Upload
vucong
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Katon Prabowo, 2013 “PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisa mengenai pengaruh Kualitas Produk Wisata
terhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan, dan
pada penelitian ini terdiri dari Kualitas Produk Wisatasebagai variabel bebas yang
terdiri dari Mutu Destinasi, Mutu Atraksi Wisata, Mutu Sarana Pendukung Wisatadan
Mutu Aksesibilitas. Keputusan Berkunjung sebagai variabel terikat terdiri dari
Pemilihan Produk dan Jasa, Pemilihan Brand (merek), Pilihan Distribusi, Waktu
Kunjungan, Jumlah Kunjungan dan Metode Pembayaran, tetapi pada penelitian ini
Metode Pembayaran tidak diteliti. Penelitian ini dilakukan pada Taman Wisata Alam
Kawah Papandayan dan dalam penelitian ini pengunjung yaitu wisatawan nusantara
(wisnus), yang akan dijadikan sebagai sasaran penelitian karena merupakan pihak
yang menentukan serta mengambil keputusan untuk berkunjung ke Taman Wisata
Alam Kawah Papandayan.
Dipilihnya Taman Wisata Alam Kawah Papandayan sebagai objek penelitian
karena berdasarkan data kunjungan yang diperoleh dari Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Garut.Alasan mendasar dijadikanya Taman Wisata Alam
Papandayan sebagai objek penelitan adalah terjadi penurunan pada tahun 2013
mengalami penurunan jumlah kunjungan sebesar 10.804 wisatawan (Sumber: Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut 2013).
Penelitian ini akan menganalisis mengenai pengaruh Kualitas Produk Wisata
terhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.
Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.M.Aziz Firdaus
(2012:32) mengungkapkan bahwa “Metode penelitian dengan cara memperbaiki
objek dalam kurun waktu tertentu atau tidak berkesinambungan dalam jangka
panjang.”
43
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan ilmu-ilmu manajemen pemasaran, khususnya
pemasaran dibidang jasa.Pemasaran jasa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
keberadaan Kualitas Produk Wisata, yang mempunyai pengaruh terhadap keputusan
berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.Survei yang dilakukan yaitu
terhadap wisnus yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.
Setiap penelitian yang dilakukan sebelumnya harus ditentukan dahulu jenis
dan metode penelitian yang akan digunakan, hal ini bertujuan untuk mencapai tujuan
dari penelitian tersebut. Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif, karena dalam penelitian ini
terdapat variabel-variabel yang dapat menggambarkan variabel suatu penelitian dan
menguji suatu kebenaran teori yang digunakan sesuai dengan fenomena yang terjadi
dilapangan.
Penelitian deskriptif disini bertujuan untuk memperoleh gambaran keseluruhan
mengenai Kualitas Produk Wisatameliputi Mutu Destinasi , Mutu Atraksi Wisata,
Mutu Sarana Pendukung Wisata, Mutu Aksesibilitas, serta implikasi terhadap
Keputusan Berkunjung yang terdiri dari Pemilihan Produk dan Jasa, Pemilihan Merek
(Brand), Pilihan Distribusi, Waktu Kunjungan dan Jumlah Kunjungan.
Menurut M.Aziz Firdaus (2012:24) mengemukakan bahwa “Penelitian
verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran pengumpulan data dilapangan”.
Dalam penelitian ini diuji mengenai pengaruh Kualitas Produk Wisataterhadap
Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.
Berdasarkan jenis penelitian diatas yaitu peneltian deskriptif dan verifikatif
yang dilakukan melalui pengumpulan data dilapangan, maka metode penelitian yang
dilakukan adalah descriptive survey dan explanatory survey. Menurut Sugiyono
(2012:39) yang dimaksud metode survey yaitu:
44
Metode penelitian yang dilakukan populasi besar maupun kecil, tetapi
data yang dipelajari adalah dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
Penelitian ini menggunakan metode informasi dari sebagian populasi
dikumpulkan langsung ditempat kejadian secara empirik dan mengetahui pendapat
sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.Metode penelitian Cross
Sectional disebut penelitian sekali bidik (one snapshot), merupakan penelitian yang
pengumpulan datanya dilakukan pada satu titik waktu tertentu.
3.2.2 Operasional Variabel
Operasional variabel pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh variabel yang diteliti serta mengukur skor atau nilai dari masing-masing
variabel baik variabel bebas maupun variabel terikat.Operasional variabel menurut
M.Aziz Firdaus (2012:24) mengungkapkan bahwa “Mengukur suatu variabel yang
telah dijelaskan secara rinci pada Sub-Bab sebelumnya (pengukuran variabel)”.Dalam
suatu penelitian agar dapat membedakan konsep teoritis dengan konsep analisis,
maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasional variabel.
Sugiyono (2012:52) mengungkapkan bahwa “Operasional variabel merupakan
batasan suatu konstruk atau variabel dengan merinci hal-hal yang harus dikerjakan
oleh peneliti untuk mengukur variabel tersebut”. Variabel yang dikaji dalam
penelitian ini terdiri dari aspek Kualitas Produk Wisatasebagai variabel X dan
Keputusan Berkunjung sebagai variabel Y. Konsep operasionalisasi variabel
digunakan untuk mengukur skor atau nilai dari variabel Y (Keputusan Berkunjung)
serta dapat dilihat dari segi operasionalisasi variabel X (Kualitas Produk Wisata).
45
TABEL 3.1
OPERASIONAL VARIABEL
Variabel/ Sub
Variabel
Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.
Item
Kualitas Produk Wisata (X)
Persepsi terhadap daya tarik wisata serta harapan atas kepuasan-kepuasan yang akan diperoleh dari atraksi
wisata tersebut berakumulasi menjadi kekuatan yang besar untuk mendorong untuk menentukan pilihan atas Destinasi yang akan dikunjungi. Bodlender dalam Solahuddin Nasution, et.al (2005:89)
Mutu
Destinasi (X1)
Kualitas Destinasi
merupakan hal yang elementer dalam pariwisata. Mutu
destinasi yang baik akan berdampak positif
pada besaran jumlah wisatawan dan lama tinggal wisatawan
dalam suatu Destinasi . Dalam hal ini persepsi
wisatawan menjadi sebuah tolak ukur untuk melihat mutu destinasi
tersebut. Disini mutu Destinasi Wisata
mencakup keunikan, keaslian, keramahan, keindahan, keamanan,
kebersihan dan kenangan.
Burke dan Lindbloom dalam Solahuddin
Nasution, et.al (2005:89)
Keunikan Daya
Tarik Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan
Tingkat
keunikan Daya Tarik Taman Wisata Alam
Kawah Papandayan
Ordinal
A.1.1
Keaslian/
kealamian Daya Tarik Taman Wisata Alam
Kawah Papandayan
Tingkat
Keaslian/ kealamian Daya Tarik Taman
Wisata Alam Kawah
Papandayan
A.1.2
Keamanan Daya Tarik Taman
Wisata Alam Kawah Papandayan
Tingkat keamanan di
Taman Wisata Alam Kawah Papandayan
A.1.3
Kebersihan Taman Wisata Alam
Kawah Papandayan
Tingkat kebersihan di
Taman Wisata Alam Kawah Papandayan
A.1.4
Keramahan
pengelola Taman Wisata Alam
Kawah Papandayan
Tingkat
keramahan pengelola Taman
Wisata Alam Kawah
A.1.5
46
Variabel/ Sub
Variabel
Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.
Item
Papandayan
Keindahan Taman Wisata Alam Papandayan
Tingkat keindahan Taman Wisata
Alam Papandayan
A.1.6
Mutu Atraksi
Wisata (X2)
Mutu atraksi wisata
yang dianalisis terdiri dari unsur-unsur yang
didasarkan pada kelengkapan (completeness)suatu
atraksi wisata.
Burke dan Lindbloom dalam Solahuddin
Nasution,et.al(2005:89)
Keanekaragaman
Flora di Taman Wisata Alam
Kawah Papandayan
Tingkat
Keanekaragaman Flora di Taman
Wisata Alam Kawah Papandayan
Ordinal
A.2.1
Keanekaragaman Fauna di Taman Wisata Alam
Kawah Papandayan
Tingkat Keanekaragaman Fauna di Taman
Wisata Alam Kawah
Papandayan
A.2.2
KenyamananCamp grounddi Taman Wisata Alam
Kawah Papandayan
Tingkat Kenyamanan Camp grounddi
Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan
A.2.3
Keunikan Kawah Belerang Gunung Papandayan
Tingkat Keunikan Kawah Belerang
Gunung Papandayan
A.2.4
Keindahan Taman
bunga edelweiss di Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan
Tingkat
keindahan Taman bunga edelweiss di
Taman Wisata
A.2.5
47
Variabel/ Sub
Variabel
Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.
Item
Alam Kawah Papandayan
KeunikanHutan
Mati di Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan
Tingkat
Keunikan Hutan Mati di Taman Wisata Alam
Kawah Papandayan
A.1.6
Mutu Sarana
Pendukung
Wisata (X3)
Dari sisi produk wisata,
sarana pendukung wisata merupakan salah satu elemen yang
menentukan mutu destinasi secara
keseluruhan, karena merupakan basis utama layanan dan “tangga”
pertama bagi wisatawan untuk
menilai kualitas produk wisata yakni hotel, hiburan, dan fasilitas.
Burke dan Lindbloom
dalam Solahuddin Nasution,et.al(2005:89)
Kualitas Toilet
(ketersediaan, kebersihan dan kelayakan) di
Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan
Tingkat Kualitas
Toilet (ketersediaan, kebersihan dan
kelayakan) di Taman Wisata
Alam Kawah Papandayan
Ordinal
A.3.1
Ketersediaan
Lahan Parkir di Taman Wisata
Alam Kawah Papandayan
Tingkat
Ketersediaan Lahan Parkir di
Taman Wisata Alam Kawah Papandayan
A.3.2
Ketersediaan air
bersih di Taman Wisata Alam
Kawah Papandayan
Tingkat
ketersediaan air bersih di Taman
Wisata Alam Kawah Papandayan
A.3.3
Ketersediaan listrik di Taman
Wisata Alam Kawah Papandayan
Tingkat ketersediaan
listrik di Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan
A.3.4
Ketersediaan Tingkat A.3.5
48
Variabel/ Sub
Variabel
Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.
Item
cenderamata (souvenir) di Taman Wisata
Alam Kawah Papandayan
ketersediaan cenderamata (souvenir) di
Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan
Ketersediaan guide di Taman
Wisata Alam Papandayan
Tingkat ketersediaan
guide di Taman Wisata Alam Papandayan
A.3.6
Ketersediaan
outlet makanan dan minuman di
Taman Wisata Alam Papandayan
Tingkat
ketersediaan outletmakanan
dan minuman di Taman Wisata Alam
Papandayan
A.3.7
Mutu
Aksesibilitas
(X4)
Salah satu komponen
penting produk wisata. Aksesibilitas bisa
membuat wisatawan menjangkau atraksi dan akomodasi yang
ditawarkan di pasar wisata, juga
memungkinkan wisatawan mengunjungi beragam
destinasi dengan mudah dan nyaman.
Faktor kemudahan, efisiensi dan
Kemudahaan
memperoleh transportasi umum
menuju Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan
Tingkat
kemudahaan memperoleh
transportasi menuju Taman Wisata Alam
Kawah Papandayan
Ordinal
A.4.1
Kenyaman saat
perjalanan menuju Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan
Tingkat
kenyaman saat perjalanan menuju Taman
Wisata Alam Kawah
Papandayan
A.4.2
49
Variabel/ Sub
Variabel
Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.
Item
kenyamanan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari unsur
aksesibilitas.
Burke dan Lindbloom dalam Solahuddin Nasution,et.al(2005:89)
Ketersediaan penunjuk arah menuju ke Taman
Wisata Alam Kawah
Papandayan
Tingkat ketersediaan penunjuk arah
menuju ke Taman Wisata
Alam Kawah Papandayan
A.4.3
Kondisi
Infrastruktur menuju Taman
Wisata Alam Kawah Papandayan
Tingkat Kondisi
Infrastruktur menuju Taman
Wisata Alam Kawah Papandayan
A.4.4
Kemudahan menuju ke Taman Wisata Alam
Kawah Papandayan
Tingkat kemudahan menuju ke
Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan
A.4.5
50
Variabel/ Sub
Variabel
Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.
Item
Keputusan Berkunjung (Y) Proses keputusan berkunjung yang sebenarnya merupakan bagian dari proses berkunjung yang lebih besar, dimulai dengan pengakuan melalui bagaimana wisatawan rasakan setelah melakukan kunjungan dan
pemasar ingin terlibat selama proses keputusan berkunjung. ( Kotler dan Keller, 2012:152)
Pilihan
Produk dan
jasa
Perusahaan harus memutuskan perhatianya
kepada orang-orang yang berminat untuk mengunjungi objek
wisata yang mereka kelola, sehingga
wisatawan dapat mengambil keputusan untuk mengunjungi
objek wisata tersebut
(Kotler dan Keller, 2012:161)
Keberagaman atraksi wisata di
Taman Wisata Alam Kawah Papandayan
Tingkat keberagaman
atraksi wisata di Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan
Ordinal
B.1.1
Kemenarikan
produk wisata di Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan
Tingkat
kemenarikan produk wisata di Taman Wisata
Alam Kawah Papandayan
B.1.2
Keunggulan TamanWisata Alam Kawah
Papandayan dibanding Daya
Tarik Wisata Alam Lain
Tingkat keunggulan TamanWisata
Alam Kawah Papandayan
dibanding Daya Tarik Wisata Alam Lain
B.1.3
Pemilihan
Brand (Merek)
Wisatawan harus memutuskan objek
wisata apa yang akan dikunjungi dan setiap objek wisata memiliki
perbedaaan sesuai dengan karakteristiknya
masing-masing
Pemilihan Taman Wisata Alam
Kawah Papandayan berdasarkancitra
sebagai salahsatu gunung yang
memiliki taman bunga edelweiss
Tingkat Pemilihan Taman Wisata
Alam Kawah Papandayan berdasarkan citra
sebagai salahsatu gunung yang
memiliki taman bunga edelweiss
Ordinal B.2.1
51
Variabel/ Sub
Variabel
Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.
Item
(Kotler dan Keller,
2012:161)
terbaik di
indonesia
terbaik di
indonesia
Pemilihan
berdasarkan kepopuleran Taman Wisata
Alam Kawah Papandayan
Tingkat pemilihan
berdasarkan kepopuleran Taman Wisata
Alam Kawah Papandayan
B.2.2
Pilihan
Distribusi
Wisatawan harus memutuskan objek wisata apa yang akan
dikunjungi serta didasari oleh faktor lokasi, harga
yang murah, persediaan barang yang lengkap, kenyamanan dalam
berbelanja, keleluasaan tempat dan sebagainya
(Kotler dan Keller, 2012:161)
Pemilihan berdasarkan kelengkapan
akomodasi Taman Wisata Alam
Kawah Papandayan
Tingkat Pemilihan berdasarkan kelengkapan
akomodasi Taman Wisata Alam
Kawah Papandayan
Ordinal
B.3.1
Pemilihan
berdasarkan keterjangkauan
biaya wisata
Tingkat Pemilihan
berdasarkan keterjangkauan
biaya wisata
B.3.2
Waktu
Kunjungan
Keputusan wisatawan untuk datang berkunjung
berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan wisatawan. Waktu
Waktu kunjungan pada saat waktu
luang
Waktu kunjungan pada saat waktu
luang
Ordinal
B.4.1
52
Variabel/ Sub
Variabel
Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.
Item
kunjungan menentukan
masa puncak dan sepi selama satu tahun
kedatangan dan keberangkatan wisatawan sangat
membantu dalam berbagai hal
(Kotler dan Keller, 2012:161)
Waktu kunjungan
pada saat liburan sekolah/nasional
Waktu kunjungan
pada saat liburan sekolah/nasional
B.4.2
Jumlah
Kunjungan
Wisatawan dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak
produk /jasa pada objek wisata yang akan
dikunjungi dan kunjungan mungkin dilakukan lebih dari satu
objek wisata. Objek wisata harus
mempersiapkan banyaknya produk jasa atau atraksi wisata yang
sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari
masing-masing wisatawan
(Kotler dan Keller, 2012:161)
Frekuensi berkunjung ke Taman Wisata
Alam Kawah Papandayan
dalam waktu satu tahun
Tingkat Frekuensi berkunjung ke Taman Wisata
Alam Kawah Papandayan
dalam waktu satu tahun
Ordinal
B.5
53
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Informasi yang dihasilkan dalam penelitian pemasaran merupakan hasil akhir
proses pengolahan selama berlangsungnya penelitian. Informasi pada dasarnya
berawal dari bahan mentah yang disebut data.Sumber data penelitian merupakan
sumber data yang diperlukan untuk penelitian.Sumber data dapat dikategorikan
menjadi dua kategori besar, yaitu data primer dan sekunder.
1. Data Primer
M. Azis Firdaus (2012:42) mengungkapkan bahwa “Data Primer
merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk
menjawab masalah atau tujuan peneliti yang dilakukan dalam penelitian
eksploratif, deskriptif maupun kasual sengan menggunakan metode
pengumpulan data berupa survey”. Dalam riset pemasaran data primer
diperoleh secara langsung dari sumbernya, sehingga peneliti merupakan
“tangan pertama” yang memperoleh data tersebut.Dalam hal ini, peneliti
melakukan penyebaran kuisioner kepada sejumlah pengunjung yang
sesuai dengan target sasaran yang dianggap mewakili seluruh penelitian,
yaitu wisnus yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan.
2. Data Sekunder
M. Azis Firdaus (2012:53) mengungkapkan bahwa “Data sekunder
merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, bukan oleh
periset sendiri, untuk tujuan yang lain”. Artinya peneliti sekedar
mencatat, mengakses atau meminta data tersebut ke pihak lain yang telah
mengumpulkannya di lapangan. Data tersebut berupa data yang
diterbitkan dalam jurnal statistik dan lainnya serta informasi yang tersedia
dari sumber publikasi ataunon publikasi entah di dalam atau di luar
54
organisasi, semua yang dapat berguna bagi peneliti.Dalam penelitian ini
yang menjadi data sekunder adalah artikel, serta situs internet yang
berkenaan dengan penelitian.Penelitian ini menggunakan data primer dan
data sekunder yang selanjutnya diterangkan pada Tabel 3.2 dibawah ini.
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
No Data Sumber
Data
Jenis Data
1. Data Statistika Perkembangan wisatawan ke
Indonesia 2010-2013
Budpar.qo.id 2014
Sekunder
2. Data Kunjungan wisatawan nusantara ke Provinsi Jawa
Barat 2010-2013
Budpar.qo.id 2014
Sekunder
3 Data Daya Tarik Wisata
Kabupaten Garut Tahun 2013
Disparbud
Kabupaten Garut 2014
Sekunder
4 Data Kunjungan wisatawan
ke Kabupaten Garut 2010-2013
Disparbud
Kabupaten Garut 2014
Sekunder
5. Data Kunjungan Wisatawan ke Taman Wisata Alam Papandayan 2010-2013
Disparbud Kabupaten Garut 2014
Sekunder
6 Data Identitas Taman Wisata Alam Kawah Papandayan
Pengelola Taman Wisata Alam
Kawah Papandayan
Sekunder
7 Tanggapan wisatawan mengenai Kualitas Produk Wisata
Disparbud Kabupaten Garut 2014
Primer
55
8 Tanggapan wisatawan mengenai Keputusan
Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan
Disparbud Kabupaten
Garut 2014
Primer
Sumber: Hasil Pengolahan Data dan referensi, 2014
3.2.4 Populasi dan Sampel
3.2.4.1 Populasi
Sugiyono (2012:61) berpendapat bahwa populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi jumlah populasi bukan hanya satu orang, tetapi juga objek dan benda alam
lainnya.Berdasarkan pengertian populasi pada penelitian ini adalah wisatawan
nusantara (wisnus) yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan.Adapun wisnus yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan berjumlah 44.395 orang pada tahun 2013.
Jumlah populasi tersebut merupakan hasil dari laporan data pengunjung yang
diterima oleh Dinas Pariwisata dan KebudayaanKabupaten Garut dari Destinasi
WisataTaman Wisata Alam Kawah Papandayan.
3.2.4.2 Sampel
M. Azis Firdaus (2012:30) mengungkapkan bahwa “Sampel adalah sebagian
anggota populasi yang memiliki karakteristik populasi”. Kesimpulan hasil penelitian
sampel anggota populasi, dapat diberlakukan untuk semua anggota populasi, dengan
sebuah asumsi bahwa karakteristik dimiliki populasi benar-benar homogen. Agar
memperoleh sampel yang refresentatif dari populasi. Dalam penelitian ini tidak
mungkin semua populasi dapat penulis teliti, hal ini di sebabkan beberapa faktor,
diantaranya:
56
1. Keterbatasan biaya
2. Keterbatasan tenaga
3. Keterbatasan waktu yang tersedia.
Bila populasi besar, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi tersebut. Untuk mengukur sampel peneliti menggunakan rumus sampel
Slovin (Umar, 2003:141), adapun rumusan untuk menghitung ukuran sampel adalah
sebagai berikut:
N
1+ Ne2
Keterangan:
n: Ukuran Sampel
N: Ukuran Populasi
e: kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat
ditolerir misalnya 10%
n = 44.395
1 + (44395)(0,1)2
n = 99,77 ≈ 100
Berdasarkan hasil dari perhitungan di atas, diperoleh hasil sampel sebesar 99,77
tetapi untuk jaminan keakuratan, sampel ditambah sedikit lebih banyak dari jumlah
matematikanya. Berdasarkan ukuran sampel (n) minimal, maka dalam penelitian ini
ditetapkan ukuran sampel (n) sebanyak 100 responden agar lebih representatif.
3.2.4.3 Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan
sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling
n =
57
yang digunakan. Secara skematis teknik sampling dibagi 2 yaitu Probability sampling
dan nonprobability sampling (Sugiyono, 2012:82).
Probability sampling adalah teknik sampling (teknik pengambilan sampel)
yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi yang
dipilih menjadi anggota sampel, sedangkan Nonprobability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk menjadi sampel.Menurut Suharsimi
Arikunto (2009:111) teknik pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga diperolah sampel yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau
dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.
Dalam penelitian ini, responden yang akan dijadikan sampel bersifat homogen
dan tersebar di seluruh populasi. Sehingga untuk mendapatkan sampel representatif,
maka dalam penelitian ini digunakan systematic random sampling atau sampel acak
sistematis. Systematic random sampling menurut Sugiyono (2009:121) adalah teknik
pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi
nomor urut. Langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik ini adalah:
1. Tentukan populasi sasaran, dalam penelitian ini yang menjadi populasi
sasaran adalah wisatawan nusantara di Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan.
2. Tentukan sebuah tempat tertentu sebagai checkpoint, dalam penelitian ini
yang menjadi tempat checkpoint adalah Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan.
3. Tentukan waktu yang akan digunakan untuk menentukan sampling.
4. Lakukan orientasi lapangan, terutama pada checkpoint di Taman Wisata
Alam Kawah Papandayan. Sampel sebesar 100 orang responden yang
melakukan kunjungan ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.
5. Tentukan ukuran sampel (n) pengunjung yang akan disurvei.
58
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data mengacu pada cara yang diinginkan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan, teknik pengumpulan data yang diperoleh dalam
penelitian ini didapat dengan menggunakan :
1. Wawancara
Menurut Suharsimi Atikunto (2010:194) adalah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari
terwawancara. Penelitian memakai teknik pengumpulan data dengan cara
wawancara, karena peneliti melakukan tanya jawab dengan responden yang
merupakan wisatawan yang melakukan kunjungan di Taman Wisata alam
Kawah Papandayan.
2. Kuesioner
Kuesioner menurut Suharsimi Arikunto (2010:194) adalah sejumlah
pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat daftar
pertanyaan tertulis kepada wisatawan yang melakukan kunjungan ke
Taman Wisata Alam Kawah Papandayan. Pertanyaan berisi mengenai
karakteristik responden, pengalaman responden mengenai Kualitas Produk
Wisata dan keputusan berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan.
3. Observasi
Observasi menurut Suharsimi Arikunto (2010:199), observasi meliputi
kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek pengamatan, meliputi
kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan
seluruh alat indera. Peneliti melakukan kunjungan dan pengamatan ke
Taman Wisata alam Kawah Papandayan.
59
4. Studi Kepustakaan.
Pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, majalah ilmiah, brosur,
guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan
konsep yang berkaitan dengan masalah penelitian. Peneliti mencari
berbagai literature dari para ahli mengenai Kualitas Produk Wisata sebagai
variabel independent, dan keputusan berkunjung sebagai variabel
dependent.
3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
3.2.6.1 Pengujian Validitas
Agar data dalam penelitian ini dapat digunakan dan menggunakan dan
memenuhi syarat pengujian, maka perlu dilakukan uji validitas. Validitas
menunjukkan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Jadi dapat
dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alat test tersebut semakin
mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur.
Suatu test dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila test tersebut
menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan
tujuan diadakannya test tersebut. Jika peneliti menggunakan kuesioner di dalam
pengumpulan data penelitian, maka item-item yang disusun pada kuesioner tersebut
merupakan alat test yang harus mengukur apa yang menjadi tujuan penelitian.
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan kevalidan dari suatu
instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya
instrumen yang kurang memiliki validitas yang rendah. Dalam perhitungan validitas
ini digunakan koefisien korelasi product moment oleh Pearson.
2222 )(.)(
))((
YYnXXn
YXXYnrxy
60
(Sumber :Sugiyono 2010:249)
Keterangan :
rxy = koefesien korelasi product moment
X = Skor yang diperoleh subjek dari setia item
Y = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
∑ = kuadrat faktor variabel X
∑X 2 = kuadrat faktor variabel X
∑Y 2 = kuadrat faktor variabel Y
n = Banyaknya sampel
∑XY = Jumlah perkalian faktor korelasi variabel X dan Y
Keputusan pengujian validitas item instrument, adalah sebagai berikut:
1. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan jika .
2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak jika .
Tipe validitas yang digunakan adalah validasi konstruk yang menentukan validitas
dengan cara mengkorelasikan antara skor yang diperoleh dari masing-masing item
berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ii merupakan nilai yang diperoleh
dari penjumlahan semua skor item. Berdasarkan ukuran statistic, bila ternyata skor
semua item ytang disusun menurut dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya,
maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas.
Untuk Mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi dapat dilihat
pada tabel berikut:
TABEL 3.3
INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI
Besarnya Nilai Interpretasi
Antara 0,00 sampai dengan 0,199
Antara 0,20 sampai dengan 0,399
Antara 0,40 sampai dengan 0,599
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
61
Besarnya Nilai Interpretasi
Antara 0,60 sampai dengan 0,799
Antara 0,80 sampai dengan 1,000
Kuat
Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2010:250)
Sedangkan pengujian keberartian koefisien korelasi (t) dilakukan dengan taraf
signifikasi 10%.
Kaidah pengujian:
Jika ,maka Ho ditolak artinya signifikan
Jika ,maka Ho diterima artinya tidak signifikan
Dalam penelitian ini, yang diuji adalah validitas dari variabel Kualitas Produk
Wisata melalui Mutu Destinasi Wisata, Mutu Atraksi Wisata, Mutu Sarana
Pendukung Wisata, dan Mutu Aksesibilitas sebagai instrumen variabel X dan
keputusan berkunjung sebagai variabel Y. Perhitungan validitas item instrumen
dilakukan dengan menggunakan prodram SPSS 20 for windows.
Berdasarkan hasil dengan menggunakan SPSS 20, diperoleh hasil pengujian
validitas dari masing-masing item pertanyaan dengan pengujian kepada 30 responden
ditunjukkan pada Tabel 3.5 berikut.
TABEL 3.4
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS
Kualitas Produk Wisata (X)
Mutu Destinasi Wisata(X1)
No. Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan
1 Keunikan Daya Tarik Taman Wisata Alam
Kawah Papandayan
0,451 0,374 Valid
2 Keaslian/ kealamian Daya Tarik Taman
0,518 0,374 Valid
62
Wisata Alam Kawah Papandayan
3 Keamanan Daya Tarik
Taman Wisata Alam Kawah Papandayan
0,624 0,374 Valid
4 Kebersihan Taman
Wisata Alam Kawah Papandayan
0,711 0,374 Valid
5 Keramahan pengelola Taman Wisata Alam
Kawah Papandayan
0,505 0,374 Valid
6 Keindahan di Taman Wisata Alam Papandayan
0,495 0,374 Valid
Mutu Atraksi Wisata (X2)
1 Keanekaragaman Flora di
Taman Wisata Alam Kawah Papandayan
0,696 0,374 Valid
2 Keanekaragaman Fauna di Taman Wisata Alam
Kawah Papandayan
0,625 0,374 Valid
3 Kenyamanan Camp grounddi Taman Wisata
Alam Kawah Papandayan
0,600 0,374 Valid
4 Keunikan Kawah Belerang Gunung
Papandayan
0,582 0,374 Valid
5 Keindahan Taman bunga edelweiss di Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan
0,485 0,374 Valid
6 Keunikan Hutan Mati di Taman Wisata Alam
Kawah Papandayan
0,516 0,374 Valid
Mutu Sarana Pendukung Wisata (X3)
1 Kualitas (ketersediaan,
kebersihan dan kelayakan) Toilet di
0,635 0,374 Valid
63
Taman Wisata Alam Kawah Papandayan
2 Ketersediaan Lahan
Parkir di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan
0,446 0,374 Valid
3 Ketersediaan air bersih di
Taman Wisata Alam Kawah Papandayan
0,530 0,374 Valid
4 Ketersediaan listrik di Taman Wisata Alam
Kawah Papandayan
0,568 0,374 Valid
5 Ketersediaan cenderamata (souvenir)
di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan
0,821 0,374 Valid
6 Ketersediaan guide di
Taman Wisata Alam Papandayan
0,413 0,374 Valid
7 Ketersediaan outlet makanan dan minuman di
Taman Wisata Alam Papandayan
0,444 0,374 Valid
Mutu Aksesibilitas (X4)
1 Kemudahaan
memperoleh transportasi umum menuju Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan
0,785 0,374 Valid
2 Kenyaman saat perjalanan menuju
Taman Wisata Alam Kawah Papandayan
0,879 0,374 Valid
3 Ketersediaan penunjuk
arah menuju ke Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan
0,823 0,374 Valid
4 Kondisi Infrastruktur 0,689 0,374 Valid
64
menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan
5 Kemudahan menuju ke
Taman Wisata Alam Kawah Papandayan
0,649 0,374 Valid
Keputusan Berkunjung (Y)
Pilihan Produk dan Jasa
No. Pernyataan r hitung rtabel Kesimpulan
1 Keberagaman produk/atraksi wisata di
Taman Wisata Alam Papandayan
0,498
0,374 Valid
2 Kemenarikan produk wisata di Taman Wisata
Alam Kawah Papandayan
0,567
0,374 Valid
3 Keunggulan Taman
Wisata Alam Kawah Papandayan dibanding Daya Tarik Wisata Alam
Lain.
0,514 0,374 Valid
Pemilihan Brand (Merek)
1 Pemilihan Taman Wisata
Alam Kawah Papandayan berdasarkan citra sebagai salahsatu gunung yang
memiliki taman bunga edelweiss terbaik di
Indonesia
0,492 0,374 Valid
2 Pemilihan Berdasarkan kepopuleran Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan
0,536 0,374 Valid
Pilihan Distribusi
1 Pemilihan berdasarkan kemudahan akomodasi dalam mencapai Taman
0,581 0,374 Valid
65
Wisata Alam Kawah Papandayan
2 Pemilihan berdasarkan
keterjangkauan biaya wisata
0,528 0,374 Valid
Waktu Kunjungan
1 Waktu kunjungan pada saat waktu luang
0,529 0,374 Valid
2 Waktu kunjungan pada
saat liburan sekolah/nasional
0,561 0,374 Valid
Jumlah Kunjungan
1 Frekuensi berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan
dalam kurun waktu satu tahun
0,508 0,374 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014
Tabel 3.5 menjelaskan mengenai hasil pengolahan data yang menunjukan
pengukuran validitas atas item-item pertanyaan kuesioner penelitian. Butir pertanyaan
dinyatakan valid jika rhitung > rtabel yang bernilai 0,374. Pada hasil penghitungan uji
validitas menunjukan bahwa nilai validitas tertinggi pada variabel kualitas produk
wisata terdapat pada item pernyataan “Kenyaman saat perjalanan menuju Taman
Wisata Alam Kawah Papandayan” dengan rhitung sebesar 0,879. Sedangkan nilai
terendah terdapat pada item pernyataan “Ketersediaan guide di Taman Wisata Alam
Papandayan” yang bernilai 0,413. Kemudian pada instrumen variabel keputusan
berkunjung nilai tertinggi didapat pada item pernyataan “Pemilihan berdasarkan
kelengkapan daya tarik di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan” yang bernilai
0,581.Sedangkan nilai terendah terdapat pada item pernyataan “Keunggulan Taman
Wisata Alam Kawah Papandayan dibanding Daya Tarik Wisata Alam Lain”, yang
bernilai 0,380.
67
3.2.6.2 Pengujian Realibilitas
Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen
tersebut sudah baik. Menurut Asep Hermawan (2009:128) “Reliabilitas berkaitan
dengan konsistensi, akurasi, dan prediktabilitas alat ukur”. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa reliabilitas berkaitan dengan akurasi dan ketepatan suatu alat ukur
untuk mengukur karena instrumennya sudah baik.
Rumus yang dipergunakan adalah alpha atau Cronbach’s alpha (α)
dikarenakan instrumen pertanyaan kuesioner yang dipakai merupakan rentangan
antara beberapa nilai dalam hal ini menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5.
Menurut Asep Hermawan (2009:134) mengemukakan bahwa “Skala likert
merupakan skala yang mengukur kesetujuan atau ketidaksetujuan seseorang terhadap
serangkaian pernyataan berkaitan dengan keyakinan atau perilaku mengenai suatu
obyek tertentu”.
Rumus alpha atau Cronbach’s alpha (α) sebagai berikut :
Sumber : Husen Umar (2009:170)
Keterangan:
r11= reliabilitas instrumen
k = banyak butir pertanyaan
2
t = varians total
2
b= jumlah varians butir tiap pertanyaan
2
2
11 11
t
b
k
kr
)(
68
Jumlah varian butir tiap pertanyaan dapat dicari dengan cara mencari nilai varians
tiap butir yang kemudian dijumlahkan (2
) sebagai berikut :
Sumber : Husen Umar (2009:170)
Keterangan :
n = jumlah sampel
σ = nilai varians
x = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)
Keputusan uji realibilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika koefisien cronbach alpha ≥ 0,700 maka item pertanyaan dikatakan
reliabel.
2. Jika koefisien cronbach alpha<0,700 maka item pertanyaan dikatakan
tidak reliabel.
Perhitungan uji reliabilitas dilakukan menggunakan program SPSS Statistics
20. Berdasarkan hasil dengan menggunakan SPSS Statistics 20, diperoleh hasil
pengujian reliabilitas yang ditunjukkan pada Tabel 3.6 berikut.
TABEL 3.5
HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS KUALITAS PRODUK WISATADAN
KEPUTUSAN BERKUNJUNG
No Variabel Cαhitung Cαminimal Kesimpulan
1 Kualitas Produk Wisata 0,786 0,700 Reliabel
2 Keputusan Berkunjung 0,712 0,700 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014
n
n
xx
σ
22
2
69
Jika cronbach alpha seluruh item≥0,700 dengan tingkat signifikansi 5%,
maka keseluruhan item pertanyaan dapat dikatakan reliabel. Tabel 3.6 menunjukkan
bahwa koefisien cronbach alpha untuk variabel kualitas produk wisata serta
keputusan berkunjung masing-masing bernilai 0,786 dan 0,712 yang lebih besar
dibandingkan koefisien minimal cronbach alpha yakni ≥0,700.
3.2.7 Rancangan Analisis Data
3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif
Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif untuk mendeskripsikan variabel-
variabel penelitian.
1. Analisis data deskriptif mengenaikualitas produk wisata yangmemiliki
dimensi diantaranya mutu destinasi wisata, mutu atraksi wisata, mutu sarana
pendukung wisata, dan mutu aksesibilitas di Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan.
2. Analisis data deskriptif mengenai keputusan berkunjung di Taman
Wisata Alam Kawah Papandayan yang memiliki dimensi diantaranya
Pemilihan Produk, Pemilihan Merek (Brand), Pemilihan Distribusi, Waktu
Kunjungan,danJumlah Kunjungan.
3.2.7.2 Pengujian Hipotesis
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah path analysis
(analisis jalur). Analisis jalur digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh
variabel independen X1 yaitu Kualitas Produk Wisata yang terdiri dari Mutu
Destinasi Wisata (X1,1), Mutu Atraksi Wisata (X1,2),Mutu Sarana Pendukung Wisata
(X1,3) dan Mutu Aksesibilitas(X1,4) terhadap variabel dependen Y yaitu Keputusan
Berkunjung.
70
Penelitian ini menggunakan skala ordinal yang bertujuan untuk membedakan
antara kategori-kategori dalam satu variabel dengan asumsi bahwa ada urutan atau
tingkatan skala. Angka-angka ordinal lebih menunjukan urutan peringkat. Angka-
angka tersebut tidak menunjukan kuantitas absolute, tidak pula memberikan petunjuk
bahwa interval-interval antara setiap dua angka itu sama.
Thurstone dalam Harun Al Rasyid (1996:33) menyatakan bahwa:
”Dalam teknis analisis data menggunakan regresi, path analysis, atau sejenisnya makan terdapat prasyarat data sekurang-kurangnya merupakan
data interval, Untuk mengubah skala ordinal menjadi skala interval menggunakan Method of Succesive Interval (MSI).”
Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Menghitung frekuensi (f) pada setiap pilihan jawaban berdasarkan hasil
jawaban responden pada setiap pertanyaan.
b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan
perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi
frekuensi dengan jumlah responden.
c. Berdasarkan proporsi tersebut, selanjutnya dilakukan penghitungan
proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.
d. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pertanyaan dan setiap
pilihan jawaban.
e. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui
persamaan sebagai berikut:
(Density at Lower Limit) - (Density at Upper Limit)
(Area Below Upper Limit) – (Area Below Lower Limit)
Keterangan :
Density at Lower Limit = Kepadatan Batas Bawah
Scale Value =
71
Y X
Density at Upper Limit = Kepadatan Batas Atas
Area Below Upper Limit = Daerah di Bawah Batas Bawah
Area Below Lower Limit = Daerah di Bawah Batas Atas
Data penelitian yang telah berskala interval selanjutnya akan ditentukan
pasangan atas variable independent dengan variable dependent serta akan ditentukan
persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.
Berdasarkan hipotesis konseptual yang diajukan, terdapat hubungan antara
variabel penelitian. Hipotesis tersebut digambarkan dalam sebuah paradigma seperti
terlihat pada Gambar 3.1 berikut :
GAMBAR 3.1
STRUKTUR KAUSAL ANTARA X DAN Y
Keterangan :
X : Kualitas Produk Wisata
Y : Keputusan Berkunjung
: Epsilon (Variabel lain)
Struktur hubungan di atas menunjukkan bahwa kualitas produk wisata
berpengaruh terhadap keputusan berkunjung, dari struktur hubungan di atas kemudian
di turunkan kembali menjadi gambar 3.2 sebagai berikut :
72
Y X
GAMBAR 3.2
DIAGRAM JALUR SUB HIPOTESIS
Keterangan :
X : Kualitas Produk Wisata
Y : Keputusan Berkunjung
: Epsilon (Variabel lain)
Struktur hubungan di atas menunjukkan bahwa kualitas produk
wisataberpengaruh terhadap keputusan berkunjung dan juga di pengaruhi faktor lain
yaitu variabel residu dan dilambangkan dengan namun pada penelitian ini variabel
tersebut tidak diperhatikan.
Struktur hubungan antara X dan Y diuji melalui analisis jalur dengan hipotesis
berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk wisatayang terdiri
dari Mutu Destinasi Wisata (X1,1),Mutu Atraksi Wisata(X1,2),Mutu Sarana Pendukung
Wisata(X1,3) dan Mutu Aksesibilitas(X1,4)terhadapkeputusan berkunjung(Y) yang
terdiri dari Pemilihan Produk dan Jasa, Pemilihan Brand (merek), Pilihan Distribusi,
Waktu Kunjungan, Jumlah Kunjungan. Berikut gambar diagram sub struktur
hipotesis pengaruh X terhadap Y:
73
GAMBAR 3.3
DIAGRAM JALUR SUB STRUKTUR HIPOTESIS X TERHADAP Y
a. Menghitung matriks korelasi antar variabel bebas
X1 X2 X3 X4
R1 = 1 rX2X1 rX3X1 rX4X1
1 rX3X2 rX4X2
1 rX4X3
1
Y
X1,1
έ
X1,4
X1,2
X1,3
74
b. Identifikasi persamaan sub struktur hipotesis
Menghitung matriks invers korelasi
X1 X2 X3 X4
R1-1 = C1.1 C1.2 C1.3 C1.4
C2.2 C.2.3 C2.4
C3.3 C3.4
C4.4
Menghitung semua koefisien jalur melalui rumus
PYX1 C1.1 C1.2 C1.3 C1.4 rYX1.1
PYX.2 C1.2 C1.3 C1.4 rYX1.2
PYX.3 = C1.3 C1.4 rYX1.3
PYX.4 C1.4 rYX1.4
c. Hitung R2Y (X1, X2, X3dan X4) yaitu koefisien yang menyatakan determinasi total
X1, X2, X3,dan X4 terhadap Y dengan menggunakan rumus :
R2Y (X1, …, X4) =
4
1
41 ......
YX
YX
YXYX
r
r
PP
d. Menguji pengaruh langsung maupun tidak langsung dari setiap variabel
Pengaruh X terhadap Y
Pengaruh (X1) terhadap (Y)
Pengaruh langsung = PYX1 . PYX1
Pengaruh tidak langsung melalui (X2) = PYX1 . rX1X.2 .PYX.2
75
Pengaruh tidak langsung melalui (X3) = PYX1 . rX1X3 . PYX3
Pengaruh tidak langsung melalui (X4) = PYX1 . rX1X4 . PYX4 +
Pengaruh total (X1) terhadap Y = ………………………
Pengaruh (X2) terhadap (Y)
Pengaruh langsung = PYX2 . PYX2
Pengaruh tidak langsung melalui (X1) = PYX2 . rX2X1 . PYX1
Pengaruh tidak langsung melalui (X3) = PYX1 . rX1X3 . PYX3
Pengaruh tidak langsung melalui (X4) = PYX1 . rX1X4 . PYX4 +
Pengaruh total (X2) terhadap Y = ………………………
Pengaruh (X3) terhadap (Y)
Pengaruh langsung = PYX3 . PYX3
Pengaruh tidak langsung melalui (X1) = PYX3 . rX3X1 . PYX1
Pengaruh tidak langsung melalui (X2) = PYX3 . rX3X2 . PYX2
Pengaruh tidak langsung melalui (X4) = PYX1 . rX1X4 . PYX4 +
Pengaruh total (X3) terhadap Y = ………………………
Pengaruh (X4) terhadap (Y)
Pengaruh langsung = PYX4 . PYX4
Pengaruh tidak langsung melalui (X1) = PYX4 . rX3X1 . PYX1
Pengaruh tidak langsung melalui (X2) = PYX3 . rX3X2 . PYX2
Pengaruh tidak langsung melalui (X3) = PYX1 . rX1X3 . PYX3+
Pengaruh total (X4) terhadap Y = ……………………..
e. Menghitung variabel lain ( ) dengan rumus sebagai berikut :
)4.1,3.1.,2.1.1.1(21 XXXXYY RP
f. Keputusan penerimaan atau penolakan Ho
Rumusan Hipotesis operasional :
Ho : PYX1 = PYX2 = PYX3 = PYX4= 0
Hi : sekurang-kurangnya ada sebuah PPYXi 0, i = 1, 2, dan 3
76
Statistik uji yang digunakan adalah :
)1(
)1(
1
1
k
i
YXiYXi
k
i
YXIYXI
PPk
PPkn
F
Hasil F hitung dibandingkan dengan tabel distribusi F-Snedecor, apabila Fhitung
Ftabel, maka Ho ditolak dengan demikian dapat diteruskan pada pengujian
secara individual, statistik yang digunakan adalah :
t mengikuti distribusi t-Student dengan derajat kebebasan n-k-1.
Secara statistik hipotesis yang akan di uji berada pada taraf kesalahan 0,1
dengan derajat kebebasan dk (n-2). Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis
pada penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut :
1. H0 : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas
produk wisata yang terdiri dari mutu destinasi wisata, mutu atraksi wisata,
mutu sarana pendukung wisata dan mutu aksesibilitas terhadap keputusan
berkunjung yang terdiri dari pemilihan produk dan jasa, pemilihan brand
(merek), pilihan distribusi, waktu kunjungan, jumlah kunjungan.
2. H0 : ρ ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk
wisata yang terdiri dari mutu destinasi wisata, mutu atraksi wisata, mutu
sarana pendukung wisata dan mutu aksesibilitas terhadap keputusan
berkunjung yang terdiri dari pemilihan produk dan jasa, pemilihan brand
(merek), pilihan distribusi, waktu kunjungan, jumlah kunjungan.
)1(
))(1( 4.1,3.1,2.1,1.1(2
11
kn
CCCR
PPt
JjijiiXXXXy
XJXXiX