22
26 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Analisa Deskripsi Variabel Disiplin Belajar (X 1 ) 4.1.1.1 Disiplin Belajar di kampus (X 1.1 ) Hal yang diukur dalam disiplin belajar mahasiswa ketika berada di kampus yaitu keseluruhan sikap dan tindakan mahasiswa biologi angkatan 2012 yang ditunjukan dalam setiap perilakunya yang selalu taat dan mau melaksanakan tata tertib kampus, ketaatan masuk kelas, keaktifan serta tertib di dalam kelas. Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden dan setelah diolah maka diperoleh nilai masing-masing pernyataan dari indikator disiplin belajar di kampus (X 1.1 ) sesuai dengan jawaban responden dapat dilihat berdasarkan Tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1. Kategori, Rentang Skor, Frekwensi dan Persentase Tingkat Kedisplinan Mahasiswa Biologi angkatan 2012 di Kampus. Sumber : Data Peneliti Frekwensi tertinggi ada pada rentang skor 4,21 5,00 yaitu sebesar 67,8% mahasiswa biologi angkatan 2012 memiliki sikap dan perilaku disiplin di kampus yang sangat tinggi dan sebanyak sekitar 28,81% memiliki sikap dan perilaku disiplin di kampus yang tinggi, sisanya 3,39% memiliki sikap dan perilaku Kategori Rentang Skor Frekwensi Persentase Sangat Rendah 1,00 - 1,80 0 0,00 Rendah 1,81 - 2,60 0 0,00 Sedang 2,61 - 3,40 2 3,39 Tinggi 3,41 - 4,20 17 28,81 Sangat Tinggi 4,21 - 5,00 40 67,80 59 100 Variabel Disiplin (Kampus) Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil …eprints.ung.ac.id/7504/5/2013-2-2-84205-431406030-bab4... · Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil …eprints.ung.ac.id/7504/5/2013-2-2-84205-431406030-bab4... · Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden

26

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

4.1.1 Analisa Deskripsi Variabel Disiplin Belajar (X1)

4.1.1.1 Disiplin Belajar di kampus (X1.1)

Hal yang diukur dalam disiplin belajar mahasiswa ketika berada di kampus

yaitu keseluruhan sikap dan tindakan mahasiswa biologi angkatan 2012 yang

ditunjukan dalam setiap perilakunya yang selalu taat dan mau melaksanakan tata

tertib kampus, ketaatan masuk kelas, keaktifan serta tertib di dalam kelas.

Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden dan

setelah diolah maka diperoleh nilai masing-masing pernyataan dari indikator

disiplin belajar di kampus (X1.1) sesuai dengan jawaban responden dapat dilihat

berdasarkan Tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1. Kategori, Rentang Skor, Frekwensi dan Persentase Tingkat

Kedisplinan Mahasiswa Biologi angkatan 2012 di Kampus.

Sumber : Data Peneliti

Frekwensi tertinggi ada pada rentang skor 4,21 – 5,00 yaitu sebesar 67,8%

mahasiswa biologi angkatan 2012 memiliki sikap dan perilaku disiplin di kampus

yang sangat tinggi dan sebanyak sekitar 28,81% memiliki sikap dan perilaku

disiplin di kampus yang tinggi, sisanya 3,39% memiliki sikap dan perilaku

Kategori Rentang Skor Frekwensi Persentase

Sangat Rendah 1,00 - 1,80 0 0,00

Rendah 1,81 - 2,60 0 0,00

Sedang 2,61 - 3,40 2 3,39

Tinggi 3,41 - 4,20 17 28,81

Sangat Tinggi 4,21 - 5,00 40 67,80

59 100

Variabel Disiplin (Kampus)

Jumlah

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil …eprints.ung.ac.id/7504/5/2013-2-2-84205-431406030-bab4... · Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden

27

disiplin yang sedang. Hal ini dapat menggambarkan bahwa tingginya tingkat

kedisiplinan belajar mahasiswa biologi angkatan 2012 ketika berada di kampus.

4.1.1.2 Disiplin belajar di rumah (X1.2)

Hal yang diukur dalam disiplin belajar mahasiswa ketika berada di rumah

yaitu keseluruhan sikap dan tindakan mahasiswa biologi yang ditunjukan dalam

setiap perilakunya yang selalu membuat jadwal belajar dan menaati segala agenda

belajar yang telah dijadwalkan serta selalu mengerjakan tugas atau laporan

praktikum.

Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden dan

setelah diolah maka diperoleh nilai masing-masing pernyataan dari indikator

disiplin belajar di rumah (X1.2) sesuai dengan jawaban responden dapat dilihat

berdasarkan Tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2. Kategori, Rentang Skor, Frekwensi dan Persentase Tingkat

Kedisplinan Mahasiswa Biologi angkatan 2012 di Rumah.

Sumber : Data Peneliti

Dari tabel diatas terlihat bahwa tingkat kedisiplinan belajar dirumah yang

dimiliki mahasiswa biologi angkatan 2012 cukup beragam. Sekitar 8,47%

mahasiswa biologi angkatan 2012 memiliki sikap dan perilaku disiplin belajar

dirumah/kos berkategori rendah, 42,37% berkategori sedang, 38,98% berkategori

tinggi dan 10,17% berada pada kategori sangat sangat tinggi.

Kategori Rentang Skor Frekwensi Persentase

Sangat Rendah 1,00 - 1,80 0 0,00

Rendah 1,81 - 2,60 5 8,47

Sedang 2,61 - 3,40 25 42,37

Tinggi 3,41 - 4,20 23 38,98

Sangat Tinggi 4,21 - 5,00 6 10,17

59 100

Variabel Disiplin (Rumah)

Jumlah

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil …eprints.ung.ac.id/7504/5/2013-2-2-84205-431406030-bab4... · Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden

28

4.1.2 Analisa Deskripsi Variabel Motivasi Belajar (X2)

4.1.2.1 Ketekunan Belajar (X2.1)

Hal yang diukur dalam ketekunan belajar yaitu keseluruhan sikap dan

tindakan mahasiswa biologi yang menunjukan keseriusan dalam belajar.

Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden dan setelah

diolah maka diperoleh nilai masing-masing pernyataan dari indikator dari

ketekunan (X2.1) sesuai dengan jawaban responden dapat dilihat berdasarkan

Tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3. Kategori, Rentang Skor, Frekwensi dan Persentase Tingkat

Ketekunan Belajar Mahasiswa Biologi angkatan 2012.

Sumber : Data Peneliti

Frekwensi tertinggi ada pada rentang skor 4,21 – 5,00 yaitu sebanyak

sebesar 96,61% mahasiswa biologi angkatan 2012 memiliki tingkat ketekunan

belajar yang sangat tinggi, dan sisanya sekitar 3,39% masuk dalam kategori

tinggi. Hal ini dapat diartikan bahwa tingkat ketekunan belajar mahasiswa biologi

angkatan 2012 cenderung sangat tinggi.

4.1.2.2 Keuletan Belajar (X2.2)

Hal yang diukur dalam keuletan belajar yaitu keseluruhan sikap dan

tindakan mahasiswa biologi yang menujukan sikap tidak mudah menyerah jika

mengalami hambatan atau menemui kesulitan dalam belajar. Berdasarkan tabulasi

Kategori Rentang Skor Frekwensi Persentase

Sangat Rendah 1,00 - 1,80 0 0,00

Rendah 1,81 - 2,60 0 0,00

Sedang 2,61 - 3,40 0 0,00

Tinggi 3,41 - 4,20 2 3,39

Sangat Tinggi 4,21 - 5,00 57 96,61

59 100Jumlah

Variabel Motivasi (Tekun)

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil …eprints.ung.ac.id/7504/5/2013-2-2-84205-431406030-bab4... · Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden

29

data pada angket yang telah diisi oleh responden dan setelah diolah maka

diperoleh nilai masing-masing pernyataan dari indikator dari keuletan belajar

(X2.2) sesuai dengan jawaban responden dapat dilihat berdasarkan Tabel 4.4

sebagai berikut:

Tabel 4.4. Kategori, Rentang Skor, Frekwensi dan Persentase Tingkat

Keuletan Belajar Mahasiswa Biologi angkatan 2012.

Sumber : Data Peneliti

Frekwensi tertinggi ada pada rentang skor 3,41 – 4,20 yaitu sebesar

44,07% mahasiswa biologi angkatan 2012 memiliki tingkat keuletan belajar yang

cenderung tinggi, sekitar 28,81% kategori sangat tinggi, dan sisanya sekitar

27,12% kategori sedang. Hal ini dapat diartikan bahwa tingkat keuletan belajar

mahasiswa biologi angkatan 2012 cenderung tinggi.

4.1.2.3 Minat Belajar (X2.3)

Hal yang diukur dalam Minat yaitu keseluruhan sikap dan tindakan

mahasiswa biologi untuk terlibat langsung dalam seluruh kegiatan belajar

mengajar. Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden

dan setelah diolah maka diperoleh nilai masing-masing pernyataan dari indikator

dari minat (X2.3) sesuai dengan jawaban responden dapat dilihat berdasarkan

Tabel 4.5 sebagai berikut:

Kategori Rentang Skor Frekwensi Persentase

Sangat Rendah 1,00 - 1,80 0 0,00

Rendah 1,81 - 2,60 0 0,00

Sedang 2,61 - 3,40 16 27,12

Tinggi 3,41 - 4,20 26 44,07

Sangat Tinggi 4,21 - 5,00 17 28,81

59 100

Variabel Motivasi (Ulet)

Jumlah

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil …eprints.ung.ac.id/7504/5/2013-2-2-84205-431406030-bab4... · Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden

30

Tabel 4.5. Kategori, Rentang Skor, Frekwensi dan Persentase Tingkat Minat

belajar Mahasiswa Biologi angkatan 2012.

Sumber : Data Peneliti

Frekwensi tertinggi ada pada rentang skor 3,41 – 4,20 yakni sebesar

44,07% mahasiswa biologi angkatan 2012 memiliki tingkat ketekunan belajar

yang cenderung tinggi, sekitar 27,12 % kategori sedang, 23,73% kategori sangat

tinggi, dan siasanya sekitar 5,09 % berada pada kategori rendah. Dengan demikian

dapat diartikan bahwa secara keseluruhan minat belajar mahasiswa biologi

angkatan 2012 berada dalam kategori tinggi.

4.1.2.4 Kemandirian Belajar (X2.4)

Hal yang diukur dalam kemandirian belajar yaitu keseluruhan sikap dan

tindakan mahasiswa biologi dalam hal mengatur diri untuk belajar sendiri,

mendiagnosa kebutuhan belajarnya, serta mengevaluasi hasil belajarnya.

Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden dan setelah

diolah maka diperoleh nilai masing-masing pernyataan dari indikator dari

kemandirian (X2.4) sesuai dengan jawaban responden dapat dilihat berdasarkan

Tabel 4.6 sebagai berikut:

Kategori Rentang Skor Frekwensi Persentase

Sangat Rendah 1,00 - 1,80 0 0,00

Rendah 1,81 - 2,60 3 5,08

Sedang 2,61 - 3,40 16 27,12

Tinggi 3,41 - 4,20 26 44,07

Sangat Tinggi 4,21 - 5,00 14 23,73

59 100

Variabel Motivasi (Minat)

Jumlah

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil …eprints.ung.ac.id/7504/5/2013-2-2-84205-431406030-bab4... · Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden

31

Tabel 4.6. Kategori, Rentang Skor, Frekwensi dan Persentase Tingkat

kemandirian belajar Mahasiswa Biologi angkatan 2012.

Sumber : Data Peneliti

Dapat dilihat frekwensi tertinggi ada pada rentang skor 2,61 – 3,40 yaitu

sebesar 50,85% mahasiswa biologi angkatan 2012 memiliki tingkat kemandirian

belajar masuk dalam kategori sedang, 30,51 % kategori tinggi, 15,25 % berada

pada kategori rendah dan sisanya 3,39 % kategori sangat tinggi. Hal ini dapat

diartikan bahwa tingkat kemadrian belajar mahasiswa biologi angkatan 2012

cenderung sedang.

4.1.2.5 Prestasi Belajar (X2.5)

Hal yang diukur dalam prestasi belajar yaitu keseluruhan hasrat atau

tendensi mahasiswa biologi untuk mengerjakan sesuatu yang sulit dengan secepat

dan sebaik mungkin. Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh

responden dan setelah diolah maka diperoleh nilai masing-masing pernyataan dari

indikator dari prestasi belajar (X2.5) sesuai dengan jawaban responden dapat

dilihat berdasarkan Tabel 4.7 sebagai berikut:

Kategori Rentang Skor Frekwensi Persentase

Sangat Rendah 1,00 - 1,80 0 0,00

Rendah 1,81 - 2,60 9 15,25

Sedang 2,61 - 3,40 30 50,85

Tinggi 3,41 - 4,20 18 30,51

Sangat Tinggi 4,21 - 5,00 2 3,39

59 100

Variabel Motivasi (Mandiri)

Jumlah

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil …eprints.ung.ac.id/7504/5/2013-2-2-84205-431406030-bab4... · Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden

32

Tabel 4.7. Kategori, Rentang Skor, Frekwensi dan Persentase Tingkat Prestasi

Belajar Mahasiswa Biologi angkatan 2012.

Sumber : Data Peneliti

Dapat dilihat frekwensi tertinggi ada pada rentang skor 3,41 – 4,20 yaitu

sebesar 40,68% mahasiswa biologi angkatan 2012 memiliki tingkat prestasi

belajar masuk ke dalam kategori tinggi, 30,51% kategori sangat tinggi, 20,34 %

berada pada kategori sedang dan sisanya sekitar 8,47 % rendah. Dengan demikian

dapat diartikan bahwa prestasi belajar mahasiswa biologi angkatan 2012

cenderung tinggi.

4.1.3 Analisa Deskripsi Variabel Hasil Belajar (Y)

4.1.3.1 IPK (Y.1)

Berdasarkan tabulasi data yang telah disisi oleh respnden dan setelah

diolah maka diperoleh nilai dari indikator IPK (Y.1) dapat dilihat pada tabel 4.8

sebagai berikut.

Tabel 4.7. Kategori, Rentang Skor, Frekwensi dan Persentase Tingkat Prestasi

Belajar Mahasiswa Biologi angkatan 2012.

Kategori Rentang Skor Frekwensi Persentase

Sangat Rendah 1,00 - 1,80 0 0,00

Rendah 1,81 - 2,60 5 8,47

Sedang 2,61 - 3,40 12 20,34

Tinggi 3,41 - 4,20 24 40,68

Sangat Tinggi 4,21 - 5,00 18 30,51

59 100

Variabel Motivasi (Prestasi)

Jumlah

Kategori Rentang Skor Frekwensi Persentase

Rendah 1,00 - 1,99 0 0,00

Memuaskan 2,00 - 2,75 2 3,39

Sangat Memuaskan 2,76 - 3,50 50 84,75

Terpuji 3,51 - 4,00 7 11,86

59 100,00

Variabel Hasil Belajar (IPK)

Jumlah

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil …eprints.ung.ac.id/7504/5/2013-2-2-84205-431406030-bab4... · Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden

33

4.2 Uji Asumsi dan Prasyarat Analisis

Analisis terhadap data untuk uji validitas dan reabilitas instrumen

penelitian dilakukan melalui uji Alpha Cronbach. Hasil nalisis menunjukan bahwa

seluruh pernyataan dalam instrumen telah memenuhi kriteria valid dan reliabel

yang ditunjukan dengan nilai mendekati 1,00. Hasil analisis uji validitas dan

reliabilitas instrumen selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.

Setelah dilakukan analisis uji validitas den reabilitas instrumen, langkah

selanjutnya adalah pengujian moralitas data. Dalam pengujiannya sebuah data

dikatakan berdistribusi normal jika nilai cr skewness atau angka cr kurtosis ada

diantara -2,58 sampai +2,58 (nilai z pada tingkat kepercayaan 99%). Berikut hasil

uji analisis normalitas data.

Tabel 4.9. Hasil Uji Normalitas Data

Variable Saw c.r. kurtosis c.r.

Rumah -,046 -,146 -,481 -,754

Kampus -,835 -2,619 ,005 ,008

IPK ,318 ,996 -,051 -,080

Ketekunan -,462 -1,584 ,586 1,087

Keuletan -,245 -,767 -,883 -1,384

Minat -,122 -,383 -,163 -,255

Kemandirian -,042 -,130 -,072 -,113

Berprestasi -,321 -1,006 -,739 -1,159

Multivariate

7,102 2,419

Sumber : Output AMOS

Dari tabel diatas, terlihat bahwa secara keseluruhan (multivariat)

berdistribusi normal, karena angka multivariat (2,419)< 2,58. Sementara jika

ditinjau pada setiap variabel, semuanya berdistribusi normal karena memiliki nilai

c.r dibawah dari 2.58, maka data penelitian ini dapat diasumsikan berdistribusi

normal. Selanjutnya data dapat dianalisis dengan menggukan Analisis SEM.

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil …eprints.ung.ac.id/7504/5/2013-2-2-84205-431406030-bab4... · Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden

34

4.3 Analisis Data Hasil Penelitian

Analisis data penelitian ini menggunakan analisis struktur equation model

(SEM) dengan bantuan Aplikasi AMOS 22. Tujuan analisis SEM adalah menguji

apakah model tersebut fit dengan data yang ada. Dasar pengujian adalah

penghitungan kovarians untuk mengetahui hubungan antar variabel. Analisis

SEM dibagi menjadi dua tahapan yang pertama adalah Uji Measurement Model

dan dilanjutkan dengan Uji Struktural Model.

4.3.1 Uji Measurement model

Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui seberapa tepat variabel-

variabel manifest dapat menjelaskan variabel laten yang ada. Namun langkah awal

dalam pengujian measurement model adalah terlebih dahulu menguji apakah

model yang kita gunakan fit. Alat uji model yang digunakan adalah Absolute Fit

Indices yaitu membandingkan secara langsung matriks kovarians sampel dengan

estimasi menggunakan Chi-Square (X2). Dari hasil analisis output Amos pada

degree of freedom diperoleh X2

hitung sebesar 35,267 lebih kecil dari nilai X2

tabel (df

=32 , a=0,05) yaitu sebsar 43,9. Dan nilai p (probability level) adalah 0,271 >0,05.

Dengan demikian matriks kovarians sampel model data penelitian ini tidak

berbeda dengan matriks kovarians estimasi. Atau dengan kata lain model fit

dengan data yang ada.

Setelah model fit dengan data, selanjutnya uji measurement model

dilanjutkan dengan menganalisis hubungan indikator dengan variabel laten.

Proses tersebut dinamakan uji validitas konstruk (variabel laten). Uji validitas

konstruk ini dilakukan dengan uji convergen validity. dengan melakukan analisis

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil …eprints.ung.ac.id/7504/5/2013-2-2-84205-431406030-bab4... · Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden

35

kekuatan hubungan antara setiap indikator terhadap konstruknya. Hal ini penting

untuk menentukan apakah masing-masing indikator memiliki hubungan yang

signifikan pada variabel konstruk. Jika tidak, maka indikator tersebut harus

dikeluarkan atau dibuang karena tidak memiliki pengaruh yang berarti terhadap

variabel konstruk.

Tabel 4.10. Regression Weights

Estimate S.E. C.R. P Label

Berprestasi <--- MotivasiBelajar 1,000

Minat <--- MotivasiBelajar ,624 ,109 5,720 ***

Keuletan <--- MotivasiBelajar ,546 ,098 5,589 ***

Ketekunan <--- MotivasiBelajar ,126 ,027 4,627 ***

IPK <--- HasilBelajar ,323 ,045 7,124 ***

Kampus <--- DisiplinBelajar ,663 ,094 7,049 ***

Rumah <--- DisiplinBelajar 1,000

Kemandirian <--- MotivasiBelajar ,639 ,111 5,733 ***

Sumber : Output AMOS

Angka estimate pada tabel di atas menunjukkan hubungan antara variabel

konstruk dan indikatornya. Terlihat bahwa hubungan antara indikator Kampus

dengan konstruk Disiplin Belajar adalah 0,663 nilai ini signifikan secara statistik

karena nilai probability (P) lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hal tersebut dapat

dikatakan bahwa indikator Kampus dapat dikatakan memang ada hubungan yang

nyata diantara keduanya.

Pada tabel 4.10. juga terlihat bahwa semua nilai probabilitas (P) memiliki

nilai *** atau 0,000 yang berarti nilai probabilitas semua indikator yang ada

dalam penelitian ini kurang dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa keseluruhan

indikator dapat menjelaskan semua variabel konstruk yang ada. Jika memang

sebuah indikator menjelaskan sebuah konstruk, maka indikator tersebut akan

mempunyai factor loading yang tinggi dengan konstruk tersebut dan total

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil …eprints.ung.ac.id/7504/5/2013-2-2-84205-431406030-bab4... · Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden

36

indikator akan mempunyai variance extracted yang cukup tinggi. Dibawah ini

tabel nilai factor loading dari setiap indikator terhadap konstruk dalam penelitian

ini :

Tabel 4.13 Tabel Standardized Regression Weights dari setiap indikator

terhadap konstruk

Estimate

Berprestasi <--- MotivasiBelajar ,669

Minat <--- MotivasiBelajar ,581

Keuletan <--- MotivasiBelajar ,553

Ketekunan <--- MotivasiBelajar ,303

IPK <--- HasilBelajar ,754

Kampus <--- DisiplinBelajar ,712

Rumah <--- DisiplinBelajar ,780

Kemandirian <--- MotivasiBelajar ,584

Sumber : Output AMOS

Angka pada kolom Estimate menunjukkan factor loading dari setiap

indikator terhadap konstruk yang terkait. Karena variabel konstruk Disiplin

Belajar mempunyai dua indikator yaitu Rumah dan Kampus, maka ada dua faktor

loading masing masing Kampus sebesar 0,712 dan Rumah sebesar 0.780

keduanya memiliki nilai yang tinggi. Sehingga disiplin belajar dirumah dan di

kampus dapat menjelaskan variabel konstruk disiplin belajar. Sedangkan nilai

angka variance extracted di diperoleh dari rata-rata kuadrat faktor loading

variabel konstruk Disiplin Belajar yaitu sebesar 0,558 nilai ini menunjukkan

adanya konvergensi antar indikator untuk menjelaskan variabel konstruk Disiplin

Belajar.

Variabel konstruk motivasi belajar memiliki lima faktor loading yaitu

berprestasi 0,669, minat 0,581, keuletan 0,553, ketekunan 0,303 dan kemandirian

0,584, dari kelima indikator yang dimiliki variabel Motivasi belajar, indikator

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil …eprints.ung.ac.id/7504/5/2013-2-2-84205-431406030-bab4... · Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden

37

ketekunan memiliki nilai factor loading yang paling kecil. Namun secara

keseluruhan indikator yang ada dapat menjelaskan variabel konstruk motivasi

belajar. Adapun nilai angka variance extracted variabel konstruk motivasi belajar

yaitu sebesar 0,304 nilai ini menunjukkan adanya konvergensi antar indikator

untuk menjelaskan variabel konstruk motivasi.

Variabel konstruk hasil belajar memiliki satu factor loading yaitu IPK

sebesar 0,574. Adapun nilai angka variance extracted variabel kosntruk hasil

belajar yaitu sebesar 0,329 nilai ini menjelaskan adanya konvergensi antar

indikator untuk menjelaskan variabel konstruk hasil belajar.

Dari nilai variance extracted masing-masing variabel konstruk karena

keseluruhan indikatornya dalam penelitian ini dapat menjelaskan variabel

konstruknya. Maka analisis selanjutnya adalah mencari seberapa besar indikator-

indikator tersebut dapat menjelaskan variabel konstruk yang ada. Berikut ini tabel

Squared multiple Correlations yang menampilkan hasil analisis tersebut:

Tabel 4.12 Tabel Squared multiple Correlations

Estimate

Rumah

,608

Kampus

,506

IPK

,569

Ketekunan

,092

Keuletan

,306

Minat

,338

Kemandirian

,341

Berprestasi

,447

Sumber : Output AMOS

Nilai estimate yang terdapat pada tabel di atas merupakan hasil kuadrat

dari factor loading. Angka 0,608 pada indikator rumah dapat diartikan bahwa

0,608 x 100 % = 60,8 % variasi dari indikator rumah memberikan konstribusi

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil …eprints.ung.ac.id/7504/5/2013-2-2-84205-431406030-bab4... · Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden

38

terhadap konstruk disiplin belajar, sedangkan sisanya 39,2 % dijelaskan oleh

unique faktor. Indikator kampus mempunyai nilai 0,506 atau variasi yang ada

pada indikator kampus memberikan konstribusi sebesar 50,6 % pada variabel

konstruk disiplin belajar.

Indikator ketekunan memberikan kontribusi sebesar 9,2 % terhadap

variabel konstruk motivasi belajar, indikator keuletan memiliki kontribusi sebesar

30,6% pada motivasi belajar. Indikator minat memberikan kontribusi sebesar

33,8% pada belajar. Indikator kemandirian memberikan kontribusi sebesar 34,1

%. Sementara berprestasi memiliki kontribusi sebesar 44,7% kepada motivasi

belajar. Sementara indikator IPK memberikan kontribusi sebesar 56,9% terhadap

hasil belajar.

Dari uji measurement model dapat disimpulkan bahwa semua indikator-

indikator yang ada dianggap mampu menjelaskan konstruk-konstruk yang ada.

Walaupun pada konstruk motivasi belajar salah satu indikatornya yakni ketekunan

memiliki hubungan yang sangat lemah yakni sebesar 0,092, namun secara

keseluruhan, baik konstruk disiplin belajar, konstruk motivasi belajar dan

konstruk hasil belajar berhubungan secara signifikan dengan indikator-

indikatornya.

4.3.2 Uji Struktural model

Uji Struktural Model merupakan tahap lanjutan setelah Uji Measurement

Model. Pada tahap ini peneliti akan menguji structural parameter estimate, yakni

hubungan di antara konstruk atau variabel independen-dependen yang ada dalam

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil …eprints.ung.ac.id/7504/5/2013-2-2-84205-431406030-bab4... · Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden

39

struktural model. Disiplin belajar dan motivasi belajar merupakan variabel

independen, sedangkan hasil belajar merupakan variabel dependent.

Untuk melihat ada tidaknya hubungan yang signifikan dan keeratan antara

variabel independent (disiplin belajar dan motivasi belajar) dengan variabel

dependent (hasil belajar), maka syarat utamanya adalah semua nilai harus positif.

Hal ini disebabkan secara teori disiplin belajar dan hasil belajar tidak akan

berhubungan secara negatif, dalam arti semakin tinggi tingkat kedisiplinan belajar

seseorang maka makin tinggi pula hasil belajarnya, demikian pula hubungan

motivasi belajar dengan hasil belajar. Selanjutnya untuk kepraktisan dalam

pengambilan keputusan, maka peneliti akan melihat langsung nilai pada kolom P

(probability) jika p > 0,05 maka tidak ada hubungan antara konstruk yang ada,

dan jika p < 0,05 maka ada hubungan antara konstruk yang ada.

Berikut ini adalah tabel output estimate regression weight yang akan

menggambarkan hubungan antar konstruk (variabel independen-vaiabel

dependent).

Tabel 4.13. Output Estimate Regression Weight

Estimate S.E. C.R. P Label

HasilBelajar <--- DisiplinBelajar ,475 ,216 2,197 ,028

HasilBelajar <--- MotivasiBelajar ,645 ,217 2,975 ,003

Sumber : Output AMOS

Tabel di atas yang menjelaskan hubungan antar konstruk:

o Hubungan Disiplin Belajar Hasil Belajar

Angka p pada baris pertama pada tabel 4.15 adalah 0,028; angka ini berada

dibawah 0,05 sehingga ada hubungan yang signifikan antara disiplin belajar

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil …eprints.ung.ac.id/7504/5/2013-2-2-84205-431406030-bab4... · Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden

40

dengan hasil belajar, atau disiplin belajar mahasiswa memiliki hubungan

dengan hasil belajarnya.

o Hubungan Motivasi Belajar Hasil Belajar

Angka p pada baris kedua pada tabel 4.13 adalah 0,003; angka ini juga berada

jauh dibawah 0,05 sehingga bisa dikatakan bahwa antara motivasi belajar

dengan hasil belajar mempunyai hubungan yang signifikan.

Setelah diketahui bahwa antara variabel konstruk memiliki hubungan yang

signifikan, peneliti akan melihat seberapa erat hubungan tersebut. Untuk

mengetahui keeratan hubungan antar konstruk dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.14. Standar Regression Weight

Estimate

HasilBelajar <--- DisiplinBelajar ,437

HasilBelajar <--- MotivasiBelajar ,619

Sumber : Output AMOS

Pada tabel di atas Disiplin Belajar Hasil Belajar mempunyai korelasi

positif sebesar 0,437, sedangkan Motivasi Belajar Hasil Belajar mempunyai

korelasi positif sebesar 0,619. Selain hubungan antar variabel independen dan

dependent, ada pula hubungan yang juga akan diuji yakni hubungan antara kedua

variabel independen dalam hal ini hubungan antar disiplin belajar dengan motivasi

belajar. Untuk melihat hubungan tersebut dapat dilihat dalam tabel kovarians dan

seberapa erat hubungan tersebut dapat dilihat pada tabel correlation.

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil …eprints.ung.ac.id/7504/5/2013-2-2-84205-431406030-bab4... · Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden

41

Tabel 4.15. Covarians

Estimate S.E. C.R. P Label

MotivasiBelajar <--> DisiplinBelajar ,364 ,086 4,250 ***

Sumber : Output AMOS

Tabel 4.16. Correlation

Estimate

MotivasiBelajar <--> DisiplinBelajar ,728

Sumber : Output AMOS

Kovarians adalah hubungan dua variabel yang bersifar dua arah (berbeda

dengan regression weights yang besifat searah). Pada penelitian ini hanya ada satu

kovarians, yakni hubungan antara dua variabel independent Disiplin Belajar

dengan Motivasi Belajar. Pada tabel 4.15, hubungan tersebut mempunyai nilai p

***. Hal ini menunjukan angka p adalah 0,000 yang jauh di bawah 0,05,

karenanya dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan dua arah yang signifikan

antara Disiplin Belajar dengan Motivasi Belajar, dan hubungan tersebut

mempunyai keeratan sebesar 0,728 (tabel 4.16).

4.4 Pembahasan

4.4.1 Hubungan Indikator dengan Variabel

4.4.1.1 Hubungan indikator-indikator disiplin belajar dengan variabel disiplin

belajar.

Untuk mengukur kedisiplinan mahasiswa, peneliti menetapkan dua

indikator untuk mengukur disiplin belajar tersebut. Indikator pertama yaitu

disiplin belajar mahasiswa biologi ketika berada di kampus dan indikator kedua

yaitu disiplin belajar mahasiswa biologi ketika berada di rumah atau kost. Dari

hasil analisis data dengan menggunakan SEM (Structural Equation Modelling)

diketahui bahwa disiplin belajar mahasiswa ketika berada dirumah memberikan

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil …eprints.ung.ac.id/7504/5/2013-2-2-84205-431406030-bab4... · Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden

42

variasi kontribusi sebesar 60,8 % pada disiplin belajar mahasiswa, sedangkan

untuk disiplin belajar mahasiswa ketika berada di kampus memberikan variasi

konstribusi sebesar 50,6% pada disiplin belajar mahasiswa. Dalam SEM setiap

indikator diukur tersendiri sehingga hasilnya tidak memiliki hubungan dengan

indikator lainnya walaupun berada dalam satu variabel konstruk, namun masing-

masing indikator secara bersamaan memberikan konstribusi terhadap keberadaan

variabel konstruk.

Menurut Alex dalam Indrawan (2008) tingkat kedisiplinan seseorang

mempunyai konstribusi terhadap hasil yang dicapai seseorang dalam

melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan. Artinya semakin tinggi tingkat

kedisiplinan seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya, maka hasil yang

dicapai akan semakin baik, sebaliknya semakin rendah tingkat kedisiplinan

seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya, maka hasil yang dicapai akan

semakin kurang baik.

Angka sebesar 60,8 % pada indikator disiplin belajar di rumah

menandakan bahwa mahasiswa biologi angkatan 2012 lebih tinggi tingkat

kedisiplinan belajarnya ketika berada di rumah/kost jika dibandingkan ketika

mereka berada di kampus yang memiliki angka sebesar 50,6%. Data ini cukup

relevan dengan fakta yang ada, karena jika sedang berada di rumah atau kost

mahasiswa dapat mengerjakan berbagai macam tugas yang di dapat pada saat

perkulihan serta mengerjakan beberapa laporan baik itu untuk praktikum maupun

PKL . Hal lain yang menjadi penyebab tingginya tingkat kedisiplinan belajar

mahasiswa ketika berada di rumah adalah adanya beberapa kalangan dari

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil …eprints.ung.ac.id/7504/5/2013-2-2-84205-431406030-bab4... · Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden

43

mahasiswa yang tidak sempat mengikuti perkuliahan, namun mereka selalu

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.

4.4.1.2 Hubungan indikator-indikator motivasi belajar dengan variabel motivasi

belajar.

Untuk mengukur motivasi belajar mahasiswa, peneliti menetapkan lima

indikator yaitu tekun, ulet, minat, mandiri dan prestasi. Dari kelima indikator

tersebut hanya ketekunan yang memiliki variasi kontribusi paling rendah pada

konstruk motivasi belajar yakni sebesar 9,2%, dengan besaran nilai yang cukup

rendah, Hal ini tentu sangat kontras bila kita melihat distribusi perolehan nilai

(tabel 4.4) yang didapatkan peneliti, di mana sekitar 96,61% responden memiliki

ketekunan sangat tinggi dan sekitar 3,39% ketekunan yang tinggi. Namun setelah

dianalisis menggunakan SEM (Structural Equation Modelling) hasil yang di dapat

sangat rendah, dalam SEM hasil seperti itu bisa saja terjadi karena dalam SEM

memperhitungkan Unique Factor atau faktor lain di luar kendali peneliti.

Rendahnya variasi kontribusi indikator ketekunan belajar pada variabel konstruk

motivasi belajar, disebabkan oleh korelasi antara indikator ketekunan belajar

dengan empat indikator lainnya sangat lemah. Dapat dilihat dalam data penelitian

perbedaan nilai yang sangat besar nilai antara nilai indikator tekun dengan empat

indikator lainnya atau data tidak sejajar (contoh responden 6 dalam lampiran 3).

Indikator prestasi atau keinginan mahasiswa biologi angkatan 2012 untuk

mengerjakan sesuatu yang sulit dengan sebaik mungkin memberikan variasi

konstribusi 44,7 % pada motivasi belajar. Indikator kemandirian atau sikap

mahasiswa biologi angkatan 2012 untuk belajar sendiri, mendiagnosa kebutuhan

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil …eprints.ung.ac.id/7504/5/2013-2-2-84205-431406030-bab4... · Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden

44

belajarnya serta mengevaluasi hasil belajarnya, memberikan variasi konstribusi

sebesar 34,1 % pada motivasi belajar. Indikator minat atau keterlibatan langsung

mahasiswa biologi angkatan 2012 dalam kegiatan belajar mengajar, memberikan

variasi konstribusi sebesar 33,8 % pada motivasi belajar. Indikator keuletan atau

sikap yang ditunjukan oleh mahasiswa biologi angkatan 2012 untuk tidak mudah

menyerah jika mengalami kesulitan hambatan atau kesulitan belajar, memberikan

konstribusi variasi sebesar 30,6 % pada motivasi belajar.

Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan, motif, dan tujuan.

Pemuasan kebutuhan merupakan tujuan dari motif yang menggerakkan seseorang,

motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat disimpulkan dengan

melihat usaha seseorang dalam melakukan sesuatu. Menurut Suryabrata (dalam

Rustanto, 2009) tiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh

sesuatu kekuatan dari dalam diri seseorang itu; kekuatan pendorong inilah yang

kita sebut motif. Motivasi belajar adalah syarat mutlak dalam mencapai tujuan

belajar, hal ini ditegaskan oleh Lubis (dalam Rustanto, 2009) motivasi belajar

adalah semangat yang memiliki kekuatan dalam diri yang mendorong seseorang

berbuat atau melakukan sesuatu agar tujuan belajar tercapai.

4.4.1.3 Hubungan indikator-indikator hasil belajar dengan variabel hasil belajar.

Untuk Hasil belajar ada tiga indikator yaitu, kognitif, psikomotor dan

afektif. Ketiga indikator ini memberikan konstribusi variasi terhadap hasil

belajar. Afektif memberikan variasai konstribusi sebesar 100% pada hasil belajar

mahasiswa biologi angkatan 2012, hal ini berarti sikap dan perilaku merupakan

hal terpenting dalam menunjang hasil belajar. Sarwono (2006) mendefinisikan

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil …eprints.ung.ac.id/7504/5/2013-2-2-84205-431406030-bab4... · Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden

45

sikap adalah kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku

tertentu, kalau ia menghadapi suatu rangsangan tertentu. Seseorang memiliki

sikap tertentu terhadap berbagai hal, baik secara positif maupun negatif. Sikap

positif menjadi pilihan untuk dikembangkan/ditanamkan kepada seseorang

sehingga dapat bersikap positif terhadap rangsangan yang diterima yang pada

gilirannya akan mengoptimalkan hasil belajar yang optimal. Psikomotor

memberikan variasi konstribusi sebesar 72% pada hasil belajar dan kognitif

memberikan variasi konstribusi sebesar 56% pada hasil belajar mahasiswa biologi

angkatan 2012.

4.4.2 Hubungan antara Variabel Independent dengan Variabel Dependent

4.4.2.1 Hubungan variabel disiplin belajar belajar dengan variabel hasil belajar.

Terlihat hubungan signifikan antara disiplin belajar dengan hasil belajar

memiliki korelasi sebesar 0,43. Hubungan yang signifikan ini menandakan bahwa

disiplin sangat penting bagi siapapun dan di manapun, tak terkecuali bagi

mahasiswa dia harus disiplin belajar baik di kampus maupun di rumah, sehingga

akan dicapai hasil belajar yang optimal. Menurut Tu’u (2004) disiplin sangat

penting dengan disiplin yang muncul dari kesadaran diri, ini merupakan jalan bagi

individu untuk sukses dalam belajar.

4.4.2.2 Hubungan variabel motivasi belajar belajar dengan variabel hasil belajar.

Hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar memiliki korelasi

sebesar 0,619, hubungan ini dapat dikatakan signifikan, karena dengan adanya

motivasi akan meningkatkan, memperkuat dan mengarahkan proses belajarnya,

sehingga akan diperoleh keefektifan dalam belajar. Hal ini senanda dengan

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil …eprints.ung.ac.id/7504/5/2013-2-2-84205-431406030-bab4... · Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden

46

Suprijono (2009) yang menyatakan dengan motivasi belajar adalah keseluruhan

daya penggerak di dalam diri yang menimbulkan kegiatan serta memberi arah

pada kegiatan belajar.

4.4.2.3 Hubungan variabel disiplin belajar belajar dengan variabel motivasi

belajar.

Hubungan dua arah antara disiplin belajar dengan motivasi belajar dengan

keeratan sebesar 0,728 (Tabel 4.16). Hal ini terjadi karena disiplin akan

membentuk sebuah tingkah laku yang selalu taat terhadap aturan, dan ditunjang

oleh motivasi yang selalu mengarahkan ke mana dan bagaimana seseorang akan

berproses.

Gambar 4.1

Hubungan Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar

Hubungan selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 5, hubungan

variabel independent dengan variabel dependen secara matematis dapat dikatakan

bahwa :

Hasil Belajar = 0,43 Disiplin Belajar + 0, 61 Motivasi Belajar

Hasil penjumlahan antara konstanta disiplin belajar dengan motivasi belajar tidak

menunjukan angka 1,00 atau 100%. Hal tersebut disebabkan oleh adanya

beberapa eror of term atau faktor lain di luar kendali peneliti, misalnya intelegensi

Disiplin

Belajar

Motivasi

Belajar

Hasil

Belajar

0,43

0,61

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil …eprints.ung.ac.id/7504/5/2013-2-2-84205-431406030-bab4... · Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden

47

dan faktor faktor eksternal yang dialami oleh responden. Hal tersebut sesuai

dengan persamaan regresi :

Ý = β1X1 + β2X2 + ε

dimana X1 adalah disiplin belajar dengan nilai konstanta sebesar 0,43, X2 adalah

motivasi belajar dengan nilai konstanta sebesar 0,61 dan ε atau epsilon adalah

eror of term dengan nilai -0,04.