56
47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. 4.1.1 Sejarah Desa Bejalen. Desa Bejalen diambil dari nama pendiri desa yaitu Kyai Gozali, konon Sejarah terbentuknya Desa Bejalen, ada dua orang yaitu sepasang suami istri “Seorang Abidalem” yang berasal dari Kraton Ngayogjakarto, yang merantau dan singgah di daerah lembah yang dikelilingi rawa-rawa. Sepasang suami istri ini menetap dan mulai mendirikan tempat tinggal dan sehari-hari kehidupannya bercocok taman, lama kelamaan mulai banyak orang yang mengikuti tinggal didaerah tersebut. Nama dari pengelana yang pertama kali tinggal didaerah itu yaitu Kyai Gozali, dan kyai Gozali berkata pada suatu ketika tempat itu akan menjadi desa “Ambararum”. Kyai Gozali adalah orang sakti banyak santri-santri yang berguru olehnya, suatu ketika Kyai Gozali dengan kekuatannya mengikuti Sultan Agung untuk menuaikan ibadah Haji, setelah itu Kyai Gozali tanpa sadar pada perjalan pulangnya terjatuh dari pegangan Sultan Agung dan jatuh disawah “Segeblak” dan membawa “kenthos” biji salak. Setelah itu Kyai Gozali kembali ke Desa Ambararum dan menanam biji salak itu, hingga tumbuh dengan subur di desa tersebut. Saat itu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

47

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN.

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.

4.1.1 Sejarah Desa Bejalen.

Desa Bejalen diambil dari nama pendiri desa yaitu Kyai Gozali, konon

Sejarah terbentuknya Desa Bejalen, ada dua orang yaitu sepasang suami istri

“Seorang Abidalem” yang berasal dari Kraton Ngayogjakarto, yang merantau dan

singgah di daerah lembah yang dikelilingi rawa-rawa. Sepasang suami istri ini

menetap dan mulai mendirikan tempat tinggal dan sehari-hari kehidupannya bercocok

taman, lama kelamaan mulai banyak orang yang mengikuti tinggal didaerah tersebut.

Nama dari pengelana yang pertama kali tinggal didaerah itu yaitu Kyai Gozali, dan

kyai Gozali berkata pada suatu ketika tempat itu akan menjadi desa “Ambararum”.

Kyai Gozali adalah orang sakti banyak santri-santri yang berguru olehnya,

suatu ketika Kyai Gozali dengan kekuatannya mengikuti Sultan Agung untuk

menuaikan ibadah Haji, setelah itu Kyai Gozali tanpa sadar pada perjalan pulangnya

terjatuh dari pegangan Sultan Agung dan jatuh disawah “Segeblak” dan membawa

“kenthos” biji salak. Setelah itu Kyai Gozali kembali ke Desa Ambararum dan

menanam biji salak itu, hingga tumbuh dengan subur di desa tersebut. Saat itu

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

48

mayoritas kehidupan di desa Ambararum adalah bercocok tanam dan berburu karena

masih banyak hutan disekitar desa.

Kyai Gozali meninggal dan dikuburkan disawah segeblak letaknya di Utara

desa Bejalen, setelah itu masyarakat desa Ambararum untuk menghormati Kyai

Gozali dengan mengubah nama desa Ambararum menjadi desa “Bejalen” nama

Bejalen diambil dari nama Kyai Gozali, sebagai penghormatan karena Kyai Gozali

yang membuka lahan dan memberikan kehidupan masyarakat desa Ambararum saat

itu. Desa Bejalen ada sejak tahun 1800 ketika jaman para sunan, dan menjadi desa

yang menghasilkan salak bejalen yang masih ada hingga saat ini. Hingga saat ini desa

bejalen masih ada dan pada tahun 2006 lalu desa bejalen telah menjadi desa wisata.

(Wawancara pukul 19.00 Wib, 8 November 2012, di kediaman Pak Hardi tokoh masyarakat

Desa Bejalen).

4.1.2 Letak Demografi.

Desa Bejalen terletak berdekatan dengan danau Rawa Pening, Desa Bejalen

dipimpin oleh seorang kepala desa yang bernama Bapak Sugih. Penduduk yang

mayoritas berprofesi sebagai petani dan nelayan, Desa Bejalen kini pada sebagian

wilayahnya terlintasi jalur lingkar Selatan Ambarawa di bagian Barat di sekitar Rawa

Pening dan Utara. Desa Bejalen berada di garis Lintang 7° 16' 48" (7.28°) selatan,

dan garis Bujur 110° 24 '48 "(110,4133 °) Timur, Rata-rata ketinggian dari

permukaan tanah 466 meter (1.529 kaki). Luas wilayah Desa Bejalen 470,720 hektare

dengan penggunaan tanah sebagai berikut ini: Tanah Sawah: 81,680 hektare, Tanah

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

49

Kering: 14,040 hektare, Kawasan Rawa Pening: 375,000 hektare. Jumlah keseluruhan

luas wilayah Desa Bejalen 470,720 hektare, jumlah penduduk yang ada di Desa

Bejalen 1652 jiwa, terdiri dari Laki-laki 847 jiwa dan Perempuan 805 jiwa, terdapat

hampir 90 hektar lahan yang ditanami salak dan dikelola oleh sekitar 90 orang warga

karena bejalen terkenal dengan penghasil salak bejalen yang memiliki ciri khas rasa

tersendiri.

Tabel 2. Jumlah Jenis Pekerjaan Masyarakat Desa Bejalen. ( Tahun 2012)

No

Jenis Pekerjaan

Jumlah Masyarakat

Jumlah Laki-laki Perempuan

1 PNS 7 5 12

2 TNI 8 - 8

3 POLRI 1 - 1

4 Pegawai Swasta 110 128 238

5 Pensiunan 18 20 38

6 Pengusaha 14 58 72

7 Buruh Bangunan 31 - 31

8 Buruh Industri 27 30 57

9 Buruh Tani 148 127 275

10 Petani 50 12 62

11 Peternak 90 - 90

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

50

12 Nelayan 140 - 140

13 Lain-lain 58 28 86

Jumlah 702 408 1110

Sumber: Kantor Kelurahan Desa Bejalen Tahun 2012.

Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan ( Umur diatas 5 Tahun).

No

Jenis pendidikan

Jumlah Masyarakat

Jumlah Laki-laki Perempuan

1 Tidak sekolah 38 24 62

2 TK/ Play Group 19 21 40

3 Belum Tamat SD 81 81 162

4 Tidak Tamat SD 53 62 115

5 Tamat SD 221 200 421

6 Tamat SLTP 178 189 367

7 Tamat SLTA 160 135 295

8 Tamat Akademik/

Diploma

4 13 17

9 Sarjana Keatas 19 23 42

Jumlah 773 748 1521

Sumber : Kantor Kelurahan Desa Bejalen Tahun 2012.

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

51

Mayoritas penduduk desa Bejalen beragama Islam sebanyak 1268 jiwa, terdiri

dari laki-laki 659 jiwa, perempuan 609 jiwa, Katholik 203 jiwa terdiri dari laki-laki

101 jiwa perempuan 102 jiwa, Kristen 181 jiwa terdiri dari laki-laki 87 jiwa dan

perempuan 94 jiwa. Batas wilayah Desa Bejalen sebagai berikut ini: Sebelah Utara :

Kelurahan Lodoyong, Kelurahan Kupang, Kelurahan Tambakboyo, Sebelah Selatan:

Desa Banyubiru, Sebelah Barat: Kelurahan Pojoksari, Sebelah Timur: Desa Tuntang.

Desa Bejalen dibagi menjadi dua dusun yaitu Dusun Bejalen Barat terdiri dari

dua RW. I dan RW.II terdapat lima RT dari RT 1-3 berada di RW.I dan RT 4-5

berada di RW.II. Dusun Bejalen Timur terdiri dari dua RW.III dan RW.IV terdapat

lima RT dari RT.6-7 berada di RW.III dan RT.8-10 berada di RW.IV. Desa bejalen

berdiri sekitas tahun 1800 dan pendirinya yang bernama Kyai Gozali, nama desa

bejalen juga diambil dari nama pendiri desa yaitu Kyai Gozali. Di wilayah desa

bejalen terdapat beberapa bangunan sekolah yaitu SD Bejalen dan TK Bejalen,

terdapat satu Masjid, satu Mushola, dua bangunan Gereja Katholik dan Kristen, Balai

Desa, Kantor Kelurahan.

4.2. Sejarah Ritual Sedekah Bumi di Desa Bejalen.

Ritual sedekah bumi atau yang sering disebut oleh masyarakat sekitar Desa

Bejalen dengan istilah kirab bertujuan untuk ungkapan syukur atas panen padi, salak

dan hasil bumi lainnya di desa tersebut. Ritual sedekah bumi di Desa Bejalen

dilakukan Sejak jaman dahulu dari nenek moyang desa, konon katanya setelah Rawa

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

52

Pening ada setiap desa yang bedekatan dengan Rawa pening setiap tahun bahkan ada

yang dua tahun sekali selalu mengadakan ritual sedekah bumi. Seperti yang dilakukan

di Desa Bejalen dari sesepuh desa dulu mengharuskan mengadakan ritual sedekah

bumi atau jaman dahulu menyebutnya “kadeso” untuk menghormati pendiri desa dan

ucapan syukur atas panen dan hasil perikanan, karena masyarakat Desa Bejalen

sebagian warganya banyak yang memanfaatkan Rawa Pening sebagai mata

pencaharian. Kadeso yang dilakukan oleh masyarakat Bejalen jaman dahulu selalu

jatuh pada bulan “Desember Sabtu Pon” lebih tepatnya, menurut nenek moyang

dahulu Bulan Desember Sabtu Pon merupakan hari wafatnya pendiri desa.

Acara ritual sedekah bumi di Desa Bejalen selalu berlangsung selama 2 hari.

Dimana hari pertama seluruh desa berkumpul di balai desa untuk berdoa bersama,

pagi harinya “resik-resik deso”(bersih-bersih desa) dilanjutkan dengan memberikan

sesaji di pojok-pojok desa, perempatan desa, tempat-tempat yang dianggap

“wingit”(Keramat) oleh masyarakat setempat. Sore harinya “Sedekahan” acara

sedekahan merupakan inti dari ritual sedekah bumi karena seluruh warga berkumpul

di balai desa dengan membawa nasi, lauk-pauk, buah-buahan, setelah itu berdoa

bersama dan seluruh warga bertukar makanan, sebagaian dimakan di balai desa

sebagiannya lagi di bawa pulang. Setelah itu malam harinya acara wayangan dan pagi

harinya lagi arak-arakan atau masyarakat menyebutnya “Haul” kemakam Kyai

Gozali, acara haul merupakan acara puncak dari ritual sedekah bumi yang dilakukan

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

53

di Desa Bejalen. (Wawancara pukul 10.00 Wib, 10 November 2012, di kediaman Pak Hardi

tokoh masyarakat Desa Bejalen).

4.2.1 Ritual Sedekah Bumi Lama ( Sebelum 2012).

Ritual sedekah bumi atau sering disebut oleh masyarakat setempat dengan

istilah kirab yang dilakukan di Desa Wisata Bejalen sebagai ungkapan syukur atas

panen padi, salak dan hasil dari perikanan di desa tersebut. Acara sedekah bumi ini

diadakan pada bulan Dzulhijjah, dan berlangsung selama dua hari. Hari pertama pada

malam hari setelah isya’ warga menggelar do’a bersama, yaitu membaca tahlil dan

surat yasin. Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil panen salak,

ikan dan hasil padi kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mendoakan Mbah Gozali

karena untuk mengenang atau menghormati orang pertama yang telah membuka desa

Bejalen, yaitu Mbah Gozali. Beliaulah yang membuka lahan di sekitar Rawa Pening

yang kemudian disebut Desa Bejalen, yang diambil dari nama orang pertama yang

tinggal di daerah itu, yaitu mbah Gozali.

Setelah doa selesai para pemuda menggelar pentas budaya, yang di isi dengan

pertunjukan kuda lumping, “klotekan lesung” ( membunyikan lesung) , tari pesisiran,

dan yang menjadi khas yaitu tari kuda blarak yang cuma ada di Desa Bejalen. Kuda

tarian itu hampir menyerupai kuda kepang, tetapi kuda itu dibuat dari daun kelapa,

sudah lebih dari 40 tahun kesenian itu tenggelam, namun pada tahun 2009 tarian kuda

blarak diresmikan oleh dinas pariwisata sebagai kesenian tari khas dari Desa Bejalen

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

54

17. “Bapak RT, bapak RW, bapak lurah/Ngalor, ngidul, ngetan, ngulon mrikso

deso/Sopo ngerti nasib lagi mujur/Desa Jalen soko Gusti dadi mukti”. (Bapak RT,

bapak RW, bapak lurah/ke utara, selatan, barat, timur memeriksa desa/ Siapa tahu

nasib sedang beruntung/Desa Bejalen diberi Tuhan kemakmuran). Alunan lagu itu

mengalir dengan lantang dari sekitar 20 ibu-ibu dari RT 2 RW 1, Desa Bejalen.

Penggalan lirik lagu yang dibawakan sambil menanti kirab itu merupakan salah satu

wujud syukur, sekaligus harapan warga terhadap kemakmuran desanya.

Dalam arak-arakkan itu semua warga Bejalen dengan senang hati mengikuti

dari yang tua sampai yang muda. Mereka bersemangat mengikuti arak-arakan. Arak-

arakan dimulai dari Desa Bejalen sampai ke makam Mbah Gozali, yang jaraknya

sekitar 2 km. Yang menjadi khas dari sekian banyak arak-arakan adalah gunungan

salak Jalen. Karena Bejalen adalah daerah penghasil salak. Yang dibawa saat arak-

arakkan selain gunungan salak juga membawa hasil pertanian dan ikan. Karena

sebagian besar warga Bejalen bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan

disekitar rawa pening. Tumpeng, bunga dan ingkung ayam ( satu ekor ayam), dan

bermacam-macam buah-buahan juga tidak lupa memeriahkan arak-arakan tersebut .

Setelah arak-arakan sampai di Makam Mbah Gozali, tumpeng dan gunungan

dikumpulkan di sekitar makam, warga berkumpul dan sang juru kunci membacakan

doa, yaitu tahlil ( Kirim doa), setelah doa selesai warga langsung berebut makanan

dan buah-buahan yang ada di gunungan dan tumpengan. Setelah acara rebutan

17

http://folkloresemarang.blogspot.com/2010_06_01_archive.html.( diunduh pada tanggal 6 oktober 2012)

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

55

tumpeng selesai, masih ada satu acara lagi untuk memeriahkan acara sedekah desa ini

yaitu berebut ikan di kolam dengan tangan kosong biasanya yang mengikuti acara ini

anak-anak namun orang tua juga diperkenankan karena untuk memeriahkan acara.

Acara puncak sedekah desa yang diadakan di Desa Wisata Bejalen dengan

mengadakan pertunjukan wayang kulit dimalam harinya. Acara sedekah bumi yang

diadakan di Desa Wisata Bejalen rutin diadakan setiap satu tahun sekali pada sabtu

pon bulan Desember.

Gambar 2. Acara Arak-arakan dalam ritual sedekah bumi di Desa Bejalen.

Sumber : Foto tanggal 16 Desember 2011, pukul 10.00 Wib.

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

56

4.2.2 Ritual Sedekah Bumi Sekarang ( 2012).

Ritual sedekah bumi pada bulan Desember 2012 di Desa Wisata Bejalen pada

berlangsung selama 2 hari. Hari pertama pada jumat malam seluruh warga Desa

Bejalen berkumpul di tempat ibadah masing-masing, sekitar pukul 18.30 umat

Katholik warga desa bejalen melakukan doa bersama di Gereja, mereka berdoa atas

hasil panen dan mendoakan ketentraman Desa Bejalen dan momen itu di abadikan

oleh panitia setelah itu, sekitar pukul 19.00 sekarang umut Kristiani melakukan doa

bersama di gereja sama dengan yang dilakukan oleh umat katholik, setelah itu pukul

19.30 umat Muslim berkumpul di Masjid untuk melakukan doa bersama sama dengan

yang sudah dilakukan oleh umat Katholik dan Kristiani sebelumnya.

Hari sabtu pagi sekitar pukul 07.00 hingga pukul 10.00 seluruh warga Desa

Bejalen dari RT 01 hingga RT 10 dari laki-laki hingga wanita melakukan bersih-

bersih desa, setelah itu sekitar jam 12.00 acara selanjutnya kesenian reog, seluruh

warga desa bejalen berkumpul di balai desa untuk menyaksikan kesenian reog yang

dimainkan olah pemuda-pemudi asli dari Desa Bejalen. Pada acara kesenian reog ada

tiga sesi penampilan yang pertama anak-anak, remaja dan yang terakhir penampilan

orang dewasa, kesenian reog berlangsung sampai pada pukul 16.00 harus sudah

selesai karena pada pukul 17.00 acara selanjutnya acara inti dalam ritual sedekah

bumi yaitu “sedekahan” (Syukuran) dalam acara sedekahan seluruh warga desa

khusunya remaja dan bapak-bapak berkumpul dibalai desa membawa nasi, lauk pauk,

buah-buahan yang berbentuk tumpengan. Setelah semuanya berkumpul di balai desa

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

57

lurah, ketua panitia dan pemuka agama, memberikan sambutan dalam acara

sedekahan tersebut dan pemuka agama setelah itu membacakan doa untuk

ketentraman desa dan wujud terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas panen

yang melimpah. Setelah itu seluruh warga bertukar makanan yang mereka bawa dan

sebagaian dimakan bersama dibalai desa dan sebagiannya lagi dibawa pulang, setelah

acara “sedekahan” malam harinya pada pukul 21.00 acara puncak dari sedekah desa

di desa bejalen yaitu acara wayang kulit.

Dalam acara wayang kulit itu dalang aslinya berasal dari Desa Bejalen yaitu

Pak Harsono sebutan nama dalam perdalangan “Ki Dalang Baruklinting”, dalam

wayangan tersebut tema yang dimainkan yaitu “Wahyu Katentereman” acara

wayangan selesai pada pukul 05.00 pada hari minggu pagi.

Dari ritual sedekah bumi yang lalu dan ritual sedekah bumi pada bulan

Desember 2012 kemarin secara tidak biasa terjadi perubahan cara ritual menurut

keterangan Koordinator/PLH sedekah bumi Pak Jadik:

“Untuk tahun ini dalam acara ritual sedekah bumi di desa Wisata Bejalen pada bulan

Desember 2012, tidak ada arak-arakan “Haul” ke makam Kyai Gozali karena ada dua faktor

pertama adanya pemilihan kepala desa (Pilkades) dan yang kedua akses jalan menuju makam

Kyai Gozali dijadikan pasar dadakan, dan acara arak-arakan dialihkan dengan acara Khoul

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

58

Mbah Kyai Gozali yaitu dengan acara pengajian akbar pada tanggal 8-12 November 2012

kemarin” 18

.

Hal serupa juga di ungkapkan oleh ketua panitia Sedekah Bumi 2012 Mas

Dikin sebagai berikut ini keterangannya:

“ arak-arakan untuk sedekah bumi tahun 2012 ini ditiadakan karena desa sedang banyak gawe

mas…salah satunya adanya pemilihan kepala desa dan jalan ke makam Kyai Gozali tidak bisa

di lewati, maka dari itu arak-arakan di tiadakan”19

.

Dari keterangan coordinator/PLH dan ketua panitia sedekah bumi Desa

Bejalen untuk tahun ini secara tidak biasa terjadi perubahan karena ada dua hal

pertama adanya acara Pilkades dan akses jalan menuju makam Kyai Gozali saat itu di

jadikan pasar dadakan, maka arak-rakan ditiadakan dan dialihkan dengan acara

pengajian akbar seperti keterangan dari koordiantor sedekah bumi tahun 2012, Pak

Jadik:

“Arak-arakan atau “Haul” ke makam Kyai gozali untuk tahun ini tidak ada, dan dialihkan H-

satu bulan dengan acara pengajian akbar sebagai pengganti “Haul” arak-arakan ke makam

simbah Kyai Gozali.20”

Demikian juga seperti yang dikatakan oleh kepala desa Bejalen yaitu Pak

Sugih, sebagai berikut ini:

18

Wawancara pukul 20:00 WIB, tanggal 8 Desember 2012, di Balai desa dengan panitia sedekah bumi

2012. 19

Wawancara Pukul 19.45 WIB, tanggal 8 Desember 2012, di Balai Desa dengan ketua panitia

sedekah bumi 2012. 20

Wawancara pukul 19.00 Wib, 8 Desember 2012, di Balai Desa Pak Jadik Desa Bejalen.

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

59

“…..arak-arak yang seperti biasanya mas ilham tahu untuk tahun ini tidak ada karena desa

punya banyak gawe yaitu Pilkades … bukan hanya acara Pilkades itu mas....jalan menuju

makam kyai Gozali saat ini dijadikan pasar dadakan….untuk itu Haul atau arak-arakan ke

makam Kyai Gozali dialihkan menjadi acara pengajian akbar pada bulan November

kemarin…21

Berikut ini foto acara Pengajian Akbar sebagai pengganti acara arak-arakan

kemakam Kyao Gozali.

Gambar 3. Pengajian Akbar.

Sumber: Foto/Gambar, 12 November 2012 Pukul 20.00 Wib.

21

Wawancara pukul 19.00 Wib. 2 Desember 2012. Dikediaman Pak Sugih kepala desa bejalen.

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

60

4.3. Ritual Sedekah Bumi Sebagai Media Politik.

Media salah satu sarana alat penyampai informasi yang sangat penting dalam

konteks kehidupan sosial bermasyarakat. Media juga merupakan corong penyampai

informasi utama kepada masyarakat. Dengan kemajuan teknologi media telah

menyajikan informasi dengan cepat dan mudah diakses kapan dan dimana saja.

Kemajuan teknologi di bidang informasi ini juga telah menyediakan berbagai fasilitas

untuk mendapatkan informasi secara cepat, mulai dari media cetak hingga media

elektronik, dari komputer hingga handphone dengan bermacam bentuk modifikasi 22

.

Dalam bukunya Cangara (2004:119) Media publik digunakan jika khalayak

lebih dari 200-an, misalnya rapat akbar, rapat raksasa dan semacamnya. Dalam rapat

akbar, khalayak berasal dari berbagai macam bentuk, tetapi masih mempunyai

homogenitas, misalnya kesamaan partai, kesamaan agama, kesamaan daerah dan lain-

lain. Dalam rapat akbar (Public Media) khalayak melihat langsung pembicara yang

tampil di atas podium, bahkan biasanya sesudah mereka berbicara, mereka turun

berjabat tangan dengan para pendengar sehingga terjalin keakraban di antara mereka

meskipun pembicara tidak dapat mengidentifikasikan satu persatu pendengarnya.

Salah satu contohnya seperti yang terjadi di Desa Bejalen dimana pada

pemilihan kepala desa Desember 2012 kemarin, salah satu calon kepala desa

22

http://politik.kompasiana.com/2013/01/31/media-massa-sebagai-alat-politik-529644.html ( Diunduh

pada 3maret 2013,pukul 18:30).

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

61

menggunakan salah satu saluran komunikasi tradisional yaitu ritual sedekah bumi

sebagai alat untuk mengkampanyekan dirinya. Komunikasi tradisional masih banyak

ditemui dikalangan anggota masyarakat yang tinggal di daerah pedalaman, tetapi

memiliki hak-hak politik yang sama dengan warga negara lainnya.

Dalam acara ritual sedekah bumi di Desa bejalen pada tanggal 15 Desember

2012 kemarin secara tidak biasa terjadi perubahan cara ritual karena adanya Pilkades,

perubahan-perubahan dalam ritual sedekah bumi salah satunya seperti tidak adanya

arak-arakan ke makam Kyai Gozali yang dialihkan menjadi acara “Pengajian

Akbar”23

.

Sebagai pendukung pengertian diatas menurut Kantaprawira (1983:25)

komunikasi politik memfokuskan pada kegunaanya, yaitu untuk menghubungkan

pikiran politik yang hidup dalam masyarakat, baik pikiran intra golongan, institusi,

asosiasi, ataupun sektor kehidupan politik masyarakat dengan sektor kehidupan

politik pemerintah. Dengan demikian segala pola pemikiran, ide atau upaya untuk

mencapai pengaruh, hanya dengan komunikasi dapat tercapainya segala sesuatu yang

diharapkan, karena pada hakikatnya segala pikiran atau ide dan kebijakan (policy)

harus ada yang menyampaikan dan ada yang menerimanya, proses tersebut adalah

proses komunikasi.

23

Wawancara pukul 19.00, 28 Maret 2013, di Kediaman Pak Hardi ( Tokoh Masyarakat Desa) Desa

Bejalen.

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

62

4.4. Sejarah Perlurahan Desa Bejalen.

Sejarah pemimpin Kepala Desa Bejalen pertama kalinya pada zaman Belanda

yaitu tepatnya pada Tahun 1932 sampai tahun 1965 pertama kalinya dipimpin oleh

Bapak Ali Sastro Sumarto, pak Ali Sastro Sumarto memimpin Desa Bejalen cukup

lama sekitar 34 tahun memimpin Desa Bejalen pada saat jaman Belanda. Setelah

kepemimpinan kepala desa oleh pak Ali Sastro Sumarto selama 34 tahun, selanjutnya

pada tahun 1965-1969 Pak Timen menjadi kepala desa di Desa Bejalen selama 5

Tahun kepemimpinan.

Pada tahun 1965 masa jabatan kepala desa hanya selama 5 tahun karena

Indonesia sudah merdeka dan sudah ada Undang-Undang yang mengatur tentang

lama masa jabatan dari kepala desa, tidak seperti pada masa kepemimpinan Pak Ali

selama 34 tahun dimana saat itu masih pada jaman Belanda. Setelah kepemimpinan

Pak Timen pada tahun 1969-1974 ada pemilihan kepala desa dan Pak Koesno

Sasmito jadi kepala desa di Desa Bejalen, Pak Koesno memimpin Desa Bejalen

selama 5 tahun, Pak Koesno merupakan sekertaris desa “Carek” pada masa

kepemimpinan Pak Timen. Setelah kepemimpinan Pak Koesno tahun 1975-1980 Pak

Soetarman menjadi kepala desa di Desa Bejalen, beliau merupakan seorang

pensiunan Polri, setelah masa kepemimpinan Pak Soetarman tahun 1980-1990 Pak

Moeljadi menjadi kepala desa selanjutnya.

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

63

Pak Moeljadi memimpin Desa Bejalen selama 10 tahun, setelah

kepemimpinan Pak Moeljadi tahun 1990-1998 Pak Herman menjadi kepala desa

selanjutnya, lama masa jabatan Pak Herman untuk memimpin Desa Bejalen selama 8

tahun. Pada tahun 1998-2006 Pak Darto Susiadi menjadi kepala desa selanjutnya.

Masa kepemimpinannya selama 8 tahun, beliau merupakan seorang pensiunan Polri,

pada tahun 2006-2012 Pak Sugih menjadi kepala desa selanjutnya di Desa Bejalen,

pada tahun 2006 terjadi perubahan Undang-Undang mengenai lama masa jabatan

untuk kepala desa yaitu hanya selama 6 tahun lamanya memimpin. Pada tahun 2012-

2018 Pak Sugih menjadi kepala desa untuk kedua kalinya 24

.

Gambar 4. Lurah/kepala desa Desa Bejalen pertama hingga sekarang.

Bapak Ali Sastro Sumarto, Menjadi Lurah dari Tahun 1932-1969.

24

. Wawancara pukul 10.00 Wib, 1 Maret 2013, di Balai Desa dengan Pak Bayan.

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

64

Bapak Koesno Sasmito, Menjadi Lurah dari Tahun 1969-1975.

Bapak Soetarman, menjadi lurah dari tahun 1975-1980

Bapak Moeljadi, Menjadi Lurah dari Tahun 1980-1990

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

65

Bapak Herman, Menjadi Lurah dari Tahun 1990-1998

Bapak Darto Susiadi, Menjadi Lurah dari Tahun 1998-2006

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

66

Table 4. Daftar Nama Dan Perolehan Suara Calon Kepala Desa di Desa Wisata

Bejalen Tahun 2012-2018

No. Nama Calon Kepala

Desa

Jumlah

Perolehan

Suara

Jumlah

Penduduk

Tetap

Jumlah

Penduduk

Hadir

Jumlah

Perolehan

Suara Tidak

Sah

1242 1052 12

1 Pak Sugih 698

2 Pak Arya 342

Jumlah 1040

Sumber : Kantor Kelurahan Desa Bejalen.

1.5. Komunikasi Politik Yang Dilakukan Oleh Pak Arya.

Dalam pemilihan kepala desa ( Pilkades) di Desa Wisata Bejalen periode

2012-2018 salah satu calon kepala desa yaitu Pak Arya dalam memperoleh suara

beliau melakukan kampanye melalui adat dari Desa Bejalen yaitu dengan cara “door

to door” dimana warga desa di harapkan hadir di rumah calon kepala desa. Dalam

kampanye yang dilakukan oleh Pak Arya beliau memanfaatkan saat acara door to

door itu untuk mengejar tujuan politiknya maka dilakukan berbagai relasi dan

jaringan dalam mensosialisasikan visi dan misi politiknya salah satunya

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

67

menggunakan media door to door. Dalam program-program yang disampaikan saat

kampanyenya Pak Arya memberikan janji-janji yang berupa, sebagai berikut ini:

1. Hasil dari “Bengkok” bondo desa ( hasil dari desa) akan dikembalikan

kepada selurah warga Desa Bejalen.

Dari program yang disampaikan oleh Pak Arya dalam kampanyenya saat

acara door to door yang memberikan janji kepada masyarakat Desa Bejalen akan

mengembalikan hasil dari “Bengkok” bondo desa ( hasil dari desa) sebesar 2/3

kepada masyarakat. Dari keterangan salah satu tokoh masyarakat Desa Bejalen yaitu

Pak Margo yang menghadiri saat kampanye Pak Arya sebagai berikut ini keterangan

dari Pak Margo:

“ pada saat kampanye yang diadakan oleh Pak Arya kemarin mas . . . ..beliau menyampaikan

kepada masyarakat Desa Bejalen akan mengembalikan hasil “Bengkok” sebesar 2/3 kepada

masyarakat desa..itu program yang berat menurut saya mas……25

Dari keterangan yang disampikan oleh salah satu tokoh masyarakat Desa

Bejalen diatas dimana terdapat kegiatan politik seperti yang dilakukan oleh Pak Arya

dalam kampanyenya dengan memberikan janji-janji kepada masyarakat desa untuk

mengembalikan hasil dari desa kepada masyarakat. Sebagai pendukung penjelasan

mengenai pesan-pesan komunikasi politik yang disampaikan melalui janji-janji yang

dilakukan oleh Pak Arya, menurut Heilman dan Gerbner (dalam Cangara 2009: 268)

25

Wawancara pukul 16.30 Wib, 20 Februari 2013, dikediaman Pak Margo.

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

68

menyatakan bahwa dalam risetnya menemukan bahwa khalayak cenderung menerima

pesan atau ide yang penuh janji-janji dari pada pesan yang disertai ancaman. Cangara

(2009: 269) penyusunan pesan yang penuh dengan dorongan ( motivation appeal),

merupakan teknik penyusunan pesan yang dibuat bukan karena janji-janji, tetapi

disusun untuk menumbuhkan pengaruh internal itu.

Dengan demikian segala pola pemikiran, ide atau upaya untuk mencapai

pengaruh, hanya dengan komunikasi dapat tercapainya segala sesuatu yang

diharapkan, karena pada hakikatnya segala pikiran atau ide dan kebijakan (policy)

harus ada yang menyampaikan dan ada yang menerimanya, proses tersebut adalah

proses komunikasi (Kantaprawira 1983:25).

4.6. Pembangunan Citra Pak Sugih (2006-2012) di Desa Bejalen (Selama 6

Tahun).

Pada tahun 2006 sampai tahun 2012 kepala desa di Desa Bejalen di pimpin

oleh seorang putra asli daerah Desa Bejalen yaitu Pak Sugih yang telah menjabat

menjadi kepala desa selama 6 tahun. Pada masa kepemimpinannya beliau telah

banyak melakukan perubahan besar-besaran sehingga Desa Bejalen yang semula

hanya desa biasa sehingga bisa menjadi desa yang mengalami kemajuan baik dari

segi wisata, kehidupan masyarakatnya, hingga sekarang menjadi salah satu desa

wisata yang berada di Kabupaten Semarang.

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

69

Dari semua kemajuan Desa Bejalen tidak lepas dari campur tangan Pak Sugih

sebagai kepala desa dimana banyak hal yang telah beliau lakukan sehingga Desa

Bejalen mengalami kemajuan yang pesat, dari pembangunan desa yang meliputi:

1) Menjadikan Desa Bejalen menjadi desa wisata,

2) Meresmikan/ mengangkat kembali kesenian “Tarian Kuda Blarak”.

3) Wayangan Menjadi Agenda Desa, Setiap 2 Tahun Sekali Diadakan

Wayangan Dalam Ritual Sedekah Bumi di Desa Bejalen.

4) Pembangunan Spritual Budaya.

Untuk lebih jelasnya berikut ini penjelasan dari komunikasi politik yang

dilakukan oleh Pak Sugih di Desa Wisata Bejalen selama 6 tahun sejak beliau

menjabat menjadi lurah periode 2006-2012:

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

70

4.6.1 Menjadikan Desa Bejalen Menjadi Desa Wisata,

Gambar 5. Sumber : Foto, Tanggal 2 Maret, Pukul 10.30 Wib

Pada masa kepemimpinan Pak Sugih, dimana pada tahun 2006-2007 beliau

meneruskan program dari lurah sebelumnya yaitu Pak Darto (Lurah sebelum Pak

Sugih) untuk menjadikan Desa Bejalen menjadi Desa Wisata. Hal tersebut merupakan

pembangunan yang sangat berpengaruh besar dalam kehidupan masyarakat Desa

Bejalen, untuk pertama kalinya Pak Sugih melakukan pembangunan Desa Bejalen,

dengan mengangkat potensi-potensi yang ada di Desa Bejalen yaitu Wisata Religi dan

Kuliner.

Desa Bejalen merupakan salah satu dari desa wisata yang berada di

Kabupaten Semarang yang memiliki ciri khasnya sendiri yaitu wisata religi dan

kulinernya.

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

71

Seperti keterangan yang disampikan oleh Pak Sugih sebagai berikut ini:

“program awal saya dalam membangun Desa Bejalen adalah menjadikan desa menjadi desa

wisata..sejak Tahun 2006 desa bejalen merintis menjadi desa wisata..yang diangkat potensi

dari desa awalnya wisata air..akan tetapi desa bejalen memiliki potensi-potensi yang lebih

banyak di spiritualnya maka dari itu Desa Bejalen menjadi desa wisata religiusnya…yang

menjadi keunikan Desa Bejalen adalah Ritual sedekah bumi dan Khol Mbah Kyai Gozali

sebagai cikal bakal Desa Bejalen 26

”.

Dari keterangan yang disampikan oleh Pak Sugih diatas menunjukan bahwa

beliau diawal kepemimpinannya di Desa Bejalen dengan melakukan gebrakan atau

pembangunan desa, dengan menjadikan Desa Bejalen menjadi desa wisata. Dilihat

dari penjelasannya terdapat unsur komunikasi politik yang dilakukan oleh Pak Sugih

dimana beliau ingin membentuk citra dimata masyarakat Desa Bejalen, dengan

menjadikan Desa Bejalen menjadi Desa Wisata.

Sebagai pendukung penjelasan tentang komunikasi politik yang dilakukan

oleh Pak Sugih diatas menurut Kantaprawira (1983:25) komunikasi politik

memfokuskan pada kegunaanya, yaitu untuk menghubungkan pikiran politik yang

hidup dalam masyarakat, baik pikiran intra golongan, institusi, asosiasi, ataupun

sektor kehidupan politik masyarakat dengan sektor kehidupan politik pemerintah.

Dengan demikian segala pola pemikiran, ide atau upaya untuk mencapai pengaruh,

hanya dengan komunikasi dapat tercapainya segala sesuatu yang diharapkan, karena

26

Wawancara pukul 19.00 Wib, 25 November 2012, di Kediaman Pak Sugih (kepala desa) Desa

Bejalen.

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

72

pada hakikatnya segala pikiran atau ide dan kebijakan (policy) harus ada yang

menyampaikan dan ada yang menerimanya, proses tersebut adalah proses komunikasi

politik.

4.6.2 Tarian Kuda Blarak.

Gambar 6. Tarian Kuda Blarak ciri khas dari Desa Bejalen. Sumber : Foto, 15

Desember 2012, Pukul 09.00 Wib

Tarian ini hampir sama dengan tari kuda lumping, tapi yang menjadi ciri khas

adalah kuda yang digunakan untuk menari terbuat dari daun kelapa (blarak 27

). Kuda

blarak ini hanya ada di Desa Bejalen Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang.

Yang memainkan adalah anak laki-laki. Dulunya anak-anak bejalen biasa mengambil

daun kelapa atau blarak untuk bermain kuda-kudaan. Daun kelapa yang masih ada

pelepahnya dianyam sehingga membentuk seperti kuda kepang, kemudian dimainkan

27

Blarak=Bahasa Jawa,=Daun Kelapa=Bahasa Indonesia.

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

73

bersama-sama. Dulu saat memainkannya tidak disertai dengan iringan musik, namun

hanya dengan nyanyian atau celoteh (omongan) anak-anak tersebut. Sekarang kuda

blarak sudah menggunakan iringan musik bila ingin memainkannya28

.

Tarian kuda blarak ini tercipta atas ide kepala desa bekerjasama dengan

kepala dinas kebudayaan dan pariwisata setempat untuk menghidupkan kembali

kesenian yang ada di desa Bejalen sejak zaman dahulu. Pada tahun 2009 tarian kuda

blarak mulai di promosikan oleh Desa Bejalen dimana tarian ini sudah lebih dari 40

tahun kesenian itu tenggelam, namun pada tahun 2009 tarian kuda blarak diresmikan

oleh dinas pariwisata sebagai kesenian tari khas dari Desa Bejalen, kesenian tarian

kuda blarak menjadi salah satu rangkaian dalam arak-arakan yang dilakukan dalam

acara ritual sedekah bumi di Desa Bejalen, berikut keterangan dari Pak Sugih:

“…dalam program saya untuk mengembangkan Desa Bejalen pada tahun 2009 kesenian kuda

blarak yang asli khas dari Desa Bejalen mulai saya promosikan kembali dan diresmikan oleh

Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang..,kesenian ini sudah hampir di lupakan oleh

masyarakat oleh karena itu saya kembangkan lagi agar kesenian khas desa ini tidak hilang dan

terlupakan begitu saja… bukan hanya itu karena Desa Bejalen adalah Desa wisata maka

potensi-potensi yang ada terus saya dikembangkan dan akan terus saya gali lagi 29

.”

Dari penjelasan yang diutarakan oleh Pak Sugih diatas dimana beliau

mengangkat kembali kesenian kuda blarak yang telah 40 tahun hampir dilupakan oleh

28 http://folkloresemarang.blogspot.com/2010_06_01_archive.html. ( Diunduh pada 23 November

2012, Pukul 18.30 Wib)

29 Wawancara pukul 19.00 Wib, 25 November 2012, di kediaman Pak Sugih ( kepala desa bejalen)

Desa Bejalen.

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

74

masyarakat desa Bejalen dan menggali potensi-potensi yang ada di Desa Bejalen

merupakan bentuk komunikasi politik kepada masyarakat desa agar citra beliau

didalam masyarakat desa lebih bagus lagi.

Untuk memperkuat keterangan di atas menurut Lasswell (dalam Varma,

1995:258) memandang orientasi komunikasi politik telah menjadikan dua hal sangat

jelas: pertama, bahwa komunikasi politik selalu berorientasi pada nilai atau berusaha

mencapai tujuan; nilai-nilai dan tujuan itu sendiri dibentuk di dalam dan oleh proses

perilaku yang sesungguhnya merupakan suatu bagian; dan kedua, bahwa komunikai

politik bertujuan menjangkau masa depan dan bersifat mengantisipasi serta

berhubungan dengan masa lampau dan senantiasa memperhatikan kejadian masa lalu.

Dalam hal ini, R.S. Sigel (dalam Sumarno, 1989:10) memberikan pandangan

sebagai berikut: “Political socialization refers to the learning process, by which the

political norms and behavior acceptable to an ongoing political system are

transmitted from generation to generation.” Dari batasan Sigel ini menunjukkan

bahwa sosialisasi politik bukan hanya menitik beratkan pada penerimaan norma-

norma politik dan tingkah laku pada sistem politik yang sedang berlangsung, tapi

juga bagaimana merwariskan atau mengalihkan nilai-nilai dari suatu generasi

kenegaraan berikutnya.

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

75

4.6.3 Wayangan Menjadi Agenda Desa, Setiap 2 Tahun Sekali

Diadakan Wayangan Dalam Ritual Sedekah Bumi di Desa

Bejalen.

Gambar 7. Acara Wayangan dalam ritual Sedekah Bumi di Desa Wisata Bejalen.

Sumber : Foto, 15 Desember 2012, pukul 21.00 Wib.

Pada tahun 2006 awal dimana saat kepemimpinan Pak Sugih, melakukan

komunikasi politik dengan menetapkan kesenian wayang kulit untuk di tampilkan

setiap 2 tahun sekali dalam acara ritual sedekah bumi. Menurut salah satu tokoh

masyarakat Desa Bejalen yaitu Pak Hardi yang merupakan, sesepuh/ Tokoh dan

Budayawan dari Desa Bejalen, bekerjasama dengan kepala desa yaitu Pak Sugih

untuk membuat program dimana setiap 2 tahun sekali dalam ritual sedekah bumi di

adakanya pertunjukan wayang kulit, berikut ini keterangan dari Pak Hardi:

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

76

“ program adanya wayangan ditetapkan pada tahun 2006 itu saya kalau tidak salah sebagai

ketua panitia…bekerjasama dengan perangkat desa/ lurah baru Pak Sugih membuat program

untuk menetapkan wayangan diadakan 2 tahun sekali setiap acara ritual sedekah bumi, dan

membuat program arak-arakan/pawai karena desa bejalen ada cikal bakal desa yaitu Kyai

Gozali yang diyakini oleh masyarakat orang yang pertama kali tinggal di desa ini.. 30

.”

Dalam keterangan salah satu tokoh masyarakat desa yaitu Pak Hardi dimana

seperti yang telah beliau katakan penetapan program wayangan 2 tahun sekali dalam

ritual sedekah bumi merupakan gebrakan oleh Pak Sugih pada awal menjadi lurah.

Keterlibatan Pak Sugih yang bekerja sama dengan salah satu tokoh masyarakat yaitu

Pak Hardi dalam menetapkan wayangan 2 tahun sekali diadakan didalam ritual

sedekah bumi, sebagai kepala desa Pak Sugih secara tidak langsung beliau melakukan

proses komunikasi politik diawal-awal kepemimpinannya, hal tersebut merupakan

langkah awal untuk menarik simpati masyarakat desa, dimana sebagai pemimpin

beliau membuat perubahan-perubahan untuk membuat citranya lebih baik di dalam

masyarakat Desa Bejalen. Untuk memperkuat keterangan diatas Menurut Alfian

(1993), komunikasi politik diasumsikan sebagai suatu yang menjadikan sistem politik

itu hidup dan dinamis. Komunikasi politik mempersembahkan kegiatan sistem

politik, sehingga aspirasi dan kepentingan dikonversikan menjadi sebuah peraturan

yang berlaku di daerah.

30

Wawancara pukul 19.00 Wib, 21 Maret 2013, di Kediaman Pak Hardi (Sesepuh,Tokoh Masyarakat

Desa) Desa Bejalen.

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

77

Dengan demikian segala pola pemikiran, ide atau upaya untuk mencapai

pengaruh, hanya dengan komunikasi dapat tercapainya segala sesuatu yang

diharapkan, karena pada hakikatnya segala pikiran atau ide dan kebijakan (policy)

harus ada yang menyampaikan dan ada yang menerimanya, proses tersebut adalah

proses komunikasi (Kantaprawira 1983:25).

4.6.4 Pembangunan Spritual Budaya.

Gambar 8. Lokasi kampung Apung Rawa Desa Bejalen. Sumber : Foto, 8 Maret,

Pukul 11.00 Wib.

Dalam pembangunan spiritual budaya di Desa Bejalen sejak tahun 2006

sampai tahun 2012, bersama Dinas Pariwisata, Pak Sugih dan Pemerintahan desa

telah membentuk Pokja wisata Desa Bejalen dan menghidupkan karang taruna untuk

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

78

tampil didepan serta mendorong warga tentang apa saja yang bisa dijual, berbagai

upaya yang dilakukan terutama ciri khas Desa Bejalen yang dulu terkenal salak

bejalen, tanaman buah teratai yang bisa dibuat jenang teratai. Meningkatkan hasil

ikan Rawa Pening Rempeyek Kompoi, Rempeyek Udang, Rempeyek Wader Pari

juga Telor Asin Mbah Birah, serta penyewaan Stoomboat dan perahu.

Membangkitkan kembali kesenian Kuda Lumping, Kuda Blarak, Klotekan Lesung

oleh ibu-ibu dan kesenian Keroncong Campur Sari, disamping kegiatan Ritual

Sedekah Bumi dan Khol Mbah Kyai Gozali sebagai cikal bakal desa bejalen yang

dilaksanakan setiap satu tahun sekali pada bulan Desember dan arak-arakan/pawai

tradisional dari desa menuju ke makam Kyai Gozali.

Dalam pembangunan yang telah Pak Sugih lakukan dan pada tahun 2012

kemarin, dibuatlah obyek wisata Kampung Rawa pada tanah Bondo Desa (milik

desa) ± 5,5 hektare, yang bekerja sama dengan kelompok tani/nelayan Desa

Tambakboyo dan pihak penyandang dana yaitu perusahaan BPR Arta Prima. Seperti

keterangan dari Pak Sugih sebagai berikut ini:

“dalam pembangunan wisata kampung rawa pada tahun 2012, harapkan saya dimana

terwujudnya Desa Bejalen memang di canangkan menjadi desa wisata sesuai dengan intruksi

Gubernur Jawa Tengah, selain itu mas….pembangunan wisata ini bertujuan untuk

menciptakan lapangan pekerjaan, untuk memperdayakan masyarakat dan meningkatkan PAD

khususnya Desa Bejalen dan pada umumnya Kab.Semarang.31

31

Wawancara pukul 18.30, 8 Desember 2012, Pak Sugih (kepala desa bejalen)di Balai Desa Bejalen.

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

79

Dalam keterangan Pak Sugih terlihat jelas dimana beliau mempunyai

keinginan untuk melakukan komunikasi politik dengan mensukseskan programnya

dimana dalam pembangunan wisata kampung rawa bertujuan untuk membuat citranya

didalam masyarakat desa lebih baik, sehingga masyarakat menaruh harapan lebih

kepadanya. Komunikasi politik yang dilakukan pada awal kepemimpinannya menjadi

kepala desa hingga saat akan menjelang pemilihan kepala desa lagi Pak Sugih

melakukan komunikasi politik yang begitu besar terhadap Desa Bejalen, dari

pembangunan fisik desa hingga menjadikan desa yang tadinya hanya desa biasa

hingga menjadi desa wisata, begitu besar budi Pak Sugih dalam membangun Desa

Bejalen.

Pembangunan desa yang begitu banyak yang telah dilakukan oleh Pak Sugih,

sehingga membuat masyarakat lebih simpati dan puas atas hasil kinerjanya, sehingga

lebih besar harapan untuk memenangkan pemilihan pilkades. Hal tersebut terlihat

jelas dimana yang telah dilakukanya membuahkan hasil, sehingga dirinya terpilih lagi

menjadi kepala desa periode 2012-2018.

Sebagai pendukung komunikasi politik yang dilakukan oleh Pak Sugih

menurut pendapat, Leonard W. Dood dalam Nimmo (2000:30) menyarankan jenis-

jenis hal yang patut diketahui mengenai mereka: ”Komunikator dapat dianalisis

sebagai dirinya sendiri. Sikapnya terhadap khalayak potensialnya, martabat yang

diberikannya kepada mereka sebagai manusia, dapat mempengaruhi komunikasi yang

dihasilkannya; jadi jika ia mengira mereka itu bodoh, ia akan menyesuaikan nada

Page 34: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

80

pesannya dengan tingkat yang sama rendahnya. Ia sendiri memiki kemampuan-

kemampuan tertentu yang dapat dikonseptualkan sesuai dengan kemampuan akalnya,

pengalamannya sebagai komunikator dengan khalayak yang serupa atau yang tak

serupa, dan peran yang dimainkan di dalam kepribadiannya oleh motif untuk

berkomukasi 32

.

4.7. Komunikasi Politik Yang Dilakukan Oleh Pak Sugih Pada Ritual “Sedekah

Bumi” di Desa Wisata Bejalen.

Ritual sedekah bumi yang terselenggara pada “Sabtu Pon” tanggal 15

Desember 2012 di Desa Bejalen kemarin merupakan ungkapan syukur dari

masyarakat desa atas hasil panen padi, salak hasil ikan dari Rawa Pening kepada

Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kenikmatan dan kesejahteraan bagi

manusia di alam semesta, dan mengucapkan syukur kepada pendiri Desa Bejalen

yaitu Mbah Kyai Gozali.

Dalam acara ritual sedekah bumi yang dilakukan di Desa Bejalen secara tidak

biasa terjadi perubahan cara ritual dimana tidak adanya arak-arakan/khol ke makam

Mbah kyai Gozali, dan dialihkan menjadi acara pengajian akbar, bahkan ada salah

satu ritual yang dihilangkan dan diganti yaitu tidak adanya sesaji-sesaji yang biasanya

berada di tempat-tempat yang dianggap “wingit” (dikeramatkan) oleh masyarakat

setempat.

32

Public opinion and propaganda, Archon Books, Hamdem, Conn.,1966,hal.559-560.

Page 35: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

81

Dari perubahan-perubahan cara ritual sedekah bumi di Desa Bejalen untuk

tahun 2012 ini karena adanya pemilihan kepala desa (Pilkades). Setelah diteliti lebih

mendalam ritual sedekah bumi di Desa Bejalen ternyata dijadikan salah satu alat

komunikasi politik oleh salah satu calon kepala desa yaitu Pak Sugih dalam

pemilihan (Pilkades), hingga terpilih kembali menjadi kepala desa untuk periode

2012-2018 dalam pemilihan kepala desa tersebut.

Adanya bentuk-bentuk komunikasi politik yang dilakukan oleh Pak Sugih

dalam ritual adat yaitu ritual Sedekah Bumi pada tahun 2012 ini, untuk lebih jelasnya,

bentuk-bentuk komunikasi politik apa saja yang dilakukan oleh Pak Sugih dalam

ritual sedekah bumi sebagai berikut ini:

1) Ide dan sumbangan dana dalam acara Khoul Mbah Kyai Gozali

“Pengajian Akbar”.

2) Sumbangan dana dalam acara ritual “Sedekah Bumi”.

3) Pidato yang memberikan janji-janji pembangunan desa dalam acara

“Hajatan Sedekah desa” atau “Sedekahan”.

4) Ide untuk membeli mesin pemotong rumput dalam acara “bersih-bersih

desa”.

Dari beberapa bentuk komunikasi politik yang dilakukan oleh Pak Sugih

dalam acara media ritual adat yaitu ritual Sedekah Bumi dari memberikan Ide dan

Sumbangan dana dalam acara “Pengajian Akbar”, Sumbangan dana dalam acara

Page 36: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

82

ritual “Sedekah Bumi”, Pidato yang memberikan janji-janji pembangunan desa dalam

acara “Hajatan Sedekah desa” atau “Sedekahan”, Ide atau janji untuk menyumbang

mesin pemotong rumput dalam acara “bersih-bersih desa”, berikut penjelasannya:

4.7.1 Ide dan Sumbangan Dana Dalam Acara Khoul Mbah Kyai Gozali

“Pengajian Akbar”.

Gambar 9. Acara “Pengajian Akbar” salah satu acara sedekah bumi.

Sumber : Foto, 12 November 2012, Pukul 20.00 Wib.

Acara “Pengajian Akbar” yang di selenggarakan di Desa Bejalen pada tanggal

8-12 November 2012 kemarin, merupakan salah satu dari acara ritual sedekah bumi

yang dilakukan Desa Bejalen pada hari “Sabtu Pon” tanggal 15 Desember 2012.

Pengajian Akbar merupakan pengganti acara arak-arakan/khol ke makam Mbah Kyai

Page 37: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

83

Gozali, dimana dalam acara Pengajian Akbar terdapat tiga acara yang pertama

“Bersih Maqom dan Zairah Maqom” pada hari Kamis tanggal 8 November 2012,

acara kedua “Tahtimur Qur’an” pada hari Minggu tanggal 11 November 2012, dan

“Pengajian Akbar” pada hari Senin 12 November 2012 yang dilakukan pada malam

hari pukul 19.30 Wib. Pergantian acara yang semula harusnya arak-arakan/khol

kemakam Kyai Gozali, menjadi acara Pangajian Akbar merupakan salah satu

komunikasi politik yang dilakukan oleh Pak Sugih sebelum menjelang pemilihan

kepala desa, seperti keterangan Pak Hardi sebagai penasehat panitia Pengajian Akbar

sebagai berikut:

“…..saat acara pengajian kemarin mas..pada rapat tanggal berapa tidak begitu ingat saya tapi

sekitar pertengahan bulan September, pada rapat itu beliau (Pak Sugih ) memberikan usulan

kepada perangkat desa yang hadir pada rapat itu bagaimana kalau sebagai pengalihan arak-

arakan/khol Kyai Gozali..dengan mengadakan Pengajian Akbar seperti tahun 2006 lalu,

karena Desa Bejalen merupakan desa wisata religi.. 33

”.

Demikian juga seperti keterangan dari ketua panitia Pengajian Akbar yaitu

Pak Margo berikut keterangan dari beliau:

“ ..acara arak-arakan/Haul kemakam Kyai Gozali yang seperti biasanya dilakukan setelah

sedekah desa atau pada hari minggunya tidak ditiadakan mas…saat pertemuan perangkat desa

kalau tidak salah pada bulan September….perangkat desa, sesepuh desa sepakat untuk

mengalihkan/mengganti acara arak-arakan dengan acara Khoul Mbah Kyai Gozali pengajian

33

Wawancara pukul 19.00 Wib, 5 Maret 2013, di Kediaman Pak Hardi ( sesepuh,tokoh masyarakat

desa).

Page 38: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

84

akbar…usulan saya yang bekerja sama dengan mas Bagus dan pak kepala desa untuk

mengadakan acara Pengajian Akbar..34

Hal serupa juga pernah dikatakan oleh koordinator/PLH ritual sedekah bumi

Pak Jadik saat rapat ritual sedekah bumi yang ketiga/rapat terakhir sebelum ritual

Sedekah Bumi dilaksanakan, berikut ini keterangannya:

“arak-arakan yang biasanya ada setelah ritual sedekah bumi atau tepatnya hari

minggunya..untuk tahun ini tidak ada..”kholnya” hanya ada pada waktu H-20 kali

ya….dengan acara Pengajian Akbar..untuk arak-arakan tahun ini tidak ada karena bertepatan

dengan pemilihan kepala desa..kalau tidak salah Pengajian Akbar usulan dari Pak Margo yang

berkerja sama dengan Pak Bagus dan pak lurah..karena desa bejalen merupakan desa wisata

religiusnya…35

Dari keterangan Pak Hardi (Sesepuh, Tokoh Masyarakat Desa), Pak Margo

(ketua panitia pengajian akbar) dan Pak Jadik (PLH sedekah desa) terlihat jelas

dimana ada unsur-unsur komunikasi politik yang dilakukan oleh Pak Sugih dalam

acara Pengajian Akbar untuk mengejar tujuan politiknya maka dilakukan berbagai

relasi dan jaringan dalam mensosialisasikan visi dan misi politiknya, agar namanya

lebih baik di mata masyarakat Desa Bejalen sehingga dalam pemilihan kepala desa

pada bulan Desember 2012 bisa terpilih kembali menjadi kepala desa periode 2012-

2018.

34

Wawancara pukul 16.40 Wib, Tanggal 15 Maret 2012 Dikediaman Pak Margo (ketua panitia

pengajian akbar) Desa Bejalen. 35

Wawancara pukul 19.30 Wib, Tanggal 8 Desember 2012., Dibalai desa wawancara dengan Pak

Jadik(Koordinator/PLH sedekah desa) .

Page 39: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

85

Komunikasi politik yang dilakukan oleh Pak Sugih bukan hanya memberikan

sebuah ide untuk acara “Pengajian Akbar” saja tetapi juga memberikan sumbangan

dana untuk acara Pengajian Akbar sebesar Rp. 500.000,00 (Lima Ratus Ribu

Rupiah), data yang diperoleh dari pembukuan ketua panitia pengajian akbar yaitu Pak

Margo, terlihat nama Pak Sugih sebagai penyumbangan dana dalam acara Pengajian

Akbar.

Seperti yang disampaikan oleh bendahara Pak Bagus panitia Pengajian Akbar

dalam rapat pertama tanggal 19 Oktober 2012 sebagai berikut:

“…dari swadaya masyarakat Desa Bejalen pada tanggal 19 oktober 2012 ini dari Rt.01-Rt10

pendapatan dana yang masuk sebesar Rp.2.755.000,00…dan mendapatkan dana tambahan

dari Pak Sugih sebesar Rp.500.000,00..jadi pemasukan dana untuk tanggal 19 Oktober 2012

ini dari swadaya masyarakat ditambah dengan sumbangan dana dari Pak Sugih sebesar

Rp.3.255.000,00…36

Hal serupa juga diutarakan oleh sekretaris acara pengajian akbar yaitu Pak

Jafar saat menyaksikan bantuan dana dari Pak Sugih yang diberikan kepada panitia,

sebagai berikut ini keterangan beliau:

36

Wawancara pukul 19.30 Wib. Tanggal 19 Oktober 2012. Pak Bagus ( bendahara Pengajian

Akbar)Dibalai desa pada rapat panitia pengajian akbar,

Page 40: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

86

“….pada rapat pertama tanggal 19 Oktober 2012 Pak Sugih memberikan dana sebesar

Rp.500.000,00 sebagai donator dalam acara pengajian akbar..yang diterima oleh bendahara

pengajian akbar.37

Dalam hal ini Pak Sugih sebagai calon kepala desa yang akan mencalonkan

lagi dalam pemilihan Pilkades tahun 2012 memanfaatkan kedudukannya sebagai

pemimpin desa untuk melakukan aktifitas politik yang berupa memberikan ide dan

sumbangan dana dalam acara ritual Sedekah Desa ”Pengajian Akbar” untuk tujuan

tertentu. Menurut Ralph M. Stogdill (dalam Nimmo 2005:38) mengatakan bahwa

kepemimpinan melibatkan proses kelompok, pengaruh kepribadian, seni meminta

kerelaan, penggunaan pengaruh, persuasi, pencapaian tujuan, interaksi, peran-peran

yang diperbedakan dan pembentukan struktur dalam kelompok-kelompok 38

.

Terlihat jelas bahwa media ritual sedekah bumi di Desa Wisata Bejalen yaitu

dalam acara Pengajian Akbar dijadikan salah satu alat komunikasi politik untuk

tujuan pribadi Pak Sugih agar masyarakat Desa Bejalen memberikan suara untuk

memilih beliau dalam pemilihan Pilkades pada tanggal 2 Desember 2012. Berikut ini

table laporan pertanggung jawaban keuangan kegiatan Haul Simbah Kyai Gozali:

37

Wawancara pukul 19.30 Wib. Tanggal 19 Oktober 2012, Pak Jafar ( Sekretaris Pengajian Akbar)

Dibalai Desa rapat panitia pengajian akbar. 38

Handbook of Leadership, The Free Press, New York, 1974 hal 7-14.

Page 41: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

87

Table 5. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Kegiatan Haul Simbah Kyai

Gozali Tahun 1434 H/ 2012. Desa Bejalen Kec.Ambarawa.

No Uraian Masuk Keluar

Checking I ( 19/10/2012)

1 Rt. 01-05 Rp. 1.425.000,00

2 Rt. 06 Rp. 825.000,00

3 Rt. 07 Rp. 255.000,00

4 Rt.08-10 Rp. 250.000,00

5 Pak Sugih Rp. 500.000,00

Checking II ( 5/11/2012)

1 Rt. 01 Rp. 200.000,00

2 Rt. 02 Rp. 194.000,00

3 Rt. 03 Rp. 125.000,00

4 Rt. 04 Rp. 157.000,00

5 Rt. 05 Rp. 80.000,00

6 Rt. 06 Rp. 90.000,00

7 Rt. 07 Rp. 285.000,00

8 Rt. 08 Rp. 300.000,00

9 Rt. 09 Rp. 271.000,00

Page 42: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

88

10 Rt. 10 Rp. 285.000,00

11 Donatur Dusun Bejalen

Timur

Rp. 1.000.000,00

12 Donatur Dusun Bejalen

Barat

Rp. 400.000,00

13 Hamba Allah Rp. 4.000.000,00

13 Tambahan Donatur Rp. 75.000,00

14 Agus. P. Rp. 500.000,00

15 Sisa Qur’an Romadhon. Rp. 500.000,00

16 Baitul Amal Rp. 1.000,000,00

Jumlah Rp. 12.717.000,00

Sumber : Pembukuan Ketua Panitia Pengajian Akbar 2012.

Dari tabel pembukuan tentang pendapatan biaya untuk acara Pengajian Akbar

terlihat dimana Pak Sugih memberikan sumbangan sebesar Rp. 500.000,00 kepada

panitia untuk terselenggaranya acara Pengajian Akbar 2012. Dari kedua bentuk

komunikasi politik yang dilakukan oleh Pak Sugih dari memberikan “ide” untuk

pergantian arak-arakan dengan acara Khoul Mbah Kyai Gozali “Pengajian Akbar”,

dan memberikan sumbangan dana, secara tidak langsung Pak Sugih melakukan

bentuk komunikasi politik dalam media ritual adat yaitu dalam acara Pengajian Akbar

tersebut untuk membangun citra di masyarakat desa agar masyarakat memberikan

suara dalam Pilkades bulan Desember 2012.

Page 43: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

89

Joseph Klapper (dalam Rivers: 2003) melihat adanya kemampuan “rekayasa

kesadaran” oleh media, dan ini dinyatakannya sebagai kekuatan terpenting media,

yang bisa dimanfaatkan untuk tujuan apa pun. Rekayasa kesadaran sudah ada sejak

lama, namun media-lah yang memungkinkan hal itu dilaksanakan secara cepat dan

besar-besaran. Gibb (dalam Nimmo 2005:46) menyatakan bahwa sebagian besar dari

peran kepemimpinan komunikator politik adalah organisasi, membawa implikasi

yang penting. Sebagaimana ditunjukan oleh Gibb, komunikasi adalah” proses

terjadinya seseorang mempengaruhi orang lain” dan karena itu, “sangat penting bagi

kepemimpinan”.

Sebagai pendukung terhadap komunikasi politik oleh Pak Sugih diatas

menurut Dahlan 1999 (dalam Cangara 2009:35) menyatakan bahwa komunikasi

politik ialah suatu bidang atau disiplin yang menelaah perilaku dan kegiatan

komunikasi yang bersifat politik, mempunyai akibat politik, atau berpengaruh

terhadap perilaku politik. Dengan demikian komunikasi politik menurut Dahlan dapat

dirumuskan sebagai suatu proses pengoperan lambang-lambang atau simbol-simbol

komunikasi yang berisi pesan-pesan politik dari seseorang atau kelompok orang lain

dengan tujuan untuk membuka wawasan atau cara berpikir, serta mempengaruhi

sikap dan tingkah laku khalayak yang menjadi target politik

4.7.2 Sumbangan Dana Dalam Acara Ritual Sedekah Bumi.

Dalam acara tahuan yang di lakukan di Desa bejalen pada tanggal 15

Desember 2012 yaitu acara ritual sedekah bumi, yang merupakan acara dimana untuk

Page 44: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

90

mengucapkan syukur atas keberhasilan panen, keberhasilan dalam satu tahun hidup

bermasyarakat tidak ada halangan intinya “Tasakuran” kepada Tuhan Yang Maha

Esa. Ritual sedekah bumi yang terselenggara di Desa Bejalen terdapat bentuk

komunikasi politik yang dilakukan oleh salah satu calon kepala desa yaitu Pak Sugih

dimana beliau memberikan sumbangan dalam bentuk dana sebesar Rp. 500.000,00

kepada panitia sedekah desa demi terselenggaranya ritual sedekah bumi. Dari

keterangan bendahara sedekah bumi Pak Naryadi saat rapat ketiga/checking terakhir,

sebagai berikut ini:

“Sumbangan dana yang masuk pada checking terakhir ini sebesar Rp. 16.245.000,00…terus

mendapatkan tambahan dana dari Pak Sugih dan Pak Arya sebesar Rp.1.000.000,00 sebagai

calon kepala desa..dana diterima pada tanggal 30/11/2012….39

Begitu pula keterangan yang disampaikan oleh sekretaris sedekah bumi Pak

Soni saat menyaksikan sumbangan dana yang diberikan Pak Sugih kepada panitia

sedekah bumi 2012, sebagai berikut ini keterangan beliau:

“….pada tanggal 30 November 2012 saya dengan Pak Naryadi menerima dana dari Pak

Sugih sebesar Rp.500.000,00, beliau menyumbang sebagai donator dan saat itu status beliau

bakal calon kepala desa mas…40

Hal serupa juga diutarakan oleh Pak Jadik dalam rapat ketiga dibalai desa

Bejalen, berikut ini keterangan beliau:

39

Wawancara pukul 19.00 Wib, Tanggal 8 Desember 2012. Pak Naryadi( Bendahara sedekah bumi)

rapat panitia sedekah bumi di balai desa, 40

Wawancara pukul 19.00 Wib.Tanggal 8 Desember 2012, Pak Soni ( Sekretaris sedekah bumi) rapat

panitia sedekah bumi di balai desa.

Page 45: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

91

“….waktu meminta/menerima sumbangan dana sebesar Rp.500.000,00 dari pak

Sugih…status beliaukan masih bakal calon kepala desa….beliau menyumbang sebagai

donator dalam acara ritual sedekah desa dan diterima oleh panitia…41

Dari keterangan Pak Naryadi, Pak Soni dan Pak Jadik terlihat jelas bahwa Pak

Sugih memberikan sumbangan sebesar Rp.500.000,00, secara tidak langsung Pak

Sugih melakukan aktivitas politik dalam media ritual Sedekah Bumi dengan

memberikan sumbangan dana kepada panitia Sedekah Bumi. Untuk lebih jelasnya

berikut laporan pemasukan keuangan dari tanggal 18 November 2012 sampai tanggal

8 Desember 2012, sebagai berikut ini:

Table 6. Laporan Pemasukan Keuangan Acara Ritual Sedekah Bumi 2012

No Uraian Masuk Keluar

Checking I ( 18/11/2012)

1 Rt. 01 Rp. 800.000,00 ATK. Rp. 150.000

2 Rt. 02 Rp. 2.120.000,00

3 Rt. 03 Rp. 1.560.000,00

4 Rt. 04 Rp. 1.420.000,00

5 Rt. 05 Rp. 675.000,00

6 Rt. 06 Rp. 675.000,00

7 Rt. 07 Rp. 2.120.000,00

41

Wawancara pukul 19.00 Wib, Tanggal 8 Desember 2012, dibalai desa oleh Pak Jadik ( PLH sedekah

desa) rapat panitia sedekah desa.

Page 46: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

92

8 Rt. 08 Rp. 620.000,00

9 Rt. 09 Rp. 1.430.000,00

10 Rt. 10 Rp. 1.930.000,00

Tanggal 30/11/2012

1 Pak Sugih Rp. 500.000,00

2 Pak Arya Rp. 500.000,00

Checking III (8/12/2012)

1 Rt. 01 Rp. _

2 Rt. 02 Rp. 120.000,00

3 Rt. 03 Rp. 445.000,00

4 Rt. 04 Rp. 430.000,00

5 Rt. 05 Rp. 390.000,00

6 Rt. 06 Rp. 150.000,00

7 Rt. 07 Rp. _

8 Rt. 08 Rp. 440.000,00

9 Rt. 09 Rp. 20.000,00

10 Rt. 10 Rp. 50.000,00

Jumlah Rp. 16.245.000,00

Sumber : Pembukuan Panitian Sedekah Bumi 2012.

Page 47: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

93

Dari data pembukuan diatas dimana ada intervensi Pak Sugih dalam ritual

Sedekah Bumi dengan memberikan sumbangan dana, yang secara tidak langsung Pak

Sugih menggunakan media ritual sedekah bumi tersebut sebagai alat komunikasi

politik, demi membangun citra di dalam masyarakat Desa Bejalen agar masyarakat

memberikan suara dalam pemilihan Pilkades. Sehingga dalam pemilihan kepala desa

pada tanggal 2 Desember 2012 beliau bisa terpilih kembali untuk yang kedua kalinya

menjadi kepala desa periode 2012-2018 dengan menggunakan media ritual sedekah

bumi sebagai salah satu alat politiknya untuk menyampaikan visi dan misi politiknya.

Sebagai pendukung pendapat tentang memberikan sumbangan dana dalam

acara ritual sedekah bumi merupakan salah satu bentuk komunikasi politik, menurut

Mcnair (2003) dalam bukunya“ Introduction to Politicial Communication

”menyatakan bahwa“ political communication as pure discussion about the

allocation of public resources (revenues), official authority ( who is given the power

to make legal, legislative and executive decision), and official sanctions (what the

state reward or punisher).”

Jadi komunikasi politik menurut McNair murni membicarakan tentang alokasi

sumber daya publik yang memiliki nilai, apakah itu nilai kekuasaan atau nilai

ekonomi, petugas yang memiliki kewenangan untuk memberi kekuasaan dan

keputusan dalam pembuatan undang-undang atau aturan, apakah itu legeslatif atau

eksekutif, serta sanksi-sanksi, apakah itu dalam bentuk hadiah atau denda.

Page 48: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

94

Sebagai pendukung pendapat McNalir menurut Nimmo (2000:8) mengartikan

politik sebagai kegiatan orang secara kolektif yang mengatur perbuatan mereka di

dalam kondisi konflik sosial. Dalam berbagai hal orang berbeda satu sama lain –

jasmani, bakat, emosi, kebutuhan, cita-cita, inisiatif , perilaku, dan sebagainya

4.7.3 Pidato Yang Memberikan Janji-Janji Pembangunan Desa Dalam

Acara “Hajatan Sedekah Desa” atau “Sedekahan”.

Gambar 10. Pidato Pak Sugih dalam acara “Sedekahan” ritual Sedekah Bumi.

Sumber : Foto, 15 Desember 2012, pukul 17.00 Wib.

Dalam pidato Pak Sugih saat memberikan sambutan di acara “Hajatan

Sedekah Desa” atau “Sedekahan” acara sedekahan merupakan acara inti dari ritual

sedekah bumi, dimana di selah-selah pidatonya Pak Sugih melakukan bentuk

Page 49: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

95

komunikasi politik dengan memberikan janji-janji kepada masyarakat Desa Bejalen

yang berupa pembangun talut sungai, meneruskan pembanngunan jalan, membuat

rumah produkasi sablon yang akan dikelola oleh karang taruna Desa Bejalen,

sehingga warga Bejalen khususnya muda-mudi bisa bekerja dan mengurangi angkat

pengangguran di Desa Bejalen. Seperti keterangan yang telah disampaikan oleh Pak

Sugih dalam pidatonya sebagai berikut ini:

“….dalam program saya dalam waktu dekat-dekat ini…saya akan meneruskan melakukan

pembangunan desa..pertama-tama saya akan membangun talut sungai dari depan masjid

sampai arah jembatan besar..dan saya sudah mempunyai rencana dengan perangkat desa

untuk membuka rumah produksi sablon, membeli alat sablon dan melatih masyarakat desa

khusunya bagi muda-mudi desa bejalen agar bisa berkarya…tujuannya untuk mengurangi

angka pengangguran di desa….42

.”

Dari keterangan yang disampaikan oleh Pak Sugih terlihat jelas dimana beliau

memberikan janji-janji yang berupa “pembangunan talut sungai dan membuka rumah

produksi sablon” kepada masyarakat Bejalen saat acara “Sedekahan”. Dari yang

disampaikan oleh Pak Sugih merupakan salah satu bentuk komunikasi politik dimana

beliau menyampaikan ide, gagasan demi membangun citra yang baik dalam

masyarakat Desa Bejalen dengan memberikan janji-janji pembangunan desa melalui

media ritual sedekah bumi dalam acara “Sedekahan”.

42

Wawancara pukul 17.00 Wib, 15 Desember 2012, Pak Sugih ( dalam pidato acara sedekahan), di

Balai Desa.

Page 50: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

96

Bukan hanya membangun talut sungai dan membuka rumah produksi sablon

Pak Sugih juga menyampaikan kepada masyarakat untuk meneruskan pembangunan

jalan, seperti berikut ini keterangan yang disampaikan dalam pidatonya:

“…setelah membangun talut sungai dan membuka rumah sablon saya akan membenahi

infrastruktur desa… saya juga sudah menyiapkan dana dan paving untuk pembangunan jalan

dari Rt.07, Rt 03 sampai dengan depan TK Al Hidayah 43

Dari beberapa keterangan yang disampaikan oleh Pak Sugih dalam acara

“Sedekahan” terlihat sangat jelas bahwa beliau secara tidak langsung memberikan

janji-janji kepada masyarakat desa yang isi janji-janji tersebut dari pembangunan talut

sungai, pembuatan rumah sablon, pelatihan, paving jalan. Hal-hal tersebut merupakan

salah satu bentuk komunikasi politik yang dilakukan oleh Pak Sugih yang

menjadikan media sedekah bumi dalam acara “sedekahan” sebagai alat komunikasi

politiknya, sehingga citranya semakin baik dalam masyarakat bejalen dan

membuatnya masyarakat desa memberikan suaranya untuk memilih beliau dalam

pemilihan kepala desa periode 2012-2018.

Sebagai pendukung penjelasan mengenai pesan-pesan komunikasi politik

yang disampaikan melalui janji-janji pembangunan dalam pidato Pak Sugih dalam

acara sedekahan psikologis khalayak, sehingga mereka dapat mengikuti pesan-pesan

yang disampaikan menurut Heilman dan gerbner (dalam Cangara 2009: 268)

menyatakan bahwa dalam risetnya menemukan bahwa khalayak cenderung menerima

43

Wawancara pukul 17.00 Wib, 15 Desember 2012, di Balai Desa.

Page 51: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

97

pesan atau ide yang penuh janji-janji dari pada pesan yang disertai ancaman. Cangara

(2009: 269) penyusunan pesan yang penuh dengan dorongan ( motivation appeal),

merupakan teknik penyusunan pesan yang dibuat bukan karena janji-janji, tetapi

disusun untuk menumbuhkan pengaruh internal itu.

Dengan demikian segala pola pemikiran, ide atau upaya untuk mencapai

pengaruh, hanya dengan komunikasi dapat tercapainya segala sesuatu yang

diharapkan, karena pada hakikatnya segala pikiran atau ide dan kebijakan (policy)

harus ada yang menyampaikan dan ada yang menerimanya, proses tersebut adalah

proses komunikasi (Kantaprawira 1983:25).

Gambar 11. Berikut ini pembuktian janji-janji Pak Sugih dalam membangun

Talut sungai, perbaikan jalan dan paving dan pelatihan sablon bagi warga desa:

Page 52: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

98

Sumber : Gambar/foto diambil, pukul 10.30 Wib, tanggal 2 Maret 2013.

4.7.4 Ide Untuk Membeli Mesin Pemotong Rumput dalam Acara “

Bersih-bersih Desa”.

Gambar 12. Acara “Bersih-Bersih Desa” ritual Sedekah Bumi Bejalen.

Sumber : Foto, 15 Desember 2012, pukul 07.30 Wib.

Page 53: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

99

Dalam acara ritual adat sedekah bumi di Desa Bejalen pada tanggal 15

Desember 2012 kemarin, dimana salah satu acara yaitu “resik-resik deso” ( bersih-

bersih desa) merupakan acara yang rutin dan selalu ada dalam acara ritual sedekah

bumi di Desa Bejalen. Dalam acara bersih-bersih desa ini, dimana saat rapat panitia

sedekah desa yang ke-tiga/terakhir Pak Sugih sebagai calon kepala desa memberikan

usulan kepada panitia sedekah desa untuk membeli/menyumbang alat pemotong

rumput yang akan digunakan dalam acara bersih-bersih desa. Berikut ini keterangan

dari Pak Sugih dalam rapat dengan panitia sedekah bumi beliau memberikan ide

untuk menyumbang alat pemotong rumput untuk desa yang akan dipergunakan untuk

acara bersih-bersih desa:

“….dari pada uang 2juta untuk subsidi per Rt mendingan ditambahi 1 juta lagi dibelikan alat

pemotong rumput supaya dalam acara bersih-bersih memudahkan warga…biar dalam acara

sedekah desa selanjutnya tetap bisa digunakan terus dalam acara resik-resik desa, kerja bakti

dan lain sebagainya…….44

Dari keterangan Pak Sugih dalam memberikan usulan untuk memberikan alat

pemotong rumput untuk desa, terlihat jelas dimana dalam isi dan maksud ucapan dari

Pak Sugih mengandung unsur-unsur tujuan untuk melakukan komuniasi politik dalam

rapat tersebut. Pada saat acara bersih-bersih desa pada tanggal 15 Desember 2012

pagi harinya memang terbukti bahwa Pak Sugih memberikan/menyumbang alat

pemotong rumput yang telah dipergunakan oleh salah satu warga desa untuk

44

Wawancara pukul 19.30 Wib. Tanggal 8 Desember 2012, dibalai desa oleh Pak Sugih ( kepala desa)

dalam rapat panitia sedekah bumi.

Page 54: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

100

membersihkan rumput dalam acara bersih-bersih desa, berikut ini keterangan dari

salah satu warga yang menggunakan alat mesin pemotong rumput saat acara bersih-

bersih desa:

“…..injeh mas niki alat pemotong rumput dari desa…kabarnya desa/Pak Sugih membeli alat

ini untuk desa agar bisa digunakan dalam acara bersih-bersih desa, kerja bakti agar lebih

mudah mas…45

Begitu pula keterangan yang disampaikan oleh Pak Hardi ( Sesepuh desa,

Tokoh Masyarakat Desa) sebagai berikut ini:

“…..iya mas…acara resik-resik deso ( bersih-bersih desa) sekarang memakai alat pemotong

rumput…kalau nda salah atas usulan dari Pak Sugih untuk membeli alat pemotong rumput

untuk acara bersih-bersih desa …46

Komunikasi politik yang dilakukan oleh Pak Sugih dengan membeli/

menyumbang alat pemotong rumput bertujuan untuk menarik simpati dari masyarakat

Desa Bejalen, sehingga namanya manjadi lebih baik lagi dimata masyarakat desa.

Semua peristiwa komunikasi yang dilakukan, termasuk kampanye politik mempunyai

tujuan, yakni memengaruhi target sasaran. Pengaruh dan efek ialah perbedaan yang

dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima

pesan ( Stuart dan Jamias dalam Cangara, 2007). Lasswell (dalam Varma, 1995:258)

memandang orientasi komunikasi politik telah menjadikan dua hal sangat jelas:

45

Wawancara pukul 10.30 Wib. Tanggal 13 Desember 2012, dijalan menuju bejalen oleh salah warga. 46

Wawancara pukul 18.30 Wib. Tanggal 5 Januari 2013, di kediaman Pak Hardi.

Page 55: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

101

pertama, bahwa komunikasi politik selalu berorientasi pada nilai atau berusaha

mencapai tujuan; nilai-nilai dan tujuan itu sendiri dibentuk di dalam dan oleh proses

perilaku yang sesungguhnya merupakan suatu bagian; dan kedua, bahwa komunikai

politik bertujuan menjangkau masa depan dan bersifat mengantisipasi serta

berhubungan dengan masa lampau dan senantiasa memperhatikan kejadian masa lalu.

Sebagai pendukung penjelasan diatas tentang komunikasi politik yang

dilakukan oleh Pak Sugih dalam memberikan sumbangan alat pemotong rumput

dalam acara bersih-bersih desa menurut pendapat Leonard W. Dood dalam Nimmo

(2000:30) menyarankan jenis-jenis hal yang patut diketahui mengenai mereka:

”Komunikator dapat dianalisis sebagai dirinya sendiri. Sikapnya terhadap khalayak

potensialnya, martabat yang diberikannya kepada mereka sebagai manusia, dapat

mempengaruhi komunikasi yang dihasilkannya; jadi jika ia mengira mereka itu

bodoh, ia akan menyesuaikan nada pesannya dengan tingkat yang sama rendahnya. Ia

sendiri memiki kemampuan-kemampuan tertentu yang dapat dikonseptualkan sesuai

dengan kemampuan akalnya, pengalamannya sebagai komunikator dengan khalayak

yang serupa atau yang tak serupa, dan peran yang dimainkan di dalam kepribadiannya

oleh motif untuk berkomukasi.

Page 56: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3840/5/T1_362008056_BAB IV.pdf · Bertujuan mengirim doa untuk mengucap syukur atas hasil

102

Gambar. 13 Sumbangan alat pemotong rumput acara “Bersih-Bersih Desa”,

Sumber : Foto, 15 Desember 2012, Pukul 09.00 Wib.