Upload
phungphuc
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
67
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan atau pedoman yang digunakan
dalam mengumpulkan dan menganalisa data agar dapat dilaksanakan secara
ekonomis serta sesuai dengan tujuan penelitian (Nasution, 2009, hal. 23). Adapun
desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 3. 1
Desain Penelitian
Berdasarkan gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa X1 variabel Kepemimpinan
Autentik dan X2 Partisipasi Guru dalam Pengambilan Keputusan merupakan
variabel bebas. Sedangkan Kinerja Sekolah sebagai variabel Y merupakan
variabel terikat. Dalam penelitian ini secara umum akan dicari determinasi antara
Kepmimpinan Autentik dan Partisipasi Guru dalam Pengambilan Keputusan
dengan Kinerja Sekolah baik secara terpisah maupun simultan. Lebih jelas, desain
penelitian ini diungkapkan melalui metode dan pendekatan penelitian.
68
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.1.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Menurut James H Mc.Millan dan Sally Schumacher (2012, hlm.52) penelitian
deksriptif merupakan penelitian yang menguraikan sesuatu yang terjadi atau
menguji hubungan antara sesuatu tanpa manipulasi langsung terhadap kondisi
yang dialami. Proses penelitian deskriptif berupa pengumpulan dan penyusunan
data, serta analisis dan penafsiran data. Penelitian deskriptif dapat bersifat
komparatif dengan membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu
Metode deksriptif dilakukan dengan langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi,
dan analisis/pengolahan data serta membuat kesimpulan dan laporan dengan
tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif
dalam suatu deskripsi situasi.
3.1.2 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
adalah pendekatan penelitian yang menggunakan pengolahan data melalui hasil
perhitungan statistika. Sugiyono (2014, hlm.14) menjelaskan bahwa penelitian
kuantitatif berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi
atau sampel tertentu dengan tujuan untuk menguji hipotesis. Pemilihan
pendekatan kuantitatif didasarkan karena penekanan dalam penelitian ini pada
fenomena-fenomena obyektif yang bertujuan untuk menguji hipotesis.
3.2 Partisipan
Lokasi dalam penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Sukabumi
Provinsi Jawa Barat dengan obyek penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri yang
berada di wilayah Kabupaten Sukabumi.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi Penelitian
69
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Sugiyono (2014, hlm.117) populasi adalah “wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Creswell (2012, hlm.142) menjelaskan “A population is a group
of individuals who have the same characteristic. Sedangkan menurut Arikunto
(2010, hlm. 173) populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian”.
Populasi dalam penelitian ini adalah Sekolah Dasar baik negeri maupun
swasta yang berada pada lingkup kabupaten Sukabumi. Adapun jumlah Sekolah
Dasar Negeri dan Swasta di Kabupaten Sukabumi yaitu:
Tabel 3. 1 Data Sekolah Kabupaten Sukabumi
No. KECAMATAN SD/MI
N S JML
1 Kec. Ciemas 35 10 45
2 Kec. Ciracap 30 7 37
3 Kec. Surade 46 11 57
4 Kec. Jampang Kulon 31 4 35
5 Kec. Kalibunder 25 3 28
6 Kec. Tegalbuleud 25 6 31
7 Kec. Cidolog 9 2 11
8 Kec. Sagaranten 27 10 37
9 Kec. Pabuaran 23 6 29
10 Kec. Lengkong 19 7 26
11 Kec. Pelabuhan Ratu 34 20 54
12 Kec. Warung Kiara 29 12 41
13 Kec. Jampang Tengah 43 6 49
14 Kec. Cikembar 39 5 44
15 Kec. Nyalindung 29 6 35
16 Kec. Gegerbitung 25 4 29
17 Kec. Sukaraja 25 11 36
18 Kec. Sukabumi 17 5 22
19 Kec. Kadudampit 16 14 30
20 Kec. Cisaat 38 17 55
21 Kec. Cibadak 42 15 57
22 Kec. Nagrak 36 7 43
23 Kec. Cicurug 33 23 56
24 Kec. Cidahu 22 9 31
25 Kec. Parakansalak 15 11 26
70
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. KECAMATAN SD/MI
N S JML
26 Kec. Parungkuda 23 8 31
27 Kec. Kalapa Nunggal 21 8 29
28 Kec. Cikidang 36 6 42
29 Kec. Cisolok 41 8 49
30 Kec. Kabandungan 23 3 26
31 Kec. Gunung Guruh 20 4 24
32 Kec. Cikakak 22 14 36
33 Kec. Bantar Gadung 28 3 31
34 Kec. Cicantayan 21 10 31
35 Kec. Simpenan 35 7 42
36 Kec. Kebon Pedes 13 4 17
37 Kec. Cidadap 12 5 17
38 Kec. Cibitung 19 5 24
39 Kec. Curugkembar 17 8 25
40 Kec. Purabaya 23 8 31
41 Kec. Cireunghas 13 6 19
42 Kec. Sukalarang 13 6 19
43 Kec. Caringin 19 12 31
44 Kec. Bojong Genteng 12 9 21
45 Kec. Waluran 17 6 23
46 Kec. Cimanggu 12 6 18
47 Kec. Ciambar 17 5 22
TOTAL
1.170
382
1.552
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi 2017
Dari jumlah Sekolah Dasar 1.552 di Kabupaten Sukabumi, berdasarkan data
terbaru dari BAN S/M 2016 serta data dari Dinas Pendidikan Kabupaten
Sukabumi Bidang Perencanaan terdapat 1.188 Sekolah Dasar Negeri dan Swasta
yang terdaftar. Adapun rincian data akreditasinya, yaitu:
Tabel 3. 2 Data Akreditasi Sekolah Dasar di Kabupaten Sukabumi
No Peringkat Jumlah
1. A 285
2. B 867
3. C 29
4. TT 7
71
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
TOTAL 1188 Keterangan: A (Sangat Baik), B (Baik), C (Cukup), dan TT (tidak terakreditasi)
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi 2017
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri di
Kabupaten Sukabumi, yang predikat akreditasi Sangat Baik. Berdasarkan tabel 3.2
Data Akreditasi Sekolah Dasar di Kabupaten Sukabumi, populasi sekolah yang
terakreditasi A (Sangat Baik) sebanyak 285 sekolah.
3.3.2 Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2014, hlm.118) menyatakan bahwa: “Sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Creswell (2012,
hlm.142) menjelaskan “A sample is a subgroup of the target population that the
researcher plans to study for generalizing about the target population”.
Sedangkan menurut Arikunto (2010, hlm.174) sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yanag diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah bagian dari populasi
yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.
Teknik sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik
proportionate stratified random sampling, teknik ini digunakan bila populasi
mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional
(Sugiyono, 2014, hlm.118). Alasan penggunaan teknik proportionate stratified
random sampling karena populasi berstrata, maka sampelnya juga berstrata,
stratanya ditentukan menurut akreditasi sekolah. Penentuan jumlah sampel dalam
penelitian ini menggunakan rumus TaroYamane (dalam Riduwan,2014, hlm.65)
dengan rumus berikut:
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
d2 = Presisi yang ditetapkan
Jadi perhitungan sampel dapat dilakukan sebagai berikut:
72
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
N = 285 dengan presisi 10%
dibulatkan menjadi 74 sekolah
Jadi jumlah sampel nya adalah 74 sekolah. Dari jumlah sampel tersebut,
kemudian dicari sample berstrata dengan menggunakan rumus alokasi
proportional (Sugiyono dalam Riduwan, 2014, hlm. 66), yaitu:
Keterangan:
ni = jumlah sampel
n = jumlah sampel keseluruhan
Ni = jumlah populasi menurut stratum
N = jumlah populasi seluruhnya
Sampel distratakan berdasarkan data sebaran sekolah yang tersebar di 47
kecamatan dari 7 wilayah yang ada di Sukabumi. Dengan menggunakan proporsi
jumlah sekolah dari 7 wilayah yang ada dengan mempertimbangan jumlah
sekolah yang terkareditasi A, maka sampel disajikan pada tabel 3.3, berikut:
Tabel 3. 3
Data Sampel Per Wilayah Sekolah Dasar di Kabupaten Sukabumi
WILAYAH KECAMATAN Jumlah Sekolah
Perhitungan Sample Sampel
1
Cireunghas 5
70
= 18,17544
18
Cisaat 12 Geger Bitung 5
Gunung Guruh 4
Kadudampit 3
Kebon Pedes 7
Sukabumi 11
Sukalarang 11
Sukaraja 12
2
Caringin 8
63
=
16,35789
16
Ciambar 4
Cibadak 13
Cicantayan 3
Cikembar 15
Cikidang 5
Nagrak 15
3 Bojong genteng 7
47
12 Cicurug 11
Cidahu 5
73
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
WILAYAH KECAMATAN Jumlah
Sekolah Perhitungan Sample Sampel
Kabandungan 6 = 12,20351 Kalapanunggal 1
Parakansalak 5
Parungkuda 12
4
Bantargadung 7
33
=
8,568421
9
Cikakak 2
Cisolok 6 Palabuhanratu 9
Simpenan 3
Warungkiara 6
5
Jampang Tengah 3
14 =
3,635088
4 Lengkong 4
Nyalindung 6
Purabaya 1
6
Cibitung 3
43
= 11,16491
11
Ciemas 8
Cimanggu 2
Ciracap 6
Jampang Kulon 7
Kalibunder 1
Surade 14
Waluran 2
7
Cidadap 0
15
=
3,894737
4
Cidolog 2
Curug Kembar 1
Pabuaran 6
Sagaranten 3
Tegalbuled 3
JUMLAH 285 285 74 74
Sampel dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru dari 74 Sekolah
Dasar Negeri di Kabupaten Sukabumi. Adapun pemilihan sampel ini adalah
secara random dari hasil penarikan populasi pada tabel 3.3. Dikarenakan di
Kabupaten Sukabumi terdapat pembagian wilayah, maka penentuan sampel
diambil berdasarkan keterwakilan dari wilayah secara random dengan
memperhatikan jumlah sampel yang akan diambil. Berikut adalah penentuan
sampel berdasarkan keterwakilan wilayah:
Tabel 3. 4 Data Sampel Sekolah Dasar di Kabupaten Sukabumi
Berdasarkan Keterwakilan Wilayah
Wilayah Kecamatan
Akreditasi
Populasi
Sekolah
Terakreditasi
A
Sampel
Per
Wilayah Per Kecamatan
1 Sukaraja 12
18 9
Cisaat 12 9
2 Cibadak 13
16 7
Cikembar 15 9
3 Parakansalak 5
12 4
Parungkuda 12 8
74
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4 Bantargadung 7
9 4
Pelabuhanratu 9 5
5 Lengkong 4 4 4
6 Surade 14 11 11
7 Pabuaran 6 4 4
JUMLAH 109 74 74
Adapun jumlah Kepala Sekolah dan Guru yang menjadi sampel dalam
penelitian ini, disajikan dalam tabel 3.5, sebagai berikut:
Tabel 3. 5 Data Sampel Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Sukabumi
Berdasarkan Jumlah Kepala Sekolah dan Guru
No NPSN Nama Sekolah Kecamatan
Data Akreditasi Populasi Sampel
Nilai Peringkat Kepala Sekolah
Guru Kepala Sekolah
Guru
WILAYAH 1
1 20202009 SDN 1 Pasirhalang Sukaraja 91 A 1 29 1 2
2 20202747 SDN Batukarut Sukaraja 90 A 1 15 1 2
3 20201969 SDN Ngaweng Sukaraja 90 A 1 8 1 2
4 20202435 SDN 1 Selaawi Sukaraja 89 A 1 18 1 2
5 20202580 SDN 02 Sukaraja Sukaraja 89 A 1 10 1 2
6 20202970 SDN 1 Sukaraja Sukaraja 88 A 1 13 1 2
7 20203037 SDN 3 Cidadap Sukaraja 87 A 1 8 1 2
8 20202432 SDN Selaawi II Sukaraja 87 A 1 15 1 2
9 24101020 SDN Babakan Limbangan Sukaraja 86 A 1 8 1 2
10 20202493 SDN Rambay Kulon Cisaat 96 A 1 9 1 2
11 20202703 SDN Cijambe Cisaat 90 A 1 10 1 2
12 20202565 SDN Sukasari 01 Cisaat 90 A 1 13 1 2
13 20202562 SDN Sukamanah 03 Cisaat 89 A 1 11 1 2
14 20202625 SDN Cibatu 01 Cisaat 88 A 1 9 1 2
15 20202563 SDN Sukamanah 4 Cisaat 88 A 1 11 1 2
16 20202966 SDN Cisaat Cisaat 88 A 1 22 1 2
17 20202765 SDN Babakan Pari Cisaat 87 A 1 20 1 2 18 20202952 SDN Cisaat Gadis Cisaat 87 A 1 16 1 2
WILAYAH 2
1 20253920
SDN Bertaraf
Internasional Cikembar 97 A 1 14 1 2
2 20203086 SDN 2 Cikembar Cikembar 94 A 1 14 1 2 3 20203085 SDN 1 Cikembar Cikembar 89 A 1 19 1 2
4 20202604 SDN Cibodas Cikembar 89 A 1 13 1 2
5 20202114
SDN Lapang
Cikembar Cikembar 89 A 1 7 1 2
6 20203216 SDN Cimanggu 1 Cikembar 88 A 1 11 1 2 7 24100315 SDN 1 Bojong Cikembar 88 A 1 10 1 2
8 20203223 SDN Cioray Cikembar 88 A 1 11 1 2
9 20202086 SDN Kebonwaru Cibadak 87 A 1 15 1 2
10 20202662 SDN 5 Cibadak Cibadak 93 A 1 16 1 2
11 20202154 SDN 01 Karangtengah Cibadak 91 A 1 22 1 2
12 20202654 SDN 09 Cibadak Cibadak 91 A 1 15 1 2
13 20201929 SDN 02 Cibadak Cibadak 90 A 1 10 1 2
14 20201930 SDN 5 Karangtengah Cibadak 87 A 1 10 1 2
15 20201931 SDN 12 Cibadak Cibadak 87 A 1 8 1 2
16 20202661 SDN 4 Karangtengah Cibadak 86 A 1 11 1 2
WILAYAH 3
1 20201938 SDN 1 Parakansalak Parakansalak 92 A 1 13 1 2
2 20201936 SDN Parakansalak 02 Parakansalak 88 A 1 10 1 2
3 20203082 SDN Cikupa Parakansalak 88 A 1 12 1 2
75
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No NPSN Nama Sekolah Kecamatan Data Akreditasi Populasi Sampel
Nilai Peringkat Kepala
Sekolah Guru
Kepala
Sekolah Guru
4 20254197 SDN Parakansalak 4 Parakansalak 86 A 1 8 1 2
5 20202047 SDN 2 Parungkuda Parungkuda 90 A 1 13 1 2
6 20202082 SDN 1 Kompa Parungkuda 89 A 1 16 1 2
7 20202075 SDN 1 Parungkuda Parungkuda 89 A 1 14 1 2
8 20202083 SDN 2 Kompa Parungkuda 88 A 1 12 1 2 9 20202318 SDN Warungceuri Parungkuda 88 A 1 9 1 2
10 20202516 SDN Sundawenang Parungkuda 88 A 1 7 1 2
11 20201991 SDN 1 Pakuhaji Parungkuda 87 A 1 9 1 2
12 20202022
SDN 1
Pondokkasolandeuh Parungkuda 87 A 1 13 1 2 WILAYAH 4
1 20202204 SDN Linggaresmi Bantargadung 91 A 1 7 1 2
2 20202782 SDN 1 Bantargadung Bantargadung 91 A 1 8 1 2
3 20202841 SDN Bojongkoneng Bantargadung 90 A 1 8 1 2
4 20202900 SDN Bojonggaling Bantargadung 90 A 1 7 1 2
5 20253594 SDN Palabuhanratu 2 Palabuhanratu 94 A 1 25 1 2
6 20254227 SDN Palabuhanratu 3 Palabuhanratu 91 A 1 28 1 2
7 20253595 SDN 1 Palabuhanratu Palabuhanratu 89 A 1 25 1 2
8 20202882 SDN Dewisartika Palabuhanratu 89 A 1 11 1 2
9 20203157 SDN 2 Jayanti Palabuhanratu 88 A 1 19 1 2
WILAYAH 5
1 20202530 SDN Tegalega Lengkong 87 A 1 13 1 2
2 20203113 SDN 1 Cilangkap Lengkong 86 A 1 9 1 2
3 20202867 SDN Cadas Ngampar Lengkong 86 A 1 6 1 2
4 20202214 SDN 2 Lengkong Lengkong 86 A 1 6 1 2 WILAYAH 6
1 20203024 SDN Jagamukti Surade 93 A 1 10 1 2
2 20202518 SDN 1 Surade Surade 90 A 1 12 1 2
3 20202573 SDN Sukaresmi Surade 89 A 1 8 1 2
4 20202928 SDN 2 Citanglar Surade 89 A 1 8 1 2
5 20202968 SDN 1 Cisaat Surade 88 A 1 8 1 2
6 20203076 SDN Cikondang Surade 88 A 1 9 1 2
7 20202014 SDN 1 Pasiripis Surade 88 A 1 7 1 2
8 20202005 SDN 2 Pasiripis Surade 88 A 1 8 1 2
9 20202056 SDN Pasirmalang Surade 88 A 1 10 1 2
10 20203175 SDN 2 Cipeundeuy Surade 87 A 1 7 1 2
11 20202748 SDN Bagasih Surade 86 A 1 9 1 2
WILAYAH 7
1 20202895 SDN Bojonghaur Pabuaran 90 A 1 13 1 2 2 20202993 SDN Harapan Pabuaran 89 A 1 8 1 2
3 20202102 SDN Legoksampora Pabuaran 89 A 1 6 1 2
4 20201960 SDN Pabuaran Pabuaran 88 A 1 11 1 2
JUMLAH 74 893 74 148
Berdasarkan tabel 3.5 dijelaskan bahwa kepala sekolah yang sampel dalam
penelitian ini adalah sebanyak 74 kepala sekolah dan 893 guru. Dikarenakan
jumlah guru yang terlalu banyak dan akan memperlambat dalam proses penarikan
hasil penelitian, maka guru yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah
sebanyak 2 orang guru dari setiap sekolah. Penarikan sampel guru sebanyak 2
orang per sekolah ini dengan mempertimbangkan masa kerja, yaitu 1 orang guru
dengan masa kerja ≥10 tahun dan 1 orang guru dengan masa kerja ≤ 5 tahun. Hal
ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa guru yang memiliki masa kerja ≥10
76
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tahun lebih memahami tentang konsep kepemimpinan kepala sekolah, sedangkan
pertimbangan mengambil sampel guru dengan masa kerja ≤ 5 tahun adalah untuk
melihat kesan murni dari guru terhadap kepala sekolahnya.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket
(kuesioner). Untuk pengembangan instrumen, maka penelitian ini menempuh
dengan beberapa cara yaitu:
1) Menetapkan variabel yang akan diteliti, yakni variabel terikat (Y) kinerja
sekolah, variabel bebas (X1) kepemimpinan autentik kepala sekolah, dan (X2)
partisipasi guru dalam pengambilan keputusan.
2) Menetapkan dimensi dan indikator dari setiap variabel penelitian
3) Menyusun kisi-kisi kuesioner
4) Memetakan setiap indikator ke dalam bentuk pertanyaan kuesioner
5) Menentukan bobot jawaban sesuai dengan skala yang digunakan. Skala yang
digunakan dalam kuisioner yaitu menggunakan skala Likert dengan bobot
jawaban sebagai berikut:
Tabel 3. 6 Bobot Jawaban Skala Likert
Alternatif Jawaban Bobot/skor
Selalu 5
Sering 4
Kadang-kadang 3
Jarang 2
Tidak pernah 1
6) Menyusun angket/kuesioner penelitian
Berikut ini kisi-kisi instrumen yang dijadikan variabel penelitian, yang
terdiri atas dua variabel bebas (X1 dan X2) dan satu variabel terikat (Y).
Tabel 3. 7 Kisi-kisi Instrumen Kinerja Sekolah
Variabel Dimensi Indikator No
Item
Kinerja sekolah
merupakan
1. Tenaga kependidikan 1. Tenaga kependidikan
jumlahnya memadai
1
77
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Dimensi Indikator No
Item
kapasitas layanan
sekolah dalam
memnuhi standar
kinerja yang
ditetapkan yaitu
komponen input,
proses, dan output.
2. Tingkat kesesuaian dalam
arti kemampuan yang
dimiliki oleh tenaga
kependidikan sesuai dengan
bidang kerja yang
ditugaskan
2
3. Komitmen/kesanggupan
kerja yang tinggi
3
4. Menjaga nama baik sekolah,
profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan
yang diberikan
4
5. Melaksanakan tugas
kependidikan yang menjadi
tanggung jawabnya
5
6. Meningkatkan kemampuan
profesionalnya yang
meliputi kemampuan
intelektual, integritas
kepribadian, dan interkasi
sosial baik di lingkungan
kerja maupun di masyarakat
6
2. Peserta Didik 7. Melakukan penerimaan
siswa baru
7,8
8. Menyiapkan belajar peserta
didik
9
9. Melakukan pembinaan dan
pengembangan
10
10. Memberikan kesempatan
kepada peserta didik
11
11. Mengidentifikasi kebutuhan
siswa baik kebutuhan
sekolah maupun diluar
sekolah
12, 13
12. Melakukan bimbinngan dan
konseling siswa
14
3. Sarana dan Prasarana 13. Pengadaan sarana dan
prasarana
15
14. Optimalisasi penggunaan 16
15. Perawatan sarana dan
prasaran
17
4. Pembiayaan 16. Sumber pendanaan 18, 19
17. Penggunaan dana 20, 21
18. Akuntabilitas penggunaan
dana
22, 23
5. Proses pembelajaran 19. Proses pembelajaran
disesuaikan dengan
kebutuhan siswa
24, 25
20. Menggunakan strategi dan
bahan ajar yang relevan
26, 27,
28
78
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Dimensi Indikator No
Item
21. Mengevaluasi hasil belajar
siswa
29
6. Penilaian 22. Kesiapan guru dalam proses
penilaian
30
23. Proses pelaksanaan
penilaian
31, 32,
33
24. Penggunaan hasil penilaian 34, 35
7. Manajemen dan
Kepemimpinan Kepala
Sekolah
25. Merumuskan tujuan, visi
dan misi sesuai dengan
karakteristik sekolah
36
26. Tujuan, visi dan misi
sekolah dirumuskan
bersama-sama guru, staff,
orang tua dan masyarakat
37
27. Perencanaan program
sekolah
38
28. Implementasi program
sekolah dalam mencapai
visi, misi dan tujuan sekolah
39
8. Prestasi Siswa 29. Prestasi akademik siswa 40, 41,
42
30. Prestasi non akademik
siswa
43, 44,
45
31. Kepribadian siswa 46
32. Hasil nilai US 47, 48
33. Melanjutkan ke jenjang
sekolah yang lebih tinggi
49
9. Prestasi Guru dan
Kepala Sekolah
10. Prestasi Sekolah
34. Mendorong kreativitas
siswa
50
35. Memberikan motivasi
terhadap dalam potensi dan
peningkatan belajar siswa
41
36. Prestasi akademik sekolah 52, 53,
54
37. Prestasi non akademik
sekolah
55, 56,
57
11. Partisipasi Masyarakat 38. Peran orang tua dalam
perencanaan program
sekolah
58
39. Peran orang tua dalam
implementasi program
sekolah
59
Tabel 3. 8 Kisi-kisi Instrumen Kepemimpinan Autentik Kepala Sekolah
Variabel Dimensi Indikator No
Item
79
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Dimensi Indikator No
Item
Pemimpin otentik
adalah pemimpin
yang melayani
dengan ikhlas serta
bekera keras untuk
bersama-sama
mewujudkan
tujuan organisasi
yang lebih maju
1. Kualitas layanan 1. Memiliki visi sebagai
pemimpin
60
2. Orientasi kepada
pelayanan
61
3. Kemapuan membangun
followership
62
4. Memberikan kesempatan
pada guru dan staff untuk
memunculkan ide-ide,
tantangan dan opini
63
5. Menciptakan visi dan misi
sekolah
64
6. Mewujudkan tujuan 65
7. Mampu memberdayakan
guru dan staf
66
2. Keseimbangan perilaku 8. Menunjukkan
kepercayaan dan konsisten
dalam tindakan
67
9. Bertindak sesuai aturan,
norma agama, dan sosial
yang berlaku
68
10. Mampu membuat
keputusan tersulit sesuai
etis
69
11. Mempunyai rasa simpati
dan empati
70
12. Memiliki kepekaan sosial 71
13. Mampu memotivasi orang
lain
72
14. Mampu menyelesaikan
permasalahan secara
damai
73
15. Tutur kata yang sopan 74
16. Keselarasan antara
perkataan dan perbuatan
75
3. Membangun hubungan
yang baik
17. Membentuk dan bekerja
dalam tim
76
18. Menjaga kepercayaan 77
19. Menyadari pentingnya
komunikasi
78
4. Menunjukkan disiplin diri 20. Disiplin dalam setiap
tindakan
79, 80
21. Memberikan umpan balik
yang tepat
81
22. Meningkatkan interaksi
dengan orang lain
82
23. Memberikan teladan yang
baik
83
24. Mendelegasikan dengan 84
80
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Dimensi Indikator No
Item
tepat
Tabel 3. 9 Kisi-kisi Instrumen Partisipasi Guru dalam Pengambilan Keputusan
Variabel Dimensi Indikator No
Item
Partisipasi guru
dalam
pengambilan
keputusan adalah
upaya
memberdayakan
guru dengan
mendelegasikan
wewenang dan
tanggung jawab
kepada guru,
tentang kegiatan
sekolah yang
bersifat akademik
maupun non
akademik untuk
mencapai tujuan
sekolah yang
telah ditetapkan
bersama
1. Akademik 1. Merumuskan visi, misi dan
tujuan sekolah
85
2. Merumuskan program
sekolah
86
3. Mengembangkan
pembelajaran
87
4. Membuat alat peraga dan
bahan ajar yang sesuai
88
5. Mengembangkan minat
siswa
89
6. Melakukan bimbingan
teknis pada peserta didik
90
2. Non akademik 1. Membimbing kegiatan
ekstrakurikuler
91
2. Melakukan kegiatan sosial 92
3. Membangun relasi dengan
orang tua
siswa/masyarakat
93
4. Membangun karakter
siswa
94
5. Membuat aturan disiplin
sekolah
95
3.5 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel merupakan gambaran atau pedoman yang
digunakan dalam memaknai variabel terhadap penelitian yang akan dilaksanakan.
Cresswell (2012, hal 151) mengungkapkan bahwa “operational definition is the
specification of how you will define and measure the variable in your study.”
Definisi variabel bertujuan untuk membatasi atau menspesifikasikan pengertian
terhadap variabel yang akan diteliti.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis variabel, yaitu variabel
bebas (independent variable) yaitu kepemimpinan autentik kepala sekolah (X1),
partisipasi guru dalam pengambilan keputusan (X2) dan variabel terikat
81
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(dependent variable) yaitu kinerja sekolah (Y). Adapun definisi operasional dari
ketiga variabel tersebut, yaitu:
1) Kinerja sekolah
Kinerja sekolah mencerminkan “efektivitas dan efisiensi proses
sekolah”(Maslowski, 2001). Efektivitas, dalam pengertian umum, mengacu pada
kategori pencapaian tujuan sekolah, sementara efisiensi menunjukkan Apakah
tujuan sekolah dicapai dengan cara yang tepat waktu dan mahal. Kinerja sekolah
merupakan kualitas layanan sekolah yang mampu menghasilkan output
pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat/pengguna
(Jaedun, 2008). Sedangkan menurut ( Bergeson, Shannon, dan Ed, 2007) kinerja
biasanya diukur dengan menggunakan nilai pada tes standar. Dalam beberapa
kasus, biasanya ada satu atau beberapa faktor yang dapat menunjang
meningkatkan kinerja ataupun yang menghambatnya.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, maka dapat disimpulkan definisi
operasional dari kinerja dalam kaitan dengan institusi sekolah, merupakan hasil
kerja yang dapat dicapai oleh seluruh warga sekolah di lembaga dengan
wewenang dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan kelembagaan (sekolah).
2) Kepemimpinan Autentik
Menurut Avolio, Luthans, dan Walumbwa (Bruce J. AvolioT, William L.
Gardner, 2005: 321) mendefinisikan authentic leadership sebagai berikut:
“those who are deeply aware of how they think and behave and are perceived by others as being aware of their own and others’ values/moral perspectives, knowledge, and strengths; aware of the context in which they
operate; and who are confident, hopeful, optimistic, resilient, and of high moral character”
Selanjutnya Luthans dan Avolio (Walumbwa, 2008:34) mendefiniskan
authentic leadership sebagai berikut:
“as a process that draws from both positive psychological capacities and a
highly developed organizational context, which results in both greater self-awareness and self-regulated positive behaviors on the part of leaders and
associates, fostering positive self-development”.
82
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lebih lanjut Avolio et al. (2004) menjelaskan bahwa authentic leadership
atau kepemimpinan autentik dapat dilihat dari perpaduan antara kepemimpinan
transformasional dan kepemimpinan etika. Wirawan (2013:248) menyimpulkan
bahwa kepemimpinan autentik adalah mereka yang secara mendalam menyadari
bagaimana mereka berpikir dan berperilaku dan dipersepsikan oleh orang lain
sebagai sadar akan perspektif nilai-nilai/moral, pengetahuan, dan kekuatan-
kekuatan; menyadari dari konteks dimana mereka beroperasi; dan yang percaya
diri, penuh harapan, optimistik, ulet dan karakteristik moral tinggi.
Jadi definisi operasional dari kepemimpinan otentik adalah kepala sekolah
yang mampu mengenal betul dirinya, memahami keyakinan dan nilai nilai yang
dianutnya, serta bertindak berdasarkan nilai dan keyakinan tersebut secara terbuka
dan jujur. Guru-guru akan memandang mereka sebagai orang yang etis. Oleh
karena itu, kualitas utama yang dihasilkan oleh kepala sekolah yang autentik
adalah kepercayaan.
3) Partisipasi guru dalam pengambilan keputusan
Partisipasi guru dalam pengambilan keputusan berarti memberdayakan guru
dengan mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada mereka, sehingga
memperkuat persepsi mereka tentang kemampuan pribadi dan membina
keyakinan mereka bahwa mereka dapat menciptakan hasil yang mereka benar-
benar inginkan (Sarafidou & Chatziioannidis, 2013). Agar proses pengambilan
keputusan untuk di sekolah berhasil, guru harus berpartisipasi penuh dan semua
orang harus terlibat dalam pengambilan keputusan (Mualuko, Mukasa, & Judy,
2009).
Partisipasi guru dalam pengambilan keputusan merupakan kegiatan yang
sangat strategis dalam peningkatan kinerja guru yang berindikasi pada
peningkatan kinerja sekolah. Sebagaimana diungkapkan oleh Cheng (2010) bahwa
banyak peneliti berpendapat bahwa partisipasi guru dalam pengambilan keputusan
sekolah memiliki banyak keuntungan bagi guru dan sekolah, seperti peningkatan
83
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dedikasi, pekerjaan kepuasan, peningkatan motivasi dan tanggung jawab yang
lebih besar.
Dari beberapa pendapat ahli, maka dapat disimpulkan bahwa definisi
operasional partisipasi guru dalam pengambilan keputusan adalah upaya
memberdayakan guru dengan mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab
kepada mereka, sehingga memperkuat persepsi mereka tentang kemampuan
pribadi dan membina keyakinan mereka bahwa mereka dapat menciptakan hasil
yang mereka benar-benar inginkan. Partisipasi guru dalam pengambilan keputusan
melingkupi kegiatan pengambilan keputusan terhadap program sekolah,
perencanaan sekolah yang meliputi kurikulum, anggraran sekolah dan
kedisiplinan.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan. Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui Angket (kuesioner). Menurut
Sugiyono (2014, hlm.162), menjelaskan bahwa angket (kuesioner) adalah
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Dalam penelitian ini
angket yang digunakan adalah angket tertutup. Menurut Riduwan (2014, hlm.27),
angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikia rupa
sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan karakteristik dirinya
dengan cara memberikan tanda (x) atau tanda checklist (√). Metode angket dipilih
karena subyek merupakan orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri, apa
yang dinyatakan subyek adalah benar dan dapat dipercaya.
3.7 Pengujian Instrumen
3.7.1 Uji coba angket
Uji coba angket pengumpul data ini dilakukan sebelum angket yang
sesungguhnya disebar kepada responden. Untuk mendapatkan hasil penelitian
yang tingkat akurasinya meyakinkan, dibutuhkan alat pengumpul data (angket)
84
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang baik. Baik tidaknya kualitas suatu alat pengumpul data ditentukan oleh dua
kriteria utama, yaitu validitas dan reliabilitas. Sugiyono (2009: 348) berpendapat
bahwa: “Valid” berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang hendak diukur, sedangkan instrumen yang reliabel berarti instrumen yang
bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama.
3.7.2 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan agar mendapatkan alat ukur yang valid sehingga
dapat mengukur apa yang hendak diukur. Arikunto (2010, hlm. 211) menyatakan
bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 173) instrumen yang
valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu
valid, valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Menurut Riduwan (2014, hlm. 109) untuk menguji validitas
instrumen terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian dari alat ukur secara
keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir pertanyaan dengan skor
total, dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment adalah:
(Riduwan dan Sunarto, 2015 hlm.80)
Dimana:
r xy = Koefisien korelasi
Σ X = Jumlah skor item
ΣY = Jumlah skor total (seluruh item)
n = Jumlah responden
Kemudian harga r hitung yang diperoleh dari perhitungan di atas dibandingkan
dengan nilai r tabel dengan syarat jika r hitung > r tabel berarti valid sebaliknya
jika r hitung < r tabel berarti tidak valid.
85
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil uji coba instrument yang dilakukan kepada 30 (tiga
puluh) responden, diperoleh sejumlah data yang selanjutnya dilakukan pengolah
data korelasional pada aplikasi SPSS Statisctic 20. Analisis yang dilakukan pada
aplikasi ini, yaitu Analysis Pearson Correlations. Adapun hasil perhitungan pada
aplikasi ini terhadap variabel Y (Kinerja Sekolah) sebanyak 62 item pertanyaan
terdapat pada Tabel 3.10, variabel X1 (Kepemimpinan Autentik) sebanyak 25
item pertanyaan terdapat pada Tabel 3.11, dan Tabel 3.12 untuk variabel X2
(Partisipasi Guru dalam Pengambilan Keputusan) sebanyak 11 item pertanyaan.
1) Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kinerja Sekolah)
Tabel 3. 10 Validitas Variabel Y (Kinerja Sekolah)
No Item Nilai r Hitung Nilai r Tabel Keterangan 1 0.560 0.361 Valid
2 0.070 0.361 Tidak Valid
3 0.706 0.361 Valid
4 0.583 0.361 Valid
5 0.543 0.361 Valid
6 0.526 0.361 Valid
7 0.619 0.361 Valid
8 0.713 0.361 Valid
9 0.583 0.361 Valid
10 0.619 0.361 Valid
11 0.636 0.361 Valid
12 0.434 0.361 Valid
13 0.526 0.361 Valid
14 0.434 0.361 Valid
15 0.353 0.361 Tidak Valid
16 0.419 0.361 Valid
17 0.632 0.361 Valid
18 0.472 0.361 Valid
19 0.556 0.361 Valid
20 0.543 0.361 Valid
21 0.552 0.361 Valid
22 0.548 0.361 Valid
23 0.556 0.361 Valid
24 0.641 0.361 Valid
25 0.660 0.361 Valid
26 0.556 0.361 Valid
27 0.540 0.361 Valid
86
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Item Nilai r Hitung Nilai r Tabel Keterangan 28 0.679 0.361 Valid
29 0.468 0.361 Valid
30 0.582 0.361 Valid
31 0.640 0.361 Valid
32 0.543 0.361 Valid
33 0.660 0.361 Valid
34 0.543 0.361 Valid
35 0.660 0.361 Valid
36 0.733 0.361 Valid
37 0.625 0.361 Valid
38 0.474 0.361 Valid
39 0.778 0.361 Valid
40 0.648 0.361 Valid
41 0.584 0.361 Valid
42 0.660 0.361 Valid
43 0.711 0.361 Valid
44 0.569 0.361 Valid
45 0.467 0.361 Valid
46 0.584 0.361 Valid
47 0.576 0.361 Valid
48 0.778 0.361 Valid
49 0.523 0.361 Valid
50 0.492 0.361 Valid
51 0.522 0.361 Valid
52 0.576 0.361 Valid
53 -0.208 0.361 Tidak Valid
54 0.708 0.361 Valid
55 0.708 0.361 Valid
56 0.642 0.361 Valid
57 0.534 0.361 Valid
58 0.711 0.361 Valid
59 0.708 0.361 Valid
60 0.503 0.361 Valid
61 0.708 0.361 Valid
62 0.336 0.361 Tidak Valid
Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kinerja Sekolah) yaitu hasil Korelasi
Pearson (rhitung) dikonsultasikan dengan rtabel yang diperoleh dari tabel kritik
Product Moment (r) untuk jumlah responden sebanyak 30 orang (n= 30) dan taraf
signifikansi sebesar 5% (P= 5%), yaitu 0,36. Hasil konsultasi tersebut
87
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebagaimana tertera pada tabel 3.10 menunjukkan bahwa terdapat 4 item
pertanyaan dari total 62 item pertanyaan dinyatakan tidak valid. Dengan demikian
dengan mempertimbangkan beberapa hal keempat item tersebut ada yang diganti
dan dihapus karena dianggap tidak perlu ditanyakan kembali. Adapun item
pertanyaan yang dihapus yaitu item nomor 2, 15 dan 62. Sedangkan item
pernyataan nomor 53 direvisi agar lebih mudah dipahami oleh responden.
2) Hasil Uji Validitas Variabel X1 (Kepemimpinan Autentik).
Tabel 3. 11
Validitas Variabel X1 (Kepemimpinan Autentik)
No Item Nilai r Hitung Nilai r Tabel Keterangan 1 0.421 0.361 Valid
2 0.543 0.361 Valid
3 0.591 0.361 Valid
4 0.563 0.361 Valid
5 0.451 0.361 Valid
6 0.482 0.361 Valid
7 0.546 0.361 Valid
8 0.417 0.361 Valid
9 0.559 0.361 Valid
10 0.647 0.361 Valid
11 0.458 0.361 Valid
12 0.724 0.361 Valid
13 0.452 0.361 Valid
14 0.584 0.361 Valid
15 0.529 0.361 Valid
16 0.446 0.361 Valid
17 0.738 0.361 Valid
18 0.543 0.361 Valid
19 0.541 0.361 Valid
20 0.522 0.361 Valid
21 0.486 0.361 Valid
22 0.419 0.361 Valid
23 0.428 0.361 Valid
24 0.485 0.361 Valid
25 0.488 0.361 Valid
Sebagaimana uji validitas yang dilakukan pada variabel Y, pada Variabel
X1 pun dilakukan prosedur yang sama dengan variabel sebelumnya. Berdasarkan
88
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hasil uji validitas dan prosedur yang dilakukan serta tertera pada tabel 3.11, maka
dapat disimpulkan bahwa dari 25 item pernyataan yang diujikan semuanya
memiliki validitas konstruksi yang baik. jadi, kesimpulannya instrument yang
telah disusun memiliki validitas yang baik sehingga dapat digunakan untuk angket
dalam pengolahan data.
3) Hasil Uji Validitas Variabel X2 (Partisipasi Guru dalam Pengambilan
Keputusan)
Tabel 3. 12 Validitas Variabel X2 (Partisipasi Guru dalam Pengambilan Keputusan)
No Item Nilai r Hitung Nilai r Tabel Keterangan 1 0.429 0.361 Valid
2 0.448 0.361 Valid
3 0.438 0.361 Valid
4 0.587 0.361 Valid
5 0.717 0.361 Valid
6 0.676 0.361 Valid
7 0.628 0.361 Valid
8 0.751 0.361 Valid
9 0.649 0.361 Valid
10 0.493 0.361 Valid
11 0.546 0.361 Valid
Demikian pula hanya dengan tingkat validitas intrumen item pada variabel
X2 dilakukan prosedur yang sama dengan variabel sebelumnya. Berdasarkan hasil
validitas yang tertera pada tabel 3.12 dari 11 item pernyataan yang diujikan untuk
variabel X2 semuanya memiliki validitas konstruksi yang baik. Oleh karena itu,
semua item pernyataan ini dapat digunakan untuk angket dalam pengolahan data.
3.7.3 Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto, reliabilitas (2010, hlm. 221) menunjuk pada satu
pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Menurut
Sugiyono (2014, hlm. 173) instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan
89
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
data yang sama. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Alpha
Conbrach dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
r11 = reliabilitas yang dicari
n = Jumlah item pertanyaan yang di uji
∑σ t2 = jumlah varians skor tiap-tiap item
σ t2 = varians total
Adapun keputusannya adalah dengan membandingkan r11 dengan nilai r
tabel, jika nilai r11 > r tabel berarti reliabel sebaliknya jika nilai r11 < r tabel berarti
tidak reliabel.
Berdasarkan hasil uji coba instrument yang dilakukan pada 30 (tiga puluh)
responden, diperoleh sejumlah data yang selanjutnya dilakukan pengolahan
korelasi antar item dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS Statistic 20 dan
program Microsoft Excel 2010. Adapun program analisis yang digunakan yaitu
analysis reliability model Alpha. Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh
besarnya nilai Cronbach's Alpha yang disajikan dalam tabel 3.13 berikut:
Tabel 3. 13 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel Cronbach's
Alpha
N of
Items r tabel Keterangan
Y (Kinerja Sekolah Dasar)
0.965 62 0.361 Reliabel
X1 (Kepemimpinan
Autentik) 0.889 25 0.361 Reliabel
X2 (Partisipasi Guru dalam Pengambilan Keputusan)
0.537 11 0.361 Reliabel
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas intrumen, menunujukkan nilai
koefesien Cronbach's Alpha untuk ketiga variabel penelitian ini adalah lebih dari r
tabel = 0,361. Variabel Y (Kinerja Sekolah Dasar) memiliki r alpha= 0,965,
variabel X1 (Kepemimpinan Autentik) r alpha = 0,889 dan variabel X2
90
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Partisipasi Guru dalam Pengambilan Keputusan) memiliki r alpha = 0,537.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa ketiga variabel tersebut
memiliki reliabilitas yang tinggi sehingga instrument dari ketiga variabel tersebut
dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan hasil penelitian.
3.8 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, analisis data yang dilakukan adalah melalui statistik
deskriptif. Statistik deskriptif merupakan pengolahan data secara statsitika untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk menarik
kesimpulan, sehingga dapat berlaku untuk umum atau dapat digeneralisasikan
(Sugiyono, 2012 hal.206). Adapun data yang dianalisis adalah data berbentuk
kuantitiatif yang berasal dari hasil pengisisan kuesioner oleh responden terkait
masalah yang diteliti. Pegsisian kuesioner dilakukan secara langsung oleh
responden dengan memberi jawaban yang telah disediakan.
Jawaban yang digunakan dalam kuesioner ini adalah dengan menggunakan
skala likert. Menurut Riduwan (2008, hal.38) skala likert merupakan pengukuran
yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. Pada skala likert ini
variabel yang digunakan adalah berukuran nominal. Variabel yang berukuran
ordinal akan ditransformasikan kedalam skala interval untuk diolah dengan
statistik. Adapun metode yang digunakan untuk mentransformasikan data ordinal
menjadi interval yaitu menggunakan Method of Succecive Interval (MSI).
Adapun langkah-langkah analisis data yang dilakukan, yaitu:
3.8.1 Analisis Data Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk melihat kecenderungan distribusi
frekuensi variabel dan menentukan tingkat ketercapaian responden pada masing-
masing variabel. Gambaran umum setiap variabel digambarkan oleh skor rata-rata
yang diperoleh dengan menggunakan teknik Weighted Means Scored (WMS),
dengan rumus:
X
91
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
X = skor rata-rata yang dicari
X = jumlah skor gabungan (hasil kali frekuensi dengan bobot nilai untuk
setiap alternatif jawaban).
N = jumlah responden
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan kriteria dan penafsiran seperti
yang tertera pada tabel berikut ini:
Tabel 3. 14
Kriteria Skor Rata-Rata Variabel
Rentang Nilai Pilihan Jawaban Kriteria
4,21 – 5,00 Selalu Sangat Tinggi
3,41 – 4,20 Sering Tinggi
2,61 – 3,40 Kadang-kadang Cukup
1,81 – 2,60 Jarang Rendah
1,00 - 1,80 Tidak Pernah Sangat Rendah
Sumber: Sugiyono (2010)
3.8.2 Transformasi Data melalui Method of Succecive Interval (MSI)
Menurut Syarifudin Hidayat (2011, hal. 55) Method of Succecive Interval
(MSI) merupakan metode penskalaan untuk menaikkan skala ordinal ke skala
pengukuran interval. Proses pentransformasian data ordinal menjadi data interval
dalam penelitian ini menggunakan bantuan program aplikasi Microsoft Office
Excel 2007 (Analize).
3.8.3 Analisis Instrumen
Sebelum analisis data, perlu dilakukan langkah uji normalitas, homogenitas
dan linieritas, apakah data-data yang ada sudah memenuhi persyaratan pengujian.
Oleh karena itu sebelum pengujian hipotesis perlu dilakukan pengujian
persyaratan, yakni uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linearitas.
92
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui dan menentukan
analisis dan jenis pengolahan data yang akan digunakan. Jika data
berdistribusi normal, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan
statistik parametrik, sedangkan jika data tidak berdistribusi normal,
pengolahan data menggunakan statistik non parametrik. Pengujian
normalitas data pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan variansi
kelompok-kelompok sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji
homogenitas dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS 20.
Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan melihat angka
probabilitas. Jika probabilitas Sig > 0,05, maka data homogen.
Sedangkan jika probabilitas Sig < 0,05, maka data tidak homogen.
3) Uji Linieritas
Salah satu prasyarat untuk analisis korelasi dan regresi dalam pengujian
hipotesis adalah bahwa hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
linear. Untuk menguji linearitas dilakukan dengan analisis regresi sederhana,
dapat dilihat dari nilai signifikansi dari deviation of linierity untuk X1 terhadap Y
serta X2 terhadap Y. Apabila nilai signifikansi < 0,05 dapat disimpulkan bahwa
hubungannya bersifat linier.
3.8.4 Uji Hipotesis
1) Analisis Korelasi Sederhana
Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan antara
variabel X dan Y. Ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan
dalam penelitian ini adalah koefisien korelasi (r) dengan menggunakan rumus
korelasi Pearson Product Moment sebagai berikut:
93
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dimana:
r hitung = Koefisien korelasi
Σ X = Jumlah skor item
ΣY = Jumlah skor total (seluruh item)
n = Jumlah responden
Dalam pengolahannya, peneliti menggunakan bantuan SPSS 20 for
Windows. Perhitungan rxy merupakan hasil koefisien korelasi dari variabel X dan
variabel Y. Berikutnya, rhitung dibandingkan dengan rtabel dengan taraf kesalahan
sebesar 5%. Apabila rhitung > rtabel maka Ha diterima, tetapi apabila rhitung < rtabel
maka Ho diterima.
Korelasi dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1
≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 berarti korelasinya negatif sempurna, r = 0 berarti
tidak ada korelasi, dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Arti harga r
dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut:
Tabel 3. 15 Tolok Ukur Koefisien Korelasi
Nilai Koefisien Kriteria
0,800 – 1,000 Sangat kuat
0,600 – 0,799 Kuat
0,400 – 0,599 Cukup kuat
0,200 – 0,399 Rendah
0,000 – 0,199 Sangat rendah
Sumber: Riduwan, 2014, hlm. 136
2) Analisis Signifikansi
Analisis Signifikansi dilakukan untuk mengetahui dari hasil koefisien
variabel X dan variabel Y. Tidak hanya itu, uji signifikansi dilakukan untuk
mengetahui apakah hubungan tersebut signifikan atau berlaku untuk semua
populasi. Dalam menguji signifikasi korelasi digunakan rumus (Riduwan, 2014:
140):
94
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
thitung = Nilai thitung
R = Koefisien korelasi hasil rhitung
N = Jumlah responden
Kemudian dibandingkan antara thitung dengan ttabel. Apabila thitung > ttabel,
maka Ha diterima. Artinya nilai korelasi Pearson Product Moment (PPM) ini
siginifikan. Namun, apabila thitung < ttabel, maka Ho diterima. Artinya, nilai korelasi
Pearson Product Moment (PPM) ini tidak signifikan. Tingkat kesalahan dalam uji
signifikansi ini adalah 5% dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2. Dalam
menghitung uji signifikansi, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 20 for
Windows.
3) Analisis Koefesien Determinasi
Perhitungan koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya
kontribusi atau sumbangan variabel X terhadap variabel Y. Dalam mencari nilai
koefisien determinasi, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 20 for
Windows. Namun, pada dasarnya uji koefisien korelasi menggunakan rumus
(Riduwan, 2014: 140):
Keterangan:
KD = Nilai koefisien determinasi
R = Nilai koefisien korelasi
4) Analisis Regresi sederhana
Analisis regresi digunakan apabila terdapat hubungan sebab akibat antara
variabel x terhadap variabel Y. Menurut Riduwan (2014: 147) regresi adalah:
Regresi atau peramalan adalah suatu proses memperikaran secara sistematis
tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan
informasi masa lalu atau sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat
diperkecil.
95
Hesti Daryadi, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK DAN PARTISIPASI GURU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam menghitung regresi sederhana, peneliti menggunakan bantuan
program SPSS 20 for Windows. Namun, pada dasarnya dalam menghitung regresi
sederhana, berikut ini rumus yang digunakan (Riduwan, 2014: 148):
Keterangan:
Ŷ = (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan
X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan
a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0
b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai
peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y
Untuk mengetahui nilai a dan b, maka digunakan rumus sebagai
berikut: