30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Data Hasil Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah Kabupaten Morowali 1. Letak Astronomi dan Geografis Letak astronomi wilayah Kabupaten Morowali berada pada Bujur Timur : 1210 02’24-123015’36” dan Lintang Selatan: 01031’12” – 03046’48”. Dengan batas-batas sebagai berikut : 1) Sebelah Utara berbatasan dengan Wilayah Kabupaten Tojo Una-Una, 2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan, 3) Sebelah Timur berbatasan dengan Perairan Teluk Tolo dan Kabupaten Banggai, dan 4) Sebelah Barat Berbatasan dengan Wilayah Kabupaten Poso, Tojo Una- Una, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Adapun wilayah Kabupaten Morowali dapat dilihat pada peta administrasi Kabupaten pada gambar 4 dibawah ini :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

  • Upload
    ngothuy

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Data Hasil Penelitian

1.1.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah Kabupaten Morowali

1. Letak Astronomi dan Geografis

Letak astronomi wilayah Kabupaten Morowali berada pada Bujur Timur :

1210 02’24-123015’36” dan Lintang Selatan: 01031’12” – 03046’48”. Dengan

batas-batas sebagai berikut :

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Wilayah Kabupaten Tojo Una-Una,

2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara

dan Sulawesi Selatan,

3) Sebelah Timur berbatasan dengan Perairan Teluk Tolo dan Kabupaten

Banggai, dan

4) Sebelah Barat Berbatasan dengan Wilayah Kabupaten Poso, Tojo Una-

Una, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

Adapun wilayah Kabupaten Morowali dapat dilihat pada peta administrasi

Kabupaten pada gambar 4 dibawah ini :

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

Luas daratan Kabupaten Morowali kurang lebih 15.490.12 Km² atau sekitar

22.77 persen dari luas daratan Provinsi Sulawesi Tengah. Luas wilayah

Kabupaten Morowali menempati urutan pertama bila dibandingkan dengan luas

daratan kabupaten/kota lainnya di Sulawesi Tengah. Secara administratif

pemerintahan, Kabupaten Morowali terdiri dari 14 kecamatan dengan rincian

kecamatan terluas wilayahnya adalah Kecamatan Bungku Utara dan yang terkecil

Kecamatan Menui Kepulauan dan Jumlah desa yang terdapat di Wilayah

Kabupaten Morowali sebanyak 240 desa yang terdiri atas 230 desa dan 10

kelurahan dimana 132 desa diantaranya berbatasan dengan pantai yang tersebar

pada 11 Kecamatan dan 3 Kecamatan lainnya yaitu Lembo, Mori Atas dan Mori

Gambar 4. Peta Administrasi Kabupaten Morowali

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

Utara yang tidak memiliki desa pantai. Luas dan sebaran Desa/Kelurahan dapat

dilihat pada Tabel 2 berikut ini :

No Nama Kecamatan Luas (Km²) % Jumlah

Desa

Pusat

Pemerintahan

1 Menui Kepulauan

223,63

1,44

19

Ulunambo

2 Bungku Selatan 1.271,19

8,21

33

Kaleroang

3 Bahodopi

1.080,98

6,98

12

Bahodopi

4 Bungku Tengah

1.112,80

7,18

29

Bungku

5 Bungku Barat

758,93

4,90

10

Wosu

6 Bumi Raya

504,77

3,26

13

Bahonsuai

7 Witaponda

519,70

3,36

9

Lantula Jaya

8 Lembo

1.332,84

8,60

24

Beteleme

9 Mori Atas

1.508,81

9,74

14

Tomata

10 Petasia

1.635,24

10,56

28

Kolonodale

11 Soyo Jaya

605,51

3,91

9

Lembasumara

12 Bungku Utara

2.406,79

15,54

20

Baturube

13 Mamosalato

1.480,00

9,55

14

Tanasumpu

14 Mori Utara

1.048,93

6,77

8

Mayumba

Sumber : Kabupaten Morowali Dalam Angka 2007 dalam dokumen

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Morowali 2008-2012

2. Wilayah Pesisir

Tabel 2. Luas dan sebaran Desa/Kelurahan Kabupaten Morowali

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

Wilayah Kabupaten Morowali dengan total garis pantai sepanjang kurang

lebih 650 km dapat dikatakan sebagai wilayah pesisir, karena dari 14 kecamatan

hanya 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Mori Atas, Mori Utara dan Kecamatan

Lembo yang tidak memiliki wilayah pesisir. Kabupaten ini memiliki 51 buah

pulau dengan luas total 126.058,74 ha, 20 buah pulau diantaranya berpenghuni.

Sebaran pulau-pulau tersebut dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini :

Nama Kecamatan Jumlah Pulau Luas Keseluruhan

Menui Kepulauan

15

24.100

Bungku Selatan

22

100.318

Bahodopi

1

1,74

Petasia

4

791

Mamosalato

3

5

Bungku Utara 6 349

Jumlah

51

126.058, 74

Sumber : RPJMD Morowali 2008-2012

3. Perekonomian Daerah

Berdasarkan distribusi prosentasi PDRB Kabupaten Morowali dari 2003-

2013 bahwa sub sektor tanaman perkebunan merupakan penyumbang terbesar

yaitu 60,04% pada tahun 2004 dan pada tahun 2007 mengalami penurunan

sebesar 49,84%. Selanjutnya sub sektor tanaman bahan makanan dalam beberapa

tahun terakhir ini menunjukkan kinerja yang agak menurun, jika pada tahun 2002

kontribusinya 9,69% dan hanya berada dibawah tanaman perkebunan, maka pada

tahun 2007 menjadi 5,96%. Pada sub sektor perikanan terjadi penurunan dari

Tabel 3. Sebaran Pulau-Pulau di Kabupaten Morowali

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

9,59% pada tahun 2002 menjadi 7,59% pada tahun 2007. Dan potensi hutan yang

besar di Kabupaten ini menyumbang 8,01% pada tahun 2002 dan pada tahun 2007

menurun menjadi 6,05%.

Sektor yang menduduki urutan kedua dalam sumbangannya terhadap

pembentukan nilai tambah perekonomian daerah adalah sektor perdagangan, hotel

dan restoran. Pada tahun 2002 kontribusinya 14,46% meningkat mencapai 14,71%

pada tahun 2004, dan pada tahun 2007 menurun sebesar 13,05%. Sektor ketiga

terbesar adalah sektor jasa, sektor ini pada tahun 2002 memberikan berkontribusi

sebesar 12,14%, namun dari tahun ke tahun terjadi penurunan yang sangat besar

yakni dari 11,76% pada tahun 2003 menjadi 9,22% pada tahun 2007. Sedangkan

untuk pertambangan minyak dan gas bumi (migas) mengalami peningkatan yaitu

pada tahun 2005 memberikan kontribusi perekonomian daerah 3,91 %, pada tahun

2006 8,95 % dan pada tahun 2007 sebesar 16,21 %.

4. Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk Kabupaten Morowali dapat dikatakan relatif

masih rendah. Berdasarkan data tahun 2002, jumlah penduduk yang

berpendidikan di bawah SMU/SMK sederajat (SLTP, SD termasuk didalamnya

mereka yang tidak atau belum pernah sekolah) berjumlah 121.764 jiwa (89,09 %).

Sedangkan yang berpendidikan SMU sederajat ke atas (D1, D2, D3, S1 dan S2)

berjumlah 14.912 jiwa (sekitar 10,91 %).

5. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

Jumlah penduduk Kabupaten Morowali terus meningkat dari162.529 jiwa

pada tahun 2002 menjadi 170.200 jiwa pada tahun 2005, dan meningkat lagi

menjadi 178.328 jiwa pada tahun 2006 (Kabupaten Morowali Dalam Angka 2002-

2007). Berdasarkan data tersebut selama 5 tahun (tahun 2002-2007) rata-rata

pertumbuhan penduduk sebesar 2,27%. Pada tahun 2007 penduduk kabupaten ini

meningkat menjadi 190.012 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 44.137 KK.

Dengan demikian terjadi pertumbuhan penduduk sebesar 12.726 jiwa selama 3

tahun atau rata-rata tingkat pertumbuhannya sebesar 2,56% per tahun. Sudah

barang tentu tingkat kepadatan penduduk di wilayah ini juga mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun sebagaimana dalam Tabel 4 dibawah ini.

Tahun

Jumlah Penduduk

(Jiwa)

2002

162.529

2003

165.542

2004

166.837

2005

170.200

2006 178.328

2007 190.012

Sumber : Kabupaten Morowali Dalam Angka 2002-2007

Jumlah penduduk menurut Kecamatan dan jenis kelamin dapat dilihat pada

tabel 5 berikut :

Kecamatan Penduduk Sex Ratio

Tabel 4. Perkembangan Jumlah Penduduk Morowali dari tahun 2002-2007

Tabel 5. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Dan Jenis Kelamin

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

Laki-laki (L) Perempuan (P) L+P

Menui Kepulauan 5.927 6.136 12.063 97

Bungku Selatan 8.689 8.580 17.269 101

Bahodopi 3.519 3.072 6.591 115

Bungku Tengah 14.234 13.537 27.771 105

Bungku Barat 5.286 4.749 10.035 111

Bumi Raya 5.965 5.521 11.486 108

Wita Ponda 8.815 8.121 16.936 109

Lembo 10.655 9.638 20.293 111

Mori Atas 5.506 4.868 10.374 113

Mori Utara 3.625 3.189 6.814 114

Petasia 17.525 16.164 33.689 108

Soyojaya 4.312 3.583 7.895 120

Bungku Utara 7.565 7.142 14.707 106

Mamosolato 5.299 4.965 10.266 107

Sumber : Data sensus penduduk 2010, BPS Morowali

Adapun pemetaan jumlah penduduk Kabupaten Morowali menurut

Kecamatan tahun 2010 dapat dilihat pada gambar berikut :

1.1.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Bungku Utara

Kecamatan Bungku Utara secara geografis terletak di sebelah utara

wilayah Kabupaten Morowali. Luas wilayah Kecamatan Bungku Utara adalah

Gambar 5. Peta Jumlah Penduduk Kabupaten Morowali tahun 2010

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

2.406,79 km² dan merupakan kecamatan terluas di Kabupaten Morowali dengan

persentase 15,54% dari luas wilayah Kabupaten Morowali yaitu 15.490,12 km².

Ibu Kota Kecamatan Bungku Utara adalah Desa Baturube.

Adapun jumlah desa di Kecamatan Bungku Utara pada tahun 2013 adalah

berjumlah 23 desa. Dari 23 desa di Kecamatan Bungku Utara, 8 desa diantaranya

secara geografis terletak di kawasan pesisir, yaitu; Desa Baturube, Uewaju,

Tirongan Bawah, Siliti, Ueruru, Boba, Tokonanaka, dan Matube. Berdasarkan

hasil wawancara bersama Pemerintah Kecamatan Bungku Utara dan informasi

dari tokoh masyarakat serta dengan cara mengamati langsung jarak operasi

perusahan pengeboran minyak dan gas bumi pulau Tiaka yang cukup dekat. Desa

yang termasuk dalam desa lingkar tambang berjumlah 6 desa. Adapun nama-nama

Desa di Kecamatan Bungku Utara dan 6 Desa lingkar tambang dapat dilihat pada

Tabel 6 berikut :

No Nama Desa Keterangan

1 Baturube Lingkar tambang

2 Uewaju Lingkar tambang

3 Kalombang -

4 Tirongan Atas -

5 Tirongan Bawah Lingkar tambang

6 Tanakuraya -

7 Opo -

8 Siliti Lingkar tambang

9 Ueruru Lingkar tambang

Tabel 6. Nama-nama Desa di Kec. Bungku Utara dan 6 Desa Lingkar Tambang

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

10 Boba Lingkar tambang

11 Lemo -

12 Salubiro -

13 Uepakatu -

14 Uemasi -

15 Taronggo -

16 Tokala atas -

17 Tambarabone -

18 Woomparigi -

19 Pokeang -

20 Tokonanaka -

21 Matube -

22 Lemowalia -

23 Uempanapa -

Akan tetapi berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pihak perusahan,

yang ditemui oleh 2 orang humas lapangan PT. JOB Pertamina – Medco E&P

Tomori Sulawesi yakni Bapak Iwan dan Bapak Sodikun bahwa desa yang masuk

dalam keputusan AMDAL perusahan di Kecamatan Bungku Utara hanya Desa

Baturube yang merupakan ibu kota Kecamatan.

Kalau dalam keputusan AMDAL perusahan itu hanya Desa Baturube yang

masuk. Lima desa lingkar tambang yang tidak masuk dalam keputusan

AMDAL tapi masuk dalam program pemberdayaan perusahan karena

telah dilaksanakan kegiatan Need Assessment pada tahun 2011 dari

perusahan yang melibatkan dua Universitas di Sulawesi Tengah, yakni

Universitas Tadulako dan Universitas Tompotika Luwuk. (Bapak Iwan dan

Bapak Sodikun Humas Lapangan PT. JOB Pertamina – Medco E&P

Tomori Sulawesi)

1.1.3 Kondisi Sosial dan Ekonomi Desa Baturube dan Uewaju

1. Desa baturube

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

Secara geografis Desa Baturube berada di kawasan pesisir kecamatan

Bungku Utara. Adapun batas wilayah Desa Baturube adalah sebagai berikut ; 1)

Sebelah utara berbatasan dengan Desa Tirongan Bawah, 2) Sebelah timur

berbatasan dengan Perairan Teluk Tolo, 3) Sebelah selatan berbatasan dengan

Desa Uewaju, dan 4) Sebelah barat berbatasan dengan Desa Kalombang

a. Pertumbuhan Penduduk

Dari sumber data yang diperoleh peneliti bahwa pada tahun 2012 total

penduduk Desa Baturube berjumlah 2.157 jiwa dengan populasi perempuan

berjumlah 1132 jiwa dan laki-laki berjumlah 1025 jiwa. Adapun perkembangan

penduduk Desa Baturube dari tahun 2002-2012 dapat dilihat pada tabel 7 dibawah

ini :

Tahun

Jumlah penduduk

(Jiwa)

Total (Jiwa)

L P

2002 1034 1032 2.066

2003 1025 1049 2.071

2004 1003 1076 2.079

2005 1037 1053 2.090

2006 1005 1097 2.102

2007 1041 1066 2.107

2008 1039 1079 2.118

2009 1045 1085 2.130

2010 1026 1113 2.139

2011 1023 1123 2.146

2012 1025 1132 2.157

Sumber : Dokumen Sekretaris Desa Baturube tahun 2002-2013

Jika dilihat dari tabel diatas bahwa perkembangan penduduk Desa

Baturube terus meningkat dari tahun 2002 berjumlah 2.066 jiwa hingga 2012

berjumlah 2.157 jiwa.

Tabel 7. Perkembangan Penduduk Desa Baturube dari tahun 2002-2012

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

b. Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk Desa Baturube pada tahun 2012 dapat

dikatakan relatif berkembang. Daya serap pendidikan anak Desa Baturube dapat

dilihat pada tabel 8 berikut :

Uraian Pendidikan Jumlah (orang) %

SD 97 27,55

SMP 46 13,06

SLTA/SMA 49 13,92

PT 81 23,01

Putus dan tidak Sekolah 35 9,94

Tidak lanjut kuliah 44 12,5

352 100

Sumber : Monografi Desa Baturube tahun 2012

Berdasarkan keterangan tabel diatas telah menunjukan persentase daya

serap pendidikan anak Desa Baturube yaitu sebanyak 27,55 % jenjang SD, 13,06

% SMP, 13,92 % SLTA, 23,01 % PT, 9,94 % putus sekolah dan 12,5 % tidak

lanjut kuliah.

c. Perekonomian Masyarakat Desa

Mata pencaharian masyarakat desa baturube mayoritas adalah petani. Dari

429 KK sebanyak 53, 14 % bermata pencaharian sebagai petani. Adapun

pertanian masyarakat adalah kebun persawahan padi. Sebelumnya masyarakat

mengolah perkebunan kakao namun pada tahun 2010 petani beralih ke

perkebunan sawah karena kakao diserang penyakit kangker.

Rata-rata hasil panen petani kakao sekitar 30 kg tiap jangka panen 1

minggu dengan harga biji kakao kering 1 kg Rp. 17.000. Jadi pendapatan

rata-rata petani kakao dalam 1 bulan Rp. 2.040.000. (Bapak Iksan warga

Desa Baturube yang dulunya bekerja sebagai penampung biji

kakao/coklat)

Tabel 8. Daya Serap Pendidikan Anak Desa Baturube pada tahun 2012

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

Setelah berpindah ke perkebunan sawah pendapatan rata-rata petani dalam

jangka panen 3 bulan berkisar 8 karung beras (50 kg) dengan harga beras di

Bungku Utara saat ini Rp. 310.000. Jadi pendapatan petani dalam tiap jangka

panen 3 bulan berjumlah Rp. 2.480.000.

Pendapatan tersebut sangat minim karena belum terhitung ongkos

pengeluaran dari masa pembibitan hingga panen. Jadi hasil panen kami

hanya untuk kebutuhan makan saja karena pengeluran cukup banyak. Ini

juga karena sawah kami belum ada irigasi, sehingga kami kesulitan

mengurus rumput dan alang-alang. (Petani Desa Baturube Bapak Sami’un)

Pekerjaan masyarakat Desa Baturube berdasarkan KK dapat dilihat pada

tabel 9 berikut :

Pekerjaan Jumlah %

PNS 76 17,71

Honorer 46 10,72

Pedagang 35 8,15

TNI/Polri 7 1,63

Petani 228 53,14

Swasta 12 2,79

Lain-lain 25 5,82

Sumber : Data Monografi Desa Baturube tahun 2012

2. Desa Uewaju

Secara geografis Desa Uewaju berada di kawasan pesisir kecamatan

Bungku Utara. Adapun batas wilayah Desa Uewaju adalah sebagai berikut ; 1)

Sebelah utara berbatasan dengan Desa Baturube, 2) Sebelah timur berbatasan

dengan Perairan Teluk Tolo, 3) Sebelah selatan berbatasan dengan Cagar Alam

Tabel 9. Pekerjaan Masyarakat Desa Baturube Berdasarkan KK

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

Morowali, dan 4) Sebelah barat berbatasan dengan Desa Kalombang dan Desa

Pokeang

a. Pertumbuhan Penduduk

Perkembangan penduduk Desa Uewaju dari tahun 2004 sampai 2012 dapat

dilihat pada tabel 10 dibawah ini :

Tahun

Jumlah penduduk

(Jiwa)

Total (Jiwa)

L P

2004 414 454 868

2005 406 467 873

2006 453 432 885

2007 415 441 856

2008 368 459 827

2009 411 438 849

2010 402 465 867

2011 418 471 889

2012 396 479 875

Sumber : Dokumen Pemerintah Desa Uewaju tahun 2004-2012

Berdasarkan tabel diatas perkembangan jumlah penduduk Desa Uewaju

terus mengalami perubahan jumlah pendududuk dari tahun 2004 sampai 2012.

Dari tahun 2004-2006 terus meningkat, namun ditahun 2007-2008 semakin

berkurang dan meningkat kembali pada tahun 2009-2011, dan pada tahun 2012

kembali berkurang hingga 875 jiwa.

b. Pendidikan

Tabel 10. Perkembangan Penduduk Desa Uewaju Dari Tahun 2004-2012

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

Daya serap pendidikan anak Desa Uewaju dapat dilihat pada tabel 11

berikut ini :

Uraian Pendidikan Jumlah (orang) %

SD 34 18,57

SMP 19 10,38

SLTA/SMA 13 7,10

PT 7 3,82

Putus dan tidak sekolah 89 48,63

Tidak lanjut kuliah 21 11,47

183 100

Sumber : Monografi Desa Uewaju tahun 2012

Jika dilihat tabel 10 diatas, daya serap pendidikan anak Desa Uewaju

cukup minim atau rendah, dimana persentasenya hanya 18,57 % SD, 10,38 SMP,

7,10 SLTA, 3,82 % PT. Dan cukup tingginya anak putus sekolah di Desa Uewaju

pada tahun 2012 hingga mencapai 48,63 % dan tidak lanjut kuliah 11,47 %.

c. Perekonomian Masyarakat Uewaju

Mata pencaharian masyarakat Desa Uewaju mayoritas adalah nelayan.

Adapun keterangan pekerjaan masyarakat Desa Uewaju berdasarkan KK dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Pekerjaan Jumlah %

PNS 5 2,23

Honorer 8 3,55

Pedagang 9 4

Nelayan 190 84, 44

*Lain-lain 13 5,78

Tabel 11. Daya serap pendidikan anak Desa Uewaju tahun 2012

Tabel 12. Pekerjaan Masyarakat Desa Uewaju

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

Sumber : Monografi Desa Uewaju dalam tahun 2012

Dari tabel di atas menunjukan bahwa 84,44 % dari 225 KK Desa Uewaju

bermata pencaharian sebagai nelayan. Sebelum adanya perusahan di Blok Tiaka

pendapatan rata-rata nelayan dalam perhari Rp. 50.000-Rp.100.000. Namun

setelah perusahan pengeboran minyak dan gas bumi aktif beroperasi di Blok Tiaka

pendapatan masyarakat mulai menurun hingga Rp. 50.000 perhari karena

adanya larangan dari perusahan memancing dan menangkap hasil laut di sekitar

karang tiaka

1.1.4 Perubahan Nilai Sosial dan Ekonomi Masyarakat Desa Baturube dan

Uewaju Sebelum dan Setelah Beroperasinya PT. JOB Pertamina –

Medco E&P Tomori Sulawesi

1. Desa Baturube

Keterangan perubahan sosial dan ekonomi masyarakat Desa Baturube

sebelum dan setelah adanya perusahan dapat dilihat pada tabel 13 berikut :

Sebelum Beroperasi Setelah Beroperasi

Masyarakat jarang melaksanakan

rapat dan musyawarah

Masyarakat sering melaksanakan rapat

dan musyawarah desa

Masyarakat tidak mengetahui

potensi minyak yang ada di karang

tiaka

Masyarakat sudah mulai mengetahui

potensi minyak di karang tiaka

Tidak ada organisasi atau lembaga

kemasyarakatan

Sudah mulai membentuk dan ikut

bergabung di lembaga kemasyarakatan

Tidak ada sekat-sekat kelompok

masyarakat

Adanya kelompok-kelompok

masyarakat

Ket. Lain-lain : penjahit atap, penjual ikan

Tabel 13. Perubahan Nilai Sosial dan Ekonomi Masyarakat Desa Baturube

Sebelum dan Setelah Beroperasi Perusahan

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

Tidak pernah terjadi aksi unjuk rasa Sering terjadi aksi unjuk rasa

Masih kurang tokoh masyarakat dan

pemuda

Mulai bermunculan tokoh masyarakat

dan pemuda

Taraf pendidikan masih rendah Semakin banyak masyarakat yang

kuliah

Mata pencaharian masyarakat

mayoritas sebagai petani kebun

kakao

Mata pencaharian masyarakat

mayoritas sebagai petani persawahan

Sebagian masyarakat bermata

pencaharian sebagai nelayan

Berpindah jadi petani

Tempat pemancingan masrakat

nelayan di sekitar karang Tiaka

Adanya larangan dari perusahan untuk

memancing di sekitar kawasan tiaka

Harga ikan masih mudah dijangkau

masyarakat dengan harga Rp.5000-

10.000

Harga ikan semakin mahal mulai

15.000-25.000

Adanya penduduk trans dari

Sulawesi Selatan datang ke Baturube

menangkap ikan dengan

menggunakan bagang dan pukat

cincing

Tidak ada bagang dan masyarakat

Sulawesi selatan kembali ke kampung

mereka

Sebelum beroperasinya perusahan masyarakat Desa Baturube tidak pernah

melakukan aksi unjuk rasa. Masyarakat Desa Baturube tidak pernah membentuk

organisasi lembaga kemasyarakatan. Masyarakat jarang ikut dalam rapat atau

pertemuan.

Setelah PT. JOB Pertamina – Medco E&P Tomori Sulawesi aktif

beroperasi mengolah sumber daya alam minyak dan gas bumi di karang Tiaka

pada tahun 2005, lahirlah rasa kepedulian masyarakat dengan ikatan pemikiran

dan perasaan yang sama atas dikelolahnya kekayaan minyak dan gas bumi di

wilayah mereka. Atas dasar itu mulailah direncanakan membentuk organisasi

kelembagaan masyarakat dan ikut bergabung kedalam lembaga masyarakat

tersebut yang pada akhirnya masyarakat mulai aktif melaksanakan dan menghadiri

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

pertemuan-pertemuan atau rapat, baik yang dilaksanakan desa ataupun organisasi

kelembagaan yang telah dibentuk. Perubahan nilai sosial ini berawal dari

munculnya tokoh-tokoh masyarakat dan pemuda serta semakin banyaknya

generasi muda desa yang melanjutkan studi di perguruan tinggi. Hingga

berdampak pula pada aksi-aksi unjuk rasa yang berturut-turut mulai tahun 2010

sampai tahun 2012. Pada saat itu pula masyarakat yang dulunya awam dengan

potensi minyak dan gas bumi di Blok Tiaka dan minimnya pengetahuan tentang

dana bagi hasil (DBH), pemberdayaan masyarakat (community development), dan

CSR, akhirnya mulai paham dan mengerti tentang hal tersebut.

Sebelum beroperasinya PT. JOB Pertamina – Medco E&P Tomori

Sulawesi di Blok Tiaka, mayoritas mata pencaharian masyarakat Desa Baturube

adalah petani perkebunan kakao. Dan sebagian masyarakat bermata pencaharian

sebagai nelayan. Sebelum perusahan aktif beroperasi banyak warga pendatang

dari Sulawesi Selatan datang mencari tinggal untuk menangkap ikan dengan

menggunakan bagang dan pukat cincing.

Setelah PT. JOB Pertamina – Medco E&P Tomori Sulawesi mulai aktif

beroperasi mata pencaharian masyarakat Desa Baturube yang sebelumnya

mayoritas petani kebun coklat berubah menjadi petani persawahan pada tahun

2010. Pada saat perusahan aktif beroperasi masyarakat pendatang dari Sulawesi

Selatan kembali ke asal mereka karena mulai berkurangnya hasil penangkapan

ikan di wilayah tersebut. Harga ikan pula naik hingga Rp. 15.000-25.000 satu

gantungan yang sebelumnya hanya Rp. 5.000-10.000. Adapun sebab kenaikan

tersebut karena tempat pemancingan yang semakin jauh karena tempat

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

pemancingan di sekitar karang Tiaka sudah direklamasi untuk kepentingan

pengeboran minyak dan adanya larangan dari perusahan untuk memancing di

kawasan tersebut.

2. Desa Uewaju

Sebelum Beroperasi Setelah Beroperasi

Masyarakat jarang melaksanakan

rapat dan musyawarah

Masyarakat sering melaksanakan rapat

dan musyawarah

Masyarakat tidak mengetahui potensi

minyak yang ada di karang tiaka

Masyarakat sudah mulai mengetahui

potensi minyak di karang tiaka

Tidak pernah terjadi aksi unjuk rasa Sering terjadi aksi unjuk rasa

Masyarakat masih bertahan hidup di

desa mereka

Masyarakat mulai berpindah ke tempat

pemancingan di kawasan Tente dan

tanjung Poso

Mata pencaharian masyarakat

mayoritas sebagai nelayan

Mata pencaharian masyarakat

sebagaian beralih ke penjahit atap,

panampung kayu bakar dan sebagian

menjadi petani persawahan

Rata-rata pendapatan masyarakat

nelayan 50.000-100.000/hari Pendapatan masyarakat 50.000/hari

Masih banyak menggunakan perahu

tradisional dengan layar dan

menggunakan dayung

Mulai berkurang nelayan tradisional

Masih banyak penampung ikan Kurangnya penampung ikan

Banyaknya pedagang dari luar desa

datang berjualan ke Uewaju

Sudah jarang pedagang masuk

berjualan

Sumber : Data primer dari Desa Uewaju yang dikelolah tahun 2013

Sebelum beroperasinya perusahan mayoritas mata pencaharian masyarakat

Desa Uewaju adalah nelayan. Nelayan Desa Uewaju sebagaian besar adalah

Tabel 12. Perubahan Nilai Sosial dan Ekonomi Masyarakat Desa Uewaju

Sebelum dan Setelah Beroperasi Perusahan

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

nelayan tradisional dengan menggunakan perahu layar dan dengan menggunakan

dayung. Desa Uewaju sebelum beroperasinya perusahan adalah tempat masuknya

banyak pedagang untuk berjualan jenis-jenis makanan dan buah-buahan. Karena

pada saat itu pendapatan ekonomi masrayakat nelayan Uewaju masih cukup

tinggi.

Sebelum adanya perusahan di Tiaka nelayan di Desa kami cukup senang.

Pendapatan para nelayan rata-rata 50.000-100.000/hari. Tapi setelah

perusahan beroperasi kasian pendapatan nelayan tidak menetap hanya

dibawah 50.000. Yah terpaksa banyak nelayan pindah di tente dan tanjung

poso karena disana lebih dekat tempat pemancingan. (Bapak Sarman

Penampung Ikan di Desa Uewaju)

Setelah perusahan PT. JOB Pertamina – Medco E&P Tomori Sulawesi

aktif melakukan pengoboran minyak dan gas bumi di karang Tiaka, banyak dari

masyarakat Desa Uewaju berpindah tempat ke Tente dan Tanjung Poso yaitu

suatu tempat sebelah selatan Bungku Utara dikawasan lindung cagar alam

Morowali. Untuk bertahan hidup, pencaharian masyarakat sebagian beralih

menjadi penjahit atap, penampung kayu bakar dan beberapa masyarakat menjadi

petani persawahan. Itu disebabkan karena pendapatan nelayan mulai berkurang

hingga dibawah Rp. 50.000 dalam perhari dan bahkan sama sekali tidak ada

karena semakin sulitnya menjangkau tempat pemancingan yang jauh bagi

masyarakat nelayan tradisional.

Yah syukurlah kami dapat bisah mengolah sawah. Bagi saya ini cukup

lumayan jadi petani sawah ada kesibukan dibanding harus bertahan jadi

nelayan, keluarga mau makan apa? (Bapak Haling Warga Desa Uewaju)

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

1.1.5 Dampak Sosial dan Ekonomi Terhadap Masyarakat Desa Baturube

dan Uewaju Sebelum dan Setelah Beroperasi PT. JOB Pertamina –

Medco E&P Tomori Sulawesi

Sebelum Beroperasi Setelah Beroperasi

Belum ada program kesehatan sunatan

massal di Desa Baturube dan Uewaju

Adanya program sunatan massal dari

perusahan untuk anak-anak yang siap

disunat di Kecamatan Bungku Utara

yang dilaksanakan di Puskesmas

Baturube

Tidak pernah ada pengadaan bolsak,

bantal pasien di Puskesmas Baturube

Adanya pengadaan pengadaan bolsak,

bantal pasien di Puskesmas Baturube

Belum pernah ada program pelatihan IT

untuk siswa-siswi SMP di Bungku

Utara

Adanya program pelatihan IT dari

perusahan di SMPN 1 Bungku Utara di

Baturube yang dilaksanakan pada awal

tahun 2013

Pembangunan sarana pendidikan hanya

bersumber dari anggaran daerah

Adanya bantuan untuk pembangunan

sarana pendidikan dari perusahan di

Desa Baturube

Pembangunan rumah ibadah (masjid)

hanya bersumber dari uang kas masjid

dan sumbangan atau infak dermawan

Adanya bantuan dari perusahan untuk

pembangunan dan renovasi masjid di

Desa Baturube dan Uewaju

Desa Baturube dan Uewaju tidak

pernah mendapat bantuan dana tunai

selain program pemerintah pusat BLT

Adanya pemberian dana tunai dari

perusahan berjumlah Rp. 250.000.000

pada tahu 2011 untuk Kecamatan

Bungku Utara yang kemudian Desa

Baturube mendapat bagian sebesar Rp.

50.000.000 dan desa Uewaju berjumlah

Rp. 15.000.000,-

Tidak pernah ada bantuan mesin

ketinting untuk nelayan Desa Baturube

dan Uewaju

Adanya pengadaan ketinting dari

perusahan pada tahun 2007 untuk Desa

Baturube 10 unit dan Uewaju 10 unit

Kurangnya lapangan pekerjaan Adanya penerimaan tenaga kerja di

perusahan yang berasal dari Desa

Baturube berjumlah 14 orang dan Desa

Uewaju 1 orang

Tidak pernah ada program

pemberdayaan pupuk organik untuk

petani Baturube

Adanya program pemberdayaan pupuk

organik dari perusahan yang sudah

dalam tahap pembinaan dan akan

dimulai bulan agustus 2013 pada

musim menanam padi

Tabel 14. Dampak Sosial Dan Ekonomi Pada Masyarakat Desa Baturube

Dan Uewaju Sebelum Dan Setelah Beroperasi Perusahan

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

Sumber : Data primer dari Desa Baturube dan Uewaju yang diolah tahun 2013

Adapun data hasil penelitian dampak sosial dan ekonomi PT. JOB

Pertamina – Medco E&P Tomori Sulawesi di Desa Baturube dan Uewaju

Kecamatan Bungku Utara dapat diuraikan sesuai indikator dampak sosial dan

ekonomi dalam penelitian, yaitu :

1. Dampak Sosial

a. Pelayanan Kesehatan

Pada program kesehatan dari hasil wawancara bahwa sudah ada bantuan

kesehatan dalam bentuk program sunatan massal pada tahun 2008 yang

dilaksanakan di Puskesmas Baturube.

Program kesehatan sudah pernah dilaksanakan sekali oleh perusahan PT.

JOB Pertamina – Medco E&P Tomori Sulawesi pada tahun 2008 yang

dilaksanakan di Puskesmas Baturube yaitu program sunatan massal.

Program sunatan massal tersebut melibatkan seluruh anak-anak yang siap

untuk disunat di seluruh Kecamatan Bungku Utara. Ada juga bantuan di

Puskesmas yaitu ; pengadaan bolsak pasien, bantal, dan pembuatan Jaket

HKN berjumlah 30 lembar (Warga Desa Baturube ibu Minarti yang juga

pegawai puskesmas Baturube)

Selain program sunatan massal belum ada program kesehatan lainnya yang

dilakukan oleh perusahan hingga tahun 2013. Adapun untuk bantuan dalam

bentuk pengadaan di Puskesmas Baturube yaitu ; 1) Pengadaan bolsak kecil untuk

pasien, 2) Pengadaan bantal pasien, 3) Pengadaan Jaket HKN sekitar 30 Lembar

untuk pegawai Puskesmas

Tidak pernah ada pemberian bantuan

dalam bentuk sembako

Adanya bantuan sembako dari

perusahan setiap hari raya idul fitri dan

idul adha

Tidak ada kecemburuan sosial antar

masyarakat Uewaju dan Baturube

Adanya kecemburuan sosial dari Desa

Uewaju karena tenaga kerja dari desa

mereka hanya 1 orang

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

b. Pendidikan dan Pelatihan

Dari hasil wawancara peneliti kepada pihak perusahan PT. JOB Pertamina

– Medco E&P Tomori Sulawesi bahwa perusahan sudah pernah memberikan

bantuan pendidikan dalam bentuk pengadaan material dan pelaksanaan kegiatan

pelatihan IT dan training ketenaga kerjaan.

Adapun bantuan pendidikan untuk pengadaan material yaitu ; 1)

Pembangunan halaman parkir SMAN 1 Bungku Utara di Baturube, 2) Rehabilitasi

Gedung SDN 2 Baturube. Sedangkan untuk program pelatihan dan training, yaitu

: 1) Pelatihan IT untuk siswa-siswi SMPN 1 di Baturube, 2) Training ketenaga

kerjaan yang dilaksanakan di Kota Palu selama 1 minggu pada tahun 2011.

Bantuan untuk rehabilitasi Gedung SDN 2 dapat dilihat pada gambar 5

dibawah ini :

Menurut hasil wawancara dengan Humas perusahan Bapak Sodikun dan

Bapak Iwan bahwa bantuan pendidikan dalam bentuk pengadaan material untuk

SMAN 1 Bungku Utara dengan total biaya Rp. 30.000.000,- dan pengadaan

Gambar 6 : Foto Bantuan Perusahan Untuk Rehabilitasi Gedung SDN 2 Baturube

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

material untuk rehabilitasi gedung SDN 2 Baturube dengan biaya Rp.

40.000.000,-.

Kami dari pihak perusahan baru membantu dalam bentuk pengadaan

material untuk pembangunan tempat parkir SMAN 1 Bungku Utara dan

rehabilitasi gedung SDN 2 Baturube. Dengan total biaya yang kami

keluarkan untuk SMAN berjumlah Rp. 30.000.000,- dan SDN 2 berjumlah

Rp. 40.000.000. Untuk pembangunan rumah ibadah (masjid) juga ada

pada tahun 2013 Desa Uewaju Rp. 30.000.000 dan Baturube (Bapak

Sodikun dan Bapak Iwan)

c. Perumahan

Bantuan sosial dalam bentuk pembangunan perumahan warga belum ada,

karena pihak perusahan lebih memprioritaskan program pembangunan fasilitas

umum yaitu rumah ibadah khususnya masjid yang ada di desa-desa lingkar

tambang. Pada tahun 2012 perusahan sudah memberikan bantuan biaya

pembangunan dan renovasi masjid di Desa Uewaju dengan total biaya Rp.

30.000.000,- dan untuk Desa Baturube Rp. 35.000.000

2. Dampak Ekonomi

a. Menambah dan Mempertinggi Pendapatan

Humas perusahan Bapak Sodikun dan Bapak Iwan juga mengakui bahwa

adanya bantuan tunai dari perusahan sebesar Rp. 250.000.000 pada tahun 2011.

Kami juga pernah menyalurkan dana tunai berjumlah Rp. 250.000.000

khusus Desa Baturube pada tahun 2011 karena Desa Baturube masuk ring

satu desa lingkar tambang dalam keputusan AMDAL. Tapi dalam

pelaporannya kami agak kesulitan karena dana tersebut ternyata dibagi ke

desa-desa lain.

Pada tahun 2013 ini perusahan sementara menjalankan program

pemberdayaan pupuk organik untuk petani persawahan. Bulan mei 2013 sudah

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

dilaksanakan sosialisasi di kantor Desa Baturube dan sudah ada tim pembinaan

berjumlah 5 orang di Desa Baturube.

Kami sementara menjalankan tahap pemberdayaan program pupuk

organik untuk petani sawah di Desa Baturube. Dan sesuai hasil sosialisasi

dikantor Desa Baturube bahwa program tersebut akan dimulai bulan

agustus pada musim tanam padi. Sudah ada tim khusus bidang pertanian

5 orang dari perusahan yang siap mengawal program tersebut. (Humas

Perusahan Bapak Iwan)

Pada tahun 2007 PT. JOB Pertamina – Medco E&P Tomori Sulawesi

pernah memberikan bantuan pengadaan mesin ketinting untuk nelayan desa

baturube berjumlah 10 unit dan nelayan desa uewaju 10 unit, sehingga total

pengadaan mesin ketinting berjumlah 20 unit.

Ada bantuan dari perusahan pengadaan mesin ketinting untuk desa kami

Uewaju 10 unit tahun 2007 (Bapak Sarman Warga Desa Uewaju).

Perusahan pernah membagikan mesin ketinting di Desa Baturube untuk

nelayan, itu mesin ketinting ada 10 unit (Bapak Hasrullah Nelayan Desa

Baturube)

b. Penyediaan Lapangan Kerja

Pada dampak ekonomi khususnya kesempatan kerja di Desa Baturube

berjumlah 14 orang yang sedang bekerja di perusahan PT. JOB Pertamina –

Medco E&P Tomori Sulawesi. Sedangkan untuk Desa Uewaju berjumlah 1 orang

yang sedang bekerja di perusahan PT. JOB Pertamina – Medco E&P Tomori

Sulawesi.

Kami yang kerja di perusahan ada 13 orang tapi ada H. Muchtar, DP tapi

beliau dikontrak untuk pengadaan bahan makanan, air minum aqua dal

lainnya. Mengenai gaji kami di perusahan rata-rata berkisar Rp.

2.000.000,-2.300.000 tergantung pada posisi atau job pekerjaan. Adapun

pekerjaan kami di perusahan berfariasi, mulai dari penjaga gudang,

mengurusi pakaian (mencuci, menjemur, menyetrika dan melipat pakaian

para pekerja), dan membantu pekerjaan dapur (cooker). (Bapak Ayub

dan Irlan tenaga kerja dari Desa Baturube)

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

Namun ada satu orang tenaga kontrak yaitu bapak H. Muchtar, DP yang

mulai bekerja di perusahan pada bulan februari 2013. Beliau mengadakan bahan-

bahan makanan, air bersih, dan air minum.

Saya sedang di kontrak perusahan subkontraktor PT. Bintang Jaya

Pratama (BJP) untuk mensuplay bahan makanan di pengoboran Tiaka

tiap 2 hari. Pendapatan saya rata-rata perbulan berkisar Rp. 15.000.000-

20.000.000. (Hi. Muchtar, DP Warga Desa Baturube)

Keterangan tenaga kerja yang berasal dari Desa Baturube dan Desa

Uewaju dapat dilihat pada Tabel 15 berikut :

No Nama Asal Pekerjaan

Sebelumnya

Pendapatan/

Bulan

Tahun

Masuk

PT

Gaji

/Bulan

1 H.

Muchtar,

DP

Baturube Swasta 2013 *15-20

juta

2 Anwar A.

Sape

Baturube Buruh

Bangunan

*1.500.000 2012 2.000.000

3 Sahlan Baturube Buruh

Bangunan

*1.500.000 2010 2.000.000

4 Sarif AP Baturube Buruh

Bangunan

*1.500.000 2012 2.000.000

5 Arwin H. Baturube Tidak

Bekerja

- 2012 2.000.000

6 Mukni M Baturube Honorer

Puskesmas

200.000 2012 2.000.000

7 Ayub Baturube Honorer

Penjaga

Sekolah SD

500.000 2012 2.300.000

8 Udin Baturube Tidak

Bekerja

- 2012 2.000.000

9 Yayan Baturube Tidak

Bekerja

- 2012 2.000.000

10 Arfan

Lamonda

Baturube Buruh

Bangunan

*1.500.000 2012 2.000.000

11 Aco Oni Baturube Buruh *1.500.000 2012 2.000.000

Tabel 15. Keterangan Tenaga Kerja yang Bekerja di PT. JOB Pertamina-

Medco E&P Tomori Sulawesi yang Berasal dari Baturube dan Uewaju

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

Bangunan

12 Gou Baturube Buruh

Bangunan

*1.500.000 2012 2.000.000

13 Irlan S. Baturube Tidak

Bekerja

- 2013 2.000.000

14 Jamaludin Baturube Tidak

bekerja

2010 2.300.000

15 Asis Uewaju Tidak

Bekerja

- 2012 2.000.000

*Ket : Gaji buruh bangunan tidak tetap/bulan, tergantung peluang kerja dari

proyek kalau ada. Rata-rata upah buruh bangunan/hari = Rp. 50.000, Jika 30 hari

kerja maka gaji/bulan = Rp. 1.500.000,-.

*H.Muchtar, DP pekerja kontrak untuk pengadaan bahan makanan (catering)

Sumber : Data primer dari Desa Baturube dan Uewaju yang dikelolah tahun 2013

Dari keterangan tabel 8 diatas, maka dapat dilihat kontribusi tenaga kerja

di perusahan berjumlah 14 orang dari Desa Baturube dan 1 orang dari Desa

Uewaju. Adapun perbandingan masyarakat produktif (berdasarkan umur 17-40

tahun) dan masyarakat yang kera di PT.JOB Pertamina – Medco E&P Tomori

Sulawesi Desa Baturube dan Uewaju Tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 16

berikut:

Sumber : Monografi Desa Baturube dan Uewaju tahun 2013

Jika dilihat tabel diatas dimana jumlah masyarakat produktif Desa

Baturube berjumlah 548 orang dan yang bekerja di perusahan 14 orang, maka

secara persentase perbandingan hanya 2,39 % yang diserap perusahan. Sedangkan

untuk Desa Uewaju dengan jumlah masyarakat produktif 176 orang dan yang

kerja di perusahan berjumlah 1 orang, maka dapat memberikan kontribusi 0,56 %.

Nama Desa Jumlah masyarakat

produktif (umur 17-

40) laki-laki

Jumlah masyarakat

yang kerja di

perusahan

%

Baturube 584 14 2,39

Uewaju 176 1 0,56

Tabel 16. Perbandingan Masyarakat Produktif dan yang Bekerja di Perusahan

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

Dari keterangan tabel 8 terlihat adanya perbedaan porsi tenaga kerja antara

masyarakat Desa Baturube dan Uewaju. Secara persentase perbedaan porsi tenaga

kerja dapat dilihat pada tabel 17 dibawah ini :

Nama Desa Jumlah Tenaga Kerja (%)

Baturube 14 orang 93, 34

Uewaju 1 orang 6,66

15 orang 100

Sumber : Data primer yang dikelolah tahun 2013

1.2 Pembahasan

1.2.1 Peran PT. JOB Pertamina – Medco E&P Tomori Sulawesi Dalam

Menagani Dampak Sosial dan Ekonomi Masyarakat Lingkar

Tambang Desa Baturube dan Desa Uewaju Kecamatan Bungku Utara

Kontrak kerjasama Pertamina dan PT. Medco E&P Tomori Sulawesi yaitu

mulai 04 Desember 1997 sampai 04 Desember 2027 dengan tipe kontrak

Production Sharing Contract (PSC). Jadi pada tahun 2013 ini PT. JOB Pertamina

– Medco E&P Tomori Sulawesi sudah berjalan 16 tahun beroperasi di Blok Tiaka.

Luas wilayah lepas pantai yang dikuasai oleh PT. JOB Pertamina – Medco E&P

Tomori Sulawesi adalah sebesar 451 km². (Ditjen Migas, 2010)

Tabel 17. Persentase Perbedaan Tenaga Kerja Desa Baturube dan Uewaju

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

Adapun mengenai program sosial dan ekonomi yang dijalankan melalui

program CSR yang sudah direalisasikan oleh pihak perusahan di Kecamatan

Bungku Utara adalah sebagai berikut :

1. Pembangunan tempat parkir SMAN 1 Bungku Utara dan rehabilitasi

gedung SDN 2 Baturube

2. Program sunatan massal pada tahun 2008 di Puskesmas Baturube dan

pengadaan bolsak dan bantal pasien

3. Pelatihan IT untuk siswa-siswi SMPN 1 di Baturube dan Training

ketenaga kerjaan

4. Pembangunan dan renovasi masjid Desa Baturube dan Uewaju

5. Pengadaan mesin ketinting untuk Desa Uewaju dan Baturube pada tahun

2007 berjumlah 20 unit, Desa Baturube 10 unit dan Desa Uewaju 10 unit.

6. Dana tunai Rp.250.000.000,- untuk Kecamatan Bungku Utara pada tahun

2011

Dari hasil analisis bahwa beberapa program diatas sudah cukup signifikan

jika dibandingkan dengan keadaan sebelum adanya perusahan PT. JOB Pertamina

– Medco E&P Tomori Sulawesi beroperasi di Blok Tiaka Kecamatan Bungku

Utara. Jika dikaji dan dianalisis berdasarkan teori pembangunan sosial dan

ekonomi bahwa program pengadaan mesin ketinting itu cukup berdampak positif

bagi masyarakat nelayan bila dikelolah dengan efisien. Peneliti mendapatkan

informasi dari nelayan Baturube dan Uewaju bahwa mesin tersebut ditarik

kembali oleh oknum masyarakat yang mengusulkan proposal untuk pengadaan

mesin 20 unit tersebut. Alasannya karena pihak nelayan tidak siap membayar

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

kewajiban tiap bulan. Padahal pengadaan mesin tersebut dari pihak perusahan

adalah pemberian secara cuma-cuma atau gratis tanpa ada pungutan sama sekali,

karena bantuan tersebut adalah bentuk kepedulian pihak perusahan yang melalui

program pemberdayaan untuk mempermudah dan menambah pendapatan

ekonomi masyarakat nelayan. Jadi permasalahan yang ada merupakan masalah

kepentingan sekelompok orang atau oknum masyarakat setempat bukan antar

masyarakat secara umum dan perusahan.

Begitu pun pada pemberian dana tunai yang berjumlah Rp.250.000.000,-

yang pada saat pembagian Desa Baturube mendapat bagian Rp. 50.000.000,- dan

Desa Uewaju mendapat bagian Rp. 15.000.000,-. Namun pihak humas perusahan

Bapak Iwan menyatakan bahwa adanya kekeliruan masyarakat saat penyaluran

dana Rp.250.000.000,- tersebut. Dimana pada kenyataannya disaat penyaluran

dana tersebut terjadi masalah di tengah-tengah masyarakat khususnya Desa

Baturube kerena ada dua kelompok masyarakat yang berbeda persepsi.

Masyarakat pertama, menginginkan dana Rp. 50.000.000 itu dibagi tiap KK . Dan

masyarakat kedua, menginginkan dana tersebut dikelolah oleh pemerintah desa

dengan baik untuk dijadikan modal usaha masyarakat.

Hanya saja Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan dan Lembaga

Swadaya Masyarakat yang ada saat itu, yaitu Forum Kerukunan Peduli

Masyarakat Bungku Utara (FKPMB) tidak mampu mengurusi dan mengatur

masyarakat. Sehingga akhirnya diputuskan dana tersebut dibagi tiap KK yang

masing-masing KK Desa Baturube mendapat Rp. 116.550,- karena jumlah KK

Desa Baturube sebanyak 429 KK. Hasil pembagian KK tersebut digunakan

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 1.1.1 1. - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4664/9/2013-1-87202-451408097-bab4... · 10 Petasia 1.635,24 10,56 28 Kolonodale 11 Soyo Jaya 605,51

masyarakat untuk perbaikan dan pembuatan pagar. Padahal jika dana tersebut

dimanfaatkan atau dikelolah untuk usaha masyarakat yang kemudian diputar dan

dijadikan modal dalam menunjang usaha masyarakat pasti akan jauh lebih baik

dan berdampak pada kemajuan ekonomi masyarakat.

Sedangkan untuk Desa Uewaju yang mendapat bagian Rp. 15.000.000,-

diperuntukan untuk pembangunan masjid karena disebabkan pula oleh kebijakan

pemerintah desa yang keliru tanpa adanya kajian kebutuhan masyarakat desa yang

prioritas untuk kemajuan ekonomi. Padahal dana pembangunan mesjid dari pihak

perusahan sudah dialokasikan sendiri untuk desa lingkar tambang.

Sehingga pemberian bantuan beberapa program sosial dan ekonomi dari

perusahan baik dalam bentuk pengadaan, maupun dana tunai selalu saja mendapat

permasalahan internal pada masyarakat lingkar tambang karena cara dan sistem

pengolahan serta cara untuk mendistribusikan ke masyarakat tidak memenuhi

standar kesejahteraan masyarakat umum, tapi cenderung atas kepentingan

segelintir atau kelompok masyarakat, oknum maupun pemerintah.

Adapun peran perusahan lainnya dalam mengatasi dampak ekonomi pada

tahun 2013 ini di Desa Baturube baru dilaksanakan tahap pembinaan pertanian sri

organik oleh perusahan untuk petani persawahan padi yang akan dimulai pada

bulan Agustus sesuai musim penanaman padi di Baturube. Menurut Humas

perusahan Bapak Iwan, bulan Mei sudah dilaksanakan sosialisasi ke Masyarakat

Desa Baturube yang dilaksanakan di kantor Desa Baturube. Dan sudah ada

ditugaskan tim pembinaan pupuk organik dari perusahan yang saat ini berada di

Baturube.