26
31 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam asuransi/penjaminan, tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi Bangsa dan Negara Republik Indonesia. Sejak pemerintah menyusun dan menetapkan REPELITA I tahun 1969, yang salah satu sasaran pokok rencana tersebut adalah pemerataan hasil-hasil pembangunan dalam bidang kesempatan berusaha, pendapatan masyarakat dan sekaligus merangsang pertumbuhan lapangan kerja. Dalam rangka mencapai sasaran ini pemerintah mengambil langkah konkrit antara lain dengan mengembangkan usaha kecil dan menengah dengan cara mengatasi salah satu aspek usaha yang penting yaitu aspek pembiayaan. Berdiri tanggal 6 April 1971 berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1/1971 tanggal 11 Januari 1971, untuk mengemban misi dalam pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) guna menunjang pertumbuhan perekonomian Indonesia. Peran PT. Askrindo (Persero) dalam pemberdayaan UMKM adalah sebagai lembaga penjamin atas kredit yang disalurkan oleh perbankan kepada UMKM. Sesuai dengan Visi dan Misinya, PT. Askrindo (Persero) senantiasa menjalankan peran dan fungsinya sebagai Collateral Subtitution Institution, yaitu lembaga penjamin yang menjembatani kesenjangan antara UMKM yang layak

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

31

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Tinjauan Organisasi

3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi

PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo (Persero)

merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam

asuransi/penjaminan, tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi Bangsa

dan Negara Republik Indonesia. Sejak pemerintah menyusun dan menetapkan

REPELITA I tahun 1969, yang salah satu sasaran pokok rencana tersebut adalah

pemerataan hasil-hasil pembangunan dalam bidang kesempatan berusaha,

pendapatan masyarakat dan sekaligus merangsang pertumbuhan lapangan kerja.

Dalam rangka mencapai sasaran ini pemerintah mengambil langkah konkrit antara

lain dengan mengembangkan usaha kecil dan menengah dengan cara mengatasi

salah satu aspek usaha yang penting yaitu aspek pembiayaan.

Berdiri tanggal 6 April 1971 berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 1/1971 tanggal 11 Januari 1971, untuk mengemban misi dalam

pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) guna menunjang

pertumbuhan perekonomian Indonesia. Peran PT. Askrindo (Persero) dalam

pemberdayaan UMKM adalah sebagai lembaga penjamin atas kredit yang

disalurkan oleh perbankan kepada UMKM.

Sesuai dengan Visi dan Misinya, PT. Askrindo (Persero) senantiasa

menjalankan peran dan fungsinya sebagai Collateral Subtitution Institution, yaitu

lembaga penjamin yang menjembatani kesenjangan antara UMKM yang layak

Page 2: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

32

namun tidak memiliki agunan cukup untuk memperoleh kredit dengan lembaga

keuangan, baik perbankan maupun lembaga non bank (feasible tetapi tidak

bankable).

Sejalan dengan berubahnya waktu, saat ini PT. Askrindo (Persero)

memiliki lima lini usaha yaitu Asuransi Kredit Bank, Asuransi Kredit

Perdagangan, Surety Bond, Customs Bond dan Asuransi Umum. PT. Askrindo

sejak tahun 2007 melaksanakan program pemerintah dalam rangka Inpres 6/2007

atau yang lebih dikenal sebagai penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dalam

pelaksanaannya bersama dengan Askrindo memberikan penjaminan atas kredit

yang disalurkan oleh tiga Bank pelaksana yaitu : Bank BRI, Bank BNI dan Bank

Mandiri

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia merupakan

tulang punggung kekuatan ekonomi yang mampu memberikan kontribusi yang

sangat signifikan. Menguatnya permodalan UMKM akan memberikan multiplier

effects berupa tumbuhnya kegiatan usaha yang diikuti dengan terbukanya

lapangan kerja serta meningkatkan nilai usaha. Terciptanya UMKM yang tangguh

pada tahap berikutnya mampu memberikan kontribusi dalam menekan angka

pengangguran dari kemiskinan di Indonesia. Askrindo senantiasa

mengembangkan sayap usahanya untuk memberikan layanan yang prima, dengan

didukung oleh Kantor Cabang berjumlah 60 Kantor yang tersebar di 34 Provinsi

seluruh Indonesia

Page 3: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

33

Visi:

“Menjadi Perusahaan Penanggung Risiko yang unggul dengan layanan global

guna mendukung perekonomian nasional”

Misi:

1. Menjalankan kegiatan usaha penanggungan risiko yang mendukung

pembangunan ekonomi nasional terutama program Pemerintah dalam

pengembangan UMKMK dan usaha korporasi lainnya;

2. Menjalankan kegiatan usaha penanggungan risiko dengan layanan global

3. Memberikan manfaat kepada para pemangku kepentingan dengan

menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, Sistem Pengendalian Intern

(SPI) dan Manajemen Risiko.

Nilai Budaya Askrindo Group:

1. Integritas

Menjunjung tinggi kejujuran dan kebenaran, mematuhi ketentuan yang

berlaku, konsisten memellihara etika, dan terbuka terhadap kritik yang

membangun.

2. Profesional

Bekerja dengan tanggung jawab, komitmen untuk memberikan hasil yagn

terbaik, atau melebihi harapan, senantiasa meninggkatkan kemampuan dan

pengetahuan, mempunyai pandangan yang luas, serta mengedepankan

kepentingan korporasi diatas kepentingan lainnya.

3. Kerjasama

Semangat mengutamakan kebersamaan, bersikap saling membantu dan

menghargai untuk mencapai kinerja korporasi yang efektif dan efisien.

Page 4: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

34

4. Inovasi

Menginisiasi gagasan serta melakukan perubahan terus menerus untuk

perbaikan dan pengembangan korporasi.

5. Unggul

Dorongan untuk selalu menjadi yang terbaik dibidangnya, yang dihasilkan

dari upaya yang terbaik.

3.1.2 Struktur Organisasi

Sumber: PT Askrindo (Persero)

Gambar III.1 Struktur PT Askrindo (persero)

3.1.3 Kegiatan Usaha

Keegiatan usaha yang dimiliki PT Askrindo (Persero) sesuai setifikat

yang dimiliki perusahaan sebagai berikut:

1. Penjaminan KUR

Page 5: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

35

Merupakan kredit/Pembiayaan Modal Kerja dan Invesatasi kepada UMKMK

untuk bidang usaha usaha yang produktif dan layak, namun belum bankable

dengan plafond kredit/pembiayaan sampai dengan Rp500 juta yang dijamin oleh

perusahaan penjaminan. Penyaluran KUR diharapkan dapat membantu

mengembangkan pengusaha mejadi lebih produktif.

Jenis-jenis Produk penjamin KUR:

- KUR Mikro

- KUR Retail

- KUR TKI

2. Asuransi Kredit

Merupakan produk jasa Askrindo untuk memberikan penjaminan kepada

perbankan maupun non perbankan atas kredit yang diberikan kepada UMKM.

Fungsi Askrindo dalam hal ini adalah memberikan jaminan/ganti rugi atas

kemacetan yang disalurkan perbankan maupun non perbankan kepada UMKM.

Jenis Asuransi Kredit Bank:

- Penjaminan Kredit Menengah

- Penjaminan Kredit Kecil

Manfaat Asuransi Kredit:

Memperbesar akses UMKM terhadap sumber pembiayaanMengurangi risiko yang

dihadapi Bank atas pemberian kredit kepada UMKM

Pengguna Jasa Asuransi Kredit:

- Bank Pemerintah/Swasta Nasional termasuk BPR

- Bank Pembangunan Daerah

- Bank SyariahLembaga Keuangan non Bank (Pegadaian)

Page 6: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

36

3. Surety Bond

Produk ini digunakan untuk memberikan jaminan kepada Pemilik

Proyek/obligee/ bouwheer terhadap kerugian yang timbul akibat tidak

dipenuhinya kewajiban Pelaksana Proyek/Principal atas suatu proyek

(konstruksi/non konstruksi) dalam batas waktu yang telah ditentukan.

Manfaat Surety Bond Bagi Principal :

Principal dapat memperoleh penjaminan Suretyship dengan cepat, mudah dan

biaya yang relatif murah, collateral/agunan bukan persyaratan utama dalam

perolehan penjaminan.

Manfaat Surety Bond Bagi Obligee :

- Mudah dalam proses pencairan bila Principal Wanprestasi

- Suretyship/penjaminan dari Askrindo memberikan jaminan kepada Obligee

bahwa proyek yang dikelola/dimiliki Obligee akan terlaksana dan selesai sesuai

kontrak yang diperjanjikan.

Jenis Surety Bond (konstruksi/non konstruksi) :

1. Jaminan Penawaran (Bid Bond)

2. Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond)

3. Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond)

4. Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond)

5. Jaminan Pembayaran (Payment Bond)

4. Asuransi Kredit Perdagangan

Asuransi Kredit Perdagangan adalah produk PT Askrindo yang memberikan

proteksi kepada Pabrikan atau Distributor atau Seller sebagai Tertanggung atas

Page 7: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

37

risiko tidak terbayarnya Piutang Kredit Perdagangan dari Distributornya atau

Buyer-nya. Melalui layanan produk ini, pihak Tertanggung akan mendapatkan

Jasa Manajemen Kredit atau Credit Management Service yang sangat bermanfaat,

baik untuk Tertanggung maupun untuk Buyer-nya, yaitu meliputi Credit Advice,

Credit Control dan Insurance Protection

Manfaat Asuransi Kredit Perdagangan:

- Membantu Tertanggung dan Buyer-nya dalam meningkatkan Sales Turnover;

- Membantu credit policy Tertanggung kepada Buyer-nya;

- Membantu Tertanggung untuk mengurangi biaya dalam bentuk cadangan

piutang ragu-ragu;

- Membantu Tertanggung untuk mendapatkan akses trade financing

Pengguna Asuransi Kredit Perdagangan:

- Produsen/supplier dari barang-barang industry

- Produsen/supplier dari jenis barang yang habis dalam jangka pendek.

5. Reasuransi

PT Askrindo (Persero) juga menerima reciprocal business dari perusahaan

reasuransi luar negeri maupun perusahaan asuransi dan reasuransi dalam negeri.

6. Asuransi Umum

1. Asuransi Kecelakaan Diri (Personal Accident Insurance)

Asuransi Kecelakaan Diri (Personal Accident Insurance) adalah

asuransi yang menjamin/ memberikan santunan atas risiko kematian, catat tetap,

catat sementara, biaya perawatan dan atau pengobatan yang secara langsung

disebabkan suatu kecelakaan yaitu suatu kejadian atau peristiwa yang

mengandung unsur kekerasan baik yang bersifat fisik maupun kimia, yang

Page 8: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

38

datangnya secara tiba-tiba, tidak dikehendaki atau direncanakan, dari luar, terlihat

dan langsung yang seketika itu mengakibatkan luka badani yang sifat dan

tempatnya dapat ditentukan oleh ilmu kedokteran.

Yang dapat memanfaatkan produk asuransi kecelakaan diri adalah siapa saja

yang mempunyai risiko misalnya karyawan perusahaan, anggota keluarga, tamu

hotel, nasabah bank, pengunjung tempat wisata, dan lain-lain. Jaminan perluasan

dengan tambahan premi dapat diberikan untuk melengkapi asuransi kecelakaan

diri standard seperti:

- Kerusuhan, Pemogokan, Huru Hara dan Perbuatan Jahat

- Motorcycling risk (akibat mengendarai sepeda motor)

2. Asuransi Kebakaran

suransi Kebakaran (Fire Insurance) adalah asuransi yang menjamin

kerugian atau kerusakan pada harta benda dan atau kepentingan yang

dipertanggungkan yang disebabkan secara langsung oleh :

- Kebakaran

- Petir

- Ledakan

- Kejatuhan pesawat terbang

- Asap

- Harta benda dan atau kepentingan yang dapat dipertanggungkan dapat berupa

rumah, bangunan kantor, gudang, pabrik, konten/isi rumah, perlengkapan

kantor dan lain-lain.

Jaminan perluasan dengan tambahan premi dapat diberikan untuk melengkapi

asuransi kebakaran standard seperti:

Page 9: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

39

- Kerusuhan, Pemogokan, Huru Hara dan Perbuatan Jahat

- Gempa Bumi, Kebakaran atau Ledakan akibat Gempa Bumi, Letusan gunung

berapi, Tsunami

- Angin Topan, Badai, Banjir dan Kerusakan karena air

- Biaya pembersihan

- Tanah Longsor

3. Asuransi Kontraktor (contractor all risk insurance)

Asuransi kontraktor (Contractor All Risks Insurance) adalah asuransi

yang menjamin atas kerusakan atau kerugian objek yang dipertanggungkan pada

saat pelaksanaan pembangunan/pemasangan konstruksi dan selama masa

pemeliharaan, karena hal-hal yang terbagi dalam 2 (dua) bagian :

Bagian (Section) I – Kerusakan Material (Material Damage)

Objek yang dipertanggungkan menderita suatu kerugian, kehancuran atau

kerusakan fisik yang tidak terduga dan tiba-tiba dari sebab apapun, selain dari hal-

hal yang dikecualikan.

Pengecualian tersebut antara lain:

- Kerusakan karena salah design

- Aus, korosi, oksidasi, penurunan mutu karena kurang penggunaan dan kondisi

atmosfer normal

- Kerugian lanjutan dalam bentuk atau deskripsi apapun termasuk finalti,

kerugian karena keterlambatan, buruknya pengerjaan, kehilangan kontrak

- Kerugian pada atau kerusakan atas kendaraan berijin untuk penggunaan dijalan

umum atau angkutan air atau pesawat terbang

Page 10: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

40

Bagian (Section) II – Tanggung jawab terhadap pihak ketiga (Third Party

Liability) memberikan ganti rugi sebagai kompensasi akibat dari:

- Cidera badan atau sakit pihak ketiga karena kecelakaan (baik fatal maupun

tidak)

- Kerugian atau kerusakan karena kecelakaan atas harta benda milik pihak ketiga

yang terjadi yang berkaitan langsung dengan konstruksi atau pemasangan atas

objek yang dipertanggungkan pada Bagian I dan terjadi pada atau disekitar

lokasi selama jangka waktu asuransi.

- Objek yang dapat dipertanggungkan dapat berupa pembangunan jalan,

pembangunan jembatan, pembangunan pabrik, pemasangan mesin dan lain-

lain.

Jaminan perluasan dengan tambahan premi dapat diberikan untuk melengkapi

asuransi kontraktor seperti:

- Kerusuhan, Pemogokan, Huru Hara dan Perbuatan Jaha

- Tanggung jawab hukum pihak ketiga

4. Asuransi Tanggung Gugat (Liability Insurance)

Asuransi tanggung gugat (Liability Insurance) adalah asuransi yang

menjamin kerugian material akibat tanggung jawab hukum kepada pihak lain

untuk membayarkan kompensasi untuk cidera tubuh atau kerusakaan pada

properti pihak lain karena atau akibat kelalaian tertanggung atau karyawan

tertanggung termasuk biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pembelaan, selain

dari hal-hal yang dikecualikan.

Pengecualian tersebut antara lain:

Page 11: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

41

1. Risiko-risiko yang disebabkan oleh hal-hal yang berhubungan dengan unsur

kesengajaan

2. Perang, terrorism dan kerusuhan

3. Hal-hal yang berhubungan dengan tuntutan yang bersifat penalti dan hukuman

4. Product liability termasuk product recall

5. Completed operation work

6. Radioactive

7. Workmen’s compensation dan employers liability

8. Asbestos

9. Automobile liability

10. Aircraft dan watercraft liability

11. Professional liability

12. Property dalam unsur pengawasan atau kepemilikan tertanggung

Jaminan perluasan dengan tambahan premi dapat diberikan untuk melengkapi

asuransi tanggung gugat seperti:

- Kerusuhan, Pemogokan, Huru Hara dan Perbuatan Jahat

- Car Park

- Casual Contractors

- Cross Liability

- Defective Sanitation

- Employers Sport and Social Club

5. Asuransi Pengangkutan (Marine Cargo Insurance)

Asuransi pengangkutan (Marine Cargo Insurance) adalah asuransi yang

menjaminkerugian,kerusakan dan tanggung jawab terhadap barang dan atau

Page 12: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

42

kepentingan yang dipertanggungkan, kecuali terhadap risiko-risiko yang

dikecualikan .

Risiko yang dijamin, ada 3 pilihan : Jaminan I, Jaminan II dan Jaminan III

Pengecualian tersebut antara lain:

- Kerusuhan

- Perang

- Tidak laik laut kapal dan ketidaksempurnaan kapal dan alat angkut

- Kesalahan yang disengaja oleh tertanggung

- Kebocoran yang wajar, berkurangnya berat atau volume yang wajar atau

keausan yang wajar

- Kerugian, kerusakan atau biaya yang disebabkan dari dalam barang itu sendiri

- Kehilangan barang dalam kontainer atau mobil box jika segel atau kunci dalam

keadaan baik atau tidak rusak.

Jaminan perluasan dengan tambahan premi dapat diberikan untuk melengkapi

asuransi pengangkutan seperti:

- Kerusuhan, Pemogokan, Huru Hara dan Perbuatan Jahat

- Perang

6. Asuransi Properti (Property All Risks Insurance)

Asuransi Properti (Property All Risks Insurance) adalah asuransi yang

menjamin kerugian atau kerusakan pada harta benda dan atau kepentingan yang

dipertanggungkan karena hal-hal yang terbagi dalam 2 (dua) bagian :

Bagian (Section) I – Kerusakan Material (Material Damage)

Page 13: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

43

Harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan menderita suatu

kerugian, kehancuran atau kerusakan fisik yang tidak terduga, tiba-tiba dan tidak

sengaja selain dari hal-hal yang dikecualikan.

Pengecualian tersebut antara lain:

- Harta benda sedang dalam konstruksi

- Harta benda sedang dalam pengangkutan

- Ketidakjujuran, tindakan curang, tipu daya, muslihat atau kepalsuan lainnya

Bagian (Section) II – Gangguan Usaha (Business Interruption)

Gangguan usaha akibat kerugian berdasarkan Bagian I selain dari hal-hal yang

dikecualikan. Pengecualian tersebut antara lain:

- Ketentuan otoritas publik

- Ketidakcukupan kapital untuk pemulihan/penggantian pada waktunya

Harta benda dan atau kepentingan yang dapat dipertanggungkan dapat berupa

rumah, bangunan kantor, gudang, pabrik, konten/isi rumah, perlengkapan

kantortermasuk gangguan usaha. Jaminan perluasan dengan tambahan premi dapat

diberikan untuk melengkapi asuransi properti seperti:

- Kerusuhan, Pemogokan, Huru Hara dan Perbuatan Jahat

- Gempa Bumi, Kebakaran atau Ledakan akibat Gempa Bumi, Letusan gunung

berapi, Tsunami

- Angin Topan, Badai, Banjir dan Kerusakan karena air

- Biaya pembersihan

Page 14: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

44

7. Customs Bond

Customs Bond adalah jaminan yang diberikan PT Askrindo kepada

Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai atas risiko tidak diselesaikan

kewajiban oleh Eksportir/Importir atas fasilitas kepabeanan, fasilitas

penangguhan/ pembebasan bea masuk barang impor dan pungutan negara lainnya

Manfaat Customs Bond :

1. Membantu peningkatan perputaran roda ekonomi melalui kelancaran perdagangan

dan keluar-masuk barang dari/ke kawasan kepabeanan Indonesia;

2. Ditjen Bea Cukai memperoleh jaminan bahwa Eksportir/Importir akan

mengekspor kembali produk yang pengadaan bahan bakunya telah mendapat

fasilitas kepabeanan maupun fasilitas penangguhan/ pembebasan bea masuk

dan/atau menyelesaikan kewajibannya untuk membayar bea masuk;

3. Eksportir/Importir dapat melaksanakan atau menyelesaikan kewajiban yang

dipersyaratkan oleh Ditjen Bea dan Cukai, dengan didukung Customs Bond PT

Askrindo yang diperoleh dengan mudah, cepat dengan biaya jasa jaminan yang

relatif murah.

Jenis-jenis Customs Bond :

1. Impor sementara (OB 23)

2. Penangguhan pembayaran bea masuk (vooruitslag)

3. Enterport produksi untuk tujuan ekspor dan kawasan berikat ( EPTE/KABER )

4. Reimport (BC 1.2)

5. Nota pembetulan PIB (NOTUL / SPKPBM)

6. Perusahaan pengurusan jasa kepabeanan (PPJK)

8. Kontra Bank Garansi

Page 15: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

45

Kontra Bank Garansi (Konstruksi/Non Konstruksi) adalah jaminan yang

diberikan oleh Askrindo kepada Bank penerbit Bank Garansi untuk kepentingan

nasabah (debitur/principal), apabila nasabah mengalami wanprestasi. Sifat Kontra

Bank Garansi (Konstruksi/Non Konstruksi)

Kontra Bank Garansi (Konstruksi/Non Konstruksi) bersifat three party

agreement yang melibatkan Bank, Debitur/Principal dan Askrindo dengan

mekanisme Indemnity Agreement, yaitu suatu bentuk Recourse Agreement

kepada Debitur/Principal jika Askrindo telah membayarkan klaim kepada Bank,

maka Debitur/Principal berkewajiban mengembalikan kepada Askrindo sebesar

nilai klaim yang telah dibayarkan oleh Askrindo kepada Bank.

Jenis Kontra Bank Garansi (Konstruksi/Non Konstruksi)

1. Jaminan Penawaran (Bid Bond)

2. Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond)

3. Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond)

4. Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond)

5. Jaminan Pembayaran (Payment Bond)

6. Jaminan Untuk Keperluan Lainnya

Manfaat Produk Bagi Principal :

- Pemberian Bank Garansi merupakan seleksi langsung maupun tidak langsung

membantu principal yang bonafid dalam kompetisi untuk mendapatkan order

kontrak pekerjaan proyek dari Obligee.

Page 16: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

46

- Kontra Bank Garansi merupakan jaminan yang diperuntukan bagi Principal

terhadap pihak bank (penerbit bank garansi).

Bagi Bank :

- Lebih terjamin dan sesuai dengan Undang - Undang.

- Fee base income.

- Risiko kredit relatif rendah karena ada penjamin.

Bagi Obligee :

Mudah dalam proses pencairan bila Principal Wanprestasi.

3.2 Data Penelitian

3.2.1 Populasi dan Sample

Sampel diambil dari populasi dengan menggunakan teknik pengambilan

Nonprobability sampel berdasarkan teknik sampel jenuh , dimana total seluruh

Populasi yang ada pada PT Askrindo (Persero) yaitu berjumlah 57 maka penullis

menggunakan sampel sebanyak 55 sampel.

3.2.2 Karakteristik Responden

Untuk menentukan karakteristik responden penulis mengelompokan dalam

beberapa karakteristik berdasarkan:

1. Jenis Kelamin

Tabel III.1

Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin

Page 17: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

47

Sumber: data Premier 2018

Dari tabel 1 menjelaskan bahwa dari 55 responden, sebesar 50,9% berjenis

kelamin laki-laki dan 49,1% berjenis kelamin perempuan.

2. Usia

Tabel III.2

Karakteristik responden berdasarkan Usia

Sumber: data premier 2018

Dari tabel 2 diatas, dapat diketahui bahwa karakteristik responden dengan

usia 20 – 25 tahun sebesar 25,4%, lalu pada usia 26 – 30 tahun sebesar 40%,

kemudian 31 – 35 tahun sebesar 23,6% sedangkan > (lebih dari) 40 tahun sebesar

11% dari total 55 responde.

3. Pendidikan

Tabel III.3

Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan

Sumber: data premier 2018

Jumlah Persentase(orang) (%)

1 Laki-laki 28 50,92 Perempuan 27 49,1

55 100

Jenis KelaminNO

Total

Jumlah Persentase(orang) (%)

1 20 - 25 14 25,42 26 -30 20 403 31 - 35 13 23,64 >40 8 11

55 100

NO Usia

Total

Jumlah Persentase(orang) (%)

1 SMU 8 112 D3 11 23,63 S1 36 65,4

55 100Total

NO Pendidikan

Page 18: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

48

Berdasarkan tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa jumlah karakteristik

responden dengan pendidikan terakhir SMU sebanyak 11%, D3 23,6% dan S1

sebanyak 65,4% dari total keseluruhan 55 responden.

3.2.3 Uji Instrument Penelitian

1. Validitas

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan tabel.

Nilai r hitung merupakan hasil korelasi jawaban responden pada masing-masing

pernyataan disetiap variabel yang di analisis dengan program spss dan output nya

bernama corrected item correlation. Besarnya r tabel dengan taraf kesalahan 5%

adalah 0,2201s . Hasil Validitas program SPSS dapat dilihat pada tabel berikut

yaitu :

Tabel III.4 Table Corrected Item – Total Correlation Variabel Kepemimpinan

Sumber: data diolah SPSS 21

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X1 35.9455 27.423 .505 .870

X2 36.3636 26.384 .546 .868

X3 36.0182 29.537 .598 .870

X4 35.8909 29.099 .587 .868

X5 36.0364 28.628 .579 .867

X6 36.2727 25.276 .698 .855

X7 36.8727 22.113 .773 .850

X8 35.9091 27.714 .498 .870

X9 36.2909 24.914 .644 .860

X10 36.3636 24.347 .773 .848

Page 19: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

49

Variabel Indikator r Hitung r tabel KeteranganX1 .505 0,2201 ValidX2 .546 0.2201 ValidX3 .598 0.2201 ValidX4 .587 0.2201 ValidX5 .579 0.2201 ValidX6 .698 0.2201 ValidX7 .773 0.2201 ValidX8 .498 0.2201 ValidX9 .644 0.2201 ValidX10 .773 0.2201 ValidY1 .727 0.2201 ValidY2 .608 0.2201 ValidY3 .752 0.2201 ValidY4 .686 0.2201 ValidY5 .779 0.2201 ValidY6 .667 0.2201 ValidY7 .715 0.2201 ValidY8 .550 0.2201 ValidY9 .664 0.2201 ValidY10 .654 0.2201 Valid

X

Y

Tabel III.5 Table Corrected Item – Total Correlation Variable Kinerja

Sumber: data diolah SPSS 21

Tabel III.6 Hasil Validitas

Sumber: data premier 2018

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Y1 36.8364 13.843 .727 .877

Y2 36.8727 14.372 .608 .884

Y3 36.8182 13.929 .752 .876

Y4 36.6909 13.736 .686 .878

Y5 36.7273 13.758 .779 .874

Y6 36.7455 14.156 .667 .881

Y7 37.1636 11.769 .715 .879

Y8 37.3818 12.018 .550 .904

Y9 36.9455 13.904 .664 .880

Y10 36.8182 14.226 .654 .882

Page 20: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

50

Dari hasil tabel diatas menunjukkan nilai r hitung indikator semua lebih

besar dari r tabel. Dapat diartikan bahwa semua indikatornya adalah alat ukur

yang dapat dipercaya untuk mendapatkan data valid.

2. Reabilitas

Reabilitas suatu indikator atau kuesioner dari perhitungan menggunakan

SPSS dapat dilihat dari cronbach’s alpha. Hasilreabilitas output SPSS bisa dilihat

sebagai berikut :

Tabel III.7 Tabel Reliability Statistics Variabel Kepemimpinan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.875 10 Sumber: data diolah SPSS 21

Tabel III.8 Tabel Reliability Statistics Variabel Kinerja

Sumber: data diolah SPSS 21

Tabel III.9

Hasil Reabilitas

Sumber: data premier 2018

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.892 10

Variabel Cronbach’s

Alpha Keterangan Kepemimpinan 0,875 Sangat Reabilitas

Kinerja 0,892 Sangat Reabilitas

Page 21: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

51

Dapat diketahui dari tabel diatas menunjukkan nilai cronbach’s alpha

semua variabel masuk kedalam kategori sangat variabel, sehingga dapat

disimpulkan indikator atau kuesioner yang digunakan dalam penelitian adalah

handal dan dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel.

3.2.4 Tabel Penolong

Untuk memudahkan penulis dalam menghitung korelasi hubungan maka

dibuatkan tabel penolong. Tabel ini berisikan rangkuman dari hasil jawaban

responden atas variabel kepemimpinan (X) dan Kinerja (Y). Dimana hasil

pernyataan responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut :

Tabel III.10 Tabel Penolong Untuk Memenuhi Korelasi

No JUMLAH X JUMLAH Y X2 Y2 X.Y1 42 48 1764 1600 20162 40 41 1600 1764 16403 40 35 1600 1936 14004 40 46 1600 1600 18405 40 47 1600 1521 18806 40 47 1600 1444 18807 50 45 2500 1764 22508 43 40 1849 1764 17209 39 44 1521 1681 171610 42 33 1764 1681 138611 40 38 1600 1681 152012 40 33 1600 1600 132013 40 33 1600 1600 132014 40 50 1600 1600 200015 39 29 1521 1600 113116 36 35 1296 1600 126017 50 39 2500 1600 1950

Tebel Penolong

Page 22: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

52

Sumber: data premier 2018

18 42 40 1764 1936 168019 40 50 1600 1936 200020 39 28 1521 1600 109221 42 40 1764 1764 168022 40 37 1600 1681 148023 46 40 2116 1600 184024 47 40 2209 1849 188025 45 38 2025 1849 171026 47 39 2209 1369 183327 40 38 1600 2116 152028 47 38 2209 2401 178629 34 40 1156 2116 136030 38 40 1444 1600 152031 39 40 1521 1600 156032 34 40 1156 1600 136033 49 49 2401 1600 240134 34 43 1156 1600 146235 39 37 1521 1600 144336 36 48 1296 1600 172837 40 34 1600 2116 136038 50 37 2500 1849 185039 36 44 1296 1849 158440 40 44 1600 1369 1760

41 37 37 1369 1369 136942 40 34 1600 1444 136043 40 50 1600 1444 200044 40 47 1600 1600 188045 50 36 2500 1369 180046 42 48 1764 2209 201647 40 41 1600 2209 164048 39 35 1521 2304 136549 42 46 1764 2116 193250 40 47 1600 1600 188051 46 47 2116 1600 216252 47 45 2209 1600 211553 36 36 1296 1296 129654 40 40 1600 1600 160055 50 37 2500 1369 1850

Page 23: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

53

3.3 Analisis Variabel Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan

3.3.1 Uji Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi digunakan untuk mengukur kuat hubungan antara

varibel bebas dengan variabel terikat.

Ho: Tidak ada hubungan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawa pada

PT Askrindo (Persero) Jakarta

Ha: Adanya hubungan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan pada

PT Askrindo (Persero) Jakarta.

Setelah diketahui butir-butir dalam instrumen valid dan dapat dipercaya,

maka seanjutnya adalah mencari arah kuatnya hubungan antara gaya

kepemimpinan dengan kinerja menggunakan rumus korelasi. Melalui bantuan

program SPSS 21 maka hasil hubungan antara gaya kepemimpinan terhdap

kinerja karyawan dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel III.11 Hasil Koefisien Korelasi

Sumber: data diolah SPSS 21

Berdasarkan table diatas maka dapat disimpulkan bahwa nilai

korelasi(hubungan) antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan sebesar

0,809 Berdasarkan tabel pedoman Interprestasi koefisien korelasi, nilai tersebut

Correlations

Kepemimpinan Kinerja

Kepemimpinan

Pearson Correlation 1 .809**

Sig. (2-tailed) .000

N 55 55

Kinerja

Pearson Correlation .809** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 55 55

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 24: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

54

termasukdalam kategori kuat. Sehingga bisa disimpulkan bahwa terdapat

hubungan positif sebesar 0,809 antara kepemimpinan terhadap kinerja.

3.3.2 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besar kecilnya

pengaruh varibel X terhadap variabel Y.

Ho: Tidak ada pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan

pada PT Askrindo (Persero) Jakarta

Ha: Adanya pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan pada

PT Askrindo (Persero) Jakarta

Berikutnya adalah ditemukan hasil koefisien korelasi, langkah selanjutnya

adalah mencari koefisien determinasi. Koefisien determinasi digunakan untuk

mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen(gaya kepemimpinan)

menjelaskan variabel dependennya(kinerja karyawan) yang dilihat melalui R

Square dari perhitungan melalui SPSS 21. Berikut adalah tabel hasil

pengolahannya:

Tabel III.12 Hasil Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .809a .654 .647 2.41670

a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan Sumber: data diolah SPSS 21

Berdasarkan hasil tabel diatas menunjukkan koefisien determinasi yang

disesuaikan (R Square) adalah sebesar 0,654 artinya 65,4% variabel kinerja

karyawan dapat dipengaruhi oleh variabel gaya kepemimpinan sedangkan sisanya

Page 25: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

55

sebesar 34,6% dijelaskan oleh variabel lain seperti kompensasi, motivasi, budaya

organisasi, dan lain-lain

Tabel III.13 Tabel Anova

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 584.457 1 584.457 100.071 .000b

Residual 309.543 53 5.840

Total 894.000 54

a. Dependent Variable: Kinerja

b. Predictors: (Constant), Kepemimpinan Sumber: data diolah SPSS 21

Berdasarkan Tabel Anova dapat diketahui bahwa nilai signifikan 0,000 <

0,05 maka keputusan Ha diterima, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang

signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap Kinerja kerja karyawan.

3.3.3 Uji Persamaan Regresi

Ho : Tidak ada koefisien regresi yang signifikan

Ha : Adanya koefisien regresi yang signifikan

Regresi sederhana digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi

nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi(dirubah-

rubah) berdasarkan hasil analisis menggunkan SPSS 21, maka diperoleh hasil

regresi antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan sebagai berikut :

Tabel III.14

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 17.727 2.349 7.546 .000

Page 26: BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan … · 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Organisasi . PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo

56

Hasil Analisis Regresi Kepemimpinan Terhadap Kinerja Sumber: data diolah SPSS 21

Berdasarkan tabel perhitungan SPSS diatas, dapat diperoleh persamaan

yaitu: Y = 17,727 + 0,579X. Dari persamaan fungsi diatas, dapat di

interprestasikan bahwa bila Gaya Kepemimpinan bersifat konstan atau bernilai 0

(nol) maka Y (Kinerja) sebesar 17,727. Koefisien regresi sebesar 0,579

menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda positif) 1 kali untuk gaya

kepemimpinan akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,579. Sebaliknya

jika Kinerja Karyawan mengalami penurunan 1 kali maka Gaya Kepemimpinan

diprediksi mengalami penurunan sebesar 0,579. Jadi arah hubungan Gaya

Kepemimpinan terhadap Kinerja adalah positif yang searah.

Kepemimpinan .579 .058 .809 10.004 .000

a. Dependent Variable: Kinerja