BAB IV Diabetes Melitus

  • Upload
    emwe19

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Diabetes Melitus

Citation preview

119

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian1. Karakteristik Lokasi PenelitianKota Batam merupakan salah satu wilayah di provinsi Kepulauan Riau, terletak antara 0,55 1,55 Lintang utara, 45 104 Bujur timur. Sebelah utara berbatasan dengan Selat Singapura, Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Lingga, Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bintan, Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Karimun.Faktor geografi ini mencakup aspek keadaan alam dan sumber daya alam (SDA) yang dapat berpengaruh besar terhadap pembangunan kesehatan. Pengaruh ini dapat bersifat menunjang dan dapat pula bersifat menghambat. Tersedianya SDA merupakan faktor yang menunjang kesehatan baik langsung maupun tidak langsung. Keadaan geografi yang tidak menguntungkan antara lain keadaan pemukiman penduduk yang berpencar-pencar dan terpencil serta pemukiman yang padat merupakan kendala dalam pembangunan kesehatan yaitu upaya peningkatan perluasan dan pemerataan kesempatan untuk hidup sehat. Di Kota Batam sendiri memiliki beberapa kecamatan dimana tiap kecamatan memiliki puskesmas sebagai sarana kesehatan masyarakat setempat. Salah satunya adalah Puskesmas Lubuk Baja yang menjadi tempat penelitian.

Puskesmas Lubuk Baja Berdiri tahun 2002 dan mulai beroperasi sejak 14 April 2003 untuk memberikan pelayanan kesehatan strata pertama pada masyarakat wilayah Kecamatan Batam Timur. Seiring dengan pemekaran wilayah Batam Timur, maka wilayah Batam Timur pun mengalami perubahan menjadi 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Lubuk Baja, Kecamatan Batu Ampar dan Kecamatan Nongsa. Selanjutnya sejak tahun 2006 dengan adanya lagi pemekaran wilayah dan berdirinya Kecamatan Bulang, wilayah kerja Puskesmas Lubuk Baja terdiri dari 5 (lima) kelurahan yakni Baloi Indah, Batu Selicin, Kampung Pelita, Lubuk Baja Kota dan Tanjung Uma.Puskesmas Lubuk Baja terletak di Kecamatan Lubuk Baja yang merupakan pusat perkotaan dan bisnis di Kota Batam. Terletak antara 0110 --- 0115 Lintang Utara, 10400 --- 10403 Bujur Timur dengan luas wilayah 36,12 km, dengan batas wilayah sebagai berikut : a. Sebelah Utara: Berbatasan dengan Laut Singapurab. Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kecamatan Nongsac. Sebelah Timur: Berbatasan dengan Kecamatan Batu Ampard. Sebelah Barat: Berbatasan dengan Kecamatan Sekupang2. Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus Tipe-II Di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Baja Kota Batam Tahun 2014Penelitian mengenai pengaruh terapi alternatif undur-undur darat (Myrmeleon Sp) terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe-II yang telah dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Baja Kota Batam dari tanggal 18 Agustus 2014 sampai dengan 3 September 2014. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 16 orang, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 8 orang untuk kelompok intervensi dan 8 orang untuk kelompok kontrol. Dari hasil randomisasi populasi, jumlah sampel dan wilayah terpilih sebagai berikut : 13 orang sampel dari wilayah Tanjung Uma dan 3 orang dari wilayah Kampung Pisang. Untuk mencegah terjadinya bias penelitian, peneliti melakukan matching dengan cara menyamakan karakteristik responden antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dan mengontrol variabel pengganggu. Variabel-variabel yang dikontrol seperti umur, responden yang dipilih secara acak berumur 40 - 60 tahun, selain itu selama 14 hari penelitian, responden harus memenuhi prosedur penelitian beserta aturannya yaitu responden tidak melakukan diet, latihan jasmani atau olah raga, dan mengkonsumsi obat antidiabetes. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis univariat dan analisis bivariat sesuai jenis data sebagai berikut :a. Data Umum1) Gambaran Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus Tipe-II Berdasarkan Umur

Tabel 4.1Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus Tipe-II Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Baja Kota Batam Tahun 2014

VariabelKelompokNMeanSDMin-Max

UmurIntervensi850,134,76445 60

Kontrol852,135,33045 60

Total16

Sumber : Hurlock (2001)

Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa rata-rata umur responden pada kelompok intervensi adalah 50,13 tahun, dengan umur terendah adalah 45 tahun dan umur tertinggi adalah 60 tahun, sedangkan rata-rata umur responden pada kelompok kontrol adalah 52,13 tahun dengan umur terendah adalah 45 tahun dan umur tertinggi adalah 60 tahun.

2) Gambaran Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus Tipe-II Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus Tipe-II Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Baja Kota Batam Tahun 2014

Variabel Intervensi KontrolTotal (%)

N%N%

Jenis Kelamin

Laki-laki2252254 (25)

Perempuan67567512 (75)

Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 12 orang (75%) dan 4 orang (25%) berjenis kelamin laki-laki.

3) Gambaran Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus Tipe-II Berdasarkan IMT (indeks massa tubuh)

Tabel 4.3Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus Tipe-II Berdasarkan IMT di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Baja Kota Batam Tahun 2014

VariabelKelompokNMeanSDMin-Max

IMTIntervensi823,012,7419,91 - 29,12

Kontrol821,752,9216,40 - 25,73

Total16

Dari tabel 4.3 di atas, diketahui bahwa rata-rata responden pada kelompok intervensi mempunyai IMT sebesar 23,01 sedangkan responden pada kelompok kontrol mempunyai IMT sebesar 21,75. Klasifikasi berat badan berdasarkan IMT adalah berat badan kurang IMT < 18,5, Berat badan normal IMT 18,5 22,9 dan Berat badan lebih IMT 23,0. Dengan demikian rata-rata responden mempunyai berat badan berlebih pada kelompok intervensi dan berat badan normal pada kelompok kontrol.

4) Gambaran Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus Tipe-II Berdasarkan Riwayat Keturunan

Tabel 4.4Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus Tipe-II Berdasarkan Riwayat Keturunan di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Baja Kota Batam Tahun 2014

Variabel Intervensi KontrolTotal (%)

N%N%

Riwayat Keturunan

Tidak Ada225337,55 (31,25)

Ada675562,511 (68,75)

Dari tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa lebih dari separuh Responden mempunyai riwayat anggota keluarga dengan diabetes mellitus yaitu sebanyak 11 orang (68,75%) yaitu 6 orang dari kelopok intervensi dan 5 orang dari kelompok kontrol.

b. Data Khusus1) Analisis Univariata) Gambaran Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus Tipe-II Sebelum (pretest) dan Sesudah (posttest) dilakukan Terapi Alternatif Undur-undur Darat (Mymeleon Sp) Pada Kelompok Intervensi.

Tabel 4.5Hasil Analisis Univariat Kadar Gula Darah Penderita DM Tipe-II Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Terapi Alternatif Undur-undur Darat (Myrmeleon Sp) Pada Kelompok Intervensi di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Baja Kota Batam Tahun 2014

Kelompok Intervensi

VariabelNMeanSDMin-Max95% CI

Kadar Gula Darah

Sebelum8226,7559,909138 296176,66 - 276,84

Sesudah8167,2548,86997 229126,39 - 208,11

Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa rata-rata kadar gula darah responden sebelum diberikan terapi alternatif undur-undur darat (Myrmeleon Sp) adalah 226,75 mg/dl dengan tingkat kepercayaan 95%, rata-rata kadar gula darah sebelum pemberian terapi undur-undur darat (Myrmeleon Sp) pada kelompok intervensi 176,66 sampai dengan 276,84 dan rata-rata kadar gula darah responden turun menjadi 167,25 mg/dl sesudah 14 hari diberikan terapi alternatif undur-undur darat (Myrmeleon Sp). b) Gambaran Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus Tipe-II Sebelum (pretest) dan Sesudah (posttest) Tanpa Dilakukan Terapi Alternatif Undur-undur Darat (Mymeleon Sp) Pada Kelompok Kontrol.

Tabel 4.6Hasil Analisis Univariat Kadar Gula Darah Penderita DM Tipe-II Sebelum Dan Sesudah Tanpa Dilakukan Terapi Alternatif Undur-undur Darat (Myrmeleon Sp) Pada Kelompok Kontrol di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Baja Kota Batam Tahun 2014

Kelompok Kontrol

VariabelNMeanSDMin-Max95% CI

Kadar Gula Darah

Sebelum8234,7533,504188 289206,74 - 262,76

Sesudah8264,2530,070231 314239,11 - 289,39

Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa rata-rata kadar gula darah responden sesudah 14 hari tanpa diberikan terapi alternatif undur-undur darat (Myrmeleon Sp) meningkat menjadi 264,25 mg/dl dengan tingkat kepercayaan 95%, rata-rata kadar gula darah sesudah tanpa pemberian terapi undur-undur darat (Myrmeleon Sp) pada kelompok kontrol 239,11 mg/dl sampai dengan 289,39 mg/dl.

2) Analisis BivariatAnalisis bivariat dilakukan untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan. Sebelum dilakukan analisis bivariat, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data yaitu. uji normalitas data menggunakan uji Shapiro-wilk. Bila nilai p-value dari uji Shapiro-wilk > 0,05 (p>), maka data berdistribusi normal.a) Uji normalitas Data Kadar Gula Darah Sebelum Dan Sesudah Intervensi Pemberian Terapi Alternatif Undur-undur Darat (Myrmeleon Sp) Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol.

Tabel 4.7Hasil Analisis Uji Normalitas Data Kadar Gula Darah Sebelum Dan Sesudah Intervensi Pemberian Terapi Alternatif Undur-undur Darat (Myrmeleon Sp) Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Baja Kota BatamTahun 2014

VariabelMeanSDShapiro-wilk

Statisticdfp-value

Kadar Gula Darah Sebelum Intervensi230,7547,0720,955160,565

Kadar Gula Darah Sesudah Intervensi215,7563,6050,956160,586

Dari hasil uji statistik tabel 4.7 di atas dapat disimpulkan bahwa semua variabel setelah dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji Shapiro-wilk didapatkan nilai p-value > 0,05, ini berarti semua variabel datanya berdistribusi normal.

b) Hasil Analisis Selisih Rata-Rata Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus Tipe-II Sebelum Dan Setelah Dilakukan Pemberian Terapi Alternatif Undur-undur Darat (Myrmeleon Sp) Pada Kelompok Intervensi.

Tabel 4.8Hasil Analisis Selisih Rata-Rata Kadar Gula Darah Penderita DM Tipe-II Sebelum Dan Sesudah Pada Kelompok Intervensi di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Baja Kota Batam Tahun 2014

Kadar Gula Darah

KelompokNMeanSDSelisih MeanSD Selisih Meanp-value95% CI

Intervensi

Sebelum8226,7559,90959,50039,8430,00426,191 - 92,809

Sesudah8167,2548,869

Dari hasil analisis uji t-dependent pada tabel 4.8 di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat selisih rata-rata kadar gula darah responden sebelum dan sesudah diberikan terapi alternatif undur-undur darat (Myrmeleon Sp) sebesar 59,500 mg/dl (SD=39,843) dengan nilai p=0,004 (p