18
HUBUNGAN ANTARA STRUKTUR DENGAN REAKTIVITAS X N u: E H N u: E Z N u: E a b c Keberadaan gugus X (pendorong elektron) dan Z (penarik elektron) mempengaruhi reaktivitas C pusat. Proses pendorongan elektron dan penarikan elektron dapat melalui induksi, mesomeri, dan hiperkonjugasi.

BAB IIIc-Persamaan Hammet

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IIIc-Persamaan Hammet

HUBUNGAN ANTARA STRUKTUR DENGAN REAKTIVITAS

X

Nu:E

H

Nu:E

Z

Nu:E

a b c

Keberadaan gugus X (pendorong elektron) dan Z (penarik elektron) mempengaruhi reaktivitas C pusat.

Proses pendorongan elektron dan penarikan elektron dapat melalui induksi, mesomeri, dan hiperkonjugasi.

Page 2: BAB IIIc-Persamaan Hammet

Konstanta hidrolisis terkatalis basa etil benzoat tersubstitusi lawan log kostantanta kesetimbangan senyawa yang sama.

Page 3: BAB IIIc-Persamaan Hammet

Log konstanta ionisasi fenilasetat tersustitusi m- atau p- lawan log konstanta ionisasi asam benzoat tersubstitusi m- atau p- dalam air

Garis lurus mengikuti persamaan: log K = log K’ + c ………. 1

log Ko = log K’o + c ……… 2

Penandaan konstanta ionisasi asam induk tak-tersubstitusi (X=H), fenil asetat dan asam benzoat yakni Ko dan K’o

Pers. 1 dikurang pers. 2 menjadi

log K – log Ko = (log K’ – log K’o)

'0

'

0

log logK

K

K

K 0

logK

KPersaman Hammet

Page 4: BAB IIIc-Persamaan Hammet

Persamaan Hammett

Untuk m- dan p-X-C6H4Y

ko : konstanta kecepatan reaksi untuk X = H (atau biasa ditulis kH),k : konstanta kecepatan reaksi untuk gugus X (atau biasa juga ditulis kx),σ : konstanta substituen, merupakan ukuran pengaruh substituen terhadap kerapatan elektron pada pusat reaksi,ρ : konstanta reaksi, merupakan ukuran sensitivitas kecepatan reaksi yang ditinjau terhadap perubahan kerapatan elektron pada pusat reaksi.

Nilai ρ ditetapkan 1,00 untuk disosiasi XC6H4COOH di dalam air pada 25oC. Harga σm dan σp kemudian dihitung untuk setiap gugus X, harga σ berbeda untuk posisi meta dan para. Hidrogen dipilih sebagai pembanding, mempunyai harga σ = 0.

Persamaan di atas valid juga menggunakan harga konstanta kesetimbangan (log K/Ko).

Y

X

0

logk

k

Page 5: BAB IIIc-Persamaan Hammet

Alur log – log kecepatan relatif hidrolisis etil benzoat tersubstitusi lawan konstanta disosiasi asam benzoat tersubstitusi

Page 6: BAB IIIc-Persamaan Hammet

Alur log kecepatan relatif hidrolisis etil benzoat tersubstitusi lawan harga

Page 7: BAB IIIc-Persamaan Hammet

σ positif : gugus X bersifat penarik elektronσ negatif : gugus X bersifat pendorong elektron

Reaksi yang melibatkan peningkatan muatan positif atau penurunan muatan negatif dalam keadaan transisi akan dipermudah oleh gugus pendorong elektron, nilai ρ menjadi negatif.

Reaksi yang melibatkan penurunan muatan positif atau peningkatan muatan negatif dalam keadaan transisi akan dipermudah oleh gugus penarik elektron, nilai ρ menjadi positif.

Jika harga σ sederetan gugus telah diketahui maka harga ρ untuk setiap reaksi dapat diperoleh dari kecepatan dua senyawa tersubstitusi-X.

Melalui harga ρ yang telah dihitung dan harga σ untuk setiap gugus yang telah diketahui maka kecepatan relatif suatu reaksi dapat diperkirakan.

Masuknya gugus metilen di antara pusat reaksi dengan cincin aromatik menurunkan harga ρ karena efek polar harus diteruskan melalui ikatan yang telah bertambah banyak.

Page 8: BAB IIIc-Persamaan Hammet

Berbagai reaksi telah dihubungkan kecepatannya dengan persamaan Hammet, dan beberapa reaksi telah dapat diperkirakan kecepatannya.

Sistem alifatik rigid seperti asam 4-tersubstitusi bisiklo[2,2,2]oktan-1-karbosksilat juga mengikuti persamaan Hammet.

COOH

R

R

COOH

Untuk membedakan dengan efek gugus yang terikat langsung pada cincin aromatik maka digunakan simbol σ1.

Page 9: BAB IIIc-Persamaan Hammet

Grafik konstanta kecepatan solvolisis fenilmetilkarbinil klorida tersubstitusi-m lawan σ memberikan garis liniar, tetapi turunan susbtituen-para nya memper-lihatkan penyimpangan.

Alasannya :

R

C CH3H3C

Cl

R

C

CH3H3C

R

C

CH3H3C

+

Persamaan dimodifikasi menjadi :

0

logk

k

Page 10: BAB IIIc-Persamaan Hammet

Kenapa posisi orto tidak ditinjau dalam persamaan Hammett?

Efek SterikEfek sterik muncul dari interaksi non-ikatan gugus-gugus di dalam molekul. Hal ini terjadi jika gugus besar berada di sekitar pusat reaksi.

Data nitrasi (HNO3 + H2SO4) benzena tersubstitusi alkil. Harga perbandingan kecepatan masuknya NO2

+ pada posisi orto dan para.

C HH

H

C HH

CH3

C CH3H

CH3

C CH3H3C

CH3

o/p : 1,57 0,93 0,48 0,21

Page 11: BAB IIIc-Persamaan Hammet

Persamaan Taft-IngoldKeterbatasan persaman Hammett : gagal untuk sistem alifatik dan posisi-orto

Persamaan Taft-Ingold dikembangkan untuk memisahkan efek polar dengan efek sterik dari substituen.

Pada hidrolisis ester yang dikatalis asam dan basa, perbandingan kecepatan hidrolisis terkatalis-basa (kB) dengan hidrolisis terkatalis-asam (kA) adalah suatu fungsi efek polar saja.

Perhatikan spesies-antaranya yang bergeometri tetrahedral :

R C

OH

OR'

OH H

R C

O

OR'

OH

efek sterik relatif sama

Page 12: BAB IIIc-Persamaan Hammet

k : konstanta kecepatan reaksi hidrolisis XCH2COORko : konstanta kecepatan reaksi hidrolisis ester pembanding, CH3COOR’σ* : konstanta substituen dan ini karakteristik untuk substituen X.

Faktor 2,48 dimasukkan untuk membawa harga σ* mendekati skala σ Hammett dan data reaksi dapat dihubungkan dengan persamaan yang serupa persamaan Hammett.

ρ* : konstanta reaksi

Hasil perhitungan memperlilatkan urutan sifat pemberi elektron :

C(CH3)3 > CH(CH3)2 > C2H5 > CH3

log

48,2

1*

ABkk

kk

00

* loglog48,2

1

**

0log k

k

Page 13: BAB IIIc-Persamaan Hammet

Efek Resonansi (Efek Mesomeri, M)

X C

C

Z C

C

+M-M

σ negatif σ positif

Persyaratan untuk efek mesomeri bekerja :Substituen harus mempunyai orbital p- atau –π yang siap berkonjugasi dengan MO-π sistem aromatik.

Ada dua situasi yang penting :

Xadalah suatu gugus yang memiliki pasangan elektron bebas atau elektron-π yang terikat langsung pada cincin.

NR2 , OR, SR, PR2, Hal, CH CH2

a)

Page 14: BAB IIIc-Persamaan Hammet

C

OH3C

C

OH3C

Substituen Z mempunyai suatu pusat penerima elektron-π yang berdekatan dengan cincin.

b)

C O C O C N C N

N

O

O

N

O

O

S

O

O

O S

O

O

O

Page 15: BAB IIIc-Persamaan Hammet

C

CO

C

CO

C

CO

Efek Induksi dan Efek medan

C N(CH3)3

C

efek induksi klasik

efek medan

ClH

ClH

COOH

HCl

HCl

COOH

pKa = 5,67

pKa = 6,07

Page 16: BAB IIIc-Persamaan Hammet

Interpretasi nilai-nilai σ

Efek induksi cenderung kepada pengertian penarikan elektron (-I), dan efek resonansi juga dapat berkonotasi yang sama.

Ada empat jenis struktur substituen di mana efek induksi dan resonansi saling bercampur :1. Substituen yang mempunyai pasangan elektron bebas (n), -X:

N O S P Hal

Semuanya dapat memberikan efek +M, tapi halogen : +M < -I

Posisi para :

Modikasi gugus tersebut dengan karbonil atau sulfonil (-NHCOMe, -OCOMe, –OSO2R) menurunkan kemampuannya menyumbang elektron, akan tetapi muatan anion memberikan efek sebaliknya (+M, +I).

Page 17: BAB IIIc-Persamaan Hammet

Posisi meta :Efek +M lemah sehingga σ didominasi oleh efek -I

2. Gugus Alkil

Alkil memberikan efek +M (hiperkonjugasi), tapi efek I-nya terhadap inti benzena dapat diabaikan.

(CH3)3C+ lebih stabil daripada H3C+

σ = - 0,15 σ = - 0,14

Urutan hiperkonjugasi : C-I > C-Br > C-H ~ C-Cl ~ C-C ~ C-F

3. Gugus penarik elektron

Gugus penarik elektron lewat resonansi, seperti substituen karbonil,-CO-A (A = R, OR, NR2, H, dst).

Gugus siano, sulfoksil, sulfonil, dan nitro (-CN, -SO-, -SO2-, dan –NO2).

Page 18: BAB IIIc-Persamaan Hammet

4. Pusat kation

NR3 PR3danpenarik elektron yang kuat (+I)

σ > +1

Contoh Efek Tanda

-O- +R, +I, pendorong elektron - (besar)

-NR2, -OR, -SR +R > -I, pendorong elektron - (besar)

-R +R, pendorong elektron - (kecil)

-Hal +R < -I, Penarik elektron + (kecil)

-R, -I, penarik elektron + (besar)

-I, penarik elektron +(besar)

C O, SO2 , C N , NO2

NR3