alat penunjang lain

yang perlu digunakan. Sebelum melaksanakan kegiatan pada siklus I, maka

peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran.

Pada siklus I ini dilaksanakan kegiatan pembelajaran sebanyak 3 kali

pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan 2 jam pelajaran.Dalam pelaksanaan

kegiatan pembelajaran guru menggunakan model Pembelajaran Kontekstual

(CTL). Persiapan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus 1 adalah:

1) Menyiapkan materi pelajaran yang akan disampaikan.

2) Meninjau lokasi yang akan digunakan siswa untuk melakukan pengamatan.

3) Mempersiapkan alat peraga.

4) Membuat kelompok heterogen.

5) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I (lampiran 9).

6) Menyiapkan lembar observasi guru (lampiran 10).

7) Menyiapkan lembar observasi siswa (lampiran 11).

8) Menyiapkan lembar angket minat untuk mengetahui minat siswa setelah

pembelajaran (lampiran 12).

9) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)

10) Tes evaluasi untuk melihat hasil yang telah dilakukan (lampiran 13).

b. Tahap Pelaksanaan

Pertemuan I

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin, 25 Februari 2013. Pada

kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan melakukan apersepsi dengan

meminta ketua kelas membuka pintu pintu dan jendela kelas agar siswa bisa

memandang lingkungan di luar kelas yang terdapat sumber daya alam (pohon,

tanah, dan sinar matahari). Kemudian guru bertanya kepada siswa apa saja yang

dilihat oleh siswa, yang dilihat siswa yaitu sinar matahari, pohon, dan tanah.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

34

Kemudian guru mengaitkan apa yang dilihat siswa dengan materi sumber daya

alam yang akan dipelajari siswa. Dilanjutkan dengan guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Memasuki kegiatan inti, siswa dibagi dibagi dalam 6 kelompok heterogen,

masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang siswa. Setelah siswa berkumpul

dengan kelompok masing-masing, maka masing-masing kelompok siswa

menerima Lembar Kerja Siswa (LKS). Masing-masing kelompok siswa membaca

petunjuk pengamatan di luar kelas dan beberapa siswa yang kurang memahami

petunjuk pengamatan tersebut bertanya kepada guru untuk memperoleh

penjelasan mengenai petunjuk pengamatan yang akan mereka lakukan. Siswa

menuju lokasi dilaksanakannya pengamatan yaitu di lingkungan sekolah, setelah

berada di lokasi pengamatan masing-masing kelompok siswa melakukan

pengamatan dan mencatat hasil pengamatan pada LKS. Pada pengamatan di

sekitar sekolah ini hampir semua kelompok masih tergantung pada guru dan

sering bertanya dalam mengisi LKS. Selesai melakukan pengamatan masing-

masing kelompok siswa mendiskusikan hasil pengamatan yang kemudian mereka

presentasikan di depan kelas. Beberapa siswa yang tidak melakukan presentasi

bertanya dan memberi tanggapan kepada kelompok siswa yang sedang presentasi,

namun jumlah siswa yang bertanya dan memberi tanggapan hanya 3 orang siswa.

Setelah semua kelompok siswa melakukan presentasi, siswa menyimpulkan

definisi sumberdaya alam dan klasifikasi sumberdaya alam berdasarkan jenis-

jenisnya melalui bimbingan guru.

Pada kegiatan akhir siswa mengerjakan soal tes kecil yang sudah

dipersiapkan. Kemudian guru menegaskan kembali kembali materi yang telah

dipelajari siswa dan memberitahukan kepada siswa bahwa kegiatan selanjutnya

masih melakukan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah. Guru menutup

pembelajaran.

Pertemuan II

Pelaksanaan pembelajaran pertemuan kedua dilaksanakan hari Kamis, 28

Februari 2013.Pada pertemuan kedua ini, peneliti telah menyusun rencana

pembelajaran yang baik agar kekurangan pada pertemuan pertama dapat

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

35

diperbaiki. Kegiatan pada pertemuan dua ini diawali dengan guru memberi

apersepsi pada siswa dengan menunjukkan pohon bayam dan batu kepada siswa,

kemudian guru menanyakan kepada siswa mana yang termasuk sumber daya alam

hayati dan mana yang merupakan sumber daya alam non hayati. Untuk

mengingatkan kembali siswa pada pelajaran yang telah lalu dan mengaitkan

dengan pelajaran yang akan dilakukan yaitu tentang sumber daya alam yang dapat

diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui serta manfaat sumberdaya alam.

Pada kegiatan inti siswa langsung berkumpul dengan kelompok yang telah

ditentukan pada pertemuan sebelumnya. Seperti pada pertemuan pertama masing-

masing kelompok siswa menerima LKS dan membaca petunjuk pengamatan di

luar kelas. Tidak seperti pada pertemuan I dimana ada 4 kelompok siswa yang

bertanya tentang petunjuk pengamatan, pada pertemuan kedua ini jumlah

kelompok siswa yang beranta hanya 2 kelompok saja 4 kelompok yang lain sudah

memahami petunjuk pengamatan yang harus mereka lakukan. Kemudian siswa

menuju dilaksanakannya observasi yaitu di lingkungan sekitar sekolah tepatnya

di perumahan, perkebunan, dan sungai di belakang sekolah. Setelah sampai pada

lokasi pengamatan, siswa melakukan pengamatan dan mencatat hasil

pengamatannya pada LKS. Selesai melakukan pengamatan siswa mendiskusikan

hasil pengamatan dan mengisi LKS II, kemudian siswa mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas. Siswa yang tidak melakukan presentasi dan guru, bertanya

maupun menanggapi kelompok yang sedang melakukan presentasi. Pada

pertemuan II ini jumlah siswa yang bertanya dan memberi tanggapan jumlahnya

lebih banyak yaitu ada 8 siswa. Siswa menyimpulkan kategori sumber daya alam

berdasarkan sifat-sifatnya dan kegunaan sumber daya alam dengan bimbingan

guru.

Seperti pada pertemuan I, pada pertemuan II kegiatan diakhiri dengan

siswa mengerjakan soal tes kecil yang sudah dipersiapkan. Kemudian guru

menegaskan kembali kembali materi yang telah dipelajari siswa dan

memberitahukan pada siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya diadakan tes

formatif. Guru menutup pembelajaran.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

36

Pertemuan III

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Jum’at, 1 Maret 2013. Pertemuan

ketiga ini diawali dengan guru menyampaikan kegiatan pembelajaran pada

pertemuan ke III ini sebagai sarana evaluasi. Pada kegiatan inti siswa

mengerjakan soal evaluasi. Selesai selesai mengerjakan soal evaluasi, siswa

mengisi angket minat. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan motivasi

siwa agar memiliki semangat belajar yang tinggi.

c. Hasil Tindakan

1) Hasil Observasi

Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I ini salah satunya berupa hasil

dari lembar observasi yang diterapkanpada guru dan siswa.Untuk mengukur

keberhasilan penerapan model pembelajaran CTL dalam kegiatan pembelajaran

menggunakan lembar observasi guru dan siswa.Penilaian observasi ini dilakukan

oleh peneliti yang juga merangkap menjadi observer.

Dalam menentukan tinggi rendahnya hasil pengukuran lembar observasi

pembelajaran dengan model pembelajaran CTL digunakan 4 kategori, yaitu sangat

baik, baik,cukup dan kurang.

Pada lembar observasi guru dan siswa dalam pembelajaran CTL

menggunakan kriteria penilaian berikut :

Sangat baik : jika skor nilai ≥34

Baik : jika skor 25 - 34.

Cukup : jika skor 18-25.

Kurang baik : jika skor 10-17.

a) Analisis Data Hasil Observasi Guru

Untuk mengukur keberhasilan penerapanmodel pembelajaran CTL dalam

kegiatan pembelajaran, menggunakan lembar observasi pembelajaran guru. Hasil

observasi guru pada penelitian siklus I pertemuan I dan II dapat dilihat pada

(lampiran 14), sedangkan analisis data hasil observasi guru pada penelitian siklus

I pertemuan I dan II disajikan pada pada tabel di bawah ini.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

37

Tabel 3 Analisis Data Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan I dan II

Berdasarkan tabel 3 pada pertemuan I jumlah skor hasil observasi guru

siklus I pertemuan I pada aspek I yaitu melakukan kegiatan awal memperoleh

jumlah skor 4, untuk aspek II yaitu melakukan kegiatan inti memperoleh jumlah

skor 13, jumlah skor pada aspek III yaitu kegiatan akhir memperoleh jumlah

skor7 dan jumlah skor dari ketiga aspek 24 dengankategori cukup. Pertemuan II

jumlah skor pada aspek I yaitu melakukan kegiatan awal memperoleh jumlah skor

6, jumlah skor aspek IIyaitu melakukan kegiatan inti sebesar16,jumlah skor pada

aspek III yaitu kegiatan akhirsebesar8 dan jumlah skor dari ketiga aspek 30

dengan kategori baik. Berdasarkan analisis hasil lembar observasi yang diisi oleh

observer dapat disimpulkan rata-rata hasil observasi guru yaitu 27 dengan

kategori baik.

b) Analisis Data Hasil Observasi Siswa

Untuk mengukur keberhasilan penerapanmodel pembelajaran CTL dalam

kegiatan pembelajaran, selain menggunakan lembar observasi pembelajaran guru

juga menggunakan lembar observasi siswa. Hasil observasi terhadap siswa yang

dilakukan oleh observer pada siklus I pertemuan I dan II dapat dilihat pada

(lampiran 15), sedangkan analisis data hasil observasi siswa pada penelitian siklus

I pertemuan I dan II disajikan pada pada tabel4.

No Pertemuan Jumlah Skor Aspek Total

Skor Kategori

I II III

1 1 4 13 7 24 Cukup

2 2 6 16 8 30 Baik

Rata-rata siklus I skor Observasi Pembelajaran Guru 27 Baik

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

38

Tabel 4 Analisis Data Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan I dan II

Berdasarkan tabel4 analisis data hasil observasi siswa siklus I pertemuanI

jumlah skor pada aspek I yaitu melakukan kegiatan awal memperoleh 5, jumlah

skor aspek II yaitu melakukan kegiatan inti memperoleh 13, jumlah skor aspek III

yaitu melakukan kegiatan penutup memperoleh 4 dan dari ketiga aspek jumlah

skor hasil observasi siswa 23 dengan kategori cukup. Pertemuan II terjadi

peningkatan jumlah skor yang diperoleh siswa jika dibandingkan dengan

pertemuan I. Pertemuan II pada aspek I memperoleh 6, jumlah skor aspek II

memperoleh 19, jumlah skor aspek III memperoleh 4. Dari ketiga aspek diperoleh

hasil observasi pada pertemuan II yaitu 29. Rata-rata skor hasil observasi pada

siklus I yaitu 26 dengan kategori baik.

2) Minat Belajar Siswa

Setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran CTL pada pertemuan I dan pertemuan II. Siswa mengisi angket

siklus I pada pertemuan ke III setelah mengerjakan soal evaluasi siklus I.

Berdasarkan kriteria skor angka minat belajar siswa = 75, hasil angketminat

belajar siswa terhadap IPAsetelah mengikuti pelajaran disajikan pada tabel 5.

No Pertemuan Jumlah Skor Aspek Total

Skor Kategori I II III

1 1 5 13 4 23 Cukup

2 2 6 19 4 29 Baik

Rata-rata siklus I skor Observasi Pembelajaran Siswa 26 Baik

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

39

54.17%45.83%Minat

Kurang Minat

Tabel 5 Skor Angka Minat Belajar IPA Siklus I

Siswa Kelas 4 SDNRegunung 01 Tahun Pelajaran 2012/2013

Skor Angka Minat Jumlah Siswa Persentasi

≥ 75 13 54,17%

<75 11 45,83%

Rata-rata skor angka minat belajar IPA 75,88

Skor angka minat belajar IPA tertinggi 92

Skor angka minat belajar IPA terendah 64

Dari tabel 5 dapat diketahui ada 13 siswa yang memiliki skor angka minat

≥75 sedangkan 11 siswa memiliki skor angka minat <75. Dimana rata-rata skor

angka minat belajar IPA 75,88, skor angka minat belajar IPA tertinggi adalah 92

dan skor angka minat belajar IPA terendah 64. Berdasarkan tabel 5 dapat di buat

diagram lingkaran seperti berikut.

Diagram 3 Skor Angka Minat Belajar IPA Siklus I

Berdasarkan diagram 3hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk

diagram lingkaran terlihat jelas perbandingan bahwa pada diagram menunjukkan

jumlah siswa yang memiliki minat belajar IPA sebesar 54,17%.Sedangkan siswa

yang kurang minat terhadap IPA sebesar 45,83%. Terlihat jelas bahwa setelah

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

40

58.33%

41.67%Tuntas

Tidak Tuntas

tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran CTL prosentase siswa

yang minat terhadap IPA meningkat jika dibandingkan dengan tahap pra siklus.

3) Hasil Belajar IPA

Setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran CTL pada pertemuan I dan pertemuan II. Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I pada pertemuan ke III. Berikut merupakan hasil belajar IPA siklus I.Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM= 70) data hasil belajar IPA siklus I disajikan dalam bentuk tabel 6.

Tabel 6 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

Siswa Kelas 4 SDNRegunung 01 Tahun Pelajaran 2012/2013

Nilai Jumlah Siswa Persentasi

≥ 70 14 58,33% <70 10 41,67%

Rata-rata nilai IPA 72,50 Nilai tertinggi IPA 95 Nilai terendah IPA 45

Dari tabel 6dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas dengan nilai

murni di atas KKM ada 14 siswa dan yang tidak tuntas atau masih dibawah KKM

ada 10 siswa. Dimana nilai rata-rata 72,50, nilai tertinggi adalah 95 dan nilai

terendah adalah 45.Dari analisis hasil tes pada tabel 6dapat dibuat diagram

lingkaran seperti berikut.

Diagram 4 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

41

Berdasarkan diagram 4hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk

diagram lingkaran terlihat jelas perbandingan bahwa jumlah siswa yang sudah

tuntas belajar sebesar 58,33%.Sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar sebesar

41,67%. Terlihat jelas bahwa setelah tindakan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran CTL prosentase hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

meningkat jika dibandingkan dengan tahap pra siklus.

d. Hasil Refleksi Setelah melaksanakankegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan

I, II dan III maka selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan dalam proses

pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi, angket minat dan tes

evaluasi yang dilaksanakan pada siklus I. Refleksi ini digunakan sebagai bahan

perbaikan dengan membandingkan hasil tindakan dalam proses pembelajaran

sudah sesuai dengan indikator kinerja. Berdasarkan hasil analisis data yang

diperoleh berdasarkan observasi yang dilakukan observer bersama peneliti pada

siklus I maka penjelasan sebagai berikut:

1. Guru Berdasarkan analisis data hasil observasi guru dengan menerapkan model

pembelajaran CTL pada pertemuan I jumlah skor hasil observasi guru yang

diperoleh 24 pada kategori cukup, terjadi peningkatan total skor observasi guru

dari pertemuan I, pada pertemuan II jumlah skor hasil observasi guru yang

diperoleh 30 berada pada kategori baik. Secara keseluruhan rata-rata hasil

observasi guru dalam menerapkan model pembelajaran CTL yang diterapkan oleh

kolaborator yaitu guru kelas 4 pada pertemuan I dan II adalah 27 dengan kategori

baik. Tetapi terdapat beberapa indikator yang belum dilaksankan guru secara

masimal seperti membimbing siswa menyimpulkan hasil observasi, dimana guru

masih dominan. Guru juga belum mampu membimbing siswa secara maksimal

untuk melakukan tanya jawab ketika siswa lain sedang presentasi. 2. Siswa

Berdasarkan lembar observasi siswa pada pertemuan I total skor observasi

siswa 23 berada pada kategori cukup, terjadi peningkatan total skor observasi

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

42

siswa dari pertemuan I, pertemuan II total skor observasi siswa yaitu 29 berada

pada kategori baik. Rata-rata aktivitas siswa pada siklus I adalah 26 berada pada

kategori baik. Selama pembelajaran di luar kelas masih ada beberapa siswa yang

bercanda dengan temannya. Berdasarkan lembar observasi jumlah siswa yang

berani untuk bertanya meningkat, dan siswa dalam kelompok lebih kompak ketika

melakukan diskusi maupun kegiatan observasi di lingkungan sekitar sekolah.

3. Minat Belajar Siswa

Hasil pengukuran minat siswa pada siklus I meningkat jika dibandingkan

dengan dengan pra siklus. Siswa yang memperoleh skor angka minat IPA≥ 75

sebanyak 13 siswa atau 54,17% dan siswa yang memperoleh skor angka minat

IPA < 75 sebanyak 11 siswa atau45,83%. Berdasarkan data tersebut terlihat jelas

bahwa minat siswa terhadap mata pelajaran IPA masih kurang dan belum sesuai

dengan indikator kinerja dari penelitian yang dilakukan peneliti, oleh karena itu

peneliti perlu mengadakan perbaikan pada siklus II.

4. Hasil Belajar IPA

Hasil evaluasi didapatkan bahwa kompetensi belajar siswa meningkat,

terbukti dari perolehan nilai siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran CTL yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=

70) sebanyak 14 siswa atau 58,33%, yang belum mencapai kriteria ketuntasan

belajar sebanyak siswa atau 10 siswa atau 41,67%, dengan nilai rata-rata 72,50

dan nilai tertinggi 95 sedangkan nilai terendahnya adalah 45. Namun hasil belajar

IPA belum sesuai dengan indikator kinerja dari penelitian yang dilakukan

peneliti, oleh karena itu peneliti perlu mengadakan perbaikan pada siklus II.

Berdasarkan hasil obeservasi observer, secara keseluruhan hasil refleksi

yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus I mengalami beberapa hambatan,

yaitu sebagai berikut:

a) Siswa belum terbiasa dengan pembelajaran yang menerapkan model

pembelajaran CTL, sehingga sulit dalam mengarahkan ke dalam penerapan

model pembelajaran CTL.

b) Ada ketidak sesuaiankegiatan pembelajaran yang dilakukan kolaborator

dengan RPP yang telah direncanakan oleh peneliti, penerapan model

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

43

pembelajaran CTL oleh kolaborator ada yang tidak sesuai dengan rencana

pembelajaran yang peneliti susun, dikarenakan kesalahpahaman antara peneliti

dan kolaborator.

c) Pada kegiatan observasi di luar kelas kolaborator mengalami kesulitan ketika

membimbing siswa melakukan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah

karena beberapa siswa malah bercanda.

d) Guru juga mengalami kesulitan dalam membimbing siswa untuk

menyimpulkan.

e) Siswa masih malu untuk bertanya, belum berani memberi tanggapan pada

kelompok yang sedang melakukan presentasi.

Berdasarkan hasil refleksi pembelajaran tindakan siklus I segala

kekurangan yang terjadidiperbaiki dalam siklus II perbaikan itu antara lain:

a. Pengarahan yang maksimal kepada siswa dalam proses pembelajaran agar

pembelajaran CTL terlaksana dengan baik.

b. Mengkomunikasikan secara detail setiap kegiatan rencana pembelajaran

dengan guru kelas (kolaborator).

c. Sebelum melakukan kegiatan pengamatan guru memberi pengertian dan

motivasi kepada siswa yang masih senang bercanda agar lebih fokus pada

kegiatan pengamatan di sekitar lingkungan sekolah.

d. Guru memberikan stimulus pada siswa agar siswa mampu menyimpulkan

hasil observasi.

e. Memotivasi siswa agartidak malu bertanya dan berani memberi tanggapan

pada kelompok yang sedang melakukan presentasi.

4.3.3. Deskripsi Siklus II

Setelah melihat hasil refleksi dari siklus I, perencanaan pembelajaran pada

siklus II ini sebagai tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus I.

Siklus II akan dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan.

a. Tahap Perencanaan

Seperti halnya siklus I, siklus II juga terdiri dari 3 pertemuan, setiap

pertemuan berlangsung selama 70 menit (2 jam pelajaran). Persiapan yang

dilakukan oleh peneliti pada siklus II adalah:

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

44

1) Menyiapkan materi pelajaran yang akan disampaikan.

2) Meninjau lokasi yang akan digunakan siswa untuk melkukan pengamatan.

3) Mempersiapkan alat peraga.

4) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (lampiran 16).

5) Menyiapkan lembar observasi guru (lampiran 17).

6) Menyiapkan lembar observasi siswa (lampiran 18).

7) Menyiapkan lembar angket minat untuk mengetahui minat siswa setelah

pembelajaran (lampiran 19) .

8) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS).

9) Menyiapkan tes evaluasi untuk melihat hasil yang telah dilakukan (lampiran

20).

b. Tahap Pelaksanaan

Pertemuan I

Pertemuan I, pada siklus II ini dilaksanakan pada hari Senin, 4 Maret

2013. Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru melakukan apersepsi dengan

meminta ketua kelas membuka pintu dan jendela kelas agar siswa bisa

memandang lingkungan di luar kelas, dimana tukang kebun sekolah sedang

mananam kembali pohon Pucuk Merahdi halaman sekolah yang telah ditebang.

Kemudian dilanjutkan dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti siswa berkumpul dengan teman 1 kelompoknya yang

telah ditentukan pada siklus sebelumnya. Siswa menerima LKS dari guru dan

membaca petunjuk pengamatan di luar kelas. Siswa menuju lokasi

dilaksanakannya pengamatan yaitu di lingkungan sekitar sekolah tepatnya di

perkebunan dan perumahan sekitar sekolah, setelah berada di lokasi pengamatan

masing-masing kelompok siswa melakukan pengamatan dan mencatat hasil

pengamatan pada LKS. Pada kegiatan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah

pada siklus II ini sudah tidak banyak siswa yang bercanda dengan temannya

ketika melakukan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah. Selesai melakukan

pengamatan siswa mendiskusikan hasil pengamatan.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

45

Pertemuan I pada siklus ke dua ini diakhiri dengan guru memberi

pekerjaan rumah (PR) kepada siswa untuk membuat ringkasan yang akan

dipresentasikan pada pertemuan selanjutnya. Guru memberitahukan pada siswa

bahwa pada pertemuan selanjutnya masing-masing kelompok mempresentasikan

hasil pengamatan di luar kelas.

Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 7 Maret 2013.

Pada pertemuan kedua ini melanjutkan pertemuan pertama karena pada pertemuan

pertama lokasi pengamatan lebih luas dan memerlukan waktu pengamatan yang

lebih lama sehingga rangkaian kegiatan pembelajaran pertemuan pertama

dilanjutkan pada pertemuan kedua. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua

ini diawali dengan guru memberikan apersepsi dengan bercerita kepada siswa

bahwa saat berangkat menuju sekolah, guru melihat para petani yang menanam

bibit pohon sengon di kebun mereka, mengingatkan siswa pada kegiatan

pembelajaran sebelumnya, maka kemudian guru bertanya kepada siswa apa tujuan

kegiatan yang dilakukan petani tersebut. Kegiatan yang dilakukan petani tersebut

adalah salah satu cara agar lingkungan tetap lestari. Dilanjutkan dengan guru

menyampaikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini, bahwa masing-

masing kelompok mempresentasikan hasil pengamatannya pada pertemuan

sebelumnya.

Pada kegiatan inti masing-masing kelompok mempresentasikan hasil

diskusi dari pengamatan yang telah mereka lakukan pada pertemuan sebelumnya.

Siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka dengan lantang, jelas dan mudah

dipahami oleh siswa yang lain. Siswa yang tidak melakukan presentasi

bertanyajawab dan menanggapi kelompok yang sedang melakukan presentasi,

sehingga presentasi setiap kelompok siswa semakin menarik karena diwarnai

dengan perdebatan kecil antar siswa. Jumlah siswa yang bertanya maupun

menanggapi kelompok yang presentasipun bertambah. Setelah presentasi yang

menarik dari setiap kelompok, dilanjutkan dengan Siswa menyimpulkan dampak

kegiatan pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan dan kegiatan

manusia yang dapat mengatasi dampak negatif pengambilan bahan alam, dengan

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

46

bimbingan guru.

Kegiatan pembelajaran pada siklus II pertemuan kedua ini dengan siswa

mengerjakan ters kecil kemudian guru menegaskan kembali materi yang telah

dipelajari siswa dan memberitahukan pada siswa bahwa pada pertemuan

selanjutnya diadakan tes formatif.

Pertemuan III

Pertemuan terakhir pada siklus II ini dilaksanakan pada hari jum’at, 8

Maret 2013. Kegiatan diawali dengan guru menyampaikan bahwa kegiatan

pembelajaran pada pertemuan ketiga ini sebagai sarana evaluasi. Pada kegiatan

inti siswa mengerjakan soal evaluasi. Selesai selesai mengerjakan soal evaluasi,

siswa mengisi angket minat. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan

motivasi siswa agar memiliki semangat belajar yang tinggi.

c. Hasil Tindakan

1. Hasil Observasi

Seperti halnya pada hasil observasi siklus I, hasil observasi siklus II

memiliki kriteria sama dengan siklus I. Yaitu berdasarkan lembar observasi bagi

guru dan siswa. Dimana berdasarkan hasil observasi yang dilakukan observer

pada siklus II didapatkan hasil sebagaimana yang tersaji berikut ini.

a) Analisis Data Hasil Observasi Guru

Untuk mengukur keberhasilan penerapanmodel pembelajaran CTL dalam

kegiatan pembelajaran, menggunakan lembar observasi pembelajaran guru. Hasil

observasi pembelajaran siklus II dapat dilihat pada (lampiran 21). Analisisa data

hasil observasi siswa disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 7 Analisis Data Hasil Observasi Guru Siklus Siklus II

Berdasarkan tabel 7 pada siklus II jumlah skor hasil observasi guru pada

aspek I yaitu melakukan kegiatan awal memperoleh jumlah skor6, untuk aspek II

Jumlah Skor Aspek Total

Skor Kategori

I II III

6 23 8 37 Sangat Baik

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

47

yaitu melakukan kegiatan inti memperoleh jumlah skor 23, jumlah skor pada

aspek III yaitu kegiatan akhir memperoleh jumlah skor8 dan jumlah skor dari

ketiga aspek 37 dengan kategori sangat baik.

b) Analisis Data Hasil Observasi Siswa

Hasil observasi/ pengamatan terhadap siswa yang dilakukan oleh observer

pada siklus II dapat dilihat pada (lampiran 22 ). Analisisa data hasil observasi

siswa tersaji pada tabel 8.

Tabel 8 Analisis Data Hasil Observasi Siswa Siklus II

Berdasarkan tabel8 analisis data hasil observasi siswa siklus II jumlah skor

pada aspek I yaitu melakukan kegiatan awal memperoleh 7, jumlah skor aspek II

yaitu melakukan kegiatan inti memperoleh 25, jumlah skor aspek IIIyaitu

melakukan kegiatan penutup memperoleh 4 dan dari ketiga aspek jumlah skor

hasil observasi siswa 36 dengan kategori sangat baik.

2. Minat Belajar Siswa

Seperti halnya pada siklus I, pada siklus II ini, setelah dilaksanakan

tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran CTL pada pertemuan I

dan II, siswa mengisi angket siklus II pada pertemuan III setelah mengerjakan

soal evaluasi siklus II. Berdasarkan kriteria skor angka minat belajar siswa = 75,

data minat belajar siswa terhadap IPA disajikan dalam bentuk tabel 4.9.

Jumlah Skor Aspek Total Skor Kategori

I II III

7 25 4 36 Sangat Baik

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

48

95.83%

4.17%

Minat

Kurang Minat

Tabel 9

Skor Angka Minat Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas 4 SDNRegunung 01

Tahun Pelajaran 2012/2013 Skor Angka Minat Jumlah Siswa Persentasi

≥ 75 23 95,83%

<75 1 4,17%

Rata-rata skor angka minat belajar IPA 89,79

Skor angka minat belajar IPA tertinggi 101

Skor angka minat belajar IPA terendah 74

Dari tabel 9 dapat diketahui ada 23 siswa yang memiliki skor angka minat

≥75 sedangkan 1 skor angka minat <75. Dimana rata-rata skor angka minat

belajar IPA 89,79, skor angka minat belajar IPA tertinggi adalah 101 dan skor

angka minat belajar IPA terendah 74. Berdasarkan tabel 9 dapat dibuat diagram

lingkaran seperti berikut.

Diagram 5 Skor Angka Minat Belajar IPA Siklus II

Berdasarkan diagram 5hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk

diagram lingkaran terlihat jelas perbandingan bahwa pada diagram menunjukkan

jumlah siswa yang memiliki minat belajar IPA sebesar 95,83%.Sedangkan siswa

yang kurang minat terhadap IPA sebesar 4,17%. Terlihat jelas bahwa

pembelajaran menggunakan model pembelajaran CTL telah meningkatkan minat

belajar siswa dan tujuan penelitian sudah tercapai.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

49

91.67%

8.33%

Tuntas

Tidak Tuntas

3. Hasil Belajar IPA

Setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran CTL pada pertemuan I dan pertemuan II. Siswa mengerjakasn soal

evaluasi siklus II pada pertemuan III. Berikut merupakan hasil belajar IPA siklus

II.Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 70) data hasil belajar IPA

siklus II disajikan dalam bentuk tabel 4.10.

Tabel 10 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II

Siswa Kelas 4 SDNRegunung 01 Tahun Pelajaran 2012/2013

Nilai Jumlah Siswa Persentasi ≥ 70 22 91,67% <70 2 8,33%

Rata-rata nilai IPA 81,11 Nilai tertinggi IPA 100 Nilai terendah IPA 46,67

Dari tabel 10dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas dengan nilai

murni di atas KKM ada 22 siswa dan yang belum tuntas atau masih dibawah

KKM ada 2siswa. Dimana nilai rata-rata 81,11, nilai tertinggi adalah 100 dan nilai

terendah adalah 46,67.Dari analisis hasil tes pada tabel 10dapat dibuat diagram

lingkaran seperti berikut.

Diagram 6 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II

Berdasarkan diagram 6hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk

diagram lingkaran terlihat jelas perbandingan bahwa jumlah siswa yang sudah

tuntas belajar sebesar 91,67%.Sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar sebesar

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

50

8,33%. Terlihat jelas bahwa setelah tindakan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran CTL prosentase hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

meningkat jika dibandingkan dengan tahap siklus I. Terlihat jelas bahwa

pembelajaran menggunakan model pembelajaran CTL telah meningkatkan hasil

belajar siswa dan tujuan penelitian sudah tercapai.

d. Tahap Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan

I, II dan III maka selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan dalam proses

pembelajaran. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan dengan

membandingkan hasil tindakan dalam proses pembelajaran dengan indikator

kinerja. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh berdasarkan observasi,

angket minat dan tes evaluasi pada siklus II maka penjelasan sebagai berikut:

1. Guru

Berdasarkan tabel 7jumlah skor analisis data hasil observasi guru dalam

menerapkan model pembelajaran CTL pada siklus II diperoleh skor 37 pada

kategori sangat baik. Secara keseluruhan berdasarkan jumlah skor hasil observasi

guru dalam menerapkan model pembelajaran CTL yang diterapkan oleh

kolaborator yaitu guru kelas 4 pada siklus II ini sudahsangat baik. Kolaborator

telah mampu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran

yang telah dipersiapkan oleh peneliti.

2. Siswa

Berdasarkan tabel 8jumlah skor analisis data hasil observasi siswa dalam

mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran CTL pada siklus II

diperoleh skor 36 pada kategori sangat baik. Siswa sudah mampu mengikuti

pembelajaran dengan model pembelajaran CTL dengan sangat baik.

3. Minat Belajar Siswa

Hasil pengukuran minat siswa pada siklus II meningkat jika dibandingkan

dengan dengan siklus I. Berdasarkan tabel 9 siswa yang memperoleh skor angka

minat IPA ≥ 75 sebanyak 23 siswa atau 95,83% dan siswa yang memperoleh skor

angka minat IPA < 75 sebanyak 1 siswa atau 4,17%. Berdasarkan data tersebut

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

51

terlihat jelas bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran CTL telah

meningkatkan minat belajar siswa dan tujuan penelitian sudah tercapai.

4. Hasil Belajar IPA

Berdasarkan tabel 10, dari 24 siswa yangsudah tuntas dengan nilai di atas

KKM ada 22 siswa atau 91,67% dan yang tidak tuntas atau dibawah KKM ada 2

siswa atau 8,33%. Dengan nilai tertinggi 100 dan terendah 46,67 dan rata-rata

81,11.

Tindakan perbaikan yang dilakukan peneliti berhasil. Berdasarkan hasil

observasi dan invormasi dari guru kelas, dengan model Pembelajaran CTL

pembelajaran berlangsung dengan lancar dan menggembirakan, siswa terlihat

lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran di luar kelas, berdiskusi, bertukar pikiran,

mengemukakan pendapatnya baik kepada temannya ataupun guru. Melalui

pembelajaran dengan model pembelajaran CTL siswa menjadi lebih tertarik pada

mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada siswa juga

menunjukkan peningkatan, dimana pada siklus II ini terdapat 23 siswa yang minat

terhadap IPA atau sebesar 95,83% sedangkan siswa yang kurang minat terhadap

IPA sebanyak 1 siswa atau sebesar 4,17%. Jumlah siswa yang mencapai

ketuntasan belajar IPA meningkat menjadi 22 siswa atau sebesar 91,67% dan

yang belum tuntas ada 2 siswa atau 8,33%

4.4. Hasil Analisis Data

4.4.1. Minat Belajar Siswa

Sebelum melakukan tindakan, peneliti memberikan angket minat kepada

siswa untuk diisi. Data yang diperoleh berdasarkan hasil pengisian angket mulai

dari pra siklus, siklus I dan siklus II selengkapnya dapat dilihat dalam (lampiran

23). Dibawah ini disajikan rekapitulasi skor angka minat belajar IPApra siklus,

siklus I dan siklus IIdisajikan dalam tabel 11.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

52

20

11

14

13

23

0

5

10

15

20

25

Pra siklus Siklus I Siklus II

Frek

uens

i Kurang Minat

Minat

Tabel 11 Rekapitulasi Skor Angka Minat Belajar IPA

Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II Kelas 4 Semester II SD Negeri Regunung 01

Tahun Pelajaran 2012 / 2013

Skor angka

Minat Siswa

FREKUENSI PERSENTASI

Pra

Siklus Siklus 1 Siklus 2

Pra

Siklus Siklus 1 Siklus 2

≥ 75 4 13 23 16,67% 54,17% 95,83%

<75 20 11 1 83,33% 45,83% 4,17%

Jumlah 24 24 24 100,00% 100,00% 100,00%

Dari tabel 11 minat belajar IPA siswa kelas 4 SDN Regunung 01dapat

dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang minat pada pra siklus siswa yang

minat terhadap IPA hanya sebanyak 4 siswa atau 16,67%, pada siklus I siswa

yang minat terhadap IPA sebanyak 13 siswa atau 54,17% dan pada siklus II siswa

yang minat terhadap IPA hanya sebanyak 23 siswa atau 95,83%. Sedangkan siswa

yang kurang minat terhadap IPA pada pra siklus sebanyak 20 siswa atau 83,33%,

pada siklus I sebanyak 11 siswa 45,83% dan pada siklus II sebanyak 1 siswa

4,17%. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran CTL dapat

meningkatkan minat belajar siswa terhadap IPA. Hal ini dapat dilihat pada

diagram 7.

Diagram 7 Rekapitulasi Skor Angka Minat Siswa Terhadap Mata Pelajaran

IPA Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

53

Pada diagram 7 menunujukkan bahwa penggunaan model pembelajaran

CTL dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap IPA.

4.4.2. Hasil Belajar IPA

Data yang diperoleh berdasarkan nilai yang diperoleh siswa mulai dari pra

siklus, siklus I dan siklus II selengkapnya dapat dilihat dalam (lampiran 24).

Berikut ini dapat dilihat tabel nilai sebelum tindakan/pra siklus, siklus I dan siklus

II serta rekapitulasi pengelompokkan nilai dalam tabel 12.

Tabel 12 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar IPA

Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II Kelas 4 Semester II SD Negeri Regunung 01

Tahun Pelajaran 2012 / 2013

Nilai FREKUENSI PERSENTASI

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

≥ 70 6 14 22 25,00% 58,33% 91,67%

< 70 18 10 2 75,00% 41,67% 8,33%

Jumlah 24 24 24 100,00% 100,00% 100,00%

Dari tabel 12 hasil belajar IPA dapat dilihat adanya peningkatan jumlah

siswa yang tuntas dalam mata pelajaran IPA terbukti untuk klasifikasi tuntas, pada

pra siklus dari 24 siswa hanya 6 siswa atau 25,00%, siklus I dari 24 siswa ada 14

siswa atau 58,33% yang tuntas, siklus II ada 22 siswa atau 91,67% yang tuntas.

Sedangkan pada klasifikasi tidak tuntas, pada pra siklus ada 18 siswa atau

75,00%, siklus I ada 10 siswa atau 41,67%, pada siklus II ada 2 siswa atau 8,33%.

Ini membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran CTL

dapat meningkatkan hasil belajar IPA walaupun belum 100% tuntas semua. Hal

ini dapat dilihat pada diagram 8.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

54

Diagram 8. Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II

Pada gambar diagram 8 menunjukkam pembelajaran dengan model

pembelajaran CTL dapat meningkatkan jumlah siswa yang tuntas dalam belajar

walaupun belum 100%.

4.5. Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sebelum tindakan diberikan

pada kelas 4 di SDN Regunung 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang

ditemukan bahwa pada saat kegiatan pembelajaran di kelas, tampak sekali minat

belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA rendah. Hal ini dapat terlihat dari

jumlah siswa yang telah mencapai skorangka minat (skor angka minat = 75)

hanya 16,67% siswa sedangkan 83,33% siswa belum mencapai skor angka minat.

Menurut laporan guru hasil pembelajaran siswa masih rendah. Ini terlihat pada

hasil nilai pra siklus yang peroleh siswa dimana hanya 25,00% dari jumlah siswa

yang mencapai nilai lebih dari sama dengan KKM (KKM = 70) , sedangkan

75,00% siswa belum mencapai KKM.

Berdasarkan pencapaian hasil tersebut maka peneliti menggunakan

alternatif pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CTL.

Dilaksanakan dalam 2 siklus dimana setiap siklus dilakukan 3 kali pertemuan.

Hasil observasi guru dalam menerapkan model pembelajaran CTL pada

pertemuan I memperoleh jumlah skor 24 pada kategori cukup sedangkan total

skor observasi siswa pada pertemuan I yaitu 23 berada pada kategori cukup.

Berdasarkan obeservasi selama pembelajaran masih terdapat kekurangan

18

10

26

14

22

0

5

10

15

20

25

Pra siklus Siklus I Siklus II

Frek

uens

i Tidak Tuntas

Tuntas

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

55

diantaranya ketika melakukan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah guru

tidak menegur siswa yang bercanda dengan temannya. Pada saat kelompok akan

melakukan presentasi guru tidak memberikan motivasi terlebih dahulu, sehingga

ketika sedang melakukan presentasi siswa terlihat masih malu-malu. Guru juga

belum mampu mengarahkan siswa untuk bertanya maupun memberi tanggapan

pada kelompok yang sedang presentasi, sehingga hanya 3 orang siswa yang

bertanya dan memberi tanggapan pada kelompok yang sedang presentasi. Pada

siklus I pertemuan II terjadi peningkatan dibanding hasil observasi pada

pertemuan I. Pada pertemuan II jumlah skor hasil observasi guru yang diperoleh

30 berada pada kategori baik. Berdasarkan lembar observasi tersebut guru sudah

melakukan perbaikan dibanding dari pertemuan I yaitu pada saat kegiatan

pengamatan di lingkungan sekitar sekolah guru sudah menegur siswa yang

bercanda dengan temannya. Siswa yang melakukan presentasi sudah tidak malu-

malu lagi, mereka sudah percaya diri ketika melakukan presentasi di depan kelas.

Siswa sudah mulai berani untuk bertanya dan memberi tanggapan pada kelompok

yang sedang melakukan presentasi yaitu sebanyak 9 siswa. Pada pertemuan III

pembelajaran dipergunakan untuk melakukan evaluasi dan pengisian angket yang

dilakukan oleh siswadimana hasil minat siswa pada siklus I sebanyak 13 siswa

atau 54,17% telah mencapai skor angka minat (angka minat = 75) dan sebanyak

11 siswa atau 45,83% belum mencapai skor angka minat. Sedangkan untuk hasil

belajar, sebanyak 14 siswa atau 58,33% telah mencapai nilai KKM (KKM = 70)

dan sebanyak 10 siswa atau 41,67% belum mencapai KKM dengan rata-rata

72,50, nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 45.Berdasarkan hasil angket minat dan

hasil belajar IPA pada siklus I yang telah diuraikan, hasil tersebut belum

memenuhi indikator kinerja yang telah peneliti tetapkan, untuk itu diadakan

perbaikan pada siklus II.

Pada siklus II juga dilakukan 3x pertemuan. Pada siklus II ini guru

memberikan motivasi pada siswa agar ketika melakukan observasi di lingkungan

sekitar sekolah siswa tidak bercanda dengan temannya dan guru juga memberikan

pujian bagia setiap kelompok yang melakukan presentasi dengan baik dan kepada

siswa yang bertanya maupun memberikan tanggapan pada siswa yang sedang

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3785/5/T1_292009028_BAB IV.pdfyang digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap mata

56

malakukan presentasi. Jumlah skor analisis data hasil observasi guru dalam

menerapkan model pembelajaran CTL sebesar 37 pada kategori sangat baik

sedangkan total skor hasil observasi siswa pada pertemuan I memperoleh 36

berada pada kategori sangat baik.

Pada pertemuan III seperti halnya siklus I pembelajaran dipergunakan

untuk melakukan evaluasi dan pengisian angket yang dilakukan oleh siswa,

dimana hasil minat siswa pada siklus II sebanyak 23 siswa atau 95,83% telah

mencapai skor angka minat (angka minat = 75) dan sebanyak 1 siswa atau 4,17%

belum mencapai skor angka minat. Sedangkan untuk hasil belajar, sebanyak 22

siswa atau 91,67% telah mencapai KKM (KKM = 70) dan sebanyak 2 siswa atau

8,33% belum mencapai KKM dengan rata-rata 81,11, nilai tertinggi 100 dan nilai

terendah 46,67.

Dari data hasil observasi guru dan siswa, hasil angket serta hasil belajar

IPA pada kondisi awal, siklus I dan siklus II yang telah diuraikanterjadi

peningkatan dari kondisi awal ke kegiatan pembelajaran siklus I dan kegiatan

pembelajaran siklus II. Hal tersebut menunjukkan bahwa target penelitian telah

tercapai sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditentukan.