17
51 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kondisi umum Madrasah ibtidaiyah pesantren anak sholeh baitul Qur’an 1. Visi dan Misi Madrasah Ibtidaiyah Pesantren Anak Sholeh Baitul Quran Gontor Ponorogo Pondok Modern Darussalam Gontor didirikann pada tahun 1926, lembaga yang didirikan pertama kali adalah Tarbiyatul Atfal, 10 tahun kemudian, pada tahun 1936 di didirikanlah KMI (Kulliyatul Mu‟allimin Al- Islamiyah). Sejak KMI berdiri, TA dikelola oleh masyarakat desa Gontordengan bimbingan Kyai, disaat itu K.H. Imam Zarkasyi mendirikan tempat ibadah yaitu beberapa mushola dan masjid,tidak lupa didirikan juga tempat belajar mengaji Al-Qur‟an di berbagai desa. Setelah beliau almarhum, perjuangan beliau di lanjutkan oleh putra pertamanya yaitu Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A. Hingga sampai saat ini, upaya dalam pembinaan masyarakat yang didirikan oleh Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A terus berlanjut, yaitu dengan mendirikan serta membina Pondok pesantren, masjid dan musholla, serta sekolah-sekolah seperti SMP, MTs, SMA serta pembinaan kepala desa, upaya selanjutnya yaitu memberikan pembinaan dan paguyuban dalam komunitas warok sekabupaten Ponorogo. Perjuangan beliau yang selanjutnya yaitu membina pendidikan bagi anak usia dini yaitu play group dan taman kanak-kanak serta sekolah usia

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kondisi umum Madrasah

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kondisi umum Madrasah

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Kondisi umum Madrasah ibtidaiyah pesantren anak sholeh baitul

Qur’an

1. Visi dan Misi Madrasah Ibtidaiyah Pesantren Anak Sholeh Baitul Quran

Gontor Ponorogo

Pondok Modern Darussalam Gontor didirikann pada tahun 1926,

lembaga yang didirikan pertama kali adalah Tarbiyatul Atfal, 10 tahun

kemudian, pada tahun 1936 di didirikanlah KMI (Kulliyatul Mu‟allimin

Al- Islamiyah). Sejak KMI berdiri, TA dikelola oleh masyarakat desa

Gontordengan bimbingan Kyai, disaat itu K.H. Imam Zarkasyi

mendirikan tempat ibadah yaitu beberapa mushola dan masjid,tidak lupa

didirikan juga tempat belajar mengaji Al-Qur‟an di berbagai desa. Setelah

beliau almarhum, perjuangan beliau di lanjutkan oleh putra pertamanya

yaitu Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A.

Hingga sampai saat ini, upaya dalam pembinaan masyarakat yang

didirikan oleh Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A terus berlanjut,

yaitu dengan mendirikan serta membina Pondok pesantren, masjid dan

musholla, serta sekolah-sekolah seperti SMP, MTs, SMA serta pembinaan

kepala desa, upaya selanjutnya yaitu memberikan pembinaan dan

paguyuban dalam komunitas warok sekabupaten Ponorogo.

Perjuangan beliau yang selanjutnya yaitu membina pendidikan bagi

anak usia dini yaitu play group dan taman kanak-kanak serta sekolah usia

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kondisi umum Madrasah

52

dasar yaitu MI PAS Baitul Qur‟an Gontor Ponorogo, lembaga yang

didirikan ini telah tercatat dalam akta notaries: Setya Budhi, S.H no. 80

tahun 2009. Pengambilan langkah besar ini didasari pada kenyataan yang

terjadi, bahwa pendidikan anak di usia dini dan dasar sangat berperan

penting dalam tumbuh dan berkembangnya karakter, sikap, mental dan

perilaku seseorang dimasa yang akan datang.

Untuk terlaksananya program inovasi dalam bidang pendidikan pada

anak usia dini dan usia dasar tersebut, diperlukan suatu upaya yang

terarah, terencana, terpadu serta berkesinambungan. Salah satu penunjang

dari inovasi pendidikan yang bertujuan meningkatkan kualitas dari hasil

pendidikan yaitu tersedianya sarana dan prasarana yang termasuk di

dalamnya upaya dalam mengembangkan serta meningkatkan potensi

sumber daya manusia, dengan harapan daya guna dan hasil guna dari

proses belajar mengajar, pengalaman dan pemanfaatan ilmu yang

diperoleh dan dapat lebih ditingkatkan.

a. Visi sekolah

Sebagai lembaga pendidikan yang mengemban amanah umat untuk

mencapai dan mendukung Visi dan Misi Pendidikan Nasional serta

pendidikan di daerah masing – masing. Maka Madrasah Ibtidaiyah

Pesantren Anak Sholeh Baitul Quran Gontor perlu memiliki Visi dan

Misi sebagai berikut ”Menjadi Madrasah Ibtidaiyah Unggulan dalam

Pendidikan Dasar, Pengajaran Alquran dan Hadits. Berjiwa

pesantren bernafas “Gontory” Berdiri di atas dan untuk semua

golongan”

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kondisi umum Madrasah

53

b. Misi Sekolah

1) Menyiapkan generasi islami yang unggul dan berkwalitas menuju

terbentuknya khoiru ummah

2) Menyiapkan mukmin muslim yang berbudi tinggi berbadan sehat dan

mempunyai pengetahuan dasar islami yang mantapserta berkhidmat

kepada masyarakat.

3) Mempersiapkan warga negara yang berkepribadian, beriman, dan

bertaqwa kepada Allah SWT.

c. Tujuan Sekolah

Mencetak generasi yang menjunjung tinggi dan mengamalkan

ajaran agama Islam, membentuk kepribadian umat yang berbudi tinggi

berbadan sehat perpengaruh luas, berpikiran bebas dan berkhidmad

kepada masyarakat.

d. Struktur organisasi

Tabel 4.1

Struktur Organisasi Sekolah

No BAGIAN NAMA

1 Kepala Madrasah Tulus Setiyono, S.Pd

2 Sekretaris

Dona Bahtiar, S.Pd

3 Mubayinatu Yafina, S.Pd.I

4

Bendahara

Uatun Hasanah, S.Pd.I

5 Fadhliya, S.H.I

6 Wakhid Yuli Amrullah, SE

7

Waka

Kurikulum

Al-Ustadz

Berxy

Diarko, S.Pd

Kurikulum Berxy Diarko, S.Pd

8 Rida Munfarikhah, S.Pd. I

9

KBM

Puput Wahyu Nurmasanti,

S.Pd

10 Annisa Tahallia Al Aabidah,

S.Pd

11 Effa Yulitasari, S.Pd

12 Tahfidz &

Ummi

Siti Khabibah, S.Ag

13 Fiina Rahmawati, S.Pd

14 Abdi Arisandi

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kondisi umum Madrasah

54

15 Anis Fahrida

16 Perpus

Dra. Anis Wahyuningrum

17 Siti Nuryana

18

Waka

Kesiswaan

Al-Ustadz

Saifudin

Zuhri, S.Pd

Ekstrakurikuler

Ariska Nupita Yuniana

19 Siti Nur Aini, S.Pd

20 Wulan Dewi Purnama Sari,

S.Pd

21 Prasetyo Gunawan Afandi

22 Arif Budiwibowo, S.Pd

23 Ita Rokhaniah, S.Pd

24

Pengasuhan

Darmawan, S.Pd.I

25 Saifudin Zuhri, S.Pd.I

26 Binti Mufidah, S.Pd

27 Puji Avianto, S.Pd

28 Azmi Abdul Aziz, SE

29

Ta'mir

Akhmad Rizki Ramadhan

30 Muhammad Fas'alil Addin

31 Ana Lu'luatul Maknunah,

S.Pd

32

Bina Prestasi

Subita Kurniasari, S.Pd

33 Aprisia Septiyanto, S.Pd

34 Iputia Angraisti

35 Santi Noor Fawziah, S.Pd

36 Ibnu Dzakir RB Dahyar

37

Waka

Sarpras Al-

Ustadz Nur

Achmadi,

S.Pd.I

Gizi

Azizatul 'Aidah, S.Pd.I

38 Puput Amarta

39 Erlinia Megawati, S.Pd

40

Sarana Umum

Riza Sandi Riyanto

41 Muhammad Dzikky Firman

Syah

42 Luthfi Sigit Wibisono

43

Lab Komputer

Astri Khoirul Anas

44 Robi Awaludin Fajar

45 Putri Rizqi Amalia

46 UKS

Rema Ulfa Febriana, S.Pd

47 Endah Mahligaiyani, S.Pd

48 Waka

Humas Al-

Ustadz Edi

Prayitno,

S.Pd.I

Eksternal Rita Purnamawati, S.Pd

49 Elga Febryana, S.Pd

50 Internal

Edi Prayitno, S.Pd.I

51 Nur Afifah Handayani

52 Keamanan

Madrasah

Wahyu Hari Wicaksono

53 Tamam Ahyari

54 Koperasi

Sekolah

Ustadzah

Dita Retna

Safitri, S.Pd

Koperasi

Dita Retna Safitri, S.Pd

55 Maya Nafiatul Imama, S.Pd

56 Fiyanna Muahhadah

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kondisi umum Madrasah

55

B. Deskripsi Data

Pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu metode angket,

angket akan dijawab dan isi oleh responden yaitu siswa kelas IV yang sudah

ditentukan oleh peneliti, objek yang dijadikan target dalam penelitian ini adalah

siswa kelas IV dengan jumlah 20 anak. Selanjutnya peneliti akan menjelaskan

variabel X dan Y dalam penelitian yaitu Pola Asuh dan Perilaku Sosial di MI

PAS Baitul Qur‟an Ponorogo. Dari data yang terkumpul selanjutnya peneliti

sajikan secara deskriptif sebagai berikut:

1. Data tentang pola Asuh di MI PAS Baitul Qur’an Ponorogo tahun ajaran

2021-2021

Untuk mendapatkan hasil data dari pola asuh, peneliti menggunakan

cara atau teknik pengumpulan data angket secara langsung, yaitu angket

dijawab dan diisi oleh responden yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu

siswa kelas IV dengan jawaban yang sebenar-benarnya.

Setelah mengetahui jawaban dari angket tersebut, langkah selanjutnya

yaitu menjadikan jawaban angket menjadi skor atau angka. Dalam setiap item

pertanyaan terdapat empat pilihan jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak

setuju serta sangat tidak setuju, yang mengacu pada Skala Likert. Jumlah dari

skor jawaban angket Pola Asuh dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2

Skor Jawaban Angket Pola Asuh Orang tua

No Nilai Frekuensi

1 27 2

2 28 3

3 29 3

4 30 7

5 31 3

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kondisi umum Madrasah

56

6 32 2

Jumlah 20

Hasil jawaban dari data yang sudah diketauhi bahwa secara umum

pola asuh orang tua yang diterapkan pada anak di MI PAS Baitul Qur‟an

Gontor yaitu pola asuh demokratis, karena hasil dari jawaban para responden

mengacu pada ciri-ciri pola asuh demokratis diantaranya:

a. Orang tua mendorong anak untuk saling berkomunikasi sehingga orang tua

mengerti apa yang dilakukan dan diinginkan anak.

b. Adanya bimbingan langsung dari orang tua dalam mendidik anak.

c. Adanya pengontrolan dan pengawalan dari orang tua sehingga anak menjadi

lebih mandiri dan percaya diri.

Secara terperinci dalam bentuk nilai atau skor dari angket seluruh

siswa sebagai responden tentang pola asuh bisa dilihat pada lampiran 2.

2. Data tentang Perilaku Sosial di MI PAS Baitul Qur’an Ponorogo tahun

ajaran 2021-2021

Untuk mendapatkan hasil dari perilaku sosial, peneliti menggunakan

cara atau teknik pengumpulan data angket secara langsung, yaitu angket

dijawab dan di isi oleh responden yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu

siswa kelas IV dengan jawaban yang sebenar-benarnya.

Setelah mengetahui jawaban dari angket tersebut, langkah selanjutnya

nya yaitu menjadikan jawaban angket menjadi skor atau angka. Dalam setiap

item pertanyaan terdapat empat pilihan jawaban yaitu sangat setuju, setuju,

tidak setuju serta sangat tidak setuju, yang mengacu pada Skala Likert. Jumlah

skor jawaban angket Perilaku Sosial dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kondisi umum Madrasah

57

Tabel 4.3

Skor Jawaban Angket Perilaku Sosial

No Nilai Frekuensi

1 28 3

2 29 3

3 30 4

4 31 3

5 32 7

Jumlah 20

Hasil jawaban dari data yang sudah diketahui bahwa secara umum

perilaku sosial pada anak MI PAS Baitul Qur‟an Gontor yaitu jujur, kerja

sama, saling menghormati, menghargai pendapat orang lain dan tolong

menolong.

Secara terperinci dalam bentuk nilai atau skor dari angket seluruh

siswa sebagai responden bisa dilihat pada lampiran 2.

B. Penyajian Data Hasil Penelitian

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah salah satu bagian uji yang menjadiopersyaratan

analisis data atau uji asumsi. Oleh karena itu pengujiannya dilakukan sebelum

menguji data analisis regresi linier sederhana, data yang dihasilkan dalam

penelitian harus diuji kenormalan distribusinya terlebih dahulu sebelum diuji

ke uji regresi sederhana. Lihat tabel output hasil uji normalitas di SPSS 26

berikut ini:

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kondisi umum Madrasah

58

Tabel 4.4

Hasil Dari Uji Normalitas

One - Sample Kolmogorov - Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 2

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.155074060

Most Extreme Differences Absolute .121

Positive .121

Negative -.086

Kolmogorov-Smirnov Z .121

Asymp. Sig. (2-tailed) .200

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Hasil dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil dari uji

normalitas pola asuh orang tua dan perilaku sosial menggunakan

Kolmogorov-SmirnovTest mendapat nilai signifikan yaitu 0,200 lebih besar

dari alpha 0,05 maka dinyatakan bahwa data distribusi normal, Dengan

demikan model regresi sudah memenuhi asumsi normalitas dan layak dipakai

dan selanjutnya bisa dipakai dalam tahapan uji selanjutnya. Oleh karena itu,

asumsi (persyaratan) normalitas menggunakan model regresi bisa terpenuhi.

2. Uji Linieritas

Setelah uji normalitas syarat uji model regresi selanjutnya adalah uji

normalitas, berikut ini adalah table uji normalitas:

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kondisi umum Madrasah

59

Tabel 4.5

Uji Linieritas

ANOVA Table

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Pola

asuh *

Perilak

u sosial

Betwe

en

Group

s

(Combined

) 34.883 6 5.814 4.006

.01

7

Linearity 28.590 1 28.590

19.70

0

.00

1

Deviation

from

Linearity 6.293 5 1.259 .867

.62

9

Within Groups 18.867 13 1.541

Total 53.750 19

Perolehan dari hasil output SPSS, dapat dilihat nilai sig. pada Anova

Table untuk pola asuh dan perilaku sosial sebesar 0,629. Dimana 0,629 >

0,05 artinya mengakibatkan Ho ditolak dan Ha diterima, atau dapat

disimpulkan bahwa Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Perilaku sosial

bersifat linier.

3. Data Hasil Angket Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Sosial

Data dari hasil kuesioner yang di bagikan ke responden tentang

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku sosial didapat dari hasil

penyebaran kuesioner yang dilakukan saat penelitian. Dibawah in hasil

Kuesioner Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Sosial.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kondisi umum Madrasah

60

Tabel 4.6

Nama Responden

Nama Responden Kelas Nilai Kuesioner

Afif Maulana Trisdiansyah 4 58

Ahmad Subhan Jalil 4 55

Azhar Munadhilul Khoir 4 58

Cahya Gilang Ramadhan 4 55

Cikalazka Pradhopo Andesta 4 63

Dimas Khoirul Azam 4 64

Excel Alkhalifi 4 61

Hafizh Fahmy Arrayyan 4 54

Imanez Alif Hidayatullah 4 57

Kayyisa Akhdan Nujjiya Zain 4 61

M. Muchtar Fauzi Zovan Fahlevi 4 64

M. Widdad Zaidan Al-Khasim Rosyda 4 61

Muhammad Abil Mawahib 4 61

Muhammad Fathur Rahman 4 63

Muhammad Sayid Kholifatul Akbar 4 60

Muhammad Zahril Ahsani 4 60

Mumtaz Nadhif Muzakki 4 62

Qiandra Nathan Mahesa Sina 4 62

Ridho Fahrul Aziz 4 58

Satria Zivano Nayaka Akbar 4 58

4. Analisis Data dan Uji Hipotesis

Analisis data selanjutnya yaitu menggunakan teknik statistik

bertujuan untuk mencari ada tidaknya pengaruh signifikan antara variabel

X dan Y. Untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis data yang

akan diuji maka peneliti menggunakan program statistik SPSS 26.

a. Hipotesis Penelitian

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kondisi umum Madrasah

61

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh orangtua

terhadap perilaku sosial anak MI PAS Baitul Qur‟an Gontor

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh orangtua

terhadap perilaku sosial anak MI PAS Baitul Qur‟an Gontor

b. Definisi Variabel Penelitian

Variabel Independen ( variabel X) : Pola Asuh Orang tua

Variabel Dependen (variabel Y) : Perilaku Sosial

c. Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis

Berikut adalah hasil olahan data dari uji hipotesis menggunakan SPSS

26.0

Tabel 4.7

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .729a .532 .506 1.182

a. Predictors: (Constant), Pola asuh

Tabel tersebut menunjukkan besarnya korelasi atau hubungan

(R) koefisien korelasi yakni sebesar 0,729. Dari hasil diatas dapat

diketahui pula koefisien determinasi ( R2 ) atau besarnya pengaruh

dari variabel bebas terhadap variabel terikat yakni sebesar 0,532 yang

memiliki arti bahwa pengaruh variabel bebas (Pola asuh orang tua)

terhadap variabel terikat (perilaku sosial) yaitu 53,2 %, sedangkan

sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kondisi umum Madrasah

62

Uji Regresi menggunakan SPSS 26.0

Tabel 4.8

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 28.590 1 28.590 20.454 .000b

Residual 25.160 18 1.398

Total 53.750 19

a. Predictors: (Constant), perilaku

sosial

b. Dependent Variable: Pola asuh

Output tersebut diketauhi bahwa nilai Fhitung ialah 20.454 dengan

tingkat signifikansi 0,00 < 0,05, maka model regresi dapat dipakai

untuk memprediksi variabel pola asuh atau dengan kata lain ada

pengaruh Antara variable x ( pola asuh orang tua) terhadap variable y

( perilaku sosial)

Uji Regresi menggunakan SPSS 26.0

Tabel 4.9

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardiz

ed

Coefficient

s

T Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 12.73

7 3.881 3281 .004

Pola asuh .599 .132 .729

4.52

3 .000

a. Dependent Variable: perilaku sosial

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kondisi umum Madrasah

63

Tabel koefisien tersebut menjelaskan tentang koefisien arah

regresi dan menyatakan perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap

perubahan variabel X. Dapat disimpulkan bahwa garis persamaan

regresi yaitu:

Y = a + bX

Y = 12.737 + 0,599 X

Keterangan:

Y : Perilaku sosial

X : pola asuh orang tua

Konstanta yang didapat sebesar 12.737 artinya jika tidak ada

nilai Pola asuh, maka nilai perilaku sosial sebesar 12.737 Sedangkan

dapat dilihat koefisien regresi variabel X (Pola asuh orang tua) sebesar

0,599 artinya adalah setiap penambahan 1 nilai pola asuh orangtua ,

maka nilai perilaku sosial bertambah sebesar 0,599.

C. Pembahasan

Melihat kesimpulan dari analisis data yang diperoleh peneliti, maka

peneliti akan menjabarkan poin-poin atau tahapan yang sudah dilakukan oleh

peneliti sehingga menghasilkan data yang akurat.

Penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 26 dalam melakukan

pengolahan data, Dari hasil olah data diketahui nilai thitun yaitu 4.523 dengan

nilai signifikansi 0,00 < 0,05, dengan demikian disimpulkan bahwa H0 ditolak

dan H1 diterima. Oleh karena itu penelitian tentang Pengaruh Pola Asuh

Orang Tua terhadap perilaku sosial memiliki pengaruh yang signifikan atau

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kondisi umum Madrasah

64

nyata, sehingga hasil perolehan tersebut sudah menjawab rumusan hipotesis

pada rumusan masalah.

Hasil prosentase dari Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku

Sosial anak MI PAS Baitul Qur‟an Gontor Ponorogo yakni sebesar 53,2%.

Persentase yang dihasilkan ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh dari

pola asuh orang tua terhadap perilaku sosial anak MI PAS Baitul Qur‟an

Gontor Ponorogo.

Pernyataan tersebut dinyatakan sesuai dengan perolehan hasil dari

beberapa penelitian terdahulu yaitu terdapat pengaruh yang signifikan Antara

Pengaruh dari pola asuh orang tua terhadap perilaku sosial, Diketauhi dari

Fhitung 20.454 dan tingkat signifikansi/probabilitas 0,00 < 0,05, dengan

pernyataan lain bahwa apabila semakin tinggi pola asuh orang tua yang

diterapkan terhadap anaknya maka akan semakin tinggi pula perilaku

sosialnya, dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh pola asuh orang

tua terhadap perilaku sosial anak di MI PAS Baitul Qur‟an dinyatakan cukup

baik.

Penelitian terdahulu juga menyatakan bahwa Pola asuh yang

diterapkan kepada anak merupakan faktor penting dan harus benar-benar

diperhatikan penerapannya dalam membentuk sikap, karakter dan perilaku

sosial pada anak. Sesorang anak yang dididik dalam keluarga yang harmonis,

terbuka, saling memaafkan, mempunyai rasa empati dan simpati, maka akan

tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang berbudi luhur dan berakhlak

mulia, tapi sebaliknya apabila seorang anak berada dalam pengasuhan yang

mementingkan kedisiplinan tinggi dengan tidak selingi dengan toleransi dan

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kondisi umum Madrasah

65

kasih sayang, maka anak akan menjadi generasi tidak memiliki visi dan misi

pada masa depan serta menjadi ketergantungan terhadap orang tua sehingga

kemandiriannya sangat kurang.

Selanjutnya dari pengamatan dan uji data yang dikaji oleh peneliti maka

diperoleh kesimpulan yang baik terkait pengaruh pola asuh orang tua

terhadap perilaku anak di Madrasah Ibtidaiyah Pesantren Anak Sholeh Baitul

Qur‟an gontor tahun ajaran 2020/2021. Adapun tehnik pengumpulan datanya

melalui observasi, wawancara, kuesioner terhadap kepala sekolah dan guru

serta responden yaitu siswa kelas IV, Merujuk pada pebuktian diatas

memperkuat dugaan pola asuh orang tua yang dalam mendidik dan mengasuh

anak-anaknya, sangat berpengaruh terhadap perilaku sosial anak di masa yang

akan datang. Gaya pengasuhan orang tua yang tidak peduli sangat merugikan

anak. Anak akan menjadi mudah frustasi dan setelah dewasa mereka tidak

memiliki rasa tanggung jawab dan tidak mau memimpin. Sebaliknya, orang

tua yang otoritatif cenderung mempunyai anak yang bertanggung jawab,

percaya diri dan ramah. Adapun orang tua yang otoriter cenderung

mempunyai anak yang kurang bertanggung jawab, karena anak merasa bahwa

pengawasan yang ketat dari orang tua. Pada prinsipnya pengasuhan yang

tepat adalah authoritativ atau demokratis dimana orang tua mendorong anak

untuk menjadi mandiri, tetapi tetap memberikan batasan atau atauran serta

mengontrol prilaku anak, orang tua bersikap hangat penuh kasih sayang serta

penuh perhatian. Pola asuh yang baik akan menjadikan anak berkepribadian

baik. Sebaliknya pola asuh yang salah menjadikan anak rentang terhadap

stress dan mudah terjerumus hal-hal yang negatif. Mengasuh anak melibatkan

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kondisi umum Madrasah

66

seluruh aspek kepribadian anak, seperti jasmani, intelektual, emosional,

keterampilan, norma dan nilai-nilai. Hakikat mengasuh anak meliputi

pemberian kasih sayang, dan rasa aman serta disiplin dan contoh yang baik,

oleh karena itu diperlukan suasana kehidupan keluarga yang stabil dan

bahagia.

Banyak hal negatif yang akan timbul pada diri anak akibat sikap otoriter

yang diterapkan orang tua, seperti takut, kurang memiliki kenyakinan diri,

menjadi pembangkang, penetang ataupun kurang aktif. Peran tua seperti itu

selalu memberikan pengawasan berlebih pada anak sehingga hal-hal yang

kecil pun harus terlaksana sesuai keinginannya. Disisi lain, orang tua tersebut

lebih seperti polisi yang selalu memberi pengawasan dan aturan-aturan tanpa

mau mengerti anak. Dalam pendidikan sekolah, pola asuh permisif yang

diterapkan orang tua akan memberi dampak kurangnya prestasi belajar, anak

bisa saja menjadi malas, dan tidak peduli dengan hasil belajar yang diraih

dikarenakan tidak adanya perhatian dari orang tua. Orang tua merasa tidak

mampu memberikan pendidikan kepada sekolah. Mereka melupakan peran

penting dalam keluarga sebagai pendidik, pengasuh, pembimbing, pemberi

motivasi, kasih sayang dan perhatian. Sedangkan pola asuh demokrasi sangat

memberi dampak positif pada perkembangan anak. Orang tua dapat

mencurahkan kasih sayang dan perhatianya kepada anak secara baik dan

sepenuhnya tanpa menggunakan cara-cara pemaksaan dan kekerasan. Dalam

hal ini orang tua harus menguasai komunikasi yang tepat dalam melakukan

pendekatan agar proses pengasuhan dapat berjalan dengan baik dan tidak

mempengaruhi mental maupun perkembanganya. Sebaiknya orang tua

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kondisi umum Madrasah

67

menerapkan pola pengasuhan dengan melakukan komunikasi dengan anak

dan menghindari cara-cara mengatur, memerintah, menyindir, mencela, dan

membandingkan anak karena hal tersebut dapat mempengaruhi

perkembangan anak saat dewasa kelak.

Penerapan pola asuh yang lebih banyak dilakukan oleh orang tua MI

PAS Baitul Qur‟an Gontor untuk mendidik dan mengembangkan perilaku

sosial terhadap anak yaitu pola asuh demokrasi.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti siswa kelas IV MI PAS Baitul

Qur‟an memiliki perilaku sosial yang sangat baik, diantarnya anak memiliki

sopan dan santun yang baik, memiliki rasa empati, tolong menolong terhadap

sesama teman, menghargai pendapat orang lain, pandai bergaul, sangat

menghormati guru atau orang yang lebih tua, disiplin waktu serta mampu

menjaga kasih sayang antar sesama teman, perilaku perilaku tersebut selain

dipengaruhi oleh pola asuh orang tua yang diketauhi dari hasil penelitian

sebesar 53,2 persen sisanya dipengaruhi oleh faktor lain, contohnya teman

sebaya dan lingkungan sekitar.