Upload
hoangphuc
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
51
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Dalam penelitian ini menguji bagaimana Keputusan member melalui
lifestyle di Gold’s Gym Braga City Walk Bandung Selanjutnya, penelitian ini
akan meneliti dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel
bebas (Independent variable) yang diteliti yaitu Lifestyle ,dengan sub variable:
activity, interest, opinion, dan demographic. Kemudian yang menjadi di variabel
terikat (dependent variable) adalah keputusan member Gold’s Gym Braga City
Walk Bandung. Responden dalam penelitian ini adalah member yang
keanggotaannya masih aktif di Gold’s Gym Braga City Walk Bandung Dilihat
dari berbagai kasus dan masalah yang terjadi di fitness center maka penulis
memilih Gold’s Gym yang berlokasi di Braga City Walk Bandung sebagai objek
penelitian.Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun
yaitu dari bulan Mei hingga September 2012, maka metode yang digunakan
adalah cross sectional method, yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari
objek dalam satu kurun waktu tertentu/tidak berkesinambungan dalam jangka
waktu panjang.
52
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian
3.2.1 Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu manajemen
pemasaran dengan konsep lifestyle dan seberapa pengaruhnya terhadap keputusan
pembelian menjadi member Sugiyono (2012:2) mengemukakan bahwa metode
penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan diadakannya penelitian yaitu
yang bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data
yang diperoleh dari penelitian adalah data yang betul-betul sebelumnya belum
pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk
membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan
tertentu, dan pengembangan berarti untuk memperdalam dan memperluas
pengetahuan yang sudah ada.
Dalam metode penelitian ini digunakan adalah metode penelitian deskriptif
dan verifikatif. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:03), “Penelitian deskriptif
adalah penelitian yang dimaksudkan menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal
yang lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan
penelitian. Penelitian deskriptif dilakukan untuk memperoleh gambaran pertama
mengenai Lifestyle , sehingga menghasilkan dimensi gaya hidup antara lain:
activity, interest, opinion, dan demographic. Kedua mengenai gambaran
keputusan member (keputusan konsumen) yang memiliki enam keputusan yaitu
Pilihan Produk, Pemilihan Merek, Pemilihan Perantara/Saluran Pemesanan,
Penentuan Waktu Berkunjung, Pemilihan Jumlah menjadi pelanggan/member dan
53
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Metode Pembayaran. Sedangkan jenis penelitian verifikatif menurut suharsimi
Arikunto (2010:15) penelitian yang bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil
penelitian lain. Sifat verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran suatu
hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, dimana
dalam penelitian ini, penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui lifestyle
dan seberapa pengaruhnya terhadap keputusan member .
Mengingat penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif yang
dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian
yang akan digunakan adalah explanatory survey. Berdasarkan jenis penelitian di
atas yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui
pengumpulan data di lapangan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah explanatory survey. Explanatory survey dilakukan melalui kegiatan
pengumpulan informasi dari sebagian populasi secara langsung di tempat kejadian
(empiris) melalui alat kuesioner dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari
sebagian populasi yang akan diteliti terhadap permasalahan penelitian.
Maholtra (2010:96) menyatakan bahwa:
Explanatory survey dilakukan untuk mengeksplorasi situasi masalah, yaitu
untuk mendapatkan ide-ide dan wawasan ke dalam masalah yang dihadapi
manajemen atau para peniliti tersebut. Penjelasan penelitian dalam bentuk
wawancara mendalam atau kelompok fokus dapat memberikan wawasan
yang berharga.
Berdasarkan pengertian tersebut penelitian yang digunakan dalam metode
ini adalah informasi dari sebagian populasi yang dikumpulkan langsung di tempat
kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian
populasi terhadap objek yang sedang diteliti. Explanatory survey ini bertujuan
54
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
untuk mengeksplorasi atau meneliti melalui masalah atau situasi untuk
mendapatkan wawasan dan pemahaman(Maholtra 2009:98).
3.2.2 Desain Penelitian
Menurut buku Suharsimi Arikunto (2010:90), “Desain penelitian adalah
rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan
yang akan dilaksanakan”. Dalam desain penelitian tercakup penjelasan secara
terperinci mengenai tipe desain riset yang memuat prosedur yang sangat
dibutuhkan dalam upaya memperoleh informasi serta mengolahnya dalam rangka
memecahkan masalah. Tipe riset desain ini berhubungan dengan tingkat analisis
yang direncanakan oleh peneliti terhadap data yang dikumpulkan.
Oleh karena itu desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah desain kausalitas. Desain kausalitas ini tujuan utamanya adalah untuk
mendapatkan bukti hubungan sebab akibat, sehingga diketahui mana yang
menjadi variabel yang mempengaruhi, mana variabel yang dipengaruhi. Hal ini
sesuai dengan yang dikatakan oleh Malhotra (2005:100) bahwa desain kausalitas
tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan bukti mengenai hubungan sebab-
akibat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keputusan menjadi member
terhadap pengaruh lifestyle analysis Gold’s Gym Braga City Walk Bandung.
3.3.Operasionalisasi Variabel
Operasional adalah seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang
harus diamati dan bagaimana mengukur suatu variabel atau konsep definsi
operasional tersebut membantu kita untk mengklasifikasikan gejala disekitar ke
55
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dalam kategori khusus dari variabel (Arikunto, 2010:91). Definisi variabel perlu
dibuat untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam menafsirkan, memahami
variabel. Menurut Sugiyono (2012:39) Dalam penelitian ini terdapat dua variabel
yang digunakan sebagai berikut :
1) Variabel bebas (X) (independent variable), yaitu variabel yang
mempengaruhi atau yang sebab perubahannya atau timbulnya variabel
terikat (dependent variable). Dalam hal ini yang dijadikan variabel
independennya adalah lifestyle (X) yang terdiri dari empat sub bab (X1)
activity, (X2) interest (X3) opinion , (X4) demographic
2) Variabel terikat (Y) (dependent variable), yaitu variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam hal ini
yang menjadi variabel dependennya adalah Keputusan pembelian menjadi
member (Y) terdiri dari enam indikator: pemilihan produk, pemilihan
merk, pemilihan saluran distribusi, waktu pembelian, jumlah pembelian
dan metode pembelian. yaitu tahap dalam membeli keputusan baik berupa
produk maupun jasa.
Untuk kemudahan dalam pemahaman tentang variabel-variabel yang dibahas
dalam penelitian ini, Secara rinci operasionalisasi variabel ini dijelaskan dalam
Tabel 3.1 sebagai berikut:
56
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel dan
Indikator
Konsep Indikator Ukuran Skala No. Item
pertanyaan
Lifestyle
Analyisis (X)
Pola hidup seseorang di dunia yang
tercermin dalam kegiatan, minat dan
pendapat (Solomon 2011: 253)
activity (X1) Activity adalah kegiatan individu
dalam kesehariannya dan bagaimana
melewatkan waktu luangnya
Solomon (2011:264).
Activity :
Alokasi waktu
luang untuk
Fitness(Area
free weight)
Alokasi waktu
luang untuk
Mind and Body
Soul : pilates,
yoga
Alokasi waktu
luang untuk
Tingkat waktu luang yang
digunakan para member untuk
melakukan fitness : dumble¸body
building
Tingkat waktu luang kegiatan
yang digunakan member untuk
melakukan yoga dan pilates,
tempat yang telah disediakan
Tingkat waktu luang kegiatan
untuk melakukan aerobic room
dan tempat yang telah disediakan.
Tingkat waktu luang kegiatan
setelah fitness dengan area
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
C.I.1
C.I.2
C.I.3
57
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Aerobic
Alokasi waktu
luang untuk
Cardiovascular
: treadmill
machine , body
trainer
machine,
cumbent bike
machine , dll
cardiovascular : treadmil, trainer machine, dll .
C.I.4
Interest (X2) Ketertarikan individu akan objek
yang menyertai perhatian khusus
individu secara terus menerus
(Solomon 2011:264)
Interest :
Daya tarik Luas
ruang fitness
center
Daya tarik
Desain interior
dan eksterior
fitness center
Daya tarik
Kelengkapan
kenyamana alat
Gym.
Tingkat daya tarik terhadap luas
ruang fitness center .
Tingkat daya tarik desain interior
dan eksterior ruang fitness center
Tingkat daya tarik terhadap
kelengkap dan kenyamanan alat
Gym
Tingkat daya tarik terhadap
keahlian atau skill para trainer
.
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
C.II.1
C.II.2
C.III.3
Opinion (X3) Opini individu mengenai konsep diri
serta persepsi terhadap produk
Solomon (2011: 264)
Opinion :
Pendapat fitness
center Gold’s
Tingkat Pendapat fitness center
Gold’s Gym menurut diri
sendiri
Ordinal
Ordinal
Ordinal
C.IV.1
58
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gym menurut
diri sendiri,
Pendapat fitness
center Gold’s
Gym menurut
kerabat atau
orang lain
Pendapat
fitness center
Gold’s Gym
menurut
Tingkat Pendapat fitness center
Gold’s Gym menurut kerabat
Tingkat Pendapat fitness center
Gold’s Gym menurut Media
Masa
Ordinal
C.1V.2
C.IV.3
Demographic (X4)
Mengutarakan bahwa demografi itu
terdiri dari pendapatan, usia,siklus
hidup keluarga, wilayah geografis,
etnisitas, hunian , jabatan, ukuran
keluarga, dan pendidikan. Solomon
(2011:264)
Demographic
Usia
Pendapatan
Pendidikan
Tingkat kesesuaian fasilitas
yang diberikan fitness center
dengan usia member .
Tingkat kesesuaian pendapatan
member dengan pengeluaran
member yang yang dihabiskan
oleh member fitness center.
Tingkat kesesuaian pendidikan
member dengan pengetahuan
member tentang fasilitas dan
produk yang ditawarkan fitness
center
Ordinal
Ordinal
Ordinal
C.V.1
C.V.2
C.V.3
Keputusan
member (Y)
Tahap proses keputusan dimana
konsumen secara aktual melakukan
Pilihan Produk Tingkat kenyamanan
berolahraga di fitness center
Ordinal
Ordinal
C.I.1
59
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pembelian produk. Kotler & Keller
(2012:193)
Tingkat kelengkapan fasilitas
berolahraga di fitness center
C.I..2
Pemilihan
Merk.
Tingkat pemilihan fitness
center Gold’s Gym karena
pencitraan terbaik
Ordinal
Ordinal
C.II.3
Pemilihan
Saluran
distribusi
Tingkat kestrategisan lokasi
fitness center Gold’s Gym .
Tingkat kemudahan
aksesbiliti menuju fitness
center Gold’s Gym .
Ordinal
Ordinal
C.III.1
C.III.2
Waktu
Pembelian
Tingkat waktu melakukan
fitness sebagai kebutuhan
Tingkat waktu melakukan
menjadi member Gold’s
Gym pada saat promosi
Ordinal
Ordinal
C.IV.1
C.IV.2
Jumlah
Pembelian
Tingkat frekuensi
berolahraga di fitness center
Gold’s Gym dalam satu
bulan
Tingkat jumlah waktu
berolahraga di fitness center
Gold’s Gym .
Ordinal
Ordinal
C.V.1
C.V.2
Metode
Tingkat kemudahan
pembayaran
Ordinal
Ordinal
C.VI.1
60
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pembayaran
Tingkat keragaman metode
pembayaran menjadi member
fitness center di Gold’s Gym
(menggunakan kartu credit ,
debit dan tunai)
Ordinal
C.VI.2
61
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.4 Jenis Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang akan dikumpulkan dikelompokkan menjadi dua, sesuai
dengan sumber-sumber data penelitian. Jenis data tersebut yaitu :
1. Data primer
Data primer merupakan sumber data dimana data yang diinginkan dapat
diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan langsung dengan
penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah seluruh
data yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah
responden yang sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili
seluruh populasi data penelitian, yaitu para member atau pelanggan
,keanggotaan di Gold’s Gym Braga City Walk Bandung.
2. Data sekunder,
Data sekunder adalah sumber data penelitian dimana subjeknya tidak
berhubungan langsung dengan objek penelitian tetapi membantu dan dapat
memberikan informasi untuk bahan penelitian. Dalam penelitian ini yang
menjadi sumber data sekunder adalah literatur, artikel, serta situs di
internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan. Penelitian ini
menggunakan data primer dan sekunder yang selanjutnya diterangkan
pada Tabel 3.2
62
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.2
Jenis dan Sumber Data
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data mengenai objek penelitian digunakan metode
pengumpulan data sebagai berikut:
No Jenis Data Sumber Data
Data Sekunder
1. Data franchise fitness
center
www.waralabaku.com
2. Data Perbandingan
Price Image Fitness
Center Nielsen 2010
Sumber : AC Nielsen, (2010)
3. Data fitness center
Terbaik menurut
TOP BRAND 2010 -
2012 kategori retail
(%)
www.topbrand-award.com/top-
brandsurvey/survey-result/top-brand-result-
2011 Maret 2012.
4. Data beberapa
Fitness Center yang
berada di kota
Bandung
: http://www.akubugar.com Maret 2012
5. Grafik Perkembangan
Jumlah Member
Gold’s Gym Braga
City Walk
Marketing Consultant Gold’s Gym Braga City
Walk
Data Primer
1. Lifestyle terhadap
Keputusan Member
Member di Gold’s Gym Braga City Walk
Bandung .
2. Tanggapan Lifestyle
yang diberikan oleh
Gold’s Gym Braga
City Walk Bandung .
Member di Gold’s Gym Braga City Walk
Bandung .
3. Keputusan Member
terhadap Lifestyle
yang diberikan oleh
Gold’s Gym Braga
City Walk Bandung .
Member di Gold’s Gym Braga City Walk
Bandung .
63
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Observasi (pengamatan), dilakukan dengan mengamati langsung subjek yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti khususnya mengenai para member
di Gold’s Gym Braga City Walk Bandung.
2. Studi Kepustakaan, dilakukan dengan cara menelaah dan mempelajari buku-
buku, diktat, artikel, serta litelatur lainnya yang memiliki kaitan dengan topik
penelitian yaitu Lifestyle dan Keputusan pembelian member .
3. Kuesioner (angket), dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar
pertanyaan tertulis kepada responden yaitu para member Fitness Center di di
Gold’s Gym Braga City Walk Bandung. Responden tinggal memilih
alternatif jawaban yang telah disediakan pada masing-masing alternatif
jawaban yang dianggap paling tepat. Dalam kuesioner ini penulis
mengemukakan beberapa pertanyaan yang merupakan elemen-elemen dari
Activity (X1), Interst (X2), Opinion (X3), Demographic (X4) dan
Keputusan Member (Y).
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
3.5.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generelasasi yang terdiri atas: objek dan subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono (2012:80) .
Dalam penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan secara jelas mengenai
populasi yang menjadi sasaran penelitiannya, yang disebut populasi sasaran yaitu
populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi dalam sebuah
hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian
64
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah
ditentukan.Berdasarkan pengertian populasi tersebut, populasi penelitian ini
adalah para member yang beranggotaakan di Gold’s Gym Braga City Walk
Bandung dalam kurun waktu bulan Juni 2007 sampai April 2012 .
Tabel 3.3
Jumlah Data Perkembangan Jumlah Member di
Gold’s Gym Braga City Walk Bandung
Tahun Jumlah Member Jumlah Member
aktif
Pertumbuhan
2007 800 750
2008 900 800 1%
2009 600 300 -3%
2010 1400 1000 8%
2011 2500 1200 11%
2012 3000 1500 5%
Sumber : Sales Marketing Gold’s Gym
Populasi ini dibatasi dengan member yang aktif dan member yang tidak
aktif. Pada tahun 2012 jumlah member keseluruhan adalah 3000 member dengan
member aktif 1500 atau hanya setengahnya member.
3.5.2 Sampel
Sugiyono (2012:81) mengatakan Bila populasi besar dan peneliti tidak
dapat mempelajari semua pada populasi, misalnya karena keterbatasan waktu,
maka peneliti dapat menggunakan sample yang diambil dari populasi itu. Menurut
Malhotra (2005:364), sampel adalah subkelompok populasi yang terpilih untuk
berpartisipasi dalam studi. Untuk menentukan sampel dari populasi yang telah
ditetapkan perlu dilakukan suatu pengukuran yang dapat menghasilkan jumlah n.
rumus yang digunakan sebagai berikut :
65
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Untuk menentukan sebuah sampel dari populasi yang telah ditetapkan,
perlu dilakukan suatu pengukuran yang dapat menghasilkan jumlah n. Husain
Umar (2002:59), mengemukakan bahwa ukuran sampel dari suatu populasi dapat
menggunakan bermacam-macam cara, salah satunya adalah dengan menggunakan
teknik Slovin dengan rumus sebagai berikut:
𝑛 =𝑁
1+ 𝑁𝑒 2 n=
1500
1+1500(0,1)2 = 99,998 ≈ 100
Keterangan:
n : Ukuran sampel
N : Ukuran populasi
e : Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir
(e = 0,1) jumlah member aktif keseluruhan 1500 member . Agar sampel yang
digunakan lebih representatif dan untuk menjaga kekurangan data, maka jumlah
sampel yang ditarik adalah sebesar 100 responden.
3.5.3 Teknik Pengambilan Sampling
Dikutip dari buku Sugiyono (2012:81) teknik sampling adalah teknik
pengambilan sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah populasi bergerak
(mobile population) dan bersifat homogen, maka metode pengambilan sampel
yang digunakan adalah teknik Systematic random sampling atau pengambilan
sampel acak sistematis.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :
66
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Menentukan populasi sasaran. Dalam penelitian ini yang dijadikan
populasi sasaran adalah seluruh member di Gold’s Gym Braga City Walk
Bandung.
2. Menentukan tempat tertentu sebagai check point, dalam penelitian ini yang
menjadi tempat check point adalah area Gold’s Gym Braga City Walk
Bandung.
3. Menentukan waktu yang digunakan untuk menentukan sampling yaitu
pada pukul 16.00 WIB, karena banyaknya para member berolahraga di
Gold’s Gym
4. Penyebaran angket dilakukan pada hari Jumat tanggal 5 Oktober 2012
pada checkpoint.
5. Melakukan wawancara melalui social media ; facebook dan twitter dan
berhadapan langsung dengan para responden
3.6 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis
3.6.1 Rancangan Analisis Data
Setelah data yang diperolehnya dari responden melalui kuesioner
terkumpul. Selanjutnya dengan mengolah dan menafsirkan data sehingga dari
hasil tersebut dapat dilihat apakah antara variabel program Lifestyle (X) ada
pengaruhnya atau tidak terhadap variabel Keputusan Member (Y). Maka prosedur
yang harus dilakukan pengelolaan data penelitian dilakukan sebagai berikut :
1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang telah terkumpul kembali setelah
diisi oleh responden. Pemeriksaan tersebut menyangkut kelengkapan
pengisian angket secara menyeluruh.
67
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Skoring, skala pengukuran dengan digunakan adalah skala Semantic
Defferensial yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap hanya
bentuknya tidak pilihan ganda maupun checlist tetapi tersusun dalam satu
garis kontinum yang jawabannya sangat positifterletak diantara bagian
kanan garis, kontinum jawaban negatif berada di kiri garis, atau sebaliknya
(Sugiyono 2012:97). Jawaban setiap instrumen skala ini mempunyai
gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-
kata. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut :
Tabel 3.4
Pola Skoring Kuesioner Skala Lima
bersahabat 5 4 3 2 1 Tidak bersahabat
Tepat janji 5 4 3 2 1 Tidak tepat janji
bersaudara 5 4 3 2 1 memusihi
Memberi pujian 5 4 3 2 1 mencela
mempercayai 5 4 3 2 1 mendominasi
Sumber : Sugiyono (2012: 97)
3. Tabulasi, yaitu perekapan data hasil scoring pada langkah ke dalam tabel
4. Tahap uji coba kuesioner, untuk menguji layak tidaknya kuesioner
disebarkan kepada responden, maka penulis melakukan dua tahap
pengujian yaitu uji validitas dan reliabilitas.
5. Untuk menjawab tujuan penelitian yang bersifat deskriptif adalah melalui
tinjauan kontinum dan perbandingan rata-rata data sampel, sedangkan
untuk menjawab tujuan penelitian yang bersifat asosiatif atau verifikatif
maka digunakan teknik analisis regresi sederhana.
68
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.6.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
3.6.2.1 Hasil Pengujian Validitas
Pengujian validitas adalah suatu derajat ketepatan antara data yang
sesungguhnya terjadi dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Sugiono
(2012:121). Validitas dalam penelitian dijelaskan dalam salah satu derajat
ketepatan pengukuran tentang isi dari pernyataan yang penulis buat. Teknikuji
yang digunakan adalh teknik korelasi melalui koefisien product moment . Skor
ordinal dari setiap item pertanyaan yang diuji validitasnya dikorelasikan dengan
skor ordinal kesluruhan item, jika koefisien korelasi tersebut positif, maka item
tersebut valid, sedangkan jika negatif maka terdapat yang disebut tidak valid dan
akan dikeluarkan dari kuisioner atau digantikan dengan pernyataan perbaikan.
Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah rumus Korelasi Product Moment.
Dengan rumus :
𝑛 𝑋𝑌 − ( 𝑋)( 𝑌)
𝑛 𝑋2 − ( 𝑋)2 𝑛 𝑌2 − ( 𝑌
2)
(Sugiyono, 2007:212)
Keterangan :
rxy = Menunjukan indeks korelasi antara dua variabel yang
dikorelasikan
R = Koefisien validitas item yang dicari, dua variabel yang
dikorelasikan
X = Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item
Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
69
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑X2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
∑Y2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
N = Banyaknya responden
Pengujian keberartian koefisien (rb) dilakukan dengan taraf signifikan 5%. Rumus
uji t yang digunakan adalah sebagai berikut :
𝑡 =𝑟 𝑛 − 2
1 − 𝑟2
𝑑𝑏 = 𝑛 − 2
Dalam penelitian dapat berinterprestasi terhadap kuatnya suatu hubungan
dengan melihat besarnya koefisien korelasi. Berikut tabel 3.5 yang memberikan
interprestasi terhadap koefisien korelasi :
Tabel 3.5
Interprestasi Besarnya Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Interprestasi
Antara 0,700 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,500 Tinggi
Antara 0,500 sampai dengan 0,400 Agak tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,300 Sedang
Antara 0,300 sampai dengan 0,200 Agak Tidak tinggi
Antara 0,200 sampai dengan 0,100 Tidak tinggi
Antara 0,100 sampai dengan 0,00 Sangat tidak tinggi
Sumber : Suharsimi Arikunto (2010:319)
70
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Setelah melakukan analisis faktor dengan cara mengkorelasikan jumlah
skor dengan skor total , maka langkah berikutnya adalah dilakukannya
membandingkan antara rhitung dengan rtabel. Berikut keputusan pengujian validitas
instrumen:
1. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan valid
apabila r hitung > r tabel .
2. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak
valid apabila r hitung < r tabel .
Pengujian validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan SPSS 17 for
windows. Out put yang dihasilkan dari pengelolaan SPSS mmerupakan data rhitung
utnuk lebih mengetahui apakah nilainya signifikan atau tidak, maka dilakukannya uji
korelasi dibandingkannya dengan rhitung dengan rtabel. agar dapat memperoleh nilai
yang signifikan, maka rhitung harus lebih besar sari rtabel (dilihat dari r product
moment dengan taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan n-2) dengan jumlah
responden awal 30 dengan ketetapan rtabel 0,374.
Pertanyaan pada variabel X yaitu Lifestyle dapat dilanjutkan
dengan melakukan penelitian.
Tabel 3.6
Hasil Pengujian Validitas
Variabel (X) Lifestyle
No Item Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Lifestyle
Activity
1. Fitness (Area free weight) 0,769 0,374 Valid
2. Mind and Body Soul room 0,545 0,374 Valid
3. Aerobic Room 0,572 0,374 Valid
71
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4. Area cardiovascular 0,631 0,374 Valid
Interest
5. Luas ruang fitness center 0,407 0,374 Valid
6. Desain ruang interior dan eksterior
fitness center
0,506 0,374 Valid
7. Kelengkapan dan kenyamana alat
Gym.
0,430 0,374 Valid
Opinion
8. Pendapat fitness center Gold’s Gym
menurut diri sendiri
0,650 0,374 Valid
9. Pendapat fitness center Gold’s Gym
menurut kerabat dan orang lain
0,502 0,374 Valid
10. Pendapat fitness center Gold’s Gym
menurut media masa
0,609 0,374 Valid
Demographic
11. Usia 0,496 0,374 Valid
12. Pendapatan 0,488 0,374 Valid
13. Pendidikan 0,429 0,374 Valid
Sumber : Pengolahan data 2012 oleh SPSS 17 for Windows
Berdasarkan tabel 3.6 pada instrumen variable lifestyle dapat diketahui
bahwa nilai tertinggi terdapat pada dimensi activity dengan jumlah pertanyaan
empat dan pada nomor pertanyaan satu dengan item pernyataan Fitness (Area free
weight) yang bernilai 0,769, sedangkan nilai terendah terdapat pada dimensi
interest dengan item pernyataan Luas ruang fitness center Gold’s Gym yang
bernilai 0,407 sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya tinggi.
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Validitas
Variabel (Y) Keputusan Pembelian menjadi Member
No Item Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Keputusan Pembelian menjadi Member
Pemilihan produk
1. Kenyamanan berolahraga di fitness
center
0,481 0,374 Valid
2. Kelengkapan fasilitas berolahraga di
fitness center
0,432 0,374 Valid
72
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pemilihan merk
3. Pemilihan fitness center Gold’s Gym
karena pencitraan terbaik
0,636
0,374 Valid
Pemilihan saluran distribusi
4. Kestrategisan lokasi fitness center
Gold’s Gym .
0,419 0,374 Valid
5. Kemudahan aksesbiliti menuju fitness
center Gold’s Gym .
0,426 0,374 Valid
Waktu pembelian
6. Waktu melakukan fitness sebagai
kebutuhan
0,529 0,374 Valid
7. Waktu melakukan menjadi member
Gold’s Gym pada saat promosi
0,582 0,374 Valid
Jumlah pembelian
8. Tingkat frekuensi berolahraga di fitness
center Gold’s Gym
0,575 0,374 Valid
9. Tingkat lama waktu berolahraga di
fitness center Gold’s Gym
0,446 0,374 Valid
Metode pembayaran
10. Kemudahan pembayaran menjadi
member di Gold’s Gym
0,621 0,374 Valid
11. Keragaman pembayaran menjadi
member yang disediakan Gold’s Gym
(debit ,tunai dan kredit)
0,577 0,374 Valid
Sumber : Pengolahan data 2012 oleh SPSS 17 for Windows
Untuk hasil uji coba instrumen penelitian untuk variable keputusan
member berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan
dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows. Menunjukan bahwa item
pernyataan tertinggi pada pemilihan merk dengan pernyataan item Pemilihan
fitness center Gold’s Gym karena pencitraan terbaik dengan nilai 0,636,
sedangkan yang terendah pada pemilihan saluran distribusi, Dengan item
pernyataan Kestrategisan lokasi fitness center Gold’s Gym . dengan nilai 0,419
73
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.6.2.2 Hasil Pengujian Reliabilitas
Dalam Instrumen penelitian disamping harus valid, juga harus dapat
dipercaya (reliabel). Malhotra (2005:309) mengemukakan bahwa “Reliabilitas
adalah sejauh mana skala mampu menciptakan hasil yang konsisten jika
pengukuran berulang dilakukan terhadap karakteristik tertentu”. Jika suatu
instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut
dapat dipercaya. Instrumen yang realibel adalah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan alat ukur Sugiyono
(2012:121)
Untuk menunjukkan dalam penelitian ini digunakan rumus Cronbach’s Alpha,
dengan rumus sebagai berikut :
𝑟11 = 𝑘
𝑘−1 1 −
𝜎𝑏2
𝜎12 (Arikunto, 2010:231)
Dimana :
r11 = Reliabilitas Instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
∑σb2 = Jumlah Varians butir
∑12 = varians total
Untuk mencari tiap butir digunakan rumus varians sebagai berikut :
74
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
𝜎2 = 𝑥2−
𝑥 2
𝑛
𝑛 (Arikunto, 2010:239)
Dimana :
σ2
= Varians
∑x = Jumlah skor
N = Jumlah Responden
Keputusan pengujian :
1. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan reliabel
jika rhitung > rtabel.
2. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak
reliabel jika rhitung < rtabel.
Berdasarkan hasil pengujian reabilitas instrumen yang dilakukan dengan
mengggunakan bantuan program SPSS 17.0 for windows diketahui bahwa semua
variabel reliabel. Pengujian korelasi (y) dilakukan dengan taraf signifikan 5%
dengan jumlah 30 responden.
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Rrealibilitas Lifestyle Dan Keputusan pembelian
menjadi Member GOLD’S GYM BRAGA CITY WALK BANDUNG
NO Variabel Alpha
cronbrach
Kesimpulan
1. Lifestyel Analysis 0,737 Reliable
2. Keputusan menjadi member 0,726 Reliable
Sumber : hasil pengolahan data 2012 menggunakan SPSS 17 for windows
75
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.8 menunjukan bahwa hasil tingkat reliability pada variabel lifestyle
analysis sebesar 0,737 dan variabel keputusan member 0,726 . Hal ini menujukan
bahwa realibilitas dari kedua variabel penelitian tersebut tinggi, dikarenakan
tingkat realibilitas lebih besar 0,5.
3.6.3 Teknik Analisis Data
Dikutip dari Buku Sugiyono (2012:15) bahwa “Skala ordinal adalah skala
yang datanya berbentuk rangking atau peringkat, dan jarak antara satu data
dengan data yang lain tidak sama”. Untuk memberikan nilai terhadap jawaban
dalam kuesioner dibagi dalam lima tingkat alternatif jawaban yang disusun
bertingkat dengan pemberian bobot nilai (skor) .
Maka skala ordinal tersebut harus dirubah kedalam bentuk skala interval, karena
merupakan syarat pengolahan data dengan penerapan statistic parametric dengan
menggunakan Methode Successive Interval (MSI).
1. Methode Succesive Interval (MSI)
Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data adalah sebagai berikut :
(1) Berdasarkan hasil jawaban responden untuk setiap pertanyaan , hitung proporsi
setiap pilihan jawaban.
(2) Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap jawaban, hitung proporsi
setiap pilihan jawaban.
(3) Berdasarkan proporsi tersebut, untuk setiap pertanyaan hitung proporsi kumulatif
untuk setiap pilihan jawaban.
(4) Untuk setiap pertanyaan, tentukan nilai batas Z untuk setiap pilihan jawaban.
𝑓 𝑍 =1
2𝜋𝑒−
12𝑍2
76
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(5) Hitung scale value (nilai interval rata-rata) untuk setiap pilihan jawaban melalui
persamaan berikut :
Scale Value =Kepadatan batas bawah− kepadatan batas atas
Daerah di bawah batas atas − Daerah di bawah batas bawah
(6) Hitung score (nilai hasil transformasi) untuk setiap pilihan jawaban melalui
persamaan berikut :
Score = Scale value + | Scale Value minimum | + 1
2. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi pada dasarnya adalah suatu studi mengenai
ketergantungan suatu variabel dependen terhadap satu atau lebih variabel
independen, dengan tujuan untuk menaksir dan atau memprediksi rata-rata hitung
(mean) atau rata-rata (populasi) variabel dependen berdasarkan nilai tetap (fixed)
variabel independen yang telah diketahui (Gujarati, 2003:18). Kegunaan regresi
dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan dan memprediksi
variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Regresi sederhana dapat
dianalisis karena didasari hubungan oleh hubungan fungsional atau hubungan
sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) (Riduwan,
2007:145).
Hasil analisis regresi adalah koefisien regresi pada masing-masing variabel
independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi variabel dependen
dengan suatu persamaan. Selanjutnya dalam analisis regresi selain mengukur
kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel
dependen diasumsikan random, yang berarti mempunyai distribusi probabilistik.
77
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sedangkan variabel independen diasumsikan memiliki nilai tetap (dalam
pengambilan sampel yang berulang) (Sugiyono, 2007:93). Berdasarkan tujuan
dilakukannya penelitian ini, maka variabel yang dianalisis adalah variabel
independen yaitu Lifestyle (X) sedangkan variabel dependen adalah Keputusan
Member (Y). Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji,
maka uji statistik yang digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi dan
korelasi untuk kedua variabel tersebut. Analisis regresi digunakan untuk
mengetahui jenis hubungan antar variabel-variabel yang diteliti (Sudjana,
2000:234), sedangkan analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat
hubungan antar variabel yang diteliti (Sugiyono, 2012:188).
Persamaan regresi sederhana X atas Y adalah sebagai berikut :
Ŷ = a + bX
Dimana :
Ŷ = lifestyle analysis (Variabel dependen, subjek dalam variabel
dependen yang diprediksikan)
a = Harga Y, jika X = 0
b = Angka arah atau koefisien regresi
X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Langkah-langkah yang dilakukan yang akan digunakan dalam analisis
regresi sederhana adalah sebagai berikut :
1. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a
dan b, yaitu : ∑X ∑Y dan ∑XY ∑𝑋2∑𝑌2
2. Mencari koefisien regresi a dan b dengan rumus sebagai berikut :
𝑎 = 𝑌 𝑋2 − 𝑋 𝑋𝑌
𝑛 𝑋2− 𝑋 2 (Sugiyono, 2007:206)
78
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
𝑏 = 𝑛 𝑋𝑌− 𝑋 𝑌
𝑛 𝑋2− 𝑋 2 (Sugiyono, 2007:206)
X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya nilai X akan menyebabkan
adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunnya X akan membuat nilai Y juga
naik turun, dengan demikian nilai Y akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi
tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang
menyebabkannya.
3.6.4 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien koreelasi. Dalam
penggunaan koefisien determinasi dinyatakan dalam persen sehingga harus
dikalikan 100%. Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui
persentase pengaruh yang terjadi dari variabel bebas terhadap variabel tak bebas,
dengan asumsi ............................................
KP = r2 x 100% (Riduwan 2006:136)
Keterangan
KP = Nilai koefisien determinan
r = Nilai koefisien korelasi
3.6.5 Uji Hipotesis
Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau independent
variable yaitu lifestyle (X) yang terdiri dari (X1) activity , (X2) interest ,(X3)
opinion, (X4) demographic ,(sedangkan variabel dependen adalah Keputusan
pembelian menjadi member (variabel Y). Adapun yang menjadi hipotesis utama
dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif antara Lifestyle di Gold’s
79
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gym Braga City Walk . Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini meliputi
uji kerartian koefisien arah regresi. Hipotesi yang diajukan yaitu X1) activity ,
(X2) interest ,(X3) opinion, (X4) demographic ,( sedangkan variabel dependen
adalah Keputusan member (variabel Y). Hipotesis tersebut digambarkan sebagai
berikut :
Gambar 3.1
Model Regresi
Keterangan :
X = Variabel Lifestyle
Y = Variabel Keputusan pembelian menjadi Member
Є = Residu (variabel lain diluar variabel X yang berpengaruh) ke variabel
akibat (endogenus) dinyatakan oleh besarnya nilai numerik dari variabel
eksogenus.
Untuk menguji keberartian koefisien arah regresi dilakukan dengan menggunakan
rumus berikut ini :
Y
X
Є
80
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
𝐹 =𝑆𝑟𝑒𝑔
2
𝑆𝑠𝑖𝑠2 (Sudjana,2001:16)
Secara statistik pengujian hipotesis keberartian arah regresi adalah :
Ho : β1 = 0, Koefisien arah regresi tidak berarti, artinya tidak terdapat pengaruh
antara lifestyle yang terdiri dari (X1) activity , (X2) interest ,(X3) opinion, (X4)
demographic , sedangkan variabel dependen adalah Keputusan pembelian
menjadi member (variabel Y) dengan Lifestyle di Gold’s Gym Braga City Walk .
Signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dan Y di uji dengan
membandingkan thitung dan ttabel . Rumus dari distribusi student adalah :
𝑡 =𝑟 𝑛−2
1−𝑟2 (Riduwan, 2006:137)
Keterangan :
t = Distribusi student
r = koefisien korelasi product moment
n = banyaknya data
Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah :
Jika thitung > ttabel , maka H0 diyolak dan H1 diterima
Jika thitung < ttabel , maka H0 diterima dan H1 ditolak
Taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji satu
pihak, yaitu uji pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam
rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis
sebagai berikut :
H1 : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh lifestyle yang terdiri dari dari (X1)
activity , (X2) interest ,(X3) opinion, (X4) demographic , sedangkan variabel
81
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dependen adalah Keputusan pembelian menjadi member (variabel Y). Dengan
Lifestyle Analysis di Gold’s Gym Braga City Walk .
H0 : ρ > 0 , artinya terdapat pengaruh antara lifestyle yang terdiri dari dari
(X1) activity , (X2) interest ,(X3) opinion, (X4) demographic , sedangkan variabel
dependen adalah Keputusan pembelian menjadi member (variabel Y).
Dengan Lifestyle di Gold’s Gym Braga City Walk
82
Aggi Panigoro, 2013 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian Menjadi Member Gold’s Gym Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu