Upload
lekiet
View
299
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
BAB III KALENDER MASEHI DAN HIJRIYAH
A. Waktu dalam Kehidupan Manusia
Allah swt menetapkan perjalanan waktu dikaitkan dengan peredaran
matahari dan perjalanan bulan pada orbitnya, sebagaimana QS. Yunus, ayat 5 :
مس ضياء وا ي جعل امشذ ال ىو الذ ذل ا نني وامحساب ما خلق اللذ ره منازل متعلموا عدد امس ملمر هورا وكدذ
ل اليت ملوم يعلمون .بمحق يفص
“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan ditetapkannya manazilah-manazilah tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesanNya) kepada orang-orang yang mengetahui” (Q.S. Yunus, 5).
Rata-rata perjalanan matahari dalam satu tahun memerlukan waktu 365,25 hari. Sistem perjalanan matahari (solar system) ini digunakan sebagai dasar penetapan kalender Masehi. Sedangkan perjalanan bulan dalam satu tahun memerlukan waktu 354,37 hari. Sistem perjalanan bulan (lunar system) ini digunakan dasar penetapan kalender Hijriyah. Kedua kalender yang berlaku secara universal ini terdapat selisih 11 hari dalam satu tahun.
Selisih perhitungan tahun ini sudah diisyaratkan oleh Allah swt jauh sebelum kedua kalender ini ditetapkan oleh manusia. Isyarat tersebut dapat ditemukan dalam ayat 25, surat al-Kahfi, Allah swt berfirman :
نني وازدادوا تسعا ومبثوا ف كيفيم ثالث مائة س
”Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi)”. (QS. Al-Kahfi : 25)
Menerut Quraisy Sihab, ayat tersebut mengisyaratkan adanya perbedaan perhitungan kalender Syamsiah dan Qomariyah, yakni selama 300 tahun akan terjadi perbedaan 9 tahun. Penambahan 9 tahun yang disebutkan oleh ayat tersebut dapat dianalisa dari hasil perkalian 300 tahun x 11 hari = 3.300 hari, jumlah ini sama dengan 9 tahun lamanya. 1
B. Tahun Masehi
Tahun Masehi berasal dari kalender Romawi Kuno yang semula
menggunakan sistem lunar, kemudian dirubah menggunakan sistem solar. Di
1 Quraisy Sihab. Mu’jizat Al-Qur’an, Bandung: Mizan. 1998, hlm. 126
26
kota Antium sekitar tahun 700 SM. Satu tahun Romawi Kuno berumur 355 hari terdiri dari 12 bulan, sebagai berikut : 2
1. Martius (31 hari) 7. September (29 hari) 2. Aprilis (29 hari) 8. October (31 hari) 3. Maius (31 hari) 9. November (29 hari) 4. Iunius (29 hari) 10. Desember (29 hari) 5. Quintius (31 hari) 11. Januarius (29 hari) 6. Sextilis (29 hari) 12. Februarius (28 hari)
Semula tahun Romawi Kuno terdiri dari 10 bulan dengan ada
kekosongan (tidak diperhitungkan) waktu pada musim dingin. Bulan pertama adalah Martius, sedangkan Iuanius adalah bulan keempat yang diambil dari nama Iunonius seorang batari (dewa perempuan). Numa Popilius (716-673 SM) seorang raja kedua dari kerajaan romawi menambahkan bulan Januarius dan Februarius. Tanggal 1 Januari secara resmi diakui sebagai permulaan tahun baru yaitu terjadi pada tahun 153 Sebelum Masehi.
Penetapan kalender Romawi Kuno tergantung para penguasa atau pendeta. Setiap bulan mereka mengadakan pengamatan awal bulan dan hasilnya diumumkan. Hari kesembilan disebut Nonae atau Nones yang dijadikan hari pesta, pertengahan bulan Martius, Maius, Quintilis, dan October serta tanggal 13 bulan lainnya disebut Idus atau Ides. Hari pertama tiap bulan, hari pengumuman bulan baru, hari kesembilan dan hari pertengahan dikenal dengan nama Kalendae, dan dari inilah diambil istilah kalender.
Berdasarkan pengamatan, perhitungan tahun Romawi Kuno selama ini mengalami penyimpangan yang sangat jauh dari kedudukan musim. Oleh karena itu, pada tahun 46 SM. Yulius Caesar (kaisar Romawi) malakukan ketetapan, sebagai berikut : 1. Menyisipkan 67 hari di antara bulan November dan Desember sehingga
tahun ini (tahun 46 SM) berusia 445 hari. 2. Merubah sistem lunar menjadi sistem Solar, dan menetapkan umur tahun
rata-rata 365,25 hari dan awal tahun baru dimulai tanggal 1 Januarius. 3. Menetapkan siklus 4 tahun, yang di dalamnya terdapat 3 tahun pendek
(basithah) umur 365 hari, yaitu tahun ke-1, 2, dan 3 (bulan Februari berumur 28 hari), serta 1 tahun pajang (kabisat) yaitu tahun ke-4 yang berumur 366 hari, dalam tahun ini Februari berumur 29 hari.
4. Menetapkan bulan Januarius, Martius, Maius, Quintilis, September, dan November berumur 31 hari, serta bulan Aprilius, Iunius, Sextilis, October dan Desember berumur 30 hari.
5. Ketentuan tersebut mulai berlaku tahun 45 SM. Setahun kemudian (tahun 44 SM), untuk mengenang nama “Yulius
Caesar”, orang mengganti nama bulan Quintilis menjadi bulan July dan pada tahun 7 SM. Kaisar Antonius yang bergelar Augustus mengganti bulan Sixtilis menjadi bulan Agustus. Yulius Caesar menetapkan umur rata-rata setiap tahun 365,25 hari, sedangkan peredaran bumi mengelilingi matahari sebenarnya menempuh waktu 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik, jadi perjalanan sebenarnya
2 Sriyatin Shidiq dalam makalah "Tahun Miladiyah dan Hijriyah", disajikan pada
Pertemuan Ilmiah Ahli Hisab Jawa Timur, PTA Jawa Timur, Surabaya: PTA jawa Timur, 5 Pebruari 1996. hlm. 3.
27
365,242199074 hari. Jadi ada kelebihan 0,0078009259 hari, sehingga dalam waktu 128 tahun akan terjadi perbedaan 1 hari atau dalam waktu 400 tahun akan terjadi selisih 3 hari. 3
Berdasarkan saran Aloysius lilius seorang ahli astronomi dan fisika dan Cristopher Clavius seorang ahli matematika, Kaisar Romawi Paus Gregorius XIII pada tanggal 4 Oktober 1582 M. melakukan penyempurnaan tahun Yulius dengan mengumumkan adanya kekeliruan perhitungan yang sudah mencapai kelebihan 10 hari dari perhitungan tahun astronomi. Diumumkan pula bahwa hari setelah hari Santa Prancis yang jatuh hari Kamis 4 Oktober 1582 M. bukannya hari Jum`at tanggal 5 Oktober 1582 M. melainkan Jum`at tanggal 15 Oktober 1582 M. 4
Disamping itu ditetapkan, bahwa tahun kabisat yang terjadi 4 tahun sekali tidak berlaku lagi tahun yang tidak habis dibagi 400, seperti tahun 1700, 1800, dan 1900, tetapi tetap dianggap tahun pendek (basithah), jadi dalam waktu 400 tahun ada 3 tahun ratusan yang basithah. Dengan demikian anggaran baru Gregorius telah memajukan tanggal sistem Yulius Caesar sebanyak 13 hari, yaitu tanggal 5 oktober 1582 M menjadi tanggal 15 oktober 1582 M (maju 10 hari) dan tahun 1700, 1800, dan 1900 dijadikan tahun pendek (ditambah 3 hari). Ketentuan lain yang ditetapkan oleh Paus Gregorius XIII adalah menetapkan nama-nama bulan dan umurnya seperti sekarang ini yaitu:
1. Januari (31 hari) 7. Juli (31 hari) 2. Februari (28/29 hari) 8. Agustus (31 hari) 3. Maret (31 hari) 9. September (30 hari) 4. April (30 hari) 10. Oktober (31 hari) 5. Mei (31 hari) 11. Nopember (30 hari) 6. Juni (30 hari) 12. Desember (31 hari)
C. Membuat Kalender Masehi
Sebelum membuat kalender Masehi, perlu diketahui tentang ketentuan umum yang berlaku pada kalender ini, yakni sebagai berikut : a. 1 tahun (Basithah) Masehi = 365 hari, dan Pebruari = 28 hari, atau 1 tahun
(Kabisat) Masehi = 366 hari, dan Pebruari = 29 hari b. Tahun Kabisat adalah bilangan tahun yang habis di bagi 4 (misalnya 1996,
2000, 2004), kecuali bilangan abad yang habis dibagi 4 dan tidak habis dibagi 400 (misalnya 1700, 1800, 1900).
c. 1 siklus tahun Masehi = 4 tahun (1461 hari) d. Koreksi Anggaran Gregorius 13 hari, sejak tahun 1900 sampai 2099. 5
3 Ibid hlm 4.
4 Abd. Salam,. Ilmu Falak (Hisab Salat, Arah Kiblat dan Kalender Hijriyah), Sidoarjo :
Aqaba. 2001, hlm. 71. 5 Loc. Cit. Muhyiddin, hlm. 107
28
Membuat Kalender Masehi dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mencari hari dan pasaran untuk awal tahun kalender yang dibuat, misalnya
tanggal 1 Januari 2006 M. 2. Membuat tabel hari dan pasaran untuk masing-masing awal bulan dalam
tahun yang dicari. 3. Menyusun Kalender Masehi secara utuh dengan format yang dikehedaki.
1. Mencari Hari dan Pasaran Awal tahun
Cara mencari hari dan pasaran 1 Januari suatu tahun, sbb :
a. Menentukan awal tahun yang dicari b. Mencari tahun utuh (tam) dengan cara tahun ybs dikurangi 1 (satu). c. Hitung berapa siklus selama tahun utuh; tahun utuh dibagi 4 d. Hitung berapa tahun kelebihan dari jumlah siklus ybs. e. Hitung berapa hari selama siklus yang ada; jumlah siklus x 1461 hari f. Hitung berapa hari selama tahun kelebihan; jumlah tahun kelebihan
dikalikan ( x ) 365 hari g. Jumlahkan hari-hari tersebut, dan tambahkan 1 hari (1 Januari) h. Kurangi dengan koreksi Gregorius, yakni 13 hari i. Jumlah hari dibagi 7, selebihnya dihitung mulai hari Sabtu :
1 = Sabtu 3 = Senin 5 = Rabu 7 = Jum’at 2 = Ahad 4 = Selasa 6 = Kamis 0 = Jum’at
J. Jumlah hari dibagi 5, selebihnya dihitung mulai pasaran Kliwon : 1 = Kliwon 3 = Pahing 5 = Wage 2 = Legi 4 = Pon 0 = Wage
Contoh cara mencari hari dan pasaran tanggal 1 Januari 2006 M. Tahun utuh = 2006 – 1 = 2005 2005 : 4 = 501 siklus, lebih 1 tahun 1 Januari 2006 = 501 siklus + 1 tahun + 1 hari 501 siklus = 501 x 1461 hari = 731.961 hari 1 tahun =1 x 365 hari = 365 hari 1 hari = 1 hari + Jumlah = 732.327 hari Koreksi Gregorius 13 hari = 13 hari - 732.314 hari 732.314 : 7 = 104616, lebih 2 hari = Ahad 732.314 : 5 = 146462, lebih 4 hari = Pon Jadi tanggal 1 Januari 2006 M. bertepatan dengan hari Ahad Pon
2. Membuat Tabel Hari dan Pasaran Awal Bulan
Setelah hari dan pasaran pada tanggal 1 Januari suatu tahun sudah diketahui, misalnya 1 Januari 2006, yakni bertepatan hari Ahad Pon, maka untuk menentukan hari dan pasaran tanggal 1 bulan-bulan berikutnya dapat digunakan “Jadwal Hari dan Pasaran Tahun Masehi” di bawah ini, tetapi
29
harus diketahui tahun yang dikehendaki itu kabisat (panjang) ataukah tahun basithah (pendek). 6
Kaidah-kaidah penentuan hari dan pasaran ditulis dengan memakai angka jumali. Adapun yang dimaksud dengan angka jumali adalah bilangan angka yang menggunakan huruf-huruf Arab, sebagai berikut :
ػابجد هوز حطك لمن * سعفص قرش تثخذ ضظ Huruf-huruf abjadiyah di atas menunjukkan bilangan angka sebagai
berikut :
Tabel 4 Daftar Angka Jumali
1 2 3 4 5 6 7 8 9
ط ح ز و هـ د ج ب ا
ص ف ع س ن م ل ك ي 0
ظ ض ذ خ ث ت ش ر ق 00
طػ حػ زغ وغ هػ دغ جػ بػ غ 000
Adapun kaidah untuk awal masing-masing bulan dalam Tahun
Masehi dirumuskan dalam syair, sebagai berikut : 7
1. Tahun Basithah :
با جون هب وم ازافرل * ارت د هم دب برجنا ا ا ف وه ده دسم د نوفما اكتو * زب اؼوس جج سفتم ود جول
2. Tahun Kabisat :
جب جون وج اب وم لافر * ها بر دب مارتا ا ف جنا دسم زا ها نوفم اكتو به * سفتم زه وس دداج اؼ جول
Berdasarkan rumus Angka Jumali tersebut di atas, kaidah untuk
tahun basithah dan kabisath yang terdapat pada titian syair tersebut di atas, dapat diperoleh susunan jadwal hari dan pasaran sebagai berikut :
6 Ibid, hlm.109
7 Muhammad Ma’shum bin Ali, Badi’atul Mitsal, Surabaya : Maktabah Said bin Nashir
Nabhan, tt. hlm. 10
30
Tabel 5 Jadwal Hari dan Pasaran Tahun Masehi
No Bulan Basithah Kabisat
Hr Ps Hr Ps
1 Januari 1 1 1 1
2 Pebruari 4 2 4 2
3 Maret 4 5 5 1
4 April 7 1 1 2
5 Mei 2 1 3 2
6 Juni 5 2 6 3
7 Juli 7 2 1 3
8 Agustus 3 3 4 4
9 September 6 4 7 5
10 Oktober 1 4 2 5
11 Nopember 4 5 5 1
12 Desember 6 5 7 1
Hari dan Pasaran apa saja pada tanggal 1 Januari tahun
berapapun nilainya adalah 1 (satu), sedangkan hari dan pasaran awal bulan-bulan berikutnya diurutkan hari dan pasaran yang ke berapa dari tanggal 1 Januari, sesuai dengan angka pada Jadwal (Hr dan Ps) di atas, misalnya untuk kalender 2006, sebagai berikut :
Tabel 6 Kalender Tahun 2006 M. (Untuk Tahun Basithah)
No Tanggal Hari Pasaran
1 1 Januari 1 Ahad 1 Pon
2 1 Pebruari 4 Rabu 2 Wage
3 1 Maret 4 Rabu 5 Pahing
4 1 April 7 Sabtu 1 Pon
5 1 Mei 2 Senin 1 Pon
6 1 Juni 5 Kamis 2 Wage
7 1 Juli 7 Sabtu 2 Wage
8 1 Agustus 3 Selasa 3 Kliwon
9 1 September 6 Jum'at 4 Legi
10 1 Oktober 1 Ahad 4 Legi
11 1 Nopember 4 Rabu 5 Pahing
12 1 Desember 6 Jum'at 5 Pahing
3. Membuat dan Menyusun Kalender
Selanjutnya, dengan menggunakan tabel kalender Masehi di atas,
kemudian membuat kalender Masehi secara utuh mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember, dengan format kalender yang dikehendaki, misalnya Kalender 2006 :
31
KALENDER MASEHI TAHUN 2006 M.
JANUARI 6002 / 2006م M. رياجنو
SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT
1
Pon 2
Wage 3
Kliwon 4
Legi 5
Pahing 6
Pon
7 Wage
8 Kliwon
9 Legi
10 Pahing
11 Pon
12 Wage
13 Kliwon
14 Legi
15 Pahing
16 Pon
17 Wage
18 Kliwon
19 Legi
20 Pahing
21 Pon
22 Wage
23 Kliwon
24 Legi
25 Pahing
26 Pon
27 Wage
28 Kliwon
29 Legi
30 Pahing
31 Pon
Demikian seterusnya untuk bulan-bulan berikutnya sesuai dengan
tabel hari dan pasaran awal bulan tahun 2006. Sebagai bahan kelengkapan agar pembuatan dan penyusunan
Kalender Masehi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, perlu dibuat daftar umur dan jumlah hari untuk bulan-bulan tahun Masehi sbb :
Tabel 7
Daftar Umur dan Jumlah Hari Bulan-Bulan Dalam Tahun Masehi
NO BULAN MASEHI
Th. Basithah Th. Kabisat
Umur Jml Umur Jml
1 Januari 31 31 31 31
2 Pebruari 28 59 29 60
3 Maret 31 90 31 91
4 April 30 120 30 121
5 Mei 31 151 31 152
6 Juni 30 181 30 182
7 Juli 31 212 31 213
8 Agustus 31 243 31 244
9 September 30 273 30 274
10 Oktober 31 304 31 305
11 Nopember 30 334 30 335
32
12 Desember 31 365 31 366
D. Tahun Hijriyah
Tahun Hijriyah ditetapkan pada tahun 17 Hijriyah, yakni zaman Khalifah Umar bin Khathab (634-644 M.) berlansung 2,5 tahun. Kholifah Umar bin Khathab ra memanggil beberapa sahabat guna membahas persoalan dokumen tanpa tahun, dan menetapkan anggaran penentuan tarikh.8 Para sahabat sepakat menggunakan peristiwa hijrah Rasulullah SAW dari kota Makkah ke kota Madinah, yang terjadi pada tahun 622 M. Sebagai awal tahun Islam. Hijrah Rasulullah saw terjadi pada 2 Rabi’ul Awal / 14 September 622 M.
Berdasarkan perhitungan astronomi (hisab) tinggi hilal (irtifa` a-hilal) pada hari Rabu tanggal 14 Juli 622 M. mencapai 5º 57’, maka para ahli hisab menetapkan tanggal 1 Muharram permulaan tahun ini jatuh hari Kamis tanggal 15 Juli 622 M. Sedangkan sebagian ahli rukyat menyatakan hilal setinggi itu belum imkanur-rukyah, karena itu mereka berpendapat tanggal 1 Muharam permulaan tahun Hijriah jatuh hari Jum`at tanggal 16 Juli 622 M.
Kalender Hijriyah mengikuti sistem peredaran bulan (lunar kalender) dengan berpijak pada periode bulan sinodis (ijtima’i), yaitu waktu antara dua ijtima’ yang lamanya 29 hari 12 jam 44 menit 2,5 detik atau 29,531 hari. Selanjutnya umur bulan-bulan Qamariyah secara urfiyah dilakukan pembulatan 30 hari dan 29 hari. Hal ini sesuai dengan hadis, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari sahabat Abdullah bin Umar ra bahwa Rasulullah saw bersabda :
يذة ال نكت ة أم نذ أمذير ىكذا وىكذا يعن ا سب امشذ ة ثالثني ب وال ن ة تسعة وعشين ومرذ مرذ
"Sesungguhnya umat ini adalah umat yang yang ummiyah, yang tidak pandai menulis dan menghitung, bulan itu seperti ini, seperti ini, yakni umur bulan itu kadang-kadang 29 hari dan kadang-kadang 30 hari" (HR. Bukhari).
Nama-nama bulan Qomariyah serta umurnya secara urfiyah dalam
kalender Hijriah sebagai berikut :
1. Muharram (30 hari) 7. Rajab (30 hari) 2. Shafar (29 hari) 8. Sya’ban (29 hari) 3. Rabi’ul Awwal (30 hari) 9. Ramadhan (30 hari) 4. Rabi’ul Akhir (29 hari) 10. Syawal (29 hari) 5. Jumadil Awwal (30 hari) 11. Dzul-Qa’dah (30 hari) 6. Jumadil Akhir (29 hari) 12. Dzul-Hijjah (29 hari)
Perhitungan kalender Hijriyah urfiyah tersebut di atas, menunjukkan 1 tahun Hijriyah berumur 354 hari. Padahal 1 tahun hakiki adalah 12 x 29.531 hari sama dengan 354 hari 8 jam 48.5 detik atau 354,37 hari. Hal ini berarti masih terdapat sisa waktu 8 jam 48.5 menit atau 0,37 hari (11/30 hari) yang belum diperhitungkan. Oleh karena itu, perlu diadakan penyisipan / penambahan 11 hari dalam 30 tahun, yaitu dalam siklus 30 tahun Hijriyah terdapat 19 tahun biasa /basithah yang berumur 354 hari dan terdapat 11 tahun panjang / kabisat yang berumur 355 hari. Penambahan 1 hari pada tahun kabisat diberikan pada
8 Loc. Cit. Ichtiyanto, hlm. 42.
33
bulan Dzulhijjah sehingga umurnya 30 hari. Satu siklus terdiri dari (19 x 354) + (11 x 355) hari = 10.631 hari. Guna mendapatkan kesebelas tahun kabisat dalam tiga puluh tahunan, dibuatlah titian syair sebagai berikut : 9
فو ديهو * عن لك خل حبو فصاهوكف اخلليل ك
"Kekasih yang sejati itu menjaga dan memelihara agamanya, bukan yang senantiasa menjaga (selalu memenuhi) kesenangannya"
Syair tersebut terdiri dari 30 huruf, huruf yang bertitik adalah tahun
kabisath (tahun panjang) sedangkan huruf yang tidak bertitik adalah tahun basithah (pendek). Kesebelas tahun kabisat itu adalah tahun ke 2, 5, 7, 10, 13, 15, 18, 21, 24, 26, dan 29 dalam 30 tahun Hijriyah. Mencari tahun kabisat dapat dilakukan dengan cara ; tahun yang dicari dibagi 30, kemudian sisanya diperhitungkan apakah termasuk tahun kabisat atau tidak. Contoh apakah Tahun 1421 H kabisat ? 1421 / 30 = 47 daur (siklus) sisa 11 tahun. Berdasarkan daftar tahun kabisat, tahun ke-11 tidak termasuk tahun kabisat, maka tahun 1421 H. tidak termasuk tahun kabisat dalam tahun Hijriyah, Dzulhijjah 1421 H tetap berumur 29 hari.
E. Membuat Kalender Hijriyah
Sebelum membuat kalender Hijriyah, perlu diketahui tentang ketentuan umum yang berlaku pada kalender ini, yakni sebagai berikut : a. 1 tahun Basithah Hijriyah = 354 hari, Dzulhijjah = 29 hari, sedangkan
1 tahun Kabisat Hijriyah = 355 hari, Dzulhijjah = 30 hari b. Tahun-tahun Kabisat jatuh pada urutan tahun ke 2, 5, 7, 10, 13, 15, 18, 21,
24, 26 dan 29 c. 1 siklus / daur Tahun Hijriyah = 30 tahun = 10631 hari
Membuat Kalender Hijriyah dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mencari hari dan pasaran untuk awal tahun kalender yang dibuat. 2. Membuat tabel hari dan pasaran untuk masing-masing awal bulan dalam
tahun yang dicari. 3. Menyusun Kalender Hijriyah secara utuh dengan format yang dikehedaki.
1. Mencari Hari dan Pasaran Awal tahun
Menghitung hari dan pasaran tanggal 1 Muharram suatu tahun
hijriyah dapat menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menentukan tahun yang akan dihitung b. Mencari tahun utuh (tam), dengan cara tahun ybs dikurangi satu. c. Hitung berapa siklus selama tahun utuh, dan berapa tahun kelebihan
dari jumlah siklus tsb. d. Hitung berapa hari selama siklus; jumlah siklus dikalikan 10631 hari. e. Hitung berapa hari selama tahun kelebihan f. Jumlahkan hari-hari tsb dan tambahkan 1 hari (tanggal 1 Muharram)
9 Ibid hlm. 43
34
g. Jumlah hari dibagi 7, sisanya dihitung mulai Jum’at, yakni : 1 = Jum’at 3 = Ahad 5 = Selasa 7 = Kamis 2 = Sabtu 4 = Senin 6 = Rabu 0 = Kamis J. Jumlah hari dibagi 5, sisanya dihitung mulai pasaran Legi, atau : 1 = Legi 3 = Pon 5 = Kliwon 2 = Pahing 4 = Wage 0 = Kliwon
Contoh cara mencari hari dan pasaran tanggal 1 Muharram 1427 H.
Tahun utuh = 1427 – 1 = 1426 tahun 1426 : 30 = 47 siklus, lebih 16 tahun 1 Muharam 1427 = 47 siklus + 16 tahun + 1 hari 47 siklus = 47 x 10631 hari = 499.657 hari 16 tahun = 16 x 354 hari + 6 hari (6 kabisat) = 5.670 hari 1 hari = 1 hari + Jumlah = 505.328 hari
505.328 : 7 = 72189, lebih 5 hari = Selasa 505.328 : 5 = 101065, lebih 3 hari = Pon
Jadi tanggal 1 Muharram 1427 H. bertepatan hari Selasa Pon
2. Membuat Tabel Hari dan Pasaran Awal Bulan Setelah hari dan pasaran untuk tanggal 1 Muharram suatu tahun
hijriyah diketahui, misalnya 1 Muharram 1427 H. bertepatan hari Selasa Pon, untuk menentukan hari dan pasaran tanggal 1 bulan-bulan hijriyah berikutnya dengan kaidah sebagaimana ungkapan syair, berikut ini : 10
آخر وه ده ربع أول * لصفر ئج ا ا محرمك لرجب هج الشعبان جج * ماد بد للثانى ـزد أول الج
با قعدة دا حجة فنالوا * وب لرمضان ا ب شوال Berdasarkan syair kaidah kalender hijriyah tersebut, dapat disusun
jadwal hari dan pasarannya sebagai berikut :
Tabel 8 Jadwal Hari dan Pasaran dalam Tahun Hijriyah
No Bulan Hari Pasaran
1 Muharram 1 1
10
Loc. Cit. M. Maksum bin Ali, hlm. 8
35
2 Shafar 3 1
3 Rabi'ul Awwal 4 5
4 Rabi'ul Akhir 6 5
5 Jumadal Ula 7 4
6 Jumadal Akhirah 2 4
7 Rajab 3 3
8 Sya'ban 5 3
9 Ramadhan 6 2
10 Syawal 1 2
11 Dzulqa'dah 2 1
12 Dzulhijjah 4 1
Hari dan Pasaran apa saja pada tanggal 1 Muharam tahun berapapun nilainya adalah 1 (satu), sedangkan hari dan pasaran awal bulan-bulan berikutnya diurutkan hari dan pasaran yang ke berapa dari tanggal 1 Muharam, sesuai dengan angka pada Jadwal (Hr dan Ps) di atas, misalnya untuk kalender Tahun 1427 H., sebagai berikut :
Tabel 9
Kalender Tahun 1427 H.
No Tanggal Hari Pasaran
01 1 Muharram 1 Selasa 1 Pon
02 1 Shafar 3 Kamis 1 Pon
03 1 Rabi'ul Awwal 4 Jum'at 5 Pahing
04 1 Rabi'ul Akhir 6 Ahad 5 Pahing
05 1 Jumadal Ula 7 Senin 4 Legi
06 1 Jumadal Akhirah 2 Rabu 4 Legi
07 1 Rajab 3 Kamis 3 Kliwon
08 1 Sya'ban 5 Sabtu 3 Kliwon
09 1 Ramadhan 6 Ahad 2 Wage
10 1 Syawal 1 Selasa 2 Wage
11 1 Dzulqa'dah 2 Rabu 1 Pon
12 1 Dzulhijjah 4 Jum'at 1 Pon
4. Membuat dan Menyusun Kalender
Berdasarkan tabel hari dan pasaran awal bulan di atas, Kalender Hijriyah Tahun 1427 disusun secara utuh, mulai tanggal 1 Muharram sampai dengan tanggal 29 Dzulhijjah, dengan format kalender yang dikehendaki, misalnya membuat Kalender tahun 1427 H:
36
KALENDER HIJRIYAH 1427 H.
MUHARRAM 7261 / 1427هـ H محرم AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1
Pon 2
Wage 3
Kliwon 4
Legi 5
Pahing
6 Pon
7 Wage
8 Kliwon
9 Legi
10 Pahing
11 Pon
12 Wage
13 Kliwon
14 Legi
15 Pahing
16 Pon
17 Wage
18 Kliwon
19 Legi
20 Pahing
21 Pon
22 Wage
23 Kliwon
24 Legi
25 Pahing
26 Pon
27 Wage
28 Kliwon
29 Legi
30 Pahing
Agar pembuatan dan penyusunan kalender hijriyah dapat dilakukan
dengan cepat dan mudah, maka perlu dibuat daftar umur dan jumlah hari secara urfiyah untuk bulan-bulan pada tahun hijriyah, sebagai berikut :
Tabel 10 Daftar Umur dan Jumlah Hari Bulan-Bulan
Dalam Tahun Hijriyah
No Bulan Hijriyah Umur Jumlah Hari
1 Muharram 30 30
2 Shafar 29 59
3 Rabi'ul Awwal 30 89
4 Rabi'ul Akhir 29 118
5 Jumadal Ula 30 148
6 Jumadal Akhirah 29 177
7 Rajab 30 207
8 Sya'ban 29 236
9 Ramadhan 30 266
10 Syawal 29 295
11 Dzulqa'dah 30 325
12 Dzulhijjah 29 354/355
F. Perbandingan Tarikh
37
Perbandingan Tarikh atau konversi kalender dikenal juga dengan istilah Tahwilus Sanah adalah cara untuk mengetahui persamaan tanggal dari suatu penanggalan dengan penanggalan lainnya, misalnya antara Masehi dan Hijriyah, atau sebaliknya.
1. Konversi Tahun Masehi ke Tahun Hijriyah
Cara melakukan konversi tahun Masehi ke dalam tahun Hijriyah dapat dilakukan sebagai berikut : a. Tanggal, bulan, tahun Masehi dijadikan bilangan hari dengan prosedur :
1) Hitung bulan dan tahun utuh (tam) dengan cara masing-masing dikurangi satu (-1).
2) Tahun utuh dibagi 4, kemudian hasilnya dikalikan ( x ) 1461, jika terdapat sisa hasil pembagian, sisa tersebut dikalikan ( x ) 365 hari.
3) Bilangan bulan dan tanggal dijadikan bilangan hari sesuai dengan umur bulan Masehi.
b. Jumlah hari keseluruhan dikurangi (-) selisih tahun Masehi dengan tahun Hijriyanh yaitu 227.016 hari dan anggaran Gregrorius XIII yaitu 13 hari.
c. Hasil pengurangan (poin b) dirubah menjadi tanggal, bulan dan tahun Hijriyah dengan cara : 1) Jumlah hari keseluruhan dibagi ( : ) 10.631, kemudian dari hasil
pembagian tersebut, bilangan yang utuh dikalikan ( x ) 30, untuk mendapatkan jumlah tahun dalam siklus tahun Hijriyah yang telah berlangsung, sedangkan jika terdapat sisa hari dibagi ( : ) 354 dan dikurangi ( - ) jumlah tahun kabisat yang terdapat pada sisa tahun.
2) Jumlah hari sisa hasil pembagian 354 dijadikan bulan dan tanggal, dengan melihat daftar umur bulan dalam tahun Hijriyah.
d. Untuk mencari hari dan pasaran dalam tahun Hijriyah dengan cara sebagai berikut : 1) Jumlah hari keseluruhan dibagi ( : ) 7 (tujuh), selebihnya dihitung
mulai hari Jum’at, yakni : 1 = Jum’at 3 = Ahad 5 = Selasa 7 = Kamis 2 = Sabtu 4 = Senin 6 = Rabu 0 = Kamis
2) Jumlah hari keseluruahan dibagi ( : ) (lima), selebihnya dihitung mulai pasaran Legi, yakni : 1 = Legi 3 = Pon 5 = Kliwon 2 = Pahing 4 = Wage 0 = Kliwon
Contoh Konversi Masehi ke Hijriyah untuk Tangga 1 Januari 2008 M. Tanggal 1 Januari 2008 M. 2007 : 4 = 501 siklus + 3 tahun 1 Januari 2007 = 501 siklus + 3 tahun + 0 bulan + 1 hari 501 siklus = 501 x 1461 hari = 731961 hari 1 tahun = 3 x 365 hari = 1095 hari 1 hari = 1 hari + Jumlah = 733057 hari Koreksi Gregorius = 10 + 3 hari = 13 hari -
38
733044 hari Selisih Masehi – Hijriyah = 227016 hari - = 506028 hari 506028 : 10631 = 47 siklus + 6371 hari 47 siklus x 30 tahun = 1410 tahun 6371 hari : 354 = 17 tahun + 353 hari – 6 = 347 hari 347 hari = 0 tahun + 11 bulan + 22 hari 1427 tahun + 11 bulan + 22 hari 1427 tahun 11 bulan 22 hari dibaca tanggal 22 Dzulhijjah 1428 H 506028 : 7 = 72289, lebih 5 hari = Selasa (dihitunng mulai Jum’at) 506028 : 5 = 101205, lebih 3 hari = Pon (dihitung mulai Legi) Jadi tanggal 1 Januari 2008 M. jatuh pada hari Selasa Pon bertepatan dengan tanggal 22 Dzulhijjah 1428 H.
2. Konversi Tahun Hijriyah ke Tahun Masehi.
Cara melakukan konversi tahun Hijriyah ke dalam tahun Masehi
dapat dilakukan sebagai berikut : a. Tanggal, bulan, tahun Hijriyah dijadikan bilangan hari dengan prosedur :
1) Hitung bulan dan tahun utuh (tam) dengan cara masing-masing dikurangi satu (-1).
2) Tahun utuh dibagi ( : ) 30, kemudian hasilnya dikalikan ( x ) 10631, jika terdapat sisa hasil pembagian, sisa dikalikan ( x ) 354 hari, dan menambahkan jumlah tahun kabisat dalam sisa tahun tersebut.
3) Bilangan bulan dan tanggal dijadikan bilangan hari sesuai dengan umur bulan Hijriyah.
b. Jumlah hari keseluruhan, ditambah (+) selisih tahun Masehi dengan tahun Hijriyah = 227016 hari dan anggaran Gregrorius XIII = 13 hari.
c. Hasil penambahan (poin b), kemudian dirubah menjadi tanggal, bulan dan tahun Masehi dengan cara : 1) Jumlah hari keseluruhan dibagi ( : ) 1461, kemudian dari hasil
pembagian tersebut, bilangan yang utuh dikalikan ( x ) 4, untuk mendapatkan jumlah tahun dalam daur tahun Masehi yang telah berlangsung, sedangkan jika terdapat sisa hari dibagi ( : ) 365.
2) Sisa hasil pembagian 365 hari dijadikan bulan dan tanggal, dengan melihat daftar umur bulan dalam tahun Masehi.
d. Mencari hari dan pasaran dalam tahun Masehi dilakukan dengan cara : 1) Jumlah hari sebelum di tambah koreksi Gregorius 13 hari, dibagi ( : )
7 (tujuh), selebihnya dihitung mulai hari Sabtu, yakni :
39
1 = Sabtu 3 = Senin 5 = Rabu 7 = Jum’at 2 = Ahad 4 = Selasa 6 = Kamis 0 = Jum’at
2) Jumlah hari tersebut kemudian dibagi ( : ) 5 (lima), selebihnya dihitung mulai pasaran Kliwon, yakni :
1 = Kliwon 3 = Pahing 5 = Wage 2 = Legi 4 = Pon 0 = Wage
40
Contoh Konversi Hijriyah ke Masehi untuk 22 Dzulhijjah 1428 H. Tanggal 1 Januari 2008 M. 1427 / 30 daur = 47 siklus + 17 tahun 22 Dzulhijjah 1428 H. = 47 siklus + 17 tahun +11 bulan + 22 hari 47 siklus = 47 x 10631 = 499657 hari 15 tahun = 17 x 354 + 6 (6 kabisat) = 6024 hari 11 bulan = ( 6 x 30 ) + ( 5 x 29 ) = 325 hari 22 hari = 22 hari +
506028 hari Selisih Hijriyah dan Masehi = 227016 hari + 733044 hari Anggaran Gregrorius XIII = 13 hari +
733057 hari
733057 :1461 = 501 daur + 1096 hari 500 daur x 4 = 2004 tahun 1096 hari /365 = 3 tahun + 1 hari 1 hari = 0 tahun + 0 bulan + 1 hari
Jumlah = 2007 tahun + 0 bulan + 1 hari
2007 tahun 0 bulan 1 hari dibaca tanggal 1 Januari 2008 733044 : 7 = 104720, lebih 4 hari = Selasa (dihitung mulai Sabtu) 733044 : 5 = 146608, lebih 4 hari = Pon (dihitung mulai Kliwon)
Jadi tanggal 22 Dzulhijjah 1428 H. jatuh pada hari Selasa Pon bertepatan dengan tanggal 1 Januari 2008 M.