Upload
boi-hutagalung
View
1.463
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bn
Citation preview
IKATAN KIMIA
Gaya yang mengikat atom-atom dalam molekul atau gabungan ion dalam setiap
senyawa disebut ikatan kimia. Konsep ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1916
oleh Gilbert Newton Lewis (1875-1946) dari Amerika dan Albrecht Kossel (1853-
1927) dari Jerman (Martin S. Silberberg, 2000).
Konsep tersebut adalah:
1. Kenyataan bahwa gas-gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn) sukar membentuk
senyawa merupakan bukti bahwa gas-gas mulia memiliki susunan elektron yang
stabil.
2. Setiap atom mempunyai kecenderungan untuk memiliki susunan elektron yang stabil
seperti gas mulia. Caranya dengan melepaskan elektron atau menangkap elektron.
3. Untuk memperoleh susunan elektron yang stabil hanya dapat dicapai dengan cara
berikatan dengan atom lain, yaitu dengan cara melepaskan elektron, menangkap
elektron, maupun pemakaian elektron secara bersama-sama.
Kestabilan Atom
Di antara atom-atom di alam hanya atom gas mulia yang stabil. Dan sebagainya telah
disebutkan di atas bahwa dalam proses penggabungan atom-atom yang mengalami perubahan
adalah electron-elektronnya.
Oleh karena itu pada dasarnya electron mempunyai sifat yang sama maka dapat
disimpulkan bahwa kestabilan suatu atom ditentukan oleh konfigurasi electron atom tersebut.
Kossel dan Lewis mengatakan bahwa konfigurasi electron atom-atom akan stabil
bila electron terluarnya 2 (duplet) atau 8 (octet) seperti gas mulia mempunyai konfigurasi
penuh, yaitu konfigurari octet kecuali helium degan konfigurasi duplet. (Purba, 2006:99)
Tabel 2.1 Konfigurasi Elektron Unsur-unsur Gas Mulia
Period
e
Unsur Nomor
Atom
K L M N O P
1 He 2 2
2 Ne 10 2 8
3 Ar 18 2 8 8
4 Kr 36 2 8 1
8
8
5 Xe 54 2 8 1
8
18 8
6 Rn 86 2 8 1
8
32 18 8
Untuk mencapai keadaan stabil seperti gas mulia, maka atom-atom membentuk
konfigurasi electron seperti gas mulia. Untuk membentuk konfigurasi seperti gas mulia dapat
dilakukan dengan cara :
Membentuk Ion
Dalam membentuk ion suatu atom akan melepas atau mengikat electron. Atom-atom yang
mempunyai energi ionisasi rendah akan mempunyai kecenderungan melepaska elektronnya,
sedangkan atom-atom yang mempunyai aftinitas electron yang besar akan cenderung
mengikat electron.
Menggunakan Pasangan Elektron Bebas
Atom-atom yang mempunyai energi ionisasi tinggi akan sukar melepaskan elektronnya,
sehingga dalam mencapai kestabilan akan sukar membentuk ion positif. Demikian pula atom-
atom yang mempunyai aftinitas electron yang rendah dalam mencapai kestabilan tidak
membentuk ion negative.
Atom-atom yang sukar melepas electron atau mempunyai energi ionisasi yang tinggi dan
atom yang sukar menarik electron atau mempunyai afinitas electron yang rendah mempunyai
kecenderungan untuk membentuk pasangan electron yang di pakai bersama.
Pasangan electron yang di bentuk oleh atom-atom yang berkaitan dapat berasal dari
kedua atom yang bergabung atau dapat pula berasal dari salah satu atom yang bergabung.
(Sudarmo, 2004 : 40-41).
Peran Elektron dalam Ikatan Kimia
Sifat kimia suatu unsur ditentukan terutama oleh konfigurasi elektron pada kulit terluarnya
(elektron valensi) karena kemampuan suatu atom untuk bergabung dengan atom lain. Apabila
terjadi interaksi antara dua atom maka akan terjadi perubahan susunan elektron pada ke dua
atom tersebut. Perubahan ini dapat mengakibatkan terjadinya tarikan antara kedua atom
sehingga dapat bergabung. Tetapi ada kemungkinan lain, yaitu bahwa tidak terjadi tarikan
antara kedua atom, dan keduanya tidak dapat bergabung. Ini artinya bahwa apabila terbentuk
suatu melekul dari dua atau beberapa atom, susunan elektron dalam atom yang membentuk
molekul itu telah berbeda dengan susunan elektron dalam atom bebas. Ada dua teori yang
dapat digunakan untuk menerangkan hal ini. Pertama teori ikatan valensi menganggap
bahwa hanya elektro-elektron terluar saja yang terlibat dalam pembentukan molekul. Dengan
demikian perubahan kofigurasi elektron juga hanya terjadi pada kulit-kulit terluar saja,
sedang kulit-kulit elektron yang lebih dalam tidak mengalami perubahan susunan electron.
Kedua teori orbital molekul apabila dua atom bergabung, semua elektron dari kedua atom
akan mengalami perubahan susunan dalam suatu molekul electron-electron tidak lagi
bergerak dalam orbital atom, melainkan bergerak dalam orbital molekul mengelilingi kedua
inti.
Pada umumnya atom tidak berada dalam keadaan be- b a s , tetapi menyatu dengan atom lain
membentuk senyawa, hal ini merupakan suatu fakta bahwa atom yang bergabung lebih stabil
dari pada atom yang menyendiri. Kecenderungan suatu atom untuk menerima elektron atau
melepaskan elektron valensinya bergantung pada besarnya energi yang dilepaskan. Unsur
yang energi ionisasinya kecil akan melepaskan elektron dengan sangat mudah dan unsur yang
mempunyai energi ionisasi besar akan menerima elektron dan sangat sukar untuk melepaskan
elektron. Jumlah electron yang dilepaskan atau yang diterima bergantung pada jumlah
elektron valensi unsur yang bersangkutan.
Unsur-unsur yang bersifat logam adalah unsur-unsur yang termasuk golongan IA, IIA, dan
IIIA (kecuali boron), IVA (kecuali karbon dan silikon),sebagian VA (antimon dan bismut),
IB, IIB, IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, dan VIIIB. Unsur-unsur yang bersifat nonlogam adalah
unsur-unsur yang termasuk golongan IVA (karbon dan silikon), sebagian VA (kecuali
antimon dan bismut), VIA, dan VIIA. Adapun unsur-unsur golongan VIIIA dinamakan gas
mulia.
Atom melepas elektron jika atom memiliki elekron terluar 1, 2, atau 3 maka atom
cenderung melepaskan elektron, atom menangkap elektron: Jika atom memiliki elekron
terluar 4, 5, 6, atau 7 maka atom cenderung menangkap elektron Atom stabil: Jika atom
memiliki elekron terluar 8 maka susunan atom dikatakan stabil
Struktur Lewis
Untuk menggambarkan electron valensi pada atom-atom yang berinteraksi membentuk ikatan
kimia, maka perlu digunakan notasi tertentu yang dikenal sebagai lambang Lewis, yakni
lambang atom disertai electron valensinya yang digambarkan dengan titik dalam posisi untuk
mencapai octet (4 pasang electron atau 4 x 2 elektron). Dengan menggunakanlambang Lewis
tersebut, maka dapat digambarkan struktur Lewis yang didefinisikan sebagai lambang
molekul disertai electron valensi di sekitar atom-atomnya yang menunjukkan terjadinya serah
terima atau penggunaan bersama pasangan electron. (Jahro, 2011:2-3)
Gambar Contoh Struktur Lewis dari Beberapa Senyawa (Anonim, 2011)
Penggambaran struktur lewis dari molekul beratom banyak kadang-kadang menimbulkan
kesulitan. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dibuat beberapa kemungkinan.
Beberapa catatan berikut dapat berguna dalam meramalkan struktur lewis dari molekul
beratom banyak.
Semua electron terluar (electron valensi) dari masing-masing atom yang berikatan harus
dihitung.
Umumnya atom-atom dalam struktur lewis akan mempunyai delapan electron valensi,
keecuali atom hydrogen yang hanya mempunyai 2 elektron (duplet).
Jumlah electron yang diterima oleh suatu atom akan sama dengan yang diberikan,
kecuali terjadinya ikatan koordinasi, yaitu suatu atom hanya memberi atau menerima saja
pasangan electron.
Umumnya dalam struktur lewis semua electron berpasangan termasuk pasangan electron
bebas (tidak untuk berikatan).
Ikatan Ion
Ikatan ion pada umumnya terjadi antara atom-atom yang mempunyai energi ionisasi
rendah dengan atom-atom yang mempunyai afinitas elektron yang besar. Unsur-unsur logam
umumnya mempunyai energi ionisasi yang rendah, sedangkan unsur-unsur nonlogam
mempunyai afinitas elektron yang tinggi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa antara
unsur-unsur logam dengan unsur-unsur nonlogam umumnya akan membentuk ikatan ion.
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi diantara atom-atom melalui serah terima electron
atau ikatan yang terjadi antara ion positif (+) dengan ion negative (-). Ikatan ion ini terjadi
antara atom-atom unsure logam dengan unsure non logam. (Jahro, 2011). Contoh dari ikatan
ion adalah ikatan pada senyawa NaCl. Dimana Na memiliki nomor atom 11 dengan
konfigurasi 2 8 1, dan cenderung melepaskan electron pada kulit terluarnya sebanyak 1
elektron. Pada Cl yang memiliki nomor atom 17 dengan konfigurasi 2 8 7 akan cenderung
menerima electron.
Mekanisme dari pembentukan ikatan ion adalah sebagai berikut :
R.oksidasi : Na(s) + E Na+(s) + e-
R.reduksi : Cl(s) + e- Cl-(s)
Na(s) + Cl(s) NaCl(s)
Gambar Pembentukan Ikatan Ion pada Molekul NaCl
Antara ion Na+ dan ion Cl¯ terjadi tarik menarik karena muatan mereka berlawanan.
Akibatnya terbentuklah senyawa NaCl. Terbentuknya ikatan ion Na+ dan Cl¯ membentuk
senyawa NaCl (garam).
Gambar Struktur kristal NaCl berbentuk kubus
Sifat-sifat senyawa ion sebagai berikut.
a. Dalam bentuk padatan tidak menghantar listrik karena partikel-partikel ionnya terikat
kuat pada kisi, sehingga tidak ada elektron yang bebas bergerak.
b. Leburan dan larutannya menghantarkan listrik.
c. Umumnya berupa zat padat kristal yang permukaannya keras dan sukar digores.
d. Titik leleh dan titik didihnya tinggi.
e. Larut dalam pelarut polar dan tidak larut dalam pelarut nonpolar.
Ikatan ion hanya dapat tebentuk apabila unsur-unsur yang bereaksi mempunyai
perbedaan daya tarik electron (keeelektronegatifan) cukup besar. Perbedaan
keelektronegati-fan yang besar ini memungkinkan terjadinya serah-terima elektron.
Senyawa biner logam alkali dengan golongan halogen semuanya bersifat ionik. Senyawa
logam alkali tanah juga bersifat ionik, kecuali untuk beberapa senyawa yang terbentuk dari
berilium.
Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan electron secara
bersama-sama oleh dua atom (James E. Brady, 1990). Ikatan kovalen terbentuk di antara dua
atom yang sama-sama ingin menangkap elektron (sesama atom bukan logam). pabila ikatan
kovalen terjadi maka kedua atom yang berikatan tertarik pada pasangan elektron yang sama.
Molekul hidrogen H2 merupakan contoh pembentukan ikatan kovalen.
Gambar Pembentukan katan kovalen atom-atom hidogen
Masing-masing atom hidrogen mempunyai 1 elektron dan untuk mencapai
konfigurasi oktet yang stabil seperti unsur golongan gas mulia maka masing-masing atom
hidrogen memerlukan tambahan 1 elektron. Tambahan 1 elektron untuk masing-masing atom
hidrogen tidak mungkin didapat dengan proses serah terima elektron karena
keelekronegatifan yang sama. Sehingga konfigurasi oktet yang stabil dpat dicapai dengan
pemakaian elektron secara bersama. Proses pemakaian elektron secara bersama terjadi
dengan penyumbangan masing-masing 1 elektron ari atom hidrogen untuk menjadi pasangan
elektron milik bersama. Pasangan elektron bersama ditarik oleh kedua inti atom hidrogen
yang berikatan.
Sifat-sifat senyawa kovalen sebagai berikut.
a) Pada suhu kamar umumnya berupa gas (misal H2, O2, N2, Cl2, CO2), cair (misalnya:
H2O dan HCl), ataupun berupa padatan.
b) Titik didih dan titik lelehnya rendah, karena gaya tarik-menarik antarmolekulnya
lemah meskipun ikatan antaratomnya kuat.
c) Larut dalam pelarut nonpolar dan beberapa di antaranya dapat berinteraksi dengan
pelarut polar.
d) Larutannya dalam air ada yang menghantar arus listrik (misal HCl) tetapi sebagian
besar tidak dapat menghantarkan arus listrik, baik padatan, leburan, atau larutannya.
Macam-macam ikatan kovalen:
a. Ikatan Kovalen Tunggal
Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan kovalen yang melibatkan penggunaan 1
pasangan elektron (2 elektron) oleh dua atom yang saling berikatan atau memiliki 1 . Dengan
kata lain, hanya terdapat 1 pasangan elektron ikatan ( PEI ). Penggunaan pasangan elektron
dalam ikatan kovalen dapat digambarkan dengan struktur Lewis. Struktur Lewis
menggambarkan jenis atom-atom dalam molekul dan caranya atom-atom tersebut terikat satu
sama lain.
Pasangan elektron yang dipakai bersama-sama disebut pasangan elektron ikatan
(PEI), sedangkan yang tidak dipakai bersama-sama dalam ikatan disebut pasangan elektron
bebas (PEB). Misalnya:
• Molekul H2O mengandung 2 PEI dan 2 PEB
• Molekul NH3 mengandung 3 PEI dan 1 PEB
Gambar Ikatan
kovalen pada NH3
(Sumber: www.yahooimage.com)
contoh : Ikatan yang terjadi pada HF
Contoh Soal :
1. Tuliskan pembentukan ikatan yang terjadi pada zat-zat berikut.
a. Antara atom 1H dan 6C pada senyawa CH4
Konfigurasi elektron 1H: 1 sehingga elektron valensinya = 1. Untuk mencapai konfigurasi
elektron yang
stabil (sesuai
Gambar Ikatan kovalen pada H2O
(Sumber: www.yahooimage.com)
kaidah duplet), diperlukan 1 elektron. 6C: 2,4 sehingga elektron valensinya =4. Untuk
mencapai konfigurasi elektron yang stabil (sesuai kaidah oktet), diperlukan 4 elektron.
Maka struktur lewis pembentukan CH4:
b. Ikatan Kovalen Rangkap
Ikatan kovalen rangkap adalah ikatan kovalen yang melibatkan penggunaan bersama 2
pasangan elektron (4 elektron) oleh dua atom yang saling berikatan. Dengan kata lain,
terdapat dua pasangan elektron ikatan.
Contoh : Pembentukan ikatan pada molekul O2
Contoh Soal:
1. Tuliskan pembentukan ikatan yang terjadi pada molekul CO2.
6C: 2,4 sehingga elektron valensinya =4. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil
(sesuai kaidah oktet), diperlukan 4 elektron. 8O: 2, 6; sehingga elektron valensinya= 6.
Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil (sesuai kaidah oktet), diperlukan 2
elektron. Maka struktur lewis pembentukan CO2 dapat juga digambarkan sebagai berikut:
c. Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Ikatan kovalen rangkap tiga terbentuk jika terjadi penggunaan bersama 3 pasangan
elektron (6 elektron) oleh dua atom yang berikatan. Dengan kata lain, terdapat tiga
pasangan elektron ikatan.
contoh : Pembentukan ikatan yang terjadi pada molekul N2
Polarisasi Ikatan Kovalen
Pada pembentukan ikatan kovalen tidak terjadi adanya kutub listrik positif dan negatif
seperti pada ikatan ion, sebab terjadinya ikatan karena pemakaian pasangan elektron bersama.
Meskipun demikian, dalam kenyataannya ada senyawa yang berikatan kovalen, tetapi dapat
tertarik oleh medan listrik. Hal ini menunjukkan bahwa ikatan kovalen ada yang
menimbulkan kutub-kutub muatan listrik. Terjadinya kutub listrik dalam ikatan kovalen
disebut dengan peristiwa polarisasi ikatan (Inggris, polar = kutub). Peristiwa terjadinya
polarisasi ikatan ini disebabkan adanya perbedaan kekuatan gaya tarik terhadap pasangan
elektron yang digunakan bersama. Berdasarkan Besarnya kekuatan gaya tarik elektron dari
suatu atom yang dinyatakan sebagai harga keelektronegatifan ikatan kovalen dibagi menjadi
dua yaitu :
1. Ikatan Kovalen Polar
Dalam senyawa HCl ini, Cl mempunyai keelektronegatifan yang lebih besar dari H.
sehingga pasangan elektron lebih tertarik ke arah Cl, akibatnya H relatif lebih elektropositif
sedangkan Cl relatif menjadi elektronegatif. Gambar senyawa HCl dapat diklik disini
Semakin besar perbedaan keelektronegatifan unsur-unsur yang berikatan, semakin
polar ikatan yang terbentuk bahkan mendekati sifat ionik. HX (X = Cl, Br, I, F), H2O, CO2,
CCl4, BeCl2, BeCl3 dan NH3 merupakan beberapa contoh senyawa dengan ikatan kovalen
polar. Misalnya HCl, meskipun atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron ikatan,
tetapi keelektronegatifan Cl lebih besar dari atom H sehingga distribusi elektron ikatan lebih
terkonsentrasi pada Cl.
Gambar ikatan kovalen polar H-Cl
Pada umumnya jika ikatan kovalennya polar dan bentuk molekul asimetris maka
senyawanya polar. Contoh: HCl. HBr, NH3, H2O, PCl3, CH3COOH, C2H5OH
2. Ikatan Kovalen Non Polar
Ikatan kovalen non polar memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a) bentuk molekul yang terjadi simetris
b) beda keelektronegatifan antaratom yang berikatan sangat kecil dan mendekati
nol
c) tidak terdapat pasangan elektron bebas di sekitar atom pusat.
Contoh molekul yang berikatan kovalen murni dan bersifat nonpolar adalah CH4. CO2, BeCl3,
BeCl4, C2H6
Molekul Polar dan Nonpolar
Suatu senyawa yang memiliki ikatan kovalen polar, belum tentu molekul yang dimiliki
bersifat polar. Demikian juga untuk ikatan kovalen nonpolar, molekul yang dimiliki belum
tentu bersifat nonpolar. Kepolaran suatu molekul dinyatakan menggunakan suatu besaran
yang disebut momen dipol (µ). Besarnya momen dipol suatu molekul ditentukan
menggunakan persamaan berikut.
µ = Q x r
1 D = 3,33 x 10-30 C.m (coulombmeter)
µ = 0 → molekul nonpolar
µ > 0 atau µ ≠ 0 → molekul polar
keterangan:
µ = momen dipol (D, debye)
Q = selisih muatan (Coulomb)
r = jarak antara muatan positif dengan muatan negatif (m)
Semakin besar harga momen dipol, semakin polar senyawa yang bersangkutan bahkan
mendekati ke sifat ionik.
Harga momen dipol beberapa molekul seperti yang tertera pada
molekul Momen dipol (D) molekul Momen dipol (D)
NO
NH3
HF
HCl
HBr
HI
H2O
0,159
0,23
1,78
1,078
0,82
0,44
1,85
CO
CO2
CHCl3
CH4
CCl4
BF3
BF2
0,112
0
1,09
0
0
0
0
Momen dipol merupakan suatu besaran vektor yang digambarkan menggunakan
moment ikatan. Jika jumlah vektor momen-momen ikatan lebih besar dari nol, maka
molekul tersebut bersifat polar, sebaliknya jika jumlah vektor momen-momen ikatan sama
dengan nol, maka maka molekul tersebut bersifat nonpolar.
Momen ikatan terbentuk jika dua atom yang berikatan dalam suatu senyawa memiliki
perbedaan keelektronegatifan. Elektron yang yang ditarik oleh atom yang lebih elektronegatif
menunjukan arah momen ikatan dan ditunjukan menggunakan tanda → dari atom yang
kurang elektronegatif menuju atom yang lebih elektronegatif.
Akibat tarikan elektron yang terjadi, terbentuk semacam kutub negatif pada atom yang lebih
elektronegatif, sedangkan pada atom yang kurang elektronegatif akan terbentuk semacam
kutub positif.
Kutub positif atau negatif yang terbentuk disebut muatan parsial, yang digambarkan
menggunakan simbol delta (δ). Muatan parsial negatif (δ¯) diberikan pada unsur yang
lebih elektronegatif dan muatan parsial positif (δ+) diberikan pada unsur yang kurang
elektronegatif (lebih elektropositif).
Berikut contoh menggambar muatan parsial pada molekul HCl.
Dari contoh di atas terlihat bahwa terdapat muatan positif dan negatif pada tanda δ yang
digunakan. Tanda tersebut tidak sama dengan +1 atau -1 seperti pada simbol ion, tetapi tanda
ini hanya menggambarkan elektron ikatan tidak sepenuhnya dipindahkan ke atom Cl.
Untuk senyawa diatom yang disusun oleh unsur yang sejenis, molekul yang dimiliki
selalu bersifat nonpolar kecuali ozon yang bersifa polar. Hal ini disebabkan dua atom
penyusun senyawa memiliki keelektronegatifan sama sehingga tidak terbentuk momen
ikatan. Sedangkan untuk senyawa diatom yang disusun oleh dua atom yang berbeda molekul
yang dimiliki selalu bersifat polar karena adanya perbedaan keeltronegatifan.
Tetapi untuk senyawa-senyawa yang tersusun lebih dari dua atom, kepolaran molekul
tidak dapat ditentukan jika hanya didasarkan pada perbedaan keelektronegatifan. Hal
ini disebabkan senyawa-senyawa tertentu walaupun memiliki ikatan kovalen polar tetapi
molekulnya bersifat nonpolar. Misalnya CCl4, CO2 dan BeCl2 merupakan beberapa senyawa
dengan ikatan kovalen polar tetapi memiliki molekul yang nonpolar.
Pada molekul CCl4, yang mempunyai bentuk molekul tetrahedaral dengan C sebagai atom
pusat dan dikelilingi oleh 4 atom Cl seperti pada Gambar.
Perbedaan keelektronegatifan C dan Cl adalah sebesar 3-2,5 = 0,5. Jadi ikatan C–Cl termasuk
ikatan kovalen (tepatnya ikatan kovalen polar) karena perbedaan keeltronegatifan lebih kecil
1,7. Walaupun ikatan C–Cl berupa ikatan kovalen polar tetapi molekulnya bersifat nonpolar.
Hal ini disebabkan, bentuk tetrahedral dari molekul CCl4 dapat dikatakan simetrism karena
memiliki pusat simetri pada atom C ditengah, sehingga jumlah momen ikatan yang sama
dengan nol. Atau dapat dikatan tarikan elektron akibat adanya perbedaan keelektronegatifan
saling meniadakan atau saling menguatkan (perhatikan tanda panah pada strutur). Hal ini
dapat diandaikan, suatu benda yang berada di tengah-tengah ditarik dari empat sudut dengan
kekuatan sama, maka benda tersebut tidak akan bergerak. Karena hal inilah molekul CCl4
bersifat nonpolar.
Jika CCl4 salah satu atom Cl diganti oleh atom lain misalnya H, maka sifat molekul yang
awalnya nonpolar berubah menjadi polar. Hal ini disebabkan kepolaran ikatan C-H berbeda
dengan kepolaran ikatan C-Cl, sehingga momen dipol yang terbentuk tidak saling
meniadakan. Tetapi apabila semua atom C diganti oleh atom H maka molekulnya bersifat
nonpolar karena kepolaran semua ikatan C–H sama besar sehingga mpmen ikatan yang
terbentuk saling meniadakan.
Pada molekul BCl2 dan CO2 mempunyai bentuk molekul linear dengan B dan C sebagai atom
pusat.
Atom Cl dan atom O lebih elektronegatif dibanding atom B dan C yang bertindak sebagai
atom pusat (pada gambar yang berwarna hitam), sehingga elektron ikatan lebih tertarik
kearah atom Cl dan O. Namun, atom B dan C masing-masing mengikat 2 atom yang sejenis
maka momen ikatan yang terbentuk tertarik ke arah yang berlawanan dengan kekuatan yang
sama, sehingga molekulnya bersifat nonpolar.
Molekul H2O walaupun rumus molekulnya mirip dengan CO2 dan BCl2 tetapi bersifat polar.
Hal ini disebabkan, pada molekul H2O, atom O sebagai atom pusat masih memiliki pasangan
elektron bebas. Hal ini menyebabkan molekul H2O tidak berbentuk linear seperti molekul
CO2 dan BCl2, sehingga momen ikatan yang terbentuk tidak saling menguatkan atau tidak
saling meniadakan.
Ikatan Kovalen Koordinasi
Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang
berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom
yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama.
Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ digambarkan dengan tanda
anak panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju akseptor pasangan elektron.
Contoh 1:Terbentuknya senyawa BF3-NH3
Rumus Lewis
Struktur kimia
Contoh 2:
Terbentuknya senyawa NH4+
Contoh 3:
o Terbentuknya senyawa SO3
16S: 2.8.6
8O : 2.6
Penyimpangan Kaidah Oktet
Beberapa senyawa ternyata mempunyai Struktur Lewis yang menyimpang dari kaidah Oktet.
1. Spesies Ganjil
Jika jumlah elektron valensi di dalam struktur lewis ganjil, maka ada elektron yang
tidak berpasangan sehingga atom menyimpang dari kaidah oktet. Contoh : Molekul NO2 ,
dimana jumlah electron valennsi molekul adalah 17 (ganjil). Jumlah electron Valensi N
adalah 7 (menyimpang dari kaidah Oktet)
2. Oktet Tak Lengkap
Jika jumlah electron valensi didalam struktur lewis genap namun jumlahnya kurang
dari 8 (octet) , maka struktur lewis dapat dinyatakan sebagai oktet tak lengkap dan termasuk
struktur lewis yang menyimpang dari kaidah oktet. ni terjadi pada unsur-unsur periode 3 atau
lebih yang dapat menampung lebih dari 8 elektron pada kulit terluarnya (ingat, kulit M dapat
menampunghingga 18 elektron) Contohnya BeCl2 dan BH3.
3. Oktet Berkembang
Jika jumlah electron valensi dalam struktur lewis genap dan jumlah lebih dari delapan
( oktet) , maka struktur lewis tersebut dinyatakan sebagai octet berkembang dan termasuk
struktr lewis yang menyimpang dari kaidah oktet. Contohnya PCl3, SF6.
Kegagalan Aturan Oktet
Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur transisi maupun
postransisi. Unsur postransisi adalah unsur logam setelah unsur transisi,misalnya Ga, Sn, dan
Bi. Sn mempunyai 4 elektron valensi, tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat
oksidasi +2. Begitu juga Bi yang mempunyai 5 elektron valensi, tetapi senyawanya lebih
banyak dengan tingkat oksidasi +1 dan +3. Pada umumnya, unsur transisi maupun unsur
postransisi tidak memenuhi aturan oktet.
Ikatan Logam
Gaya tarik inti atom-atom logam dengan lautan electron mengakibatkan terjadinya ikatan
logam. (Sudarmo, 2004:48)
Ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik menarik antara muatan
positif dari ion-ion logam dengan muatan negative dari elektron-elektron yang bebas
bergerak dalam logam tersebut. (Jahro, 2011:25)
Kekuatan ikatan logam dipengaruhi oleh banyaknya elektron valensi, muatan inti positif dan
jari-jari logam. Semakin banyak jumlah elektron valensi dalam lautan elektron
terdelokalisasi, semakain besar muatan negative lautan elektron semakin kuat daya tariknya
dengan inti positif, semakin kuat ikatan logam. Demikian juga semakin besar muatan inti
positif semakin kuat daya tarik inti positif dengan muatan negative lautan elektron, semakin
kuat ikatan logamnya. Sifat-sifat khas dari ikatan logam adalah mengkilap, dapat
menghantarkan arus listrik dan panas, mudah di tempa dan dibengkokkan, semuanya terkait
dengan ikatan logam dan gerakan elektron valensi dalam logam. (Jahro, 2011:26)
Gambar Ikatan Logam
Adanya ikatan logam menyebabkan logam bersifat:
o pada suhu kamar berwujud padat, kecuali Hg;
o keras tapi lentur/dapat ditempa;
o mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi;
o penghantar listrik dan panas yang baik;
o mengilap.
RANGKUMAN
2. Ikatan kimia terjadi karena adanya kecenderungan atom-atom untuk memiliki
susunan elektron stabil seperti gas mulia.
3. Ikatan kimia dapat berupa ikatan antara atom dengan atom dan dapat pula
antara molekul dengan molekul.
4. Ikatan yang terjadi antaratom dapat berupa ikatan ion, ikatan kovalen, dan
ikatan logam.
5. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat serah terima elektron.
6. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena penggunaan bersama elektron
valensi.
7. Ikatan logam merupakan ikatan yang terjadi karena adanya elektron-elektron
bebas dalam logam.
8. Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang terjadi karena pasangan
elektron yang digunakan bersama berasal dari salah satu atom unsur yang
berikatan.
http://wanibesak.wordpress.com/2011/06/10/ikatan-kovalen-polar-dan-nonpolar-vs-
molekul-polar-dan-nonpolar/
SOAL DAN PEMBAHASANNYA
1. Pada molekul CH4 terdapat ikatan kovalen SEBAB
pada tiap molekul CH4 terdapat 4 atom hidrogen
Jawaban : B
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1988
Penyelesaian :
Ikatan Kovalen adalah ikatan kimia yang terjadi karena penggunaan elektron secara
bersama.
6C 2 ) 4
1H 1
2. Berikut adalah rumus elektron nitrometana yang disederhanakan. Huruf yang menunjukkan pasangan elektron yang membentuk ikatan kovalen koordinat ialah ….
A. P B. Q C. R D. S E. T
Jawaban : B
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1989
Penyelesaian :
7N : 1s² 2s² 2p³
8O : 1s² 2s² 2p4
6C : 1s2 2s2 2p2
1H : 1s1
Ikatan kovalen koordinat adalah ikatan dimana elektron-elektron yang dipakai bersama-
sama hanya berasal dari satu atom.
3. Senyawa NI3 mempunyai 3 pasangan elektron yang terikat dan 1 pasangan elektron bebas. Bentuk geometri molekul tersebut adalah ….A. piramida segitiga D. segitiga datarB. piramida bujur sangkar E. segi empat datarC. oktahedronJawaban : D
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1989
Penyelesaian :
7N = 1s² 2s² 2p³
53I = 1s² 2s² 2p6 3s² 3p6 4s² 3d10 4p6 5s² 4d10 5p5
atau Kr = 4d10 5s² 5p5
4. Kelompok senyawa yang masing-masing mempunyai ikatan ion adalah ….A. SO2, NO2 dan CO2 D. NH3, H2O dan SO3
B. KOH, HCN dan H2S E. HCl, NaI dan CH4
C. NaCl, MgBr2 dan K2O
Jawaban : C
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1990
Penyelesaian :
Ikatan ion : terjadi antara :
- ion+dan ion-
- Golongan IA, IIA (logam) dengan VIA, VIIA (bukan logam)
- Unsur-unsur dengan potensial ionisasi kecil
- Unsur-unsur dengan keelektronegatifan besar
Unsur-unsur yang berikatan ion adalah NaCl, MgBr2, K2O
5. Gambar rumus elektron dari senyawa NH4Cl sebagai berikut :
Ikatan kovalen pada gambar di atas ditunjukkan oleh ….A. (1) dan (3) D. (4) dan (2)B. (2) dan (5) E. (5) dan (1)C. (3) dan (4)Jawaban : E
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1990
Penyelesaian :
6. Pasangan senyawa di bawah ini, manakah yang kedua-duanya mempunyai ikatan hidrogen ….A. HF dan HI D. HBr dan H2OB. HCl dan HBr E. NH3 dan HIC. HF dan H2OJawaban : C
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1990
Penyelesaian :
Ikatan Hidrogen adalah ikatan antara Hidrogen dengan unsur F, O, N
7. Bentuk hibrida beberapa senyawa :
Dari data tersebut yang merupakan pasangan tepat adalah ….A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5
Jawaban : B
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1990
Penyelesaian :
a. CH4 6C 2) 4)
b. HCl
8. Struktur kristal logam natrium adalah kubus berpusat badan, ditunjukkan oleh gambar . . .
A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5Jawaban : C
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1990
Penyelesaian :
Struktur kristal logam natrium adalah kubus berpusat badan gambarnya adalah no. 3
9. Berikut ini merupakan gambar bentuk orbital d :
Yang merupakan gambar bentuk orbital dxy adalah ….A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5Jawaban : D
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1991
Penyelesaian :
Gambar 1 dyz
Gambar 2 dxz
Gambar 3 dyz
Gambar 4 dxy
Gambar 5 dz
10. Keelektronegatifan unsur-unsur sebagai berikut :
Berdasarkan data tersebut di
atas dapat ditafsirkan bahwa ikatan ion paling lemah adalah ….
A. BeCl2 D. SrCl2
B. MgCl2 E. BaCl2
C. CaCl2
Jawaban : A
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1991
Penyelesaian :
Ikatan ion terjadi pada :
- ion (+) dan ion (-)- unsur elektron (+) dengan unsur elektron (-)- golongan IA, IIA dengan logam (VIA, VIIA)- antara atom yang mempunyai potensial ionisasi rendah, - afinitas elektron tinggi- mempunyai perbedaan keelektronegatifan tinggi - Cl - Be :
11. Berikut ini data titik didih dari beberapa senyawa hidrogen :
Diantara senyawa-senyawa di atas yang mempunyai ikatan hidrogen paling kuat ialah ….
A. HCN D. HBrB. HI E. HClC. HFJawaban : A
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1991
Penyelesaian :
Senyawa di dalam ikatan Hidrogen yang paling kuat adalah mempunyai titik didih tinggi
yaitu HCN.
12. Unsur Xe dengan nomor atom 54 dan unsur F dengan nomor atom 9 pembentuk senyawa XeF4. Yang bentuk molekulnya adalah ….A. linier D. tetra hedronB. segitiga datar E. bujur sangkarC. okta hedronJawaban : B
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1991
Penyelesaian :
54Xe (Kr) 4d10. 5s² , 5p6, 5s², 5p6, 5d, ...
Sebelum
mengadakan ikatan kovalen dengan atom F
13. Banyaknya pasangan elektron terikat dan pasangan elektron bebas suatu senyawa 3 dan 1. Bentuk molekul senyawa itu adalah ….A. segitiga planar D. tetrahedronB. piramida segitiga E. segiempat datarC. bentuk V
Jawaban : A
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1991
Penyelesaian :
Bentuk molekul dari senyawa yang mempunyai pasangan elektron terikat 3 dan pasangan
elektron
14. Perhatikan gambar berikut :
Gambar A, B dan C adalah bentuk kristal dengan bilangan Koordinasi A = 12, B = 8 dan
C = 12. A, B, C merupakan bentuk kristal dari ........
A. BCC, HCP, FCC D. FCC, BCC, HCPB. HCP, FCC, BCC E. HCP, BCC, FCCC. FCC. HCP, BOCJawaban : D
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1991
Penyelesaian :
FCC, BCC, HCP
15. Gambar rumus elektron dari amonium klorida.
Ikatan kovalen dan kovalen koordinasi secara berurutan adalah ….
A. 1 dan 2 D. 3 dan 5B. 1 dan 3 E. 1 dan 4C. 2 dan 5Jawaban : A
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1992
Penyelesaian :
16. Suatu senyawa mempunyai bentuk molekul bipiramidal trigonal, maka jumlah pasangan elektron terikat dalam senyawa tersebut adalah ….A. 2 B. 1 C. 4 D. 5 E. 6Jawaban : A
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1992
Penyelesaian :
17. Nomor atom unsur-unsur P, Q, R, S dan T masing-masing : 9, 12, 16, 17 dan 18. Pasangan unsur-unsur yang dapat membentuk senyawa ion adalah ….A. P dan R D. R dan TB. P dan S E. S dan TC. Q dan SJawaban : C
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1993
Penyelesaian :
Senyawa ion dibentuk dari pasangan unsur-unsur dari golongan IA,IIA dengan golongan
VIIA.
P 9 1s² 2s² 2p5 golongan VIIA
Q 12 1s² 2s² 2p63s² golongan IIA
R 16 1s² 2s² 2p63s² 3p4 golongan VIA
S 17 1s² 2s² 2p63s² 3p5 golongan VIIA
T 18 1s² 2s² 2p63s² 3p6 golongan VIIIA
18. Jika unsur P dengan nomor atom 5 bersenyawa dengan unsur Q dengan nomor atom 17, maka bentuk molekulnya adalah ….A. linier D. segi empat planarB. segitiga planar E. tetrahedralC. piramida segitigaJawaban : B
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1993
Penyelesaian :
Jumlah elektron valensi P = 3
Jumlah elektron valensi 3Q = 3
Jumlah elektron = 6
Jumlah pasangan elektron terikat = 3
Jumlah pasangan elektron tak terikat = 0
Bentuk molekulnya segitiga planar
19. Diketahui atom : 12X, 17Y, 20Z, 35Q. Pasangan yang dapat membentuk ikatan kovalen non polar adalah ….A. X dan Y D. Z dan QB. Y dan Q E. Q dan XC. Y dan ZJawaban : B
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1994
Penyelesaian :
Ikatan kovalen non polar = ikatan kovalen yang mempunyai perbedaan elektronegatifitas
kecil.
A = X & Y = ikatan ion B = Y & Q = ikatan kovalen C = Y & = ikatan ion D = Z & Q =
ikatan ion E = Q & X = ikatan ion
20. Bentuk molekul NH3 adalah …. (nomor atom N = 7, H = 1)A. linier D. oktahedralB. bujur sangkar E. piramida trigonalC. tetrahedralJawaban : E
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1994
Penyelesaian :
Konfigurasi elektron : 7N = (1s² 2s² 2p³)
sp³ dengan sudut 107 terdapat 3 pasang elektron terikat dan 1 elektron bebas.
21. Data konfigurasi elektron dari beberapa unsur sebagai berikut : P = 1s² 2s² 2p63s²
Q = 1s² 2s² 2p63s² 3p³ R = 1s² 2s² 2p63s² 3p6
S = 1s² 2s² 2p63s² 3p5
Unsur yang dapat membentuk ikatan kovalen adalah . . . .A. Q dan S D. P dan QB. P dan R E. P dan SC. Q dan RJawaban : A
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1995
Penyelesaian :
22. Unsur X dan Y masing-masing mempunyai nomor atom 16 dan 9 kedua unsur ini membentuk senyawa dengan rumus XY6, bentuk molekul senyawa XY6 adalah ….A. linier D. trigonal bipiramidalB. segitiga sama sisi E. oktahedralC. tetrahedralJawaban : E
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1995
Penyelesaian :
16X : (Ne) 3s23p4
9Y : (He) 2s22p5
Karena ada 6 pasangan elektron disekitar atom pusat, maka bentuk molekulnya
oktahedral.
23. Struktur lewis molekul amonium klorida digambarkan sebagai berikut :
Pasangan elektron yang merupakan ikatan kovalen dan kovalen koordinasi dalam
senyawa diatas berturut-turut adalah ….
A. 1 dan 2 D. 3 dan 1B. 2 dan 3 E. 2 dan 4C. 3 dan 4Jawaban : C
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1996
Penyelesaian :
Ikatan Kovalen : ikatan dimana sepasang elektron dipakai bersama
24. Nomor Atom unsur-unsur. P, Q, R, S, dan T masing-masing 8, 9, 12, 16, dan 17. Pasangan unsur yang dapat membentuk senyawa ion adalah ….A. R dan T D. S dan PB. Q dan S E. T dan QC. P dan TJawaban : A
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1996
Penyelesaian :
8 P = 2) 6) gol VIA
9 Q = 2) 7) gol VIIA
12 R = 2) 8) 2) gol IIA
16 S = 2) 8) 6) gol VIA
17 T = 2) 8) 7) gol VIIA
Senyawa ion adalah terjadinya antara gol IA, IIA berikatan dengan VIA dan VIIA.
25. Antara unsur B (nomor atom 5) dengan F (nomor atom 9) dapat membentuk senyawa BP Bentuk molekul BP3 adalah ….
A.
B.
C.
D.
E.
Jawaban : C
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1996
Penyelesaian :
5 B = 2) 3)
9 F = 2) 7)
Ada elektron yang berpasangan dengan bentuk segitiga sama sisi.
26. Senyawa amonia mempunyai tiga pasang elektron terikat dan sepasang elektron bebas, bentuk molekulnya adalah ….A. linier D. piramida segi empatB. tetrahedron E. piramida trigonalC. oktahedronJawaban : E
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1998
Penyelesaian :
Senyawa amoniak mempunyai 3 pasang elektron terikat dan sepasang elektron bebas,
bentuk molekulnya Piramida Trigonal atau Piramida sisi tiga.
27. Diketahui senyawa :1. H2O (l) 3. CH4 (g) 5. NH3 (l)
2. NH4Cl (aq) 4. HF (l)
Kelompok senyawa yang mempunyai ikatan hidrogen adalah ….
A. 1, 2, 3 D. 2, 3, 5B. 1, 3, 4 E. 3, 4, 5C. 1, 4, 5Jawaban : C
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1998
Penyelesaian :
Yang mempunyai ikatan hidrogen adalah H2O, HF dan NH3
28. Diketahui harga keelektronegatifan unsur: H = 2,1; 0 = 3,5; C = 2,5; N = 3,0; CI = 3,0. Yang merupakan pasangan senyawa kovalen non polar dan senyawa kovalen polar adalah ….A. Cl2 dan O2 D. CCl4 dan HCIB. Cl2 dan N2 E. NH3 dan H2OC. NH3 dan HClJawaban : D
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1999
Penyelesaian :
Ikatan kovalen non polar jika pasangan elektron yang dipakai bersama tertarik sama kuat
dan mengandung jenis atom yang sama dan simetris. Contoh : CH4 ; CCl4.
Ikatan kovalen polar terbentuk antara atom yang berikatan mempunyai beda
keelektronegatifan besar : H - CI
29. Dari grafik titik didih beberapa senyawa berikut ini, kelompok senyawa yang memiliki ikatan hidrogen adalah ….
A. H2O, H2S, H2TC D. CH4, NH3, PH3
B. HF, HCL, HBr E. H2O, HF, NH3
C. NH3, PH3, AsH3
Jawaban : E
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 1999
Penyelesaian :
H2O, HF, NH3
30. Diketahui unsur-unsur P, Q, P, 5 dan T dengan nomor atom berturut-turut 19, 11, 13,15, dan 17. Ikatan ion dapat terjadi antara atom-atom unsur ….A. P dan Q D. Q dan TB. R dan P E. T dan SC. Q dan R
Jawaban : D
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 2000
Penyelesaian :
Susunan konfigurasi elektron masing-masing unsur :
P(19) = 2 8 8 1
Q(11) = 2 8 1
R(13) = 2 8 3
S(15) = 2 8 5
T(17) = 2 8 7
Ikatan ion dapat terbentuk dari :
- Unsur logam dengan unsur non logam
- Unsur yang mudah melepaskan elektron dengan unsur yang mudah menerima elektron
membentuk unsur yang stabil.
31. Perhatikan gambar berikut :
Ikatan kovalen koordinat ditunjukkan oleh nomor ….A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5Jawaban : E
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 2001
Penyelesaian :
Ikatan kovalen koordinat ditunjukkan oleh nomor 5.
Ikatan kovalen koordinasi : ikatan yang dipakai bersama, dimana pasangan elektron
tersebut berasal dari salah satu atom, sedangkan atom yang satunya lagi tidak
menyumbangkan elektronnya.
32. Pasangan molekul berikut yang mempunyai ikatan hidrogen paling kuat adalah ….A. HCl dan HBr D. HF dan H2OB. HF dan HCl E. HF dan HIC. HF dan NH3
Jawaban : D
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 2001
Penyelesaian :
Ikatan hidrogen : ikatan antara atom H dengan 3 unsur yang bersifat elektro negatif (F, O,
N). Paling kuat H dengan F, H dengan O.
33. Nomor atom unsur A, B, C, D dan E berturut-turut 6, 8, 9, 16, 19. Pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah pasangan antara unsur ….A. A dan C D. D dan CB. C dan E E. A dan BC. B dan DJawaban : B
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 2002
Penyelesaian :
Pembentukan ion dapat terjadi melalui dua cara :
1. Pelepasan elektron dari atom itu kepada atom lain (pembentukan ion positif).
2. Penerimaan elektron dari atom lain (pembentukan ion negatif).
K L M N
A(6) = 2 4 - -
B(8) = 2 6 - -
C(9) = 2 7 - -
D(16) = 2 8 6 -
E(19) = 2 8 8 1
Pelepasan elektron cenderung terjadi pada unsur E (kulit terluar 1) dan penerimaan
elektron pada unsur C (kulit terluar 7).
34. Diketahui unsur-unsur P, Q, R, S dan T dengan nomor atom berturut-turut 19, 20, 13, 15, dan 35. Ikatan ion dapat terjadi antara atom-atom unsur ….A. Q dan T D. R dan PB. T dan S E. Q dan RC. P dan QJawaban : A
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 2003
Penyelesaian :
Unsur-unsur P, Q, R, S dan T dengan nomor atom 19, 20, 13, 15 dan 35.
Konfigurasi unsur-unsur tersebut adalah :
19P : 2, 8, 8, 1 Golongan I A
20Q : 2, 8, 8, 2 Golongan II A
13R : 2, 8, 3 Golongan III A
15S : 2, 8, 5 Golongan IV A
35T : 2, 8, 18, 7 Golongan VII A
Ikatan ion terjadi antara atom yang cenderung melepaskan elektron dengan yang
cenderung menerima elektron (Gol. IA atau IIA dengan VIIA) yaitu Q dan T.
35. Diberikan pasangan kelompok senyawa berikut :1. NH3 dengan BF 4. NH3 dengan HBr
2. H2O dengan HCl 5. NH3 dengan H2S
3. BF dengan H2O
Kelompok senyawa yang mempunyai ikatan hidrogen adalah ….
A. 2 dan 3 D. 1 dan 3B. 4 dan 5 E. 3 dan 4C. 1 dan 5Jawaban : D
SMU/Ebtanas/Kimia/Tahun 2003
Penyelesaian :
Ikatan hidrogen adalah ikatan antar molekul pada senyawa kovalen yang memiliki
perbedaan keelektronegatifan besar.
Contoh: HF, H2O, NH3