24
48 BAB III GERAKAN PRAMUKA PANDEGA Gerakan pramuka adalah suatu bentuk organisasi yang berbadan hukum didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan keputusan presiden Republik Indonesia No. 238/1961 tanggal 20 Mei 1961 sebagai kelanjutan dan pembaharuan gerakan kepanduan nasional Indonesia 1 . 1. Pengertian Kepramukaan merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka yang berusia antara 7-25 tahun dan berkedudukan sebagai peserta didik yaitu sebagai pramuka Siaga, pramuka Penggalang, pramuka Penegak dan pramuka Pandega 2 . Istilah pramuka merupakan sebutan dari berbagai kegiatan yang berada di lingkup kepramukaan. Sedangkan kepramukaan menurut Boden Powell, yaitu, bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari dengan tekun bukan pula merupakan ajaran-ajaran dan naskah-naskah dari suatu buku. Bukan !. Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama mengadakan pengembaraan bagaikan kakak beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan, ketrampilan dan kesediaan untuk memberi pertolongan bagi yang membutuhkannya 3 . Jadi, istilah Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang merupakan wadah proses pendidikan ketrampilan yang dilaksanakan di Indonesia. Sebelum tahun 1961 di Indonesia pernah berdiri berbagai macam organisasi kepramukaan seperti; Pandu Rakyat Indonesia, Kepanduan Bangsa Indonesia, 1 H.A. Riva’i Harahap, Gerakan Pramuka, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, Kwartir Nasional, Jakarta, 1999, hlm. 5 2 Tijan dan Hamonangan Sigalingging, Kepramukaan, CV. IKIP Semarang Press, Semarang, 1998, hlm. 11 3 Andri Bob Sunardi, BOYMAN (Ragam Latihan Pramuka), Bandung, 2001, hlm. 2-3

Bab III refisi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam ... anggota Gerakan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab III refisi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam ... anggota Gerakan

48

BAB III

GERAKAN PRAMUKA PANDEGA

Gerakan pramuka adalah suatu bentuk organisasi yang berbadan

hukum didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan

keputusan presiden Republik Indonesia No. 238/1961 tanggal 20 Mei 1961

sebagai kelanjutan dan pembaharuan gerakan kepanduan nasional Indonesia1.

1. Pengertian

Kepramukaan merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka

yang berusia antara 7-25 tahun dan berkedudukan sebagai peserta didik yaitu

sebagai pramuka Siaga, pramuka Penggalang, pramuka Penegak dan pramuka

Pandega2.

Istilah pramuka merupakan sebutan dari berbagai kegiatan yang berada

di lingkup kepramukaan. Sedangkan kepramukaan menurut Boden Powell,

yaitu, bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari dengan tekun bukan pula

merupakan ajaran-ajaran dan naskah-naskah dari suatu buku. Bukan !.

Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka,

tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama mengadakan

pengembaraan bagaikan kakak beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan,

ketrampilan dan kesediaan untuk memberi pertolongan bagi yang

membutuhkannya3.

Jadi, istilah Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang merupakan

wadah proses pendidikan ketrampilan yang dilaksanakan di Indonesia.

Sebelum tahun 1961 di Indonesia pernah berdiri berbagai macam organisasi

kepramukaan seperti; Pandu Rakyat Indonesia, Kepanduan Bangsa Indonesia,

1 H.A. Riva’i Harahap, Gerakan Pramuka, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga Gerakan Pramuka, Kwartir Nasional, Jakarta, 1999, hlm. 5 2 Tijan dan Hamonangan Sigalingging, Kepramukaan, CV. IKIP Semarang Press,

Semarang, 1998, hlm. 11 3 Andri Bob Sunardi, BOYMAN (Ragam Latihan Pramuka), Bandung, 2001, hlm. 2-3

Page 2: Bab III refisi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam ... anggota Gerakan

49

Hizbul Waton dan lain-lain yang sekarang hanya ada satu, yaitu Gerakan

Pramuka.4

Berdasarkan ketentuan usia keanggotaan Gerakan Pramuka

diklasifikasi ke dalam empat golongan. Pertama; anak-anak yang berusia 7-10

tahun dinamakan golongan pramuka Siaga. Kedua; pemuda remaja yang

berusia 11-15 tahun dinamakan golongan pramuka penggalang. Ketiga;

pemuda yang berusia 16-20 tahun dinamakan golongan pramuka Penegak dan

Keempat; adalah pemuda dewasa yang berusia 21-25 tahun dinamakan

golongan pramuka Pandega5. Untuk keempat golongan kenggotaan tersebut

masing-masing hampir sama cara pencapaiannya, yaitu dengan menyelesaikan

syarat-syarat kecakapan umum (SKU)

Di sekolah-sekolah dapat didirikan gugus depan-gugus depan yang

anggotanya terdiri dari murid-murid sekolah tersebut. Di tingkat sekolah dasar

(SD) sesuai dengan usia anak-anak didik maka dapat dibentuk beberapa

perindukan Siaga dan pasukan penggalang. Di sekolah lanjutan tingkat

pertama (SLTP) dapat dibentuk beberapa pasukan Penggalang dan di sekolah

lanjutan tingkat atas (SLTA) hanya mempunyai ambalan serta di perguruan

tinggi hanya mempunyai Racana Pandega6. Akan tetapi secara rinci masing-

masing golongan keanggotaan Gerakan Pramuka (Siaga, Penggalang, Penegak

dan Pandega, yang selanjutnya disingkat S.G.T.D) adalah sebagai berikut:

1. Golongan Pramuka Siaga

Ketentuan untuk golongan Siaga terdiri dari empat barung, setiap

barung beranggotakan 5-10 orang Siaga dan dipimpin oleh seorang

pemimpin Barung yang dipilih secara demokratis oleh anggotanya. Para

pemimpin Barung memilih salah seorang pemimpin Barung untuk

melaksanakan tugas sebagai pemimpin Barung utama yang selanjutnya

disebut Sulung.

2. Golongan Pramuka Penggalang

4 Tijan dan Hamonangan Sigalingging, Op. Cit. hlm. 11 5 M. Djahuri, dkk., Pembinaan Latihan Penggalang, CV. Sahabat, Klaten, 1995, hlm. 1 6 Ibid, hlm. 4

Page 3: Bab III refisi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam ... anggota Gerakan

50

Ketentuan untuk golongan Penggalang terdiri dari empat regu, setiap

regu beranggotakan 5-10 orang Penggalang dan dipimpin oleh seorang

pemimpin regu yang dipilih secara demokratis oleh anggotanya. Para

pemimpin regu memilih salah seorang pemimpin regu untuk

melaksanakan tugas sebagai pemimpin regu utama yang selanjutnya

disebut Pratama7.

3. Golongan pramuka penegak

Organisasi untuk golongan Penegak disebut dengan Ambalan.

Ambalan adalah satuan organisasi Penegak yang terdiri dari warga atau

anggota Gerakan Pramuka Penegak, calon Penegak dan tamu Penegak.

Ambalan Penegak terdiri dari maksimal 40 orang anggota dan apabila

diperlukan dapat dibagi-bagi dalam satuan kecil yang disebut dengan

Sangga, masing-masing Sangga terdiri dari 5-10 orang Penegak. Sangga

tersebut dapat bersifat sementara dan dapat pula bersifat tetap, dan apabila

diperlukan untuk melaksanakan tugas, pekerjaan atau maksud tertentu

dapat membentuk Sangga Kerja.

Pembentukan Sangga Kerja dapat dilakukan oleh para pramuka

Penegak sendiri. Sangga Kerja tersebut dipimpin secara bergilir oleh para

pemimpin Sangga yang dipilih dari dan oleh para anggota Sangga itu

sendiri, jika dipandang perlu pemimpin Sangga menunjuk wakil pemimpin

Sangga. Hal ini dimaksudkan agar proses pembentukan jiwa

kepemimpinan dapat berjalan secara alami sehingga nantinya mereka

mampu memimpin dan dipimpin8. Organisasi Ambalan Penegak dibina

oleh pembina penegak dan seorang pembantu pembina penegak atas usul

dewan Ambalan Penegak. Dewan Ambalan Penegak disingkat menjadi

“Dewan Ambalan” yang dipimpin oleh seorang ketua yang disebut dengan

Pradana9. Sedangkan untuk mendapatkan pemimpin Ambalan, para

pemimpin Sangga bermusyawarah untuk memilih salah seorang pemimpin

7 Ibid., hlm. 2 8 R. Hardo Supriyadi, Sahabat Membina Penegak, Khusus untuk keperluan sendiri, KML.

2003, hlm. 2 9 M. Djahuri, dkk., Op.Cit., hlm. 2

Page 4: Bab III refisi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam ... anggota Gerakan

51

Sangga utama yang selanjutnya disebut Pradana yang secara otomatis ia

juga tetap merangkap sebagai pimpinan Sangga.

Di samping itu untuk menggerakkan organisasi Ambalan harus

dibentuk dewan Ambalan dan dewan kehormatan Ambalan. Dewan

Ambalan terdiri dari seorang ketua (Pradana, seorang sekretaris (kerani),

seorang bendahara (juru uang), dan seorang pemangku adat (juru adat).

Sedangkan dewan kehormatan Ambalan diketuai oleh pradana dan

susunan keanggotaannya sama dengan dewan Ambalan serta ditambah

seorang pembina penegak sebagai penasehat10.

4. Golongan Pramuka Pandega

Organisasi Gerakan Pramuka untuk golongan Pandega disebut Racana

yang anggotanya secara kelembagaan adalah mahasiswa di perguruan

tinggi. Pembinaan dan pengembangan gugus depan yang ada di perguruan

tinggi merupakan realisasi dari tujuan pendidikan nasional yang

menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang diharapkan dapat

membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas

pembangunan bangsa. Perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan

ilmiah yang mempunyai potensi dan menguntungkan dalam pembinaan

dan pengembangan pramuka, hal ini karena banyaknya mahasiswa yang

pernah menjadi anggota pramuka dan adanya minat bagi mahasiswa pada

kegiatan kepramukaan. Kecuali itu, di perguruan tinggi banyak terdapat

unit kegiatan mahasiswa yang menampung minat, bakat dan penalaran

para mahasiswa sehingga kegiatan kepramukaan di perguruan tinggi

memperoleh wadahnya sebagai suatu unit kegiatan mahasiswa11.

Pramuka Pandega yang selanjutnya disebut dengan Racana, dibina

oleh seorang pembina pandega dan seorang pembantu pembina Pandega

yang sedikitnya berusia 30 tahun. Pembina dan pembantu pembina putra

harus dijabat oleh seorang pria, pembina dan pembantu pembina puteri

harus dijabat oleh seorang wanita. Untuk mengembangkan jiwa

10 R. Hardo Supriyadi, Op.Cit. hlm 2-3 11 Tijan dan Hamonangan Sigalingging, Op.Cit. hlm. 1-2

Page 5: Bab III refisi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam ... anggota Gerakan

52

kepemimpinan di Racana, maka dibentuk dewan Racana yang dipimpin

oleh seorang ketua, seorang wakil ketua, seorang sekretaris, seorang

bendahara dan seorang anggota dengan masa bhakti satu tahun. Dalam

satu masa bhakti dewan Racana mengadakan musyawarah sedikitnya satu

kali dalam enam bulan untuk melaporan kegiatan yang lalu dan

menjabarkan rencana kerjanya untuk waktu berikutnya. Juga dalam rangka

untuk membina kepemimpinan dan rasa tanggungjawab para pramuka

Pandega, maka dibentuklah dewan kehormatan Pandega yang terdiri dari

anggota Racana yang sudah dilantik dengan pembina Racana sebagai

konsultan12.

2. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka

Sejarah kepanduan tidak dapat dipisahkan dengan terbitnya buku

Scouting For Boys, karena buku inilah yang pertama kali menyebabkan anak-

anak dan remaja beramai-ramai bergabung dalam kegiatan di alam terbuka

yang dinamakan Gerakan Kepanduan. Buku tersebut ditulis oleh Lord Boden

Powell pada tahun 1908 dan pertama kali diedarkan pada tanggal 15 Januari

1908.

Buku Scouting For Boys begitu menarik perhatian dunia, yang

menarik dari buku ini, selain isinya karena Lord Boden Powell melengkapi

buku tersebut dengan gambar-gambar yang dibuatnya sendiri. Selain

mendirikan kepanduan putera, Lord Boden Powell juga mendirikan

kepanduan puteri dengan dibantu oleh adik perempuannya yang bernama

Agnes Boden Powell yang kemudian diteruskan oleh Lady Boden Powell.

Untuk meningkatkan kualitas para anggota Gerakan Pramuka , Boden

Powell menulis buku yang berjudul Rofering to Succes (mengembara menuju

keberhasilan) pada tahun 1992. Buku ini berkisah tentang petualangan seorang

pemuda yang sedang berperahu menuju sebuah pantai (pantai bahagia) dengan

berlayar melewati rintangan-rintangan yang berbentuk karang tajam (karang-

12 Sudarmo Darjosudiro, Tuntunan Membina Pandega Lengkap, Darma Pustaka, Solo,

1991, hlm. 41-42

Page 6: Bab III refisi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam ... anggota Gerakan

53

karang kehidupan) yang berbahaya dan selalu menghalangi laju perahu

pemuda tersebut. Karang-karang kehidupan itu adalah karang wanita, karang

perjudian, karang minuman keras, karang mementingkan diri (egois) dan

karang mengorbankan orang lain serta karang tidak ber-Tuhan (ateis)13.

Sedangkan menurut M. Amin Abbas, dkk., menceritakan bahwa pada

tahun 1908 mayor Jendral Boden Powell dari Inggris melancarkan suatu

gagasan tentang pendidikan di luar sekolah untuk anak-anak Inggris dengan

tujuan supaya mereka menjadi manusia Inggris, warga Inggris dan anggota

masyarakat Inggris yang baik sesuai dengan keadaan dan kebutuhan kerajaan

Inggris Raya pada waktu itu. Gagasan Boden Powell itu cemerlang dan sangat

menarik sehingga dilaksanakan juga di negara lain, di antaranya di negara

Nederland oleh orang Belanda, gagasan itu kemudian dibawa dan

dilaksanakan juga di jajahannya, dan orang-orang Belanda mendirikannya di

Indonesia suatu organisasi yang bernama NIPV (Nederland Inidisce

Padvenders Vereeniging) atau Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda.

Pemimpin-pemimpin dalam gerakan nasional mengambil alih gagasan

Boden Powell dan dibentuklah organisasi kepanduan yang bertujuan untuk

masyarakat Indonesia yang baik, yaitu menjadi kader pergerakan nasional.

Sumpah pemuda yang dicetuskan dalam konggres pemuda pada tanggal 28

Oktober 1928 benar-benar menjiwai gerakan kepanduan nasional Indonesia itu

untuk lebih maju. Adanya larangan pemerintah Hindia Belanda pada

organisasi kepanduan di luar NIPV untuk menggunakan istilah padvenders,

maka K.H. Agus Salim menggunakan nama pandu dan kepanduan untuk

menggantikan istilah asing Padvinder dan Padvindery.

Sesudah proklamasi kemerdekaan Indonesia di waktu berkobarnya

perang kemerdekaan, dibentuklah organisasi kepanduan yang berbentuk

kesatuan yaitu, pandu rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di

Solo, ini sebagai organisasi kepanduan yang ada di wilayah negara Republik

Indonesia. Gerakan kepanduan Indonesia hendak digunakan oleh pihak

Komunis sebagai alasan untuk memaksa gerakan kepanduan di Indonesia agar

13 Andri Bob Sunardi, Op. Cit. Hlm 23-35

Page 7: Bab III refisi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam ... anggota Gerakan

54

menjadi gerakan pioner muda seperti yang ada di negara Komunis. Akan

tetapi, kekuatan pancasila di dalam PERKINDO (Persatuan Kepanduan

Indonesia) menentangnya dan dengan bantuan perdana manteri Juanda, maka

perjuangan mereka menghasilkan keputusan Republik Indonesia No. 238

tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang tepatnya pada tanggal 20 Mei

1961 dan ditandatangani oleh Ir. Juanda sebagai pejabat Presiden Republik

Indonesia karena waktu itu Presiden Soekarno sedang berkunjung ke negeri

Jepang.

Gerakan Pramuka adalah suatu perkumpulan yang berstatus non

govermental (bukan badan pemerintah) dan berbentuk kesatuan. Gerakan ini

dilaksanakan menurut jalan aturan demokrasi dengan kepengurusannya

(Kwartir Nasional, Daerah, Cabang dan Ranting) yang dipilih dalam

musyawarah. Dalam keputusan presiden No. 238 tahun 1961 Gerakan

Pramuka ditetapkan oleh pemerintah sebagai satau-satunya badan di wilayah

negara Republik Indonesia dan diperbolehkan menyelanggarakan pendidikan

kepramukaan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia.. Dalam rangka usaha

peningkatan kecakapan, ketrampilan dan bhakti masyarakat, Gerakan Pramuka

mengadakan kerja sama dengan banyak instansi, misalnya; dengan Palang

Merah Indonesia (PMI), Bank Indonesia (BI), Departemen Pekerjaan Umum

(DPU), Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS, yang dulu

Departemen P dan K), Departemen Agama (DEPAG) dan lain sebagainya14

yang dapat mendukung perkembangan Gerakan Pramuka.

3. Jenjang Pendidikan Kepemimpinan Dalam Gerakan Pramuka Pandega

Berpijak pada lampiran Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan

Pramuka (SK. KWARNAS GP) nomor 022 tahun 1991, disebutkan bahwa

maksud dibentuknya dewan kerja pramuka Penegak dan Pandega adalah untuk

memberikan kesempatan kepada pramuka Penegak dan Pandega untuk

menambah pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman dalam mengelola

14 M. Amin Abbas, dkk., Pedoman Lengkap Gerakan Pramuka, Cet. IV, Beringin Jaya,

Semarang, 1994, hlm. 25-35

Page 8: Bab III refisi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam ... anggota Gerakan

55

organisasi, pengembangan bakat kepemimpinan dalam rangka usaha

pengembangan pribadi dan pengabdiannya kepada Gerakan Pramuka,

masyarakat, bangsa dan agama. Sedangkan tujuannya adalah sebagai wadah

untuk pembinaan dan pengembangan kepemimpinan/kemampuan pramuka

Penegak dan Pandega dalam ikut serta mengelola Gerakan Pramuka sehingga

menjadi kader pemimpin dan pembangunan untuk masa depan15.

Dalam rangka usaha mencetak anggota Gerakan Pramuka sebagai

kader pemimpin sebagaimana amanat lampiran SK KWARNAS tersebut,

maka selanjutnya perlu diketahui bahwa tugas pokok Gerakan Pramuka adalah

menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak-anak dan pemuda

Indonesia menuju ke tujuan Gerakan Pramuka yang sebenarnya, sehingga

dapat membentuk kader pembangunan yang berjiwa pancasila dan sanggup

serta mampu menyelenggarakan pembangunan masyarakat Bangsa dan

Negara16.

Demi terwujudnya maksud dan tujuan tersebut, sebagai usaha yang

dilaksanakan untuk mencetak kader pemimpin yang benar-benar diharapkan,

maka Gerakan Pramuka Pandega yang berpangkalan di perguruan tinggi, yang

selanjutnya disebut Racana Pandega, maka anggota Gerakan Pramuka

Pandega harus menempuh jenjang pendidikan kepemimpinan atau kegiatan

pengkaderan yang ada, di antaranya adalah:

1. Masa Orientasi

Jenjang ini dilaksanakan sebagai langkah awal bagi calon anggota

untuk mengenal lebih jauh tentang kepramukaan yang ada di lembga

pendidikan perguruan tinggi. Misalnya; masa Orientasi Pendidikan

Kepramukaan (OPK), masa Penerimaan Tamu Racana (PTR) dan lain

sebagainya yang disesuaikan dengan lembaga pendidikan formal yang

menjadi induk organisasi serta berdasarkan adat kepramukaan tersebut.

Masa orientasi ini dilaksanakan mengingat karena calon anggota Gerakan

15 Lampiran Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka no. 022 tahun 1991

tentang, Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega, BAB II, perihal maksud dan tujuan, hlm. 2

16 Tijan dan Hamonangan Sigalingging, Op.Cit. hlm. 13-14

Page 9: Bab III refisi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam ... anggota Gerakan

56

Pramuka Pandega tidak semuanya merupakan anggota Gerakan Pramuka

aktif sejak golongan dibawahnya (golongan pramuka Siaga, Penggalang,

Penegak dan Pandega). Sehingga untuk menyamakan persepsi bagi calon

anggota baru, maka dilaksanakan kegiatan yang selanjutnya dinamakan

masa orientasi (pengenalan)17.

Karena calon anggota masih dalam fase orientasi atau pengenalan,

maka materi yang diberikan adalah materi yang sifatnya pengenalan

terhadap Gerakan Pramuka dan beberapa materi yang mutlak diperlukan

bagi seorang anggota Gerakan Pramuka. Di antaranya adalah;

Pengetahuan Dasar Kepramukaan, Keracanaan, Angggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (AD /ART), Prinsip-Prinsip

Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan (PDK/MK), Postur

Pramuka Perguruan Tinggi, Administrasi Kesekretariatan dan materi

lainnya yang dianggap perlu sebagai pengenalan bagi calon anggota

baru18.

2. Masa Penerimaan Anggota Baru

Setelah dinilai cukup masa orientasi, selanjutnya mereka harus

mengikuti masa pembekalan materi yang materi tersebut akan digunakan

selama mengikuti masa penerimaan anggota baru yang merupakan masa

penentuan untuk menerima dan melantik mereka sebagai anggota tetap

Gerakan Pramuka Pandega yang selanjutnya dibuktikan dengan

pemakaian atribut Gerakan Pramuka Pandega dan berhak membuat kartu

tanda anggota.

Sesuatu yang tidak boleh ditinggalkan bagi calon anggota baru adalah

kemampuan dan kesanggupan untuk menyelesaikan prasyarat keanggotaan

yang disebut Syarat-Syarat Kecakapan Umum (SKU). Hal ini mengingat

karena SKU adalah syarat wajib yang harus dipenuhi oleh seorang calon

anggota Gerakan Pramuka untuk memperoleh Tanda Kecakapan Umum

17 Wawancara dengan Heri Sunarso, Ketua Umum UKM I Racana Walisongo IAIN

Walisongo Gudep Kota Semarang 07.119, masa bhakti 2003, Jum'at, 3 Oktober 2003. di Kantor Dewan Racana

18 Ibid.

Page 10: Bab III refisi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam ... anggota Gerakan

57

(TKU). SKU merupakan salah satu penerapan sistem tanda kecakapan

yang sesuai dengan Prinsip-Prinsip Dasar Kepramukaan Dan Metode

Kepramukaan (PDK-MK) yang tertera dalam Anggaran Dasar Dan

Anggaran Rumah Tanga Gerakan Pramuka (AD/ART GP)19. Selain itu,

SKU merupakan alat pendidikan, rangsangan dan dorongan bagi para

calon anggota untuk memperoleh beberapa kecakapan yang berguna bagi

dirinya, untuk berusaha mencapai kemajuan dan memiliki persyaratan

sebagai anggota Gerakan Pramuka20.

Kemudian calon anggota juga harus mempunyai kecakapan-kecakapan

lain supaya eksistensinya dapat dipertahankan. Misalnya; materi Peraturan

Baris Ber-baris (PBB), materi ini diberikan dengan harapan untuk

mewujudkan anggota Gerakan Pramuka yang disiplin, mempunyai rasa

persatuan, rasa tanggungjawab dan kepatuhan dalam melaksanakan

perintah dengan cepat dan tepat21. Peraturan Baris Ber-baris (PBB)

merupakan bentuk kedisiplinan yang merupakan latihan-latihan gerak

dasar yang diwujudkan dalam rangka menanamkan bagi para anggota

Gerakan Pramuka supaya disiplin pribadi maupun kelompok, rasa

tanggungjawab, persatuan dan kesatuan, kekompakan dan rasa

kebersamaan serta penampilan pribadi yang bagus baik secara perorangan

ataupun kelompok22.

Selain materi yang berusaha membentuk kecakapan tersebut, dalam

rangka masa penerimaan anggota baru, mereka juga menerima materi

pendukung lainnya yang antara lain; Pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan (PPPK-teori dan praktik), Mountenering (teori dan praktik),

tata upacara militer, tata upacara sipil, dan tata upacara pramuka (TUM-

TUS-TUP- teori dan praktik), bhakti masyarakat dan materi-materi lain

19 Tijan dan Hamonangan Sigalingging, Op.Cit. hlm. 90 20 Ibid, hlm. 91 21 Sudarmo Darjosudiro, Tuntunan Membina Penegak Lengkap, Darma Pustaka, Solo,

1987, hlm. 110 22 Andri Bob Sunardi, Op. Cit. hlm. 97

Page 11: Bab III refisi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam ... anggota Gerakan

58

yang mendukung serta dilengkapi dengan nyanyian gembira dan

permainan yang mengandung nilai-nilai pendidikan23.

3. Masa Kegiatan Pengkaderan

a. Gladian Pimpinan Pandega (GPP)

Kegiatan ini dilaksanakan khususkan bagi anggota Gerakan

Pramuka Pandega yang secara kelembagaan berada di perguruan

tinggi. Dalam rangka membekali anggota Gerakan Pramuka Pandega

sebagai calon pemimpin, maka sejenis kegiatan Gladian Pimpinan

Pandega (GPP) sangat perlu untuk dilaksanakan. Mengingat bahwa

setiap anggota Gerakan Pramuka Pandega yang secara individu adalah

sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki fitrah sebagai

makhluk yang dapat diatur dan dapat mengatur. Dalam setiap sistem

sosial, manusia selalu berada dalam dua kemungkinan posisi, pertama

sebagai manusia pengatur (pemimpin/pengelola) dan yang kedua

sebagai manusia yang selalu siap diatur (dipimpin/dikelola). Untuk

dapat menjadi pemimpin, manusia memerlukan beberapa persyaratan

kemampuan, sifat maupun perilaku tertentu. Bahkan untuk menjadi

orang yang diaturpun manusia perlu memiliki pengetahuan dan sikap

yang baik24.

Dalam rangka pembekalan dan pembinaan anggota Gerakan

Pramuka sebagai calon pemimpin, maka dalam mengikuti kegiatan

GPP ini mereka menerima materi antara lain; Manajemen Dakwah,

materi ini penting untuk disampaikan mengingat seorang pemimpin

pada suatu waktu harus mampu berperan sebagai seorang juru da’i

yang benar-benar harus mampu membawahi dan mengkondisikan serta

mempengaruhi anggota kelompok yang dipimpinnya. Materi lain

misalnya; Manajemen dan Kepemimpinan, Keprotokoleran, Organisasi

dan Permasalahannya, Human Relation, Kesekretariatan dan

Administrasi Gugus Depan, Pola dan Mekanisme Pengembangan

23 Wawancara, Op.Cit. Heri Sunarso 24 Buku Panduan Gladian Pimpinan Pandega, Racana Kusuma Dilaga dan Woro

Srikandi, STAIN Salatiga, 2003, hlm. 9

Page 12: Bab III refisi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam ... anggota Gerakan

59

Pramuka Pandega dan lain sebagainya yang berkenaan dengan ilmu

kepemimpinan demi membantu pelaksanaan tugas dan tanggungjawab

sebagai seorang pemimpin25.

Kecuali materi-materi sebagai mana tersebut, kegiatan sejenis GPP

ini juga dilengkapi dengan dinamika kelompok yang selanjutnya

dipadukan dalam bentuk diskusi panel dengan seluruh peserta untuk

membekali para calon pemimpin dalam hal berdebat, beretorika,

berargumentasi secara rasional sehingga mereka belajar bagaimana

menerima dan menghargai pendapat orang lain yang berbeda-beda.

Dalam hal ini juga mereka belajar bagaimana prosedur musyawarah

yang baik dengan cara menentukan perangkat-perangkat yang

diperlukan supaya tercipta keputusan mufakat yang dapat diterima oleh

semua fihak26.

b. Kursus Mahir Dasar (KMD)

Anggota gerakan pramuka pandega kecuali disiapkan sebagai

calon pemimpin, secara spesifik mereka juga disiapkan sebagai calon

pembina yang mahir dan profesional dalam rangka mengembangkan

dan meningkatkan kualitas Gerakan Pramuka yang ada. Sehingga

mereka juga mengikuti kegiatan yang disebut kursus secara bertahap,

dengan harapan mereka mendapatkan bekal pembinaan melalui

pendidikan Gerakan Pramuka secara teori maupun praktik. Materi

yang disampaikan dalam Kursus Mahir Dasar (KMD) merupakan

materi yang berhubungan langsung dengan peserta didik ketika mereka

harus mengajar di pangkalan atau gugus depan. Sehingga setelah

pelaksanaan Kursus Mahir Dasar mereka telah mendapat bekal

beberapa materi untuk membina peserta didik secara mahir dan

profesional.

Dalam rangka membekali peserta KMD sebagi calon pembina

mahir dan profesional sekaligus sebagai calon pemimpin supaya

25 Wawancara dengan Nur Anis, Ketua Umum Racana Sultan Agung Universitas Islam Sultan Agung, masa bhakti 2003, Sabtu, 4 Oktober 2003, di sanggar Racana Sultan Agung

26 Ibid

Page 13: Bab III refisi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam ... anggota Gerakan

60

mampu mewujudkan tujuan dan harapannya, maka mereka mendapat

bekal materi sebagai berikut;

1. Pengertian, sifat dan fungsi kepramukaan

2. Sejarah singkat Gerakan Pramuka

3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka

4. Tujuan dan tugas pokok Gerakan Pramuka

5. Lambang dan tanda pengenal Gerakan Pramuka

6. Struktur organisasi Gerakan Pramuka

7. Majlis pembimbing Gerakan Pramuka

8. Majlis pembimbing Gugus Depan

9. Dewan satuan Gerakan Pramuka

10. Prinsip-prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan

11. Motto kepramukaan dan kode kehormatan

12. Perkemahan sebagai alat pendidikan

13. Upacara sebagai alat pendidikan

14. Api unggun sebagai alat pendidikan

15. Cara membina peserta didik

16. Kiasan dasar

17. Pengelola satuan

18. Organisasi gugus depan

19. Administrasi gugus depan

20. Forum peserta didik

21. Kode etik pembina pramuka

22. Peraturan tentang bendera kebangsaan

23. Sistem among

24. Laporan kegiatan

25. SKU/TKU dan SKK/TKK

26. Kegiatan lapangan golongan Siaga

27. Upacara pasukan Penggalang

28. Permainan besar pasukan Penggalang

29. Kewiraswastaan

Page 14: Bab III refisi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam ... anggota Gerakan

61

30. Lagu-lagu 27 kepramukaan yang positif sebagai pendukung

sekaligus hiburan bagi mereka yang lemah, letih dan lesu selama

kegiatan berlangsung. Sedangkan pelaksanaannya menggunakan

sistem ceramah, diskusi, role playing dan demonstrasi untuk materi

yang sifatnya praktik.

c. Kursus Mahir Lanjutan (KML)

Setelah mengikuti masa pendidikan dalam bentuk Kursus Mahir

Dasar, selanjutnya mereka harus mengikuti Kursus Mahir Lanjutan

(KML) yang kapasitas waktu tatap mukanya lebih banyak dibanding

dengan KMD yaitu lebih banyak 9 jam tatap muka dari 100 jam tatap

muka dengan materi yang lebih spesifik ke golongan-golongan yang

yang telah ditentukan oleh pelatih.

Dalam pelaksanannya, anggota pramuka yang menjadi peserta

mereka harus di klasifikasi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan

pilihannya, yakni peserta khusus untuk calon pembina pramuka Siaga,

peserta khusus untuk calon pembina pramuka Penggalang, peserta

khusus untuk calon pembina pramuka Penegak dan peserta khusus

untuk calon pembina pramuka Pandega, sehingga mereka terfokus

pada materi yang harus dipelajari selama kursus dilaksanakan.

Setelah pelaksanaan KML, terhitung masa pengembangan selama 3

bulan untuk mengembangkan dan mempraktikkan teori-teori yang

telah dipelajari selama mengikuti KML. Dan setelah menyusun

laporan masa pengembangan selama tiga bulan, yang bersangkutan

berhak untuk dilantik dan dikukuhkan oleh Kwartir yang mengadakan

kegiatan tersebut sebagai pembina pramuka mahir sesuai dengan

golongan yang dipilih saat kursus dilaksanakan. Pelaksanaan

pengukuhan peserta kursus (berlaku hanya untuk Kursus Mahir

27 Buku Panduan Kursus Mahir Dasar ke 7, Racana Kusuma Dilaga dan Woro Srikandi,

STAIN Salatiga, 2002, hlm. 115

Page 15: Bab III refisi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam ... anggota Gerakan

62

Lanjutan) dibuktikan dengan penyematan selendang dan pita mahir

sesuai dengan golongannya masing-masing28.

Sebagaimaa pelaksanaan KMD, KML juga merupakan kegiatan

yang memproses para calon pembina pramuka yang mahir dan

profesional sekaligus sebagai calon pemimpin. Akan tetapi,

perbedaannya adalah kalau KML seluruh kader diklasifikasi menjadi 4

golongan, yakni sebagai calon pembina pramuka dan calon pemimpin

yang mahir dan profesional khusus golongan Siaga, sebagai calon

pembina pramuka dan calon pemimpin yang mahir dan profesional

khusus golongan Penggalang, sebagai calon pembina pramuka dan

calon pemimpin yang mahir dan profesional khusus golongan

Penegak, sebagai calon pembina pramuka dan calon pemimpin yang

mahir dan profesional khusus golongan Pandega dan materinya juga

dibagi dalam dua klasifikasi, yakni umum dan khusus, sedangkan

peserta Kursus Mahir Dasar tidak. Materi yang sifatnya umum, harus

diikuti oleh seluruh kader tanpa memperhitungkan golongan yang

dipilihnya, materi-materi tersebut antara lain:

1. Orientasi Kursus

2. Dinamika kelompok

3. Pengembangan sasaran kursus

4. Kepramukaan merupakan pendidikan progresif sepanjang hayat

5. Kepramukaan abad XXI

6. Prinsip dasar kepramukaan sebagai norma hidup anggota Gerakan

Pramuka

7. Penghayatan metode kepramukaan sebagai suatu sistem

8. Cara berkemah yang baik

9. Cara menanamkan disiplin pada peserta didik

10. Cara menyusun program kegiatan peserta didik

11. Alam terbuka merupakan faktor penting dalam kepramukaan

28 Wawancara dengan Kakak Ruspandi, WAKABID TEKPRAM KWARCAB XI.33

KOTA SEMARANG, Selasa, 2 September 2003, Buper “LEMDIKADA” Gunungpati, Semarang

Page 16: Bab III refisi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam ... anggota Gerakan

63

12. Ketrampilan kepramukaan

13. Menciptakan kegiatan kreatif-rekreatif

14. Ketrampilan PPPK

15. Kehidupan beragama dalam berkemah

16. Bhakti masyarakat

17. Pertemuan sebagai alat pendidikan

18. Upacara sebagai alat pendidikan29.

Sedangkan materi yang sifatnya khusus hanya diikuti oleh peserta

sesuai dengan pilihan yang telah mereka tentukan, yakni;

1. Materi khusus untuk golongan Siaga

a. Administrasi perindukan Siaga, meliputi; manfaat administrasi

perindukan Siaga, macam-macam perindukan Siaga dan kolom

tanda usaha

b. Organisasi dalam perindukan Siaga, meliputi; pimpinan

perindukan Siaga, dewan perindukan Siaga, tingkat kecakapan,

hubungan pembina dengan peserta didik, tugas pembina satuan,

Dwi Satya dan Dwi Darma, menanamkan pengertian Dwi

Satya dan Dwi Darma serta pencapaian Dwi Satya dan Dwi

Darma

c. Praktik berbagaimacam upacara Siaga, meliputi; upacara

pembukaan latihan, upacara penutupan latihan, upacara

pelantikan, upacara kenaikan tingkat, upacara pengukuhan

TKK dan upacara pindah golongan

d. Macam-macam pertemuan Siaga, meliputi; PERSARI,

pariwisata, perkemahan Siaga dan pesta Siaga

e. Praktik lapangan kegiatan Siaga, meliputi; darma wisata,

perkemahan Siaga, pesta Siaga, bentuk darma wisata dan

perkemahan, syarat-syarat darma wisata dan perkemahan, pesta

29 Kwartir Daerah Jawatengah, Buku Bahan Serahan KML Golongan Siaga, Penggalang,

Penegak dan Pandega, 2001

Page 17: Bab III refisi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam ... anggota Gerakan

64

Siaga, tujuan pesta Siaga, sifat Pesta Siaga, pelaksanaan pesta

Siaga dan pengorganisasian pesta Siaga.

f. Macam-macam permainan Siaga, meliputi; permainan untuk

melatih ketajaman panca indera, ketangkasan dan ketrampilan,

disiplin, kecerdasan, kejujuran, keberanian, kesederhanaan,

meningkatkan pengetahuan dan untuk melatih etika30.

2. Materi khusus untuk golongan Penggalang

a. Makna pelantikan bagi Penggalang, adalah dalam rangka

memberikan pengakuan dan pengesahan terhadap anggota

pramuka atas prestasi yang dicapainya dengan tujuan agar para

anggota pramuka yang dilantik mendapat kesan yang

mendalam dan membuka hatinya untuk dapat menerima

pengaruh pembinaannya sebagai upaya membentuk manusia

yang berkepribadian, berbudi pekerti luhur, bertaqwa kepada

Tuhan yang Maha Esa, peduli pada tanah air, masyarakat,

bangsa dan alam sekitar serta peduli terhadap diri sendiri

dengan berpedoman pada satya dan darma pramuka.

b. Administrasi pasukan penggalang, meliputi; pengertian, fungsi,

pembuatan program kerja pasukan, macam-macam administrasi

pasukan penggalang

c. Pembentukan program kerja penggalang. Mengingat karena

pendidikan dalam kepramukaan dimaksudkan dan diartikan

secara luas dengan proses pembinaan sepanjang hayat yang

berkesinambungan dengan tujuan agar kegiatan dapat

dilakukan secara teratur, tertib, berdaya guna, tepat guna,

memudahkan pengawasan dan penilaian pelaksanaan kegiatan,

memudahkan evaluasi dan penyusunan laporan

pertanggungjawaban

30 Kwartir Daerah Jawatengah, Buku Bahan Serahan KML Golongan Siaga, 2001, hlm.

67-84

Page 18: Bab III refisi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam ... anggota Gerakan

65

d. Organisasi dalam pasukan penggalang, meliputi; pengertian

pasukan Penggalang, tujuan dan manfaat organisasi pasukan

Penggalang dan pengelolaan pasukan Penggalang

e. Macam-macam pertemuan. Materi ini dilaksanakan dengan

tujuan mengembangkan rasa persaudaraan, kekeluargaan

persatuan dan perdamaian di antara para pramuka Penggalang

pada khususnya dan para pramuka pada umumnya. Sedangkan

pertemuannya diklasifikasikan dalam dua jenis. Pertama;

pertemuan biasa. Pertemuan ini dapat berbentuk latihan

bersama antar pasukan penggalang, api unggun, perkemahan

besar (Jambore Nasional, Jambore Daerah, Jambore Cabang

dan Jambore Ranting), gladian pimpinan regu (DIANPINRU),

lomba tingkat satu sampai lima (LT. I-V), demonstrasi

kecakapan dan ketrampilan Penggalang, perkemahan bhakti

Penggalang, karya wisata, pesta air (berenang dan mendayung),

permainan besar (wide games), PHBI serta PHBN. Kedua;

pertemuan khusus yang dilaksanakan oleh dewan Penggalang

dan dewan kehormatan Penggalang

f. Metode pengembangan jiwa Penggalang. Meliputi; pertama

metode paksaan. Metode ini didasarkan atas kewenangan

pembina karena anggota pramuka Penggalang diharuskan

mengikuti kemauan dan rencana yang dibuat oleh pembina

dengan peserta didik sebagai subjek. Kedua; metode bujukan.

Metode ini didasarkan atas dasar bujukan pembina kepada

peserta didik melalui demonstrasi atau contoh agar mereka

melakukan suatu sesuai dengan kehendak pembina. Ketiga;

metode mendorong. Metode ini didasarkan atas dorongan

pembina terhadap peserta didik agar dengan sendirinya mau

melakukan sesuatu. Dari ketiga metode tersebut masing-masing

dapat digunakan secara sendiri ataupun bersama-sama asal

sesuai dengan situasi dan kondisi.

Page 19: Bab III refisi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam ... anggota Gerakan

66

g. Praktik lapangan berbagai jenis kegiatan dan pertemuan

Penggalang. Praktik latihan mingguan pada pasukan

Penggalang dapat dilaksanakan dengan memperhitungkan

unsur-unsur materi latihan, waktu, tempat, peralatan, metode,

petugas dan program latihan. Sedangkan jenis pertemuannya

adalah pertemuan pramuka yang berbentuk perkemahan antara

pramuka Penggalang dari berbagai satuan pramuka yang

merupakan kegiatan rekreatif, riang gembira, penuh rasa

persaudaraan, berisi kegiatan menarik dan kreatif serta bhakti

masyarakat dan keagamaan. Misalnya; Jambore Nasional,

Jambore Daerah, Jambore Cabang, Jambore Ranting,

perkemahan bersama Penggalang dan perkemahan bhakti

Penggalang.

h. Praktik berbagai macam metode latihan Penggalang. Meliputi;

metode cerita, metode pemecahan masalah, metode diskusi,

metode peragaan, metode kerja kelompok, metode lomba,

metode pangkalan, metode bermain perang (role playing), dan

metode tak terduga.

i. Praktik api unggun. Pelaksanaan api unggun ini harus

memperhatikan hal-hal yang berhubungan langsung dengan

pelaksanaannya baik untuk pelaksanaan di dalam ruangan,

maupun yang di luar ruangan31.

3. Materi khusus untuk golongan Penegak

a. Metode pengembangan jiwa Penegak. Meliputi; diskusi, belajar

sambil mengajar, bekerja sambil belajar, ceramah, demonstrasi,

bermain peranan, pengumpulan gagasan, kerja kelompok,

pemecahan masalah, karya wisata dan observasi.

b. Penegak sebagai instruktur muda. Sasaran pembinaan pramuka

Penegak adalah membentuk pramuka Penegak sebagai

31 Kwartir Daerah Jawatengah, Buku Bahan Serahan KML Golongan Penggalang, 2001, hlm. 67-112

Page 20: Bab III refisi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam ... anggota Gerakan

67

instruktur muda yang berbakat, yang kelak dapat dipersiapkan

menjadi pembantu pembina, pembina, pelatih, bahkan

pemimpin Gerakan Pramuka pada khususnya atau pemimpin

bagsa dan agama pada umumnya yang memiliki kepribadian,

jiwa kepemimpinan, taqwa, simpatik, bijaksana dan jujur,

ikhlas dalam membimbing, sabar dan tegas, rajin dan rapi,

ramah dan kompak.

c. Dewan kerja Kwartir. Keberadaan dewan kerja Kwartir juga

termasuk sasaran pembinaan pramuka Penegak mulai dari

tingkat nasional sampai ranting dengan tujuan mengembangkan

jiwa kepemimpinan dan rasa tanggungjawab para pramuka

Penegak serta memberi kesempatan untuk belajar berorganisasi

dengan praktik secara praktis dan sebagai kaderisasi Gerakan

Pramuka.

d. Jenis-jenis pertemuan Penegak. Pertama; pertemuan biasa,

meliputi; pertemuan mingguan atau bulanan baik di ruangan

maupun di alam terbuka dengan tujuan untuk melatih

ketrampilan yang diperlukan atau membicarakan rencana

kegiatan yang akan datang. Kedua; pertemuan khusus,

meliputi; HUT satuan atau gugus depan, kegiatan bhakti

masyarakat, kegiatan keagamaan, pengembaraan, lintas alam,

gladi tangguh, halang rintang, perkemahan wirakarya, raimuna,

LPK, seminar dan pesta karya.

e. Permainan besar dan pertemuan Penegak. Ini merupakan

kegiatan pembinaan yang berisi pembinaan jasmani dan

rohani, ketrampilan intelegensi dan lain-lain. Pertemuan

Penegak dapat berupa; pertama, gladi tangguh dengan materi

antara lain latihan mengatasi berbagai kesulitan lahir dan batin

dengan mengutamakan latihan bidang kecerdasan, keuletan,

kesabaran dan ketabahan. Kedua; halang rintang dengan materi

antara lain latihan ketrampilan dan ketangkasan jasmani

Page 21: Bab III refisi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam ... anggota Gerakan

68

dengan melintasi rintangan baik rintangan asli maupun buatan.

Ketiga; pengembaraan dengan materi antara lain; berjalan dua

hari berturut-turut dalam rangka melaksanakan tugas dari

pembina dengan berjalan kaki, naik sepeda atau berperahu.

f. Renungan jiwa Penegak. Materi ini merupakan suatu uraian

candra jiwa yang sangat berguna bagi Penegak yang dibacakan

pada saat upacara penutupan latihan, pertemuan khusus atau

acara tertentu yang dilaksanakan pada malam hari. Renungan

jiwa merupakan suatu naskah yang mengupas satu atau

keseluruhan darma bhakti atau kegiatan lain, naskah tersebut

berupa nilai-nilai moral dan spiritual yang berbentuk prosa atau

puisi yang isinya mengingatkan, memotivasi, meneropong,

meluruskan jalan dan sentuhan jiwa tiap-tiap Penegak32.

4. Materi khusus untuk golongan Pandega

a. Makna pelantikan Pandega, adalah untuk membangkitkan rasa

harga diri dan rasa percaya diri pada kemampuan pribadi

dengan tujuan untuk memantapkan sikap mental positif yang

mengarah pada terbentuknya kepribadian yang luhur sehingga

menjadi anggota masyarakat yang berguna.

b. Administrasi Racana Pandega. Meliputi; pengertian

administrasi Racana Pandega, macam-macam, manfaat dan

cara membuat administrasi Racana Pandega.

c. Gugus depan perguruan tinggi. Meliputi; pramuka perguruan

tinggi, organisasi, tata cara dan analisa.

d. Musyawarah Pandega. Meliputi; pengertian, maksud, tujuan

dan tata cara musyawarah Pandega, tugas masing-masing

komisi dan tim formatur musyawarah Pandega.

e. Manajemen konflik. Merupakan kemampuan dalam

mengahadapi dan mengelola suatu konflik secara berdaya guna

32 Kwartir Daerah Jawatengah, Buku Bahan Serahan KML Golongan Penegak, 2001, hlm. 67-86

Page 22: Bab III refisi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam ... anggota Gerakan

69

sehingga dapat memberi dukungan yang positif bagi

organiasasi untuk mencapai tujuan secara optimal. Dengan

sasaran kajiannya; sebab-sebab terjadi konflik, gaya

manajemen konflik dan cara mengelola konflik.

f. Manajemen stres dalam Gerakan Pramuka. Kajiannya meliputi;

hakekat manajemen stres, konsep dasar stres, stres dari sudut

pandang manajemen, faktor munculnya stres, cara memandang

stres dan upaya menjaga tingkat stres yang rendah.

g. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Dengan

kajiannya meliputi; pengertian dan cara pemecahan masalah,

kegunaan pemecahan masalah, macam-macam masalah,

pengaruh dinamika, langkah pengambilan keputusan dan teknik

pengambilan keputusan.

h. Praktik pertemuan Pandega dengan tujuan sebagai wahana

aplikasi teknologi tepat guna, batasan-batasan teknologi tepat

guna, manfaat teknologi tepat guna dan macam-macam

teknologi tepat guna33.

d. Kursus Pembina Dasar (KPD)

Dengan dilantiknya sebagai pembina mahir, maka secara

otomatis mereka benar-benar secara legitimasi telah menjadi pembina

yang berhak membina di pangkalan yang membutuhkannya. Dalam

rangka untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan kepramukaan

serta untuk lebih mendalami tugas sebagai pembian mahir, maka

selanjutnya berhak mengikuti kursus yang dinamakan kursus pembina

dasar (KPD).

Kegiatan kursus ini hanya diikuti oleh anggota pramuka yang

telah dinyatakan lulus KML dan benar-banar telah dikukuhkan sebagai

pembina pramuka mahir dan profesional.

33 Kwartir Daerah Jawatengah, Buku Bahan Serahan KML Golongan Pandega, 2001, hlm. 67-106

Page 23: Bab III refisi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam ... anggota Gerakan

70

e. Kursus Pembina Lanjutan (KPL)

Selesai jenjang kursus pembina dasar, maka setelah melalui masa

pengembangan selama enam bulan yang bersangkutan berhak untuk

mengikuti kursus pembina lanjutan. Dengan berakhirnya kursus pembina

lanjutan dan setelah menyelesaikan masa pengembangan selama enam

bulan, selanjutnya akan dikukuhkan sebagai pelatih yang pada saat tertentu

berhak untuk menjadi tutor atau pelatih pada kegiatan-kegiatan kursus

bagi para calaon pembina mahir dan profesional baik di tingkat dasar

maupun tingkat lanjutan34.

34 Wawancara, Op. Cit. Ruspandi.

Page 24: Bab III refisi - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/31/jtptiain-gdl-s1...Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam ... anggota Gerakan

71