37
38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV akan membahas hasil dari audit yang dilakukan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Unit Sukomoro. Hasil dari audit meliputi tahap perencanaan audit, tahap persiapan audit, tahap pelaksanaan audit dan tahap pelaporan audit. 4.1 Tahap Perencanaan Audit 4.1.1 Studi Literatur Studi literatur yang dilakukan menghasilkan dasar yang akan digunakan dalam penulisan tugas akhir. Audit yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan audit berbasis risiko. Audit berfokus pada pengujian atas sistem dan proses bagaimana manajemen audit mengatasi hambatan pencapaian tujuan. Informasi adalah aset yang sangat penting bagi Bank, baik informasi yang terkait dengan nasabah, keuangan, laporan maupun informasi lainnya. Keamanan informasi bergantung pada pengamanan terhadap semua aspek dan komponen teknologi informasi terkait, seperti perangkat lunak, perangkat keras, jaringan, peralatan pendukung dan sumber daya manusia. Audit yang dilakukan menggunakan tiga prosedur dari Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum. Prosedur yang digunakan seperti terlihat pada Tabel 4.1.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

  • Upload
    ledat

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada Bab IV akan membahas hasil dari audit yang dilakukan pada PT.

Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Unit Sukomoro. Hasil dari audit meliputi

tahap perencanaan audit, tahap persiapan audit, tahap pelaksanaan audit dan tahap

pelaporan audit.

4.1 Tahap Perencanaan Audit

4.1.1 Studi Literatur

Studi literatur yang dilakukan menghasilkan dasar yang akan digunakan

dalam penulisan tugas akhir. Audit yang dilakukan pada penelitian ini

menggunakan audit berbasis risiko. Audit berfokus pada pengujian atas sistem

dan proses bagaimana manajemen audit mengatasi hambatan pencapaian tujuan.

Informasi adalah aset yang sangat penting bagi Bank, baik informasi yang terkait

dengan nasabah, keuangan, laporan maupun informasi lainnya. Keamanan

informasi bergantung pada pengamanan terhadap semua aspek dan komponen

teknologi informasi terkait, seperti perangkat lunak, perangkat keras, jaringan,

peralatan pendukung dan sumber daya manusia. Audit yang dilakukan

menggunakan tiga prosedur dari Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dalam

Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum. Prosedur yang digunakan

seperti terlihat pada Tabel 4.1.

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

39

Tabel 4.1 Prosedur yang Digunakan

PBI:2007

5.3.3.1 Prosedur Pengelolaan Aset

5.3.3.3Prosedur Pengamanan Fisik dan lingkungan

5.3.3.6 Prosedur Penanganan Insiden dalam Pengamanan Informasi

Pemetaan prosedur yang digunakan dengan klausul ISO 27002:2013

dibuat untuk menjadi pedoman penulis dalam membuat pernyataan. Tabel

pemetaan tersebut seperti pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Pemetaan PBI dan ISO 27002

PBI:2007 ISO 27002:2013

5.3.3.1 Prosedur Pengelolaan Aset Klausul 8. Manajemen Aset

5.3.3.3Prosedur Pengamanan Fisik

dan lingkungan

Klausul 11. Keamanan Fisik dan

Lingkungan

5.3.3.6 Prosedur Penanganan Insiden

dalam Pengamanan Informasi

Klausul 16. Manajemen Insiden

Keamanan Informasi

Tabel pemetaan tersebut masih secara umum pemetaan yang dilakukan untuk

lebih detailnya dibuat tabel pemetaan yang lebih detail sehingga memudahkan

penulis dalam membuat pernyataan. Tabel pemetaan secara detail seperti pada

Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Pemetaan Detil PBI dan ISO 27002

PBI:2007 ISO 27002:2013

5.3.3.1 Prosedur Pengelolaan Aset Klausul 8. Manajemen Aset

a. Terdapat identifikasi dan penanggung

jawab setiap aset.

8.1.1

8.1.2

Inventaris aset

Kepemilikan aset

b. Terdapat Klasifikasi Aset. 8.2.1 Klasifikasi Informasi

5.3.3.3Prosedur Pengamanan Fisik dan

lingkungan

Klausul 11. Keamanan Fisik dan

Lingkungan

a. Terdapat pengamanan fisik dan

lingkungan terhadap fasilitas

pemrosesan informasi.

11.1.1

11.1.2

11.1.3

11.1.4

Perimeter keamanan fisik

Kontrol masuk fisik

Keamanan kantor, ruangan,

dan fasilitas.

Perlindungan pihak luar dan

ancaman lingkungan

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

40

Tabel 4.3 Pemetaan Detil PBI dan ISO 27002 (Lanjutan)

5.3.3.3Prosedur Pengamanan Fisik dan

lingkungan

Klausul 11. Keamanan Fisik dan

Lingkungan

c. Terdapat pemastian kapasitas dan

ketersediaan fasilitas pendukung.

11.2.2 Perangkat pendukung

d. Terdapat identifikasi dan

perlindungan terhadap aset milik

penyedia jasa.

e. Terdapat pemeliharaan dan

pemeriksaan berkala terhadap

fasilitas pemrosesan informasi dan

fasilitas pendukung informasi

11.2.4 Perawatan peralatan.

5.3.3.6 Prosedur Penanganan Insiden

dalam Pengamanan Informasi

Klausul 16. Manajemen insiden

keamanan informasi

a. Terdapat identifikasi, pelaporan,

tindaklanjut, dokumentasi dan

evaluasi terhadap insiden yang

terjadi.

16.1.2 Laporan kejadian keamanan

informasi.

b. Terdapat prosedur penanganan

insiden

16.1.1 Tanggung jawab dan prosedur

kontrol.

c. Terdapat tim khusus yang menangani

insiden pengamanan.

d. Seluruh pegawai diminta melaporkan

setiap menemukan indikasi atau

potensi kelemahan

Pedoman penilaian yang diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia

Nomor 9/30/DPNP tanggal 12 Desember 2007 menggunakan risk register. Di

dalam risk register hasil yang diperoleh merupakan tingkatan nilai low, medium

dan high. Risk register dalam memperoleh nilai membandingkan antara

kecenderungan dan dampak yang terjadi. Bentuk dari risk register dapat dilihat

pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Risk Register

Ase

t

Desk

ripsi

Risik

o

Analisa

Kerawa

nan

Inheren Residual

Kece

nder

unga

n

Da

mp

ak

Kecen

derung

an

Kontrol

Yang

ada

Kecen

derun

gan

Dam

pak

Nilai

risiko

Akhi

r

Nilai

Risiko

dihara

pkan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

41

4.1.2 Identifikasi Proses Bisnis dan TI

Tahap ini menghasilkan dokumen identifikasi. Dokumen identifikasi

berisi tentang profil perusahaan yaitu PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Unit Sukomoro merupakan salah satu dari 23 Kantor BRI Unit yang berada

dibawah naungan Kantor BRI Cabang Magetan. Kantor BRI Unit Sukomoro

berdiri sejak 7 Juli 1970. Kantor ini berada di atas tanah seluas ± 350 m2

dipinggir Jalan Raya Tinap no. 196 Magetan. Kegiatan usaha dari Kantor BRI

Unit Sukomoro diantaranya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkan dana masyarakat berupa pinjaman kepada masyarakat

wilayah kecamatan Sukomoro.

Visi dari perusahaan adalah “Menjadi bank komersial terkemuka yang

selalu mengutamakan kepuasan nasabah ”. Misi dari perusahaan adalah

a. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan

pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang

peningkatan ekonomi masyarakat.

b. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja

yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang

profesional dengan melaksanakan praktek good corporate governance.

c. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak

yang berkepentingan.

Tujuan bisnis dari perusahaan yaitu menyediakan jasa keuangan untuk masyarakat

melalui pemberian pinjaman dan menghimpun dana melalui simpanan dengan

sasaran bisnis yaitu masyarakat luas. Struktur organisasi dari PT. Bank Rakyat

Indonesia (persero) Tbk. Unit Sukomoro seperti terlihat pada Gambar 4.1.

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

42

Gambar 4.1. Strukur Organisasi

Proses Bisnis yang terjadi pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Unit Sukomoro meliputi proses bisnis pembukaan rekening simpanan baru, proses

bisnis pembukaan rekening pinjaman baru, penyetoran melalui teller,

pengambilan melalui teller dan pembuatan laporan harian. Berdasarkan lima

proses bisnis yang telah dilakukan identifikasi, terdapat beberapa aset yang akan

di audit. Aset yang diaudit dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Aset yang Diaudit

Proses Bisnis Aset Jenis Aset

Pembukaan

Rekening

Simpanan Baru

Berkas simpanan berupa hardcopy Data

Server Perangkat Keras

Personal Computer (customer

service)

Perangkat Keras

Printer Inkjet Perangkat Keras

Personal Computer (kepala unit) Perangkat Keras

Printer Pasbook Perangkat Keras

Mesin ATM Perangkat Keras

Lemari besi anti api Perangkat

Pendukung

Pembukaan

Rekening Pinjaman

Baru

Berkas pinjaman berupa hardcopy Data

Server Perangkat Keras

Personal Computer (customer

service)

Perangkat Keras

Printer Inkjet Perangkat Keras

Personal Computer (kepala unit) Perangkat Keras

Brankas Tanam Perangkat

Pendukung

Kepala Unit

Customer service Mantri Satpam Teller

Penjaga Malam Cleaning service

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

43

Tabel 4.5 Aset yang Diaudit (Lanjutan)

Proses Bisnis Aset Jenis Aset

Penyetoran Uang

melalui Teller

Bukti transaksi berupa hardcopy Data

Server Perangkat Keras

Personal Computer (teller) Perangkat Keras

Printer Pasbook Perangkat Keras

Penarikan Uang

melalui Teller

Bukti transaksi berupa hardcopy Data

Server Perangkat Keras

Personal Computer (teller) Perangkat Keras

Printer Pasbook Perangkat Keras

Pembuatan

Laporan Harian

Laporan harian berupa hardcopy Data

Server Perangkat Keras

Personal Computer (teller) Perangkat Keras

Printer Laser Perangkat Keras

Terdapat aset perangkat pendukung yang masuk dalam daftar aset yang

diaudit. Aset perangkat pendukung yang berkaitan dengan informasi dapat dilihat

pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6. Perangkat Pendukung yang Diaudit

Aset Jenis Aset

Pendingin ruangan (ruang server) Perangkat pendukung

Brankas jinjing Perangkat pendukung

Genset Perangkat pendukung

CCTV Perangkat pendukung

Tabung pemadam kebakaran Perangkat pendukung

Berdasarkan identifikasi bentuk proses bisnis yang ada di Unit Sukomoro

yaitu,

Gambar 4.2. Proses Bisnis Pembukaan Rekening Simpanan Baru

Nasabah

menyerahkan

KTP dan NPWP

Customer Service

(CS) mencetak

formulir simpanan

persyaratan

disusun

menjadi

berkas

simpanan.

Nasabah

menandatangani

formulir simpanan

Berkas simpanan

diserahkan ke Kepala

Unit ( Kaunit)

Kaunit

memberikan

persetujuan.

Cs mencetak buku

tabungan dan

mengaktifkan Kartu

ATM

Cs menyerahkan

buku tabungan dan

Kartu ATM

nasabah melakukan

penyetoran pada

teller.

Cs menyimpan

berkas simpanan di

lemari besi anti api.

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

44

a. Pembukaan Rekening Simpanan Baru

Proses pembukaan rekening simpanan baru pertama kali yang

dilakukan adalah nasabah menyerahkan KTP dan NPWP. Costumer service

mencetak formulir simpanan yang kemudian ditandatangani oleh nasabah.

Semua persyaratan disusun menjadi berkas simpanan. Berkas simpanan yang

telah tersusun diserahkan ke kepala unit untuk meminta persetujuan. Setelah

kepala unit telah memberi persetujuan, costumer service mencetak buku

tabungan dan mengaktifkan kartu ATM. Setelah itu buku tabungan dan kartu

ATM diserahkan kepada nasabah, nasabah lalu menyetorkan uang melalui

teller. Setelah penyetoran dilakukan nasabah mengaktifkan kartu ATM

melalui ATM. Customer service menyimpan berkas simpanan ke dalam

lemari besi anti api. Gambaran proses bisnis pembukaan rekening simpanan

baru dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Terdapat aset yang berkaitan dengan informasi yang diaudit yaitu

berkas simpanan berupa hardcopy, personal computer milik customer

service, printer inkjet, personal computer milik kaunit, server, printer

pasbook, mesin ATM dan lemari besi anti api

b. Pembukaan Rekening Pinjaman Baru

Proses bisnis pembukaan rekening pinjaman baru dilakukan dengan

cara nasabah mengajukan permohonan pinjaman beserta fotokopi ktp, kk,

npwp, surat keterangan dari kecamatan bahwa memiliki usaha dan agunan

tambahan. Costumer service mencetak formulir permohonan, yang

selanjutnya ditanda tangani oleh nasabah. Nasabah dipersilahkan menunggu

telepon dari customer service saat realisasi.

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

45

Costumer service menyusun data menjadi SKPP (Surat Keterangan

Permohonan Pinjaman), SKPP akan dicek oleh kepala unit dan di disposisi ke

mantri untuk disurvey kelayakannya. Hasil dari analisis mantri diserahkan ke

customer service. Customer service menyerahkan hasil survey mantri ke

kepala unit untuk diputuskan. Permohonan yang diputuskan disetujui

dikembalikan ke customer service.

Customer service memanggil nasabah untuk melakukan realisasi

pinjaman. Nasabah membawa agunan tambahan asli untuk diserahkan ke

costumer service. Setelah itu customer service mencetak formulir realisasi

untuk ditandatangani nasabah. Setelah itu costumer service menyusun

menjadi berkas pinjaman. Kaunit mengecek berkas pinjaman dan

menandatangani bukti transaksi pencairan dana. Selanjutnya nasabah

melakukan pencairan dana ke teller. Costumer service mencatat berkas

kepada buku induk pinjaman. Costumer service bersama kepala unit

menyimpan berkas pinjaman dalam brankas tanam. Gambaran proses bisnis

pembukaan rekening pinjaman baru dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Proses bisnis untuk pembukaan rekening pinjaman baru terdapat

aset yang berkaitan dengan informasi yang diaudit meliputi personal

computer (costumer service), server, printer inkjet, personal computer

(kepala unit), brankas tanam dan berkas pinjaman berupa hardcopy.

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

46

Gambar 4.3. Proses Bisnis Pembukaan Rekening Pinjaman Baru

Gambar 4.4. Proses Bisnis Penyetoran Uang melalui Teller

c. Penyetoran Uang melalui Teller

Proses penyetoran uang melalui teller dengan cara nasabah yang

telah memiliki buku tabungan datang ke Unit Sukomoro. Nasabah mengisi

bukti transaksi penyetoran. Nasabah menuju teller dengan membawa bukti

transaksi penyetoran dan buku tabungan. Saat penyetoran nasabah

menyerahkan uang kepada teller sesuai yang tertulis di bukti transaksi. Teller

akan mengentri data melalui personal computer milik teller yang terhubung

dengan server untuk mengisikan sesuai bukti transaksi dan uang yang disetor

Nasabah mengajukan

permohonan

pinjaman

Customer Service

(CS) mencetak

formulir permohonan

persyaratan

disusun

menjadi berkas

pinjaman.

Nasabah

menandatangani

formulir permohonan

CS menyusun menjadi SKPP Kaunit

mengecek SKPP

Mantri melakukan

survey

CS menghubungi

nasabah untuk

relisasi pinjaman

Kaunit mengecek

berkas pinjaman dan

menandatangani

bukti transaksi

pencairan dana

Nasabah membawa

agunan tambahan

yang sah.

Customer Service

(CS) mencetak

formulir realisasi.

Nasabah

membawa bukti

transaksi

pencairan dana

ke teller

CS menyimpan

berkas pinjaman

bersama kaunit ke

brankas tanam

Nasabah mengisi

bukti transaksi

Bukti transaksi penyetoran

diserahkan ke teller bersama

uang dan buku tabungan

Teller akan mencocokkan

antara buku tabungan,

bukti transaksi dan uang.

Teller memasukkan data ke

personal computer

Teller melakukan

validasi terhadap

bukti transaksi

Teller mengembalikan

copy bukti transaksi

yang sudah divalidasi

Kepala Unit

memutuskan

permohonan

pinjaman

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

47

oleh nasabah. Selanjutnya teller melakukan validasi terhadap bukti transaksi

penyetoran. Tahap selanjutnya buku tabungan dicetak melalu printer pasbook.

Setelah tecetak bukti transaksi pertama disimpan oleh teller dan bukti

transaksi tindasannya diserahkan kepada nasabah beserta buku tabungannya.

Gambaran proses bisnis penyetoran uang melalui teller dapat dilihat pada

Gambar 4.4.

Proses bisnis untuk penyetoran uang melalui teller terdapat aset yang

berkaitan dengan informasi yang diaudit meliputi personal computer (teller),

printer pasbook, dan bukti transaksi berupa hardcopy

.

Gambar 4.5. Proses Bisnis Pengambilan Uang melalui Teller

d. Pengambilan Uang melalui Teller

Proses pengambilan uang melalui teller dengan cara nasabah yang

telah memiliki buku tabungan datang ke Unit Sukomoro. Nasabah mengisi

bukti transaksi pengambilan. Selanjutnya nasabah menuju teller dengan

membawa bukti transaksi pengambilan. Proses pengambilan nasabah

menyerahkan buku tabungan dan bukti transaksi kepada teller. Teller akan

mengentri data melalui personal computer milik teller mengisikan sesuai

bukti transaksi dan uang yang diambil oleh nasabah. Selanjutnya teller

Nasabah mengisi

bukti transaksi

pengambilan

Bukti transaksi pengambilan

diserahkan ke teller bersama

buku tabungan

Teller akan mencocokkan

antara bukti transaksi dan

buku tabungan

Teller memasukkan data ke

personal computer

Teller melakukan

validasi terhadap slip

dan buku tabungan

Teller menyerahkan

uang dan buku

tabungan nasabah.

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

48

melakukan validasi terhadap bukti transaksi pengambilan. Tahap selanjutnya

buku tabungan dicetak melalu printer pasbook. Setelah tecetak bukti transaksi

pertama disimpan oleh teller dan bukti transaksi tindasannya diserahkan

kepada nasabah. Selanjutnya Uang beserta buku tabungannya diserahkan

kepada nasabah. Proses bisnis untuk pengambilan uang melalui teller terdapat

aset yang berkaitan dengan informasi yang diaudit meliputi personal

computer (teller), printer pasbook, dan bukti transaksi berupa hardcopy.

Gambaran proses bisnis penyetoran uang melalui teller dapat dilihat pada

Gambar 4.5.

Gambar 4.6. Proses Bisnis Pembuatan Laporan Harian

e. Pembuatan Laporan Harian

Setelah kas tutup bukti transaksi berupa hardcopy diserahkan kepada

kepala unit. Kepala unit mengumpulkan menjadi satu dan dimasukkan

kedalam amplop bukti kas dan diberi tanggal sesuai tanggal transaksi.

Selanjutnya Kepala Unit melakukan pencetakan laporan transaksi harian

dengan printer laser melalui personal computer milik kepala unit untuk

mencocokkan dengan bukti kas. Gambaran proses bisnis pembuatan laporan

harian dapat dilihat pada Gambar 4.6.

Kepala Unit menyimpan bukti transaksi

dan laporan harian di lemari besi anti api

Teller menyerahkan

bukti transaksi ke

kepala unit.

Kepala Unit

menyimpan dalam

amplop khusus.

Kepala Unit

mencetak laporan

harian

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

49

4.1.3 Identifikasi Ruang Lingkup dan Tujuan

Tahap ini menghasilkan dokumen ruang lingkup dan tujuan. Isi dari

dokumen ruang lingkup dan tujuan adalah ruang lingkup audit dan tujuan dari

audit. Ruang lingkup audit meliputi Peraturan Bank Indonesia yang telah

dipetakan dengan ISO 27002:2013. Ruang lingkup audit dapat dilihat pada Tabel

4.7

Tabel 4.7 Ruang Lingkup Audit

PBI:2007 ISO 27002:2013

5.3.3.1 Prosedur Pengelolaan Aset Klausul 8. Manajemen Aset

5.3.3.3Prosedur Pengamanan Fisik dan

lingkungan

Klausul 11. Keamanan Fisik dan

Lingkungan

5.3.3.6 Prosedur Penanganan Insiden

dalam Pengamanan Informasi

Klausul 16. Manajemen Insiden

Keamanan Informasi

Tujuan audit yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Melaksanakan audit keamanan informasi pada PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk. Unit Sukomoro berdasarkan Surat Edaran Bank

Indonesia Nomor 9/30/DPNP tanggal 12 Desember 2007 dengan

menganalisa hasil wawancara berupa bukti dan temuan-temuan audit

sehingga dapat mengukur risiko yang terjadi.

2. Menyusun laporan audit keamanan informasi pada pada PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk. Unit Sukomoro berdasarkan Surat Edaran Bank

Indonesia Nomor 9/30/DPNP tanggal 12 Desember 2007 dengan

melakukan analisa dan evaluasi dari bukti dan temuan yang didapat

sehingga menghasilkan laporan audit yang berupa temuan dan

rekomendasi.

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

50

3. Melaporkan hasil rekomendasi dari audit keamanan informasi

berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/30/DPNP tanggal 12

Desember 2007.

4.1.4 Persetujuan Engagement Letter oleh perusahaan

Pada tahap ini penulis membuat engagement letter yang bertujuan

mempertegas hubungan antara auditor dengan perusahaan. Engagement letter

berisi tentang indenpendensi dari auditor (tanggung jawab) diantaranya menjaga

kerahasiaan dari hasil, data dan bukti audit tertulis dengan jelas pada engagement

letter. Pihak bank menyetujui poin-poin yang akan diaudit diantara prosedur

pengelolaan aset, prosedur pengamanan fisik dan lingkungan, prosedur

pengamanan operasional teknologi informasi, dan prosedur pengamanan insiden

dalam pengamanan informasi yang tercantum pada ruang lingkup. Pihak bank

menyetujui tanggal penyelesaian yang tercantum pada jadwal kerja yang

tercantum. Kepala Unit sebagai auditee menyetujui dengan membubuhkan tanda

tangan pada engagement letter. Bentuk dari engagement letter terlihat pada

gambar 4.7 dan 4.8. Engagement letter untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

lampiran 1.

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

51

Gambar 4.7 Halaman Awal Engagement Letter

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

52

Gambar 4.8 Halaman Akhir Engagement Letter

4.2 Tahap Persiapan Audit

4.2.1 Pembuatan Audit Working Plan

Pada tahap pembuatan audit working plan telah direncanakan waktu

pelaksanaan audit kurang lebih 4 bulan. Dalam audit working plan terbagi dalam

empat tahap yang akan dilalui yaitu perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan

pelaporan audit seperti yang terlihat pada Tabel 4.8.

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

53

Tabel 4.8 Audit Working Plan

No Pekerjaan Audi

tor

Estimas

i Waktu

(/hari)

Realis

asi

(/hari)

Minggu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Perencanaan Audit

Onky

P. W

16

Identifikasi Proses

Bisnis dan Teknologi

Informasi

4

Identifikasi Ruang

Lingkup dan Tujuan

4

Persetujuan

Engagement Letter

oleh Perusahaan

4

2 Persiapan Audit

Onky

P. W

23

Membuat Audit

Working Plan 2

Membuat Pernyataan 5

Penilaian Risiko 9

Membuat Pertanyaan 7

3 Pelaksanaan Audit

Onky

P. W

30

Pemeriksaan Data dan

Bukti 10

Pengumpulan Bukti 10

Analisa Hasil

Pemeriksaan 10

4 Pelaporan Audit

Onky

P. W

11

Penyusunan dan

Persetujuan Laporan

Audit

10

Melaporkan Laporan

Audit 1

Jumlah 80

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

54

4.2.2 Membuat Pernyataan

Pernyataan yang dibuat berdasarkan pemetaan yang telah dibuat saat studi

literatur. Pernyataan berisi tentang kontrol penting yang diperiksa auditor.

Pernyataan diambil dari ISO 27002 yang memiliki dasar Surat Edaran Bank

Indonesia Nomor 9/30/DPNP tanggal 12 Desember 2007. Dalam pembuatan

pernyataan ini pokok-pokok yang bersifat umum dalam Pedoman Penerapan

Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum

maka pernyataan diambil dari kontrol ISO 27002:2013 sesuia pemetaan yang telah

dilakukan. Hasil dari pernyataan yang telah dibuat dapat dilihat pada Tabel 4.9

dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 2.

Tabel 4.9 Pernyataan Audit

PBI ISO 27002 Pernyataan 5.3.3.1 Prosedur

Pengelolaan Aset

Klausul 8.

Manajemen Aset

1. Terdapat

identifikasi dan

penanggung

jawab setiap

aset.

8.1.1 Inventaris

Aset

1. Terdapat identifikasi aset yang relevan

terhadap dokumen penting.

2. Terdapat dokumentasi untuk pengadaan aset.

3. Terdapat dokumentasi untuk penggunaan aset.

4. Terdapat dokumentasi untuk penyimpanan

aset.

5. Terdapat dokumentasi untuk transmisi aset.

6. Terdapat dokumentasi unuk penghapusan aset.

7. Terdapat dokumentasi penghancuran aset.

8. Inventaris aset akurat.

9. Inventaris aset up to date.

10. Inventaris aset konsisten

8.1.2

Kepemilikan

aset

1. Terdapat inventarisasi aset.

2. Terdapat klasifikasi aset.

3. Terdapat perlindungan aset.

4. Terdapat aturan pembatasan akses.

5. Terdapat aturan klasifikasi aset.

6. Terdapat pemeriksaan secara berkala

pembatasan akses.

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

55

4.2.3 Penilaian Risiko

A. Identifikasi Aset

Identifikasi aset dapat dilakukan setelah auditor mendata aset yang

dipergunakan dalam mendukung proses bisnis pada PT. Bank Rakyat Indonesia

(persero) Tbk. Unit Sukomoro. Daftar aset tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Daftar Aset yang Diaudit

No. Nama Aset Jenis Aset

1. Berkas Pinjaman Berupa Hardcopy Data

2. Berkas Simpanan Berupa Hardcopy Data

3. Bukti Transaksi Harian Dalam Bentuk

Hardcopy

Data

4. Laporan Transaksi Harian Berupa

Hardcopy

Data

5. Server Perangkat Keras

6. Printer Pas Book Perangkat Keras

7. Mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) Perangkat Keras

8. Printer Laser Perangkat Keras

9. Personal computer (Kepala Unit) Perangkat Keras

10. Personal computer (Teller) Perangkat Keras

11. Personal computer (Costumer service) Perangkat Keras

12. Printer Inkjet Perangkat Keras

13. Pendingin ruangan (Ruang Server) Perangkat Pendukung

14. Brankas Tanam Perangkat Pendukung

15. Lemari Besi Anti Api Perangkat Pendukung

16. Brankas Jinjing Perangkat Pendukung

17. Genset Perangkat Pendukung

18. CCTV Perangkat Pendukung

19. Tabung Pemadam Perangkat Pendukung

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

56

Setelah daftar aset telah ditentukan tahap selanjutnya mengidentifikasi aset

berdasarkan tingkat kritikal aset. Dalam menentukan tingkat kritikal aset

diperlukan pedoman untuk memberikan penilaian. Bentuk pedoman penilaian

identifikasi aset dapat dilihat pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Pedoman Penilaian Identifikasi Aset

Aspek Analisa

Sensitivitas

Kriteria Penilaian

High Medium Low

Confi-

dentia-lity

Berapa besar

kerugian

yang

ditimbulkan

apabila

terjadi

hilangnya

kerahasiaan

atas suatu

informasi /

dapat diakses

oleh siapa

saja?

Jika kerugian

yang

ditimbulkan

sangat

signifikan

karena informasi

yang bocor

sangat sensitif

atau hanya bisa

diakses oleh

personil tertentu

yang telah diberi

otorisasi.

Jika kerugian

yang

ditimbulkan

tidak signifikan

karena informasi

tidak sensitif

atau akses

informasi oleh

berbagai pihak

di organisasi.

Jika

kerugian

yang

ditimbulkan

sangat kecil

karena

informasi

bersifat

umum atau

dapat

diakses oleh

siapa saja.

Integrity Berapa besar

dampak/keru

gian terhadap

jalannya

proses bisnis

apabila suatu

aset tidak

digunakan

dengan

benar, tidak

lengkap,

tidak akurat

dan tidak

dikinikan?

Jika dampak

yang

ditimbulkan

sangat

signifikan

seperti

mengakibatkan

tidak

berjalannya

proses bisnis

dan

menimbulkan

potensi

dilakukannya

penyimpangan

yang mengarah

pada nilai uang

yang cukup

signifikan.

Jika dampak

yang

ditimbulkan

tidak signifikan

seperti

mengakibatkan

tidak

berjalannya

proses bisnis

yang tidak

signifikan,

kesalahan dalam

pengambilan

keputusan.

Jika

dampak

yang

ditimbulkan

sangat kecil

dan tidak

menggangg

u proses

bisnis.

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

57

Tabel 4.11 Pedoman Penilaian Identifikasi Aset (Lanjutan)

Aspek Analisa

Sensitivitas

Kriteria Penilaian

High Medium Low

Availa-

bility

Berapa besar

dampak/keru

gian yang

ditimbulkan

apabila

terjadi

ketidaktersed

iaan suatu

aset?

Jika dampak

yang

ditimbulkan

sangat

signifikan

seperti

mengakibatkan

tidak

berjalannya

proses bisnis.

Jika dampak

yang

ditimbulkantida

k signifikan

karena aset

dapat digantikan

dengan biaya

atau waktu yang

memadai

sehingga hanya

mengakibatkan

penurunan

efisiensi dan

efektifitas atas

jalannya proses

bisnis.

Jika

dampak

yang

ditimbulkan

sangat kecil

karena

proses

bisnis tetap

berjalan

tanpa aset

tersebut

atau aset

tersebut

bisa dengan

cepat

diganti.

Berdasarkan pedoman penilaian identifikasi aset maka dihasilkan dokumen

identifikasi aset. Dokumen identifikasi aset ini berdasarkan data aset yang ada

selanjutnya dilakukan penilaian dengan pedoman penilaian identifikasi aset.

Identifikasi aset dapat dilihat pada Gambar 4.4. Identifikasi aset untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 3.

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

58

Gambar 4.10 Identifikasi Aset

Dokumen Identifikasi Aset

- Berkas Pinjaman Berupa Hardcopy

Aspek Kriteria Penilaian

High Medium Low

Confidentiality

Integrity

Availability

- Berkas Simpanan Berupa Hardcopy

Aspek Kriteria Penilaian

High Medium Low

Confidentiality

Integrity

Availability

- Bukti Transaksi Harian Berupa Hardcopy

Aspek Kriteria Penilaian

High Medium Low

Confidentiality

Integrity

Availability

- Laporan Transaksi Harian Berupa Hardcopy

Aspek Kriteria Penilaian

High Medium Low

Confidentiality

Integrity

Availability

- Server

Aspek Kriteria Penilaian

High Medium Low

Confidentiality

Integrity

Availability

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

59

B. Pengisian Risk Register Awal

Dalam pengisian risk register awal melalui beberapa tahapan. Tahap

pertama yang dilakukan auditor mengisi kolom satu (kolom aset) dengan hasil

yang diperoleh dari tahap identifikasi aset. Pengisian kolom aset dapat dilihat pada

Tabel 4.12.

Tabel 4.12 Pengisian Kolom Aset Risk Register

No Aset

0. 1.

1.

Berkas pinjaman berupa

hardcopy

2.

Berkas simpanan berupa

hardcopy

Tahap selanjutnya yang dilakukan oleh auditor adalah mengisi kolom dua

(kolom deskripsi risiko). Kolom deskripsi risiko berkas pinjaman diantaranya

adalah ketidaksesuaian inventaris dan pencurian. Pengisian deskripsi risiko dapat

terlihat pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13 Pengisian Deskripsi Risiko Risk Register

No Aset Deskripsi Risiko

0. 1. 2.

1.

Berkas pinjaman berupa

hardcopy

Ketidaksesuaian inventaris

Pencurian

Tahap selanjutnya yng dilakukan auditor adalah mengisi kolom tiga

(kolom analisa kerawanan). Kolom analisa kerawanan dari ketidaksesuaianan

inventaris diantaranya adalah tidak terdapat inventaris aset, tidak terdapat

kepemilikan aset, tidak terdapat klasifikasi aset dan tidak terdapat penandaan

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

60

informasi. analisa kerawanan ini berasal dari pernyataan yang telah dibuat.

Pengisian analisa kerawanan dapat dilihat pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14 Pengisian Analisa Kerawanan Risk Register

No Aset Deskripsi Risiko Analisa Kerawanan

0. 1. 2. 3.

1.

Berkas

pinjaman

berupa

hardcopy

Ketidaksesuaian

inventaris

Tidak terdapat inventaris aset.

Tidak terdapat kepemilikan aset.

Tidak terdapat klasifikasi informasi.

Tidak terdapat penandaan informasi.

Tahap selanjutnya adalah mengisi kolom inheren. Kolom inheren adalah

kolom penilaian sebelum adanya pengendalian. Dalam mengisi kolom inheren kita

memerlukan kriteria pengukuran kecenderungan, kriteria pengukuran dampak dan

matrik tingkatan risiko. Kriteria pengukuran kecenderungan membantu auditor

dalam memberi nilai kecenderungan terjadinya risiko sebelum adanya

pengendalian. Kriteria pengukuran kecenderungan dapat dilihat pada Tabel 4.15.

Tabel 4.15 Kriteria Pengukuran Kecenderungan

Level Potensi Kejadian Frekuensi

Kejadian

Frekuensi kejadian

perminggu*

5. Potensi terjadi tinggi

dalam jangka pendek

Sangat sering

terjadi

Terjadi selama 5 hari

kerja berulang.

4. Potensi terjadi tinggi

dalam jangka panjang

Lebih sering

terjadi

Terjadi 4 kali dalam

seminggu hari kerja.

3. Potensi terjadi sedang Cukup sering

terjadi

Terjadi 3 kali dalam

seminggu hari kerja.

2. Potensi terjadi kecil Jarang terjadi Terjadi 2 kali dalam

seminggu hari kerja.

1. Kemungkinan terjadi

kecil

Hampir tidak

pernah terjadi

Tidak pernah terjadi atau

maksimal 1 kali dalam

seminggu hari kerja

Kriteria pengukuran dampak membantu auditor dalam memberi nilai

dampak terjadinya risiko sebelum adanya pengendalian. Kriteria pengukuran

dampak dapat dilihat pada Tabel 4.16.

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

61

Tabel 4.16 Kriteria Pengukuran Dampak

Nilai Potensi gangguan terhadap

proses bisnis

Potensi Penurunan Reputasi

5 Aset pemrosesan informasi

mengalami kegagalan total

sehingga keseluruhan bisnis bank

tidak tercapai.

Kerusakan reputasi yang

mengakibatkan penurunan

reputasi yang serius dan

berkelanjutan dimata nasabah /

stakeholder utama dan

masyarakat.

4 Aset pemrosesan informasi

mengalami gangguan yang

menyebabkan aktifitas bisnis bank

mengalami penundaan sampai

aset pemrosesan informasi yang

terkait pulih

Kerusakan reputasi yang tidak

meyeluruh, hanya nasabah atau

partner bisnis tertentu.

3 Aset pemrosesan informasi

mengalami gangguan yang

menyebabkan sebagian bisnis

bank mengalami penundaan

sampai aset pemrosesan informasi

yang terkait pulih.

Kerusakan reputasi hanya pada

unit tersebut.

2 Aset pemrosesan informasi

mengalami gangguan namun

akifitas pokok Tim dapat

dikerjakan secara normal karena

aset pemrosesan informasi yang

terkait dapat digantikan oleh Aset

Pemrosesan Informasi lainnya.

Kerusakan reputasi yang tidak

menyeluruh hanya satuan kerja

tertentu.

1 Tidak menyebabkan gangguan

terhadap operasional proses

bisnis.

Tidak berpengaruh pada

reputasi.

Matrik tingkatan risiko membantu auditor dalam memberi tingkatan nilai

risiko dasar berupa low, medium dan high dengan membandingkan kecenderungan

dan dampak. Matrik tingkatan risiko dapat dilihat pada Tabel 4.17.

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

62

Tabel 4.17 Matrik Tingkatan Risiko

Kec

end

erungan

n

5 Medium Medium High High High

4 Low Medium High High High

3 Low Low Medium High High

2 Low Low Medium Medium High

1 Low Low Medium Medium High

1 2 3 4 5

Dampak

Dalam mengisi kolom residu risk register awal auditor menganalisis

seberapa tingkat kecenderungan ketidakamanan informasi saat tidak terdapat

inventaris aset. Hasil yang didapatkan bersama dengan kepala unit untuk

kecenderungan residu aset berada pada posisi antara tiga dan lima. Aset yang

memiliki nilai tiga potensi terjadinya risiko sedang, nilai empat potensi terjadinya

risiko hampir setiap hari dalam seminggu dan nilai lima potensi kejadiannya setiap

hari dalam seminggu. Selanjutnya seberapa tingkat dampak yang ditimbulkan saat

tidak terdapat inventaris aset. Hasil yang didapatkan bersama kepala unit dampak

residu aset berada pada posisi tiga dan lima. Aset yang memiliki nilai tiga

dampaknya kerusakan hanya mengganggu sebagian proses saja, untuk nilai empat

dampak kerusakannya mencapai penundaan hingga gangguan teratasi dan untuk

nilai lima dampak kerusakan menyebabkan kegagalan total proses bisnis yang

berlangsung. Penilaian kecenderungan dan dampak dapat dilihat pada Tabel 4.18.

Tabel 4.18 Penilaian Kecenderungan dan Dampak

No Aset Deskripsi

Risiko Analisa Kerawanan

Inheren

Kecender

ungan

(min =1,

mak = 5)

Dampak

(min =1,

mak = 5)

0. 1. 2. 3. 4. 5.

1.

Berkas

pinjaman

berupa

hardcopy

Ketidak-

sesuaian

inventaris

Tidak terdapat inventaris

aset.

4 4

Tidak terdapat

kepemilikan aset.

4 3

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

63

Tahap selanjunya adalah penilaian nilai risiko dasar yang berdasarkan

hasil penilaian kecenderungan dan dampak pada setiap deskripsi risiko. Penilaian

kecenderungan dan dampak inheren didapat dari konsultasi dengan perusahaan

apabila aset tersebut tidak terdapat kontrol pengaman. Penilaian menggunakan

matrik tingkatan risiko dimana pada analisa kerawanan tidak terdapat inventaris

aset nilai kecenderungannya empat dan dampaknya lima maka diperoleh hasil

high. Tahap selanjutnya pengisian nilai risiko yang diharapkan. Pengisian nilai

risiko yang diharapkan berdasarkan nilai risiko dasar dimana nilai risiko yang

diharapakan oleh perusahaan adalah mencapai level yang lebih baik. Hasil dari

nilai risiko dasar yang diperoleh adalah high maka dilakukan konsultasi dengan

perusahaan target apa yang ingin dicapai. Dalam audit ini Kepala Unit

menginginkan nilai risiko yang diharapkan adalah mencapai level low. Risk

register awal dapat dilihat pada Tabel 4.19. Risk register awal untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 4.

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

64

Tabel 4.19 Risk Register Awal

No Aset Deskripsi Risiko Analisa Kerawanan

Inheren Nilai

Risiko

Diharap

kan

Kecende

rungan

(min =1,

mak = 5)

Dampak

(min =1,

mak = 5)

Nilai

Risiko

Dasar

0. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 11.

1.

Berkas

pinjaman

berupa

hardcopy

Ketidaksesuaian inventaris Tidak terdapat inventaris aset. 4 4

High Low Tidak terdapat kepemilikan aset. 4 3

Tidak terdapat klasifikasi informasi. 4 3

Tidak terdapat penandaan informasi. 3 3

Pencurian Tidak terdapat perimeter keamanan

fisik.

5 4 High Low

Tidak terdapat kontrol masuk fisik. 5 4 High Low

Tidak terdapat keamanan kantor,

ruangan dan fasilitas.

5 4 High Low

Tidak terdapat penjagaan dari pihak luar

dan ancaman lingkungan.

5 5 High Low

Keterlambatan penanganan

saat terjadi insiden.

Tidak terdapat pelaporan informasi

kejadian keamanan.

5 5 High Low

Tidak terdapat tanggung jawab dan

prosedur kontrol

5 4 High Low

Tidak terdapat tim khusus yang

menangani insiden pengamanan.

5 4 High Low

dan seterusnya.

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

65

4.2.4 Membuat Pertanyaan

Tahap membuat pertanyaan dilakukan berdasarkan pernyataan yang telah

dibuat. Pertanyaan yang ada berdasarkan dari dokumen pernyataan yang telah

dibuat sebelumnya. Pertanyaan ini ditujukan pada setiap aset yang akan diaudit.

Salah satu hasil dari pertanyaan yang dibuat seperti terlihat pada Tabel 4.20

dokumen pertanyaan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 5.

Tabel 4.20 Pertanyaan Audit

8.1.1 Inventaris aset

Pernyataan Pertanyaan

11. Terdapat identifikasi aset yang

relevan terhadap dokumen

penting.

1. Apakah aset termasuk dokumen

penting di BRI Kantor Unit

Sukomoro?

2. Apakah terdapat identifikasi dari

dokumen penting tersebut?

3. Apa saja yang diidentifikasi dari

dokumen penting tersebut?

12. Terdapat dokumentasi untuk

pengadaan aset.

1. Apakah terdapat proses pengadaan

aset di BRI Kantor Unit Sukomoro?

2. Apakah dilakukan dokumentasi

dalam pengadaan aset?

3. Apa saja yang didokumentasi dalam

dokumentasi pengadaan aset?

4. Bagaimana bentuk dokumentasi

pengadaan aset?

3. Terdapat dokumentasi untuk

penggunaan aset.

1. Apakah terdapat proses penggunaan

aset di BRI Kantor Unit Sukomoro?

2. Apakah dilakukan dokumentasi

dalam penggunaan aset?

3. Apa saja yang didokumentasi dalam

dokumentasi penggunaan aset?

4. Bagaimana bentuk dokumentasi

pengolahan aset?

4. Terdapat dokumentasi untuk

penyimpanan aset.

1. Apakah terdapat proses penyimpanan

aset di BRI Kantor Unit Sukomoro?

2. Apakah dilakukan dokumentasi

dalam penyimpanan aset?

3. Apa saja yang didokumentasi dalam

dokumentasi penyimpanan aset?

4. Bagaimana bentuk dokumentasi

penyimpanan aset?

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

66

4.3 Tahap Pelaksanaan Audit

4.3.1 Pengumpulan Bukti

Tahap ini menghasilkan dokumen wawancara dan dokumen bukti.

Berdasarkan tahap persiapan audit yang telah kita buat, maka langkah selanjutnya

adalah tahap pelaksanaan audit dengan langkah pertama adalah pengumpulan

bukti. Pada langkah ini kita mengumpulkan bukti dengan cara melakukan

wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan terhadap Kepala Unit dari BRI

Unit Sukomoro dan observasi yaitu dengan mengumpulkan bukti-bukti yang ada

dan diperlukan sesuai dengan pertanyaan yang telah dibuat. Hasil dari observasi

berupa dokumen bukti terlihat seperti Tabel 4.21. Dokumen bukti dapat dilihat

pada Lampiran 6.

Tabel 4.21 Dokumen Bukti Audit

Kode Keterangan Bukti Foto Bukti

A.1 Tampak depan berkas pinjaman

4.3.2 Pemeriksaan Data dan Bukti

Tahap pertama dari pemeriksaan data dan bukti adalah membuat kertas

kerja audit berdasarkan dokumen wawancara dan dokumen bukti. Kertas kerja

audit dapat dilihat pada Tabel 4.22. Kertas Kerja Audit untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada Lampiran 7.

dan seterusnya.

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

67

Tabel 4.22 Kertas Kerja Audit

KERTAS KERJA AUDIT 1.1

Tanggal : 16 November 2014 (revisi)

Nama : Jiantono

jabatan : Ka Unit

Tanda Tangan :

KLAUSUL 8.1.1 Inventaris Aset

1. Terdapat identifikasi aset yang relevan terhadap dokumen penting.

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah berkas pinjaman berupa

hardcopy termasuk dokumen

penting di BRI Kantor Unit

Sukomoro?

Berkas pinjaman berupa hardcopy

termasuk dokumen penting.

2. Apakah terdapat identifikasi dari

berkas pinjaman berupa

hardcopy?

Terdapat identifikasi dari berkas pinjaman

berupa hardcopy.

Bukti : A.1

3. Apa saja yang diidentifikasi dari

berkas pinjaman berupa

hardcopy?

Identifikasi pada berkas pinjaman berupa

hardcopy meliputi nomor induk, nama,

alamat dan jenis dokumen agunan kredit.

Setelah kertas kerja audit selesai dibuat auditor meminta tanda tangan dari

auditee. Tanda tangan dari auditee berfungsi untuk persetujuan bahwa hasil dari

kertas kerja audit telah sesuai dengan wawancara dan observasi yang telah

dilakukan auditor.

Kertas kerja audit telah disetujui tahap selanjutnya dalam pemeriksaan

data dan bukti adalah mengisi rincian penilaian risk register. Rincian penilaian

risk register ini berisi rincian penilaian kolom residu tiap pernyataan untuk

menjadi dasar dari penilaian risk register akhir. Rincian penilaian risk register

terdapat dua kolom residu terdiri dari kolom residu satu dan kolom residu dua.

Kolom residu satu berisi nilai yang berdasar pada ada atau tidaknya pengendalian

yang tercantum pada kolom pernyataan. Kolom residu dua berisi kalkulasi nilai

dari kolom residu satu. Pada kolom residu terdapat dua kolom yaitu kolom

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

68

kecenderungan dan dampak. Kolom kecenderungan berisi nilai kecenderungan

yang terjadi setelah adanya pengendalian yang dilakukan oleh auditee. Kolom

dampak berisi nilai dampak yang dapat terjadi setelah adanya pengendalian.

Kolom kecenderungan dan dampak berisi nilai antara satu hingga lima. Tahap ini

menghasilkan dokumen rincian penilaian risk register. Bentuk rincian penilaian

risk register dapat dilihat pada Tabel 4.23. Dokumen rincian penilaian risk

register dapat dilihat pada Lampiran 8.

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

69

Tabel 4.23 Dokumen Rincian Risk Register

No Aset Deskripsi Risiko Analisa

Kerawanan

Residu 2 Residu 1

Kecen

derun

gan

Dam

pak

Pernyataan Kecen

derun

gan

Dam

pak

1. Berkas

pinjaman

berupa

hardcopy.

Ketidaksesuaian

inventaris

Tidak

terdapat

inventaris

aset.

2,57 2,28 Terdapat identifikasi aset yang relevan terhadap

dokumen penting.

2 1

Terdapat dokumentasi untuk pengadaan aset. - -

Terdapat dokumentasi untuk penggunaan aset. 4 4

Terdapat dokumentasi untuk penyimpanan aset. 1 1

Terdapat dokumentasi untuk transmisi aset. - -

Terdapat dokumentasi untuk penghapusan aset. - -

Terdapat dokumentasi untuk penghancuran aset. 1 1

Inventaris aset akurat. 2 1

Inventaris aset up to date. 4 4

Inventaris aset konsisten. 4 4

Tidak

terdapat

kepemilikan

aset.

2,67 2,16 Terdapat inventaris aset. 2 1

Terdapat klasifikasi aset. 4 3

Terdapat perlindungan aset. 1 1

Terdapat aturan pembatasan akses 1 2

Terdapat aturan klasifikasi aset. 4 3

Terdapat pemeriksaan secara berkala pembatasan

akses.

4 3

dan seterusnya.

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

70

4.3.3 Analisis Hasil Pemeriksaan

Pada tahap analisi hasil pemeriksaan tahap pertama kali yang dilakukan

adalah pengisian risk register akhir. Pengisian risk register akhir berdasarkan dari

hasil rincian penilaian risk register. Pada kontrol yang ada diisi dengan

pernyataan yang ada yang telah diberikan nilai pada dokumen rincian penilaian

risk register. Penilaian kolom inheren (sesudah ada pengendalian) diisi dengan

pembulatan dari kolom residu dua dalam dokumen rincian penilaian risk register.

Nilai risiko akhir untuk mendapatkannya menggunakan matrik tingkat risiko.

Pengisian risk register (akhir) dapat diihat pada Tabel 4.24. Risk register akhir

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 9.

Page 34: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

71

Tabel 4.24 Risk Register Akhir

No. Aset Deskripsi

Risiko

Analisa

Kerawanan

Inheren

Kontrol yang ada

Residual Nilai

Risiko

Diharap

kan

Kecender

ungan

(min =1,

mak = 5)

Dampak

(min =1,

mak = 5)

Nilai

Risiko

Dasar

Kecende

rungan

(min =1,

mak = 5)

Dampak

(min =1,

mak = 5)

Nilai

Risiko

Akhir

0. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

1.

Berkas

pinjaman

berupa

hardcopy

Ketidakses

uaian

inventaris

berkas

pinjaman

berupa

hardcopy.

Tidak terdapat

inventaris aset.

4 4 High - terdapat identifikasi

aset yang relevan

terhadap dokumen

penting.

- terdapat dokumentasi

untuk penyimpanan

- terdapat dokumentasi

untuk penghancuran

aset.

- Inventaris aset akurat.

3 2 Low Low

Tidak terdapat

kepemilikan

aset.

4 3 High - Terdapat inventaris

aset.

- Terdapat perlindungan

aset.

- Terdapat aturan

pembatasan akses

3 2 Low Low

dan seterusnya.

Page 35: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

72

Setelah pengisian risk register (akhir) dilakukan analisis terhadap nilai

risiko akhir dari risk register (akhir) apakah telah sesuai dengan nilai risiko yang

diharapkan. Penyebab nilai risiko akhir tidak mencapai nilai risiko yang

diharapkan dicantumkan pada dokumen temuan. Setelah temuan terkumpul maka

diberikan rekomendasi pada setiap temuan yang terjadi. Rekomendasi berasal dari

kontrol keamanan yang telah dipetakan. Dokumen temuan dapat dilihat pada

Tabel 4.25. Dokumen temuan yang lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 10.

Tabel 4.25 Dokumen Temuan Audit

Aset : Berkas pinjaman berupa hardcopy

No. Temuan Rekomendasi

1. Tidak terdapat klasifikasi

informasi.

Risiko : Ketidaksesuaian

Inventaris.

Rekomendasi : Klasifikasi dilakukan

dengan cara menentukan tingkatan berkas

pinjaman sesuai dengan tingkatan

kepentingannya.

Referensi :Klausul 8.2.1 ISO 27002 : 2013

2. Tidak terdapat penandaan

informasi.

Risiko : Ketidaksesuaian

inventaris.

Rekomendasi : memberikan penandaan

informasi atau pemberian label pada berkas

pinjaman sesuai dengan klasifikasinya.

Referensi :Klausul 8.1.1 ISO 27002 : 2013

3. Tidak terdapat kontrol masuk

fisik.

Risiko : Pencurian berkas

pinjaman berupa

hardcopy.

Rekomendasi : kontrol masuk fisik

dilakukan dengan memberikan pencatatan

waktu beserta tanggal setiap pengunjung

yang masuk ke clash.

Referensi :Klausul 11.1.2 ISO 27002 :

2013

Page 36: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

73

Tabel 4.25 Dokumen Temuan Audit (Lanjutan)

Aset : Berkas pinjaman berupa hardcopy

No. Temuan Rekomendasi

4. Tidak terdapat penjagaan dari

pihak luar dan ancaman

lingkungan.

Risiko : Pencurian berkas

Pinjaman

berupa

hardcopy.

Rekomendasi : Diadakan peninjauan

berkala pada clash, membatasi akses alat

perekam pada clash dan memasang tanda

peringatan untuk yang tidak berkepentingan

dilarang masuk.

Referensi :Klausul 11.1.2 ISO 27002 :

2013

5. Tidak terdapat tanggung

jawab dan prosedur kontrol.

Risiko : Keterlambatan

penanganan

insiden

Rekomendasi : Membuat prosedur untuk

perencanaan, persiapan, pemantauan,

pendeteksi, analisis jika terjadi insiden

sehingga meminimalisir terjadinya insiden.

Referensi :Klausul 16.1.1 ISO 27002 :

2013

4.4 Tahap Pelaporan Audit

4.4.1 Penyusunan dan Persetujuan Laporan Audit

Setelah tahap pelaksanaan audit dilakukan, tahap berikutnya adalah tahap

pelaporan audit. Pada tahap pelaporan ini dilakukan penyusunan dan persetujuan

dari laporan audit. Pada laporan audit ini berisi tentang laporan untuk manajemen,

temuan dan rekomendasi terhadap hasil dari audit yang dilakukan.

Temuan yang ditemukan diantaranya PT. Bank Rakyat Indonesia (persero)

Tbk. Unit Sukomoro perlu melakukan perbaikan terutama pada klasifikasi

informasi, penandaan informasi, penjagaan dari pihak luar dan ancaman

lingkungan dan tanggung jawab dan prosedur kontrol. Perbaikan perlu segera

dilakukan pada empat permasalahan tersebut karena empat hal ini ditemukan

dalam semua aset yang berkaitan dengan informasi. Tingkat keamanan informasi

atas aset data yang mencapai level low terdapat 23 (47,91%), untuk aset perangkat

Page 37: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/1674/6/BAB_IV.pdf · Terdapat identifikasi dan penanggung jawab setiap aset. 8.1.1 8.1.2 Inventaris aset Kepemilikan

74

keras yang mencapai level low terdapat 51 (47,22%), dan aset perangkat

pendukung yang mencapai level low terdapat 51 (47,22%). Sehingga PT. Bank

Rakyat Indonesia (persero) Tbk. perlu untuk melaksanakan rekomendasi yang

telah dibuat supaya mencapai level low untuk keseluruhan kontrol keamanan

terhadap aset informasi.

Setelah laporan tersusun langkah selanjutnya kita meminta persetujuan

atas laporan yang telah kita susun kepada auditee dimana pada penelitian ini

adalah kepala unit Sukomoro. Persetujuan dilakukan agar pihak auditee

menyetujui bahwa isi dari laporan audit benar adanya sehingga tidak

menimbulkan permasalahan dikemudian hari. Laporan audit dapat dilihat pada

Lampiran 11.

4.4.2 Melaporkan Laporan Audit

Pada tahap terakhir ini auditor melakukan pertemuan dengan auditee

untuk melaporkan kepada auditee tentang hasil yang didapat selama audit.

Pertemuan ini disebut juga exit meeting. Exit meeting menandakan bahwa audit

yang dilakukan telah selesai.