Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
15
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum Organisasi
Didalam ini penulis akan membahas tinjauan umum organisasi diantaranya
mengenai sejarah dan perkembangan singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan,
struktur organisasi divisi finance director PT Sepatu Bata,Tbk., kegiatan usaha divisi
administrasi di PT Sepatu Bata,Tbk., data laporan praktek kerja lapangan, bidang
praktek yang dilakukan, hasil perumusan masalah, prosedur pelaksanaan perjanjian
sewa-menyewa ruko pada PT Sepatu Bata,Tbk., kendala dalam pelaksanaan
perjanjian kontrak sewa-menyewa pada PT Sepatu Bata,Tbk., cara mengatasi kendala
dalam pelaksanaan perjanjian kontrak sewa-menyewa pada PT Sepatu Bata,Tbk.
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Singkat Perusahaan
Pendirian perusahaan PT Sepatu Bata,Tbk berawal dari rencana tiga
saudara yang bermarga Bata untuk membangun suatu perusahaan sepatu pada tahun
1984. Dengan modal awal yang berasal dari warisan keluarga, ketiga saudara ini
membangun perusahaan sepatu yang diberi nama Bata bertempat di kota tepi sungai
kecil Zlin, Cekoslowakia.
Pada tahun 1904, Bata memperkenalkan produksi mekanisasi dan massal
untuk sepatu dan menciptakan "Batovka", sepatu kelas pekerja yangsederhana dan
gaya, namun ringan dan terjangkau. Nama Bata cepat menjadi identik dengan kualitas
dan nilai, dan hanya dalam waktu dua dekade bata menjual 2 juta pasang sepatu per
tahun.Sepanjang awal tahun 1900-an, bahkan saat perang dunia, bata terus
16
berkembang. Pada tahun 1931 ia mulai membangun pabrik,di kota-kota luar
Cekoslowakia.
PT. Sepatu Bata Tbk Indonesia didirikan di Indonesia pada tanggal 15
Oktober 1931. Pabrik utama dari PT. Sepatu Bata Tbk Indonesia terletak di Kalibata,
Jakarta Selatan. Pabrik ini memiliki beberapa departemen produksi yang masing-
masing departemennya memiliki gedung atau pabrik yang berbeda-beda tapi tetap
dalam satu lingkup yang sama.
Berikut ini adalah sejarah singkat PT. Sepatu Bata,Tbk di Indonesia. :
1. 1931, didirikan di Indonesia.
2. 1940, pabrik pertama di Jakarta mulai beroperasi.
3. 1982, terdaftar di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia).
4. 1994, pabrik di Purwakarta selesai dibangun.
5. 2004, mendapatkan lisensi untuk melakukan impor dan distribusi.
6. 2008, melakukan relokasi pabrik ke Purwakarta.
7. 2008, membeli gedung baru sebagai kantor Administrasi dan Pemasaran di Jl.
R.A. Kartini Kav. 28, Cilandak, Jakarta Selatan.
8. 2009, melakukan relokasi Pusat Distribusi ke Purwakarta.
9. 2009, pembukaan toko Bata terbesar dan terbaik di Indonesia yg berlokasi di
Mall Artha Gading.
10. 2010, melakukan relokasi toko tertua Kalibata ke Kalibata Residence.
17
Dalam organisasi atau perusahaan tentu saja membutuhkan visi dan misi untuk
mengembangkan serta mencapai tujuan perusahaan, yaitu:
Visi
1. Memperkuat posisi bata sebagai pemimpin bisnis alas kaki di Indonesia dan
meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka pendek dan jangka
panjang.
2. Menjadikan bata sebagai tempat yang mudah dan nyaman serta
menyenangkan untuk berbelanja denga harga yang terjangkau untuk
konsumen.
3. Menjadikan bata sebagai produk sepatu pilihan utama bagi konsumen dengan
cara menawarkan gaya yang memberikan inspirasi kepada konsumen-
konsumen yang relevan bagi kehidupan mereka sesuai dengan daya beli
mereka.
Misi
Untuk sukses sebagai organisasi dunia yang paling dinamis, fleksibel, dan
mengerti kondisi pasar alas kaki sebagai bisnis utamanya.
18
3.1.2. Struktur dan Tata kerja Organisasi
Dalam sebuah perusahaan, struktur organisasi sangat berperan penting
pembagian kegiatan kerja, dimaksudkan untuk merumuskan tugas pokok dan
bertanggung jawab yang berbagi dalam bagian divisi atau departemen. Dengan
struktur organisasi yang baik, maka akan mempermudahkan dalam mengerjakan
tugas-tugas atau bagian-bagian yang sudah ditentukan.
Sumber: Bagian Human Resoures Manager PT Sepatu Bata,Tbk
Gambar III.1. Stuktur divisi Finance Director
Finance Director
Chief Accountant
Finance Controller
Accountant Manager
Tax Manager
M.I.S Manager
Internal Audit
Corporate Secretary
19
Tata Kerja :
1. Finance Director
Bertanggung jawab terhadap divisi akunting, keuangan, MIS (IT), dan Impor.
Direktur keuangan bertanggung jawab dalam merencanakan, mengelola,
mengendalikan dana perusahaan sehingga dapat memenuhi semua kebutuhan
perusahaan dan mengelolanya dengan baik.
2. Chief Accountant
Bertanggung jawab untuk mengelola aktivitas akutansi dalam perusahaan.
3. Finance Controller
Dapat mengontrol seluruh pengeluaran perusahaan.
4. Accoutant Manager
Menyajikan laporan keuangan tahunan, semester, dan triwulan perusahaan untuk
kepentingan pengambilan keputusan oleh manajemen.
5. Tax Manager
Mengurangi jumlah atau total pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak secara
legal.
6. M.I.S Manager (Management Information System)
Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok
jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
7. Internal Audit
Melaksanakan audit keuangan perusahaan, melaporkan kepada manajemen bila
ada penyimpangan dalam setiap sistem prosedur.
20
8. Corporate Secretary
Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan
pemodal yang berkaitan dengan kondisi emiten atau perusahaan publik.
3.1.3. Kegiatan Usaha divisi Administrasi di PT Sepatu Bata,Tbk
1. Tempat Usaha Pengecer
a. Tempat Usaha Pengecer adalah sebagaimana ditentukan dalam perjanjian dan
Pengecer tidak diizinkan untuk mengelola lebih dari satu tempat, kecuali atas
persetujuan tertulis dari perseroan.
b. Tempat Usaha Pengecer adalah milik perseroan dan dengan demikian perseroan
dapat setiap waktu dengan pemberitahuan tertulis kepada pengecer menunjuk
tempat lain sebagai pengganti tempat usaha pengecer.
c. Pengecer bertanggung jawab sepenuhnya atas setiap pembayaran pajak dan
pendapatan lainnya yang timbul sehubungan dengan penjualan produk dari
pengecer kepadakonsumen termasuk namun tidak terbatas pada pajak
pendapatan, pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak lainnya yang diatur
berdasarkan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di republik
indonesia. setiap penurunan atau kenaikan harga produk sebagaimana
disebutkan dalam surat edaran perseroan (jika dilakukan) akan diperhitungkan
sebagai potongan harga atau pengurang potongan harga dalam faktur pajak
bulan berikutnya yang akan dikeluarkan oleh perseroan.
Setelah menerima pemberitahuan tersebut di atas sebagaimana diatur dalam
poin B, pengecer wajib pada hari kerja yang sama:
21
1) Mengosongkan tempat usaha pengecer dan menyerahkan kembali tempat
usaha pengecer sebelumnya dan perlengkapan serta persediaan kepada
perseroan dalam keadaan bersih dan dalam keadaan baik;
2) Menempatitempat usaha pengecer yang baru sesuai yang ditunjuk oleh
perseroan tersebut semata-mata untuk menjalankan kegiatan usahanya
sebagai pengecer produk.
d. Pengecer atas biayanya sendiri berkewajiban untuk:
1) Memelihara dan menjaga tempat usaha pengecer dan perlengkapan dalam
keadaan bersih dan dalam keadaan baik. Perseroan akan mengganti atau
memperbaiki setiap perlengkapan dan peralatan yang rusak yang
disebabkan oleh kelalaian pengecer (kelalaian setiapkaryawan atau staf
pengecer) atau yang disebabkan oleh kesengajaan pengecer (kesengajaan
setiap karyawan atau staf pengecer), dalam hal ini pengecer setuju bahwa
setiap biaya yang dikeluarkan oleh perseroan akan dibebankan kepada
pengecer.
2) Mengetahui dan memperhatikan serta mematuhi semua peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan semua peraturan serta persyaratan
yang diberlakukan terhadap tenant oleh pengelola gedung di mana tempat
usaha pengecer berada, termasuk tetapi tidak terbatas pada semua
peraturan, norma dan persyaratan berkenaan dengan kesehatan,
keselamatan (termasuk pengendalian dan pencegahan kebakaran), setiap
kelalaian pengecer dalam mematuhi setiap peraturan, norma dan
persyaratan tersebut menjadi tanggung jawab pengecer.
22
2. Jam Buka (Jam Operasional) tempat usaha pengecer
Pengecer membuka tempat usaha pengecer untuk kegiatan usahanya selama 7
(tujuh) hari dalam seminggu sejak pukul 10.00 AM. sampai dengan pukul 22.00
PM (waktu setempat sesuai dengan lokasi tempat usaha pengecer).
3. Penggunaan dan Disain Tempat Usaha Pengecer
tempat usaha pengecer hanya dipergunakan untuk penjualan produk perseroan.
disainatau tata letak tempat usaha pengecer akan ditentukan oleh perseroan dari
waktu ke waktu.
Tanpa persetujuan tertulis dari manajer renovasi, pengecer dilarang mengubah
tempat usaha pengecer atau desain atau tata letak tempat usaha pengecer dan
mengubah atau memindahkan setiap perlengkapan, kecuali perubahan atau
pemindahan dilakukan sesuai dengan desain dan tata letak standar sebagaimana
ditetapkan oleh perseroan:
a. Membawa ke dalam atau memasang apapun dalam atau pada tempat usaha
pengecer kecuali barang-barang pribadi seperti makanan, minuman, dan
bahan habis pakai lainnya yang dibutuhkan selama jam buka tempat usaha
pengecer oleh pengecer atau pegawai pengecer;
b. Mengubah atau merusak instalasi listrik, pipa air, instalasi penyejuk udara
(AC), saluran, alat penyiram, sirene asap atau instalasi atau peralatan lainnya
di dalam atau pada tempat usaha pengecer;
c. Menggunakan tempat usaha pengecer untuk kepentingan pribadi tanpa
sepengetahuan perseroan;
23
d. menggunakan Tempat Usaha Pengecer untuk menjual barang lain selain
Produk Perseroan; dan tinggal, menginap atau menetap di dalam tempat usaha
pengecer.
e. tinggal, menginap atau menetap di dalam tempat usaha pengecer.
4. Kegiatan selama di tempat usaha pengecer
a. Kehadiran Pengecer
Pengecer wajib hadir di tempat usaha pengecer pada setiap waktu operasional
dan pengecer hanya dapat meninggalkan tempat usaha pengecer jika terdapat
wakil pengecer yang telah memahami atau mengetahui SOP ini.
b. Bahan Promosi
1) Pengecer wajib menampilkan bahan-bahan promosi yang disediakan oleh
Perseroan secara tepat waktu, mematuhi arahan yang dikirim tentang
bagaimana atau kapan dan dimana menampilkan bahan-bahan promosi
tersebut;
2) Pengecer dilarang mengembangkan bahan promosi lainnya atau
menjalankan inisiatif sendiri tanpa sepengetahuan dan persetujuan tertulis
dari perseroan.
3) Pengecer diperkenankan hanya menggunakan papan tanda toko atau tanda
lainnya yang disediakan oleh perseroan.
c. Pemajangan Produk
1) Pengecer wajib memastikan bahwa Produk dipajang untuk dijual didalam
tempat usaha pengecer sesuai dengan arahan yang diberikan oleh
perseroan. Produk yang dipajang harus dibersihkan secara rutin dan dijaga
24
dalam keadaan layak untuk dipajang kepada konsumen yang datang ke
tempat usaha pengecer.
2) Pengecer tidak diizinkan memindahkan produk dari tempat usaha pengecer
tanpa persetujuan tertulis dari perseroan. apabila pengecer diketahui atau
terbukti menjual produk perseroan diluar tempat usaha pengecer tanpa
adanya persetujuan tertulis dari perseroan, maka perseroan akan
memberikan surat peringatan tertulis kepada pengecer atau pemutusan
perjanjian apabila pengecer lalai mematuhi atau tidak melaksanakan syarat
dan ketentuan dari perseroan.
5. Karyawan pengecer yang dipekerjakan pada tempat usaha pengecer
Pengecer wajib mempekerjakan dengan biaya sendiri, staf yang diperlukan untuk
membantu menjalankan penjualan produk dan memastikan pengawasan produk
dan persediaan berjalan dengan baik di dalam tempat usaha pengecer. Pengecer
wajib memenuhi jumlah staf yang ditentukan oleh perseroan tersebut untuk
menjalankan usahanya sebagai pengecer produk pada tempat usaha pengecer,
maka perseroan memiliki hak untuk mengurangi diskon atau mengakhiri
perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.2 (b) Perjanjian.
6. Sistem pembayaran oleh konsumen
Pengecer wajib memastikan agar pembelian produk oleh konsumen dilakukan
dalam bentuk tunai atau menggunakan kartu kredit atau debit. Jika penjualan
dilakukan dengan menggunakan kartu kredit atau debit, pengecer akan
memastikan seluruh transaksi-transaksi tersebut disetujui sebelumnya oleh bank
25
yang dimaksud dan pengecer akan menyerahkan kepada perseroan bukti-bukti atas
otorisasi dari bank yang dimaksud atas setiap transaksi yang telah dilakukan.
7. Peristiwa pada tempat usaha pengecer
Bilamana terjadi kebakaran, pembongkaran oleh pencuri, pencurian, kerugian
yang diderita oleh pihak ketiga atau kerusakan yang dengan jalan apapun juga bisa
mendatangkan akibat buruk pada perseroan, persediaan maupun isi tempat usaha
pengecer lainnya, pengecer dengan segera wajib (dalam waktu 24 jam):
a. Melaporkan peristiwa kepada instansi yang berwenang maupun pihak berwajib
setempat dan menjaga keutuhan segala bukti yang tersedia sampai selesainya
pengusutan tentang peristiwa tersebut oleh pihak yang berwenang;
b. Menyelidiki peristiwa tersebut lalu menentukan sejauh mungkin jumlah
kerugian maupun kerusakan yang diderita;
c. Memastikan bahwa tempat usaha pengecer yang ditempati oleh pengecer tetap
dalam keadaan seperti pada saat api dipadamkan, pembongkaran oleh pencuri
maupun pencurian itu dilakukan ataupun kehilangan atau kerugian, kerusakan
itu dialami sampai datangnya wakil perseroan atau petunjuk tertulis lainnya dari
perseroan;
d. Mengganti kerugian baik kepada pengelola maupun konsumen jika salah satu
peristiwa tersebut di atas terjadi atas kelalaian atau kesalahan pengecer dan
karyawan pengecer.
8. Pengembangan usaha
Pengecer wajib turut serta dalam setiap pelatihan yang diselenggarakan oleh
perseroan.
26
9. Pelaporan
Pengecer wajib menyerahkan kepada perseroan informasi yang diminta secara
teratur atau pada saat diminta dengan memenuhi rincian yang diminta, memastikan
kualitas dan ketepatan pelaporan dan berpegang pada tenggat waktu yang
diberikan.
Pengecer akan melaporkan hasil penjualan (DPP dan DPK) setiap 2 (dua) minggu
kepada Perseroan dan menyetorkan hasil penjualan bersih ke rekening perseroan
yang tercantum dalam huruf D butir 11 d
10. Pajak
Seluruh pajak-pajak atas penghasilan yang dihasilkan dari usaha sebagai
pengecer ditanggung oleh pengecer.
3.2. Hasil Penilitian
3.2.1. Prosedur pelaksanaan perjanjian sewa-menyewa pada PT Sepatu
Bata,Tbk Cilandak Jakarta Selatan
Dalam pelaksanaan perjanjian sewa yang ada di PT Sepatu Bata,Tbk
Cilandak, Jakarta Selatan, dilaksanakan sesuai dengan standar operasional (SOP)
yang sudah ditetapkan oleh perusahaan, khususnya dalam pelaksanaan perjanjian
sewa sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara benar, tepat, dan jelas. Dalam
pelaksanakan perjanjian sewa-menyewa, melalui alur proses atau prosedur terlebih
dahulu untuk dapat diserahkan ke manajemen retail. Berikut adalah bagan alur
pelaksanaan perjanjian sewa di PT Sepatu Bata,Tbk Cilandak, Jakarta Selatan.
27
Ya
Tidak
Administrasi Legal Division Manajemen RetailPemilik Tempat Usaha
Tandatangan
TandatanganPemeriksaan
Surat Konfirmasi Perjanjian Sewa
Proses
Disetujui
Penerimaan Dokumen
Perjanjian Sewa
Penerbitan Perjanjian Sewa
Tandatangan
Dokumen Perjanjian
Sewa
Penyerahan Dokukumen
Arsip
Selesai
Mulai
Penerbitan Surat Konfirmasi
Sumber: Legal Department PT Sepatu Bata,Tbk Cilandak 2017
Gambar III.2. Flowchart atau alur Perjanjian Sewa
28
Berdasarkan gambar diatas penulis akan menjelaskan tentang pelaksanaan perjanjian
sewa sebagai berikut:
1. Administrasi
Administrasi dalam hal ini bertugas untuk menyiapkan dokumen perjanjian sewa.
Tahap-tahap dalam pembuatan perjanjian sewa sebagai berikut:
a. Kesepakatan membuat perjanjian (Dealing)
Pada umumnya sebelum perjanjian dibuat dan ditandatangani, didahului
dengan kesepakatan para pihak yang akan sebagai pihak dalam perjanjian.
b. Pembuatan Draft Perjanjian (Contract Drafting)
Dalam pembuatan draft perjanjian sebaiknya menggunakan kalimat yang
sistematis (systematic), ringkas, singkat atau padat (concise), jelas (clear) dan
tegas (defined) sehingga mudah dimengerti oleh orang lain.
c. Tahap Pengkajian (Contract Review)
Setelah draft perjanjian selesai dibuat oleh salah satu pihak yang menyiapkan
draft tersebut dan sudah sesuai dengan keinginan dari pihak yang menyiapkan
draft tersebut, biasanya para pihak tidak langsung menandatangani perjanjian
tersebut akan tetapi draft tersebut dikirimkan kepada pihak lainnya untuk
dipelajari, apakah ketentuan atau syarat-syarat, kalimat atau isi pasal-pasalnya
sudah sesuai dengan keinginan dari masing-masing pihak sesuai dengan
kesepakatan sebelumnya.
29
d. Negoisiasi Perjanjian
Pada tahap ini biasanya para pihak berusaha proteksi diri masing-masing
dengan argumentasinya.Apabila terjadi dead-lock dalam negosiasi sebaliknya
dicari solusi dengan cara win-win solution namun tetap berpegang pada 4
pedoman dalam pembuatan draft perjanjian di atas.
Tahap ini tidak berlaku pada perjanjian standar (standard contract), karena
pada perjanjian standar, pihak lain hanya mempunyai pilihan sepakat atau
tidak (take it or leave it) seperti perjanjian pertanggung asuransi (polis),
Perjanjian Leasing dan sebagainya. Biasanya pihak bata menyewa tempat
usaha selama 3 tahun dan apabila jangka waktu sewa sudah habis akan
melakukan lagi negoisasi perjanjian. Apabila kedua belah pihak setuju maka
dokumen surat perjanjian sewa 1 rangkap yang dimaterai dan dicap berlogo
PT Sepatu Bata,Tbk dibagian perseroan PT Sepatu Bata akan diberikan ke
pihak pemilik toko di kembalikan ke pihak pemilik usaha sedangkan 1 (satu)
rangkap lagi akan dipegang oleh pihak bata.
2. Pemilik tempat usaha
Bagian pemilik tempat usaha menerima dokumen perjanjian sewa yang diberikan
oleh pihak yang mau menyewakan atau pihak PT Sepatu Bata,Tbk. Apabila
pihak pemilik tempat usaha setuju maka akan menerbitkan surat konfirmasi
perjanjian sewa bahwa tempat tersebut ingin disewakan oleh pihak PT Sepatu
Bata,Tbk dan segera dikirimkan ke pihak PT Sepatu Bata,Tbk. Setelah surat
konfirmasi perjanjian sudah ditandatangani atau setuju yang disepakati bersama.
30
Segera dikirimkan kembali ke pihak tempat usaha untuk menerbitkan surat
perjanjian sewa untuk mentandatangani surat perjanjian sewa.
3. Legal Division
Tugasnya hanya memeriksa surat konfirmasi yang telah diberikan kepada pihak
pemilik tempat usaha. Apakah sudah sesuai ataupun belum. Jika sudah sesuai
maka langkah selanjutnya akan segera diproses surat perjanjian sewa. Apabila
disetujui langsung ditandatangani oleh pihak manajemen retail. Jika apabila tidak
disetujui maka dikembalikan kepihak pemilik tempat usaha.
4. Manajemen Retail
Mentandatangani dokumen yang setelah diperiksa surat konfirmasi perjanjian
sewa. Lalu, penerbitan surat perjanjian segera diproses. Apabila disetujui akan
ditandatangani lagi oleh pihak manajemen retail. Kemudian bagian manajemen
retail memberikan ke administrasi untuk penyerahan surat perjanjian sewa, 1
(satu) rangkat diberikan kepada pihak tempat usaha dan 1 (satu) rangkap lagi
diberikan ke pihak kantor bata.
31
3.2.2. Kendala dalam Pelaksanaan Perjanjian Kontrak Sewa-menyewa pada
PT Sepatu Bata,Tbk
Ada beberapa kendala dalam pelaksanaan perjanjian sewa-menyewa pada
PT Sepatu Bata,Tbk yaitu:
1. Surat Perjanjian Sewa
Banyak terjadi pelanggaran atau tidak sesuai dengan isi surat perjanjian sewa
dilihat dari Pihak pemilik ruko maupun Pihak PT Sepatu Bata,Tbk. Misalnyanya
dilihat dari harga sewa yang disepakati, jangka waktu sewa, larangan dan lain-lain.
2. Jangka Waktu Sewa
Ruko yang disewakan sudah habis masa sewa yang sudah diperjanjikan diawal 1
tahun disewanya, contonya mulai dari tanggal 20 Mei 2016 sampai dengan 21 Mei
2017, pihak penyewa sudah harus mengosongkan ruko yang disewakan, tanpa
perlu adanya teguran dari pihak yang menyewakan.
Dokumen.
3. Dokumen-dokumen Perjanjian Sewa
Biasanya ada dokumen yang terselip ataupun dokumen tersebut dipinjem yang
tidak diketahui oleh siapa peminjamnya.
32
3.2.3. Cara Mengatasi Kendala dalam Pelaksanaan Perjanjian Kontrak Sewa-
menyewa pada PT Sepatu Bata,Tbk
a. Surat Perjanjian Sewa
Supaya tidak ada terjadi kesalahpahaman dari isi surat perjanjian sewa-
menyewa harus memiliki 2 rangkap, yaitu toko dan PT sepatu Bata,Tbk dan
harus disertai materai.
b. Jangka Waktu Sewa
Jika ingin memperpanjang ruko, maka sebelum 1 bulan jatuh tempo dari
jangka waktu yang disewakan oleh pihak penyewa harus melakukan negoisasi
perjanjian ulang. Karena untuk mendapatkan sewa kembali ruko tersebut
paling lama waktu sewa ruko selama 3 tahun dan paling cepat 6 (enam) bulan
atau 1 (satu) tahun.
c. Dokumen-dokumen Perjanjian Sewa
Setiap dokumen yang berkaitan perjanjian sewa harus di Scan dan di simpan
di flasdisk ataupun disimpan lewat gmail.Suatu suatu saat jika terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan maka masih mempunyai softcopy.