Upload
lykien
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu
metode analisa data dengan menggunakan data dalam bentuk angka-angka atau
nilai dari bentuk data kemudian dianalisa dengan menambahkan keterangan
berupa kalimat-kalimat untuk menjelaskan data kuantitatif.1
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder.Menurut Kuncoro, 2013, data sekunder adalah data yang telah
dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada
masyarakat pengguna data.2 Dalam penelitian ini, data sekunder yang digunakan
adalah data annual report serta laporan publikasi keuangan Perusahaan
Pertambangan Go Public tahun 2014-2016 yang bersumber dari www.idx.co.id.
C. Populasi dan Teknik Pemilihan Sampel
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa
orang, objek, transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya
atau menjadi objek penelitian.3
1Mudrajad Kuncoro,. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. (Jakarta: Penerbit
Erlangga,2013),145. 2Ibid,. 3Ibid.
40
Populasi penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Seluruh data yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan data sekunder perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) sebanyak 41 perusahaan.
Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi.4Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling. “Purposive Sampling adalah Teknik untuk menentukan sampel
penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang
diperoleh nantinya bisa lebih representatif”.5Teknik purposive sampling pada
dasarnya dilakukan sebagai sebuah teknik secara sengaja mengambil sampel
tertentu yang telah sesuai dan memenuhi persyaratan. Adapun kriteria dan
persyaratan yaitu :
a) Perusahaan menerbitkan laporan tahunan (annual report) dan laporan
keuangan lengkap selama tahun 2014-2016.
b) Perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Saham Syariah dengan nilai current etr
terendah.
Berdasarkan penentuan kriteria tersebut dengan menggunakan metode
purposive sampling, berikut perusahaan yang sesuai dengan kriteria dan sampel :
Tabel 3.1 Sampel Perusahaan
4Mudrajad Kuncoro.Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. (Jakarta: Penerbit
Erlangga.2013),37. 5 Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. (Bandung: Alfabets.2009),218.
No. Kode Saham Nama Perusahaan
1. ARTI PT. Ratu Prabu Energi Tbk
2. ATPK PT. ATPK Resources Tbk
41
Sumber: Data diolah, 2018.
D. Definisi Operasional Variabel
Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai.6
Nilai dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk objek atau orang yang sama,
atau nilai dapat berbeda dalam waktu yang sama untuk objek atau orang yang
berbeda. Brdasarkan penelitian, terdapat dua macam variabel yang digunakan,
yaitu :
a. Variabel Dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah
pengamatan. Pengamat akan dapt memprediksikan ataupun menerangkan variabel
dalam variabel dependen beserta perubahannya yang terjadi kemudian. Dalam
penelitian ini, variabel dependennya adalah tax avoidance.
Penghindaran pajak (tax avoidance) :
Pengukuran tax avoidance dapat dihitung denganmembandingkan beban
pajak penghasilan pada tahun tersebut (current tax) denganlaba sebelum pajak
6MudrajatKuncoro. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. (Jakarta: Penerbit
Erlangga,2013),49.
3. BUMI PT. Bumi Resources
4. CITA Cita Mineral Investindo Tbk
5. DEWA PT. Darma Henwa Tbk
6. ELSA PT. Elnusa Tbk
7. GTBO PT. Garda Tujuh Buana Tbk
8. HRUM PT. Harum Energy Tbk
9 MITI Mitra Investindo Tbk
10. PTRO PT. Petrosea Tbk
42
penghasilan (pre-tax income).7Beban pajak penghasilan terdapat dalam Laporan
Laba Rugi pada pos “manfaat (beban) pajak penghasilan”sedangkan laba
perusahaan sebelum pajakterdapat pada pos “laba sebelum
pajakpenghasilan”.Nilai Current ETR yang rendah akan berdampak
padapeningkatan penghindaran pajak. Dalam penelitian ini, variabel tax
avoidance dilambangkan dengan 𝐸𝑇𝑅𝑖𝑡
𝐸𝑇𝑅𝑖𝑡 =beban pajak penghasilan
laba sebelum pajak
b. Variabel Independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam
variabel dependen dan mempunyai hubungan positif ataupun yang negatif bagi
variabel dependen nantinya. Dalam penelitian ini, variabel independennya
diproksikan dengan indikator :
1. Dewan Komisaris Independen:
Dalam penelitian ini, komposisi dewan komisaris independen diproksikan
dengan persentase perbandingan antara komisaris independen dengan jumlah
anggota dewan komisaris lainnya yang memegang peranan dalam pengawasan
manajemen perusahaan.8Dalam penelitian ini variabel dewan komisaris
independen dilambangkan dengan DKIit.
DKIit = Jumlah komisaris pajak independen
Jumlah seluruh anggota
2. Komite Audit :
7Erlina, Nissa. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance. Diss.
Politeknik Negeri Padang, 2017. 8Annisa, Nuralifmida Ayu, and Lulus Kurniasih. Pengaruh corporate
governance terhadap Tax avoidance. Jurnal akuntansi & auditing 8.2: 95-189, 2012.
43
Adanya komite audit dalam suatu perusahaan diharapkan dapat
memberikan pandangan mengenai masalah yang berhubungan dengan kebijakan
keuangan, akuntansi dan pengedalian intern.9 Komite audit juga bertanggung
jawab mengawasi audit eksternal perusahaan dan merupakan kontak utama antara
auditor dengan perusahaan. Dalam penelitian ini, variabel komite audit
dilambangkan dengan KTA𝑖𝑡
KTAit =Jumlah Komite Audit non Independen
Jumlah Komite Audit dalam Perusahaan
3. Kepemilikan Manajerial :
Dengan adanya proporsi kepemilikan manajerial yang tinggi, manajer
memiliki insentif dalam memonitor kinerja perusahaan. Apabilaproporsi
kepemilikan manajerial rendah, maka akan meningkatkan perilaku oportunistik
yang akan berdampak pada kinerja perusahaan..10
Pada penelitian ini variabel kepemilikan manajerial dilambangkan dengan
KMit
.KMit = jumlah Kepemilikan Saham oleh Manajemen
Jumlah saham yang beredar
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode dokumentasi. Dokumentasi, yaitu metode yang dilakukan dengan
menggunakan data sekunder yang tersedia di internet.
9Nuralifmida AyuAnnisa.Pengaruh Corporate Governance Terhadap Tax
Avoidance (Studi Pada Perusahaan Terdaftar di BEI Tahun 2008). Diss. Universitas
Sebelas Maret,2011.
10Erlina, Nissa. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance.
Diss. Politeknik Negeri Padang, 2017.
44
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis.data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
data panel. Data panel adalah data yang diperoleh dengan menggabungkan antara
cross section dengan data time series.11 Data cross section dalam penelitian ini
adalah data dari 10 perusahaan pertambangan yang memenuhi kriteria, sedangkan
data time series dalam penelitian ini adalah data tahun 2014 sampai dengan tahun
2016. Data tersebut diperolah dri BEI (Bursa Efek Indonesia) (www.idx.co.id)..
Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah komposisi dewan komisaris
independen, komite audit dan kepemilikan manajerial. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah tax avoidance. Di mana dalam penelitian ini, persamaannya
adalah :
ETRIT = β0 + β1DKIit + β2KTAit + β3KMit + ε
Di mana :
ETR = Current ETR
DKI = Dewan Komisaris Independen
KTA = Komite Audit
KM = Kepemilikan Manajerial
𝜀 = Error term
Terdapat tiga teknik yang dapat digunakan dalam regresi data panel yaitu
teknik OLS (Common Effect), Fixed Effect dan Random Effect. Dalam
menentukan teknik yang paling tepat untuk mengestimasi regresi data panel, harus
11Modul Ekonometrika dengan software E-Views 6, yang diterbitkan oleh Prodi
Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang,2016.
45
melalui tiga uji yaitu Uji Chow, Uji LM, dan Uji Hausman. Menurut Gujarati
(2006)12 teknik yang digunakan dalam data panel :
1. Model Pooled atau Common Effects
Model pooled/common effects (CE) dalam penelitian ini yaitu
mengestimasi sebuah regresi tanpa memperdulikan cross section dan time series
pada data..
𝑌𝑖𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1𝑋1𝑖𝑡 + 𝛽2𝑋2𝑖𝑡 + 𝛽3𝑋3𝑖𝑡 + 𝜀𝑖𝑡
dimana :
Y = nilai variabel dependen dari observasi
𝛽0 = intersep
𝛽1 = parameter / koefisien regresi 𝑋2
𝛽2 = parameter / koefisien regresi 𝑋3
𝛽3 = parameter / koefisien regresi 𝑋4
𝑋1 = Dewan Komisaris Independen
𝑋2 = Komite Audit
𝑋3 = Kepemilikan Manajerial
𝜀 = Error term
2. Model Fixed Effects
Dalam model fixed effects ini yaitu mengasumsikan bahwa adanya
perbedaan antar individu dapat diketahui dari perbedaan nilai intersepnya.
𝑌𝑖𝑡 = 𝛽0𝑖 + 𝛽1𝑋1𝑖𝑡 + 𝛽2𝑋2𝑖𝑡 + 𝛽3𝑋3𝑖𝑡 + 𝜀𝑖𝑡
dimana :
12 Gujarati, Damadar. Ekonometrika Dasar. Terjemahan oleh Sumarno Zain.
(Jakarta : Erlangga,2006).
46
Y = nilai variabel dependen dari observasi
𝛽0𝑖 = intersep
𝛽1 = parameter / koefisien regresi 𝑋1
𝛽2 = parameter / koefisien regresi 𝑋2
𝛽3 = parameter / koefisien regresi 𝑋3
𝑋1𝑖𝑡 = Dewan Komisaris Independen
𝑋2𝑖𝑡 = Komite Audit
𝑋3𝑖𝑡 = Kepemilikan Manajerial
𝜀𝑖𝑡 = Error term
3. Model Random Effects
Model Random Effects mengasumsikan bahwa nilai intersep adalah
nilai random (acak) dari populasi perusahaan yang lebih besar. Pada model
Random Effect perbedaan intersep diakomodasi oleh error terms masing-masing
perusahaan.
𝑌 = 𝛽0 + 𝛽1𝑋1𝑖𝑡 + 𝛽2𝑋2𝑖𝑡 + 𝛽3𝑋3𝑖𝑡 + 𝑤𝑖𝑡
𝑤𝑖𝑡 = 𝜀𝑖 + 𝑢𝑖𝑡
dimana :
Y = nilai variabel dependen dari observasi
𝛽1 = parameter / koefisien regresi 𝑋1
𝛽2 = parameter / koefisien regresi 𝑋2
𝛽3 = parameter / koefisien regresi 𝑋3
𝑋1𝑖𝑡= Dewan Komisaris Independen
𝑋2𝑖𝑡= Komite Audit
47
𝑋3𝑖𝑡= Kepemilkan Manajerial
𝜀𝑖 =Error termcross section
𝑢𝑖𝑡 =Error term gabungan time series dan cross section
Uji Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
A. Uji Regresi Data Panel
Ada tiga uji yang dapat digunakan untuk menentukan teknik yang paling
tepat untuk mengestimasi regresi data panel.13
a. Uji Chow
Uji Chow digunakan untuk menentukan model yang lebih sesuai antara
model CE dan FE. Model CE dianggap sebagai model bebas, yang diasumsikan
nilai intersepnya sama (unrestricted), sedangkan model FE dianggap model yang
diasumsikan memiliki hubungan antara nilai intersep dengan variabel independen.
Nilai statistic uji chow adalah :
𝐹 = 𝑀𝑆𝑅
𝑀𝑆𝐸 =
𝑆𝑆𝑅𝑘
𝑆𝑆𝐸(𝑛 − 𝑘)
di mana,
SSR = sum of square due toregression = ∑(𝑌�̂� − 𝑦)2;
SSE = sum of squares error = ∑(𝑌𝑖 − 𝑌�̂�)2;
n = jumlah observasi;
k = jumlah parameter (termassuk intersep) dalam model;
13 Modul Ekonometrika dengan software E-Views 6, yang diterbitkan oleh Prodi
Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang,2016.
48
MSR = mean of squares due to regression;
MSE = mean of square due to error.
Hipotesis yang diuji dalam uji chow adalah:
𝐻0 =Model CE lebih sesuai
𝐻1 =Model FE lebih sesuai
Dengan ketentuan, apabila Prob. F <𝛼 = 0.05, maka diputuskan untuk
menolak 𝐻0. Apabila Prob. F >𝛼 = 0.05, maka diputuskan untuk menerima 𝐻0.
b. Uji Hausman
Uji Hausman dilakukan untuk menguji perbedaan model FE dan RE.
Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut :
𝐻0 =Model RE lebih sesuai
𝐻1 =Model FE lebih sesuai
Statistik uji Hausman :
𝑚 = �̂�′𝑣𝑎𝑟(�̂�)−1�̂�
dimana :
�̂� = [�̂�𝑂𝐿𝑆 − �̂�𝐺𝐿𝑆]
𝑣𝑎𝑟(�̂�) = [𝑣𝑎𝑟(�̂�𝑜𝑙𝑠) − 𝑣𝑎𝑟(�̂�𝑔𝐺𝐿𝑆)]
Apabila Uji Hausman signifikan Prob m <𝛼, maka keputusannya adalah
menolak 𝐻0. Apabila Prob m >𝛼, maka keputusannya adalah menerima 𝐻0.
c. Uji Lagrange Multiplier (LM)
Uji LM dilakukan untuk menentukan model yang lebih baik antara model
CE tanpa variabel dummy dengan model RE. Uji ini dikembangkan oleh Bruesch-
pagan. Nilai statistik Uji LM dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut :
49
𝐿𝑀 = 2𝑛𝑇
2(𝑇 − 1)[
∑ (𝑇�̂�𝑖𝑡)2𝑛𝑖=1
∑ ∑ �̂�𝑇𝑡=1 𝑖𝑡
2𝑛𝑖=1
− 1]
2
dimana :
n = banyaknya unit cross-section
T = banyaknya periode waktu
�̂�𝑖𝑡=error dari model CE
Dengan ketentuan, apabila Prob. LM <𝛼 = 0.05, maka diputuskan untuk
menolak 𝐻0. Apabila Prob. LM >𝛼 = 0.05, maka diputuskan untuk menerima 𝐻0.
B. Uji Hipotesis
a. Uji Signifikasi Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruhsatu
variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat14.
Hipotesis yang diuji dalam uji t yakni :
𝐻0: 𝛽𝑖 = 0
𝐻1: 𝛽𝑖 ≠ 0
Untuk menguji kedua hipotesis ini digunakan statistik t. Statistik t
dihitungdari formula sebagai berikut :
𝑡 =(𝛽0 − 0)
𝑆=
𝛽𝑖
𝑆
di mana,
S = Standard deviasi, yang dihitung dari √𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠.
Varians (variance) atau 𝑆2 diperoleh dari :
14Mudrajad Kuncoro.Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. (Jakarta: Penerbit
Erlangga,2013),160.
50
𝑆2 = 𝑆𝑆𝐸
𝑛 − 𝑘
di mana,
n = jumlah observasi;
k = jumlah parameter dalam model, termasuk intersep.
Cara melakukan uji t dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Quick look : Bila jumlah degree of fredom lebih dari 20 atau lebih, dan derajat
kepercayannya 5% (0,05), maka yang menyatakan = 0 dapat ditolak bila
nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain, menerima
hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa,suatu variabel independen secara
individual mempengaruhi variabel dependen.
2. Membandingkan nilai t-statstik dengan t-tabel. Apabila hasil perhitungan nilai t-
statistik lebih tinggi dibandingkan t-tabel, maka hipotesis alternatif yang
menyatakan bahwa, suatu variabel independen secara individual mempengaruhi
variabel dependen dapat diterima.
b. Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas
yang terdapat dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terikat.15 Hipotesis yang melandasi uji F yaitu :
𝐻0: 𝛽1 = 𝛽2 = 𝛽3 =……= 𝛽𝑘 = 0
𝐻𝑎: 𝛽1 ≠ 𝛽2 ≠ 𝛽3 ≠……≠ 𝛽𝑘 ≠ 0
Untuk menguji kedua hipotesis ini digunakan nilai F-statistik. Nilai F-
statistik dihitung dari rumus sebagai berikut :
15Mudrajad Kuncoro. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. (Jakarta: Penerbit
Erlangga,2013),162.
51
𝐹 = 𝑀𝑆𝑅
𝑀𝑆𝐸 =
𝑆𝑆𝑅𝑘
𝑆𝑆𝐸(𝑛 − 𝑘)
di mana,
SSR = sum of square due toregression = ∑(𝑌�̂� − 𝑦)2;
SSE = sum of squares error = ∑(𝑌𝑖 − 𝑌�̂�)2;
n = jumlah observasi;
k = jumlah parameter (termassuk intersep) dalam model;
MSR = mean of squares due to regression;
MSE = mean of square due to error.
3. Koefisien Determinasi (
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur kemampuan variabel X
mempengaruhi variabel Y. Semakin besar nilai koefisien determinasi maka nilai
kemampuan variabel independen mampu menjelaskan variasi perubahan pada
variabel dependen semakin baik. Besarnya determinasi adalah kuadrat dari
koefisien korelasi dan dirumuskan sebagai berikut :
𝑅2 =(𝑇𝑆𝑆– 𝑆𝑆𝐸)
𝑇𝑇𝑆=
𝑆𝑆𝑅
𝑇𝑇𝑆
Apabila nilai koefisien determinasi sebesar 1 (100%), maka nilai tersebut
menunjukkan adanya hubungan yang sempurna, sedangkan apabila nilai
determinasi sebesar 0, maka menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen. Batasan dari nilai koefisien determinasi
adalah 0 <𝑅2<1.16
16 Gujarati, Damadar. Ekonometrika Dasar. Terjemahan oleh Sumarno Zain.
(Jakarta : Erlangga,2006),44.