55
43 BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN Ada dua versi yang menyebut tentang asal muasal nama Klaten. Versi pertama mengatakan bahwa Klaten berasal dari kata kelati atau buah bibir. Kata kelati ini kemudian mengalami disimilasi menjadi Klaten. Klaten sejak dulu merupakan daerah yang terkenal karena kesuburannya. Versi kedua menyebutkan Klaten berasal dari kota Melati. Kata Melati kemudian berubah menjadi Mlati. Berubah lagi jadi kata Klati, sehingga memudahkan ucapan kata Klati berubah menjadi kata Klaten. Versi ke dua ini atas dasar kata-kata orangtua sebagaimana dikutip dalam buku Klaten dari Masa ke Masa yang diterbitkan Bagian Ortakala Setda Kab. Dati II Klaten Tahun 1992/1993. Melati adalah nama seorang kyai yang pada kurang lebih 560 tahun yang lalu datang di suatu tempat yang masih berupa hutan belantara. Kyai Melati Sekolekan, nama lengkap dari Kyai Melati, menetap di tempat itu. Semakin lama semakin banyak orang yang tinggal di sekitarnya, dan daerah itulah yang menjadi Klaten yang sekarang. Dukuh tempat tinggal Kyai Melati oleh masyarakat setempat lantas diberi nama Sekolekan. Nama Sekolekan adalah bagian darinama Kyai Melati Sekolekan. Sekolekan kemudian berkembang menjadi Sekalekan, sehingga sampai sekarang nama dukuh itu adalah Sekalekan. Di Dukuh Sekalekan itu pula Kyai Melati dimakamkan. Kyai Melati dikenal sebagai orang berbudi luhur dan lagi sakti. Karena

BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

43

BAB III

TINJAUAN UMUM

3.1. SEJARAH KOTA KLATEN

Ada dua versi yang menyebut tentang asal muasal nama Klaten.

Versi pertama mengatakan bahwa Klaten berasal dari kata kelati atau buah

bibir. Kata kelati ini kemudian mengalami disimilasi menjadi Klaten. Klaten

sejak dulu merupakan daerah yang terkenal karena kesuburannya. Versi kedua

menyebutkan Klaten berasal dari kota Melati. Kata Melati kemudian berubah

menjadi Mlati. Berubah lagi jadi kata Klati, sehingga memudahkan ucapan

kata Klati berubah menjadi kata Klaten. Versi ke dua ini atas dasar kata-kata

orangtua sebagaimana dikutip dalam buku Klaten dari Masa ke Masa yang

diterbitkan Bagian Ortakala Setda Kab. Dati II Klaten Tahun 1992/1993.

Melati adalah nama seorang kyai yang pada kurang lebih 560 tahun yang lalu

datang di suatu tempat yang masih berupa hutan belantara. Kyai Melati

Sekolekan, nama lengkap dari Kyai Melati, menetap di tempat itu. Semakin

lama semakin banyak orang yang tinggal di sekitarnya, dan daerah itulah yang

menjadi Klaten yang sekarang. Dukuh tempat tinggal Kyai Melati oleh

masyarakat setempat lantas diberi nama Sekolekan. Nama Sekolekan adalah

bagian darinama Kyai Melati Sekolekan. Sekolekan kemudian berkembang

menjadi Sekalekan, sehingga sampai sekarang nama dukuh itu adalah

Sekalekan. Di Dukuh Sekalekan itu pula Kyai Melati dimakamkan. Kyai

Melati dikenal sebagai orang berbudi luhur dan lagi sakti. Karena

Page 2: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

44

kesaktiannya itu perkampungan itu aman dari gangguan perampok. Setelah

meninggal dunia, Kyai Melati dikuburkan di dekat tempat tinggalnya. Sampai

sekarang sejarah kota Klaten masih menjadi silang pendapat. Belum ada

penelitian yang dapat menyebutkan kapan persisnya kota Klaten berdiri.

Selama ini kegiatan peringatan tentang Klaten diambil dari hari jadi

pemerintah Kab Klaten, yang dimulai dari awal terbentuknya pemerintahan

daerah otonom tahun 1950.

Hari Jadi Kabupaten Klaten. Daerah Kabupaten Klaten semula

adalah bekas daerah swapraja Surakarta. Kasunanan Surakarta terdiri dari

beberapa daerah yang merupakan suatu kabupaten. Setiap kabupaten terdiri

atas beberapa distrik. Susunan penguasa kabupaten terdiri dari Bupati,

Kliwon, Mantri Jaksa, Mantri Kabupaten, Mantri Pembantu, Mantri Distrik,

Penghulu, Carik Kabupaten angka 1 dan 2, Lurah Langsik, dan Langsir.

Susunan penguasa Distrik terdiri dari Pamong Distrik (1 orang), Mantri

Distrik (5), Carik Kepanawon angka 1 dan 2 (2 orang), Carik Kemanten (5

orang), Kajineman (15 orang).

Pada zaman penjajahan Belanda, tahun 1749, terjadi perubahan

susunan penguasa di Kabupaten dan di Distrik. Untuk Jawa dan Madura,

semua propinsi dibagi atas kabupaten-kabupaten, kabupaten terbagi atas

distrik-distrik, dan setiap distrik dikepalai oleh seorang wedono. Pada tahun

1847 bentuk Kabupaten diubah menjadi Kabupaten Pulisi. Maksud dan tujuan

pembentukan Kabupaten Pulisi adalah di samping Kabupaten itu menjalankan

fungsi pemerintahan, ditugaskan pula agar dapat menjaga ketertiban dan

Page 3: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

45

keamanan dengan ditentukan batas-batas kekuasa wilayahnya. Berdasarkan

Nawala Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwana

Senopati Ing Alaga Abdul Rahman Sayidin Panata Gama VII, Senin Legi 23

Jumadilakhir Tahun Dal 1775 atau 5 Juni 1847 dalam bab 13 disebutkan :

“……………………………….” Kraton Dalam Surakarta Adiningrat

Nganakake Kabupaten cacah enem.

“………………………………” Kabupaten cacah enem iku Nagara

Surakarta, Kartosuro, Klaten, Boyolali, Ampel, lan Sragen.

“………………………………” Para Tumenggung kewajiban

rumeksa amrih tata tentreme bawahe dhewe-dhewe serta padha kebawah

marang Raden Adipati.

3.2. VISI DAN MISI KOTA KLATEN 2010 - 2014

Visi Kabupaten Klaten :

Terwujudnya Klaten yang Toto Titi Tentrem Kerto Raharjo.

Misi Kabupaten Klaten :

1. Mengupayakan terpenuhunya kebutuhan dasar masyarakat

(wareg,wasis,wisma dan wutuh).

2. Mengupayakan rasa aman lahir dan batin serta tercukupinya

kebutuhan materiil dan spiritual dan meningkatkan

keimanan,ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan penghargaan serta

aktualisasi diri dalam pembangunan.

Page 4: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

46

4. Menumbuhkan kehidupan perekonomian yang dinamis dengan

menumbuhkan kehidupan perekonomian rakyat yang berbasis

sumber daya lokal, menjaga kelestarian hidup, serta mengurangi

kemiskinan.

5. Penerapan pengarusutamaan gender dalam berbagai fungsi

Pemerintahan.

6. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak pelaku

pembangunan.

7. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik yang didukung sumber

daya yang memadai.

8. Mendorong otonomi desa dan menjadikan desa sebagai pusat

pertumbuhan.

3.3. LETAK GEOGRAFIS KOTA KLATEN

Sebelah Timur :Kab. Sukoharjo

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

KEC. WEDI

KEC. PEDAN

KEC. CEPER

KEC. BAYAT

KEC. CAWAS

KARANGDOWO

KEC. TULUNG

KEC. TRUCUK

KEC. NGAWEN

KEC. JATINOM

KEC. DLANGGU

KEC. KEMALANG

KEC. WONOSARI

KEC. JUWIRING

KEC. POLAHARJO

KEC. PRAMBANAN

KEC. KEBONARUM

KEC. KALIKOTES

KEC. JOGONALAN

KEC. KARANGANOM

KEC. GANTIWARNO

KEC. MANISRENGGO

KEC. KARANGNONGKO

KEC. KLATEN UTARA

KEC. KLATEN TENGAH

KEC. KLATEN SELATAN

Utara: Kab. Boyolali

BaratKab.Sleman(DIY)

Selatan :Kab. Gunungkidul (DIY)

Kab. Klaten terdiridari 26 Kecamatan;391 Desa dan 10Kelurahan

Gambar 3.1 Peta Geografis Kota Klaten

Page 5: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

47

Secara geografis Kabupaten Klaten terletak diantara 110o30'-110o45'

Bujur Timur dan 7o30'-7o45' Lintang Selatan. Luas wilayah kabupaten Klaten

mencapai 665,56 km2. Di sebelah timur berbatasan dengan kabupaten

Sukoharjo. Di sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Gunungkidul

(Daerah Istimewa Yogyakarta). Di sebelah barat berbatasan dengan kabupaten

Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan di sebelah utara berbatasan

dengan kabupaten Boyolali.

Menurut topografi kabupaten Klaten terletak diantara gunung Merapi

dan pegunungan Seribu dengan ketinggian antara 75-160 meter diatas

permukaan laut yang terbagi menjadi wilayah lereng Gunung Merapi di

bagian utara areal miring, wilayah datar dan wilayah berbukit di bagian

selatan. Ditinjau dari ketinggiannya, wilayah kabupaten Klaten terdiri dari

dataran dan pegunungan, dan berada dalam ketinggian yang bervariasi, yaitu

9,72% terletak di ketinggian 0-100 meter dari permukaan air laut. 77,52%

terletak di ketinggian 100-500 meter dari permukaan air laut dan 12,76%

terletak di ketinggian 500-1000 meter dari permukaan air laut. Keadaan iklim

Kabupaten Klaten termasuk iklim tropis dengan musim hujan dan kemarau

silih berganti sepanjang tahun, temperatur udara rata-rata 28-30o Celsius

dengan kecepatan angin rata-rata sekitar 153 mm setiap bulannya dengan

curah hujan tertinggi bulan Januari (350mm) dan curah hujan terrendah bulan

Juli (8mm).

Ditinjau dari datarannnya wilayah Kabupaten Klaten terbagi menjadi 3

wilayah, letak Kabupaten Klaten yang diapit gunung merapi dan pengunungan

Page 6: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

48

seribu mempunyai ketinggian berkisar 75 – 2.911 meter diatas permukaan air

laut, sehingga secara garis besar keadaan lapangan terbagi dalam 3 wilayah :

Wilayah yang berada dikaki Gunung Merapi, meliputi kecamatan-

kecamatan Manisrenggo, Karanganom, Kemalang, Jatinom dan Tulung.

Wilayah relatif datar berada di bagian tengah Kabupaten Klaten meliputi

Kecamatan Klaten Tenggah, Klaten Utara, Klaten Selatan, Klaten Utara,

Kalikotes Ngawen, Kebonarum, Wedi, Jogonalan, Prambanan, Gantiwarno,

Delanggu, Wonosari, Juwiring, Ceper, Pedan, Karangdowo, Trucuk, Cawas,

Karanganom dan Polanharjo Wilayah berbukit dan bergelombang yang

merupakan wilayah bagian selatan Kabupaten Klaten meliputi Kecamatan

Bayat dan sebagian Kecamatan Gantiwarno.

3.4. GAMBARAN UMUM KOTA KLATEN

Kondisi Umum merupakan gambaran kondisi wilayah Kabupaten

Klaten secara keseluruhan.

Kondisi umum dilihat dari profil geografi, demografi, ekonomi dan profil

sosial dan budaya.

3.4.1 Geografis, Topografis dan Geohidrologi

3.4.1.1 Letak Geografis

Kabupaten Klaten terletak secara geografis antara

110˚26’14’’ - 110˚48’33’’ Bujur TImur dan 7˚32’19’’ -

7˚48’33’’ Lintang Selatan. Letak Kabupaten Klaten cukup

Gambar 3.2 Peta Perbatasan Kota Klaten

Page 7: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

49

strategis karena berbatasan langsung dengan kota Surakarta,

yang merupakan salah satu pusat perdagangan dan Daerah

Istimewa Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar dan

kota wisata. Wilayah Kabupaten Klaten berbatasan dengan

beberapa Kabupaten :

- Sebelah Utara :Kabupaten Boyolali

- Sebelah Timur :Kabupaten Sukoharjo

- Sebelah Selatan :Kabupaten Gunung Kidul (DI

Yogyakarta)

- Sebelah Barat :Kabupaten Sleman (DI Yogyakarta)

Dari sisi bentangan garis katulistiwa, Kabupaten Klaten

terletak antara 732`19” Lintang Selatan 0 sampai

748`33” Lintang Selatan dan antara 11026`14” Bujur

Timur sampai 11047`51” Bujur Timur.

3.4.1.2 Kondisi Topografis

Kondisi Fisik dasar Kabupaten Klaten digambarkan melalui

beberapa kondisi, yang diuraikan sebagai berikut :

a) Kondisi Topografi

Kondisi Topografi wilayah Kabupaten Klaten diapit oleh

Gunung Merapi dan Pegunungan Seribu dengan

ketinggian antara 76 – 1.60 m dpl (di atas permukaan

Page 8: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

50

laut). Kabupaten Klaten, secara geografis terbagi ke

dalam 3 (tiga) wilayah, yaitu:

1. Wilayah lereng Gunung Merapi (alam area yang

miring) yang meliputi Kecamatan Karangnongko,

Kemalang, Jatinom dan Tulung.

2. Wilayah datar (wilayah bagian tengah) yang meliputi

wilayah kecamatan–kecamatan Manisrenggo, Klaten

Tengah, Kalikotes, Klaten Utara, Klaten Selatan,

Ngawen, Kebonarum, Wedi, Jogonalan, Prambanan,

Gantiwarno, Delanggu, Wonosari, Juwiring, Ceper,

Pedan, Karangdowo, Trucuk, Cawas, Karanganom,

Polanharjo.

3. Wilayah berbukit / gunung kapur (wilayah bagian

selatan) yang hanya meliputi sebagian Kecamatan

Bayat, Cawas dan Gantiwarno.

3.4.1.3 Kondisi Hidrologi

Suplai air tanah maupun air tawar seluruhnya datang

dari hujan yang berasal dari penguapan air laut, yang

merupakan bagian dari proses siklus hidrologi. Hujan yang

jatuh akan meresap ke dalam tanah, sebagian menjadi air

tanah yang mengisi aguifer (formasi tanah yang

mengandung dan menghantarkan air tanah) dan sebagian

Page 9: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

51

besar mengalir di permukaan sebagai run off (surface

flow dan sub surface flow),

Wilayah kabupaten Klaten termasuk dalam wilayah

DAS Bengawan Solo yaitu Sub DAS Bengawan Solo hulu.

Ada beberapa sumber air yang terdapat di Kabupaten Klaten

dan sangat bermanfaat untuk keperluan rumah tangga,

irigasi, industry serta kepentingan-kepentingan lainnya.

Sungai-sungai besar yang mengalir dari atas/pegunungan

menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali

Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan

Kali Soko.

3.4.1.4 Kondisi Lahan

Penggunaan Lahan di Kabupaten Klaten Tahun 2010

sebagai berikut :

Lahan sawah seluas 38.467 ha

Lahan Pemukiman seluas 22.938 ha

Lahan perladangan seluas 6.312 ha,

Lahan Hutan negara seluas 2.450 ha

Lahan Kolam / rawa seluas 401 ha

Lahan usaha lain seluas 6.188 ha

Dengan penggunaan lahan tersebut Kabupaten Klaten

sampai sekarang masih menjadi penyangga pangan

Page 10: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

52

khususnya padi untuk kabupaten sekitarnya dan juga untuk

tingkat Jawa Tengah. Kondisi ini harus tetap dipertahankan

hingga dimasa mendatang. Untuk mempertahankan Klaten

sebagai penyangga bahan makanan padi perlu ada

monitoring yang berkesinambungan dan penetapan tata

ruang daerah yang bernuansa ramah lingkungan serta

mendapat pengawasan yang ketat sehingga tidak terjadi

dilema antara kepentingan ekonomi dan lingkungan .

Kondisi Iklim, Curah Hujan dan Angin

Wilayah Kabupaten Klaten memiliki iklim tropis

dengan musim hujan dan musim kemarau silih berganti

sepanjang tahun, dengan temperatur antara 28-30 derajad

celcius dan kecepatan angin rata-rata berkisar 20-25 km/jam.

Sedangkan rata-rata curah hujan di kabupaten Klaten tahun

2010 sebesar 275 mm.

3.4.1.5 Pusat Transportasi

Kabupaten klaten mempunyai 2 pusat transportasi, yaitu

a) Jalan Arteri

Jalan ini menghubungkan Kabupaten Klaten dengan

Kabupaten Solo dan Yoygakarta. Jalan tersebut dari

pintu utama yakni dari arah timur ke barat melalui

Page 11: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

53

Kecamatan Prambanan, Jogonalan, Klaten Tengah,

Klaten Utara, Klaten Selatan, Ceper, Delanggu.

b) Jalan Kolektor

Jaringan jalan ini menghubungkan antar Kota Kecamatan

dan Kota Kecamatan dengan Kecamatan Kota

Kabupaten, atau menghubungkan kawasan pusat Kota

Klaten. Jalan tersebut melalui jalan yang

menghubungkan Kota Boyolali – Klaten, Kota

Sukoharjo – Klaten, Kota Wedi – Gunung Kidul.

3.4.2 Administrasi

Kabupaten Klaten terdiri atas 26 kecamatan, yang dibagi lagi atas

391 desa dan 10 kelurahan. Ibukota kabupaten ini adalah Klaten, yang

sebenarnya terdiri atas tiga kecamatan yaitu Klaten Utara, Klaten

Tengah, dan Klaten Selatan. Klaten dulunya merupakan Kota

Administratif, namun sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor

22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, tidak dikenal adanya

kota administratif, dan Kota Administratif Klaten kembali menjadi

bagian dari wilayah Kabupaten Klaten. Kecamatan di Klaten :

1. Bayat

2. Cawas

3. Ceper

4. Delanggu

Page 12: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

54

5. Gantiwarno

6. Jatinom

7. Jogonalan

8. Juwiring

9. Kalikotes

10. Karanganom

11. Karangdowo

12. Karangnongko

13. Kebonarum

14. Kemalang

15. Klaten Utara

16. Klaten Tengah

17. Klaten Selatan

18. Manisrenggo

19. Ngawen

20. Pedan

21. Polanharjo

22. Prambanan

23. Trucuk

24. Tulung

25. Wedi

26. Wonosari

Page 13: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

55

3.4.3 Pendidikan

Latar belakang Kota Klaten yang dulunya merupakan kota

pelajar, walaupun kini bukan merupakan kota pelajar, namun

prestasinya tetap dapat dibanggakan. Sekolah-sekolah di Kota Klaten

merupakan salah satu sekolah favorit di Jawa Tengah. Perguruan

tinggi yang ada di Kota Klaten antara lain Universitas Widya Dharma,

STIKES Muhammadiyah Klaten, Akademi Akuntansi Muhammadiyah

Klaten, STAIM Klaten, dll.

Sekolah Menengah Atas yang ada di Kota Klaten:

1. SMA Negeri 1 Klaten, Jl. Merbabu 13, Klaten Selatan (SBI)

2. SMA Negeri 2 Klaten, Jl. Angsana, Klaten Selatan (SSN)

3. SMA Negeri 3 Klaten, Jl. Perintis Kemerdekaan, Klaten Utara

(SSN)

4. SMA Muhammadiyah 1 Klaten, Jl. Sersan Sadikin 89, Klaten

Utara

5. MA Negeri Klaten, Jl. Ki Ageng Gribig, Klaten Utara

6. MA Negeri Karanganom, Jl. Dr. Sutomo, Klaten Utara

7. SMK Negeri 1 Klaten, Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 22, Klaten

Utara (SBI)

8. SMK Negeri 2 Klaten, Kampung Senden, Ngawen (SBI)

9. SMK Negeri 3 Klaten, Jl. Merbabu 11, Klaten Selatan (SSN)

10. SMK Negeri 4 Klaten, Jl. Mataram 5, Klaten Utara

Page 14: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

56

11. SMK PL Leonardo, Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 30, Klaten Utara

12. SMK Muhammadiyah 1 Klaten Tengah, Jl. Kopral Sayom, Klaten

Tengah

13. SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara, Jl. Ki Ageng Pengging 40,

Klaten Utara

14. SMK Muhammadiyah 2 Klaten Tengah

15. SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara, Kampung Setran,

Gergunung, Klaten Utara

16. SMK Muhammadiyah 3 Klaten Tengah, Jl. Kendalisodo, Klaten

Tengah

17. SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara, Jl. Mayor Kusmanto 73,

Klaten Utara

18. SMK Muhammadiyah 4 Klaten Tengah, Jl. Kendalisodo, Klaten

Tengah

Sekolah menengah pertama yang ada di Kota Klaten:

1. SMPN 1 Klaten, Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 20, Klaten Utara

(RSBI)

2. SMPN 2 Klaten, Jl. Pemuda Selatan 4, Klaten Tengah (SBI)

3. SMPN 3 Klaten, Jl. Andalas 5, Klaten Tengah (SSN)

4. SMPN 4 Klaten, Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 26, Klaten Utara

(SSN)

5. SMPN 5 Klaten, Jl. Kendalisodo, Klaten Tengah

Page 15: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

57

6. SMPN 6 Klaten, Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 18, Klaten Utara

7. SMPN 7 Klaten, Jl. dr. Suradji Tirtonegoro, Klaten Selatan

8. MTsN 1 Klaten, Jl. Ki Ageng Gribig 7, Klaten Utara

3.4.4 Ekonomi

Secara garis besar, Kota Klaten bukan merupakan kota industri

maupun perdagangan. Sampai saat ini, aktivitas industri hanya terpusat

di Jl. Diponegoro (Jl. Lingkar Selatan). Kota Klaten

sempat booming dengan perdagangan tanaman hiasnya,

terutama Anthurium, yang juga merebak diKabupaten Karanganyar.

Kota yang terletak di antara Yogyakarta dan Solo ini sebagai kota

transit antara dua kota besar terebut. Pusat keramaian ekonomi tersebar

di beberapa pasar-pasar tradisional dan pasar modern. Usaha

pengembangan ekonomi nasional di Kabupaten Klaten meliputi

koperasi dan KUD. Dengan 34 KUD dan peminjam 7.913 orang telah

diberikan pinjaman sebesar Rp 9.497.100.000..

3.5 POTENSI DAERAH

3.5.1 Pertanian

Tanaman Pangan.

Kabupaten Klaten merupakan penghasil padi terbanyak kedua

setelah Kabupan Sukoharjo. Berikut informasi mengenai berbagai-

macam komoditi tanaman pangan di kabupaten klaten yang di

tampilkan dalam bentuk tabel di bawah ini.

Page 16: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

58

Kecamatan KomoditasLuas Panen

(ha)

Jumlah

Produksi

(ton)

Produktivitas

(kw/ha)

Delanggu Padi Ladang 204.00 698.00 43.22

Polanharjo Kacang Tanah 2313.00 3031.00 13.11

Delanggu Padi Sawah 54597.00 302893.00 55.48

Jatinom Ubi Jalar 121.00 1511.00 124.90

Jatinom Ubi Kayu 1391.00 40540.00 291.44

Wonosari Kacang Hijau 110.00 120.00 10.94

Jatinom Jagung 11226.00 59242.00 52.77

Gantiwarno Kacang Kedelai 3870.00 7576.00 19.58

Tanaman Buah – buahan.

Buah-buahan merupakan salah satu komoditi unggulan

Kabupaten Klaten. Selain rambutan komoditi unggulan lainnya

seperti pisang raja, pisang susu, mangga, duku, durian, pepaya, dan

melinjo yang secara umum buah-buahan di Kabupaten Klaten

dibudidayakan oleh masyarakat umum.. Berikut informasi

mengenai berbagai-macam komoditi tanaman buah-buahan di

kabupaten klaten yang di tampilkan dalam bentuk tabel di bawah

ini.

Sumber: Dinas Pertanian Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2011

Tabel 3.1 Tanaman Pangan

Page 17: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

59

KecamatanKomodita

s

LuasPanen(ha)

JumlahPohon(buah)

JumahProduksi

(ton)

Produktivitas per Luas

(Kw/ha)

Produktivitasper Pohon(kg/pohon)

Kebonarum Alpukat 420 348.00 828.57

Kalikotes Sawo 2275 212.00 93.19

Manisrenggo Markisa 15 0.50 33.33

Juwiring Sirsak 710 10.90 15.35

Polanharjo Sukun 7251 1907.40 263.05

Juwiring Melinjo 37236 2644.90 71.03

Jatinom Petai 5485 942.50 171.83

Kemalang Anggur 12.00 0.70 0.58

Delanggu Pepaya 14590 734.50 50.34

KecamatanKomodita

s

LuasPanen(ha)

JumlahPohon(buah)

JumahProduksi

(ton)

Produktivitas per Luas

(Kw/ha)

Produktivitasper Pohon(kg/pohon)

Karangmlese Jeruk Siam 1300 50.20 38.62

Kemalang Salak 3324 34.90 10.50

Tulung Rambutan 37762 1994.50 52.82

Wonosari Pisang 71385 7203.80 100.91

Polanharjo Belimbing 1286 130.30 101.32

Kemalang Duku 520 67.50 129.81

Manisrenggo Durian 12380 1937.40 156.49

Pedan Jambu Biji 10613 966.40 91.06

Peda Mangga 25725 2663.60 103.54

Kalikotes Manggis 823 8.30 10.09

Karangnongko

Nangka 13064 2239.60 171.43

Sayur – sayuran

Tanaman sayur-sayuran di Kabupaten Klaten juga cukup

berpotensi. Komotiditi ini selain untuk memenuhi kebutuhan dalam

negeri juga untuk eksport. Sebagian besar hasil komoditi dari

Sumber: Dinas Pertanian Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2011

Tabel 3.2 Tanaman Buah - Buahan

Page 18: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

60

Kabupaten Klaten di manfaatkan untuk masyarakat sekitarnya saja.

Berikut informasi mengenai berbagai-macam komoditi sayur-

sayuran di kabupaten klaten yang di tampilkan dalam bentuk tabel

di bawah ini

Kecamatan KomoditasLuas

Panen (ha)

JumlahPohon(buah)

Jumah Produksi(ton)

Polanharjo Wortel 0.00 0.00 0.00

Kebonarum Terong 119.00 498.00 41.85

Polanharjo Ketimun 175.00 978.40 55.91

Tulung Kangkung 7.00 7.30 10.43

Delanggu Bayam 21.00 11.70 5.57

Wedi Bawang Putih 0.00 0.00 0.00

Delanggu Cabe Lombok 1242.00 2283.80 18.39

Tulung Tomat 100.00 936.10 93.61

Trucuk Jamur 116.00 98.30 8.47

Kemalang Kacang Panjang 226.00 905.60 40.07

Cawas Bawang Daun 0.00 0.00 0.00

Pedan Kentang 0.00 0.00 0.00

Pedan Kubis 5.00 2.60 5.20

Gantiwarno Kembang Kol 0.00 0.00 0.00

Pedan Petai 139.00 454.80 32.72

3.5.2 Peternakan

Penggemukan Sapi

Desa Ngawonggo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten juga

mengunggulkan pengemukan sapi potong. Hampir setiap kecamatan di

Sumber: Dinas Pertanian Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2011

Tabel 3.3 Tanaman Sayuran

Page 19: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

61

Kabupaten Klaten memiliki peternakan sapi potong ini. Peternakan

sapi potong ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan daging

tingkat lokal yaitu Kabupaten Klaten dan sekitarnya.

Ayam Petelur.

Ayam petelur dari Kecamatan Bayat dimaksudkan untuk

memenuhi kebutuhan pasar lokal, seperti Kecamatan Manisrenggo,

Ceper, Polanharjo dan sekitarnya. Namun keberadannya juga telah

memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pemenuhan kebutuhan

telur di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Ayam Pedaging.

Tepatnya di Kecamatan Gantiwarno Populasi ayam pedaging

juga difungsikan untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dan regional.

Peluang bisnis pada peternakan ayam pedaging ini cukup besar

terutama pada pemasaran dan pengolahan lebih lanjut.

Ikan.

Desa Ponggok saat ini telah dikembangkan menjadi desa wisata

air, mengingat Desa Ponggok memiliki potensi air yang melimpah.

Selain dikembangkan untuk daerah wisata, sumber air yang melimpah

dimanfaatkan oleh warga Desa Ponggok untuk membudidayakan ikan,

terutama ikan nila. Desa Ponggok memiliki lahan potensial seluas 8.0

ha dan lahan yang digunakan untuk usaha di sektor perikanan seluas 5

ha dengan penghasilan produksi 0.57 ton perhari. Selain budidaya ikan

Page 20: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

62

Nila di Desa Ponggok juga terdapat budidaya udang galah, dimana

budidaya ini dapat menghasilkan 1 kwintal perbulan. Selain udang

galah dan nila, warga desa juga mulai mengembangkan budidaya ikan

koi sebagai alternatif untuk mendapatkan penghasilan.

Kecamatan KomoditasPopulasi

(ekor)

JumlahProduksiTelor (kg)

JumlahProduksi

Daging (kg)

GantiwarnoAyam buras /kampung

1465324 1679702.00 863256.00

Bayat Puyuh 473277 424519.00

Ceper Sapi potong 87267 3013886.00

Ceper Kerbau 2193 0.00

Jatinom Kambing 88385 524758.00

Juwiring Itik 468584 2620770.00 154653.00

Manisrenggo Domba 52233 240670.00

Wedi Babi 11858 3430.00

Bayat Ayam petelur 936742

GantiwarnoAyam raspedaging

1143777

3.5.3 Industri

Sentra Cor Logam.

Sumber: Dinas Pertanian Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2011

Tabel 3.4 Peternakan

Gambar 3.3 Proses Pengecoran Logam

Page 21: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

63

Cor logam awalnya berkembang di daerah-daerah yang

dekat pabrik gula atau perkeretaapian yang dibangun

Pemerintah Hindia Belanda. Dari produksi untuk suku cadang

pabrik gula dan kereta api tersebut kemudian berkembang ke

produk alat-alat rumah tangga, barang teknik, cinderamata, dan

perlengkapan bangunan. Sedangkan industri logam ferro pada

mulanya berkembang di Jawa dengan produksi gamelan atau

perlengkapan upacara dari kuningan,

Sentra Industri ini berkembang di daerah Ceper,

Segaran Kecamatan Delanggu dan di Karanganom. Produk

Industri Cor Logam yang dihasilkan di kabupaten Klaten

antara lain : lampu gantung, lampu teplok, lampu meja, hiasan

dinding, alat rekayasa gergaji sirkel, dan beragam alat rekataya

lainnya yang dihasilkan untuk mendukung kebuhan alat

pemotong kayu, pelumat tanah liat, alat press genteng,

komponen mesin tenun, komponen mensin diesel, velg mobil

dll

Tenun Lurik

Gambar 3.4 Hasil Tenun Lurik

Page 22: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

64

Tenun adalah proses membuat kerajinan dari bahan kain,

menggunakan benang yang dimasukkan secara menyilang dan

berulang-ulang yang dibuat dengan menggunakan alat tenun bukan

mesin (ATBM). Sedangkan kain tenun lurik sendiri adalah kain

yang berpola bergaris – garis sehingga disebut lurik (Sadilah, E.

2009). Tepatnya di Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten merupakan

salah datu sentra industri Tenun Lurik di Jawa Tengah, selain

memiliki keragaman produk juga letaknya tersebar diberbagai

wilayah seperti Karanganom, Polanharjo, Cawas dan Ngawen.

Industri Payung Hias.

Desa Tangon, Kecamatan Juwiring, Klaten Pengrajin Payung

hias dari Kwarasan Juwiring merupakan warisan nenek moyang

yang dikembangkan oleh warga Juwiring Klaten. Potensi payung

hias dapat digunakan untuk hiasan atau kegiatan ritual adat jawa

lainnya.

Gambar 3.5 Penjemuran Payung Hias

Page 23: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

65

Industri Logam / Pande Besi

Kerajinan Pande Besi merupakan salah satu potensi unggulan

di Kabupaten Klaten. Produk utama UMKM ini adalah dalam

bidang alat-alat pertanian seperti cangkul, skop, sabit, palu, linggis,

garpu, gembor, dan lain-lain. Kedua adalah dalam bidang alat-alat

rumah tangga seperti lampu, kompor, tenpat kerupuk dan lain

sebagainya. Pengrajin Pande besi di Kabupaten Klaten tersebar di

Segaran Kecamatan Delanggau dan Padas Karanganom Klaten.

Furniture / Mebel.

Pengusaha furniture di Kabupaten Klaten tersebar di beberapa

wilayah, yakni di Serenan Juwiring, Mandong Pedan, Gombang

Gambar 3.6 Proses Pembuatan Alat Pertanian

Gambar 3.7 Proses Pembuatan Mebel Meja

Page 24: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

66

Cawas, Karangwuni, Serenan Juwiring, Mebel Mireng di Trucuk,

Mebel Ngepringan di Juwiring, Mebel Tlgorandu di Juwiring dan

lain sebagainya.

Batu Bata Merah

Desa Jelobo, Wonosari, Klaten merupakan salah satu wilayah

yang berpotensi memproduksi batu bata merah, bahan material

sebagai bahan pembuat dinding. Genteng

Sejak zaman dahulu hingga sekarang, penutup atap yang

paling populer digunakan oleh masyarakat adalah genteng dengan

bahan yang terbuat dari tanah liat. Proses pembuatan genteng

Gambar 3.8 Proses Pencetakan Batu Bata Merah

Gambar 3.9 Proses Pencetakan Genteng

Page 25: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

67

dengan bahan baku tanah liat bisa dikatakan sedikit rumit.

Begitupula di Jimbung, Kalikotes, Klaten tepatnya di desa

Banjardowo yang merupakan banyak sentra industri genteng yang

berdiri sudah 40 tahun lamanya sebab segala sesuatunya dilakukan

dengan cara manual, mulai dari proses pembuatan, pembakaran,

hingga pengeringan dengan sinar matahari.

Raja Lampu

PT.Indonesia Muda Dianendra yang beralamat di Desa

Ngrodon, Wonosari, Klaten berdiri sejak akhir tahun 2011

perusahaan yang bergerak di bidang contractor lighting seperti

aneka ornament interior yang mewah dengan material tembaga/

copper dan kuningan mampu dihadirkan kedalam ruangan. Meja,

kursi, hiasan patung tembaga, topeng, vas, lampu hias, lampu

dinding dll. Dan yang paling terkenal dan banyak diminati adalah

tiang PJU, lampu jalan, tiang antik, tiang lampu PJU, lampu hias,

lampu hias natal, lampu hias hari libur, lampu dekorasi, lampu

dekorasi.

Gambar 3.10 Proses Pembuatan Lampu Dekorasi

Page 26: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

68

Sangkar Burung

Desa Gumantar, Tanjung, Juwiring merupakan pengrajin

sangkar burung dengan bahan baku yang paling utama adalah

bambu, 60% bahan pembuatan sangkar burung adalah kayu.

Penggunaan kayu sendiri untuk bagian kerangka sangkar,

sedangkan untuk jeruji kebanyakan menggunakan bambu.

Kerajinan Bambu Patung Bebek

Bahan utama dalam membuat kerajinan bebek adalah akar

pohon bambu ( jawa = dangkel ). ditangan para seniman pengrajin

akar batang bambu yang sering disebut Blungkrah. Blungkrah

tersebut dapat dibuat berbagai macam bentuk kerajian yang

Gambar 3.11 Proses Pembuatan Sangkar Burung

Gambar 3.12 Kerajinan Bambu Patung Bebek

Page 27: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

69

berbentuk bintang seperti bebek, kuda, angsa, pelikan ataupun

kenthongan. Dengan pengerjaan yang sangat teliti dan hati-hati

dihasilkan barang kerajinan yang sangat menarik. Hal ini dapat

dijumpai disepanjang jalan Solo - Jogja didaerah Penggung Klaten

dan di Desa Jambukulon, Ceper, Klaten.

Kerajinan Gerabah Bayat

Kerajinan gerabah Melikan, Bayat , Klaten menggunakan

teknik yang unik, yaitu dengan putaran miring. tembikar yang

berfungsi sebagai perkakas rumah tangga atau keperluan religius

seperti upacara dan penguburan. tembikar yang paling sederhana

dibentuk dengan hanya menggunkan tangan, yang berciri adonan

kasar dan bagian pecahannya dipenuhi oleh jejak-jejak tangan (sidik

jari),

Handuk Tenun

Gambar 3.13 Proses Pembuatan Gerabah

Gambar 3.14 Pabrik Handuk Tenun

Page 28: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

70

Pada handuk-handuk tertentu biasanya menggunakan bahan

dasar benang dari 100 % serat alami yaitu kapas/cotton dengan jenis

Cotton Carded atau Cotton Combed. Di daerah Polanharjo dan

Tulung Kabupaten Klaten hanya tersisa beberapa pabrik pembuatan

handuk secara tradisional diantaranya yaitu milik Bp.Sukamto.

Tikar Lidi & Rafia

Tepatnya di Desa Cokro, Tulung terdapat potensi usaha yaitu

tikar dari rafia dan lidi, seluruh bagian pohon kelapa memang

bernilai guna. Selain buah, daun dan batang, lidi atau tulang daun

kelapa bisa diolah menjadi kerajinan bernilai ekonomis. Lidi bisa

ditenun menjadi tikar, suvenir, boks pakaian, dan juga taplak meja

yang laku di pasar luar negeri.

,

3.5.4 Pariwisata

3.5.5.1 Objek Wisata Peninggalan Sejarah

Taman Wisata Candi Prambanan (Dk. Ngringin Ds. Tlogo Kec.

Prambanan)

Gambar 3.15 Hasil Tenun Lidi

Page 29: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

71

Komplek Taman Wisata Candi Prambanan yang di

dalamnya terdapat sejumlah candi seperti candi Lumbung, candi

Bubrah dan Candi Sewu. Sedangkan Candi Prambanan sendiri

merupakan candi Hindu yang dibangun oleh raja-raja Dinasti

Sanjaya pada abad IX.

Candi Lumbung (Dk. Ngangkruk Ds. Tlogo Kec. Prambanan)

Candi Lumbung yang terdiri atas sebuah candi induk dan

16 candi perwara. Candi Lumbung menghadap ke timur, berkamar

kosong dan atapnya berbentuk stupa. Luas areal candi 543,35m².

candi Lumbung hanya tinggal reruntuhan saja sehingga sampai

saat ini belum dapat dijelaskan bagaimana candi dibuat.

Candi Bubrah (Dk. Ngangkruk Ds. Tlogo Kec. Prambanan)

Candi Bubrah yang memiliki luas area 343,80 m². Sesuai

namanya candi ini memang sudah rusak, namun secara pasti dapat

diketahui bahwa candi ini dibangun pada abad IX.

Candi Sewu (Dk. Ngangkruk Ds. Tlogo Kec. Prambanan)

Candi Sewu yang terdiri atas sebuah candi induk, 240

candi Perwara dan 8 candi Apit merupakan candi Budha yang

dibangun pada abad ke IX oleh keluarga Syailendra, penganut

Budha Mahayana.

Page 30: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

72

Candi Asu (Dk. Bener Ds. Bugisan Kec. Prambanan)

Candi Asu yang terletak di luar komplek Taman Wisata

Prambanan kurang lebih berjarak 1 km dari komplek Taman

Wisata Prambanan dan berada di dekat perumahan penduduk.

Candi Plaosan Lor (Dk. Plaosan Ds. Bugisan Kec. Prambanan)

Candi Plaosan Lor yang merupakan bangunan candi

dengan arsitektur Hindu dan Budha. Candi ini dibangun pada abad

IX Masehi oleh Rakai Pikatan yang beragama Hindu untuk

permaisurinya, Pramudyawardani yang beragama Budha.

Candi Sojiwan (Dk. Banjarsari Ds. Kebondalem Kidul Kec.

Prambanan)

Candi Sojiwan yang merupakan candi yang dibangun oleh

raja penganut agama Budha pada abad ke-IX dan berada di area

seluas 401,312 m2. bagian atap candi sudah runtuh, sedangkan

bagian dinding kaki candi dihiasi relief cerita Jetaka yang diambil

dari kisah Kamandoko yang menceritakan tentang binatang yang

mengandung nilai-nilai filsafat.

Candi Merak (Dk. Candi Ds. Karangnongko Kec. Karangnongko)

Candi Merak yang merupakan bangunan candi berlatar

belakang agama Hindu yang didirikan pada abad IX – X Masehi

oleh keluarga Kerajaan Mataram Kuna yang beragama Hindu

Page 31: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

73

3.5.4.2 Objek Wisata Budaya (Wisata Ziarah) Klaten.

Makam Kerabat Karaton Kartasura (Ds. Segaran Kec. Delanggu)

Makam Eyang Mangkuyudo yang merupakan tokoh

pertama yang dimakamkan di tempat tersebut serta Eyang Haryo

Purbonegoro beserta istri Den Ayu Perkis

Makam Pahlawan 45 Jonggrangan (Ds. Sribit Kec. Delanggu)

Makam salah seorang pejuang Angkatan 45 yang merupakan

tokoh yang disegani di Jawa Tengah (Bp. Surowardawa) yang

hidup antara tahun 1887 – 1957. Makam tersebut telah dipugar

oleh Pemerintah Propinsi Jawa Tengah pada tahun 1989.

Masjid Atta “Awun (Ds. Banaran Kec. Delanggu)

Masjid yang merupakan hasil pembangunan Yayasan Amal

Bakti Muslim Pancasila pada era pemerintahan Presiden Suharto.

Makam Veteran Pejuang Kemerdekaan RI

Terletak di Dk. Ngranyu Ds. Bowan Kec. Delanggu,

Makam Veteran PejuangKemerdekaan RI yang juga merupakan

pemakaman keluarga yang dibangun oleh seorang tokoh bernama

Bapak Wiryono yang pernah menjabat sebagai duta besar

Indonesia untuk Australia.

Makam Ki Ageng Perwito

Letak di desa . Ngreden Kecamatan . Wonosari Klaten ,

Makam Ki Ageng Perwito, putera Syech Alim Akbar III yang

Page 32: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

74

bergelar Sultan Trenggono (Raja Demak Bintoro) yang

merupakan senopati perang dari Kerajaan Pajang..

Astono Hargomulyo Gunung Wijil

Letaknya di Ds. Kupang Kec. Karangdowo, Komplek

makam kerabat Karaton Surakarta. Dalam kompleks makam

terdapat Makam Syeh Joko yang merupakan cikal bakal adanya

makam ini..

Makam Kyai Kaligawe

Letaknya di Ds. Kaligawe Kec. Pedan, Klaten, Makam Kyai

Kaligawe yang juga dikenal dengan Ki Ageng Syeh Joko, yang

merupakan tokoh penyebar agama Islam yang hidup semasa Ki

Ageng Pandanaran.

Arca Nyi Loro Tanjungsari

Letaknya Desa Ceper Kecamatan Ceper Klaten, Merupakan

arca yang terdapat di bawah pohon beringin yang rindang yang

dijadikan tempat melakukan upacara tradisional bersih desa

Tanjungsari pada setiap tanggal 10 Sura.

Makam R. Ng. Ronggowarsito

Letaknya di Desa Palar Kecamatan Trucuk Kabupaten

Klaten, Makam R. Ng. Ronggowarsito, seorang Pujangga Besar

dari Karaton Surakarta Hadiningrat yang memiliki reputasi yang

sangat baik.

Page 33: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

75

Makam Kyai Brojo Anilo

Desa Sajen Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten, Makam

Brojo Anilo, seorang abdi Karaton Mataram pada jaman

Amangkurat I

Batu Megantoro

Letaknya di Desa Sajen Kecamatan Trucuk, Megantoro

berarti benda yang berasal dari langit. Batu tersebut merupakan

batu yang bentuknya mirip kuda berpaling yang jatuh dari langit

dan ditemukan oleh Kyai Brojoanilo dan istrinya ketika mereka

sedang semedi..

Makam Ki Ageng Glego

Letaknya di Ds. Kalikebo Kec. Trucuk, Makam Ki Ageng

Glego yang merupakan prajurit dari Ki Ageng Jayeng Resmi.

Makam Ki Ageng Jayeng Resmi

Letaknya di desa Gaden Kec. Trucuk Kabupaten

Klaten, Makam Ki Ageng Jayeng Resmi yang merupakan

pendatang dari Kerajaan Majapahit yang meninggal pada usia

yang relatif muda waktu berumur 27 tahun dan belum mempunyai

seorang istri.

Page 34: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

76

Makam Ki Nerangkusumo

Letaknya di Dk. Sumyang, Ds. Jatipuro Kec. Trucuk Makam

Ki Nerangkusumo yang merupakan tokoh yang cukup dikenal

namun latar belakang sejarahnya tidak diketahui dengan pasti.

Petilasan Sunan Kalijogo

Letaknya Dk Sepi, Desa Barepan Kecamatan Cawas,

Petilasan Sunan Kalijogo yang banyak dikunjungi peziarah. Di

dalam komplek petilasan terdapat bekas tempat Sholat dan tempat

menancapkan tongkat Sunan Kalijogo.

Makam Gedhong Gedhe/Kyai Ageng MadSahar

Letaknya di Ds. Bawak Kec. Cawas, Makam Kyai Ageng

MadSahar yang merupakan Juru Mertani dari Karaton Surakarta.

Makam Kyai Ketib Banyumeneng

Letaknya di Desa Bawak Kecamatan Cawas , Makam Kyai

Ketib Banyumeneng yang memiliki nama asli Kyai Ikhsayang

memiliki latar belakang sejarah yang berkaitan dengan Kerajaan

Demak.

Masjid Besar SRIDJAJA

Letaknya di Ds. Bawak Kec. Cawas, Masjid yang terletak di

dekat makam Kyai Ketib Banyumeneng. Nama SRIDJAJA

Page 35: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

77

merupakan kependekan dari “Syarat Rukun Islam Dadiyo Jasan

Amrih Juwono Akhire

Makam Ki Mireng Langse

Letaknya di Dk. Konang Ds. Kebon Kec. Bayat, Makam

Kyai Ageng Mireng Langse atau juga disebut Panembahan

Menang Langse. Tokoh ini dipercayai sebagai keturunan Prabu

Brawijaya terakhir dari Kerajaan Majapahit dan merupakan cucu

Kyai Ageng Pandanaran.

Makam Kyai Pandanaran

Letaknya di Desa Paseban Kecamatan Bayatkabupaten

Klaten, Makam Ki Ageng Pandanaran, yang merupakan tokoh dan

ulama yang menyebarkan Agama Islam di Jawa. Ia diyakini

sebagai keturunan dari Raja Majapahit yang terakhir (Prabu

Brawijaya).

Masjid Besar Sunan Pandanaran

Letak di Paseban Bayat KlatenMasjid Besar Sunan

Pandanaran yang terdapat di kawasan Makam Ki Ageng

Pandanaran.

Makam Pangeran Wuragil Gunung Malang

Letak di Ds. Paseban Kec. Bayat Kabupaten Klaten, Makam

Pangeran Wuragil Gunung Malang. Pangeran Wuragil yang

Page 36: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

78

merupakan cucu Ki Ageng Pandanaran, dan saudara dari Ki

Ageng Mireng Langse Kunang.

Makam Syech Kewel

Letak (Ds. Nengahan Kec. Bayat Klaten, di Makam Syech

Kewel yang semula kepalanya berwujud ular yang selalu “kewal-

kewel” atau “ngewel” yang memegang peranan penting dalam

syiar Agama Islam di Daerah Bayat bersama dengan Syech

Domba.

Makam Syech Domba Gunung Cakaran

Letak Ds. Paseban Kec. Bayat,Klaten, Makam Syech

Domba Gunung Cakaran yang semula kepalanya berwujud domba

yang memegang peranan penting dalam syiar Agama Islam di

daerah Bayat.

Makam Sayid Habib

Letak di Desa Krakitan Kecamatan Bayat, Makam Sayid

Habib yang terdapat di atas Sendang Nglebak.

Masjid Agung Kauman

Letak di Dk. Kauman Ds. Jimbung Kec. Kalikotes, Masjid

Agung Kauman yang merupakan peninggalan sejarah yang dahulu

digunakan untuk syiar agama Islam oleh Panembahan Agung.

Makam Gusti Panembahan Agung

Letak di Ds. Jimbung Kec. Kalikotes Klaten, Makam Gusti

Panembahan Agung yang juga bernama Pangeran Maulana Mas.

Page 37: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

79

Panembahan Agung melakukan syiar agama Islam setelah periode

Wali Songo.

Makam Eyang Gusti Semaring Gedhong Mindi

Letak di Ds. Kaligayam Kec. Wedi Klaten, Makam Eyang

Gusti Semaring Gedhong Mindi, yang memang tidak

menghendaki nama tokoh yang dimakamkan di sini diketahui oleh

masyarakat umum.

Masjid Mindi

Letak di Ds. Kaligayam Kec. Wedi Klaten, Masjid Mindi,

yang oleh masyarakat setempat diyakini sebagai masjid “tiban”,

Makam Kyai Ageng Syarifuddin

Letak di Kp. Gading Santren Kl. Belangwetan Kec. Klaten

Utara, Klaten, Makam Kyai Ageng Syarifuddin

Makam Kyai Melati

Letak di Desa Kabupaten Kecamatan Klaten Tengah,

Makam Kyai Melati, seorang tokoh yang diyakini sebagai pendiri

Klaten.

Masjid Agung

Letak di Kelurahan Kabupaten Kec.Klaten Tengah, Masjid

Agung yang merupakan masjid dengan bangunan/arsitektur

modern yang berada di pusat Kota Klaten

Page 38: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

80

Pesanggrahan Pakoe Boewono X

Letaknya di Dk. Deles Desa Sidorejo Kecamatan

Kemalang)Pesanggrahan Pakoe Boewono X yang berada di lereng

Gunung Merapi

Makam Kyai Maloyopati

Letaknya di Dk. Deles Ds. Sidorejo Kec. Kemalang,Kyai

Maloyopati juga disebut sebagai Ki Ajar Merto alias Eyang Gotro

Maloyopati yang merupakan tokoh dari Kerajaan Mataram yang

mempunyai dua putera bernama Ki Ageng Wonoboyo alias Ki

Ageng Mangir dan ular Kisi yang diharuskan bertapa melingkari

Gunung Merapi karena ingin menjadi manusia

Makam Ki Ageng Gribig

Letaknya di Kelurahan Jatinom Kec. Jatinom, Makam Ki

Ageng Gribig, yang memiliki nama lengkap Syech Maulana

Maghribi, dan nama kecil Wasibakno, seorang tokoh penting

dalam syiar agama Islam pada jaman Kerajaan Mataram Islam.

Sebagian diri murid beliau adalah Sultan Agung dari Mataram

Masjid Besar Jatinom

Letaknya di Kelurahan Jatinom Kec. Jatinom , Masjid Besar

Jatinom yang merupakan masjid yang berada di kawasan Makam

Ki Ageng Gribig yang dapat menampung jamaah dalam jumlah

besar. Digunakan sebagai salah satu tempat acara ritual upacara

Page 39: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

81

tradisional Yaqowiyu yang diselenggarakan setiap tahun pada

bulan Sapar (Kalender Jawa)

Masjid Alit Jatinom

Letaknya di Kelurahan Jatinom Kec. Jatinom, Masjid Alit,

yang diyakini sebagai rumah/tempat tinggal Ki Ageng Gribig pada

jaman dahulu, yang terletak agak jauh dari kawasan makam Ki

Ageng Gribig.

Masjid Sorowaden

Letaknya di Desa Kahuman Kec. Ngawen, Klaten. Diyakini

sebagai masjid “tiban”

Makam Eyang Proyokusumo

Letaknya di Desa Kahuman Kec. Ngawen Klaten, Makam

Eyang Proyokusumo yang merupakan putra dari Eyang

Mandurorejo, panglima perang Sultan Agung Kerajaan Mataram

Makam Kyai Imam Rozi

Letak di Pondok Pesantren Singomanjat, (Desa Tempursari

Kec. NgawenKlaten, Makam Kyai Imam Rozi hidup sekitar tahun

1801-1872, seorang manggoloyudo pada zaman perang

Diponegoro tahun 1825-1830

Page 40: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

82

Makam Nyai Sawunggaling

Letaknya di Desa Mayungan Kec. Ngawen Klaten, Makam

Nyai Sawunggaling yang hidup pada masa Kerajaan Mataram,

merupakan seorang pendekar.

Makam Gedhong Drono Mandurorejo

Letaknya di Desa Drono Kec. Ngawen Klaten, Makam

Eyang Mandurorejo yang merupakan salah seorang kerabat dari

Karaton Ngayogyokarto.

Makam Kyai Karsorejo

Letaknya di Dk. Pandanan Ds. Soropaten Kec. Karanganom

Klaten, Makam Kyai Karsorejo yang juga dikenal dengan makam

Soropaten..

Makam Nyai Ageng Anjang Mas

Letaknya di Ds. Gledeg Kec. Karanganom Klaten, Makam

Nyai Ageng Anjang Mas yang merupakah tokoh dalang

perempuan pada jaman Mataram (Kartasura).

Makam Kyai Ageng Putut Selogringging

Letaknya di Ds. Tulung Kec. TulungKlaten, Makam Kyai

Ageng Putut Selogringging yang merupakan seorang

pendatang/musafir yang melakukan pengembaraan/perjalanan

untuk menyiarkan Agama Islam bersama seorang sahabatnya yaitu

Kyai Ageng Gribig

Page 41: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

83

Makam Soejono Hoemardani

Letaknya di Ds. Janti Kec. Polanharjo Klaten Makam

Soejono Hoemardani yang berupa makam keluarga. Semasa

hidupnya beliau memiliki pangkat Inspektur Jenderal

Pembangunan Angkatan Darat, dengan tugas Aspri (Asisten

Pribadi) Presiden Suharto.

Makam Eyang Joyokartiko

Letaknya di desa Janti Kecamatan Polanharjo Klaten,

Makam Eyang Joyokartiko yang merupakansesepuh, yang ikut

mengantar Amangkurat III,

Masjid Al-Fatah

Letaknya di Ds. Keprabon Kec. Polanharjo Masjid Al-Fatah

yang dikenal sebagai masjid tiban yang menurut kepercayaan ada

dengan sendirinya

Makam Pangeran Menang Lase

Letaknya di Dusun Konang, Desa Kebon, Kecamatan Bayat

Klaten, Makam berada di puncak bukit. Cungkup makam

dilindungi bangunan rumah dari bahan batu bata dan dikelilingi

pagar tembok. Di dalam bangunan tersebut tedapat

cungkup Pangeran Menang Lase dan di teras terdapat cungkup

makam istri serta putra putri beliau.

Page 42: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

84

3.5.5.3 Objek Dan Daya Tarik Wisata Buatan Di Kabupaten Klaten

Pabrik Gula Gondang Baru dan Museum Gula Jawa Tengah

Letaknya di Desa Gondang, Kec. Jogonalan, Kabupaten Klaten,

Pabrik Gula Gondang Baru merupakan satu–satunya pabrik gula

di Indonesia yang masih menggunakan mesin uap sebagai

penggeraknya.

Gedung Olah Raga (GOR) Gelar Sena

Letaknya di Ds. Bareng Lor Kec. Klaten Utara, Kabupaten

Klaten Gedung Olah Raga (GOR) Gelar Sena yang digunakan

untuk melakukan berbagai aktivitas olah raga bagi masyarakat

Kabupaten Klat

Monumen Nartosabdo

Letaknya di Kelurahan Tonggalan Kec. Klaten Tengah,

Kabupaten Klaten Monumen Nartosabdo yang dibangun untuk

memperingati jasa Ki Dalang Nartosabdo yang telah dilakukan

untuk mengembangkan kebudayaan Jawa melalui seni

pedalangan.

Monumen Juang ’45

Letaknya di Ds. Jonggrangan Kec. Klaten Utara, Kabupaten

Klaten Monumen Juang ’45 yang dibangun untuk memperingati

jasa dan perjuanga

Page 43: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

85

Monumen Perwari

Letaknya di Kelurahan Tegalyoso Kec. Klaten Selatan,

Kabupaten Klaten Monumen Perwari yang didirikan pada hari

Rabu tanggal 17 Desember 1986

Bumi Perkemahan Kepurun

Letaknya di Ds. Kepurun Kec. Manisrenggo, Kabupaten

Klaten Bumi perkemahan yang dapat dipergunakan untuk

melakukan kegiatan PRAMUKA dan kegiatan outbound,

berkemah

Monumen PERATA (Perang Rakyat Semesta)

Letaknya di Desa Kepurun Kec. Manisrenggo, Kabupaten

Klaten Monumen yang dibangun pada tahun 1985 ini

dimaksudkan untuk memperingati perjuangan rakyat melawan

penjajah Belanda dengan menyusun kekuatan untuk

mempertahankan kota Yogyakarta.

Taman Bukit Sidagora

Letaknya di Desa Krakitan Kecamatan Bayat, Kabupaten

Klaten aman yang berada di atas bukit di dekat komplek/kawasan

Rowo Jombor. Dari atas taman dapat terlihat pemandangan alam

yang indah dengan keberadaan Rowo Jombor

Page 44: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

86

Pemandian Tirtomulyono

Letaknya di Desa Pluneng Kec. Kebonarum, Kabupaten

Klaten Pemandian (Kolam Renang) Tirtomulyono yang

merupakan pemandian dengan sumber air alam yang besar yang

dahulu digunakan untuk mandi para putera (laki-laki).

Pemandian Tirtomulyani

Letaknya di Desa Pluneng Kec. Kebonarum, Kabupaten

Klaten Pemandian (Kolam Renang) Tirtomulyani yang terletak

tidak jauh dari pemandian Tirto Mulyono yang dahulu digunakan

untuk mandi para puteri (perempuan)

Kolam Renang/Pemandian Jolotundo

Letaknya di Desa Jolotundo Ds. Jambeyan Kec.

Karanganom, Kabupaten Klaten Pemandian (Kolam Renang)

Jolotundo yang disuplai air dari sumber air alam yang besar

ObYek Mata Air Cokro ( Omac )

Obyek Mata Air Cokro ( OMAC ) Jarak ± 17 km kearah

utara dari kota Klaten Terletak Di Desa Cokro Kecamatan

Tulung.memiliki luas ± 15.000 m2 , merupakan salah satu obyek

wisata favorit di Klaten. Kawasan wisata air ini selalu ramai

karena lokasinya sejuk, bermata air jernih dan pemandangan alur

sungai yang indah.

Page 45: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

87

PT. Cokro Supertirta

Letaknya di Desa Wunut Kec. Tulung, Kabupaten Klaten.

Industri pengolahan dan pengemasan air minum yang sudah

sangat dikenal dan pemasarannya sudah mencakup berbagai

wilayah di tanah air

PT. Aquafarm Nusantara

Letaknya di Desa Ds. Wunut Kec. Tulung, Kabupaten

Klaten. PT. AQUAFARM NUSANTARA yang merupakan

Perusahaan Modal Asing (PMA) yang bergerak di bidang

pembibitan ikan nila merah maupun hitam. Benih-benih ikan ini

dikirim ke Kab. Wonogiri dan Kab. Wonosobo (Wadas Lintang)

untuk dibesarkan dan selanjutnya diekspor ke Amerika.

Agrowisata Rambutan

Letaknya di Desa Tulung Kec. Tulung, Kabupaten Klaten.

Kebun Rambutan yang berbuah secara musiman.

Kolam renang/Pemandian Ponggok

Letaknya di Desa Ds. Ponggok Kec. Polanharjo, Kabupaten

KlateN.

Kolam Renang dan Arena Bermain Tirta Raharja

Letaknya di Ds. Ponggok Kec. Polanharjo Klaten, Kolam

Renang Tirta Raharja yang dilengkapi dengan beraneka macam

sarana permainan

Page 46: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

88

PT. Aqua Golden Mississippi

Letaknya di Desa. Wangen Kec. Polanharjo, Kabupaten

Klaten Industri pengolahan dan pengemasan air minum.

Kolam Renang/Pemandian Sumber Nila

Letaknya di Desa Janti Kec. Polanharjo, Kabupaten Klaten.

Monumen Slamet Riyadi

Letaknya di Desa Ds. Sidoarjo Kec. Polanharjo, Kabupaten

Klaten.

Agrowisata Bonsai

Letaknya di Desa Ds. Kebondalem Kidul Kec. Prambanan,

Kabupaten Klaten. Tanaman bonsai yang terdiri atas berbagai

jenis tanaman yang sangat menarik.

Kebun Tembakau

Letaknya tersebar di berbagai desa di wilayah Kecamatan

Gantiwarno, Klaten Selatan, Klaten Tengah, Wedi, Kebonarum,

Ngawen, Jogonalan, Karangnongko, Bayat dan Prambanan

3.5.5.4 Objek Dan Daya Tarik Wisata Alam Klaten

Deles Indah

Deles Indah merupakan Obyek Wisata yang terletak di

lereng kaki gunung Merapi sebelah timur ± 25 km dari Kota

Klaten, Deles berada di Wilayah Desa Sidorejom Kecamatan

Page 47: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

89

Kemalang, dengan ketinggian antara 800 m – 1300 m diatas

permukaan laut.

Sendang Kali Reno ( Deles Kemalang )

Sendang Kalireno mempunyai warna air yang berwarna-warni

Sendang Tretes ( Ngreden Wonosari )

Terletak di Desa Ngraden, Kecamatan Wonosari Jarak

dari kota Klaten ± 15 km Luas sendang 400 m2 Kedalaman rata

rata 2 m, Makam Ki Ageng Perwito, putera Syech Alim Akbar III

yang bergelar Sultan Trenggono ( Raja Demak Bintoro )

Sendang Nglebak (Desa Krakitan Kecamatan Bayat)

Sendang Lebak sampai pada saat ini airnya masih digunakan

untuk memandikan ibu yang hamil pada bulan ke tujuh untuk

tujuan keselamatan bayi yang dikandung. .

Rowo Jombor ( Jimbung )

Rowo jombor terletak di Desa Krakitan, Kecamatan

Bayat dengan latar belakang pegunungan yang indah

(deretan/barisan pegunungan kapur selatan yang membentang dari

barat ke timur,

Sendang Bulus Jimbung

Sendang Bulus Jimbung, yang di dalamnya dipercayai

terdapat seekor bulus putih yang keluar pada saat-saat tertentu dan

dijadikan tempat melakukan ritual dengan maksud-maksud

Page 48: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

90

Umbul Gedaren ( Kel jatinom Kec jatinom )

Umbul Gedaren terdiri atas Umbul Jaler dan Umbul Estri

yang pada saat ini digunakan sebagai tempat mandi dan mencuci

bagi penduduk setempat.

Gua Suran ( Kel jatinom Kec jatinom )

Goa Suran yang diyakini merupakan goa tempat Ki Ageng

Gribig mengajar/mendidikdan memberikan wejangan kepada

Sultan Agung.

Pemandian Lumban Tirto

Pemandian Lumban Tirto, Terletak di Desa Daleman,

Kecamatan Tulung Jarak dari kota Klaten ± 17km Luas 25m x 8m

= 200m2 Luas kawasan 700m2 Kedalaman rata rata 1,5m

Sendang Klampeyan

Sendang Klampeyan yang juga diartikan sebagai penanda

“sampeyan kalah”. Sendang tersebut diyakini merupakan sendang

tempat Ki Ageng Gribig mengalahkan seorang tamu (alim ulama)

dari negeri Arab

Sendang Sinongko ( Pokak Ceper )

Terdapat dua sendang, yakni Sendang “Jaler” dan Sendang

“Estri”. Di samping merupakan ODTW alam juga merupakan

ODTW ziarah dan sebagai tempat mengadakan syukuran

Page 49: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

91

Sendang Belik Gatak ( Jimus Polanharjo )

Asal mula Sendang Belik Gatok berasal dari Kyai Jamus

yang menancapkan tongkatnya sehingga keluar air yang

dipergunakan untuk wudhu. Tempat ini pernah ramai pada tahun

1980 sebagai tempat untuk mandi dan ziarah yang dipercaya

masyarakat untuk berobat serta meminta keturunan.

Gunung Watu Prahu (Dk. Girisono Ds. Gunung Gajah Kec.

Bayat)

Watu Prahu (sebuah batu yang berbentuk seperti perahu

terbalik) dengan ukuran panjang sekitar lima meter dan lebar 1,5

meter yang terdapat di pinggir jalan (arah dari dan ke Desa Watu

Gajah) di tengah hutan di daerah perbukitan

Taman Bambu Cendani (Ds. Sidorejo Kec. Kemalang)

Taman Bambu Cendani yang terletak di lereng Gunung

Merapi yang dapat diakses melalui pintu gerbang kawasan wisata

Deles Indah.

Goa Jepang (Desa Sidorejo Kecamatan Kemalang)

Goa Jepang yang terletak di lereng Gunung Merapi yang

dapat diakses melalui pintu gerbang kawasan wisata Deles Indah.

Goa Jetis (Kelurahan Jatinom Kec. Jatinom)

Goa Jetis yang terletak di kawasan makam Ki Ageng Gribig

diyakini dulu merupakan tempat untuk menyusun kekuatan laskar

Page 50: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

92

Ki Ageng Gribig melawan Belanda yang diketuai oleh Ki Ageng

Guntur Geni

3.5.5.5 Wisata Seni Pertunjukan Tradisional Klaten

Wayang Orang

Wayang Orang merupakan salah satu kesenian rakyat yang

diambil dari cerita Mahabarata dan Ramayana yang

pementasannya memerlukan banyak unsur seperti seni karawitan

dan seni panggung. Bahasa dialog yang dipergunakan menurut

pakemnya adalah Bahasa Jawa. Namun akhir-akhir ini juga

digunakan Bahasa Indonesia atau bahkan Bahasa Inggris. Di

Kabupaten Klaten terdapat beberapa kelompok seni Wayang

Orang termasuk di Kecamatan Karangdowo.

Wayang Klitik

Wayang Klitik terbuat dari kayu dengan tema cerita Panji

atau cerita yang berlatar belakang Kerjaan Majapahit. Kesenian ini

dilakukan oleh seorang Dalang, diiringi Gamelan. Ciri khas dari

Wayang Klitik adalah dalang memerankan adegan perang dengan

parikan sulukannya berupa tembang Mocopat. Adapun dialog

percakapan seperti Wayang Purwa (Wayang Kulit). Kesenian ini

tumbuh sejak jaman Kerajaan Singosari dan sampai sekarang

masih terpelihara dengan baik di Kecamatan Gantiwarno

Page 51: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

93

Wayang Kulit

Wayang Kulit merupakan seni pertunjukan yang

mengandung nilai-nilai filsafat luhur yang menggunakan dialog

bahasa Jawa dengan tema cerita Mahabarata atau Ramayana.

Wayang Babad

Wayang Babad adalah suatu bentuk kesenian rakyat berupa

wayang kulit yang ceritanya diambil dari cerita Babad atau

Ketoprak. Wayang Babad tumbuh pada masa setelah kemerdekaan

dalam rangka memberikan penerangan kepada masyarakat.

Sampai sekarang kesenian ini masih terpelihara dengan baik di

Desa Ceporan Kecamatan Gantiwarno.

Jathilan

Jatilan adalah tari tradisional yang menggambarkan

keprajuritan pada waktu perang yang dilakukan beberapa orang

dengan cara naik kuda Kepang (kuda Lumping) Tari Jatilan

berkembang di Desa Bugisan Kecamatan Prambanan yang

dipentaskan tiap hari Jumat

Gejog Lesung

Kesenian Gejog Lesung lahir di Dukuh Soran Desa Duwet

Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten, jarak dari kota Klaten ±4

km arah utara Klaten. Lesung merupakan musik tradisional kuno

yang saat ini hampir punah, dan mempunyai nilai seni yang tinggi

Page 52: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

94

khususnya bagi para petani yang mengungkapkan rasa

kegembiranya setelah musim panen padi tiba.

Srandul

Srandul adalah kesenian rakyat yang menggambarkan

tentang kehidupan Demang pada jaman kerajaan. Srandul pada

umumnya iringannya yang berupa Kendang, Angklung dan

Terbang besar dilakukan oleh ± 15 orang. Dialog dalam kesenian

Srandul berupa parikan atau tembang dan percakapan. Kesenian

Srandul ini semula timbul di Dukuh Jogodayoh, Desa Gumulan

Kecamatan Kota Klaten. Ada pun pada saat ini Kesenian Srandul

ini masih berkembang dengan baik di daerah Prambanan dan

Kemalang.

Kethoprak

Ketoprak merupakan salah satu kesenian rakyat yang

berbentuk sandiwara atau drama yang menurut sejarah pertama

kali muncul pada ± tahun 1922 pada masa Mangkunegaran. Pada

saat itu pementasan Ketoprak diiringi gamelan yang berupa

lesung, alu, kendang dan seruling.

Karawitan

Seni Karawitan merupakan seni pertunjukan yang dilakukan

oleh sekelompok seniman (penabuh) alat-alat musik tradisional

yang disebut Gamelan yang antara lain terdiri atas Bonang,

Page 53: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

95

Kenong, Gong, Saron, Kethuk, Centhe, Gambang, ditambah

dengan Kendang dan Suling dengan Laras Pelog maupun Slendro.

Seperangkat Gamelan yang digunakan untuk seni Karawitan dapat

dibuat dari tembaga, perunggu maupun besi. Seni Karawitan

banyak berkembang hampir di setiap desa di daerah Kecamatan

Karangdowo.

Srunthul

Pada waktu itu para seniman banyak yang ngamen, karena

untuk mementaskan kesenian Srandul terlalu jemu sedang untuk

mementaskan kesenian Ketoprak terlalu banyak peralatannya,

sehingga timbullah perpaduan antara Sruntul dan Ketoprak.

Disebut dengan Sruntul karena datanganya tanpa diundang dan

bersikap sruntal-sruntul.

3.6 SOSIAL DAN BUDAYA

Budaya merupakan kebiasaan masyarakat disuatu daerah yang dapat

menjadi karakteristik daerah tersebut, seingga daerahnya menjadi unik karena

memiliki perbedaan yang lain dengan daerah lainnya. Oleh karena itu budaya

menjadi sangat penting dalam perkebangan sosial didalam suatu daerah,

sehingga budaya menjadi penting dan harus dilestarikan. Kabupaten Klaten

sendiri memiliki beragam kebudayaan yang sangat kaya dan hinga saat ini

masih menjadi sebuah kebiasaan atau tradisi masyarakatnya. Berikut berbagai

kebudayaan di Kabupaten Klaten

Page 54: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

96

Menyirih

Salah satu kebudayaannya yang hingga saat ini yang menjadi ciri

khas masyarakat Kabupaten Klaten adalah menyirih. Masyarakat Klaten

merasa bahwa meyirih itu merupakan tanda kerukunan.

Tradisi Padusan

Tradisi “Padusan” adalah tradisi untuk menyambut Ramadhan 1432

Hijriah yang dimanfaatkan Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah,

untuk meningkatkan promosi kepariwisataan setempat terutama Objek

Mata Air Cokro (OMAC). Tradisi ini dilakukan untuk membersihkan diri

dan menyambut bulan puasa pada setiap tahunnya.

Tradisi Syawalan di Bukit Sidhoguri

Tradisi Syawalan ini merupakan tradisi tahunan yang hingga saat

ini masih dilestarikan oleh warga setempat. Pada tradisi Syawalan

tersebut, ribuan warga berebut ketupat. Karena warga mempercayai

bahwa mereka akan mendapat berkah dengan memperoleh ketupat atau

hasil bumi tersebut.

Upacara Traditional Klaten

Pada setiap tahunnya Kabupaten Klaten selalu mengadakan upacara

traditional yang bertujuan untuk memperingati hari besar sampai menolak

bala. Berikut beberapa tradisi upacara traditional masyarakat klaten.

Upacara Apem Yaqowiyuu

Upacara ini biasanya dilakukan setelah melaksanakan Sholat Jumat.

Menurut kepercayaan orang banyak, apem yaaqowiyuu yang artinya

Page 55: BAB III TINJAUAN UMUM 3.1. SEJARAH KOTA KLATEN · 2018. 2. 22. · menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan Kali

97

Tuhan mohon kekuatan itu bisa untuk tumbal, tolak bala, atau syarat

untuk berbagai tujuan.

Upacara Bersih Sendang Sinongko

Upacara ini biasanya dilaksanakan di Desa Pokak, Kec. Ceper, Kab

Klaten. Upacara ini dilakukan masyarakat untuk merayakan ritual Bersih

Sendang sebagai ungkapan rasa syukur atas semua rejeki yang telah

dilimpahkan dengan diwujudkan dengan pesta sesaji dalam bentuk nasi

tumpeng dan minuman dawet dengan memotong kambing sebagai

persembahan.

Upacara Sadranan

Upacara ini biasanya dilaksanakan di Desa Ringinputih, Kec.

Karangdowo Klaten, Upacara Sadranan merupakan upacara yang

dilaksanakan setahun sekali, khususnya pada saat setelah panen dengan

suguhan khas berupa tari Tayub.

Upacara Ruwahan/Jodangan

Dilaksanakan di Desa Paseban, Kec. Bayat Kabupaten Klaten,

Upacara Ruwahan/Jodangan dilaksanakan pada hari Jumat Kliwon pada

tanggal 27 Ruwah di Desa Paseban Bayat. Hal ini terjadi karena

masyarakat khususnya di Bayat tidak dapat melupakan jasa-jasa Kyai

Ageng Pandanaran yang telah ikhlas meninggalkan jabatan dan harta

kekayaan, semata-mata untuk mencari kebahagiaan dan kesempurnaan

di akhirat.