Upload
lequynh
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
30
BAB III
IDENTIFIKASI DATA
A. Obesitas Anak di Surakarta
Penelitian dan pengambilan data langsung dilakukan pada 8 sekolah dasar
yang tersebar di Kota Surakarta, yaitu 4 sekolah dasar negri dan 4 sekolah dasar
swasta. Sekolah dasar tersebut adalah SD Cemara Dua yang beralamat di : JL.
Monginsidi, No. 66, Kota Surakarta, Jawa Tengah; SD Kristen Kalam Kudus yang
beralamat di : JL. S. Parman Gilingan, Setabelan, Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah;
SD Negeri Ngoresan yang beralamat di : Jl. Kartika No. 36, Jebres, Kota Surakarta,
Jawa Tengah; SD Warga yang beralamat di : Jl. Ir Juanda No.72, Sudiroprajan,
Surakarta, Jawa Tengah; SD Negri Mojo yang beralamat di : Jl. Kyai Mojo Gg.
Serang, RT. 02 / RW. 06, Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta, Jawa Tengah; SD
Muhammadiyah 16 yang beralamat di : Jl. Srikoyo No. 5, Karangasem, Laweyan,
Surakarta, Jawa Tengah; SD Negri Kleco I yang beralamat di : Jl. Brigjend Slamet
Riyadi No.554, Kerten, Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah; SD Kristen
Danukusuman yang beralamat di : Jl. Dewi Sartika No. 37, Danukusuman, Serengan,
Surakarta, Jawa Tengah
Melalui pengambilan data secara lansung ini maka didapatlah data sebagai
berikut.
1. Kategori Obesitas Anak di Surakarta
Telah diketahui bahwa seseorang dapat dinyatakan terkena obesitas atau
over weight apabila nilai BMI (Body Mass Index) sama dengan atau lebih dari
31
23. Penurut data yang ada dari 8 sekolah dasar yang digunakan sebagai sampel
dalam perhitungan ini yang terdiri dari 30 kelas dengan total murid 947 anak,
terdapat 41 anak yang memiliki resiko besar mengidap obesitas. Hal ini berarti
terdapat lebih dari satu anak yang beresiko di setiap kelasnya. Selain itu juga
terdapat 46 anak yang menderita obesitas yang berarti pula terdapat lebih dari
satu anak dalam satu kelas yang menderita obesitas. Hal ini jelas sangat
mengkhawatirkan.
Dampak yang ditimbulkan karena masalah obesitas ini jelas sudah tidak
bisa lagi dianggap ringan. Mulai dari masalah kesehatan hingga masalah
psikologis dari masing-masing anak penderita obesitas.
2. Wilayah Padat Obesitas Anak
Gambar 3 Jumlah anak beresiko obesitas dan obesitas
Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa daerah di kota Surakarta
dengan tingkat obesitas tertinggi adalah di daerah Laweyan dan Jebres. Dan
0 5 10 15
SD Cemara Dua
SD Kristen Kalam Kudus
SD Negeri Ngoresan
SD Warga
SD Negri Mojo
SD Muhammadiyah 16
SD Negri Kleco I
SD Kristen Danukusuman
Obesitas
Resiko Obesitas
32
daerah dengan anak yang memiliki resiko terkena obesitas adalah pada daerah
Laweyan.
3. Angka Obesitas Anak di Surakarta
Dalam pengambilan data yang telah dilakukan pada 8 Sekolah Dasar
yang tersebar di Kota Surakarta diperoleh data bahwa terdapat total 41 anak
yang memiliki resiko besar mengalami obesitas, selain itu juga terdapat 37
anak yang telah termasuk dalam golongan obesitas tingkat I, tidak hanya
sampai di situ saja ada 9 anak yang bahkan telah masuk dalam kelompok
obesitas tingkat II.
Dari data yang telah didapatkan cukup mengagetkan sebab terdapat
beberapa anak yang telah mencapai tahap obesitas tingkat II dimana pada
obesitas di tahap ini nilai BMT dari anak tersebut adalah sama dengan atau
lebih dari 30. Dalam kondisi ini termasuk kondisi yang berbahaya bagi anak
tersebut. Dalam data menunjukkan bahwa terdapat 9 anak yang termasuk
dalam obesitas tingkat II.
B. Dinas Kesehatan Kota SurakartaSebagai Instansi Penggagas Kampanye Obesitas Anak
1. Profil Dinas Kesehatan Kota Surakarta
Terkait dengan masalah kesehatan pemerintah Kota Surakarta memiliki
Dinas Kesehatan sebagai upaya perwujudan pembangunan kesehatan di kota
Surakarta. Dinas Kesehatan Kota Surakarta memiliki struktur organisasi yang
terdiri dari
a. Kepala Dinas yang membawahi sekretariat
33
b. Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
c. Bidang Promosi Kesehatan
d. Pemberdayaan masyarakat dan Kemitraan
e. Bidang Upaya kesehatan
f. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Kesehatan Kota Surakarta
bersama dengan 17 UPTD Puskesmas, 1 UPTD Instalasa Farmasi, 1 UPTD
Laboratorium Kesehatan, 1 UPTD CPNS, dan 26 Puskesmas pembantu.
2. Data Fisik
Dasar pembangunan kesehatan adalah nilai kebenaran dan aturan
pokok yang menjadi landasan untuk berfikir dan bertindak dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Dasar-dasar berikut ini
merupakan landasan dalam penyusunan visi, misi dan strategi serta petunjuk
pokok pelaksanaan pembangunan kesehatan:
a. Perikemanusiaan
Setiap kegiatan, proyek, program pembangunan kesehatan harus
berlandaskan perikemanusiaan yang dijiwai, digerakkan, dan dikendalikan
oleh keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Pemberdayaan dan Kemandirian
Individu, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya bukan
saja menjadi obyek, namun sekaligus pula sebagai subyek kegiatan dalam
program kesehatan. Segenap komponen bangsa bertanggung jawab untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan individu, keluarga, dan
34
masyarakat beserta lingkungannya. Setiap kegiatan dalam program
kesehatan harus mampu membangkitkan peran serta individu, keluarga,
dan masyarakat sedemikian rupa sehingga setiap individu, keluarga, dan
masyarakat dapat menolong dirinya sendiri. Dengan dasar ini, setiap
individu, keluarga, dan masyarakat melalui kegiatan dalam program
kesehatan difasilitasi agar mampu mengambil keputusan yang tepat
ketika membutuhkan pelayanan kesehatan. Warga masyarakat harus
mau bahu membahu menolong siapa saja yang membutuhkan
pertolongan agar dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang sesuai
kebutuhan dalam waktu sesingkat mungkin. Di lain pihak, fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada perlu diperdayakan agar mampu
memberikan pertolongan kesehatan yang berkualitas, terjangkau, sesuai
dengan norma sosial budaya setempat serta tepat waktu.
c. Adil dan Merata
Setiap individu, keluarga, dan masyarakat mempunyai
kesempatan yang sama untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan sehingga dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya. Kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
berkualitas, terjangkau, dan tepat waktu tidak boleh memandang
perbedaan ras, golongan, agama dan status sosial ekonomi seorang
individu, keluarga, atau sekelompok masyarakat.
Pembangunan kesehatan yang cenderung urban-based harus terus
diimbangi dengan upaya-upaya pelayanan kesehatan yang bersifat rujukan,
35
bersifat luar gedung, maupun yang bersifat satelit pelayanan. Dengan
demikian, pembangunan kesehatan dapat menjangkau kantong-
kantong penduduk resiko tinggi yang merupakan penyumbang terbesar
kejadian sakit dan kematian. Kelompok penduduk inilah yang
sesungguhnya lebih membutuhkan pertolongan karena selain lebih
rentan terhadap panyakit, kemampuan membayar mereka jauh lebih
sedikit.
d. Pengutamaan dan Manfaat
Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dan atau
kesehatan dalam kegiatan dalam program kesehatan harus mengutamakan
peningkatan kesehatan diselenggarakan agar memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi peningkatan derajat kesehatan. Kegiatan dalam
program kesehatan diselenggarakan dengan penuh tanggung jawab, sesuai
dengan standar profesi dan perundang- undangan yang berlaku serta
mempertimbangkan dengan sungguh- sungguh kebutuhan dan kondisi
spesifik daerah.
3. Alamat Dinas Kesehatan Kota Surakarta
Komplek Balaikota Jl. Jendral Sudirman No. 2 Surakarta
Telp. (0271) 642020 ext 487
4. Visi dan Misi
a. Visi
Visi pembangunan kesehatan Kota Surakarta yang ingin dicapai adalah
”Terwujudnya Masyarakat Surakarta yang sehat, mandiri dan berbudaya”
36
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya maka Dinas Kesehatan Kota
Surakarta adalah penggerak pembangunan kesehatan guna terwujudnya
masyarakat Surakarta yang sehat, mandiri dan berbudaya.
b. Misi
Misi , fungsi dan kewenangan seluruh jajaran organisasi kesehatan di Kota
Surakarta, yang bertanggung jawab secara teknis terhadap pencapaian tujuan
dan sasaran pembangunan kesehatan Kota Surakarta. Untuk mewujudkan visi
tersebut ada misi yang diemban yaitu :
1) Mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang paripurna
Disamping berperan sebagai dinamisator, maka Dinas Kesehatan juga
melakukan pembangunan kesehatan yang meliputi : upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.
2) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Kesehatan
3) Meningkatkan sistem kewaspadaan dini penanggulangan penyakit
Pengumpulan, pengolahan dan analisa data pengamatan penyakit
sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kejadian luar biasa dan
wabah penyakit.
4) Memantapkan manajemen kesehatan yang efektif, efisien dan
akuntabel
Peningkatan kinerja dan mutu upaya kesehatan dilakukan oleh Dinas
Kesehatan melalui pengembangan kebijakan pembangunan kesehatan,
yang meliputi kebijakan manajerial, kebijakan teknis serta
pengembangan standar dan pedoman berbagai upaya kesehatan. Dengan
37
terciptanya manajemen kesehatan yang akuntabel di lingkungan Dinas
Kesehatan, diharapkan fungsi- fungsi administrasi kesehatan dapat
terselenggara secara efektif dan efisien yang didukung oleh sistem
informasi kesehatan, IPTEK serta hukum kesehatan.
5) Meningkatnya upaya promotif dan preventif untuk mewujudkan budaya
hidup bersih dan sehat serta kemandirian masyarakat
Lebih mengedepankan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan
upaya kuratif dan rehabilitatif. Upaya promotif dan preventif lebih efisien
dibandingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.
6) Menggerakkan kemitraan dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan
Keberhasilan pembangunan berwawasan kesehatan tidak hanya semata-
mata hasil usaha keras sektor kesehatan saja, tetapi sangat dipengaruhi
oleh kontribusi dari berbagai sektor pembangunan lainnya. Dinas
Kesehatan berperan sebagai penggerak utama dalam memfasilitasi sektor-
sektor lain agar segala upayanya memberikan kontribusi yang posistif
terhadap perwujudan pembangunan berwawasan kesehatan.
5. Tujuan
Guna mewujudkan misi tersebut, terdapat tujuan yang akan dicapai oleh
Dinas Kesehatan Kota Surakarta, yaitu :
a. Meningkatnya derajat kesehatan ibu, anak, remaja dan lansia.
b. Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular dan
penyakit tidak menular.
c. Meningkatnya pengawasan dan pembinaan kesehatan lingkungan.
38
d. Meningkatnya status gizi masyarakat.
e. Tersedianya sumber daya kesehatan yang berkualitas untuk
mewujudkan pelayanan sesuai standar.
f. Meningkatnya kemandirian masyarakat di bidang kesehatan.
g. Meningkatnya budaya hidup bersih dan sehat.
h. Meningkatnya kemitraan dan peran serta masyarakat di bidang
kesehatan.
i. Berkembangnya sistem informasi kesehatan yang efektif.
j. Optimalnya fungsi regulasi Dinas Kesehatan.
C. PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk.Sebagai Perusahaan yang Mensponsori Kampanye Obesitas Anak
Untuk agar lebih sukses dan dapat berlangsung dengan baiknya kampanye
ini maka dibutuhkan pihak sponsor untuk membantu sehingga kampanye inidapat
berjalan dengan maksimal. Pihak sponsor yang dipilih adalah susu Ultrajaya yang
dikeluarkan oleh PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk.
Pemilihan PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk. dilandasi atas dasar bahwa
perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak cukup aktif dalam bidang
kesehatan, selain itu juga karena tempat dari distributor susu Ultrajaya pada
daerah Jawa Tengah ini ada di Kota Surakarta.
Berikut adalah data dari perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk
1. Profil PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk.
Dimulai dari pabrik susu rumahan pada tahun 1958 di Bandung - Jawa
Barat PT Ultrajaya berkembang, hingga selanjutnya di tahun 1971 PT
39
Ultrajaya melebarkan sayap bisnisnya menjadi PT Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company.
Tak hanya sebagai pelopor, PT Ultrajaya pun masih unggul diantara
produsen susu segar alami dan minuman ringan untuk seluruh konsumen
Indonesia dengan beberapa varian brandnya, seperti UltraMilk untuk produk
susu segarnya, Teh Kotak untuk minuman teh segarnya, dan Sari Kacang Ijo,
Sari Asem Asli untuk produk minuman sehatnya. Dan tak ketinggalan
beberapa produk minuman ringannya yang diproduksi khusus untuk pasar
eksport.
Dan hingga kini, brand unggulan, UltraMilk, masih tetap unggul di
antara segmen susu cair, seperti halnya juga Teh Kotak unggul di varian
minuman siap saji dalam kemasan karton.
Lahan peternakan berlokasi di tengan lahan perkebunan di dataran
tinggi Bandung, dimana tersedia sumber daya alam alami berkualitas baik,
sebagai bahan baku produk Ultra Milk.
Kesegaran bahan baku serta semua nutrisi yang terkandung di
dalamnya kemudian proses dengan teknologi Ultra High Temperature ( UHT )
digabungan dengan teknologi pengemasan aseptik.
Kini, hampir 90% total produksi, distribusikan ke seluruh konsumen di
seluruh pelosok Indonesai, sementara kurang lebih 10% produksi, diekspor ke
beberapa negara di Benua Asia, Eropa, Timur Tengah, Australia, dan
Amerika.
2. Struktur Organisaasi
40
3. Alamat PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk.
Jl. Raya Cimareme 131, Padalarang Bandung, 40552 Indonesia
4. Tanggung Jawab Perusahaan
Di dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan senantiasa berusaha untuk
tidak hanya memberikan manfaat bagi para pemegang sahamnya saja tapi juga
berusaha untuk berperan serta dalam pemenuhan kesejahteraan bagi karyawannya
dan masyarakatnya, serta berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian
lingkungan. Perseroan berusaha agar keberadaannya tidak membebani dan
merugikan masyarakat tapi justru harus dapat dirasakan membantu dan
menguntungkan masyarakat, terutama bagi masyarakat yang berada di sekitar
41
lokasi kantor dan pabrik Perseroan. Perseroan sangat peduli dengan masalah-
masalah yang dirasakan dan dihadapi oleh masyarakat, dan senantiasa berperan
serta untuk ikut menanggulanginya.
a. Aspek Lingkungan Hidup
Perseroan bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman.
Melindungi lingkungan hidup merupakan salah satu dari tujuan jangka
panjang tanggung jawab sosial Perseroan sebagai produsen makanan dan
minuman. Perseroan selalu mentaati berbagai perundangan dan peraturan
yang berkaitan dengan lingkungan hidup, dan Perseroan selalu memenuhi
kesepakatan-kesepakatan tertentu sesuai dengan perizinan yang ada.
Perseroan yakin bahwa kegiatan operasi yang Perseroan lakukan telah
mematuhi segala hal yang signifikan terkait peraturan-peraturan tentang
lingkungan hidup.
Perseroan melengkapi fasilitas produksi dengan peralatan pengolahan
limbah yang dibutuhkan dan mempekerjakan personal untuk memantau
kepatuhan terhadap standar lingkungan hidup yang ditetapkan. Kegiatan
pengelolaan limbah terutama sekali melibatkan pemantauan dan pembuangan
limbah padat dan limbah cair.
Di bidang produksi, sudah sejak didirikan Perseroan menggunakan
kemasan karton yang ramah lingkungan. Perseroan juga turut aktif
berperanserta dan bertindak sebagai sponsor dalam program “Thanks To
Nature”, program yang mengajak seluruh masyarakat untuk lebih mencintai
dan turut memelihara lingkungan hidup dengan tidak membuang sampah
42
dimana saja, menghemat penggunaan air dan enerji listrik, turut menanam
berjuta pohon di seluruh Indonesia, dan lain-lain.
b. Aspek Ketenagakerjaan
Undang-undang Ketenagakerjaan merupakan dasar pijakan Perseroan
dalam masalah ketenagakerjaan. Perseroan selalu mematuhi aturan dan
ketentuan yang terdapat dalam undang-undang tersebut. Selain itu, Perseroan
juga telah memiliki Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang merupakan
panduan bagi seluruh karyawan dalam melaksanakan tugasnya.
PKB ini disusun oleh sebuah tim yang merupakan gabungan antara
wakil pihak Perseroan dengan pihak Serikat Pekerja dengan tujuan utama
untuk menjelaskan dan menegaskan hak dan kewajiban masing-masing pihak,
baik yang sudah ada atau pun yang belum diatur dalam Undang-undang
Ketenagakerjaaan. Perseroan juga mempunyai Peraturan Perusahaan yang
merupakan panduan etika kerja bagi golongan staf dan manajerial.
Peraturan Perusahaan ini bisa berbentuk Surat Keputusan Direksi,
Memo Direksi, Pengumuman Direksi, dll. Baik PKB maupun Peraturan
Perusahaan mengatur bagaimana karyawan Perseroan harus menjalankan
tugasnya sesuai dengan hukum, nilai-nilai etika, dan perundang-undangan
yang berlaku, dan melarang untuk melakukan tindakan- tindakan yang
bertentangan dengan aturan Perseroan dan hukum serta perundangan yang
berlaku.
c. Aspek Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
1) Kepedulian terhadap masyarakat sekitar
43
Terhadap masyarakat yang berlokasi di sekitar lokasi kantor dan
pabrik yang berada di Desa Cimareme dan Desa Gadobangkong,
Perseroan berperan secara aktif di bidang kesehatan masyarakat antara
lain dengan memberikan bantuan berupa alat-alat kesehatan yang
diperlukan oleh Puskesmas dan Posyandu yang ada di desa-desa tersebut.
Perseroan juga memberikan bantuan dana untuk penyuluhan
tentang kecukupan gizi dan kesehatan masyarakat bagi petugas-petugas
Posyandu, yang pada gilirannya akan memberikan penyuluhan kepada
masyarakat.
Sampai saat ini Perseroan masih menyediakan dan menyalurkan
air bersih kepada masyarakat yang berdomisili di sekitar Perseroan
dengan membuat bak-bak penampungan air bersih lengkap dengan
instalasi pemipaannya di beberapa lokasi di sekitar Perseroan. Perseroan
juga membantu menyediakan air bersih untuk rumah-rumah ibadah dan
sekolah-sekolah yang ada di sekitar lokasi Perseroan, dengan
membuatkan saluran pemipaan khusus tanpa melalui bak penampungan.
Total biaya yang telah dikeluarkan pada tahun 2014 untuk keperluan
kesehatan msyarakat, bantuan air bersih, dan keperluan lingkungan adalah
+/- Rp.480.000.000.-.
2) Kepedulian di Bidang Pendidikan
Di bidang pendidikan Perseroan berperan-serta secara aktif melalui
program pemberian bea siswa, program bantuan pembangunan dan/atau
renovasi bangunan sekolah, atau menjadi sponsor dalam berbagai acara,
44
seminar, dan kegiatan-kegiatan yang bertemakan pendidikan. Dalam
tahun 2014 biaya yang telah dikeluarkan untuk keperluan program di
bidang ini adalah Rp. 1.872.000.000.-.
d. Aspek Tanggung jawab Produk
Seluruh produk Perseroan telah mendapatkan persetujuan pendaftaran
dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagaimana diwajibkan
kepada produsen yang memproduksi dan melakukan perdagangan produk
makanan (dan minuman) dalam kemasan ritel. Seluruh produk Perseroan
telah mempunyai sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia.
D. Analisis Data
1. Jenis Data dan Sumber Data
a. Jenis Data
1) Data Primer
a) Observasi
Teknik obserfasi digunakan untuk menggali data dari sumber data
yang berupa peristiwa, aktivitas, perilaku, tempat atau lokasi, dan
benda, serta rekaman gambar.
b) Kuesioner
Dalam kuesioner ini diambil beberapa sampel dari beberapa
Sekolah Dasar yang tersebar di daerah Surakarta. Yang dapat
mengisi kuesioner ini adalah anak-anak kelas 3 dan 4 yaitu dalam
lingkup usia 8 hingga 10 tahun.
45
Untuk bentuk pertanyaan kuesioner yang disebarkan sebagai
berikut:
1. Apakah kamu sangat suka makan snack?Ya Tidak
2. Kegiatan apa yang kamu lakukan ketika sedang tidak ada tugassekolah?
Bermain gadget Menonton TV Berolahraga3. Apakah kamu tahu tentang obesitas?
Ya Tidak4. Apakah kamu suka membaca buku cerita bergambar?
Ya Tidak5. Pilihlah salah satu jenis tulisan yang paling kamu suka :
6. Pilihlah salah satu gambar anak kecil yang paling kamu suka :
7. Pilihlah jenis buku cerita bergambar yang paling kamu suka :
45
Untuk bentuk pertanyaan kuesioner yang disebarkan sebagai
berikut:
1. Apakah kamu sangat suka makan snack?Ya Tidak
2. Kegiatan apa yang kamu lakukan ketika sedang tidak ada tugassekolah?
Bermain gadget Menonton TV Berolahraga3. Apakah kamu tahu tentang obesitas?
Ya Tidak4. Apakah kamu suka membaca buku cerita bergambar?
Ya Tidak5. Pilihlah salah satu jenis tulisan yang paling kamu suka :
6. Pilihlah salah satu gambar anak kecil yang paling kamu suka :
7. Pilihlah jenis buku cerita bergambar yang paling kamu suka :
45
Untuk bentuk pertanyaan kuesioner yang disebarkan sebagai
berikut:
1. Apakah kamu sangat suka makan snack?Ya Tidak
2. Kegiatan apa yang kamu lakukan ketika sedang tidak ada tugassekolah?
Bermain gadget Menonton TV Berolahraga3. Apakah kamu tahu tentang obesitas?
Ya Tidak4. Apakah kamu suka membaca buku cerita bergambar?
Ya Tidak5. Pilihlah salah satu jenis tulisan yang paling kamu suka :
6. Pilihlah salah satu gambar anak kecil yang paling kamu suka :
7. Pilihlah jenis buku cerita bergambar yang paling kamu suka :
46
A
B
C2) Data Sekunder
a) Studi Pustakaan
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan
terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-
laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.
b) Observasi
Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data
yang berupa peristiwa, aktivitas, perilaku, tempat atau lokasi, dan
benda, serta rekaman gambar.
47
E. Identifikasi Komparasi
1. Gigiku Sehat dan Kuat
Gambar 1
Cover Buku Gigiku Sehat dan Kuat
Sumber : foto pribadi
Gambar 2
48
Isi Buku Gigiku Sehat dan Kuat
Sumber : foto pribadi
Gambar 3
Isi Buku Gigiku Sehat dan Kuat
Sumber : foto pribadi
Gambar 4
Isi Buku Gigiku Sehat dan Kuat
Sumber : foto pribadi
49
Judul : Gigiku Sehat dan Kuat
ISBN : 9786020329642
Penulis : drg. Stella Lesmana dan drg. Tara Prathita
Tanggal Terbit : 1 Agustus 2016
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 28 halaman
Deskripsi :
Kita sungguh beruntung menjadi Indonesia. Halaman sejarah bangsa
kita selalu dipenuhi anak-anak muda yang peduli dan beraksi. Hampir di
setiap periode, kira tak pernah kekurangan stok anak-anak muda peduli dan
punya aksi positif. Salah satunya saat ini adalah drg. Stella Lesmana dan drg.
Tara Pratitha. Di sela-sela menjalani pekerjaan sebagai dokter gigi, Stella dan
Tara mendirikan komunitas KEJORA. Mereka menyebarkan pengetahuan
mereka melalui buku ini. Tak pelak, mereka ini adalah anak-anak muda yang
bertekad mulia membuat negeri ini menjadi lebih baik. Semoga usaha yang
dilakukan oleh Stella dan Tara memberikan makna signifikan bagi kemajuan
bangsa kita. -Anies Baswedan (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia)
Saya menyambut gembira seri buku KEJORA yang menarik dan
edukatif ini. Buku ini sangat bermanfaat sebagai media bimbingan kesehatan
bagi anak dan ibunya. Melalui buku ini diharapkan anak-anak sebagai penerus
dan aset masa depan bangsa terbatas dari masalah gigi mulut sehingga dapat
menjadi anak yang sehat dan cerdas. -Dr. Drg. Zaura Rini Anggraeni, MDS
50
(Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia Periode 2008-2011 dan
2011-2014; Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia)
Aku senang sekali akhirnya ada buku yang secara menarik mengupas
manfaat kesehatan sejak dini ke buah hatiku dari tim KEJORA. Buku ini
sangat membantu sekali dalam caraku menanamkan kebiasaan yang baik ke
Airlangga dan adiknya kelak dengan cara yang mudah dimengerti dan seru
dengan bercerita setiap sebelum tidur. -Aliya Baskara Yudhoyono, Ibunda
Airlangga dan Pancasakti
Pelajaran atau nasihat untuk anak-anak biasanya lebih ampuh jika
diberikan lewat cerita. Seperti yang dilakukan buku ini, bersama Juno dan
Naura, anak-anak diajak untuk lebih mudah mengerti tentang kesehatan gigi.
Dengan gambar dan ide cerita imajinatif- seperti melihat tingkap pola kuman
di gigi, bertemu peri, dan pertualangan di dalam mulut-membuat anak-anak
yang memiliki dunia khayal tak terbatas jadi lebih mudah menyerap logika
sebab-akibat sepitar giginya, ynag dapat membacakannya langsung di waktu-
waktu mendongeng tiba. Tambahkan mimik dan pergantian suara yang
menarik saat membacakannya, anak-anak pasti semakin suka mendengar
cerita dari buku ini. Yuk, belajar lewat dongeng! -Ayo Dongeng Indonesia
#DongengBaik
2. Mengapa Kita Harus Mandi dan Mencuci Rambut
51
Gambar 5
Cover Buku Mengapa Kita Harus Mandi dan Mencuci Rambut
Sumber: https://s3.bukalapak.com/img/385694731/original/CYMERA_
20160118_232412_scaled.jpg
Gambar 6
Isi Buku Mengapa Kita Harus Mandi dan Mencuci Rambut
Sumber: https://s4.bukalapak.com/img/402794731/original/CYMERA_
20160118_232347_scaled.jpg
52
Gambar 7
Isi Buku Mengapa Kita Harus Mandi dan Mencuci Rambut
Sumber: https://s1.bukalapak.com/img/168794731/original/CYMERA_201
60118_232317_scaled.jpg
Gambar 8
Isi Buku Mengapa Kita Harus Mandi dan Mencuci Rambut
Sumber: https://s2.bukalapak.com/img/743894731/original/CYMERA_2016
0118_232240_scaled.jpg
53
Judul : Mengapa Kita Harus Mandi & Mencuci Rambut ?
ISBN : 9789791349505
Penulis : Roby Yonky Andika
Tanggal Terbit : Juli 2011
Penerbit : Wortel Books
Halaman : 28 halaman
Deskripsi :
Setelah seharian bermain, badan kita pasti kotor dan bau. Jika kita tidak
segera mandi, bisa menyebabkan penyakit kulit. Mau tau sebabnya?
F. Analisis S.W.O.T
Analisis SWOT yang dimaksud untuk mengetahui dan mengambil kesimpulan
dari data fisik dan objek perancangan melalui kompetitor ataupun komparasi
yaitu metode untuk mencari (Strength) kekuatan, (Weakness) kelemahan,
(Opportunities) Peluang, (Threat) Ancaman.
1. Strength (Kekuatan)
Banyaknya pihak dalam maupun luar ilmu kesehatan yang sadar akan
pentingnya pola hidup sehat agar tidak berdampak pada over weight dan
obesitas pada anak, memudahkan penyuluhan akan kesehatan dalam berbagai
media maupun event yang diselenggarakan dan dari pihak penerbit sudah
banyak yang menerbitkan buku tentang kesehatan anak.
2. Weakness (Kelemahan)
54
Kurangnya kesadaran anak tersebut tentang pentingnya pola hidup sehat
agar tidak berdampak pada over weight dan obesitas. Penyuluhan tentang
dampak yang akan terjadi apabila tidak diperhatikan masih sangat sedikit.
3. Opportunities (Peluang)
Perkembangan tekhnologi dan kesibukan menciptakan kehidupan lingkungan
yang kompleks dan terfokus, hal ini menyebabkan kesehatan terabaikan
tidak terkecuali anak-anak. Dengan mengangkat cerita menjaga kesehatan bagi
anak akan memudahkan menyampaikan pesan kesehatan melalui ilustrasi
yang baru dan unik.
4. Threat (Ancaman)
Kurangnya perhatian dan penganggapan wajar apabila anak-anak bertubuh
gemuk kareana dianggap lucu dan menggemaskan menjadi hambatan untuk
menginformasikan maupun penyuluhan secara langsung, menyebabkan
kurangnya kesadaran. Dan susah untuk mengupayakan penujualan sekala
besar.
55
55
AnalisisBuku Cerita Bergambar untuk
Obesitas
Buku Cerita Bergambar Gigiku
Sehat dan Kuat
Buku Cerita Bergambar Mengapa
Kita Harus Mandi dan Mencuci
Rambut
Strength 1. Produk adalah satu-satunya
produk di Indonesia yang
memberikan pengetahuan
tentang obesitas dan berat badan
lebih serta cara mengatasinya.
2. Menghadirkan visualisasi dengan
warna cerah dan gaya gambar
yang disukai anak-anak, serta
bentuk visual dan gaya cerita
serta gaya gambar karakter tokoh
yang unik dan sesuai dengan
target audience.
1. Bentuk visual buku yang memiliki
konsep lift-the-flap sehingga
menarik anak untuk tidak pasif saat
membaca
2. Terdapat game singkat dan
pengetahuan tentang cara menyikat
gigi yang baik dan benar.
1. Cerita sederhana sehingga mudah
dipahami, serta memberikan tahapan
yang jelas bagaimana proses yang
dilakukan untuk mandi dan mencuci
rambut.
2. Memberikan pesan edukasi tentang
cara mandi dan mencuci rambut yang
benar
56
56
3. Bentuk visual buku yang
memiliki konsep lift-the-flap
sehingga menarik anak untuk
tidak pasif saat membaca
Weakness 1. Di dalam buku hanya berisikan
tentang cerita tanpa adanya
tambahan lain.
1. Gaya gambar yang benar-benar
sangat sederhana.
2. Cover tidak begitu menarik karena
hanya terdapat 2 karakter utama
serta hanya mengambil satu warna
pokok saja sebagai background.
1. Warnanya yang tidak begitu cerah
bahkan cenderung soft.
2. Hanya berisikan cerita saja.
Opportunity 1. Buku cerita bergambar tentang
obesita belum ada di Indonesia,
sehingga memiliki peluang yang
baik.
2. Inovasi cerita yang
1. Berisikan pengetahuan serta cara
menggosok gigi yang benar.
2. Bentuk buku yang lift-the-flap
dapat menarik lebih minat anak
untuk membaca.
1. Memberikan cara-cara yang baik dan
benar dalam mandi serta mencuci
rambut untuk anak-anak.
57
57
menggabungkan antara edukasi
dan entertainment akan mampu
menarik lebih banyak minat anak
untuk membaca.
3. Bentuk buku yang lift-the-flap
dapat menarik lebih minat anak
untuk membaca.
Threat 1. Apabila ada buku cerita
bergambar tentang obesitas dan
berat berlebih yang memiliki
informasi serta konsep yang
lebih menarik akan menjadi
ancaman tersendiri.
1. Kehadiran buku cerita bergambar
tentang akibat yang terjadi apabila
tidak menyikat gigi di malam hari
dengan visual cover yang lebih
menarik serta pengetahuan yang
lebih baik akan menjadi ancaman
tersendiri.
1. Kehadiran buku cerita bergambar
tentang cara mandi dan mencuci
rambut yang baik dan benar dengan
visual warna yang lebih cerah dan
cerita yang lebih menarik akan
menjadi ancaman tersendiri.