30
63 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner yang dikirim langsung . Responden dalam dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah Dasar Negeri dan Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten Tangerang yang mendapat program bantuan BOS. Jumlah kuesioner yang dikirimkan sebanyak 103 buah. Dari 103 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh responden dapat dibuat ikhtisarnya sebagai berikut : 1. Jumlah keseluruhan kuesioner yang dikirimkan........ 103 kuesioner. 2. Jumlah yang diharapkan diterima responden............. 100 kuesioner. 3. Jumlah kuesioner yang tidak bisa dipakai................ 5 kuesioner. 4. Jumlah kuesioner yang bisa dipakai......................... 95 kuesioner. 4.2. Analisa Deskriptif. Hasil penelitian ini dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif. Analisis deskriptif dilakukan dengan cara mendeskripsikan setiap butir pertanyaan, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai variabel-variabel yang diteliti. Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan formula statistika, yakni mencakup koefisien korelasi, koefisien determinasi, uji t/uji F dan regresi. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh dan besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel tidak bebas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

  • Upload
    lehanh

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

63

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada

penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner yang dikirim langsung .

Responden dalam dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah Dasar Negeri dan

Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten Tangerang yang mendapat

program bantuan BOS. Jumlah kuesioner yang dikirimkan sebanyak 103 buah. Dari

103 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh responden dapat dibuat ikhtisarnya

sebagai berikut :

1. Jumlah keseluruhan kuesioner yang dikirimkan........ 103 kuesioner.

2. Jumlah yang diharapkan diterima responden............. 100 kuesioner.

3. Jumlah kuesioner yang tidak bisa dipakai................ 5 kuesioner.

4. Jumlah kuesioner yang bisa dipakai......................... 95 kuesioner.

4.2. Analisa Deskriptif.

Hasil penelitian ini dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif. Analisis

deskriptif dilakukan dengan cara mendeskripsikan setiap butir pertanyaan, yang

bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai variabel-variabel yang diteliti.

Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan formula statistika,

yakni mencakup koefisien korelasi, koefisien determinasi, uji t/uji F dan regresi.

Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh dan besarnya kontribusi

variabel bebas terhadap variabel tidak bebas.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

64

Dari 95 responden yang dijadikan sampel pada penelitian ini, dapat disajikan

deskripsi data responden berdasarkan jenis kelamin, masa kerja, dan jabatan.

4.2.1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Profil responden berdasarkan jenis kelamin diperlihatkan pada Tabel 4.1. dari

95 responden yang terlibat dalam penelitian ini, mayoritas responden berjenis

kelamin laki-laki yaitu dengan jumlah sebanyak 43 responden, atau dengan

mendapatkan nilai persentasi sebesar 69%. Sedangkan sisanya adalah responden yang

berjenis kelamin perempuan yaitu dengan jumlah sebanyak 19 responden atau

nilai persentasinya sebesar 31%.

Tabel 4.1

Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1 Laki-laki 59 62%

2 Perempuan 36 38%

Total 95 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2009

4.2.2. Usia

Berdasarkan usia seperti yang diperlihatkan pada Tabel 4.2. sebagian besar

responden berusia 51-60 tahun yaitu sebanyak 38 responden, atau dengan

memperoleh nilai persentasi sebesar 40%, penilaian terbanyak kedua berdasarkan

faktor usia ini berada pada usia 41-50 tahun sebanyak 32 responden atau sebesar

34%, penilaian terbanyak ketiga usia 31-40 tahun sejumlah 19 responden atau dengan

memperoleh nilai persentasi sebesar 20%, penilaian terbanyak keempat usia > 60

tahun sejumlah 6 responden atau dengan memperoleh nilai persentasi sebesar 6%,

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

65

Tabel 4.2

Usia

No Usia Frekuensi Persentase

1 31 – 40 tahun 19 20

2 41 – 50 tahun 32 34

3 51 – 60 tahun 38 40

4 > 60 tahun 6 6

Total 95 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2009

4.2.3. Pendidikan

Berdasarkan pendidikan seperti yang diperlihatkan pada Tabel 4.3.

sebagian besar responden telah memiliki penddikan S1 yaitu sebanyak 49

responden, atau dengan memperoleh nilai persentasi sebesar 52%, penilaian

terbanyak kedua berdasarkan faktor pendidikan ini berada pada pendidikan D3 yaitu

sebanyak 24 responden atau sebesar 25%, dan pendidikan S2 yaitu sebanyak 22

responden, atau dengan memperoleh nilai persentasi sebesar 23%.

Tabel 4.3

Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi Persentase

1 D3/Akademi 24 25

2 Sarjana (S1) 49 52

3 Pasca Sarjana (S2) 22 23

Total 95 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2009

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

66

4.3. Deskripsi Variabel Penelitian

Berikut ini disajikan jawaban responden untuk setiap pertanyaan pada

masing-masing variabel penelitian. Jawaban yang diperoleh dianalisis secara

deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi Komitmen Organisasi. Analisis desksriptif selengkapnya

disajikan sebagai berikut:

4.3.1. Motivasi Kerja

Sebagai gambaran untuk mengetahui Motivasi Kerja, berikut ini disajikan

rekapitulasi hasil jawaban responden untuk masing-masing pertanyaan yang

diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner.

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden

Motivasi Kerja

No Pertanyaan

Jawaban

SS S RR TS STS

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

1

Saya memiliki motivasi yang sangat tinggi untuk menuntaskan berbagai tugas yang diberikan kepada saya 8 8.42 45 47.37 38 40 4 4.21 0 0

2 Saya ingin sekali agar pekerjaan yang saya lakukan selalu berhasil 12 12,63 62 65.26 17 17.89 4 4.21 0 0

3 Hasil pekerjaan yang baik tidak luput dari adanya penilaian pimpinan 12 12,63 64 67.37 15 15.79 4 4.21 0 0

4 Saya puas dengan berbagai kesuksesan kerja saya 5 5.26 63 66.32 25 26.32 2 2.11 0 0

5 Saya mendapatkan penghargaan dalam pekerjaan sehingga membuat kepuasan tersendiri 1 1.05 66 69.47 26 27.37 2 2.11 0 0

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

67

6 Pimpinan selalu memberikan pengakuan atas hasil pekerjaan saya 24 25.26 47 49.47 22 23.16 2 2.11 0 0

7 Setiap orang yang melakukan pekerjaan dengan sukses akan merasakan nilai tambah bagi kinerjanya 11 11,58 65 68.42 15 15.79 4 4.21 0 0

8 Upah yang besar mendorong motivasi kerja saya 8 8.42 54 56.84 27 28.42 6 6.32 0 0

9 Saya merasa aman bekerja dilembaga saya 12 12,63 44 46.23 39 41.05 0 0.00 0 0 Sumber: Data diolah

Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.4 di atas terlihat

sebagian besar jawaban responden untuk setiap pertanyaan dalam variabel

Motivasi Kerja adalah setuju (S). Aspek-aspek Motivasi Kerja yang telah

dinilai baik terutama: (1) Pimpinan selalu memberikan pengakuan atas hasil

pekerjaan saya.(2) Hasil pekerjaan yang baik tidak luput dari adanya penilaian

pimpinan. (3) Setiap orang yang melakukan pekerjaan dengan sukses akan

merasakan nilai tambah bagi kinerjanya. (4) Saya ingin sekali agar pekerjaan yang

saya lakukan selalu berhasil. (5) Saya puas dengan berbagai kesuksesan kerja saya.

(6) Saya merasa aman bekerja di lembaga saya. (7) Saya mendapatkan penghargaan

dalam pekerjaan sehingga membuat kepuasan tersendiri. (8) Upah yang besar

mendorong motivasi kerja saya. (9) Saya memiliki motivasi yang sangat tinggi

untuk menuntaskan berbagai tugas yang diberikan kepada saya

.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

68

4.3.2. Budaya Organisasi

Sebagai gambaran untuk mengetahui Budaya Organisasi, berikut ini

disajikan rekapitulasi hasil jawaban responden untuk masing-masing pertanyaan

yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner.

Tabel 4.5

Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden

Budaya Organisasi

No Pertanyaan

Jawaban

SS S RR TS STS

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

1 Pegawai diberi keleluasaan mengemukakan pendapat 5 5,26 58 61,05 30 31,58 2 2,11 0 0

2 Ide-ide pegawai diakomodasi dalam forum rapat 1 1,05 64 67,37 28 29,47 2 2,1 0 0

3 Pegawai yang memiliki ide bagus diberi penghargaan khusus 24 25,26 45 47,37 25 41,9 1 1,61 0 0

4 Pegawai diberi kebebasan berbeda pendapat 8 8,42 75 78,95 9 9,47 3 3,16 0 0

5 Risiko merupakan konsekuensi logis dari suatu pekerjaan atau jabatan 2 2.11 75 78,95 15 15.79 3 3,16 0 0

6 Pegawai diberikan otonomi untuk bertanggung jawab terhadap tugasnya 6 6,32 60 63,16 29 30,53 0 0 0 0

7 Pimpinan ikut bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan bawahannya 17 17,89 39 41,05 38 40 1 1,05 0 0

8 Pimpinan menekankan pentingnya koordinasi antar Pegawai 23 24,21 48 50,53 24 25,26 0 0 0 0

9 Kerja tim diutamakan dalam menyelesaikan gugus tugas tertentu 11 11,58 76 80 8 8,42 0 0 0 0

Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.5 di atas terlihat

sebagian besar jawaban responden untuk setiap pertanyaan dalam variabel

Budaya Organisasi adalah setuju (S). Aspek-aspek Budaya Organisasi yang telah

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

69

dinilai baik terutama: (1) Kerja tim diutamakan dalam menyelesaikan gugus tugas

tertentu. (2) Pimpinan menekankan pentingnya koordinasi antar Pegawai. (3)

Pegawai yang memiliki ide bagus diberi penghargaan khusus. (4) Pegawai diberi

kebebasan berbeda pendapat. (5) Risiko merupakan konsekuensi logis dari suatu

pekerjaan atau jabatan. (6), Pegawai diberikan otonomi untuk bertanggung jawab

terhadap tugasnya. (7). Pimpinan ikut bertanggung jawab atas pekerjaan yang

dilakukan bawahannya. (8). Pegawai diberi keleluasaan mengemukakan pendapat.

(9) Ide-ide pegawai diakomodasi dalam forum rapat.

4.3.3. Kepemimpinan

Sebagai gambaran untuk mengetahui kepemimpinan, berikut ini

disajikan rekapitulasi hasil jawaban responden untuk masing-masing

pertanyaan yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner.

Tabel 4.6

Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden

Responsif atas Kepemimpinan

No Pertanyaan

Jawaban

SS S RR TS STS

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

1 Pimpinan memberikan pengarahan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas 5 5,26 63 66,32 15 15.79 12 12,63 0 0

2 Pimpinan memberikan dukungan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas 4 4.21 52 54.74 30 31.58 9 9.47 0 0

3 Pimpinan memfasilitasi pemecahan masalah yang 13 13.68 31 32.63 51 53,68 0 0 0 0

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

70

dihadapi bawahan.

4 Pimpinan berusaha memonitor aktivitas kerja bawahan. 15 15.79 38 40 42 44,21 0 0 0 0

5 Pimpinan memberikan tanggung jawab penuh kepada bawahan dalam menunaikan tugas. 13 13.68 60 63.16 12 18.95 4 4.21 0 0

6

Pimpinan mengikutsertakan bawahan dalam pengambilan kebijaksanaan 12 12,63 48 50,53 35 36,84 0 0 0 0

7 Pimpinan bersifat empati kepada bawahan 11 11,58 64 67,37 20 21,05 0 0 0 0

8 Pimpinan memberikan penghargaan kepada bawahan 4 4,21 52 54,74 30 31,58 9 9,47 0 0

Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.6 di atas terlihat

sebagian besar jawaban responden untuk setiap pertanyaan dalam variabel

kepemimpinan adalah setuju (S). Aspek-aspek responsif atas kepemimpinan yang

telah dinilai baik terutama : (1) Pimpinan bersifat empati kepada bawahan. (2)

Pimpinan memberikan tanggung jawab penuh kepada bawahan dalam menunaikan

tugas. (3). Pimpinan mengikutsertakan bawahan dalam pengambilan kebijaksanaan.

(4) Pimpinan berusaha memonitor aktivitas kerja bawahan. (5) Pimpinan memberikan

pengarahan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas. (6) Pimpinan memfasilitasi

pemecahan masalah yang dihadapi bawahan. (7) Pimpinan memberikan dukungan

kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas. (8) Pimpinan memberikan penghargaan

kepada bawahan

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

71

4.3.4. Komitmen Organisasi

Sebagai gambaran untuk mengetahui responsif atas Komitmen Organisasi

berikut ini disajikan rekapitulasi hasil jawaban responden untuk masing-masing

pertanyaan yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner.

Tabel 4.7

Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden Komitmen Organisasi

No Pertanyaan

Jawaban

SS S RR TS STS

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

1 Saya mendukung budaya kerja yang berlangsung di kantor 17 17.89 35 36.84 43 45.26 0 0 0 0

2 Saya bekerja sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku di kantor. 19 20.00 54 56.84 22 23.16 0 0 0 0

3 Saya mengikuti nilai-nilai etis yang dikembangkan pimpinan dalam organisasi. 14 14.74 44 46.32 37 38.95 0 0 0 0

4 Saya berupaya keras untuk mewujudkan tujuan organisasi. 25 26.32 59 7.37 7 7.37 4 4.21 0 0

5

Saya berusaha seoptimal mungkin untuk mencapai hasil kerja yang sesuai dengan standar kualitas kantor. 21 22.11 65 68.42 5 5.26 4 4.21 0 0

6 Saya merasa nyaman menjadi bagian dari unit kerja yang sekarang. 23 24.21 53 55.79 19 20.00 0 0 0 0

7 Saya akan mengabdikan tenaga dan pikiran hanya untuk unit kerja yang sekarang. 30 31.58 45 47.37 19 20.00 1 1.05 0 0

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

72

8 Saya merasa berkewajiban untuk ikut mewujudkan tujuan organisasi. 12 12.63 44 46.32 39 41.05 0 0 0 0

Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

besar jawaban responden untuk setiap pertanyaan dalam variabel Komitmen

Organisasi adalah setuju (S). Aspek-aspek Komitmen Organisasi yang telah

dinilai baik terutama : (1) Saya berupaya keras untuk mewujudkan tujuan

organisasi. (2) Saya akan mengabdikan tenaga dan pikiran hanya untuk unit kerja

yang sekarang. (3) Saya berusaha seoptimal mungkin untuk mencapai hasil kerja

yang sesuai dengan standar kualitas kantor. (4) Saya merasa nyaman menjadi bagian

dari unit kerja yang sekarang. (5) Saya bekerja sesuai dengan ketentuan-ketentuan

yang berlaku di kantor.(6) Saya mengikuti nilai-nilai etis yang dikembangkan

pimpinan dalam organisasi. (7). Saya mendukung budaya kerja yang berlangsung di

kantor . (8). Saya merasa berkewajiban untuk ikut mewujudkan tujuan organisasi.

4.4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas instrumen memiliki tujuan mengetahui sejauh mana ketepatan

dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas

menggunakan rumus statistika Koefisien Korelasi Product Moment, sedangkan

untuk pengujian reliabilitas atas instrumen yang sama digunakan formula

Alpha Cronbach. Formula ini digunakan untuk melihat sejauh mana alat ukur dapat

memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali

terhadap gejala yang sama pada saat yang berbeda.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

73

4.4.1. Motivasi Kerja

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Motivasi Kerja

No. Pertanyaan r hitung r tabel (α = 0,05) Keterangan

1 0,531 0,202 Valid

2 0,622 0,202 Valid

3 0,611 0,202 Valid

4 0,567 0,202 Valid

5 0,540 0,202 Valid

6 0,433 0,202 Valid

7 0,626 0,202 Valid

8 0,476 0,202 Valid

9 0,340 0,202 Valid

Koefisien Alpha Cronbach 0,620 Reliabel

Sumber: Data diolah dengan SPSS 15

Dari hasil perhitungan di atas, terlihat untuk variabel Motivasi Kerja dari 9

pertanyaan, semua pertanyaan valid. Sementara untuk uji reliabilitas diperoleh

koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,620. Nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh

terlihat cukup besar sehingga menunjukkan bahwa instrumen Motivasi Kerja adalah

reliabel.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

74

4.4.2. Budaya Organisasi

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Budaya Organisasi

No. Pertanyaan r hitung r tabel

(α = 0,05) Keterangan

1 0,648 0,202 Valid 2 0,624 0,202 Valid

3 0,667 0,202 Valid

4 0,476 0,202 Valid

5 0,366 0,202 Valid

6 0,666 0,202 Valid

7 0,799 0,202 Valid

8 0.639 0,202 Valid

9 0,514 0,202 Valid

Koefisien Alpha

Cronbach 0,784 Reliabel

Sumber: Data diolah dengan SPSS 15

Dari hasil perhitungan di atas, terlihat untuk variabel Budaya Organisasi dari

9 pertanyaan, semua pertanyaan valid. Sementara untuk uji reliabilitas diperoleh

koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,738. Nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh

terlihat cukup besar sehingga menunjukkan bahwa instrumen Budaya Organisasi

adalah reliabel.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

75

4.4.3. Kepemimpinan

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kepemimpinan

No. Pertanyaan r hitung r tabel (α = 0,05) Keterangan

1 0,688 0,202 Valid

2 0,550 0,202 Valid

3 0,727 0,202 Valid

4 0,767 0,202 Valid

5 0,658 0,202 Valid

6 0,600 0,202 Valid

7 0,673 0,202 Valid

8 0,550 0,202 Valid

Koefisien Alpha Cronbach 0,813 Reliabel

Sumber: Data diolah dengan SPSS 15

Dari hasil perhitungan sebelumnya, terlihat untuk variabel Kepemimpinan

dari 8 pertanyaan, semua pertanyaan valid. Sementara untuk uji reliabilitas diperoleh

koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,813. Nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh

terlihat cukup besar sehingga menunjukkan bahwa Kepemimpinan adalah reliabel.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

76

4.4.4. Komitmen Organisasi

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Komitmen Organisasi

No. Pertanyaan r hitung r tabel (α = 0,05) Keterangan

1 0,785 0,202 Valid

2 0,435 0,202 Valid

3 0,696 0,202 Valid

4 0,564 0,202 Valid

5 0,411 0,202 Valid

6 0,622 0,202 Valid

7 0,594 0,202 Valid

8 0,584 0,202 Valid

Koefisien Alpha Cronbach 0,732 Reliabel

Sumber: Data diolah dengan SPSS 17

Dari hasil perhitungan di atas, terlihat untuk variabel Komitmen Organisasi

dari 8 pertanyaan, semua pertanyaan valid. Sementara untuk uji reliabilitas diperoleh

koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,732. Nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh

terlihat cukup besar sehingga menunjukkan bahwa Komitmen Organisasi adalah

reliabel.

4.5. Uji Asumsi Klasik

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi linier

berganda. Untuk dapat diperoleh model regresi yang terbaik, maka dibutuhkan sifat

tidak bias linier terbaik (BLUE/Best Linear Unbiased Estimator) dari penaksir atau

prediktor. Serangkaian uji dapat dilakukan agar persamaan regresi yang terbentuk

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

77

dapat memenuhi persyaratan BLUE ini, yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas dan

uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data

mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk

lonceng (bell shaped). Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti

distribusi normal, yakni distribusi data tidak menceng kekiri atau menceng kekanan.

Pada penelitian kali ini menggunakan Metode Kolmogorov-Smirnov, menurut

Santoso (2003), pedoman pengambilan keputusan normal atau tidak sebuah distribusi

data:

a. Nilai signifikansi atau probabilitas < 0,05, distribusi adalah tidak

normal.

b. Nilai signifikansi atau probabilitas > 0,05, distribusi adalah normal.

Pengujian normalitas data dilakukan menggunakan One Sample Kolmogorov-

Smirnov Test dengan α = 5%. Hasil pengujian disajikan pada Tabel 4.12 berikut ini.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

78

Tabel 4.12

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

95 95 95 9533.6947 33.6526 26.0211 31.49472.59326 2.91646 3.24522 3.28398

.136 .116 .113 .103

.076 .116 .076 .083-.136 -.095 -.113 -.1031.329 1.128 1.105 1.008

.059 .157 .174 .261

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

Motivasi KerjaBudaya

OrganisasiKepemim

pinanKomitmenOrganisasi

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Sumber: Hasil Olah SPSS

Berdasarkan hasil pengujian terhadap kenormalan data pada tabel 4.12 di atas,

terlihat bahwa variabel Motivasi Kerja, Budaya Organisasi, Kepemimpinan dan

Komitmen Organisasi memiliki nilai probabilitas lebih besar dari 0,05. Berdasarkan

hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal

4.5.2. Uji Multikolinieritas

Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui variabel bebas yang satu

tidak boleh mempunyai hubungan kuat atau berkorelasi tinggi dengan

variable bebas yang lainnya dalam suatu model (Santoso, 2003).Dalam uji

multikolinieritas ini ada 3 (tiga) variabel bebas yang diuji dari masing-masing

objek penelitian dan pengujian dilakukan dengan cara mendeteksi diantara seluruh

variabel, mana yang memiliki korelasi yang tinggi. Bila dari hasil pengujian dengan

VIF menunjukkan bahwa masing-masing variable bebas tersebut memiliki

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

79

Tolerance Value kurang dari 0,10 dan nilai VIF nya lebih dari 10, maka variabel

tersebut di eliminasi.

Tabel 4.13 Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

.708 1.413

.730 1.370

.774 1.292

Motivasi KerjaBudaya OrganisasiKepemimpinan

Model1

Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: Komitmen Organisasia.

Sumber: Hasil Olah SPSS

Dari hasil pengujian multikolinieritas, terlihat bahwa masing-masing

variable bebas tersebut memiliki Tolerance Value lebil dari 0,10 dan nilai VIF

nya kurang dari 10, sehingga tidak ada variabel yang tereliminasi. sehingga semua

variabel bebas dapat dipakai untuk penelitian selanjutnya.

4.5.3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah variasi residual tidak sama untuk semua

pengamatan. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan

model karena varian gangguan berbeda antara satu observasi ke observasi lain. Untuk

mendeteksi adanya gejala Heteroskedastisitas digunakan grafik Scatter Plot. Hasil uji

Heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar grafik berikut :

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

80

Regression Standardized Predicted Value3210-1-2-3

Kom

itmen

Org

anis

asi

37.50

35.00

32.50

30.00

27.50

Scatterplot

Dependent Variable: Komitmen Organisasi

GAMBAR 4.1 UJI HOMOGENITAS

Berdasarkan grafik diatas, dapat diketahui bahwa titik-titik yang terbentuk

menyebar secara acak diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, dan tidak

membentuk pola tertentu. Dengan demikian demikian model yang diajukan dalam

penelitian ini terbebas dari gejala Homogenitas.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

81

4.6. Hasil Uji Statistik

Pengujian terhadap hipotesis penelitian bertujuan untuk membuktikan adanya

pengaruh antara Motivasi Kerja, Budaya Organisasi, Kepemimpinan, terhadap

Komitmen Organisasi. Pengujian dilakukan secara pooled data baik secara simultan

dan secara parsial terhadap masing-masing variabel penelitian.

4.6.1. Hasil Uji Regresi Berganda

Pengujian terhadap Hipotesis 1 bertujuan untuk membuktikan adanya

pengaruh secara simultan Motivasi Kerja, Budaya Organisasi, Kepemimpinan,

terhadap Komitmen Organisasi.

Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Regresi Berganda

ANOVAb

807.258 3 269.086 118.587 .000a

206.489 91 2.2691013.747 94

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Motivasi Kerjaa.

Dependent Variable: Komitmen Organisasib.

Sumber: Hasil Olah SPSS

Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.14 di atas, pengujian secara

simultan menghasilkan p_value sebesar 0,000 lebih kecil dari level of significant 5%

(∝= 0,05), hal ini menunjukkan bahwa pengaruh antara Motivasi Kerja, Budaya

Organisasi, Kepemimpinan terhadap Komitmen Organisasi tersebut secara populasi

dikatakan signifikan. Hal ini berarti pula hipotesis nol (Ho) ditolak, artinya

hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh antara Motivasi Kerja, Budaya

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

82

Organisasi, Kepemimpinan terhadap Komitmen Organisasi ditolak dan hipotesis

alternatif (Ha) diterima, maka Hipotesis didukung bukti empiris sehingga hipotesis

alternatif diterima.

4.6.2. Hasil Uji Regresi Sederhana

Pengujian regresi sederhana bertujuan untuk membuktikan adanya

pengaruh secara parsial Motivasi Kerja, Budaya Organisasi, Kepemimpinan terhadap

Komitmen Organisasi

Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Regresi Sederhana

Coefficientsa

.173 2.245 .939

.165 .071 .130 .023

.182 .062 .161 .004

.755 .054 .746 .000

(Constant)Motivasi KerjaBudaya OrganisasiKepemimpinan

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

Sig.

Dependent Variable: Komitmen Organisasia.

Sumber: Hasil Olah SPSS 1. Motivasi Kerja terhadap Komitmen Organisasi

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.15, pengujian secara parsial

Motivasi Kerja terhadap Komitmen Organisasi menghasilkan p_value sebesar

0,023, lebih kecil dari nilai level of Significant 5% (α = 0,05), hal ini

menunjukkan bahwa pengaruh antara Motivasi Kerja terhadap Komitmen

Organisasi tersebut secara populasi dikatakan signifikan. Hal ini berarti pula

hipotesis nol (Ho) ditolak artinya hipotesis yang menyatakan tidak ada

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

83

pengaruh antara Motivasi Kerja terhadap Komitmen Organisasi ditolak dan

hipotesis alternatif (Ha) diterima.

2. Budaya Organisasi terhadap Komitmen Organisasi

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.15, pengujian secara parsial Budaya

Organisasi terhadap kepuasan klien menghasilkan p_value sebesar 0,004, lebih

kecil dari nilai level of Significant 5% (α = 0,05), hal ini menunjukkan bahwa

pengaruh antara Budaya Organisasi terhadap Komitmen Organisasi tersebut

secara populasi dikatakan signifikan. Hal ini berarti pula hipotesis nol (Ho)

ditolak artinya hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh antara

Budaya Organisasi terhadap Komitmen Organisasi ditolak dan hipotesis alternatif

(Ha) diterima.

3. Kepemimpinan terhadap Komitmen Organisasi

Pengujian secara parsial Kepemimpinan terhadap Komitmen Organisasi

menghasilkan p_value sebesar 0,000, lebih kecil dari nilai level of Significant

5% (α = 0,05), hal ini menunjukkan bahwa pengaruh antara Kepemimpinan

terhadap Komitmen Organisasi tersebut secara populasi dikatakan signifikan.

Hal ini berarti pula hipotesis nol (Ho) ditolak artinya hipotesis yang

menyatakan tidak ada pengaruh antara Kepemimpinan terhadap Komitmen

Organisasi ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

84

4.6.3. Model Regresi Yang Terbentuk

Model regresi yang terbentuk merupakan persamaan yang menunjukkan arah

hubungan dan besarnya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen.

TABEL 4.16 Model Regresi

Coefficientsa

.173 2.245

.165 .071

.182 .062

.755 .054

(Constant)Motivasi KerjaBudaya OrganisasiKepemimpinan

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Dependent Variable: Komitmen Organisasia.

Sumber: Hasil Olah SPSS

Berdasarkan hasil uji regresi pada Tabel 4.16 di atas, maka model regresi yang

terbentuk dapat dijabarkan dalam persamaan berikut:

Y = 0,173 + 0,165X1+ 0,182X

2 + 0,755X

3

Penjelasan dari model regresi di atas dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Nilai konstanta sebesar 0,173 yang berarti bahwa jika tidak ada variabel bebas

yang terdiri Motivasi Kerja, Budaya Organisasi, Kepemimpinan, maka

Komitmen Organisasi sendiri akan sebesar 0,173. Hasil ini dapat dimaknakan

bahwa Komitmen Organisasi akan mengalami kenaikan sebesar 0,173 jika

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

85

perusahaan memiliki nilai Motivasi Kerja, Budaya Organisasi, Kepemimpinan

atau sama dengan nol.

2. Motivasi Kerja (X1) mempunyai pengaruh yang positif terhadap Komitmen

Organisasi, dengan koefisien regresi sebesar 0,165 yang artinya apabila

Motivasi Kerja meningkat sebesar 1 kali, maka Komitmen Organisasi akan

meningkat sebesar 0,165 dengan asumsi bahwa variabel Budaya Organisasi,

Kepemimpinan dalam kondisi konstan. Dengan adanya pengaruh yang positif

ini, berarti bahwa antara Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasi

menunjukkan hubungan yang searah, Motivasi Kerja yang semakin

meningkat mengakibatkan Komitmen Organisasi meningkat, begitu pula

dengan Motivasi Kerja yang semakin menurun maka Komitmen Organisasi

akan menurun.

3. Kepemimpinan (X2) mempunyai pengaruh yang positif terhadap Komitmen

Organisasi, dengan koefisien regresi sebesar 0,182 yang artinya apabila

Kepemimpinan meningkat sebesar 1 kali, maka Komitmen Organisasi akan

meningkat sebesar 0,182 dengan asumsi bahwa variabel Motivasi Kerja dan

Kepemimpinan dalam kondisi konstan. Dengan adanya pengaruh yang positif

ini, berarti bahwa antara Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi

menunjukkan hubungan yang searah, Kepemimpinan yang semakin

meningkat mengakibatkan Komitmen Organisasi meningkat, begitu pula

dengan Kepemimpinan yang semakin menurun maka Komitmen Organisasi

akan menurun.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

86

4. Kepemimpinan (X3) mempunyai pengaruh yang positif terhadap Komitmen

Organisasi, dengan koefisien regresi sebesar 0,755 yang artinya apabila

Kepemimpinan meningkat sebesar 1 kali, maka Komitmen Organisasi akan

meningkat sebesar 0,755. dengan asumsi bahwa variabel Motivasi Kerja dan

Budaya Organisasi dalam kondisi konstan. Dengan adanya pengaruh yang

positif ini, berarti bahwa antara Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi

menunjukkan hubungan yang searah, Kepemimpinan yang semakin

meningkat mengakibatkan Komitmen Organisasi meningkat, begitu pula

dengan Kepemimpinan yang semakin menurun maka Komitmen Organisasi

akan menurun.

4.6.4. Koefisien Determinasi (R2)

Besarnya koefisien determinasi (R2) menunjukkan sampai seberapa besar

proporsi perubahan variabel independen mampu menjelaskan variasi perubahan

variabel dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi menunjukkan bahwa

variabel independen yang digunakan sebagai prediktor nilai variabel dependen

memiliki ketepatan prediksi yang semakin tinggi.

Tabel 4.17 Koefisien Determinan

Model Summaryb

.892a .796 .790 1.50636Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Kepemimpinan, BudayaOrganisasi, Motivasi Kerja

a.

Dependent Variable: Komitmen Organisasib.

Sumber: Hasil Olah SPSS

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

87

Berdasarkan hasil uji regresi pada Tabel 4.17 di atas, diperoleh nilai koefisien

determinasi sebesar 0,796. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen

(Motivasi Kerja, Budaya Organisasi, Kepemimpinan) mampu menjelaskan variasi

variabel dependen (Komitmen Organisasi) sebesar 79,60%, sedangkan sisanya

sebesar 20,40% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan dalam

penelitian ini.

4.7. Pembahasan

Pada Maret dan Oktober 2005, Pemerintah Indonesia mengurangi subsidi

bahan bakar minyak (BBM) dan merealokasi sebagian besar anggarannya ke empat

program besar, yaitu program pendidikan, kesehatan, infrastruktur perdesaan, dan

subsidi langsung tunai (SLT). Salah satu program di bidang pendidikan adalah

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang menyediakan bantuan bagi sekolah dengan

tujuan membebaskan siswa dari iuran sekolah dalam rangka mendukung pencapaian

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajardikdas) Sembilan Tahun. Melalui

program ini, pemerintah pusat memberikan dana kepada sekolah-sekolah setingkat

SD dan SMP. Program ini mulai dilaksanakan pada Juli 2005 bersamaan dengan awal

Tahun Ajaran 2005/2006.

Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam

jangka menengah dan jangka panjang. Namun, masih banyak orang miskin yang

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

88

memiliki akses terbatas dalam memperoleh pendidikan bermutu, antara lain karena

mahalnya biaya pendidikan. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional

(Susenas), untuk kelompok 20% rumah tangga termiskin, misalnya, persentase biaya

pendidikan per anak terhadap total pengeluaran mencapai 10% untuk murid SD,

18,5% untuk murid SMP, dan 28,4% untuk murid SMA (Bappenas 2005).

Pemerintah dan berbagai pihak, termasuk masyarakat, telah memberikan kontribusi

bagi penyediaan fasilitas dan pembiayaan pendidikan, sehingga saat ini lebih dari

90% anak usia 7–12 tahun sudah bersekolah. Namun, data Susenas 2004

menunjukkan bahwa proporsi anak dari keluarga miskin yang dapat menikmati

pendidikan masih lebih rendah dibandingkan anak dari keluarga mampu.

Kehadiran Program BOS diharapkan akan mengurangi biaya pendidikan yang

ditanggung orang tua murid, dan bahkan agar murid miskin dapat memperoleh

pendidikan secara gratis. Walaupun tujuan program, sebagaimana tercantum dalam

Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) BOS, tidak secara spesifik menekankan pendidikan

gratis bagi siswa miskin, hal ini ditekankan dalam aturan pelaksanaan program.

Aturan pelaksanaan program mengharuskan penghapusan iuran siswa bagi sekolah

yang sebelum menerima BOS memiliki iuran siswa lebih kecil dari dana BOS.

Sedangkan sekolah yang sebelum menerima BOS iuran siswanya lebih besar dari

dana BOS masih boleh menarik iuran siswa, tetapi harus membebaskan iuran bagi

siswa miskin dan mengurangi iuran siswa lainnya. Selain mengatur mengenai iuran

siswa, dalam aturan penggunaan dana juga disebutkan bahwa sekolah dapat

menggunakan dana untuk memberikan bantuan khusus berupa uang transpor kepada

siswa miskin yang dianggap membutuhkan. Hasil dilapangan memperlihatkan

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

89

dominasi kepala sekolah dalam penyusunan RAPBS maupun dalam pengelolaan dana

BOS di hampir semua sekolah. Guru dan orang tua murid hampir tidak pernah

diikutsertakan dalam proses penyusunan RAPBS tersebut, sedangkan komite sekolah

umumnya hanya ikut menandatangani RAPBS yang telah disusun sekolah.

Berdasarkan laporan pertanggungjawaban dana BOS di 40 sekolah sampel, sebagian

besar dana BOS digunakan untuk pembayaran honor guru, kegiatan belajar mengajar

(KBM), pembelian alat tulis kantor (ATK), dan pembelian buku pelajaran pokok.

Sekolah tidak selalu menggunakan dana BOS sesuai aturan dalam juklak. Hal ini

terjadi karena sebagian besar pelaksana program menilai ketentuan penggunaan dana

dalam juklak terlalu membatasi pemanfaatan dana BOS dan terkadang tidak sesuai

dengan kebutuhan sekolah. Ada beberapa pengeluaran sekolah yang harus dipenuhi

dan biasa dibiayai dari iuran siswa, yang tidak termasuk dalam ketentuan penggunaan

dana BOS. Bagi sekolah yang memiliki sumber penerimaan selain BOS, hal tersebut

tidak terlalu dipermasalahkan, tetapi hal ini menimbulkan masalah di sekolah yang

hanya mengandalkan BOS sebagai sumber penerimaan.

Karena sekolah penerima BOS menggunakan sebagian besar dana untuk kegiatan

operasional yang menunjang kegiatan belajar-mengajar, maka dana BOS dinikmati

oleh semua siswa, baik yang berasal dari keluarga mampu maupun dari keluarga tidak

mampu. Sebagian besar sekolah juga memutuskan untuk memberi perlakuan yang

sama kepada semua siswa dalam pembebanan biaya-biaya sekolah

yang masih ditarik dari siswa.

Demikian strategis dan pentingnya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi

sekolah-sekolah terutama pada jenjang SD dan SMP dalam rangka menunjang

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

90

keberhasilan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun, maka diperlukan komitmen

dari Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab dana BOS di masing-masing sekolah.

Komitmen yang sangat mendasar dalam menunjang keberhasilan program BOS

terutama menyangkut pengelolaan keuangan dana BOS itu sendiri.

Dari hasil penelitian pada 95 Kepala Sekolah (SD dan SMP) terungkap bahwa

komitmen Kepala Sekolah terhadap pengelolaan keuangan dana BOS sangat

dipengaruhi oleh motivasi kerja, budaya organisasi, dan kepemimpinan.

Untuk Komitmen Kepala Sekolah pada pengelolaan keuangan dana BOS pada unsur

Motivasi kerja terungkap bahwa sebagian besar responden mempunyai motivasi kerja

dikarenakan hal-hal sebagai berikut :

1) Pimpinan selalu memberikan pengakuan atas hasil pekerjaan saya.

2) Hasil pekerjaan yang baik tidak luput dari adanya penilaian pimpinan.

3) Setiap orang yang melakukan pekerjaan dengan sukses akan merasakan nilai

tambah bagi kinerjanya

Hal itu memang wajar, karena pada umumnya Kepala Sekolah mengharapkan adanya

pengakuan atas kinerja yang telah dicapai dari pimpinan terkait terutama menyangkut

keberhasilan dalam pengelolaan dana BOS. Selama ini yang terlihat dan diekspose

terutama oleh media massa hanya menyangkut kelemahan dari pengelolaan keuangan

dana BOS, dan bila hal itu terjadi maka besar kemungkinan Kepala Sekolah yang

bersangkutan sulit untuk bertahan lama sebagai Kepala Sekolah.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

91

Sedangkan Komitmen Kepala Sekolah pada pengelolaan keuangan dana BOS pada

unsur Budaya Organisasi terungkap bahwa sebagian besar responden memberikan

jawaban sebagai berikut :

1) Kerja tim diutamakan dalam menyelesaikan gugus tugas tertentu;

2) Pimpinan menekankan pentingnya koordinasi antar pegawai;

3) Pegawai yang memiliki ide bagus diberi penghargaan khusus.

Pengelolaan Keuangan dana BOS tidak boleh hanya bertumpu pada Kepala Sekolah

sebagai penanggung jawab, akan tetapi juga melibatkan tim (guru dan pegawai

lainnya) serta Komite Sekolah. Guru yang ditetapkan sebagai pengelola keuangan

(Bendahara) harus benar-benar melaksanakan tugas dalam pengelolaan keuangan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Demikian juga Komite Sekolah harus benar-

benar melaksanakan pengawasan atas pengelolaan dana BOS tersebut. Untuk

mencapai keberhasilan terutama dalam pengelolaan keuangan dana BOS, maka

Kepala Sekolah harus selalu melaksanakan koordinasi antara pegawai baik guru

maupun Tata Usaha terutama menyangkut pelaksanaan kegiatan dan

pertanggungjawaban keuangan. Pengelola dana BOS memang tidak diberikan honor

yang memadai. Oleh karena itu, Kepala Sekolah sebagai Top Manajemen di Sekolah

harus dapat memberikan penghargaan khusus baik dari segi material maupun non

material terhadap tim pengelola keuangan dana BOS yang menunjukkan prestasi dan

mempunyai ide bagus demi keberhasilan pengelolaan keuangan dana BOS itu sendiri.

Demikian pula Komitmen Kepala Sekolah pada pengelolaan keuangan dana BOS

pada unsur kepemimpinana terungkap bahwa sebagian besar responden memberikan

jawaban sebagai berikut :

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/Bab 4__10-55.pdf · Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas terlihat sebagian

92

1) Pimpinan bersifat empati kepada bawahan;

2) Pimpinan memberikan tanggung jawab penuh kepada bawahan dalam

melaksanakan tugas;

3) Pimpinan mengikutsertakan bawahan dalam pengambilan kebijakan.

Kepala Sekolah sebagai pemimpin tertinggi (Top Manajemen) di sekolah harus

selalu mempunyai empati dan memberikan tanggung jawab penuh kepada

bawahannya dalam melaksanakan tugas serta selalu mengikutsertakan dalam

pengambilan kebijakan misalnya Kepala Sekolah harus memberikan tanggung jawab

yang penuh kepada tim pengelola keuangan dalam mengelola keuangan dana BOS

dan Kepala Sekolah tidak terlibat secara jauh dalam pengelolaan keuangan

keuangan. Tugas Kepala Sekolah yang paling penting adalah mengontrol transaksi

keuangan melalui pengawasan pada Buku Kas Umum (BKU) bendahara BOS setiap

bulan dan tiga bulanan (triwulanan) serta selalu mengontrol apakah bukti

pertanggungjawaban untuk masing-masing kegiatan telah sesuai dengan ketentuan

yang berlaku. Dalam setiap pengambilan kebijakan yang berhubungan dengan

keuangan dana BOS, Kepala Sekolah juga harus melibatkan bawahan terutama

bendahara, guru dan pegawai lainnya serta komite sekolah, sehingga setiap kebijakan

yang diambil dapat dipertanggungjawaban secara bersama-sama tidak hanya menjadi

tanggung jawab Kepala Sekolah.