17
31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek dan Pelaksanaan Peneltian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012. SD Negeri Mangunsari 01 beralamatkan di Jalan Hasanudin nomor 85 Salatiga. SD ini terletak dalam satu bidang tanah dengan SDN mangunsari 05 Salatiga, bahkan ketika melaksanakan upacara benderapun seluruh siswa SDN Mangunsari 01 dan Mangunsari 05 berada dalam satu halaman yang sama. Unit penelitian ini adalah kelas V SD Mangunsari 01 Salatiga yang terbagi menjadi dua kelas yaitu kelas VA dan kelas VB. Jumlah siswa kelas VA adalah 30 orang yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan sedangkan jumlah siswa kelas VB adalah 20 orang yang terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan, jadi subyek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Mangunsari 01 yang berjumlah 50 siswa. Sesuai dengan hasil observasi yang dilaksanakan oleh peneliti, dalam kegiatan pembelajaran matematika, guru adalah sosok sentral yang menjadi pusat dalam pembelajaran. Guru mengajar dengan menggunakan metode konvensional yang membuat siswa hanya banyak mendengar tanpa melakukan kegiatan yang membuat aktif dalam menemukan konsep matematika. Guru hanya menjelaskan materi tanpa memperlihatkan contoh benda nyata kepada siswa. Padahal bagi siswa SD dengan melihat contoh benda nyata dalam pembelajaran akan lebih mempermudah mereka dalam menjelaskan suatu konsep yang baru dikenalnya. Oleh karena itu peneliti memilih melaksanakan penelitian di kelas V SD Negeri Mangunsari 01 Salatiga untuk mengetahui pengaruh penggunaan pendekatan keterampilan proses terhadap hasil belajar siswa. 4.2 Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen untuk membandingkan akibat dari suatu perlakuan. Pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan metode konvensional dan kelas eksperimen menggunakan pendekatan keterampilan proses yang diterapkan pada mata pelajaran matematika. Model pembelajaran dengan pendekatan keterampilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/5/T1_292008144_BAB IV.pdf · Statistic df1 df2 Sig. Raport Based on Mean .069 1 48 .793 Based on

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/5/T1_292008144_BAB IV.pdf · Statistic df1 df2 Sig. Raport Based on Mean .069 1 48 .793 Based on

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subyek dan Pelaksanaan PeneltianPenelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti

Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012. SD Negeri Mangunsari 01 beralamatkan diJalan Hasanudin nomor 85 Salatiga. SD ini terletak dalam satu bidang tanah dengan SDNmangunsari 05 Salatiga, bahkan ketika melaksanakan upacara benderapun seluruh siswaSDN Mangunsari 01 dan Mangunsari 05 berada dalam satu halaman yang sama.

Unit penelitian ini adalah kelas V SD Mangunsari 01 Salatiga yang terbagimenjadi dua kelas yaitu kelas VA dan kelas VB. Jumlah siswa kelas VA adalah 30 orangyang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan sedangkan jumlah siswa kelasVB adalah 20 orang yang terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan, jadi subyekpada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Mangunsari 01 yang berjumlah 50siswa.

Sesuai dengan hasil observasi yang dilaksanakan oleh peneliti, dalam kegiatanpembelajaran matematika, guru adalah sosok sentral yang menjadi pusat dalampembelajaran. Guru mengajar dengan menggunakan metode konvensional yang membuatsiswa hanya banyak mendengar tanpa melakukan kegiatan yang membuat aktif dalammenemukan konsep matematika. Guru hanya menjelaskan materi tanpa memperlihatkancontoh benda nyata kepada siswa. Padahal bagi siswa SD dengan melihat contoh bendanyata dalam pembelajaran akan lebih mempermudah mereka dalam menjelaskan suatukonsep yang baru dikenalnya. Oleh karena itu peneliti memilih melaksanakan penelitian dikelas V SD Negeri Mangunsari 01 Salatiga untuk mengetahui pengaruh penggunaanpendekatan keterampilan proses terhadap hasil belajar siswa.

4.2 Deskripsi Data PenelitianPenelitian ini menggunakan metode eksperimen untuk membandingkan akibat dari

suatu perlakuan. Pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan metode konvensionaldan kelas eksperimen menggunakan pendekatan keterampilan proses yang diterapkanpada mata pelajaran matematika. Model pembelajaran dengan pendekatan keterampilan

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/5/T1_292008144_BAB IV.pdf · Statistic df1 df2 Sig. Raport Based on Mean .069 1 48 .793 Based on

32

proses dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran, memberi motivasikepada siswa serta memberikan gambaran tentang hal-hal yang berhubungan denganmateri pelajaran. Memasuki kegiatan inti pembelajaran, guru melakukan tanya jawabdengan siswa mengenai contoh benda di dalam kelas yang termasuk bangun ruang,kemudian memberikan tugas kepada siswa untuk mengklasifikasikan benda ruangtersebut sesuai dengan nama-nama berbagai jenis bangun ruang. Setelah siswamengetahui berbagai macam jenis bangun ruang, guru menunjukkan contoh bangun ruangyaitu rubik untuk dicari jumlah sisi, rusuk, titik sudut serta bangun datar apa saja yangmembentuk bangun ruang tersebut. Kemudian guru membagi siswa kedalam kelompok.Masing-masing kelompok dibagikan berbagai macam jenis bangun ruang yaitu balok,limas, prisma, kerucut dan tabung. Tugas siswa selanjutnya adalah mengerjakan LKStentang menentukan jumlah sisi, rusuk, titik sudut serta bangun datar apa saja yangmembentuk bangun-bangun ruang tersebut. Kegiatan berikutnya siswa menuliskan danmempresentikan hasil kerja kelompok di depan kelas. Memasuki kegiatan akhirpembelajaran, guru membimbing siswa untuk bersama-sama membuat kesimpulan danmelakukan evaluasi pembelajaran.

4.3 Analisis Data4.3.1 Uji Validitas

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes hasilbelajar. Sebelum soal tes hasil belajar diberikan kepada siswa kelas V SDN Mangunsari01 Salatiga yang berjumlah 50 siswa untuk pretest dan posttest. Soal tes hasil belajar di ujicobakan kepada siswa kelas V SDN Rembes 02 Kecamatan Bringin Kabupaten Semarangyang berjumlah 30 siswa. Uji coba instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahuivaliditas dan reliabilitas butir-butir soal.

Peneliti menguji cobakan 35 soal pilihan ganda di SD Negeri Rembes 02 danhasilnya terdapat 25 soal yang valid dan 10 soal yang tidak valid. Di bawah ini tabelvaliditas instrumen yang perhitungannya dapat dilihat pada lampiran.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/5/T1_292008144_BAB IV.pdf · Statistic df1 df2 Sig. Raport Based on Mean .069 1 48 .793 Based on

33

Tabel 4.1Validitas Instrumen

Tujuan Pembelajaran No Soal Tidak Valid Setelah melakukan tanya jawab dengan

guru, siswa dapat menyebutkan minimal 7jenis bangun ruang dengan benar

Setelah melakukan pengamatan, siswadapat menyebutkan 3 contoh benda yangtermasuk bangun ruang dengan benar

Setelah melakukan percobaan, siswadapat menyebutkan sifat-sifat bangunruang dengan benar

1, 2, 3, 7, 17, 21,23

5, 6, 15, 29, 33, 35

4, 8, 9, 10, 11, 12,13, 14, 16, 18, 19,20, 22, 24, 25, 26,27, 28, 30, 31, 32,34

23

6, 15

10, 19, 20, 24, 27,32, 34

Jumlah 25 Soal 10 Soal

4.3.2 Uji ReliabilitasInstrumen yang digunakan dalam penelitian selain harus valid juga harus reliabel.

Setelah diketahui terdapat 25 soal yang valid maka langkah selanjutnya adalahmenghitung realibilitas ke-25 soal tersebut. Di bawah ini disajikan tabel hasil uji reliabilitasinstrumen sebelum penelitian.

Tabel 4.2Reliabilitas Instrumen

Reliability StatisticsCronbach's

Alpha N of Items

.828 25

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada Cronbach’s Alpha menunjukan 0,828yang artinya instrumen dari 25 item soal menunjukkan indeks realibilitas bagus.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/5/T1_292008144_BAB IV.pdf · Statistic df1 df2 Sig. Raport Based on Mean .069 1 48 .793 Based on

34

4.3.3 Tingkat Kesulitan Butir SoalTingkat kesulitan butir soal menunjukkan besarnya proporsi peserta tes yang

menjawab benar pada suatu butir soal. Terdapat 25 item soal yang dianalisis sesuaidengan tingkat kesulitannya yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.3Tingkat Kesulitan Butir Soal

NoTingkat

kesulitanbutir soal

Jumlah Soal nomor

1 Mudah 12 soal 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 14, 16, 21,dan 22

2 Sedang 11 soal 9, 11, 12, 13, 15, 18, 19, 20, 23,24 dan 25

3 Sulit 2 soal 6 dan 17

4.3.4 Uji homogenitasUji homogenitas yang dipakai adalah nilai raport semester 1 kelas VA (kelas

kontrol) dan VB (kelas eksperimen) tahun ajaran 2011/2012. Uji homogenitas bertujuanuntuk mengetahui apakah kedua kelompok yang dijadikan penelitian merupakan kelompokkelas yang homogen (seimbang).

Tabel 4.4Uji Homogenitas Nilai Raport

Test of Homogeneity of VarianceLeveneStatistic df1 df2 Sig.

Raport Based on Mean .069 1 48 .793

Based on Median .346 1 48 .559

Based on Median and withadjusted df

.346 1 41.268 .559

Based on trimmed mean .236 1 48 .630

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/5/T1_292008144_BAB IV.pdf · Statistic df1 df2 Sig. Raport Based on Mean .069 1 48 .793 Based on

35

Berdasarkan hasil uji homogenitas dengan statistik Based on Mean diperolehsignifikasi 0,793, jauh melebihi 0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa keduakelas tersebut merupakan kelas yang homogen.

Uji homogenitas juga dilakukan pada nilai pretest sebelum melaksanakanperlakuan pada kelompok kontrol dan eksperimen, karena syarat sebelum memberikanperlakuan adalah nilai pretest kedua kelas tidak boleh ada perbedaan secara signifikan.

Tabel 4.5Uji Homogenitas Nilai Pretest

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Pretest Based on Mean .000 1 48 1.000

Based on Median .000 1 48 1.000

Based on Median and withadjusted df

.000 1 47.747 1.000

Based on trimmed mean .000 1 48 1.000

Statistik Based on Mean diperoleh signifikasi 0,1000 > 0,05. Dengan demikiandapat dinyatakan bahwa kedua kelas tersebut merupakan kelas yang homogen danmenunjukkan bahwa hasil pretest tidak ada perbedaan yang signifikan.

4.3.5 Uji NormalitasUntuk mengetahui data yang dianalisa berdistribusi normal atau tidak, uji

normalitas perlu dilakukan. Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal jikasignifikansi atau nilai ρ > 0,05.

Uji normalitas data variable yang digunakan adalah teknik One Sample

Kolmogorov Smirnov Test dihitung dengan menggunakan program SPSS 16.0.Penghitungan uji normalitas menggunakan nilai posttest kelas kontrol dan kelaseksperimen siswa SD Negeri Mangunsari 01 Salatiga. Hasil uji normalitas dapat dilihatpada tabel sebagai berikut:

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/5/T1_292008144_BAB IV.pdf · Statistic df1 df2 Sig. Raport Based on Mean .069 1 48 .793 Based on

36

Tabel 4.6Uji Normalitas Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kelas KontrolKelas

Eksperimen

N 30 20Normal Parametersa Mean 63.7333 76.1000

Std. Deviation 14.77867 10.59245Most ExtremeDifferences

Absolute .093 .151Positive .093 .151Negative -.067 -.099

Kolmogorov-Smirnov Z .508 .674Asymp. Sig. (2-tailed) .958 .754a. Test distribution is Normal.

Dari data yang sudah ditunjukan pada tabel diatas kelas kontrol memiliki Asym.Sig. (2-tailed) besarnya 0,958 > 0.05 sedangkan kelas eksperimen memiliki Asym. Sig. (2-tailed) besarnya 0.754 > 0.05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua kelastersebut berdistribusi normal dan sudah memenuhi syarat untuk dilakukan uji t.

Di bawah ini adalah gambar kurva kenormalan kedua kelas tersebut:

Gambar 4.1 Kurva Kenormalan Kelas Kontrol

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/5/T1_292008144_BAB IV.pdf · Statistic df1 df2 Sig. Raport Based on Mean .069 1 48 .793 Based on

37

Gambar 4.2 Kurva Kenormalan Kelas Eksperimen

4.4 Analisis Deskriptif Variabel Peneltian4.4.1 Analisis Deskriptif Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen

Hasil analisis data deskriptif melalui program SPSS 16.0 (Statistic Product and

Service Solution) tentang pretest dari kelas eksperimen dan kontrol.Tabel. 4.7

Hasil Pretest Kelas Kontrol

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum MeanStd.

Deviation

Pretest KelasKontrol 30 52.00 24.00 76.00 1604.00 53.4667 13.37969

Valid N(listwise) 30

Dari tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata dari 30 siswa yangmengikuti pretest adalah 53,47. Nilai maksimal hasil pretest kelas kontrol adalah 76sedangkan nilai minimal atau nilai terendah adalah 24. Dari tabel diatas juga dapat dilihatbahwa jumlah dari semua nilai siswa adalah 1604.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/5/T1_292008144_BAB IV.pdf · Statistic df1 df2 Sig. Raport Based on Mean .069 1 48 .793 Based on

38

Tabel. 4.8Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum MeanStd.

Deviation

Pretest KelasKontrol 20 48.00 32.00 80.00 1120.00 56.0000 13.10685

Valid N(listwise) 20

Dari tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata dari 20 siswa yangmengikuti pretest adalah 56. Nilai maksimal hasil pretest kelas eksperimen adalah 80sedangkan nilai minimal atau nilai terendah adalah 32. Dari tabel 4.8 juga dapat dilihatbahwa jumlah dari semua nilai siswa adalah 1120.

Dari hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut, dapat diketahuibahwa selisih rata-rata kedua kelas adalah 2,53. Selisih rata-rata nilai pretest digambarkan dengan diagram batang sebagai berikut:

Gambar 4.3 Rata-Rata Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen

53.47

56

5252.5

5353.5

5454.5

5555.5

5656.5

Kontrol Eksperimen

Pretest

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/5/T1_292008144_BAB IV.pdf · Statistic df1 df2 Sig. Raport Based on Mean .069 1 48 .793 Based on

39

4.4.2 Analisis Deskriptif Posttest Kelas Kontrol dan EksperimenSetelah kelas kontrol mendapat perlakuan dalam mengikuti pembelajaran

matematika menggunakan metode konvensional, siswa diberikan tes akhir atau posttestuntuk mengukur indikator yang telah dicapai. Berikut adalah tabel hasil analisis deskriptifposttes kelas kontrol.

Tabel. 4.9Hasil Posttest Kelas Kontrol

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum MeanStd.

Deviation

Posttest KelasKontrol 30 60.00 28.00 88.00 1912.00 63.7333 14.77867

Valid N(listwise) 30

Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata dari 30 siswa yang mengikutiposttest adalah 63,73. Nilai maksimal hasil posttest kelas kontrol adalah 88 sedangkannilai minimal atau nilai terendah adalah 28. Jumlah keseluruhan nilai dari 30 siswa adalah1912.

Sesuai dengan hasil penelitian, terdapat 9 siswa yang nilai postest kurang daribatas KKM, sedangkan 21 siswa lainnya mendapat nilai di atas KKM yaitu 60. Daftar nilaiposttest kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran.

Tabel. 4.10Hasil Posttest Kelas Eksperimen

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum MeanStd.

Deviation

Posttest KelasEksperimen 20 40.00 56.00 96.00 1522.00 76.1000 10.59245

Valid N(listwise) 20

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/5/T1_292008144_BAB IV.pdf · Statistic df1 df2 Sig. Raport Based on Mean .069 1 48 .793 Based on

40

Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata dari 20 siswa yang mengikutiposttest adalah 76,1. Nilai maksimal hasil posttest kelas eksperimen adalah 96 sedangkannilai minimal atau nilai terendah adalah 56. Jumlah keseluruhan nilai dari 20 siswa adalah1522.

Sesuai dengan hasil penelitian, terdapat 1 siswa yang nilai posttest kurang daribatas KKM, sedangkan 19 siswa lainnya mendapat nilai di atas KKM yaitu 60. Daftar nilaiposttest kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran.

Selisih nilai rata-rata antara kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah diberikanperlakuan menurut hasil posttest adalah 12,36. Berikut ini adalah gambar diagram yangmenunjukkan selisih nilai rata-rata antara kelas kontrol dan eksperimen setelah diberiperlakuan.

Gambar 4.4 Rata-Rata Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen

4.4.3 Perbandingan Pretest-Posttest Kelas Kontrol Dan EksperimenSesuai dengan hasil analisa dengan pretest dan posttest terlihat jelas perbedaan

nilai rata-rata kelas kontrol sebelum dan setelah mendapat perlakuan. Dapat dilihat bahwanilai rata-rata pretest kelas kontrol sebelum mendapat perlakuan adalah 53,47. Setelahmendapat perlakuan dengan pembelajaran secara konvensional nilai rata-rata posttest

63.73

76.1

565860626466687072747678

Kontrol Eksperimen

Posttest

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/5/T1_292008144_BAB IV.pdf · Statistic df1 df2 Sig. Raport Based on Mean .069 1 48 .793 Based on

41

meningkat menjadi 63,73. Peningkatan rata-rata nilai dari pretest ke posttest kelas kontroladalah 10,26 dan dapat dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Diagram Batang Pretest-Posttest Kelas Kontrol

Pada kelas eksperimen nilai rata-rata pretest kelas eksperimen sebelum mendapatperlakuan adalah 56. Setelah mendapat perlakuan dengan pembelajaran menggunakanpendekatan keterampilan proses nilai rata-rata posttest meningkat menjadi 76,10.Peningkatan rata-rata nilai pretest ke posttest pada kelas eksperimen adalah 20,10 dandapat dilihat pada gambar 4.6.

Gambar 4.6 Diagram Batang Pretest-Posttest Kelas Eksperimen

Perbandingan nilai rata-rata hasil belajar Matematika pretest-posttest antara kelaseksperimen dan kontrol dapat dilihat melalui diagram batang sebagai berikut :

53.47

63.73

45

50

55

60

65

Pretest Posttest

Kelas Kontrol

5676.1

0

20

40

60

80

Pretest Posttest

Kelas Eksperimen

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/5/T1_292008144_BAB IV.pdf · Statistic df1 df2 Sig. Raport Based on Mean .069 1 48 .793 Based on

42

Gambar 4.7 Diagram Batang Peningkatan Pretest-Postest Kelas Eksperimen danKontrol

Dari gambar 4.7 terlihat jelas perbandingan nilai rata-rata antara pretest - posttestkelas eksperimen dan kelas kontrol.

4.4.4 Ketuntasan KKMBerikut ini adalah tabel yang menggambarkan hasil postest pada mata pelajaran

matematika di kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Jika siswa mendapat nilai di bawahKKM (nilai < 60) maka siswa tersebut hasil belajarnya tidak tuntas, dan apabila siswamendapat nilai lebih besar atau sama dengan KKM (nilai ≥ 60) maka siswa tersebutdikatakan hasil belajarnya tuntas.

Tabel penyajian ketuntasan KKM hasil posttest dari kelas kontrol dan eksperimen:

Tabel. 4.11Ketuntasan KKM Nilai posttest

Skor KKM

Kelas Kontrol Kelas EksperimenFrekuensi Prosentase

(%)

Frekuensi Prosentase(%)(N) (N)

≥ 60 Tuntas 21 70% 19 95%

< 60Tidak

Tuntas 9 30% 1 5%Jumlah 30 100% 20 100%

01020304050607080

1

53.47

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

42

Gambar 4.7 Diagram Batang Peningkatan Pretest-Postest Kelas Eksperimen danKontrol

Dari gambar 4.7 terlihat jelas perbandingan nilai rata-rata antara pretest - posttestkelas eksperimen dan kelas kontrol.

4.4.4 Ketuntasan KKMBerikut ini adalah tabel yang menggambarkan hasil postest pada mata pelajaran

matematika di kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Jika siswa mendapat nilai di bawahKKM (nilai < 60) maka siswa tersebut hasil belajarnya tidak tuntas, dan apabila siswamendapat nilai lebih besar atau sama dengan KKM (nilai ≥ 60) maka siswa tersebutdikatakan hasil belajarnya tuntas.

Tabel penyajian ketuntasan KKM hasil posttest dari kelas kontrol dan eksperimen:

Tabel. 4.11Ketuntasan KKM Nilai posttest

Skor KKM

Kelas Kontrol Kelas EksperimenFrekuensi Prosentase

(%)

Frekuensi Prosentase(%)(N) (N)

≥ 60 Tuntas 21 70% 19 95%

< 60Tidak

Tuntas 9 30% 1 5%Jumlah 30 100% 20 100%

1 2

53.47 5663.73

76.1

Pretest

Posttest

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

42

Gambar 4.7 Diagram Batang Peningkatan Pretest-Postest Kelas Eksperimen danKontrol

Dari gambar 4.7 terlihat jelas perbandingan nilai rata-rata antara pretest - posttestkelas eksperimen dan kelas kontrol.

4.4.4 Ketuntasan KKMBerikut ini adalah tabel yang menggambarkan hasil postest pada mata pelajaran

matematika di kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Jika siswa mendapat nilai di bawahKKM (nilai < 60) maka siswa tersebut hasil belajarnya tidak tuntas, dan apabila siswamendapat nilai lebih besar atau sama dengan KKM (nilai ≥ 60) maka siswa tersebutdikatakan hasil belajarnya tuntas.

Tabel penyajian ketuntasan KKM hasil posttest dari kelas kontrol dan eksperimen:

Tabel. 4.11Ketuntasan KKM Nilai posttest

Skor KKM

Kelas Kontrol Kelas EksperimenFrekuensi Prosentase

(%)

Frekuensi Prosentase(%)(N) (N)

≥ 60 Tuntas 21 70% 19 95%

< 60Tidak

Tuntas 9 30% 1 5%Jumlah 30 100% 20 100%

Pretest

Posttest

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/5/T1_292008144_BAB IV.pdf · Statistic df1 df2 Sig. Raport Based on Mean .069 1 48 .793 Based on

43

Dari tabel 4.11, disajikan gambaran visual menggunakan diagram lingkaran hasilketuntasan nilai posstest kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Gambar 4.8 Diagram Lingkaran Ketuntasan KKM

4.5 Analisis Hasil PenelitianHasil pretest pada kelompok kontrol yang berjumlah 30 siswa diperoleh nilai rata-

rata sebesar 53,47. Sedangkan untuk kelompok eksperimen dari jumlah 20 siswa nilairata-ratanya adalah 56. Selisih nilai rata-rata pretest kedua kelompok tersebut adalah 2,53.Hasil pretest pada kelompok kontrol nilai tertinggi adalah 76 dan nilai terendah adalah 24,sedangkan pada kelompok eksperimen nilai tertinggi adalah 80 dan nilai terendah adalah32.

Hasil posttes pada kelompok kontrol yang berjumlah 30 siswa diperoleh nilai rata-rata sebesar 63,73. Sedangkan untuk kelompok eksperimen dari jumlah 20 siswa nilairata-ratanya adalah 76,10. Selisih nilai rata-rata posttes kedua kelompok tersebut adalah12,36. Hasil posttes pada kelompok kontrol nilai tertinggi adalah 88 dan nilai terendahadalah 28, sedangkan pada kelompok eksperimen nilai tertinggi adalah 96 dan nilaiterendah adalah 56.

Peningkatan rata-rata nilai dari pretest ke posttest kelas kontrol adalah 10,26 danpeningkatan rata-rata nilai pretest ke posttest pada kelas eksperimen adalah 20,10.

Menurut hasil posttest yang diperoleh kedua kelompok tersebut, dari jumlah 30siswa pada kelompok kontrol terdapat 21 siswa yang nilainya berada di atas KKM dan 9siswa lain nilainya berada dibawah KKM, sedangkan dari jumlah 20 siswa pada kelompok

70%

30%

Kelas Kontrol

43

Dari tabel 4.11, disajikan gambaran visual menggunakan diagram lingkaran hasilketuntasan nilai posstest kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Gambar 4.8 Diagram Lingkaran Ketuntasan KKM

4.5 Analisis Hasil PenelitianHasil pretest pada kelompok kontrol yang berjumlah 30 siswa diperoleh nilai rata-

rata sebesar 53,47. Sedangkan untuk kelompok eksperimen dari jumlah 20 siswa nilairata-ratanya adalah 56. Selisih nilai rata-rata pretest kedua kelompok tersebut adalah 2,53.Hasil pretest pada kelompok kontrol nilai tertinggi adalah 76 dan nilai terendah adalah 24,sedangkan pada kelompok eksperimen nilai tertinggi adalah 80 dan nilai terendah adalah32.

Hasil posttes pada kelompok kontrol yang berjumlah 30 siswa diperoleh nilai rata-rata sebesar 63,73. Sedangkan untuk kelompok eksperimen dari jumlah 20 siswa nilairata-ratanya adalah 76,10. Selisih nilai rata-rata posttes kedua kelompok tersebut adalah12,36. Hasil posttes pada kelompok kontrol nilai tertinggi adalah 88 dan nilai terendahadalah 28, sedangkan pada kelompok eksperimen nilai tertinggi adalah 96 dan nilaiterendah adalah 56.

Peningkatan rata-rata nilai dari pretest ke posttest kelas kontrol adalah 10,26 danpeningkatan rata-rata nilai pretest ke posttest pada kelas eksperimen adalah 20,10.

Menurut hasil posttest yang diperoleh kedua kelompok tersebut, dari jumlah 30siswa pada kelompok kontrol terdapat 21 siswa yang nilainya berada di atas KKM dan 9siswa lain nilainya berada dibawah KKM, sedangkan dari jumlah 20 siswa pada kelompok

70%

Kelas Kontrol

Tuntas

TidakTuntas

95%

5%

Kelas Eksperimen

43

Dari tabel 4.11, disajikan gambaran visual menggunakan diagram lingkaran hasilketuntasan nilai posstest kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Gambar 4.8 Diagram Lingkaran Ketuntasan KKM

4.5 Analisis Hasil PenelitianHasil pretest pada kelompok kontrol yang berjumlah 30 siswa diperoleh nilai rata-

rata sebesar 53,47. Sedangkan untuk kelompok eksperimen dari jumlah 20 siswa nilairata-ratanya adalah 56. Selisih nilai rata-rata pretest kedua kelompok tersebut adalah 2,53.Hasil pretest pada kelompok kontrol nilai tertinggi adalah 76 dan nilai terendah adalah 24,sedangkan pada kelompok eksperimen nilai tertinggi adalah 80 dan nilai terendah adalah32.

Hasil posttes pada kelompok kontrol yang berjumlah 30 siswa diperoleh nilai rata-rata sebesar 63,73. Sedangkan untuk kelompok eksperimen dari jumlah 20 siswa nilairata-ratanya adalah 76,10. Selisih nilai rata-rata posttes kedua kelompok tersebut adalah12,36. Hasil posttes pada kelompok kontrol nilai tertinggi adalah 88 dan nilai terendahadalah 28, sedangkan pada kelompok eksperimen nilai tertinggi adalah 96 dan nilaiterendah adalah 56.

Peningkatan rata-rata nilai dari pretest ke posttest kelas kontrol adalah 10,26 danpeningkatan rata-rata nilai pretest ke posttest pada kelas eksperimen adalah 20,10.

Menurut hasil posttest yang diperoleh kedua kelompok tersebut, dari jumlah 30siswa pada kelompok kontrol terdapat 21 siswa yang nilainya berada di atas KKM dan 9siswa lain nilainya berada dibawah KKM, sedangkan dari jumlah 20 siswa pada kelompok

Kelas Eksperimen

Tuntas

TidakTuntas

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/5/T1_292008144_BAB IV.pdf · Statistic df1 df2 Sig. Raport Based on Mean .069 1 48 .793 Based on

44

eksperimen terdapat 19 siswa nilainya di atas KKM dan 1 orang siswa nilainya berada dibawah KKM.

4.6 Hasil Uji HipotesisUji hipotesis antara kelompok eksperimen dengan pembelajaran menggunakan

pendekatan keterampilan proses dan kelompok kontrol dengan pembelajarankonvensional menggunakan Uji t. Uji t atau uji beda digunakan untuk mencari perbedaannilai antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

Tabel. 4.12Uji Perbedaan Nilai Post Test

Kelas Eksperimen dan Kontrol

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed

)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Nila

i

Equal

variances

assumed

1.656 .204 -3.226 48 .002 -12.36667 3.83371 -20.07486 -4.65847

Equal

variances

not

assumed

-3.444 47.691 .001 -12.36667 3.59031 -19.58667 -5.14666

Berdasarkan hasil perhitungan uji beda rerata dari tabel 4.12, nilai sig (2-tailed)sebesar 0.002 < 0,05 atau berdasarkan kriteria pengujian -t hitung < -t tabel (-3,226 < -1,677), maka Ho ditolak, berarti ada perbedaan yang signifikan antara nilai posttes kelaskontrol dengan nilai posttes kelas eksperimen. Dengan demikian, dapat disimpulkan

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/5/T1_292008144_BAB IV.pdf · Statistic df1 df2 Sig. Raport Based on Mean .069 1 48 .793 Based on

45

bahwa penggunaan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran matematikadapat meningkatkan hasil belajar secara positif dan signifikan siswa kelas V SDNMangunsari 01 Salatiga tahun ajaran 2011/2012.

4.7 Pembahasan Hasil PenelitianSebelum melaksanakan penelitian di SDN Negeri Mngunsari 01 Salatiga, peneliti

menguji cobakan 35 soal pilihan ganda untuk mengetahui valid dan reliabelnya instrumentpenelitian. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16. Uji cobainstrumen dilaksanakan di SD Negeri Rembes 02 Kecamatan Bringin KabupatenSemarang dan hasil dari 35 soal yang di ujikan terdapat 25 soal yang valid dan 10 soalyang tidak valid. Kemudian, dari 25 soal yang sudah valid dilakukan uji reliabilitas. Ujirealibilitas sesuai dengan output SPSS 16.0 pada Cronbach’s Alpha menunjukan 0,828yang artinya instrumen dari 25 item soal menunjukkan indeks realibilitas bagus.

Berdasarkan hasil uji homegenitas yang dilakukan sebelum penelitian denganmenggunakan nilai raport semester 1 siswa kelas VA dan VB SDN Mangunsari 01Salatiga, menunjukkan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal karena nilaisignifikasi 0,793 > 0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kedua kelas tersebutmerupakan kelas yang homogen.

Uji homogenitas juga dilakukan pada nilai pretest sebelum melaksanakanperlakuan pada kelompok kontrol dan eksperimen, karena syarat sebelum memberikanperlakuan adalah nilai pretest kedua kelas tidak boleh ada perbedaan secara signifikan.Diketahui bahwa kedua kelompok setelah diberikan soal pretest nilai signifikasi 0,1000 >0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kedua kelompok tersebut merupakankelas yang homogen dan membuktikan bahwa hasil pretest tidak ada perbedaan yangsignifikan.

Dalam proses kegiatan belajar mengajar pada siswa kelas VA SDN Mangunsari01 Salatiga yang berjumlah 30 siswa dengan pengajaran menggunakan pendekatankonvensisonal, siswa cenderung lebih pasif meskipun ada beberapa siswa yang bertanyakepada guru. Siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran karena peranguru yang sangat dominan dalam pembelajaran.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/5/T1_292008144_BAB IV.pdf · Statistic df1 df2 Sig. Raport Based on Mean .069 1 48 .793 Based on

46

Sedangkan pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses yangdilaksanakan di kelas VB SDN Mangunsari 01 Salatiga yang berjumlah 20 siswa, siswasangat aktif dalam pembelajaran karena mengalami sendiri proses pembelajaran denganmelihat contoh benda nyata mengenai sifat-sifat bangun ruang. Dengan siswa bisamengalami dan melihat contoh benda kongkrit dari materi yang dipelajari, siswa akanlebih mudah memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Pembelajaran denganmenggunakan pendekatan keterampilan proses ini juga menumbuhkan keterampilanmengamati, mengklasifikasi, mengukur, mengkomunikasikan serta menyimpulkan bagisiswa. Dengan melaksanakan keterampilan-keterampilan tersebut, siswa dapatmenemukan sendiri fakta dan konsep matematika tentang sifat-sifat bangun ruang. Hal inisesuai dengan pendapat Dimyati dan Mudjiono (2006: 139) yang mengatakan bahwapendekatan keterampilan proses adalah:

a. Wahana penemuan dan pengembangan fakta, konsep dan prinsip ilmupengetahuan bagi diri siswa.

b. Fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan yang ditemukan dan dikembangkansiswa berperan pula menunjang pengembangan keterampilan proses pada dirisiswa.

c. Interaksi antara pengembangan keterampilan proses dengan fakta, konsep, sertaprinsip ilmu pengetahuan, pada akhirnya akan mengembangkan sikap danilmuwan pada diri siswa.Pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses ternyata dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Mangunsari 01 Salatiga secara positif dansisgnifikan. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen yang jauhmeningkat dibandingkan nilai posttes kelas kontrol.

Hasil nilai pretest dan posttes siswa kelas V SDN Mangunsari 01 adalah:1. Hasil nilai pretest

a) kelompok kontrol dengan jumlah siswa 30 orang, rata-rata nilai mencapai53,47. Nilai tertinggi adalah 76 dan nilai terendah adalah 24.

b) kelompok eksperimen dengan jumlah siswa 20 orang, rata-rata nilai mencapai56. Nilai tertinggi adalah 80 dan nilai terendah adalah 32.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/891/5/T1_292008144_BAB IV.pdf · Statistic df1 df2 Sig. Raport Based on Mean .069 1 48 .793 Based on

47

2. Hasil nilai posttesta) kelompok kontrol dengan jumlah siswa 30 orang, rata-rata nilai mencapai

63,73. Nilai tertinggi adalah 88 dan nilai terendah adalah 28.b) kelompok eksperimen dengan jumlah siswa 20 orang, rata-rata nilai mencapai

76,10. Nilai tertinggi adalah 96 dan nilai terendah adalah 32.Dari hasil uji normalitas dengan menghitung nilai posttest kelas kontrol diketahui

bahwa Asym. Sig. (2-tailed) adalah 0,958 > 0,05, sedangnkan hasil uji normalitas kelaseksperimen menunjukkan Asym. Sig. (2-tailed) besarnya 0,754 > 0,05. Sehingga dapatdisimpulkan bahwa nilai kedua kelas tersebut berdistribusi normal dan memenuhi syaratuntuk dilakukan uji t.

Hasil analisis uji beda nilai rata-rata posttes kelas kontrol dan kelas eksperimenyaitu 63,73 dan 76,10, nilai signifikasinya adalah 0,002 dan berdasarkan kriteria pengujian-t hitung < -t tabel (-3,226 < -1,677). Hal ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan nilairata-rata yang signifikan antara kelas kontrol dan eksperimen. Dapat disimpulkan bahwasetelah diberi perlakuan nilai hasil belajar kelompok eksperimen yang menggunakanpendekatan keterampilan proses jauh meningkat dibandingkan dengan kelompok kontrolyang menggunakan pembelajaran konvensional.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ruti Hapsaridengan judul “Pengaruh Pendekatan Keterampilan Proses Terhadap Hasil Belajar PadaMata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SDN Kaliguwo 01 Wonosobo 2010/2011”. Hasilpenelitian Ruti Hapsari menunjukkan bahwa hasil belajar kelompok eksperimen yangmenggunakan pendekatan keterampilan proses hasilnya lebih baik dari pada kelompokkontrol yang menggunakan pembelajaran secara konvensional. Nilai rata-rata hasil belajarkelompok kontrol adalah 63,10 dan nilai rata-rata kelompok eksperimen adalah 75,70dengan hasil uji beda yang menunjukkan hasil signifikasi 0,000.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dengan menggunakan pendekatanketerampilan proses hasil belajar siswa meningkat secara positif dan signifikan dibandingkan kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hal inidikarenakan pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses membuatsiswa lebih aktif dalam menemukan fakta dan konsep pelajaran dibandingkan denganpembelajaran konvensional.