Upload
trandiep
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Lingkup yang dibahas dan menjadi fokus peneliti untuk dilakukan
penelitian adalah Customer Experience, Kepercayaan, dan E-Service Quality
yang berpengaruh pada Repurchase Intention.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang memiliki
hubungan kausalitas (sebab-akibat). Pada dasarnya penelitian ini menunjukkan
arah hubungan antara variabel independen (variabel yang mempengaruhi dan
variabel dependen (variabel yang dipengaruhi), dimana dalam hal ini variabel
independen adalah niat beli ulang (repurchase intention) sedangkan variabel
independennya adalah pengalaman pelanggan (customer experience),
kepercayaan (trust), dan kualitas pelayanan elektronik (e-service quality).
C. Identifikasi Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2014) variabel penelitian pada dasarnya adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian
33
ditarik kesimpulannya. Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu
variabel independen dan variabel dependen.
a. Variabel Independen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
dan antecedent. Variabel ini merupakan variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (Sugiyono, 2014). Variabel independen dari penelitian ini
adalah pengalaman pelanggan (customer experience), kepercayaan
(trust), dan kualitas pelayanan elektronik (e-service quality).
b. Variabel Dependen
Variabel ini sering disebut sebagi variabel output, kriteria, dan
konsekuen. Variabel ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat karena adanya variabel independen (Sugiyono,
2014). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
niat beli ulang (repurchase intention).
2. Definisi Operasional Variabel
Menurut Sugiyono (2014), operasional variabel adalah pemberian
definisi pada suatu variabel dan membenarkan suatu operasional yang
diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.
34
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Indikator Operasional Skala
Pengalaman
Pelanggan
(Customer
Experience)
(X1):
Bentuk
tanggapan atau
pendapat dari
seorang
pelanggan atas
perlakuan atau
aksi yang
diterimanya
sebagai sebuah
pengalaman dari
interaksinya
dengan
perusahaan
tertentu.
Perasa
(Sense)
Panca indera pelanggan yang
menanggapi aktivitas berbelanja di
Lazada.
Skala Likert
1-5
Merasakan
(Feel)
Emosi pelanggan yang menanggapi
aktivitas berbelanja di Lazada.
Pemikiran
(Think)
Pilihan pelanggan untuk ikut
berpartisipasi berbelanja di Lazada.
Tindakan
(Act)
Perilaku pelanggan untuk
berbelanja di Lazada sebagai gaya
hidup.
Hubungan
(Relate)
Interaksi pelanggan dalam
lingkungan sosial maupun dengan
bagian dari Lazada untuk
menanggapi aktivitas berbelanja.
Kepercayaan
(Trust) (X2)
Perasaan yakin
yang timbul oleh
seseorang atas
konsistensi
perusahaan dan
terbentuk dari
pengalaman
masa lalu serta
interaksi
sebelumnya.
Kredibilitas
Lazada jujur dan informasinya
dapat dipercaya
Skala Likert
1-5
Kepedulian Lazada berkomitmen terhadap
pelanggan ketika terjadi masalah.
Keamanan Pelanggan bebas melakukan
transaksi di Lazada dengan aman.
35
Variabel Indikator Operasional Skala
Kualitas
Pelayanan
Elektronik (E-
SQ) (X3)
Kualitas
pelayanan yang
diberikan kepada
pelanggan diikuti
dengan teknologi
yang ada dalam
pasar virtual.
Efisiensi
(Efficiency)
Pelanggan mudah mengakses
website Lazada
Skala Likert
1-5
Reliabilitas
(Reliability)
Website Lazada secara teknis
berfungsi dengan baik (jarang
mengalami gangguan saat
bertransaksi).
Pemenuhan
(Fulfillment)
Ketersediaan produk di Lazada.
Privasi
(Privacy)
Jaminan untuk tidak
mempublikasikan data pelanggan
Lazada (kerahasiaan data
pelanggan).
Daya
Tangkap
Kemampuan memberikan
konfirmasi terkait masalah transaksi
di Lazada dengan cepat
Kompensasi Pemberian garansi atau
pengembalian uang ketika terjadi
masalah pada proses transaksi di
Lazada.
Kontak Fasilitas yang disediakan untuk
menghubungi Lazada ketika suatu
masalah terjadi.
Niat Beli Ulang
(Repurchase
Intention) (Y)
Sebuah
keinginan yang
timbul dari
seorang
pelanggan untuk
membeli kembali
produk pada
sebuah toko atas
aksi positif yang
diterimanya.
Niat
transaksional
Pelanggan ingin selalu bertransaksi
di Lazada
Skala Likert
1-5
Niat
referensial
Pembelian produk di Lazada yang
berdasarkan rekomendasi orang
lain.
Niat
preferensial
Pembelian produk di Lazada sesuai
keinginan pelanggan.
Niat
eksploratif
Pembelian produk di Lazada
berdasarkan hasil pencarian
informasi sebelumnya.
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2014) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karekteristik
36
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini adalah pelanggan
Lazada Indonesia yang melakukan transaksi pembelian ulang di Kota
Malang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Sugiyono, 2014). Secara teknis tidak memungkinkan bagi
peneliti untuk mengobservasi satu – persatu pelanggan yang telah
melakukan transaksi pembelian di Lazada dikarenakan keterbatasan waktu
dan tenaga sehingga diperlukan sampel yang representatif (mewakili).
Pertimbangan bahwa populasi yang digunakan cukup banyak
jumlahnya dan tidak diketahui secara pasti maka peneliti membuat
penentuan jumlah minimal sampel dihitung menggunakan rumus
Ferdinand (2006) yang mengatakan jumlah sampel adalah jumlah
indikator dikali 5 sampai 10. Pada penelitian ini menggunakan 19
indikator, maka jumlah yang diperoleh yaitu 95 - 190 penelitian ini akan
menggunakan 100 sampel sebab dapat dianggap sudah mewakili.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nonprobability sampling dengan metode purposive sampling. Purposive
sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan
tertentu (Sugiyono, 2014). Hal ini didasari oleh alasan sampel yang
diambil tidak tergeneralisasi. Oleh sebab itu, metode ini dipilih agar
memudahkan penentuan responden sesuai kriteria yang diinginkan peneliti
37
yaitu pelanggan di Kota Malang yang telah dan pernah membeli ulang
produk di website Lazada Indonesia.
E. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data primer. Data primer adalah
sumber data yang langsung dapat diperoleh (Sugiyono, 2014). Penelitian
ini menggunakan data hasil browsing melalui internet atau komunitas
belanja online dan kuesioner mengenai tanggapan responden yang
melakukan transaksi online di Lazada Indonesia berkaitan dengan
customer experience, kepercayaan, e-service quality, dan repurchase
intention.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dikakukan melalui
kuesioner (angket). Kuesioner dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono, 2014). Cara pengumpulan data tersebut digunakan
untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan customer
experience, kepercayaan, e-service quality, dan repurchase intention pada
Lazada Indonesia.
G. Teknik Pengukuran Data
Teknik pengukuran data yag digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena
sosial. Hal ini dimaksudkan agar variabel yang diukur dijabarkan menjadi
38
indikator variabel. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan
skala Likert mempunyai gradasi sangat positif sampai sangat negatif
(Sugiyono, 2014). Jawaban tersebut terbagi dalam lima tingkatan, yaitu:
Tabel 3.2
Skoring Skala Likert
Skala Lambang Skor
Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Netral N 3
Tidak Setuju TS 2
Sangat Tidak Setuju STS 1
H. Teknik Analisis Data
1. Teknik Pengujian Instrumen
a. Uji Validitas
Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2014). Validitas
instrumen diukur dengan mengorelasikan antara skor yang
diperoleh setiap butir pertanyaan atau skor total atas pertanyaan
tersebut. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya
suatu kuesioner. Dalam praktiknya untuk menguji validitas
kuesioner dapat dibantu oleh software Microsoft Office Excel dan
Statistical Product and Service Solution (SPSS). Rumus yang
digunakan untuk menguji validitas instrumen ini adalah Product
Moment dari Karl Pearson, sebagai berikut:
( )( )
√* ( ) + * ( ) +
39
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berkenaan dengan konsistensi hasil pengukuran
instrumen dan mengandung objektivitas karena hasil pengukuran
tidak terpengaruh oleh siapa pengukurnya (Anwar Sanusi, 2013).
Kuesioner dikatakan reliabel jika dapat memberikan hasil relatif
sama pada saat dilakukan pengukuran kembali pada obyek yang
berlainan pada waktu yang berbeda atau memberikan hasil yang
tetap.
Uji Reliabilitas juga dapat dilakukan dengan
bantuan software Microsoft Office Excel dan Statistical Product
and Service Solution (SPSS). Namun, memang lebih mudah dan
praktis jika menggunakan software SPSS. Uji reliabilitas dilakukan
dengan rumus cronbach alpha sebagai berikut:
[
( )] [
]
c. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah pengujian asumsi – asumsi
statistik yang harus dipenuhi sebagai syarat pada analisis regresi
linier berganda yang berbasis ordinary least square (OLS).
Pengujian asumsi klasik perlu dilakukan apakah hasil estimasi
regresi yang dilakukan benar – benar terbatas dari adanya gejala
heteroskedastisitas, gejala multikolinearitas, dan gejala
autokorelasi.
40
i. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji asumsi
klasik yang menjadi persyaratan sebelum menganalisis data
dengan uji linier berganda. Artinya sebelum melakukan
analisis data sesungguhnya, data penelitian tersebut harus diuji
kenormalan distribusinya (Priyatno, 2012). Pengambilan
keputusan dalam uji normalitas berdasarkan nilai signifikansi
yang harus lebih besar dari 0,05 sehingga data dapat dianggap
berdistribusi normal dan sebaliknya.
ii. Uji Multikolinearitas
Bagian uji asumsi klasik lainnya ialah uji multikolinearitas.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
multikolinearitas atau tidak terjadi korelasi sempurna
(Priyatno, 2012). Untuk mengambil keputusan dalam uji ini
dapat dilihat melalui variabel yang memiliki nilai tolerance
lebih besar dari 0,1 atau nilai VIF (variance inflation factor)
lebih kecil dari 10. Artinya jika variabel penelitian memiliki
nilai tolerance dan VIF sebaliknya maka data dianggap terjadi
multikolinearitas.
iii. Uji Heteroskedastisitas
Uji asumsi klasik terakhir dalam penelitian ini adalah uji
heteroskedastisitas yang bertujuan untuk menguji apakah
dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians
41
residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians
residual tersebut tetap, maka disebut homoskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). Dasar
pengambilan keputusan uji heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan uji gejser yang dilihat melalui nilai signifikansi yang
lebih besar dari 0,05 (www.spssindonesia.com).
2. Rentang Skala
Untuk mendeskripsikan variabel pengalaman pelanggan
(customer experience), kepercayaan (trust), kualitas pelayanan
elektronik (e-service quality), dan niat beli ulang (repurchase
intention) dapat menggunakan rentang skala dengan rumus
(Umar,2002):
( )
Keterangan:
RS = Rentang Skala
n = Jumlah Sampel
m = Jumlah alternatif jawaban tiap item
Maka perhitungan yang didapatkan adalah sebagai berikut:
( )
42
Berdasarkan nilai rentang skala tersebut maka tabel penilaian
variabel dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3
Penilaian Variabel Berdasarkan Hasil dari Rentang Skala
Rentang
Skala
Customer
Experience
Kepercayaan E-Service Quality Repurchase
Intention
100-179 Sangat tidak baik Sangat rendah Sangat tidak baik Sangat rendah
180-259 Tidak baik Rendah Tidak baik Rendah
260-339 Cukup Cukup Cukup Cukup
340-419 Baik Tinggi Baik Tinggi
420-500 Sangat baik Sangat tinggi Sangat baik Sangat tinggi
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda.
Menurut Nugroho (2005), analisis regresi linier berganda merupakan
alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih
terhadap satu variabel terikat (untuk membuktikan ada tidaknya
hubungan kausal antara dua variabel atau lebih). Analisi ini digunakan
untuk menguji data tentang pengaruh antara variabel bebas (X), yaitu
customer experience (X1), kepercayaan (X2), dan e-service quality (X3)
dengan variabel terikat (Y), yaitu repurchase intention. Model
hubungan variabel – variabel tersebut dapat disusun dalam persamaan
sebagai berikut:
43
Keterangan:
Y = Niat Beli Ulang (Repurchase Intention)
X1 = Pengalaman Pelanggan (Customer Experience)
X2 = Kepercayaan (Trust)
X3 = Kualitas Pelayanan Elektronik (E-Service Quality)
bn = Koefisien regresi yang akan ditaksir
a = Parameter konstanta
e = Standar eror
a. Uji Hipotesis
i. Uji T
Uji t digunakan untuk mengetahui variabel independen
berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen
(Sugiyono, 2014). Uji t dalam penelitian ini untuk menguji
pengaruh customer experience (pengalaman pelanggan),
kepercayaan, dan e-service quality terhadap repurchase
intention pada situs Lazada. Kriteria pengujian berdasarkan
signifikansi:
H0 : bi = 0, artinya variabel customer experience
(pengalaman pelanggan), kepercayaan, dan e-service quality
tidak berpengaruh terhadap repurchase intention
H1 : bi > 0, artinya customer experience (pengalaman
pelanggan), kepercayaan, dan e-service quality berpengaruh
positif terhadap repurchase intention. Sedangkan kriteria
pengujiannya adalah sebagai berikut :
44
1) Taraf signifikan (α = 0,05).
2) Distribusi t dengan derajat kebebasan (n – k).
3) Apabila probabilitas α < 0,05 atau t hitung > t tabel, maka
H0 ditolak dan H1 diterima, yang artinya masing-masing
variabel bebas berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap variabel terikat (pada tingkat kesalahan 5% atau
α = 5%).
4) Apabila probabilitas α > 0,05 atau t hitung ≤ t tabel,
maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang artinya
masing-masing variabel bebas tidak berpengaruh
signifikan secara parsial terhadap variabel terikat (pada
tingkat kesalahan 5% atau α = 5%).
ii. Uji F
Uji F digunakan untuk melihat bagaimanakah pengaruh
seluruh variabel bebas (independen) secara bersama-sama atau
simultan terhadap variabel terikatnya (dependen). Selain itu
dapat pula digunakan untuk menguji apakah model regresi
yang dibuat signifikan atau tidak. Uji ini dapat dilakukan
dengan menggunakan statistik F (Sugiyono, 2014) sebagai
berikut:
( )
( ) ( )
Keterangan:
F = Rasio
45
R = koef. regresi yang dikuadratkan
k = jumlah variabel bebas
n = jumlah sampel
Untuk pengujian hipotesis maka dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1) Apabila probabilitas < 0,05 atau Fhitung > Ftabel maka
hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha)
diterima. Artinya variabel bebas secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (pada
tingkat kesalahan 5% atau α = 5%).
2) Apabila probabilitas > 0,05 atau Fhitung < Ftabel maka
hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha)
ditolak. Artinya variabel bebas secara simultan tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (pada
tingkat kesalahan 5% atau α = 5%).
iii. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mencari seberapa
besar variasi variabel independen dapat menjelaskan secara
keseluruhan variasi variabel dependen (Priyatno, 2012). Nilai
koefisien determinasi dapat dipakai untuk memprediksi
kontribusi variabel X terhadap variabel Y dengan syarat hasil
uji F dalam analisis regresi bernilai signifikan
(www.spssindonesia.com). Uji koefisien determinasi pada
46
penelitian ini menggunakan nilai dari kolom R Square yang
pada dasarnya dapat naik atau turun sesuai dengan
kondisinya masing-masing apanila adanya penambahan
variasi baru, tergantung dari korelasi antara variabel
independen tambahan dengan variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah 0 < R2 < 1 dimana jika R2
bernilai kecil maka pengaruhnya semakin lemah. Sebaliknya
jika nilai semakin mendekati 1 maka pengaruhnya semakin
kuat.