Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
18
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk,
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk,
PT. Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai badan usaha milik Negara
(BUMN) yang berpengalaman di bidang pembayaran perumahan dan industry telah
mampu mengembangkan tugas Negara untuk mensejaterakan masyarakat
Indonesia melalui kegiatan usaha yang dilakukan dengan menyalurkan KPR dan
kredit lainnya serta menghimpun dana masyarakat melalui Tabungan, Deposito dan
Giro.
Kepercayaan masyarakat dan tempatan waktu telah mengantarkan bank
BTN terus melangkah maju di tengah pasang surutnya perekonomian makro dan
persaingan perbankan yang cukup ketat. Samapi dengan tanggal 31 Desember 2006
PT. Bank Tabungan Negara (BTN) telah memiliki 207 kantor cabang dan 151
kantor pos online yang mampu menjangkau wilayah Indonesia dengan fasilitas 211
unit ATM dan didukung kurang lebih 5000 ATM yang tergabung dalam jaringan
ATM Link HIMBARA (Bank BTN, Bank BNI, Bank Mandiri dan Bank BRI).
Ditambah 7 kantor cabang Syariah yang tersebar di 7 kota yaitu :Jakarta, Bandung,
Surabaya, Yogyakarta, Medan, Makassar, dan Solo.
Dalam bidang teknologi informasi Bank BTN melakukan penyempurnaan
terhadap system teknologi baru (online ral time) berbasis IBM AS400 setelah
diimplementasikan di seluruh jaringan kantor Bank BTN. Selain penyempurnaa n
19
tersebut, penambahan softwere untuk mendukung fiture-fiture produk layanan terus
dikembangkan untuk menghadapi persaingan perbankan yang semakin ketat.
Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No. 27 tanggal 16
Oktober 1897 mendirikan Postspaarbank, yang kemudian terus hidup dan
berkembang sampai tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki empat cabang yaitu
Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makassar. Tahun 1940 kegiatannya terganggu,
sebagai akaibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang mengakibatkan penarikan
tabungan besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat. Namun demikian
keadaan keuangan Postspaarbank pulih kembali pada tahun1941.
Tahun 1942, Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah
Jepang. Jepang membekukan kegiatan Postspaarbank dan mendirikan Tyokin
Kyoku sebuah bank yang bertujuaan untuk menarik dana masyarakat melalui
tabungan. Usaha Pemerintah Jepang ini tidak sukses karena dilakukan dengan
paksaan. Tyokin Kyoku hanya mendirikan satu cabang yaitu cabang Yogyakarta.
Proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 telah memberikan inspiras i
kepada Bapak Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambilalihan Tyokin Kyoku
dari Pemerintah Jepang ke Pemerintah RI dan terjadilah pergantian nama menjadi
Kantor Tabungan Pos.
Bapak Darmosoetanto ditetapkan oleh Pemerintah RI menjadi Direktur
yang pertama. Tugas pertama Kantor Tabungan Pos adalah melakukan penukaran
uang Jepang dengan Oeang Republik Indonesia (ORI). Tetapi kegiatan Kantor
Tabungan Pos tidak berumur panjang, karena Agresi Belanda (Desember 1946)
mengakibatkan didudukinya semua kantor, termasuk kantor cabang dari Kantor
Tabungan Pos hingga tahun 1949. Saat Kantor Tabungan Pos dibuka kembali
20
(1949), nama Kantor Tabungan Pos diganti menjadi Bank Tabungan RI. Sejak
kelahirannya dan berubah nama Bank Tabungan Pos RI, lembaga ini bernaung
dibawah Kementrian Perhubungan.
Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang substantif
begi sejarah BTN adalah dikeluarkannya UU Darurat No. 9 tahun 1950 tanggal 9
Februari 1950 yang mengubah nama “Postpaarbank In Indonesia” berdasarkan
staatsblat No. 295 tahun 1941 menjadi Bank Tabungan Pos dan memindahkan
induk kementrian dari Kementrian Perhubungan ke Kementrian Keuangan di
bawah Menteri Urusan Bank Sentral. Walaupun dengan UU Darurat tersebut masih
bernama Bank Tabungan Pos, tetapi tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai
hari dan tanggal lahir Bank Tabungan Negara. Nama Bank Tabungan Pos menurut
Undang-Undang Darurat tersebut dikukuhkan dengan UU No. 36 tahun 1953
tanggal 18 Desember 1953.
Perubahan nama dari Bank Tabungan Pos menjadi Bank Tabungan Negara
didasarkan pada PERPU No. 4 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian
dikuatkan dengan UU No. 2 tahun 1964 tanggal 25 Mei 1964.
Penegasan status Bank Tabungan Negara sebagai bank milik negara
ditetapkan dengan Undang-Undang No. 20 tahun 1968 tanggal 19 Desember 1968
yang sebelumnya (sejak tahun 1964) Bank Tabungan Negara menjadi BNI unit V.
Jika tugas utama saat pendirian Postpaarbank (1897) sampai dengan Bank
Tabungan Negara (1968) adalah bergerak dalam lingkup penghimpunan dana
masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 Bank Tabungan Negara
ditambah tugasnya yaitu memberikan layanan KPR dan untuk pertama kalinya
21
penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember 1976, karena itulah tanggal 10
Desember diperingati sebagai hari KPR bagi BTN.
Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992, yaitu
dengan dikeluarkannya PP No. 24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang
merupakan pelaksanaan dari UU no. 7 tahun 1992 bentuk hukum BTN berubah
menjadi Perusahaan Perseroan. Sejak itu nama BTN menjadi PT. BANK
TABUNGAN NEGARA (PERSERO). Berdasarkan kajian konsultan independent,
Price Waterhouse Coopers, Pemerintah melalui Menteri BUMN dalam surat nomor
S-554/M-MBU/2002 tanggal 21 Agustus 2002 memutuskan BTN sebagai Bank
Umum dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi.
Tahun 2003 BANK TABUNGAN NEGARA secara keseluruhan
melakukan restrukturisasi perusahaan yang tertuang dalam persetujuan RJP tahun
2003-2007 (berdasarkan surat Menteri BUMN No. S-984/M-MBU/2003) pada
tanggal 31 Maret 2003 dan ketetapan Direksi BTN No. 306/DIR/IR-BTN/XII 2004
perihal revisi RJP tahun 2003-2007. BANK TABUNGAN NEGARA menjadi bank
pertama di Indonesia yang melakukan sekuritisasi asset melalui pencatatan
transaksi Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragunan Asset (KIK EBA) di Bursa
Efek Indonesia di tahun 2009. Pada tahun yang sama juga melepaskan
2.360.057.000 lembar saham, setara dengan 27,08% dari total saham BTN, dan
tercatat sebagai emisi IPO terbesar di tahun 2009 dengan nilai dana sebesar Rp.
1,88 Triliun.
Komposisi kepemilikan saham pada BTN sampai dengan 31 Desember
2010, dimiliki oleh 9.470 pemegang saham, dengan pemegang saham mayoritas
adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar 72,92 persen. Sementara sisanya
22
25,40 persen dimiliki publik dan 1,68 persen oleh Karyawan dan Direksi Bank BTN
melalui program Alokasi Saham Manajemen dan Karyawan (Management &
Employee Stock Allocation /MESA) dan Opsi Pembelian Saham Kepada
Manajemen dan Karyawan (Management & Employee Stock Option/MESOP).
BTN memiliki Visi dan Misi perusahaan sebagai pedoman dalam menge lo la
usahanya. Ini wajib diketahui, dihayati, dan diamalkan oleh setiap pegawai sebagai
pedoman dalam mengelola usahanya yaitu:
Visi Bank BTN:
“Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan”
Misi Bank BTN:
1. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industr i
terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menengah.
2. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk,
jasa dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini.
3. Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas, profesiona l
dan memiliki integritas tinggi.
4. Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian
dan good corporate governance untuk meningkatkan Shareholder Value.
5. Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.
1.1.2. Struktur Organisasi dan Tata Kerja PT. Bank Tabungan Negara
Organisasi merupakan wadah dari sejumlah manusia yang melakukan
aktivitas secara terencana dengan kerja sama secara penuh kesadaran dalam suatu
23
hubungan yang terkait dan dalam suatu hubungan formal untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Tujuan dari organisasi ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugas.
2. Untuk meningkatkan efisiensi kerja.
3. Untuk mempermudah pegawasan.
4. Untuk menentukan orang-orang yang diperlukan dalam organisasi.
Struktur organisasi sangat bermanfaat bagi setiap perusahaan, hal ini sudah
berarti menjanjikan antara pimpinan dan bawahan mempunyai hak dan wewenang
yang dilindungi sehingga di dalam pelaksanaan musyawarah di dapat hasil yang
bermanfaat.
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Jakarta Cawang
memiliki struktur organisasi tersendiri dalam melaksanakan kegiatan
operasionalnya. Untuk lebih jelasnya mengenai struktur organisasi pada PT Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Jakarta Cawang adalah sebagai
berikut:
Sumber : BTN Cabang Jakarta Cawang
Gambar III.1. Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara
Kepala Cabang
Kepala Ritel dan Operasional
Loan Service Teller Customer Service
24
Gambaran pekerjaan pada BTN Cabang Cawang adalah sebagai berikut:
1. Kepala Cabang
Adalah pimpinan dari kantor cabang yang bertanggung jawab penuh atas
kelangsungan kantor yang dipimpinnya, beberapa tugas Kepala Cabang, antara
lain:
a. Menjadi kualitas nasabah serta sumber daya manusia (pegawai).
b. Mengkoordinasikan pembuatan program kerja dan melakukan evaluasi atas
target yang telah ditentukan.
c. Memberikan motifasi dan disiplin kepada para bawahannya.
d. Berusaha untuk meningkatkan keuntungan atas jasa dan produk bank yang
diberikan.
e. Menjamin kualitas dan kuantitas pertumbuhan bank.
2. Kepala Ritel dan Operasional
Adalah seseorang yang bekerja dibawah pengawasan dari Kepala Cabang yang
berfungsi memimpin pelaksanaan kegiatan operasional bank sehari-har i,
beberapa tugas Kepala Ritel dan Operasional, antara lain:
a. Membantu tugas pimpinan dalam bidang pembukuan kesekretariatan, umum
dan personalia.
b. Mengatur rencana kerja dan anggaran dalam bidang tugasnya selama satu
tahun anggaran untuk dijadikan pedoman dalam mengerjakan kegiatan
sehari-hari.
c. Bertanggung jawab terhadap kelancaran tugas dan kegiatan petugas
dibawahnya.
25
d. Merumuskan dan menyusun sistem dan prosedur akuntansi serta
menjabarkan rincian tugas unit-unit organisasi sesuai dengan bidangnya.
e. Menyelenggarakan administrasi akuntansi keuangan dengan menghimpun
serta mengelola data-data semua transaksi keuangan dari semua unit baik
bagian dana maupun bagian kredit.
f. Membuat laporan neraca dan laba rugi harian, mingguan, bulanan dan
tahunan baik untuk kepentingan intern maupun ekstern.
3. Loan Service
Adalah seseorang yang bertugas untuk menangani hal-hal yang berkaitan dengan
kredit dari suatu bank, mulai dari permohonan, sampai dengan pencairan,
beberapa tugas Loan Service, antara lain:
a. Membantu Kepala Unit Ritel dan Operasional dalam merumuskan dan
menjabarkan kebijakan khusus tentang kredit.
b. Menyampaikan saran pada Kepala Unit Ritel dan Operasional sehubungan
dengan tugas sebagai petugas kredit.
c. Membantu Kepala Unit Ritel dan Operasional dalam mengatur rencana kerja
dan anggaran kredit.
d. Menghubungkan sasaran kredit yang potensial disegala sektor.
4. Teller
Adalah bagian front office dari suatu bank, yang berfungsi sebagai pelayan
nasabah dalam melakukan penyetoran, penarikan, serta dalam bentuk transaksi
lainnya, beberapa tugas Teller, antara lain:
a. Mengatur dan mengamankan uang tunai serta surat-surat berharga yang
dititipkan.
26
b. Memegang dan mengamankan kunci kontrol terhadap uang tunai dan surat-
surat berharga yang menjadi tanggung jawabnya.
c. Menerima setoran-setoran dari nasabah dan setoran-setoran transaksi lainnya
dan menyusun laporan berkenaan dengan pengeluaran kas.
5. Customer Service
Adalah seseorang yang bertugas memberikan informasi kepada para nasabah
atau calon nasabah mengenai produk serta jasa yang diberikan oleh bank,
beberapa tugas Customer Service, antara lain:
a. Membantu Kepala Unit Ritel dan Operasional dalam merumuskan dan
menjabarkan kebijakan khusus tentang dana.
b. Menyampaikan saran-saran kepada Kepala Unit Ritel dan Operasional
sehubungan dengan tugasnya sebagai petugas dana.
c. Membantu Kepala Unit Ritel dan Operasional dalam menyusun rencana kerja
dan anggaran dana.
d. Menghubungi sasaran dana yang potensial disegala sektor.
e. Memberi penilaian dan mengusulkan serta memberi pertimbangan Kepala
Unit Ritel dan Operasional terhadap debitur yang hendak menabung.
f. Memberikan informasi baik produk maupun jasa bank kepada nasabah.
g. Menyelesaikan keluhan nasabah sebaik mungkin.
h. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Unit Ritel dan
Operasional.
27
1.1.3. Kegiatan Usaha
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, adalah perusahaan yang
bergerak dibidang jasa (non-manufaktur). Ruang lingkup usaha Bank Tabungan
Negara cukup luas, namun tetap dalam peranannya sebagai agen pembangunan
dengan melaksanakan tugas dan misinya yaitu menyediakan perumahan bagi
masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.
Bank Tabungan Negara selain sebagai salah satu bank persero milik
pemerintah juga merupakan bank umum yang mengemban tugas dan misi untuk
menyediakan pembiayaan perumahan rakyat dalam menunjang pembangunan
nasional.
Dalam melaksanakan tugasnya Bank Tabungan Negara melakukan
pengumpulan dana melalui deposito, tabungan dan giro. Sumber dana jangka
pendek Bank Tabungan Negara selain dana yang berasal dari masyarakat juga
berasal dari pasar uang. Demikian pula dengan Bank Tabungan Negara Kantor
Cabang Jakarta Cawang, selain melakukan kegiatan utama dalam bidang KPR yang
termasuk induk kredit, juga mempunyai produk dana dan produk jasa. Untuk lebih
jelasnya, penulis akan menguraikan produk-produk yang terdapat pada Bank
Tabungan Nrgara Kantor Cabang Jakarta Cawang, yaitu sebagai berikut:
1. Aspek Produksi
Bank Tabungan Negara (BTN) adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa
layanan, yaitu perbankan. Produksinya tidak menciptakan barang tetapi menjua l
produk dana, kredit dan jasa layanan lainnya kepada nasabah. Produk-produk
dana tersebut:
28
a. Produk Dana
Adapun produk dana yang terdapat pada Bank Tabungan Negara Kantor
Cabang Jakarta Cawang adalah sebagai berikut:
1) Tabungan Batara adalah tabungan multiguna yang aman untuk dana
nasabah dengan berbagai kemudahan yang terus meningkat.
2) Tabungan Batara Prima adalah tabungan dengan suku bunga yang tinggi
dan fleksibilitas penarikan serta dilengkapi dengan fitur-fitur menarik.
3) Tabungan BTN Junior adalah tabungan peremajaan dengan peruntukkan
untuk anak-anak sampai dengan pelajar umur 12 tahun.
4) Tabungan BTN Juara adalah tabungan yang diperuntukkan bagi pelajar
usia >12 tahun sampai dengan Mahasiswa usia maksimal 23 tahun.
5) Tabungan e’Batara Pos adalah tabungan yang bekerjasama dengan PT. Pos
Indonesia (Persero) melalui loket kantor pos yang telah ditentukan.
6) Tabungan Haji Nawaitu adalah tabungan yang diperuntukan untuk calon
jema’ah haji dalam rangka persiapan biaya perjalanan ibadah haji.
7) Deposito Berjangka adalah simpanan berjangka dalam mata uang Rupiah
dan Dollar dengan bunga menarik dan beragam keuntungan lainnya.
8) Giro. Bertransaksi dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Tersedia
dalam mata uang Rupiah dan Dollar, mendapatkan cek dan bilyet giro
untuk melakukan transaksi sehari-hari.
29
b. Produk Kredit
1) Kredit Konsumer
Adalah produk kredit yang diberikan oleh bank yang diperuntukkan untuk
konsumsi secara pribadi. Macam-macam produk kredit konsumer adalah
sebagai berikut:
a) KPR BTN Subsidi adalah kredit pemilikan rumah yang bekerja sama
dengan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan
suku bunga rendah dan cicilan ringan.
b) KPR BTN Platinum adalah kredit pemilikan rumah dari Bank BTN
untuk keperluan pembelian rumah dari developer ataupun non
developer, baik untuk pembelian rumah baru atau second, pembelian
rumah belum jadi (indent) maupun take over kredit dari bank lain.
c) KPA BTN adalah kredit pemilikan apartemen dari Bank BTN untuk
keperluan pembelian apartemen, baik untuk pembelian baru atau
second, pembelian belum jadi (indent) maupun take over kredit dari
bank lain.
d) Kredit Agunan Rumah adalah fasilitas kredit dari Bank BTN yang dapat
digunakan untuk berbagai kebutuhan konsumtif dengan menjaminkan
rumah tinggal/apartemen /ruko pemilik.
e) Kredit Bangunan Rumah adalah fasilitas kredit bagi nasabah yang ingin
membangun rumah diatas tanah milik sendiri.
f) PRR-KB BTN Jamsostek adalah memberikan dana kepada nasabah
sebagai peserta Jamsostek yang kesulitsn keuangan untuk
pengembangan atau renovasi rumah.
30
2) Kredit Komersial
Adalah kredit yang diberikan untuk memperlancar kegiatan nasabah
dibidang usahanya, yaitu perdagangan, baik dalam bentuk kredit revolving
maupun kredit dalam bentuk non revolving.
a) Kredit Yasa Griya/Kredit Kontruksi adalah kredit modal kerja yang
diberikan oleh Bank BTN kepada Developer untuk membantu modal
kerja pembiayaan pembangunan proyek perumahan.
b) Kredit Modal Kerja Kontraktor adalah kredit modal kerja yang
diberikan oleh Bank BTN kepada kontraktor atau pemborong untuk
membantu modal kerja didalam menyelesaikan pekerjaan borongan
sesuai dengan kontrak kerja.
c) Kredit Modal Kerja adalah pembiayaan usaha industri perdagangan dan
jasa atau yang berhubungan dengan pengadaan ataupun proses produksi
sampai dengan barang tersebut dijual.
d) Kredit Investasi adalah fasilitas kredit yang diberikan kepada Perseroan
Terbatas, CV, Koperasi, Yayasan dan perorangan dalam rangka
pembiayaan investasi, baik investasi baru, pelunasan, modernisasi atau
rehabilitasi.
e) Kredit Usaha Mikro dan Kecil adalah pembiayaan modal
kerja/investasi sektor usaha kecil, mikro dan menengah.
f) Kredit Linkage adalah pemberian kredit yang hanya diberikan kepada
Koperasi/BPR untuk diterus pinjamkan ke anggota atau nasabah.
31
g) Non Cash Loan (Garansi Bank) adalah jaminan pembayaran dari pihak
penerima jaminan bisa berupa perorangan maupun perusahaan dan
biasa disebut beneficiary.
c. Produk Jasa layanan lainnya yang diberikan oleh BTN Cabang Cawang antara
lain:
ATM Batara, SMS Batara, Contact Center, Western Union, Kartu Debit Visa,
Batara Payroll, SPP Online, Safe Deposit Box, Payment Point, BPIH,
Kiriman Uang, Inkaso & Collection, Money Charger, dan Bank Garansi.
2. Aspek Pemasaran
Aktifitas pemasaran yang dilakukan oleh BTN Cabang Cawang dengan cara:
a. Kunjungan langsung, adapun yang perlu diperhatikan dalam melakukan
kunjungan adalah :
1) Prospek kunjungan
2) Persiapan kunjungan
3) Materi kunjungan
4) Phone Call, yaitu dengan cara kontak per telepon, sms atau melalui e-mail.
5) Pemberian Souvenir, distribusi souvenir diprioritaskan kepada target
pasar yang telah dituju. Kapan dan apa yang dikirimkan hendaknya dicatat
pada laporan. Pengadaan souvenir dapat dimintakan kepada kantor pusat
atau dengan mengadakan sendiri.
b. Direct Mail, merupakan salah satu bentuk aktivitas pemasaran kepada
nasabah melalui surat menyurat.
32
c. Pelaksanaan event-event Promosi (sponsorship), yaitu suatu bentuk promosi
berupa presentasi untuk menjelaskan produk-produk dan fitur- fitur dari
produk BTN yang disesuaikan dengan kebutuhan target pasar. Misalnya pada
perayaan hari-hari nasional dikomplek perumahan atau diselenggarakan oleh
pihak lain seperti perusahaan potensial, instansi pemerintah atau swasta.
d. Door Price, yaitu pemberian hadiah dapat dilaksanakan bersamaan dengan
adanya kegiatan di Instansi/perusahaan. Door prize dapat dilaksanakan dalam
ruangan tertutup atau pada ruang terbuka.
e. Pemasangan Spanduk atau Poster, merupakan media luar ruang yang dapat
dipasang dilokasi- lokasi strategis sesuai target pasar, khususnya dilokasi-
lokasi perumahan potensial.
1.2. Data Penelitian
1.2.1. Data Rasio Net Interest Margin (NIM) PT. Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk, Periode Tahun 2007 s/d 2016
Data yang penulis ambil adalah dari Laporan Keuangan Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk, Tahun 2007 s/d 2016 untuk perhitungan Net Interest Margin
(NIM) dengan rumus rasio NIM sama dengan Pendapatan Bunga Bersih dibagi
dengan Rata-Rata Aktiva Produktif dikali 100% adalah sebagai berikut:
Tabel III.1
Data Laporan Net Interest Margin (NIM)
PT. Bank Tabungan Negara Periode 2007 s/d 2016
33
Tahun
Pendapatan
Bunga
Beban Bunga
Rata-Rata
Aktiva
Produktif
NIM (%)
2007 Rp. 3.836.537 Rp. 2.172.914 Rp. 31.330.000 5,31
2008 Rp. 4.372.009 Rp. 2.600.060 Rp. 34.880.885 5,08
2009 Rp. 5.471.728 Rp. 3.420.345 Rp. 44.595.282 4,6
2010 Rp. 6.326.333 Rp. 3.135.975 Rp. 53.261.402 5,99
2011 Rp. 7.334.318 Rp. 3.759.509 Rp. 62.062.656 5,76
2012 Rp. 8.481.318 Rp. 4.080.603 Rp. 75.483.962 5,83
2013 Rp. 10.392.786 Rp. 5.115.187 Rp. 97.014.687 5,44
2014 Rp. 12.394.564 Rp. 7.295.733 Rp. 114.067.807 4,47
2015 Rp. 14.455.136 Rp. 8.073.584 Rp. 131.038.028 4,87
2016 Rp. 16.501.472 Rp. 8.870.675 Rp. 153.228.855 4,98
Sumber: Data Sekunder Olahan Penulis
Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa Net Interest Margin (NIM) terus
mengalami fluktuasi, dilihat dari rasio Net Interest Margin (NIM) pada PT. Bank
Tabungan Negara mengalami peningkatan dan penurunan. Nilai Net Interest
Margin (NIM) paling tinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar 5,99%, sedangkan
untuk nilai Net Interest Margin (NIM) paling rendah terjadi pada tahun 2014
sebesar 4,47.
1.2.2. Data Rasio Return On Asset (ROA) PT. Bank Tabungan Negara Persero
Tbk, Periode Tahun 2007 s/d 2016
34
Data yang penulis ambil dari laporan keuangan PT. Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk, periode tahun 2007 s/d 2016 merupakan data rasio Return On Asset
(ROA) dan menurut perhitungan rumus ROA sama dengan Laba Sebelum Pajak
dibagi dengan Total Aktiva dikali dengan 100% adalah sebagai berikut:
Tabel III.2
Data Laporan Return On Asset (ROA)
PT. Bank Tabungan Negara Periode 2007 s/d 2016
Tahun
Laba Sebelum
Pajak
Total Aktiva ROA (%)
2007 Rp. 601.639 Rp. 31.832.751 1,89
2008 Rp. 665.533 Rp. 36.974.055 1,8
2009 Rp. 745.817 Rp. 50.735.850 1,47
2010 Rp. 1.250.222 Rp. 60.986.439 2,05
2011 Rp. 1.522.260 Rp. 74.988.177 2,03
2012 Rp. 1.863.202 Rp. 96.041.340 1,94
2013 Rp. 2.140.771 Rp. 119.579.385 1,79
2014 Rp. 1.579.327 Rp. 138.537.456 1,14
2015 Rp. 2.541.886 Rp. 157.881.118 1,61
2016 Rp. 3.330.084 Rp. 189.209.318 1,76
Sumber: Data Sekunder Olahan Penulis
Dari tabel III.2 dapat disimpulkan bahwa laba sebelum pajak dan total aktiva
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, periode tahun 2007 s/d 2016 mengalami
pengingkatan dan penurunan secara fluktuatif sehingga mengakibatkan Return On
Asset (ROA) juga mengalami peningkatan dan penurunan. Untuk peningkatan
35
Return On Asset (ROA) tertinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar 0,58% dari tahun
2009 senilai 1,47% menjadi 2,05%. Sedangkan untuk penurunan paling rendah
terjadi pada tahun 2011 sebesar 0,02% dari tahun 2010 senilai 2,05% menjadi
2,03%.
1.2.3. Tabel Penolong
Berdasarkan dari data kedua tabel III.1 dan tabel III.2, yakni tentang
perhitungan rasio Net Interest Margin (NIM) dan rasio Return On Asset (ROA) dari
periode tahun 2007 s/d 2016, maka penulis melakukan perhitungan korelasi dengan
menyederhanakan seperti pada tabel berikut ini
Tabel III.3.
Tabel Penolong Net Interest Margin (NIM) dan Return On Asset (ROA) Sumber: Data Sekunder Olahan Penulis
Keterangan:
X = NIM
Y = ROA
x = Hasil pengurangan dari mean X dengan nilai X
y = Hasil pengurangan dari mean Y dengan nilai Y
TAHUN NIM
(X)
ROA
(Y) XY X² Y² x y x² y² xy
2007 5,31 1,89 10,0359 28,1961 3,5721 0,077 0,142 0,00593 0,02016 0,01093
2008 5,08 1,8 9,144 25,8064 3,24 -0,153 0,052 0,02341 0,0027 -0,008
2009 4,6 1,47 6,762 21,16 2,1609 -0,633 -0,278 0,40069 0,07728 0,17597
2010 5,99 2,05 12,2795 35,8801 4,2025 0,757 0,302 0,57305 0,0912 0,22861
2011 5,76 2,03 11,6928 33,1776 4,1209 0,527 0,282 0,27773 0,07952 0,14861
2012 5,83 1,94 11,3102 33,9889 3,7636 0,597 0,192 0,35641 0,03686 0,11462
2013 5,44 1,79 9,7376 29,5936 3,2041 0,207 0,042 0,04285 0,00176 0,00869
2014 4,47 1,14 5,0958 19,9809 1,2996 -0,763 -0,608 0,58217 0,36966 0,4639
2015 4,87 1,61 7,8407 23,7169 2,5921 -0,363 -0,138 0,13177 0,01904 0,05009
2016 4,98 1,76 8,7648 24,8004 3,0976 -0,253 0,012 0,06401 0,00014 -0,003
∑ 52,33 17,48 92,6633 276,301 31,2534 0 0 2,45801 0,69836 1,19046
MEAN 5,233 1,748
36
∑ = Hasil akhir penjumlahan
Berdasarkan tabel penolong pada tabel III.3,maka hubungan antara Net
Interest Margin (NIM) dengan Return On Asset (ROA) dapat dicari dengan rumus
sebagai berikut:
1. Koefisien Korelasi
𝑟 𝑥𝑦 =∑𝑥𝑦
√∑𝑥 2. ∑𝑦2
𝑟 𝑥𝑦 =1,19046
√2,45801.0,69836
𝑟 𝑥𝑦 =1,19046
√1,7165758636
𝑟 𝑥𝑦 =1,19046
1,31018
𝑟 𝑥𝑦 = 0,9086 dibulatkan 0,909
Berdasarkan hasil diatas diperoleh hasil korelasi antara Net Interest Margin (NIM)
dengan rasio Return On Asset (ROA) sebesar 0,909. Hal ini berarti Net Interest
Margin (NIM) terhadap Return On Asset (ROA) tahun 2007 s/d 2016 mempunya i
peranan (hubungan) yang sangat kuat dan searah (positif), artinya jika nilai Net
Interest Margin (NIM) tinggi maka nilai Return On Asset (ROA) tinggi juga.
2. Koefisien Derterminasi
𝐾𝐷 = 𝑟2 . 100%
𝐾𝐷 = (0,909)².100%
37
𝐾𝐷 = 0,826281.100%
𝐾𝐷 = 82,6281% dibulatkan 82,6%
Berdasarkan data diatas diperoleh bahwa pengaruh variabel X (NIM) terhadap
variabel Y (ROA) pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, tahun 2007 s/d
2016 sebesar 82,6% selebihnya 17,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
3. Persamaan Regresi
1) X̅ = 5,233
Y̅ = 1,748
2) b =n.(∑XY)−(∑X).(∑Y)
n.(∑x2)−(∑X)²
b =10. (92,6633) − (52,33).(17,48)
10. (276,301) − (52,33)²
b =926,633 − 914,7284
2.763,01 − 2.738,4289
b =11,9046
24,5811
b = 0,4842
3) α =(∑Y).(∑X2)−(∑X).(∑XY)
n (∑X2)−(∑X)²
α =(17,48).(276,301) − (52,33).(92,6633)
10(276,301) − (52,33)²
α =4.829,741 − 4.849,07
2.763,01 − 2,738,43
α =−19,329
24,58
38
α = −0,786
Y = α + bX
Y = -0,786 + 0,484 X
Persamaan linier di atas dapat diartikan:
Nilai α = -0,786 menyatakan bahwa jika Net Interest Margin (NIM) adalah 0 maka
besarnya Return On Asset (ROA) adalah -0,786,- dan nilai b = 0,484 menandakan
bahwa hubungan Net Interest Margin (NIM) dengan Return On Asset (ROA) adalah
positif, atau setiap kenaikan Net Interest Margin (NIM) 1% maka akan menaikan
nilai Return On Asset (ROA) sebesar 0,484%.
3.3. Analisa Net Interest Margin (NIM) Terhadap Return On Asset (ROA)
3.3.1. Uji Koefisien Korelasi
Berdasarkan tabel III.1 dan tabel III.2 yang menjelaskan tentang
perhitungan dari rasio Net Interest Margin (NIM) serta rasio Return On Asset
(ROA) dari tahun 2007 s/d 2016 PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, dapat
diketahui pengujian dengan metode koefisien korelasi antara Net Interest Margin
(NIM) dengan Return On Asset (ROA) maka hipotesis yang dibntuk sebagai
berikut:
Ho: Tidak ada hubungan signifikan antara Net Interest Margin (NIM) dengan
Return On Asset (ROA).
Ha: Ada hubungan signifikan antara Net Interest Margin (NIM) dengan Return On
Asset (ROA).
Dengan syarat:
39
Jika sig > 0,05 maka Ho diterima.
Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak.
Tabel III.4
Correlations
ROA NIM
Pearson Correlation
ROA 1,000 ,909
NIM ,909 1,000
Sig. (1-tailed) ROA . ,000
NIM ,000 .
N
ROA 10 10
NIM 10 10
Berdasarkan tabel III.4 dapat diketahui bahwa nilai Signifikan senilai 0,000 < 0,05
maka keputusannya Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
signifikan antara Net Interest Margin (NIM) dengan Return On Asset (ROA).
Berdasarkan tabel III.4, diketahui koefisien korelasi (R) antara Net Interest Margin
(NIM) terhadap Return On Asset (ROA) sebesar 0,909. Nilai koefisien korelasi
sebesar 0,909 menunjukkan hubungan yang terjadi antara Net Interest Margin
(NIM) dengan Return On Asset (ROA) adalah sangat kuat dan searah, artinya jika
nilai Net Interest Margin (NIM) mengalami kenaikan maka nilai Return On Asset
(ROA) mengalami kenaikan juga.
3.3.2. Uji Koefisien Determinasi
40
Koefisien Korelasi (R) dan Determinasi (R²) untuk variable bebas NIM (X)
terhadap variable terikat (Y). Koefisien Determinasi ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar nilai prosentase kontribusi variable bebas terhadap
variable terikat. Adapun hipotesis yang terbentuk adalah:
Ho = Net Interest Margin (NIM) tidak berpengaruh terhadap Return On Asset
(ROA).
Ha = Net Interest Margin (NIM) berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA).
Dengan syarat:
Jika sig > 0,05 maka Ho diterima.
Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak.
Tabel III.5
Model Summary
Model R
R
Square
Adjusted
R
Square
Std.
Error of
the
Estimate
Change Statistics
R
Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 ,909a ,826 ,804 ,12339 ,826 37,870 1 8 ,000
a. Predictors: (Constant), NIM
Dari tabel III.5 dapat diketahui bahwa nilai signifikan senilai 0,000 (0,000 < 0,05)
sehingga Ho ditolak, yang artinya ada pengaruh signifikan antara Net Interest
Margin (NIM) dan Return On Asset (ROA).
Koefisien Determinasi = r2x 100%
= (0,909)2 x 100%
= 82,6%
41
Angka tersebut menunjukkan bahwa pengaruh Net Interest Margin (NIM) terhadap
Return On Asset (ROA) PT. Bank Tabungan Negara tahun 2007 s/d 2016 sebesar
82,6%, sedangkan sisanya sebesar 17,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
diikut sertakan dalam penelitian ini.
3.3.3. Uji Persamaan Regresi
Pada analisis ini akan dijelaskan hasil persamaan regresi linier sederhana
untuk mengetahui angka konstan, dan uji hipotesis signifikan koefisien regresi.
Persamaan regresi adalah Y = a + b X. Untuk menganalisanya dapat menggunakan
persamaan masalah sebagai berikut:
Apakah regresi yang terbentuk signifikan?
Hipotesis:
Ho = Regresi yang terbentuk tidak signifikan.
Ha = Regresi yang terbentuk signifikan.
Dengan syarat:
Jika sig > 0,05 maka Ho diterima.
Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak.
Untuk mengetahui apakah regresi yang terbentuk signifikan dapat dilihat
dari tabel di bawah:
Tabel III.6
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
42
1
Regression ,577 1 ,577 37,870 ,000b
Residual ,122 8 ,015
Total ,698 9
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), NIM
Dari hasil tabel III.6 diperoleh sig sebesar 0,000 (0.000 < 0,05) yang berarti bahwa
Ho ditolak yang artinya regresi yang terbentuk signifikan. Dan untuk mengetahui
nilai konstanta dan angka koefisien regresi yang terbentuk dapat dilihat dari tabel
coefficients.
Tabel III.7
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -,786 ,414 -1,901 ,094
NIM ,484 ,079 ,909 6,154 ,000
a. Dependent Variable: ROA
Pada tabel coefficients dapat diketahui bahwa dengan persamaan regresi:
Y = a + bX
Y = −0,786 + 0,484 X
Dimana angka-angka tersebut dapat diartikan sebagai berikut:
1. Konstanta sebesar -0,786,- artinya jika Net Interest Margin (NIM) (X) nilainya
adalah 0 maka Return On Asset (ROA) (Y) adalah negatif sebesar -0,786.
2. Koefisien regresi variabel Net Interest Margin (NIM) (X) sebesar 0,484,- artinya
jika Net Interest Margin (NIM) Rp. 1 maka Return On Asset (ROA) (Y) akan
mengalami peningkatan sebesar Rp. 0,484,-. Koefisien bernilai positif yang
artinya terjadi hubungan antara Net Interest Margin (NIM) dengan Return On
43
Asset (ROA) positif signifikan yakni jika Net Interest Margin (NIM) meningka t
maka Return On Asset (ROA) akan meningkat juga.