24
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi- onal (Sukmadinata, 2006). Penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain. Hubungan antara satu dengan beberapa variabel dinyatakan dengan besarnya koefisiensi korelasi lain dan signifikasi secara statistik. Variabel yang dikore- lasikan dapat berasal dari subjek yang sama atau berbeda (Sutriyono, 2004). Dalam penelitian ini ada tiga variabel yaitu pertama variabel Supervisi Akade- mik (X 1 ), kedua variabel motivasi kerja guru (X 2 ) sebagai variabel bebas dan ketiga variabel kinerja mengajar guru (Y) sebagai variabel terikat. Tempat penelitian di SD Gugus Durian kecamatan Bejen. 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian Sugiyono (2005) mengatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, selanjutnya ditarik kesimpulan. Populasi dalam pene- litian ini adalah seluruh guru Sekolah Dasar di

BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5139/4/T2... · 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu: (1) ... dian masing-masing sub konsep

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5139/4/T2... · 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu: (1) ... dian masing-masing sub konsep

33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi-

onal (Sukmadinata, 2006). Penelitian korelasional

adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel

lain. Hubungan antara satu dengan beberapa variabel

dinyatakan dengan besarnya koefisiensi korelasi lain

dan signifikasi secara statistik. Variabel yang dikore-

lasikan dapat berasal dari subjek yang sama atau

berbeda (Sutriyono, 2004). Dalam penelitian ini ada

tiga variabel yaitu pertama variabel Supervisi Akade-

mik (X1), kedua variabel motivasi kerja guru (X2)

sebagai variabel bebas dan ketiga variabel kinerja

mengajar guru (Y) sebagai variabel terikat. Tempat

penelitian di SD Gugus Durian kecamatan Bejen.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Sugiyono (2005) mengatakan bahwa populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau

subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari,

selanjutnya ditarik kesimpulan. Populasi dalam pene-

litian ini adalah seluruh guru Sekolah Dasar di

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5139/4/T2... · 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu: (1) ... dian masing-masing sub konsep

34

wilayah Gugus Durian Kecamatan Bejen yang ber-

jumlah 68 orang.

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh

populasi sehingga sampel penelitian ini merupakan

sampel populasi (sampel total).

3.3 Variabel dan Model Penelitian

Variabel dan model pada penelitian ini dapat

dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut:

Gambar 3.1

Model Penelitian

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas

yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan

data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya

lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan

Supervisi Akademik Kepala Sekolah (X1)

Kinerja Mengajar Guru Y)

Motivasi Kerja Guru

(X2)

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5139/4/T2... · 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu: (1) ... dian masing-masing sub konsep

35

sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto,

2002).

Instrumen pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah berupa skala. Pengukuran

kinerja mengajar guru menggunakan skala dengan

tipe pertanyaan tertutup yang bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar kinerja mengajar guru.

Responden diminta memilih salah satu kemungkinan

jawaban yang disediakan. Jawaban dari responden

ditentukan dengan skala Likert antara 1 sampai

dengan 4. Skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelom-

pok orang tentang fenomena sosial Sugiyono (2009).

Peneliti menggunakan Skala Kinerja Mengajar

Guru disusun oleh Hanif (2004) untuk mengukur

kinerja guru. Skala Kinerja mengajar guru terdiri dari

15 item dan mengukur 3 variabel yaitu:

(1) Teaching Skills (TS) adalah guru memiliki keter-ampilan mengajar yang baik yaitu mengajar secara

efektif di kelas dan memuaskan dalam gaya dan

kualitas mengajarnya; (2) Management skill (MS) adalah keterampilan guru untuk mengatur waktu

mengajar dan tugas-tugasnya yang lain yang

ditugaskan oleh kepala sekolah; (3) Discipline and regularity (DR) terkait dengan keteraturan dan ketepatan waktu guru di sekolah. Berikut kisi-kisi

angket kinerja mengajar guru.

Instrumen kinerja mengajar guru terdiri dari 15

butir soal. Setiap butir item memiliki empat alternatif

jawaban dengan skor mulai dari 1 hingga 4. Item

pernyataan diberi skor 4 untuk pilihan jawaban

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5139/4/T2... · 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu: (1) ... dian masing-masing sub konsep

36

“Selalu (SL)”, skor 3 untuk “Sering (SR)”, skor 2 untuk

“Jarang (JR)”, dan skor 1 untuk pilihan jawaban

“Tidak Pernah (TP)”. Sedangkan Konsep, Sub Konsep,

Indikator Empirik dan Nomor Item dari Instrumen

Kinerja Mengajar Guru.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5139/4/T2... · 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu: (1) ... dian masing-masing sub konsep

37

Tabel 3.1 Konsep, Sub Konsep, dan Indikator Kinerja

Mengajar Guru

Konsep Sub Konsep Indikator Empirik Nomor item

Kinerja mengajar guru adalah prestasi kerja guru yang ditunjukkan dengan keterampilan mengajar, keterampilan manajemen, kedisiplinan dan keter-tiban, dan keterampilan hubungan pribadi (Hanif, 2004)

1 Keteram-pilan meng-ajar (Aktivitas mengorgani-sasi atau mengatur lingkungan sebaikbaik-nya dan menghu-bungkan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar)

1. Menggunakan gaya mengajar yang berbeda-beda

2. Kebanyakan siswa di kelas mendapat nilai yang baik

3. Mengajar setiap siswa menurut kemampuan mereka

4. Membuat persiapan dari rumah sebelum mengajar.

5. Mengajar materi pelajaran yang sulit dengan mudah.

6. Menjawab pertanyaan dari siswa sebaik mungkin sehingga siswa merasa puas.

1. Saya menggunakan gaya mengajar yang berbeda-beda

2. Nilai hasil belajar siswa di kelas kebanyakan mendapat nilai yang baik

3. Saya mengajar setiap siswa menurut kemampuan mereka

4. Saya membuat persiap-an dari rumah untuk mengajar

5. Saya mengajar materi pelajaran yang sulit dengan mudah

6. Jika ada pertanyaan dari siswa di kelas, saya mencoba sebaik mungkin untuk membe-rikan jawaban yang memuaskan.

2. Keterampil-an manaje-men (mengelola kelas, siswa, tugas siswa, dan tugas guru)

7. Berbuat adil dalam memberi nilai.

8. Tidak mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di kelas dengan kegiatan ekstra kurikuler.

9. Tidak mencampurkan tanggung jawab rumah dalam pekerjaan saya

10. Berusaha mengembangkan diri

7. Saya memberi nilai dengan adil

8. Saya tidak mempe-ngaruhi kegiatan belajar di kelas dengan kegiatan ekstrakurikuler

9. Saya tidak mempenga-ruhi pekerjaan saya dengan tugas rumah.

10. Saya selalu berusaha untuk mengembangkan diri.

3. Disiplin dan tertib (Melak-sanakan kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku)

11. Hadir di kelas tepat waktu.

12. Tidak mengerjakan pekerjaan tambahan selama di dalam kelas.

13. Mengerjakan peker-jaan dengan penuh tanggung jawab.

14. Menyelesaikan silabus tepat waktu di kelas

15. Memelihara metode-metode di dalam kelas

11. Ketika saya di sekolah, saya hadir dalam kelas tepat waktu

12. Saya tidak mengerjakan pekerjaan tambahan selama di dalam kelas

13. Saya mengerjakan pekerjaan saya dengan penuh tanggung jawab

14. Saya menyelesaikan silabus tepat waktu di kelas

15. Saya menerapkan berbagai metode mengajar di kelas.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5139/4/T2... · 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu: (1) ... dian masing-masing sub konsep

38

Variabel Supervisi Akademik Kepala Sekolah

digunakan Skala Supervisi Akademik Kepala Sekolah

diukur dengan Skala yang disusun berdasarkan teori

Lucio (1990). Skala Supervisi akademik dikutip dari

instrumen yang disusun Jaenuri (2012). Instrumen

supervisi akademik kepala sekolah terdiri dari tiga

tahap yaitu:

(1) Perencanaan supervisi yang membahas

tentang serangkaian rencana kegiatan untuk membantu guru dalam mengembangkan ke-

mampuannya mengelola proses pembelajaran

untuk mencapai tujuan pembelajaran, (2) pe-laksanaan supervisi, yaitu kegiatan-kegiatan

utama dalam supervisi yang berisi tentang

teknik supervisi meliputi kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kun-

jungan antar kelas, dan kegiatan menilai diri

sendiri, dan (3) umpan balik supervisi yaitu

serangkaian kegiatan evaluasi pelaksanaan supervisi dan tindak lanjut supervisi. Kemu-

dian masing-masing sub konsep tersebut di-

kembangkan oleh peneliti dengan mempertim-bangkan kondisi di tempat penelitian. Berikut

kisi-kisi instrument supervisi akademik.

Skala Supervisi Akademik Kepala Sekolah

jumlah total pernyataan 84 item dan telah dilakukan

uji validasi sebanyak 10 item gugur, sehingga jumlah

total yang akan dipergunakan 74 item. Setiap item

memiliki empat alternatif jawaban dengan skor mulai

dari 1 hingga 4, item pernyataan diberi skor 1 untuk

jawaban “Sangat Tidak Bermanfaat”, skor 2 untuk

“Kurang Bermanfaat”, skor 3 untuk “Bermanfaat”, dan

skor 4 untuk pilihan jawaban “Sangat Bermanfaat”.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5139/4/T2... · 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu: (1) ... dian masing-masing sub konsep

39

Tabel 3.2 menjabarkan Konsep, Sub Konsep,

Indikator Empirik dan Nomor item dari Supervisi

Akademik.

Tabel 3.2

Konsep, Sub Konsep, dan Indikator Supervisi Akademik

Konsep Sub Konsep

Indikator Empirik Nomor item

Supervisi Akademik adalah serangkai-an kegiatan membantu guru me-ngembang-kan ke-mampuan-nya mengelola proses pembela-jaran demi pencapaian tujuan pembela-jaran (Lucio, 1990)

1. Peren-canaan supervisi

1. Menentukan per-lunya supervisi

2. Menyusun program

supervisi 3. Menentukan

sasaran supervisi (guru)

4. Menentukan tujuan

supervisi 5. Menentukan target

supervisi 6. Menyusun langkah

supervisi 7. Menyusun teknik

supervisi

1. Kepala sekolah menentukan perlunya supervisi akademik

2. Kepala sekolah melakukan perumusan bersama guru bahwa supervisi merupakan suatu kebutuhan bagi guru.

3. Kepala sekolah menyusun program supervisi akademik.

4. Kepala sekolah membuat rencana untuk setiap kegiatan yang berhubungan dengan supervisi akademik.

12. Kepala sekolah menentukan sasaran (guru) yang akan disupervisi

13. Kepala sekolah menentukan secara terbuka siapa guru yang akan disupervisi

14. Tujuan supervisi ditetapkan sejak awal secara jelas dan tegas.

15. Tugas kepala sekolah dilengkapi dengan tujuan yang ditentukan sejak awal dengan melibatkan guru secara jelas.

16. Kepala sekolah menetapkan target yang akan dicapai dalam kegiatan supervisi akademik.

17. Kepala sekolah merumuskan standar akhir yang harus dicapai dalam supervisi akademik

18. Langkah-langkah kegiatan supervisi disusun oleh kepala sekolah secara runtut.

19. Langkah-langkah supervisi disusun oleh kepala sekolah secara jelas.

22. Kepala sekolah menyusun teknik-teknik supervisi yang mudah diikuti guru

23. Guru perlu dilibatkan dalam menyusun tehnik supervisi

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5139/4/T2... · 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu: (1) ... dian masing-masing sub konsep

40

8. Menyusun pedom-an supervisi akademik

9. Menyamakan

persepsi warga 10. Menyepakati

materi/pelajaran yang akan disupervisi

11. Menyusun instru-

men supervisi

12. Mengkomuni-kasikan

13. Menyusun

rencana tindak lanjut

5. Kepala sekolah menyusun pedoman pelaksanaan dan pengawasan supervisi akademik

6. Kepala sekolah menyamakan

persepsi seluruh warga sekolah tentang program supervisi akademik.

11. Bersama guru, kepala sekolah menyepakati materi/ pelajaran yang akan disupervisi

7. Kepala sekolah menyusun

instrument supervisi 8. Kepala sekolah membuat alat ukur

untuk mengukur pekerjaan guru. 9. Kepala sekolah membuat dan

mengkomunikasikan jadwal supervisi

10. Kepala sekolah dalam melakukan bimbingan kepada guru bersifat terbuka dengan mengkomuni-kasikan terlebih dahulu kepada guru.

20. Kepala sekolah menyusun rencana tindak lanjut pasca supervisi.

21. Kepala sekolah membuat rencana pengembangan kegiatan selanjutnya untuk setiap kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru.

2. Pelak-sanaan Supervisi

14. Melakukan kunjungan kelas

15. Melakukan

observasi kelas 16. Mengikuti

pembelajaran 17. Melakukan

pertemuan dengan guru secara individual

24. Kepala sekolah melakukan kunjungan kelas

25. Kunjungan kepala sekolah dilakukan secara rutin.

26. Kepala sekolah melakukan observasi kelas ( mengamati proses pembelajaran di kelas dengan teliti)

27. Keikutsertaan kepala sekolah dalam pembelajaran di kelas dilakukan secara rutin

32. Kepala sekolah mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas

33. Kepala sekolah membantu guru menciptakan suasana pembelajaran di kelas lebih kondusif.

28. Kepala sekolah melakukan pertemuan dengan guru secara individual.

29. Pertemuan individu antara guru dengan kepala sekolah perlu ditingkatkan.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5139/4/T2... · 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu: (1) ... dian masing-masing sub konsep

41

18. Dialog dengan

guru 19. Penilaian diri

(guru)

20. Kecakapan guru 21. Penguasaan

materi

22. Pelayanan guru 23.Pendampingan

guru dalam kunjungan antar kelas

30. Kepala sekolah melakukan percakapan dan dialog dengan guru secara individual

31. Kepala sekolah bertukar pikiran dengan guru secara individual.

38. Kepala sekolah membantu guru melakukan penilaian diri

39. Kepala sekolah member dorongan kepada guru untuk bisa menilai diri sendiri dengan jujur.

34. Kepala sekolah mengamati

kecakapan guru dalam mengajar. 35. Kepala sekolah memiliki catatan

kecakapan guru dalam mengajar di kelas.

40. Kepala sekolah mengamati penguasaan guru dalam materi pembelajaran

41. Kepala sekolah mendorong guru agar mau belajar untuk memperkaya ilmu pengetahuan dalam pembelajaran.

42. Kepala sekolah mengamati pelayanan yang diberikan guru kepada siswa

36. Kepala sekolah mendampingi guru-guru dalam melakukan kunjungan antar kelas.

37. Kepala sekolah dan guru mengunjungi kelas lain bertukar pendapat dalam memecahkan masalah-masalah dikelas

3..Umpan balik Supervisi

24. Penggunaan alat bantu pelajaran

25. Penggunaan

pedoman

26. Membantu

penggunaan buku teks secara efektif

27. Penilaian

43. Kepala sekolah membantu guru menggunakan secara efektif petunjuk bagi guru.

44. Kepala sekolah membantu guru menggunakan bahan pembantu guru lainnya.

55. Kepala sekolah membantu guru menggunakan pedoman pembelajaran

56. Kepala sekolah menjelaskan penggunaan pedoman pembelajaran yang akan digunakan guru di kelas.

45. Kepala sekolah membantu guru menggunakan buku teks secara efektif.

46. Kepala sekolah menyediakan buku teks sebagai sumber belajar siswa dan guru.

57. Kepala sekolah membantu guru mengevaluasi peserta didik dengan lebih teliti dan seksama.

58. Kepala sekolah bersama guru

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5139/4/T2... · 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu: (1) ... dian masing-masing sub konsep

42

28. Hasil kegiatan 29. Perbaikan 30. Pengayaan

31. Tehnik

pembelajaran 32. Proses

Pembelajaran 33. Tindak lanjut

34. Pemanfaatan

lingkungan

35. Perilaku guru

dengan siswa 36. Perilaku guru

dengan rekan

menentukan keputusan hasil pekerjaan siswa yang akan digunakan sebagai ukuran prestasi.

61. Kepala sekolah membantu guru menilai hasil kegiatan pembelajaran.

62. Kepala sekolah membantu guru dalam melakukan perbaikan pembelajaran.

63. Kepala sekolah membantu guru merencanakan perbaikan pembelajaran.

64. Kepala sekolah membantu guru dalam membuat program pengayaan pembelajaran.

65. Kepala sekolah mengarahkan guru agar siswa yang sudah mencapai KKM diberi pengayaan.

49. Kepala sekolah membantu guru mengembangkan teknik pembelajaran yang telah mereka kuasai.

50. Kepala sekolah memberikan pendapat/ komentar tentang teknik pembelajaran yang dilakukan guru.

47. Kepala sekolah membantu guru melaksanakan pembelajaran yang efektif.

48. Kepala sekolah menjelaskan kepada guru tentang bagaiman melaksanakan pembelajaran yang efektif.

66. Kepala sekolah membantu guru dalam menindaklanjuti hasil pembelajaran.

67. Kepala sekolah membantu guru membuat rencana tindaklanjut hasil pembelajaran.

53. Kepala sekolah membantu guru menggunakan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran.

54. Kepala sekolah member contoh kepada guru bagaimana memanfaatkan lingkungan untuk pembelajaran.

68. Kepala sekolah ,membantu guru dalam peningkatan perilaku guru dengan siswa.

69. Kepala sekolah bersama guru menyusun aturan pelayanan yang harus diberikan guru kepada siswa.

70. Kepala sekolah membantu guru dalam peningkatan perilaku

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5139/4/T2... · 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu: (1) ... dian masing-masing sub konsep

43

sejawat 37. Metode

pembelajaran 38. Kondisi

pembelajaran

39. Penyampaian hasil

40.Mengapresiasi

kerja guru 41. Pemecahan

masalah dengan PTK

guru dengan teman sejawat 51. Kepala sekolah membantu guru

menggunakan metodologi yang luwes (fleksibel)

52. Kepala sekolah memberikan contoh penggunaan metodologi yang luwes.

59. Kepala sekolah membantu guru dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif

60. Kepala sekolah bersama guru mengupayakan pembelajaran berjalan menyenangkan.

71. Kepala sekolah membantu guru dalam penyampaian hasil pembelajaran

72. Kepala sekolah bersama guru menyusun laporan hasil belajar siswa kepada siswa lain dan orang tua.

73. Kepala sekolah mengapresiasi seluruh tindakan dan hasil kerja guru

74. Kepala sekolah membantu guru menyusun dan mengembangkan PTK

Untuk mengukur motivasi kerja guru menggu-

nakan skala motivasi kerja yang diadaptasikan dari

teori menurut Herzberg (1995) yang diambil dari

instrumen yang disusun Basori (2011). Instrumen ini

disusun berdasarkan dua faktor yaitu: (1) faktor

instrinsik/motivasi internal; dan 2) faktor ekstrin-

sik/motivasi eksternal, yang kemudian dijabarkan

dalam 18 item. Setiap item memiliki empat alternatif

jawaban dengan skor mulai dari 1 hingga 4, item

pernyataan diberi skor 1 untuk jawaban “Sangat Tidak

Bermanfaat” (STB), skor 2 untuk “Kurang Bermanfaat”

(KB), skor 3 untuk “Bermanfaat” (B), dan skor 4 untuk

pilihan jawaban “Sangat Bermanfaat” (SB). Sebanyak

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5139/4/T2... · 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu: (1) ... dian masing-masing sub konsep

44

18 Item dalam motivasi kerja guru berupa pernyataan

unfavorable.

Tabel 3.3 menjabarkan konsep, sub konsep,

Indikator Empirik dan Nomor item dari motivasi kerja

guru.

Tabel 3.3 Konsep, Sub Konsep, dan Indikator Motivasi Kerja

Konsep Sub Konsep Indikator Empirik Nomor item

Motivasi kerja guru adalah dorongan untuk menentukan perilaku seseorang dalam melakukan pekerjaan (Herzberg,1995)

1. Faktor yang sifatnya ekstrinsik, bersumber dari luar diri yang turut membentuk perilaku dalam kehidupannya.

1. Menjaga serta mempertahankan status keprofesionalan .

2. Menjaga hubungan

baik dengan atasan .

3. Hubungan baik dengan rekan-rekan sekerja

4. Memperoleh penghargaan/ pengakuan yang nyata dari atasan .

5.Melaksanakan

kebijakan organisasi sekolah secara serius.

6. Mengerjakan administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan secara baik

7.Mengutamakan tugas pokok dari pada tugas sampingan

8. Bekerja dengan serius meskipun imbalan yang diterima belum memadai/berimbang dengan volume kerja

9. Sikap yang dapat digugu dan ditiru oleh siswa.

1. Saya senang dan selalu menjaga serta mempertahankan status keprofesionalan sebagai guru.

2. Saya selalu menjaga hubungan baik dengan atasan saya.

3. Saya memiliki hubungan baik dengan rekan-rekan sekerja

4. Pekerjaan yang saya hasilkan selalu memperoleh penghargaan/ pengakuan yang nyata dari atasan saya.

5. Saya menerima dan melaksanakan kebijakan organisasi sekolah secara serius.

6. Saya akan mengerjakan administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan secara baik

7. Saya lebih

mengutamakan tugas pokok dari pada tugas sampingan

8. Saya bekerja dengan serius meskipun imbalan yang saya terima belum memadai/berimbang dengan volume kerja saya

9. Saya sebagai guru harus

memiliki sikap yang dapat digugu dan ditiru oleh siswa.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5139/4/T2... · 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu: (1) ... dian masing-masing sub konsep

45

2.Faktor yang mendorong seseorang yang sifatnya intrinsik,bersumber dalam diri seseorang atau faktor yang kehadirannya dapat menimbulkan kepuasan kerja dan meningkatkan hasil kerja individu.

10. Memiliki keinginan berprestasi sebagai kebutuhan untuk mendorong mencapai sasaran

11. Serius bekerja meskipun tidak memperoleh pengakuan dari pimpinan atas hasil karya/hasil kerja yang telah dicapai.

12. Tanggung jawab penuh pada pekerjaan.

13. Memperoleh peningkatan karier melalui kerja keras

14. Pelajaran tambahan bagi siswa yang hasil evaluasinya kurang

15. Meskipun gaji

masih terasa kurang, tetap menyenangi pekerjaan sebagai guru

16. Dalam melaksa-nakan pekerjaan, saya berusaha melakukannya dengan benar dan tampil lebih baik serta selalu mengutamakan kualitas.

17. Selalu hadir secara disiplin dan menyelesaikan tugas dengan tepat waktu dalam bekerja.

18. Optimis untuk bisa berkembang dengan baik.

10. Saya memiliki keinginan berprestasi sebagai kebutuhan untuk mendorong mencapai sasaran

11. Saya tetap serius

bekerja meskipun tidak memperoleh pengakuan dari pimpinan atas hasil karya/hasil kerja yang telah dicapai.

12. Saya memiliki tanggung

jawab penuh pada pekerjaan saya

13. Saya berkeinginan untuk memperoleh peningkatan karier melalui kerja keras

14. Meskipun tidak ada kewajiban, saya memberikan pelajaran tambahan bagi siswa yang hasil evaluasinya kurang

15.Meskipun gaji saya masih terasa kurang, saya tetap menyenangi pekerjaan sebagai guru 16.Dalam melaksanakan pekerjaan, saya berusaha melakukannya dengan benar dan tampil lebih baik serta selalu mengutamakan kualitas. 17.Dalam bekerja saya selalu hadir secara disiplin dan menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. 18.Saya Optimis untuk bisa berkembang dengan baik.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5139/4/T2... · 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu: (1) ... dian masing-masing sub konsep

46

3.5 Analisis Validitas Item dan Reliabilitas

3.5.1 Analisis Validitas Item

Menurut Nurgiyantoro (1999) validitas item

menunjukkan sejauh mana item yang digunakan

mampu untuk mengukur konsep yang hendak diukur.

Untuk mengukur validitas item variabel kinerja

mengajar guru, supervisi akademik kepala sekolah,

dan motivasi kerja guru dengan menggunakan analisis

“Corrected item total correlation“.

Instrumen penelitian kuantitatif harus meme-

nuhi dua persyaratan, yaitu harus valid dan reliabel.

Oleh karena itu instrumen pada penelitian ini perlu

untuk diuji validitas dan reliabilitasnya. Validitas

adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-

tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen

(Arikunto, 2002). Instrumen yang valid berarti alat

ukur yang digunakan untuk mendapatkan data adalah

valid, yaitu instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono,

2010).

Untuk menentukan validitas item digunakan

acuan kriteria untuk menentukan validitas item

instrumen menurut Ali (1987), adalah nilai Corrected

Item-Total Correlation:

0.00 – 0,20 = Tidak ada validitas 0,21 – 0,40 = Validitas rendah

0,41 – 0,60 = Validitas sedang

0,61 – 0,80 = Validitas tinggi

0,81 – 1,00 = Validitas sangat tinggi

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5139/4/T2... · 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu: (1) ... dian masing-masing sub konsep

47

Dari kriteria tersebut dinyatakan bahwa item

instrumen dikatakan valid apabila mempunyai nilai

koefisien korelasi di atas 0,3.

Pada Tabel 3.4 di bawah ini disajikan hasil uji

validitas item Kinerja mengajar guru

Tabel 3.4

Validity Item Kinerja Mengajar Guru

No Item Corrected item – Total Correlation

Keterangan

1 0.426 Valid

2 0.608 Valid

3 0.640 Valid

4 0.540 Valid

5 0.751 Valid

6 0.426 Valid

7 0.771 Valid

8 0.303 Valid

9 0.673 Valid

10 0.489 Valid

11 0.558 Valid

12 0.751 Valid

13 0.445 Valid

14 0.677 Valid

15 0.673 Valid

Berdasarkan pada hasil uji validitas item Kinerja

mengajar guru yang berjumlah 15 item ternyata tidak

satu pun yang tidak valid karena nilai r di atas 0,3.

Tabel 3.5 menyajikan hasil uji validitas item

Supervisi akademik kepala sekolah.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5139/4/T2... · 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu: (1) ... dian masing-masing sub konsep

48

Tabel 3.5 Validity Item Supervisi Akademik

No Item Corrected Item – Total Correlation Keterangan

1 0.831 Valid

2 0.586 Valid

3 0.599 Valid

4 0.831 Valid

5 0.563 Valid

6 0.598 Valid

7 0.598 Valid

8 0.831 Valid

9 0.831 Valid

10 0.586 Valid

11 0.831 Valid

12 0.586 Valid

13 0.484 Valid

14 0.484 Valid

15 0.599 Valid

16 0.563 Valid

17 0.586 Valid

18 0.831 Valid

19 0.598 Valid

20 0.484 Valid

21 0.831 Valid

22 0.586 Valid

23 0.599 Valid

24 0.831 Valid

25 0.563 Valid

26 0.598 Valid

27 0.598 Valid

28 0.831 Valid

29 0.831 Valid

30 0.586 Valid

31 0.831 Valid

32 0.586 Valid

33 0.484 Valid

34 0.484 Valid

35 0.599 Valid

36 0.563 Valid

37 0.586 Valid

38 0.831 Valid

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5139/4/T2... · 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu: (1) ... dian masing-masing sub konsep

49

39 0.598 Valid

40 0.484 Valid

41 0.831 Valid

42 0.586 Valid

43 0.599 Valid

44 0.831 Valid

45 0.586 Valid

46 0.598 Valid

47 0.598 Valid

48 0.831 Valid

49 0.831 Valid

50 0.586 Valid

51 0.831 Valid

52 0.586 Valid

53 0.484 Valid

54 0.484 Valid

55 0.599 Valid

56 0.563 Valid

57 0.586 Valid

58 0.831 Valid

59 0.598 Valid

60 0.484 Valid

61 0.831 Valid

62 0.586 Valid

63 0.599 Valid

64 0.831 Valid

65 0.563 Valid

66 0.598 Valid

67 0.598 Valid

68 0.831 Valid

69 0.831 Valid

70 0.586 Valid

71 0.831 Valid

72 0.586 Valid

73 0.484 Valid

74 0.484 Valid

Dari hasil uji validitas variabel supervisi

akademik kepala sekolah yang berjumlah 74 item

ternyata semuanya valid karena nilai r > 0,3.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5139/4/T2... · 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu: (1) ... dian masing-masing sub konsep

50

Tabel 3.6 menyajikan hasil uji validitas item

motivasi kerja:

Tabel 3.6

Validity Item Motivasi Kerja

No Item Corrected Item – Total Correlation Keterangan

1 0.540 Valid

2 0.519 Valid

3 0.471 Valid

4 0.645 Valid

5 0.729 Valid

6 0.432 Valid

7 0.599 Valid

8 0.573 Valid

9 0.608 Valid

10 0.358 Valid

11 0.567 Valid

12 0.630 Valid

13 0.423 Valid

14 0.729 Valid

15 0.358 Valid

16 0.775 Valid

17 0.544 Valid

18 0.368 Valid

Dari hasil uji validitas variabel motivasi kerja

yang berjumlah 18 item terbukti semuanya valid

karena nilai r di atas 0,3.

3.5.2 Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan

atau ketepatan hasil pengukuran (Sukmadinata,

2006). Reliabilitas instrumen ini diuji menggunakan

Cronbach’s Alpha. Kriteria reliabilitas mengacu pada

kriteria George dan Mallery (1995), sebagai berikut:

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5139/4/T2... · 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu: (1) ... dian masing-masing sub konsep

51

α > 0,9 kategori baik sekali (excellent)

α > 0,8 kategori baik (good)

α > 0,7 kategori dapat diterima (acceptable)

α > 0,6 kategori dipertanyakan (questionable)

α > 0,5 kategori jelek (poor)

α > 0,4 kategori tidak dapat diterima (unacceptable)

Mengandung arti keterandalan instrumen atau

instrumen dinyatakan reliabel pada koefisien 0,7 ke

atas dan level baik sekali pada koefisien lebih dari 0,9,

sedangkan keterandalan tidak dapat diterima bila ada

pada koefisien kurang dari 0,5.

Adapun hasil uji reliabilitas terhadap instrumen

masing-masing variabel, yaitu variabel kinerja menga-

jar guru, supervisi akademik kepala sekolah, dan

motivasi kerja ditunjukkan pada Tabel 3.7 sebagai

berikut:

Tabel 3.7

Validity Item Analysis Kinerja Mengajar Guru,

Supervisi Akademik dan Motivasi Kerja Guru.

Instrumen Cronbach’s Alpha Keterangan

Kinerja mengajar guru 0,747 Acceptable

Supervisi akademik kepala sekolah 0,751 Acceptable

Motivasi kerja guru 0,751 Acceptable

Sumber: Data primer yang diolah, 2013

Dari data pada Tabel 3.7 nampak bahwa nilai

alpha (α) ketiga variabel penelitian lebih besar dari 0,7

pada kategori dapat diterima (acceptable). Oleh karena

itu, skala untuk variabel kinerja mengajar guru,

supervisi akademik kepala sekolah, dan motivasi kerja

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5139/4/T2... · 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu: (1) ... dian masing-masing sub konsep

52

dapat dipergunakan untuk analisis penelitian selan-

jutnya.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti pada

bulan April sampai dengan Oktober 2013. Pengum-

pulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

menyebarkan instrumen penelitian yang berupa

instrumen kinerja mengajar guru, supervisi akademik

kepala sekolah, dan motivasi kerja kepada guru-guru

SD Gugus Durian.

Peneliti mengantar langsung datang ke sekolah-

sekolah karena jarak dapat ditempuh dalam waktu

singkat untuk menyebarkan instrumen kepada guru-

guru dengan menjelaskan tujuan penelitian dan

instrumen penelitian yang dibagikan, sehingga dapat

diasumsikan bahwa jawaban yang dipilih adalah

sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Namun

karena keterbatasan waktu dan kesibukan guru, maka

pengisian instrumen pada waktu senggang atau di-

bawa pulang dan kemudian dikumpulkan.

Jangka waktu yang diberikan kepada peneliti

untuk mengambil skala yang telah dibagikan berbeda-

beda dari tiap sekolah, yaitu antara 1 sampai 2

minggu. Namun pada saat pengambilan skala yang

terkumpul belum sepenuhnya lengkap jumlahnya

karena beberapa guru ada yang belum mengumpulkan

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5139/4/T2... · 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu: (1) ... dian masing-masing sub konsep

53

atau mengisi skala sehingga peneliti diminta untuk

datang 1 atau 2 minggu kemudian.

Untuk mengukur variabel motivasi kerja dan

variabel supervisi akademik kepala sekolah dan

kinerja mengajar guru dilakukan dengan pengukuran

oleh guru.

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui

gambaran tentang hasil pengukuran variabel supervisi

akademik kepala sekolah, motivasi kerja guru dan

kinerja mengajar. Dalam analisis deskriptif ini diguna-

kan statistik deskriptif, yaitu ukuran rata-rata hitung,

standar deviasi, skor maksimum dan skor minimum

untuk masing-masing variabel penelitian.

Teknik ini digunakan untuk menganalisis

sejumlah data guna memperoleh gambaran mengenai

keadaan sutu variabel yang digunakan prosentase,

distribusi frekuensi dan mean. Ukuran untuk menen-

tukan tinggi rendahnya masing-masing pengukuran

konsep digunakan interval dengan rumus sebagai

berikut:

Variabel penelitian ini akan dibuat menjadi bebe-

rapa kategori dan untuk membuat kategori variabel

penelitian, digunakan rumusan sebagai berikut:

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5139/4/T2... · 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu: (1) ... dian masing-masing sub konsep

54

K

MinSkorMaxSkorInterval

Keterangan:

Max : Skor jawaban tertinggi

Min : Skor jawaban terendah

K : Klasifikasi yang hendak dibuat

Interval variabel kinerja mengajar guru ditentu-

kan dengan cara sebagai berikut:

95

45

5

1560

Interval

Berdasarkan pada rumus tersebut, maka dapat

diketahui bahwa lebar interval kinerja mengajar guru

adalah sebesar 9 dengan masing-masing kategori yang

dapat dilihat pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8

Masing-masing Kategori Kinerja Mengajar Guru

Kategori Skor

Sangat Tinggi 51 – 60

Tinggi 42 – 50

Sedang 33 – 41

Rendah 24 – 32

Sangat rendah 15 – 23

Data yang terkumpul untuk skala Kinerja

Mengajar Guru dibagi ke dalam 5 kategori, yaitu:

Sangat Tinggi; Tinggi; Sedang; rendah; Sangat Rendah.

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5139/4/T2... · 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu: (1) ... dian masing-masing sub konsep

55

Interval variabel Supervisi Akademik ditentukan

dengan cara sebagai berikut:

44 4,445

222

5

74296 dibulatkanInterval

Rumus interval dipergunakan untuk menghi-

tung lebar interval supervisi akademik adalah sebesar

44. Masing-masing kategori supervisi akademik dapat

dilihat pada Tabel 3.9 sebagai berikut.

Tabel 3.9 Masing-masing Kategori Supervisi Akademik

Kategori Skor

Sangat Bermanfaat 253 – 296

Bermanfaat 209 – 252

Cukup Bermanfaat 164 – 208

Tidak Bermanfaat 119 – 163

Sangat Tidak Bermanfaat 74 – 118

Interval variabel motivasi kerja ditentukan

dengan cara sebagai berikut:

8,105

54

5

1872

Interval dibulatkan 11

Rumus interval dipergunakan untuk menghi-

tung lebar interval motivasi kerja guru dan hasilnya

menunjukkan lebar interval motivasi kerja guru

adalah sebesar 11 dengan masing-masing kategori

yang dapat dilihat pada Tabel 3.10.

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5139/4/T2... · 15 item dan mengukur 3 variabel yaitu: (1) ... dian masing-masing sub konsep

56

Tabel 3.10 Masing-masing Kategori Motivasi Kerja Guru

Kategori Skor

Sangat tinggi 62 - 72

Tinggi 51 – 61

Sedang 40 – 50

Rendah 29 – 39

Sangat rendah 18 - 28

Kemudian uji normalitas dan linearitas data

dilakukan mendahului analisis korelasi sebagai

prasyarat menggunakan Pearson product Moment

(Sutriyono, 2004).