Upload
dyana-pastria-utami
View
224
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
word
Citation preview
BAB III
PENETAPAN ALTERNATIF CARA PEMECAHAN MASALAH
Setelah menentukan penyebab masalah yang paling dominan, untuk
mengurangi atau bahkan menghilangkan akar penyebab masalah yang paling
dominan tersebut, maka ditentukan beberapa alternatif pemecahan masalah.
Penetapan alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan metode MCUA
(Multiple Criteria Utility Assesment), yaitu dengan memberikan skor 1–3 pada
bobot berdasarkan hasil diskusi, argumentasi, dan justifikasi kelompok. Parameter
diletakkan pada baris, sedangkan alternatif diletakkan pada kolom. Selanjutnya
kepada setiap masalah kemudian diberikan nilai dari kolom kiri ke kanan sehingga
hasil yang didapatkan merupakan perkalian antara bobot kriteria dengan skor dari
setiap alternatif masalah dan dijumlahkan tiap baris menurut setiap kriteria
berdasarkan masing-masing alternatif masalah tersebut.
Kriteria dalam penetapan alternatif masalah yang terbaik adalah:
1. Dapat memecahkan masalah dengan sempurna
Diberi nilai 1–3, di mana nilai 3 merupakan masalah yang paling mungkin
diselesaikan dengan sempurna, dan nilai 1 adalah masalah yang paling sulit
diselesaikan.
2. Mudah dilaksanakan
Diberi nilai 1–3, di mana nilai 3 merupakan masalah yang paling mudah
dilaksanakan dengan sempurna, dan nilai 1 adalah masalah yang paling sulit
dilaksanakan.
3. Murah biayanya
Diberi nilai 1–3, di mana nilai 3 merupakan masalah yang paling murah
biaya pelaksanaannya, dan nilai 1 adalah masalah yang paling mahal
pelaksanaannya.
4. Waktu penerapan sampai masalah terpecahkan tidak lama
Diberi nilai 1–3, di mana nilai 3 merupakan masalah yang paling dapat
diselesaikan dengan cepat, dan nilai 1 merupakan masalah yang
memerlukan waktu paling lama dalam penyelesaiannya.
67
3.1 Cakupan Peserta KB Aktif dengan Suntik di Wilayah Kecamatan Koja
pada Januari – Mei 2015 adalah Sebesar 59.53% Berada di Atas Target
yaitu 29.17%.
Dari sembilan akar penyebab masalah yang paling dominan ditetapkan
alternatif pemecahan masalah sebagai berikut:
1. Kurangnya ketersediaan tenaga kesehatan pada program KB.
Alternatif pemecahan masalah : Menambah tenaga kesehatan yang
terampil dalam program KB.
2. Penggunaan dana dalam program KB tidak sesuai dengan perkiraan
pembiayaan kegiatan program KB.
Alternatif pemecahan masalah : Menyusun rencana pengalokasian
anggaran puskesmas yang sesuai dengan target dan sasaran
3. Minat masyarakat yang tinggi terhadap pemilihan alat kontrasepsi
tertentu.
Alternatif pemecahan masalah : Memberikan konseling dengan
menjabarkan macam-macam alat kontrasepsi yang tersedia dengan jelas.
4. Kurangnya sosialisasi tentang cara penggunaan kontrasepsi jangka
panjang
Alternatif pemecahan masalah : Memberikan penyuluhan tentang cara
penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang dengan lebih jelas untuk
menghapus anggapan yang salah terhadap alat kontrasepsi tersebut.
68
Tabel 3.1 Alternatif Pemecahan Masalah Cakupan Peserta KB Aktif dengan
Suntik di Wilayah Kecamatan Koja pada Januari – Mei 2015
N
oParameter
Bobo
t
AL –
1
AL –
2AL - 3 AL - 4
N B
N
N B
N
N B
N
N
B
N
1 Mudah dilaksanakan 4 1 4 2 8 3 12 2 8
2 Murah biayanya 3 1 3 3 9 3 9 2 6
3 Waktu penerapannya sampai
masalah terpecahkan tidak
terlalu lama
2 1 2 2 4 2 4 3 6
4 Dapat menyelesaikan dengan
sempurna 1 2 2 1 1 2 2 3 3
Jumlah 112
2
37 23
Keterangan:
AL-1 Menambah tenaga kesehatan yang terampil dalam program KB.
AL-2 Menyusun rencana pengalokasian anggaran puskesmas yang sesuai dengan
target dan sasaran.
AL-3 Memberikan konseling dengan menjabarkan macam-macam alat
kontrasepsi yang tersedia dengan jelas.
AL-4 Memberikan penyuluhan tentang cara penggunaan alat kontrasepsi jangka
panjang dengan lebih jelas untuk menghapus anggapan yang salah terhadap alat
kontrasepsi tersebut.
Dari hasil penetapan alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan
metode MCUA, berdasarkan peringkat didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Memberikan konseling dengan menjabarkan macam-macam alat
kontrasepsi yang tersedia dengan jelas.
2. Memberikan penyuluhan tentang cara penggunaan alat kontrasepsi
jangka panjang dengan lebih jelas untuk menghapus anggapan yang
salah terhadap alat kontrasepsi tersebut.
69
3. Menyusun rencana pengalokasian anggaran puskesmas yang sesuai
dengan target dan sasaran.
4. Menambah tenaga kesehatan yang terampil dalam program KB.
70