Upload
doanlien
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
71
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).
Tujuan adanya metode penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran kepada
peneliti tentang bagaimana penelitian dilakukan, sehingga permasalahan dapat
diselesaikan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
metode penelitian Deskriptif dan Verifikatif. Metode deskriptif (Sugiyono,
2013:380) adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan,
menjelaskan keadaan yang ada pada perusahaan berdasarkan fakta, sifat-sifat
populasi berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan kemudian disusun secara
sistematis dan selanjutnya dianalisis untuk diambil kesimpulannya. Metode ini
diajukkan untuk menjawab rumusan masalah, yaitu Bagaimana Kompetensi,
Bagaimana Motivasi, serta Bagaimana Kinerja Pegawai di Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat.
3.2 Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel Penelitian
Operasionalisasi variable pada penelitian merupakan unsur penelitian yang
terkait dengan variable yang terdapat dalam judul penelitian atau yang tercakup
dalam paradigma penelitian sesuai dengan hasil perumusan masalah. Teori ini
72
dipergunakan sebagai landasan atau alasan mengapa suatu yang bersangkutan
memang bisa mempengaruhi variable terkait atau merupakan salah satu penyebab.
3.2.1 Definisi Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan suatu hal dalam bentuk apapun yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:58). Variable
penelitian ini terdiri dari variable bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variable terikat
dengan symbol (X). sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas dengan
symbol (Y). pada penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu kompetensi (X1)
dan Motivasi Kerja (X2) serta kinerja pegawai (Y) merupakan variable terikat.
Variabel-variabel tersebut sebagai berikut:
1. Kompetensi (X1)
Karakteristik pokok dari seorang pegawai yang mengakibatkan terciptanya
sebuah kinerja efektif/superior Srinivas R. Kandula, (2013:6)
2. Motivasi (X2)
Serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk
mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu yang berasal dari
dalam dirinya bukan atas dorongan pihak lain McClelland dalam Rivai
(2011:837)
3. Kinerja Pegawai (Y)
Hasil kerja yang dicapai oleh setiap PNS pada satuan organisasi sesuai
73
dengan dengan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomer 46, (2011:2)
3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Penulis melakukan pengukuran terhadap keberadaan suatu variabel dengan
menggunakan instrument penelitian. Setelah itu mungkin peneliti melanjutkan
analisis untuk mencari hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya.
Penelitian ini terdapat tiga variabel yang diteliti, yaitu variable X1 (Kompetensi),
X2 (Motivasi Kerja) dan variabel Y (Kinerja Pegawai). Dimana terdapat indikator-
indikator yang akan diukur dengan skala likert. Berikut operasionalisasi
variabelnya:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Variabel dan
Konsep
Variabel
Dimensi Indikator Ukuran Skala No.
Kuesioner
Kompetensi
“Karakteristik
pokok dari
seorang
pegawai yang
mengakibatkan
terciptanya
sebuah kinerja
efektif/superior”
Spencer &
Spencer dalam
Srinivas R.
Kandula,
(2013:6)
1. Pengetahuan
Pengetahuan
Faktual Pemahaman
dasar mengenai
fakta-fakta dan
kemampuan
mendeskripsikan
informasi
Ordinal 1
Pengetahuan
Koseptual pemahaman
mengenai
struktur dan
tingkatan dari
sekumpulan
informasi
Ordinal 2
Pengetahuan
prosedural
Pemahaman
mengenai
langkah-langkah
dan tata cara
melaksanakan sebuah proses.
Ordinal 3
2.Keterampilan Keterampilan
Administratif Kemampuan
mengelola
sebuah proses
dalam sebuah
situasi yang
Ordinal 4
74
Variabel dan
Konsep
Variabel
Dimensi Indikator Ukuran Skala No.
Kuesioner
telah ditetapkan.
Keterampilan
Manajerial Kemampuan
mengelola
dalam situasi
dimana
pengambilan
keputusan harus
dilakukan.
Ordinal 5
Keterampilan
teknis
Kecakapan
dalam sebuah
bidang profesi
tertentu,
penguasaan
dalam
penggunaan
teknik untuk
menghasilkan
output.
Ordinal 6
Keterampilan
Sosial Kemampuan
berinteraksi,
komunikasi,
memotivasi dan
negosiasi
Ordinal 7
3.Motif
Dorongan
Ekonomi Dorongan untuk
memenuhi
kebutuhan
ekonomi,
memperoleh
kesejahteraan
finansial dan
materiil.
Ordinal 8
Dorongan
Sosial Dorongan untuk
memenuhi
ekspektasi
masyarakat,
berperan dalam
sebuah lingkungan
sosial.
Ordinal 9
Dorongan
Psikologis Dorongan untuk
memenuhi
kebutuhan
spiritual, sebuah
bentuk
aktualisasi diri.
Perilaku yang
Ordinal 10
4. Sifat
Sikap Perilaku yang
ditunjukkan
seseorang dalam
merespons
sebuah situasi,
Ordinal
11
Lanjutan Tabel 3.1
75
Variabel dan
Konsep
Variabel
Dimensi Indikator Ukuran Skala No.
Kuesioner
fenomena, atau
permasalahan.
5. Citra Diri
Kepercayaan
Diri Keyakinan
seseorang atas
kemampuan
dirinya
12
Nilai-Nilai
Pribadi Persepsi atau
sudut pandang
pribadi
seseorang dalam
menyikapi
sebuah situasi,
fenomena, atau
permasalahan.
13
Motivasi Kerja
“Serangkaian
sikap dan nilai-
nilai yang
mempengaruhi
individu untuk
mencapai hal
yang spesifik
sesuai dengan
tujuan individu
yang berasal
dari dalam
dirinya bukan
atas dorongan
pihak lain.”
McClelland
dalam Rivai
(2011:837)
1.Kebutuhan
Berprestasi
(Need For
Achievement)
Inovatif dan
kreatif Tingkat
dorongan untuk
berusaha
melakukan
sesuatu dengan
cara-cara baru
dan kreatif.
Ordinal 14
Feedback Tingkat
dorongan
mencari umpan
balik atas perbuatannya
Ordinal 15
Kompetisi Tingkat dorongan untuk
senang
berkompetisi
Ordinal 16
Risiko Tingkat
Dorongan untuk
mengambil
risiko dalam
pekerjaan
Ordinal 17
2. Kebutuhan
berafiliasi
(Need For
Affiliation)
Persahabatan Tingkat
dorongan untuk
senang menjalin
persahabatan
Ordinal 18
Berkelompok Tingkat
dorongan untuk
senang bekerja
secara
berkelompok
Ordinal 19
Konflik Tingkat
dorongan untuk
menghindari
konflik
Ordinal 20
3. Kebutuhan
Berkuasa
(Need For
Pemimpin Tingkat
dorongan untuk
senang menjadi
Ordinal 21
Lanjutan Tabel 3.1
76
Variabel dan
Konsep
Variabel
Dimensi Indikator Ukuran Skala No.
Kuesioner
Power)
pemimpin Wewenang Tingkat
dorongan untuk
menerima
wewenang yang
lebih besar
Ordnal 22
Kontribusi Tingkat
dorongan untuk
selalu
memberikan
kontribusi
Ordinal 23
Kinerja
Pegawai
“Hasil kerja
yang dicapai
oleh setiap PNS
pada satuan
organisasi
sesuai dengan
sasaran kerja
pegawai dan
perilaku kerja.”
Peraturan
Pemerintah
Republik
Indonesia
Nomer 46,
(2011:2)
1. Sasaran
Kerja Kuantitas pekerjaan yang
tuntas
diselesaikan
dalam satu
periode
Ordinal 24
Kualitas Kesesuaian dan
kelayakan
pekerjaan yang
tuntas
diselesaikan
dalam satu
periode
berbanding
dengan standar
yang ada
Ordinal 25
Waktu kecepatan
penuntasan
pekerjaan dalam
satu periode
Ordinal 26
Biaya Biaya materiil
yang digunakan
untuk
penuntasan
pekerjaan
Ordinal 27
2. Perilaku
Orientasi
Pelayanan Seberapa jauh
pekerjaan
didasari oleh
keinginan untuk
memuaskan
pihak-pihak
yang
bersangkutan
Ordinal 28
Integritas Konsistensi
tindakan dengan
tanggung jawab
dan tugas dalam
pekerjaan
Ordinal 29
Komitmen Seberapa
banyak
perhatian dan
sumber daya
Ordinal 30
Lanjutan Tabel 3.1
77
Variabel dan
Konsep
Variabel
Dimensi Indikator Ukuran Skala No.
Kuesioner
yang dimiliki
dialokasikan
kepada
pekerjaan Disiplin Kesesuaian
pelaksanaan
pekerjaan
dengan aturan
yang berlaku
Ordinal 31
Kerjasama Seberapa mudah
pertukaran
feedback terjadi
dalam
penyelesaian
pekerjaan
Ordinal 32
Kepemimpinan Saya mampu
memimpin
organisasi dalam
mengambil
keputusan.
Ordinal 33
Sumber: Data Diolah 2018
3.3 Populasi dan Sampel
Dalam setiap penelitian tentu memerlukan objek atau subjek yang harus
diteliti sehingga permasalahan yang ada dapat terpecahkan. Populasi dalam
penelitian berlaku sebagai objek penelitian, dengan menentukan populasi peneliti
dapat melakukan pengolahan data. Untuk mempermudah peneliti pun ada yang
disebut sampel yaitu bagian dari populasi. Sampel sangat membantu peneliti
karena peneliti tidak perlu memiliki keseluruhan pegawai cukup hanya sebagian
pegawai saja.
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Lanjutan Tabel 3.2
Lanjutan Tabel 3.1
78
dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:115). Sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel
sering kali menjadi perwakilan dari karakteristik keadaan pegawai itu sendiri.
Fungsi sampel adalah untuk mempermudah peneliti untuk mendapatkan data yang
faktual sesuai dengan kondisi yang ada dilapangan. Untuk itu sampel yang
diambil dari populasi harus benar respresentatif (mewakili).
Populasi yang diteliti adalah pegawai di Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Barat berjumlah 124 orang. Responden
yang dipilih dalam penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan dari berbagai
kalangan dan usia secara latar belakang berbeda-beda. Jumlah anggota sampel
sering dinyatakan dalam ukuran sampel. Bila populasi, maka peneliti dapat
mengambil sampel dalam populasi.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono 2013:124).
Berdasarkan penjelasan diatas, maka peneliti akan menggunakan sampel
dengan menggunakan rumus Slovin, sampel yang ditentukan oleh penulis dengan
presentase kelonggaran ketidaktelitian adalah sebesar 10%.
Sumber: Sugiyono (2013:124)
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
79
N = Jumlah Populasi
e = Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir sebesar 10%.
Ukuran sampel yang diambil pada penelitian ini setelah dilakukan
perhitungan dengan menggunakan rumus slovin yaitu sebanyak 55 responden
dengan tingkat kesalahan 10%. Adapun cara menghitung sampel adalah:
3.3.3 Kerangka Sampling
Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
Probability Sampling dan Non Probability Sampling. Teknik sampling yang akan
digunakan pada penelitian ini adalah proporsional sampling yaitu merupakan
teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara
Simple Random Sampling, yaitu teknik sampling dimana pengambilan anggota
sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi itu (Sugiyono 2010:118).
Tabel 3.2
Teknik Pengambilan Sampel
No. Tingkatan Populasi Sampel
1. Sekretariat 48 21
2. Bidang Sertifikasi Kompetensi dan
Pengelolaan Kelembagaan
32
14
3. Bidang Pengembangan Kompetensi Teknis
Umum
19
8
4. Bidang Pengembangan Kompetensi
Manajerial
12 6
5. Bidang Pengembangan Kompetensi Teknis
Subtantif
13
6
Jumlah 124 55
80
Tabel diatas menunjukkan bahwa populasi dalam penelitian ini sebanyak
124 dan besarnya sampel dalam masing-masing bagian prporsional, maka seluruh
sampel dalam penelitian ini sebanyak 55 responden.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dan instrument pengumpul data merupakan
factor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana
cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dana apa alat yang digunakan.
Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data. Metode menunjuk pada suatu cara sehingga dapat
diperlihatkan penggunaannya melalui angket, pengamatan, tes. Dokumentasi dan
sebagainya.
Instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrument dapat berupa lembar
cek list, kuesioner (angket terbuka/tertutup), pedoman wawancara dan lainnya.
Hal lainnya Sugiyono (2014:401) menyatakan, jika dilihat dari sumbernya
amaka data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari wawancara, observasi
dan kuesioner yang disebarkan kepada responden yang sesuai dengan target
sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi.
2. Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh dari pihak lain secara tidak langsung.
Memiliki hubungan dengan penelitian yang dilakukan berupa sejarah
81
perusahaan, ruang lingkup perusahaan, struktur organisasi, buku, literature,
artikel serta sistus internet.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data
sebagai berikut:
1. Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu mengumpulkan data dengan
melakukan survei lapangan yang ada hubungannya dengan masalah yang
diteliti. Jenis penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data primer.
a. Observasi
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meninjau atau
mengunjungi perusahaan yang bersangkutan secara langsung.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan tanya jawab kepada kepada Human Resources
Development Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM)
Provinsi Jawa Barat. Hal ini dilakukan untuk mengali, megumpulkan,
menemukan informasi yang dibutuhkan atau yang berhubungan dengan
penelitian.
c. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengolahan data dengan menyebarkan
pertanyaan kepada pegawai Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BPSDM) Provinsi Jawa Barat. Hal ini untuk mendapatkan informasi
mengenai tanggapan yang berhubungan mengenai masalah yang diteliti.
Bentuk kuesioner yang dibuat adalah kuesioner berstruktur, dimana materi
pertanyaan menyangkut pendapat responden mengenai kompetensi,
motivasi, dan kinerja.
82
2. Studi Kepustakaan (Library Reasearch) yaitu pengumpulan data atau informasi
yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari literature atau sumber
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Studi perpustakaan dapat
diperoleh dari data sekunder yaitu literature-literature, buku-buku, yang
berkaitan dengan objek yang diteliti dan bertujuan mengetahui teori yang ada
kaitannya dengan masalah yang diteliti.
a. Jurnal
Data pendukung yang berhubungan dengan penelitian yang membahas
berbagai ilmu pendidikan serta penelitian dianggap relevan dengan topik
pendidikan.
b. Internet
Dengan cara mencari data-data yang berhubungan dengan topic penelitian,
yang dipublikasikan di internet baik yang berbentuk jurnal, makalah
ataupun karya tulis.
c. Sejarah, literatur dan profil Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BPSDM) Provinsi Jawa Barat
3.5 Metode Analisis Data
Sugiyono (2017:206) mengatakan analisis data merupakan kegiatan
setelah data dari seluruh reponden terkumpul. Pengolahan data dilakukan dengan
cara data yang telah dikumpulkan, diolah, dan disajikan dalam bentuk tabel.
Sugiyono (2017:86) berpendapat bahwa skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Skala Likert diukur, kemudian dijabarkan menjadi
83
indikator variabel dan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item
instrument yang berupa pertanyaan. Jawaban setiap item intrumen yang
menggunakan skala Likert mempunyai gradasi yang positif.
Dimana alternatif jawaban diberikan nilai 5, selanjutnya nilai dari
alternative tersebut dijumlahkan menjadi lima kategori pembobotan dalam skala
Likert sebagai berikut:
Tabel 3.3
Alternatif Jawaban Dengan Skala Likert
No. Alternatif jawaban Bobot Nilai
Bila
Positif
Bila
Negatif
1. SS (Sangat Setuju) 5 1
2. S (Setuju) 4 2
3. KS (Kurang Setuju) 3 3
4. TS (Tidak Setuju) 2 4
5. STS ( Sangat Tidak Setuju) 1 5
Sumber:Sugiyono
Mengacu pada ketentuan tersebut, maka jawaban dari setiap responden
dapat dihitung skornya yang kemudian skor tersebut ditabulasikan untuk
menghitung validitas dan reliabilitasnya.
3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2017:206) yang dimaksud analisis statistic deskriptif adalah
statistic yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskriptifkan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. statistik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah rata-rata (mean), median, modus, standar
deviasi, dan lain-lain. Variabel penelitian ini mengenal Kompetensi, Motivasi
Kerja, dan Kinerja Pegawai.
84
3.5.2 Analisis Verifikatif
Analisis verifikatif yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antar dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2017:55). Metode
ini digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis. Berikut ini
merupakan beberapa pengujian yang akan digunakan dalam analisis verifikatif.
3.5.3 Uji validitas
Uji validitas adalah suatu derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya
terjadi dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Validitas sebagai salah satu
derajat ketepatan atau keandalan pengukuran instrument mengenai isi pertanyaan
(Sugiyono, 2013:177). Teknik uji yang digunakan adalah teknik korelasi melalui
koefisien korelasi Product Moment. Skor ordinal dari setiap item pertanyaan yang
diuji validitasnya dikorelasikan dengan skor ordinal keseluruhan item. Jika
koefisien korelasi tersebut positif, maka item tersebut dinyatakan valid, sedangkan
jika negative maka item tersebut tidak valid dan akan dikeluarkan dari kuesioner
atau diganti dengan pertanyaan perbaikan. Cara mencari nilai korelasi adalah
sebagai berikut:
Dimana:
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah Sampel
∑X = Jumlah skor item
∑Y == Jumlah total skor jawaban
∑X² = Jumlah kuadrat skor item
85
Syarat minimum untuk dianggap suatu butir instrument valid adalah nilai
indeks validitasnya ≥ 0,3 (Sugiyono, 2013) dan jika koefisien korelasi Product
Moment > r tabel. Oleh karena itu, semua pernyataan yang memiliki tingkat
korelasi dibawah 0,3 harus diperbaiki karena dianggap tidak valid.
3.5.4 Uji Reliabilitas
Hasil penelitian reliabel terjadi apabila terdapat kesamaan data dalam
waktu yang berbeda. Instrument yang reliabel adalah instrument yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan
data yang sama. Metode yang digunakan adalah Split Half, dimana instrument
dibagi menjadi dua kelompok.
Keterangan :
rA = Korelasi Pearson Product Moment
∑A = Jumlah total skor belahan ganjil
∑ = Jumlah total skor belahan genap
∑A2
= Jumlah kuadrat skor belahan ganjil
∑2
= Jumlah kuadrat skor belahan genap
∑A = Jumlah perkalian skor jawaban belahan ganjil dan genap
Apabila korelasi 0,7 atau lebih maka dikatakan item tersebut memberikan
tingkat reliabel yang cukup tinggi, namun sebaliknya apabila nilai korelasi
dibawahh 0,7 maka dikatakan item tersebut kurang reliabel.
Kemudian koefisien korelasinya dimasukan kedalam rumus Spearman
Brown:
86
Keterangan:
r = Koefisien korelasi
rb = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua batas reliabilitas
minimal 0,7
Setelah di dapat nilai reliabilitas (rhitung) maka nilai tersebut dibandingkan
dengan rtabel yang sesuai dengan jumlah responden dan taraf nyata dengan
ketentuan sebagai berikut:
Bila rhitung ≥ rtabel : Instrument tersebut dikatakan reliabel
Bila rhitung ≤ rtabel : Instrument tersebut dikatakan tidak reliabel
3.5.5 Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier berganda, karena
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Kompetensi (X1) dan
Motivasi Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y). Persamaan regresi linier
berganda dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut:
Y = α + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan :
Y = Kinerja Pegawai (Variabel dependen)
α = Konstanta
b = Koefisien peningkatan jika ada peningkatan satu satuan X1
X1 = Kompetensi
X2 = Motivasi Kerja
87
3.5.6 Analisis Korelasi Berganda
Analisis korelasi berganda merupakan analisis yang digunakan untuk
mengetahui derajat atau kekuatan hubungan antara variable X1, X2, dan Y. dengan
rumus yang digunakan sebagai berikut:
Dimana:
R = koefisien korelasi Berganda
JKregresi = Jumlah Kuadrat
∑Y2
= Jumlah Kuadrat Total korelasi
Untuk mencari JKregresi dihitung dengan menggunakan rumus:
JKregresi = b1 ∑ X1 Y + b2 ∑ X2 Y
Dimana:
Untuk mencari ∑Y2 menggunakan rumus sebagai berikut:
Berdasarkan nilai r yang diperoleh maka dapat dihubungkan -1< r < 1 yaitu:
a. Apabila r = 1, artinya terdapat hubungan antara variabel X1, X2 dan variabel Y.
b. Apabila r = -1, artinya terdapat hubungan antara variabel negative
c. Apabila r = 0, artinya tidak terdapat hubungan korelasi.
Interpretasi terhadap hubungan korelasi atau seberapa besarnya pengaruh
variabel-variabel tidak bebas, digunakan pedoman yang dikemukakan Sugiyono
(2013:184) seperti tertera pada tabel berikut:
88
Tabel 3.4
Taksiran Besarnya Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,000-0,199 Sangat Rendah
0,200-0,399 Rendah
0,400-0,599 Sedang
0,600-0,799 Kuat
0,800-0,999 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2013:184)
3.5.7 Uji Koefisien Determinasi
Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi, maka dapat dihitung koefisien
determinasi yang digunakan untuk melihat besarnya persentase pengaruh variable
X1 dan X2 terhadap variable Y dengan rumus sebagai berikut:
Kd = R2 x 100%
Keterangan:
Kd = Koefisien determinasi
R2
= Koefisien korelasi
Penggunaan metode analisis data dan uji hipotesis bertujuan agar data-data
yang terkumpul akan diolah agar memperoleh hasil maupun kesimpulan yang di
dapat akurat dalam penelitian ini.
3.5.8 Uji Hipotesis
Hipotesis adalah kesimpulan sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis akan
ditolak jika salah, dan akan diterima jika benar. Penolakan dan penerimaan
89
hipotesis sangat bergantung pada hasil penyelidikan terhadap fakta yang sudah
dikumpulkan. Uji hipotesis antara variable X1 (Kompetensi), X2 (Motivasi Kerja),
dan Y (Kinerja Pegawai), dengan menggunakan uji simultan atau keseluruhan
sebagai berikut:
1. Uji T (Uji Parsial)
Uji T digunakan untuk menguji tingkat signifikan dari pengaruh variable
independen secara parsial terhadap variable dependen. Uji T dilaksanakan dengan
membandingkan nilai Thitung dengan Ttabel. Nilai Thitung dapat dilihat dari hasil
pengolahan data Coefficients. Berikut ini langkah-langkah dengan menggunakan
uji T.
A. Merumuskan hipotesis, uji hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha):
Ho : b1 = 0, Tidak terdapat pengaruh antara variablel Kompetensi (X1)
terhadap kinerja pegawai (Y).
Ha : b1 ≠ 0, Terdapat pengaruh variable kompetensi (X1) terhadap kinerja
pegawai (Y).
H0 : b2 = 0, Tidak terdapat pengaruh antara variabel motivasi kerja (X2)
terhadap kinerja pegawai (Y).
Ho : b2 ≠ 0, Terdapat pengaruh antara variabel motivasi kerja (X2)
terhadap kinerja pegawai (Y).
B. Taraf nyata yang digunakan adalah α = 0,05, nilai Thitung dibandingkan
dengan Ttabel dan ketentuannya sebagai berikut:
Jika Thitung > Ttabel, maka Ho diterima, Ha ditolak
Jika Thitung < Ttabel, maka Ho ditolak, Ha diterima
90
2. Uji F (Uji Simultan)
Uji F digunakan untuk menguji tingkat signifikan dari pengaruh variable
independen secara serempak terhadap variable dependen. Uji F dilaksanakan
dengan langkah membandingkan dari Fhitung dan Ftabel. Nilai Fhitung dapat dilihat
dari hasil pengolahan data bagian Anova. Hipotesis yang diajukan, sebagai
berikut:
Ho : b1 = b2 = 0, Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variable
Kompetensi (X1) dan Motivasi Kerja (X2) terhadap
Kinerja Pegawai (Y).
Ha : b1 & b2 ≠ 0, Terdapat pengaruh yang signifikan antara variable
Kompetensi (X1) dan Motivasi Kerja (X2) terhadap
Kinerja Pegawai (Y).
Menentukan taraf nyata (signifikan) yang digunakan yaitu α = 0,005.
Selanjutnya hasil hipotesis Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dengan ketentuan
sebagai berikut:
Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak, Ha diterima
Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima, Ha ditolak
3.6 Objek dan Waktu Penelitian
Objek penelitian yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah Pengaruh
Kompetensi dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai yang berlokasi di Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat, yang beralamat di Jl.
Windu No 26 Bandung 40122. Penelitian ini dilakukan dari bulan November
hingga bulan mendatang.
91
3.7 Rancangan Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan
seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Kuesioner dapat bersifat tertutup atau terbuka. Rancangan kuesioner yang dibuat
penulis adalah kuesioner tertutup, dimana jawaban dibatasi atau sudah ditentukan
berdasarkan indikator variabel penelitian.