Upload
nguyendien
View
240
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
69
BAB IV
ANALISIS DATA DAN
PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Tempat dan Subjek Penelitian
Lokasi untuk penelitian ini adalah SMAN 1
Temanggung, dengan alamat Jalan Kartini No 4
Temanggung. Sebelum menjadi sekolah RSBI merupa-
kan sekolah favorit di Temanggung dan input siswanya
adalah siswa SLTP dengan NEM tertinggi di antara
input SMA lain di Temanggung.
Alasan dipilihnya sekolah tersebut didasarkan
pada pertimbangan bahwa SMAN 1 Temanggung seca-
ra resmi ditunjuk oleh pemerintah dalam hal ini Dep-
diknas, Jakarta untuk menyelenggarakan RSBI di Kota
Temanggung mulai tahun ajaran 2005/2006 sampai
sekarang (2010/2011). SMAN 1 Temanggung merupa-
kan pelaksana tahap pertama dari 100 sekolah rintis-
an di seluruh Indonesia serta salah satu dari sepuluh
pelaksana sekolah program rintisan SMA SBI (RSBI)
di Jawa Tengah. Istilah SMA SBI sekarang disebut
dengan istilah R-SMA-BI, sehingga SMAN 1 Temang-
gung harus menjalankan program-program RSBI.
Responden sebagai subjek penelitian ini adalah
35 guru yang diambil dari populasi guru SMA N 1
Temanggung yang berjumlah 50 orang. Sedangkan
responden siswa 65 yang diambil dari siswa SMA N 1
70
Temanggung yang berjumlah 705 orang. Sebagai Infor-
man adalah 23 guru dan kepala sekolah dan siswa
sejumlah 11 siswa.
4.2 Analisis Instrumen
4.2.1 Pengujian Instrumen
Pengujian instrumen terdiri dari uji reliabilitas
dan validitas yang dilakukan untuk menguji kesahih-
an dan keterandalan instrumen dalam penelitian ini.
Hal ini mengingat salah satu instrumen yang digu-
nakan untuk pengambilan data adalah dengan meng-
gunakan angket.
Sebuah item kuesioner dinyatakan reliabel apa-
bila koefisien Alpha > 0.700.
Tabel 4.1 Blue Print Skala Reliabelitas
No Konsep koefisien
Cronbach’s Alpha
Reliabilitas
01 Kuesioner kepuasan guru terhadap pelatihan guru
Alpha= 0.932 Reliabel
02 Kepuasan siswa dan guru terhadap sarana prasarana
Alpha= 0.724 Reliabel
03 Kepuasan siswa terhadap tata usaha Alpha= 0.711 Reliabel 04 Kuesioner kepuasan siswa terhadap BP/BK Alpha= 0.869 Reliabel
05 Kuesioner kepuasan siswa terhadap wali kelas
Alpha= 0.878 Reliabel
06 Kuesioner kepuasan siswa terhadap satpam
Alpha= 0.729 Reliabel
07 Kuesioner kepuasan siswa terhadap tata tertib
Alpha= 0.728 Reliabel
08 Kuesioner kepuasan siswa terhadap guru Alpha= 0.825 Reliabel
09 Kuesioner kepuasan siswa terhadap perpustakaan
Alpha= 0.806 Reliabel
10 Kuesioner kepuasan siswa terhadap laboratorium
Alpha= 0.858 Reliabel
71
Item-item yang valid berarti item yang diguna-
kan mengukur apa yang seharusnya diukur. Item ins-
trumen dianggap valid bila mempunyai nilai corrected
itemtotal correlation lebih dari 0,2.
Tabel 4.2 Blue Print Skala Validitas
No Konsep
Koefisien corrected item
total correlation semua item kuesioner
Validitas item
01 Kuesioner kepuasan guru terhadap pelatihan guru
> 0.200.
Valid
02 Kepuasan siswa dan guru terhadap sarana prasarana
> 0.200.
Valid
03 Kepuasan siswa terhadap tata usaha
> 0.200.
Valid
04 Kuesioner kepuasan siswa terhadap BP/BK
> 0.200.
Valid
05 Kuesioner kepuasan siswa terhadap wali kelas
> 0.200.
Valid
06 Kuesioner kepuasan siswa terhadap satpam
> 0.200.
Valid
07 Kuesioner kepuasan siswa terhadap tata tertib
> 0.200.
Valid
08 Kuesioner kepuasan siswa terhadap guru
> 0.200.
Valid
09 Kuesioner kepuasan siswa terhadap perpustakaan
> 0.200.
Valid
10 Kuesioner kepuasan siswa terhadap laboratorium
> 0.200.
Valid
72
4.2.2 Reliabilitas dan Validitas Item
Selanjutnya validitas dan reliabilitas adalah:
1. Analisis Reliabilitas dan Validitas Kepuasan Guru
terhadap RSBI
Reliabilitas Kuesioner Kepuasan Guru
Hasil uji reliabilitas instrumen menggunakan
Cronbach’s Alpha, dihasilkan koefisien Apha= 0.932.
Karena koefisien Alpha > 0.700 maka intrumen di-
nyatakan reliabel. Tabel dapat dilihat pada lampiran
2, tabel 2
Validitas Item Kuesioner Kepuasan Guru
Sebuah item kuesioner dinyatakan valid apabila
koefisien corrected item total correlation > 0.200.
Dengan demikian semua item kuesioner kepuasan
guru dinyatakan valid karena koefisien korelasi >
0.2000. Tabel dapat dilihat pada lampiran 2 tabel 3
2. Analisis Validitas dan Reliabilitas Kepuasan
Siswa terhadap RSBI
a. Kuesioner Kepuasan Siswa terhadap Guru
(dapat dilihat pada lampiran 3)
Reliabilitas Instrumen
Hasil uji reliabilitas instrumen menggunakan
Cronbach’s Alpha, dihasilkan koefisien Apha= 0.825
arena koefisien Alpha > 0.700 maka intrumen
dinyatakan reliabel.
73
Validitas Item Kuesioner
Semua item kuesioner dinyatakan valid karena
koefisien corrected item total correlation > 0.200.
b. Kuesioner Kepuasan Siswa Terhadap Sarana Pra-
sarana
Reliabilitas Kuesioner Kepuasan Siswa terhadap
Sapras
Hasil uji reliabelitas instrumen menggunakan
Cronbach’s Alpha, dihasilkan koefisien Apha= 0.724
Karena koefisien Alpha > 0.700 maka intrumen
dinyatakan reliabel.
Validitas Kuesioner Kepuasan Siswa terhadap
Sapras
Sebuah item kuesioner dinyatakan valid apabila
koefisien corrected item total correlation > 0.200.
Dengan demikian semua item kuesioner kepuasan
guru dinyatakan valid karena koefisien korelasi >
0.200.
c. Kepuasan Siswa terhadap Tata Usaha
Reliabilitas Instrumen
Hasil uji reliabilitas instrumen menggunakan
Cronbach’s Alpha, dihasilkan koefisien Apha= 0.711
Karena koefisien Alpha > 0.700 maka intrumen dinya-
takan reliabel.
74
Validitas Item Kuesioner
Semua item kuesioner dinyatakan valid karena
koefisien corrected item total correlation > 0.200.
d. Kuesioner Kepuasan Siswa terhadap BP/BK
Reliabilitas Instrumen
Hasil uji reliabilitas instrumen menggunakan
Cronbach’s Alpha, dihasilkan koefisien Apha= 0.869
Karena koefisien Alpha > 0.700 maka intrumen
dinyatakan reliabel.
Validitas Item
Semua item kuesioner dinyatakan valid karena
koe-fisien corrected item total correlation > 0.200.
e. Kuesioner Kepuasan Siswa terhadap Wali Kelas
Reliabelitas Kuesioner
Hasil uji reliabelitas instrumen menggunakan
Cronbach’s Alpha, dihasilkan koefisien Apha= 0.878
Karena koefisien Alpha > 0.700 maka intrumen dinya-
takan reliabel.
Validitas Item Kuesioner
Semua item kuesioner dinyatakan valid karena
koefisien corrected item total correlation > 0.200.
75
f. Kuesioner Kepuasan Siswa terhadap Perpusta-
kaan
Reliabelitas Instrumen
Hasil uji reliabilitas instrumen menggunakan
Cronbach’s Alpha, dihasilkan koefisien Apha= 0.806
arena koefisien Alpha > 0.700 maka intrumen
dinyatakan reliabel.
Validitas Item Kuesioner
Semua item kuesioner dinyatakan valid karena
koefisien corrected item total correlation > 0.200.
g. Kuesioner Kepuasan Siswa terhadap Laborato-
rium
Reliabelitas Instrumen
Hasil uji reliabilitas instrumen menggunakan
Cronbach’s Alpha, dihasilkan koefisien Apha= 0.858
arena koefisien Alpha > 0.700 maka intrumen
dinyatakan reliabel.
Validitas Item Kuesioner
Semua item kuesioner dinyatakan valid karena
koefisien corrected item total correlation > 0.200.
h. Kuesioner Kepuasan Siswa terhadap Tata Tertib
Reliabelitas Instrumen
Hasil uji reliabelitas instrumen menggunakan
Cronbach’s Alpha, dihasilkan koefisien Apha= 0.728
76
Karena koefisien Alpha > 0.700 maka intrumen
dinyatakan reliabel.
Validitas Item Instrmen
Semua item kuesioner dinyatakan valid karena
koefisien corrected item total correlation > 0.200.
i. Kuesioner Kepuasan Siswa Terhadap Satpam
Reliabelitas Instrumen
Hasil uji reliabilitas instrumen menggunakan
Cronbach’s Alpha, dihasilkan koefisien Apha= 0.729
Karena koefisien Alpha > 0.700 maka intrumen dinya-
takan reliabel.
Validitas Item Kuesioner
Semua item kuesioner dinyatakan valid karena
koefisien corrected item total correlation > 0.200.
4.3 Deskripsi Hasil Pengukuran Variabel
Gambaran tentang kepuasan pelanggan terha-
dap pelayanan pada program RSBI dapat dilihat se-
bagai berikut:
77
Tabel 4.3 Disribusi Responden Berdasarkan Tingkat
Kepuasan Guru terhadap Program RSBI di Sekolah
No KEPUASAN Total rata-rata
Mean Katagori
1 Guru terhadap program RSBI 3,30 Cukup
2 Siswa terhadap Guru 3,44 Tinggi
3 Siswa terhadap sarpras 3,53 Tinggi
4 Siswa terhadap Tata Usaha 3,53 Tinggi
5 Siswa terhadap BP/BK 3,33 Cukup
6 Siswa terhadap laboratorium 3,23 Cukup
7 Siswa terhadap wali kelas 3,47 Tinggi
8 Siswa terhadap perpustakaan 4,65 Sangat tinggi
9 Siswa terhadap tata tertib 3,28 Cukup
10 Siswa terhadap satpam 3,47 Tinggi
Rata-rata siswa 3,55 Tinggi
Total rata-rata 3,53 Tinggi
Keterangan:
Mean 1,00 - 1,80 termasuk katagori Sangat Rendah
1,81 - 2,60 termasuk katagori Rendah
2,61 - 3,40 termasuk katagori Cukup
3,41 - 4,20 termasuk katagori Tinggi
4,21 - 5,00 termasuk katagori Sangat Tinggi
4.3.1 Hasil Penelitian Kuesioner
1. Kepuasan Guru terhadap Pelaksanaan RSBI
Kepuasan guru terhadap pelaksanaan RSBI
dikelompok-kelompokkan berdasarkan jenjang sangat
tinggi (ST), tinggi (T), cukup (C), rendah (R) dan sangat
rendah (SR).
78
Dari Tabel 4.3. Total rata-rata 3,30 termasuk
kategori cukup. Berarti kepuasan guru terhadap pe-
laksanaan RSBI secara keseluruhan adalah cukup.
Sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan guru
SMAN 1 Temanggung terhadap pelaksanaan program
RSBI di SMAN 1 Temanggung tidak memuaskan.
Secara lebih rinci berdasarkan hasil penelitian kuesio-
ner yang dapat dilihat pada lampiran 4 Tabel 6
Dapat pula dicatat beberapa hal yaitu:
1. Pada item nomor 1. Penggunaan bahasa inggris
untuk pembelajaran 1,80 termasuk kategori sangat
rendah. Berarti kepuasan guru terhadap pelaksa-
naan bahasa inggris sangat rendah karena efisiensi
dan efektivitas penggunaan bahasa inggris rendah.
Hasil ini sesuai dengan verbatim baris ke …. (V..):1
V 275 S5a“Because I don’t speak english physics happy-happy…”. Lihat situasi dan kondisi, tidak harus memakai bahasa inggris”.
V 415 S5d“Saya memakai sedikit saja kok bu, kalau biologi kelas XII itu kan banyak latihan soal, kalau memakai bahasa inggris ya anak-anak malah bingung dan makan waktu lama, sedangkan waktu kita kan sangat terbatas. Lagi UN kan tidak pakai bahasa inggris ta, jadi buang-buang waktu”
V320 S5b“Seandainya saya dianugerahi pintar bahasa inggris maka saya sering pakai, karena kalau kimia kan bahasa inggrisnya terbatas itu-itu saja, karena banyak rumusnya.
1 Wawancara dengan guru nomor informan S1 tgl 14
Januari; S2 tgl 16 Februari; S4 Tgl 5 Februari; S5a tgl 6 Maret; S5b tgl 5 Maret; S5c tgl 5 Maret; S5d tgl 6 Maret; S6 tgl 2 Maret S8e tgl Sabtu 29 Januari, tahun 2011
79
Mungkin kalau sering dipakai anak jadi tahu dengan sendirinya ya…, tapi selama ini saya jarang memakai bahasa inggris, paling-paling pembukaan dan penutupannya saja. Karena anak-anak butuh banyak latihan soal jadi me-reka lebih suka kalau langsung pakai bahasa indonesia saja tidak boros waktu, targetnya adalah sukses UN”.
2. Pada item nomor 2 tentang peraturan tata tertib
bagi guru/karyawan untuk pelaksanaan peraturan
tata tertib bagi guru/karyawan terlihat bahwa mean
3,26 termasuk kategori cukup. Berarti secara
umum pelaksanaan tata tertib untuk guru dan
karyawan pada tahun 2010 berjalan lebih baik
apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Seperti yang diungkapkan oleh informan:
V535 S7b“Kalau kepala sekolah yang tahun ini tidak ada masalah, kita tidak canggung ber-komunikasi meskipun orang baru…. Kalau yang kemaren itu kan agak sungkan, bapak/ ibu yang nurut-nurut malah sering dipanggil dan dinasehati, sedangkan kalau yang se-enaknya malah didiamkan saja…..Masalah ijin kalau yang akrab dengan beliau tidak masuk sekolah pun dibela, dipamitkan ke guru-guru, sedangkan yang lain ditegur”.
3. Pada butir 4 tentang pengetahuan visi, misi sekolah
terlihat bahwa mean 2,37 termasuk katagori rendah
sehingga dapat diartikan bahwa pengetahuan guru
tentang visi dan misi sekolah adalah kurang baik.
Untuk butir 5 tentang forum diskusi antar guru,
karyawan, waka dan kepala sekolah komunikasi
antar guru, karyawan, waka dan kepala sekolah
dengan mean 3,63, berarti termasuk kategori tinggi.
80
Ini berarti komunikasi antar guru, karyawan, waka
dan kepala pada tahun ajaran 2010 sekolah berja-
lan dengan baik, tetapi tahun ajaran 2006-2020
kurang baik, seperti verbatim baris ke (V) ….: 2
V735 S8f “Menurut pendapat saya sekarang (yang dimaksud tahun pelajaran2010/2011) kalau mau minta tanda tangan atau usul itu tidak takut, atau kalau mau rapat itu tidak deg-deg an, kalau kemaren (yang dimaksud tahun 2006-2010) bila mau rapat rasanya deg-deg-an nanti saya akan mendapat kritikan apa di rapat. Saat itu diskusi dengan kepala sekolah dan wakil itu susah”.
V562 S7c ”Untuk tahun ajaran 2006-2010 itu kalau briefing setelah upacara itu terlalu lama, sering dari pukul 7.50 sampai 8.30 kadang-kadang lebih, sehingga mengurangi jam pelajaran berikutnya. Kalau yang seka-rang ya…briefingnya sesuai dengan porsinya”, paling lama lima belas menit. Sekarang kalau rapat ya tepat waktu, misalnya mundur kurang lebih lima belas menit juga, kalau dulu kalau mau rapat wah mundurnya bisa satu sampai dua jam baru mulai, menunggu saja sudah capai.padahal kalau rapat meng-ambil jam mengajar, ya PBM nya terpenga-ruh”.
V491 S7a“ Masalah komunikasi dengan para waka terus terang sekarang saya merasa lebih ‘en-joy’, karena mereka sering di ruang guru kalau tahun-tahun kemaren itukan kita jarang ketemu dengan waka, soalnya kalau jam istirahat wakanya jarang ke ruang guru, ya…. sulitlah komunikasinya, kalau ada ke-pentingan kita harus menghadap keruang waka, padahal kan jarak ruangnya jauh”.
2 Wawancara dengan guru nomor informan S7b tgl 15 - 3-
2011
81
4. Pada item nomor 8 mengenai keseimbangan antara
punishment and reward terlihat bahwa mean adalah
2,86, termasuk kategori Cukup. Ini berarti bahwa
kepuasan guru terhadap punishment and reward
adalah cukup memuaskan karena sebagian guru
merasa tidak puas terhadap punishment and reward
dari pihak manajemen sekolah.
5. Pada item nomor 9 pendapat guru tentang sarana
prasarana dengan mean 3,63 termasuk kategori
tinggi. Berarti kepuasan guru terhadap sarana pra-
sarana tinggi.
Seperti terlihat pada verbatim baris (V)...: 3
V290 S5a “Sejak RSBI memang sarana PBM dari tahun ke tahun semakin lengkap,terutama IT dan itu memang diperlukan, hanya saja ke-amanan dan perawatannya perlu diperhati-kan”.
Salah satu sarana untuk pembelajaran pada
program RSBI adalah penggunaan ICT. Penggunaan
ICT dalam pembelajaran, sejak adanya dana RSBI
dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang
signifikan. Karena dari tahun ke tahun ICT semakin
terpenuhi. Hal tersebut dapat dilihat pada verbatim
baris…(V): 4
V265 S4“Sekarang tiap kelas ada ICT yang men-dukung kelancaran PBM, di sekolah sudah
3 Wawancara dengan guru nomor informan S5a pada hari
Sabtu, 4 maret 2011 4 Wawancara dengan guru nomor informan S4 Tgl 5
Februari 2011
82
ada area untuk internet baik untuk guru, karyawan maupun siswa. Hanya ada sebagian kelas yang kadang-kadang rusak, menunggu giliran untuk diperbaiki”.
V710 S8e “Jumlah komputer dan ruang multi-media sudah mencukupi untuk proses pem-belajaran TIK”.
V 40 S1“Menurut laporan dan pengamatan saya setiap tahun ada tambahan ICT bisa berupa komputer, LCD, Hot spot area sebagai pendukung pembelajaran….tapi yaitu, beaya perawatan dan listriknya jadi tinggi, untuk itu kami mengalokasikan dari dana komite.
Sarana prasarana selama RSBI mengalami pening-
katan fasilitas IT di ruang kelas, sebagai penunjang
PBM dan peningkatan sarana prasarana lain seperti
kebersihan kantin, kamar mandi, toilet, saluran air,
air dan tempat ibadah yang lebih baik.
6. Berdasarkan Tabel 6 pada lampiran 4, butir nomor
12 tentang hubungan beban kerja dengan honora-
rium/gaji terlihat bahwa mean 4,46 termasuk
katagori sangat tinggi. Hal ini dikarenakan sebagian
besar guru SMAN 1 Temanggung sudah sertifikasi
dalam jabatan dan jam mengajar para guru sudah
sesuai dengan ketentuan persyaratan jumlah jam
mengajar minimal yaitu 24 jam mengajar setiap
minggu. Akan tetapi untuk pembagian honorarium
terjadi masalah yaitu ketidakmerataan pembagian
kerja yang berkaitan dengan honorarium. Seperti
tertuang pada verbatim:
V595 S7d “Kalau kaitannya antara kinerja kita dengan gaji, ya sekarang ini kita harus lebih bersyukur daripada sebelum ada sertifikasi,
83
tetapi kalau kaitannya dengan tambahan pembagian tugas di sekolah kita yang berkaitan dengan RSBI, sebelum tahun 2010 itu ibaratnya hujan deras tetapi lokal, tetapi kalau tahun 2010/2011 ini gerimis merata”.
V695 S8d “kalau dengan gaji tidak masalah, tetapi kalau hubungannya dengan honorarium RSBI, apa ‘njenengan’ (bhs jawa: anda) tahu berapa uang lembur orang-orang RSBI tahun 2006-2010?, setelah jam 14.00, itu hitungan-nya per jam dua puluh lima ribu rupiah, padahal nglemburnya dari jam berapa sampai jam berapa, selama berapa hari?, sering lem-burkan?, Lha mbok pekerjaannya itu dibagi-kan ke orang lain juga? Apa kita ini dianggap kurang mampu untuk mengerjakan yang se-perti itu ya…?, mereka itu cerita sendiri kalau sekali lembur itu bisa mendapat kulkas. Tapi kalau yang tahun ini sudah tidak begitu”.
Dengan Status RSBI, maka untuk mata pelajaran-
mata pelajaran yang diampu oleh guru tidak tetap
(GTT) oleh Dinas Kabupaten Temanggung diutama-
kan untuk ditempatkan guru pengampu dengan
ijazah S-1 yang semula mengajar di SMP dan SMA
di wilayah kabupaten Temanggung. Bahkan guru di
SMAN 1 Temanggung yang belum berijazah sarjana
dipindah ke sekolah lain non RSBI kemudian di
ganti guru dari SMA dan SMP lain di kabupaten
Temanggung.
Seperti tertuang pada verbatim baris (V)…: 5
V785 S8h ”Setelah RSBI? lha malah semakin tidak karu-karuan begini, RSBI bagaimana…., saya
5 Wawancara dengan guru no informan S7a tgl 11 maret
, S7b tgl 15 Maret; S7c tgl 22 Maret; S7d tgl 15 Februari, S8d tgl 18 Maret, S8g tgl 19 Maret, S8h .tgl 16 Maret, S8i tgl 20 Maret, S8j” tgl 23 Maret, S8k tgl 26 Maret,
84
ini guru GTT, sekarang karena RSBI di drop guru PNS dua orang untuk pelajaran saya, wah lha terus begini ini …,ya bagaimana lagi ya...wong memang saya kan tidak berdaya….”
V800 S8i”Saya ini kan orang yang dibuang, ya beginilah kalau bukan sarjana, saya pernah ikut kuliah S1 tapi belum selesai, ya sekarang kalau boleh mau saya lanjutkan, tapi malah sudah terlanjur dibuang ke sekolah lain. Ya, Tuhan sedang menguji saya”.
V815 S8j”Syukur alhamdulillah saya lulus S1di tahun 2011 ini, jadi saya tidak ikut tereli-minasi seperti tiga orang teman kita yang harus diganti guru lain, coba bu, bagaimana perasaan mereka, padahal usia mereka sudah diatas limapuluh tahun, dan sudah mengajar di sini sejak mulai jadi guru, tapi ya bagai-mana lagi, ini kan peraturan RSBI”.
V831 S8k ya saya menyadari kalau saya ini bukan sarjana sehingga saya harus pindah SK ke sekolah lain. Tapi ya saya syukuri masih menjadi guru GTT di SMAN 1. Sekarang meskipun sudah tua saya mau kuliah lagi, mudah mudahan nanti bisa mendapat SK kembali ke sekolah ini”.
7. Pada Lampiran 4 tabel 6, Item nomor 14 tentang
kejelasan kurikulum KTSP dengan mean 3,23
dikategorikan cukup berarti kepuasannya cukup
untuk program RSBI, hal penerapan kurikulum
adaptif. Ini menandakan bahwa sebagian kuri-
kulum adaptif ada yang bermanfaat untuk mata
pelajaran tertentu. Seperti verbatim (V) baris ke..: 6
V145 S2 & V515 S6 “Untuk mata pelajaran mate-matika dan Fisika, kurikulum di Cambridge
6 Wawancara dengan guru no informan S5c tgl 5 Maret;
S5d tgl 6 Maret; S7a tgl 11 Maret; S7b tgl 15 Maret; S8a tgl 20 April, 2011, S8b 22 Januari, 2011.
85
masih memakai pelajaran yang ada pada kurikulum di Indonesia dulu, yang masih relevan untuk diterapkan sekarang, bahkan itu penting, karena mendasari rumus-rumus yang diterapkan pada kurikulum sekarang”.
V480 S5d“kurikulum adaptif untuk mata pelajaran Kimia dan biologi konsepnya banyak di In-donesia, yang berbeda hanya letak konsep dan kelas. Barangkali yang perlu ditiru ada-lah metode pembelajarannya. Misalnya kom-petensi dasar di Indonesia dikurangi supaya bisa lebih banyak eksperimen”.
8. Pada Lampiran 4 tabel 6, Item nomor 17 tentang
kualitas pendidikan dan pelatihan guru terlihat
mean 3,26, maka termasuk katagori cukup.
Menunjukkan bahwa tingkat kepuasan terhadap
kualitas pelatihan yang diberikan oleh sekolah
adalah cukup. Seperti yang diungkapkan oleh guru
pada saat wawancara: 7
V641 S7d ”Pelatihan yang diadakan disekolah sebenarnya menurut jenis pelatihannya bagus, akan tetapi waktu pelaksanaannya kurang tepat, mendadak, temporer, dan terburu-buru, terkesan seperti hanya berbasis Surat Pertang-gungjawabab (SPJ)”.
9. Untuk item no 21 tentang kesempatan menerima
pelatihan yang diberikan oleh Dinas meannya ada-
lah 3,00 termasuk katagori Cukup. Berarti banyak
guru yang kepuasannya rendah tehadap kesempat-
an pelatihan oleh Dinas Pendidikan di Kabupaten
7 Wawancara dengan guru nomor informan 57d , tanggal
15 Februari 2011
86
Temanggung. Karena untuk peningkatan peofesio-
nalisme guru kepada guru SMAN 1 Temanggung
belum merata. informasinya sering sangat menda-
dak. Seperti yang diungkapkan nara sumber pada
verbatim (V) …: 8
V645 S8b“Saya baru mendapat informasi untuk penataran baru tadi pukul 12.00, harus chek in pukul 14.00 dan pembukaan pukul 16.00, padahal belum mempersiapkan segala sesuatunya”.
V611 S7c“Yang mendapat tugas untuk mengoreksi lomba mata pelajaran maupun olimpiade dari tahun ke tahun kok sering sama kenapa ya?”
V451 S5c“O, itu kata petugas yang menunjuk, melihat yang tertulis di tahun yang lalu, supaya mudah”.
Sejak ada program RSBI di SMAN 1 Temanggung
tahun 2006 sampai dengan 2010 suasananya
berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Misalnya
dalam hal pelatihan dengan program RSBI dari
pusat ada yang berangkat sampai tiga atau empat
kali dalam kurun waktu empat tahun, sementara
itu ada yang sekali atau belum pernah.
Seperti yang diungkapkan nara sumber pada
verbatim baris… (V…): 9
V440 S5d“Untuk program R-SMA-BI Saya pernah penataran di Bogor, ICT di Jogja, Bahasa Inggris untuk pembelajaran di LPMP Jateng
8 Wawancara dengan guru no informan S5c, tgl 5 Maret;
S8b 22 Januari, 2011, S7c, tgl 22 Maret, 2011. 9 Wawancara dengan guru no informan S5c tgl 5 Maret;
S5d tgl 6 Maret; S7a tgl 11 Maret; S7b tgl 15 Maret; S8a tgl 20 April, 2011, S8b 22 Januari, 2011
87
dua kali dan KIR di LPMP Jateng dan MGMP RSBI Jateng”.
V320 S5c “Saya merasa mendapat banyak manfaat dari program R-SMA-BI karena mendapat-kan banyak ilmu dari penataran-penataran misalnya tentang Olimpiade kimia di Bandung, ICT untuk PBM di Bogor, Kimia berbahasa Inggris di LPMP” dan MGMP Jawa Tengah”.
V595 S8a“Saya penataran dua kali di LPMP yang pertama tentang ICT untuk pembelajaran dan kedua bersama dua guru lain yaitu guru matematika dan olah raga, pelatihan penelitian tindakan kelas dengan dana sebesar empat juta limaratus ribu untuk setiap orang. Pertemuannya kadang-kadang di SMA-Taruna Nusantara”.
V515 S7a“Kami yang bukan guru Matematika, IPA dan IPS inikan pinggiran, jadi ya tidak ber-harap penataran”.
V520 S7a “Alhamdulillah, saya setahun ini merasa di”orang”kan di sekolah ini, kemaren anda tahu sendiri, apalagi penataran tugas apa-apa juga jarang sekali, kemaren (tahun 2006-2010) sepertinya yang dianggap bisa hanya itu-itu saja, jadi ya “nrimo” sajalah.
V521 S7b“Kalau penataran program RSBI… sepertinya baru sekali kemaren di LPMP Jawa Tengah, tentang ICT pembelajaran, periode ke dua, anda tahu sendiri ta, untuk penataran, tugas-tugas, panitia-panitia, di sekolah ini tahun kemaren itu kan model-nya… yang ini menarik ini…”.(ini yang di-maksud adalah personil tertentu).
V575 S7d “Pernah sekali. Tapi kalau saya perha-tikan disekolah kita pada tahun 2006 sampai 2010 kan yang ikut penataran ke mana-mana hanya itu-itu saja, yang menja-di panitia apa-apa ya itu saja.
88
Dari ulasan butir 17, 20 dan 21 dapat dicatat
bahwa untuk program pelatihan guru di sekolah
sudah dilaksanakan akan tetapi belum mencapai
hasil yang ideal karena waktu pelaksanaan yang
tidak tepat. Sedangkan pelatihan oleh Dinas dan
program dari pusat sudah dilaksanakan akan tetapi
belum merata.
11. Berdasarkan Lampiran 4 Tabel 6 nomor 22 dapat
dilihat tentang Urusan kenaikan pangkat guru
terlihat bahwa mean adalah 3,37. Ini termasuk
kategori cukup. Menunjukkan bahwa untuk urusan
kenaikan pangkat guru, tata usaha dapat melak-
sanakan tugas dengan cukup baik.
12. Berdasarkan Lampiran 4 Tabel 6 item butir 23
tentang efektivitas daftar hadir guru terlihat bahwa
mean adalah 2,86, termasuk katagori cukup. Ini
menunjukkan bahwa guru kurang berkepentingan
untuk mengisi dengan daftar hadir.
13. Berdasarkan Lampiran 4 Tabel 6 terlihat bahwa
pada butir 19 tentang image orang lain terhadap
sekolah rata-rata mean adalah 4,06, termasuk
katagori sangat tinggi. Ini berarti image masyarakat
di Temanggung pada SMAN 1 Temanggung sangat
baik, dengan kata lain SMAN 1 Temanggung masih
merupakan sekolah yang disukai oleh orang lain
89
misalnya orang tua siswa. Seperti hasil wawancara
berikut: 10
V1225 S11c
Subjek Interview S11c (orangtua kelas X)
Bagaimana pendapat anda tentang hasil pembelajaran di SMAN 1 Temanggung?
Saya melihat alumninya banyak yang diteri-ma di perguruan tinggi ya.. sudah baik ta, katanya untuk tahun ini ada yang diterima di Kedokteran UGM jalur bidik misi dan ITB jalur undangan, ya bagus ta”
V1250 S11f
Saya ucapkan terimakasih kepada bapak dan ibu guru di SMAN 1 Temanggung kare-na telah membimbing anak saya hingga menjadi juara mengarang tingkat Jawa Tengah dan tingkat jateng-DIY”.
V1240 S11e
Saya sangat berterimakasih sama SMAN 1 Temanggung, karena anak saya diterima di STAN, kata anak saya temannya yang diterima di STAN ada 18 anak, ya lumayan ta, sekolah lain di temanggung hanya dua anak…katanya banyak yang diterima di UGM dan ITB juga ya…”.
14. Berdasarkan Lampiran 4 Tabel 6 dapat dilihat
bahwa item butir 25 efektivitas penyimpanan data
milik guru terlihat bahwa mean adalah 4,34. Ini
termasuk katagori sangat tinggi. Ini menunjukkan
bahwa untuk penyimpanan data dilakukan dengan
sangat baik.
10 wawancara dengan S11c , Sabtu, 26 Maret 2011; S11f
Selasa, 15 Maret 2011, S11e, Rabu 6 April 2011
90
15. Berdasarkan Lampiran 4 Tabel 6 pada item butir
nomor 26 tentang kejelasan tugas yang dimaksud-
kan adalah kejelasan tugas sebagai guru.
Terlihat bahwa mean 3,54 termasuk katagori
tinggi. Karena manajemen pembagian tugas pada
tahun 2010-2011 terencana dan tugas-tugas dira-
takan kepada semua guru sehingga suasana di
kantor guru kondusif. Berbeda dengan manajemen
untuk pembagian tugas di SMAN 1 Temanggung
pada tahun 2006-2010 tercermin adanya peng-
kastaan guru dan kegiatan yang serba mendadak
seperti tidak teprogram. Sehingga suasana di kan-
tor guru kurang kondusif. Meskipun demikian para
guru masih melakukan KBM dengan baik, karena
merasa bertanggung jawab atas siswa dan rasa
cintanya pada SMAN 1 Temanggung. Seperti yang
terungkap pada verbatim (V) …
V770 S8g
“Sebelum tahun ajaran 2010 kami mau mengajar kok merasa berat… dan sering bingung tentang planing, tiba-tiba disuruh ini, segera jadi, besok tiba-tiba disuruh ini segera jadi, sedangkan tugas utama kita mengajar, nilai siswanya harus tuntas, wah jan…, tapi ya dijalani saja. Mudah-mudah-an sekarang dan kedepan lebih baik….amin.
V762 S8g
“Bagaimanapun sekolah kita ini kan favorit dari dulu, aku mengajar di sini juga sudah dari dulu jadi ya… meskipun didalamnya seperti ini jangan sampai berimbas pada anak-anak dan orang-tua murid, toh kita pegawainya pemerintah”.
91
Dari ulasan butir 26 dapat dikatakan bahwa
peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru dari
tahun 2006-2010 di SMAN 1 Temanggung sudah di-
laksanakan akan tetapi belum merata,
2. Kepuasan Siswa terhadap Pelaksanaan RSBI
a. Responden Siswa Berdasarkan tingkat Kepuasan
Siswa terhadap Pelayanan Guru
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa rata-
rata tingkat kepuasan siswa terhadap pelayanan guru
adalah 3,44 maka termasuk katagori tinggi, ini me-
nunjukkan bahwa kepuasan siswa terhadap pelayan-
an guru adalah tinggi. Sesuai dengan yang dikatakan
siswa dalam wawancara: 11
S10j “Saya dapat menangkap penjelasan-penjelas-an yang diberikan oleh para guru…kalau nilai tidak hanya dari ulangan, tetapi ditambah dengan nilai tugas-tugas”.
S10k “ya,semua guru memberikan tugas, ada yang berke-lompok, ada yang perorangan”.
S10b “Dalam satu semester setiap mata pelajaran ulangannya ada yang dua, tiga atau empat kali ulangan harian”.
S10d “Semua guru peduli dengan kedisiplinan dan peraturan sekolah, hanya dalam menegur siswa ada guru yang sering menegur ada yang jarang”.
Dari uraian tentang kepuasan siswa terhadap
pelayanan guru dapat dilihat bahwa guru dapat
11 Wawancara dengan siswa no informan S10 j dan 10k tgl
16-4-2011; S 10 b dan S 10 d tgl 11 Mei 2011.
92
melaksanakan PBM dengan baik dan dapat melaksa-
nakan disiplin berpakaian dan penilaian serta bersi-
kap baik terhadap siswa.
b. Siswa Berdasarkan Tingkat Kepuasan Siswa terhadap
Pelayanan Sarana Prasarana
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa rata-
rata tingkat kepuasan siswa terhadap pelayanan sarana
prasarana adalah 3,23, termasuk katagori cukup.
Dapat diartikan bahwa kepuasan siswa terhadap
pelayanan sarana prasarana adalah cukup.
Berdasarkan Lampiran 4 Tabel 6 dapat dicatat
bahwa:
a) Untuk sarana prasarana item 1 tentang kondisi, ke-
lengkapan dan pemeliharaanya sarana di ruang
kelas dengan mean 3,15 berarti termasuk kategori
cukup, berarti bahwa kepuasan siswa terhadap kon-
disi dan kelengkapan sarana prasarana dan pemeli-
haraanya di ruang kelas cukup.
Mean 3,15 dapat dimaklumi karena di setiap kelas
sudah ada fasilitas ICT akan tetapi pada kelas X-1
sebagai siswa responden, LCD nya rusak dan
sedang dalam perbaikan. Seperti Verbatim baris
(V)….: 12
V1077 S10c: “ya sering digunakan untuk presentasi, atau muter film untuk pelajar-
12 Wawancara dengan siswa nomor informan S10c tgl
17 Januari 2011, S10d tgl 11 Mei
93
an tertentu, ya…. sering untuk mene-rangkan”.
V1083 S10c ”Yang nginstal dan reparasi kom-puter sudah ada teknisinya.
V1088 S10d ”Sekarang LCDnya rusak, baru diservis, katanya di magelang tapi belum jadi”.
V1092 S10d ”Kalau mau pake ya kadang-kadang di Laboratorium Biologi, atau pinjam LCD dibawa ke kelas”
b) Pada Lampiran 4 Tabel 6, tentang Sapras item no 3
tentang kondisi dan kelengkapan sarana ekstra
kurikuler terlihat bahwa mean adalah 2,97 terma-
suk katagori cukup. Ini menunjukkan bahwa
kondisi dan kelengkapan sarana ekstra kurikuler
dengan cukup baik.
c) Berdasarkan Lampiran 4 Tabel 6, tentang sapras
butir 4 tentang kebersihan dan kecukupan sarana
fasilitas umum 3,31 berarti termasuk katagori ting-
gi. Ini menandakan bahwa kebersihan di lingku-
ngan sekolah dan fasilitas umum terjaga dengan
baik. Hal ini dimungkinkan karena salah satu
usaha sekolah sejak RSBI adalah mengangkat
seorang tenaga kebersihan (cleaning service) secara
out sourching kemudian pada tahun 2009 ditam-
bah seorang (cleaning service). Seperti verbatim
baris ke…: 13
13 Wawancara dengan petugas kebersihan, satpam, S9d
tanggal 6 mei; S9e tgl 7 mei; S10c tgl 17 januari2011, S10d tgl 11 Mei; S 10f tgl12 Maret 2011
94
V1058 S9d “Saya di sini mulai tahun 2007, tugas saya kebersihan kantor kepala sekolah, kantor TU, kantor guru, aula dan kamar mandi aula dan halaman depan”.
V1028 S9e “Kerasan, sudah empat tahun, alham-dulillah belum pernah ada masalah”
V1031 S9e“ Setahun sekali dievaluasi, kalau kurang baik ya bisa diganti, bahkan kalau ada complain dari sekolahan bisa langsung diganti pada hari berikutnya”.
d) Sedangkan Lampiran 4 Tabel 6, tentang Sarpras
butir 5 Kondisi, kebersihan kantin sekolah,dengan
mean 3,51. Berarti termasuk katagori tinggi. Ini
menunjukkan bahwa kepuasan siswa terhadap
kondisi, kebersihan kantin sekolah tinggi.
Karena dalam program RSBI juga harus memper-
hatikan kantin, maka pada tahun 2008 kantin
diba-ngun hingga menjadi lebih representatif dan
sanita-sinya lebih diperhatikan. Seperti Verbatim
(V) baris..: 14
V1120 S10f “Ya seneng bu, sekarang kantinnya bagus, bersih, jadi krasan disini, tapi boros…, bisa pilih menu, dulu kan hanya satu stand, sekarang banyak stand. Kalau ada yang ulang tahun bisa dikantin ya sudah lumayan, murah meriah…”
14Wawancara dengan siswa nomor informan S10f tgl 16
April 2011.
95
3. Siswa berdasarkan Tingkat Kepuasan Siswa
terhadap Pelayanan Tata Usaha
Berdasarkan Lampiran 4 Tabel 6 dapat dilihat
bahwa rata-rata mean kepuasan siswa terhadap tata
usaha adalah 3,53 maka termasuk katagori tinggi. Ini
menunjukkan bahwa pelayanan tata usaha terhadap
siswa dilakukan dengan baik. karena kepuasan siswa
tinggi.
a) Pada butir 2 yaitu mengenai birokrasi pembayaran
siswa dengan mean 3,71, katagori sangat tinggi. Ini
berarti bahwa birokrasi pembayaran siswa sangat
baik. seperti tercantum pada verbatim baris (V)…: 15
V1135 S10j “Pernah pakai bank Mandiri, malah repot, enak dengan petugas dari sekolahan, “syukur mulai tahun 2010 ini proses pemba-yaran tidak harus ke Bank Mandiri, …hingga lancar dan gak ada kekeliruan. Waktu untuk pembayaran SPP ke Bank Mandiri susah, karena waktu pembayaran hanya jam delapan sampai jam setengah sebelas (istirahat perta-ma) dari tanggal satu sampai sepuluh”.
V1135 S10j “Kalau saya pernah kejadian SPP satu semester sudah dibayarkan bapak saya di bank Mandiri, tanda buktinya lupa tidak dibe-rikan saya atau ibu, malahan hilang, dianggap belum membayar,karena di sekolah belum ada catatannya, pas penerimaan raport mengurus lagi ke bank Mandiri, jadinya ya bingung itu”
V1155 S10 k ”Kalau dulu tahun 2008 itu pemba-yaran melalui Bank Mandiri itu bikin bingung, lha Bank nya itu tutup jam 14.00. Sekolah selesai jam 13.30, perjalanan baru sampai banknya sudah tutup, bapak sama ibu rumah-
15 Wawancara dengan siswa nomor informan S10k tgl 16
April, S10j tgl 29 Maret
96
nya dan kantornya 20ankm dari temanggung, jadi bingung. Alhamdulillah sekarang sudah lancar, malu kan kalau gak mbayar-mbayar itu”.
b) Untuk butir 3 urusan surat-menyurat siswa mean-
nya adalah 3,68 katagori sangat tinggi, berarti
kepuasan siswa sangat tinggi.
Seperti tercantum pada verbatim baris (V)….: 16
V1045 S10b “Kalau kami membutuhkan surat-surat yang kami butuhkan dapat dibuatkan, misalnya surat pengantar mau final lomba, meskipun kami mintanya secara mendadak”.
c) Untuk butir no 4 tentang kondisi ruangan tata
usaha dengan skor mean 3,17, berarti termasuk
cukup, Ini menunjukkan menurut penilaian siswa
ruangan tata usaha kurang baik.
Dari ulasan butir a) sampai c) dapat dikatakan
bahwa pelayanan Tata Usaha SMAN 1 Temanggung
berfungsi dengan baik dan mendukung kelancaran
PBM.
4. Siswa berdasarkan Tingkat Kepuasan Siswa ter-
hadap Pelayanan Bimbingan Penyuluhan/Bim-
bingan Karier
Berdasarkan Lampiran 4 Tabel 6 dapat dilihat
bahwa rata-rata mean kepuasan siswa terhadap pela-
yanan BP/BK adalah 3,38. Termasuk katagori cukup.
16 Wawancara dengan siswa no informan S10b tgl 11 Mei,
2011.
97
Ini menunjukkan bahwa pelayanan BP/BK terhadap
siswa dilakukan dengan cukup baik.
Dari Lampiran 4 Tabel 6 terlihat bahwa:
a) Pada butir no 1 tentang prosedur konseling dengan
mean 3,62 termasuk kategori tinggi, ini berarti
kepuasan siswa tinggi dan prosedur pelayanan di-
sukai oleh siswa. Sehingga dapat dikatakan bahwa
prosedur konseling yang diterapkan oleh BP/BK
sudah baik.
b) Butir 3 tentang antusiasme siswa untuk konsultasi
dengan mean 3,18 termasuk kategori cukup. ber-
makna antusiasme siswa untuk berkonsultasi
cukup. Sebagian siswa tidak keberatan tetapi ada
sebagian yang ragu untuk konsultasi pada guru
BP/BK.
c) Pada butir 4 tentang efektivitas pemecahan problem
solving dengan mean dan 3,29, termasuk katagori
cukup. Dapat diartikan bahwa pemecahan problem
solving siswa SMAN 1 Temanggung cukup efektif.
Seperti wawancara pada verbatim baris (V)….: 17
V670 S8c ”Kalau masalah pembinaan siswa, ya kami memperhatikan dan menangani anak-anak yang bermasalah dan membuka diri kalau ada siswa yang akan berkonsultasi, menangani permasalahan siswa di kelas, kadang-kadang home visit untuk anak yang lama tidak masuk dsb”.
17 Wawancara dengan guru no informan S 8c tgl 21 Jan
2011, dan siswa no informan 10b 11 Mei 2011
98
d) Pada butir 5 tentang jaminan privasi terhadap iden-
titas atau kasus siswa dengan mean 3,32 termasuk
katagori cukup. Artinya siswa cukup puas dengan
jaminan guru BP/BK terhadap privasi identitas dan
kasusnya. Seperti terungkap juga pada verbatim
baris (V)… : 18
V8677 S8c”Ya jelas…, apalagi kerahasiaan terha-dap teman-temannya, ini sangat penting bu, supaya anak itu mantap dan merasa terlin-dungi, kalau belum-belum sudah banyak temannya yang tau…. kan anak bisa malu… nanti malah berabe penangan masalahnya…”
e) Pada butir 7 tentang peran aktif sebagai perantara
guru dan siswa dengan mean 3,38 termasuk kate-
gori cukup dapat diartikan bahwa peran aktif BP/
BK sebagai perantara guru dan siswa adalah
cukup.
f) Untuk item 8 tentang partisipasi BK dalam meman-
tau perkembangan siswa dengan mean 3,38 terma-
suk katagori cukup dapat diartikan bahwa parti-
sipasi BK cukup memantau perkembangan siswa.
g) Untuk butir 9 tentang partisipasi BP/BK dalam
menegakkan tata tertib sekolah dengan mean 3,37
termasuk katagori cukup, berarti peran BP/BK
dalam menegakkan tata tertib sekolah sudah baik
akan tetapi belum intensiv.
18 Wawancara dengan siswa nomor informan S10a tanggal
10 Januari 2011
99
Seperti dapat juga dilihat pada hasil wawancara:
V1065 S1bc” Ya…, misalnya kalau pas pelajaran itu diterangkan tentang kedisiplinan, terus… kalau pagi itu ada guru BP yang ada di depan pintu gerbang bersama guru lain.., mungkin untuk mantau kami…, terus itu, kalau ada yang sakit itu guru BP juga ikut mena-ngani….
Dari ulasan butir 1 sampai dengan butir 10 dapat
diartikan bahwa BP/BK mendukung kelancaran
PBM.
5. Siswa Berdasarkan Tingkat Kepuasan Siswa
terhadap Pelayanan Laboratorium.
Pada lampiran 4 tabel 6 dapat dilihat bahwa me-
an rata-rata adalah 3,23 termasuk katagori cukup,
mempunyai makna bahwa kepuasan siswa terhadap
pelayanan laboratorium cukup memuaskan.
Berdasarkan Lampiran 4 tabel 6 tentang kepu-
asan siswa terhadap pelayanan laboratorium dapat
diketahui:
a) Pada butir 1 tentang kepuasan siswa terhadap
pelayanan petugas laboratorium dengan mean 3,28
termasuk katagori cukup. Sehingga dapat dikata-
kan bahwa pelayanan petugas laborat untuk KBM
cukup baik.
b) Untuk butir 2 tentang kepuasan siswa terhadap
kondisi ruangan dan peralatan laboratorium dengan
mean 3,34 termasuk katagori cukup. Dapat dikata-
100
kan bahwa kondisi ruangan dan peralatan labora-
torium dan kenyamanan belum memuaskan, seperti
(V) tertera pada verbatim baris….: 19
V1030 S10a:“Kalau peralatan dan zat untuk praktikum cukup, yang membuat kurang nyaman itu tata ruangnya, tapi ya masih lumayan kok bu, tidak mengganggu prak-tikum, yang penting kan ilmunya”.
V1035 S10a”Untuk praktikum itu alat-alat-nya sudah disediakan, jadi ada kemudah-an untuk pemakaiannya, tapi kadang-kadang jumlah anggota kelompok terlalu besar, misalnya satu kelompok lima siswa, jadi bisa saja ada anak yang kurang partisipasinya”.
Dari ulasan tentang kepuasan siswa terhadap
pelyanan laboratorium dapat diartikan bahwa labo-
ratorium dapat berfungsi mendukung pelaksanaan
PBM dengan baik dalam hal laboran maupun alat-
alatnya, akan tetapi masih perlu peningkatan keleng-
kapanya.
6. Siswa Berdasarkan Tingkat Kepuasan Siswa
terhadap Pelayanan Wali Kelas
Dari Tabel 4.3. dapat dilihat bahwa rata-rata
Mean tingkat kepuasan siswa terhadap pelayanan
wali kelas 3,49 termasuk katagori tinggi, sehingga
19 Wawancara dengan guru, siswa dan orangtua siswa no
informan S8a tgl 20 April; S8b tgl 22 Januari; S10a tgl 10 januari; S10 h tgl 2 Maret; S10g tgl 12 Maret S 11g tgl 12 Maret tahun 2011
101
dapat diartikan tingkat kepuasan siswa terhadap pela-
yanan wali kelas tinggi.
Dari lampiran 4 tabel 6 terlihat:
a) Pada butir 1 tentang peran dalam memantau per-
kembangan sikap siswa dengan mean 3,52 terma-
suk katagori tinggi berarti kepuasan siswa terhadap
walikelas dalam memantau perkembangan sikap
siswa tinggi menunjukkan bahwa wali kelas mela-
kukan kegiatan pemantauan terhadap siswanya.
Tercermin pada pada verbatim baris (V)….: 20
V623 S8a “banyak, memantau perkembangan anak, yang dipantau pergaulannya dengan teman temannya di kelas, tingkah laku di dalam maupun diluar kelas, dan prestasi-nya”.anak-anak kelas X itu harus dipantau, karena mereka mendapatkan lingkungan yang baru dan berasal dari daerah dan SMP yang berbeda-beda”
b) Untuk item 4 tentang usaha wali kelas dalam mela-
kukan pendekatan individual dengan mean 3,26
termasuk katagori cukup, artinya kepuasan siswa
terhadap walikelas dalam usaha wali kelas dalam
melakukan pendekatan individual cukup. Terlihat
pada verbatim baris ….:
V1135 S10g ”saya kok heran lho sama wali kelas saya, kok bisa tau siapa teman akrabnya siapa, ini akrabnya itu, anak ini, ini sekelas itu hafal semua, jadi sungkan...”
20 Wawancara dengan guru, siswa dan orangtua siswa no
informan S8a tgl 20 April; S8b tgl 22 Januari; S10a tgl 10 januari; S10 h tgl 2 Maret; S10g tgl 12 Maret S 11g tgl 12 Maret tahun 201
102
V1150 S10h ”di kelas saya pergantian pengurus kelas bisa dilakukan persemester tujuannya untuk melatih rasa tanggung jawab, kita mengajukan nama-nama calon pengurus baru, diajukan ke wali kelas disetujui atau tidak”.
c) Butir 7 tentang peran wali kelas dalam mengem-
bangkan kebersamaan terlihat bahwa mean adalah
3,52, termasuk katagori tinggi. Mempunyai arti
bahwa wali kelas berperan dalam mengembangkan
kebersamaan dilakukan dengan baik. Seperti ter-
cermin pada verbatim baris (V)…: 21
V1142 S10h”Kalau ibu walikelas saya sering mena-sehati gitu, kelasnya harus kompak, menjaga sopan-santun; kalau ulangan tidak boleh nyontek, beliau suka sms an sama ibu saya….
Kalau ada anak yang semaunya sendiri itu biasa to bu…, wali kelas kami selalu minta yang penting kita harus kompak, nggak boleh ego”.
d) Pada item 8 tentang perhatian yang diberikan wali
kelas terlihat bahwa mean adalah 3,38, maka ter-
masuk katagori tinggi. Menunjukkan bahwa perha-
tian yang diberikan wali kelas kepada siswanya
tinggi. Seperti terungkap pada wawancara dengan
siswa:
V1060 S10a “walikelas saya memberikan penga-rahan bagaimana memilih jurusan IPA atau IPS atau Bahasa, semua jurusan itu baik asal kita jalani dengan sungguh-sungguh”.
21 Wawancara dengan siswa S10e, 12 Maret 2011
103
e) Untuk item 10 tentang peran wali kelas sebagai
fasilitator antara orang tua, siswa dan guru mata
pelajaran terlihat bahwa mean adalah 3,46, terma-
suk kategori tinggi. Sehingga dapat dikatakan
bahwa peran wali kelas sebagai fasilitator antara
orang tua dilakukan dengan baik dan dapat dilihat
bahwa wali kelas juga berperan sebagai fasilitator
antara orang tua, siswa dan guru mata pelajaran,
baik disadari maupun tidak disadari oleh siswa.
Seperti terlihat pada verbatim baris ….:
V660 S8b“Sebagai wali kelas ya kami berusaha menjadi fasilitator antara orang tua, siswa dan guru mata pelajaran misalnya ada siswa yang nilainya belum tuntas sampai batas waktu pembuatan nilai raport sehingga nilai raport masih kosong, maka kami harus ‘me-ngawal’ sampai nilai anak tuntas, membuat administrasi wali kelas, dan lain-lain…. ”.
V1265 S11g ”saya, komunikasi dengan wali kelas minimal bertemu tiga bulan sekali saat peng-ambilan hasil mid semester dan pengambilan raport. Selain itu bisa lewat sms atau lewat anak. Saya merasa tidak ada masalah ber-komunikasi dengan wali kelas, malah saya minta tolong, pokoknya saya titip anak.”
Dari ulasan pada butir 1 sampai butir 10 terlihat
bahwa wali kelas aktif dalam mendukung PBM dan
melengkapi administrasi.
7. Responden Siswa Berdasarkan tingkat Kepuasan
Siswa terhadap Pelayanan Perpustakaan
Berdasarkan Tabel 4.3 dilihat bahwa rata-rata
mean 3,47 termasuk katagori tinggi. Dapat dikatakan
bahwa kepuasan siswa terhadap perpustakaan tinggi.
104
Dari lampiran 4 tabel 6 tentang kepuasan siswa
terhadap pelayanan perpustakaan dapat dilihat
bahwa:
a) Pada butir 1 tentang pelayanan petugas perpusta-
kaan terlihat bahwa mean 3,57, menunjukkan
bahwa kepuasan siswa tinggi. Dapat pula diartikan
petugas perpustakaan ramah dan tegas dalam mem-
berikan pelayanan.
b) Untuk item 2 tentang Lay out ruang perpustakaan
dengan mean 3,31, menunjukan bahwa kepuasan
siswa cukup. Ini menunjukkan bahwa lay out ruang
perpustakaan, disukai oleh sebagian siswa akan
tetapi masih banyak pula siswa yang belum puas.
c) Item 4 tentang ketenangan dan kenyamanan
ruangan perpustakaan dengan mean 3,31 termasuk
katagori cukup. Berarti bahwa tingkat kepuasan
siswa terhadap ketenangan dan kenyamanan ruang-
an perpustakaan cukup, karena kadang-kadang
perpustakaan digunakan sebagai kelas dan kuanti-
tas siswa yang berkunjung ke perpustakaan mele-
bihi kapasitas ruangan perpustakaan. Seperti yang
dikemukakan oleh petugas perpustakaan:
V635 S8a “beberapa guru sering mengajak sis-wanya ke perpustakaan secara klasikal atau menugasi siswa di perpustakaan pada jam pelajaran”.
d) Untuk butir 5 tentang prosedur peminjaman dan
pengembalian buku terlihat bahwa mean 3,56,
105
artinya kepuasan siswa terhadap prosedur pemin-
jaman dan pengembalian buku tinggi.
e) Dari item 7 tentang koleksi perpustakaan dengan
mean 3,31, termasuk kategori cukup ini berarti
kepuasan siswa terhadap koleksi perpustakaan
cukup.
Seperti yang dikemukakan oleh petugas perpusta-
kaan: 22
V630 S8a “Semua siswa mendapat pinjaman buku bilingual atau berbahasa Indonesia untuk mata pelajaran matematika, IPA dan IPS. Akan tetapi untuk buku referensi pendukung pelajaran belum banyak”.
Dari ulasan butir 1 sampai butir 7 dapat dilihat
bahwa perpustakaan di SMAN 1 Temanggung berperan
penting dalam mendukung proses pembelajaran, yaitu
sebagai sumber belajar dan sebagai tempat belajar.
8. Siswa berdasarkan Tingkat Kepuasan Siswa ter-
hadap Pelayanan Tata Tertib
Berdasarkan Tabel 4.3. dapat diketahui bahwa
rata-rata mean 3,28, termasuk katagori cukup. Se-
hingga dapat diartikan bahwa kepuasan siswa terha-
dap tata tertib adalah cukup.
Dari lampiran 4 tabel 6 tentang kepuasan siswa
terhadap pelayanan tata tertib diketahui:
22 Wawancara dengan S5a tanggal 6 maret S1, S4 tanggal
5 Februari; S8c tgl 21 Januari; S9e tgl 7 mei, S10e tgl , S10e tgl 12 Maret tahun 2011
106
a) Pada Item 1 mengenai konsistensi pelaksanaan tata
tertib dengan mean 3,35 termasuk kategori cukup,
berarti kepuasan siswa terhadap konsistensi pelak-
sanaan tata tertib adalah cukup baik.
Ini menandakan bahwa ada tindakan prosedural
terhadap pelanggaran tata tertib. Akan tetapi belum
semua siswa tertangani, sesuai dengan keterangan
dari kepala sekolah bahwa: 23
V50 S1“Apabila ada pelanggaran tata tertib maka di-proses sesuai prosedurnya yaitu melalui guru pi-ket, kemudian guru BP, wali kelas, kalau belum teratasi baru kepala sekolah”.
b) Dari butir 2 tentang kejelasan aturan dan sangsi
3,20. Ini termasuk kategori cukup. Menunjukkan
bahwa kepuasan siswa terhadap kejelasan aturan
dan sanksi cukup.
Untuk kejelasan dan konsistensi pemberian
sangsi terhadap pelanggaran tata tertib. Setiap pe-
langgaran tata tertib selalu ada sangsinya. Kebanya-
kan siswa di SMAN 1 Temanggung mematuhi tata
tertib, jarang terjadi pelanggaran. Hanya masih ada
beberapa hal yang sangsinya sulit dilaksanakan,
seperti yang terungkap dari siswa:
V1118 S10e ”tentang larangan membawa hand phone (HP), ya kami sembunyi-sembunyi
23 Wawancara dengan kepala sekolah, PJP R-SMA-BI,
waka kurikulum dan guru dengan no informan S1 tgl 14 Januari; S2 tgl 16 Februari; S3 tgl 25 Februari; S7b tgl 15 Maret tahun 2011.
107
membawa HP, tapi kalau nggak bawa repot, kelasnya jauh dibawah, pulang sekolah sering langsung les atau mengerjakan tugas, terus hand phone kami bawa tapi kalau pas pela-jaran diletakkan di locker”.
V115 S10e “ya kami tahu kalau nggak boleh mbawa HP tapi terpaksa, untuk komunikasi sama o-rang tua kalau mau kegiatan setelah pulang sekolah”
9. Responden Siswa berdasarkan Tingkat Kepuasan
Siswa terhadap Pelayanan Satpam
Dari Tabel 4.3 dapat dicatat bahwa rata-rata
mean Kepuasan Siswa terhadap Pelayanan Satpam
3,47, maka termasuk kategori tingggi dan dari tabel
ini berarti kepuasan siswa terhadap satpam tinggi.
Berdasarkan Lampiran 4 Tabel 6 dapat dilihat
bahwa:
a) Pada item 2 mengenai peran satpam dalam mene-
gakkan ketertiban sekolah dengan mean 3,55, ter-
masuk katagori tinggi. Ini berarti bahwa kepuasan
siswa terhadap peran satpam dalam menegakkan
ketertiban sekolah tinggi. Ini berarti satpam berpar-
tisi-pasi dengan baik dalam menjaga ketertiban
sekolah. Seperti wawancara dengan kepala sekolah,
guru dan siswa-siswa dengan inti jawabannya
sama.
Sedangkan keberadaan satpam di pos satpam,
kadang-kadang meninggalkan pos satpam untuk
melaksanakan tugas yang lain kemudian selalu
segera kembali ke pos satpam setelah mengerjakan
108
tugas yang mengharuskannya meninggalkan pos
satpam.
V66 S1“Peran satpam sangat penting, salah satu-nya menjaga pintu gerbang, mengawasi siapa dan kapan saja orang yang keluar masuk lewat pintu gerbang demi keamanan dan ketertiban”
V700 S8c“Satpamnya itu kerjanya bagus sekali, kalau dimintai tolong selalu ya, cepat dan tanggungjawab, pokoknya profesional”.
V 1027 S9e“Kami sebagai satpam ya berusaha selalu di pos, supaya bisa siap dan tahu kalau ada apa-apa”.
b) Untuk butir 3 tentang posisi dan keberadaan pos
satpam nilai rata-rata mean adalah 3,38, maka
termasuk katagori cukup. Sehingga dapat dikata-
kan bahwa kepuasan siswa terhadap posisi dan
keberadaan pos satpam adalah cukup.
Hal ini dimungkinkan karena pos satpam hanya
berukuran 2 X 2 m, sering untuk titipan barang-
barang, sehingga terasa sempit. Seperti terungkap
pada hasil wawancara: 24
V271 S4”, Ukuran kantor satpam itu 2 X 2 m, dengan satu meja dan dua kursi sebenarnya sudah pas, tetapi sering digunakan sebagai tempat penitipan berbagai barang, misalnya helm, tas dsb sehingga terlihat sempit dan tidak rapi, Kalau posisi pos satpam sudah pas bu”.
24 Wawancara dengan kepala sekolah dan PJP no informan
S1 tgl 14 Jan; S2 tgl 16 Feb; S 8c tgl 21 Jan tahun 2011
109
Dari ulasan pada butir 1 sampai dengan butir 3
diperoleh gambaran bahwa ada prosedur penindakan
pelanggaran tata-tertib, dan profesionalitas satpam
dalam menjaga keamanan dan ketertiban, secara
langsung atau tidak langsung membantu kelancaran
PBM.
4.3.2 Hasil Penelitian Wawancara Nara Sumber-
Nara Sumber
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan
pada tanggal 14 Januari 2011 kepada S1 dan 16
Pebruari 2011 kepada S2 peneliti mendapatkan bebe-
rapa hasil sehubungan dengan RSBI di SMAN 1
Temanggung sebagai berikut ini:
1. Mengenai “tuntutan” Program RSBI
Program-program disekolah R-SMA-BI memang
beda dengan SMA lainnya, lebih padat pekerjaannya
dan tuntutan hasil dan prestasinya lebih tinggi. Beban
moralnya juga beda, terasa lebih berat. Hal ini terlihat
pada verbatim baris …
V72 S1:“Tuntutan jadi R-SMA-BI itu harus menjadi juara satu, minimal juara dua dan tiga lomba apa saja, baik akademik maupun non aka-demik. terutama di tingkat kabupaten, bahkan propinsi, syukur nasional”.
V88 S1“Rasanya masyarakat juga ikut menuntut begitu, sekolah kita ini kalau menang diang-gap sudah biasa, tetapi kalau kalah dalam lomba apa pun, rasanya masyarakat tidak bisa menerima”.
110
“Ya, ditingkat propinsi kami harus berkompetisi dengan sekolah-sekolah dengan beaya dari komitenya tinggi atau sekolah bersubsidi dari negara lain”.
S2 dalam wawancara ini berperan sebagai key
informan, menambahkan hal yang sama seperti yang
terlihat pada verbatim berikut: 25
V173 S2:”Sebenarnya dari sebelum RSBI pun kita ini sudah sering juara, baik tingkat kabu-paten, propinsi, nasional bahkan kita juga pernah ke Internasional. Hanya saja setelah menjadi RSBI sepertinya juara itu wajib, itu yang menjadikan terasa lebih berat, padahal siswanya ganti untuk tiap tahun”.
“Syukur alhamdulillah untuk tingkat kabupaten kita masih mendominasi kejuaraan, baik aka-demik maupun non akademik. Untuk olimpi-ade saja tahun 2009 kita dapat 15 dari 24 kejuaraan, sedangkan tahun ini 19 dari 24 kejuaraan”.
V180 S2“Untuk tiap mata pelajaran harus mem-punyai target nilai minimum, untuk tahun 2006 batas tuntas atau kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah 7,00. pada tahun 2009 KKM adalah 75,00.”
“Semula penetapan KKM terasa berat, karena para guru juga dituntut bekerja lebih untuk mencapai angka tersebut”.
V187 S2 “Untungannya adalah para guru terbiasa kerja keras untuk mencapai target KKM”
S3 menambahkan komentar mengenai KKM
sebagai berikut:
25 Wawancara dengan guru nomor informan S5c tgl 5
maret; S8a tgl 20 April tahun 2011
111
V244 S3:”Jaman kita sekolah dulu, nilai 6,00 itu sudah tinggi dan susah mencapainya, lha seka-rang kok harus 75,00, ya kita harus kerja keras”.
2. Pendapat Nara Sumber tentang MGMP RSBI Jawa
Tengah: 26
V30 S1 ”Seharusnya yang ada program dari pusat MGMP RSBI itu yang harus ada hanya mate-matika dan sains, tetapi untuk peningkatan profesionalisme guru, apabila ada mata pela-jaran yang mengadakan kegiatan RSBI Jawa Tengah SMAN 1 Temanggung mengirimkan peserta”.
S 7b sependapat dengan S1, seperti yang diung-
kapkan pada verbatim (V) baris …:
V550 S7b”Ada, pertemuan RSBI Jatengnya di
SMAN 5 Purworejo”.
3. Pendapat S2 tentang tiga K (Kebersihan, Ke-
tertiban dan Keindahan)
Seperti tercantum pada verbatim :
V151 S2”Karena lembaga kita adalah lembaga pen-didikan maka harus bebas rokok, jadi guru tidak boleh merokok di kelas, ada smoking area“
Adanya aturan tidak boleh merokok, berpenga-
ruh kepada guru yang terbiasa merokok di kantor
guru, minimal mengurangi, dan semakin lama popu-
26 Wawancara dengan guru nomor informan S5c tgl 5
maret; S8a tgl 20 April tahun 2011
112
lasi dan intensitas merokok berkurang. Hal ini sama
dengan pendapat S5 yang mengatakan bahwa:
V695 S8c “lha sekarang ini kalau mau merokok ya harus tahu diri, kalau pas di kantor sedikit guru saja…, gimana ya, kalau saya merokok-nya sering, di kantor jadi merasa tidak enak sama teman-teman, soalnya sudah ada tulis-an “No Smoking itu”.
4. Dalam kaitannya dengan iman dan taqwa (Imtaq)
S1 menyatakan bahwa:
V16 S1: ”Saya senang dengan kebiasaan disekolah ini, yaitu kalau setiap pagi sebelum pelajaran membaca ayat suci selama sepuluh menit, untuk semua agama, ini kebiasaan yang bagus, jadi anak-anak itu selain pinter ilmu, akhlaqnya juga semakin baik, kegiatan ini pernah ditiru sekolah lain tetapi tidak jalan, disekolah saya sebelum di sini juga tidak ada”.
“Sebagai orang baru di sini, saya akan ber-usaha melanjutkan program yang telah ada dan yang penting rasa kekeluargaan di se-kolah tetap terjaga, karena itu penting untuk kinerja”.
5. Dalam Kaitannya dengan Perpustakaan
Berdasarkan hasil wawancara tentang pendapat
guru terhadap perpustakaan diketahui bahwa belum
semua keinginan guru terpenuhi di perpustakaan,
tetapi sudah cukup untuk PBM. Seperti wawancara
pada kepala perpustakaan:
V635 S8a“Kami merasa belum bisa memenuhi kebutuhan buku sesuai dengan keinginan
113
bapak dan ibu guru. Akan tetapi untuk siswa sepertinya sudah”.
V391 S5c”Kalau buku untuk mengajar siswa saya kira perpustakaan sudah mencukupi, tetapi kalau referensi yang lain misalnya untuk olimpiade, untuk memperluas pengetahuan belum. Akan tetapi di perpustakaan ada fasilitas innternet jadi ya sudah lumayan, bisa bantu”.
Dari wawancara dapat dilihat bahwa perpus-
takaan di SMAN 1 Temanggung berperan penting
dalam mendukung proses pembelajaran, yaitu sebagai
sumber belajar maupun sebagai tempat belajar.
4.4 Pembahasan
4.4.1 Analisis Kuesioner
Hasil penelitian menunjukkan masing-masing
aspek pelayanan memiliki nilai yang beragam. Aspek
tingkat kepuasan siswa terhadap pelayanan guru
menunjukkan bahwa kemampuan guru-guru dalam
melakukan Proses Belajar Mengajar (PBM) dan pela-
yanan lainnya terhadap siswa baik dan dapat diterima
oleh siswa.
Selanjutnya untuk aspek kedua, penggunaan
Bahasa Inggris untuk PBM ternyata tidak efisien dite-
rapkan di kelas XII karena acuannya adalah sukses
UN. PBM kelas XI tidak ada yang menggunakan baha-
sa inggris dalam PBM. Hanya untuk mata pelajaran
Biologi pernah memakai power poin berbahasa inggris
karena efektivitasnya rendah. sedangkan PBM kelas X
114
yang bilingual hanya fisika 40% dan Biologi 30%.
Untuk mata pelajaran Biologi tidak efisien waktu.
Sedangkan untuk ICT, semua PBM menggunakan fa-
silitas ICT di kelas, di laboratorium atau di ruang
multimedia. Tersedianya hotspot area di perpustakaan
dan di tempat lain di lingkungan sekolah juga dapat
dimanfaatkan untuk media belajar. Setiap tahun fasi-
litas ICT bertambah.
Aspek ketiga mengenai penerapan kurikulum
adaptif, ada yang bermanfaat untuk mata pelajaran
tertentu dan ada yang kurang bermanfaat untuk mata
pelajaran lainnya.
Aspek penting lainnya dalam RSBI adalah pela-
tihan untuk peningkatan kompetensi dan profesio-
nalisme guru. Kesempatan pelatihan guru yang di-
adakan di sekolah menurut jenis pelatihannya baik
akan tetapi waktu pelaksanaannya kurang tepat, me-
ndadak dan sangat temporer, terburu-buru, sehingga
kualitas pelatihannya kurang baik. Sedangkan kesem-
patan pelatihan oleh Dinas Pendidikan secara kuota
masih kurang, tetapi ada guru-guru tertentu yang
dikirim penataran berulang-ulang. sehingga dapat
dikatakan belum merata.
Untuk kualitas pendidikan dan pelatihan guru
oleh program RSBI selain di sekolah sangat baik,
tetapi secara kuantitas yang dikirim dari sekolah dari
tahun 2006-2010 hanya orang-orang tertentu sehingga
tidak merata dan tidak ada penularan hasil penatar-
115
an. Untuk tahun 2010-2011 baru mulai ada pemera-
taan pengiriman peserta penataran dan ada penularan
hasil penataran melalui pembagian CD.
Selanjutnya Tata Usaha juga merupakan aspek
yang sangat berperan dalam kelancaran PBM. Hal ini
dimungkinkan karena semua urusan administrasi
siswa dan guru dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Aspek laboratorium merupakan aspek yang ber-
kaitan langsung dengan PBM sehingga sangat penting
Pelayanan petugas laborat untuk kelancaran KBM
sudah baik, alat praktek yang digunakan dan Kenya-
manan sudah cukup, tetapi keadaan ruang kurang
memadai.
Aspek berikutnya adalah pelayanan BP/BK,
dilaksanakan dengan baik dan prosedural, hanya perlu
dorongan kepada siswa untuk tidak ragu berkonsultasi
dengan guru BP/BK.
Aspek sarana prasarana termasuk aspek yang
mendapat perhatian pada program RSBI sehingga
mulai tahun 2006 setiap sarana prasarana selalu ber-
tambah. Sehingga sekarang lebih lengkap dibanding-
kan dengan sarana prasarana tahun 2005.
Aspek penting lainnya adalah tata tertib dan
satpam. Ada tindakan prosedural terhadap pelangga-
ran tata tertib, setiap pelanggaran tata tertib ada sank-
sinya. 99% siswa di SMAN 1 Temanggung mematuhi
tata tertib, jarang terjadi pelanggaran. Apabila ada
116
siswa yang melanggar tata tertib biasanya mudah di-
ingatkan.
Satpam diambil secara out sourching. Berpar-
tisipasi aktif dan profesional dalam menjaga keaman-
an ketertiban sekolah. Hal ini membantu kelancaran
PBM. Pos satpam hanya berukuran 2 X 2 m, sering
untuk titip barang-barang, sehingga terasa sempit.
Wali kelas merupakan aspek penting dalam PBM.
sudah melakukan kegiatan pemantauan dan mengenal
karakter pribadi siswanya, mempunyai peran penting
dalam menjaga kebersamaan antar siswa, memberikan
perhatian kepada perkembangan siswa di kelasnya.
Juga sebagai fasilitator antara orang tua, siswa dan
guru mata pelajaran.
Aspek penting lainnya penunjang kelancaran
PBM adalah perpustakaan petugas perpustakaan
ramah dan tegas dalam memberikan pelayanan. Pro-
sedur peminjaman dan pengembalian buku disukai
siswa. Penataan perpustakaan, kuantitas dan kualitas
judul buku dapat mencukupi kebutuhan PBM siswa
tetapi belum memenuhi keinginan guru. Sudah ada
fasilitas internet dan absen digital. Pelanggar tata
tertib perpustakaan dapat menerima sangsi.
4.4.2 Analisis
Wawancara
Menurut S1 tanggung jawab moral RSBI pada
masyarakat dan tuntutan program RSBI lebih berat
117
daripada SMA lainnya, yaitu menjadi juara, tingkat
kabupaten, provinsi, nasional, bahkan internasional
dalam setiap lomba, baik akademik maupun non
akademik dan prestasi anak-anaknya harus tinggi.
Pernyataan tersebut didukung oleh S2 yang
menyertakan dengan data. S2 mengatakan bahwa
sebelum RSBI SMAN 1 Temanggung sudah sering juara,
baik tingkat kabupaten, provinsi, nasional bahkan
pernah Internasional. Setelah menjadi RSBI sepertinya
juara itu wajib, sehingga menjadi beban.
Nara sumber pertama menjelaskan bahwa RSBI
harus bisa mencapai target KKM 75,00. Hal ini dibe-
narkan oleh S2 yang mengatakan bahwa tiap mata
pelajaran harus mempunyai target nilai minimum,
untuk tahun 2006 kriteria ketuntasan minimal (KKM)
adalah 7,00. pada tahun 2009 KKM adalah 75,00.
Semula penetapan KKM terasa berat bagi guru, karena
para guru juga dituntut bekerja lebih keras untuk
mencapainya. Mengenai KKM menambahkan bahwa
jaman S3 sekolah nilai 6,00 itu sudah tinggi dan
susah mencapainya, kalau mulai tahun ajaran 2009/
2010 harus 75,00, berarti guru harus bekerja keras.
Tentang MGMP RSBI Jawa Tengah S1 ber penda-
pat bahwa seharusnya MGMP RSBI yang diprogram-
kan dari pusat hanya matematika dan sains dengan
beaya satu juta per mata pelajaran. Tetapi untuk
peningkatan profesionalisme guru dan menghindari
kecemburuan maka apabila ada mata pelajaran yang
118
mengadakan kegiatan RSBI Jawa Tengah SMAN 1
Temanggung mengirimkan peserta dengan beaya dari
komite, yang menghabiskan beaya tambahan tiga kali
dana dari pusat”.
S7c membenarkan dengan S1 mengungkapkan
bahwa mata pelajaran yang diampu memang bukan
matematikan atau sains, tapi untuk peningkatan kom-
petensi mengadakan MGMP tingkat JawaTengah.
Pendapat S2 yang berkaitan dengan tiga K
(Kebersihan, Ketertiban dan Keindahan). Karena lem-
baga kita adalah lembaga pendidikan maka harus
bebas rokok, jadi guru tidak boleh merokok di kelas
atau dalam kantor, ada smoking area. Sama dengan
pendapat S8c yang mengatakan beliau mengurangi
rokok dan berusaha merokok di smoking area.
Dalam kaitannya dengan iman dan taqwa (Imtaq)
S1 menyatakan bahwa kegiatan rutin setiap pagi sebe-
lum pelajaran, membaca ayat suci selama sepuluh me-
nit, untuk semua agama, adalah baik, karena mem-
buat anak pintar ilmu dan akhlaqnya semakin baik.
Untuk mempertinggi rasa kekeluargaan S1 me-
nyampaikan pentingnya rasa kekeluargaan dan keber-
samaan di sekolah, karena mempengaruhi kinerja.
Sependapat dengan S1, S7a, S8d, dan 9a mengatakan
bahwa selama ini (sejak RSBI 2006-2010) pembagian
tugas tidak merata, beberapa orang setiap hari lembur
karena berbagai pekerjaan, sedangkan sebagian besar
lainnya tidak mendapatkan tugas.
119
S8f mengatakan bahwa sekarang (tahun 2010/
2011) kalau usul itu tidak takut. Apabila akan rapat
rasanya tidak takut, pada tahun 2006-2010 bila mau
rapat rasanya takut kalau mendapat teguran atau
akan kritikan secara terbuka. Juga kurang berani usul
karena merasa sebagai orang marginal. Sehingga
muncul berbagai istilah seperti: “guru masuk file, guru
tidak masuk file, guru inti, guru marginal, anak emas,
bukan anak emas dan lain-lain”.
Pada awal tahun 2008 sebagian besar guru sudah
mulai merasa gerah. Di sekolah hanya kalau mengajar
kalau ada kegiatan misalnya ada tamu dari Australia,
kunjungan dari sekolah lain, meskipun dihimbau
untuk tinggal di sekolah, tetap saja banyak yang
mengelak. Mulai juli tahun 2010 situasinya sudah
berbeda.
S9a menambahkan bahwa untuk tenaga pen-
didikan sama, KTUnya saja tidak dipercaya untuk
melakukan tugas, terlebih pegawai lain, paling-paling
pekerjaan rutin seperti bendhara gaji, nempel foto ra-
port, arsip surat, untuk semua urusan RSBI hanya
satu orang, setiap hari lembur, sering sampai pukul
21.00. Mulai Juli tahun 2010 semua orang kantor baik
PTT maupun PNS mendapat tugas dan kecemburuan
pekerjaan antar pegawai berkurang.
Mengenai pembagian tugas mengajar setelah
RSBI, S8 mengatakan bahwa setelah RSBI GTT di
SMAN 1 Temanggung semakin terdesak karena didrop
120
guru PNS dari sekolah lain. Meskipun ijazahnya sar-
jana, hingga guru-guru GTT stress. Mulai tahun ajaran
2010/2011 mengajar mata pelajaran lain. Menurut
pendapat siswa (S10) kemampuan mengajar para GTT
lebih baik dibandingkan dengan guru PNS peng-
gantinya, dan banyak siswa yang mengeluhkannya.
Menurut pengakuan S7a sebagai guru droping dari
sekolah bukan RSBI mulai tahun 2011 mengajukan
pensiun dini, karena merasa tidak mampu bekerja
lebih keras mengajar di sekolah RSBI.
Mengenai pelayanan guru kepada siswa dalam
PBM dan hal-hal lain penunjang pembelajaran nara
sumber S10j mengatakan dapat menangkap penjelas-
an-penjelasan yang diberikan para guru. Dalam mem-
beri nilai tidak hanya dari ulangan tetapi ditambah de-
ngan nilai tugas”. S10k menambahkan bahwa semua
guru memberikan tugas secara berkelompok atau per-
orangan. S10d menambahkan bahwa semua guru pe-
duli dengan kedisiplinan siswa dan kepatuhan terha-
dap tata tertib sekolah.
Mengenai penggunaan bahasa Inggris dalam
PBM S5a, S5b, S5c, S5d dan S7c yang lain berpen-
dapat bahwa kelas XII seandainya memakai bahasa
Inggris hanya pembukaan dan penutupannya karena
banyak latihan soal, kalau memakai bahasa Inggris
siswa bingung dan makan waktu lama, sedangkan
waktu untuk kelas XII hanya sampai bulan maret.
Sedangkan Ujian Nasional (UN) berbahasa indonesia
121
100%. Target pembelajaran kelas XII adalah sukses
UN.
Berbeda dengan kelas XII, untuk kelas X S2
mengatakan bahwa untuk pelajaran fisika menggu-
nakan bilingual, dengan bahasa inggris 40% karena
untuk pelajaran fisika kelas X banyak rumus-rumus-
nya sehingga sedikit “verb”. S10f mengiyakan kete-
rangan dari S2 dan menambahkan bahwa di kelas X
yang suka memakai bahasa Inggris fisika dan Biologi,
tetapi biologi hanya 25-30% karena banyak kata-kata-
nya, sehingga kalau menggunakan bahasa Inggris
tidak efisien.
S10e mengatakan bahwa untuk kelas XI yang
pernah menggunakan bahasa Inggris hanya biologi,
dalam bentuk power poin, dari guru baru baru.
Mengenai kurikulum adaptif S2 dan S3 secara
terpisah mengatakan hal yang sama bahwa untuk
mata pelajaran matematika dan, kurikulum di Cambri-
dge masih memakai pelajaran yang ada pada kuri-
kulum di Indonesia dulu, yang masih relevan untuk
diterapkan sekarang, bahkan itu penting, karena men-
dasari rumus-rumus yang diterapkan pada kurikulum
sekarang”. Sedangkan S5b, S5c, dan S5d mengatakan
bahwa untuk mata pelajaran biologi dan Kimia kon-
sepnya banyak kurikulum di Indonesia, yang berbeda
hanya letak konsep dan kelasnya.
Untuk pelatihan peningkatan kompetensi dan
profesionalisme guru S5d mengatakan bahwa dalam
122
waktu empat tahun (2006-2010) selain mengikuti kegi-
atan MGMP jawa tengah, dikirim penataran RSBI lima
kali, sedangkan S5b merasa banyak mendapat man-
faat karena penataran empat kali, S8a dua kali, yang
PTK periodikal selama enam bulan. Sedangkan bebera-
pa guru merasa hanya sekali atau belum pernah pena-
taran selama 4 tahun.
Perihal komunikasi, kalau komunikasi antar
guru terkotak-kotak, bagi guru yang merasa “masuk
file” seperti kurang berkomunikasi dengan guru lain.
Sedangkan guru-guru lainnya berkomunikasi secara
bebas. Komunikasi antara guru dengan Waka yang
lancar hanya dengan waka humas, karena waka
humas berkantor di kantor guru. Sedangkan yang lain
jarang masuk ke kantor guru karena sudah memiliki
kantor waka. Untuk tahun 2010/2011 komunikasi
dengan dua waka yaitu kurikulum dan humas lancar.
Sedangkan dengan waka kesiswaan kurang lancar
karena jarang masuk ke kantor guru.
Semua responden mengatakan bahwa peran
satpam sangat penting, terutama dalam menjaga pintu
gerbang demi keamanan dan ketertiban. Satpam yang
diambil secara out sourching bekerja lebih profesional
daripada mengangkat satpam sendiri.
Menurut sebagian besar sampel, perpustakaan
telah berfungsi sebagaimana mestinya dan telah me-
menuhi syarat RSBI.
123
Menurut semua sampel Sejak RSBI memang
sarana PBM dari tahun ke tahun semakin banyak, ter-
utama komputer, laptop, LCD dan fasilitas internet.
S10b mengatakan bahwa wali kelasnya hafal de-
ngan nama-nama siswa dan perhatian pada siswa di
kelasnya. Hal senada diungkapkan oleh S10b, S10g,
S10h, S10k. S11 mempercayai pendidikan anaknya di
SMAN 1 Temanggung. Yang juga penting adalah per-
gaulan dan akhlaqnya menjadi lebih baik. Prestasi
siswa di tingkat kabupaten atau tingkat lebih tinggi
baik, dan siswa yang diterima di perguruan tinggi
negeri banyak. Sedangkan S11d memberi saran kalau
ada dana mengadakan kerja sama antara sekolah
dengan perguruan tinggi untuk menambah daya kom-
petitif siswa yang ikut olimpiade.