17
13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian akan dilakukan di sekolah SMA Negeri 1 Ngrayun yang berada di Desa Selur Kecamantan Ngrayun Kabupaten Ponorogo. Objek penelitian ini adalah siswa kelas X (sepuluh) SMA Negeri 1 Ngrayun yang akan menentukan jurusan di kelas XI (sebelas) dengan melakukan pengamatan langsung dan tanya jawab kepada pihak yang bersangkutan. 3.2 Metode Pengumpulan Data Dalam metode ini peneliti menggunakan tiga metode pengumpulan data yaitu : a. Studi Literatur Metode ini merupakan cara pengumpulan data dan informasi dari berbagai jurnal, artikel, buku buku maupun tulisan tulisan yang dimuat di web tentang teori teori yang bersangkutan dalam penelitian ini. Studi literatur dilakukan peneliti untuk menentukan topik dari permasalahan sebelum melakukan pengumpulan data yang diperlukan. Manfaat dari studi literatur diantaranya dapat menemukan masalah yang lebih relevan, memperdalam pengetahuan peneliti mengenai masalah yang akan diteliti dan mengkaji teori dasar dari masalah yang akan diteliti. b. Wawancara Wawancara adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan kepada pihak terkait untuk mendapatkan keterangan guna kelancaran kegiatan penelitian pada bidang yang diteliti. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada Guru Bimbingan Konseling atau Guru yang bertugas menangani penjurusan di SMA Negeri 1 Ngrayun.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.2 Metode

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

13

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian akan dilakukan di sekolah SMA Negeri 1 Ngrayun yang

berada di Desa Selur Kecamantan Ngrayun Kabupaten Ponorogo. Objek

penelitian ini adalah siswa kelas X (sepuluh) SMA Negeri 1 Ngrayun yang

akan menentukan jurusan di kelas XI (sebelas) dengan melakukan

pengamatan langsung dan tanya jawab kepada pihak yang bersangkutan.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Dalam metode ini peneliti menggunakan tiga metode pengumpulan data

yaitu :

a. Studi Literatur

Metode ini merupakan cara pengumpulan data dan informasi dari

berbagai jurnal, artikel, buku – buku maupun tulisan – tulisan yang dimuat

di web tentang teori – teori yang bersangkutan dalam penelitian ini.

Studi literatur dilakukan peneliti untuk menentukan topik dari

permasalahan sebelum melakukan pengumpulan data yang diperlukan.

Manfaat dari studi literatur diantaranya dapat menemukan masalah yang

lebih relevan, memperdalam pengetahuan peneliti mengenai masalah yang

akan diteliti dan mengkaji teori dasar dari masalah yang akan diteliti.

b. Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengajukan pertanyaan kepada pihak terkait untuk mendapatkan

keterangan guna kelancaran kegiatan penelitian pada bidang yang diteliti.

Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada Guru

Bimbingan Konseling atau Guru yang bertugas menangani penjurusan di

SMA Negeri 1 Ngrayun.

14

c. Observasi

Observasi dilakukan dengan datang langsung ke sekolah SMA

Negeri 1 Ngrayun. Dengan cara ini peneliti akan mendapat data yang

lengkap, karena peneliti mengetahui sendiri dengan jelas proses penentuan

jurusan di SMA Negeri 1 Ngrayun berdasarkan kriteria yang ada.

3.3 Metode FMADM

Pada penelitian yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan

Jurusan Menggunakan Algoritma SAW (Simple Addictive Weighting) ini

menggunakan Metode FMADM

Berikut gambaran langkah dari FMADM :

Kriteria Pemilihan

Jurusan

Fuzzy Multiple

Atribut Decision

Making (FMADM)

Menentukan Nilai

Rating

Menentukan Nilai

Bobot

Matriks Keputusan

(X)

Menghitung

(V)Rangking

Hasil Pemilihan

Jurusan

Matriks Normalisasi

(R)

Gambar 3.1 Alur FMADM

3.4 Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah mendesain suatu sistem dalam memberikan

gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap dalam memenuhi

kebutuhan sistem dan ahli – ahli yang terlibat didalamnya.

15

3.4.1 Analisis Kebutuhan Sistem

Penjurusan yang dilakukan di SMA Negeri 1 Ngrayun masih

bersifat subjektif atau dilakukan siswa sendiri sesuai selera mereka

sehingga banyak siswa yang masuk jurusan yang tidak tepat atau tidak

sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Sistem yang diusulkan penulis adalah implementasi metode SAW

(Simple Addictive Weighting) sebagai pendukung keputusan dalam

penjurusan siswa di SMA Negeri 1 Ngrayun. Dengan menggunakan

kriteria – kriteria yang terukur didalamnya untuk menentukan siswa mana

yang masuk jurusan IPA dan IPS. Kriteria – kriteria tersebut diantaranya

nilai rapor IPA (Matematika, Fisika, Biologi, Kimia) dan nilai rapot IPS

(Ekonomi dan Sosiologi). Dikarenakan menggunakan kurikulum 2013

yang menggunakan tiga nilai yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan

dan sikap, maka penelitian hanya mengambil nilai dari segi pengetahuan.

Dalam tahap ini, peneliti akan merancang sistem informasi

penunjang keputusan yang terdiri dari :

a. Membuat data siswa kelas X (sepuluh) yang akan mengikuti

penjurusan. Ada beberapa kriteria input yaitu nilai rapor IPA

(Matematika, Fisika, Biologi, Kimia,), dan nilai rapor IPS

(Ekonomi, Sosiologi).

b. Menggunakan metode SAW (Simple Addictive Weighting) dalam

melakukakan proses penjurusan siswa di SMA Negeri 1 Ngrayun.

c. Menghasilkan output data siswa yang masuk dalam jurusan IPA

dan IPS.

3.4.2 Desain Sistem

Desain sistem bertujuan untuk memberikan gambaran dan

rancangan dalam pembuatan sebuah web maupun aplikasi. Desain sistem

yang dibuat peneliti pada permasalahan ini meliputi :

a. Flowchart

Flowchart Sistem

16

Mulai

Input Kriteria

Penilaian

Proses Bobot

Alternatif (Rating

Kecocokan Setiap

Alternatif

Input Data Lengkap?

Normalisasi Matriks

Hasil Perangkingan

Tentukan Jurusan

Selesai

Data Hasil Pemilihan

Jurusan

Ya

Tidak

Login

Data Login Benar?

Ya

Tidak

Gambar 3. 2 Flowchart Sistem

Flowchart tersebut menjelaskan alur sistem dalam

membangun sebuah sistem pendukung keputusan pemilihan jurusan.

Flowchart tersebut diawali dengan login kemudian mengisikan data

login pada sebuah tampilan web. Data yang diperlukan adalah nama

siswa dan nomor induk siswa. Apabila tidak cocok maka akan

kembali ke halaman login, jika cocok maka akan masuk ke proses

selanjutnya yaitu input kriteria. Input kriteria juga harus lengkap

sesuai data yang dibutuhkan. Proses selanjutnya adalah rating

kecocokan setiap alternatif dilanjutkan dengan proses normalisasi

matriks R dan normalisasi matriks X. Selanjutnya dibuat perkalian

matriks dengan nilai kepentingan (W*R) dan hasil perkalian tersebut

dijumlahkan, kemudian dilakukan perangkingan. Dari proses

tersebut data yang ditampilkan adalah nama, nomor induk siswa dan

jurusan.

17

b. Data Flow Diagram Konteks Level atau DFD 0

User

SPK Pemilihan

Jurusan

Menggunakan

metode SAW

Login

Input Kriteria

Perangkingan

Validasi

Data Kriteria

Analisis Data Kriteria

Hasil Analisis Kriteria

Penentuan Jurusan

Gambar 3. 3 DFD 0

Data Flow Diagram Konteks Level adalah kasus khusus dari

Data Flow Diagram (DFD) yang berfungsi untuk pemetaan model

yang mewakili seluruh sistem. DFD level 0 tersebut menjelaskan

saat user melakukan login. User dapat melakukan login sesuai nama

dan nomor induk siswa untuk memasukkan kriteria – kriteria yang

diperlukan. Lalu sistem akan menganalisis dari hasil input kriteria

tersebut untuk menentukan penjurusan siswa tersebut.

18

c. Data Flow Diagram Level 1

User1.0

Login

2.0

Pendataan

3.0

Proses

SAW

4.0

Laporan

Data User

Tabel Kriteria

Tabel Siswa

Username

Password

Halaman Login

Data Cocok

Data Kriteria

Pencocokan

Data Rangking

Input Data

Perangkingan

Hasil Penjurusan

Tabel AlternatifData Alternatif

Data Kriteria

Data Alternatif

Tabel Normalisasi

Tabel Rangking

Data Normalisasi

Data Siswa

Tabel SiswaData Siswa

Data Siswa

Data Rangking

Data Siswa

Data Normalisasi

Gambar 3. 4 DFD 1

Dalam DFD level 1 menjelaskan lebih detail dari DFD 0.

User melakukan login, dan data akan melalui pencocokan sesuai

siswa yang terdaftar di data siswa. Setelah pencocokan data siswa,

sistem akan mengarahkan user ke halaman pendataan. Di dalam

pendataan, user diharuskan menginput kriteria – kriteria yang

dibutuhkan oleh sistem. Setelah semua data sudah diisi sistem akan

melakukan proses analisa yang menggunakan metode SAW untuk

melakukan perangkingan.

19

d. ERD

Admin

usenamepassword

Mengisi Kriteria dan

Alternatif

id_alternatif nama_alternatif nama_kriteria

Normalisasi dan

Perangkingan

Mengolah

bobot_kriteria

id_nilai

HasilHasil Akhir

hasil_alternatifnilai_normalisasinama_alternatif

Melihat

bobot_kriteria

Gambar 3. 5 ERD

Diagram diatas menjelaskan bahwa database dalam menyusun

sistem terdiri dari beberapa entitas diantaranya :

1. Admin memiliki atribut username dan password

2. Kriteria dan Alternatif memiliki id_aternatif, nama_alternatif,

nama_kriteria dan bobot_kriteria

3. Normalisasi dan Perangkingan memiliki id_nilai dan

bobot_kriteria

4. Hasil Akhir terdiri dari nama_kriteria, nilai_normalisasi dan

hasil_alternatif.

e. Perancangan Database

1. Tabel User

Tabel 3.1 Rancangan Tabel User

No Name Type Length Collation A.I Null

1 id_pengguna Int 11 Yes No

20

2 nama_lengkap Var 255 Latin1_swedish_ci No No

3 username Var 100 Latin1_swedish_ci No No

4 password Var 100 Latin1_swedish_ci No No

Tabel user digunakan sebagai data login ke dalam sistem

dengan menyesuaikan username dan password untuk mengakses

kedalam sistem.

2. Tabel Siswa

Tabel 3.2 Rancangan Tabel Siswa

No Name Type Length Collation A.I Null

1 id_siswa Int 11 Yes No

2 kode_siswa Var 50 Latin1_swedish_ci No No

3 nama_siswa Var 255 Latin1_swedish_ci No No

4 kelas Var 100 Latin1_swedish_ci No No

5 mtk Var 100 Latin1_swedish_ci No No

6 fisika Var 100 Latin1_swedish_ci No No

7 biologi Var 100 Latin1_swedish_ci No No

8 kimia Var 100 Latin1_swedish_ci No No

9 ekonomi Var 100 Latin1_swedish_ci No No

10 sosiologi Var 100 Latin1_swedish_ci No No

Tabel siswa terdiri dari data – data siswa yang terdiri id, kode,

nama, kelas dan dan pelajaran di bidang IPA dan IPS yang akan

dijadikan sebagai kriteria.

3. Tabel Alternatif

Tabel 3. 3 Rancangan Tabel Alternatif

No Name Type Length Collation A.I Null

1 id_alternatif Int 11 Yes No

2 kode_alternatif Var 50 Latin1_swedish_ci No No

3 nama_alternatif Var 255 Latin1_swedish_ci No No

4 hasil_alternatif Var Double No No

Pada tabel Alternatif akan menampilkan data siswa yang

terdiri dari id_alternatif yang berisi nomer urut, kode_alternatif

21

menggunakan A1, A2 dan seterusnya, dan hasil_alternatif adalah

hasil dari perangkingan.

4. Tabel Kriteria

Tabel 3. 4 Rancangan Tabel Kriteria

No Name Type Length Collation A.I Null

1 id_kriteria Int 11 Yes No

2 kode_kriteria Var 50 Latin1_swedish_ci No No

3 Nama_kriteria Var 255 Latin1_swedish_ci No No

4 Tipe_kriteria Var 20 Latin1_swedish_ci No No

5 Bobot_Kriteria Double No No

Dalam tabel Kriteria menampilkan data kriteria yang memuat

5 atribut yaitu id_kriteria, kode_kriteria yang menggunakan C1, C2

dan seterusnya, nama_kriteria, tipe_kriteria yang terdiri dari benefit

dan cost dan bobot_kriteria yang bisa diubah – ubah oleh pengguna.

5. Tabel Rangking

Tabel 3. 5 Rancangan Tabel Rangking

No Name Type Length Collation A.I Null

1 id_alternatif Int 11 No No

2 Id_kriteria Int 11 No No

3 Nilai_rangking Double No No

4 Nilai_normalisasi Double No No

5 Bobot_normalisasi Double No No

Pada tabel Rangking akan menampilkan hasil perangkingan

dari nilai_normalisasi dikalikan dengan bobot_normalisasi sesuai

metode perangkingan SAW.

f. User Interface

User Interface merupakan rancangan mekanisme komunikasi

antara pengguna dengan sistem. User interface dibuat agar user memiliki

bayangan terhadap penggunaan sistem yang akan digunakan. Pada

perancangan ini interface yang digunakan untuk admin dalam

mengoperasikn website Sistem Pendukung Keputusan.

22

SMAN 1 NGRAYUN PONOROGO

Username

Password

Login

Lihat Password

Gambar 3. 6 User Interface Login

User Interface login digunakan untuk mengakses ke dalam

sistem dengan memasukkan username dan password yang sesuai.

SPK SAW PENJURUSAN SMA

DASHBOARD

SPK METODE SAW

SISWA

NILAI DAN KRITERIA

HITUNG ALTERNATIF

DETAIL LAPORAN

NORMALISASI RANGKING

SELAMAT DI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMAN 1 NGRAYUN

ACUAN NILAI ACUAN NILAI

Keterangan Predikat Nilai

SANGAT BAIK (SB)

SANGAT BAIK (SB)

BAIK (B)

BAIK (B)

BAIK (B)

CUKUP (C)

CUKUP (C)

CUKUP (C)

KURANG (D)

KURANG (D)

A

A-

B+

B

B-

C+

C

C-

D+

D

4

3,66

3,33

3

2,66

2,33

2

1,66

1,33

1

Kode Kriteria Keterangan

C1

C2

C3

C4

C5

C6

MATEMATIKA

FISIKA

BIOLOGI

KIMIA

EKONOMI

SOSIOLOGI

Gambar 3. 7 User Interface Dasboard

23

Didalam dashboard berisi tentang informasi dari setiap kriteria

dan bobot dari setiap kriteria sesuai yang ditentukan atau yang

diperlukan oleh admin sendiri.

SPK SAW PENJURUSAN SMA

DASHBOARD

SPK METODE SAW

SISWA

NILAI DAN KRITERIA

HITUNG ALTERNATIF

DETAIL LAPORAN

NORMALISASI RANGKING

DATA SISWA TAMBAH SISWA

NIS Nama Lengkap Kelas

Nilai Raport

AksiMatematika Fisika Biologi Kimia Ekonomi Sosiologi

Edit Hapus

Edit Hapus

Edit Hapus

Edit Hapus

Edit Hapus

Edit Hapus

Gambar 3. 8 User Interface Siswa

Sebelum melakukan input nilai, admin perlu menambahkan data

siswa kelas X (sepuluh) yang akan melakukan penjurusan.

SPK SAW PENJURUSAN SMA

DASHBOARD

SPK METODE SAW

SISWA

NILAI DAN KRITERIA

HITUNG ALTERNATIF

DETAIL LAPORAN

NORMALISASI RANGKING

DATA NILAI KOMPETENSI TAMBAH NILAI

AksiNo Keterangan Predikat Jumlah Nilai

Edit Hapus

Edit Hapus

Edit Hapus

Edit Hapus

Edit Hapus

DATA KRITERIA DAN BOBOT TAMBAH KRITERIA

No Kode Nama Tipe Bobot Kriteria Aksi

Edit Hapus

Edit Hapus

Edit Hapus

1

2

3

4

5

1

2

3

Gambar 3. 9 User Interface Nilai dan Kriteria

24

Dalam menu Nilai dan Kriteria, admin diharuskan

menginputkan nilai – nilai yang dibutuhkan sebelum melakukan

perangkingan. Diantaranya nilai Matematika, Kimia, Biologi, Fisika,

Ekonomi dan Sosiologi.

SPK SAW PENJURUSAN SMA

DASHBOARD

SPK METODE SAW

SISWA

NILAI DAN KRITERIA

HITUNG ALTERNATIF

DETAIL LAPORAN

NORMALISASI RANGKING

DATA ALTERNATIF TAMBAH ALTERNATIF

AksiNo Kode Alternatif Siswa Hasil Nilai

Edit Hapus

Edit Hapus

Edit Hapus

Edit Hapus

Edit Hapus

1

2

3

4

5

Search :Show

10

Cek Hasil Jurusan

Cek Hasil Jurusan

Cek Hasil Jurusan

Cek Hasil Jurusan

Cek Hasil Jurusan

Gambar 3.10 User Interface Hitung Alternatif

Dalam menu Hitung Alternatif Pengguna akan menambahkan

siswa – siswa yang akan melakukan penjurusan.

SPK SAW PENJURUSAN SMA

DASHBOARD

SPK METODE SAW

SISWA

NILAI DAN KRITERIA

HITUNG ALTERNATIF

DETAIL LAPORAN

NORMALISASI RANGKING

PERHITUNGAN KRITERIA LIHAT SEMUA DATA

AksiNo Alternatif Kriteria Nilai

Edit Hapus

Edit Hapus

Edit Hapus

Edit Hapus

Edit Hapus

1

2

3

4

5

Search :Show

10

PERANGKINGAN TAMBAH DATA

Gambar 3. 11 User Interface Normalisasi Rangking

25

Dalam menu Perangkingan akan muncul nilai normalisasi

disetiap alternatif siswa dan hasil dari perangkingan tersebut. Setiap

siswa yang ditambahkan hasilnya akan berubah – ubah. Dalam menu

detail laporan hasil dari perangkingan tersebut dapat dicetak dalam

bentuk pdf maupun print.

SPK SAW PENJURUSAN SMA

DASHBOARD

SPK METODE SAW

SISWA

NILAI DAN KRITERIA

HITUNG ALTERNATIF

DETAIL LAPORAN

NORMALISASI RANGKING

LAPORAN PERHITUNGAN SAW LAPORAN PERANGKINGAN

Alternatif

Nilai AlternatifKriteria

Matematika(benefit)

CETAK LAPORAN (PRINT) CETAK LAPORAN (PDF)

Fisika(benefit)

Biologi(benefit)

Kimia(benefit)

Ekonomi(cost)

Sosiologi(cost)

Hasil

Gambar 3.12 User Interface Detail Laporan

3.4.3 Implementasi

Implementasi merupakan tahap menerjemahkan rancangan

kedalam program dalam bentuk kode – kode dengan menggunakan

bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Tahap ini merupakan

proses pembuatan sistem pengambilan keputusan dengan melakukan

sistem coding. Hasil dari implementasi ini bisa berbentuk web maupun

aplikasi. Dalam implementasi ini juga dijelaskan cara penggunaan web

atau aplikasi yang telah dibuat.

3.4.4 Pengujian Sistem

Pengujian sistem merupakan proses penampilan sistem dengan

maksud untuk mengetahui kesalahan pada sistem tersebut, sebelum

sistem diberikan kepada user. Penguji menggunakan black box yaitu

dengan memperhatikan hasil pengeluaran apakah berjalan sesuai yang

26

diharapkan, dimana pengujiin ini hanya dilakukan oleh responden yang

bukan merupakan pemakai yang sesungguhnya.

3.5 Penjurusan Menggunakan Algoritma SAW (Simple Addictive Weighting)

Metode SAW (Simple Addictive Weighting) diperlukan kriteria –

kriteria dan bobot untuk melakukan perhitungan untuk mendapatkan

alternatif terbaik. Kriteria yang telah ditentukan antara lain nilai rapor IPA

(Matematika, Fisika, Biologi, Kimia) dan nilai rapor IPS (Ekonomi dan

Sosiologi). Rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.6 Kriteria

Kriteria Keterangan

C1 Matematika

C2 Fisika

C3 Biologi

C4 Kimia

C5 Ekonomi

C6 Sosiologi

Berdasarkan kriteria dan rating kecocokan masing – masing alternatif

yang sudah ditentukan, selanjutnya dijabarkan bobot setiap kriteria sebagai

berikut :

Tabel 3.7 Bobot Kriteria

Kriteria Tipe Bobot

Matematika Benefit 15

Fisika Benefit 15

Biologi Benefit 20

Kimia Benefit 20

Ekonomi Cost 15

Sosiologi Cost 15

27

Data Nilai Siswa :

Tabel 3. 8 Data Nilai Siswa

NIS NAMA Matematika Fisika Biologi Kimia Ekonomi Sosiologi

201 Andi 3,33 3,33 3 3,66 3 3

202 Imam 2,66 3 3 3,33 2,66 3,66

203 Nur 3,66 2,66 2,66 3 3,66 3,66

Kemudian dibuat matriks keputusan X dari tabel diatas :

X = {3,332,663,66

3,33

32,66

33

2,66

3,663,33

3

32,663,66

3

3,663,66

}

Langkah selanjutnya adalah membuat matriks keputusan X yang

disesuaikan dengan nilai kriteria yang telah ditentukan. Langkah pertama

dalam normalisasi matriks X adalah dengan menggunakan rumus : 𝑟𝑖𝑗 =

𝑋𝑖𝑗

𝑀𝐴𝑋𝑖𝑗 . Dimana rij adalah nilai dari setiap alternatif, Xij adalah nilai dari

kriteria tersebut dan MAXij adalah nilai terbesar dari setiap kriteria.

Andi = rC1 = 3,33

3,33, 2,66, 3,66=

3,33

3,66= 0,9098

rC2 = 3,33

3,33, 3, 2,66=

3,33

3,33= 1

rC3 = 3

3, 3, 2,66=

3

3= 1

rC4 = 3,66

3,66, 3,33, 3=

3,66

3,66= 1

rC5 = 3

3, 2,66, 3,66=

3

3,66= 0,8196

rC6 = 3

3, 3,66, 3,66=

3

3,66= 0,8196

Imam = rC1 = 2,66

3,33, 2,66, 3,66=

2,66

3,66= 0,7267

28

rC2 = 3

3,33, 3, 2,66=

3

3,33= 0,9009

rC3 = 3

3, 3, 2,66=

3

3= 1

rC4 = 3,33

3,66, 3,33, 3=

3,33

3,66= 0,9098

rC5 = 2,66

3, 2,66, 3,66=

2,66

3,66= 0,7267

rC6 = 3,66

3, 3,66, 3,66=

3,66

3,66= 1

Nur = rC1 = 3,66

3,33, 2,66, 3,66=

3,66

3,66= 1

rC2 = 2,66

3,33, 3, 2,66=

2,66

3,33= 0,7987

rC3 = 2,66

3, 3, 2,66=

2,66

3= 0,8866

rC4 = 3

3,66, 3,33, 3=

3

3,66= 0,8198

rC5 = 3,66

3, 2,66, 3,66=

3,66

3,66= 1

rC6 = 3,66

3, 3,66, 3,66=

3,66

3,66= 1

Langkah kedua adalah normalisasi matriks R dari hasil normalisasi

matriks X diatas :

X = {0,90980.7267

1

10,90090,7987

11

0.8866

10,90980,8198

0,81960,7267

1

0,819611

}

Selanjutnya dibuat perkalian matriks dengan nilai kepentingan

(W*R) dan hasil perkalian tersebut dijumlahkan, kemudian dilakukan

perangkingan yang terbesar adalah alternatif terbaik, berikut

perhitungannya :

V1 = (0,9098 X 15) + (1 X 20) + (1 X 20) + (1 X 20) + (0,8196 X 10)

+ (0,8196 X 10) = 90,039

29

V2 = (0,7267 X 15) + (0,9009 X 20) + (1 X 20) + (0,9098 X 20) +

(0,7267 X 10) + (1 X 10) = 84,3815

V3 = (1 X 15) + (0,7987 X 20) + (0,8866 X 20) + (0,8198 X 20) + (1 X

10) + (1 X 10) = 85,102

Nilai terbesar adalah pada V1 yaitu 90,039 dengan demikian

siswa yang bisa masuk jurusan IPA adalah Andi sebagai alternatif

terbaik.