Upload
dinhnga
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Tahun 1994 telah berdiri sebuah perusahaan industry yang berbentuk
perorangan yaitu perusahaan “ Meubel Gaya Baru”. Perusahaan ini terletak di jl.
Agusalim Kel. Libuo. Dengan menggunakan modal sendiri dan juga modal pinjaman
dari Bank, pimpinan perusahaan ini mampu mendirikan tempat usaha, membeli
bahan baku dan berbagai macam peralatan yang dapat digunakan untuk memproduksi
barang berupa : kursi, meja, sofa.
Pimpinan perusahaan yakni bapak Abdul Rahman Musa Dengan
pertimbangan agar perputaran barang makin cepat, dan sekaligus keuntungan yang
diperoleh lebih besar maka pada akhir tahun 2000 perusahaan memberi kemudahaan
kepada konsumen dengan memperlakukan sistem penjualan secara kredit, tetapi calon
debitur harus memenuhi berbagai kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan untuk
memperkecil kemungkinan piutang yang tidak tertagih.
Melihat perkembangan saat itu dan berkat kerja sama dan keuletan dari
pimpinan perusahaan tersebut telah membuka beberapa cabang pembantu untuk
2
mendukung pelayanan dan memudahkan masyarakat dalam memilih barang yang
dipasarkan perusahaan, semua cabang pembantu tersebut masuk dalam satu wadah
“Meubel Gaya Baru” cabang tersebut berada di Jln. Sudirman dan Jln. Agusalim
3.1.2 Struktur Organisasi
Organisasi adalah suatu wadah yang menghimpun sekelompok manusia untuk
bekerja sama dalam mewujudkan rencana berdasarkan pertimbangan yang mantap
dan bersifat pengawasan. Oleh karena itu, organisasi dapat dikatakan sebagai suatu
tindakan menginstruksi individu yang produktif.
Srtruktur organisasi merupakan salah satu unsur penunjang sukses tidaknya
suatu perusahaan. Tanpa adanya struktur dalam perusahaan, maka akan
mengakibatkan terjadinya kekacauan dan dalam pelaksanaan tugas oleh setiap
karyawan. Struktur organisasi pada dasarnya memperlibatkan hubungan, wewenang
dan tanggung jawab serta tugas dan kedudukan dari karyawan dalam suatu
perusahaan. Olehkarena itu, struktur organisasi dimaksudkan sebagai alat kontrol atau
pengawasan, bahkan dapat diharapkan menjadi alat pemersatu antara semua fungsi
yang ada didalam suatu perusahaan.
Jadi, dengan adanya struktur organisasi yang merupakan kerangka dasar yang
mencakup berbagai tugas, tanggung jawab dan fungsi, maka akan memberikan
dampak yang sangat bermanfaat dalam pencapaian sasaran dan tujuan yang sesuai
dengan rencana suatu perusahaan.
3
Struktur organisasi yang dipakai dalam perusahaan “Meubel Gaya Baru”
adalah organisasi garis. Dimana bentuk ini adalah yang paling lazim dan efektif yang
digunakan oleh perusahaan yang masih kecil dimana sumber kekuasan tunggal dan
segala keputusan perusahaan dan tanggung jawab berada dalam tangan pemilik atau
pimpinan perusahaan untuk memberikan perintah, membuat rencana, dan melakukan
pengawasan terhadap segala kegiatan usaha.
Adapun struktur organisasi pada Mebel Gaya Baru dapat dilihat pada gambar
1 sebagai berikut :
Gambar 1
PIMPINAN
Bag. Administrasi dan Umum Bag. Produksi
Karyawan
Departemen II
Karyawan
Departemen
-Bag. Pemasangan busa
-Bag. Pengukuran Kain
-Bag. Penjahitan
-Bag. pembungkus
-Bag. Pengukuran
-Bag. Pemotongan
-Bag pembungkus rangka
Bag. Pemasangan karet
4
3.1.3 Pembagian Tugas Dan Fungsi pada Meubel Rotan Gaya Baru
Berdasarkan skema struktur organisasi tersebut, maka berikut uraian fungsi
dan tugas dari masing-masing bagian tersebut :
a. Pimpinan
Mengawasi semua bagian produksi, bagian keuangan, serta melakukan pembelian
terhadap bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.
a. Bagian produksi yang terdiri dari : departemen 1 dan departemen 2 terdiri
dari 4 karyawan :
Departeman 1 terdiri dari 4 karyawan :
Bagian pengukuran berfungsi mengukur jenis kayu yang akan diproses sesuai
dengan ukuran, bentuk dan jenis kursi yang diinginkan.
Bagian pemotongan berfungsi memotong kayu yang akan dibentuk menjadi
kursi
Bagian pembentukan rangka berfungsi membuat kerangka kursi sesuai dengan
bentuk yang diinginkan.
Bagian pemasangan karet berfungsi memasang karet pada kursi.
Departemen 2 terdiri dari 4 karyawan :
5
Bagian pemasangan busa bertugas memasang busa didalam kerangka busa
yang digunakan.
Bagian pengukuran kain mempunyai tugas mengukur kain pembungkus sesuai
dengan jenis kain.
Bagian penjahitan kain berfungsi menjahit kain yang sudah diukur dengan
bentuk kursi yang diinginkan.
Bagian pembungkus bertugas membungkus kursi sesuai dengan kain yang
telah dijahit dengan bentuk kursi serta pemakaian aksesoris.
3.2 Deskripsi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis pada Meubel Rotan
Gaya Baru, pencatatan piutang belum dilakukan secara efektif dan efisien atau belum
optimal. Hal ini dapat dilihat dari. Apabbila terjadi piutang mereka hanya
menggunakan nota penjualan dan langsung mencatatnya kedalam buku kas harian
yang digunakan untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran kas dan kartu piutang
untuk mencatat jumlah piutang dari konsumen. Sedangkan metode penghapusan
langsung tidak digunakan. Kwitansi digunakan sebagai bentuk pembayaran antara
kedua belah pihak agar mempunyai bukti pembayaran. Surat order penjualan
digunakan untuk mencatat pesanan dari pembelian dan pengajuan kredit, untuk
penjualan kredit tidak disertai dengan surat penagihan. Disamping dari segi
pencatatannya, kurangnya pengetahuan dari Sumber Daya Manusia itu sendiri dalam
bidang akuntansi.
6
Jika dihubungkan dengan teori yang ada maka sistim pencatatan piutang
perusahaan Meubel Gaya Baru belum sesuai dengan sistem pencatatan piutang yang
sebenarnya, dalam teori, apabila terjadi piutang maka dapat dilakukan pencatatan
dengan menggunakan 4 metode yaitu metode konvensional, metode posting langsung
kedalam kartu piutang, metode pencatatan tanpa buku pembantu, selain itu, harus
didukung oleh dokumen pokok yang digunakan sebagai dasar pencatatan kedalam
kartu piutang seperti : faktur penjualan bukti kas masuk, memo kredit dan bukti
memorial.
Adapun hasil pengamatan dan pengumpulan informasi pada Meubel Gaya
Baru adalah sebagai berikut :
3.2.1 Catatan
Catatan akuntansi sangat penting dalam dalam pencatatan setiap transaksi
piutang. Catatan akuntansi terdiri dari jurnal penjualan, jurnal retur penjualan, jurnal
umum, jurnal penerimaan kas dan kartu piutang. Adapun catatan akuntansi yang
menyangkut piutang yang digunakan Meubel Gaya Baru sebagai berikut:
1) Buku Kas Harian
Buku kas harian adalah catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan
akuntansi keuangan perusahaan. Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatata
semua jenis penerimaan kas, pengeluaran kas, dan pencatatan piutang oleh Meubel
Rotan Gaya baru. Pencatatan buku kas harian seringkali dilakukan perusahaan setiap
7
harinya. Gambar 2 berikut adalah contoh buku kas harian yang digunakan oleh
Meubel Gaya Baru Kota Gorontalo adalah :
Gambar 2
Buku Kas Harian
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Sumber : Meubel Rotan Gaya Baru 2013
Ket :
Kolom tanggal berisi tanggal terjadinya transaksi
Kolom keterangan berisi tentang apabila terjadinya penerimaan kas maupun
pengeluaran kas
Kolom debet berisi penerimaan kas serta
Kolom kredit berisi tentang pengeluaran kas
2) Kartu Piutang
Kartu piutang merupakan catatan akuntansi berupa buku pembantu yang berisi
rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap pelangganya. Dokumen ini
digunakan untuk mencatat jumlah piutang dan pelunasan dari debitur atau untuk
mencatat bertambah dan berkurangnya piutang.
Kartu piutang berisi jumlah tagihan piutang oleh masing-masing debitur
Tagihan piutang oleh masing-masing debitur kepada perusahaan yang harus
8
dibayarnya. Jadi, kartu piutang merupakan catatan pembantu oleh bagian piutang
yang berisi rincian mutasi piutang kepada setiap debitur atau pelanggan.
Adapun contoh kartu piutang yang digunakan oleh Meubel Rotan Gaya Baru
pada gambar 3 adalah sebagai berikut :
9
Gambar 3
Kartu Piutang
KARTU PIUTANG
Lembar Ke : No. Rekening :
Syarat : Nama :
Batas kredit : Alamat :
Tanggal Keterangan No.
Bukti
Debet Kredit Saldo
Debet kredit
Gabar : Meubel Gaya Baru 2013
3.2.1 Dokumen
Dokumen merupakan bukti-bukti yang digunakan dalam suatu kegiatan
operasional perusahaan. Dokumen ataupun bukti transaksi ini menjadi bukti
pendukung yang akurat pada saat pencatatan dalam jurnal umum. Secara umum
10
dokumen atau bukti-bukti transaksi terdiri dari faktur penjualan, bukti kas masuk,
memo kredit dan bukti memorial (journal voucher)
Adapun dokumen atau formulir yang yang digunakan pada meubel Rotan Gaya Baru
yakni
1) Nota Penjualan
Nota penjualan digunakan sebagai bukti adanya penjualan secara kredit oleh
pihak perusahaan. Berikut adalah contoh nota penjualan yang digunakan pada Meubel
Gaya Baru Kota Gorontalo dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 4
Nota penjualan
11
..............................
Tn………………………
Toko……………………
NOTA NO…….
Banyaknya Nama Barang Harga Jumlah
Jumlah
Tanda Terima Hormat Kami,
(……………………………) (…………………………)
11
Sumber: Meubel Gaya Baru Gorontalo 2013
2) Kwitansi
Kwitansi digunakan sebagai dokumen untuk mencatat atau sebagai bukti
pembayaran bagi kedua belah pihak. Kwitansi diberikan oleh perusahaan kepada
debitur pada saat terjadi pembayaran uang muka atau pelunasan piutang. Berikut ini
adalah contoh kwitansi yang digunakan oleh perusahaan Meubel Gaya Baru.
Gambar 5
Kwitansi
Sumber : Meubel Gaya Baru 2012
No….
Telah Terima Dari : Ny Irma
Uang sejumlah : Rp.XXX
Untuk pembayaran : setoran awal kursi
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………..
……………………………..
Rp.XXX
12
3.2.2 Metode
Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan pada Meubel Gaya Baru masih
menggunakan metode penghapusan piutang yang sangat sederhana yaitu apabila
terjadi piutang hanya dicatat dalam buku kas harian dan kartu piutang, sedangkan
apabila terjdi piutang yang tak tertagih maka hanya dilakukan penghapusan langsung.
3.2.3 Prosedur pencatatan piutang
Sebelum memberikan kredit kepada calon debitur, adapun syarat yang harus
dipenuhi oleh calon debitur yaitu Foto copy kartu penduduk (KTP) yang masih
berlaku.
1. Biaya administrasi.
Setelah debitur memenuhi syarat-syarat yang diberikan oleh perusahaan
dalam permohonan piutang maka langsung melakukan pembelian kredit barang
dagang pada perusahaan. Pada Meubel Gaya Baru dalam prosedur pencatatan piutang
dimulai dari pencatatan surat order penjualan kepada pelanggan atau debitur. Setelah
itu menghitung uang muka penjualan kredit barang dagang oleh bagian kasir, dan
kemudian diposting kedalam buku kas harian atas penjualan dan pembayaran uang
muka atas barang dagang.
Piutang merupakan transaksi jual beli barang dimana pihak konsumen dalam
mendapatkan produk diberikan tenggang waktu pembayaran transaksi piutang dapat
menguntungkan kedua belah pihak, yaitu:
1. Bagi pembeli dapat langsung memiliki barang yang diinginkan meskipun
uang tidak mencukupi atau sama sekali belum ada.
13
2. Bagi penjual, sistem piutang dapat mempercepat perputaran barang dan
peningkatan perolehan laba mlalui bunga yang dikenakan pada tiap produk.
Penjualan secara kredit pada Meubel Gaya Baru belum terlalu efektif dimana
pencatatan piutangnya hanya menggunakan nota dan kwitansi, yang seharusnya
pencatatan piutang harus megikuti teori yang ada seperti menerima pelunasan uang
muka dari bagian kasir dan surat order dari bagian penjualan yang didukung oleh
bukti kwitansi atas pembayaran uang muka oleh debitur kepada bagian administransi
dan keuangan mencatat kedalam nota penjualan, kemudian dicatat kedalam buku kas
harian. Dari buku kas harian, jumlah piutang kemudian diposting kedalam kartu
piutang setiap masing-masing debitur. Demikian pula prosedur pencatatanya yang
harus dilakukan apabila terjadi transaksi piutang yang diakibatkan oleh penjualan
barang dagang secara kredit pada Meubel Gaya Baru dapat digambarkan melalui
Flow Chart sebagai berikut :
14
Gambar 6
Penjualan Kredit
Bagian Penjualan Bagian Kasir
Mulai
Mencatat surat
order penjualan
2
SO 1 Pembeli
1
1
Menghitung
uang muka
Mencatat kas
kedalam buku
kas harian
Buku kas
harian
15
Gamabar 7
Bagian Administrasi
SO 1
Menerima pelunasan
uang muka dari bag.
piutang
Mencata nota penjualan dari
bag. penjualan
2
Nota penjualan 1
Mencatat dalam
buku kas
Buku kas harian
Kartu piutang
Selesai
16
Keterangan :
1. Pembeli datang memesan barang
2. Bagian administrasi membuat nota penjualan
3. Berdasarkan nota penjualan bagian administrasi mencatatnya ke dalam kartu
piutang
3.3 Pembahasan
Dalam mengembangkan suatu usaha tentu sangat memerlukan adanya suatu
sistim yang mengatur agar usahanya dapat berjalan sesuai apa yang diharapkan.
Perusahaan umumnya bertujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan. Oleh
karena itu, segala kebijakan perusahaan disesuaikan pada upaya pencapaian tujuan
tersebut merupakan factor penentu didalam mempertahankan eksistensi perusahaan
dalam berbisnis, adapun kebijakan yang ditempuh yaitu memberlakukan sistem
penjualan kredit, adalah sebagai berikut :
1. Konsumen datang keperusahaan, kemudian memesan barang yang
diinginkannya dengan permohonan kredit.
2. Bagian admistrasi dan keuangan mengkonfirmasi kepimpinan perusahaan
untuk meminta persetujuan kredit.
3. Setelah ada persetujuan dari pimpinan maka bagian administrasi dan
keuangan sebagai bagian pembukuan mencatat barang dari konsumen ke dalam buku
penjualan kredit.
17
4. Kemudian bagian admistrasi dan keuangan menerima uang muka sebanyak
30% dari nilai total penjualan secara kredit dengan mengisi kwitansi, pembayaran
sebanyak 2 lembar, lembar ke 1 untuk pembeli dan lembar ke 2 sebagai arsip
perusahaan untuk pembayaran selanjutnya perusahaan akan menagih.
5. Pembayaran dimuka akan dimasukan kedalam buku penerimaan kas.
6. Selanjutnya mencatat pelunasan piutang dalam buku penjualan secara kredit
dan surat pemberian kwitansi pada pelanggan untuk pelunasan piutang.
Demikian halnya dengan perusahaan Meubel Gaya Baru. Sistem pencatatan
piutang pada perusahaan ini belum dilakukan sesuai dengan pencatatan piutang yang
diterapkan.
Berdasarkan hasil penelitian dilokasi Meubel Gaya Baru belum melakukan
pencatatan piutang secara efektif dan efisien atau belum optimal. Hal ini dapat dilihat
dari tidak adanya pemisahaan antara buku catatan kas harian dan buku catatan
piutang, baik dari segi penerimaan kas, pengeluaran kas dan penjualan kredit, tidak
ada buku kontrol piutang dari masing-masing pelanggan serta metode penghapusan
piutang masih sangat sederhana. Disamping dari segi pencatatanya, kurangnya
pengetahuan dari sumber Daya Manusia itu sendiri dalam bidang akuntansi.
Agar proses pencatatan dapat berjalan dengan baik sesuai apa yang diharapkan, maka
diperlukan suatu sistem pencatatan yang baik antara lain:
18
1) Bagian order penjualan yang berfungsi mengawasi semua pesanan yang
diterima, memeriksa surat pesanan yang diterima dari langganan dan melengkapi
informasi yang kurang berhubungan dengan spesifikasi produk dan tanggal
pengiriman, dan meminta persetujuan penjualan kredit dari bagian kredit,
menentukan tanggal pengiriman, membuat catatan mengenai pesanan yang diterima
dan mengikuti pengirimanya sehingga dapat diketahui pesanan mana yang belum
diketahui.
2) Bagian pengiriman barang berfungsi menyerahkan brang atas dasar surat
order pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan, menjamin tidak adanya
barang yang keluar dari perusahaan tanpa otoritas dari yangberwenang. Otoritas
tersebut berupa surat order pengiriman yang telah ditanda tangani oleh fungsi
penjualan.
3) Bagian penagihan piutang bertanggung jawab dan mengirimkan faktur
penjualan kepada konsumen/pelanggan, serta menyediakan kopi faktur bagi
kepentingsn pencatatan transaksi penjualan oleh fungsi akuntansi.
4) Bagian kredit berfungsi meneliti status kredit konsumen/ pelanggan dengan
memberikan otoritas pemberian kredit kepada pelanggan dan mengisi surat order
penjualan.
5) Bagian akuntansi bertanggung jawab mencatat piutang yang timbul dari
transaksi penjualan kredit, serta membuat laporan keuangan.
19
Dalam teori sistem pencatatan piutang, terdapat beberapa metode yang
diterapkan yang terdiri dari metode konfesional, metode posting langsung kedalam
kartu piutang, metode pencatatan tanpa buku pembantu, dan metode pencatatan
piutang dengan komputer. Melihat hasil penelitian yang dilakukan, Pada Meubel
Rotan Gaya Baru seharusnya menggunakan metode konfesional, karena dalam
metode ini posting kedalam kartu piutang dilakukan data yang dicatat dalam jurnal.
Pencatatan piutang dengan metode konfesional dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gabar 8
Media Jurnal Bukti Pembantu
Faktur
penjualan
Bukti kas masuk
Bukti
memorial
Memo kredit
Jurnal
penjualan
Jurnal/
penerimaan
kas
Jurnal retur
penjualan
Jurnal
umum
Kartu
Piutang
20
Dalam prosedur pencatatan piutang pada Meubel Rotan Gaya Baru harusnya
ada bagian akuntansi yang mencatat seluruh transaksi apabila terjadi piutang antara
lain:
1) Transaksi Penjualan kredit
Transaksi ini dicatat dalam jurnal penjualan atas dasar faktur penjualan yang
dilampiri dengan surat order pengiriman dan surat muat yang diterima oleh bagian
piutang dan penagihan. Transaksi timbulnya piutang ini diposting kedalam kartu
piutang atas dasar yang telah dicatat dalam jurnal penjualan tersebut.
2) Transaksi Retur Penjualan
Transaksi ini dicatat dalam jurnal retur penjualan atas dasar memo kredit yang
dilampiri dengan laporan penerimaan barang. Posting transaksi berkurangnya piutang
dari transaksi retur penjualan diposting kedalam kartu piutang atas dasar data yang
telah dicatat dalam jurnal retur penjualan.
3) Transaksi Penghapusan Piutang
Transaksi ini dicatat dalam jurnal umum atas dasar bukti memorial yang
dibuat oleh fungsi kredit. Transaksi berkurangnya piutang dari transaksi penghapusan
piutang diposting kedalam kartu piutang atas dasar data yang telah dicatat dalam
jurnal u mum.
4) Transaksi Penerimaan Kas dari Piutang
Transaksi dicatat dalam jurnal penerimaan kas atas dasar bukti kas masuk
yang dilampiri dengan surat pemberitahuan dari debitur. Posting transaksi
21
berkurangnya dari pelunasan piutang oleh debitur diposting kedalam kartu piutang
atas dasar data yang telah dicatat dalam jurnal penerimaan kas.
Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, pada Meubel
Rotan Gaya Baru pencatatan piutang masih sangat sederhana. Jika terjadi piutang
hanya dicatat dalam kartu piutang. Demikian halnya dengan bukti-bukti atau catatan
yang digunakan hanya menggunakan kwitansi dan nota penjualan, di samping itu,
pada perusahaan ini belum menerapkan metode pencatatan piutang yang diterapkan
pada umumnya.
22
Gambar 9
Tabel Perbandingan analisis Sistem Perusahaan Meubel gaya Baru dengan
Sistem Akuntansi
No Uraian Meubel Gaya
Baru
Sistem
Akuntansi
1
2
Penerapan bukti/ dokumen-dokumen
yang digunakan pada pencatatan piutang:
Pencatatan piutangg atas transaksi
penjualan kredit pada faktur penjualan.
Pencatatan penerimaan kas pada bukti
kas masuk
Pencatatan pengembalian barang(retur
penjualan) pada memo kredit
Pencatatan bukti memorial atas
transaksi penghapusan piutang.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam
transaksi pencatatan piutang
Jurnal penjualan : jurnal yang
digunakan pada saat terjadi piutang akibat
dari penjualan kredit
Jurnal retur penjualan: jurnal yang
-
-
-
-
-
23
3
digunakan untuk mencatat dengan adanya
pengembalian barang (retur penjualan)
Jurnal umum : jurnal yang digunakan
untuk mencatat penghapusan piutang.
Jurnal penerimaan kas : digunakan
untuk mencatat transaksi penerimaan uang
atas pembayaran piutang
Kartu piutang : catatan akuntansi
digunakan untuk mencatat mutasi dan
saldo piutang kepada debitur.
Penerapan Metode pencatatan piutang
Pencatatan transaksi piutang pada
jurnal yang diperlukan dalam sistem
pencatatan piutang (jurnal penjualan,
jurnal penerimaan kas, jurnal retur
penjualan, dan jurnal umum).
-
-
-
_
-
Dari tabel analisis diatas, dapat dikkemukakan bahwa pada Meubel Gaya Baru
belum menggunakan metode pencatatan yang diterapkan pada umumnya. Demikian
halnya dengan catatan-catatan akuntansi yang digunakan. Dalam pencatatan piutang
24
Pada Meubel Gaya Baru masih sangat sederhana.apabila terjadi piutang, maka hanya
dicatat dalam buku kas harian dan kartu piutang. Bukti-bukti dokumen yang
digunakan pada perusahaan inipun masih sangat sederhana, yakni hanya
menggunakan nota penjualan dan kwitansi. Sesuai dengan sistim akuntansi
sebenarnya, sebaiknya perusahaan ini menggunakan catatan akuntansi berupa jurnal
penjualan, jurnal umum, jurnal penerimaan kas dan kartu piutang.
Dengan makin besarnya volume penjualan kredit setiap tahunya berarti
perusahaan itu harus menyediakan investasi yang lebih besar lagi dalam piutang.
Pada perusahaan ini seharusnya menggunakan catatan akuntansi sebagai berikut:
1. Jurnal Penjualan
Dalam prosedur pencatatan piutang, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat
berkurangnya piutang dari transaksi retur penjualan.
2. Jurnal Penerimaan Kas
Dalam prosedur pencatatan piutang, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat
berkurangnya piutang dari transaksi penerimaan kas dari debitur
3. Jurnal Retur Penjualan
Dalam prosedur pencatatan piutang, catatan akuntansi ini di gunakan untuk
mencatatat berkurangnya piutang dari transaksi penghapusan piutang yang tidak
dapat di tagih lagi.
25
4. Jurnal umum
Dalam prosedur pencatatan piutang, catatan akuntansi ini di gunakan untuk
mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penghapusan piutang yang tidak lagi
dapat di tagih.
5. Kartu piutang
Kartu piutang digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo piutang dari
setiap tagihan baik karena adanya return, potongan maupun adanya piutang
taktertagih.
Pada Meubel Gaya Barru seharusnya menggunakan sistem pencatatan
piutang dengan metode Konfesional. Dalam metode ini, posting langsung
kedalam kartu piutang dilakukan data yang dicatat dalam jurnal.
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo piutang kepada
setiap debitur.
Untuk dokumen yang harus digunakan adalah faktur penjualan, Bukti kas
masuk, Memo kredit, serta bukti memorial dalam proses pencatatan kedalam
kartu piutang.
1) Faktur Penjualan. Dalam pencatatan, dokumen ini digunakan sebagai dasar
pencatatan timbulnya piutang dari transaksi penjualan kredit. dokumen ini dilampiri
26
dengan surat muat (biil of landing) dan surat order pengiriman sebagai dokumen
pendukung untuk mencatat transaksi penjualan kredit.
2) Bukti Kas masuk.
Dalam pencatatan piutang, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan
berkurangnya piutang dari transaksi pelunasan piutang oleh debitur. Jika cancelled
check di kembalikan kepada check issuer melalui sistem perbankan, bukti kas masuk
tidak perlu dibuat perusahaan yang menerima pembayaran, karena cancelled check
dapat berfungsi sebagai taanda terima uang bagi pembayar. Sebagai dasar pencatatan
kedalam kartu piutang digunakan surat pemberitahuan (reminttance advive) sebagai
dokumen sumber.
3) Memo Kredit.
dalam pencatatan piutang, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan
retur penjualan. Dokumen ini dikeluarkan oleh bagian order penjualan, dan jika
dilampiri dengan laporan penerimaan barang yang dibuat oleh bagian penerimaan,
merupakan dokumen sumber untuk mencatatat transaksi retur penjualan.
4) Bukti Memorial (Journal Voucher).
Bukti memoriala adalah dokumen sumber untuk dasar pencatatan transaksi
kedalam jurnal umum. Dalam pencatatan piutang dokumen ini digunakan sebagai
dasar pencatatan piutang. Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi kredit yang
memberikan otoritas penghapusan piutang yang tidak dapat ditagih lagi.
27
Dalam prosedur pencatatan piutang menurut akuntansi yang berlaku
lazim, pencatatan piutang dimulai dengan pembuatan faktur penjualan sebagai
dasar terjadinya piutang sampai dengan penilaian piutang.
Ayat jurnal yang mengakui piutang dari penjualan barang atau jasa adalah
sebagai berikut :
Piutang Usaha Rp.xxx
Penjualan Rp.xxx
( mencatat pengakuan terhadap piutang )
Kas Rp.xxx
Piutang usaha Rp.xxx
(mencatat pada saat penerimaan kas atas pembayaran piutang)
Cadangan kerugian piutang Rp.xxx
Cadangan kerugian piutang Rp.xxx
(mencatat apabila piutang yang tidak tertagih)
Piutang dagang merupakan salah satu aktiva lancar yang sangat liquid
setelah kas, oleh karena itu pencatatannya harus dilakukan sesuai sistem
pencatatan piutang yang sebenarnaya.