16
19 BAB III PROSEDUR LABORATORIUM Pada bab ini, penulis akan menguraikan tentang teknik pembuatan gigi tiruan crown metal komposit pada restorasi gigi 23. Penulisan karya tulis ilmiah ini diangkat berdasarkan studi model yang dilakukan di Lab Indo Dental Center, Jakarta selatan dari tanggal 13 sampai 15 maret 2019. A. Identitas Pasien Nama : Tn D Jenis Kelamin : laki-laki Alamat : Jakarta Dokter Gigi Yang Merawat : drg. M Warna gigi : A 3,5 Surat Perintah Kerja : Dibuatkan metal komposit dengan warna A3,5 dan dapatkan estetik baik. B. Waktu dan Tempat Adapun waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan gigi tiruan crown metal komposit dimulai sejak tanggal 13-15 maret 2019. Tempat pembuatan di Lab Indo Dental Center, Jakarta Selatan.

BAB III PROSEDUR LABORATORIUM - poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/209/4/7. BAB III made.pdf · Gambar 3.5 Pemasangan sprue pada crucible 5. Investing Pada proses ini

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III PROSEDUR LABORATORIUM - poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/209/4/7. BAB III made.pdf · Gambar 3.5 Pemasangan sprue pada crucible 5. Investing Pada proses ini

19

BAB III

PROSEDUR LABORATORIUM

Pada bab ini, penulis akan menguraikan tentang teknik pembuatan gigi

tiruan crown metal komposit pada restorasi gigi 23. Penulisan karya tulis ilmiah

ini diangkat berdasarkan studi model yang dilakukan di Lab Indo Dental Center,

Jakarta selatan dari tanggal 13 sampai 15 maret 2019.

A. Identitas Pasien

Nama : Tn D

Jenis Kelamin : laki-laki

Alamat : Jakarta

Dokter Gigi Yang Merawat : drg. M

Warna gigi : A 3,5

Surat Perintah Kerja : Dibuatkan metal komposit dengan

warna A3,5 dan dapatkan estetik

baik.

B. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan gigi tiruan crown

metal komposit dimulai sejak tanggal 13-15 maret 2019. Tempat

pembuatan di Lab Indo Dental Center, Jakarta Selatan.

Page 2: BAB III PROSEDUR LABORATORIUM - poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/209/4/7. BAB III made.pdf · Gambar 3.5 Pemasangan sprue pada crucible 5. Investing Pada proses ini

21

C. Surat Perintah Kerja (SPK)

Gambar 3.1 Surat Perintah Kerja

D. Alat dan Bahan

1. Persipan alat

a. Jas lab dan masker

b. Bowl, Spatula, Lecron, okludator vertex, casting ring

c. Pensil, cantilever, kaca, arteri clamp, tissue, kuas.

d. Mesin light-curing, trimmer, vibrator, vacuum mixing,

waxelectric

e. Sandblaster, porcelain furnace, induction casting machine,

Micromotor, Macam-macam bur (disk, stone, diamond, rubber,

fissure)

Page 3: BAB III PROSEDUR LABORATORIUM - poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/209/4/7. BAB III made.pdf · Gambar 3.5 Pemasangan sprue pada crucible 5. Investing Pada proses ini

22

2. Persiapan bahan

a. Bahan untuk pembuatan coping

1. Base plate wax

2. blue inlay wax

3. Dental stone

4. Phosphate bonded investment

5. Logam (cobalt chromium)

6. Air

7. Minyak makan

b. Bahan-bahan untuk komposit

1) Opaque

2) Dentin pasta

3) Translulency pasta

4) Staining & glazing

5) Modelling Liquid

E. Prosedur Pembuatan Gigi Tiruan

Langkah-langkah pembuatan gigi tiruan crown metal komposit pada

kasus ini adalah sebagai berikut :

1. Persiapan Model Kerja

Model kerja dibersihkan dari nodul-nodul dengan

menggunakan instrumen lecron. Pada bagian tepi dan bagian

dasar model dirapikan menggunakan mesin trimmer.

Gambar 3.2 Persiapan model

Page 4: BAB III PROSEDUR LABORATORIUM - poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/209/4/7. BAB III made.pdf · Gambar 3.5 Pemasangan sprue pada crucible 5. Investing Pada proses ini

23

2. Memasang Model Kerja Pada Okludator

Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan oklusi

pada gigi setelah itu gigi difiksir dengan base plate wax, base

plate wax diberikan tidak terlalu banyak hanya sebatas untuk

mengunci oklusi. Selanjutnya yaitu merekatkan rangkaian

engsel okludator atas dengan engsel okludator bawah

menggunakan lem. Engsel diletakan pada celah yang terdapat

pada basis model. Celah yang didapat oleh penulis ini dari

model yang sudah tercetak pada basis sehingga penulis tidak

lagi membuat basis pada model.

Gambar. 3.3 Pemasangan okludator menggunakan lem

3. Pembuatan Pola Malam

Model gigi yang akan dibuatkan pola malam diulasi

minyak makan secukupnya sampai seluruh daerah gigi yang

akan dibuatkan pola malam. Pola malam dibuatkan dengan

menggunakan pen wax. Pen wax adalah alat bantu untuk

Page 5: BAB III PROSEDUR LABORATORIUM - poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/209/4/7. BAB III made.pdf · Gambar 3.5 Pemasangan sprue pada crucible 5. Investing Pada proses ini

24

mencairkan wax yang berbentuk seperti pena yang dicelupkan

pada malam yang akan diteteskan pada gigi preparasi.

Selanjutnya coping wax dibentuk menggukan lecron dan

scaple. Pelapisan pola malam dilakukan dengan ketebalan 0,5

mm, pengukuran pola malam dilakukan dengan menggunakan

caliper wax.

(a) (b)

Gambar. 3.4 pembuatan pola malam

a) Gambar pengulasan minyak makan b) Gambar hasil coping malam

4. Pemasangan Sprue

Sprue dipasang bertujuan untuk menghubungkan pola

malam dengan crucible former yang nantinya berfungsi sebagai

jalan masuknya logam ke mould space pada casting ring. Sprue

dibuat menggunakan wax sprue sepanjang ± 1,5 cm dengan

diameter ± 3mm. sprue dipasang pada kontur tertebal dari pola

malam yaitu pada bagian incisal.

Page 6: BAB III PROSEDUR LABORATORIUM - poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/209/4/7. BAB III made.pdf · Gambar 3.5 Pemasangan sprue pada crucible 5. Investing Pada proses ini

25

Gambar 3.5 Pemasangan sprue pada crucible

5. Investing

Pada proses ini ring yang digunakan terbuat dari besi, hal

pertama yang dilakukan yaitu meletakkan pola malam pada

crucible former, lalu bahan phospat bonded investment diaduk

dengan takaran bahan polimer dan monomer sesuai dengan

aturan pabrik dari bahan tersebut yakni 100 gram dan 28 ml air.

Powder dan liquid dituang kedalam tabung mixing lalu aduk

kedua bahan menggunakan spatula hingga merata dan diaduk

kembali dengan menggunakan vacuum mixing machine hingga

homogen, lalu dimasukan kedalam ring diawali dengan

memasukan pada celah sempit atau lubang pada coping, lalu

tuangkan perlahan bahan dengan bantuan getaran vibrator

untuk mengeluarkan udara-udara yang terjebak sehingga tidak

menimbulkan porus. Setelah itu ring dibiarkan sampai

invesment mengeras.

Page 7: BAB III PROSEDUR LABORATORIUM - poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/209/4/7. BAB III made.pdf · Gambar 3.5 Pemasangan sprue pada crucible 5. Investing Pada proses ini

26

Gambar 3.6 Investing

6. Pembuangan pola malam (burn out)

Proses burn out yaitu proses membuang pola malam beserta

residunya dengan alat burn out furnace dengan suhu awal

200ºC pada suhu ini ring baru akan dimasukkan dan menunggu

kembali suhu naik mecapai 900ºC proses ini memakan waktu

±60 menit, proses ini dilakukan untuk mendapatkan mould

space dimana yang nantinya akan menjadi tempat terisinya

logam.

Gambar 3.7 Burn Out

Page 8: BAB III PROSEDUR LABORATORIUM - poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/209/4/7. BAB III made.pdf · Gambar 3.5 Pemasangan sprue pada crucible 5. Investing Pada proses ini

27

7. Pengecoran logam (casting)

Pengecoran dilakukan dengan menggunakan induction

casting meachine. Mesin dihidupkan dengan menekan tombol

power. Lalu letakkan crucible clay pada lengan induction

casting machine, lalu logam dimasukkan kedalam crucible clay

dan logam dipanaskan hingga setengah mencair, dan keluarkan

casting ring dari burn out furnace, lalu diletakkan pada lengan

induction casting machine, sesuaikan posisi lubang crucible

clay dengan lubang mould pada casting agar dapat masuk

dengan baik.

Gambar 3.8 Pengecoran Logam

8. Divesting

Setelah proses casting, casting ring ditunggu sampai dingin

setelah itu hasil logam cor dapat dikeluarkan dari casting ring

dengan menggunakan alat bantuan martil atau perkakas,

dilakukan secara hati-hati.

Page 9: BAB III PROSEDUR LABORATORIUM - poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/209/4/7. BAB III made.pdf · Gambar 3.5 Pemasangan sprue pada crucible 5. Investing Pada proses ini

28

Gambar 3.9 Divesting

9. Sand blasting

Proses sand blasting dilakukan untuk menghilangkan sisa-

sisa bahan investment dan karbon yang masih menempel pada

coping metal. Dibersihkan hingga tidak ada lagi bahan

investment dan karbon yang menempel pada coping metal.

Gambar. 3.10 Hasil Logam

10. Cutting sprue dan grinding

Sprue dipotong dengan mesin micromotor menggunakan

disc. Kemudian coping metal dirapikan dengan stone hijau dan

diamond hingga mencapai ketebalan 0,3 mm.

Page 10: BAB III PROSEDUR LABORATORIUM - poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/209/4/7. BAB III made.pdf · Gambar 3.5 Pemasangan sprue pada crucible 5. Investing Pada proses ini

29

(a) (b)

Gambar. 3.11 Cutting sprue dan grinding

a. Gambar proses grinding coping menggunaka mata bur disk

b. Gambar hasil coping metal

11. Pen blasting

Sebelum pengaplikasian komposit, coping metal dilakukan

pen blasting terlebih dahulu, tetapi pada lab tempat penulis

mengerjakan tidak terdapat alat penblast sehingga penulis

menggukan alat sandblast. Pemberian penblast dilakukan

untuk memberikan pori-pori pada permukaan untuk perlekatan

coping metal dengan bahan komposit. Kemudian coping metal

dibersihkan dibawah air mengalir, setelah itu coping metal

diaplikasikan dengan bahan komposit. Aplikasi komposit

dilakukan untuk menghasilkan anatomi gigi yang baik dengan

menggunakan bahan komposit yang sesuai dengan warna gigi

yang diminta oleh dokter gigi.

Page 11: BAB III PROSEDUR LABORATORIUM - poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/209/4/7. BAB III made.pdf · Gambar 3.5 Pemasangan sprue pada crucible 5. Investing Pada proses ini

30

Gambar. 3.12 Proses Sanblast

12. Aplikasi Komposit

a. Aplikasi opaque

Aplikasi opaque dilakukan pada bagian seluruh

permukaan coping dengan ketebalan sekitar 0,3 mm,

kemudian dilakukan pembakaran menggunakan alat

porcelain furnice dengan suhu awal 500ºC hingga

mencapai 960ºC pembakaran opaque dilakukan selama ±

8 menit. Pada pembakaran opaque pertama metal masih

terlihat, kemudian diulasi lagi dengan opaque kedua

hingga merata pada bagian permukaan coping metal.

Setelah diulasi secara merata, opaque kedua dibakar

kembali dengan porcelain furnice.

Page 12: BAB III PROSEDUR LABORATORIUM - poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/209/4/7. BAB III made.pdf · Gambar 3.5 Pemasangan sprue pada crucible 5. Investing Pada proses ini

31

Gambar. 3.13 Aplikasi Opaque

b. Aplikasi Dentin dan Transparan

Aplikasi dentin dilakukan pada bagian seluruh

permukaan coping, aplikasi dilakukan secara bertahap dari

area servikal kearah pusat mahkota atau incisal dengan

membentuk kontur gigi dan dilakukan penyinaran dengan

cahaya UV yang memiliki panjang gelombang 470 nm

menggunakan alat light-cure unit dengan pilihan waktu 3

menit. Dikarenakan aplikasi dentin awal dirasa kurang

maka penulis melakukan penambahan dentin kembali

pada bagian labial sampai dirasa sudah cukup dan

dilakukan penyinaran cahaya UV kembali selama 3 menit,

selanjutnya yaitu pemberian transparan pada bagian 1/3

incisal dengan tetap membentuk kontur gigi lalu

melakukan polimerisasi dengan cahaya kembali selama 3

menit lamanya. Kontur gigi disesuaikan dengan besar gigi

caninus sebelah kanan.

Page 13: BAB III PROSEDUR LABORATORIUM - poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/209/4/7. BAB III made.pdf · Gambar 3.5 Pemasangan sprue pada crucible 5. Investing Pada proses ini

32

(a) (b)

(c)

Gambar. 3.14 Aplikasi Dentin dan transparan

a. Gambar saat aplikasi dentin

b. Gambar saat aplikasi transparan

c. Gambar proses penyinaran dengan alat Light-cure menggunakan

cahaya UV

c. Carving

Carving merupakan langkah pembentukkan komposit

menyerupai kontur gigi menggunakan micromotor dengan

mata bur fissure. Dengan bantuan alat arteri sebagai

pegangan komposit yang dibuat, hal ini dilakukan karena

saat sesudah penyinaran permukaan komposit terasa

lengket jika terpegang langsung oleh tanggan dan juga

Page 14: BAB III PROSEDUR LABORATORIUM - poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/209/4/7. BAB III made.pdf · Gambar 3.5 Pemasangan sprue pada crucible 5. Investing Pada proses ini

33

mengakibatkan permukaan menjadi kotor, lakukan secara

perlahan. Penulis melakukan carving pada bagian cusp,

dan palatal dikurangi pada bagian berlebih serta

membentuk anatomi gigi caninus, pada bagian distal

dirapihkan dengan mata bur fissure pada saat carving

distal perlu diperhatikan jangan sampai berlebih sehingga

tidak menyebabkan celah pada gigi tetangga nya.

Gambar. 3.15 Carving menggunakan mata bur fissure

d. Staining & Glazing

Staining merupakan pemberian warna dari luar pada

permukaan komposit. Hal ini dilakukan jika warna yang

didapat tidak sama dengan yang diinginkan atau tidak

sesuai. Dikarenakan saat aplikasi dentin dan transparant

didapatkan warna A2 maka untuk mendapatkan warna

yang sesuai dengan surat perintah kerja yaitu A3,5 penulis

melakukan staining dengan cara mengulasi pasta warna

corn dan brown pada bagian bukal 1/3 servikal kemudian

disinari dengan cahaya uv selama 5 menit lamanya. Maka

didapatlah warna yang sesuai yaitu A 3,5.

Page 15: BAB III PROSEDUR LABORATORIUM - poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/209/4/7. BAB III made.pdf · Gambar 3.5 Pemasangan sprue pada crucible 5. Investing Pada proses ini

34

(a)

Setelah proses staining tahap selanjutnya adalah Glazing.

Glazing dilakukan untuk mengkilapkan permukaan gigi serta

memberi efek natural pada gigi agar tampak seperti gigi asli.

Dengan cara pasta glaz diulasi pada seluruh permukaan gigi,

lalu dilakukan penyinaran dengan sinar uv selama 5 menit

lamanya.

(b)

Gambar. 3.16 Staining & Glazing

a. Gambar aplikasi staining menggunakan kuas

b. Gambar aplikasi glazing menggunakan microbrush

Page 16: BAB III PROSEDUR LABORATORIUM - poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/209/4/7. BAB III made.pdf · Gambar 3.5 Pemasangan sprue pada crucible 5. Investing Pada proses ini

35

13. Hasil akhir gigi tiruan

Setelah melalui proses dan tahapan yang panjang didapatkan

hasil gigi tiruan metal komposit seperti pada gambar berikut:

Gambar. 3.17 Hasil Akhir