40
31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembingkaian berita terhadap warga asal Maluku sebagai pelaku dari dua kasus pembunuhan berbeda di Salatiga, dalam Jateng.Tribunnews.com, periode 1819 Juli 2016 dan 28-29 Juli 2016. Sebelum memasuki analisa penelitian, peneliti akan memberikan gambaran sekilas tentang Surat Kabar Jateng.Tribunnews.com 4.1.1. Sejarah Singkat Jateng.Tribunnews.com Jateng.Tribunnews.com merupakan salah satu anak perusahaan dari Kompas Gramedia (KG). Perusahaan Kompas Gramedia (KG) didirikan oleh Petrus Kanisius Ojong dan Jakoeb Oetama pada tanggal 28 Juni 1965. Dengan seiring berkembangnya waktu, perusahaan ini mampu menghasilkan berbagai macam surat kabar. Kompas Gramedia mempunyai dua jenis surat kabar berdasarkan dari isi beritanya, yakni surat kabar Nasional dan surat kabar lokal. Surat kabar yang bersifat nasional adalah KOMPAS dan surat kabar yang berbasis lokal atau regional dan salah satunya adalah Jateng.TribunNews.com. Tribun Network merupakan Group of Newspaper Kompas Gramedia. Tribun Network sendiri memiliki surat kabar yang tersebar luas pada beberapa propinsi di Indonesia, yaitu di Sumatera terdapat Serambi Indonesia (Aceh), Sriwijaya Pos (Palembang), Bangka Pos (Bangka Belitung), Tribun Batam (Batam), Tribun Pekanbaru (Riau), Tribun Jambi (Jambi), dan Tribun Lampung (Lampung). Di Pulau Jawa terdapat Tribun Jabar (Bandung), Harian Surya (Surabaya), Tribun Jateng (Semarang) dan Tribun Jogja (Yogyakarta). Di Kalimantan terdapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16569/4/T1_362012067_BAB IV...Sumatera terdapat Serambi Indonesia (Aceh), Sriwijaya Pos ... Jateng.TribunNews.com

Embed Size (px)

Citation preview

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

pembingkaian berita terhadap warga asal Maluku sebagai pelaku dari dua

kasus pembunuhan berbeda di Salatiga, dalam Jateng.Tribunnews.com,

periode 18–19 Juli 2016 dan 28-29 Juli 2016. Sebelum memasuki analisa

penelitian, peneliti akan memberikan gambaran sekilas tentang Surat

Kabar Jateng.Tribunnews.com

4.1.1. Sejarah Singkat Jateng.Tribunnews.com

Jateng.Tribunnews.com merupakan salah satu anak

perusahaan dari Kompas Gramedia (KG). Perusahaan Kompas

Gramedia (KG) didirikan oleh Petrus Kanisius Ojong dan Jakoeb

Oetama pada tanggal 28 Juni 1965. Dengan seiring

berkembangnya waktu, perusahaan ini mampu menghasilkan

berbagai macam surat kabar. Kompas Gramedia mempunyai dua

jenis surat kabar berdasarkan dari isi beritanya, yakni surat kabar

Nasional dan surat kabar lokal. Surat kabar yang bersifat nasional

adalah KOMPAS dan surat kabar yang berbasis lokal atau regional

dan salah satunya adalah Jateng.TribunNews.com.

Tribun Network merupakan Group of Newspaper Kompas

Gramedia. Tribun Network sendiri memiliki surat kabar yang

tersebar luas pada beberapa propinsi di Indonesia, yaitu di

Sumatera terdapat Serambi Indonesia (Aceh), Sriwijaya Pos

(Palembang), Bangka Pos (Bangka Belitung), Tribun Batam

(Batam), Tribun Pekanbaru (Riau), Tribun Jambi (Jambi), dan

Tribun Lampung (Lampung). Di Pulau Jawa terdapat Tribun Jabar

(Bandung), Harian Surya (Surabaya), Tribun Jateng (Semarang)

dan Tribun Jogja (Yogyakarta). Di Kalimantan terdapat

32

Banjarmasin Post (Kalimantan Selatan), Tribun Kaltim

(Kalimantan Timur) dan Tribun Pontianak (Kalimantan Barat). Di

Sulawesi yaitu Tribun Manado (Sulawesi Utara), dan yang terakhir

adalah di Nusa Tenggara Timur yaitu Pos Kupang (Kupang)

(Company Profile Tribun Jogja, 2012).

PT. Media Tribun hadir di kota Semarang pada tahun 2012.

Nama tribun dicetuskan pertama kali oleh para pemimpin di PT

Indo Persada Prima Media yakni induk Tribun di seluruh daerah.

PT inilah yang melahirkan nama Tribun di bawah naungan

Kompas Gramedia. PT Indo Persada Prima Media Group ini yang

mengelola usaha - usaha koran daerah tergantung posisi masing-

masing. Filosofi nama Tribun diambil dari istilah lain dari

panggung atau stadion. Pertama, Tribun itu selalu berada di posisi

yang lebih tinggi daripada arena dan selalu bisa melihat ke semua

arah, dari sini Tribun memberikan pandangan lebih luas karena

posisinya yang diatas, dimana mereka bisa melihat segala sesuatu

hal dengan jelas. Nama Tribun pertama kali digunakan tahun 2004

oleh Tribun Kaltim. Sedangkan Tribun Jateng merupakan unit pers

daerah dengan urutan ke 11 yang memakai nama Tribun.

Bagi Tribun Jateng masyarakat ditempatkan sebagai orang

spesial di panggung kehormatan. Hal ini dikarenakan nama tribun

yang diartikan panggung kehormatan dan menjadi tempat untuk

memberitahu, memperlihatkan dan menunjukkan hal - hal spesial

yang dilakukan oleh insan tersebut. Oleh karena itu, nama yang

digunakan oleh Tribun Jateng bisa didefinisikan bahwa pembaca

Harian Tribun Jateng ditempatkan sebagai orang yang terhormat

dan menyajikan berita secara lengkap. Tribun Jateng versi surat

kabar terbit pertama kali pada tanggal 29 April 2013 dengan

tampilan sebanyak 24 halaman, Dan pada tanggal 1 November

2013 Tribun Jateng sudah mengeluarkan Koran digital terlebih

dengan nama “Jateng.TribunNews.com.”

33

4.1.2. Visi - Misi

Setiap perusahaan memiliki visi dan misi yang menjadi

dasar dari pekerjaan mereka. Dengan visi menjadi kelompok usaha

penerbitan surat kabar, media online dan percetakan daerah

terbesar dan tersebar di Jawa Tengah, serta misi untuk menciptakan

informasi yang terpercaya untuk memberikan spirit baru dan

mendorong terciptanya demokratisasi di daerah dengan

menjalankan bisnis yang beretika, efisien dan menguntungkan

perusahaan haruslah berguna bagi perusahaan dan juga masyarakat.

Jateng.TribunNews.com ingin memajukan daerah Jawa Tengah.

Selain memiliki visi dan misi, Jateng.TribunNews.com memiliki

Tag-line yang bertujuan mendampingi dan mengkritik pemerintah

untuk mendorong terciptanya demokratisasi di wilayah Jawa

Tengah yaitu “Spirit BARU Jawa Tengah”

4.1.3. Kategori Rubrik

Di dalam setiap surat kabar pasti memiliki sajian berita

yang berbeda-beda, salah satunya penyajian berita dalam

Jateng.TribunNews.com, yang menyajikan teknik penyajian rubrik

berita yang bermacam - macam. Berikut adalah rubrik-rubrik

dalam Jateng.TribunNews.com :

1. Halaman Muka Tribun Jogja (Headline): Halaman ini berisi

dengan berita - berita yang sedang terjadi atau hangat

diperbincangkan baik secara nasional, lokal hingga

internasional. Disajikan dengan gambar dan desain cover yang

menarik hati pembaca.

2. Rubrik Internasional: Rubrik ini berisi berita - berita yang

terjadi di berbagai belahan dunia termasuk berita - berita

tentang dalam negeri di mata dunia.

34

3. Tribun Bizz: Rubrik ini menyajikan berita - berita terkait

bisnis yang sedang berkembang atau teknologi terbaru baik

dunia otomotif hingga elektronik.

4. Tribun Shopping: Rubrik Shopping menyajikan artikel yang

ada kaitannya dengan dunia belanja, fashion hingga tips gaya

berbusana yang sedang trend.

5. Rubrik Hotline Public Services: Sesuai dengan namanya,

rubrik ini berisi pertanyaan ataupun keluhan dari masyarakat

terkait dengan pelayanan publik baik pemerintahan ataupun

swasta.

6. Rubrik Seleb Lifestyle: Rubrik ini merupakan kumpulan berita

- berita mengenai dunia selebritis, terkait kehidupan

personalnya, baik selebritis nasional hingga internasional.

7. Rubrik I-tribunners: Dalam rubrik ini ditampilkan komentar-

komentar pembaca dari dunia maya mengenai sebuah berita

atau isu yang sedang hangat diperbincangkan, seperti facebook

dan twitter. Dalam Rubrik ini juga Kolom Citizen Journalism

dimuat.

8. Rubrik Malioboro Blitz: Rubrik ini berisi berita dari wilayah

Yogyakarta baik pendidikan, politik, kriminal, maupun budaya,

serta berita - berita seputar kawasan Malioboro yang dianggap

sebagai jantung kota Yogyakarta.

9. Rubrik Superball dan Soccerland: Rubrik ini berisi berita-

berita mengenai seputar dunia sepakbola dan mengupas

beberapa tokoh olahraga, baik dari internasional, nasional

hingga regional.

10. Rubrik Smart Women: Rubrik ini berisi tentang dunia karir

atau kehidupan sosok wanita inspiratif yang bertujuan untuk

menginspirasi dan menggerakkan wanita untuk maju dalam

karir atau kesehariannya.

35

11. Rubrik Culinary Guide: Rubrik ini berisi menu makanan atau

minuman andalan dari sebuah kafe, resto yang ditujukan

kepada pembaca Tribun Jogja.

12. Rubrik Art and Culture: Rubrik ini berisi terkait berita - berita

dalam dunia kesenian atau kebudayaan yang ada dengan ulasan

yang ringan dan santai.

13. Rubrik Community Life: Rubrik ini berkaitan tentang

komunitas - komunitas yang ada dan berkembang di jogja.

14. Rubrik Music Zone: Rubrik ini berisi mengenai berita - berita

seputar perkembangan dunia musik lokal, nasional hingga

internasional.

15. Rubrik Home: Rubrik Home ini menampilkan artikel - artikel

yang menyangkut hunian atau hotel hingga design interior di

dalamnya.

4.2. Pembingkaian berita terhadap warga asal Maluku sebagai pelaku

dari dua kasus pembunuhan berbeda di Salatiga, dalam

Jateng.Tribunnews.com, periode 18 – 19 Juli 2016.

Pada bagian ini, penulis ingin menguraikan data hasil dari penelitian pada

kasus pertama yang diberitakan oleh Jateng.Tribunnes.com, periode 18–19 Juli

2016. Hal yang akan dibahas disini mengacu permasalahan yang diangkat dalam

penelitian ini. Data yang didapatkan selama periode periode 18–19 Juli 2016,

dipaparkan langsung dalam bentuk perangkat Framing model Gerald Pan

M.Kosicki.

4.2.1. Analisis Framing Pada Kasus Pembunuhan Pemilik

Studio Dalam Pemberitaan Jateng.Tribunnews.Com Periode 18 Juli

2016 Dengan Judul “Salatiga geger, penyewa studio musik bunuh

pemilik gara–gara hal sepele”

36

37

Gambar 2

Dokumentasi Berita 18 – 19 Juli 2016

Tabel 4.2Pembingkaian Berita Periode 18 Juli 2016

38

PeriodeBerita

Unit / Elemen Yang Diamati

18 Juli

2016

Sintaksis Skrip Tematik Retoris

Headline :

Salatiga geger,

penyewa studio

musik bunuh

pemilik gara – gara

hal sepele.

Lead :

Warga jalan

cungkup Rt 03 / Rw

06 Salatiga

Kecamatan

Sidurejdjo Kota

Salatiga di

gegerkan oleh aksi

pembunuhan.

Latar :

Emanuel Joko

Suyanto alias Joko

Bass tewas ditusuk

oleh pelaku.

Kutipan:

“Dia sudah tiga

Who : Joko

Bass

What : tewas

dibunuh oleh

penyewa

studio.

When :

Senin 18-7-

2016 pukul

22.00.

Where :

Salatiga –

Cungkup

Why :

ditusuk oleh

pelaku

(penyewa

studio).

Korban

tergeletak

dan

bersimbah

darah

How: pelaku

Detail :

*kondisi korban

terkapar dan

bersimbah

darah.

* Korban

mengalami luka

tusukan pada

bagian

punggung.

* pelaku sudah

tiga kali

melakukan

penyewaan

studio.

* kejadian

berlangsung

saat pelaku

menyewa studio

untuk ketiga

kalinya.

* pelaku sudah

membawa belati

saat dating

Grafis :

Adanya

gambar

dengan

keterangan

bahwa

Kasat

Reskrim

Polres

Salatiga

Sedang

memegang

barang

bukti

berupa

pisau belati.

Leksikon :

*Bersimbah

darah

* Tewas

*

Tersungkur

* Geger

39

kali. Pertama

sebulan lalu, kedua

dua hari yang lalu

dan terakhir tadi

malam. Semalam

mereka menyewa

sekitar pukul 19.00

dan semestinya

berakhir pukul

22.oo tapi mereka

meminta tambahan

waktu, kata

bintang”

meminta

tambahan

waktu untuk

menyewa

studio,

namun

ditolak oleh

korban.

Karena

merasa

tersinggung

kedua pelaku

menusuk

korban di

bagian

punggung

hingga

korban

tersungkur.

Korban tidak

menyangka

kalau saat itu

pelaku

membawa

belati.

menyewa

studio.

*penusukan

dilakukan atas

dasar

ketersinggunga

pelaku karena

permintaannya

tidak dipenuhi

oleh korban.

*Korban sempat

dilarikan ke

rumah sakit,

namun

nyawanya tidak

tertolong dan

akhirnya

meninggal

dunia.

Kata Ganti :

*Kata Korban –

Merujuk pada

pemilik studio (

Joko Bass)

*Kata “Dia”,

“Mereka”,

“Keduanya”

dan kata

“pelaku” –

40

1. Analisis Elemen Sintaksis.

Melalui elemen ini dapat dilihat bahwa pemberitaan pada periode

18/7/2016 ini mencoba untuk menarik perhatian pembaca sekaligus

menonjolkan inti berita dengan judul yang menarik. “Salatiga Geger,

Penyewa Studio Musik Bunuh Pemilik Gara - gara Hal Sepeleh” daya

Tarik terhadap pembaca dari judul tersebut ditonjolkan melalui kata

“geger”. Pemilihan kata ini menggiring opini pembaca bahwa kejadian

yang diangkat dalam pemberitaan ini merupakan kejadian luar biasa yang

memang membutuhkan perhatian khusus untuk disimak oleh pembaca.

Kata “geger “dalam hal ini memberi pesan pada pembaca bahwa kejadian

tersebut merupakan kejadian yang langkah atau jarang sekali terjadi atau

bahkan juga merupakan suatu kejadian yang baru dalam ruang lingkup

kehidupan masyarakat Salatiga. Hal ini tentunya membuat pembaca

menarik kesimpulan bahwa ruang lingkup kehidupan masyarakat Salatiga

jauh dari hal-hal yang bersifat kriminalitas, sehingga kekejian ini membuat

warga Salatiga geger.

Hal kedua yang menjadi daya tarik, ditampilkan melalui kalimat “hal-

hal sepele” pada judul berita oleh pembuat teks. Diawali dengan “geger”

dan di tutup dengan “Hal-hal sepele”. Penempatan judul seperti ini

tentunya merangsang daya tarik pembaca untuk mengetahui hal sepele

merujuk pada

penyewa studio.

41

seperti apa yang akhirnya berujung pada pembunuhan dan menggegerkan

warga kota Salatiga?. Dengan demikian penulis menilai dan

menyimpulkan bahwa kedua hal tersebut merupakan letak awal

pembentukan kekuatan framing yang dibuat oleh pembuat teks agar

mempengaruhi pembaca untuk memahami makna tertentu dari realita yang

diangkat dalam pemberitaan ini.

Selanjutnya melalui elemen sintaksis pembuat teks dengan perlahan

menggiring serta mengantar opini pembaca untuk melihat kejadian ini

melalui sudut pandang tertentu, dalam hal ini pembuat teks memulainya

dengan sebuah pengantar yang menjelaskan identitas serta keadaan yang

dialami korban pembunuhan sebagai pembuka dari teks berita. Selain

dengan menggambarkan hal tersebut, pada awal pemberitaan pembuat teks

juga mencantumkan kutipan keterangan yang diberikan oleh narasumber

atau saksi mata dalam kejadian yang diangkat sebagai berita. Cara ini

dilakukan oleh pembuat teks menonjolkan bahwa teks berita yang ada

bukan pendapat pribadi semata melainkan adanya opini dari pihak lain

yang tentunya memiliki hak untuk memberikan opininya dalam kasus ini.

Pengutipan ini juga bertujuan sebagai data penguat fakta yang ada dalam

pemberitaan oleh pembuat teks berita.

2. Analisis Elemen Skript

Elemen ini merupakan elemen yang berhubungan dengan bagaimana

pembuat teks mengisahkan peristiwa kedalam sebuah pemberitaan. Dari

hasil pengamatan penulis atas teks berita ini, ditemukan bahwa peristiwa

ini dikisahkan dengan menonjolkan secara detail tentang siapa yang

menjadi korban, waktu dan tempat kejadian yang dapat dilihat pada

paragraf pertama dari teks berita diatas. Akar masalah serta bagaimana

kejadian itu terjadi dapat dilihat pada paragraf ketiga sampai paragraf

keenam dari teks berita, sedangkan keadaan yang dialami oleh korban

digambarkan pembuat teks pada awal paragraf kedua dan bagian akhir dari

42

paragraf keenam. Dari keseluruhan teks berita ini penulis melihat

minimnya informasi mengenai pelaku dari peristiwa yang diberitakan.

Atas apa yang ditonjolkan tersebut, penulis menyimpulkan bahwa

penonjolan yang dilakukan lebih ditekankan pada pihak korban. Dengan

melihat penekanan mendetail terhadap korban dalam pemberitaan ini,

secara tidak langsung pemberitaan ini menggiring opini pembaca untuk

cenderung menilai kejadian ini dari sisi korban, sehingga menutup ruang

bagi pembaca berita untuk melihat kejadian ini dari sudut pandang pelaku,

karena keberadan pelaku dari apa yang dikisahkan pembuat teks dalam

berita ini sangat minim.

3. Analisis Elemen Tematik

Elemen ini berhubungan dengan bagaimana pembuat teks

mengungkapkan pandangannya atas peristiwa kedalam proposisi kalimat

atau hubungan antar kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan.

Dengan demikian maka hal yang dimaksud dari elemen ini terlihat melalui

kontrol informasi yang ingin disampaikan serta bentuk-bentuk kalimat

yang digunakan oleh pembuat teks dalam memberitakan sebuah peristiwa.

Pada elemen ini kontrol terhadap informasi dilakukan yang ditonjolkan,

dilakukan pembuat teks dengan menggambarkan secara menyeluruh awal

kejadian dan menghubungkan kejadian tersebut dengan beberapa kejadian

sebelum terjadi pembunuhan terhadap pemilik studio, sebagaimana yang

diberitakan oleh pembuat teks. Secara detail terlihat bahwa pembuat teks

menginformasikan tentang awal mula peristiwa terjadi. Informasi

mendetail juga ditunjukan dengan menggambarkan pemicu terjadinya

penusukan oleh pelaku.

Kontrol informasi atas pelaku digambarkan melalui beberapa kalimat

yang menunjukan bahwa pelaku telah membawa belatik saat menyewa

studio. Atas penonjolan informasi pada pihak pelaku dalam pemberitaan

ini, penulis mengambil kesimpulan bahwa hal tersebut pada akhirnya

43

menggiring opini pembaca bahwa kejadian ini telah direncanakan

sebelumnya oleh para pelaku. Penulis berkesimpulan demikian karena dari

hasil pengamatan terhadap teks berita ini penulis menemukan adanya

penggambaran secara jelas tentang hal-hal yang memicu terjadinya

penikaman serta penggambaran yang sangat jelas mengenai kondisi

korban. Hal tersebut secara tidak langsung menancapkan dalam benak

pembaca bahwa pelaku melakukan aksinya dengan sadis, membabi buta

dan kejam tanpa prikemanusiaan.

4. Analisis Elemen Retoris

Elemen ini menunjukan atau menggambarkan makna yang

dikehendaki oleh pembuat teks dari sebuah pemberitaan. Berdasarkan

pengamatan penulis terhadap berita ini, dipahami bahwa makna yang

diinginkan dari pemberitaan ini bahwa kasus ini merupakan kasus yang

sangat serius dan harus menjadi perhatian bagi masyarakat khususnya

masyarakat kota Salatiga. Hal berikut yang dikehendaki pembuat teks dari

pemberitaan ini adalah penekanan secara khusus bagi pembaca agar

memaknai pelaku dari kasus ini sebagai sosok yang brutal dan kejam atau

dengan kata lain penulis melihat bahwa pembuat teks menanamkan

ideologi kepada pembaca bahwa para pelaku pembunuhan sebagaimana

yang tercantum dalam teks berita ini adalah sosok yang tidak mimiliki

jiwa kemanusiaan.

4.2.2. Analisis Framing Pada Kasus Pembunuhan Pemilik Studio

Dalam Pemberitaan Jateng.TribunNews.Com Periode 19 Juli

2016 Dengan Judul “Dua orang mahasiswa aniaya pemilik

studio hingga tewas di Salatiga”

44

45

Gambar 3.

Dokumentasi Berita 19 Juli 2016

46

Tabel 4.3.Pembingkaian Berita Periode 19 Juli 2016

Periode

Berita

Unit / Elemen Yang Diamati

19 Juli

2016

Sintaksis Skrip Tematik Retoris

Headline :

Dua orang

mahasiswa

aniaya pemilik

studio hingga

tewas di

Salatiga

Lead :

Dua orang

mahasiswa ,

Andi Achyar

Abdullah Kuba

(24) Radikal

Suneb (25)

melakukan

penganiayaan

dan

pembunuhan

terhdap

pemilik studio

music JB gang

cungkupa no 5

RT 03/06

Who : Joko Bass

( Korban). Andi

Achyar Abdullah

dan Radikal

Suneb ( Pelaku ).

What :

penganiayaan

dan pembunuhan

terhadap pemilik

studio

When : Senin

18-7-2016 pukul

22.00.

Where : Salatiga

– Cungkup

Why : pelaku

sakit hati kepada

pada korban.

How: pelaku

sudah

mempersiapkan

dan membawa

Detail :

*studio

didatangai

para pelaku,

dimananya

keduanya

beretnis

Ambon.

* para pelaku

datang dengan

membawa

sangkur yang

sebelumnya

telah

dipersiapkan.

* para pelaku

menyewa

studio hingga

pukul 22.00

* pelaku

meminta

korban untuk

Grafis :

Adanya

gambar

dengan

keterangan

terlihat foto

salah satu

pelaku yang

tertangkap

serta gambar

belati sebagai

ilustrasi

barang bunkti

Metafora :

*Mahasiswa

* Tewas

* Aniaya

* Bunuh

* Tusuk

47

kelurahan

Sideredjo

Salatiga pada

senin 18/7

sekitar pukul

22.00 wib

karena sakit

hati.

Latar :

Emanuel Joko

Suyanto alias

Joko Bass

tewas ditusuk

oleh pelaku.

sangkur. Mereka

dating menyewa

studio hingga

pukul 22.00.

setelah itu

meminta korban

menyalakan

Bass tapi korban

menolak dengan

alasan sudah

malam dan ingin

menutup studio.

Karena sakit hati

permintaan

mereka ditolak,

pelaku A (Andi )

menjaga pintu

masuk untk

menghalangi

saksi sedangkan

pelaku Radika )

menganiaya

korban. Setelah

menusuk korban

pelaku R

menyuruh

pelaku A

menyampaikan

pada penjaga

studio lainnya

bahwa ada yang

menyalakan

bass, namun

ditolak

sehingga

pelaku merasa

sakit hati

* kedua pelaku

mengambil

peran masing-

masing dan

pelaku R (

Radilkal )

bertindak

sebagai

eksekutor.

*Korban

mengalami

luka tusuk

sedalam 16cm

pada bagian

punggung dan

14cm pada

bagian

pinggang.

*Korban

sempat

dilarikan ke

rumah sakit,

namun

48

terseterum dalam

studio sehingga

meterean listrik

dimatikan,

seteleh itu

keduanya

melarikan diri.

nyawanya

tidak tertolong

dan akhirnya

meninggal

dunia.

Kata Ganti :

*Kata Korban

– Merujuk

pada pemilik

studio ( Joko

Bass)

*Kata “Dia”,

“Mereka”,

“Keduanya”

dan kata

“pelaku” –

merujuk pada

Andi Achyar

Abdullah dan

Radikal

1. Analisis Elemen Sintaksis

Melalui elemen ini dapat dilihat bahwa pemberitaan pada periode 19-

7/2016 ini merupakan berita lanjutan atas kasus yang sama, yakni tentang

pembunuhan pemilik studio musik di Salatiga. Pemberitaan pertama

dilakukan oleh Jateng.TribunNews.com pada 18-7/2016. Pada pemberitaan

pertama keseluruhan elemen sintaksis berita belum menggambarkan

secara luas atau secara detail tentang identitas pelaku, namun pada

49

pemberitaan yang kedua, informasi mengenai pelaku pembunuhan

terhadap pemilik studio digambarkan dengan jelas, bahkan pada

pemberitaan kedua ini informasi mengenai asal kedaerahan para

pelakupun ditonjolkan dalam elemen sintaksis sehingga diketahui bahwa

kedua pelaku berasal dari Ambonn - Maluku.

Selain kejelasan informasi mengenasi identitas pelaku, hal menarik

lainnya yang penulis dapatkan dari elemen ini adalah status dari kedua

pelaku. Kata “Mahasiswa“ pada judul berita, yang secara langsung

mengantar pemahaman pembaca bahwa para pelaku berasal dari kalangan

terpelajar. Dengan penanaman paham yang demikian tentunya

menciptakan suatu pandangan bahwa peristiwa ini tidak sepantasnya

dilakukan oleh orang yang berasal dari kalangan terpelajar. Atas dasar

tersebut penulis menyimpulkan bahwa hal ini langsung membawa

pandangan baru dalam benak masyarakat bahwa dengan status sebagai

mahasiswa tidak menjamin baik buruknya tindakan yang dilakukan, dan

secara khusus menciptakan pandangan negatif bagi masyarakat Salatiga

terhadap warga Maluku, khususnya pada kalangan pelajar atau mahasiswa

asal Ambon – Maluku yang menempuh pendidikan tinggi dan berdomisili

di Salatiga.

2. Analisis Elemen Skript

Elemen ini merupakan elemen yang berhubungan dengan bagaimana

pembuat teks mengisahkan peristiwa kedalam sebuah pemberitaan. Dari

hasil pengamatan penulis atas teks berita ini, ditemukan bahwa peristiwa

ini tidak saja menonjolkan secara detail tentang pihak korban (pada

paragraf kedua), sebagaimana pada pemberitaan pertama (edisi 18-07-

2016). Pada pemberitaan kedua, pembuat teks mulai menonjolkan secara

detail tentang siapa identias para pelaku waktu dan tempat kejadian, yang

dapat dilihat pada paragraf pertama dari teks berita diatas. Atas apa yang

ditonjolkan tersebut, penulis menyimpulkan bahwa penonjolan yang

dilakukan lebih secara eksplisit pada pihak pelaku. Dengan melihat

50

penekanan mendetail terhadap pihak pelaku dalam pemberitaan ini, secara

tidak langsung pemberitaan ini menggiring opini pembaca untuk

cenderung menilai kejadian ini dari sudut pandang pelaku serta tindakan

yang dilakukan, sehingga menutup membuka ruang terciptanya penilaian

buruk.

3. Analisis Elemen Tematik

Elemen ini berhubungan dengan bagaimana pembuat teks

mengungkapkan pandangannya atas peristiwa kedalam proposisi kalimat

atau hubungan antar kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan.

Dengan demikian maka hal yang dimaksud dari elemen ini terlihat melalui

kontrol informasi yang ingin disampaikan serta bentuk-bentuk kalimat

yang digunakan oleh pembuat teks dalam memberitakan sebuah peristiwa.

Pada elemen ini kontrol terhadap informasi dilakukan yang ditonjolkan,

dilakukan pembuat teks dengan menggambarkan secara menyeluruh awal

kejadian dan menghubungkan kejadian tersebut dengan beberapa kejadian

sebelum terjadi pembunuhan terhadap pemilik studio, sebagaimana yang

diberitakan oleh pembuat teks. Secara detail terlihat bahwa pembuat teks

menginformasikan tentangn awal mula peristiwa terjadi. Informasi

mendetail juga ditunjukan dengan menggambarkan hal pemicu terjadinya

penusukan oleh pelaku.

Kontrol informasi atas pelaku digambarkan melalui beberapa kalimat

yang menunjukan bahwa pelaku telah mempersiapkan membawa senjata

tajam berupa sangkur saat akan pergi menyewa studio. Atas penonjolan

informasi pada pihak pelaku dalam pemberitaan ini, penulis mengambil

kesimpulan bahwa hal tersebut pada akhirnya menggiring opini pembaca

bahwa kejadian ini telah direncanakan sebelumnya oleh para pelaku.

Penulis berkesimpulan demikian karena dari hasil pengamatan terhadap

teks berita ini penulis menemukan adanya penggambaran secara jelas

tentang hal-hal yang memicu terjadinya penganiayaan yang berlanjut

dengan penikaman serta penggambaran yang sangat jelas mengenai

51

kondisi korban, dengan cara mencantumkan posisi serta ukuran dari luka

tusukan pada tubuh korban oleh pembuat teks. Hal tersebut secara tidak

langsung menancapkan dalam benak pembaca bahwa pelaku melakukan

aksinya dengan sadis, dan kejam.

4. Analisis Elemen Retoris

Elemen ini menunjukan atau menggambarkan makna yang

dikehendaki oleh pembuat teks dari sebuah pemberitaan. Berdasarkan

pengamatan penulis terhadap berita ini, dipahami bahwa makna yang

diinginkan dari pemberitaan ini bahwa kasus ini merupakan kasus yang

sangat serius dan harus menjadi perhatian bagi masyarakat khususnya

masyarakat kota Salatiga. Hal berikut yang dikehendaki pembuat teks dari

pemberitaan ini adalah penekanan secara khusus bagi pembaca agar

memaknai pelaku dari kasus ini sebagai sosok yang brutal dan kejam atau

dengan kata lain penulis melihat bahwa pembuat teks menanamkan

ideologi kepada pembaca bahwa para pelaku pembunuhan sebagaimana

yang tercantum dalam teks berita ini adalah sosok yang tidak mimiliki

jiwa kemanusiaan.

52

4.3. Pembingkaian berita terhadap warga asal Maluku sebagai pelaku

dari dua kasus pembunuhan berbeda di Salatiga, dalam

Jateng.Tribunnews.com, periode 28–29 Juli 2016.

Pada bagian ini, penulis ingin menguraikan data hasil dari penelitian pada

kasus kedua yang diberitakan oleh Jateng.Tribunnes.com, periode 28–29 Juli

2016. Hal yang akan dibahas disini mengacu pada menjawab permasalahan yang

diangkat dalam penelitian ini. Data yang didapatkan selama periode periode 28–

29 Juli 2016, dipaparkan langsung dalam bentuk perangkat Framing model

Gerald Pan M. Kosicki.

4.3.1. Analisis Framing Pada Kasus Pembunuhan Di Happy PuppySalatiga Dalam Pemberitaan Jateng.TribunNews.Com Periode 28 Juli2016 Dengan Judul “Gara-Gara Wanita, Mahasiswa Tewas DianiayaDi Tempat Karoke Di Salatiga”

53

Gambar 4.

Dokumentasi Berita Periode 28 Juli 2016

Tabel 4.4.

Pembingkaian Berita Periode 28 Juli 2016

54

Periode

Berita

Unit / Elemen Yang Diamati

28 Juli

2016

Sintaksis Skrip Tematik Retoris

Headline :

Gara-Gara

Wanita,

Mahasiswa

Tewas

Dianiaya Di

Tempat

Karoke Di

Salatiga

Lead : Daltas

Deo Hany (26)

Warga Desa

Pabelan

RT06/RW01,

kecamatan

Pabelan,

Kabupaten

Semarang,

meninggal

dunia, kamis

28/7 pukul

06.00.

sebelumnya ia

mengalami

perawatan

intensif di

RSUD

Who Deo

Hany (

Korban). Frli

Rivaldi Rizki (

Pelaku ).

What :

penganiayaan

yang

menyebabkan

meninggalnya

Deo Hany

When : Kamis,

28-7-2016

pukul 22.00.

Where :

Salatiga –

Happy Puppy

Karoke

Why : pelaku

tidak terima

karena diusir

oleh korban.

How: Saat

sedang

berkaroke

dengan ngan

beberapa

Detail :

* Korban dan

beberapa

temannya (3

diantaranya

wanita )

sedang

mencari

hiburan di

tempat karoke

tersebut.

* tiba- tiba

kedua pelaku

masuk dan

meminta

nomor telepon

dari teman

wanita yang

datang

bersama

korban

* Karena

merasa

terganggu,

korban

megusir para

pelaku, namun

Grafis :

Adanya gambar

ilustrasi yang

menampilkan

sosok wanita

sedang bersama

beberapa pria di

sebuah ruangan.

Komposisi warna

gambar tidak

begitu terang,

dimana

merepresentasikan

tempat kejadian.

Metafora :

*Mahasiswa

* Diseret

* Dianianya

* Dikeroyok

* Berdendang

* Pemuda

* Luka Serius

* Bulan-bulanan

* Tangan Kosong

55

Salatiga.

Latar :

Deo menjadi

korban

pengeroyokan

saat asik

mencari

hibutan

bersama

beberapa

temannya di

tempat karoke

Heppy Puppy

Salatiga.

Kutipan :

“Karena

merasa

terganggu,

korban

mengusir

kedua pemuda

itu (pelaku).

Merasa tak

terima,

keduanya lalu

menyeret

korban ke

lorong Happy

Puppy.

Disitulah

korban di

temannya ( 3

diantaranya

wanita ), tiba-

tiba kedua

pelaku masuk

dan meminta

nomor telepon

dari teman

wanita yang

datang

bersama

korban.

Karena merasa

terganggu,

korban

megusir para

pelaku, namun

karena tidak

terima para

pelaku

menganiaya

korban.

karena tidak

terima para

pelaku

menganiaya

korban.

* Korban

dianianya

tanpa

menggunakan

alat ( tangan

kosong )

hingga

mengalami

lebam pada

bagian wajah.

Kata Ganti :

*Kata Korban

– Merujuk

pada ( Deo

Hany)

*Kata “Dia”,

“Mereka”,

“Keduanya”

dan kata

“pelaku” –

merujuk pada

Frli Rivaldi

Rizki

56

keroyok

sampai wajah

dan kepalanya

mengalami

luka serius,

terang Zasid”

1. Analisis Elemen Sintaksis

Melalui elemen ini dapat dilihat bahwa pemberitaan pada periode

28/7/2016 ini mencoba untuk menarik perhatian pembaca sekaligus

menonjolkan inti berita dengan judul yang menarik. “Gara-Gara Wanita,

Mahasiswa Tewas Dianiaya Di Tempat Karoke Di Salatiga” penulis

katakan menarik karena dengan judul ini pembuat teks kembali

menggiring opini pembaca bahwa tempat hiburan malas seperti karoke dan

lainnya memang identik dengan hal-hal yang bersifat kriminal, terutama

dengan perkelahian yang tak jarang berakhir dengan meninggalnya

pengunjung hiburan malam yang saling bertikai. Hal kedua yang di

tanamkan dalam benak pembaca bahwa sebagian besar pertikaian yang

terjadi pada tempat hiburan malam seperti karoke dipicu oleh sosok

wanita.

“Gara – Gara wanita” merupakan pemilihan kata yang unik oleh

pembuat teks untuk mengatarkan pembaca memandang kejadian ini pada

makna yang ini di tekankan. Melalui elemen ini penulis melihat bahwa

pembuat teks menggiring pembaca untuk memahami bawa yang terjadi

bukanlah perebutan terhadap wanita – wanita pemandu karoke atau

pekerja pada sebuah tempat hiburan, melainkan adanya upaya untuk

mengganggu kesenangan pengunjung lain yang membawa teman wanita

untuk bersenang-senang. melalui hal tersebut, penulis menyimpulkan

bahwa pada bagian tersebutlah pembuat teks membawa opini publik untuk

melihat kejadian ini dari posisi serta tindakan-tindakan yang dilakukan

57

oleh pelaku. Hal ini dapat penulis amati melalui latar dari teks berita yang

secara eksplisit menonjolkan sisi para pelaku, sedangkan penonjolan

terhadap korban hanya berupa sepenggal tindakan korban atas perbuatan

awal pelaku. Selebihnya penonjolan informasi tentang korban berupa

keadaan setelah korban dianiaya oleh para pelaku.

Pembuat teks juga mencantumkan kutipan keterangan yang diberikan

oleh narasumber atau saksi mata dalam kejadian yang diangkat sebagai

berita. Cara ini dilakukan oleh pembuat teks menonjolkan bahwa teks

berita yang ada bukan pendapat pribadi semata melainkan adanya opini

dari pihak lain yang tentunya memiliki hak untuk memberikan opininya

dalam kasus ini. Pengutipan ini juga bertujuan sebagai data penguat fakta

yang ada dalam pemberitaan oleh pembuat teks berita. Dengan adanya

dukungan fakta ini maka opini pembaca akan digiring untuk memberi

penilaian yang negatif terhadap pelaku.

2. Analisis Elemen Skript

Elemen ini merupakan elemen yang berhubungan dengan bagaimana

pembuat teks mengisahkan peristiwa kedalam sebuah pemberitaan. Dari

hasil pengamatan penulis atas teks berita ini, ditemukan bahwa peristiwa

ini dikisahkan dengan menonjolkan secara detail tentang siapa yang

menjadi korban, waktu dan tempat kejadian, yang digambarkan pembuat

teks pada paragraf awal dari teks berita diatas. Pembuat teks juga

menggambarkan akar masalah serta bagaimana kejadian itu terjadi, yang

dapat dilihat pada paragraf keempat sampai dengan paragraf keenam dari

teks berita ini, sedangkan keadaan yang dialami oleh korban secara jelas

digambarkan oleh pembuat teks pada awal paragraf kedua dan selanjutnya

dijelaskan pada paragraf keenam.

Atas apa yang ditonjolkan tersebut, penulis menyimpulkan bahwa

penonjolan yang dilakukan lebih ditekankan pada pihak pelaku. Hal ini

dibuat pembuat teks agar pembaca menikmati segala tindakan pelaku

58

dalam peristiwa yang diangkat menjadi berita. Semakin pembaca

menikmati penonjolan yang dibuat pembuat teks, maka semakin kuat pula

respon serta dukungan opini yang seragam antara pembaca dengan

maksud yang dikehendaki oleh pembuat teks dalam peristiwa ini.

3. Analisis Elemen Tematik

Elemen ini berhubungan dengan bagaimana pembuat teks

mengungkapkan pandangannya atas peristiwa kedalam proposisi kalimat

atau hubungan antar kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan.

Dengan demikian maka hal yang di maksud dari elemen ini terlihat

melalui kontrol informasi yang ingin disampaikan serta bentuk-bentuk

kalimat yang digunakan oleh pembuat teks dalam memberitakan sebuah

peristiwa. Pada elemen ini kontrol terhadap informasi dilakukan pembuat

teks dengan menggambarkan secara menyeluruh awal kejadian dan

menghubungkan kejadian tersebut dengan beberapa kejadian sebelum

terjadi pembunuhan terhadap Deo, sebagaimana yang diberitakan oleh

pembuat teks. Secara detail terlihat bahwa pembuat teks

menginformasikan tentang awal mula peristiwa terjadi. Informasi

mendetail juga ditunjukan dengan menggambarkan pemicu terjadinya

penusukan oleh pelaku.

Kontrol informasi atas pelaku digambarkan melalui beberapa kalimat

yang menunjukan bahwa pelaku menjadi pengganggu dalam aktifitas yang

dilakukan korban dan teman-temannya. Atas penonjolan informasi pada

pihak pelaku dalam pemberitaan ini, penulis mengambil kesimpulan

bahwa hal tersebut pada akhirnya menggiring opini pembaca bahwa

kejadian ini adalah tindakan yang murni dipicu oleh kelakuan para pelaku

dan lewat hal tersebut secara tidak langsung menonjolkan bahwa apa yang

dilakukan korban merupakan tindakan pembelaan diri dan perlawanan

terhadap tindakan tidak menyenangkan para pelaku. Penulis

berkesimpulan demikian karena dari hasil pengamatan terhadap teks berita

ini penulis menemukan adanya penggambaran secara jelas tentang hal-hal

59

yang memicu terjadinya penganianyaan, serta penggambaran yang sangat

jelas mengenai kondisi korban. Hal tersebut secara tidak langsung

menancapkan dalam benak pembaca bahwa para pelaku merupakan sosok

pengganggu kesenangan orang lain dan sadis dalam melakukan aksi

kekerasan.

4. Analisis Elemen Retoris

Elemen ini menunjukan atau menggambarkan makna yang

dikehendaki oleh pembuat teks dari sebuah pemberitaan. Berdasarkan

pengamatan penulis terhadap berita ini, dipahami bahwa makna yang

diinginkan dari pemberitaan ini bahwa kasus ini merupakan kasus yang

sangat serius dan harus menjadi perhatian bagi masyarakat khususnya

masyarakat kota Salatiga. Hal berikut yang dikehendaki pembuat teks dari

pemberitaan ini adalah penekanan secara khusus bagi pembaca agar

memaknai pelaku dari kasus ini sebagai sosok yang brutal dan kejam atau

dengan kata lain penulis melihat bahwa pembuat teks menanamkan

ideologi kepada pembaca bahwa para pelaku pembunuhan sebagaimana

yang tercantum dalam teks berita ini adalah sosok yang tidak mimiliki

jiwa kemanusiaan.

4.3.2. Analisis Framing Pada Kasus Pembunuhan Di Happy Puppy

Salatiga Dalam Pemberitaan Jateng.Tribunnews.Com Periode

29 Juli 2016 Dengan Judul “Tiba-Tiba Dua Pemuda Masuk Ke

Ruang Karoke, Deo Pun Tewas karena Persoalan Ini”.

60

61

Gambar 5.

Dokumentasi Berita Periode 29 Juli 2016

Tabel 4. 5

Pembingkaian Berita Periode 29 Juli 2016

62

Periode

Berita

Unit / Elemen Yang Diamati

29 Juli

2016

Sintaksis Skrip Tematik Retoris

Headline:

Tiba-Tiba

Dua Pemuda

Masuk Ke

Ruang

Karoke, Deo

Pun Tewas

karena

Persoalan Ini

Lead: Daltas

Deo Hany

(26) Warga

Desa Pabelan

RT06/RW01,

kecamatan

Pabelan,

Kabupaten

Semarang,

meninggal

dunia, kamis

28/7 pukul

06.00.

sebelumnya ia

mengalami

perawatan

intensif oleh

tim dokter

Who Deo

Hany

(Korban). Frli

Rivaldi Rizki

(Pelaku).

What:

penganiayaan

yang

menyebabkan

meninggalnya

Deo Hany

When: Kamis,

28-7-2016

pukul 22.00.

Where:

Salatiga –

Happy Puppy

Karoke

Why: pelaku

tidak terima

karena diusir

oleh korban.

How: Saat

sedang

berkaroke

Detail:

* Korban dan

beberapa

temannya (3

diantaranya

wanita)

sedang

mencari

hiburan di

tempat karoke

tersebut.

* tiba- tiba

kedua pelaku

masuk dan

meminta

nomor telepon

dari teman

wanita yang

datang

bersama

korban

* Karena

merasa

terganggu,

korban

megusir para

Grafis:

Adanya gambar

ilustrasi yang

menampilkan

sosok wanita

sedang bersama

beberapa pria di

sebuah ruangan.

Komposisi warna

gambar tidak

begitu terang,

dimana

merepresentasikan

tempat kejadian.

Metafora:

*Tewas

* Dikeroyok

* Refreshing

* Diusir

* Luka Serius

63

RSUD

Salatiga.

Latar:

Deo dilarikan

ke rumah

sakit dan

harus

menjalani

perawatan

intensif

karena

mengalami

luka parah

dibagian

wajah dan

kepala karena

dikeroyok di

tempat

hiburan

malam Happy

Puppy

Salatiga.

Kutipan:

“disana dia

ditemani tiga

wanita yang

merupakan

karyawan

swasta. Saat

dengan ngan

beberapa

temannya (3

diantaranya

wanita), tiba-

tiba kedua

pelaku masuk

dan meminta

nomor telepon

dari teman

wanita yang

datang

bersama

korban.

Karena merasa

terganggu,

korban

megusir para

pelaku, namun

karena tidak

terima para

pelaku

menganiaya

korban.

pelaku, namun

karena tidak

terima para

pelaku

menganiaya

korban.

* Korban

dianianya

tanpa

menggunakan

alat (tangan

kosomng)

hingga

mengalami

lebam pada

bagian wajah.

Kata Ganti:

*Kata Korban

– Merujuk

pada (Deo

Hany)

*Kata “Dia”,

“Mereka”,

“Keduanya”

dan kata

“pelaku” –

merujuk pada

Frli Rivaldi

Rizki

64

sedang karoke

tiba-tiba

didatangi dua

pemuda.

Keduanya

meminta

nomor ponsel

dari salah satu

wanita.

Setelah

mendapatkan

nomor dan

pergi, selang

beberapa lama

kemudian

keduanya

datang ke

room itu,

terang Zasid”

1. Analisis Elemen Sintaksis

Melalui elemen ini dapat dilihat bahwa pemberitaan pada periode

29/7/2016 ini merupakan berita lanjutan atas kasus yang sama, yakni

tentang kasus di Happy Puppy di Salatiga. Pemberitaan pertama dilakukan

oleh Jateng.TribunNews.Com pada 28-7/2016. Secara umum isi dan

pemberitaan pertama dan kedua memiliki kesamaan. Namun setelah

dilakukan pengamatan elemen ini, penulis melihat bahwa judul berita pada

pemberitaan kedua kembali dibuat sekreatif mungkin oleh pembuat teks

untuk tetap menarik perhatian pembaca. “Tiba-Tiba Dua Pemuda Masuk

Ke Ruang Karoke, Deo Pun Tewas karena Persoalan Ini”. Melalui judul

65

ini, pembuat teks menggugah rasa penasaran dalam diri pembaca untuk

menaruh perhatian pada pembertaan ini.

Sekalipun isi berita pada periode sebelumnya dengan periode ini

secara garis besar sama, namun judul ini pembuat teks seolah-olah ingin

memberi informasi berupa fakta baru yang menjadi akar masalah dari

kasus yang diberitakan, atau dengan kata lain adanya hal baru yang tidak

terungkap pada pemberitaan sebelumnya. Melalui hal tersebut penulis

menyimpulkan bahwa hal ini merupakan strategi pembuat teks untuk

menyampaikan pada pembaca bahwa peristiwa ini merupakan peristiwa

yang membutuhkan perhatian khusus dari pembaca, terutama warga Kota

Salatiga. dengan demikian secara tidak langsung pembuat teks mendorong

pembaca untuk memaknai peristiwa ini sebagaimana yang ia harapkan.

Pembuat teks juga mencantumkan kutipan keterangan yang diberikan

oleh narasumber atau saksi mata dalam kejadian yang diangkat sebagai

berita. Cara ini dilakukan oleh pembuat teks menonjolkan bahwa teks

berita yang ada bukan pendapat pribadi semata melainkan adanya opini

dari pihak lain yang tentunya memiliki hak untuk memberikan opininya

dalam kasus ini. Pengutipan ini juga bertujuan sebagai data penguat fakta

yang ada dalam pemberitaan oleh pembuat teks berita. Dengan adanya

dukungan fakta ini maka opini pembaca akan digiring untuk memberi

penilaian yang negatif terpa pelaku.

2. Analisis Elemen Skript

Elemen ini merupakan elemen yang berhubungan dengan bagaimana

pembuat teks mengisahkan peristiwa kedalam sebuah pemberitaan. Dari

hasil pengamatan penulis atas teks berita ini, ditemukan bahwa peristiwa

ini dikisahkan dengan menonjolkan secara detail tentang siapa yang

menjadi korban, waktu dan tempat kejadian yang ditunjukan pembuat teks

dalam paragraf pertama dan kedua. Faktor utama penyebab kejadian serta

bagaimana kejadian itu terjadi sampai dengan keadaan yang dialami oleh

66

korban di gambarkan pada paragraf ketiga sampai paragraf ketujuh dari

teks berita diatas. Dari teks berita ini penulis melihat minimnya informasi

mengenai pelaku dari peristiwa yang diberitakan.

Atas apa yang ditonjolkan tersebut, penulis menyimpulkan bahwa

penonjolan yang dilakukan lebih ditekankan pada pihak pelaku. Hal ini

dibuat pembuat teks agar pembaca menikmati segala tindakan pelaku

dalam peristiwa yang diangkat menjadi berita. Semakin pembaca

menikmati penonjolan yang dibuat pembuat teks, maka semakin kuat pula

respon serta dukungan opini yang seragam antara pembaca dengan

maksud yang dikehendaki oleh pembuat teks dalam peristiwa ini.

3. Analisis Elemen Tematik

Elemen ini berhubungan dengan bagaimana pembuat teks

mengungkapkan pandangannya atas peristiwa kedalam proposisi kalimat

atau hubungan antar kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan.

Dengan demikian maka hal yang dimaksud dari elemen ini terlihat melalui

kontrol informasi yang ingin disampaikan serta bentuk-bentuk kalimat

yang digunakan oleh pembuat teks dalam memberitakan sebuah peristiwa.

Pada elemen ini kontrol terhadap informasi dilakukan pembuat teks

dengan menggambarkan secara menyeluruh awal kejadian dan

menghubungkan kejadian tersebut dengan beberapa kejadian sebelum

terjadi pembunuhan terhadap Deo, sebagaimana yang diberitakan oleh

pembuat teks. Secara detail terlihat bahwa pembuat teks

menginformasikan tentangn awal mula peristiwa terjadi. Informasi

mendetail juga ditunjukan dengan menggambarkan pemicu terjadinya

peristiwa ini.

Kontrol informasi atas pelaku digambarkan melalui beberapa kalimat

yang menunjukan bahwa pelaku menjadi pengganggu dalam aktifitas yang

dilakukan korban dan teman-temannya. Atas penonjolan informasi pada

pihak pelaku dalam pemberitaan ini, penulis mengambil kesimpulan

67

bahwa hal tersebut pada akhirnya menggiring opini pembaca bahwa

kejadian ini adalah tindakan yang murni dipicu oleh kelakuan para pelaku

dan lewat hal tersebut secara tidak langsung menonjolkan bahwa apa yang

dilakukan korban merupakan tindakan pembelaan diri dan perlawanan

terhadap tindakan tidak menyenangkan para pelaku. Pada pemberitaan

kedua ini, pembuat teks juga menambahkan beberapa hal yang dialami

sebagai control informasi terhadap korban. Jika pada pemberitaan pertama

diberitakan bahwa korban hanya mengalami luka lebam pada wajah, maka

pada pemberitaan kedua disampaikan bahwa korban juga mengalami luka

yang serius pada bagian kepala sehingga mendapatkan intensif. Hal

tersebut secara tidak langsung menancapkan dalam benak pembaca bahwa

para pelaku merupakan sosok pengganggu kesenangan orang lain dan

sadis dalam melakukan aksi kekerasan.

4. Analisis Elemen Retoris

Elemen ini menunjukan atau menggambarkan makna yang

dikehendaki oleh pembuat teks dari sebuah pemberitaan. Berdasarkan

pengamatan penulis terhadap berita ini, dipahami bahwa makna yang

diinginkan dari pemberitaan ini bahwa kasus ini merupakan kasus yang

sangat serius dan harus menjadi perhatian bagi masyarakat khususnya

masyarakat kota Salatiga. Hal berikut yang dikehendaki pembuat teks dari

pemberitaan ini adalah penekanan secara khusus bagi pembaca agar

memaknai pelaku dari kasus ini sebagai sosok yang brutal dan kejam atau

dengan kata lain penulis melihat bahwa pembuat teks menanamkan

ideologi kepada pembaca bahwa para pelaku pembunuhan sebagaimana

yang tercantum dalam teks berita ini adalah sosok yang tidak memiliki

jiwa kemanusiaan.

68

4.4. Pembingkaian Berita Terhadap Warga Asal Maluku Sebagai Pelaku

Dari Dua Kasus Pembunuhan Berbeda Di Salatiga Dalam

Jateng.Tribunnews.com Periode 18-19 Juli 2016 Dan 28-29 Juli2016.

Dari beberapa pemberitaan yang penulis amati pada periode 18-19 Juli

2016 dan periode 28-29 Juli 2016 pada Jateng.Tribunnews.com, maka yang

penulis dapatkan adalah; arah pemberitaan yang ditunjukkan cenderung

mengarahkan pandangan pembaca berita pada hal-hal negatif terhadap orang

Maluku, khususnya yang berdomisli di Kota Salatiga. Hal ini dapat dilihat melalui

komentar yang di berikan oleh warga Salatiga pada halaman facebook Polres

Salatiga ketika kedua berita ini diposting pada halaman facebook tersebut;

“Wong luar Jawa seng kuliah neng Salatiga njaluk diusiriki, adoh-adoh seko daerah golek masalah wae”

Tanggapan lainnya menyebutkan bahwa pendatang harus diberi pelajaran

karena dirasa merusak ketenangan di Salatiga, sebagaimana yang diungkapkan

oleh Heru Purwanto;

“Rasa toleransi yang tinggi dari warga Salatiga sudahdisalahartikan kalau kita takut sama mereka. Sudah saatnya kitatunjukkan ke mereka siapa tuan rumah sesungguhnya”

Ada yang menyatakan secara langsung bahwa orang Ambon yang ada di

Jawa sangat mengerikan sebagaimana yang diungkapkan oleh pemilik akun

facebook Aditya Permana;

“Begitu Angkernya Orang Ambon di Jawa. Dari cenglu gapakai helem sampai pembunuhan”

Selain beberapa komentar di atas, komentar yang menyebutkan suku

secara langsung juga diungkapkan oleh Sigit Aditya;

“Wong Ambon meneh biang resek”

Ada pula komentar yang menghubungkan antara kasus penusukan pemilik

studio dengan kasus kedua ini, sebagaimana yang diungkapkan oleh Gunawan

Bahana;

“Salatiga semakin menyeramkan, yang lalu penusukan hinggakorban meninggal, sekarang penganiayaan hingga korbanmeninggal, yang pelakunya semua itu dari luar Salatiga, yangsudah mengotori Salatiga.”

69

Komentar-komentar di atas merupakan contoh bahwa adanya respon dari

khalayak ketika mengkonsumsi pemberitaan terhadap sebuah peristiwa yang

disajikan oleh media. Pembingkaian yang berbeda-beda oleh media-media di atas

terhadap dua kasus ini pada akhirnya memberikan asumsi khususnya masyarakat

Salatiga bahwa orang luar Jawa terutama Ambon-Maluku merupakan perusak

kerukunan di Salatiga. Komentar demikian dan pandangan negatif warga terhadap

orang luar, khususnya Maluku. Pandangan seperti ini memberikan dampak

tersendiri bagi warga asal Maluku yang ada di Salatiga, khususnya para

mahasiswa dalam berinteraksi dengan masyarakat lokal.

Peristiwa yang diangkat dalam dua periode pemberitaan ini dikemas

sebagai peristiwa yang penting dan membutuhkan perhatian khusus dari pembaca,

terutama warga Kota Salatiga. Dengan demikian maka secara tidak langsung

Framing dari kedua pemberitaan ini menggirig opini negatif masyarakat untuk

menjadikan orang Maluku, terutama yang berdomisili di kota Salatiga sebagai

perhatian khusus setiap lapisan masyarakat yang ada di Salatiga.

Arah dari pemberitaan menyoroti posisi korban dari kedua peristiwa

tersebut secara implisit, mulai dari identitas, perlakuan yang diterima, sampai

dengan kodisi yang dialami oleh para korban, sedangkan kontrol informasi dalam

pemberitaan menyeroti sisi pelaku dari kedua pemberitaan ini secara eksplisit,

dimana pemberitaan hanya menggambarkan identias para pelaku dan perlakuan

pelaku terhadap korban sehingga Framing yang dihasilkan adalah penyudutan

terhadap posisi pelaku. Pada akhirnya, melalui framing seperti ini menanamkan

kesan pada masyarakat, khususnya di Kota Salatiga bahwa ruang lingkup orang

Maluku selalu bersentuhan dengan kekerasan, kriminalitas, serta berbagi tindak

kejahatan tanpa adanya rasa kemanusian.

Melihat rentang waktu antar kedua peristiwa ini sangatlah dekat (10 hari),

maka posisi orang Maluku pada kasus pertama semakin diperkuat dengan

munculnya pemberitaan pada kasus kedua. Framing negatif secara beruntun

dalam rentang waktu yang dekat memberikan keyakinan bagi masyarakat bahwa

orang Maluku memang benar adanya sebagaimana yang mereka ketahui melalui

70

pemberitaan yang dilakukan oleh Jateng.Tribunnews.com. Keyakinan seperti ini

akan semakin kokoh dalam benak masyarakat, khususnya masyarakat Kota

Salatiga jika mereka membandingkan kedua peristiwa ini dengan beberapa

peristiwa kriminal maupun kekerasan lainnya yang pernah terjadi sebelumnya di

Salatiga, yang melibatkan warga asal Maluku di Salatiga.