Upload
heri-kurniawan
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/2/2019 Bab III Heri
1/7
BAB III
DASAR DASAR VIBRASI3.1 Perawatan Mesin Berdasar Analisis Getaran
Tujuan perawatan adalah mempertahankan mesin tetap bekerja dengan baik,
terutama bagi kelangsungan produksi. Kerusakan yang tidak terduga menyebabkan
terhentinya kegiatan produksi dan memerlukan biaya yang besar. Sedangkan
strategi perawatan klasik adalah dengan cara membongkar mesin mesin yang vital
secaraperiodic, memeriksanya dan membangunnya kembali. Cara ini menimbulkan
down time yang panjang, yang sering kali hanya membongkar mesin yang ternyata
keadaannya masih baik. Cara ini selain mahal juga dapat menyebabkan kesalahan
dalam perakitan kembali, akibatnya kondisi mesin menjadi lebih buruk dari
sebelumnya. Cara ini hanya diterapkan pada mesin mesin yang vital saja.
Suatu cara yang efektif adalah dengan menjadwalkan perbaikan mesin
berdasarkan kondisi mesin yang dinilai berdasarkan analisis getaran yang disebut
juga predictive maintenance. Tingkat suatu mesin dapat diukur secara berkala
dengan vibration meterdan kemudian dibandingkan dengan batas tingkat getaran
atau dibandingkan dengan pengukuran sebelumnya. Kemudian diperlukan analisa
tingkat getaran dan jenis persoalannya apabila terjadi kelainan.
3.2 Getaran atau vibrasi
Istilah vibrasi sering didengar dalam aktifitas pabrik yang erat kaitannya
dengan kehandalan mesin mesin rotating. Vibrasi pada umumnya dijumpai
pada mesin mesin yang sedang bekerja atau berputar. Vibrasi atau getaran
adalah gerakan bolak balik dari suatu komponen atau mesin terhadap posisi
keseimbangannya atau posisi diamnya. Bolak balik disini bisa maju
mundur atau naik turun. Vibrasi akan timbul pada semua mesin yang sedang
beroperasi atau running, vibrasi dapat juga terjadi pada mesin mesin yang
tidak beroperasi karena hal ini disebabkan oleh pengaruh dari lingkungan.
Terjadinya vibrasi dapat diperlihatkan dengan contoh menarik sebuah benda
bermassa yang terikat pada suatu pegas.
14
Pemilihan probe Velocity & Accelerometer
Lower limit
Peak
acceleration
Phase
Peak
velocity
Time
Periode
Peak to
peak
displaceme
n
Upper Limit
Neutral
Post.
8/2/2019 Bab III Heri
2/7
`
Gambar 3.1 Grafiksinusoidalgerak getaran.
Apabila benda tersebut kita lepaskan maka benda tersebut akan bergerak naik turun
melewati posisi diamnya. Gerakan naik turunnya benda tersebut dapat digambarkan
dalam grafik waktu berupa grafiksinusoidal.
3.3 Parameter parameter vibrasi
Parameter yang dapat diambil dalam pengukuran vibrasi dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Amplitudo
Amplitudo adalah parameter yang menunjukkan besarnya vibrasi.
Seperti yang ditunjukkkan oleh parameter parameter pada gambar dibawah ini
15
Pemilihan probe Velocity & Accelerometer
8/2/2019 Bab III Heri
3/7
Gambar 3.2 Vibration Parameter Amplitudo
Parameter amplitudo dari suatu getaran meliputi :
- Displacement yaitu besarnya simpangan atau jarak total suatu lintasan
benda / massa yang berosilasi / bergetar / bervibrasi dari batas ekstrim atas
kebatas ekstrim bawah atau sebaliknya. Satuan displacement dalam micron
(m atau 1/1000 dari mm) atau mils (mili-inch atau 1/1000 dari inch). 1
mils = 25,4 micron.
- Velocity yaitu kecepatan pergerakan benda / massa yang berosilasi atau laju
dari perubahan jarak yang ditempuh (displacement). Satuan dari velocity
adalah mm/sec atau inch/sec. 1 inch/sec = 25,4 mm/sec.
- Acceleration yaitu menyatakan percepatan pergerakan benda / massa yang
berosilasi atau indikasi dari adanya suatu gaya dimana percepatan ini
merupakan laju perubahan kecepatan getaran yang menjadi salah satu
karakteristik getaran yang cukup tinggi. Satuan dari acceleration adalah
mm/sec, gs, Inch/sec.
16
Pemilihan probe Velocity & Accelerometer
8/2/2019 Bab III Heri
4/7
b. Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya siklus getaran (oscillation / vibration) yang terjadi
dalam periode waktu tertentu. Jumlah waktu yang diperlukan dalam satu siklus
getaran disebut sebagai satu periode getaran. Frekuensi = 1/T, apabila mesin
bergetar satu siklus penuh dalam waktu 1/60 detik, maka periode getaran
dikatakan 1/60 detik.
Gambar 3.3 Grafik Frekuensi dan Waktu
Frekuensi merupakan salah satu parameter vibrasi yang sangat
penting untuk menganalisa jenis kerusakan suatu mesin. Frekuensi getarn
umumnya ditunjukkan dalam jumlah siklus yang terjadi dalam tiap tiap menit.
Frekuensi getaran dalam satuan CPMakan membuat mudah dikaitkan dengan
karakteristik mesin lainnya, misalnya kecepatan putar, begitu ketika kita
mempunyai sebuah mesin yang berputar pada kecepatan 3000 RPM, kita dapat
mengantisipasi masalah tertentu dengan mencari frekuensi getaran yang
kaitannya dengan kecepatan putar mesin, yaitu 3000 RPM,
Satuan waktunya : detik atau menit, dinyatakan dalam satuan :
RPM (Revolutions per Minute).
CPM (Cycles per Minute).
CPS (Cycles per Second).
Hz ( Hertz).
Hz = CPS
Frekuensi (CPM) = 60 x Frekuensi (CPSatau Hz).
17
Pemilihan probe Velocity & Accelerometer
8/2/2019 Bab III Heri
5/7
c. Phase Angle ( sudut fasa)
Phase angle merupakan posisi sudut untuk menentukan letak amplitudo
tertinggi ( peak ) ketika mesin beroperasi atau berputar, berdasarkan suatu titik
referensi nol yang telah ditentukan pada rotor. Getaran ini merupakan getaran
maksimum yang dikaitkan dengan sinyal keyphasorsehingga frekuensi getaran
yang akan diukur phase anglenya harussyncroneous terhadap keyphasor.Phase
angle ini sangat membantu dalam balancingrotor.
Gambar 3.4 Titik ReferensiKey PhasorTerhadapHeavy Spot
3.4 Pengukuran Vibrasi
Didalam melakukan pengukuran dan analisa suatu penyebab vibrasi maka
harus diperhatikan jenis mesin, peralatan yang digunakan, jenis probe yang
digunakan digunakan dalam pengambilan parameter -parameter vibrasi.
- Displacement digunakan dalam pengukuran vibrasi pada mesin mesin yang
mempunyai frekuensi rendah (0 90.000 CPM).
- Velocity digunakan untuk pengukuran vibrasi untuk mesin mesin yang
mempunyai frekuensi medium (600 90.000 CPM).
- Accelerometer digunakan untuk pengukuran vibrasi pada mesin mesin yang
mempunyai frekuensi tinggi (600 - 1.200.000 CPM).
18
Pemilihan probe Velocity & Accelerometer
Unbalance/he
avy spot
Reference
(keyphasor)
Reference
(key
phasor)
Unbalance/
heavy spot
8/2/2019 Bab III Heri
6/7
Pengukuran vibrasi terhadap mesin mesin rotating harus dibuat dalam
konsep konsep yang terpadu dalampredictive maintenance mesin rotasi yang
bisa diterapkan dalam semua plant untuk menghindari terjadinya kerusakan
pada mesin dan menjaga keamanan operasional pabrik. Tiga hal yang perlu
diterapkan dalam menjaga mesin mesin rotasi dari kerusakan parah, yaitu
monitor transient vibration, monitor steady state vibration dan problem
vibration analyze.
a. Monitor transient vibration
Adalah monitor vibrasi pada waktu mesin rotasi start up atau shut down.
Pengukuran yang diambil adalah shaft vibration atau bearing housing
vibration. Monitor ini penting dilakukan pada mesin mesin rotasi yang yang
berkapasitas besar seperti turbin, kompresor atau generator. Dari monitor ini
akan diketahui perilaku dinamis pada mesin sehingga dapat diketahui layak atau
tidaknya mesin tersebut dioperasikan. Pengukuran transient vibration ini dapat
dijadikan laporan untuk monitoring selanjutnya.
b. Monitor steady state vibration
Adalah monitor pada waktu mesin sedang beroperasi. Monitoring vibrasi ini
harus dilakukan minimal sekali perbulan dengan tujuan untuk mencari
perubahan perubahan vibrasi setiap saat sehingga apabila terjadi kenaikan
vibrasi dapat dianalisa dan diantisipasi penyebabnya. Monitor ini dapat
dipisahkan dalam dua tempat yaitushaftvibrasi dan bearing housingvibrasi.
- Shaftvibrasi dilakukan untuk mesin mesin yang critical. Pengukuran ini
dilakukan dengan menggunakan eddy current proximity probe yang
dipasang permanen dengan mesin.
- Bearing housingvibrasi merupakan pengukuran vibrasi yang diterapkan
pada semua mesin critical maupun mesin operasional non critical. Pada
mesin critical, pengukuran dilakukan denganprobe velocity yang dipasang
permanen pada mesin. Pada mesin non-critical menggunakan probe
accelerometer.
19
Pemilihan probe Velocity & Accelerometer
8/2/2019 Bab III Heri
7/7
Gambar 3.5Shaft versus Housing Vibration
c. Analisa problem vibrasi.
Analisa suatu vibrasi harus dilakukan pengamatan dengan baik, secara visual
maupun menggunakan alat ukur vibrasi. Dalam memutuskan suatu penyebab
dari vibrasi harus diyakinkan dengan melakukan analisa terhadap parameter
parameter vibrasi dari hasil pengukuran dan dari data histori vibrasi dari
pengukuran yang pernah terjadi.
20
Pemilihan probe Velocity & Accelerometer