41
41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas Tentang Batik Batik (atau kata batik) berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “titik”. Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan “malam” (wax) yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye), atau dalam bahasa Inggrisnya “wax-resist dyeing”. Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan- perempuan Jawa di masa lampau menjadikan ketrampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini 1 . Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tradisional hanya dipakai oleh keluarga keratin Yogyakarta dan Surakarta. Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia (Jawa) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu 1 Dwi Prasetyo, Pembuatan Batik Tulis, (Surakarta: Deriko, 2008), hlm. 1.

BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

  • Upload
    others

  • View
    37

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

41

BAB III

PERKEMBANGAN

INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH

KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013

A. Sekilas Tentang Batik

Batik (atau kata batik) berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti

menulis dan “titik”. Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan

oleh bahan “malam” (wax) yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan

masuknya bahan pewarna (dye), atau dalam bahasa Inggrisnya “wax-resist

dyeing”. Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi

bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-

perempuan Jawa di masa lampau menjadikan ketrampilan mereka dalam

membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik

adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang

memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini1.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun,

sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga

tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan

sampai saat ini, beberapa motif batik tradisional hanya dipakai oleh keluarga

keratin Yogyakarta dan Surakarta. Batik merupakan warisan nenek moyang

Indonesia (Jawa) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali

diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu

1 Dwi Prasetyo, Pembuatan Batik Tulis, (Surakarta: Deriko, 2008), hlm.

1.

Page 2: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

42

memakai batik pada Konferensi PBB. Batik Tulis adalah karya seni batik kain

yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan dengan alat

canting dengan cara dituliskan atau digambarkan dengan malam atau lilin diatas

kain. Membatik tulis merupakan suatu pekerjaan yang sangat tinggi nilainya.

Karena dalam proses pembuatannya membutuhkan suatu konsentrasi yang tinggi

dan waktu serta proses yang panjang. Batik tulis biasanya ditulis di atas kain putih

(mori) dengan menggunakan canting untuk menggambarkan motif atau corak

batik dengan malam, sehingga lilin (malam) meresap kedalam serat kain. kain

yang telah dilukis dicelup pada larutan warna sesuai dengan keinginan.2

Seni batik lahir dari konsepsi estetika Jawa adiluhung yang berarti indah

dan tinggi. Seni kerajinan batik di Indonesia berkaitan erat dengan tradisi sosial

yang berlaku di dalam suatu lingkungan masyarakat. Hal tersebut terlihat dari

penyajian bentuk coraknya dan oleh karena itulah perkembangan batik senantiasa

sejalan dengan pendukungnya. Rancangan dan motif yang diciptakan oleh

seniman batik didapat dari ilham yang tidak lepas dari kehidupan keagamaan,

kebudayaan bangsa pada umumnya, serta dari keadaan alam Indonesia. Sehingga

sampai dewasa inipun batik dirasakan sebagai kebanggan tradisi mempunyai

unsur-unsur dalam bentuk proporsi, warna serta garis yang diekspresikan dalam

bentuk motif, pola dan ornamen yang penuh dengan makna simbolis, magis, dan

perlambangan.3

Setiap penciptaan motif batik klasik pada mulanya selalu diciptakan

2ibid, hlm. 2.

3Yayasan Harapan Kita, Indonesia Indah Batik 8, (Jakarta: BP 3

TMII.1998), hlm. 7.

Page 3: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

43

dengan makna simbolisme dalam falsafah Jawa. Maksud dari usaha penciptaan

pada jaman itu agar memberi kesejahteraan, ketenteraman, kewibawaan dan

kemuliaan serta memberi tanda status sosial bagi si pemakai dalam masyarakat.

Motif batik tidak dibuat secara sembarangan, tetapi mengikuti aturan-aturan

yang ketat. Hal ini dapat dipahami karena pembuatan batik yang sering

dihubungkan dengan mitologi, harapan-harapan, penanda gender, status sosial,

anggota klan, bahkan dipercaya mempunyai kekuatan gaib. Motif batik Jawa

mempunyai hubungan dengan status sosial, kepercayaan, dan harapan bagi si

pemakai.4

Tradisi membatik yang ada di Girilayu terjadi secara turun temurun dari

keluarga. Sejak Kecil anak-anak di Girilayu sudah dikenalkan dengan aktivitas

membatik baik mulai dari tahap hanya melihat sampai ikut terlibat dalam proses

pembuatan. Mayoritas perempuan-perempuan di Girilayu melakukan aktivitas

membatik sebagai penghasilan tambahan guna mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Wilayah Girilayu terkenal dengan batik tulis dengan kualitas yang halus,

walaupun Girilayu belum memiliki ciri motif sendiri. Batik-batik yang dihasilkan

di Girilayu dilihat dari motifnya adalah motif-motif pakem, namun

perkembangannya sudah mulai menggarap batik dengan motif diluar pakem yang

ada.5

4 Djoko Dwiyanto & DS Nugrahani. 2000. Perubahan Konsep Gender

Dalam Seni Batik Tradisional Pedalaman dan Pesisiran. (Yogyakarta: Pusat

Studi Wanita UGM, 2001), Hlm, 3 5 Wawancara dengan Harni pada tanggal 17 Februari 2015.

Page 4: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

44

B. Perkembangan Industri Batik Girilayu Tahun 2009 – 2013

1. Perkembangan Industri Batik Girilayu Tahun 2009

Desa Girilayu sebagai salah satu desa yang menghasilkan produk batik

tulis yang secara kualitas tergolong bagus. Batik yang dihasilkan di wilayah Desa

Girilayu adalah batik halus yang memiliki kualitas tinggi karena melalui

penchanthingan oleh pengrajin yang telkah turun temurun mengerjakan batik.

Motif batik yang berada di sentra pembatikan Girilayu banyak sekali. Motif-motif

yang dihasilkan oleh pembatik Girilayu sebagian besar mendapat pengaruh

langsung dari motif batik Surakarta. Tahun 2009 pengrajin batik mengerjakan

batik sebagian besar adalah pesanan dari wilayah lain, terbesar adalah pesanan

dari masyarakat wilayah Surakarta.

Kualitas yang bagus dari para pengrajin batik di Desa Girilayu

menghasilkan daya tarik kuat bagi masyarakat diluar wilayah Desa Girilayu untuk

menchanthingkan batiknya kepada pengrajin batik di Desa Girilayu. Beberapa

perusahaan-perusahaan batik besar di Surakarta bekerjasama dengan para

pengrajin batik di Desa Girilayu untuk menchanthingkan batiknya untuk dijual

kembali. Harga yang di pathok oleh pengrajin batik di Desa Girilayu adalah

berdasarkan tingkat kerumitan desain dan teknik pembatikan. Pekerjaan membatik

merupakan pekerjaan sampingan bagi masyarakat Desa Girilayu, sehingga proses

pembatikan memerlukan waktu agak lama, sekitar dua minggu sampai dengan

satu bulan.6

6 Wawancara dengan Sularsih pada tanggal 17 Februari 2015

Page 5: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

45

a. Tenaga Kerja

Pengrajin batik di Girilayu mayoritas adalah ibu-ibu rumah tangga yang

mencari tambahan penghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dengan

membatik. Kebutuhan sehari-hari untuk kebutuhan konsumsi makanan harian

diperoleh dengan membuat batik–batik pesanan dari pengusaha batik diluar

Girilayu. Selain ibu-ibu rumah tangga juga warga yang masih bersekolah baik

masih SMP maupun SMA juga ikut mengerjakan batik untuk pemasukan

tambahan diluar dari pemberian orang tuanya. Dapat dikatakan bahwa tenaga

membatik di Girilayu mayoritas adalah perempuan.7

Pekerjaan sebagai pembatik di Girilayu sebagian besar belum menjadi

pekerjaan yang utama bagi masyarakat di Girilayu. Membatik hanya sebagai

usaha sambilan, sedangkan pekerjaan pokok mereka adalah bertani. Perempuan

sebagai ibu rumah tangga mencari pemasukan tambahan dari membatik

sedangkan pria sebagai kepala rumah tangga bekerja diluar kegiatan membatik.

Mayoritas bapak-bapak di Girilayu tidak terlibat dalam aktivitas membatik secara

langsung, mayoritas mereka berusaha sebagai petani, baik petani pemilik maupun

penggarap sawah. Ketika hasil pertanian mereka kurang maksimal, kebutuhan

mereka sudah terpenuhi dari upah tambahan dari membatik. Sedangkan ketika

panenan mereka mengalami panen raya, uang hasil dari pertanian dapat ditabung

tanpa dikurangi untuk keperluan sehari-hari mereka, sehingga membatik

merupakan kegiatan yang mendorong kesejahteraan di Girilayu.8

7 Wawancara dengan Waliyah pada tanggal 17 Februari 2015

8 Wawancara dengan Harni pada tanggal 17 Februari 2015

Page 6: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

46

Pada dasarnya industri rumah tangga yang tradisional adalah serupa

dengan pertanian tradisional yaitu sangat padat karya, naik turun kegiatannya

menurut musim-musim tertentu, pada dasarnya lemah dan tidak dinamis

organisasinya serta tingkat operasinya yang sangat kecil. Industri seperti ini

biasanya dipandang sebagai kerja sambilan disamping bercocok tanam. Industri

rumah tangga dipandang sebagai kegiatan selingan yang menghasilkan uang agar

memberikan pendapatan yang lebih baik sepanjang tahun.9

Berdasarkan usia pembatik di Girilayu sangat bervariatif, hal ini

disebabkan tidak ada aturan tentang usia sebagai pertimbangan boleh tidaknya

melakukan aktivitas membatik. Namun kebanyakan tenaga kerja pembatik utama

di Girilayu adalah ibu-ibu rumah tangga. Remaja yang usianya belum menikah

atau masih sekolah, membatik hanya untuk mengisi kesibukan diluar aktivitas

sekolah. Tenaga kerja yang sudah ahli membatik biasanya menggarap motif-motif

batik yang pakem dengan tingkat kerumitan yang lebih. Sedangkan untuk motif-

motif batik dengan motif yang tidak begitu rumit di kerjakan oleh pembatik-

pembatik yang usianya masih remaja. Hal tersebut dikarenakan pembatik yang

sudah lama dirasa lebih sabar dan telaten menggarap motif yang rumit jika

dibandingkan pembatik yang masih usia remaja.10

Tenaga kerja membatik di Girilayu memperoleh ketrampilan membatik

sebagian besar adalah karena warisan ketrampilan yang sudah diajarkan

keluarganya secara turun temurun. Ketrampilan membatik sudah dimiliki oleh

9 Clifford Geertz Penjaja dan Raja, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

1992), hlm. 70. 10

Wawancara dengan Umi Rahayu pada tanggal 17 Februari 2015

Page 7: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

47

anak-anak di Desa Girilayu karena sejak kecil mereka sudah diajari cara

membatik. Orang tua mereka meyakini bahwa kemampuan membatik bagi warga

Girilayu khususnya kaum perempuan dapat menjadi bekal untuk memenuhi

kebutuhan hidup untuk membantu pemasukan dari suami. Namun dari tahun 2009

terjadi penurunan minat membatik remaja-remaja di Girilayu. Berbeda dengan

tahun-tahun sebelumnya, generasi muda di Girilayu khusunya kaum perempuan

sangat antusias menggeluti ketrampilan membatik. Hal tersebut terjadi seiring

dengan pergeseran pola pikir generasi-generasi muda di Girilayu yang lebih

berminat untuk pergi merantau.11

b. Alat

Dalam pembatikan dibutuhkan beberapa bahan dan alat untuk membatik,

diantaranya :

1. Malam (khusus untuk membatik)

Malam merupakan bahan untuk membuat pola pada kain batik. Malam

biasanya terbuat dari bahan wax resist (lilin). Kadang pula terdapat campuran

dari bahan BPM (Paraffin/Kendal), yang merupakan sisa/ampas dari

pembuatan minyak goring, Gondorukem (getah pohon pinus) dan Damar

(getah dari pohon meranti).

2. Soda ash

Soda ash merupakan bahan kimia yang berfungsi sebagai penguat warna pada

batik dan untuk menghindari kelunturan.

3. Pewarna kain

11

Wawancara dengan Eka pada tanggal 17 Februari 2015

Page 8: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

48

Bahan pewarna yang digunakan dalam pembuatan batik biasanya memakai

Napthol, Indigosol, atau Remasol yang berupa serbuk. Cara pemakainannya

biasa dengan dulitan/kuas atau juga dengan celupan.

4. Kain

Kain yang digunakan untuk membatik biasanya adalah kain yang terbuat dari

bahan dasar kapas atau yang biasanya disebut sebagai kain mori. Dewasa ini

batik biasa juga dibuat dari atas kain sutra, polyester, rayon dan bahan sintetis

lain.

5. Canting

Canting merupakan sebuah alat untuk membatik, terbuat dari bambu/kayu,

berkepala tembaga serta bercerat atau bermulut. Canting ini berfungsi seperti

sebuah pulpen. Canting ini dipakai untuk menyendok lilin cair yang panas,

untuk membuat motif atau corak pada kain batik. Canting ada beberapa

ukuran seperti halnya ukuran pensil. Untuk canting ukurannya 1, 2, 3 atau

biasa disebut cecekan untuk isen-isen motif, klowongan untuk garis motif

(contour), dan tembokan untuk ngeblok.

6. Wajan (Khusus membatik)

Biasanya wajan untuk membatik ini terbuat dari bahan kuningan atau

tembaga yang mudah menyerap panas. Fungsi dari wajan ini adalah tempat

untuk memanaskan „malam‟ atau lilin yang digunakan untuk membatik.

7. Kompor

Page 9: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

49

Kompor ini digunakan untuk memanaskan wajan sebagai tempat pemanasan

lilin atau malam. 12

Bahan dan alat yang digunakan oleh pembatik-pembatik yang ada di

Girilayu tidak semuanya dipenuhi sendiri. Bahan seperti kain dan malam

kebanyakan sudah disetor dari pihak pemesan batik. Pemesan batik sudah

mengetahui kalau mereka akan menggarapkan pesanan batiknya ke pembatik di

Girilayu biasanya juga membawa malam dan kain batik sendiri. Hal tersebut

terjadi karena biasanya pihak pemesan sudah menjadi langganan tetap sehingga

mereka mau menyiapkan malam untuk kepentingan mereka juga. Canting dan

wajan merupakan alat baku untuk membatik. Pembatik di Desa Girilayu sudah

memilikinya sejak dulu, karena membatik adalah kegiatan yang terjadi secara

turun temurun, sehingga alat-alat pokok membatik sudah mereka miliki sejak

lama. Namun ketika aslat-alat tersebut sudah rusak atau tidak layak digunakan

lagi maka mereka membeli sendiri.13

Sejak tahun 2009 masyarakat pembatik di Desa Girilayu tidak banyak

yang memproses batikan sampai tahap pewarnaan, kebanyakan sampai tahap

menchanting saja. Bahan-bahan dalam proses pewarnaan dilakukan sendiri oleh

pihak pemesan, dan biasanya pemesan batik di Girilayu adalah perusahaan-

perusahaan batik. namun ada juga pembatik yang mereka membuat sampai tahap

pewarnaan, dan kebanyakan batik tersebut akan dijual oleh pembatik itu sendiri.

Kompor yang digunakan untuk membatik sejak tahun 2009 mayoritas

menggunakan kompor gas tabung 3 kg. Sebelumnya mereka menggunakan

12

ibid, hlm 4. 13

Wawancara dengan Hartati pada tanggal 18 Februari 2015

Page 10: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

50

kompor minyak tanah, namun setelah harga minyak tanah mahal, mereka beralih

menggunakan kompor gas yang dikecilkan nyala apinya. Hal tersebut

dimaksudkan untuk mengurangi biaya pengeluaran dalam membatik.14

c. Motif

Pembatik di Desa Girilayu dalam membuat batik dimulai dengan

aktivitas membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan

motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka

untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti

motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dibuat di Desa Girilayu dapat

dibagi menjadi dua, yaitu : batik klasik, yang banyak bermain dengan symbol-

simbol, dan batik pesisiran dengan cirri khas natural seperti gambar bunga dan

kupu-kupu. Dalam membuat desain atau motif ini menggunakan pensil. Motif

batik yang dibuat di Desa Girilayu tidak bersifat pekem. Pemesan batik biasanya

sudah membawa contoh pola batik sendiri sesuai keinginan mereka sendiri.

Biasanya pemesan membawa gambar berupa foto atau mengambil contoh dari

buku-buku. Girilayu sendiri sampai tahun 2009 belum memiliki ciri khusus dalam

hal motif batik. 15

Motif batik yang dibuat di Desa Girilayu ada juga yang berwujud motif

pakem, seperti motif mega mendung, truntum, kawung, parang, wahyu tumurun,

sidomukti dan sebagainya. Ditinjau dari segi motifnya ada dua jenis batik, yaitu

batik tradisional dan batik modern. Batik tradisional adalah jenis batik yang motif

dan gayanya terikat pada suatu aturan dan isen-isen tertentu, seperti motif

14

Wawancara dengan Lasmini pada tanggal 18 Februari 2015. 15

Wawancara dengan Eka pada tanggal 17 Februari 2015.

Page 11: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

51

sidomukti, sidoluhur, parang rusak, dan sebagainya. Batik modern adalah semua

jenis batik yang telah menyimpang dari ikatan yang sudah menjadi tradisi

tersebut.16

Untuk mengetahui motif-motif batik yang biasanya dibuat di Desa

Girilayu dapat dilihat dalam gambar 1-6.

Gambar 1.

Motif Batik Kawung

Sumber:www. motif+batik+kawung&oq=motif+batik+kawung

Batik kawung merupakan salah satu jenis batik tradisional Jawa.

Motifnya yang sangat sederhana, yang berupa lingkaran-lingkaran putih diatas

warna dasar coklat tua mencerminkan kesederhanaan.17

Motif batik kawung

memiliki pola bulatan yang mirip dengan buah kawung (sejenis buah kelapa atau

sering juga disebut sebagai buah kolang-kaling) yang tertata rapi secara geometris.

16

Susanto SK., Batik Modern, (Yogyakarta: Balai Penelitian Batik dan

Kerajinan, 1975). hlm. 73. 17Dwi Prasetyo, op cit, hlm, 23.

Page 12: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

52

Dalam bentuk lain, motif batik kawung ini juga direpresentasikan sebagai gambar

bunga teratai dengan empat helai daun bunga yang sedang merekah.18

Motif batik kawung biasanya membutuhkan waktu produksi tidak terlalu

lama. Motif batik Kawung jika dilihat dari sisi desain, tergolong batik dengan

desain yang tidak begitu rumit sehingga waktu dalam mencantingpun tidak terlalu

lama. Biasanya rata-rata pembatik di Desa Girilayu mencanting batik dengan

motif kawung memerlukan waktu lima sampai tujuh hari. Sedangkan untuk motif

dengan desain yang rumit membutuhkan waktu sampai dengan satu bulan.19

Gambar 2.

Motif Batik Sidomukti

Sumber : www. motif+batik+sidomukti&oq=motif+batik+sidomukti

Motif Sidomukti biasanya dipakai oleh pengantin pria dan wanita pada

acara perkawinan, dinamakan juga sawitan (sepasang). Sido berarti terus menerus

atau menjadi dan mukti berarti hidup dalam berkecukupan dan kebahagiaan. Jadi

18

www.batik tulis.com/blok/macam-macam motif batik. diakses pada

tanggal 5 Maret 2015 pukul 13.30 WIB. 19

Wawancara dengan Rini Setyowati pada tanggal 18 Februari 2015.

Page 13: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

53

dapat disimpulkan motif ini melambangkan harapan akan masa depan yang baik,

penuh kebahagiaan untuk kedua mempelai.20

Motif batik Sido Mukti merupakan

motif batik yang dibuat berasal dari pewarna soga alam. Seringkali digunakan

untuk busana pengantin dalam upacara pernikahan. Unsur motif batik Sidomukti

yang terkandung didalamnya yaitu motif garda. Motif yang memiliki awalan sido

merupakan jenis motif yang banyak digunakan oleh para pengrajin batik. Kata

“sido” itu sendiri memiliki arti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, jenis

batik yang memiliki awalan sido mengandung harapan agar apa yang diinginkan

bisa terlaksana. Salah satunya adalah batik sidomukti yang memiliki harapan

untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.21

Gambar 3.

Batik Mega Mendung

Sumber : www. motif+batik+mega mendung&oq=motif+batik+mega mendung

Hampir di Seluruh wilayah Jawa memiliki kekayaan budaya batik yang

khas, tentu saja ada daerah-daerah yang lebih menonjol seperti Solo, Yogya, dan

Pekalongan. Tetapi kekayaan seni batik daerah Cirebon juga tidak kalah

dibanding kota-kota lainnya. Menurut sejarahnya, di daerah Cirebon terdapat

20

Dwi Prasetyo, op cit, hlm, 19. 21www.batik tulis.com/blok/macam-macam motif batik. diakses pada

tanggal 5 Maret 2015 pukul 13.30 WIB.

Page 14: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

54

pelabuhan yang ramai disinggahi berbagai pendatang dari dalam maupun luar

negeri. Salah satu pendatang yang cukup berpengaruh adalah pendatang dari Cina

yang membawa kepercayaan dan seni dari negerinya. Dalam sejarah diterangkan

bahwa Sunan Gunung Jati yang mengembangkan ajaran Islam di daerah Cirebon

menikah dengan seorang putrid Cina bernama Ong Tie. Istri belia ini sangat

menaruh perhatian pada bidang seni, khususnya keramik. Motif-motif pada

keramik yang dibawa dari negeri Cina ini akhirnya mempengaruhi motif-motif

batik hingga terjadi perpaduan antara kebudayaan Cirebon-Cina.

Salah satu motif yang paling terkenal dari daerah Cirebon adalah batik

Mega Mendung atau awan-awanan. Pada motif ini dapat dilihat baik dalam bentuk

maupun warnanya bergaya selera Cina. Motif mega mendung melambangkan

pembawa hujan yang dinanti-nantikan sebagai pembawa kesuburan, dan pemberi

kehidupan. Motif ini di dominasi dengan warna biru, mulai biru muda hingga biru

tua. Warna biru tua menggambarkan awan gelap yang mengandung air hujan,

pemberi penghidupan, sedangkan warna biru muda melambangkan semakin

cerahnya kehidupan.22

Gambar 4

Motif Batik Wahyu Tumurun

Sumber : www. motif+batik+wahyu tumurun&oq=motif+batik+wahyu tumurun

22

Dwi Prasetyo, op cit, hlm, 18.

Page 15: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

55

Batik dengan motif wahyu tumurun merupakan salah satu motif yang

sering dipakai. Motif ini banyak disukai karena keindahan pola dan filosofinya

yang mendalam. Kita dapat mengenali motif ini dengan mudah dari kekhususan

polanya. Pola mahkota terbang tampak lebih menonjol dengan tambahan motif

sepasang ayam atau burung yang berhadap-hadapan. Di dalam mahkota biasa

diberi isen bunga-bunga. Sebagai motif tambahan, ada yang membubuhkan

berbagai pola tumbuh-tumbuhan yang bersemi, atau dalam ragam batik lebih

dikenal dengan motif semen. Bisa juga dihiasai motif bunga yang bersebaran atau

truntum, motif ukel, sogan, juga granitan. Motif tambahan ini sebagai variasi

dalam motif utama wahyu tumurun.

Batik wahyu tumurun sudah dikenal sejak tahun 1480 di wilayah

Jogjakarta kemudian menyebar ke berbagai daerah. Dimasing-masing daerah

inilah motif wahyu tumurun mengalami perkembangan variasi motif. Di

Jogjakarta, motif burung yang biasa digunakan adalah burung merak. Burung

merak dianggap sebagai symbol lokal Jogjakarta yang menunjukkan asal motif

batik. Sedangkan di Solo penggantian burung merak dengan burung phoenix ini

dikarenakan adanya pengaruh budaya Cina yang saat itu berkembang di Solo.

Pola dalam motif batik wahyu tumurun memiliki makna serta filosofi

tertentu. Pola mahkota terbang yang menjadi motif utama menyimbolkan

kemuliaan. Filosofinya menggambarkan penghargaan agar para pemakainya

mendapat petunjuk, berkat, rahmat, dan anugerah yang berlimpah dari Tuhan

Yang Maha Kuasa. Pengharapan untuk mencapai keberhasilan dalam meraih cita-

cita, kedudukan ataupun pangkat. Sedangkan dalam hal khusus seperti

Page 16: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

56

pernikahan, motif ini menyiratkan berkah kehidupan lahir datin dalam kehidupan

berumah tangga, keharmonisan dan kebahagiaan yang langgeng dan terjaga

selama-lamanya. Dalamnya makna kehidupan rumah tangga inilah yang membuat

motif wahyu tumurun dipilih sebagai motif khusus yang sering dikenakan dalam

upacara pernikahan adat Jawa.23

Gambar 5

Motif Batik Truntum

Sumber : www. motif+batik+truntum&oq=motif+batik+truntum

Motif batik truntum merupakan symbol dari cinta yang bersemi kembali.

Menurut kisahnya, motif ini diciptakan oleh seorang Ratu Keraton Yogyakarta.

Sang Ratu yang selama ini dicintai dan dimanja oleh Raja, merasa dilupakan oleh

Raja yang telah mempunyai kekasih baru. Untuk mengisi waktu dan

menghilangkan kesedihan, Ratu pun mulai membatik. Secara tidak sadar Ratu

membuat motif berbentuk bintang-bintang dilangit yang kelam, yang selama ini

menemaninya dalam kesendirian. Ketekunan Ratu dalam membatik menarik

perhatian Raja yang kemudian mulai mendekati Ratu untuk melihat

pembatikannya. Sejak itu Raja selalu memantau perkembangan pembatikan Sang

Ratu, sedikit demi sedikit kasih sayang Raja terhadap Ratu tumbuh kembali.

23fitinline.com/article/read/keunikan- makna- filosofi- batik- klasik-

motif- wahyu-tumurun di akses pada tanggal 5 Maret 2015 jam 02.00 WIB.

Page 17: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

57

Berkat motif ini cinta Raja bersemi kembali atau tum-tum kembali, sehingga

motif ini diberi nama Truntum, sebagai lambang cinta Raja yang bersemi

kembali.24

Motif truntum bermakna cinta yang tumbuh kembali. Motif batik truntum

sebagai simbol cinta yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin lama semakin

terasa subur berkembang (tumaruntum). Karena maknanya, kain bermotif truntum

biasa dipakai oleh orang tua pengantin pada hari pernikahan. Harapannya adalah

agar cinta kasih yang tumaruntum ini akan menghinggapi kedua mempelai.

Kadang dimaknai pula bahwa orang tua berkewajiban untuk “menuntun” kedua

mempelai untuk memasuki kehidupan baru.25

Gambar 6.

Motif Batik Parang

Sumber : www. motif+batik+parang&oq=motif+batik+parang

Batik parang pertama kali digunakan secara ekslusif oleh bangsawan di

Jawa Tengah. Batik ini mempunyai beberapa bentuk yang mengandung arti

24

Dwi Prasetyo, op cit, hlm, 20. 25id.m.wikipedia.org/ wiki/ batik_truntum diakses pada tanggal 5 Maret

2015 Jam 02.00 WIB.

Page 18: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

58

tersendiri. Seperti “batuan kasar”, “pola pisau”, atau daun patah”. Desain batik

parang terdiri dari garis miring tipis yang bersegmen seperti pisau tersusun dalam

ikatan paralel secara diagonal. Batik parang biasanya diselingi dengan ikatan yang

lebih sempit dengan warna kontras yang lebih gelap yang berisi bagian motif yang

lain seperti garis memanjang yang disebut dengan mlinjon.26

Batik parang merupakan salah satu motif batik yang paling tua di

Indonesia. Parang berasal dari kata pereng yang berarti lereng. Perengan

menggambarkan sebuah garis menurun dari tinggi ke rendah secara diagonal.

Susunan motif S jalin menjalin tidak terputus melambangkan kesinambungan.

Bentuk dasar huruf S diambil dari ombak samudra yang menggambarkan

semangat yang tidak pernah padam. Batik ini merupakan batik asli Indonesia yang

sudah ada sejak zaman keratin Mataram Kartasura (Solo). Batik parang

mempunyai makna yang tinggi dan mempunyai nilai yang besar dalam

filosofinya. Batik motif dari Jawa ini adalah batik motif dasar yang paling tua.

Batik parang ini memiliki makna petuah untuk tidak pernah menyerah, ibarat

ombak laut yang tidak pernah berhenti bergerak.

Batik parang juga menggambarkan jalinan yang tidak pernah putus, baik

dalam arti upaya untuk memperbaiki diri, upaya memperjuangkan kesejahteraan,

maupun bentuk pertalian keluarga. Batik parang bahkan menggambarkan kain

yang belum rusak, baik dalam arti memperbaiki diri, kesejahteraan upaya mereka,

serta bentuk hubungan dimana batik parang dimasa lalu adalah hadiah yang mulia

untuk anak-anaknya. Dalam konteks ini, pola berisi dewan orang tua untuk

26

Dwi Prasetyo, op cit, hlm, 24.

Page 19: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

59

melanjutkan perjuangan parang dilanjutkan. Garis diagonal lurus melambangkan

penghormatan dan cita-cita, serta kesetiaan kepada nilai yang sebenarnya.

Dinamika dalam pola parang ini juga disebut ketangkasan, kewaspadaan dan

kontinuitas antara pekerja dengan pekerja lain. Batik parang biasanya digunakan

untuk acara pembukaan, misalnya Senopati yang ingin pergi berperang agar

pulang membawa kemenangan.27

Berbagai motif sudah banyak dibuat oleh

Banyak pembatik di Desa Girilayu. Namun belum ada motif batik yang

menunjukkan ciri dari batik Girilayu.28

d. Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang

membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri

menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai

tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi

penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi. Pemasaran adalah suatu

proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

menawarkan, dan menukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain.29

Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan

untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan

memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan

27

id.m.wikipedia.org/ wiki/ batik_parang diakses pada tanggal 5 Maret

2015 Jam 02.00 WIB. 28

Wawancara dengan Kalimatu sadiyah pada tanggal 18 Februari 2015. 29

Kotler, Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Implementasi,

dan Kontrol), (Jakarta: Prenhallindo, 1997), hlm, 5.

Page 20: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

60

pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan

manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang

menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan

harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang

(promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar.30

Hasil produksi batik di Girilayu sebagian besar adalah pesanan dari

pengusaha batik di luar wilayah Girilayu. Batik-batik yang sudah jadi tidak perlu

dipasarkan sendiri sehingga masyarakat pembatik di Girilayu lebih fokus dalam

hal produksi batik. Pembatik di Girilayu tidak mengurusi dalam hal promosi,

menetapkan harga, dan distribusi atas produk batik yang mereka hasilkan. Produk

batik yang dihasilkan oleh pembatik digirilayu masih sebatas sampai proses

pencantingan saja. Pemasaran hasil dari membatik tidak lagi diurusi oleh

pembatik Girilayu. Batik yang sudah jadi biasanya diambil sendiri oleh pihak

pemesan batik. Namun terkadang adapula dari pihak pemesan ingin agar batik-

batik yang sudah jadi dikirim langsung kepada pihak pemesan. Dalam proses

distribusi hasil batik, masyarakat pembatik di Desa Girilayu tidak banyak ikut

mengurusinya. Pihak pemesan sudah mengatur semua keperluan setelah proses

pencantingan dari para pembatik selesai. 31

Dalam hal promosi terkait dengan hasil batik masyarakat di Desa

Girilayu, tidak banyak ikut berperan. Promosi batik atas hasil batikan masyarakat

Girilayu masih sangat terbatas. Masyarakat umumnya tidak banyak mengetahui

30

id.m.wikipedia.org/wiki/pemasaran. diakses pada tanggal 8 Maret 2015

jam 03.00 WIB. 31

Wawancara dengan Umi Rahayu pada tanggal 17 Februari 2015.

Page 21: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

61

batik-batik hasil cantingan dari Desa Girilayu. Batik-batik yang dibuat oleh

masyarakat Desa Girilayu sebagian besar adalah pesanan dari pengusaha-

pengusaha batik diluar wilayah Desa Girilayu. Sebagian besar batik hasil dari

cantingan masyarakat Desa Girilayu, sedelah jadi dan siap dijual, tidak sedikit

yang menjual dengan menempelkan merek dari pihak pemesan sehingga nama

Desa Girilayu kurang banyak dikenal hasil batikannya oleh masyarakat umum di

luar Girilayu. Masyarakat pengrajin batik di Desa Girilayu masih bersifat pasif

dalam hal mempromosikan batik wilayah mereka sendiri. Pengrajin batik di Desa

Girilayu hanyalah berfokus untuk membuat cantingan batik dan belum banyak

yang mengusahakan untuk meningkatkan promosi atas hasil batikan mereka. 32

Pembatik di Desa Girilayu dalam memproses batik hanya sampai pada

tahap setengah jadi, belum dapat membuat batik secara jadi seperti kampung batik

laweyan di Solo. Hal tersebut terjadi karena masih rendahnya kualitas SDM dan

terbatasnya modal usaha. Setelah UNESCO pada tahun 2008 mengesahkan batik

sebagai warisan budaya Indonesia, batik kembali eksis dalam budaya Indonesia

dan pasarannya semakin diminati masyarakat. Banyak upaya untuk

mengembangkan indutri batik, tidak terkecuali di Girilayu. Banyaknya minat

masyarakat mendorong pemerintah untuk mendongkrak ekonomi daerah dengan

pengembangan kerajinan batik di Girilayu, sosialisasi dan bantuan banyak

diberikan untuk memajukan batik di Girilayu yang terkenal sangat halus.

Perhatian pemerintah Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Susilo

Bambang Yudhoyono terhadap batik cukup tinggi. Hari Batik Nasional secara

32

Wawancara dengan Siti Aisyah pada tanggal 18 Februari 2015.

Page 22: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

62

resmi ditetapkan pemerintah mulai tanggal 2 Oktober 2009. Penetapan ini

kemudian disusul dengan diterbitkannya Keputusan Presiden No. 33 Tahun 2009

tentang Hari Batik Nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada

tanggal 17 November 2009. Keputusan tersebut merupakan tindak lanjut dari

langkah United Nations Educational Scientific Cultural Organisation (UNESCO),

Badan Perserikatan Bangsa Bangsa yang mengurusi persoalan pendidikan dan

kebudayaan, menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya

Lisan dan Nonbendawi (Masterpeaces of the Oral and Intangible Heritage of

Humanity) milik Indonesia.

UNESCO mengakui bahwa Batik Indonesia mempunyai teknik dan

symbol budaya yang menjadi identitas rakyat Indonesia mulai dari lahir sampai

meninggal, bayi digendong dengan kain batik bercorak simbol yang membawa

keberuntungan, dan yang meninggal ditutup dengan kain batik. Pakaian dengan

corak sehari-hari dipakai secara rutin dalam kegiatan sehari-hari bahkan dalam

kegiatan bisnis dan akademis, sememtara itu berbagai corak tertentu lainnya

dipakai dalam upacara pernikahan, kehamilan, juga dalam kesenian wayang, dan

berbagai penampilan kesenian lainnya. Kain batik bahkan memainkan peran

utama dalam ritual tertentu.

Proses pengukuhan batik Indonesia berjalan cukup panjang. Berawal

pada 3 September 2008 yang kemudian diterima secara resmi oleh UNESCO pada

tanggal 9 Januari 2009. Tahap selanjutnya adalah pengujian tertutup oleh

UNESCO di paris pada tanggal 11 hingga 14 Mei 2009. Hingga akhisrnya pada

Jum‟at, 2 Oktober 2009, dalam konferensi warisan budaya dunia di Abu Dhabi,

Page 23: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

63

Uni Emirat Arab, 28 September-2 Oktober 2009, UNESCO mengeluarkan

keputusan bahwa batik adalah warisan budaya Indonesia. Sebelumnya sempat

terjadi sengketa hak cipta antara Pemerintah Indonesia dengan Malaysia.

Pengukuhan United Nations Educational scientific Cultural Organization

(UNESCO) terhadap batik Indonesia ke dalam daftar Representatif Budaya tak

benda warisan manusia merupakan pengukuhan internasional terhadap mata

budaya Indonesia. Dengan adanya pengukuhan tersebut, citra positif dan martabat

bangsa Indonesia akan meningkat di forum internasional serta menumbuhkan

kebanggaan dan kecintaan masyarakat terhadap kebudayaan

Indonesia.33

Pengukuhan dari UNESCO tentang batik sebagai warisan budaya

bangsa Indonesia memiliki dampak meningkatnya permintaan pesanan batik di

Desa Girilayu. Semakin meningkatnya popularitas batik tulis di lingkup Nasional

maupun masyarakat Internasional mendongkrak permintaan batik di Desa

Girilayu.34

e. Upah

Upah yang diperoleh oleh pengrajin batik di Girilayu sangat bervariatif

tergantung dari kehalusan karya batikan dari pembatik tersebut. Selain dilihat dari

hasilnya, besarnya upah dari membatik juga tergantung dari motif yang dibuat.

Apabila motif yang dipesan memiliki tingkat kerumitan yang lebih dan

membutuhkan waktu produksi yang agak lama, maka upah yang diperoleh pun

semakin besar. Sedangkan motif batik dengan tingkat kerumitan sedang, upah

33

Eka Wahyu Hariyadi, Industri Batik di Desa Sidomukti Kabupaten

Magetan Tahun 1960-2012, Skripsi, FSSR,2014, hlm, 65-66. 34

Wawancara dengan Kalimatu sadiyah pada tanggal 18 Februari 2015.

Page 24: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

64

yang di dapat oleh pengrajin pun juga tidak besar. Namun untuk mengerjakan

batik dengan motif rumit dengan motif biasa, pembatik di Girilayu lebih memilih

menggarap motif yang biasa. Hal tersebut dipertimbangkan atas waktu yang

dibutuhkan untuk membuat motif yang rumit butuh waktu agak lama, sedangkan

motif biasa tidak terlalu lama sehingga bisa menyelesaikan hasil batikan lebih

banyak.35

Untuk upah yang dihasilkan dari membatik dengan motif biasa berkisar

antara Rp. 100. 000,- sampai dengan Rp. 150. 000,- sedangkan untuk motif batik

yang rumit upah yang diperoleh berkisar antara Rp. 250. 000,- sampai dengan Rp.

350. 000,-. Untuk motif biasa waktu produksi yang dibutuhkan sekitar 5 sampai

dengan 7 hari, sedangkan untuk motif rumit membutuhkan waktu 10 sampai

dengan 30 hari waktu produksi. Hal tersebut menjadi pertimbangan bagi pengrajin

batik untuk memilih-milih pesanan mereka dengan pertimbangan waktu produksi.

Upah yang diperoleh dari membatik diberikan setelah batik tersebut selesai di

canting. 36

Waktu dalam pemberian upah berbeda-beda sesuai dengan aturan yang

dimiliki pihak pemesan. Biasanya ada yang memberikan DP terlebih dahulu, ada

yang membayar ketika batik sudah di canting selesai adapula yang memberikan

upah diawal dengan pertimbangan agar dapat digunakan untuk memenuhi

kebutuhan pengrajin sehari-hari. Biasanya pemesan yang memberikan upah di

awal pemesanan adalah pengusaha-pengusaha batik yang sudah menjadi

35

Wawancara dengan Umi Rahayu pada tanggal 17 Februari 2015 36

Wawancara dengan Eka pada tanggal 17 Februari 2015

Page 25: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

65

langganan tetap cukup lama. Sehingga mereka menyadari dengan memberikan

upah di awal dapat membantu kebutuhan sehari-hari pembatiknya.37

Dalam satu bulan biasanya pengrajin batik memperoleh uang sebesar Rp

600. 000,- sampai dengan Rp. 750 000,- tergantung dari kemampuan membatik

pengrajin itu sendiri. Penghasilan per bulan dari membatik dirasakan banyak

sekali manfaatnya, karena dapat mencukupi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.

Pemasukan dari usaha lain diluar aktivitas membatik dipakai untuk kebutuhan

jangka panjang semisal untuk menguliahkan anak mereka, untuk membeli motor,

untuk membangun rumah dan lain sebagainya. Upah dari membatik sangat

membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Girilayu.38

2. Perkembangan Industri batik Girilayu tahun 2010

a. Tenaga Kerja

Tahun 2010 mengenai tenaga kerja pembatik di Girilayu tidak banyak

mengalami perubahan. Mayoritas tenaga kerja yang mengerjakan batik adalah

ibu-ibu rumah tangga yang mencari pekerjaan sampingan untuk tambahan

pemasukan mereka. Tenaga kerja membatik di Girilayu berasal dari warga

masyarakat Girilayu sendiri. Tenaga kerja membatik di Girilayu adalah mayoritas

ibu-ibu rumah tangga yang tinggal di Girilayu. Mereka mengerjakan aktivitas

membatik di dalam rumah mereka sendiri-sendiri. Setelah adanya ketetapan dari

UNESCO mempengaruhi semangat dari pembatik di Girilayu. Meningkatnya

penghargaan masyarakat luas terhadap batik tulis semakin menambah pemasukan

dari pembatik di Girilayu. Batikan yang dihasilkannyanya pun semakin

37

Wawancara dengan Umi Rahayu pada tanggal 17 Februari 2015 38

Wawancara dengan Kasiyem pada tanggal 17 Februari 2015

Page 26: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

66

meningkat, tahun 2009 biasanya satu pengrajin menghasilkan batikan antara 4

sampai dengan 5 batik, setelah adanya peningkatan permintaan dari masyarakat

luas, tahun 2010 dalam satu bulan pengrajin batik mampu menghasilkan 5 sampai

6 batik tulis dengan motif yang tidak terlalu rumit.39

Tenaga kerja membatik memperoleh kemampuan membatik berdasarkan

atas apa yang sudah diajarkan oleh keluarga mereka sejak kecil. Kemampuan

yang sudah diajarkan secara turun temurun tersebut di manfaatkan oleh pengrajin

batik di Girilayu dalam meproduksi batik tulis. Belum ada pendidikan secara

formal terkait dengan keterampilan dalam membatik dari para pengrajin batik di

Girilayu. Pengetahuan dalam menghasilkan batik tulis yang diajarkan keluarga

mereka sebagai patokan dalam membatik. Tenaga kerja membatik di Girilayu

mayoritas adalah ibu-ibu rumah tangga yang sudah lama menghasilkan batik tulis.

Ketrampilan membatik sudah dimiliki mereka sejak kecil. Batik yang

dihasilkannya pun cenderung memiliki kualitas yang bagus.40

b. Alat

Peralatan yang digunakan untuk keperluan membatik pada tahun 2010

tidak mengalami perubahan. Sama halnya dengan taun 2009, peralatan yang

dipakai untuk membatik oleh pengrajin batik Girilayu adalah alat-alat batik seperti

umumnya yang dipakai oleh pengrajin batik di wilayah lain. Tidak ada peralatan

khusus yang dipakai oleh pembatik di Girilayu. Hasil batikan adalah berdasarkan

kreativitas dari pengrajin, dan tidak terlalu bergantung pada peralatan membatik

yang modern seperti canting elektronik. Canting elektronik memang sudah

39

Wawancara dengan Eka pada tanggal 17 Februari 2015 40

Wawancara dengan Umi Rahayu pada tanggal 17 Februari 2015

Page 27: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

67

dikenal oleh pengrajin batik di Girilayu dari tahun 2009, namun tidak banyak

yang menggunakan canting elektronik tersebut karena kurang terbiasa dan malah

dianggap membuat kaku dalam proses mencanting. Faktor kebiasaan menjadi

landasan utama terutama dalam hal penggunaan alat-alat membatik di Girilayu.

Kemampuan membatik oleh pengrajin di Girilayu diperoleh secara turun-temurun,

sehingga para pengrajin lebih cenderung menyukai menggunakan peralatan yang

sudah diajarkan oleh keluarga mereka sejak dulu.41

c. Motif

Motif batik yang dikerjakan di Girilayu tidak mengalami perubahan

karena motif-motif yang di buat adalah berdasarkan pesanan dari pihak pemesan.

Biasanya motif-motif yang dipesan adalah motif-motif pakem yang sudah ada

sejak dulu. Motif yang menunjukkan ciri dari batik Girilayu belum terlihat. Tahun

2010 tidak ada motif yang menunjukkan ciri khas dari batik Girilayu. Pihak

pemesan yang membuat batik di Girilayu memberikan contoh batik berupa

gambar, foto, bahkan berupa batik yang sudah jadi untuk di contoh dan dibuat

ulang.42

d. Pemasaran

Pemasaran dari hasil batik Girilayu pada tahun 2010 tidak banyak

mengalami perubahan. Hasil dari membatik pengrajin di Girilayu dipasarkan oleh

pengusaha-pengusaha batik di luar wilayah Girilayu berdasarkan atas pesanan

mereka. Peran pengrajin dalam pemasaran tidak begitu terlihat, Pengrajin

cenderung berfokus pada mencanting batik pesanan dari pelanggan-pelanggan

41

Wawancara dengan Hartati pada tanggal 18 Februari 2015 42

Wawancara dengan Eka pada tanggal 17 Februari 2015

Page 28: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

68

mereka. Penjualan langsung yang dilakukan oleh pengrajin sendiri tidaklah begitu

terlihat, sebagian besar hasil batik dipasarkan oleh pihak pemesan, misalnya

Danar Hadi, Batik Semar dan perusahaan-perusaan batik di luar wilayah Girilayu.

Pemasaran yang di dominasi oleh pengusaha-pengusaha batik di luar

Girilayu membawa keuntungan dan juga kerugian. Keuntungan yang diperoleh

adalah setiap batik yang dihasilkan oleh pengrajin batik di Girilayu langsung

dapat terjual sehingga dapat langsung memperoleh hasil, sedangkan kerugiannya

adalah harga batik yang diperoleh oleh para pengrajin batik atas hasil batikannya

tidak dapat maksimal jika dibandingkan mereka melakukan pemasaran sendiri dan

menjualnya sendiri. Kondisi seperti ini sudah terjadi sejak lama, sehingga sudah

terbentuk kebiasaan bahwa dengan membatik saja sudah memperoleh penghasilan

tanpa mau memikirkan sisi pemasaran atas batik yang dihasilkannya.43

e. Upah

Upah yang diperoleh oleh pengrajin batik di Girilayu sangat bervariatif

sama halnya dengan tahun-tahun sebelumnya. Upah berdasarkan atas hasil dari

batikan yang dihasilkan. Motif berpengaruh terhadap upah atau honor dari

membatik. Upah yang diperoleh di tahun 2010 mengalami peningkatan, karena

adanya peningkatan permintaan batik dari pengusaha-pengusaha batik yang

biasanya memesan batik di Girilayu. Peningkatan tersebut cukup member

keuntungan bagi pengrajin batik di Girilayu. Dengan semakin bertambahnya

pesanan maka akan bertambah pula upah yang diperoleh setiap bulannya. Untuk

besarnya upah dalam membatik tidak mengalami kenaikan, karena kenaikan upah

43

Wawancara dengan Rini Setyowati pada tanggal 18 Februari 2015

Page 29: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

69

dalam membatik disesuaikan berdasarkan atas halus dan tidaknya hasil batikan

yang dihasilkan. Ketika hasil dari batikan para pengrajin kualitasnya bagus, secara

otomatis mereka akan menaikkan biaya upah membatik mereka, tentunya atas

kesepakatan antara pengrajin dengan pihak pemesan. Tahun 2010 upah membatik

sama besarnya dengan upah di tahun 2009. Untuk upah yang dihasilkan dari

membatik dengan motif biasa berkisar antara Rp. 100. 000,- sampai dengan Rp.

150. 000,- sedangkan untuk motif batik yang rumit upah yang diperoleh berkisar

antara Rp. 250. 000,- sampai dengan Rp. 350. 000,-. Namun di tahun 2010 upah

yang dihasilkan oleh beberapa pembatik mengalami peningkatan karena naiknya

jumlah pesanan batik. Tidak ada data tertulis yang menyebutkan jumlah pesanan

batikan di Girilayu. Namun dengan adanya kenaikan permintaan dari pemesan

memberi keuntungan yang lebih jika di bandingkan dengan tahun sebelumnya. 44

3. Perkembangan Industri batik Girilayu tahun 2011

a. Tenaga Kerja

Tahun 2011 tenaga kerja membatik yang ada di wilayah Girilayu tidak

banyak mengalami perubahan dari tahun-tahun sebelumnya. Tenaga kerja yang

ada adalah ibu-ibu rumah tangga yang tinggal di wilayah Girilayu. Aktivitas

membatik menjadi kegiatan kerja sampingan untuk memberikan tambahan

pemasukan kepada keluarganya. Tenaga kerja yang adal di Girilayu dilihat dari

usianya sangatlah bervariatif, namun mayoritas adalah ibu-ibu rumah tangga yang

membuat batik di rumahnya masing-masing. Tidak ada tenaga kerja yang berasal

dari luar Girilayu, wilayah Girilayu yang sudah banyak tersedia tenaga kerja

44

Wawancara dengan Suginem pada tanggal 17 Februari 2015

Page 30: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

70

membatik mampu mencukupi pesanan dari pengusaha-pengusaha batik yang

memesankan batiknya di Girilayu. 45

b. Alat

Peralatan yang digunakan untuk membatik pada tahun 2011 tidak

mengalami perubahan seperti tahun-tahun sebelumnya. Canting yang digunakan

untuk membatik adalah canting-canting biasa dipakai oleh pembatik umumnya

diluar wilayah Girilayu. Peralatan-peralatan modern lainnya tidak dipakai di

Girilayu, semisal peralatan untuk memproduksi batik Printing. Peralatan yang

digunakan di Girilayu adalah peralatan-peralatan membatik untuk membuat batik

tulis, karena Girilayu dikenal lewat batik tulisnya. proses pembuatan batik

printing tidak ada di wilayah Girilayu.46

c. Motif

Motif batik yang dibuat di Girilayu tahun 2011 sama dengan motif batik

yang dibuat pada tahun-tahun sebelumnya. Motif batik yang dibuat di Girilayu

sepenuhnya adalah motif-motif batik berdasarkan atas pesanan dari pengusaha-

pengusaha batik yang memesankan batiknya di Girilayu. Biasanya motif-motif

batik yang dibuat di Girilayu adalah motif-motif batik pakem yang sudah ada.

Motif-motif diluar pakem juga di produksi di Girilayu, tergantung dari keinginan

dari pihak pemesan. Belum adanya motif khusus yang mencirikan batik Girilayu.

Pihak pemesan biasanya membawakan contoh baik berupa foto, gambar dari buku

maupun batik yang sudah ada untuk di jadikan contoh motifnya.47

45

Wawancara dengan Umi Rahayu pada tanggal 17 Februari 2015 46

Wawancara dengan Eka pada tanggal 17 Februari 2015 47

Wawancara dengan Lasmini pada tanggal 18 Februari 2015

Page 31: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

71

d. Pemasaran

Pemasaran hasil batik yang ada di Girilayu tidak mengalami perubahan

dengan tahun-tahun sebelumnya. Pengrajin batik cenderung berfokus pada proses

pembuatan batik dan kurang begitu memperhatikan proses pemasaran. Hal itu

terjadi karena batik-batik yang dibuat oleh pengrajin batik di Girilayu adalah

batik-batik pesanan dari pelanggan-pelanggan mereka masing-masing, sehingga

ketika batik sudah jadi, langsung di ambil oleh pihak pemesan. Produksi batik-

batik di Girilayu tidak sampai pada proses sampai jadi, kalaupun ada yang

membuat sampai jadi itu tidak banyak. Kebanyakan pihak pemesan hanya

memesan batiknya hanya sampai tahap pencantingan. Untuk pewarnaan sampai

tahap finishing tidak dikerjakan di Girilayu. Kondisi seperti itu membuat para

pengrajin tidak begitu memperhatikan proses pemasaran.48

e. Upah

Upah yang diperoleh dalam proses pembuatan batik oleh pengrain tidak

berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Upah yang di peroleh pengrajin sangat

dipengaruhi oleh kemampuan dari pengrajin itu sendiri dalam menghasilkan

kualitas batik yang halus. Kenaikan upah batik di Girilayu tidak ada yang

mengatur secara pastinya, sehingga antara pengrajin satu dengan pengrajin

lainnya berbeda dalam penentuan upah. Namun yang terjadi di Girilayu, karena

dari pihak pemesan adalah langganan yang sudah lama memesan batik di

Girilayu, upah yang diperoleh tersebut adalah berdasarkan kesepakatan antara

pihak pemesan dengan pengrajin pada waktu penyerahan contoh motif batik yang

48

Wawancara dengan Katmo pada tanggal 16 Februari 2015

Page 32: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

72

akan dibuat. Untuk upah yang dihasilkan dari membatik dengan motif biasa

berkisar antara Rp. 100. 000,- sampai dengan Rp. 150. 000,- sedangkan untuk

motif batik yang rumit upah yang diperoleh berkisar antara Rp. 250. 000,- sampai

dengan Rp. 350. 000,-.49

4. Perkembangan Industri Batik Girilayu tahun 2012

a. Tenaga Kerja

Tahun 2012 tenaga kerja membatik yang ada di wilayah Girilayu tidak

banyak mengalami perubahan dari tahun-tahun sebelumnya. Tenaga kerja yang

ada adalah ibu-ibu rumah tangga yang tinggal di wilayah Girilayu. Aktivitas

membatik menjadi kegiatan kerja sampingan untuk memberikan tambahan

pemasukan kepada keluarganya. Tenaga kerja yang ada di Girilayu dilihat dari

usianya sangatlah bervariatif, namun mayoritas adalah ibu-ibu rumah tangga yang

membuat batik di rumahnya masing-masing. Tidak ada tenaga kerja yang berasal

dari luar Girilayu, wilayah Girilayu yang sudah banyak tersedia tenaga kerja

membatik mampu mencukupi pesanan dari pengusaha-pengusaha batik yang

memesankan batiknya di Girilayu. 50

b. Alat

Peralatan yang digunakan untuk membatik pada tahun 2012 tidak

mengalami perubahan seperti tahun-tahun sebelumnya. Canting yang digunakan

untuk membatik adalah canting-canting biasa dipakai oleh pembatik umumnya

diluar wilayah Girilayu. Peralatan-peralatan modern lainnya tidak dipakai di

Girilayu, misalnya peralatan untuk memproduksi batik Printing. Peralatan yang

49

Wawancara dengan Eka pada tanggal 17 Februari 2015 50

Wawancara dengan Siti Aisyah pada tanggal 18 Februari 2015

Page 33: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

73

digunakan di Girilayu adalah peralatan-peralatan membatik untuk membuat batik

tulis, karena Girilayu dikenal lewat batik tulisnya. Proses pembuatan batik

printing tidak ada di wilayah Girilayu.51

c. Motif

Motif batik yang dibuat di Girilayu tahun 2012 sama dengan motif batik

yang dibuat pada tahun-tahun sebelumnya. Motif batik yang dibuat di Girilayu

sepenuhnya adalah motif-motif batik berdasarkan atas pesanan dari pengusaha-

pengusaha batik yang memesankan batiknya di Girilayu. Biasanya motif-motif

batik yang dibuat di Girilayu adalah motif-motif batik pakem yang sudah ada.

Motif-motif di luar pakem juga diproduksi di Girilayu, tergantung dari keinginan

dari pihak pemesan. Belum adanya motif khusus yang mencirikan batik Girilayu.

Pihak pemesan biasanya membawakan contoh baik berupa foto, gambar dari buku

maupun batik yang sudah ada untuk dijadikan contoh motifnya.52

d. Pemasaran

Tahun 2012 pemasaran hasil batik yang ada di Girilayu tidak mengalami

perubahan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pengrajin batik cenderung berfokus

pada proses pembuatan batik dan kurang begitu memperhatikan proses

pemasaran. Hal itu terjadi karena batik-batik yang dibuat doleh pengrajin batik di

Girilayu adalah batik-batik pesanan dari pelanggan-pelanggan mereka masing-

masing, sehingga ketika batik sudah jadi, langsung diambil oleh pihak pemesan.

Produksi batik-batik di Girilayu tidak sampai pada proses sampai jadi, kalaupun

ada yang membuat sampai jadi itu tidak banyak. Kebanyakan pihak pemesan

51

Wawancara dengan Katmo pada tanggal 16 Februari 2015 52

Wawancara dengan Eka pada tanggal 17 Februari 2015

Page 34: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

74

hanya memesan batiknya sampai tahap pencantingan. Untuk pewarnaan sampai

tahap finishing tidak dikerjakan di Girilayu. Kondisi seperti itu membuat para

pengrajin tidak begitu memperhatikan proses pemasaran.53

e. Upah

Tahun 2012 upah yang diperoleh dalam proses pembuatan batik oleh

pengrajin tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Upah yang di peroleh

pengrajin sangat dipengaruhi oleh kemampuan dari pengrajin itu sendiri dalam

menghasilkan kualitas batik yang halus. Kenaikan upah batik di Girilayu tidak ada

yang mengatur secara pastinya, sehingga antara pengrajin satu dengan pengrajin

lainnya berbeda dalam penentuan upah. Namun yang terjadi di Girilayu, karena

dari pihak pemesan adalah langganan yang sudah lama memesan batik di

Girilayu, upah yang diperoleh tersebut adalah berdasarkan kesepakatan antara

pihak pemesan dengan pengrajin pada waktu penyerahan contoh motif batik yang

akan dibuat. Untuk upah yang dihasilkan dari membatik dengan motif biasa

berkisar antara Rp. 100. 000,- sampai dengan Rp. 150. 000,- sedangkan untuk

motif batik yang rumit upah yang diperoleh berkisar antara Rp. 250. 000,- sampai

dengan Rp. 350. 000,-.54

5. Perkembangan Industri Batik Girilayu Tahun 2013

Setelah UNESCO mengesahkan batik sebagai warisan budaya Indonesia,

batik kembali eksis dalam budaya Indonesia dan pasarannya semakin diminati

masyarakat. Banyak upaya untuk mengembangkan indutri batik, tidak terkecuali

di Girilayu. Banyaknya minat masyarakat mendorong pemerintah untuk

53

Wawancara dengan Katmo pada tanggal 16 Februari 2015 54

Wawancara dengan Eka pada tanggal 17 Februari 2015

Page 35: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

75

mendongkrak ekonomi daerah dengan pengembangan kerajinan batik di Girilayu,

sosialisasi dan bantuan banyak diberikan untuk memajukan batik di Girilayu yang

terkenal sangat halus. Upaya pengembangan batik Girilayu juga banyak

dikembangkan, berdirinya koperasi vokasi desa, yaitu koperasi milik desa

Girilayu yang mengelola hasil batik serta pemasaran batik Girilayu yang di bentuk

pada tahun 2013, meskipun baru dibentuk, koperasi vokasi tersebut merupakan

tonggak kemajuan desa Girilayu dalam seni kerajinan batik.

Batik merupakan warisan dari nenek moyang yang telah berkembang

sejalan dengan proses waktu, ada kalanya industrinya mengalami pasang surut.

Untuk itu dilakukan usaha-usaha dalam mengembangkan dan melestarikannya

agar tidak begitu saja tertelan budaya bangsa lain. Pemerintah Karanganyar

mempunyai rencana pembangunan jangka panjang. Maksud dari Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Menengah (RPJM) ialah menyediakan sebuah

dokumen perencanaan komprehensif 5 (lima) tahunan yang akan digunakan dalam

rencana kerja daerah sesuai dengan ketentuan daerah dengan ketentuan undang-

undang nomor 17 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional

dan undang-undang no 32 tahun 2004 tentang pembangunan daerah.55

a. Tenaga Kerja

Jumlah pengrajin di Girilayu tidak diketahui berapa banyak, karena tidak

ada data tertulis. Berdasarkan wawancara dapat diketahui bahwa jumlah pengrajin

batik di Girilayu mengalami peningkatan jumlah. Hal tersebut didorong dengan

55

Endang Widyastuty, Dkk, Laporan Pengembangan Seni Kerajinan

Batik Girilayu Menuju Ekonomi Kreatif Untuk Memberdayakan Dan Mendukung

Pengembangan Pariwisata Karanganyar, (Surakarta: LPPM UNS, 2012), hlm.

52.

Page 36: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

76

adanya dukungan dari pemerintah terkait dengan pembuatan Desa Vokasi

Girilayu. Dengan dibentuknya Desa Vokasi secara tidak langsung meningkatkan

minat pembatik untuk tetap meningkatkan produktivitas mereka. Berbeda dengan

tahun-tahun sebelum adanya Desa Vokasi, pengrajin batik di Girilayu merasa

kurang mendapatkan perhatian dari pihak pemerintah daerah.56

Meningkatnya jumlah tenaga kerja membatik tersebut semakin

meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Girilayu. Dengan adanya pengakuan

dari dunia Internasional terkait dengan batik sebagai warisan Indonesia semakin

menambah antusiasme masyarakat umum untuk mencintai batik. Terjadinya

peningkatan jumlah pesanan batik di Girilayu akibat pengakuan dari UNESCO

tersebut semakin menambah semangat masyarakat pengrajin batik di Girilayu

untuk selalu berusaha sebagai penghasil batik.57

b. Alat

Peralatan yang digunakan untuk keperluan membatik tidak berbeda dengan

tahun-tahun sebelumnya. Sebelumnya dari pihak pengurus Desa Vokasi sempat

membuat batik printing, namun tidak di produksi oleh pengrajin batik lainnya.

Karena pengrajin batik lainnya menyadari bahwa wilayah batik Girilayu terkenal

karena hasil batik tulisnya yang halus. Peralatan – peralatan yang digunakan

masih seperti tahun-tahun sebelumnya. untuk canthing yang digunakannya pun

masih canthing manual, walaupun seiring dengan perkembangan jaman sudah ada

chanting elektronik dengan menggunakan listrik.58

56

Wawancara dengan Slamet pada tanggal 16 Februari 2015 57

Wawancara dengan Eka pada tanggal 17 Februari 2015 58

Wawancara dengan Waliyah pada tanggal 17 Februari 2015

Page 37: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

77

Pengrajin batik di Girilayu sudah menganggap bahwa batik merupakan

bagian dari kehidupan mereka. Dengan menggunakan peralatan seadanya yang

sudah diajarkan oleh keluarganya secara turun temurun sudah dianggapnya cukup.

Pengrajin-pengrajin batik di Girilayu tidak terlalu bergantung pada alat-alat yang

modern dalam membuat batik tulis. Mereka lebih senang menggunakan peralatan

yang sudah biasanya mereka gunakan untuk membatik. Adanya Desa Vokasi,

sudah mulai ada pelatihan-pelatihan mengenai pengenalan alat-alat modern dalam

proses produksi batik, namun masyarakat pengrajin batik di Girilayu lebih merasa

mantap menggunakan cara-cara dan alat-alat yang sudah diajarkan oleh keluarga

mereka secara turun temurun. 59

c. Motif

Sebelum adanya Desa Vokasi Motif batik yang dibuat di Girilayu tidak

berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Motif yang dibuat adalah berdasarkan

pesanan dari pengusaha-pengusaha batik yang menyetor sample gambar ataupun

desain. Selain itu batik dengan motif pakem juga dibuat di Girilayu seperti motif

mega mendung, truntum, kawung, parang, wahyu tumurun, sidomukti dan

sebagainya.. Motif yang menunjukkan ciri dari identitas Girilayu belum ada.

Semua motif batik yang dibuat adalah berdasarkan pesanan baik motif pakem

ataupun motif diluar pakem yang ada.60

Ditinjau dari segi motifnya ada dua jenis

batik, yaitu batik tradisional dan batik modern. Batik tradisional adalah jenis batik

yang motif dan gayanya terikat pada suatu aturan dan isen-isen tertentu, seperti

motif sidomukti, sidoluhur, parang rusak, dan sebagainya. Batik modern adalah

59

Wawancara dengan Harni pada tanggal 17 Februari 2015 60

Wawancara dengan Eka pada tanggal 17 Februari 2015

Page 38: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

78

semua jenis batik yang telah menyimpang dari ikatan yang sudah menjadi tradisi

tersebut.61

Setelah adanya Desa Vokasi masyarakat pengrajin batik di Girilayu

Memperoleh penyuluhan tentang cara-cara pembuatan batik dan motif-motif batik

kreasi baru. Hal tersebut meningkatkan ketrampilan pengrajin batik di Girilayu

untuk lebih dapat menciptakan motif-motif baru diluar pakem untuk menjawab

perkembangan jaman. Namun tidak terlepas dari citra yang sudah dibentuk oleh

masyarakat pengrajin batik di Girilayu dalam hal halusnya pengerjaan motif batik

Pakem. Hal tersebut menjadi keuntungan tersendiri atas hasil batik yang

dihasilkan di Girilayu dalam hal pemasaran.62

d. Pemasaran

Setelah adanya pengakuan dari UNESCO terkait dengan peranan batik di

Indonesia, wilayah Desa Girilayu memperoleh dampak positif dari pengukuhan

tersebut. Peranan pengrajin batik di Indonesia mulai terangkat keberadaannya.

Pemerintah pusat maupun daerah mulai memberikan apresiasi untuk peningkatan

kondisi pengrajin batik di wilayahnya. Selain itu banyak akademisi yang mulai

giat meneliti tentang eksistensi pengrajin batik di Desa Girilayu. Dalam penelitian

yang diadakan oleh tim peneliti dari Institute Seni Indonesia (ISI) Surakarta pada

tahun 2013 dengan topik kegiatan desain wayang pada batik rakyat Eks-

61

Susanto SK, Sewan, Batik Modern, (Yogyakarta: Balai Penelitian

Batik dan Kerajinan, 1975). 62

Wawancara dengan Erna pada tanggal 5 Maret 2015

Page 39: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

79

Karesidenan Surakarta sebagai sumber ide pendampingan usaha kecil berbasis

pendidikan karakter untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.63

Penelitian tersebut bertujuan untuk mensosialisasikan batik rakyat eks-

Karesidenan Surakarta kepada masyarakat. Selain beberapa hasil batik rakyat

yang telah menjadi corak khas wilayah, juga akan disosialisasikan hasil inovasi

motif batik rakyat, yaitu batik wayang dengan setting batik rakyat. Batik wayang

rakyat ini dapat diproduksi dalam bentuk batik tulis, batik cap, batik printing,

ataupun batik kombinasi antara tulis dan cap ataupun tulis dan printing.

Menumbuhkan pemasaran batik rakyat dalam skala wilayah Kabupaten ataupun

lintas Kabupaten. Hal ini dapat ditempuh dengan cara mempubikasikan sentra-

sentra batik rakyat dalam bentuk leaflet, buku, dan website. Para pembatik rakyat

diberikan spirit untuk dapat memasarkan hasil-hasil batik mereka. 64

Hasil penelitian tersebut menghasilkan buku panduan wisata kampung

batik rakyat eks karesidenan Surakarta termasuk wilayah Desa Girilayu. Dengan

adanya buku panduan tersebut informasi-informasi tentang hasil batik di Desa

Girilayu dapat diketahui oleh masyarakat di luar Karesidenan Surakarta maupun

masyarakat umum lainnya. Penelitian tersebut juga menerbitkan artikel ilmiah

dalam jurnal nasional. Pengaruh positif dirasakan dengan adanya penelitian

tersebut. Wilayah Desa Batik di Girilayu kini mulai dikenal oleh masyarakat luas.

Peranan akademisi dalam mendongkrak promosi atas hasil kreativitas masyarakat

63

Wawancara dengan Eka pada tanggal 17 Februari 2015. 64

Dr. Sugeng Nugroho, Desain Wayang Pada Batik Rakyat Eks-

Karesidenan Surakarta Sebagai Sumber Ide Pendampingan Usaha Kecil Berbasis

Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat, ISI

Surakarta, 2013, hlm. 14.

Page 40: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

80

di Girilayu berupa batik dirasakan keuntungannya. Dengan penerbitan buku

panduan wisata batik eks-Karesidenan Surakarta dapat mengenalkan batik

Girilayu kepada khalayak ramai. 65

e. Upah

Seiring dengan meningkatnya skill dari pengrajin batik generasi baru di

Girilayu meningkatkan jumlah upah yang diperoleh oleh para pengrajin. Adanya

keperdulian pemerintah dalam pembentukan Desa Vokasi memberikan pelatihan-

pelatihan bagi pengrajin batik. Hal tersebut membawa pengaruh terhadap

pengrajin batik yang generasi muda dalam peningkatan skill mereka dalam

membatik, karena mereka memperoleh pelatihan secara rutin. Untuk pengrajin

batik yang usia membatik sudah puluhan tahun dalam skill tidak banyak terbantu

oleh adanya pelatihan yang diadakan oleh Desa Vokasi. Hal tersebut dikarenakan

hasil dari batikan pengrajin batik yang sudah berpengalaman sangatlah halus dan

bagus sehingga tidak perlu lagi mendapatkan pelatihan dalam skill membatik.66

Upah yang diperoleh jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya

mengalami peningkatan jumlah. Upah setiap menggarap batik dengan motif tidak

begitu rumit berkisar antara Rp. 200. 000,- sampai dengan Rp. 300. 000,-, untuk

batik dengan motif yang rumit berkisar antara Rp. 400. 000,- sampai dengan Rp.

500, 000,-. Peningkatan upah dalam membatik tersebut membawa keuntungan

bagi pengrajin batik di Girilayu. Adanya kenaikan upah tersebut dipengaruhi oleh

patokan harga yang diberikan pihak pemesan yang berkoordinasi dengan pengepul

batik di Girilayu. Untuk kesepakatan harga bersama antara semua pihak pengrajin

65

Wawancara dengan Sugiarto pada tanggal 16 Februari 2015. 66

Wawancara dengan Eka pada tanggal 17 Februari 2015.

Page 41: BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU … · 2019-08-01 · 41 BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009-2013 A. Sekilas

81

belumlah ada. Hal tersebut karena ukuran skill pengrajin batik di Girilayu

berbeda-beda, bahkan ada pengrajin batik yang memiliki patokan harga sendiri

karena memiliki skill membatik yang bagus.67

67

Wawancara dengan Sugiarto pada tanggal 16 Februari 2015.