Upload
tranhanh
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
22
Siti Quratul Ain, 2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen
karena subjek penelitian ini tidak dipilih secara acak. Penelitian ini menggunakan
desain kelompok kontrol tidak ekivalen, karena tidak adanya pengacakan dalam
menentukan subjek penelitian, artinya penelitian tidak membentuk kelas baru
berdasarkan pemilihan sampel secara acak. Russefendi (2005) menyatakan bahwa
pada kuasi eksperimen, subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti
menerima keadaan subjek seadanya. Menurut Creswell (2012) desain kelompok
kontrol tidak ekivalen (non ekivalen control group design) adalah desain
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diseleksi tanpa prosedur acak
kemudian kedua kelompok sama-sama diberikan pretest dan posttest, tetapi hanya
kelompok eksperimen saja yang diberikan perlakuan.
Terdapat dua kelompok sampel pada penelitian ini. Kelompok pertama
merupakan kelas eksperimen yang memperoleh pembelajaran dengan strategi
Think Talk Write (TTW). Kelompok kedua merupakan kelas kontrol yang
memperoleh pembelajaran dengan pembelajaran langsung. Penelitian ini ingin
mengetahui apakah terdapat peningkatan kemampuan pemahaman matematis dan
kemampuan representasi matematis.
Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan terikat. Variabel bebasnya
adalah pembelajaran dengan strategi Think Talk Write. Variabel terikatnya adalah
kemampuan pemahaman dan kemampuan representasi matematis. Tujuan
penelitian ini adalah menguji strategi Think Talk Write terhadap kemampuan
pemahaman dan kemampuan representasi matematis siswa dengan menggunakan
desain penelitian (Russefendi, 2010) seperti berikut:
O X O
O O
Keterangan:
O = Pretes dan posttest (tes kemampuan pemahaman dan kamampuan
representasi matematis).
23
Siti Quratul Ain, 2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
X = Perlakuan (strategi Think Talk Write).
B. Definisi Operasional
Agar dalam pemahaman penulisan ini tidak terjadi kerancuan makna atau
salah persepsi, maka dipandang perlu dalam penulisan ini dicantumkan defenisi
dari permasalahan yang diangkat.
1. Kemampuan pemahaman matematis
Kemampuan pemahaman matematis adalah prilaku kognitif siswa yang
mencakup pengetahuan konsep matematika, prinsip, algoritma dan pengetahuan
prosedural. Adapun yang dimaksud jenis pemahaman dalam penelitian ini adalah
pemahaman instrumenal, yaitu pemahaman sejumlah konsep yang diartikan
sebagai pemahaman atas konsep yang saling terpisah dan hanya hafal rumus
dalam perhitungan sederhana. Pemahaman relasional, yaitu termuatnya skema
atau struktur yang dapat digunakan siswa pada penyelesaian berbagai masalah
yang lebih luas. Indikator yang akan dibahas pada penelitian ini adalah
kemampuan untuk mengolah ide tentang pemahaman sebuah konsep dengan
berbagai cara.
2. Kemampuan Representasi Matematis
Kemampuan representasi matematis merupakan kemampuan yang harus
dimiliki siswa dalam melakukan pembelajaran matematika yang bersifat abstrak
agar menjadi konkrit. Sehingga siswa dapat mengungkapkan ide-ide matematika
dalam bentuk gambar, tabel, grafik dan simbol-simbol matematika. Memiliki
kemampuan representasi yang baik, menggambarkan bahwa siswa memahami
konsep dengan baik, sehingga akan memudahkan siswa dalam menyelesaikan
masalah matematis. Dengan sajian benda-benda konkrit akan memberikan
kesempatan kepada siswa khususnya untuk siswa SD yang sedang berada pada
tahap berpikir konkrit, untuk memahami matematika dengan mengamati,
menduga, mengkaji, menganalisis, menemukan, merumuskan, dan membuat
kesimpulan. Adapun indikator yang digunakan dalam penelitian ini yang
diadaptasi dan dikembangkan dari NCTM yaitu:
24
Siti Quratul Ain, 2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
a. Membuat dan menggunakan representasi untuk mengkomunikasikan
gagasan- gagasan matematis.
b. Menyajikan matematika dalam konsep lain representasi yang dilakukan.
3. Strategi Think Talk Write
Think Talk Write adalah strategi yang memfasilitasi latihan berbahasa secara
lisan dan menulis bahasa tersebut dengan lancar. Strategi think talk write
didasarkan pada pemahaman bahwa belajar adalah sebuah prilaku sosial. Strategi
think talk write mendorong siswa untuk berpikir, berbicara dan kemudian
menuliskan ide yang berkenaan dengan suatu topik. Strategi ini membantu siswa
dalam mengumpulkan dan mengembangkan ide-ide melalui percakapan
terstruktur. Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman
dan representasi matematis siswa.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV disalah satu
SD Negeri di kota Bandung. Dalam hal ini sekolah dipilih dengan pertimbangan
(1) Sekolah yang memiliki kualitas sedang, kemampuan siswa heterogen
(2)pembagian kelas tidak dibedakan dengan kelas unggulan dan kelas biasa,
sehingga kemampuan siswa pada setiap kelas di sekolah tersebut tidak jauh
berbeda. Karena tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka
peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas IV salah satu SD Negeri di Bandung. Pemilihan
kelas IV didasarkan atas pertimbangan bahwa siswa kelas IV dianggap peneliti
memenuhi prasyarat yang cukup untuk menjadi objek penelitian.
D. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini instrumen yang digunakan
peneliti dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan tes. Tes yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes tertulis yang dilakukan dalam bentuk
pretest dan posttest. Pretest diselenggarakan menjelang atau pada awal
penyelenggaraan suatu program pembelajaran. Tujuan penyelenggaraan pretest ini
adalah untuk mengukur tingkat kemampuan awal peserta tes sebelum atau pada
25
Siti Quratul Ain, 2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
awal kegiatan pembelajaran. Sedangkan posttest diselenggarakan menjelang atau
pada akhir penyelenggaraan program pembelajaran. Tujuan penyelenggaraannya
adalah untuk mengukur tingkat kemampuan pembelajaran dalam bidang
pembelajaran pada akhir program, baik secara keseluruhan maupun secara
perseorangan.
1. Tes Kemampuan Pemahaman Matematis
Tes untuk mengukur kemampuan pemahaman matematis siswa ini berupa
soal-soal uraian. Penyusunan soal diawali dengan pembuatan kisi-kisi soal,
kemudian menulis soal dan alternatif jawaban. Skor yang diberikan pada setiap
jawaban siswa ditentukan berdasarkan pedoman penskoran.
Untuk mengukur kemampuan pemahaman matematis disusun suatu
instrumen berdasarkan indikator kemampuan pemahaman, yaitu pemahaman
instrumenal, yang mencakup kemampuan pemahaman konsep tanpa kaitan dengan
yang lainnya dan dapat melakukan perhitungan sederhana. Pemahaman relasional,
yang mencakup kemampuan menyusun strategi penyelesaian yang dapat
mengaitkan suatu konsep dengan konsep lainnya atau beberapa konsep yang
saling berhubungan.
Pedoman penskoran kemampuan pemahaman matematis berpedoman pada
Holistic Scoring Rubrics yang dikemukakan oleh Cai, Lane, Jacabcsin (1996)
yang kemudian diadaptasi seperti tertera pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Penskoran Tes Kemampuan Pemahaman Matematis
SKOR RESPON SISWA
0 Tidak menunjukkan pemahaman konsep dan prinsip terhadap soal
matematika.
1 Penggunaan konsep dan prinsip terhadap soal matematika sangat
terbatas, jawaban sebagian besar terdapat perhitungan yang salah.
2 Penggunaan konsep dan prinsip terhadap soal matematika kurang
lengkap, jawaban sebagian besar terdapat perhitungan yang salah.
3 Penggunaan konsep dan prinsip terhadap soal matematika secara
lengkap, perhitungan secara umum benar, tetapi terdapat sedikit
26
Siti Quratul Ain, 2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kesalahan.
4 Penggunaan konsep dan prinsip terhadap soal matematika secara
lengkap, penggunaan algoritma secara lengkap dan benar.
Untuk memperoleh instrumen tes (pretest dan posttest) yang baik, maka
soal-soal tersebut diujicobakan agar dapat diketahui tingkat validitas dan
reliabilitas.
2. Tes Kemampuan Representasi Matematis
Proses representasi dalam matematika merupakan hal yang sama
pentingnya dalam proses dan materi matematika itu sendiri. Tes untuk mengukur
kemampuan representasi matematis siswa ini berupa soal-soal uraian. Penyusunan
soal diawali dengan pembuatan kisi-kisi soal, kemudian menulis soal dan
alternatif jawaban. Skor yang diberikan pada setiap jawaban siswa ditentukan
berdasarkan pedoman penskoran.
Tabel 3.2
Penskoran Tes Kemampuan Representasi Matematis
Skor Mengkomunikasikan
/menjelaskan
Menyatakan/
menggambar
Ekspresi matematis/
penemuan
0 Tidak ada jawaban, kalaupun ada hanya memperlihatkan ketidakpahaman
1 Hanya sedikit dari
penjelasan yang benar.
Hanya sedikit dari
diagram, gambar
tetapi kurang lengkap
dan benar.
Hanya sedikit dari model
matematika yang benar.
2 Penjelasan secara
matematis masuk akan
namun hanya sebagian
lengkap dan benar.
Melukiskan diagram
gambar tetapi kurang
lengkap dan benar.
Menemukan model
matematika dengan benar
namun salah dalam
mendapatkan solusi.
3 Penjelasan secara
matematis masuk akal dan
benar, meskipun tidak
tersusun secara logis atau
terdapat sedikit kesalahan
bahasa.
Melukiskan diagram,
gambar secara
lengkap dan benar.
Menemukan model
matematika dengan benar
kemudian melakukan
perhitungan atau
mendapat solusi secara
benar.
4 Penjelasan secara
matematis masuk akal dan
jelas serta tersusun secara
logis.
Melukiskan diagram,
gambar secara
lengkap dan benar.
Menemukan model
matematika dengan benar
kemudian melakukan
perhitungan atau
27
Siti Quratul Ain, 2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
mendapatkan solusi
secara benar dan lengkap.
Sumber: Cai,Lane dan Jacabscin
E. Jadwal Kegiatan Penelitian
Adapun rencana jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3
Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Bulan
Nov-Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli
1 Pembuatan proposal
2 Seminar proposal
3 Manyusun instrumen
penelitian
4 Pelaksanaan KBM di kelas
Eksperimen
5 Pengumpulan data
6 Pengolahan data
7 Penulisan
F. Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui tes kemampuan pemahaman matematis dan tes
kemampuan representasi matematis. Data yang berkaitan dengan kemampuan
pemahaman matematis dan kemampuan representasi matematis siswa tersebut
dikumpulkan dengan tes dalam bentuk uraian (pretest dan postest).
G. Teknik Pengolahan data
1. Validitas Intrumen
Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut secara tepat dapat mengukur
apa yang seharusnya diukur (Arikunto,2012). Dalam penelitian ini digunakan uji
validitas empiris (empirical validity). Validitas empiris adalah validitas yang
ditinjau dari kriteria tertentu. Kriteria ini digunakan untuk menentukan tinggi
rendahnya koefisien validitas instrumen. Perhitungan validitas empiris ini
menggunakan korelasi product-moment dengan rumus sebagai berikut.
28
Siti Quratul Ain, 2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
})(}{{
))((
2222 YYNXXN
YXXYNrXY
Keterangan:
rxy = koefisien validitas antara variabel X dan variabel Y
X = jumlah skor uji coba
Y = jumlah skor ulangan harian
N = jumlah subyek
Selanjutnya koefisien korelasi yang diperoleh dengan menggunakan
pengolahan data menggunakan Anates V.4 For Windows . Klasifikasi untuk
menginterpretasikan besarnya koefisien (Suherman, 2003) sebagai berikut:
Tabel 3.4
Kriteria koefesien korelasi validitas
Koefesien Korelasi Interpretasi
0,90< rxy<1,00 Derajat validitasnya sangat tinggi
0,70< rxy<0,90 Derajat validitasnya tinggi (baik)
0,40< rxy<0,70 Derajat validitasnya sedang
(Cukup) 0,20< rxy<0,40 Derajat validitasnya rendah
(kurang) 0,00 <rxy<0,20 Derajat validitasnya sangat rendah
Pengujian validitas tes dalam penelitian ini menggunakan Anates V.4 For
Windows. Hasil perhitungan diperoleh secara langsung nilai koofesien korelasi
(rxy), maka langkah selanjutnya adalah membandingkan rxy dengan rkritis. Tiap item
tes dikatakan valid apabila taraf signifikansi α=0,05, dengan derajat kebebasan
(dk-2), nilai rhitung lebih besar dari rkritis. Untuk jumlah siswa (N)= 33, rkritis yang
digunakan pada taraf signifikansi α=0,05 adalah 0,344.
Kriteria pengujiannya:
Jika pearson correlation ≥ rkritis (0,344) maka butir soal valid.
Jika pearson correlation < rkritis (0,344) maka butir soal tidak valid.
Tabel 3.5
Rekapitulasi Pengembangan Instrumen Kemampuan Pemahaman Matematis
Nomor Soal Nilai rxy Interpretasi
1 0,749 Validitas tinggi
2 0,449 Validitas cukup
3 0,850 Validitas sangat tinggi
4 0,587 Validitas cukup
5 0,482 Validitas cukup
10 0,638 Validitas tinggi
29
Siti Quratul Ain, 2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6
Rekapitulasi Pengembangan Instrumen Kemampuan Representasi Matematis
Nomor Soal Nilai rxy Interpretasi
6 0,713 Validitas tinggi
7 0,643 Validitas tinggi
8 0,770 Validitas tinggi
9 0,689 Validitas tinggi
Dari tabel 3.5 dan 3.6 diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil uji coba
instrumen kemampuan pemahaman dan representasi matematis sudah memenuhi
kriteria minimum kevalidan. Sehingga instrumen yang digunakan sudah valid dan
bisa digunakan untuk instrumen penelitian.
2. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas suatu alat ukur atau alat evaluasi dimaksudkan sebagai suatu alat
yang memberikan hasil yang tetap sama (konsisten,ajeg). Hasil pengukuran itu
baru tetap sama (relatif sama) jika pengukuran yang diberikan pada subjek yang
sama meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda. Waktu yang berbeda dan
tempat yang berbeda pula. Tidak terpengaruh oleh prilaku, situasi dan kondisi.
Alat ukur yang reliabilitasnya tinggi disebut alat ukur yang reliabel (Suherman,
2011).
Rumus yang digunakan untuk mencari koefesien reliabilitas bentuk uraian
dikenal dengan rumus Cronbach-Alpha. Instrumen dikatakan reliabel apabila r
hitung ≥ r kritis. Untuk jumlah siswa (N)=33, r kritis yang digunakan pada taraf
signifikansi α=0,05 adalah 0,344. Perhitungannya menggunakan rumus sebagai
berikut ini (Suherman, 2003).
(
)
Keterangan
= Reliabilitas instrumen
N = Banyak butir soal (item)
= Jumlah variansi butir soal
= Varians total
Untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen digunakan tolak
ukur yang ditetapkan J.P Guilford (Suherman, 2003) pada tabel 3.7. berikut:
30
Siti Quratul Ain, 2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.7.
Interpretasi koefesien korelasi reliabilitas
Interval Interpretasi
0,90≤ r11<1,00 Reliabilitas Sangat tinggi
0,70≤ r11<0,90 Reliabilitas tinggi
0,40≤r11<0,70 Reliabilitas sedang (Cukup)
0,20≤ r11<0,40 Reliabilitas rendah
r11≤0,20 Reliabilitas sangat rendah
. Adapun rangkuman hasil uji reliablitias instrumen dapat dilihat pada
tabel 3.8 berikut :
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Tes Kemampuan Pemahaman dan
Representasi Matematis
Jenis tes Koefesien reliabilitas Interprestasi
Kemampuan pemahaman matematis 0,57 Sedang
Kemampuan representasi matematis 0,56 sedang
Berdasarkan tabel 3.8 di atas, dapat diketahui bahwa koefesien reliabilitas
tes kemampuan pemahaman dan representasi matematik lebih besar dari r kritis
(0,344) sehingga instrumen sudah memenuhi kriteria minimum tingkat reliabilitas
tes dengan tingkat reliabilitasnya berada pada kategori sedang. Dari data hasil uji
coba validitas dan reliabilitas yang sudah dipaparkan pada tabel 38 dapat
disimpulkan bahwa instrumen tersebut sudah bisa dipergunakan untuk
kepentingan penelitian.
H. Teknik Analisis Data
Pada bagian ini dijelaskan tentang teknik analisis data yang dilakukan. Data-
data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan bantuan program
Software SPSS 21 for windows dan Microsoft Excel. Data hasil tes kemampuan
pemahaman matematis dan kemampuan representasi matematis siswa dianalisis
berdasarkan pengolahan data kuantitatif yang berupa hasil tes kemampuan
pemahaman matematis dan kemampuan representasi matematis siswa. Untuk
menentukan uji statistik yang digunakan, terlebih dahulu diuji normalitas data dan
homogenitas variansi.
31
Siti Quratul Ain, 2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Menghitung besarnya peningkatan kemampuan pemahaman matematis dan
kemampuan representasi matematis siswa yang diperoleh dari skor pretest dan
postest. Untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan pemahaman
matematis dan kemampuan representasi matematis, peneliti menganalisis data
hasil tes dengan normalitas gain yang dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut (Herlan, 2006 hlm. 60)
Kriteria normalisasi gain menurut Hake adalah sebagai berikut :
Tabel 3.9
Klasifikasi gain <g> Ternormalisasi
Normalized gain Kriteria
g > 0,70 Tinggi
0,30 < g ≤ 0,70 Sedang
g ≤ 0,30 Rendah
1. Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi
yang berdistribusi normal, atau tidak. Uji normalitas dilakukan pada skor
pretest, posttest dan N-gain pada kelas yang memperoleh pembelajaran
dengan strategi Think Talk Write dan pembelajaran langsung. Dalam uji
normalitas ini digunakan uji Kolmogrov-Smirnov dengan kriteria uji sebagai
berikut:
Jika nilai signifikansi (p-value) < (α=0,05), maka Ho ditolak.
Jika nilai signifikansi (p-value) ≥ (α=0,05), maka H1 diterima.
Adapun rumusan hipotesisnya adalah:
Ho : Skor kemampuan matematis berdistribusi normal.
H1 : Skor kemampuan matematis tidak berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Varians
Pengujian antara kelas penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah varians
kedua kelas sama atau berbeda. Selain itu, pengujian ini dilakukan untuk
pengolahan data selanjutnya apakah menggunakan uji t atau uji t’. Uji
32
Siti Quratul Ain, 2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
statistik dalam melakukan uji homogenitas menggunakan uji levene dengan
kriteria uji sebagai berikut:
Jika nilai signifikansi (p-value) < (α=0,05), maka Ho ditolak.
Jika nilai signifikansi (p-value) ≥ (α=0,05), maka H1 diterima.
Adapun rumusan hipotesisnya adalah:
Ho : Varians kedua kelompok homogen.
H1 : Varians kedua kelompok tidak homogen.
3. Uji perbedaan dua rata-rata
Uji perbedaan dua rata-rata dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan rata-rata (mean) secara signifikan antara dua populasi dengan
melihat rata-rata dilakukan terhadap data skor hasil pretest, posttest dan N-
gain. Jika skor berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen
maka pengujiannya dilakukan uji t. Adapun untuk data yang berdistribusi
normal akan tetapi tidak memiliki varians yang homogen, maka pengujiannya
menggunakan uji t’. Sedangkan untuk data yang tidak berdistribusi normal,
maka pengujiannya menggunakan statistik non-parametrik, yaitu
menggunakan uji Mann-Whitney U.
4. Melakukan uji perbedaan rata-rata skor N-gain kemampuan pemahaman dan
representasi matematis siswa. Uji statistik yang digunakan adalah uji-t yaitu
Independent Sample t-test. Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk
melihat perbedaan peningkatan antara dua rata-rata, dalam hal ini antara rata-
rata data kelas eksperimen dan rata-rata data kelas kontrol. Untuk menguji
hipotesis 1 dan 2 akan dilakukan analisis statistik pengujian perbedaan rata-
rata dua sampel.
Hipotesis 1
33
Siti Quratul Ain, 2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran dengan strategi Think Talk Write lebih baik daripada siswa
yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pembelajaran langsung.
Berdasarkan hipotesis penelitian, maka hipotesis statistik yang akan di uji
adalah:
Ho : Peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang
memperoleh pembelajaran dengan strategi Think Talk Write sama
dengan siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan
pembelajaran langsung.
H1 : Peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang
memperoleh pembelajaran dengan strategi Think Talk Write lebih baik
daripada siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan
Pembelajaran langsung.
Dengan hipotesis statistiknya adalah:
Ho : μ1 = μ2
H1 : μ1 > μ2
Hipotesis 2
Peningkatan kemampuan representasi matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran dengan strategi Think Talk Write lebih baik daripada siswa
yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pembelajaran langsung.
Berdasarkan hipotesis penelitian, maka hipotesis statistik yang akan di uji
adalah:
Ho : Peningkatan kemampuan representasi matematis siswa yang
memperoleh pembelajaran dengan strategi Think Talk Write sama
dengan siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan
pembelajaran langsung.
H1 : Peningkatan kemampuan representasi matematis siswa yang
memperoleh pembelajaran dengan strategi Think Talk Write lebih baik
34
Siti Quratul Ain, 2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
daripada siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan
Pembelajaran langsung.
Dengan hipotesis statistiknya adalah:
Ho : μ1 = μ2
H1 : μ1 > μ2
I. Prosedur penelitian
Gambaran umum prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut.
Pengidentifikasian masalah dan
tujuan penelitian
Penyusunan istrumen
Perbaikan instrumen
Uji coba instrumen
Analisis uji coba instrumen
Pretest kelas eksperimen
dan kelas kontrol
Perlakuan kelas kontrol
dengan pembelajaran
langsung
Perlakuan kelas eksperimen
dengan strategi Think Talk
Write
35
Siti Quratul Ain, 2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Diagram 3.1
Alur penelitian strategi Think Talk Write dan pembelajaran langsung
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Tahap persiapan
a. Melakukan studi kepustakaan mengenai pembelajaran dengan
penggunakan strategi Think Talk Write, kemampuan pemahaman
matematis dan kemampuan representasi matematis.
b. Menyusun perangkat pembelajaran berupa RPP (terlampir pada
lampiran A2 dan A4)
c. Menyusun instrumen penelitian yang disertai dengan proses
bimbingan dengan dosen pembimbing.
d. Melakukan uji coba terhadap instrumen tes, kemudian menganalisis
validitas dan reliabilitas instrumen tes tersebut.
e. Memilih populasi dan sampel.
2. Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan penelitian, hal pertama yang dilakukan peneliti
adalah menentukan kelas eksperimen yang memperoleh pembelajaran strategi
Think Talk Write dan kelas kontrol yang memperoleh pembelajaran dengan
pembelajaran langsung. Pelaksanaan penelitian dilakukan sebanyak 7 pertemuan
dengan rincian: 5 pertemuan untuk proses pembelajaran dan pertemuan lainnya
masing-masing untuk pretest dan postest. Pretest dilakukan pada pertemuan
pertama, sebelum proses pembelajaran. Lima pertemuan berikutnya dilakukan
proses pembelajaran, dengan menggunakan strategi Think Talk Write dan
Analisis data
Kesimpulan
Postest kelas eksperimen
dan kelas kontrol
36
Siti Quratul Ain, 2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pembelajaran langsung. Pertemuan terakhir dilakukan postest pada siswa dikedua
kelas.
3. Tahap evaluasi
Hasil tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) di kedua kelas A dan B di
analisis secara statistik deskriptif menggunakan panduan penilaian yang telah
disiapkan agar dapat gambaran yang jelas. Evaluasi yang dilakukan berbentuk tes
tertulis.