14
30 Ria Agus Riyanti, 2015 Penerapan Langkah-Langkah Dalam Proses Menulis (Writting Process) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Resear (CAR). Penelitian tindakan ini dilakukan dengan harapan dapat memperbaiki kualitas pendidikan secara langsung yang melibatkan masalah yang timbul dilapangan. Khususnya masalah yang terdapat di dalam kelas. Menurut Suhardjono (2007, hlm. 58) penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Asrori (2011, hlm. 4) mengemukakan bahwa: Dengan penelitian tindakan kelas guru dapat meneliti sendiri terhadap praktik pembelajaran yang dilakukan di kelas. Guru juga dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari aspek interaksinya dalam proses pembelajaran. Selain itu, dengan melakukan penelitian tindakan kelas, guru juga dapat memberikan praktik pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih berkualitas dan efektif. Pada penelitian yang dilakukan oleh penulis, metode atau pendekatan yang diguakan adalah Langkah-Langkah Dalam Proses Menulis (Writing Process). Langkah- Langkah Dalam Proses Menulis (Writing Process) di terapkan dalam penilitian bertujuan agar pembelajaran tidak hanya terfokuskan pada hasil pencapaian peserta didik, namun lebih menekankan pada proses pembelajaran itu sendiri, agar guru dapat mengukur dan melihat secara langsung perkembangan dan proses pembelajaran pada masing-masing peserta didik. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan , mengamati dan merefleksikan dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatanrepository.upi.edu/22465/6/S_PGSD_1100447_Chapter3.pdfRPP. 2. Pelaksanaan (acting) Rencana yang disusun dicobakan sesuai dengan langkah

  • Upload
    lamnhi

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

30

Ria Agus Riyanti, 2015 Penerapan Langkah-Langkah Dalam Proses Menulis (Writting Process) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Pendekatan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Resear (CAR). Penelitian tindakan ini

dilakukan dengan harapan dapat memperbaiki kualitas pendidikan secara langsung

yang melibatkan masalah yang timbul dilapangan. Khususnya masalah yang terdapat

di dalam kelas.

Menurut Suhardjono (2007, hlm. 58) penelitian tindakan kelas adalah

penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan

memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Asrori (2011, hlm. 4)

mengemukakan bahwa:

Dengan penelitian tindakan kelas guru dapat meneliti sendiri terhadap praktik

pembelajaran yang dilakukan di kelas. Guru juga dapat melakukan penelitian

terhadap siswa dilihat dari aspek interaksinya dalam proses pembelajaran.

Selain itu, dengan melakukan penelitian tindakan kelas, guru juga dapat

memberikan praktik pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih berkualitas

dan efektif.

Pada penelitian yang dilakukan oleh penulis, metode atau pendekatan yang diguakan

adalah Langkah-Langkah Dalam Proses Menulis (Writing Process). Langkah-

Langkah Dalam Proses Menulis (Writing Process) di terapkan dalam penilitian

bertujuan agar pembelajaran tidak hanya terfokuskan pada hasil pencapaian peserta

didik, namun lebih menekankan pada proses pembelajaran itu sendiri, agar guru dapat

mengukur dan melihat secara langsung perkembangan dan proses pembelajaran pada

masing-masing peserta didik.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa PTK adalah penelitian yang

dilakukan guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan ,

mengamati dan merefleksikan dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

31

Ria Agus Riyanti, 2015 Penerapan Langkah-Langkah Dalam Proses Menulis (Writting Process) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Desain Penelitian

Desain penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian adalah

model spriral. Kemmis dan Mc. Taggart (Arikunto, dkk. 2006, hlm. 16) menjelaskan

bahwa “model spiral terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,

tindakan, observasi atau pengamatan dan refleksi”. Langkah-langkah penelitian yang

ditempuh yaitu.

1. Perencanaan (planning)

Rencana tindakan dilaksanakan untuk memecahkan masalah yang akan

ditetapkan. Hal-hal yang direncanakan diantaranya terkait dengan pendekatan

pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media dan

peralatan belajar materi pembelajaran, dan penilaian belajar. Perencanaan dalam hal

ini hampir sama dengan perencanaan operasional dalam pembelajaran yang disebut

RPP.

2. Pelaksanaan (acting)

Rencana yang disusun dicobakan sesuai dengan langkah yang telah dibuat,

yaitu proses berdiskusi dengan konsep persiapan kemerdekaan Indonesia sebagai

metode dalam pembelajarannya.

3. Observasi (Observing)

Observasi dilakukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan

setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai, baik yang ditimbulkan oleh

tindakan rencana maupun akibat sampingan. Observasi dapat dilakukan sendiri oleh

peneliti atau kolaborator yang memang diberi tugas untuk hal itu.

Fungsi diadakan observasi yaitu untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan

tindakan dengan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya dan untuk

mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat

diharapkan akan menghasilkan perubahan ke arah yang diinginkan. Yang terpenting

dari kegiatan pengamatan adalah dapat mengenali sejak dini apakah tindakan yang

dilakukan mengarah kepada terjadinya perubahan proses pembelajaran sesuai yang

diharapkan

32

Ria Agus Riyanti, 2015 Penerapan Langkah-Langkah Dalam Proses Menulis (Writting Process) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Refleksi (reflecting)

Refleksi mencakup kegiatan analisis, interpretasi, dan evaluasi yang diperoleh

saat melakukan kegiatan observasi. Data yang terkumpul saat observasi secepatnya

dianalisis dan diinterpretasi untuk mencari penyelesaiannya yang efektif pada

kegiatan peningkatan kemampuan menulis karangan narasi tahap berikutnya.

Langkah-langkah penelitian yang ditempuh apabila digambarkan adalah

sebagai berikut :

Gambar 3.1 Alur penelitian tindakan kelas adaptasi model

Kemmis dan Taggart (Arikunto, dkk. 2011, hlm.16 )

Pelaksanaan tindakan dilakukan langsung oleh penulis sendiri sebagai peneliti

sekaligus yang mempraktikkan tindakan dalam pembelajaran di kelas. Dalam tahap

ini, peneliti berkalaborasi dengan guru wali kelas IV B di salah satu sekolah dasar

negeri di Kecamatan Sukasari dan teman sejawat yang berperan sebagai observer.

Peneliti melakukan tindakan dengan menerapkan model langkah-langkah dalam

proses menulis (writing process) dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi

33

Ria Agus Riyanti, 2015 Penerapan Langkah-Langkah Dalam Proses Menulis (Writting Process) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menulis karangan narasi sesuai dengan imajinasi peserta didik secara individual.

Sedangkan observer mengamati proses pembelajaran bahasa Indonesia materi

Menulis karangan narasi.

Pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi Menulis

karangan narasi berdasarkan imajinasi peserta didik dengan penerapan langkah-

langkah dalam proses menulis (writing process) dilakukan dua siklus.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri yang terletak di wilayah

perumahan, di dekat salah satu SMAN di Bandung tepatnya di Kecamatan Sukasari

Kota Bandung. Sekolah ini memiliki 15 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang

guru, 2 toilet siswa dan 1 toilet guru, 1 ruang uks, 1 kantin sehat dan 1 ruang untuk

pramuka dan kesenian. Kurikulum di SD ini menggunakan KTSP (Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan). Di sekolah ini terdapat beberapa kegiatan

ekstrakulikuler yaitu PRAMUKA, PASKIBRA dan Seni Bela Diri. Setiap Senin dan

Rabu selalu diadakan GPS ( Gerakan Pungutan Sampah ) bagi kelas yang sudah

ditentukan untuk melakukan operasi semut. Setiap hari Jum’at pagi selalu diadakan

shalat duha berjamaah dan kultum yang dilakukan secara bergiliran oleh guru

maupun siswa. Kegiatan PRAMUKA di sekolah ini diadakan setiap hari jum’at dan

sabtu.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV Semester II tahun ajaran

2014/2015 sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa

perempuan.

Kelas tinggi yang akan dilakukan penelitian merupakan kelas yang rata-rata

siswanya kurang dalam pembelajaran. Rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas

tersebut lebih rendah dibandingkan kelas lainnya. Hal ini dikarenakan karakteristik

siswanya yang kurang dapat dikondisikan dengan baik. Di kelas ini hampir sering

terjadi konflik internal seperti peserta didik yang tidak mau satu kelompok dengan

peserta didik tertentu dan peserta didik yang saling bullying.

34

Ria Agus Riyanti, 2015 Penerapan Langkah-Langkah Dalam Proses Menulis (Writting Process) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian yaitu selama tiga bulan

pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2015. Waktu tiga bulan tersebut

difokuskan pada kegiatan pengumpulan data, pengorganisasian dan pengkonsepan

laporan. Penelitian dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang berlaku di kelas IV

terutama yang berkaitan dengan mata pelajaran bahasa Indonesia, sehingga tidak

menggangu proses mata pelajaran yang lain.

F. Instrumen Penelitian

Untuk dapat memperoleh kebenaran objektif dalam pengumpulan data, maka

diperlukan adanya instrumen yang tepat agar masalah yang diteliti dapat terefleksikan

dengan baik. Pengumpulan data pada penelitian ini ada dua macam yaitu deskriptif

dan kulitatif. Data deskriptif berupa hasil penilaian yang terjadi dilapangan berupa

hasil pengamatan langsung dengan dibantu observer, sedangkan data kualitatif berupa

informasi tentang penerapan pendekatan keterampilan proses menulis (writing

process) untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi di kelas. Adapun

instrument yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Instrumen Pembelajaran

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajara (RPP) digunakan sebagai acuan atau

pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga pada pelaksanaannya teratur dan

terarah. Hal ini bertujuan agar pembelajaran yang terlaksana dapat mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditentukan. RPP dalam penelitian ini menggunakan KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan bahan evaluasi bagi peserta didik, sehingga

peneliti mengetahui kompetensi yang telah dicapai oleh pesertadidik dari proses

belajar sampai dengan tercapainya hasil belajar yang ingin dicapai.

35

Ria Agus Riyanti, 2015 Penerapan Langkah-Langkah Dalam Proses Menulis (Writting Process) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Instrumen pengungkapan data penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diangkat, maka dalam penelitian terdapat

beberapa instrumen sebagai berikut :

a. Lembar Observasi

Lembar Observasi merupkan alat yang digunakan untuk memperoleh data

mengenai aktivitas siswa dan guru, hal ini bertujuan untuk membandingkan

perkembangan guru dan peserta didik selama proses belajar dengan

menerapkan pendekatan keterampilan proses menulis (writing process).

b. Lembar Evaluasi/Test Akhir Siklus

Lembar evaluasi/tes akhir siklus dijadikan sebagai evaluasi dari proses belajar

yang telah dilaksanakan. Lembar evaluasi termasuk kepada tes tulis.

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk membuktikan data secara langsung dengan

melampirkan foto – foto pada saat siklus I dan siklus II.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini

terdiri dari dua siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan,

observasi dan refleksi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas proses dan

hasil belajar dalam menulis karangan narasi pada peserta didik di kelas IV pada mata

pelajaran bahasa Indonesia tentang menulis karangan narasi. Sebelum penelitian

dimulai, peneliti melakukan tahap pra penelitian yaitu permintaan izin kepada kepala

sekolah, melakukan observasi dan wawancara agar dapat mengidentifikasi

permasalahan yang terdapat pada peserta didik kelas tinggi rombongan belajar b yang

dijadikan subjek penelitian.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini yaitu melaksanakan rencana

pembelajaran yang telah direncakan sebelumnya, yaitu sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

1) Menentukan kelas yang akan dijadikan tempat penelitian.

36

Ria Agus Riyanti, 2015 Penerapan Langkah-Langkah Dalam Proses Menulis (Writting Process) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Membut Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan

langkah-langkah dalam proses menulis (writing process). Mempersiapkan media

pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran. Media pembelajaran

yang digunakan adalah teks cerita karangan narasi yang berkaitan langsung

dengan kegiatan atau pengalaman sehari-hari peserta didik dan karangan narasi

berdasarkan imajinasi.

3) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai tugas kelompok dan membuat

lembar tes evaluasi secara individu agar dapat mengukur kemampuan peserta

didik dalam menulis karangan narasi.

4) Membuat lembar observasi penampilan guru dan aktivitas peserta didik untuk

mengetahui kondisi pembelajaran ketika menggunakan langkah-langkah dalam

proses menulis (writing process).

5) Mempersiapkan alat-alat untuk dokumentasi kegiatan pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap pelaksanaan, semua perencanaan yang telah disusun dicoba

dilaksanakan dengan dibantu oleh observer sebagai penilai.

1) Guru menjelaskan materi pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran sesuai

dengan langkah-langkah dalam proses menulis (writing process).

2) Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok tanpa membeda-bedakan

3) Guru menyiapkan materi pokok dan media yang akan dipelajari oleh siswa,

kemudian memberikan kesempatan untuk siswa berdiskusi dan mempelajari

materi pelajaran tersebut.

4) Siswa berdiksuki membahas ide pokok yang akan dijadika acuan dalam

penulisan karangan narasi.

5) Setelah siswa sepakat akan ide pokok yang sudah mereka diskusikan, perwakilan

kelompok menuliskan hasil diskusi pada lembar kerja siswa yang sudah

diberikan guru.

6) Kegiatan selanjutnya, hasil dari masing-masing kelompok ditukar untuk

kemudian direvisi sesuai dengan ketepatan ejaan, penulisan kalimat huruf besar

dan kecil, penulisan tanda baca, kesesuaian dengan tema atau judul.

37

Ria Agus Riyanti, 2015 Penerapan Langkah-Langkah Dalam Proses Menulis (Writting Process) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7) Masing-masing anggota kelompok secara individu menyunting atau mengadakan

perubahan pada aspek mekanik karangan yang sudah di revisi oleh kelompok lain

pada lembar evaluasi. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pembaca dalam

memahami teks cerita yang disajikan oleh penulis.

8) Perwakilan dari masing-masing kelompok secara bergiliran mempublikasikan

hasil karangannya di depan kelas.

9) Siswa yang lain memperhatikan temannya yang berada di depan kelas.

10) Setelah selesai siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya.

c. Observasi

Pengeobservasian dilakukan oleh observer, sesuai atau tidaknya rencana

pembelajaran dengan aplikasi pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar.

Tercapai atau tidaknya indikator pelaksanaan pembelajaran denga tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

d. Refleksi

Bersama-sama dengan observer menganalis dan merefleksi pelaksanaan hasil

tindakan siklus I. Pelaksanaan analisis terhadap siklus I dilakukan untuk memperoleh

gambaran secara kualitatif dan kuantitatif dari proses pelaksanaan tindakan. Hasil

analisis dijadikan acuan untuk membuat perencanaan tindakan dalam siklus

selanjutnya.

1) Siklus II

a. Tahap Perencanaan Tindakan

1) Identifikasi masalah pada siklus I dan penetapan alternatif pemecahan masalah

2) Mendiskusikan dengan guru tentang langkah-langkah, metode, dan media yang

akan digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan langkah-langkah

dalam proses menulis (writing process).

4) Mengembangkan skenario pembelajaran.

5) Menyiapkan sumber belajar dan media pembelajaran yang akan digunakan saat

kegiatan Pembelajaran.

38

Ria Agus Riyanti, 2015 Penerapan Langkah-Langkah Dalam Proses Menulis (Writting Process) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Mengembangkan format evaluasi dan instrument lain berikut kriteria penilaian

pembelajaran.

b. Tahap pelaksanaan Tindakan

1) Memperbaiki tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah

disempurnakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.

2) Guru menjelaskan materi Pembelajaran.

3) Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok.

4) Guru menyiapkan materi pokok yang akan dipelajari oleh masing-masing

kelompok, kemudian memberikan kesempatan untuk siswa berdiskusi dan

mempelajari materi pelajaran tersebut sesuai dengan tema yang diberikan.

5) Guru mengarahkan pembelajaran dengan langkah-langkah dalam proses menulis

(writing process).

6) Siswa belajar dalam situasi pembelajaran dengan langkah-langkah dalam proses

menulis (writing process).

7) Memantau perkembangan kemampuan menulis narasi langkah-langkah dalam

proses menulis (writing process).

c. Tahap Observasi

Melihat sejauh mana perkembangan pembelajaran siswa dengan

menggunakan langkah-langkah dalam proses menulis (writing process) serta

pengolahan data dari siklus II yang dilakukan oleh observer selama pelaksanaan

tindakan berlangsung.

d. Tahap Refleksi

Hasil yang diperoleh dari tindakan siklus II melalui pengamatan dan penilaian

hasil kemampuan menulis narasi siswa kemudian dianalisis. Dari refleksi siklus

pertama ditemukan adanya hambatan yaitu masih ada beberapa siswa yang masih

merasa kesulitan dalam mengembangkan ide-ide atau gagasan yang didapatnya, hal

ini diperkirakan karena masih banyaknya siswa yang malu-malu atau belum mengerti

mengenai materi yang diberikan. Sehingga dalam membuat karangan narasi masih

belum dapat berkembang. Hambatan ini kemudian diperbaiki pada siklus II yaitu

dengan mendekati dan memberi bimbingan kepada siswa tersebut bagaimana cara

39

Ria Agus Riyanti, 2015 Penerapan Langkah-Langkah Dalam Proses Menulis (Writting Process) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membuat karangan narasi berdasarkan langkah-langkah dalam proses menulis

(writing process).

H. Rencana Pengolahan dan Uji Keabsahan Data

1. Rencana Pengolahan Data

Pada pegolahannya, data-data yang telah dikumpulkan berupa data mengenai

proses dan hasil belajar yang telah dilakukan dalam tiap siklus disusun dari data

kualitatif dan kuantitatif. Kemudian peneliti menganalisis data-data tersebut,

memisahkan antara yang sudah tercapai dan yang harus diperbaiki agar tujuan

penelitian tercapai dengan baik.

a. Data Kualitatif

Data Kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari lembar observasi dan catatan

lapangan hasil dari siklus I dan siklus II. Menurut Arifin (2011, hlm. 193),

menyatakan bahwa “Data kualitatif adalah data yang dikategorikan berdasarkan

kualitas objek yang teliti, seperti baik, buruk, dan sebagainya”.

b. Data Kuantitatif

Menurut Arifin (2011, hlm. 191), menyatakan bahwa “data yang kuantitatif

adalah data yang berhubungan dengan angka-angka atau bilangan, baik yang

diperoleh dari hasil pengukuran maupun diperoleh dengan jalan mengubah data

kualitatif menjadi data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.

Langkah-langkah dalam analisis data kuantitatif adalah sebagai berikut :

a) Pemberian skor terhadap jawaban siswa

Penyekoran yang dipakai peneliti menggunakan skala 0 - 20 untuk setiap butir

penilaian. Dengan indikator skala sebagai berikut:

(1) 0 = jawaban tidak sesuai dengan kriteria penulisan karangan narasi

(2) 5 = kurang munculnya kriteria penulisan karangan narasi pada karangan

yang dibuat oleh siswa atau masih banyak terdapat kesalahan dalam

sitematika penulisan karangan.

40

Ria Agus Riyanti, 2015 Penerapan Langkah-Langkah Dalam Proses Menulis (Writting Process) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(3) 10 = terdapat beberapa kesalahan (tidak lebih dari lima) dalam menulis

karangan narasi sesuai dengan langkah – langkah pendekatan

keterampilan proses.

(4) 15 =karangan narai yang dibuat sudah mulai sesuai dengan kriteria menulis

karangan narasi itu sendiri.

(5) 20 = karangan narasi yang dibuat sudah sesuai dengan kriteria pembuatan

karangan narasi.

b) Membuat tabel nilai rata-rata berdasarkan nilai yang diperoleh siswa .Menurut

Santoso (dalam Pratiwi 2014, hlm. 48) untuk menghitung rata- rata (mean) hasil

belajar peserta didik dengan menggunakan rumus :

=

Keterangan :

= Nilai rata – rata kelas

= Total nilai yang diperoleh siswa

= Jumlah siswa

c) Menghitung presentase ketuntasan belajar peserta didik

Menurut Santoso (dalam Pratiwi 2014, hlm. 48) untuk menghitung presentase

ketuntasan belajar peserta didik ditentukan berdasarkan KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal) yang ditetapkan dengan menggunakan rumus :

x 100%

Keterangan :

= Jumlah peserta didik yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama

dengan 70.

= Banyak siswa

= Bilangan tetap

= Ketuntasan Belajar

41

Ria Agus Riyanti, 2015 Penerapan Langkah-Langkah Dalam Proses Menulis (Writting Process) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d) Menghitung peningkatan kemampuan peserta didik

Menurut Khuswatun (2013, hlm. 55-56) menghitung peningkatan kemampuan

peserta didik dari siklus pertama ke siklus berikutnya perlu dihitung untuk

memperoleh gambaran peningkatan yang terjadi. Perhitungan ini dilakukan dengan

cara mencari selisih skor dari setiap siklusdengan rumusgain dan indeks gain.

Rumus Gain :

g = ( skor tes siklus ke – i + 1 ) - ( skor tes siklus ke – i – 1 )

Rumus Indeks Gain :

< g > = ( skor tes siklus ke – i + 1 ) - ( skor tes siklus ke – i )

( skor maksimum ) - ( skor tes siklus ke – i )

Tabel 3.1

Interpretasi Indeks Gain

< g > Interpretasi

0.00 – 0.30 Rendah

0.31 – 0.70 Sedang

0.71 – 1.00 Tinggi

42

Ria Agus Riyanti, 2015 Penerapan Langkah-Langkah Dalam Proses Menulis (Writting Process) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Rencana Uji Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility,

transferability, dependability, dan confirmability.

Gambar 3.2 Uji Keabsahan Data Dalam Penelitian Kualitatif

Macam-macam cara pengujian kredibilitas data menurut Sugiyono (2013,

hlm. 368)

Gambar 3.3 Uji Kredibilitas Data Dalam Penelitian Kualitatif

Uji Keabsahan Data

Uji credibility

Uji transferability

Uji dependability

Uji Confirmability

Uji Kredibilitas Data

Perpanjangan Pengamatan

Peningkatan Ketekunan

Triangulasi

Diskusi dengan teman

Member Check

43

Ria Agus Riyanti, 2015 Penerapan Langkah-Langkah Dalam Proses Menulis (Writting Process) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan peningkatan ketekunan

sebagai uji keabsahan data. Peningkatan ketekunan adalah pengecekan keabsahan

data dengan cara menyesuaikan antara tahap yang direncanakan dengan tahap yang

telah dilaksanakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi dengan

menggunakan langkah-langkah dalm proses menulis (writting process). Pengecekan

keabsahan data adalah ketika melakukan penelitian, peneliti dibantu oleh kolaborator

dan observer dalam mengumpulkan data.